( sensasi dan persepsi)

37
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sensasi adalah proses menangkap stimuli dan tahap paling awal dalam penerimaan informasi sedangkan persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi sehingga manusia memperoleh pengetahuan baru. Dengan kata lain persepsi mengubah sensasi menjadi informasi. Kemampuan berfikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam mempersepsi dan mensensasikan sesuatu stimulus. Hasil dari persepsi dan sensasi mungkin akan berbeda antara individu satu dengan individu lain, karena persepsi dan sensasi bersifat individual. Contohnya pada perbedaan kapasitas alat indera menyebabkan perbedaan dalam memilih pekerjaan atau jodoh, mendengarkan musik, atau memutar radio. Yang lebih jelasnya, sensasi mempengaruhi persepsi, jadi keduanya saling berhubungan satu sama lain. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apakah pengertian dari sensasi dan persepsi ? 2. Apa sajakah Macam-macam dari sensasi dan persepsi ? 3. Bagaimana proses terjadinya sensasi dan persepsi ? 4. Apa sajakah Perpedaan dari sensasi dan persepsi ? 5. Bagaimana aplikasi sensasi dan persepsi ?

Upload: apermana19

Post on 30-Dec-2014

361 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: ( Sensasi Dan Persepsi)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sensasi adalah proses menangkap stimuli dan tahap paling awal dalam penerimaan

informasi sedangkan persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi sehingga manusia

memperoleh pengetahuan baru. Dengan kata lain persepsi mengubah sensasi menjadi

informasi.

Kemampuan berfikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam

mempersepsi dan mensensasikan sesuatu stimulus. Hasil dari persepsi dan sensasi mungkin

akan berbeda antara individu satu dengan individu lain, karena persepsi dan sensasi bersifat

individual. Contohnya pada perbedaan kapasitas alat indera menyebabkan perbedaan dalam

memilih pekerjaan atau jodoh, mendengarkan musik, atau memutar radio. Yang lebih

jelasnya, sensasi mempengaruhi persepsi, jadi keduanya saling berhubungan satu sama lain.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian dari sensasi dan persepsi ?

2. Apa sajakah Macam-macam dari sensasi dan persepsi ?

3. Bagaimana proses terjadinya sensasi dan persepsi ?

4. Apa sajakah Perpedaan dari sensasi dan persepsi ?

5. Bagaimana aplikasi sensasi dan persepsi ?

1.3 TUJUAN

1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui secara global tentang sensasi dan persepsi dilihat dari segi sosial, psikologi

maupun yang lainya.

Page 2: ( Sensasi Dan Persepsi)

1.3.2 Tujuan khusus

1) mengetahui pengertian dari sensasi dan persepsi

2) mengetahui macam-macam dari sensasi dan persepsi

3) mengetahui proses terjadinya sensasi dan persepsi

4) mengetahui Perpedaan dari sensasi dan persepsi

5) mengetahui aplikasi sensasi dan persepsi

1.4 MANFAAT

Agar mahasiswa mengetahui apa dan bagaimana sensasi dan persepsi terkait dengan

disiplin ilmu psikologi kognitif untuk selanjutnya mahasiswa dapat mengaplikasikannya pada

masyarakat dan kehidupan sehari-hari.

Page 3: ( Sensasi Dan Persepsi)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SENSASI

Sensasi pada dasarnya merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi. Sensasi,

atau dalam bahasa inggrisnya sensation, berasal dari kata latin, sensatus, yang artinya

dianugerahi dengan indra, atau intelek. Secara lebih luas, sensasi dapat diartikan sebagai

aspek kesadaran yang paling sederhana yang dihasilkan oleh indra kita, seperti temperatur

tinggi, warna hijau, rasa nikmatnya sebatang coklat. Sebuah sensasi dipandang sebagai

kandungan atau objek kesadaran puncak yang pribadi dan spontan.

Apa pun definisi sensasi, fungsi alat indra dalam menerima informasi dari lingkungan

sangat penting. Melalui alat indra, manusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya.

Lebih dari itu, melalui alat inderalah, manusia memperoleh pengetahuan dan semua

kemapuan untuk berinteraksi dengan dunianya.

2.2 PERSEPSI

Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk individual, maka

terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya (Wolberg, 1967). Adanya

perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang menyenangi suatu objek,

sedangkan orang lain tidak senang bahkan membenci objek tersebut. Hal ini sangat

tergantung bagaimana individu menanggapi objek tersebut dengan persepsinya. Pada

kenyataannya sebagian besar sikap, tingkah laku dan penyesuaian ditentukan oleh

persepsinya.

Hasil interaksi antara dua faktor, yaitu faktor rangsangan sensorik yang tertuju kepada

individu atau seseorang dan faktor pengaruh yang mengatur atau mengolah rangsangan itu

secara intra-psikis. faktor-faktor pengaruh itu, dapat bersifat biologis, sosial, dan psikologis.

Karena adanya proses pengaruh-mempengaruhi antara kedua faktor tadi, di mana di

dalamnya bergabung pula proses asosiasi, maka terjadilah suatu hasil interaksi tertentu yang

bersifat "gambaran psikis".

Page 4: ( Sensasi Dan Persepsi)

2.1.1 Persepsi Sosial

Persepsi sosial (social perceptio ) : suatu proses ( tepatnya, proses-proses ) yang kita

gunakan untuk mencoba memahami kehidupan, kita sering kali melakukan hal ini.

Menghabiskan banyak waktu dan usaha untuk mencoba mengarti perilaku orang lain – apa

yang mereka sukai sebagai individu, mengapa mereka bertingkah laku ( atau tidak bertingkah

laku ) tertentu dalam suatu situasi dan bagaimana prilaku mereka nanti dalam situasi yang

berbeda.

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Perbedaan persepsi dapat disebabkan oleh hal-hal berikut :

1.Perhatian

Biasanya kita tidak akan menangkap seluruh rangsang yang ada di sekitar kita

sekaligus, tetapi kita memfokuskan perhatian pada satu atau dua objek saja. Perbedaan fokus

antara orang yang satu dengan orang yang lain ini dapat menyebabkan perbedaan persepsi.

 2. Set Set

Merupakan harapan seseorang akan rangsang yang akan timbul. Perbedaan setantara

orang yang satu dengan orang yang lain akan dapat menyebabkan perbedaan persepsi.

 3.Kebutuhan

Kebutuhan manusia, baik sesaat ataupun menetap pada dirinya akan mempengaruhi

persepsinya terhadap suatu objek. Sedangkan setiap orang memiliki kebutuhannya masing-

masing yang belum tentu sama dengan orang lain, sehingga perbedaan ini dapat

menyebabkan adanya perbedaan persepsi.

4. Sistem nilai

Sistem nilai yang berlaku pada masyarakat akan berpengaruh terhadap bagaimana

seseorang mempersepsikan suatu objek.

 

Page 5: ( Sensasi Dan Persepsi)

5. Ciri kepribadian

Ciri kepribadian juga akan mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsikan

suatu objek. Dua orang dengan ciri kepribadian yang berbeda dapat memiliki persepsi yang

berbeda terhadap sebuah objek yang sama.

 6. Gangguan kejiwaan

Gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan persepsi yang disebut halusinasi.

Halusinasi inipun bersifat individual, sehingga setiap orang akan memiliki persepsi yang

berbeda terhadap suatu objek.

Page 6: ( Sensasi Dan Persepsi)

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 TEORI SENSASI

Sensasi (sensation) : mengacu pada pendeteksian dini terhadap energi dari dunia fisik.

Studi terhadap sensasi umunya berkaitan dengan struktur dan proses mekanisme sensorik.

beserta stimulasi yang mempengaruhi mekanisme-mekanisme tersebut.

Deteksi energy fisik yang di hasilkan atau di pantulkan oleh benda-benda fisik, sel-sel

tubuh yang melakukan pendeteksi ini, organ inderawi ( mata, telinga, hidung, kulit dan

jaringan tubuh ) proses penginderaan menyadarkan kita akan adanya suara, warna, bentuk

dan elemen kesadaran yang lain. Tanpa sensasi kita tidak dapat menyentuh dalam arti

sesungguhnya dunia nyata. Tapi untuk membuat dunia yang mendera indera kita menjadi

sesuatu yang masuk akal.

3.1.1 Sensasi Normal

Penerimaan, persepsi dan reaksi adalah 3 komponen setiap pengalaman sensori.

Dalam menjalankan fungsinya organ sensori berkaitan erat dengan sistem persyarafan yang

berfungsi sebagai reseptor dan penghantar stimulus sehingga tercipta sebuah persepsi yang

dapat menimbulkan reaksi dari individu.

3.1.2 Sensasi murni

Sensasi murni jarang terjadi, jika mendengar suara aneh, betapapun asingnya, kita

akan segera menghubungkannya dengan suatu bentuknya yang telah kita lihat sebelumnya.

Sensasi murni itu terjadi mungkin dalam peristiwa saat rangsangan warna ditunjukkan untuk

pertama kali kepada seseorang yang sejak lahirnya buta, tetapi tiba-tiba dapat melihat

(Mahmud, 1990:41)

3.2 PROSES SENSASI

Sistem saraf mengubah pesan pesan menjadi kode salah satu kode yaitu kode

anatomis. Pertama kali diperkenalkan pada 1826 oleh seorang ahli fisiologi Johannes muller

sebagai doktrin energy syaraf spesifik. Menurut doktrin,berbagai modalitas sensorik yang

Page 7: ( Sensasi Dan Persepsi)

berbeda muncul karena sinyal yang diterima oleh organ indera merangsang beragam jalan

syaraf yang menuju area otak yang beragam pula. Sinyal dari mata menyebabkan impuls

berjalan sepanjang saraf optik, menuju ke korteks visual.sinyal dari telinga. Sinyal dari

telinga menyebabkan impuls berjalan dari saraf auditoris menuju ke korteks auditoris.

Gelombang cahaya dan suara menghasilkan sensasi berbeda karena adanya perbedaan

anatomi ini.

Sensasi mengacu pada pendeteksian dini terhadap stimuli. Serta Sensasi merupakan

unsur-unsur pengalaman pancaindera yang disebabkan perangsang-perangsang diluar

manusia, yaitu cahaya, suara, bau, manis dan sebagainya. Sensasi mampu kita inderalah yang

akhirnya diproses oleh reseptor dan oleh pemrosesan kognitif tingkat tinggi. Sistem sensorik

kita memiliki keterbatasan kemampuan manerima sensasi, sehingga dengan sendirinya

pengetahuan kita tentang dunia pun terbatas. Konsep kita mengenai proses perseptual bahwa

pendeteksian dan penginterpretasian sinyal-sinyal sensori, di tentukan oleh energi stimulus

yang dideteksi oleh sistem-sistem sensorik dan oleh otak dan hasil pemrosesan disimpan

dimemori dalam bentuk pengetahuan ( knowledge), yang akan digunakan kelak dalam suatu

kejadian nyata.

Sensasi merupakan proses penerimaan rangsang oleh alat indera/penginderaan yang

belum diberi makna. Proses sensasi yaitu S-O-RS = Stimulus-Organisme-Respons, adapun

prosesnya yaitu :

Proses fisik          : stimulus mengenai alat indera atau reseptor disebut sebagai proses

kealaman. 

Proses fisiologis   : stimulus yang mengenai alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris

ke otak.

Proses psikologis : proses di otak yang menyebabkan organisme mampu menyadari

apa yang diterima dengan inderanya. Ini merupakan proses terakhir dari sensasi dan

merupakan pengamatan atau sensasi yang sebenarnya.

3.3  MACAM MACAM SENSASI

1. Sensasi Penglihatan

Alat penginderaannya yaitu mata, dengan melalui penglihatan individu bisa melihat

keindahan atau kejelekan di lingkungannya, serta mata adalah salah satu instrumen manusia

Page 8: ( Sensasi Dan Persepsi)

untuk menerima informasi pada tahap awal dan mata adalah jendela yang menghubungkan

manusia dengan dunia. Misalnya, melihat seseorang yang cantik atau ganteng, melihat

rambu-rambu lalu lintas dan sebagainya.

2. Sensasi Pendengaran

Sensasi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga. Pendengaran

adalah kemampuan untuk mengenali suara pada manusia dan binatang bertulang belakang,

hal ini dilakukan terutama oleh sistem pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf,

dan otak. Melalui indera pendengaran ini kita bisa membedakan suara-suara yang keras,

lemah dan lembut dari suatu dialog percakapan, atau mendengarkan nada-nada musik yang

indah. Indra yang digunakan untuk mendengarkan adalah telinga yang akan terstimulasi oleh

adanya gelombang suara.

Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah,

dan telinga dalam. Telinga luar berfungsi sebagai pengumpul suara yang kemudian di

salurkan ke telingat tengah melalui lubang auditori. Di telinga tengah ini terdapat gendang

telinga yang fungsinya untuk mengubah suara menjadi getaran yang kemudian disalurkan

oleh tulang martil,landasan dan sanggurdi ke telinga bagian dalam. Telinga dalam terdiri dari

koklea, saluran separuh bulat dan saraf auditori yaitu saraf pendengaran yang menghantarkan

getaran atau pesan pendengaran dari koklea ke otak untuk ditafsirkan. Di otak pula, terdapat

pusat pendengaran yang akan memproses getaran-getaran yang sampai dan getaran ini akan

ditafsirkan sebagai pendengaran. Disebabkan hal inilah, kita dapat menikmati sensasi

pendengaran. Contohnya yaitu mendengarkan berita tentang peperangangan ataupun

perdamaian, mendengarkan musik pada saat sedang bosan, mendengarkan suara-suara seperti

ambulance dan sebagainya.

3.Sensasi Perabaan

Alat penginderaannya yaitu kulit, dengan alat perabaan inilah kita bisa merasakan

permukaan benda yang halus atau yang kasar, basah mauun kering. Dengan perabaan ini pula

kita dapat merasakan rasa sakit apabila tersentuh benda tajam atau kasar. Contoh dari

perabaan ini yaitu lembutnya pada saat menyentuh selimut dan kasarnya pada saat berjalan di

bebatuan dan sebagainya.

4. Sensasi Pengecapan

Page 9: ( Sensasi Dan Persepsi)

Alat penginderaannya yaitu lidah, Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra

pengecap yang terdapat kemoreseptor (bagian yang berfungsi untuk menangkap rangsangan

kimia yang larut pada air) untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap

rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang

berbeda-beda. Letaknya yaitu pada :

1. Rasa Asin = Lidah Bagian Depan

2. Rasa Manis = Lidah Bagian Tepi

3. Rasa Asam = Lidah Bagian Samping

4. Rasa Pahit = Lidah Bagian Belakang

Contohnya yaitu kita dapat merasakan enaknya masakan ibu kita, pahitnya buah

pare/kopi, manisnya gula, asamnya cuka, asinnya garam. Dan apabila itu semua dapat kita

rasakan maka kita akan bisa membedakan mana makanan yang tidak enak dan makanan yang

enak.

5. Sensasi Penciuman

Alat penginderaannya yaitu hidung, dengan alat penciuman itu kita dapat

membedakan mana yang wangi dan mana yang bau. Misalnya ketika seseorang memakai

parfum akan tercium wanginya, tapi ketika mobil sampah lewat maka akan

tercium/menyengatnya bau yang tidak sedap seperti bau busuk.

3.4 SYARAT – SYARAT SENSASI

a. Adanya objek yang di amati atau kekuatan stimulus

objek menimbulkan stimulus yang mengenai indera (reseptor) sehingga terjadi sensasi. Untuk

bisa diterima oleh indera diperlukan kekuatan stimulus yang disebut sebagai ambang mutlak

(absolute threshold).

b. Kepastian alat indera (reseptor) yang cukup baik serta syaraf (sensoris) yang baik

sebagai penerus kepada pusat otak (kesadaran) untuk menghasilkan respon.

c. Pengalaman dan lingkungan budaya

pengalaman dan budaya mempengaruhi kapasitas alat indera yang mempengaruhi

sensasi.

Page 10: ( Sensasi Dan Persepsi)

3.5 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SENSASI

1. Faktor Eksternal

Kuat lemahnya stimulus distraksi dari lingkungan, jarak stimulus terhadap alat indera,

dan durasi stimulus. Stimulus yang berasal dari luar apakah sangat signifikan untuk diterima

oleh syaraf dan otak. Misalnya alat pendengaran

2. Faktor Internal

Faktor internal lebih kepada kefungsian alat indera kita sendiri. Jika alat indera kita

masih baik maka dalam menerima rangsangan akan lebih efektif lagi, dan tidak timbul

keragu-raguan sehingga dapat sinkron dengan alat pengolahan yaitu syaraf dan otak.

3.6 APLIKASI SENSASI

Penerapan pendekatan belajar menurut Gestalt terhadap Pemerolehan Pengetahuan dalam

Pembelajaran Matematika.

Menurut pandangan penganut psikologi gestalt, persepsi manusia tidak hanya sebagai

kumpulan stimulus yang berpengaruh langsung terhadap pikiran. Pikiran manusia

menginterpretasikan semua sensasi/informasi. Sensasi/informasi yang masuk dalam pikiran

seseorang selalu dipandang memiliki prinsip pengorganisasian/struktur tertentu. Artinya,

pengenalan terhadap suatu sensasi tidak secara langsung menghasilkan suatu pengetahuan,

tetapi terlebih dahulu menghasilkan pemahaman terhadap struktur sensasi tersebut.

Pemahaman terhadap struktur sensasi atau masalah itu akan memunculkan pengorganisasian

kembali struktur sensasi itu ke dalam konteks yang baru dan lebih sederhana sehingga lebih

mudah dipahami atau dipecahkan. Kemudian, akan terbentuk suatu pengetahuan baru.

3.7 TEORI PERSEPSI

Perubahan dalam pemenuhan kebutuhan manusia sangat dipengaruhi oleh persepsi

individu yang berbeda antara satu dengan yang lain. Hal ini akan membawa konsekwensi

terhadap permasalahan keperawatan yang ditegakan pada setiap individu. Meskipun sumber

Page 11: ( Sensasi Dan Persepsi)

masalah yang dihadapinya sama, akan tetapi setiap individu memiliki persepsi dan respon

yang berbeda-beda.

3.8 PERSEPSI MENURUT PARA AHLI

Persepsi menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1) Persepsi merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan

diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu, sehingga

individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya (Bimo Walgito).

2) Persepsi merupakan proses pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap stimulus

oleh organisme atau individu, sehingga didapat sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas

yang terintegrasi dalam diri individu (Davidoff).

3.9 FAKTOR-FAKTOR YANG BERPERAN DALAM PERSEPSI

Seperti telah dipaparkan didepan bahwa dalam persepsi individu mengorganisasikan

dan memginterprestasikan stimulus yang diterimanya.sehingga stimulus tersebut mempunyai

arti bagi individu yang bersangkutan.Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa stimulus

merupakan salah satu factor yang berperan dalam persepsi. Berkaitan dengan factor-faktor

yang berperan dalam persepsi dapat dikemukakan adanya beberapa factor,yakni:

1.Perhatian(attention)

Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya

Perhatian,Perhatian adalah Proses mental ketika stimuli atau rangkaia stimuli menjadi

menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainya melemah (Kenneth E. Andersen).

A. Faktor Eksternal Penarik Perhatian

Hal ini ditentukan oleh faktor-faktor situasional personal. Faktor situasional terkadang

disebut sebagai determinan perharian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian

(attention getter) dan sifat-sifat yang menonjol, seperti :

 Gerakan (Movement) secara visual tertarik pada objek-objek yang bergerak.

Intensitas Stimuli (Stimulus Intensity), kita akan memerharikan stimuli yang

menonjol dari stimuli yang lain

Page 12: ( Sensasi Dan Persepsi)

Kebaruan (Novelty), hal-hal yang baru dan luar biasa, yang beda, akan menarik

perhatian.

Perulangan (Repeatation), hal-hal yang disajikan berkali-kali bila deisertai sedikit

variasi akan menarik perhatian.

B. Faktor Internal Penarik Perhatian

Apa yang menjadi perhatian kita lolos dari perhatian orang lain, atau sebaliknya. Ada

kecenderungan kita melihat apa yang ingin kita lihat, dan mendengar apa yang ingin kita

dengar. Perbedaan ini timbul dari faktor-faktor yang ada dalam diri kita. Contoh-contoh

faktor yang memengaruhi perhatian kita adalah :

Faktor-faktor Biologis

Faktor-faktor Sosiopsikologis.

Motif Sosiogenis, sikap, kebiasaan , dan kemauan, memengaruhi apa yang kita

perhatikan.

3.10 OBJEK YANG DI PERSEPSI

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.stimulus dapat

datang dari luar individu yang mempersepsi,tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu

yang bersangkutan yang langsung mengenai saraf penerima yang bekerja sebagai

reseptor.Namun, sebagaian terbesar stimulus datang dari luar individu.

3. 11 ALAT INDERA , SYARAF, DAN PUSAT SUSUNAN SYARAF

            Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu

juga harus ada syaraf sensorik  sebagai  alat untuk meneruskan stimulus yang diterima

reseptor kepusat susunan saraf,yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk

mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.

3.11.1 Faktor-faktor Fungsional yang Menentukan Persepsi

Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal lain yang

termasuk apa yang ingin kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi

bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memeberikan respons pada

stimuli itu.

Page 13: ( Sensasi Dan Persepsi)

3.11.2 Faktor-faktor Struktural yang Menentukan Persepsi

Faktor-faktor struktural berasal semata-mara dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf

yang ditimbulkanny pada system saraf individu. Para psikolog Gestalt, seperti Kohler,

Wartheimer, dan Koffka, merumuskan prinsip-prinsip persepsi yang bersifat structural.

Prinsip-prinsip ini kemundian terkenal dengan nama teori Gestalt. Menurut teori Gestalt,

mempersepsi sesuatu, kita mempersepsikannya sebagai suatu keseluruhan. Dengan kata lain,

kita tidak melihat bagian-bagiannya. Jika kia ingin memahami suatu peristiwa, kita tidak

dapat meneliti fakta-fakta yang terpisah; kita harus memandangnya dalam hubungan

keseluruhan.

3.12 PROSES TERJADINYA PERSEPSI

Proses terjadinya persepsi dapat dijelas sebagai berikut :

Stimulus – Sel reseptor pada organ indera – syaraf sensorik – tak – individu menyadari

adanya stimulus tersebut.

Objek menimbulkan stimulus,dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor.perlu

dikemukakan bahwa antara ocjek dan stimulus itu berbeda,tetapi ada kalanya bahwa objek

dan stimulus itu menjadi satu,misalnya dalam hal tekanan Benda sebagai objek langsung

mengenai kulit,sehingga akan terasa tekanan tersebut.

Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau proses fisik.

Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf sensorik keotak.Proses ini

yang disebut sebagai proses fisiologis.Kemudian terjadilah proses diotak sebagai pusat

kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat,atau apa yang didengar,atau apa

yang diraba.Proses yang terjadi diotak atau dalam pusat kesadaran inilah yang disebut proses

psikologis.Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa taraf terakhir dari proses persepsi

adalah individu menyadari tentang misalnya apa yang dilihat,atau apa yang didenga ,atau apa

yang doraba,yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera.Proses ini merupakan proses

terakhir dari persepsi dan merupakan persepsi sebenarnya.Respon sebagai akibat dari perspsi

dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk.

Dalam proses persepsi perlu adanya perhatian sebagai langkah persispan dalam

persepsi itu.Hal terebut karena keadaan menunjukkan bahwa individu tidak hanya dikenai

oleh satu stimulus saja,tetapi individu dikenai berbagai macam stimulus yang ditimgulkan

Page 14: ( Sensasi Dan Persepsi)

oleh keadaan sekitarnya.Namun demikian tidak semua stimulus mendapatkan respon individu

untuk dipersepsi.Stimulus mana yang akan dipersepsi atau mendapatkan respon dari individu

tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan.

3.13 ORGANISASI PERSEPSI

Dalam organisme atau individu mengadakan persepsi timbul satu masalah apa yang

dipersepsi terlebih dahulu,apakah bagian merupakan hal yang dipersepsi terlebih dahulu,baru

kemudian keseluruhanya.ataukah keseluruhannya dipersepsi lebih dahulu baru kemudian

bagian – bagiannya.Hal ini berkatan bagaimana seseorang mengorganisasikan apa yang

dipersepsi.

Dalam hal ini memang ada 2 teori yabg berbeda satu dengan yang lainnya,atau

bahkan bias dikatakan berlawanan dalam hal persepsi ini,yaitu:

1.Teori Elemen

Menurut teori ini dalam individu mempersepsi sesustu maka yang dipersepsi mula

adalah bagian-bagiannya baru kemudian keseluruhan.

2.Teori Gestalt.

Menurut teori ini seseorang mempersespsi sesustu maka yang dipersepsi terlebih

dahulu adalah keseluruhannya,atau gestalnya baru kemudian  bagian-bagiannya.Sampai saat

ini kedua teori tersebut masih bertahan namun rupa-rupannya teori gestalt lebih berkembang

dari pada teori elemen.Baik teori elemen maupun teori gestalt keduannya berpebgaruh dalam

berbs\agai macanm bidang,misalnya dalam psikologi belajar.Lingkungan sekitar kita menjadi

bermakna karena adanya organisasi persepsi.Organisasi persepsi ini dilatar belakangi oleh

prinsip-prinsip antara lain:

1.Hukum Gestalt.

Hukum-hukum persepsi menurut teori grstalt adalah sebagai berikut:

a.Hukum Pragnanz.

Pragnanz berarti penting ,meaningful penuh arti atau berarti.Jadi apa yang dipersepsi

menurut hokum ini penuh arti.Suatu kebulatan yang mempinyai arti penuh

b.Hukum Figure-ground.

Page 15: ( Sensasi Dan Persepsi)

Dalam persepsi dikemukakan adanya dua bagian dalam paceptual field,yaitu Figure

merupakan bagian yan dominan,dan ground yang melatarbelakangi atau melengkapi

c.Hukum Kedekatan.

Bahwa apabila stimulus itu sling berdekatan satu dengab yang lain aka nada

kecenderungan untuk dipersepsi sebagai suatu keseluruhan.

d.Hukum kesamaan(Similitary).

Bahwa stimulus atau objek yang sama mempunyai kecenderungan untuk dipersepsi

sebagai suatu kesatuan atau sebagai suatu gestalt.

e.Hukum kontinutas.

Bahwa stimulus yang mempunyai arti kontinutas satu dengan yang lain,akan terlihat

dari ground dan akan dipersepsi sebagai suatu kesatuan.

f.Hukum Kelengkapan atau ketertutupan(Closure).

Bahwa dalam persepsi adanya kecenderungan orang mempersepsi sesustu yang

kurang lengkap menjadi lengkap,sehingga menjadi sesuatu yang pebuh arti.

2.Analisis Feature.

Bahwa Neuron pada otak peka terhadap konfigurasi special seperti kurva,sudut dan

tepi.keberdaan neuron ini memungkinkan stimulus yang diterima dapat dibagi-bagi menjadi

unsur-unsur penyusunan.

3.Top Down dan Bottom Up proccesing

Pada top down processing ; persepsi dibimbing oleh pengetahuan tingkat

tinggi,pengalaman,harapan dan motifasi .memungkinkan kita menghubungkan pengalaman

dengan persepsi.

Bottom up processing  ; mencakup pengenalan dan pemerosesan informasi tentang

masing-masing komponen stimulus.

4.konstansi bentuk.

Page 16: ( Sensasi Dan Persepsi)

Adalah suatu fenomena dimana objek fisik dipersepsikan secara tepat dan

konsisten,meski pada perubahan dalam penampakan atau dalam lingkungan

fisik.misalnya,melihat seseorang berjalan mendekati kita.dari jauh  kelihatan kecil lalu

besar,tapi kita tidak mempersersikannya bahwa orang tersebut membesar

3.14 Aplikasi Persepsi Melalui Panca Indera

Beragam stimulus tersebut merupakan dasar dalam pembentukan persepsi yang dating

dari banyak sumber melalui:

– Indera penglihatan (visual)

– Indera pendengaran (auditori)

– Indera perabaan (taktil)

– Indera penciuman (olfaktori)

– Indera pengecap/rasa (gustatori)

3.14.1 Persepsi melalui indera penghilatan

Mata hanyalah merupakan salah satu alat atau bagian yang menerima stimulus, dan

stimulus ini dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke otak, hingga akhirnya individu dapat

menyadari apa yang dilihat. Secara alur dapat dikemukakan bahwa proses persepsi

berlangsung sebagian berikut :

1. Stimulus mengenai alat indera, ini merupakan yang bersifat kealamaan ( fisis)

2. Stimulus kemudian dilangsungkan ke otak oleh syaraf sensoris, proses ini merupakan

proses fisiologi

3. Di otak sebagian pusat susunan urat syaraf terjadilah proses yang akhirnya individu dapat

menyadari atau mempersepsikan tentang apa yang diterima melalui alat indera.proses yang

terjadi dalam otak ini merupakan proses psiklogi

3.14.2 Persepsi melalui indera pendengaran

Page 17: ( Sensasi Dan Persepsi)

Telinga dapat dibagi atas beberapa bagian yang masing-masing mempunyai fungsi

atau tugas sendiri-sendiri, yaitu :

1. Telinga bagian luar : merupakan bagian yang menerima stimulus dari luar.

2. Telinga bagian tengah : merupakan bagian yang meneruskan stimulus yang diterima oleh

telinga bagian luar, jadi bagian ini merupakan transformer.

3. Telinga bagian dalam : merupakann reseptor yang sensitif yang merupakan saraf-saraf

penerima.

Apabila individu dapat menyadari apa yang di dengar, maka individu dapat

mempersepsikan apa yang didengar, dan terjadilah suatau pengamatan atau persepsi

3.14.3 Persepsi Melalui Indera Penciuman

Sel-sel peneriama atau reseptor bau terletak dalam hidung sebelah dalam. Stimulusnya

berujud benda-benda yang bersifat khemis atau gas yang dapat menguap, dan mengenai alat-

alat penerima yang ada dalam hidung, kemudian diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak, dan

sebagai respons dari stimulus tersebut orang dapat menyadari apa yang diciumnya yaitu bau

diciumnya.

3.14.4 Persepsi Melalui Indera pengecap

Indera pengecapan terdapat di lidah.stimulusnya merupakan benda cair.zat cair itu

mengenai ujung srl penerima yang terdapat pada lidah, yang kemudian dilangsungkan oleh

syaraf sensoris ke otak, hingga akhirnya orang dapat menyadari atau mempersepsikan tentang

apa yang dicecap itu. Memgenai rasa ini ada 4 macam :

Pahit

Manis

Asin

Asam

3.14.5 Persepsi Melalui Indera Kulit

Indera ini dapat merasakan rasa sakit, raabaan, tekanaan dan temperature. Tetapi tidak

semua bagian dari kulit dapat menerima rasa-rasa ini Cuma pada bagian tertentu saja yang

dapat meneriama stimulus-stimulus tertentu. Serta stimulus yang dapat menimbulkan rasa

Page 18: ( Sensasi Dan Persepsi)

sakit dapat bersifat khemis maupun electrical dan sebangsanya yang pada pokoknya stimulus

itu cukup kuat menimbulkan kerusakan pada kulit, dan hal ini menimbulkan rasa sakit.

3.14.6 Panca indera

Indera Stuktur Stimulus Reseptor

Penglihatan Mata Gelombang cahya Sel batang dan sell

kerucut

Pendengaran Telinga Gelombang suara Sel-sel rambut

Perasa/

pengecapan

Lidah Senyawa kimia Ujung saraf perasa

Penciuman Hidung Senyawa kimia Sel-sel rambut

Peraba Kulit Tekanan Sel-sel saraf

3.15 PERUBAHAN PERSEPSI

1. Halusinasi

Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun pada panca indera seorang pasien, yang terjadi

dalam keadaan sadar/bangun

2. Ilusi

Perbedaan antara sensasi dan interpretasi (persepsi) terhadap pengalaman indera à

dipengaruhi pengalaman masa lalu, menunjukkan struktur permanen, kokoh dalam otak,

menyediakan wawasan cara kerja sistem persepsi, interpretasi atau penilaian yang salah

tentang penerapan yang sungguh terjadi pada panca indera, mis: bunyi angin didengarnya

seperti dipanggil nama, bayangan daun dilihat seperti orang

3. Depersonalisasi

Perasaan aneh tentang dirinya atau perasaan bahwa pribadinya sudah tidak seperti biasa lagi,

mis: pengalaman diluar tubuh/ OBE, salah satu bagian tubuhnya bukan kepunyaannya lagi

4. Derealisasi

Perasaan aneh tentang lingkungannya yang tidak sesuai dengan kenyataan, mis: merasakan

segala sesuatu seperti dalam mimpi

Page 19: ( Sensasi Dan Persepsi)

5. Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi

Mis: anastesi, parastesi, gg penglihatan, perasaan nyeri, makropsia/mikropsia

6. Gangguan psikofisologik

Gejala atau gangguan pada bagian tubuh yang disebabkan oleh gangguan emosi,

mis: pada kulit urtikaria, pada otot dan tulang LBP, pada pernafasan timbul sesak/asma, pada

jantung terjadi palpitasi, pencernaan mual/muntah diare, perkemihan sering berkemih, mata

berkunang2, telinga tinitus

3.17 PERBEDAAN SENSASI DAN PERSEPSI

Sensasi sering dibedakan dari persepsi, yang melibatkan penilaian, inferensi,

interpretasi, bias, atau prakonseptualisasi, sehingga bisa salah, sensasi dipandang sebagai

pasti, ditentukan secara mendasar, fakta kasar. Menurut beberapa pendapat, sensasi lebih

berkonotasi pada sebuah hubungan denagn perasaan ( terapi bukan dengan emosi ),

sedangkan persepsi lebih berhubungan dengan kognitif. Sensasi sering digunakan secara

sinomin dengan kesan indrawi, sense datum, sensum, dan sensibilium.

Jadi, proses sensasi dan presepsi itu berbeda. Dalam ungkapan lain

disebutkan,”sensasi ialah penerimaan stimulus lewat alat indra, sedangkan persepsi adalah

menafsirkan stimulus yang telah ada didalam otak” (Mahmud, 1990:4). Meskipun alat untuk

menerima stimulus itu serupa pada setiap individu, interpretasinya berbeda.sedangkan

mekanisme penginderaan manusia yang kurang sempurna merupakan salah satu sumber

kesalahan persepsi.

Untuk membedakan sensasi dan persepsi secara lebih jelas, kita bias membandingkan

protet sebuah pemandangan dengan lukisan pemandanagn. Protet itu berupa pemandanagn

sebagaiman yang diterima alat indra, sedangkan lukisan pemandanagn bergantung pada

interpretasinya pelukis.dengan perkataan lain, mata “menerima”, sedangkan

pikiran”mempersepsikan”.

Page 20: ( Sensasi Dan Persepsi)

BAB 4

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Proses penginderaan berlangsung setiap saat, pada waktu individu menerima stimulus

melalui alat indera, yaitu melalui mata sebagai alat penglihatan, telinga sebagai alat

pendengar, hidung sebagai alat pembau, lidah sebagai alat pengecapan, kulit pada telapak

tangan sebagai alat perabaan. Persepsi stimulus dapat datang dari luar, tetapi juga dapat

datang dalam diri individu sendiri. Tetapi sebagian besar stimulus datang dari luar individu

yang bersangkutan. Karena persepsi merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu,

maka apa yang ada dalam diri individu akan aktif dalam persepsi.serta dapat dikemukakan

karena perasaan, sedangkan sensasi dapat ditemukan pada waktu proses menangkapnya

stimuli.

Sensasi merupakan deteksi awal yang diperoleh dari stimulus dari dalam diri yaitu

melalui anggota tubuh individu yang selanjutnya di pantulkan pada sel-sel organ inderawi

seperti( mata, telinga, hidung, kulit dan jaringan tubuh ). Proses penginderaan menyadarkan

kita akan adanya suara, warna, bentuk dan elemen kesadaran yang lain. Tanpa sensasi kita

tidak dapat menyentuh dalam arti sesungguhnya dunia nyata. Tapi untuk membuat dunia

yang mendera indera kita menjadi sesuatu yang masuk akal.

Proses sensasi dan presepsi itu berbeda. Dalam ungkapan lain disebutkan,”sensasi

ialah penerimaan stimulus lewat alat indra, sedangkan persepsi adalah menafsirkan stimulus

yang telah ada didalam otak”. Meskipun alat untuk menerima stimulus itu serupa pada setiap

individu, interpretasinya berbeda. Persepsi dipengaruhi oleh pengetahuan, hipotesis, dan

prasangka-prasangka serta sinyal-sinyal sersorik, misalnya: Ilusi.

4.2 SARAN

Mahasiswa mampu dan mengerti tentang macam-macam dari sensasi dan persepsi

serta bagaimana proses terjadinya. Agar kita semua bisa lebih berhati-hati didalam

menyingkapi sesuatu yang ada di sekitar kita. Karena pola sensasi dan persepsi itu kadang

terjadi tanpa kita sadari, itu semua terjadi dari proses apa yang kita lihat dan kita pikirkan.

Page 21: ( Sensasi Dan Persepsi)

Sensasi dan persepsi itu datangnya dari rangsangan stimulus yang ada didalam diri kita

sendiri.

STUDI KASUS

Seorang pria di stasiun Washington DC dan mulai bermain biola. Saat itu pagi Januari

yang dingin. Dia memainkan 6 lagu Bach selama kurang lebih 45 menit. Di waktu tersebut,

karena pada jam sibuk, di perkirakan ada sekitar 1,100 orang melewat stasiun tersebut,

banyak diantara mereka dalam perjalanan untuk bekerja.

Tiga menit berlalu, dan ada seorang pria tua meperhatikan bahwa ada seorang musisi

bermain. Dia memperlambat kecepatannya, dan berhenti beberapa detik, dan kemudian

dengan segera tergesa-gesa untuk menemui jadwalnya. Semenit kemudian, pemain biola itu

menerima tips 1 dollar pertamanya dari seorang wanita melemparkan uang tersebut tanpa

berhenti dan melanjutkan berjalan. Beberapa menit kemudian, seseorang bersandar di dinding

untuk mendengarkannya, tetapi pria tersebut melihat jamnya dan mulai berjalan lagi. Jelas

bahwa dia terlambat untuk bekerja.

Seseorang yang memperhatikan dengan sangat seksama adalah seorang bocah

berumur 3 tahun. Ibunya membawanya dengan terburu-buru tetapi anak tersebut berhenti

untuk melihat sang pemain biola. Akhirnya, ibunya menarik dengan kuat, dan anak tersebut

kembali berjalan, sambil membalikkan kepalanya. Aksi ini terulang oleh beberapa anak

lainnya. Setiap orang tua, tanpa terkecuali, memaksa mereka untuk lanjut berjalan.

Dalam 45 menit musisi itu bermain, hanya 6 orang yang berhenti dan berdiam diri

untuk sesaat. Sekitar 20 orang memberikannya uang, tetapi lanjut berjalan dalam kecepatan

normal mereka. Dia dapat mengumpulkan $32. Ketika dia selesai bermain dan keheningan

muncul, tidak ada seorang pun memperhatikannya. Tidak ada seorangpun yang bertepuk

tangan atau memberikan penghargaan apapun.

Tidak ada seseorangpun yang mengetahuinya, bahwa sang pemain biola adalah

Joshua Bell, salah seorang musisi paling bertalenta di dunia. Ia baru saja memainkan salah

satu musik terumit yang pernah dituliskan, dalam sebuah biola seharga 3.5 juta dollar. Dua

hari sebelum permainannya di kereta api bawah tanah, Joshua Bell bermain dalam sebuah

teater di Boston dengan tiket yang sold-out dengan harga rata-rata $100.

Page 22: ( Sensasi Dan Persepsi)

Pembahasan

Persepsi yang terbentuk dari kelompok kami adalah :

ü  Khalayak tidak memperhatikan atau mengabaikan karena pemain biola yang tidak

menarik   ( Faktor Eksternal )

ü  Khalayak tidak memperhatikan atau mengabaikan karena kebutuhan waktu untuk bekerja

yang mendesak ( Faktor Internal )

Pembentukan kesan atau pemberian persepsi didasari oleh kegiatan atribusi. Atribusi

merupakan langkah awal dari pembentukan kesan dan merujuk pada proses mengenali

penyebab dari tingkah laku orang lain dan sekaligus memperoleh pengetahuan tentang sifat-

sifat serta disposisi-disposisi yang menetap pada orang lain. Teori atribusi meliputi 3 hal

yaitu :

1. Teori Korespondensi Inferensial

Mempertanyakan bagaimana seseorang mengambil keputusan berdasarkan observasi

terhadap perilaku seseorang.

2. Teori Atribusi Kausal

Menjawab pertanyaan mengapa perilaku orang lain, dengan memusatkan pada hal yang

berhubungan dengan 3 informasi:

 - Konsensus : derajat kesamaan reaksi orang lain terhadap stimulus atau peristiwa tertentu

dengan orang yang kita obsevasi

- Konsistensi : derajat kesamaan reaksi seseorang terhadap suatu stimulus atau peristiwa yang

sama pada waktu yang berbeda

- Distingsi : derajat perbedaan reaksi seseorang terhadap berbagai stimulus atau peristiwa

yang berbeda-beda

Page 23: ( Sensasi Dan Persepsi)

PENYEBAB INFORMASIKhalayak tidak memperhatikan atau mengabaikan

karena kebutuhanwaktu untuk bekerja yang mendesak

Internal

Konsensus

rendah

Rata – rata yang memperhatikan permainan biola tersebut

hanyalah anak kecil

Konsistensi

tinggi

Masyarakat mengabaikan pertunjukan yang dimainkan dari

menit pertama hingga terakhir

Distingsi rendah Masyarakat memperhatikan waktu yang mendesak

PENYEBAB INFORMASIKhalayak tidak memperhatikan atau mengabaikan

karena pemain biola yang tidak menarik

Eksternal

Konsensus tinggiBanyak masyarakat yang tidak memperhatikan permainan

biola

Konsistensi

tinggi

Masyarakat mengabaikan pertunjukan yang dimainkan dari

menit pertama hingga terakhir

Distingsi tinggi Masyarakat juga mengabaikan sekelilingnya

3. Teori Regulasi Fokus

Dalam mengatur perilaku untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, individu

mengadopsi satu dari dua perspektif berfikir yang berbeda :

-fokus promosi, dimana penekanannya adalah pada unsur keberadaan atau ketiadaan hasil

yang positif

-fokus preventif, dimana penekanan pada hasil yang negative

Page 24: ( Sensasi Dan Persepsi)

Kesimpulan

Persepsi terhadap suatu hal yang dilakukan setiap orang tidak pernah ada yang salah,

Tuhan menciptakan kita dengan berbagai keanekaragaman, maka kita sebagai manusia harus

bisa memanfaatkan keadaan tersebut. Perbedaan seharusnya menyatukan seluruh pemikiran.

Berhentilah sejenak dan dengarkan. Sering kali kita bergerak terlalu cepat dan

terburu-buru sehingga kita kehilangan begitu banyak hal berharga di dalam hidup kita.

Lingkungan kita memiliki arti dan makna tersendiri. Tinggalah kita yang mengolah

informasi-informasi tersebut

Page 25: ( Sensasi Dan Persepsi)

DAFTAR PUSTAKA

Arendi, Hannah.Psikologi edisi 9.Jilid 1 hal 236 (online) diakses tanggal 29 Januari 2013

Solso, Robert L, Otto H. Maclin dan M. Kimberly Maclin.2002.” psikologi kognitif “ edisi

ke-delapan. Jakarta : erlangga

Wade, carole dan carol tavris.2004.”psikologi “edisi sembilan jilid 1. Jakarta : erlangga

Walgito, Bimo.1980.”Pengantar Psikologi Umum “ Yogyakarta : penerbit andi

Karyono, M.si. “Pengantar Psikologi Kognitif”, Badan Penerbit: Universitas Diponegoro,

Semarang, Juni 2009

Page 26: ( Sensasi Dan Persepsi)

TUGAS MAKALAH PSIKOLOGI KOGNITIF

SENSASI & PERSEPSI

DISUSUN OLEH :

Aditya Tudhing Permana M2A008101

M. Rizky hutomo 15010110141054

Zaenal Abidin 15010110141082

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013