lp crf ckd meyria

Upload: meyria-sintani

Post on 11-Feb-2018

272 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    1/22

    LAPORAN PENDAHULUAN

    CRONIC RENAL FAILUR(GAGAL GINJAL KRONIS)

    Laporan pendahuluan ini disusun sebagai syarat mengikuti Praktik Klinik Keperawatan 3

    Di Ruang Hemodialisa

    OLEH

    MEYRIA SINTANI

    NIM : 2012. C. 04a. 0314

    YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

    PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

    TAHUN 201

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    2/22

    1. KONSEP DASAR

    1.1 P!"#!$%&a"

    Kegagalan ginjal kronis terjadi bila ginjal sudah tidak mampu mempertahankan

    lingkungan internal yang konsisten dengan kehidupan dan pemulihan fungsi tidak dimulai.

    Pada kebanyakan individu transisi dari sehat ke status kronis atau penyakit yang menetap

    sangat lamban dan menunggu beberapa tahun. !arbara " Long# $%%&' 3&().

    *agal ginjal kronik atau penyakit renal tahap akhir +,RD) merupakan gangguan

    fungsi renal yang progresif dan irreversibledimana kemampuan tubuh gagal untuk

    mempertahankan metabolisme dan keseimbangan -airan dan elektrolit# menyebabkan uremia

    retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) !runner ,uddarth# /00$).

    *injal Kronik **K) adalah penurunan fungsi ginjal yang bersifat persisten

    dan irreversible. ,edangkan gangguan fungsi ginjal yaitu penurunan laju filtrasi glomerulus

    yang dapat digolongkan dalam kategori ringan# sedang dan berat 1ansjoer# /002).

    *agal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir +,RD) merupakan gangguan

    fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk

    mempertahankan metabolisme dan keseimbangan -airan dan elektrolit#menyebabkan uremia

    retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). !runner ,uddarth# /00$' $().

    *agal ginjal kronis adalah kegagalan fungsi ginjal untuk mempertahankan

    metabolisme serta keseimbangan -airan dan elektrolit akibat destruksi struktur ginjal yang

    progresif dengan manifestasi penumpukan sisa metabolik toksik uremik) di dalam darah

    1utta4in 5rif# /0$/ ' $&&).

    1.2 K'a&&*a&

    ,esuai dengan topik yang saya tulis didepan "roni- Kidney Disease "KD). Pada

    dasarnya pengelolaan tidak jauh beda dengan -roni- renal failure "R6)# namun pada

    terminologi akhir "KD lebih baik dalam rangka untuk membatasi kelainan klien pada kasus

    se-ara dini# kerena dengan "KD dibagi 7 grade# dengan harapan klien datang8 merasa masihdalam stage 9 stage awal yaitu $ dan /. se-ara konsep "KD# untuk menentukan derajat

    stage) menggunakan terminology "": -learan-e -reatinin test) dengan rumus stage $

    sampai stage 7. sedangkan "R6 -roni- renal failure) hanya 3 stage. ,e-ara umum ditentukan

    klien datang dengan derajat / dan 3 atau datang dengan terminal stage bila menggunakan

    istilah "R6.

    KD;

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    3/22

    $) ,tadium $ > kelainan ginjal yang ditandai dengan albuminaria persisten dan L6*

    yang masih normal ? %0 ml 8 menit 8 $#23 m/)

    /) ,tadium / > Kelainan ginjal dengan albuminaria persisten dan L6* antara &0 @(%

    mL8menit8$#23 m/)

    3) ,tadium 3 > kelainan ginjal dengan L6* antara 30@7% mL8menit8$#23m/)) ,tadium > kelainan ginjal dengan L6* antara $7@/%mL8menit8$#23m/)

    7) ,tadium 7 > kelainan ginjal dengan L6* A $7 mL8menit8$#23m/atau gagal ginjal

    terminal.

    1.3 E%&+'+#&

    *agal ginjal kronik terjadi setelah berbagai ma-am penyakit yang merusak nefron

    ginjal. ,ebagian besar merupakan penyakit parenkim ginjal difus dan bilateral.

    $) =nfeksi# misalnya Pielonefritis kronik./) Penyakit peradangan# misalnya *lomerulonefritis.

    3) Penyakit vaskuler hipertensif# misalnya Befrosklerosis benigna# nefrosklerosis

    maligna# stenosis arteri renalis.

    ) *angguan jaringan penyambung# seperti lupus eritematosus sistemik ,L+)# poli

    arteritis nodosa# sklerosis sistemik progresif.

    7) *angguan kongenital dan herediter# misalnya Penyakit ginjal polikistik# asidosis

    tubuler ginjal.

    &) Penyakit metabolik# seperti D1# gout# hiperparatiroidisme# amiloidosis.

    2) Befropati toksik# misalnya Penyalahgunaan analgetik# nefropati timbale.() Befropati obstruktif

    a. ,al. Kemih bagian atas> Kalkuli neoplasma# fibrosis# netroperitoneal.

    b. ,al. Kemih bagian bawah> Hipertrofi prostate# striktur uretra# anomali

    -ongenital pada leher kandung kemih dan uretra.

    %) Penyakit umum diluar ginjal

    a. Penyakit sistemik> diabetes melitus# hipertensi# kolesterol tinggi

    b. Dyslipidemia

    -. ,L+

    d. =nfeksi di badan> :!" paru# sifilis# malaria# hepatitis.

    e. Preeklamsif. ;bat@obatan

    g. Kehilangan banyak -airan yang mendadak luka bakar).

    1.4 Pa%+&&+'+#&

    1enurut ,meltCer /00$>$() patofisiologi gagal ginjal kronik dimulai dari fungsi

    renal menurun# produk akhir metabolisme protein yang normalnya diekskresikan ke dalam

    urin) tertimbun dalam darah. :erjadi uremia dan mempengaruhi setiap sistem tubuh. ,emakin

    banyak timbunan produk sampah# maka gejala akan semakin berat. !anyak gejala uremia

    membaik setelah dialisis.

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    4/22

    Gangguan Klirens renal, banyak masalah mun-ul pada gagal ginjal sebagai akibat

    dari penurunan jumlah glomeruli yang berfungsi# yang menyebabkan penurunan klirens

    substansi darah yang seharusnya dibersihkan oleh ginjal.

    Penurunan laju filtrasi glomerulus *6R) dapat dideteksi dengan mendapatkan urin

    / jam untuk pemeriksaan klirens kreatinin. 1enurunnya filtrasi glomerulus 5kibat tidak

    berfungsinya glomeruli) klirens kreatinin akan menurun dan kadar kreatinin serum akan

    meningkat.,elain itu# kadar nitrogen urea darah !B) biasanya meningkat. Kreatinin serum

    merupakan indikator yang paling sensitif dari fungsi renal karena substansi ini diproduksi

    se-ara konstan oleh tubuh. !B tidak hanya dipengaruhi oleh penyakit renal# tetapi juga oleh

    masukan protein dalam diet# katabolisme Earingan dan luka R!")# dan medikasi seperti

    steroid.

    Retensi cairan dan natrium, ginjal juga tidak mampu mengkonsentrasikan atau

    mengen-erkan urin se-ara normal pada penyakit ginjal tahap akhir# respon ginjal yang sesuai

    terhadap perubahan masukan -airan dan elektrolit sehari@hari tidak terjadi. Pasien sering

    menahan natrium dan -airan# meningkatkan resiko terjadinya edema# gagal jantung kongestif#

    dan hipertensi. Hipertensi juga dapat terjadi akibat aktivasi aksis renin angiotensin dan

    kerjasama keduanya meningkatkan sekresi aldosteron. Pasien lain mempunyai

    ke-enderungan untuk kehilangan garam# men-etus risiko hipotensi dan hipovolemia. +pisode

    muntah dan diare menyebabkan penipisan air dan natrium# yang semakin memperburuk status

    uremik.

    Asidosis,dengan semakin berkembangnya penyakit renal terjadi asidosis metabolik

    sering denga ketidakmampuan ginjal mengekskresikan muatan asam yang

    berlebihan.Penurunan sekresi asam terutama akibat ketidakmampuan tubulus ginjal untuk

    menyekresi amonia dan mengabsorpsi natrium bikarbonat. Penurunan ekskresi fosfat dan

    asma organik lain juga terjadi.

    Anemia terjadi sebagai akibat dari produksi eritropoetin yang tidak adekuat#

    memendeknya usia sel darah merah# defisiensi nutrisi# dan ke-enderungan untuk mengalami

    perdarahan akibat status uremik pasien# terutama dari saluran gastrointestinal. +ritropoetin#

    suatu substansi normal yang diproduksi oleh ginjal# menstimulasi sum@sum tulang untuk

    menghasilkan sel darah merah. Pada gagal ginjal# produksi eritropoetin menurun dan anemia

    berat terjadi# disertai keletihan# angina# dan sesak napas.

    Ketidaseimbangan alsium dan fosfat# abnormalitas utama yang lain pada gagal

    ginjal kronis adalah gangguan metabolisme kalsium dan fosfat. Kadar serum kalsium dan

    fosfat tubuh memiliki hubungan saling timbal balik# jika salah satunya meningkat maka yang

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    5/22

    lain akan turun. 1enurunnya filtrasi melelui glomerulus ginjal# terdapat peningkatan kadar

    fosfat serum dan sebaliknya penurunan kadar serum kalsium. Penurunan kadar kalsium serum

    menyebabkan sekresi parathormon dari kelenjar paratiroid. Bamun demikian# pada gagal

    ginjal tubuh berespons se-ara normal terhadap peningkatan sekresi parathormon dan

    akibatnya# kalsium ditulang menurun# menyebabkan perubahan pada tulang dan penyakit

    tulang. ,elain itu# metabolit aktif vitamin D yang se-ara normal dibuat di ginjal menurun

    seiring dengan berkembang gagal ginjal. Penyakit tulang uremik# sering disebut osteodistrofi

    renal# terjadi dari perubahan kompleks kalsium# fosfat# dan keseimbangan parathormon. Laju

    penurunan fungsi ginjal dan perkembangan gagal ginjal kronis berkaitan dengan gangguan

    yang mendasari# ekskresi protein dalam urin# dan adanya hipertensi. Pasien yang

    mengekskresikan se-ara signifikan sejumlah protein atau mengalami peningkatan tekanan

    darah -enderung akan -epat memburuk dari pada mereka yang tidak mengalami kondisi ini.

    1enurut 1uhammad /0$/>3) tahap@tahap gagal ginjal kronik# pada tahap awal

    gagal ginjal kronik ditandai dengan adanya penurunan -adangan ginjal# kemudian terjadi

    indufisiensi ginjal# gagal ginjal dan tahap akhir penyakit ini diakhiri dengan uremia. !erikut

    tahap@tahap perkembangan penyakit gagal ginjal kronis selengkapnya>

    $) ,tadium = Penurunan "adangan *injal86aal *injal antara 0@27F)

    Pada tahap ini# ada beberapa hal yang terjadi dalam tubuh penderita# diantaranya>

    $) ,ekitar 0@27F nefron tidak berfungsi.

    /) Laju flitrasi glomerulus 0@70F normal.

    3) !B dan Kreatinin serum masih normal.

    ) Pasien asimtomatik.

    :ahap ini merupakan tahap perkembangan penyakit ginjal yang paling ringan#

    karena faal ginjal masih dalam kondisi baik. ;leh karena itu# penderita juga belum

    merasakan gejala apapun. !ahkan# hasil pemeriksaan laboraturium menunjukan bahwa

    faal ginjal masih berada dalam batas normal.

    ,elain itu# kreatinin serum dan kadar !B !"lood urea nitrogen)masih berada

    dalam batas normal dan penderita asimtomatik. *angguan fungsi ginjal baru diketahui

    setelah pasien diberi beban kerja yang berat# seperti tes pemekatan kemih dalam waktu

    lama atau melalui tes *6R dengan teliti.

    /) ,tadium == =ndufisiensi *injal86aal *injal antara /0@70F)

    Pada tahap ini# beberapa hal yang terjadi dalam tubuh penderita# diantaranya>

    $) ,ekitar 27@(0F nefron tidak berfungsi.

    /) Laju filtrasi glomerulus /0@0F normal.

    3) !B dan kreatinin serum mulai meningkat.

    ) 5nemia dan aCotemia ringan

    7) Bokturia dan poliuria

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    6/22

    Pada tahap ini# penderita masih dapat melakukan tugas@tugas seperti biasa#

    walaupun daya dan konsentrasi ginjal menurun. Pengobatan harus dilakukan dengan -epat

    untuk mengatasi kekurangan -airan# kekurangan garam# dan gangguan jantung. ,elain itu#

    penderita juga harus diberi obat untuk men-egah gangguan faal ginjal. 5pabila langkah@

    langkah ini dilakukan dengan -epat dan tepat# perkembangan penyakit ginjal yang lebih

    berat pun dapat di-egah.

    Pada stadium ini# lebih dari 27F jaringan ginjal yang berfungsi telah rusak. ,elain

    itu# kadar !B dan kreatinin serum juga mulai meningkat melampaui batas normal.

    3) ,tadium === *agal *injal86aal *injal Kurang dari $0F)

    Pada tahap ini# beberapa hal yang terjadi dalam tubuh penderita# diantaranya>

    $) Laju filtrasi glomerulus $0@/0F normal.

    /) !B dan kreatinin serum meningkat.

    3) 5nemia# aCotemia# dan asidosis metabolik.

    ) Poliuria dan nokturia.7) *ejala gagal ginjal.

    Pada tahap ini# penderita merasakan beberapa gejalan# antara lain mual# muntah#

    nafsu makan berkurang# sesak napas# pusing# sakit kepala# air kemih berkurang# kurang

    tidur# kejang@kejang# dan mengalami penurunan kesadaran hingga koma. ;leh karena itu#

    penderita tidak dapat melakukan tugas sehari@hari.

    ) ,tadium =G #nd$stage %eal Disease8+,RD)

    Pada tahap ini# beberapa hal yang terjadi dalam tubuh penderita# diantaranya>

    $) Lebih dari (7F nefron tidak berfungsi.

    /) Laju filtrasi glomerulus kurang dari $0F normal.3) !B dan kreatinin tinggi.

    ) 5nemia# aCotemia# dan asidosis metabolik.

    7) !erat jenis urine tetap $#0$0.

    &) ;liguria.

    2) *ejala gagal ginjal.

    Pada stadium akhir# kurang lebih %0F massa nefron telah han-ur. Bilai *6R $0F

    dibawah batas normal dan kadar kreatinin hanya 7@$0 ml8menit# bahkan kurang dari

    jumlah tersebut. ,elain itu# peningkatan kreatinin serum dan kadar !B juga meningkat

    se-ara men-olok.Pada stadium akhir gagal ginjal# penderita tidak sanggup mempertahankan

    homeostatis -airan dan elektrolit didalam tubuh. !iasanya# penderita menjadi oliguria

    Pengeluaran kemih kurang dari 700 ml8hari karena kegagalan glomerulus). Pada stadium

    akhir gagal ginjal# penderita harus mendapatkan pengobatan dalam bentuk transplantasi

    ginjal atau dialisis.

    7) ,tadium G

    Pada stadium akhir#kurang lebih %0F masa nefron telah han-ur. Bilai *6R $0F

    dibawah batasnormal dan kadar kreatinin hanya 7@$0 ml8menit# bahkan kurang dari jumlah

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    7/22

    tersebut. ,elain itu# peningkatan kreatinin serum dan kadar !B juga meningkat se-ara

    men-olok.

    Pada stadium akhir gagal ginjal# penderita tidak sanggup mempertahankan

    homeostatis -airan dan elektrolit didalam tubuh. !iasanya penderita menjadi oliguria

    pengeluaran kemih kurang dari 700 ml8hari karena kegagalan glumerulus). Pada stadium

    akhir gagal ginjal penderita harus mendapatkan pengobatan dalam bentuk transplantasi

    ginjal atau dialisis.

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    8/22

    WOC Gagal Ginjal Kronik

    Infeksi Vaskuler Zat toksik Obstruksi saluran kemih

    Reaksi antigen arterosklerosis tertimbun di ginjal retensi urine batu besar daniritasi/cidera

    antibodi suplai darah ginjal turun kasarjaringan

    Menekan saraf hematuria GFR turun perifer

    anemia

    Gagal Ginjal Kronik nyeri pinggang

    ekresi protein terganggu retensi !a ekresieritropoitis turun

    indrom uremia urokrom total "# naik suplai nutrisi dalamproduksi $b turun

    perpospatemia gangguan tertimbun di kulit tekanan darah turunoksihemoglobin turun

    pruritus keseimbangan perubahan %arna kapiler naiksuplai O& turun

    asam basa kulit 'olume interstisial naik

    produksi asam naik edema payah jantung kiribendungan atrium kiri naik

    Resiko

    gangguan

    Gangguanperfusi

    Intoleransi

    Gangguan

    integritas

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    9/22

    asam lambung naik (kelebihan 'olume cairan) "O* turunkapiler paru naik

    nausea+ 'omitus iritasi lambung preload naik aliran darah ginjal suplai O& suplaiO& ke edema paru

    infeksi perdarahan beban jantung naik turun jaringan turun otakturun

    gastritis hematemesis melena hipertro, 'entrikel kiri retensi !a - $&O naik metab. naerob sinkop

    mual+ muntah anemia timbunan as. laktat

    naik fatigue+ nyeri sendi

    Resiko

    gangguan

    Gangguanpertukaran

    Kelebihanvolume

    Intoleransi

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    10/22

    1. Ma"&!%a& K'&"&

    $) Kelainan hemopoesis# dimanifestasikan dengan anemia

    a. Retensi toksik uremia hemolisis sel eritrosit# ulserasi mukosa sal.-erna#

    gangguan pembekuan# masa hidup eritrosit memendek# bilirubuin serum

    meningkat8normal# uji -ombIs negative dan jumlah retikulosit normal.

    b. Defisiensi hormone eritropoetin

    *injal sumber +,6 +ritropoeti- ,timulating 6a-tor) def. H eritropoetin

    Depresi sumsum tulang sumsum tulang tidak mampu bereaksi terhadap

    proses hemolisis8perdarahan anemia normokrom normositer.

    /) Kelainan ,aluran -erna

    a. 1ual# muntah# hi-th-up

    b. ,tomatitis uremia

    -. Pankreatitis

    3) Kelainan mata) Kardiovaskuler

    a. Hipertensi

    b. Pitting edema

    -. +dema periorbital

    d. Pembesaran vena leher

    e. 6ri-tion Rub Peri-ardial

    7) Kelaninan kulit

    a. *atal# terutama pada pasien dengan dialisis rutin. Hal ini dikarenakan toksik

    uremia yang kurang terdialisis# peningkatan kadar kalium phosphor# alergi

    bahan@bahan dalam proses HD.b. Kering bersisik karena ureum meningkat menimbulkan penimbunan kristal

    urea di bawah kulit.

    -. Kulit mudah memar

    d. Rambut tipis dan kasar

    1., K+-'&*a&

    $) Hiperkalemia akibat penurunana ekskresi# asidosis metaboli-# katabolisme dan

    masukan diet berlebih.

    /) Perikarditis# efusi peri-ardial# dan tamponade jantung akibat retensi produk sampah

    uremik dan dialysis yang tidak adekuat

    3) Hipertensi akibat retensi -airan dan natrium serta malfungsi system rennin@

    angiotensin@aldosteron

    ) 5nemia akibat penurunan eritropoetin# penurunan rentang usia sel darah merah#

    perdarahan gastrointestinal akibat iritasi toksin dna kehilangan drah selama

    hemodialisa

    7) Penyakit tulang serta kalsifikasi metastatik akibat retensi fosfat# kadar kalsium serum

    yang rendah dan metabolisme vitamin D abnormal.&) 5sidosis metaboli-

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    11/22

    2) ;steodistropi ginjal

    () ,epsis

    %) Beuropati perifer

    $0) Hiperuremia

    1./ P!-!$&*aa" P!""a"#

    $) Laboratorium

    a. Pemeriksaan penurunan fungsi ginjal

    i. reum kreatinin

    ii. 5sam urat serum

    b. =dentifikasi etiologi gagal ginjal

    i. 5nalisis urin rutin

    ii. 1ikrobiologi urin

    iii. Kimia darahiv. +lektrolit

    v. =munodiagnosis

    -. =dentifikasi perjalanan penyakit

    i. Progresifitas penurunan fungsi ginjal

    ii. reum kreatinin# "learens "reatinin :est "":)

    *6R 8 L6* dapat dihitung dengan formula "o-k-roft@*ault>

    N&'a& "+$-a' :

    Laki@laki > %2 @ $32 mL8menit8$#23 m3 atau

    0#%3 @ $#3/ mL8detik8m/

    Janita > ((@$/( mL8menit8$#23 m3 atau

    0#(7 @ $#/3 mL8detik8m/

    @ Hemopoesis > Hb# trobosit# fibrinogen# fa-tor pembekuan

    +lektrolit > Ba# K# H";3@# "a/# P;/@# 1g

    +ndokrin > P:H dan :3#:

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    12/22

    Pemeriksaan lain> berdasarkan indikasi terutama faktor

    pemburuk ginjal# misalnya> infark miokard.

    /) Diagnostik

    a. +tiologi "KD dan terminal

    6oto polos abdomen. ,*.

    Befrotogram.

    Pielografi retrograde.

    Pielografi antegrade.

    1i-tuating "ysto rography 1").

    b. Diagnosis pemburuk fungsi ginjal

    RetRogram

    ,*

    1. P!"a%a'a*a"aa" M!&

    $) :erapi Konservatif

    Perubahan fungsi ginjal bersifat individu untuk setiap klien "roni- renal Desease

    "KD) dan lama terapi konservatif bervariasi dari bulan sampai tahun.

    :ujuan terapi konservatif >

    a. 1en-egah memburuknya fungsi ginjal se-ara profresi.b. 1eringankan keluhan@keluhan akibat akumulasi toksi asotemia.

    -. 1empertahankan dan memperbaiki metabolisme se-ara optimal.

    d. 1emelihara keseimbangan -airan dan elektrolit.

    Prinsip terapi konservatif >

    a. 1en-egah memburuknya fungsi ginjal.

    Hati@hati dalam pemberian obat yang bersifat nefrotoksik.

    Hindari keadaan yang menyebabkan diplesi volume -airan ekstraseluler dan

    hipotensi.

    Hindari gangguan keseimbangan elektrolit.

    Hindari pembatasan ketat konsumsi protein hewani. Hindari proses kehamilan dan pemberian obat kontrasepsi.

    Hindari instrumentasi dan sistoskopi tanpa indikasi medis yang kuat.

    Hindari pemeriksaan radiologis dengan kontras yang kuat tanpa indikasi medis

    yang kuat.

    b. Pendekatan terhadap penurunan fungsi ginjal progresif lambat.

    Kendalikan hipertensi sistemik dan intraglomerular.

    Kendalikan terapi =,K.

    Diet protein yang proporsional.

    Kendalikan hiperfosfatemia.

    :erapi hiperurekemia bila asam urat serum ? $0mgF.

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    13/22

    :erapi h=perfosfatemia.

    :erapi keadaan asidosis metabolik.

    Kendalikan keadaan hiperglikemia.

    -. :erapi alleviative gejala asotemia

    Pembatasan konsumsi protein hewani.

    :erapi keluhan gatal@gatal.

    :erapi keluhan gastrointestinal.

    :erapi keluhan neuromuskuler.

    :erapi keluhan tulang dan sendi.

    :erapi anemia.

    :erapi setiap infeksi.

    /) :erapi ,imtomatik

    a. 5sidosis metabolik

    Eika terjadi harus segera dikoreksi# sebab dapat meningkatkan serum

    K

    hiperkalemia ) > ,uplemen alkali dengan pemberian kalsium karbonat 7 mg8hari.

    :erapi alkali dengan sodium bikarbonat =G# bila PH A atau sama dengan 2#37

    atau serum bikarbonat A atau sama dengan /0 m+48L.

    b. 5nemia

    5nemia Bormokrom normositer > !erhubungan dengan retensi toksin

    polyamine dan defisiensi hormon eritropoetin +,6> +ritroporti- ,timulating

    6aktor). 5nemia ini diterapi dengan pemberian Re-ombinant Human

    +rythropoetin r@Hu+P; ) dengan pemberian 30@730 per kg !!.

    5nemia hemolisis > !erhubungan dengan toksin asotemia. :erapi yang

    dibutuhkan adalah membuang toksin asotemia dengan hemodialisis atau

    peritoneal dialisis.

    5nemia Defisiensi !esi > Defisiensi 6e pada "KD berhubungan dengan

    perdarahan saluran -erna dan kehilangan besi pada dialiser terapi pengganti

    hemodialisis ). Klien yang mengalami anemia# tranfusi darah merupakan salah

    satu pilihan terapi alternatif #murah dan efektif# namun harus diberikan se-ara

    hati@hati.

    =ndikasi tranfusi PR" pada klien gagal ginjal >

    H": A atau sama dengan /0 F

    Hb A atau sama dengan 2 mg7

    Klien dengan keluhan > angina pektoris# gejala umum anemia dan

    high output heart failure.

    Komplikasi transfusi darah >

    Hemosiderosis

    ,upresi sumsum tulang

    !ahaya overhidrasi# asidosis dan hiperkalemia

    !ahaya infeksi hepatitis virus dan "1G

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    14/22

    Pada Human Leukosite antigen HL5) berubah# penting untuk ren-ana

    transplantasi ginjal.

    -. Kelainan kulit

    Pruritus > Keluhan gatal ditemukan pada /7F kasus "KD dan terminal#

    insiden meningkat pada klien yang mengalami HD.!eberapa pilihan terapi>

    a). 1engendalikan hiperfosfatemia dan hiperparatiroidisme

    b). :erapi lokal > topikal emmolient tripel lanolin )

    -). 6ototerapi dengan sinar G@! / perminggu selama /@& mg# terapi ini

    bisa diulang apabila diperlukan

    d). Pemberian obat

    Diphenhidramine /7@70 P.;

    HidroyCine $0 mg P.;

    +asy !ruishing > Ke-enderungan perdarahan pada kulit dan selaput serosa

    berhubungan denga retensi toksin asotemia dan gangguan fungsi trombosit.

    :erapi yang diperlukan adalah tindakan dialisis.

    d. Kelainan Beuromuskular

    :erapi pilihannya >

    HD reguler

    ;bat@obatan > diaCepam# sedatif

    ;perasi sub total paratiroidektomie. Hipertensi

    !entuk hipertensi pada klien dengan ** berupa > volum dependen hipertensi# tipe

    vasokonstriksi atau kombinasi keduanya. Program terapinya meliputi >

    Restriksi garam dapur.

    Diuresis dan ltrafiltrasi.

    ;bat@obat antihipertensi.

    3) :erapi Pengganti

    :erapi pengganti ginjal dilakukan pada penyakit ginjal kronik stadium 7# yaitu pada

    L6* kurang dari $7 ml8menit.:erapi tersebut dapat berupa hemodialisis# dialisis

    peritoneal# dan transplantasi ginjal ,uwitra# /00&).

    a. Dialisis

    Hemodialisa > :indakan terapi dialisis tidak boleh terlambat untuk men-egah

    gejala toksik aCotemia# dan malnutrisi. :etapi terapi dialisis tidak boleh terlalu

    -epat pada pasien **K yang belum tahap akhir akan memperburuk faal ginjal

    L6*). ,e-ara khusus# indikasi HD adalah >

    Pasien yang memerlukan hemodialisa adalah pasien **K dan **5

    untuk sementara sampai fungsi ginjalnya pulih.

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    15/22

    Hiperkalemia ? $2 mg8lt

    5sidosis metabolik dengan pH darah A 2./

    Kegagalan terapi konservatif

    Kadar ureum ? /00 mg F dan keadaan gawat pasien uremia# asidosis

    metabolik berat# hiperkalemia# perikarditis# efusi# edema paru ringanatau berat atau kreatinin tinggi dalam darah dengan nilai kreatinin ?

    $00 mg F

    Kelebihan -airan

    1ual dan muntah hebat

    !B ? $00 mg8 dl !B M /#$ nilai ureum )

    Preparat gagal ginjal dengan kasus bedah )

    ,indrom kelebihan air

    =ntoksidasi obat jenis barbiturat

    Dialisis Peritoneal DP)5khir@akhir ini sudah populer &ontinuous Ambulatory Peritoneal

    Dialysis "5PD) di pusat ginjal di luar negeri dan di =ndonesia. =ndikasi medik

    "5PD# yaitu pasien anak@anak dan orang tua umur lebih dari &7 tahun)#

    pasien@pasien yang telah menderita penyakit sistem kardiovaskular# pasien@

    pasien yang -enderung akan mengalami perdarahan bila dilakukan

    hemodialisis# kesulitan pembuatan 5G shunting# pasien dengan stroke# pasien

    **: gagal ginjal terminal) dengan residual urin masih -ukup# dan pasien

    nefropati diabetik disertai co$morbidity dan co$mortality. =ndikasi non@medik#

    yaitu keinginan pasien sendiri# tingkat intelektual tinggi untuk melakukan

    sendiri mandiri)# dan di daerah yang jauh dari pusat ginjal ,ukandar# /00&).

    b. :ransplantasi ginjal

    :ransplantasi ginjal merupakan terapi pengganti ginjal anatomi dan faal).

    Pertimbangan program transplantasi ginjal# yaitu>

    "angkok ginjal idney trans'lant) dapat mengambil alih seluruh $00F)

    faal ginjal# sedangkan hemodialisis hanya mengambil alih 20@(0F faal

    ginjal alamiah Kualitas hidup normal kembali

    1asa hidup survival rate) lebih lama

    Komplikasi biasanya dapat diantisipasi) terutama berhubungan dengan

    obat imunosupresif untuk men-egah reaksi penolakan

    !iaya lebih murah dan dapat dibatasi

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    16/22

    2. MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

    2.1 P!"#*a&a"

    3. 1enurut 1arilynn +. Doengoes# data dasar pengkajian pada pasien

    dengan **K yaitu>

    . a. 5ktivitas8istirahat7. *ejala> Keletihan# kelemahan# malaise.

    &. :anda> Kelemahan otot# kehilangan tonus.

    2. b. ,irkulasi

    (. :anda> Hipotensi atau Hipertensi eklampsi)# distritmia jantung# nadi

    lemah8halus# hipovolemia# DGE# nadi kuat hipervolemia)# edema jaringan umum#

    pu-at# ke-enderungan perdarahan.

    %. -. +liminasi

    $0. *ejala> Perubahan pola berkemih biasanya> peningkatan frekuensi# poliuri

    kegagalan dini)# atau penurunan frekuensi8oliguri# fase akhir) disuria ragu@ragu#dorongan dan retensi# inflamasi8obstruksi# infeksi)# dan abdomen kembung# diare

    atau konstipasi# riwayat HP!# batu8kalkuli.

    $$. :anda> Perubahan warna urin. "ontoh> kuning pekat# merah# -oklat# berawan#

    oliguria biasanya $/@/$ hari)# poliuri /@& L8 hari).

    $/. d. 1akanan8"airan

    $3. *ejala> Peningkatan berat badan edema)# penurunan berat badan dehidrasi)

    1ual# muntah# anoreksia# nyeri ulu hati. Penggunaan diuretik.

    $. :anda> Perubahan turgor kulit8kelembaban dan edema umum# bagian

    bawah).

    $7. e. Beurosensori

    $&. *ejala> ,akit kepala# penglihatan kabur# dan kram otot8kejang sindrom Nkaki

    gelisahO.

    $2. :anda> *angguan status mental# -ontoh penurunan lapang perhatian# ketidak

    mampuan berkonsentrasi# hilangan memori# ka-au# penurunan tingkat kesadaran

    aCotemia# ketidakseimbangan elektrolit8asam basa)# kejang# fasikulasi otot# dan

    aktivitas kejang.

    $(. f. Byeri8keamanan$%. *ejala> Byeri tubuh# sakit kepala.

    /0. :anda> Perilaku berhati@hati8distraksi# gelisah.

    /$. g. Pernapasan

    //. *ejala> Bapas pendek.

    /3. :anda> :akipnea# dispnea# peningkatan frekuensi# kedalamaman pernapasan

    kussmaul)# napas ammonia# batuk produktif dengan sputum kental merah muda

    edema paru).

    /. h. Keamanan

    /7. *ejala> 5danya reaksi transfuse kulit gatal# ada8berulangnya infeksi)

    /&. :anda> Demam sepsis# dehidrasi)# petekie area kulit ekimosis)# dan pruritus

    kulit kering).

    01

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    17/22

    /2. i. ,eksualitas

    /(. *ejala> Penurunan libido# amenorea# infertilitas

    /%. j. =nteraksi sosial

    30. *ejala> Kesulitan menentukan kondisi# -ontoh tak mampu bekerja#

    mempertahankan fungsi peran biasanya dalam keluarga

    3$. k. Penyuluhan8pembelajaran

    3/. *ejala> Riwayat D1 keluarga resiko tinggi untuk gagal ginjal)# penyakit

    polikistik# nefritis herediter# kalkulus urinaria# malignansi. Riwayat terpajan pada

    toksin# -ontoh obat# ra-un lingkungan. Penggunaan antibiotik nefrotoksik saat

    ini8berulang.

    33.

    2.2 D&a#"+a K!!$aa%a"

    $. *angguan perfusi jaringan renalse(ubungan dengankerusakan nepron sehingga tidak

    mampu mengeluarkan sisa metabolisme3.Data ,ubyektif > Bone

    37.Data ;byektif > ;liguria# 5nuria# a-idosis dengan peningkatan serum

    hydrogen dan kalium# penurunan pH dan bi-arbonat# 5nemia # Peningkatan >

    !B# serum kreatinin# Penurunan "al-ium dan peningkatan phosfat serta

    magnesium.

    /. Kelebihan volume -airan sehubungan dengan ketidakmampuan ginjal mengeskkresi

    air dan natrium

    3&.Data ,ubyektif > Bone

    32.Data ;byektif > Hypertensi # 5s-ites# oedema presa-ral dan pretibial#

    gangguan bunyi napas "ra-les)# ta-hi-ardi# penambahan !!# orthopneu#

    Peningkatan tekanan vena sentral dan P5JP# Distensi vena jugular# Positif refleks

    hepatojugular

    3. *angguan Butrisi > Kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan pembatasan

    intake Diit) dan effe-t uremia yang mengakibatkan malnutrisi protein 9 kalori.

    3(.Data ,ubyektif > Pasien melaporkan > 5noresia# Bausea# lemah# lelah#

    metal-k taste.

    3%.Data ;byektif > 1untah# Diare# hematemesis# Bapas bau ureum# stomatitis#

    gingivitis# kehilangan !!.

    . Resiko tinggi terjadinya kerusakan integritas kulit sehubungan dengan efek uremia.

    0.Data ,ubyektif > Pasien mengeluh gatal 9 gatal

    $.Data ;byektif > +-rosiasi pada kulit# pete-hie# purpura# kulit kering .

    7. Resiko :inggi terjadinya gangguan persepsi 8 sensori# gangguan proses pikir

    sehubungan dengan abnormalitasnya Cat 9 Cat kimia dalam tubuh yang dihubungakan

    dengan uremia.

    /.Data ,ubyektif > Pasien melaporkan kesulitan untuk berkonsentrasi# sering

    lupa# gangguan tidur dan emosi yang labil mudah tersinggung)

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    18/22

    3.Data ;byektif > Disorientasi terhadap waktu# tempat dan orang# perubahan

    perilaku# apathy# marah# gangguan pola tidur# perubahan tingkat kesadaran.

    &. =ntoleransi aktivitas sehubungan kelemahan fisik.

    .Data ,ubyektif > Pasien mengeluh lemah# letih dan lesuh

    7.Data ;byektif > Penampilan se-ara umum menurun.

    &.

    2.3 R!"5a"a K!!$aa%a"

    $. *angguan perfusi jaringan renalse(ubungan dengankerusakan nepron sehingga tidak

    mampu mengeluarkan sisa metabolism

    2. :ujuan > ,etelah dilakukan tindakan keperawatan 3/ jam# diharapkan

    Perfusi ginjal akan diperbaiki atau dipertahankan dalam batas yang dapat

    ditoleransi

    (. =ntervensi >

    $) Kaji Perubahan +K*# Respirasi Ke-epatan dan kedalamannya) serta tanda 9

    tanda -hvostekOs dan :rousseauOs.

    %. Rasional > :ingginya gelombang :# Panjangnya interval PR dan

    Lebarnya kompleks

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    19/22

    77. Rasional > ntuk mengidentifikasi status gangguan -airan dan

    elektrolit.

    /) 1onitor data laboratorium > ,erum Batrium# Kalium# "lorida dan bi-arbonat.

    7&. Rasional > ntuk mengidentifikasikan a-umulasinya elektrolit.

    3) 1onitor +"*

    72. Rasional > Peningkatan atau penurunan Kalium dihubungkan dengan

    disthrithmia. Hipokalemia bisa terjadi akibat pemberian diureti-.

    ) !erikan -airan sesuai indikasi

    7(. Rasional > ntuk men-egah kemungkinan terjadinya dehidrasi sel.

    7) !erikan Diureti- sesuai pesanan dan monitor terhadap responnya.

    7%. Rasional > ntuk menentukkan efek dari pengobatan dan observasi

    tehadap efek samping yang mungkin timbul seperti > Hipokalemia dll.

    3. *angguan Butrisi > Kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan pembatasan

    intake Diit) dan effe-t uremia yang mengakibatkan malnutrisi protein 9 kalori.&0. :ujuan > ,etelah dilakukan tindakan keperawatan 3/ jam#

    diharapkan Kebuthan Butrisi pasien akan terpenuhi

    &$. =ntervensi >

    $) Kaji terhadap adanya 1ual# muntah dan anoreia.

    &/. Rasional > Keadaan 9 keadaan seperti ini akan meningkat kehilangan

    kebutuhan nutrisi.

    /) 1onitor intake makanan dan perubahan berat badan ' 1onitor data

    laboratorium > ,erum protein# Lemak# Kalium dan natrium.

    &3. Rasional > ntuk menentukkan diet yang tepat bagi pasien.3) !erikan makanan sesuai diet yang dianjurkan dan modifikasi sesuai kesukaan

    Klien.

    &. Rasional > 1eningkatkan kebuthan Butrisi klien sesuai diet .

    ) !antu atau anjurkan pasien untuk melakukan oral hygiene sebelum makan.

    &7. Rasional > 1enghilangkan rasa tidak enak dalam mulut sebelum

    makan.

    7) !erikan antiemetik dan monitor responya.

    &&. Rasional > ntuk mengevaluasi kemungkinan efek sampingnya.

    &) Kolaborasi denga ahli diet untuk pemberian diit yang tepat bagi pasien.

    &2. Rasional > Kerjasama dengan profesi lain akan meningkatan hasil

    kerja yang baik. Pasien dengan **K butuh diit yang tepat untuk perbaikan

    keadaan dan fungsi ginjalnya.

    . Resiko tinggi terjadinya kerusakan integritas kulit sehubungan dengan efek uremia.

    &(. :ujuan > ,etelah dilakukan tindakan keperawatan 3/ jam# diharapkan

    Keutuhan kulit =ntegritas kulit) pasien akan dipertahankan

    &%. =ntervensi >

    $) Kaji terhadap kekeringan kulit# Pruritis# +-oriations dan infeksi.

    20. Rasional > Perubahan mungkin disebabkan oleh penurunan aktivitas

    kelenjar keringat atau pengumpulan kalsius dan phospat pada lapiran -utaneus.

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    20/22

    /) Kaji terhadap adanya pete-hie dan purpura.

    2$. Rasional > Perdarahan yang abnormal sering dihubungkan dengan

    penurunan jumlah dan fungsi platelet akibat uremia.

    3) 1onitor Lipatan kulit dan area yang oedema.

    2/. Rasional > 5rea@ area ini sangat mudah terjadinya injuri.

    ) Lakukan perawat kulit se-ara benar.

    23. Rasional > ntuk men-egah injuri dan infeksi

    7) !erikan pengobatan antipruritis sesuai pesanan.

    2. Rasional > 5mengurangi pruritis.

    &) *unting kuku dan pertahankan kuku terpotong pendek dan bersih.

    27. Rasional > ntuk men-egah injuri akibat garukan dan infeksi.

    7. Resiko :inggi terjadinya gangguan persepsi 8 sensori# gangguan proses pikir

    sehubungan dengan abnormalitasnya Cat 9 Cat kimia dalam tubuh yang dihubungakan

    dengan uremia.

    2&. :ujuan > ,etelah dilakukan tindakan keperawatan 3/ jam# diharapkan Pasien

    mendemostrikan respon terhadap rangsangan sensori 8 persepsi se-ara normal# tidak

    mengalami gangguan gangguan proses berpikir.

    22. =ntervensi >

    $) Kaji status neurologi- > ;rientasi terhadap waktu# tempat dan orang > Pola

    tidur ' :ingkat kesadaran dan ktivitas motorik kejang)

    2(. Rasional > Perubahan yang terjadi merefleksikan adanya ganggua pada

    fungsi saraf sentral dan autonom.

    /) Kaji tipe kepribadian2%. Rasional > ntuk mengidentifikasikan perubahan yang dihubungkan

    dengan uremia.

    3) ;bservasi terhadap perubahan perilaku# adanya neuropathi perifer# rasa

    terbakar# kram otot dan gejala paresthesia lainnya.

    (0. Rasional > Perubahan metabolisme menyebabkan disfungsi -erebral

    dan dapat terjadi kerusakan serabut saraf .

    ) ;rientaskan pasien terhadap kenyataan saat ini.

    ($. Rasional > 1enurunkan kemungkinan terjadinya disorientasi dan

    menginformasikan kepada klien keadaan 8 issue saat ini.7) Pertahankan tindakan kenyamanan > :utup rel tempat tidur# tempat tidur tidak

    boleh terlalu tiggi# jaukan barang 9 barang tajam# letakan bel dekat pasien.

    (/. Rasional >1emberikan kenyamanan lingkungan dan men-egah injuri.

    &) ,empatkan waktu anda untuk bersama 9 sama klien# tanyakan klien dengan

    kalimat terbuka.

    (3. Rasional > 1en-egah kehikangan memori pada pasien

    2) !erikan latihan relaksasi sebelum tidur dan brikan periode stirahat.

    (. Rasional > 1eningkatkan kenyamanan tidur karena uremia dapat

    mengganggu pola tidur.

    &. =ntoleransi aktivitas sehubungan kelemahan fisik

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    21/22

    (7. :ujuan > ,etelah dilakukan tindakan keperawatan 3/ jam# diharapkan

    Kebutuhan self -are terpenuhi.

    (&. =ntervensi >

    $) Kaji kelemahan dan kelelahan# dan berikan penjelasan tentang kebutuhan

    perawatan diri.

    (2. Rasional > untuk menentukan kebutuhan yang akan dilakukan.

    /) Eika pasien tidak mampu sama sekali !antu lakukan perawatan dipasien

    dengan melibatkan kelurag.

    ((. Rasional> 1emandirikan kelurga dalam merawat pasien.

    3) Lakukan latihan nafas dalam batuk dan ambulasi di tempat tidur.

    (%. Rasional> ntuk men-egah efek dari bedrest seperti pneumonia.

    %0.

  • 7/23/2019 Lp Crf Ckd Meyria

    22/22

    61. DA7TAR PUSTAKA

    62.

    %3. "arpenito# Lynda Euall. /000). !uku ,aku Diagnosa Keperawatan. +disi (. Eakarta >

    +*"

    %.

    %7. Doenges +# 1arilynn# dkk. $%%%). Ren-ana 5suhan Keperawatan > Pedoman ntuk

    Peran-anaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. +disi 3. Eakarta > +*"

    %&.

    %2. 1utta4in# 5rif dan ,iti Kumala. /0$/). 5suhan Keperawatan *angguan ,istem

    Perkemihan. Eakarta> ,alemba 1edika.

    %(.

    %%. ,meltCer# ,uCanne " dan !renda * !are. /00$). !uku 5jar Keperawatan 1edikal

    !edah !runner ,uddarth. +disi (. Eakarta >+*"

    $00.

    020. ,uyono# ,lamet. /00$). !uku 5jar =lmu Penyakit Dalam. +disi 3. Eilid = ==. Eakarta.>

    !alaiPenerbit 6K=