asuhan kebidanan

27
ASUHAN KEBIDANAN TINDAKAN CURRETAGE DIGITAL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup didunia luar. Tanpa tanpa mempersoalkan penyebabnya. Bayi baru mungkin hidup didunia luar bila berat badannya telah mencapai > 500 gram atau umur kehamilan > 20 minggu. Insidensi abortus sulit ditentukan kadang-kadang seorang wanita dapat mengalami abortus tanpa mengetahui bahwa ia hamil., dan tidak mempunyai gejala yang hebat sehingga hanya dianggap sebagai mentruasi yang terlambat (siklus memanjang). Terlebih lagi insidensi abortus kriminalis, sangat sulit ditentukan karena biasanya tidak dilaporkan. Angka kejadian abortus dilaporkan oleh rumah sakit sebagai rasio dari jumlah abortus terhadap jumlah kelahiran hidup. Di USA angka kejadian secara nasional berkisar antara 10-20%. Di Indonesia kejadian berdasarkan laporan rumah sakit, seperti di RS Hasan Sadikin Bandung berkisar 18-19%. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada ibu

Upload: azwar-anas

Post on 04-Jul-2015

778 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN

TINDAKAN CURRETAGE DIGITAL

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangAbortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup didunia luar. Tanpa tanpa mempersoalkan penyebabnya. Bayi baru mungkin hidup didunia luar bila berat badannya telah mencapai > 500 gram atau umur kehamilan > 20 minggu.Insidensi abortus sulit ditentukan kadang-kadang seorang wanita dapat mengalami abortus tanpa mengetahui bahwa ia hamil., dan tidak mempunyai gejala yang hebat sehingga hanya dianggap sebagai mentruasi yang terlambat (siklus memanjang). Terlebih lagi insidensi abortus kriminalis, sangat sulit ditentukan karena biasanya tidak dilaporkan. Angka kejadian abortus dilaporkan oleh rumah sakit sebagai rasio dari jumlah abortus terhadap jumlah kelahiran hidup. Di USA angka kejadian secara nasional berkisar antara 10-20%. Di Indonesia kejadian berdasarkan laporan rumah sakit, seperti di RS Hasan Sadikin Bandung berkisar 18-19%.

1.2 Tujuan1.2.1 Tujuan UmumMahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada ibu dengan melakukan pendekatan manajemen kebidanan.1.2.2 Tujuan khususDengan disusunnya laporan ini, mahasiswa diharapkan :1. Mahasiswa dapat mengumpulkan data sampai analisa data.2. Mahasiswa data mengidentifikasi diagnosa dan masalah3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial.4. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera5. Mahasiswa dapat merencanakan asuhan kebidanan6. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan7. Mahasiswa dapat mengevaluasi tindakan yang telah di lakukan

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN

1.3 Ruang LingkupRuang lingkup asuhan kebidanan dalam makalah ini pada masalah abortus incomplete.

1.4 Metode PenulisanMetode penulisan yang digunakan dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini adalah metode kepustakaan, wawancara, observasi, pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik dan status kesehatan.

1.5 PelaksanaanLaporan ini merupakan hasil tugas praktek klinik kebidanan yang dilakukan pada tanggal 18 Desember 2005 sampai tanggal 14 Januari 2006 di BPS Indah, Sidoarjo.

1.6 Sistematika penulisanBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Ruang Lingkup 1.4 Metode Penulisan1.5 Pelaksanaan 1.6 Sistematika PenulisanBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Abortus 2.2 Konsep Asuhan Kebidanan BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian Data 3.2 Identifikasi Diagnosa dan Masalah 3.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial 3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera 3.5 Intervensi 3.6 Implementasi 3.7 Evaluasi BAB IV PEMBAHASAN BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN

BAB IITINJAUAN KASUS

2.1 Konsep Dasar Abortus2.1.1 Pengertian Abortus Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan dengan cara apapun sebelum janin cukup pertumbuhannya untuk hidup.(William,1995) Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau umur kehamilan kurang dari 20 minggu(Prawiroharjo,1999) Abortus adalah dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar kandungan dengan usia kehamilan kurang 28 minggu (Manuaba,1998)

2.1.2 Penyebab / EtiologiPenyebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor sebagai berikut :1. Faktor Pertumbuhan Hasil Konsepsi• Pertumbuhan zygote yang abnormal dari fetus sering menyebabkan abortus spontan. Hasil penelitian dari 1000 abortus spontan 40% disebabkan karena ovum yang patologis atau menghilang dan yang 50-60 % abortus spontan terjadi karena kelainan kromosom pada konsepsinya• Faktor lingkungan, endometrium kurang sempurna : Endomentrium yang belum siap untuk menerima implantasi hasil konsepsi Gizi ibu yang kurang sehingga ibu anemia• Pengaruh dari luar Hasil konsepsi terpengaruh dari obat, radiasi menyebabkan pertumbuhan hasil konsepsi terganggu Gangguan peredaran darah plasenta karena penyakit hipertensi2. Faktor pada Plasenta Endartritis pada vili korialis menyebabkan oksigenasi plasenta terganggu Gangguan peredaran darah plasenta karena penyakit hipertensi3. Penyakit Ibu• Penyakit Infeksi : pneumonia, thypus abdominalis, malaria, sifilis, toksin, bakteri, virus dan plasmodium dapat masuk ke janin melalui plasenta sehingga menyebabkan kematian janin dan kemudian terjadilah abortus • Ibu asfiksia seperti dekompensasi corsis, penyakit baru, berat, anemia b

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN

• Kelainan endokrin : kekurangan sekresi hormone progesterone dari korpus lutheum dan tofoblas. Karena progesterone mempertahankan desidua sehingga defisiensi relative secara teoritis menggangu nutrisi konseptus dan dengan demikian mengakibatkan kematian.• Malnutrisi yang berat merupakan factor predisposisi meningkatnya kemungkinan abortus.• Keracunan tembaga (pb), nikotin, alcohol4. Kelainan Genetika Ibu• Kongenital anomaly (hipoplasia uteri, uterus, bikornis)• Kelainan letak dari uterus seperti retrofleksia uteri• Tidak sempurnanya persiapan uterus untuk menanti nidasi dari ovum yang sudah dibuahi seperti : endometritis• Uterus yang cepat merangsang (kehamilan ganda)• Serviks inkompetensi5. Trauma FisikKecelakaan lalu lintas, jatuh, hubungan sexual, pijat6. Faktor Imunologi

2.1.3 PathofisiologiPada permulaan abortus terjadi perdarahan dalam desidua bersalis diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya. Hal ini menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya sehingga menjadi benda asing dalam uterus, keadaan ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya. Pada kehamilan < 8 minggu hasil konsepsi itu biasanya dikeluarkan seluruhnya karena vili korialis belum menembus desidua secara mendalam.Pada kehamilan antara 8-14 minggu vili korialis menembus desidua lebih dalam sehingga umumnya plasenta tidak dilepaskan sempurna, yang tidak dapat menyebabkan banyak pendarahan. Pada kehamilan 14 minggu ke atas umumnya yang mula-mula dikeluarkan setelah ketuban pecah ialah janin disusul beberapa waktu kemudian plasenta segera terlepas dengan lengkap.

Perdarahan Desidua Basalis

Nekrosis JaringanSekitarnya

Hasil konsepsi terlepas(benda asing dalam uterus)

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN

Uterus kontraksi

Hasil Konsepsi keluar Hasil konsepsi keluar Hasil konsepsi keluarSeluruhnya (pada sebagian / plasenta seluruhnya (padaKehamilan 8 minggu) tidak terlepas (pada kehamilan 14 mingguKehamilan antara keatas8-14 minggu)2.1.4 Jenin-jenis Abortus1. Abortus Spontan• Abortus ImminensTerjadi perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini, kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan• Abortus IncipiensPerdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda dimana hasil konsepsi masih berada dalam kavum uteri. Kondisi ini menunjukkan proses abortus sedang berlanjut dan akan berlanjut menjadi inkomplit atau komplit• Abortus InkomplitPerdarahan pada kehamilan muda dimana sebagian dari hasil konsepsi telah keluar• Abortus KomplitPerdarahan pada kehamilan muda dimana seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan dari kovum uteri2. Abortus infeksiosaAbortus infeksiosa adalah abortus yang disertai komplikasi infeksi. Adanya penyebaran kuman atau toksin kedalam sirkulasi dan ovum peritoneum dapat menimbulkan septicemia, sepsis atau perototitis.3. Retensi janin mati (missed abortion)Perdarahan pada kehamilan muda disertai dengan retensi hasil konsepsi yang telah mati hingga 8 minggu atau lebih. Biasanya diagnosis tidak dapat ditentukan hanya dalam 1 kali pemeriksaan, melainkan memerlukan waktu pengamatan dan pemeriksaan ulang.4. Abortus Resiko Tinggi (Unsafe Abortion)Upaya untuk terminasi kehamilan muda dimana pelaksanaan tindakan tersebut tidak mempunyai cukup keahlian dan prosedur standart yang aman sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa pasien.

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN

2.1.5 Komplikasi AbortusKomplikasi yang berbahaya pada abortus ialah perdarahan, perforasi, infeksi dan syok.

2.1.6 Pemeriksaan Penunjang• Tes Kehamilan : positif bila janin masih hidup, bahkan 2-3 minggu setelah abortus• Pemeriksaan dopper atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup • Pemeriksaan Hb, kadar fibrinogen darah pada missed abortion

2.1.7 Penanganan Penilaian awalUntuk penanganan yang memadai, segera lakukan penulaian dari :• Keadaan umum pasien• Tanda-tanda syok (pucat, berkeringat banyak, pingsan, tekanan sistolik < 90 mmHg, nadi > 112x/menit)• Bila syok disertai dengan massa lunak di adneksa, nyeri perut bawah, adanya cairan bebas dalam kavum pelnis, pikiran kehamilan ektopik yang terganggu• Tanda-tanda infeksi atau sepsis (demam tinggi, secret berbau pervagium, nyeri perut bawah, dinding perut tegang, nyeri goyang portio, dehidrasi gelisah atau pingsan)• Tentukan melalui evaluasi medik apakah pasien dapat ditatalaksana pada fasilitas kesehatan setempat atau dirujuk (setelah dilakukan stabilisasi) Penanganan Spesifik1. Abortus Imminens• Tidak diperlukan pengobatan medik yang khusus atau terbaring secara total• Anjurkan untuk tidak melakukan aktivitas fisik secara berlebihan atau melakukan hubungan sexsual• Bila perdarahan :• Berhenti : lakukan asuhan antenatal terjadwal atau penilaian ulang bila terjadi perdarahan lagi• Terus berlangsung : nilai kondisi janin (uji kehamilan / USG) lakukan konformasi kemungkinan adanya penyebab lain (hamil ektopik atau mola)• Pada fasilitas kesehatan dengan sarana terbatas, pemantauan hanya dilakukan melalui gejala klinik dan hasil pemeriksaan ginekologik2. Abortus Insipiens• Lakukan prosedur evaluasi hasil konsepsiBila usia gestasi < 16 minggu, evakuasi dilakukan dengan peralatan Aspirasi Vakum Manual (AVM) setelah bagian-bagian janin di keluarkan. Bila usia gestasi > 16

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN

minggu, evakuasi di lakukan dengan prosedur dilatasi dan kuretase (D&K)• Bila prosedur evakuasi tidak dapat segera dilaksanakan atau usia gestasi > 16 minggu, dilakukan tindakan pendahuluan dengan : Infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml Ns dan RL tetes permenit, sesuai dengan kondisi kontraksi uterus hingga terjadi pengeluaran hasil konsepsi Ergometri 0.2 mg IM yang diulangi 15 menit kemudian Misoprotol 400 mg per oral dan apabila masih diperlukan dapat diulangi dengan dosis yang sama setelah 4 jam dari dosis awal. • Hasil konsepsi yang tersisa dalam kavum uteri dapat dikeluarkan dengan AVM atau D&K (hati-hati resiko perforasi)3. Abortus Inkomplit• Tentukan besar uterus (taksir usia gestasi, kenali dan atasi setiap komplikasi (perdarahan hebat, syok, infeksi / sepsis)• Hasil konsepsi yang terperangkap pada serviks yang disertai perdarahan hingga ukuran sedang dapat dikeluarkan secara digital atau cuman ovum. Setelah itu evaluasi perdarahan. Bila perdarahan berhenti, beri ergometri 0.2 mg atau misoprostol 400 mg per oral Bila perdarahan terus berlangsung, evakuasi sisa hasil konsepsi dengan AVM atau D&K (pilihan tergantung dari usia gestasi, pembukaan serviks dan keberadaan bagian janin)• Bila tidak ada tanda-tanda infeksi, beri antibiotika profilaksis (sulbenisilin 2 g IM atau sefukroksim 1 gr oral• Bila terjadi infeksi, beri ampisilin 1 gr dan metronidazoi 500 mg setiap 8 jam• Bila terjadi perdarahan hebat dan usia gestasi < 16 minggu, segera lakukan evakuasi dengan AVM.• Bila pasien tampak anemis, berikan sulfas ferrosur 600 mg per hari selama 2 minggu (anemia sedang) atau transfuse darah (anemia berat)4. Abortus Komplit• Apabila kondisi pasien baik, cukup diberi tablet ergometri 3 x 1 tablet per hari untuk 3 hari• Apabila pasien mengalami anemi sedang, berikan tablet sulfas ferrosur 600 mg per hari selama 2 minggu disertai dengan anjuran mengkonsumsi makanan bergizi (susu, sayuran segar, ikan daging, telur) untuk anemia berat, berikan transfuse darah• Apabila tidak terdapat tanda-tanda infeksi tidak perlu diberikan antibiotika, atau apabila khawatir akan infeksi dapat diberi antibiotic profilaksis.

5. Abortus Infeksiosa

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN

• Kasus ini beresiko tinggi untuk terjadi sepsis, apabila fasilitas kesehatan setempat tidak mempunyai fasilitas yang memadai rujuk pasien ke rumah sakit

• Sebelum merujuk pasien lakukan restorasi cairan yang hilang dengan NS atau RL melalui infus dan diberikan antibiotika (misalnya ampisilin 1 gr dan metronidazol 500 mg)• Jika ada riwayat abortus tinggi, beri ATS dan TT• Pada fasilitas yang lengkap, dengan perlindungan antibiotika berspektrum luas dan upaya stabilisasi hingga pasien memadai dapat dilakukan pengosongan uterus sesegera mungkin (lakukan secara hati-hati karena tingginya kejadian perporasi pada keadaan ini)6. Missed AbortionMissed abortion seharusnya di tangani di rumah sakit atas pertimbangan :• Plasenta dapat melekat sangat erat di dinding rahim, sehingga prosedur evakuasi (kuretase) akan lebih sulit dan resiko perporasi lebih tinggi.• Pada umumnya kanalpis servisis dalam keadaan tertutup sehingga perlu tindakan dilatasi dengan batang lamanarla selama 12 jam.• Tingginya kejadian komplikasi hipofibrinogenemia yang berlanjut dengan gangguan pembekuan darah.

2.2 Konsep Asuhan Kebidanan pada Ny “S” GIII P10011 dengan Abortus Incomplete

I. PENGKAJIAN DATATanggal : Jam :Tempat :

A. Data Subyektif1. Biodata Nama Ibu : Nama Suami : Umur : Umur :Agama : Agama :Suku : Suku :Pendidikan : Pendidikan :Pekerjaan : Pekerjaan :Alamat : Alamat :2. Keluhan Utama

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN

Ibu mengatakan megeluarkan flek-flek darah kemudian disusul keluarnya darah bergumpal-gumpal dari kemaluannya dan disertai rasa nyeri.3. Riwayat masuk RB Ibu masuk RB karena mengeluh mengeluarkan flek-flek darah dan kemudian keluar darah bergumpal-gumpal dari kemaluannya serta ibu merasa nyeri4. Riwayat Kesehatan yang laluMungkin ibu pernah mengalami abortus incomplete5. Riwayat kesehatan keluargaMungkin dalam keluarga ada yang pernah mengalami abortus incomplete 6. Riwayat HaidTerjadi amenorea karena hamil 7. Riwayat PerkawinanTaa8. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang laluKemungkinan pada riwayat ini ibu pernah mengalami abortus incomplete sehingga ibu harus dilakukan tindakan curettage9. Riwayat Penyakit Sekarang• Ibu mengalami amenorea• Ibu terbukti hamil • Ibu mengeluarkan darah bergumpal-gumpal dari vagina• Ibu merasakan nyeri yang hebat pada perut bagian bawah ibu10. Riwayat KBTaa11. Pola Kebiasaan Sehari-haria. Pola Nutrisi : kurangnya asupan nutrisi saat dan sebelum hamilb. Pola istirahat : kurangnya kebutuhan istirahat ibuc. Pola Eliminasi : taad. Pola Kebersihan : taae. Pola Seksual : terlalu sering melakukan hubungan seksualf. Kebersihan lain : mungkin ibu pecandu alcohol12. Pola Psikososiala. Psikologis : cemas dengan keadaannyab. Sosial : terjadi gangguan konsep diri13. Latar Belakang BudayaKebiasaan selamatan 3 bulanan dan 7 bulanan14. Pola SpiritualTaa

B. Data Objektif1. Pemeriksaan Umum

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN

Keadaan Umum : baikKesadaran : composmentisTD : 100/60 mmHg (Normalnya 110/70 120/80 mmHg)Nadi : Normal (antara 70-90 x / menit)Suhu : Normal ( antara 36-370 C)RR : Normal (antara 16-24 x /menit)2. Pemeriksaan Fisika. InspeksiMuka : pucatMata : konjungtiva pucatBibir : pucatGenetalia : terdapat bercak darahb. PalpasiPerut : TFU belum terabac. AuskultasiPerut :DJJ belum terdengar3. Pemeriksaan DalamTidak boleh dilakukan pemeriksaan dalam sebab akan mengakibatkan infeksi

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAHDiagnosa : GIII P10011 usia kehamilan 8-10 minggu dengan Abortus IncompleteDS : - Ibu mengatakan amenorea selama 2 bulan- Ibu mengatakan keluar darah bergumpal-gumpal dan nyeriDo : - Inspeksi genetalia terdapat bercak darah- Pemeriksaan dalam partio terbuka 1 jari longgar, teraba jaringan, korpus uteri antefleksi agak membesarKeadaan Umum : BaikKesadaran : ComposmentisTD : 100/60 mmHg (normalnya 110/70 – 120/80 mmHg)Nadi : Normal (antara 70-90 x / menit)Suhu : Normal (antara 36-370 CRR : Normal (antara 16-24 x / menit)

Masalah : CemasDS : Ibu cemas dengan keadaannya dan berharap ke hamilannya dapat dipertahankanDO : Ibu banyak bertanya tentang keadaannya

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL• Potensial Abortus Complete

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN

• Potensial Infeksi• Potensial Anemi• Potensial Syok

IV. KEBUTUHAN SEGERA• Pemasangan infus• Kolaborasi dengan dokter untuk terapi dan tindakan

V. INTERVENSIDiagnosa : GIII P10011 usia kehamilan 8-10 minggu dengan abortus IncompleteTujuan : ibu dapat memahami tentang keadaannyaKriteria hasil : * Ibu mengerti penyebab keluarnya darah dari kemaluannya• Ibu dapat kooperatif • Ibu bersedia di Curretage• TTV normal

Intervensi :1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluargaR/ Ibu dan keluarga dapat kooperatif dalam tindakan2. Beri penjelasan kepada ibu tentang keadaannya saat ini dan tindakan yang akan dilakukanR/ Penjelasan yang cukup dapat mengurangi kecemasan ibu 3. Lakukan pemasangan infus dan grojogR/ Pengganti cairan tubuh yang hilang4. Berikan format inform concent untuk persiapan curretageR/ Perlindungan hukum bagi pertugas5. Lakukan observasi KU dan TTVR/ Deteksi dini adanya kelainan6. Lakukan persiapan curettage dan obat-obatanR/ Mempermudah tindakan sesuai dengan prosedur 7. Lakukakan kolaborasi dengan dokter dalam curretageR/ Fungsi Dependent

Masalah : Kecemasan ibuTujuan : Kecemasan ibu dapat berkurangKriteria hasil : Ibu lebih tenang

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN

Intervensi :1. Jelaskan pada ibu tentang keadaanyaR/ Ibu mengerti dengan keadaannya2. Anjurkan ibu untuk berdo’aR/ Kebutuhan spiritual3. Berikan support mentalR/ Kecemasan ibu berkurang

VI. IMPLEMENTASITanggal : Jam : Diagnosa : GIII P10011 UK 8-10 minggu dengan Abortus Incomplete Implementasi dilaksanakan sesuai Intervensi

VII. EVALUASITanggal :Jam : Diagnosa : GIII P10011 UK 8-10 minggu dengan Abortus Imcomplete S : Ibu mengatakan sudah di curettageO : Keadaan Umum : CukupKesadaran : ComposmentisTD : 100/60 mmHg (antara 110/70 – 120/80 mmHg)Nadi : Normal ( antara 70-90 x / menit)Suhu : Normal (antara 36-370CRR : Normal ( antara 16-24 x / menit)A : GII P10011 UK 8-10 minggu dengan Post CurretageP : * Observasi KU dan TTV* Observasi kesadaran

Masalah : CemasS : Ibu mengatakan sudah tidak cemas lagiO : Ibu sudah kelihatan tenangA : Masalah teratasiP : Hentikan rencanaCatatan PerkembanganTanggal : Jam :

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN

1. KU Baik2. Kesadaran Composmentis3. TTV Baik4. UC Baik5. Perdarahan sedikit6. Kecemasan berkurang

BAB IIITINJAUAN PUSTAKA

3.1 PENKAJIAN DATATanggal : 18 Desember 2005Jam : 18.30 WIBTempat : RBK Bunda Sidoarjo

A. DATA SUBJEKTIF1. Biodata Nama Ibu : Ny “S” Nama Suami : Tn “M”Umur : 31 tahun Umur : 38 tahunAgama : Islam Agama : IslamSuku : Jawa Suku : JawaPendidikan : S1 Pendidikan : S1Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : SwastaAlamat : Kasendari-Sidoarjo Alamat : Kasendari-Sidoarjo2. Keluhan UtamaIbu mengatakan mengeluarkan flek-flek darah sejak seminggu yang lalu, dan sejak sore tadi mengeluarkan darah bergumpal-gumpal, ibu mengatakan saat ini hamil ke-3, usia kehamilan 2 bulan.3. Riwayat Masuk RBIbu masuk RB tanggal 18 Desember 2005 jam 19.00 WIB dengan keluhan mengeluarkan flek-flek darah sejak seminggu yang lalu pada tanggal 5 Desember 2005, lalu jam 18.00 WIB tanggal 18 Desember 2005 mengeluarkan darah bergumpal-gumpal dari kemaluannya.4. Riwayat kesehatan yang laluIbu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, menurun, dan menahun (DM, hipertensi), tidak pernah dioperasi. Namun ibu dulu pernah di curettage karena mengalami penyakit seperti ini.

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN

5. Riwayat kesehatan keluargaIbu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular (TBC, hepatitis), menurun (DM, hipertensi), menahun (jantung), serta tidak ada yang mempunyai keturunan kembar.6. Riwayat HaidMenarche : usia 13 tahunSiklus : 8-30 hari (teratur)Amenorea : 2 bulanLama : 7 hariKeluhan saat haid : tidak adaFluor Albus : tidak adaHPHT : 3-10-2005TP : 10-7-20067. Riwayat PerkawinanNikah :1 kaliLama nikah : 4 tahunUmur pertama nikah, suami : 34 tahunUmur pertama nikah, istri : 27 tahun8. Riwayat kehamilan, persalinan, Nifas yang lalu dan sekarangNOKehamilan Persalinan Nifas KBSuami UK Penyulit Jenis Sex BBL Umur ASI Penyulit 2 9bln2bln -Abortus Spt B L- 3600gr 3½th 2th -Hamil ini

9. Riwayat penyakit sekarangIbu mengatakan sudah 2 bulan tidak dapat haid dan mulai tadi malam jam 18.00 WIB ibu mengeluarkan darah serta jaringan dan wajah pucat, merasa nyeri perut bagian bawah dan mengeluarkan darah bertambah banyak, kemudian langsung di bawa ke RB.10. Riwayat KBIbu mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi11. Pola kebiasaan sehari-haria. Pola NutrisiSebelum dan selama hamil, ibu makan 3x, dengan 1 porsi piring nasi, lauk pauk, dan

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN

sayur, ibu minum ± 6-7 gelas / hari (air putih)b. Pola istirahatSebelum dan selama hamil ibu tidur siang ± 1 jam dan tidur malam ± 9 jamc. Pola AktivitasSebelum dan selama hamil ibu melakukan aktifitas rumah tangga, ibu tidak bekerja.d. Pola Eliminasio Sebelum hamil ibu Bab 1x / sehari dan B.a.k 4-5 x / hario Selama hamil ibu Bab 1x / sehari dan 6-7 x / hari e. Pola KebersihanIbu mandi 2x / hari, gosok gigi 3x / hari, ganti pakaian 2x / hari, keramas setiap 2 hari sekalif. Pola seksualIbu dan suami biasa melakukan hubungan suami istri 2 kali dalam seminggug. Pola kebiasaanSelama hamil ibu tidak pernah minum-minuman alcohol, obat-obatan bebas, tidak pernah minum jamu dan tidak merokok12. Pola Spikososiala. psikososial : ibu mengatakan cemas dengan kondisinya saat ini b. sosial : ibu mengatakan hubungannya dengan suami dan keluarga sangat baik dan harmonis 13. Latar Belakang BudayaDalam keluarga terdapat kebiasaan adanya selamatan 3 bulanan dan 7 bulanan lahir dengan sehat dan selamat.14. Pola SpiritualIbu dan keluarga menganut agama Islam dan rutin menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim seperti sholat 5 waktu

B. DATA OBJEKTIF1. Pemeriksaan UmumKeadaan umum : BaikKesadaran : ComposmentisTD : 110/70 mmHgNadi : 80 x/menit (teratur)Suhu : 35.40C (axilla)RR : 24 x/menit (teratur)2. Pemeriksaan Fisika. Inspeksio Kepala dan rambut: Kepala lonjong, rambut tidak rontok, tidak ada kelainano Muka : Muka pucat, terdapat cluasma gravidarumo Mata : Sklera tidak ikterus, conjungtiva pucat.

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN

o Hidung : Tidak ada polip, tidak ada secreto Telinga : Simetris, bersih, tidak ada secret yang keluaro Mulut dan bibir : Bersih, bibir pucat, bibir keringo Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis.o Dada dan payudara : Simetris, pernapasan normal, terdapat hiperpigmentasi pada areola mammae. Putting susu menonjol.o Ketiak : bersih, tidak ada kelainano Abdomen : terdapat linea nigra dan striae gravidarumo Genetalia : Tidak ada oedem, tidak ada avarices, terdapat bercak darah.o Anus : Normal, tidak terdapat haemoroido Ekstremitas : Simetris, tidak ada oedem pada ekstremitas atas dan bawahb. Palpasi• Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan tidak ada pembesaran vena jugularis• Payudara : Simetris, tidak ada benjolan yang abnormal, ASI belum keluar, konsistensi kenyal.• Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.• Perut : TFU belum teraba, adanya respon nyeri, nyeri tekan perut di atas sympisis.• Ekstremitas : turgor baik, tidak ada oedem pada ekstremitas atas dan bawah.c. Auskultasio Dada : wheezing (-), pernapasan 24x / menito Perut : Bising usus (+), DJJ belum terdengard. PerkusiEkstremitas : Reflek hammer +/+

3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAHDiagnosa : GIII P10011 usia usia kehamilan 8-10 minggu dengan Abortus IncompleteDS : - Ibu mengatakan sudah 2 bulan tidak mendapat haid - Sejak tadi jam 18.00 ibu merasa nyeri perut bagian bawah dan mengeluarkan darah bergumpal-gumpal Do : * Pemeriksaan inspeksi genetalia terdapat bercak darah * Terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah* Plano test hasilnya positif (hamil)Keadaan umum : BaikKesadaran : ComposmentisTTV :TD : 110/70 mmHgNadi : 80x / menit (teratur)RR : 24x / menit (teratur)Suhu : 35,40C (axilla)

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN

HPHT : 3-10-2005Amenorea : 2 bulan

Masalah : Kecemasan ibu sehubungan dengan masalah kehamilannya DS : Ibu mengatakan cemas dengan kondisinya saat ini, dan berharap semoga kehamilannya dapat dipertahankanDO : Ibu tampak cemas dan banyak bertanya tentang keadaanya

3.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL• Potensial Abortus Complete• Potensial Infeksi• Potensial Anemi• Potensial Syok

3.4 KEBUTUHAN SEGERA• Lakukan pemasangan infus• Kolaborasi dengan tim medis untuk tindakan dan terapi

3.5 INTERVENSIDiagnosa : GIII P10011 Usia kehamilan 8-10 minggu dengan Abortus IncompleteTujuan : Ibu dapat memahami tentang keadaannyaKriterian Hasil :• Ibu mengerti tentang penyebab keluarnya darah dari kemaluannya• Ibu dapat kooperatif• Ibu bersedia dilakukan curettage• TTV normal

Intervensi :1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluargaR/ Ibu dan keluarga dapat kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan2. Beri penjelasan kepada ibu tentang keadaannya saat ini dan tindakan yang akan dilakukanR/ Penjelasan yang cukup mengurangi kecemasan ibu3. Lakukan pemasangan infus dan grojogR/ Pengganti cairan tubuh untuk mengembalikan keadaan ibu4. Berikan format inform concent untuk persiapan curettageR/ Perlindungan hukum bagian petugas kesehatan dan keputusan ada di tangan pasien5. Lakukan observasi KU dan TTVR/ Sebagai parameter deteksi dini adanya komplikasi

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN

6. Lakukan persiapan curettage dan obat-obatanR/ Mempermudah tindakan sesuai dengan prosedur7. Lakukan kolaborasi dalam tindakan curettage dengan dokterR/ Fungsi dependent

Masalah : Kecemasan ibu sehubungan dengan masalah kehamilannyaTujaun : Kecemasan ibu berkurang dan ibu merasa tenangKriteria hasil : Ibu lebih tenang

Intervensi :.1. Jelaskan pada ibu tentang keadaannyaR/ Ibu mengerti dengan keadaannya2. Anjurkan pada ibu untuk berdo’a pada Tuhan Yang Maha EsaR/ Berdo’a dapat mengurangi kecemasan ibu3. Berikan support mental pada ibuR/ Kecemasan ibu berkurang

3.6 IMPLEMENTASIDiagnosa : GIII P10011 usia kehamilan 8-10 minggu dengan Abortus IncompleteImplementasi :Jam 19.05 WIB : Melakukan pendekatan kepada ibu dengan melakukan pengkajian dan menjelaskan kehamilannya tidak dapat dipertahankan sehingga harus dikeluarkanJam 19.10 WIB : Menjelaskan pada ibu penyebab dari keluarnya darah dari kemaluannya disebabkan karena ada sisa jaringan di dalam kandunganJam 19.15 WIB : Melakukan pemasangan infus RL dan grojogJam 19.20 WIB : Memberikan format inform concent pada keluarga (suami) dengan mengisi identitas serta tanda tangan yang berarti persetujuan atas tindakan curettage yang akan dilakukanJam 19.25 WIB : Melakukan observasi KU dan TTVKeadaan Umum : BaikKesadaran : ComposmentisTekanan darah : 110/70 mmHg (teratur)Suhu : 35,4º C (axilla)Pernapasan : 24x / menit (teratur)Jam 19.30 WIB : Melakukan persiapan alat dan obat : 1 bak Instrumen : Terdiri dari : tampon, 1 tenakulum, 2 klem ovum, 1 set sendok kuret, 1 cuman, 1 sonde uterus, 2 spekulum sims atau L, 1 kateter karet, kemudian obat yang disiapkan 1 ampul pethidin dan gentamicin per IVJam 19.40 WIB : kolaborasi dengan tim medis (dokter) untuk tindakan curettage

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN

Masalah : kecemasan ibu sehubungan dengan masalah pada kehamilannya Implementasi : Jam 19.10 WIB : 1. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini dengan mengaturkan supaya ibu tidak cemas dengan keadaannyaJam 19.15 WIB : 2.Menganjurkan ibu untuk berdo’a dengan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan keadaannyaJam 19.20 WIB : 3. Memberikansupport kepada ibu supaya tidak menyerah dengan apa yang terjadi pada ibu

EVALUASITanggal : 18 Desember 2005Jam : 20.00 WIBDiagnosa : GIII P10011 usia kehamilan 8-10 minggu dengan Abortus IncompleteS : Ibu mengatakan sudah dilakukan curettage pada tanggal 18 Desember 2005 jam 19.00 WIBO : Keadaan Umum : CukupKesadaran : ComposmentisTTV : TD : 110/70 mmHgNadi : 80x / menitSuhu : 36º CRR : 24x / menitAda bercak darah sehabis curettageA : GIII P10011 UK 8-10 minggu post curettageP : * Observasi KU dan TTV ibu* Observasi kesadaran ibu

Masalah : kecemasan ibu sehubungan dengan masalah pada kehamilannyaS : Ibu mengatakan sudah tidak cemas lagiO : Ibu sudah kelihatan tenangA : Masalah sudah teratasiP : Hentikan rencana

Catatan perkembanganTanggal : 18 Desember 2005Jam : 21.00 WIBS : * Ibu mengatakan sudah melakukan curettage* Ibu merasakan lebih baikO : Keadaan Umum : BaikKesadaran : Composmentis

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN

TTV : TD : 120/90 mmHgNadi : 80x / menitRR : 24x / menitSuhu : 36º CKontraksi usus : BaikPerdarahan : Sedikit di softexA : Masalah teratasiP : * Anjurkan ibu untuk minum obat analgesic dan vitamin * Anjurkan ibu untuk istirahat* Anjurkan ibu untuk periksa jika mengalami keluhan

BAB IVPEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisa dari penulisan kasus-kasus yang ada di lapangan. Dalam penanganan terdapat perbesaran dan sedikit perbedaan, jadi antara teori dan kasus tidak sepenuhnya sama untuk Asuhan kebidanan yang dilakukan panulis sesuai dengan apa yang telah dipelajari oleh penulis.Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny “S” GIII P10011 dengan Abortus Incomplete di Bps Indah, Sidoarjo pada tanggal 18 Desember 2005, maka dapat dikatakan bahwa Ny “S” telah dilakukan Curretage, sehingga dengan adanya kasus ini, diharapkan intervensi dan implementasi dapat memberikan hasil yang optimal agar kejadian infeksi dapat diperkecil.

BAB VPENUTUP

5.1 KesimpulanDengan adanya laporan Asuhan Kebidanan pada Ny “S” GIII P10011 dengan Abortus Incomplete di Bps Indah, Sidoarjo yang telah penulis selesaikan, dapat disimpulkan bahwa Asuhan Kebidanan pada Ny “S” dengan Abortus Incomplete sesuai dengan teori yang ada. Dengan diberikannya tindakan yang baik dan benar, diharapkan infeksi pada ibu dapat dicegah.

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN

5.2 SaranSetelah tersusunnya laporan ini, penulis menyarankan agar isi dari laporan ini dapat

tetap dipertahankan atau lebih ditingkatkan lagi dalam pelayanan kesehatan, sehingga melakukan tindakan yang tepat sesuai dengan prosedur dapat menurunkan angka kesakitan pada ibu sampai batas terendah

DAFTAR PUSTAKA

Cunning, Mc Donald. 1995. Obstetri. Jakarta : EGCMochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGCSyaifudin, Abdul Bari, dkk.1998. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSPSastrawinata, Sulaiman. 2005. Obstetri Patologi. Jakarta : EGC