makalah anmorfistum

17
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Miana (Coleus atropurpureus L.), tanaman ini biasa juga disebut dengan istilah Iler, Jawer Kotok, Kentangan, Ati-ati. Tumbuhan Miana merupakan tanaman yang tergolong tanaman ternak. Tanaman ini sering digunakan sebagai tanaman pagar atau tanaman hias selain itu juga digunakan sebagai tanaman obat. Tumbuhan miana merupakan tumbuhan yang termasuk golongan tumbuhan Dycotyledonaeae yang mana termasuk kedalam tumbuhan berbatang basah. Tanaman miana adalah termasuk familia Labiatae, banyak tumbuh ditanah air kita. Daun- daunnya yang banyak diperlukan sebagai bahan bakal obat dan mempunyai bau atau aroma yang khusus, aromatic dan rasanya agak pahit. Tumbuhan ini kaya berbagai kandungan kimia yang terdapat pada bagian batang dan daunnya. Akarnya juga bisa untuk pengobatan. Banyak 1

Upload: gamar-assagaf

Post on 09-Sep-2015

231 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Tanaman Miana (Mayana)

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANI.1. Latar BelakangMiana (Coleus atropurpureus L.), tanaman ini biasa juga disebut dengan istilah Iler, Jawer Kotok, Kentangan, Ati-ati. Tumbuhan Miana merupakan tanaman yang tergolong tanaman ternak. Tanaman ini sering digunakan sebagai tanaman pagar atau tanaman hias selain itu juga digunakan sebagai tanaman obat. Tumbuhan miana merupakan tumbuhan yang termasuk golongan tumbuhan Dycotyledonaeae yang mana termasuk kedalam tumbuhan berbatang basah.Tanaman miana adalah termasuk familia Labiatae, banyak tumbuh ditanah air kita. Daun-daunnya yang banyak diperlukan sebagai bahan bakal obat dan mempunyai bau atau aroma yang khusus, aromatic dan rasanya agak pahit.

Tumbuhan ini kaya berbagai kandungan kimia yang terdapat pada bagian batang dan daunnya. Akarnya juga bisa untuk pengobatan. Banyak penyakit yang bisa disembuhkan dengan Miana. Batangnya segi empat dan lunak sehingga mudah patah. Batang yang patah itu biasa di tancapkan untuk memperoleh tanaman miana yang baru lagi. Tanaman semak ini biasa setinggi orang dewasa.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAII.1. Klasifikasi Tumbuhan Miana (Iler)Nama umum: Indonesia:Iler

Klasifikasi:Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: AsteridaeOrdo: LamialesFamili:LamiaceaeGenus:ColeusSpesies:Coleus atropurpureus(L) Benth

Kerabat DekatBangun-bangun,Kentang Jawa

II. 2. Morfologi Tumbuhan Miana

Tumbuhan iler tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter diatas permukaan laut dan merupakan tanaman semusim. Umumnya tumbuhan ini ditemukan di tempat lembab dan terbuka seperti pematang sawah, tepi jalan pedesaan di kebun-kebun sebagai tanaman liar atau tanaman obat.A. Daun

Daun tunggal, helaian daun berbentuk hati, pangkal membulat atau melekuk menyerupai benuk jantung dan setiap tepiannya dihiasi oleh lekuk-lekuk tipis yang bersambungan dan didukung tangkai daun dengan panjang tangkai 3-4 cm yang memiliki warna beraneka ragam dan ujung meruncing dan tulang daun menyirip berupa alur. Permukaan daun agak mengkilap dan berambut halus panjang dengan panjang 7-11 cm, lebar 3-6 cm berwarna ungu kecoklatan sampai ungu kehitaman.B. BungaBunga berbentuk untaian bunga bersusun, muncul pada pucuk tangkai batang berwarna putih, merah dan ungu. Tumbuhan iler memiliki aroma bau yang khas dan rasa yang agak pahit, sifatnya dingin. Buah keras berbentuk seperti telur dan licin. Jika seluruh bagian diremas akan mengeluarkan bau yang harum.C. Batang

Tumbuhan iler memiliki batang herba, tegak atau berbaring pada pangkalnya dan merayap tinggi berkisar 30-150 cm, dan mempunyai penampung batang berbentuk segi empat dan termasuk kategori tumbuhan basah yang batangnya mudah patah.

II. 3. Anatomi Tumbuhan MianaMiana merupakan tumbuhan yang tergolong dalam tanaman terna. Tumbuhan ini dapat tumbuh pada daerah yang memiliki tanah agak lembab dan sedikit berair.Ciri tanaman miana termasuk dalam suku labiatae yaitu tumbuhan yang tergolong terna buka berkayu. Memiliki daun yang tergolong daun tunggal. Tanaman ini memiliki kelenjar atsiri yang mana dapat memberikan bau yang sedap. Bunga terdapat dalam rangkaian yang bersifat simos. Memiliki bunga yang kelopaknya tidak gugur dan mahkotanya berlekatan. Daun merupakan modifikasi dari batang, dan merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Helai-helai daun miana berbentuk bulat telur, ujung meruncing, sedang pangkalnya berbentuk pasak atau bulat, Tepi daun (dekat pangkalnya) merata selanjutnya bergerigi. Daun-daun tersebut berambut, berwarna hijau agak keunguan, berbercak-bercak dan ada pula yang bergaris-garis.Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbuh tubuh tumbuhan. Batang Miana termasuk batang basah (herbaceous), yaitu batang yang lunak dan berair.Tumbuhan miana termasuk tumbuhan biji belah (Dycotyledonaeae) yang pada umumnya mempunyai batang yang dibagian bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin mengecil, jadi batangnya sebagai kerucut atau limas yang amat memanjang, yang dapat mempunyai percabangan atau tidak.

II. 4. Ekologi Tumbuhan MianaMiana (Coleus atropurpureusL.) terlihat seperti bayam, karena memang masih keluarga Labiatae atau bayam-bayaman. Orang kadang menyebutnya daun Iler, atau Jawer kotok. Di daerah lain ada juga yang menyebutnya Kentangan, Si Gesing, Saru-saru, atau Majana.Tanaman ini berasal dari daratan Afrika yang beriklim tropis dan negara-negara Asia. Bentuk daun juga bervariasi seperti oval, tepi bergerigi, hingga keriting. Tanaman ini tumbuh di halaman dan ladang-ladang pada ketinggian sekitar 1.300 m di atas permukaan laut. Dan termasuk ke dalam tanaman perdu. Miana sangat mudah tumbuh dan bisa mencapai tinggi 1 meter.Miana dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Iler bisa didapat disekitar sungai atau pematang sawah dan tepi-tepi jalan pedesaan sebagai tumbuhan liar.II. 5. Fitokimia Tumbuhan Miana (Iler)Herba tumbuhan iler yang memiliki sifat kimiawi harum, berasa agak pahit, dingin, memiliki kandungan kimia sebagai berikut: daun dan batang mengandung minyak atsiri, fenol, tannin, lemak, phytosterol, kalsium oksalat, dan peptik substances. Komposisi kandungan kimia yang bermanfaat antara lain juga alkaloid, etil salisilat, metal eugenol, timol karvakrol, mineral (Dalimartha, 2008).Berdasarkan penelitian, pemisahan kandungan kimia dilakukan dengan isolasi secara soksletasi bertingkat, menggunakan berbagai pelarut dengan polaritas yang berbeda. Ekstrak yang diperoleh kemudian digunakan untuk pemisahan lebih lanjut melalui kromatografi cepat, menggunakan berbagai pelarut dengan polaritas meningkat mulai dari pelarut yang non-polar sampai ke pelarut yang polar. Dari hasil pemisahan ini dilakukan pemeriksaan kandungan senyawa kimia secara kromatografi lapis tipis. Dari hasil penelitian diperoleh informasi, bahwa kadar air dalam daun miana (iler) segar adalah sekitar 83,05% dan kadar minyak atsiri dalam serbuk daun miana sekitar 0,047%. Senyawa kimia yang teramati adalah alkaloida, fiavonoida, saponm dan minyak atsiri.

II. 6. Kegunaan Tumbuhan MianaDari beberapa penelitian diketahui bahwa tumbuhan miana kaya oleh berbagai kandungan kimia, seperti minyak atsiri, tannin, lemak, phyosterol, calcium oxalate, dan pectic substances. Kandungan kimia itu terdapat pada bagian batang dan daunnya. Dari kandungan kimia tersebut, daun miana memiliki efek farmakologis seperti obat cacing.Daun miana (iler) mengandung minyak atsiri antara lain karvakrol yang bersifat antibiotic, eugenol bersifat menghilangkan nyeri, etil salisilat menghambat iritasi. Selain itu, tumbuhan ini juga mengandung sedikit lendir.Beberapa manfaat dan kegunaan tumbuhan miana beserta ramuannya antara lain sebagai berikut. Sakit mata merahUntuk obat minum : 5 helai daun iler dicuci dan direbus dengan segelas air sampai tinggal setengah. Minum 1 kali sehari.Untuk obat temple : Daun iler dicuci bersih, agak diremukkan dengan tangan tetapi jangan sampai hancur. Lalu tempelkan ke mata yang sakit. Luka, Bisul, Abses, maupun Borok : Beberapa helai daun iler dicuci bersih kemudian di remas-remas atau ditumbuk halus sampai mengeluarkan cairan. Tempelkan ke bagian tubuh yang luka atau terkena borok-borok. Bagian itu kemudian dibalut. Ganti tiga kali sehari. Sembelit : 5 helai daun iler dicuci dan direbus dengan segelas air sampai air tinggal setengah. Saring dan campurkan satu sendok makan minyak kacang. Di minum sekaligus. Mengatasi Cacing Gelang : Daun iler diambil sebanyak tujuh lembar, lalu dicuci, dan digiling halus. Tambahkan air setengah cangkir dan sesendok makan madu. Semua disaring dan airnya diminum sehari 2-3 kali. Obat Tetes Radang Telinga : Daun iler dicuci kemudian digiling halus. setelah itu, disaring. Cairan yang dihasilkan dapat digunakan sebagai obat tetes pada radang telinga. Keputihan dan gangguan pencernaan : Daun iler yang direbus bias digunakan untuk mengobati wasir (ditambah gula merah), terlambat haid, keputihan (ditambah madu), dan gangguan pencernaan. Mengobati Sakit Perut atau Mulas : Daun iler dibilas dengan air masak, lalu dikunyah dengan sedikit garam sampai halus dan ditelan. Setelah itu minum air hangat. Semua itu dilakukan sebanyak 2-3 kali sehari. Demam dan sembelit : Satu potong daun dan batang iler direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas. Diminum 2 kali sehari gelas. Diabetes Melitus : Tumbuhan iler lengkap (batang, daun, bunga), ambil secukupnya. Seluruh bahan direbus dengan 1 liter air sampai mendidih. Diminum 2 kali sehari gelas, pagi dan sore. Lambat dating bulan : Daun iler secukupnya. Bahan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Diminum menjelang tanggal bulan haid. Setelah bersalin : Daum iler segar; Herba jung Rahab (abunya) 1 sendok teh; Asam kawak secukupnya; Air secukupnya, Herba jung rahab secukupnya dibakar dan diambil abunya. Ramuan dipipis hingga berbentuk pasta, dipatalkan di perut. Radang usus : Daun iler segar 12 helai; Bawang merah (disangrai) 1 umbi; Rimpang kunyit 2 g; Herb apatikan Cina segar 7 g; Air 110 ml, dibuat infus atau dipipid, diminum 2 kali sehari; pagi dan sore; tiap kali minum 100 ml (infus) atau cangkir (pipisan). Untuk diminum pada hari terakhir haid (membersihkan) : Tiga helai daun iler dicuci, sekeliling kunyit dicuci, dikupas. Semua dilumatkan sambil diberi sedikit garam. Beri 3 sendok makan air, peras dengan kain. Cairan itu deberi sesendok teh air jeruk nipis. Ambeien Cara 1 : Cuci 17 helai daun iler dan 7 daun ngokilo. Kupas 3 potong kunyit yang masing-masing sebesar jari lalu memarkan. Semua direbus dengan 6 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring. Minum sehari sekali sebanyak segelas. Ramuan ini cukup untuk 3 hari. Cara 2 : 17 helai daun iler, 7 helai daun handeuleum (wungu/ungu), cangkir daun pegagan/antanan gede, dicuci, dihaluskan. Beri gelas air, aduk. Saring dengan kkain. Diminum 1x sehari. Cara 3 : 17 helai daun iler segar dicuci, direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring. Diminum 1x sehari. Cara 4 : Daun iler segar 12 helai; Daun wungu segar 7 helai; Herba pegagan segar 1 genggam secukupnya; Air secukupnya, Dipipis, Diminum 1 kali cangkir.

II. 7. BudidayaLangkah-langkah pengembiakan tumbuhan miana ada beragam cara. Setek pucuk dan perbanyakan dengan biji, cara umum yang banyak dilakukan. Semaikan biji pada media tanah campur pupuk kandang. Setelah biji mempunyai 4-5 daun, tanaman bisa dipindahkan ke media tanam yang sebenarnya. Cara lain yang lebih cepat dan mudah menghasilkan tanaman baru adalah setek pucuk. Caranya, potong pucuk sepanjang 15 cm. Tancapkan pada media tanah kebun, kompos dan pasir halus perbandingan 2:1:1. Tak perlu syarat khusus, cukup disiram secara teratur dan pastikan sistem darainase baik. Setelah beberapa 2-3 minggu tanaman biasanya sudah mengeluarkan tunas barunya.1. Setek pucukCaranya, potong pucuk sepanjang 15 cm. Tancapkan pada media tanah kebun, kompos dan pasir halus dengan perbandingan 2:1:1.2. Perbanyakan dengan bijiSemaikan biji pada media tanah, lalu campur dengan pupuk kandang. Setelah biji mempunyai 4-5 daun, tanaman bisa dipindahkan ke media tanam yang sebenarnya.3. Siram secara teratur dan pastikan sistem pengairan baik.4. Setelah 2-3 minggu, tanaman biasanya sudah mengeluarkan tunas baru.5. Beri pupuk NPK tiap 2 bulan sekali dengan dosis 1 sendok teh setiap tanaman.Tanaman ini juga Suka Cahaya Matahari. Menanam dan meletakkan coleus sebaiknya pada area yang terkena sinar matahari langsung, meletakkan coleus di tempat tertutup/ternaungi akan membuat daun dominan warna hijau dan tidak cerah. Agar tampil prima, pupuk tanaman ini dengan pupuk NPK setiap 2 bulan sekali dengan dosis 1 sendok teh setiap tanaman.Tanaman coleus biasanya akan menurun kualitasnya jika tanaman sudah tua, seperti daun mengecil, warna memudar, percabanganya tak beraturan dan pertumbuhanya lambat. Untuk peremajaan, lakukan pemangkasan habis pada seluruh cabang. Pemangkasan akan merangsang timbulnya tunas baru sehingga tanaman semarak lagi. Coleus cocok ditranam sebagai tanaman penutup tanah/hamparan atau sebagai tanaman pembatas/border. Tanaman ini juga cantik sebagai tanaman hias dalam pot, namun jika Anda meletakannya di dalam rumah atau diteras, sebaiknya 2 hari sekali harus diletakan di luar ruangan agar terkena sinar matahari dan daun kembali cerah. Hama dan penyakit coleus tidak terlalu banyak, umunya yang menyerang hannya sebatas ulat daun, belalang dan busuk akar karena kelebihan air siraman. Jaga sanitasi area tanam, jangan berlebihan memberi air siraman dan semprotkan insektisida secara berkala untuk memberantas hama penggangu.

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARANIII. 1. KesimpulanMiana atau iler merupakan tumbuhan yang mudah ditemukan di tanah air kita. Tumbuhan ini memiliki banyak khasiat dalam pengobatan penyakit seperti sembelit, diabetes mellitus, ambeien dan lain sebagainya. Bagian yang memiliki khasiat adalah batang dan daun. Daunnya mengandung zat-zat alkoloida, minyak atsiri mineral dan zat-zat kimia lainnya.Miana dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Iler bisa didapat disekitar sungai atau pematang sawah dan tepi-tepi jalan pedesaan sebagai tumbuhan liar. Tumbuhan miana mudah dikembangbiakan.

III. 2. SaranDiharapkan kepada teman-teman agar membaca dan mempelajari pengetahuan baru tentang tanaman obat yang berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit seperti tanaman Miana.Diharapkan pula kritik dan saran yang bersifat membangun agar kedepannya dapat membuat makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat untuk teman-teman sekalian, dan tentunya untuk saya sendiri.11