makalah asuhan keperawatan cushing syndrome.docx

25
1 MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH NURSING CARE OF METABOLIC AND ENDOCRINE SYSTEM Yang dibina oleh Ibu Ns. Heni Dwi Windarwanti,Mkep.,SpKepJ Oleh : Kelompok V DIAH PUSPITA ANGGRAENI (125070218113052) HARIS FADJAR SETIAWAN (125070218113056) INNANI WILDANIA HUSNA (125070218113028) MUFTIYA DWI CAHYANI (125070218113020) SORAYA DWI KUSMIANI (125070218113032) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Upload: muftiyadwicahyani

Post on 22-Dec-2015

71 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME.docx

1

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

NURSING CARE OF METABOLIC AND ENDOCRINE SYSTEM

Yang dibina oleh Ibu Ns. Heni Dwi Windarwanti,Mkep.,SpKepJ

Oleh :

Kelompok V

DIAH PUSPITA ANGGRAENI (125070218113052)

HARIS FADJAR SETIAWAN (125070218113056)

INNANI WILDANIA HUSNA (125070218113028)

MUFTIYA DWI CAHYANI (125070218113020)

SORAYA DWI KUSMIANI (125070218113032)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2014

Page 2: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME.docx

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga

berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini berisikan tentang asuhan keperawatan pada cushing

syndrome. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada

kita semua khususnya perawat tentang nodular goiter.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun

selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada Bapak/Ibu

pembimbing dan semua pihak yang telah berperan serta mendukung kami

dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan

Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Kediri,15 Desember 2014

Penyusun

Page 3: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME.docx

3

DAFTAR ISI

Halaman sampul...........................................................................................1

Kata pengantar..............................................................................................2

Daftar isi.......................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................5

1.3 Tujuan................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengkajian.................................................................................................6

2.2 Analisa Data

2.2.1 Diagnosa1.....................................................................................8

2.2.2 Diagnosa 2........................................................................................10

2.2.3 Diagnosa 3...................................................................................13

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN..........................................................................................18

3.2 SARAN........................................................................................... ........18

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... ..19

Page 4: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME.docx

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Penyakit ini disebabkan ketika kelenjar adrenal pada tubuh

terlalu banyak memproduksi hormone kortisol, Komplikasi yang

menyebabkan kecacatan pada penderita, sehingga mengakibatkan

keterbatasan aktivitas, citra diri yang kurang bahkan kematian.

Maraknya penyakit ini makin menambah tantangan bagi tenaga

kesehatan dan semakin meresahkan masyarakat. Masyarakat

merupakan sasaran utama bagi tim kesehatan, keresahan masyarakat

adalah keresahan tim kesehatan. Berdasarkan penelitian dan survey

terhadap rumah sakit diIndonesia tentang penyakit Cushing Sindrom

pada tahun 2000-2001, hasil menyebutkan bahwa kejadian Cushing

Sindrom terjadi pada 200 orang dewasa berusia 20-30 tahun, resiko

terkena Chusing Sindrom mencapai 10 persen.

Dalam penelitian secara global didapat hasil sedikitnya 1

dari 5 orang populasi didunia kemungkinan terkena kelainan ini tanpa

membedakan jenis kelamin. Namun sumber lain mengatakan rasio

kejadian antara wanita dan pria untuk sindrom cushing adalah sekitar

5:1 berhubungan dengan tumor adrenal pituitary. Pengobatan Cushing

Sindrom tergantung pada ACTH tidak seragam dan bergantung pada

apakah sumber ACTH adalah hipofisis atau ektopik.

Beberapa pendekatan terapi digunakan pada kasus dengan

hipersekresi ACTH hipofisis. Jika dijumpai tumor hipofisis sebaiknya

diusahakan reseksi tumor transfenoidal. Tetapi jikaterdapat bukti

hiperfungsi hipofisis namun tumor tidak dapat ditemukan maka

sebagaigantinya dapat dilakukan radiasi kobalt pada kelenjar hipofise.

Kelebihan kortisol juga dapat ditanggulangi dengan adrenalektomi total

dandiikuti pemberian kortisol dosis fisiologik atau dengan kimia yang

mampu menghambatatau merusak sel-sel korteks adrenal yang

mensekresi kortisol.

Page 5: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME.docx

5

Berdasarkan angka kejadian yang ada dan kegawatan yang

dimunculkan oleh penyakit Cushing Sindrom, perawat disini dituntut

terutama untuk dapat melakukan tindakan keperawatan dalam

pencegahan, penanggulangan maupun perawatan dalam proses

penyembuhan penyakit Cushing Sindrom. Maka disusunlah makalah

ini sebagaireferensi dalam memberikan asuhan keperawatan pada klie

dengan Cushing Sindrom,sehingga perawat tahu dan mampu untuk

menerapkannya dalam praktek keperawatan.

1.2RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Apa saja pengkajian yang dilakukan dalam kasus cushing

syndrome ?

1.2.2 Apa saja analisa data beserta masalah keperawatan dalam

kasus cushing syndrome?

1.2.3 Bagaimana rencana keperawatan dan intervensi beserta evaluasi

dalam kasus cushing syndrome?

1.3TUJUAN

Membantu mahasiswa dalam memahami secara umum tentang

asuhan keperawatan pada pasien dengan cushing syndrome.

Page 6: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME.docx

6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1PENGKAJIAN

2.1.1 Anamnesa

- Identitas Pasien

- Keluhan Utama :

Memar disekitar kulit, lemah, obesitas

- Riwayat kesehatan sekarang

a. Obesitas

b. Lemah

c. Muka tampak bulat (moon face)

d. Nyeri pinggng

e. Kulit berminyak dan tumbuh jerawat

f. Lengan dan kakai kurus dengan atrofi otot

g. Kulit cepat memar

h. Penyembuhan luka sulit

i. Mengstruasi terhenti

- Riwayat kesehatan dahulu

Klien sebelumnya pernah menderita

a. Osteoporosis

b. Hipertensi

- Riwayat kesehatan keluarga

Keluarga tidak pernah menderita penyakit yang sama dengan

klien

- Aktifitas/istirahat :

Insomnia, sensistvitas, otot lemah, gangguan koordinasi,

kelelahan berat. Ditandai dengan atrrofi otot

- Muskuloskeletal :

Bufallo hamp, obesitas badan dengan ekstremitas kecil,

penumpukan lemak supra klafikular, sakit pinggang, kehilangan

otot atau kehilangan masa otot, osteoporosis

- Sirkulasi :

Page 7: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME.docx

7

Palpitasi, nyeri dada (angina), irama gallop, murmur, takikardi

saat istirahat

- Eliminasi :

Urine dalam jumlah banyak, perubahan dalam feses : diare

- Integritas ego :

Mengalami stres yang berat baik emosional maupun fisik,

depresi

- Makanan atau cairan :

Mual dan muntah

- Neuro sensori :

Berbicara cepat dan parau, gangguan status mental dan

perilaku seperti bingng, gelisah, peka rangsangan, delirium

- Pernapasan :

Frekuensi nafas meningkat

- Nyeri atau kenyamanan :

Nyeri orbital, fotofobia

- Keamanan :

Tidak toleransi terhadap panas, keringan yang berlebihan, suhu

meningkat, retraksi, iritasi pada konjungtiva dan berair

- Integritas kulit :

Rambut tipis, mukosa pucat, turgor kulit buruk, kemerahan,

terdapat bulu halus, striae, moon facem kulit tipis transparan,

peningkatan pigmentasi, mudah memar

- Seksualitas :

Penurunan libido, hipomenoria, impoten

- Keadaan umum :

Compos mentis

- Tanda-tanda vital :

TD : 140/100 mmHg

RR : 25 x/menit

N : 120 x/ menit

Suhu : 38,7 C

Page 8: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME.docx

8

2.1.2 Pemeriksaan laboratorium

- Hiperlikemi

- Alkolisis metabolik

- Hipokalsemia

- Peningkatan ACTH plasma bila di test sepanjang hari

- Peningkatan natrium serum dan plasma kortisol

- Plasma kortisol tidaldapat ditekam dengan deksa metason

- Hitung sel darah putih meningkat

- Respon hiperaktif terhadap tes rangsangan ACTH 8 jam

- Peningkatan kortisol urine 24 jam dan 17-hidroksil

kortikosteroid

- Peningkatan respon terhadap metapiron

2.2 ANALISA DATA

2.2.1 DIAGNOSA 1

Analisa data Etiologi Diagnosa

keperawatan

DO:

- Oseteoporosis

- Atrofi pada otot

DS:

- merasa lemah

pada otot

Cushing sindrome

Produksi kortisol

berlebihan

Katabolisme protein

yang berlebihan pada

tulang dan otot

osteoporosis dan

lemah pada otot

Resiko cedera

Resiko cedera

Page 9: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME.docx

9

Tujuan : mengurangi resiko cedera pada pasien

Kriteria hasil: setelah dilakukan perawatan selama 3x 24 jam:

- pasien merasakan lemah pada otot berkurang

- otot tidak atrofi

- resiko fraktur berkurang

NOC: COORDINATED MOVEMENT

No Indikator 1 2 3 4 5

1 Strength of muscle

contraction

V

2 Muscle tone V

3 Control of movement V

INTERVENSI :

NIC: EXERCISE PROMOTION : STRENGTH TRAINING

- melakukan pemerikasaan kesehatan sebelum latihan fisik di mulai

Rasional : untuk mengidentifikasi kesiapan pasien untuk latihan

fisik

- mendapatkan persetujuan medis untuk memulai program latihan

Rasional : agar tidak memperparah kondisi pasien

- melakukan pemanasan sebelum latihan dan pendinginan setelah

latihan

Rasional : mengurangi resiko cedera pada otot

- menginstruksikan untuk beristirahat sebentar setelah setiap set

Rasional : agar tidak kelelahan

- melakukan gerakan bolak balik

Rasional : untuk menghindari cidera dalam latihan

- kolaborasi dengan keluarga pasien atau petugas kesehatan yang

profesional dalam merancanakan, mengajarkan dan mengawasi

program latihan otot

Rasional : untuk memperancar latihan fisik pasien

Page 10: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME.docx

10

- kolaboasi dengan ahli gizi dalam memberikan asupan nurtrisi tinggi

protein, kalsium dan vitamin D

Rasional : untuk memperkecil kemungkinan atrofi otot dan

osteoporosis

- kolaborasi dengan petugas medis dalam mengurangi atau

menghentikan pengguanaan obat kortikosteroid

Rasional : untuk mengurangi kortisol yang berlebihan

- melakukan persiapan operasi jika di indentifikasi akan dilakukan

pengangkatan tumor di pituitary

Rasional : agar fisik dan psikis pasien siap untuk menjalankan

operasi

EVALUASI :

S: lemah pada otot berkurang

O: atrofi otot dan osteoforosis dapat di cegah

A: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi

2.2.2 DIAGNOSA 2

Analisa data Etiologi Masalah

keperawatan

DO:

- Adanya edema

pada

ekstremitas

- Muka moon

face dengan

peningkatan

produksi rambut

di muka

- Adanya

Hyperpigment

Cushing syndrome

Adenoma hipofisis

(memproduksi CRF terus)

ACTH

Kortek adrenal terus

memproduksi

glukokortikoid

Kerusakan integritas

kulit berhubungan

dengan edema dan

kadar glukokortikoid

yang berlebih

Page 11: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME.docx

11

asi

- Terlihat striae

- Elektrolit serum

tidak normal

DS:

- Mengeluh telah

mengalami

peningkatan

facial fullness

- Mengeluh

adanya luka

yang susah

sembuh

Glukokortikoid

Kemampuan sintesis

protein

Protein di jaringan

menurun

Kulit tipis, rapuh, tampak

merah, timbul striae,

mudah memar, luka lama

sembuh

Kerusakan integritas kulit

Tujuan: untuk membantu mengurangi kerusakan integritas kulit

Kriteria hasil:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4x24 jam, diharapkan:

1. Integritas kulit yang baik dapat dipertahankan (meliputi sensasi,

elastisitas, temperature, hidrasi, pigmentasi)

2. Luka/lesi pada kulit tidak ada

3. Menunjukkan terjadinya proses penyembuhan luka

4. Pasien paham dalam proses perbaikan kulit dan pencegahan

kerusakan kulit

NOC: Tissue Integrity: Skin & Mucous Membranes – 1101

Indicator 1 2 3 4 5

110105 Abnormal pigmentation V

110115 Skin lesions V

110113 Skin integrity V

110121 erythema V

110112 Hair growth on skin V

Page 12: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME.docx

12

INTERVENSI :

NIC: PRESSURE MANAGEMENT – 3500

- Anjurkan menggunakan pakaian katun longgar

Rasional : mencegah iritasi dermal langsung dan meningkatkan

evaporasi lembab pada kulit.

- Hindari adanya kerutan pada tempat tidur

Rasional: untuk menghindari adanya tekanan pada kulit

- Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan tidak lembab

Rasional: untuk menghindari tumbuhnya bakteri pada kulit

- Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali

Rasional: untuk mencegah adanya penekanan pada kulit

- Monitor kulit akan adanya kemerahan

Rasional: untuk mencegah terjadinya lesi/luka baru

- Kolaborasi dalam pemberian matras busa

Rasional: menurunkan tekanan lama pada jaringan

WOUND CARE – 3660

- Pantau masukan cairan dan hidrasi kulit dan membran mukosa.

Rasional : mendeteksi adanya dehidrasi/hidrasi berlebihan yang

mempengaruhi sirkulasi dan integritas jaringan pada tingkat seluler

- Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vascular

Rasional: menandakan area sirkulasi buruk/kerusakan yang dapat

menimbulkan pembentukan infeksi

- Observasi luka: lokasi, kedalaman luka, karakteristik, tanda-tanda

infeksi local, dll.

Rasional: mengkaji luka untuk melakukan perawatan luka

- Lakukan teknik perawatan luka dengan steril

Rasional: untuk menghindari infeksi akibat transmisi bakteri

- Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka

Rasional: untuk menghindari agar luka tidak mengalami penekanan

- Ajarkan pada pasien dan keluarga tentang luka dan perawatan luka

Page 13: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME.docx

13

Rasional: agar pasien dan keluarga paham tentang luka dan dapat

melakukan perawatan luka secara mandiri

- Berikan perawatan kulit

Rasional : lotion dan salep mungkin diinginkan untuk

menghilangkan kering, robekan kulit.

- Anjurkan menggunakan pakaian katun longgar

Rasional : mencegah iritasi dermal langsung dan meningkatkan

evaporasi lembab pada kulit.

EVALUASI:

S: pasien mengatakan luka mulai sembuh

O: Lesi/luka berkurang

A: Masalah teratasi sebagian

P: Akan dilakukan kolaborasi pengobatan selanjutnya dengan tenaga

kesehatan lain untuk memberikan terapi farmakologi

2.2.3 DIAGNOSA 3

Analisa data Etiologi Diagnosa

keperawatan

Ds :

- Depersonalisasi

bagian tubuh

- Perasaan negative

tentang tubuh

- Menyatakan

secara verbal

menyatakan

perubahan gaya

hidup

- Luka sembuh

pemberian

glukortikoid jangka

panjang dalam dosis

farmakologik

(latrogen) atau oleh

sekresi kortisol yang

berlebihan pada

gangguan aksis

hipotalamus-hipofise-

adrenal (spontan)

Dx : gangguan citra

tubuh

Page 14: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME.docx

14

lambat

Do :

- Perubahan actual

stuktur dan fungsi

tubuh

- Bagian tubuh tidak

berfungsi

- Moon face

Adenoma hipofisis

(memproduksi CRF

terus menerus)

ACTH

Kortek adrenal terus

memproduksi

glukoortikoid

Glukokortikoid

Lemak tubuh jaringan

adipose

Sentral tubuh

(moon face, punguk

bison, obesitas

tunkus)

Penampilang

chusingoid

Dx: gangguan citra

tubuh

Tujuan : gangguan citra tubuh pasien dapat teratasi

Kriteria hasil :

Setelah dilakukan perawata selama 3 X 24 jam pasien mampu :

Page 15: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME.docx

15

1. Menunjukkan gambaran diri yang positive

2. Pasien dapat mengekspresikan perasaan nya terhadap perubahan

fisik nya

3. Pasien dapat menyebutkan tanda dan gejala yang terjadi selama

pengobatan

4. Pasien mampu mempertahankan interaaksi social

5. Pasien dapat percaya diri kembali

NOC: BODY IMAGE DAN SELF ESTEEM

Indicator Tidak

pernah

positive

1

Jarang

positive

2

Kadang

positive

3

Sering

positive

4

Selalu

positive

5

120001

120505

120507

120510

120511

Gambaran

internal diri

Mendiskripsikan

diri sendiri

Comunikasi

terbuka

Keseimbangan

berpartisipasi dan

mendengarkan

dalam grup

Level percaya diri

V

V

V

V

V

INTERVENSI

NIC: BODY IMAGE ENHANCEMENT

1. Kaji secara verbal dan nonverbal respon klien terhadap tubuhnya

Rasional : untuk mengetahui penilaian klien tentang dirinya sendiri

2. Ciptakan lingkungan yang kondusif dengan klien mengenai

perubahan body image yang di alami

Rasional : lingkungan yang kondusif dapat memudahkan klien

untuk mengungkapkan perasaannya

Page 16: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME.docx

16

3. Beri penguatan terhadap mekanisme koping yang positif

Rasional : membantu klien dalam meningkatkan dan

mempertahankan control dan membantu mengembangkan harga

diri klien

4. Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan prognosis

penyakit

Rasional : agar pasien tau tentang proses perawatan dan

pengobatan serta prognosis penyakitnya

5. Berikan informasi pada klien mengenai gejala yang berhubungan

dengan pengobatan

Rasional : dengan diberikan penjelasan tersebut klien apat

menerima perubahan pada dirinya

6. Berikan dukungan pada klien dan jadilah pendengar yang baik

Rasional : memberi dukungan dapat memotivasi klien untuk

berinteraksi dengan lingkungan sekitar

7.

Rasional : pasien mungkin membutuhkan dukungan selama

berhadapan dengan proses jangka panjang pengobatannya.

EVALUASI

S : psien sudah tidak berpikiran negative tentang dirinya dan dapat

kembali bersosialisasi dengan lingkungan

O : perubahan fungsi tubuh sudah berkurang atau mengalami perbaikan

A : masalah sudah teratasi sebagian

P : melanjutkan intervensi yang berhubungan dengan koping pasien

Page 17: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME.docx

17

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Cushing sindrome merupakan gangguan endokrin yang

disebabkan oleh paparan kronik kortisol yang berlebihan

terhadap jaringan tubuh. Kortisol dalam jumlah yang cukup

dilepaskan oleh kelenjaradrenal akanmembantu pertahanan tubuh.

Tetapi jumlah kortisol yang berlebihan dapat merubahfungsi normal

proses tersebut dan mengakibatkan timbulnya gejala-gejala

sindromaCushing.

Dengan ditemukan diagnosa keperawatan yaitu resiko

cedera, kerusakan integritas kulit dan gangguan citra tubuh.

Page 18: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN CUSHING SYNDROME.docx

18

DAFTAR PUSTAKA

- Bagian SMF Ilmu Penyakit Dalam RSU DR. Soetomo. 2006.Endokrin-metabolik. Surabaya:Airlangga University Press.Baradero,

- Mary et al. 2002.Klien Gangguan Endokrin.Jakarta: EGC.- Greenspan, Francis S., John D. Baxter. 1998.Endokrinologi Dasar

dan Klinik. Jakarta:EGC.

- Rumahorbo, hotma. 1999.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Endokrin.Jakarta: EGC

- Tucker, susan Martin, 2007, Standar Perawatan Pasien. Jakarta : EGC