makalah pendidikan agama

23

Click here to load reader

Upload: fenny-octavhiia

Post on 09-Aug-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pendidikan Agama

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur selalu kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang

selalu memberikan segala kenikmatanNya kepada kita tiada henti-hentinya. Salah satu

kenikmatanNya ialah terselesaikannya tugas makalah yang diberikan kepada penulis tepat

pada waktunya. Kami mengucapkan terima kasih kepada Iim Fahima Lc.Ma selaku dosen

mata kuliah profesi kependidikan yang telah memberikan bimbingan, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Tentu dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan dan kekhilafan,

dalam penulisan maupun penyampaian materi. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati,

penulis memohon saran dan masukannya untuk penyempurnaan makalah ini.

Harapan kami, semoga dengan makalah yang penulis susun ini dapat memberi banyak

pengetahuan , masukan dan kreativitas kita sebagai manausia yang ditakdirkan sebagai hidup

berdampingan dengan individu lain.

Hormat kami,

Penulis

Page 2: Makalah Pendidikan Agama

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB 1 PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

TUJUAN

BAB II LANDASAN TEORI

EKONOMI ISLAM

PRINSIP DASAR EKONOMI ISLAM

PERANAN EKONOMI ISLAM DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEJAHTERA

PEMBAHASAN

PENUTUP

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

SARAN

Page 3: Makalah Pendidikan Agama

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seperti kita ketahui, sistem perekonomian saat ini banyak memiliki kendala atau

masalah yang tidak ada henti-hentinya.

Sesungguhnya Islam adalah agama yang lengkap(QS 6:38) dan sempurna(QS 5:3).

Kendati tidak perna ada paksaan kepada siapapun untuk memeluk agama Islam(QS

2:256), namun jelas dan adalah masuk akal, bila seseorang sudah mamilih Islam

sebagai agamanya, maka kepadanya dituntut sikap totalitas alias menyeluruh(kaafah)

(QS 2:282).

Tentunya amat disayangkan bahwasannya sejak puluhan atau bahkan ratusan

tahun lalu, ummat Islam seperti “melupakan” butir-butir di atas (QS 6:38, 5:3, dan

2:282). Ini berakibat pada meluasnya sikap sekularisme dalam kehidupan masyarakat

muslim hampir di semua negara, dan sekaligus masuknya nilai-nilai yang berasal dari

ajaran lain, yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, atau bahkan dengan fitrah

kemanusiaan. Sehingga dengan mudah dewasa ini kita lihat bahwa, misalnya pertama:

seseorang yang rajin beribadah madhah, mungkin sekali tidak mempraktikan nilai-

nilai ibadahnya dalam kehidupan muamalahnya, seperti disiplin, kebersihan, sikap

egaliter, dalam muamalah dan lain sebagainya. Dengan kata lain, statemen Allah yang

mengatakan bahwa “sesungguhnya sholat mencegah seseorang dari perbuatan keji

dan tercela (QS 29:45) seperti tidak terbukti. Kedua, seorang muslim yang relatif taat

sekalipun dalam ibadahnya, tanpa melakukan dosa sama sekali melakukan kegiatan

muamalah yang menyimpang jauh dari nilai-nilai Islam, seperti melakukan

kecurangan, ingkar janji, bersikap malas, suka menipu, tidak menghargai waktu, tidak

mempunyai rasa ukhuwwah dengan sesama muslim, dan akibatnya lebih

memperhatikan kepentingan lain, contohnya non muslim, ketimbang masyarakat

muslim, dan lain sebagainya.

Berdasarkan hal ini, adalah terasa penting sekali bagi semua muslim mencoba

merenung dan menggali kembali nilai-nilai Islam, dan mengembangkannya dalam

perilaku sehari-hari, yang semestinya tergambar dalam praktik muamalah seorang

Page 4: Makalah Pendidikan Agama

atau masyarakat muslim, baik dalam hal hukum, ekonomi, politik, budaya, dan lain

sebagainya.

Topik pengembangan nilai-nilai Islam dalam kehidupan muamalah masyarakat

muslim adalah topik besar, dan kalau dibicarakan secara keeseluruhan, tentu akan

memerlukan waktu yang relatif panjang, serta komphrehesifitas kompetensi. Seperti

diharapkan oleh penyelenggara, maka ini akan dibatasi dalam aspek ekonomi saja.

Walaupun sesungguhnya, banyak kaitan sekaligus qiyas / analog dapat dibangun

dalam lintas bidang kajian (hukum, ekonomi, politik, budaya, dan lain sebagainya).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan SISTEM EKONOMI ISLAM?

2. Apa sajakah prinsip-prinsip yang mendasari SISTEM EKONOMI ISLAM itu?

3. Bagaimanakah peranan ummat Islam dalam mewujudkan masyarakat sejahtera

dengan mengaplikasikan SISTEM EKONOMI ISLAM?

Page 5: Makalah Pendidikan Agama

C. TUJUAN

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diperoleh, tujuan penulis mengambil

topik SISTEM EKONOMI ISLAM adalah untuk mengetahui makna sesungguhnya

dari SISTEM EKONOMI ISLAM, mengetahui prisip-prinsip apa sajakah yang

mendasari SISTEM EKONOMI ISLAM, mengetahui bagaimana peranan ummat

Islam dalam mewujudkan masyarakat sejahtera dengan menjalankan SISTEM

EKONOMI ISLAM.

D. MANFAAT

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai wacana mengenai

SISTEM EKONOMI ISLAM dan berbagai manfaat dari penerapan SISTEM

EKONOMI ISLAM dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu juga dapat

memperkaya kajian ilmu sosial khususnya yang berhubungan dengan SISTEM

EKONOMI ISLAM.

Page 6: Makalah Pendidikan Agama

BAB 2 PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM PEREKONOMIAN ISLAM

Ekonomi Islam ialah satu bidang ilmu fikah yang mengkaji bagaimana

membangunkan sumber di muka bumi ini untuk memenuhi keperluan manusia yang

selaras dengan kehendak syariah sehingga mampu diagihkan kepada golongan yang

tidak mampu menyara hidup sendiri

Sistem ekonomi islam adalah sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang di

simpulkan dari Al-Qur’an dan sunnah, dan merupakan bangunan perekonomian yang

di dirikan atas landasan dasar-dasar tersebut yang sesuai dengan kondisi lingkungan

dan masa

Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia

yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid

sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.

Bekerja merupakan suatu kewajiban karena Allah swt memerintahkannya,

sebagaimana firman-Nya dalam surat At Taubah ayat 105:

“Dan katakanlah, bekerjalah kamu, karena Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang

yang beriman akan melihat pekerjaan itu. Karena kerja membawa pada keampunan,

sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad saw:“Barang siapa diwaktu sorenya

kelelahan karena kerja tangannya, maka di waktu sore itu ia mendapat

ampunan.”(HR.Thabrani dan Baihaqi)

M.A. Manan (1992:19) di dalam bukunya yang berjudul “Teori dan Praktik

Ekonomi Islam” menyatakan bahwa ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial

yang mempelajari masalah ekonomi rakyat yang di ilhami oleh nilai-nilai islam.

Sementara itu, H. Halide berpendapat bahwa yang di maksud dengan ekonomi

islam ialah kumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang dii simpulkan dari Al-Qur’an

dan sunnah yang ada hubungannya dengan urusan ekonomi ( Daud Ali, 1988:3).

System ekonomi yang sempurna adalah system ekonomi Islam. Karena Sistem

ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memenuhi

kebutuhannya yang diatur berdasarkan aturan Islam dan didasari oleh Al-Qur’an dan

Page 7: Makalah Pendidikan Agama

As-Sunnah. Tidak seperti system ekonomi lain yang sudah ada, yang dibuat

berdasarkan oleh hasil pemikiran manusia dan disesuaikan dengan kebutuhan manusia

pada saat itu.

Selain itu, system ekonomi Islam bersifat universal yang berarti ekonomi

islam tidak hanya dikhususkan untuk umat muslim saja , namun untuk kebaikan

seluruh manusia di dunia dan berlaku sepanjang masa, tidak mengenal perubahan

jaman. Karena tujuan utama dari sistem ini adalah untuk memberikan keselarasan

bagi kehidupan di dunia dan kesejahteraan seluruh umat manusia. Ekonomi islam

tidak hanya mengacu pada kehidupan dunia, namun juga mempersiapkan kehidupan

di akhirat kelak. Maka dari itu seluruh aturan yang berada dalam sistem ini bersumber

dari Al-Quran dan As-Sunnah yang sudah terjamin kebenarannya. Selain itu,

Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh

masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu

memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.

Untuk menunjang hal tersebut, system ekonomi Islam memilki prinsip-prinsip

dasar yang jelas dan tidak bertentangan dengan akal sehat. Kegiatan perekonomian

manusia pun tak luput dalam aturan Islam dengan prinsip illahiyah. Harta yang kita

miliki sekarang dan yang ada pada kita sekarang bukanlah milik manusia sebenarnya,

melainkan hanyalah titipan dari Allah swt supaya dimanfaatkan dengan sebaik-

baiknya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun pada akhirnya semua itu harus

di pertanggung jawabkan juga di hadapan Allah SWT kelak.

System ekonomi Islam mewajibkan seluruh umat yang telah memenuhi

standar untuk mengeluarkan zakat. Melarang Riba dalam bentuk apapun. Seperti

dalam menjalankan kegiatan ekonominya, Islam sangat mengharamkan kegiatan riba,

yang dari segi bahasa berarti "kelebihan".

.

Page 8: Makalah Pendidikan Agama

B. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam

Secara garis besar ekonomi Islam memiliki beberapa prinsip dasar:

1. Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah swt kepada

manusia.

2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.

3. Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama.

4. Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang

saja.

5. Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk

kepentingan banyak orang.

6. Seorang mulsim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat nanti.

7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab)

8. Islam melarang riba dalam segala bentuk

Page 9: Makalah Pendidikan Agama

C. Peranan Ummat Islam Dalam Mewujudkan Masyarakat Sejahtera

1) Bekerja dalam berbagai cara yang memungkingkan terwujudnya sistem

ekonomi Islam di negara Islamis. Para islamis (neo-tradisionalis) dalam model

ini sangat menyadari bahwa sistem ekonomi islam tidak dapat ditegakkan

tanpa adanya negara islam. Pendekatan sebagian demi sebagian, menurut

kaum islamis, hanya akan memberikan hasil pada jangka panjang, itu pun

tanpa jaminan politik bagi keberhasilannya. Oleh sebab itu, sasaran tertinggi

bagi para islamis

2) Memilih berbagai metode penerapan penembusan penentangan dan penarikan

diri serta integrasi sehingga terciptanya keadaan yang islami. Tanpa

terciptanya keadaan yang islami, maka kaum islamis akan bekerja di berbagai

suasana dan lingkungannya, yang mungkin menutupi atau menghalangi

tercapainya tujuan. . Pemakaian metode-metode tersebut, tentu saja sangat

tergantung pada kekuatan dan lingkungan dimana kaum islamis tersebut

tinggal.

3) Filsafat islam menolak ”teori-teori ekonomi eksternalitis“Yang menyatakan

bahwa perubahan-perubahan ekonomi disebabkan oleh faktor-faktor eksternal

(di luar dari manusia) seperti faktor-faktor kosmologis, biologis, psikologis,

demografis, teknologis, dan geografis, dan mekanika pemasaran, investasi,

dan dialektisme historis.

Page 10: Makalah Pendidikan Agama

Islam dan Masalah Pokok Ekonomi

a. Jenis barang dan jasa yang dihasilkan. Barang dan jasa yang dihasilkan harus sesuai dengan

ketentuan agama dan tidak haram.

b. Sistem organisasi produksi barang dan jasa

Islam pada dasarnya menganut sistem organisasi produksi yang relatif menjamin kebasan.

Karena hak milik pribadi diakui dalam Islam, maka Islam mengakui pula pemilikan terhadap

faktor-faktor produksi pada setiap pribadi.

c. Sistem distribusi yang dipakai

Islam mengakui adanya lembaga”perdagangan” sebagai sistem distribusi barangf dan jasa

dengan menggunaka alat ukur yang berupa uang.

d. Pencapaian tingkat efisiensi

Pembagian kerja dan spesialisasi diizinkan dalam islam. Pembagian kerja dalam berbagai

bidang produksi dan distrubusi

e. Pencegahan inflasi dan depresi

Inflasi (gejala naik harga-harga umum, baik karena permintaan yang selalu melebihi

penawaran atau sebab yang lain). Keadaan depresi merupakan kebalikan dari inflasi.

Tanpa terciptanya keadaan yang islami, maka kaum islamis akan bekerja di berbagai suasana

dan lingkungannya, yang mungkin menutupi atau menghalangi tercapainya tujuan. Maka kaum

islamis akan dapat memilih berbagai metode penerapan penembusan penentangan dan penarikan diri

serta integrasi. Pemakaian metode-metode tersebut, tentu saja sangat tergantung pada kekuatan dan

lingkungan dimana kaum islamis tersebut tinggal.

Filsafat islam menolak ”teori-teori ekonomi eksternalitis“Yang menyatakan bahwa

perubahan-perubahan ekonomi disebabkan oleh faktor-faktor eksternal(di luar dari manusia) seperti

faktor-faktor kosmologis, biologis, psikologis, demografis, teknologis, dan geografis, dan mekanika

pemasaran, investasi, dan dialektisme historis.

“Dan hendaklah kamu berusaha di dalam sesuatu yang Alloh mendatangkan kebahagiaan mu

di akhirat, dan janganlah lupa akan nasibmu di dunia, dan berbuat baiklah sebagaimana

Alloh berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi” Al-Qoshosh

ayat 77

Page 11: Makalah Pendidikan Agama

Tujuan Ekonomi Islam

Segala aturan yang diturunkan Allah swt dalam system Islam mengarah pada tercapainya

kebaikan, kesejahteraan, keutamaan, serta menghapuskan kejahatan, kesengsaraan, dan kerugian pada

seluruh ciptaan-Nya. Demikian pula dalam hal ekonomi, tujuannya adalah membantu manusia

mencapai kemenangan di dunia dan di akhirat.

Seorang fuqaha asal Mesir bernama Prof.Muhammad Abu Zahrah mengatakan ada tiga sasaran

hukum Islam yang menunjukan bahwa Islam diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia,

yaitu:

1. Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa menjadi sumber kebaikan bagi masyarakat dan

lingkungannya.

2. Tegaknya keadilan dalam masyarakat. Keadilan yang dimaksud mencakup aspek kehidupan di

bidang hukum dan muamalah.

3. Tercapainya maslahah (merupakan puncaknya). Para ulama menyepakati bahwa maslahah yang

menjad puncak sasaran di atas mencakup lima jaminan dasar:keselamatan keyakinan agama ( al

din)kesalamatan jiwa (al nafs)keselamatan akal (al aql)keselamatan keluarga dan keturunan (al-nasl

keselamatan harta benda (al mal)

Page 12: Makalah Pendidikan Agama

PEMBAHASAN

Sistem ekonomi Islam merupakan sistem ekonomi yang berdasarkan Al-Qur’an dan

Hadits.

Selain dari prinsip-prinsip di atas ekonomi Islam memiliki ciri khas tersendiri yang

membedakan dengan system ekonomi lainnya, antara lain : Kesatuan (unity), Keseimbangan

(equilibrium), Kebebasan (free will), dan Tanggungjawab (responsibility).

Beberapa prinsipnya adalah seluruh sumber daya yang ada di dunia merupakan milik Allah

semata. Kerjasama merupakan kekuatan utama, hal ini sudah diwujudkan dalam berbagai produk

yang ditawarkan oleh perbankan syariah, seperti jual beli murbahah, salam, istishna, sharf, jizfah dan

lain-lain. Dalam seluruh akad di atas terjadi kerjasama antara dua belah pihak, dan ekrjasama tersebut

menghasilkan keuntungan untuk keduanya sesuai dengan kesepakatan sebelumnya

Sebenarnya system ekonomi Islam ini sedikit demi sedikit sudah mulai diterapkan di

Indonesia, namun belum secara menyeluruh dalam semua aspek. Di Indonesia system ekonomi islam

dikenal dengan ekonomi syariah , padahal di belahan bumi lain mengenal system ini dengan sebutan

ekonomi Islam. Hal ini disebabkan oleh latar belakang sejarah yang pernah melukiskan islam dengan

sesuatu yang menyeramkan. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang

buruk akibat label “Islam”, maka kata “syariah” lah yang dipilih. Padahal pada hakikatnya seluruh

sistemnya sama hanya namanya saja yang disesuaikan

Ekonomi Islam mendukung distribusi pendapatan yang merata, karena apabila hal ini

terjadi maka akan terjadi kesenjangan social antar masyarakat. Dimana yang kaya akan

menjadi semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.

Implikasi penerapan ekonomi syariah yang sangat terlihat di Indonesia adalah Bank

Syariah, asuransi syariah dan pegadaian syariah. Tujuan utama dari pendirian berbagai

lembaga keuangan berlandaskan syariah ini adalah untuk dijadikan upaya umat muslim untuk

mendasari segala aspek kehidupan ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

Suatu Negara yang sudah menerapkan system syariah maka negara tersebut sudah

aman dari ancaman keterpurukan dan dampak ekonomi apabila sedang terjadi masalah

ekonomi di dunia. Ini merupakan keuntungan yang sangat menjanjikan bagi suatu Negara

yang menerapkan system syariah.

Page 13: Makalah Pendidikan Agama

Hasil dari kelompok kerja tersebut adalah lahirnya Bank Muamalat Indonesia. Bank

Muamalat mulai beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992. Pada saat itu keberadaan Bank Islam

pertama ini tidak begitu diperhatikan oleh masyarakat. Barulah pada saat disetujuinya

Undang-undang No. 10 Tahun 1998, perkembangan perbankan syariah pada era reformasi

dimulai. Undang-undang ini juga berisi tentang arahan atau petunjuk bagi bank-bank

konvensional untuk membuka bank syariah atau bahkan untuk mengkonversikan secara total

menjadi bank syariah.

Hal ini pun disambut baik oleh seluruh perbankan di Indonesia. Alhasil saat ini sudah

banyak kita temui bank-bank syariah yang memberikan produk-produk yang selaras dengan

aturan islam.

Page 14: Makalah Pendidikan Agama

PENUTUP

Pada akhirnya setelah kita mengetahui apa itu SISTEM EKONOMI ISLAM kita telah mengerti

hubungan SISTEM EKONOMI ISLAM dengan kehidupan sosial kita, karena seperti yang kita

ketahui setiap individu pasti adalah makhluk sosial yang membutuhkan SISTEM EKONOMI untuk

melangsungkan kehidupannya namun belum tentu cocok dengan lingkungan atau negara yang

bersangkutan. Itulah kuasa yang di berikan Allah SWT kepada kita dan kita sebagai manusia harus

mensyukurinya. Disini kita juga akan mengerti sedikit tentang SISTEM EKONOMI ISLAM. Dan

setelah mengetahui hal tersebut semuanya kembali kepada diri dan pemerintah kita masing-masing,

apakah ingin memperdalam ilmu-ilmu ini atau tidak dan menerapkannya dalam kehidupan

bermasyarakat.

Page 15: Makalah Pendidikan Agama

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

1. Sistem Ekonomi Islam/Syariah merupakan sistem ekonomi yang berlandaskan Al-Qur’an dan

hadits

2. Prinsip dasar ekonomi Islam

1) Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.

2) Kekuatan penggerak pertama ekonomi islam adalah kerjasama.

3) Ekonomi Islam menolak adanya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang

saja.

4) Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk

kepentingan banyak orang.

5) Seorang muslim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat nanti

kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab).

6) Islam melarang riba dalam segala bentuk.

7) Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab)

8) Tidak mencari rizki pada hal yang haram, baik dari segi zatnya maupun cara

mendapatkannya, serta tidak menggunakannya untuk hal-hal yag haram

9) Tidak mendzalimi dan didzalimi

10) Keadilan pedistribusian kemakmuran

11) Transaksi dilakukan atas dasar ridha sama ridha.

3. Minimnya penerapan sistem ekonomi ini di berbagai negara, sehingga rakyatnya kurang

makmur

3.2 Saran

1. Perlunya penerapan sistem ekonomi islam di berbagai negara khususnya negara Islam, karena

akan berdampak positif bagi negara itu sendiri

2. Dengan adanya sistem ekonomi Islam, masyararat dapat hidup lebih sejahtera

Page 16: Makalah Pendidikan Agama
Page 17: Makalah Pendidikan Agama