-
8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia
1/14
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN
PENYAKIT DEMENSIA
TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN
PENYAKIT DEMENSIA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V
1. MUAMAR KADAFI J210090032
2. VINDA YULIA DEWI J210090033
3. DARTI LATIFAH J210090034
4. FEBRINA MAHARDHIKA J21009003
. DRENI WINDRIATI J21009003!
!. WIDAYANTI NOER L J21009003"
". HARUM NOVI TRI A J21009003#
S1 KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
-
8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia
2/14
PENYAKIT DEMENSIA
A. P$%&$'()*%
Demensia merupakan sindrom yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi
kognitif tanpa gangguan kesadaran. Gangguan fungsi kognitif antara lain pada
intelegensi, belajar dan daya ingat, bahasa, pemecahan masalah, orientasi, persepsi,
perhatian dan konsentrasi, penyesuaian, dan kemampuan bersosialisasi. (Arif
Mansjoer, 1999
Demensia adalah gangguan fungsi intelektual tanpa gangguan fungsi !egetatif
atau keadaan yang terjadi. Memori, pengetahuan umum, pikiran abstrak, penilaian,
dan interpretasi atas komunikasi tertulis dan lisan dapat terganggu. ("li#abeth $.
%or&in, '9
Demensia adalah penurunan fungsi intelektual yang menyebabkan hilangnya
independensi sosial. ()illiam *. Ganong, '1
Menurut Grayson ('+ menyebutkan bah&a demensia bukanlah sekedar
penyakit biasa, melainkan kumpulan gejala yang disebabkan beberapa penyakit atau
kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku.
Demensia adalah sindroma klinis yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan
memori yang sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari hari.
Demensia merupakan keadaan ketika seseorang mengalami penurunan daya ingat dan
daya pikir lain yang secara nyata mengganggu akti!itas kehidupan sehari hari
(-ugroho, '.
Demensia dapat diartikan sebagai gangguan kognitif dan memori yang dapat
mempengaruhi aktifitas seharihari. /enderita Demensia seringkali menunjukkan
beberapa gangguan dan perubahan pada tingkah laku harian (beha!ior symptom
yang menganggu (disrupti!e ataupun tidak menganggu (nondisruptif (0oicer. .,
2urley, A.%., Mahoney, ".199.
$adi, Demensia adalah penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembang
secara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan kemampuan
untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kepribadian. /enyakit
yang dapat dialami oleh semua orang dari berbagai latar belakang pendidikan
maupun kebudayaan. )alaupun tidak terdapat pera&atan khusus untuk demensia,
namun pera&atan untuk menangani gejala boleh dilakukan.
B. E()+,+&)
1. /enyebab utama dari penyakit demensia adalah penyakit al#heimer, yang
penyebabnya sendiri belum diketahui secara pasti, namun diduga penyakit
Al#heimer disebabkan karena adanya kelainan faktor genetik atau adanya
kelainan gen tertentu. /ada penyakit al#heimer, beberapa bagian otak
mengalami kemunduran, sehingga terjadi kerusakan sel dan berkurangnya
-
8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia
3/14
respon terhadap bahan kimia yang menyalurkan sinyal di dalam otak. Di
dalam otak ditemukan jaringan abnormal (disebut plak senilis dan serabut
saraf yang semra&ut dan protein abnormal, yang bisa terlihat pada otopsi.
'. /enyebab kedua dari Demensia yaitu, serangan stroke yang berturutturut.
3troke tunggal yang ukurannya kecil dan menyebabkan kelemahan yang
ringan atau kelemahan yang timbul secara perlahan. 3troke kecil ini secara
bertahap menyebabkan kerusakan jaringan otak, daerah otak yang mengalami
kerusakan akibat tersumbatnya aliran darah yang disebut dengan infark.
Demensia yang disebabkan oleh stroke kecil disebut demensia multi-infark .
3ebagian penderitanya memiliki tekanan darah tinggi atau kencing manis,
yang keduanya menyebabkan kerusakan pembuluh darah di otak./enyebab demensia menurut -ugroho (' dapat digolongkan menjadi 4
golongan besar 5
1. 3indroma demensia dengan penyakit yang etiologi dasarnya tidak dikenal
kelainan yaitu 5 terdapat pada tingkat subseluler atau secara biokimia&i pada
sistem en#im, atau pada metabolisme
'. 3indroma demensia dengan etiologi yang dikenal tetapi belum dapat diobati,
penyebab utama dalam golongan ini diantaranya 5
a. /enyakit degenerasi spinoserebelar.
b. 3ubakut leukoensefalitis sklerotik !an 6ogaert
c. 7horea 2untington
4. 3indoma demensia dengan etiologi penyakit yang dapat diobati, dalam
golongan ini diantaranya 5
a. /enyakit cerebro kardiofaskuler
b. penyakit penyakit metabolik
c. Gangguan nutrisi
d. Akibat intoksikasi menahun
-. MANIFESTASI KLINIS
8anda dan Gejala dari /enyakit Demensia antara lain 5
1. usaknya seluruh jajaran fungsi kognitif.
'. A&alnya gangguan daya ingat jangka pendek.
4. Gangguan kepribadian dan perilaku (mood s&ings.
+. Defisit neurologi dan fokal.
:. Mudah tersinggung, bermusuhan, agitasi dan kejang.
;. Gangguan psikotik 5 halusinasi, ilusi, &aham, dan paranoid.
-
8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia
4/14
1'. Mudah terjatuh dan keseimbangan buruk.
14. 8idak dapat makan dan menelan.
1+. =nkontinensia urine
1:. Dapat berjalan jauh dari rumah dan tidak bisa pulang.
1;. Menurunnya daya ingat yang terus terjadi. /ada penderita demensia, >lupa?
menjadi bagian keseharian yang tidak bisa lepas.
1
-
8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia
5/14
3tadium == (6ingung
6erlangsung ' C 1 tahun
"pisode psikotik
Agresif
3alah mengenali keluarga
3tadium === (Akhir
3etelah ; 1' tahun
Memori dan intelektual lebih terganggu
Membisu dan gangguan berjalan
=nkontinensia urin
b. Demensia 0ascular Demensia tipe !ascular disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah di
otak dan setiap penyebab atau faktor resiko stroke dapat berakibat terjadinya
demensia. Depresi bisa disebabkan karena lesi tertentu di otak akibat
gangguan sirkulasi darah otak, sehingga depresi dapat diduga sebagai
demensia !askular.
8andatanda neurologis fokal seperti 5
1 /eningkatan reflek tendon dalam
' 7elainan gaya berjalan
4 7elemahan anggota gerak
'. Menurut mur5
a. Demensia senilis ( usia E;:tahun
b. Demensia prasenilis (usia F;:tahun
4. Menurut perjalanan penyakit 5
a. e!ersibel (mengalami perbaikan
b. =re!ersibel (-ormal pressure hydrocephalus, subdural hematoma, !it.6,
Defisiensi, 2ipotiroidisma, intoikasi /b
/ada demensia tipe ini terdapat pembesaran !ertrikel dengan meningkatnya
cairan serebrospinalis, hal ini menyebabkan adanya 5
1 Gangguan gaya jalan (tidak stabil, menyeret.
' =nkontinensia urin.
+. Menurut sifat klinis5
a. Demensia proprius
b. /seudodemensia
E. P*(+)/)+,+&)
2al yang menarik dari gejala penderita demensia (usia E;: tahun adalah
adanya perubahan kepribadian dan tingkah laku sehingga mempengaruhi akti!itas
seharihari. ansia penderita demensia tidak memperlihatkan gejala yang
-
8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia
6/14
menonjol pada tahap a&al, mereka sebagaimana ansia pada umumnya
mengalami proses penuaan dan degeneratif. 7ejanggalan a&al dirasakan oleh
penderita itu sendiri, mereka sulit untuk mengingat dan sering lupa jika
meletakkan suatu barang. Mereka sering kali menutupnutupi hal tersebut dan
meyakinkan bah&a itu adalah hal yang biasa pada usia mereka. 7ejanggalan
berikutnya mulai dirasakan oleh orangorang terdekat yang tinggal bersama
mereka, mereka merasa kha&atir terhadap penurunan daya ingat yang semakin
menjadi, namun sekali lagi keluarga merasa bah&a mungkin lansia kelelahan dan
perlu lebih banyak istirahat. Mereka belum mencurigai adanya sebuah masalah
besar di balik penurunan daya ingat yang dialami oleh orang tua mereka.
Gejala demensia berikutnya yang muncul biasanya berupa depresi padaansia, mereka menjaga jarak dengan lingkungan dan lebih sensitif. 7ondisi
seperti ini dapat saja diikuti oleh munculnya penyakit lain dan biasanya akan
memperparah kondisi ansia. /ada saat ini mungkin saja lansia menjadi sangat
ketakutan bahkan sampai berhalusinasi. Disinilah keluarga memba&a ansia
penderita demensia ke rumah sakit dimana demensia bukanlah menjadi hal utama
fokus pemeriksaan. 3eringkali demensia luput dari pemeriksaan dan tidak terkaji
oleh tim kesehatan. 8idak semua tenaga kesehatan memiliki kemampuan untuk
dapat mengkaji dan mengenali gejala demensia.
F*(+' P/)+/+/)*,
Derajat keparahan dan perjalanan penyakit demensia dapat dipengaruhi oleh
faktor psikososial. 3emakin tinggi intelegensia dan pendidikan pasien sebelum
sakit maka semakin tinggi juga kemampuan untuk mengkompensasi deficit
intelektual. /asien dengan a&itan demensia yang cepat (rapid onset menggunakan
pertahanan diri yang lebih sedikit daripada pasien yang mengalami a&itan yang
bertahap. 7ecemasan dan depresi dapat memperkuat dan memperburuk gejala.
/seudodemensia dapat terjadi pada indi!idu yang mengalami depresi dan
mengeluhkan gangguan memori, akan tetapi pada kenyataannya ia mengalami
gangguan depresi. 7etika depresinya berhasil ditanggulangi, maka defek
kognitifnya akan menghilang.
F. P$$')/**% P$%%*%&
/emeriksaan penunjang 5 (Asosiasi Al#heimer =ndonesia,'4
1. /emeriksaan laboratorium rutin
/emeriksaan laboratorium hanya dilakukan begitu diagnosis klinis demensia
ditegakkan untuk membantu pencarian etiologi demensia khususnya pada
demensiareversible, &alaupun : penyandang demensia adalah demensia
Al#heimer dengan hasil laboratorium normal, pemeriksaan laboratorium
rutin sebaiknya dilakukan. /emeriksaan laboratorium yang rutin dikerjakan
antara lain5 pemeriksaan darah lengkap, urinalisis, elektrolit serum, kalsium
darah, ureum, fungsi hati, hormone tiroid, kadar asam folat
-
8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia
7/14
-
8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia
8/14
penurunan kognisi dalam kurun &aktu tertentu. -ilai di ba&ah '< dianggap
abnormal dan mengindikasikan gangguan kognisi yang signifikan pada
penderita berpendidikan tinggi.(Asosiasi Al#heimer =ndonesia,'4.
/enyandang dengan pendidikan yang rendah dengan nilai MM3" paling
rendah '+ masih dianggap normal, namun nilai yang rendah ini
mengidentifikasikan resiko untuk demensia. (Asosiasi Al#heimer
=ndonesia,'4. /ada penelitian %rum .M 1994 didapatkan median skor
MM3" adalah '9 untuk usia 1'+ tahun, median skor ': untuk yang E
tahun, dan median skor '9 untuk yang lama pendidikannya E9 tahun, '; untuk
yang berpendidikan : tahun dan '' untuk yang berpendidikan +
tahun.Clinical Dementia Rating (%D merupakan suatu pemeriksaan umum pada demensia dan sering digunakan dan ini juga merupakan suatu metode
yang dapat menilai derajat demensia ke dalam beberapa tingkatan.
(6urns,''. /enilaian fungsi kognitif pada %D berdasarkan ; kategori
antara lain gangguan memori, orientasi, pengambilan keputusan, akti!itas
sosialBmasyarakat, pekerjaan rumah dan hobi, pera&atan diri. -ilai yang dapat
pada pemeriksaan ini adalah merupakan suatu derajat penilaian fungsi kognitif
yaituI -ilai , untuk orang normal tanpa gangguan kognitif. -ilai ,:,
untuk Quenstionable dementia. -ilai 1, menggambarkan derajat demensia
ringan, -ilai ', menggambarkan suatu derajat demensia sedang dan nilai 4,
menggambarkan suatu derajat demensia yang berat. (Asosiasi Al#heimer
=ndonesia,'4, Golomb,'1
G. P$%*(*,*/*%**%
1. F*'*+($'*)
3ebagian besar kasus demensia tidak dapat disembuhkan.
a. ntuk mengobati demensia al#heimer digunakan obatobatan
antikoliesterase seperti Donepe#il , i!astigmine , Galantamine , Memantine
b. Dementia !askuler membutuhkan obat obatan anti platelet
seperti Aspirin ,8iclopidine , %lopidogrel untuk melancarkan aliran darah ke
otak sehingga memperbaiki gangguan kognitif.
c. Demensia karena stroke yang berturutturut tidak dapat diobati, tetapi
perkembangannya bisa diperlambat atau bahkan dihentikan dengan mengobati
tekanan darah tinggi atau kencing manis yang berhubungan dengan stroke.
d. $ika hilangnya ingatan disebabakan oleh depresi, diberikan obat anti
depresi seperti 3ertraline dan %italopram.
e. ntuk mengendalikan agitasi dan perilaku yang meledakledak, yang bisa
menyertai demensia stadium lanjut, sering digunakanobat antipsikotik
(misalnya 2aloperidol , Juetiapine dan isperidone. 8etapi obat ini kurang
efektif dan menimbulkan efek samping yang serius. @bat antipsikotik efektif
diberikan kepada penderita yang mengalami halusinasi atau paranoid
http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Donepezil&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Donepezil&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Rivastigmine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Galantamine%20&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Memantine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Aspirin&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Aspirin&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Ticlopidine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Ticlopidine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Ticlopidine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Clopidogrel&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Sertraline&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Citalopram&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Haloperidol&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Quetiapine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Risperidone&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Rivastigmine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Galantamine%20&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Memantine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Aspirin&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Ticlopidine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Clopidogrel&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Sertraline&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Citalopram&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Haloperidol&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Quetiapine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Risperidone&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Donepezil&inpIndikasi=&go=+go+
-
8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia
9/14
2. D%&*% *(* P$'*% K$,*'&*
a. Mempertahankan lingkungan yang familiar akan membantu penderita
tetap memiliki orientasi. 7alender yang besar, cahaya yang terang, jam
dinding dengan angkaangka yang besar atau radio juga bisa membantu
penderita tetap memiliki orientasi.
b. Menyembunyikan kunci mobil dan memasang detektor pada pintu bisa
membantu mencegah terjadinya kecelekaan pada penderita yang senang
berjalanjalan.
c. Menjalani kegiatan mandi, makan, tidur dan akti!itas lainnya secara rutin,
bisa memberikan rasa keteraturan kepada penderita.
d. Memarahi atau menghukum penderita tidak akan membantu, bahkan akanmemperburuk keadaan.
e. Meminta bantuan organisasi yang memberikan pelayanan sosial dan
pera&atan, akan sangat membantu.
3. T$'*) S)(+*()
/ada penderita penyakit demensia dapat diberikan terapi simtomatik, meliputi
a. Diet
b. atihan fisik yang sesuai
c. 8erapi rekreasional dan aktifitas
d. /enanganan terhadap masalahmasalah
H. P$%5$&*6*% 7*% P$'*8*(*% D)$%/)*
2al yang dapat kita lakukan untuk menurunkan resiko terjadinya demensia
diantaranya adalah menjaga ketajaman daya ingat dan senantiasa
mengoptimalkan fungsi otak, seperti 5
1. Mencegah masuknya #at#at yang dapat merusak selsel otak seperti alkohol dan
#at adiktif yang berlebihan.
'. Membaca buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya dilakukan
setiap hari.
4. Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan aktif 5
+. 7egiatan rohani K memperdalam ilmu agama.
:. 8etap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman yang memiliki
persamaan minat atau hobi;. Mengurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap relaks dalam
kehidupan seharihari dapat membuat otak kita tetap sehat.
I. K+%/$ A/6*% K$$'*8*(*%
1. P$%&*)*%
a. =dentitas pasien
b. i&ayat kesehatan
-
8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia
10/14
c. 3tatus kesehatan
d. 3tatus kesehatan mental
e. Aspek kognitif, pembelajaran dan memori
f. /erubahan sistem tubuh
/erubahan kardio!askuler
/erubahan sistem pernafasan
/erubahan integlumen
/erubahan sistem reproduksi
/erubahan genitourinaria
/erubahan gastrointestinal
/erubahan kebutuhan nutrisi /erubahan muskuloskeletal
/erubahan sensorik (Brunner & Suddarth, 2001)
2. D)*&%+/* K$$'*8*(*%
a. 3indrom stress relokasi berhubungan dengan perubahan dalam akti!itas
kehidupan seharihari ditandai dengan kebingungan, keprihatinan, gelisah,
tampak cemas, mudah tersinggung, tingkah laku defensi!e, kekacauan mental,
tingkah laku curiga, dan tingkah laku agresif.
b. /erubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologis
(degenerasi neuron ire!ersibel ditandai dengan hilang ingatan atau memori,
hilang konsentrsi, tidak mampu menginterpretasikan stimulasi dan menilai
realitas dengan akurat.
c. /erubahan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan persepsi,
transmisi atau integrasi sensori (penyakit neurologis, tidak mampu
berkomunikasi, gangguan tidur, nyeri ditandai dengan cemas, apatis, gelisah,
halusinasi.
d. /erubahan pola tidur berhubungan dengan perubahan lingkungan
ditandai dengan keluhan !erbal tentang kesulitan tidur, terusmenerus terjaga,
tidak mampu menentukan kebutuhanB &aktu tidur.
e. 7urang pera&atan diri berhubungan dengan intoleransi akti!itas,
menurunnya daya tahan dan kekuatan ditandai dengan penurunan kemampuan
melakukan akti!itas seharihari.
f. esiko terhadap cedera berhubungan dengan kesulitan keseimbangan,
kelemahan, otot tidak terkoordinasi, akti!itas kejang.
g. esiko terhadap perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mudah lupa, kemunduran hobi, perubahn sensori.
-
8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia
11/14
-
8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia
12/14
e. Ajak piknik sederhana, jalan
jalan keliling rumah sakit.
/antau akti!itas.
f
terkekang.
+ 3etelah dilakukan tindakan
kepera&atan diharapkan tidak
terjadi gangguan pola tidur
pada klien dengan 72 5
a. Memahami faktor penyebab
gangguan pola tidur.
b. Mampu menentukan
penyebab tidur inadekuat.
c. Melaporkan dapat beristirahat
yang cukup.d. Mampu menciptakan pola
tidur yang adekuat.
a. $angan menganjurkan klien
tidur siang apabila berakibat
efek negati!e terhadap tidur
pada malam hari.
b. "!aluasi efek obat klien
(steroid, diuretik yang
mengganggu tidur.
c. 8entukan kebiasaan danrutinitas &aktu tidur malam
dengan kebiasaan
klien(memberi susu hangat.
d. Memberikan lingkungan yang
nyaman untuk meningkatkan
tidur(mematikan lampu,
!entilasi ruang adekuat, suhu
yang sesuai, menghindari
kebisingan.
e. 6uat jad&al tidur secara
teratur. 7atakan pada klien
bah&a saat ini adalah &aktu
untuk tidur.
a. =rama sirkadian (irama tidurbangun
yang tersinkronisasi disebabkan oleh tidur
siang yang singkat.
b. Deragement psikis terjadi bila terdapat
panggunaan kortikosteroid, termasuk
perubahan mood, insomnia.
c. Mengubah pola yang sudah terbiasa dari
asupan makan klien pada malam hari
terbukti mengganggu tidur.
d. 2ambatan kortikal pada formasi reticular
akan berkurang selama tidur,
meningkatkan respon otomatik, karenanya
respon kardio!akular terhadap suara
meningkat selama tidur.
e. /enguatan bah&a saatnya tidur dan
mempertahankan kesetabilan lingkungan.
: 3etelah diberikan tindakan
kepera&atan diharapkan klien
dapat mera&at dirinya sesuai
dengan kemampuannya
dengan 72 5
a. Mampu melakukan akti!itas pera&atan diri sesuai dengan
tingkat kemampuan.
b. Mampu mengidentifikasi dan
menggunakan sumber
pribadiB komunitas yang
dapat memberikan bantuan.
a. =dentifikasi kesulitan dalam
berpakaianB pera&atan diri,
seperti5 keterbatasan gerak
fisik, apatisB depresi,
penurunan kognitif seperti
apraksia. b. =dentifikasi kebutuhan
kebersihan diri dan berikan
bantuan sesuai kebutuhan
dengan pera&atan
rambutBkukuB kulit, bersihkan
kaca mata, dan gosok gigi.
c. /erhatikan adanya tanda
tanda non!erbal yang
fisiologis.
d. 6eri banyak &aktu untuk
melakukan tugas.
e. 6antu mengenakan pakaian
yang rapi dan indah.
a. Memahami penyebab yang
mempengaruhi inter!ensi. Masalah dapat
diminimalkan dengan menyesuaikan atau
memerlukan konsultasi dari ahli lain.
b. 3eiring perkembangan penyakit,
kebutuhan kebersihan dasar mungkindilupakan.
c. 7ehilangan sensori dan penurunan fungsi
bahasa menyebabkan klien
mengungkapkan kebutuhan pera&atan
diri dengan cara non!erbal, seperti
terengahengah, ingin berkemih denganmemegang dirinya.
d. /ekerjaan yang tadinya mudah sekarang
menjadi terhambat karena penurunan
motorik dan perubahan kognitif.
e. Meningkatkan kepercayaan untuk hidup.
; 3etelah dilakukan tindakan
kepera&atan diharapkan
a. 7aji derajat gangguan
kemampuan, tingkah laku
a. Mengidentifikasi risiko di lingkungan dan
mempertinggi kesadaran pera&at akan
-
8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia
13/14
isiko cedera tidak terjadi
dengan 72 5
a. Meningkatkan tingkat
akti!itas.
b. Dapat beradaptasi dengan
lingkungan untuk mengurangi
risiko traumaB cedera.
c. 8idak mengalami cedera.
impulsi!e dan penurunan
persepsi !isual. 6antu
keluarga mengidentifikasi
risiko terjadinya bahaya yang
mungkin timbul.
b. 2ilangkan sumber bahaya
lingkungan.
c. Alihkan perhatian saat
perilaku teragitasiB berbahaya,
memenjat pagar tempat tidur.
d. 7aji efek samping obat, tanda
keracunan (tanda
ekstrapiramidal, hipotensi
ortostatik, gangguan
penglihatan, gangguan
gastrointestinal.
e. 2indari penggunaan restrain
terusmenerus. 6erikan
kesempatan keluarga tinggal
bersama klien selama periode
agitasi akut.
bahaya. 7lien dengan tingkah laku
impulsi berisiko trauma karena kurang
mampu mengendalikan perilaku.
/enurunan persepsi !isual berisiko
terjatuh.
b. 7lien dengan gangguan kognitif,
gangguan persepsi adalah a&al terjadi
trauma akibat tidak bertanggung ja&ab
terhadap kebutuhan keamanan dasar.
c. Mempertahankan keamanan dengan
menghindari konfrontasi yang
meningkatkan risiko terjadinya trauma.
d. 7lien yang tidak dapat melaporkan
tandaBgejala obat dapat menimbulkankadar toksisitas pada lansia. kuran dosisB
penggantian obat diperlukan untuk
mengurangi gangguan.
e. Membahayakan klien, meningkatkan
agitasi dan timbul risiko fraktur pada
klien lansia (berhubungan dengan
penurunan kalsium tulang.
< 3etelah dilakukan tindakankepera&atan diharapkan klien
mendapat nutrisi yang
seimbang dengan 725
a. Mengubah pola asuhan yang
benar
b. Mendapat diet nutrisi yang
seimbang.
c. Mendapat kembali berat
badan yang sesuai.
a.
6eri dukungan untuk penurunan berat badan.
b. A&asi berat badan setiap
minggu.
c. 7aji pengetahuan keluargaB
klien mengenai kebutuhan
makanan.
d. sahakanB beri bantuan
dalam memilih menu.
e. 6eri /ri!asi saat kebiasaan
makan menjadi masalah.*
a.
Moti!asi terjadi saat klienmengidentifikasi kebutuhan berarti.
b. Memberikan umpan balikB penghargaan.
c. =dentifikasi kebutuhan membantu
perencanaan pendidikan.
d. 7lien tidak mampu menentukan pilihan
kebutuhan nutrisi.
e. 7etidakmampuan menerima dan
hambatan sosial dari kebiasaan makan
berkembang seiring berkembangnya penyakit.
-
8/18/2019 Makalah Asuhan Keperawatan Pada Dengan Penyakit Demensia
14/14
DAFTAR PUSTAKA
6runner K 3uddarth. ''. !uku "#ar $ %epera&atan Medikal !edah .0ol 1 K '.
"G% 5 $akarta.
Doenges, Marilyn ". 1999. Rencana "suhan %epera&atan 'edoman untuk
'erencanaan dan 'endokumentasian 'era&atan 'asien edisi 4 alih bahasa =
Made 7ariasa, -i Made 3umar&ati. "G% 5 $akarta.
"li#abeth.$.%or&in. '9. !uku (aku $ 'atofisiologi. "d.4. "G% 5 $akarta.
7ushariyadi.'1. "skep pada %lien )an#ut *sia 3alemba medika 5 $akarta
-ugroho, )ahjudi. 1999. %epera&atan +erontik Edisi , !uku %edokteran"G% 5
$akarta.
3il!ia.A./rice K )ilson, 'atofisiologi. "d.. $akarta. "G%.';
3tanley,Mickey. ''. !uku "#ar %epera&atan +erontikEdisi,. "G%I $akarta.