makalah agama islam

72

Click here to load reader

Upload: dwi-setiyo-prasojo

Post on 23-Jun-2015

22.307 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Agama Islam

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim,

Assallamu’alaikum warahmatullahi Wabarakatuh,

Alhamdulillahirabil ‘alamin, puji dan syukur pada Allah Subhanahu Waa

Ta’ala, serta pada junjunan kita Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam,

dimana atas berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas

makalah ini, yang merupakan tugas akhir menjelang Ujian Akhir Semester (UAS)

dan sebagai kelengkapan tugas Mata perkuliahan Pendidikan Agama Islam.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang

membacanya dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Serta penulis

mengharapkan pembaca dapat memaklumi kesalahan dalam penyusunan dan

keterbatasan dalam makalah ini.

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pendidikan

Agama Islam atas bimbingan dan pengarahan ilmu pengetahuan Agama yang

sangat bermanfaat dalam penyususnan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandung, November 2001,

Penulis

Page 2: Makalah Agama Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM ISI BUKU

Isi makalah ini disususun berdasarkan buku Pendidikan Agama Islam

untuk pergururan Tinggi yang dijadikan paduan dalam proses belajar mengajar di

semester awal ini.

Pada buku Pendidikan Agama Islam ini sebagian besar menerangkan dan

menjelaskantentang kehidupan manusia yang berisi tentang pedoman, panduan,

tata cara dan tata tertib kita sebagai umat Allah SWT dan kewajiban serta hak kita

sebagai seorang muslim. Selain itu juga buku ini memberikan penerangan akan

seluk beluk kehidupan manusia, alam semesta dan ajaran Agama Islam.

Semua ini dibahas dalam sub-bab yang lebih terperinci dan berkelompok

sehingga mempermudah untuk dimengerti.

B. PERMASALAHAN INTI

Pada umumnya, permasalahan ini terdapat pada pembahasan akan

kehidupan manusia, alam semesta dan ajaran Agama Islam. Latar belakan

manusia, latar belakang Islam, norma-norma dalam Islam, hukuman tindak

kesalahan dalam Islam, tentang keberadaan Al-Quran, dan lain-lain. Selain itu

juga membahas tentang pedoman, panduan, aturan, tata cara dan tata tertib dalam

beragama Islam.

Susunan pembahasan yang diterangkan didalam makalah ini,

diantaranya:

A. Manusia, alam Semesta dan Agama

B. Agama Islam

C. Sumber Ajaran Islam

D. Kerangka Dasar Agama Islam

Page 3: Makalah Agama Islam

E. Akidah Islam

F. Syari’ah

G. Munakahat

H. Sistem Kewarisan Islam

I. Tindak Pidana atau Jinayat

J. Kerjasama Umat Beragama

K. Akhlak

L. Takwa

M. Akal dan Wahyu

Semua sub-bahasan ini terdiri dari pengertian, fungsi, klasifikasi isi, serta

bagian-bagian yang terdapat didalamnya.

Page 4: Makalah Agama Islam

BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. MANUSIA, ALAM SEMESTA DAN AGAMA

A. Manusia dan Alam Semesta

Para ahli filsafat mencoba mencari jawaban asal mula alam semesta

berdasarkan dugaan-dugaan (filsafat berfikir tentang kebenaran secara spekulatif).

Pada saat itu lahirlah beberapa pemikir yang satu dengan yang lain berbeda

pendapatnya. Misalnya Thales (625-546 SM), seorang filosof Yunani kuno yang

menduga bahwa alam ini berasal dari air. Anaximandros, filosof murid Thales

(610-547 SM), Ia menyatakan pendapat yang bertentangan dengan gurunya, Ia

menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari sesuatu yang bernam “apeiron”,

yaitu sesuatu yang tidak dapat dirupakan dengan apapun. Anaximenes (585-528

SM) mengembangkan pendapat Anaximandros banhwa asal mulany alam

semestaini adalah “udara”. Semen tara Heraklitos (540-480 SM) menyayakan

bahwa unsur asal alam ini adalah api yang memiliki sifat dinamis. Empedokles

(490-430 SM) menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari empat unsur yang

tidak dapat terpisahkan , yakni, udara, api, air dan tanah.

Mahluk hidup yang mrnghuni bumi menurut ilmu pengetahuan terdiri

dari tiga hal, yaitu:

1. Mahluk hidup meruoakan produk langsung dari proses yang terjadi di muka

bumi, karena itu ia memiliki sifat dasar kimiawi yang sama.

2. Kehidupan merupakan urutan atau tahapan reaksi kimia, ketika atom-atom

bergabung dan membentuk senyawa sederhana. Kemidian antar senyawa

yang sederhana terjadi penggabungan membentuk senyawa yang lebih

kompleks

Page 5: Makalah Agama Islam

3. Kehidupan mahgluk yang sederhana, seperti virus, bakteri, dan mikro

organisme primitif lainnya diduga merupakan permulaan bentuk

kehidupan.

Evolusi manusia menurut ahli paleontologi berdasarkan tingkat

evolusinya dapat dibagi menjadi empat kelompok

Pertama, tingkat pramanusia. Fosilnya ditemukan di Johanesburg Afrika

Selatan pada tahun 1924 dan dinamai fosil Australopithecus.

Kedua, tingkat manusia kera. Fosilnya ditemukan di Solo pada tahun

1891 yang disebut Pithekanropus Erektus.

Ketiga, manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia

modern yang sudah digolongkan kepada genus yang sama.

Keempat, manusia modern yaitu homo sapiens yang telah pandai berfikir

menggunakan otak nalarnya.

B. Pandangan Islam Tentang Alam

Dan dialah yang telah mencitakan langit dan bumi dalm enam hari, adapun

arasy-nya yang tegak pada air untuk menguji siapa diantara kalian yang lebih

tinggi amalnya. (QS.Hud,11:7)

Pada abad ke-20 para pakar muslim muklai memahami ayat-ayat yang

berkaitan dengan alam semesta ini dengan menggunakan latar belakang ilmu yang

mereka miliki. Menurut mereka, Algoritma-Quran ternyata memberi konsep-

konsep mendasar bagi pengetahuan manusia tentang alam raya ini.

Firman Allah:

Page 6: Makalah Agama Islam

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam

dan siang, terdapat ayat-ayat Allah bagi orang-orang yang berakal. (QS. Ali-

Imron: 190)

Dan langit (sama) itu Kami bangun dengan kekuatan dan sesungguhnya Kamilah

yang meluaskannya. (QS. Adz-Dzariyat:47)

Pada masa lalu “sama” diartikan langit, digambarkan sebagai halny a

bola besar yang berputar pada sumbunya dan apda dindingnya menempel bintang-

bintang. “Ardh” atau bumi adalah tempat datar yang dikurung oleh bola langit itu.

Alam dalam pandangan Islam adalah mahluk Allah yang diperutukkan

bagi manusia dan menjadikannya sebagai pendorong untuk menyelidiki fenoena

yang terjadi di dalamnya. Penyalidikan terhadap alam raya ini merupakan bagian

dari tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi (khalifah fil ardh).

Proses-proses alamiah ini dalam Islam disebut “Sunnatullah”(ilmuwan

barat menyebutnya naturallaw) yang ditakdirkan oleh Allah secra pasti.

Sunnatullah itu sendiri adalah hukum-hukum dan perturan-perturan yang

telah ditetapkan Allah untuk alam semesta agar diikutinya dengan penuh ketaatan,

seperti diungkapkan dalam firman Allah:

Kemudian dia menuju kepada penciptaan langit dan bumi itu masih merupakan

asap lalu dia berkata kepadanya dan kepada bumi: Datanglah kamu kedunanya

menurut perintahKu dengan suka hati atau terpaksa, keduannya menjawab: kami

datang denagn suka hati. (QS. Fushilat,41:11)

C. Manusia Menurut Agama Islam

1) Asal Kejadian dan Potensi Manusia

Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah di muka bumi

dengan segala karakter kemanusiannya.

Page 7: Makalah Agama Islam

Pencipta manusia secara fisik pada kejadian selanjutnya melalui proses

pencampuran bahan dari laki-laki dan perempuan. Jika masuk ke dalam rahim

menjadi proses kreatif, tahap demi tahap membentuk wujud manusia, seperti

firmannya:

Dan sesungguhnya Kami telah mencipakan manusia dari suatu saripati (berasal)

dari tanah. (QS. Al-Mukminun, 23:12)

Tahap pertama manusia terbuat dari saripati tanah melalui makanan yang

dimakan oleh laki0laki dan perempuan. Sebagian dari inti zat yang dimakan

menjadi bahan sperma (air murni), bahan awal tercipta manusia. Allah berfirman

yang artinya “Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)

dalam tempat yang kokoh (rahim)”. (QS. Al-Mukminun , 23:13)

Nutfah adalah tetesan cairan yang mengandung gamet pria dan gamet

wanita, kemudian tersimpan didalam rahim (qararin makin) atau uterus, yaitu

suatu wadah yang ideal untuk perkembangan rembrio.

‘Alqalah adalah embrio yang berumur 24-25 hari, kemudian berubah

menjadi stadium mudgah (26-27 hari). Selanjutnya masuk ke stadium tulang

(Idzam), yaitu cikal rangka yang berbentuk dalam stadium mudzghah (25-40 hari)

berubah menjdi tulang rawan. Setelah itu embrio berada dalam stadium tulang

(idzam). Dalam stadium ini berbagai organ benda dalam posisi baru yang

berhubungan dengan pertumbuhan tulang/ rangka.

Seteah itu embrio masuk ke dalam stadium dibungkus daging (fakasaunal

idzama lahma), artinya setelah tulang dibentuk lalu diikuti oleh pembentukan

daging yang meliputi pembentukan tulang-tulang tersebut. Pada minggu ke 8

embrio menjadi fetus membentuk otot-otot. Dalam minggu ke 12 terjadi assifikasi

pada pusat-pusat pertulangan. Anggota badan berdiferensiasi dan terbentuk kuku

dan tangan. Disamping pertumbuhan macam-macam struktur organ, masing-

masing organ juga mengalami pertumbuhan bersama sama dengan pertumbuhan

badan.

Page 8: Makalah Agama Islam

2) Manusia sebagai Khalifah dan ‘Abdullah

Khalifah berarti wakila atau pengganti yang memegang kekuasaan. Allah

berfirman:

Dialah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah dimuka bumi. Barang siapaynag

kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya. Dan kekafiran orang-orang

yang kafir itu tidak lain hanyalah menambah kemurkaan pada sisi tuhannya dan

kekafiran ornag-orang yang kjafir itu tidak lain hanyalah akan manambah

kerugian mereka belaka. (QS. Fathir, 35:39)

Manusia sebagai mahluk yang memiliki fitrah kemudian berproses

denagn menggunakan kapasitas dan kemampuan akalnya, dapat menunjukkan

derajat kemanusiaannya yang sejati sebagainkhalifah Allah di muka bumi.

Kekhalifahan manusia pada dasarnya diterapkan pad akontek individu dan sosial

yang berporos pada Allah.

D. Agama: Arti dan Ruang Lingkupnya

Agama merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, dalam

perkembangan pemikiran manusia telah muncul berbagai pandangan antara lain

dinamisme, animisme, politheisme, dan monotheisme. Dinamisme adalah

kepercayaan terhadap kekuatan-kekuatan gaib yang dimiliki oleh benda-benda

tertentu. Animisme adalah kepercayaan masyarakan primitif lain sebagai

perkembangan dari ajaran animisme, kepercayaan ini berpendapat bahwa semua

benda, baik yang bernyawa atau tidak mempunyai roh yang tersusun dari zat atau

materi yang halus. Politheisme yaitu roh-roh atau yang dipercayainya dalm

animisme lebih mempunyai bentuk dan sifat yang jelas.

Page 9: Makalah Agama Islam

Agama memiliki peranan dan fungsi tertentu dalam memenuhi hajat

hidup manusia. Dua macam fungsi agama, yaitu: fungsi maknawi dan fungsi

identitas. Fungsi Maknawi adalah dasar bagi semua agama yang menyajikan

wawasan dunia atau cosmos; karenanya segala ketidak adilan, penderitaan dan

kematian dapat dipandang sebagai sesuatu yang penuh makna. Ruang lingkup

agama sebagai suatu sistem nilai meliputi tiga persoalan pokok:

Pertama, tata keyakinan atau credial, yaitu bagian dari agama yang

paling.

Kedua, tata peribadatan atau dasar berupa keyakinan akan adanya suatu

kekuatan yang supranatural, dzat yang maha mutlak diluar kehidupan manusia

ritual, yaitu tingkah laku dan perbuatan manusia dalam hubungan dengan dzat

yang diyakini sebagai konsekuensi dari keyakinan akan adanya Tuhan.

Ketiga, tata aturan, kaidah-kaidah atau norma yang mengatur hubungan

manusia dengan manusia, atau manusia dengan alam lainnya sesuai dengan

keyakinan dan peribadatan tersebut.

E. Hubungan Manusia dengan Agama

Agama memasuki pikiran manusia dimulai dalam bidang mistik, yaitu

kebutuhan manusia dalam hubungannya dengan hal-hal yang bersifat gaib yang

dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Pada tahap ini manusia meyakini adanya

dewa-dewa yang mempengaruhi kehidupannya. Tahapan terakhir pergulatan

manusia dengan agama ketika manusia berusah mencari ukuran dan kriteria segala

sesuatu termasuk di dalamnya tentang Tuhan. Kefitrian agama bagi manusia

menunjukkan bahwa manusia tidak dapat melepaskan diri dari agama karena

agama merupakan kebutuhan hidupnya.

B. AGAMA ISLAM

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Agaam Islam

Page 10: Makalah Agama Islam

Kata Islam menurut bahasa berasal dari kata “aslama” yang berarti

tunduk, patuh dan berserah diri. Islam adalah nama dari agama wahyu yang

diturunkan oleh Allah Swt. Kepada rosul-rosulnya untuk disampaikan pada

manusia. Agama Islam berisi ajaran-ajaran Allah yanfg mengatur hubungan

manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. Islam

dalam pengertian ini adalah agama yang dibawa oleh para rasul Allah, sejak Nabi

adam sampai Nabi Muhammad Saw.

Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah wahyu Allah

terakhir untuk manusia. Al-Quran menjelaskan tentang para Nabi Allah yang

membawa yang membawa Agama Islam bagi umatnya:

Katakanlah (hai orang-orang mukmin): kami beriman kepada allah dan kepada

apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, ismail,

Ishak, yakub, serta anak cucunya dan kepada apa yang telah ditureunkan kepada

Musa, Isa serta serta para Nabi Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan

seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk dan patuh kepada- Nya.

(QS. Al-Baqarah:136)

Ajaran agama Islam ynag turun kepada Nabi Muhammad merupakan

wahyu terakhir yang diturunkan secara sempurna. Ketetapan ini dinyatakan dalam

firman Allah:

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk agamamu, dan telah Kucukupkan

kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai islam menjadi agamamu. (QS. Al-

Maidah, 5:3)

Page 11: Makalah Agama Islam

Agama Islam merupakan satu-satunya agama yang paling sesuai untuk

manusia. Islam datang dari Allah pencipta manusia. Pencipta lebih tahu tentang

kemampuan dan karakter yang diciptakan. Oleh karena itu, Agama Islam akan

sesuai dengan karakter manusia dengan segala dimensi kemanusiaannya.

B. Klasifikasi Agama dan Agama Islam

Dilihat dari sumber, sifat dan tempatnya, agama dapat diklasifikasikan

atas tiga kartegori, yaitu:

1. Agama wahyu dan bukan wahyu

2. Agama misionari dan bukan misionari

3. Agama ras geografis dan agama universal

Agama wahyu adalah agama yang menghendaki iman pada Tuhan

Pemberi wahyu, kepada rasul penerima wahyu dan kitab kumpulan wahyu serta

pesannya disebarkan kepada seluruh umat manusia. Sedangakan agama bukan

wahyu tidak memandang penyerahan kepada Tuhan dan mentaati aturan-Nya

sebagai suatu hal yang esensial.

Agama misionari adalah agaam yang menurut ajarannya harus

disebarkan kepada manusia, sedangkan agama bukan misioanari tidak ada

kewajiban dalam ajarannya untuk menyebarkan kepada seluruh umat.

C. Agama Islam dan IPTEK

Agama Islam bersumber dari wahyu Allah, sedangkan IPTEK bersumber

dari pikiran manusia yang disususn berdasarkan hasil penyelidikan alam. Ilmu

pengetahuan bertujuan mencari kebenaran ilmiah, yaitu kebenaran yang sesuai

dengan kaidah ilmiah. Agama Islam adalah agama universal yang berlaku

sepanjang zaman, karena itu dalam tingkatan kemajuan manpun Islam akan dapat

menjadi dasar pijakan manusia.

C. SUMBER NILAI ISLAM

Page 12: Makalah Agama Islam

A. AL-QURAN SEBAGAI SUMBER NILAI

1. Pengertian dan nama Al-quran

a. Pengertian

Al-Quran berasal dari kata qaraa yang berarti bacaan atau sesuatu yang

dibaca. Secara terminologis al-quran adalah Kamullah yang diturunkan kepada

Nabi Muhammad Saw, melalui Malaikat Jibril. Al-Quran ditulis dalam mushaf

dan sampai kepada manusia secara mutawatir. Membacanya bernilai ibadah

diawali dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa:

Pertama, Al-Quran adalah Kalamullah, bukan ucapan nabi atau manusia.

Kedua, Al-Quran diturunkan kepada nabi Muhammad, yaitu Muhammad bin

Abdullah yang dilahirkan di Makkah pada tahun 571M.

Ketiga, Al-Quran diturunkan Allah melalui perantaraan Malaikat Jibril secara

berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Keempat, Al-Quran

dikimpulkan dalam mushaf yang sejak masa turunnya dihafal dan ditulis oleh para

sahabat kemudian dikumpulkan dalam satu mushaf yang seluruhnya berisi 6.666

ayat dan 114 surat.

Kelima, Al-Quran sampai kepada umat Islam secara mutawatir, dan dalm keadaan

tetap terjaga baik huruf maupaun kalimat yang ada di dalamnya, sehingga

keasliannya tetap terjamin sepanjang masa.

Keenam, membaca Al-Quan bernilai ibadah bagi pembaca maupun

pendengarnya.

Ketujuh, Al-Quran dinilai dengan surat Al-fatihah dan diakhiri dengan surat An-

Nas.

b. Nama-Nama Al-Quran:

a) Al-Quran, kata al-Quran sebagai nama kitab ini.

b) Al-Furqan artinya pembeda atau pemisah, yaitu pembeda antara yang hak

dan batil.

Page 13: Makalah Agama Islam

c) Azzikra artinya peringatan, yaitu kitab yang berisi peringatan Allah

kepada manusia.

d) Al-Kitab artinya tulisan atau yang ditulis, yaitu kitab yang ditulis dalam

mushaf.

2. Fungsi dan Peran Al-Quran

a. Al-Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia

Al-Quran memberikan petunjuk ke arah pencapaian kebahagiaan yang

hakiki, yaitu kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kebahagiaan yang hendak dicapai

bukanlah kebahagiaan berdasarkan perkiraan pikiran manusia, melainkan

kebahagiaan yang abadi. Bagaimana kebahagiaan abadi itu dicapai, Al-Quran

memberikan petunnjuk yang jelas, yaitu meletakkan seluruh aspek kehidupan

dalam kerangka ibadah kepada Allah.

b. Al-Quran Memberiakan Penjelasan Terhadap Segala Sesuatu

Al-Quran diturunkan Allah kebumi untuk memberikan penjelasan

tentang segala sesuatu, sehingga manusia memiliki pedoman dan arah yang jelas

dalam melaksanakan tugas hidupnya sebagai makhluk Allah.

c. Al-Quran Sebagai Penawar Jiwa yang Haus (Syifa)

Syifa artinya obat, penawar atau penyembuh. Sasaran dari penyembuhan

ini adalah hati yaitu memberikan penyembuhan terhadap segala penyakit hati

yang membuat manusia menderita penyakit rohaniah.

3. Kondifikasi Al-Quran

a. Kodifikasi Pada Masa Rosulullah

Pada setiap kali Al-Quran turun, nabi memberikan petunjuk kepada para

sahabat dan para sekretarisnya dalam menyimpan ayat dan surat dalam susunan

ayat-ayat Al-Quran. Dalam riwayat Ali bin Ibrahim yang diterima dari Abu Bakar

Al-hadhrami dari Abu Abdullah Ja-Far bin Muhammad, katanya: bahwa

Rosulullah Saw, bersabda kepada Ali: “wahai Al, sesungguhnya Al-Quran

terdapat di belakang tempat tidurku yang etrtulis dalam suhuf (lembaran) sutra

Page 14: Makalah Agama Islam

kertas. Ambilah dan kumpulkanlah, dan jangan sampai hilang, sebagaimana kaum

Yahudi menghilangkan taurat”.

b. Kodifikasi pada Masa Para Khalifah

Pada masa Kekhalifahan abu Bakar RA, Umar Bin Khatab menyarankan

agar Al-Quran ditulis dan dikumpulkan dalam satu mushaf. Abu Bakar menolak

dengan alasan Rasul pun tidak melakukannya. Setelah keperluan itu dirasakan

mendesak apalagi setelah perang melawan orang muhtad banyak menewaskan

penghafal Al-Quran, Abu Bakar memerintahkan Ali Bin Abi Tholib, Zaid Bin

Tsabit dan Umayah Bin Kaab, Utsman Bin Afan untuk menulis dan

membukukannya. Setelh disusun mushaf disimpan oleh Abu Bakar hingga wafat

kemudian dipegang Umar Bin Khatab, dan setelah Umar wafat disimpan oleh

Hapsah binti Umar.

4. Kandungan Al-Quran

Al-Quran terdiri atas 114 surat, 6.666 ayat, 74.437 kalimat dan 325.345

huruf mengandung pokok-pokok berbagi hal di dalamnya. Secara umum isi Al-

Quran terdiri atas:

a) Pokok-pokok keyakinan atau keimanan yang melahirkan teologi

b) Pokok-pokok aturan atau hukum yang melahirkan ilmu hukum syariat

atau ilmu fiqih

c) Pokok-pokok pengabdian kepada Allah.

d) Pokok-pokok aturan tingkah laku

e) Petunnjuk tentang tanda-tanda alam yang menunnjukkan adanya Tuhan

f) Petunnjuk mengenai hubungan golongan kaya dan miskin

g) Sejarah para nabi dan umat terdahulu

5. Keistimewaan Al-Quran

Al-Quran adalah mukjizat terbesar yang diberikan Allah pada nabi

Muhammad. Ini merupakan sumber yang tidak pernah kering bagi para pencari

kebenaran menjadi rujukan para ahli bahasa, sumber kajian para ahli kuqoha dan

Page 15: Makalah Agama Islam

sumber argumen para ahli hukum. Keistimewaan Al-Quran secara umum dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Keistmewaan Bahasa Al-quran

Al-Quran diturunkan denganbahasa Arab yang fasih. Al-Quran berisi

77.439 kata 323.015 huruf yang seimbang jumlah kata-katanya baik antara kata

dengan padanannya maupun kata dengan lawan kata dan dampaknya

b. Al-Quran menembus seluruh waktu, tempat dan sasaran

Mukizat al-Quran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Al-Quran

berbicara tentang manusia secara keseluruhan tanpa membedakan suku bangsa

dan bahasa. Firmannya:

Hai manusia sesungguhnya aku adalahutusan Allah kepadamu semua….(QS. Al-

A’raf:158)

c. Al-Quran Sumber Informasi Tentang Tuhan, Rasul dan Alam Gaib

Al-Quran merupakan sumber informasi utama bagi manusia tentang

Tuhan dan hal-hal gaib yang tidak bisa diungklapkan oleh manusia. Di dalam al-

Quran Tuhan memperkenalkan dirinya sehingga kebenaran Tuhan bersifat mutlak

dari Tuhan. Al-Quran memberikan informasi pula tentangadanya hal-hal bersifat

gaib, adanya mahluk yang tidak tampak, seperti jin dan malaikat, hari kiamat, hari

akhirat, surga dan neraka.

d. Naskah Asli yang Terjaga

Al-Quran adalah satu-satunya kitab suci yang terjaga keasliannya sejak

masa yang diturunkannya sampai kini bahkan hingga akhir zaman. Keaslian ini

disebabkan Al-Quran diturunkan, ditulis dan disampaikan kepada umatnya setiap

zaman secara mutawatir atau terus menerus, baik melalui tulisan (mushaf) yang

sampai sekarang aslinya masih ada.

6. Penafsiran Al-Quran

Page 16: Makalah Agama Islam

a. Pengertian Tafsir

Tafsir menurut bahasa artinya penjelasan atau keterangan, yakni

menerangkan atau mengungakapkan sesuatu yang tidak jelas. Tafsir Al-Quran

adalah kejelasan atau keterangan tentang firman Allah yang memberukan

penjelasan tentang susunan kalimat yang terdapat dalam Al-quran.

b. Sejarah Tafsir

1) Masa Sahabat

Sahabat yang pertama kali menyusun tafsir Al-Quran adalah Ibnu Abbas

(wafat tahun 68 H), tafsir ini dicetak dengan judul Tanwirul Mikyas Min Tafsir

Ibni Abbas yang disususn oleh Majduddin Al Fariruzabadi.. dan ada beberapa

sahabat yang tergolong ahli tafsir yakni, Ali Bin Abi Thalib, Abdullah Bin Masud,

Zaid Bin Tsabit, dsb.

2) Masa Tabiin

Generasi Tabiin melahirkan ulama-ulama Tafsir yakni, Adh-dhahak bin

Muzahim Al-Hilali (wafat 120 H), Athiyah bin saad Al-aufi (wafat 111 H),

Muhammad bin As-Saih Al-kalbi (wafat 146 H).

c. Metode-Metode Dalam Penafsiran Al-Quran

1) Tafsir bil ma’tsur

Metode Tafsir bil ma’tsur adalah menafsirkan ayat berdasarkan ayat-ayat al-

Quran dan riwayat, baik hadits Nabi maupaun atsar sahabat.

2) Tafsir bil ma’qul

Metode tafsir bil ma’qul atau disebut juga tafsir bir ra’yi adalah menafsirkan

ayat berdasarkan akal pikiran (akal) atau dengan cara ijtihad.

3) Tafsir ijtiwaj

Ijtiwaj artinya campuran. Metode Tafsir ijtiwaj adalah menafsirkan Al-Quran

dengan memadukan atau mencampurkan tafsir bil ma’tsur dengan tafsir bil

ma’qul.

4) Tafsir Muqranin

Page 17: Makalah Agama Islam

Metode tasir muqranin adalah menafsirkan dengan cara menganalisis

persamaan dan perbedaan hasil penafsiran, yaitu tafsir-tafsir yang terkumpul

dengan cara ma’tsur maupun ma’qul.

5) Tafsir Tahlili

Metoda ini adalah menafsirkan Al-Quran dengan cara berurutan dari surat

pertama, ayat pertama sampai surat terakhir, ayat yang terakhir.

6) Tafsir Maudhui

Metida Maudhui adalah menafsirkan Al-Quran denagn tema yang telah

ditetapkan. Tafsir ini disebut pula tafsir tematik atau tafsir tauhidi.

7) Tafsir bil Ilmi

Ilmu dijadikan sudut pandang dalam menafsirkan Al-Quran. Biasanya

menafsirkan ayat dengan ilmu pengetahuan ini bersifat tematik (maudhui).

B. AL-SUNNAH

1. Pengertian

Sunnah menurut bahasa adalah perjalanan, pekerjaan atau cara. Menurut

istilah, sunnah berarti perkataan Nabi Saw.,perbuatan dan keterangannya (taqdir),

yaitu sesuatu yang dikatakan atau diperbuat sahabat dan ditetapkan oleh Nabi.

Sunnah dibagi tiga, yakni:

a) Sunnah Qauliyah adalah sunnah dalam bentuk perkataan atau ucapan

Rosulullah Saw, yang menerangkan hukum-hukum dan maksud Al-

Quran.

b) Sunnah fi’liyah, yaitu sunnah dalm bentuk perbuatan, yang menerangkan

cara melaksanakan ibadat.

c) Sunnah Taqririyah adalah ketetapan Nabi, yaitu diamnya nadi atas

perkataan atau perbuatan sahabat, tidak ditegur atau dilarangnya.

2. Hubungan Antara Al-Quran dan Al-Sunnah

a) As-Sunnah menguatkan hukum yang ditetapkan Al-Quran

Page 18: Makalah Agama Islam

b) As-Sunnah memberikan rincian terhadap pernyataan Al-Quran yan g

bersifat global.

c) As-Sunnah membatasi kemutlakan yang dinyatakan oleh Al-Quran.

d) As-Sunnah memberikan pengecualian terhadap pernyataan Al-Quran

yang bersifat umum.

e) As-Sunnah menetapkan hukum baru yang tidak ditetapkan oleh Al-

Quran. Al-Quran bersifat global, banyak hal yang hukumnya tidak

ditetapkan secara pasti.

3. Perbedaan Al-Quran dan Al-Sunnah

a. Kebenaran Al-Quran bersifat mutlak (qath’I) dan hadits yang bersifat

dzanni.

Al-Quran adalah wahyu ayng datang dari Allah, kebenarannya bersifat mutlak

(qath’I), sedangkan As-Sunnah adalah sabna nabi yang diriwayatkan oleh para

perawi melalui perjalanan tertentu, kebenarannya bersifat dzanniyah.

b. Semua ayat Al-Quran dijadikan pedoman hidup, sedangkan hadits

tidak demikian.

Seluruh ayat Al-Quran adalah pedoman hidup yang harus dilakukan oleh

setiap muslim, sedangkan hadits tidak semuanya dijadikan pedoman hidup.

c. Al-Quran autentik sedangkan hadits tidak

Seluruh ayat Al-Quran autentik, baik lafadz maupun maknanya. Al-Quran

diturunkan Allah melalui Jibril dan selamanya diawasi oleh Allah sehingga

tidak mungkin Al-Quran yang diterima oleh rasul berbeda dengan Al-Quran di

Lauhil Mahfudz.

4. Macam-Macam Hadits

a. Hadits Mutawatir

Yaitu hadits yang diriwayatkan sejumalh orang yang secara terus menerus

tanpa putus dan secara adat para perawinya tidak mungkin berbohong.

b. Hadits Masyhur

Hadits Masyur adalah hadits yang diriwayatkan sejumlah orang tetapi tidak

mencapai derajat mutawatir.

Page 19: Makalah Agama Islam

c. Hadits Ahad

Adalah hadits yang diriwayatkan oleh seorang, dua atau lebih, tetapi tidak

mencapai syarat masyhur, dan mutawatir.

d. Hadits sahih

Hadits sahih adalah hadits yang sanadnya tidak terputus, diriwayatkan oleh

orang-orang yang adil, sempurna ingatannya, kuat hafalannya, tidak cacat,

dan tidak bertentangan dengan dalil atau periwayatan yang lebih kuat.

e. Hadits hasan

Hadits hasan adalah hadits yang memenuhi syarat hadits sahih, tetapi orang

yang meriwayatkannya kurang kuat ingatannya atau kurang baik hafalannya.

f. Hadits daif

Yaitu hadits yang tidak lengkap syaratnya atau tidak memiliki syarat yang

terdapat dalam hadits sahih dan hadits hasan.

C. IJTIHAD

1. Pengertian Ijtihad

Ijtihad berarti menggunakan seluruh kesanggupan berfikir untuk

menetapkan hukum syara dengan jalan mengeluarkan hukum dari kitab dan

sunnah. Orang yang melakukan ijtihad disebut mujtahid, yaitu ahli fikih yang

menghabiskan seluruh kesanggupannya untuk memperoleh persangkaan kuat

(dzan) terhadap sesuatu hukum agama dengan jalan istinbat dari Al-Quran dan

As-Sunnah.

2. Masalah yang diijtihadkan

Masalah yang diijtihadkan adalah hukum-hukum syara yang tidak

mempunyai dalil qath’I (pasti), bukan hukum-hukum akal dan masalah-masalah

yang behubungan dengan ilmu kalam (aqidah). Ini juga dapat ditemukan dalam

Page 20: Makalah Agama Islam

bidang kedokteran, dalm ilmu ini ditemukan teknologi bayi tabung, alt-alat

kontrasepsi, dsb.

3. Macam-macam dan cara-cara ijtihad

a. Macam-macam Ijtihad

1). Qiyas.

Qiyas menurut bahasa adalah mengukur sesuatu dengan yang lainnya dan

mempersamakannya. Menurut istilah adalah menetapkan sesuatu perbuatan yang

belum ada ketentuan hukumnya, berdsarkan sesuatu hukum yang sudah

ditentukan oleh nash, disebabkan oleh adanya persamaan diantara keduannya.

2). Ijma

Ijma menurut bahasa adalah sepakat, tetuju atau sependapat. Sedangkan

menurut istilah adalah kebulatan pendapat atau kesepakatan semua ahli ijtihad

ummat setelah wafatnya nabi pada suatu masa tentang suatu hukum.

3). Istihsan

Adalah menetapkan suatu hukum terhadap suatu persoalan ijtihadiyah

atas dasar prinsip-prinsip atau dalil-dalil yang berkaitan dengan kebaikan,

keadilan, kasih sayang,dan sebagainya dari Al-Quran dan Al-hadits.

4). Mashalihul Mursalah

Mastalihul Mursalah adalah menetapkan hukum terhadap suatu persoalan

ijtihadiyah atas dasar pertimbangan kegunaan dan pemanfaatan yang sesuai

dengan tujuan syariat Islam.

b. Cara-cara Ijtihad

Mujtahid berijtihad dengan memperhatikan dalil-dalil yang tinggi

tingkatannya kemudian berurut pada tingkatan berikutnya. Urutan tersebut sebagai

berikut: 1). Nash Al-Quran, 2). Khabar (hadits), 3).Khabar Ahad, 4). Zahir Quran

dan 5). Zahir hadits.

4. Syarat-syarat Mujtahid

Page 21: Makalah Agama Islam

Untuk seorang mujtahid seyogyanya memiliki kemampuan sebagai

berikut:

1). Mengetahui isi Al-Quran dan hadits yang bersangkutan dengan hukum,

meskipun tidak hafal diluar kepala,

2). Mengetahui bahasa Arab dengan berbagai ilmu kebahasaannya, seperti

nahwu, sharaf, maani, bayan, badi, agar dapt menafsirakn ayat-ayat Al-

Quran atau sunnah dengan cara yang benar.

3). Mengetahui kaidah-kaidah ilmu ushul yang seluas-luasny , karena ilmu

ini menjadi dasar ijtihad.

4). Mengetahui soal-soal ijma, supaya tidak timbul pendapat yang

bertentangn dengan hasil ijma.

5). Mengetahui Nasikh-Mansukh dalam Al-Quran.

6). Mengetahui ilmu riwayah dan dapat membedakan mana hadits yang

sahih dan hasan, mana yang daif, maqbul dan mardud.

D. KERANGKA DASAR AGAMA ISLAM

A. Aqidah, Syariah, dan Akhlak

Tiga unsur utama yang terdapat dalm ajaran agama Islam, yakni ajaran

yang berkaitan dengan keyakinan, norma atau aturan dan prilaku atau dengan

istilah yang lain aqidah, syari’ah dan akhlak.

a. Aqidah atau keimanan, yailtu hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan

ataun aspek credial atau credo.

b. Syari’ah atau aspek norma atau hukum, yaotu ajaran yang mengatur

perilaku seorang pemeluk agama Islam.

c. Akhlak atau aspek behavioral, tingkah laku, yaitu gambarab tentang

perilaku yang seyogyanya dimiliki seorang muslim.

Idiolagi

PolitikIbadah

Page 22: Makalah Agama Islam

Dari bagan-bagan diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh aspek

kehidupan tidak dapat dipisahkan dari aqidah. Integralistis aqidah sebagi landasan

hidup seorang muslim harus meletakkan hidupnya dalam Islam. Seperti dalam

firman Allah:

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam islam keseluruhannya,

dan janganlah kamu turut langkah-langkah syetan. Sesungguhnya syetan itu

adalh musuh yang nyata bagimu.(QS.Al-Baqarah, 2:208)

B. Agama Islam dan Ilmu-ilmu Ke-Islaman

Agama dilihat dari fungsinya sebagai way of the life yang berarti tidak

kacau. Sumber Din al-Islam adalah Al-Quran, Dilihat dari segi dialalahnya, ayat

Al-Quran ada qat’h al-dilalah (jelas dan absolut petunjuknya), dan zanni al-

dilalah artinya tidak jelas dan boleh mengandung arti lebih dari satu.

Dalam hubungan manusia dengan Allah ada empat mazhab yang populer

yaitu: Maliki, Hanafi, Syafii, dan Hambali. Dalm tauhid atau teoligi terdapatlima

aliran, yaitu Khawarij, Murji’ah, Mu’tazilah, Asy’ariyah, dan Maturidiah. Dalam

mendekatkan diri kepada Allah, yaitu ilmu tasawuf atau mistisisme Islam,

terdapat dua aliran, sunni dan syi’ah.

C. Tasawuf, Filsafat, Politik Pembaharuan

1. Tasawuf

a. Asal Usul TasawufTaswuf berasal dari kata suf atau kaum sufi yang berhati suci dan mulia.

Tujuan tasawuf adalah memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan

Tuhan. Landasan filsafat tasawuf adalah bahwa Tuhan bersifat immateri dan

Ekonomi

Sosial

Budaya

Muamalah

Akhlak

AqidahIslam

Page 23: Makalah Agama Islam

mahasuci. Intisari dari sufisme adalah kesadaran adanya komunikasi dan dialog

antara roh manusia dengan Tuhan dengan cara mengasingkan diri dan

kontemplasi.

b. Tasawuf dalam Al-Quran dan Hadits

Al-Quran menyatakan bahwa manusia sangat dekat sekali sama Tuhan:

Jika hmba-Ku bertanya kepadamu tentang diri-Ku, maka aku dekat dan

mengabulkan seruan yang memanggil jika aku dipanggil. (Qs. Al-Baqarah,

2:187)

Dialah Allah beserta kamu dimana saja kamu berada (Al-hadid:4)

Dan engkau beribadah kepada Allah seperti halnyaengkau melihat Allah. HR.

Muslim

Istilah-Istilah dalam Tasawuf

1).Tobat 5). Sabar 9). Makrifah

2).Zuhud 6). Tawakal 10). Al-Fana Wal baqa

3).Wara 7). Kerelaan Wal baqa

4).Kefakir 8). Mahabah 11). Al-Ittihad

c. Tarekat

Multazamat adzikr, yaitu terus menerus dalam dzikir atau ingat terus

menertus kepada Allah dengan anggita dengan lisan dan dengan hati. Sedangkan

Al-Mukhalafah atau dawamul nisyan (tetap lupa kepada yang lain), yaitu terus

menerus menghindarkan diri dari segala sesuatu dapat melupakan Tuhan.

d. Tasawuf dalam Kehidupan Modern

Dalm kehidupan modern dimana teknologi manusia mencapai

puncaknya, maka cara-cara pemeliharaan kesehatan tubuh telah dibuat dengan

teknologi yang canggih, tetapi pemeliharaan kesehatan jiwa tidak ditemukan

Page 24: Makalah Agama Islam

teknologinya. Maka dengan adanya itu kita patut bersyukur. Syukur adalah

menerima apa yang kita peroleh sebagai anugerah Alah kepada kita yang patut

kita terima dengan hatiynag lapang yang diarahkan kepada jalan yang dikehendaki

oleh Allah.

2. Filsafat

a. Pengertian Filsafat

Kata filsafat berasal dari kata philo dan sophia. Philo artinya cinta atau

ingin, sedang kan sophia artinya bijaksana yang artinya pandai. Jadi secara

etimologis filsafat ialah keinginan yang mendalam untuk menjadi bijak.

b. Filsafat Islam

Hakikat filsafat Islam adalah akal dan al-Quran. Filsafat Islam tidak

mungkin tanpa akal dan Al-Quran.Akal yang memungkinkan aktifitas kefilsafatan

dan Al-Quran yang menjadi ciri ke-Islamannya.

c. Objek Kajian Filsafat Islam

Objek kajian Filsafat islam adalah objek kajian filsafat secara umum.

Yakni segala sesuatu yang ada dan mungkuin ada. Perbedaan terletak pada subjek

yang mempunyai komitmen Qur’anik. Dalam tema besar objek kajian-kajian

filsafat Islam adalah Tuhan, alam, manusia, dan kebudayaan.

E. AQIDAH ISLAM

A. Pengertian Aqidah

Aqidah berasal dari kata “Aqada” artinya ikatan dua utas tali dalam satu

buhul sehingga tersambung. Aqad berarti pula janji, ikatan antara dua orang yang

mengadakan perjanjian. Aqidah menurut terminologi adalah sesuatu yang

mengharuskan hati membenarkannya, membuat jiwa tenang, dan menjadi

kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan.

Page 25: Makalah Agama Islam

B. Fungsi dan Peranan Aqidah

1). Menuntun dan mengembangkan dasar Ketuhanan yang dimiliki manusia

sejak lahir.

2). Memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa.

3). Memberikan pedoman hidup yang pasti.

C. Tingkatan Aqidah

a). Taqlid, yaitu tingkat keyakinan yang didasarkan atas pendapat orang

yang diikutinya tanpa dipikirkan

b). Yakin, yaitu tingkat keyakinan yang didasarkan atas bukti, dalil yang

jelas tetapi belum sampai menemukan hubungan yang kuat antara objek

keyakinan dengan dalil yang diperolehnya

c). ‘Ainul Yakin, yaitu tingkat keyakinan yang didasarkan atas dalil-

dalilnasional, ilmiah, dan mendalam, sehingga mampu membuktikan

hubungan antara objek keyakinan dengan dalil serta mampu memberikan

argumentasi yang rasional terhadap sanggahan yang datang.

d). Haqqul yakin, yaitu tingkat keyakinan yang mampu membuktikan

hubungan antara objek keyakinan dengan dalil serta mampu memberikan

argumantasi yang rasional.

D. Keesaan Allah

Jika seseorang telah beriman bahwa Allah itu ada, maha melihat, maha

mendengar, maka dalam prilaku akan lahir sikap di hati dan waspada, ia tidak

akan merasa sendirian sebab ia yakin bahwa Allah bersamanya.

E. Malaikat dan Makhluk Gaib lainnya

Seorang muslim wajib mengimani adanya malaikat sebagi makhluk

Allah disamping manusia, jin dan iblis.

F. Al-Quran dan Kitab Suci lainnya

Page 26: Makalah Agama Islam

Al-Quran diturunkan untuk menyempurnakan kitab-kitab terdahulu

seperti Zabur, Taurat dan Injil. Aturan-aturan dalam kitab Allah itu dikemukakan

dalam ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat kecerdasan mereka.

G. Tugas Rasul dan Muhammad

Rasul adalah manusia yang dipilih Allah dan diberi kuasa untuk menerangkan

segala sesuatu yang datangnya dari Allah. Nabi Muhammad Saw adalah nabi

terakhir sebagai penyempurna dari nabi-nabi sebelumnya.

H. Hukum Alam dan Hari Kiamat

Alam ciptaan Allah terikat oleh ruang, waktu serta hukum yang

ditetapkan-Nya. Pada suatu saat dunia akan berakhir yang disebut hari kiamat.

Pada hari itu alam akan mengalami kehancuran total, karena bagaimanapun

sesuatu yang dibuat akan mengalami kemusnahan.

I. Qadha dan Qadar

Takdir berasal dari kata qadara yang berarti mengukur, memberi kadar

atau ukuran. Allah menetapkan suatu mala petaka berdasarkan hukum-hukumnya

dan manusia dapat memilih untuk menghindarinya kemampuan ini pun

merupakan takdir yang dianugerahkan Allah kepada manusia.

J. Keterkaitan Iman kepada Allah dan Rasul dalam Syahadat

Kalimat Syahadat merupakan persaksia kepada Allah dan rasulnya,

merupakan rangkaian keyakinan yang tidak bisa dipisahkan. Firman Allah:

Page 27: Makalah Agama Islam

Katakanlah: ”Bahwasannya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu

diwahyukan kepadaku bahwasannya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.

(QS. Fushshilat, 41:6).

F. SYARIAH

A. Pengertian dan Ruang Linkup syariah

Syariah menurut istilah berarti jalan, sedangkan menurut istilah adalah

sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan

manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam.

Syariah Islam mengatur perbuatan seorang muslim, dudalanya terdapat

hukum-hukum yang terdiri atas:

1. Wajib, yaitu perbuatan yang apabila dilakukan mendapatkan pahala

apabila ditingalkan berdosa

2. Sunnat, yaitu perbuatan yang apbila dilakukan mendapat pahala, apabila

ditinggalkan tidak berdosa

3. Mubah, taitu perbuatan yang boleh dikerjakan atau ditinggalkan, karena

tidak diberi pahala dan tidak berdosa

4. Makruh, yaitu perbuatan yang apabila ditinggalkan mendapat pahala dan

apabila dilakukan tidak berdosa

5. Haram, yaitu perduatan yang aoabila dikerjakan berdosa dan apabila

ditinggalkan diberi pahala.

B. Fungsi Syariah

1. Menunjukkan dan mengarahkan pada pencapaian tujuan manusia sebagai

hamba Allah.

Page 28: Makalah Agama Islam

2. Menunjukkan dan mengarahkan manusia pada pencapaian tujuan sebagai

khalifah Allah.

3. Membawa manusia pada kebahagiaan hakiki dunia dan akhirat.

F. Syariah dan Fikih

Hukum syariah dari Al-Quran dikodifikasikan dalam bentuk aturan-

aturan yang lebih jelas, rinci dan perasional melalui ijtihad para ulama. Fikih

berisi peraturan-peraturan pelaksanaan yang memberi pegangan dan pedoman

dalam berperilaku, jadi fikih merupakan opersionalisi hukum syariat berdasarkan

Al-Quran dan As-Sunnah.

C. Ibadah

Ibadah adalah perhambaan seorang manusia kepada Allah sebagai

pelaksanaan tugas hidup selaku mahluk. Ibadah Khusus adalah ibadah langsung

kepada Allah yang telah ditentukan macam, tata cara dan syariat rukunnya oleh

Allah.Ibadah umum atau ibadah ghair mahdhah adalah ibadah yang jenis dan

macamnya tidak ditentukan, baik dalam Al-Quran maupun sunnah Rasul.

D. Ibadah Khusus

1. Thaharah dan Hikmahnya

Bersuci dari hadas adalah menghilangkan hadas kecil dan hadas besar.

Bersuci adri najis adalah menghilangkan najis dari badan pakaian, dan tempat

dengan bahan atau alat penghilang najis.hadas kecil dihilangkan engan wudlu dan

hadas besar dihilangkan dengan mandi janabat.

Hikamah Thaharah

1. Membiasakan hidup bersih yang menjadi syarat hidup sehat

2. Wudlu yang didalamnya terkandung kewajiban membasuh anggota wudlu

mengisyaratkan kewajiban untuk mensucikan diri setiap saat dari dosa

3. Tayamum menggunakan tanah mengisyaratkan manusia untuk rendah hati,

tidak sombong dan takabur.

Page 29: Makalah Agama Islam

2. Shalat dan Hukmahnya

Shalat adalah ucapan-ucapan dan gerakan-gerakan yang dimulai dari

takbiratul ikhram dan diakhiri salam dengan syarat-syarat tertentu.

Shalatlah kalian seperti kalian melihat aku shalat. (HR. Bukhari)

Amal pertama ynag ditanya pada Hari Kiamat adalah shalat. (HR. Al-Iraq)

Shalat wajib terdiri dari shalat yang lima waktu, yaitu Shalat Zuhur,

Ashar, Maghrib, Isya dan Shubuh, Selain itu shalat Jum’atan yang dilaksanakan

pada waktu Zuhur setiap ahri Jum’at adalah wajib bagi laku-laki yang etlah

mencukupi syarat untuk Shalat.

Macam-macam Shalat Sunnat:

1). Shalat sunnat yang mengiringi waktu shalat fardlu, yaitu shalat rawatib

(Shalat sunnat yang dikerjakan sebelum atau sesudah shalat fardlu) baik

yang sunnat muakad maupun yang nukan muakkad.

2). Shalat sunnat malam hari, yaitu shalat tahajud, shalat istikharah, shalat

witir dan sebagainya.

3). Shalat sunnat yang dilakukan pada hari-hari tertentu, yaitu shalat Idul

Fitri dan Idul Adha.

4). Sahalat sunnat yang hanya dilakukan pada Bulan Ramadhan saja, yaitu

Shalat Tarawih.

5). Shalat sunnat yang dilakukan pada peristiwa-peristiwa teretntu saja,

seperti Shalat Gerhana (Bulan maupun Matahari) dan Shalat Istisqa

(meminta hujan).

Firman Allah:

Sesunguhnya Shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar dan

sesungguhnya mengingat Allah itu paling besar. (QS. Al-Ankabut, 29:45)

Page 30: Makalah Agama Islam

3. Puasa dan Hikmahnya

Puasa adalah menahan makan dan minum serta segala sesuatu yang

membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenam matahari. Puasa Wajib

adalah puasa selama sebulan penuh selama Bulan Ramadhan dan Puasa nadzar.

Firman Allah:

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana

telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, semoga kamu bertaqwa. (QS.

Al-baqarah, 21:183)

Tujuan puasa adalah mencapai derajat taqwa, yaitu keadaan dimana

seorang muslim tunduk dan patuh kepada perintah Allah dan menjauhi

larangannya. Fungsi Puasa adalah mengendalikan hawa nafsu pada diri setiap

orang sehingga dapat terkendali dan terarah pada hal-hal yang positif. Hikmah

Puasa adalah mendidik orang menjadi disiplin terhadap waktu, melatih

mengaendalikan diri.

4. Zakat dan Hikmahnya

Zakat adalah memberikan harta apabila telah mencapai nisab dan haul

kepada orang yang berhak menerimanya dengan syarat tertentu. Nisab adalah

ukuran tetentu dari harta ynag dimiliki yang wajib dikeluarkan zakatnya.

Sedangkan haul adalah berjalan genap satu tahun.

Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan

dan mensucikan harta mereka, dan mendoalah untuk mereka, sesungguhnya doa

kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar

lagiMmaha Mengetahui. (QS. At-Taubah, 9:103)

Harta yang dikumpulkan dari para muzakki diberikan kepada orang-

orang yang berhak menerima zakat (mustahik). Mereka ini adalah:

Page 31: Makalah Agama Islam

1). Fakir 4). Mualaf 7). Fi Sabilillah

2). Miskin 5). Hamba sahaya 8). Ibnu sabil

3). Amilin 6). Gharim

Hikmah Ibadah zakat adalah mendidik manusia dari sifat kikir,

sombong dan angkuh, menghilangkan sifat iri hati, dengki dan suudzan, dapat

mengindari jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.

5. Haji dan Hikmahnya

Haji adalah ibadah ritual, mengunjungi baitullah pada Bulan Zulhijjah

dengan syarat-syarat tertentu. Ibadah Haji adalah bentuk ibadah yang memiliki

aspek-aspek keimanan, ritual dan fisik yang ditungjang oleh aspek ekonomi dan

politik. Haji mabrur merupakan amaliyah utama yang kadarnya disejajarkan

dengan iman dan jihad. Hikmah Ibadah haji adalah meningkatkan kualitas hidup

dan penghidupannya secara lebih bermakna untuk mrncari kemuliaan yang hakiki,

meningkatkan segala niat dan perilaku yang buruk dan menggantikannyadengan

niat dan perilaku yang bersih dan suci.

E. Muammalah

Muammalah adalah hubungan antar manusia, hubungan sosial atau Hablu

minannas. Ruang lingkup muammalah tidak terbatas. Isyarat Al-Quran banyak

menyangkut muammalah dibandungkan dengan ibadah ritual. Hal ini

mengisyaratkan bahwa Al-quran merupakan pedoman hidup bagi manusia.

F. MUNAKAHAT

A. Pengertian, Hukum, dan Tujuan Pernikahan

1. Pengertian

Nikah menurut bahasa berarti menghimpun, sedangkan menurut

terminologis adalah akad yang menghalalkan pergaulan antara laki-laki dan

Page 32: Makalah Agama Islam

perempuan yang bukan muhrim sehingga menimbulkan hak dan kewajiban

diantara keduanya. Pernikahan dalam arti luas adalah suatu ikatan lahir batin

antara laki-laki dan perempuan untuk hidup bersama dalam suatu rumah tangga.

Pernikahan dilakukan untuk mendapatkan keturunan yang dilangsungkan menurut

ketentuan-ketentuan syariat Islam.

2. Hukum Pernikahan

Nikah hukumnya wajib, apabila telah cukup sandang pangan dan

dihawatirkan terjerumus pada perzinahan. Nikah hukumnya sunnat adalah bagi

orang yang berkeinginan menikah serta cukup sandang pangan. Nikah ynag

makruh adalah bagi orang yang tidak mampu. Nikah yang hukumnya haram

adalahbagi orng yang berkehendak menyakiti orang yang dinikahinya.

3. Kedudukan dan tujua Pernikahan

Pernikahan di dalam ajaran Islam berada pada tempat yang tinggi dan

mulia. Kedudukan pernikahan yang tinggi tersebut dijelaskan oleh Rosulullah:

“Nikah itu sunnahku, barang siapa membeci pernikahan, maka ia bukanlah

tergolong umatku”

“Nikah itu adalah setengah iman”

Pernikahan menurut ajaran Islam bertujuan untuk menciptakan keluarga

ynag tentram, damai dan sejahtera lahir dan batin, sakinah yaitu keluarga ynag

tenang dan tentram, damai dan sejahtera dan mawadah warahmah yaitu terdapat

rasa kasih sayang.

B. Persiapan Nikah atau Khitbah

Perkawinan akan langgeng dan tentram apabila terdapat kesesuaian

pandangan hiduup antara suami dan istri. Dalam masa Pra-nikah sebaiknya

dihindarkan hubungan dengan orang yang berbeda agama. Dalam persiapan

Page 33: Makalah Agama Islam

pernikahan pihak laki-laki melamar kepada pihak perempuan yang disebut

khitbah, yaitu pihak laki-laki menyatakan keinginannya untuk menikahi seorang

perempuan.

C. Perempuan Yang Haram Dinikahi

Perempuan ynag haram dinikahi adalah muhrim atau mahram, yang

terdiri atas:

1. Diharamkan karena Keturunan, ibu, anak, saudar perempuan, bibi

2. Diharamkan karena susuan, ibu yang menyusui, saudara perempuan ynag

mempunyai hubungan susuan

3. Diharamkan karena suatu perkawinan, ibu istri, anak tiri, istri ayah

4. Diharamkan untuk sementara,

a). Pertalian nikah,

b). Talak ba’in kubra, yaitu perempuan ynag ditalak dengan talak tiga.

c). Mengimpun dua perempuan bersaudara

d). Menghimpun perempuan lebih dari empat

e). Berlainan agama

D. Pelaksanaan Pernikahan

Pernikahan dinyatakan syah apabila terkumpul rukun-rukunnya, rukun-

rukun nikah diantaranya:

1. Calon pasangan suami istri yang seagama

2. Wali, orang yang bertanggung jawab menikahkan pengantin perempuan

baik wali nasab maupun wali hakim

3. Saksi

4. Mahar, yaitu pemberian pihak laki-laki pada perempuan pada saat

pernikahan.

5. Ijab qabul. Ijab adalah ucapan penyerahan dari wali perempuan kepada

pihak laki-laki dan qabul adalah ucapan penerimaan dari pihak laki-laki

atas penyerahan perempuan dari walinya.

Page 34: Makalah Agama Islam

E. Pembinaan Keluarga

1. Membina kasih sayang, kasih sayang harus dipelihara, dapat berupaperhatian,

kepedulian dan kearifan yang diwujudkan dalam kata-kata dan perilaku,

maupun isyarat badaniah.

2. Merawat dan mendidik anak. Anak adalah titipan Allah ynag mesti dijaga.

Dalam merawat anak sejak didalam kandungan hingga ia dewasa, orang tua

selalu membina anaknya ke dalam jalan kebenaran. Andaikan orang tua

menjerumuskan anaknya, anak wajib mengingatkannya.

F. Thalak dan ‘Iddah

1. Pengertian dan Hukum talak

Talak adalah melepaskan ikatan nikah dari suami kepada istrinya dengan

lafaz tertentu. Talak hukumnya halal, kendatipun Allah mmbencinya, karena ini

merupakan jalan terakhir untuk mencapai kebaikan bersama.

2. Macam-Macam talak

a. Talak Sunni dan Talak Bidh’i

Talak sunni adalah talak yang dijatuhkan suami ketika istrinya sedang

suci. Talak Bidh’I talak yang dijatuhkan suami ketika istrinya sedang haid

b. Talak Sarih dan Talak Kinayah

Talak Sarih adalah talak ynag diucapkan suami denagn menggunakan kata

talak (cerai), firak (pisah) atau sarah (lepas). Sedangkan talak Kinayah

adalah ucapan yang tidak jelas namun mengarah pada talak.

c. Talak Raj’i dan talak Ba’in

Talak Raj’i adalah talak yang bisa dirujuk kembali oleh suaminya tanpa

memerlukan nikah kembali. Talak Bain adalah talak dimana suami tidak

boleh merujuk kembali bekas istrinya, kecuali denagn persyaratan tertentu.

Talak Bain Sugra adalah talak yang dijatuhi pada istri yang belum

dicampuri dan talak tembus, sedangkan talak bain kubra talak tiga, dimana

suami tidak boleh rujuk.

3. ‘Iddah

Page 35: Makalah Agama Islam

‘Iddah adalah masa menunggu bagi wanita yang di talak oleh suaminya

sampai ia dapat menikah kembali dengan laki-laki lain. Lamanya masa ‘Iddah

bagi seorang perempua adalah sebagai berikut:

a. Perempuan yang masih mengalami haid secara normal, ‘iddahnya tiga

kali suci

b. Perempuan yang tidak lagi mengalami haid, ‘iddahnya tiga bulan

c. Perempuan yang ditinggal suaminya, ‘iddahnya empat bulan sepuluh hari

d. Perempuan yang sedang hamil, ‘iddahnya sampai melahirkan

G. Hikmah Pernikahan

1. Memelihara Derajat Manusia

2. Menjaga garis keturunan

3. Mengembangkan kasih sayang

G. SISTEM KEWARISAN ISLAM

A. HUKUM WARIS

1. Pengertian dan Dasar Hukum Waris

Mewaris atau faraid adalah aturan yang berkaitan dengan pembagian

harta pusaka. Hukumnya adalah wajib.Keberlakuan Hukum Waris dalam Al-

Quran dan Sunnah rasul antara lain:

Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu bapak dan

kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan

ibu bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian yang telah

ditetapkan. (QS. An-nisa, 4:7)

2. Berlakunya Hukum Waris

Page 36: Makalah Agama Islam

Apabila seorang muslim meninggal dunia dan meninggalkan harta benda,

maka setelah mayat dikuburkan, keluarganya wajib mengelola harta bendanya,

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Pertama, membiayai perawatan jenazahnya. Kedua, membayar zakatnya. Ketiga,

membayar utang-utangnya. Keempat membayar wasiatnya. Kelima, menentukan

sisa harta peninggalan sipemiliksebagai harta pusaka yang dinamai tirkah atau

mauruts.

3. Sebab Pewarisan

Seseorang berhak pusaka mempusakai, karena:

a. Perkawinan, adanya ikatan suami istri

b. Kekerabatan, adanya hubungan nasab

c. Wala atau perwalian, adanya perjanjian tolong menolong.

4. Pembagian harta pusaka

a. Pusaka yang disebabkan perkawinan, yakni pusaka istri dan pusaka

suami

b. Pusaka yang disebabkan kekerabatan, yakni anak laki-laki dan

perempuan, serta cucu laki-laki dan perempuan

c. Leluhur mayit (Ushulul Mayyit), yakni pusaka ibu, pusaka ayah, pusaka

kakek

d. Kerabat menyamping (Al-hawasyi), yakni pusaka saudari sekandung,

pusaka saudari seayah,pusaka saudara saudari tunggal ibu, pusaka

saudara kandung.pusaka saudara seayah

e. Pusaka anak-anak saudara (kemenakan laki-laki), paman dan anak-anak

paman (saudara sepupu laki-laki).

B. HIBAH

Page 37: Makalah Agama Islam

Hibah adalah akad mengenai pemberian harta milik seseorang kepada

orang lain di waktu ia hidup tanpa adanya imbalan. Hibah merupakan pemberian

ynagtidak boleh ditolak. Disyaratkan ornag yang menghibahkan itu sebagai

pemilik barang, dan hendaknya orang yang telah dewasa.

C. WASIAT

Wasiat adalah pemberian seseorang kepada orang lain baik berupa

barang, piutang, atau manfaat untuk dimiliki oleh orang yang diberi wasiat,

sesudah orang yang berwasiat menungal dunia. Wasiat termasuk ke dalam

kategori sedekah, dan wasiat dinyatakan syah apabila yang berwasiat dewasa dan

terjadi ijab qabul. Wasiat dapat dinyatakan batal apabila terjadi salah satu

peristiwa sebagai berikut:

a. Orang yang mewasiatkan menderita penyakit gila,

b. Orang yang diberi wasiat meninggal sebelum orang yang memberi wasiat

c. Barang yangdiwasiatkan rusak sebelum diterima oleh orang yang dieri

wasiat

D. WAKAF

Wakaf adalah menahan harta danmemberikan manfaatnya di jalan Allah.

Wakaf dinyatakan sah apabila terjadi ikrar wakaf berupa ucapan dari orang yang

mewakafkan (wakif) kepada orang yang menerima barang yang diwakafkan

(nadir). Barang ayng boleh diwakafkan adalah barang yang dapat diambil

manfaatnya, dan barang yang telah diwakafkan tidak boleh dijual, dihibahkan atau

diwariskan, sabda nadi dari Ibnu Umar:

Tidak dijual, tidak dihibahkan dan tidak diwariskan. (HR. Ibnu Umar)

H. TINDA K PIDANA ATAU JINAYAT

A. Pengertian dan Dasar Hukum

Page 38: Makalah Agama Islam

Tindak pidana dlam ajaran Islam termasuk kategori jinayat, yaitu bentuk-

bentuk perbuatan jahat yang berkaitan dengan jiwa manusia atau anggota tubuh

(pembunuhan dan pelukaan). Tindak Pidana dibagi kedalam tiga aspek yakni:

1. Kejahatan yang dikenai hukuman Qishash (jaraimul qishsh)

2. Kejahatan yang dikenai hgad atau hudud (jaraimul hudud), misalnya zina,

menuduh zina, mabuk mencuri, memberontak, murtad, durhaka.

3. Tindakan kejahatan yang dapat dikenai takzir (jaraimul takzir)

Qishash adalah balasan yang sepadan, yaitu hukuman yang dijatuhkan

kepada pelaku seperti perbuatan yang telah diperlakukannya kepada korban. Diyat

adalah ganti rugi akibat dari suatuperbuatan pidana.

B. Macam-Macam Tindak Pidana

1. Tindak Pidana ynag dikenai Qishash, misalnya, pembunuhan yang

disengaja, pembunuhan yang tidak disengaja, pembunuhan seperti disengaja

2. Keadilan dalam melaksanakan Had, zina; tuduha zina; homoseksual,

lesbianisme dan bestialisme; pemabukan; pencurian.

C. Peradilan

Pesan islam dalam menegakkan keadilan seorang hakim antara lain sabda

Nabi:

Aku telah mendengar Rosulullah Saw. Bersabda: Janganlah sekali-sekali seorang

hakim mengadili urusan antara dua orang, sedang dia dalam keadaan marah.

HR. Jamaah

Ikrar adalah pengakuan terhadap apa yang didakwakan dan ini

merupakan dalil yang paling kuat untuk menetapkan dakwaan. Kesaksian adalah

pemberitahuan seseorang tentang sesuatu yang dia ketahui.

D. Pelaksanaan Hukuman atau Eksekusi

Apabila pengadilan telah menetapkan hukuman bagi para pelaku,

pelaksanaan hukuman dilakukan segera. Ketentuan hukuman itu dilaksanakan

secara terbuka, disaksikan ornag banyak setelah selesai Shalat Jum’at.

E. Hikmah Peradilan Dalam Islam

Page 39: Makalah Agama Islam

Hukuman mati (Qishash) bukanlah hukuman yang tanpa perikemanusiaan,

tetapi merupakan hukuman yang melindungi hak-hak asasi manusia. Perlindungan

terhadap anggota masyarakat yang berbuat baik harus dijaga dengan jaklan

menegakkan hukum yang berat bagi para pelaku kejahatan.

J. KERJASAMA UMAT BERAGAMA

A. Hubungan Intern Umat Islam

Rasul mengajarkan umatnya untuk saling memberikan perhatian dan

kepedulian terhadap sesama, sehingga terwujud ukhuwwah Islamiah.Ukhuwwah

atau persaudaraan lahir lahir karena adanya persamaan-persamaan. Ukhuwwah

Islamiah didasarkan kepada hal-hal yang paling mendasar di dalam hidup yaitu

Aqidah. Ukhuwwah Islamiah dapat membentuk kasih sayang antara manusia

hingga terbentuknya persaudaraan yang akhirnya akan terbentuk suatu masyarakat

“marhamah”. Seperti terdapat dalam Firman Allah:

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. (QS. Al-Hujarat, 49:10)

Dalam menetapkan Ukhuwwah Islamiah berkaitan dengan perbedaan

pemahaman dan pengamalan ajaran Agama Islam, para

ulama menetapkan tiga konsep, yaitu:

1. Konsep Tanawwu Al Ibadah (keragaman cara beribadah) Konsep

ini mengakui adanya keragaman yang dipraktejam Nabi Muhammad Saw.

dalam bidang pengamalan agama.

2. Konsep Al Mukhtiu Fi Al Ijtihadi Lahu Arjun (Kesalahan dalam

berijtihad mendapat ganjaran)

Konsep ini berarti, bahwa selama seseorang mengikuti pendapat seorang

ulama, ia tidak akan berdosa, bahkan tetap diberi ganjaran, walaupun hasil

ijtihad yang diamalkan itu keliru.

3 Konsep La Hukma Lillahi Qabla Ijtihad Al Mujtahid (Allah belum

menetapkan suatu hukum sebelum upaya ijtihad dilakukan seorang

Page 40: Makalah Agama Islam

mujtahid) Konsep ini

menetapkan bahwa persoalan-persoalan hukum yang belum ditetapkan secara

pasti, baik dalam Al-Quran maupun As-Sunnah Rasul, Allah belum

menetapkan hukumnya.

B. Hubungan Antar Umat Beragama

Dalam hubungan Umat Islam dengan Umat beragama lain, Al-Quran

mengajarkan prinsip-prinsip toleransi sebagai rujukan. Prinsip-prinsip tersebut

adalah:

1. Dilarang melakukan pemaksaan beragama baik secara halus apalagi kasar.

2. Manusia berhak memilih, memeluk agama, dan beribadat menurut

keyakinannya.

3. Tidak berguna memaksa seseorang gar menjadi seorang muslim.

4. Allah tidak melarang hidup bermasyarakat dengan orang yang tidak sepaham

atau tidak seagama, selama tidak memusuhi Islam. Firman Allah:

Tuhan tidak melarang kamu berbuat kebaikan dan bersikap jujur terhadap orang-

orang yang tidak memerangi kamu karena agama dan tidak mengusir kamu dari

kampungmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang jujur. (QS. Al-

Mumtahanah, 60:8)

K. AKHLAK

A. Akhlak, Etika dan Moral

Akhlak menurut bahasa berarti tingkah laku, perangai atau tabiat.

Sedangakan menurut istilah adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik

buruk, mengatur pergaulan manusia, dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan

pekerjaannya. Selain itu Akhlak digunakan pula istilah etika dan moral. Etika

Page 41: Makalah Agama Islam

berasal dari kata yunani “ethes”, artinya adat kebiasaan, sedangkan moral berasal

dari kata “mores” yang berarti kebiasaan. Etika adalah ilmu yang menyelidiki bak

dan buruk denagn memperhatikan perbuatan manusia sejauh yang diketahui oleh

akal dan pikiran. Sedangkan moral adalah tindakan manusia yang sesuai dengan

ide-ide umum (masyarakat) yang baik dan wajar.

B. Akhlak Islam

1. Akhlak Terhadap Allah

Berakhlak yang baik antara lain melalui:

a. Beriman, yaitu meyakini wujud dan keesaan Allah serta meyakini apa-apa

yang difirmankan-Nya.

b. Taat, yaitu patuh pada segala perintah-Nya dan menjauhkan segala larangan-

Nya.

c. Ikhlas, melaksanakan perintah Allah denagn mencari keridhaan Allah.

d. Khusyuk, Melaksanakan perintah-Nya denagn sungguh-sungguh.

e. Husnudzan, yaitu berbaik sangka pada Allah.

f. Tawakal, Mempercayakan diri kepada Allah dalam berencana.

g. Syukur, Mengunkapkan rasa Syukur pada Allah atas nikmat-Nya.

h. Bertasbih, Mensucikan Allah dengan ucapan “Subhanallah”

i. Istighfar, Meminta ampun kepada Allah atas dosa yang telah diperbuat denga

mengucapkan “Astaghfirullah Al Adzim”.

j. Takbir, mengagungkan Allah degan mengucapkan “Allhu Akbar”

k. Do’a, Meminta dan memohon pada Allah dengan cara yang baik.

2. Akhlak Terhadap Manusia

a. Akhlak terhadap diri sendiri

1). Setia (Al-Amanah)

2). Benar (As-Shidqatu)

3). Adil (Al-‘Adlu)

4). Jaga diri (Al-Ifafah)

5). Malu (Al-Haya)

6). Keberanian (As-Syajaah)

7). Kakuatan (Al-Quwwah)

8). Kesabaran (As-Shabru)

9). Kasih Sayang (Ar-rahman)

10). Hemat (Al-Iqtishad)

b. Akhlak Terhadap Keluarga

Page 42: Makalah Agama Islam

1). Akhlak terhadap Orang Tua, prinsip akhlak mahmudah misalnya adalah

patuh, Ihsan (berbuat baik pada mereka), Lemah lembut dalam perkataan

dan tindakan, merendahkan diri dihadapannya, berterima kasih, berdo’a

dan meminta do’a kepada mereka.

2). Akhlak terhadap Suami-Istri, berkomunikasi dengan baik dan saling

menghargai serta menghormati.

3). Akhlak terhadap anak, memberi kasih sayang dan mendidik serta

merawat.

c. Akhlah TerhadapTetangga

Tetangga merupakan orang paling dekat secara sosial, dan kita harus

saling menjaga keharmonisan, dengan cara tolong menolong, saling menghormati,

menghargai dan saling membantu.

3. Akhlak terhadap Lingkungan

Berakhlak terhadap lingkungan adalah menyikapi dengan cara

memelihara kelangsungan hidup dan kelestariannya. Seorang muslim dituntut

untuk menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin), yaitu

memandang alam dan lingkungannya dengan rasa kasih sayang.

L. TAKWA

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Takwa

Takwa adalah melaksanakan perintah Allah dan menjauhkan

larangannya. Ciri manusia yang telah mencapai takwa tercantum dalam Al-Quran

Surat Al-Baqarah ayat, 2:3-4:

Page 43: Makalah Agama Islam

(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan

menafkahkan sebagian rizki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka

yang beriman kepada kitab (Al-Quran)yang telah diturunkan kepadamu dan

kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin adanya

(kehidupan) akhirat. (QS. Al-Baqarah, 2:3-4)

secara umum takwa merupakan akulturasi dari pelaksanaan aturan Allah

dalam hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia, dan alam

lingkungannya.

B. Hubungan dengan Allah

Hubungan dengan Allh dilakukan seorang muslim dalam bentuk ketaatan

melaksanakan ibadah. Konsistensi dalam mendirikan shalat lima waktu menjadi

ciri utama seorang muslim. Taat kepada Allah dan taat kepada rasul merupakan

rangkaian yang tidak bisa dipisahkan, “Aku tinggalkan bagi kalian dua hal,

apabila kalian bertegang teguh kepada keduanya, maka kalian tidak akan sesat”,

dua hal tersebuat adalah Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.

C. Hubungan dengan Sesama Manusia

1. Hubungan dengan Keluarga

a. Berbakti kepada Orang Tua

Hubungan anak dengan orang tua merupakan hubungan yang istimewa

yang terkait erat dengan sebab perkawinan dan pewarisan. Anak diwajibkan

berbuat baok kepada orang tua, Allah SWT berfirman:

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu

bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-

tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan dan

kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu. (QS.

Lukman, 31:14)

Page 44: Makalah Agama Islam

b. Menyayangi Keluarga

Kasih sayang itu akan terbentuk apabila anggota dalam keluarga saling

menghargai dan menghormati. Islam mengajarkan umtnya untuk menjadikan

keluarga sebagai tempat yang penuh dengan kedamaian (sakinah) melalui

pemupukan perhatian dan kasih sayang, sehingga seluruh anggota keluarga, baik

suami isteri, maupun anak-anak tidak mencari perhatian dan kasih sayang di luar

rumah.

2. Hubungan dengan Masyarakat

a. Menegakkan Keadilan

b. Amar Makruf Nahyi Munkar, adalah keberpihakan seorang

muslim terhadap kebenaran, kendatipun kebenaran itu dapat merugikan

dirinya.

c. Menyebarrkan Rahmat dan Kasih sayang

D. Hubungan dengan Diri Sendiri

1. Memelihara Kehormatan Diri

2. Sabar, adalah sikap yang lahir dari penyerahan total terhadap Allah dan

berkaitan dengan keyakinan tentang kekuasaan Allah.

3. Syukur, adalah menggunakan nikmat dari Allah melalui perbuatan

4. Istiqamah, adalah tegak berdiri diatas prinsip kebenaran yang diyakininya.

E. Hubungan dengan Lingkungan Hidup

1. Mengelola dan Memelihara Alam,

Dia menciptakan kalian dari bumi dan menjadikan kalian pemakmurnya.

(QS. Hud 61)

2. Menjaga dan Melestarikan Alam,

Page 45: Makalah Agama Islam

.....dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan

janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang membuat kerusakan. (QS. Al-Qashshash,

28:77).

M. AKAL DAN WAHYU

A. Kedudukan Akal dan Wahyu

Akal dalam pengertian Islam adalah daya berpikir yang terdapat dalam

jiwa manusia; daya, yang memperolah pengetahuan dengan memperhatikan alam

sekitarnya. Wahyu berasal dari bahasa Arab Al-Wahy, artinya suara, api dan

kecepatan, bisikan , isyarat dan tulisan. Wahyu adalah penyampaian sabda Tuhan

kepada pilihan-Nya agar diteruskan kepada umat manusia sebagai

pegangan hidup.

Wahyu diturunkan kepada Nabi Muhammad dengan tiga cara yaitu:

a). Dimasukkan kedalam hati dalam bentuk ilham,

b). Diamsukkan dari belakang tabir,

c). Melalui utusan melaui malaikat.

B. Klasifikasi Ilmu dalam Islam

Al-Ghazali mengklasifikasikan ilmu adlam empat sistem sebagai berikut:

1. Pemabgian Ilmu atas dasar teoritis dan praktris

Ilmu teoritis adalah ilmu yang diketahui sebagaimana adanya.Sedangkan ilmu

praktis adalah tindakan-tindakan manusia yang bertujuan mencari aktifitas

kondusif manusia untuk kesejahteraanya didunia dan di akhirat.

2. Pembagian atas dasar yang dihadirkan dan dicapai

Pengetahuan yang dihadirkan bersifat langsung, serta merata, supra rasional,

intuitif, dan kontemplatif. Inlu ini disebut pula ilmu ladunni (pengetahuan

dari yang tinggi) dan ilmu mukasyafah (pengetahuan menangkap misteri

ilahi).

3. Pembagian atas dasar religius dan intelektual

Page 46: Makalah Agama Islam

Ilmu religius adalah ilmu yang diperoleh nabi-nabi dan tidak hadir pada

mereka melalui akal. Sedangakan ilmu intelektual adalah ilmu yang diperoleh

melalui intelek manusia.

4. Pembagian atas dasar kewajiban individu (fardlu ‘ain), dan kewajiban umat

(fardlu kifayah).

Fardlu ‘ain adalah kewajiban yang mengikat setiap muslim. Sedangkan

fardlu kifayah adalah kewajiban yang mengikat komunitas muslim.

Ilmu religius terdiri atas:

1. Ilmu tentang prinsip-prinsip dasar (al-ushul), yaitu:

a. Ilmu tentang keesaan Ilahi ( ilm al-tauhid)

b. Ilmu tentang kenabian, termasuk didalamnya ihwal para sahabat serta para

penerus spiritualnya

c. Ilmu tentang akhirat atau eskatologi

d. Ilmu tentang sumber pengetahuan religius, sumber primer, yaiyu Al-Quran

dan As-Sunnah (tradisi Nabi) serta sumber sekunder, yaitu ijma’

(konsensus) dan atsar al-sahabah (tradisi para sahabat).

Ilmu tentang sumber pengetahuan religius terbagi menjadi dua kategori:

1). Ilmu-ilmu pengantar atau ilmu-ilmu alat (muqaddimah) antara lain

ilmu tulis menulis dan ilmu kebahasaan

2). Ilmu pelengkap (mutammimat) yang terdiri atas:

a. Ilmu-ilmu Qur’an termasuk didalamnya ilmu tafsir

b. Ilmu-ilmu tentang tradisi nabi seperti ilmu penukilan (periwayatan)

hadits

c. Ilmu-ilmu tentang pokok yurisprudensi (ushul al fiqh)

d. Biografi yang berhubungan dengan kehidupan para nabi, sahabat

dan orang-orang terkenal

2. Ilmu tentang cabang-cabang (furu’) atau prinsip-prinsip turunan

a. Ilmu tentang kewajiban manusia kepada Tuhan, ilmu tentang ibadah

b. Ilmu tentang kewajiban manusia pada masyarakat, terdiri atas:

Page 47: Makalah Agama Islam

1). Ilmu tentang transaksi, terutama transaksi bisnis, keuangan, termasuk

juga qishash atau pidana

2). Ilmu tentang kewajiban kontraktual, yaitu ilmu yang berhubungan

dengan hukum keluarga

c. Ilmu tentang kewajiban manusia kepada jiwanya sendiri, yaitu ilmu yang

membahas kualitas moral (akhlak)

Ilmu-ilmu intelektual

1. Matematika: aritmatika, geometri, astronomi dan astrologi, musik

2. Logika

3. Fisika: kedokteran, meteorologi, mineralogi, kimia

4. Ilmu-ilmu tenatng wujud diluar alam atau metafiska:

a. Ontologi

b. Pengetahuan tentang esensi, sifat dan aktivitas Ilahi

c. Pengetahuan tentang substansi sederhana, yaitu intelegensi-intelegensi dan

substansi-substansi malakut

d. Pengetahuan tentang dunia halus

e. Ilmu tentang kenabian dan fenomena kewalian

f. Ilmu tentang kekuatan-kekuatan bumi untuk menghailkan efek tampak

seperti supranatural (teurgi atau nairanjiyat).

Ilmu religius trebagi kedalam dua kategori, yaitu ilmu yang pencarianya

dinyatakan fardlu ‘ain dan fardlu kifayah. Yang termasuk fardlu ‘ain adalah ilmu-

ilmu tentang ibadah atau praktek kebaktian dan kewajiban manusia kepada

masyarakat. Ilmu-ilmu fardlu kifayah adalah ilmu-ilmu tentang sumber-sumber

pengetahuan relilgius, ilmu tentang yurisprudensi serta ilmu-ilmu intelektual.

Page 48: Makalah Agama Islam

BAB III

PENUTUP

A. KOMENTAR

Klasifikasi pembahasan materi dalam buku Pendidikan Agama Islam

untuk perguruan Tinggi ini sudah cukup lengkap, dan dapat dipahami oleh

pembaca. Dalam buku itu juga terdapat Garis-Garis Besar Program Pengajaran

(GBPP) yang dapat mempermudah proses pembelajaran.

Buku ini tergolong mudah diikuti untuk dipelajari, sehingga bagi mereka

yang kurang memiliki pengetahuan agama Islam ini sangatlah cocok untuk

dijadikan panduan dalam mempelajari Agama Islam. Selain itu dapat juga untuk

mempertebal keimanan kita kepada Allah SWT,sehingga kita dapat

menginteropeksi diri kita dalam menjalani kehidupan.

Penulis sebagai mahasiswa mengharapkan adanya keterangan yang lebih

detail dari dosen pengajar atas pembahasan didalam buku Pendidikan Agama

Islam apabila didalam buku ini ada yang tidak lengkap.

Atas segala sesuatunya mohon maaf apabila kritik dan saran ini kurang

berkenan. Dan penulis juga mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya

membangun demi tercapainya sesuatu yang lebih baik dalam pembuatan

makalah.

B. KESIMPULAN

1. Ajaran Agama Islam pada dasarnya adalah menuntun umat manusia untuk

dapat melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.

2. Manusia menyadari kedudukannya sebagai mahluk yang merupakan bagian

dari alam semesta dan merasakan mutlaknya agama khususnya Islam bagi

Page 49: Makalah Agama Islam

kehidupan manusia sebagai penuntun menuju jalan yang diridhai Allh SWT.

3. Manusia menyadari kedudukannya sebagai makhluk yang merupakan bagian

dari alam semesta sebagai khalifah dimuka bumi yang mutlak membutuhkan

agama sebagai penuntun hidupnya.

4. Meyakini dan mengamini dengan sesungguh-sungguhnya bahwa Agama

Islam sebagai Agama Wahyu yang didalamnya terdapat petunjuk manusia

dalam menjalani hidupnya untuk mencapai kesejahteraan di dunia dan

diakhirat nanti.

5. Nilai-nilai ajaran agama Islam yang terkandung di Al-Quran sebagai

pedoman dan kerangka umat Islam dan As-Sunnah sebagai otentiknya Al-

Quran (memberikan rincian dan penjelasan terhadap pernyataan Al-Quran

yang bersifat global) yang dijadikan petunjuk kehidupan yang harus ditaati.

6. Memahami kedudukan makna taqwa, akal dan wahu serrta mendalami Islam

dalam konteks disiplin ilmu.

7. Akidah, syari’ah, dan akhlak sebagai kerangka dasar ajaran Islam banyak

melahirkan Mahdzab dalam Islam yang merupakan pola pikir dan tingkah

laku umat Islam.