laporan pkmd terhadap bayi dengan diare

72
LAPORAN KEGIATAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA BINAAN Tn. S RT. 004 RW. 001 KELURAHAN TELUK PUCUNG KECAMATAN BEKASI UTARA KOTA BEKASI TAHUN 2016 DI SUSUN OLEH : RATNA IMAS INDRIYANI NIM. 1409010 AKADEMI KEBIDANAN GEMA NUSANTARA BEKASI

Upload: ratna-imas-indriyani-ratna-fadhilah-al-mumtazah

Post on 12-Apr-2017

94 views

Category:

Education


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

LAPORAN KEGIATAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA BINAAN

Tn. S RT. 004 RW. 001 KELURAHAN TELUK PUCUNG

KECAMATAN BEKASI UTARA KOTA BEKASI

TAHUN 2016

DI SUSUN OLEH :

RATNA IMAS INDRIYANI

NIM. 1409010

AKADEMI KEBIDANAN GEMA NUSANTARA BEKASI

Sekretariat: Jl. Kapuk Raya No.1 Rt.05/18 Pengasinan Raya-Rawa Lumbu,

Bekasi Timur 17115 No. Telfon/Fax (021) 29085240

Email :[email protected]

Page 2: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA BINAAN

Tn. S RT. 004 RW. 001 KELURAHAN TELUK PUCUNG

KECAMATAN BEKASI UTARA KOTA BEKASI

TAHUN 2016

DI SUSUN OLEH :

RATNA IMAS INDRIYANI

NIM. 1409010

TELAH DI SETUJUI DAN DI SAHKAN OLEH :

PEMBIMBING PUSKESMAS PEMBIMBING AKADEMIK

Bd. Hj. Ade Sui p ah S.Si T .M M Anjani Khairunnisa, S.ST

NIK. 196011271981022004 NIK. 0424108830

Page 3: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan laporan

kegiatan PKMD.

Kebidanan komunitas di RT 004 RW 001 kelurahan Teluk Pucung kecamatan

Bekasi Utara kota Bekasi yang dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus – 02

September 2016 dengan kasus “Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Keluarga

Binaan Tn. S RT. 004 RW. 001 Kelurahan Teluk Pucung

Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi”.

Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan dari

berbagai pihak, sehingga laporan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan

andil dalam penyusunan dalam laporan ini, kepada yang terhormat kepada :

1. Drs. H. M. Saleh Mursyid, M.Si, MM.Kes, selaku Ketua Yayasan Akademi

Kebidanan Gema Nusantara Bekasi.

2. Wardiana, S.Si.T,MM.Kes, selaku Direktur Akademi Kebidanan Gema

Nusantara Bekasi.

3. Ibu Nunu Agustina, MKM, selaku pembimbing dinas kesehatan

4. Kepala Puskesmas Teluk Pucung Dr. Bambang

5. Bapak Panggih Mulyono, selaku Ketua RT teluk pucung beserta Keluarga

Besar.

6. Ibu Bd. Hj. Ade Suipah, S.SiT,MM, selaku pembimbing dari puskesmas.

7. Ibu Anjani Khairunnisa, S.ST selaku Pembimbing Akademik.

8. Kepada ayahanda dan ibunda tercinta yang telah memberikan semangat,

dukungan sehingga dapat menyelesaikan laporan PKMD.

9. Teman-teman mahasiswa yang selalu memberikan support dan kerjasamanya.

10.Warga masyarakat yang telah banyak membantu keberhasilan PKL ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan sehingga masih banyak terdapat kekurangan dari laporan ini, untuk

itu penulis mohon kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun dari

Page 4: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

berbagai pihak demi sempurnanya Laporan PKMD sehingga dapat bermanfaat

bagi kita semua.

Bekasi, September 2016

Penulis

Page 5: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

DAFTAR ISI

COVER DEPAN ..................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Tujuan ............................................................................................ 3

1. Tujuan Umum .......................................................................... 3

2. Tujuan Khusus ......................................................................... 3

C. Manfaat Praktis .............................................................................. 4

1. Bagi Masyarakat ...................................................................... 4

2. Bagi pemerintah desa/kelurahan .............................................. 4

3. Bagi Puskesmas Teluk Pucung ................................................ 4

D. Manfaat Teoritis ............................................................................ 4

1. Bagi Mahasiswa ....................................................................... 4

2. Bagi Institusi Pendidikan ......................................................... 5

3. Bagi Dinas Kesehatan Kota Bekasi ......................................... 5

BAB II TINJAUAN TEORI .................................................................. 6

A. Pengertian ASI .............................................................................. 6

B. Manfaat Pemberian ASI ................................................................ 6

C. Pentingnya ASI Eksklusif ............................................................. 7

D. Komposisi Zat Gizi Kolostrum, ASI dan Susu Sapi ..................... 8

E. Pengertian Diare ............................................................................ 8

F. Etiologi Diare ................................................................................ 9

G. Klasifikasi Diare ............................................................................ 11

H. Penatalaksanaan Diare ................................................................... 11

I. Pengertian Nutrisi .......................................................................... 12

J. Tujuan Nutrisi ................................................................................ 12

K. Pola Pemberian Makanan untuk Bayi ........................................... 12

L. Komponen Zat Gizi yang Dibutuhkan .......................................... 13

Page 6: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

M.Cara Memasak yang Tepat ............................................................ 15

N. Pengertian PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) .................. 15

O. Perilaku PHBS Dirumah Tangga .................................................. 16

P. Manfaat Rumah Tangga Ber-PHBS .............................................. 16

BAB III TINJAUAN KASUS ................................................................ 18

BAB IV PENUTUP ................................................................................ 36

A. Kesimpulan .................................................................................... 36

B. Saran .............................................................................................. 37

1. Bagi Mahasiswa ....................................................................... 37

2. Bagi Keluarga .......................................................................... 37

3. Bagi Institusi Pendidikan ......................................................... 37

4. Bagi Puskesmas Teluk Pucung ................................................ 38

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 7: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam

bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan

anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi

penerus bangsa memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam

meneruskan pembangunan bangsa. Berdasarkan alasan tersebut, masalah

kesehatan anak di prioritaskan dalam perencanaan atau penataan

pembangunan bangsa. (Ladies, Julpha. 2013)

Angka kesakitan bayi menjadi indikator kedua dalam menentukan derajat

kesehatan anak, karena nilai kesehatan merupakan cerminan dari lemahnya

daya tahan tubuh bayi dan anak balita. Angka kesakitan tersebut juga dapat

dipengaruhi oleh status gizi, jaminan pelayanan kesehatan anak, perlindungan

kesehatan anak, faktor sosial anak dan pendidikan ibu (Hidayat, 2008).

Diare adalah salah satu penyebab utama kematian pada anak balita secara

global. Kematian anak kisaran 800.000 setiap tahun akibat dari diare

(Pramudiarja, 2011)

Angka tingkat kematian yang dirilis UNICEF menunjukkan bahwa secara

global sekitar 2.000 anak di bawah usia lima tahun meninggal setiap hari

akibat penyakit diare. Dari jumlah tersebut sebagian besar atau sekitar 1.800

anak per hari meninggal karena penyakit diare karena kurangnya air bersih,

sanitasi dan kebersihan dasar. (UNICEF, 2011).

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskedes, 2007) yang dilakukan

oleh kemenkes badan Litbangkes pada tahun 2007 angka kematian bayi

karena diare sekitar 31,4% dan anak balita 25,2%. (Mulyadi Wijaya, Awi.

2012 ).

Sedangkan berdasarkan pola penyebab kematian semua umur, diare

merupakan penyebab kematian peringkat ke-13 dengan proporsi 3,5%.

Page 8: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

Sedangkan berdasarkan penyakit menular, diare merupakan penyebab

kematian peringkat ke-3 setelah TB dan Pneumonia dan terdapat bahwa

penyebab kematian bayi (usia 29 hari-11 bulan) yang terbanyak adalah diare

(31,4%).

Data BAPPENAS tahun 2007 dalam Atmawirakarta (2009), menyebutkan

Angka kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu 34 per 1.000 Kelahiran

Hidup (KH), jauh dari target yang diharapkan sebesar 26 per 1.000 KH.

Proporsi kematian bayi di Indonesia karena infeksi saluran pernapasan

sebesar 27,6% merupakan peringkat kedua setelah gangguan perinatal,

peringkat ketiga adalah diare dengan proporsi 9,4% (Raharjo, 2006).

Meskipun hal tersebut dapat dicegah dengan memberikan ASI Eksklusif,

karena ASI memberikan zat-zat kekebalan terhadap penyakit dan

menciptakan ikatan emosional antara ibu dan bayinya (Ramaiah, 2007).

Tetapi pada kenyataannya tingkat pemberian ASI Eksklusif masih sangat

rendah dan jauh dari target renstra sebesar 39% yang diharapkan, Menurut

KEMENKES RI 2015 di provinsi jawa barat cakupan ASI eksklusif pada

bayi umur 0-6 bulan sebesar 35,3 %. (Kemenkes RI, 2015)

Padahal dengan memberikan ASI Eksklusif dapat membantu mengurangi

angka kejadian diare pada bayi. Dari masalah tersebut ada beberapa faktor

yang menyebabkan ibu tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayinya yaitu :

karena ibu sibuk bekerja, karena kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga

mengenai pentingnya ASI Eksklusif, karena sosial budaya dan kepercayaan

terdahulu.

Setelah melakukan pendataan di desa Teluk Pucung RT 004 RW 001

Bekasi Utara ditemukan kasus diare yang terjadi pada By. Meisa. Diare

terjadi karena faktor defisiensi makanan, sosial ekonomi, pendidikan yang

rendah dan kurangnya pengetahuan akan pentingnya ASI Eksklusif, nutrisi

yang tepat untuk bayi, dan kurangnya pengetahuan tentang pencegahan

penyakit diare seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya PHBS.

Maka dari itu PKMD (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Desa)

merupakan bentuk pembelajaran klinik dengan menerapkan materi yang telah

Page 9: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

didapat dibangku kuliah terutama mata kuliah kebidanan kemunitas pada

keluarga, dimana mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata tentang peran

dan fungsi bidan di masyarakat dan memberikan kesempatan kepada

mahasiswa untuk bekerja dengan individu, keluarga dan kelompok di tatanan

pelayanan kebidanan serta dapat mengembangkan Asuhan Kebidanan

Komunitas pada keluarga dengan menggunakan manajemen kebidanan dan

pengorganisasisan masyarakat.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

keluarga binaan terhadap keluarga Tn.S kasus By. Meisa dengan diare di

Rt.004 Rw.001 Kel.Teluk Pucung – Bekasi Utara.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan komunitas dengan menggunakan

pola pikir 7 langkah varney dalam bentuk SOAP pada By.Meisa dengan

kasus diare ringan dan keluarga di Rt.004 Rw.001 Kel,Teluk Pucung –

Bekasi Utara.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu menguraikan konsep dasar asuhan kebidanan komunitas pada

keluarga Tn.S, By.Meisa dengan kasus diare ringan di Rt.002 Rw.001

Kel,Teluk Pucung – Bekasi Utara.

b. Mampu mengumpulkan data subjektif dan objektif maupun subjektif

pada By.Meisa dengan diare ringan di Rt.004 Rw.001 Kel,Teluk

Pucung – Bekasi Utara.

c. Mampu menentukan rumusan masalah dalam kebidanan komunitas

pada By.Meisa dengan Diare ringan di Rt.004 Rw.001 Kel,Teluk

Pucung – Bekasi Utara.

d. Mampu menyusun perencanaan dalam masalah kebidanan komunitas

pada By.Meisa dengan diare ringan di Rt.004 Rw.001 Kel,Teluk

Pucung – Bekasi Utara

Page 10: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

e. Mampu melaksanakan implementasi kegiatan sesuai dengan

perencanaan yang disusun dalam masalah kebidanan komunitas pada

By.Meisa dengan diare ringan di Rt.004 Rw.001 Kel,Teluk Pucung –

Bekasi Utara

f. Mampu melaksanakan Evaluasi kegiatan sesuai dengan implementasi

yang telah dilakukan dalam masalah kebidanan komunitas pada

By.Meisa dengan diare ringan di Rt.004 Rw.001 Kel,Teluk Pucung –

Bekasi Utara

C. Manfaat

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Masyarakat

Data dan informasi yang dimiliki mahasiswa dari hasil

pengumpulan data dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam

menangani masalah kebidanan komunitas.

b. Bagi Pemerintah Desa/ Kelurahan

Dapat mengetahui situasi masyarakat dari hasil pendataan

mahasiswa pada kegiatan pelatihan asuhan kebidanan komunitas yang

dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam kebijakan

pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya.

c. Bagi Puskesmas Teluk Pucung

Data hasil kajian dapat dijadikan data pendukung, update data

maupun triangulasi (crosscheck) data program sekaligus evaluasi

dalam kebijakan.

2. Manfaat Teoritis

a. Bagi Mahasiswa

Mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam melaksanakan

asuhan kebidanan komunitas pada By. Meisa dengan diare ringan dan

Page 11: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

keluarganya di Rt.004 Rw.001 Kel,Teluk Pucung – Bekasi Utara baik

secara mandiri maupun kolaborasi dengan petugas kesehatan yang lain

serta mampu mendokumentasikan hasil asuhan kebidanan dengan

SOAP.

b. Bagi Institusi Pendidikan (Akademi Kebidanan Gema Nusantara)

Institusi Pendidikan memperoleh gambaran tentang sejauh mana

para mahasiswa memahami ilmu yang diperoleh baik secara teori

maupun praktik tentang Asuhan Kebidanan komunitas yang telah

diberikan oleh Institusi Pendidikan selama proses pembelaran.

c. Bagi Dinas Kesehatan Kota Bekasi

1) Dinas Kesehatan dapat mengetahui masalah kesehatan yang

terjadi terutama masalah kebidanan yang ada di masyarakat

khususnya di RT.004 RW.001 Kelurahan Teluk Pucung Bekasi

Utara

2) Upaya Patnersif Networking dengan berbagai institusi pendidikan

kesehatan pemerintah daerah, pemerintah pusat, masyarakat,

organisasian, maupun organisasi profesi untuk mewujudkan

masyarakat yang sehat dan sejahtera.

Page 12: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian ASI

ASI adalah minuman yang dianjurkan untuk semua neonatus, termasuk

bayi prematur. ASI memiliki manfaat nutrisi, imunologis, dan fisiologis

dibandingkan dengan susu formula.

ASI merupakan susu yang diproduksi oleh manusia untuk dikonsumsi

bayi dan merupakan sumber gizi utama bagi bayi yang belum dapat mencerna

makanan padat.

ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan

lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan

makanan padat, seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan

tim.

B. Manfaat Pemberian ASI

1. Bagi Bayi

a. Sebagai nutrisi, karena mengandung campuran yang tepat dari

berbagai bahan makanan yang baik untuk bayi.

b. Menurunkan morbiditas

c. Meningkatkan jalianan kasih sayang.

d. Meningkatkan daya tahan tubuh, karena mengandung antibody yang

kuat untuk mencegah penyakit infeksi.

e. Dapat mencegah obesitas, diare, infeksi saluran pernapasan, otitis

media, asma,diabetes dan leukimia.

f. ASI mengoptimalkan perkembangan motorik, intelektual dan emosi.

(Maryunani, Anik. 2015)

Page 13: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

2. Bagi Ibu

a. Ibu yang menyusui bisa menguras kalori lebih banyak, maka akan

lebih cepat pulih ke berat badan sebelum hamil. (dalam hal ini, ibu

yang menyusui bayinya akan lebih cepat pulih/turun berat badannya

dari berat badan yang bertambah semassa kehamilan).

b. Membantu ibu memulihkan diri dari persalinannya.

c. Mengurangi kemungkinan terkena kanker idung telur dan kanker

payudara.

d. Dengan pemberian ASI eksklusif jangka lama, ibu dapat terhindar Ca

Mamae.

e. Aspek KB dapat terjadi sekitar 98% bila ASI eksklusif diberikan.

(Maryunani, Anik. 2015)

3. Bagi Keluarga

a. Aspek Ekonomi ; ASI tidak perlu dibeli, bayi jarang sakit.

b. Aspek Psikologi ; Kelahiran lebih jarang, suasana kejiwaan ibu, bayi

dan keluarga lebih dekat.

c. Aspek Kemudahan ; Menyusui sangat praktis, dapat diberikan kapan

saja.

(Maryunani, Anik. 2015)

C. Pentingnya ASI Eksklusif

Pentingnya pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan yaitu :

1. Pada periode ini, pemberian ASI saja sudah dapat memnuhi kebutuhan

gizi bayi.

2. ASI merupakan makanan terbaik dan terlengkap untuk bayi pada usia

ini.

3. Menyusui pada periode ini, sangat baik untuk bayi dan ibu, karena

dengan menyusui akan terbina hubungan kasih sayang antara ibu dan

anak.

Page 14: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

4. Kontak fisik dan hisapan bayi akan tetap merangsang produksi ASI pada

usia ini.

(Maryunani, Anik. 2015)

D. Komposisi Zat Gizi Kolostrum, ASI dan Susu Sapi

Tabel 2.1 komposisi Zat Gizi Kolostrum, ASI dan Susu Sapi

Gizi Kolostrum (100 gr)

SUSU (per 100 gr)ASI SUSU SAPI

Energi (kal) 58 77 65Protein (g) 2,7 1,1 3,5Lemak (g) 2,9 4 3,5Karbohidrat (g) 5,3 9,5 4,9Kalsium (mg) 31 33 118Fossor (mg) 14 14 93Besi (mg) 0,09 0,1 0Vitamin A (SI) 296 240 140Thiamin (mg) 0,015 0,01 0,03Riboflavin (mg) 0,029 0,04 0,17Niacin (mg) 0,075 0,2 0,1Asam askorbat (mg) 4,4 5 1Sumber : Stare dan Mc Williams dalam Winarno : 1987

E. Pengertian Diare

Diare merupakan suatu keadaan terjadinya imflamasi mukosa lambung

atau usus (C.L Betz & L.A Suwden, 2009). Menurut WHO 2008, diare

adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari. Diare ialah

keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3

kali pada anak dengan konsis tensi feses encer, dapat berwarna hijau atau

dapat bercampur lendir dan darah (Ngastiyah, 2006).

F. Etiologi Diare

Page 15: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

1. Faktor infeksi

a. Infeksi enterel

Infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama

diare, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E.coli, salmonella, shigella,

compylobacter, yersinia, aeromanas, dsb). Infeksi virus (endovirus,

adenovirus, rotavirus, astovirus, dll). Infeksi parasit (E.hystolytica,

G.lambia, T.hominis) dan jamur (C.albicans).

b. Infeksi parenteral

Merupakan infeksi diluar sitem pencernaan yang dapat

menimbulkan diare seperti OMA, tonsilitis, bronkopneumonia,

ensofalitis, dan sebagainya.

2. Faktor malabrorbsi

Malabsorbsi karbohidrat yakni disakarida (intoleransi laktosa,

maltosa, dan sikrosa), monosakarida (intoleransi alukosa, fruktosa dan

galaktosa). Intoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang

terpenting pada bayi dan anak. Disamping itu dapat pula terjadi

malabsorbsi lemak dan protein.

3. Faktor makanan

Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan besi, beracun, dan

alergi terhadap jenis makanan tertentu.

4. Patofisiologi

Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah :

a. Gangguan osmotik

Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan

menyebabkan tekanan osmotik dalam lumen usus meningkat

sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam lumen usus. Isi

rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk

mengeluarkannya sehingga timbul diare.

Page 16: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

b. Gangguan sekresi

Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus

akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam usus dan

selanjutnya timbul diare karena peningkatan isi lumen usus.

c. Gangguan motilitas usus

Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan

usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila

paristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh

berlebihan, selanjutnya dapat timbul diare pula.

d. Manifestasi klinis

Diare akut karena infeksi dapat disertai muntah-muntah, demam,

tenesmus, trematoschezia, nyeri perut dan atau kejang perut. Akibat

paling fatal dari diare yang lama tanpa rehidrasi yang adekuat adalah

kematian akibat dehidrasi yang menimbulan renjatan hipovolemik

atau gangguan biokimia berupa asidosis metabolik yang berlanjut.

Seseorang yang kekurangan cairan akan mersana haus, berat badan

berkurang, mata cekuns, lidah kering, tulang pipi tampak menonjo,

turgor kulit  menurun serta suara menjadi serak, keluhan dan gejala

ini disebabkan oleh deplesi air yang isotonik.

Karena kehilangan bikarbonat (HCO3) maka perbandingannya

dengan asam karbonat berkurang, mengakibatkan penurunan PH

darah yang merangsang pusat pernapasan sehingga frekuensi

pernapasan meningkat lebih dalam (pernapasan kusmaul).

Gangguan kardiovaskuler pada tahap hipovolemik yang berat

dapat terjadi berupa renjatan dengan tanda-tanda denyut nadi cepat

(>120x/mnit), tekanan darah menurun sampai tidak terukur, pasien

mulai gelsah, muka pucat, akral dingin dan kadang-kadang sianosis

karena kekurangan kalium. Pada diare akut juga dapat timbul aritmia

jantung, penurunan tekanan darah akan menyebabkan perfusi ginjal

menurun sampai timbul diguria/anuria. Bila keadaan ini tidak segera

Page 17: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

diatasi akan timbul penyulit nekrosis tubulus ginjal akut yang berarti

suatu keadaan gagal ginjal akut.

G. Klasifikasi Diare

Diare dapat dikelompokkan menjadi diare dengan dehidrasi berat, diare

dengan dehidrasi sedang atau ringan, diare tanpa dehidrasi, diare persisten,

dan disentri.

1. Diare dengan dehidrasi berat, apabila terdapat tanda letargis (mengantuk)

atau tidak sadar, mata cekung, serta turgor kulit buruk.

2. Diare dengan dehidrasi sedang atau ringan, apabila ditemukan tanda

seperti gelisah atau rewel,mata cekung, serta turgor kulit buruk.

3. Diare tanpa dehidrasi, apabila hanya ada salh satu tanda pada dehidrasi

berat atau ringan.

4. Diare persisten, apabila pada bayi terjadi diare sudah lebih dari 14 hari.

5. Disentri, apabila diare disertai darah pada tinja dan tidak ada tanda

gangguan saluran pencernaan.

H. Penatalaksanaan Diare

Memberikan ASI dalam jumlah banyak dan dengan intensitas sering

merupakan salah satu cara mengobati diare pada bayi usia 3 bulan, karena

ASI adalah satu-satunya makanan terbaik yang dapat dengan mudah diserap

oleh bayi usia 3 bulan. Selain ASI, susu formula juga boleh diberikan kepada

bayi tetapi harus encer. Air putih juga dapat dijadikan alternatif karena air

putih dengan mudah diserap tubuh untuk menggantikan cairan yang hilang.

Bila bayi rewel dan menangis terus, harus tenang. Bayi yang terserang

diare memang wajar rewel karena perutnya yang merasa nyeri akibat tidak

nyaman dengan sakit diare yang dialaminya. Orangtua sebaiknya

mengoleskan minyak telon kebagian perut hingga punggung bayi agar rasa

nyeri pada peru dapat teratasi sedikit. (Kurniawan, Shandy. 2015)

I. Pengertian Nutrisi

Page 18: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

Gizi atau disebut juga nutrisi, merupakan ilmu yang mempelajari perihal

makanan serta hubungan dengan kesehatan. Ilmu pengetahuan tentang gizi

(nutrisi) membahas sifat-sifat nutrient ( zat-zat gizi) yang terkandung dalam

makanan, pengaruh metaboliknya serta akibat yang ditimbulkan bila terdapat

kekurangan (ketidakcukupan) zat gizi. (Paath, 2005)

J. Tujuan Nutrisi

Dalam melaksanakan pemberian makanan untuk tumbuh kembang bayi.

Memberikan nutrient yang cukup untuk kebutuhan dalam :

1. Memelihara kesehatan dan memulihkan dari sakit.

2. Pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta psikomotor.

3. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam makanan

dengan berbagai rasa dan tekstur

4. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menguyah dan menelan

5. Melakukan adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energy

yang tinggi

6. Untuk mendidik kebiasaan makan yang baik

7. Kepuasaan

(Soenardi, Tuti. 2006)

K. Manfaat Gizi dalam Tumbuh Kembang Bayi

Manfaat nutrisi dalam tubuh, dapat membantu proses pertumbuhan dan

perkembangan anak serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat

kurang nutrisi dalam tubuh, seperti kekurangan energy dan protein, anemia,

defisiensi (kekurangan) yodium, defisiensi seng (Zn) defisiensi vit.A,

defisiensi thiamin, defisiensi kalium dan lain-lain.

Terpenuhi kebutuhan nutrisi bayi dan anak diharapkan anak dapat

tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang, dapat

meningkatkan kualitas hidup, serta mencegah terjadinya angka kematian dan

sakit. Nutrisi juga dapat membantu dalam aktivitas sehari-hari, karena nutrisi

Page 19: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

sebagai sumber tenaga, yang selalu dibutuhkan oleh organ dalam tubuh.

Sebagai sumber tenaga, nutrisi dapat diperoleh dari karbohidrat sebanyak 50-

55%,lemak sebanyak 30-35% dan protein sebanyak 15% ( Hidayat,2007).

L. Komponen Zat Gizi Yang Dibutuhkan oleh Bayi

Zat gizi merupakan unsur yang penting dalam nutrisi, yang dapat

memberikan fungsi tersendiri, kebutuhan nutrisi tidak dapat berfungsi secara

optimal, kalau tidak mengandung beberapa zat gizi yang sesuai dengan

kebutuhan tubuh.

Beberapa zat gizi yang dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu

golongan makro dan mikro. Untuk zat gizi makro terdiri dari kalori dan air,

untuk kalori berasal dari karbohidrat, protein, lemak, dan air, sedangkkan

kelompok zat gizi mikro terdiri dari vitamin dan mineral.

1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah

di setiap makanan, karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup.

Dapat diperoleh dari beras, roti, macaroni, kentang, tepung beras, tepung

maizena, tepung kacang hijau, terigu, jagung, singkong, ubi. Diperlukan

untuk menunjang aktivitas anak seperti: bergerak, berlari, bermain dll.

2. Protein

Protein adalah zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan

protoplasma sel ( sebagai zat pembangun). Terdiri dari: daging, ikan,

susu, ati, ayam, tahu, tempe, dan kacang-kacangan. Diperlukan untuk

pembentukan berbagai jaringan tubuh baru seperti dll.

3. Lemak

Lemak merupakan sumber yang kaya akan energi dan juga sebagai

pelindung organ tubuh, seperti pembuluh darah, saraf, organ dan lain-

lain dan juga dapat membantu dalam pengaturan suhu tubuh. Lemak

Page 20: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

berperan dalam pengangkutan vitamin A, D, E, dan K. Lemak dapat

diperoleh dari daging, minyak, margarine dan mentega.

4. Vitamin

Vitamin berguna dalam mengatur pertumbuhan dan dapat mencegah

berbagai penyakit. Kekurangan vitamin disebut avitaminosis. Terdapat

beberapa jenis vitamin yaitu :

a. Vitamin A ( sayuran yang berwarna hijau, buah-buahan yang

berwarna kunning jingga, seperti bayam, kangkung, pepaya, buncis,

wortel, mangga, jeruk, pisang ,dll.

b. Vitamin B

1) B1 ( Thiamin): Ikan, daging ayam, kacang-kacangan dan susu.

2) B2 (Riboflavin) larut dalam air : Telur, sayuran hijau, daging

tak  berlemak, susu, bijian lengkap.

3) B6 (piridoksin) : Biji-Bijian, sayuran, daging , pisangB12

(sianokobalamin) :

c. Vitamin C (asam askorbat) : Buah, jus jeruk

d. Vitamin D : Minyak hati ikan, susu, kuning, telur

e. Vitamin E (alfa tokoferol) : Sayuran daun hijau

f. Vitamin K : Hati, telur, saluran daun hijau

5. Mineral

Mineral dibutuhkan dalam jumlah sedikit,tetapi sangat penting.

Mineral dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

a. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah banyak

> 100 mg/hari. Yang termasuk mineral makro adalah natrium, klor,

fosfor, kalsiuum, magnesium, dan sulfur.

b. Mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit

< 100mg/hari, yang termasuk mineral mikro adlah mangan, fluor,

yodium, kobalt, besi dan tembaga ( Hidayat,2007).

M. Pola Pemberian Makanan Bayi

Page 21: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

Umur (bulan)

Jenis Makanan

Pemberian Dalam Sehari

0-6 ASI Sekehendak

6-8

ASI

Buah

Bubur susu

Sekehendak

1 kali

2 kali

8-10

ASI

Buah

Bubur susu

Nasi tim saring

Sekehendak

1 kali

1 kali

2 kali

10-12

ASI

Buah

Nasi tim saring

1 kali

3 kali

3 kali

(Hidayat, Azis A. 2007 .)

N. Cara Memasak yang Tepat

Dalam mengolah makanan harus di perhatikan jenis bahan makanan

yang ada, misalnya sayuran sebelum dipotong di cuci terlebih dahulu dan

dalam merebus atau mengukus tidak boleh dari 20 menit, sedangkan dalam

menggoreng ikan tidak boleh sampai kering. Agar gizi yang terkandungan

dalam makanan tidak hilang sehingga.

Catatan:

1. Cucilah tangan sebelun menyuapkan makanan pada balita

2. Pakailah bahan makanan yang baik dan aman, peralatan masak yang

bersih, dan cara memasak yang benar.

(Hidayat, Azis A. 2007)

Page 22: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

O. Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran, sehingga

anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang

kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan

dimasyarakat. (Chapter. 2012)

P. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dirumah Tangga

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota

rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup

bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

Rumah tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10

PHBS di rumah tangga yaitu :

1. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan

2. Memberi bayi asi ekslusif

3. Menimbang bayi/balita setiap bulan

4. Menggunakan air bersih

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

6. Menggunakan jamban sehat

7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu

8. Makan buah dan sayur setiap hari

9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari

10. Tidak merokok di dalam rumah

(Chapter. 2012)

 

Q. Manfaat Rumah Tangga Ber-PHBS

1. Bagi Rumah Tangga :

a. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.

b. Anak tumbuh sehat dan cerdas.

c. Anggota keluarga giat bekerja.

Page 23: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

d. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi

gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah

pendapatan keluarga.

2. Bagi Masyarakat:

a. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.

b. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah –masalah

kesehatan.

c. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

d. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber

Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan

jamban, ambulans desa dan lain-lain.

(DEPKES RI. 2010)

Page 24: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA By. M DENGAN DIARE

RINGAN DI KELURAHAN TELUK PUCUNG RT 004 RW 001

BEKASI UTARA

TAHUN 2016

IDENTITAS KELUARGA

1. Nama Kepala Keluarga : Tn. Slamet

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 40 Tahun

Agama : Islam

Suku bangsa : Jawa

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Buruh

Alamat : RT 004 RW 001, No. 26 Desa : Teluk Pucung

2. Anggota Keluarga

No Nama Umur SexHubungan

KeluargaPendidikan Pekerjaan Ket

1. Ny. Saidah34

tahun♀ Istri SMP IRT

2. An. Rahma 7 ♀ Anak SD Pelajar

3. An. Meisa3

bulan♀ Anak

Belum

Sekolah

4. Ny. Sutinah54

tahun♀ Orang Tua SD IRT

Page 25: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

3. Genogram (3 Generasi)

Keterangan :

= Garis Perkawinan = Garis Keturunan

= Laki-laki = Perempuan

4. Denah Rumah

5. Status Kesehatan Keluarga 6 Bulan Terakhir

No Nama Umur Sex Jenis Tempat

Keluarga Suami Keluarga Istri

Toilet

Kamar

Kamar

Dapur

Ruang Tamu

Page 26: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

Penyakit Berobat

1. By. Meisa 3 bulan ♀ Diare

RSUD

Kota

Bekasi

2. An. Rahma 7 tahun ♀Batuk,

Pilek

Puskesmas

Teluk

Pucung

6. Status Kesehatan Keluarga Saat Terakhir Survey

No Nama Umur SexJenis

Penyakit

Tempat

Berobat

1. By. Meisa 3 bulan ♀ Diare Bidan

7. Pengambilan keputusan dalam keluarga

Suami Istri

Suami & Istri Lain-lain

8. Kematian Dalam Setahun Terakhir :

Tidak ada

DATA KESEHATAN IBU

1. Ibu Bersalin (0-1 Tahun)

a. Siapa yang menolong persalinan :

( ) Petugas Kesehatan ( ) Dukun terlatih

( ) Dukun tidak terlatih Lain-lain, (sebutkan) …………….

Alasan bersalin dengan dukun : ……………………….

Page 27: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

b. Tempat bersalin

( ) Sarana Kesehatan ( ) Rumah

Lain-lain (sebutkan) ……………………..

Alasan bersalin dirumah/rumah dukun …………………….

2. Ibu Menyusui (Umur Anak Terakhir 0-1 Tahun)

a. Apakah ibu menyusui bayinya ? ( ) Ya ( ) Tidak

b. Keadaan gizi ibu menyusui : Berat badan ibu : 49 kg

c. Makanan yang dipantang selama menyusui : Tidak Ada

d. Penampilan ibu menyusui :

e. Kadar Hemoglobin :

f. Apakah ibu melakukan perawatan payudara : Ya/Tidak

Jika ya, bagaimana cara melakukannya : () Benar ( ) Salah

Jika tidak, alasannya : ( ) Tidak tahu ( ) Tahu tapi tidak mau

3. Sistim Reproduksi

a. PMS

b. Menopause : ( ) Ya () Tidak,

Bila ya, sudah berapa lama

Ada keluhan sebelum menopause : ( ) Ya ( ) Tidak,

Bila ya, Apa keluhannya

4. Keluarga Berencana

a. Akseptor KB : Ya/Tidak, bila tidak apa alasannya

b. Bila ya, jenis alat kontrasepsi yang digunakan : KB Suntik 3 Bulan

( ) Pil ( ) Suntik ( ) IUD ( ) Susu

( ) Kondom ( ) MOW/MOP, Lain-lain, Sebutkan …………

c. Berapa lama memakai alat kontrasepsi : 3 Bulan

d. Tempat Pelayanan KB di : ( ) Bidan, dokter ( ) RB ( ) RS

( ) Puskesmas ( ) Lain-lain, sebutkan

Page 28: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

DATA KESEHATAN BAYI

1. Status Gizi

a. BB : 2,8 Kg, PB : 47 Cm (Waktu lahir)

b. BB : 3,5 Kg, PB : 50 Cm (Saat pendataan)

c. Apakah bayi sering ditimbang : () Ya ( ) Tidak

Bila ya, apakah : () Teratur ( ) 12x/sesuai usia ( ) Tidak teratur

Tempat penimbangan : () Posyandu ( ) Puskesmas/Fasilitas

Kesehatan Lain

Bila tidak, alasan :

( ) Tidak tahu ( ) Yankes jauh ( ) Tahu, tapi ibu sibuk

( ) Tahu tapi tidak mau

BAYI BCGHB DPT POLIO

CAMPAK LENGKAP/TIDAK

1 2 3 1 2 3 1 2 3 4By. Meisa                                                                                       

2. Status Imunisasi

Bila tidak lengkap atau tidak imunisasi,, alasan :

( ) Tidak tahu ( ) Yankes jauh ( ) Tahu, tapi ibu sibuk

( ) Tahu tapi tidak mau

3. KMS

a. Apakah mempunyai KMS ? ( ) Ya ( ) Tidak

b. Bila ya, KMS terisi ( ) Ya ( ) Tidak

c. Apakah bayi sering ditimbang : ( ) Ya ( ) Tidak

Bila ya, apakah : ( ) Teratur (12x/sesuai usia) ( ) Tidak teratur

Dimana tempat penimbangan : ( ) Posyandu

( ) Puskesmas/Faasilitas kesehatan lain.

Page 29: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

Bila tidak, alasannya : ( ) Tidak tahu ( ) Yan-Kes jauh,

( ) Tahu, tapi ibu sibuk ( ) Tahu tapi tidak mau

4. Makanan Yang Diberikan Kepada Bayi

a. Status pemberian ASI : ( ) Masih diberikan ( ) Tidak diberikan

Jika tidak, alasan : ( ) Tidak tahu ( ) Tahu, tapi ibu sibuk

( ) Tahu tapi tidak mau ( ) ASI, sedikit/terhenti

( ) Ibu menderita suatu penyakit

b. Kesesuaian jenis makanan bayi (MPASI) dengan usia saat diberikan :

( ) Sesuai ( ) Tidak sesuai

Jika tidak sesuai, alasan : ( ) Tidak tahu

( ) Kebiasaan/tradisi setempat

( ) Lain-lain, (sebutkan) …………………...

5. Kesan Terhadap Bayi Saat Pendataan

Status gizi : ( ) Baik ( ) Cukup ( ) Kurang

6. Apakah Bayi Disusui? ( ) Ya ( ) Tidak

Bila ya, berapa lama akan disusui : ( ) < 2 tahun ( ) 2 tahun ( ) > 2 tahun

Bila tidak, alasannya …………………………

7. Pemberian PASI

( ) Sebelum 6 bulan, alasan karena bayi suka rewel dan kasihan

( ) Setelah 6 bulan

DATA LINGKUNGAN

1. Perumahan

Ventilasi : Baik Cukup Kurang

Lantai Rumah : Tanah Ubin Semen

Page 30: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

Kayu/Papan

2. Sumber Air Bersih

Sumur/Pompa Sungai

Mata Air Lain-lain

Kondisi Air :

Memenuhi syarat kesehatan

Tidak memenuhi syarat kesehatan

3. SPAL

Selokan/Got Empang Sembarangan

4. Pembuangan Tinja

Septik Tank Cubluk Cemplung

Sungai/selokan Sembarangan tempat

5. Kandang : Ada/Tidak Jenis binatang : Tidak ada

FASILITAS/SARANA KESEHATAN

1. Apakah di desa ini ada dana sehat? ( ) Ada ( ) Tidak

2. Jika ada apakah keluarga ikut serta ( ) Ya ( ) Tidak

3. Apakah di desa ini ada polindes? Ada/Tidak ada

4. Jika ada. Apakah keluarga memanfaatkan ( ) Ya ( ) Tidak

5. Jarak rumah dengan fasilitas kesehatan : ± 1 Km

6. Jenis transportasi yang digunakan ke pelayanan kesehatan, (pilih salah satu)

( ) Angkutan Umum ( ) Ojek

( ) Jalan kaki ( ) Lain-lain (sebutkan) ………..

Page 31: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum : Baik, tampak pucat

2. Pemeriksaan TTV

a. Tekanan Darah : Tidak Dilakukan

b. Nadi : 122 x/m

c. Suhu : 37,6 0C

d. Respirasi : 44 x/m

e. Berat badan : 3,5 kg

3. Kepala : Bersih, tidak ada saborea dan pedikulosis

4. Wajah : Simetris, tidak ada kelainan

5. Mata : Mata terlihat cekung

6. Hidung : Simetris kanan dan kiri, ada septum, tidak ada

pernapasan cuping hidung

7. Telinga : Simetris kanan dan kiri, tidak ada serumen

dan tidak ada kelainan

8. Mulut dan Gigi : Bibir tampak pucat, tidak ada labia skisiz dan

palate skisiz, reflek rooting (+), reflek sucking

(+)

9. Leher : Reflek tonik neck (+)

10.Ketiak : Tidak dilakukan

11.Dada : Dada simetris, tidak ada kelainan

12.Perut : Normal, tidak ada kelainan

13.Punggung : Normal, tidak ada Spinabifida

14.Genetalia : Tidak dilakukan

15.Ekstremitas Atas : Tidak ada kelainan, kulitnya terasa lembek

16.Ekstremitas Bawah : Tidak ada kelainan, kulitnya terasa lembek

ANALISA DATA

Penjajakan kesehatan tahap 1

1. Ancaman kesehatan

a. Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif

Page 32: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

b. Kurangnnya pengetahuan ibu tentang pencegahan penyakit diare

c. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai nutrisi yang tepat untuk bayi

d. Kurangnya kesadaran ibu mengenai PHBS

2. Status : Sehat/kurang sehat/tidak sehat

3. Situasi krisis

a. Apabila ibu tidak mengetahui tentang ASI eksklusif, maka bayi mereka

tidak diberi ASI eksklusif sehingga bayi akan mudah sakit dan daya tahan

tubuh bayi akan lebih rentan sakit dibandingkan dengan bayi dengan ASI

eksklusif.

b. Apabila ibu kurang mengetahui tentang cara pencegahan diare, maka ibu

tidak akan memperdulikan kebersihan lingkungan rumahnya, sedangkan

ibu mempunyai bayi yang usianya masih 3 bulan yang daya tahan tubuhnya

pun masih sangat rentan, dengan ibu tidak terlalu perduli akan kebersihan

lingkungan rumahnya dan kesehatan bayinya, itu dapat menyebabkan

berbagai penyakit kepada bayinya terutama penyakit diare. Keluarga Tn.S

juga sudah memberikan MPASI kepada bayinya tersebut dan sekarang si

bayi sudah mengalami penyakit diare ringan apabila tidak segera ditangani

dengan tepat dan benar maka si bayi bisa menjadi diare yang berat dan sulit

untuk ditangani.

c. Apabila ibu dan keluarga Tn. S kurang mengetahui nutrisi yang tepat untuk

bayi maka ibu dan keluarga Tn. S akan memberikan asupan nutrisi kepada

bayinya yang tidak sesuai dengan usianya. Dengan keluarga Tn. S

memberikan makanan yang tidak sesuai kepada bayinya seperti pisang,

maka di khawatirkan bayi usia 3 bulan, pencernaannya belum mampu

mencerna makanan yang seperti pisang dan itu dapat menimbulkan

penyakit yang tidak di inginkan bahkan bisa berakibat fatal terhadap

bayinya.

d. Apabila ibu dan keluarga kurang kesadaran akan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat, maka keluarga Tn. S tidak akan memperhatikan kebersihan

lingkungannya dan dengan lingkungan yang kotor maka keluarga Tn. S

Page 33: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

akan mudah terserang penyakit, karena sumber penyakit itu berada di

tempat-tempat yang kotor.

PERUMUSAN MASALAH

NO DATA MASALAH KESEHATAN

1. By. Meisa diberikan susu formula

pada usia 3 bulan.

Rendahnya kesadaran keluarga Tn.

Slamet mengenai pemberian ASI

Eksklusif terhadap bayinya,

keluarga Tn.S sudah memberikan

susu formula dan makanan

tambahan kepada bayinya yang

masih berusia 3 bulan, dengan

bayi usia tersebut jika tetap

dilanjutkan susu formula

dikhawatirkan bayi akan mudah

terserang oleh berbagai penyakit

2. By. Meisa mengalami diare Kurangnya pengetahuan keluarga

Tn. Slamet tentang penyakit diare

terhadap bayi dengan keluarganya

yang kurang memperhatikan

kebersihan lingkungan bayi dan

tidak segera ditangani dapat

mengakibatkan diare, jika diare

tidak dicegah dan ditangani dengan

tepat maka dapat menyebabkan

kematian bayi.

3. By. Meisa sudah diberikan MPASI

yang tidak sesuai dengan usianya

Kurangnya pengetahuan keluarga

Tn. S mengenai nutrisi yang tepat

untuk bayi maka dari itu keluarga

Tn. S sudah memberikan makanan

kepada bayinya berupa pisang,

Page 34: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

padahal usia bayinya masih sangat

belia dan pencernaannya pun

masih belum dapat mencerna

makanan secara optimal.

4. Kebersihan lingkungan yang kurang

sehat

Kurangnya kesadaran keluarga Tn.

S mengenai kebersihan

lingkungannya yang masih sedikit

kotor, dengan menaruh pakaiaan

yang telah kering dari jemuran,

ditumpuk begitu saja hingga tinggi

dan tidak segera dilipat. Itu bisa

menjadi tempat sarang nyamuk dan

hewan serangga lainnya yang bisa

menyebabkan penyakit

PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

Sesuai data yang diperoleh saat pengkajian terdapat masalah-masalah kesehatan

yaitu :

1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif

2. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pencegahan penyakit diare pada bayi

3. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai nutrisi yang tepat pada bayi

4. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan

sehat

Masalah

Komunitas

Sifat

Masalah

Kemungkinan

Masalah yang

dapat dirubah

Cara

Mengatasi

Masalah

Dukungan

Sumber

Daya

Keterkaitan

dengan

Program

Pendidikan

Jumlah

Skor

ASI

Eksklusif4 3 3 3 4 16

Diare 4 3 4 3 4 18

Page 35: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

PHBS

(Perilaku

Hidup

Bersih dan

Sehat)

3 3 2 3 3 14

Nutrisi pada

Bayi3 3 3 2 4 15

Keterangan :

4 : Sangat susah/Sangat terkait

3 : Susah/Terkait

2 : Cukup susah/Sedikit Terkait

1 : Mudah/Tidak Terkait

Dari jumlah skor di atas maka urutan prioritas masalah adalah :

1. Diare

2. ASI Eksklusif

3. Nutrisi pada Bayi

4. PHBS

PLANNING ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA

Tn.S

NoMasalah

KebidananTujuan Rencana Kebidanan Implementasi Evaluasi

1. Kurangnya

pengetahuan

ibu tentang

ASI

Eksklusif

Setelah

dilakukan

penyuluhan

tentang ASI

Eksklusif,

ibu bisa

mengerti

Melakukan

penyuluhan kepada

ibu dan keluarga

tentang pentingnya

ASI Eksklusif. Asi

Eksklusif yaitu

pemberian ASI tanpa

Sabtu, 27

Agustus 2016

jam 16:00

WIB

Keluarga Tn.S

mengerti tentang

pentingnya ASI

Eksklusif, dan ibu

bersedia untuk tidak

melanjutkan

pemberian susu

Page 36: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

dan paham

menganai

pentingnya

ASI

Eksklusif.

tambahan makanan

atau minuman

apapun selama 6

bulan pada bayi, ASI

itu sendiri sangatlah

penting untuk

kebutuhan makanan

bayi karena

kandungan dalam

ASI dapat

meningkatkan daya

tahan tubuh bayi agar

tidak mudah

terserang penyakit,

dan membantu

perkembangan

kecerdasan otak,

emosional dan

spiritual anak.

Walaupun ASI

Eksklusif sudah

gagal, tapi sebaiknya

ibu hanya

memberikan ASI saja

tanpa tambahan

makanan atau

minuman apapun.

formula dan makanan

tambahan lainnya

terhadap bayinya,

dan ibu bersedia

untuk melanjutkan

pemberikan ASI nya

agar diare si bayi

membaik dan daya

tahan tubuhnya bisa

membaik, dan tidak

mudah terserang

penyakit.

2. Kurangnya

pengetahuan

ibu tentang

pencegahan

Setelah

dilakukan

penyuluhan

tentang

Memberitahu ibu

tentang diare dan

cara pencegahan

Diare pada bayinya.

Sabtu, 27

Agustus 2016

jam 16:00

WIB

Keluarga Tn.S

mengerti tentang

diare dan cara

mencegah penyakit

Page 37: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

diare

terhadap

bayinya

pencegahan

diare, ibu

dapat

melakukan

penangan

secara

mandiri

agar bayi

bisa pulih

secara

perlahan-

lahan dari

diare yang

sedang

dialami

sekarang.

Memberitahu ibu

bahwa diare itu

adalah suatu keadaan

Buang Air Besar

(BAB) dengan

frekuensi lebih dari 4

kali dan lembek serta

cair.

Penyakit diare pada

bayi juga bisa

dicegah dengan cara

tetap memberikan

ASI, dan menjaga

kebersihan

lingkungan.

diare.

3. Kurangnya

Pengetahua

n ibu

mengenai

Nutrisi yang

tepat untuk

bayi

Setelah

dilakukan

penyuluhan

tentang

nutrisi yang

tepat untuk

bayi, ibu

dapat

memberikan

nutrisi yang

tepat pada

bayinya

sesuai

dengan usia

bayi

Memberitahu ibu

tentang nutrisi yang

tepat untuk bayi

sesuai usianya yaitu

pada usia 0-6 bulan

sebaiknya hanya

diberikan ASI saja,

pada usia 6-8 bulan

tetap berikan ASI

kemudian berikan

makanan tambahan

seperti bubur susu.

Pada usia 8-10 bulan

bayi tetap diberikan

ASI, kemudian

Sabtu, 27

Agustus 2016

jam 16:00

WIB

Keluarga Tn. S

mengerti tentang

nutrisi yang tepat

untuk bayi dan

keluarga Tn. S

bersedia untuk

menerapkan pada

bayinya.

Page 38: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

diberikan makanan

tambahan seperti

bubur nasi, nasi Tim.

Pada bayi usia 10-12

bulan tetap berikan

ASI, kemudia

berikan makanan

tambahan seperti

buah dan nasi Tim.

4. Kurangnya

pengetahuan

ibu

mengenai

PHBS

Setelah

dilakukan

penyuluhan

mengenai

PHBS, ibu

dan

keluarga

Tn.S dapat

menerapkan

Perilaku

hidup bersih

dan sehat

dalam

kehidupan

sehari-hari

Memberitahu ibu

mengenai pentingnya

PHBS, dengan

menerapkan PHBS

dalam kehidupan

sehari-hari guna

mencegah penyakit

yang mudah

menyerang seseorang

jika tidak

menerapkan perilaku

hidup bersih dan

sehat.

Ada 10 tatanan

PHBS yang dapat

diterapkan di rumah

tangga yaitu

persalinan di tolong

oleh tenaga

kesehatan, memberi

bayi asi ekslusif,

menimbang

Sabtu, 27

Agustus 2016

jam 16:00

WIB

Ibu dan Keluarga Tn.

S bersedia untuk

menerapkan perilaku

hidup bersih dan

sehat sesuai dengan

10 tatanan PHBS di

rumah tangga guna

mencegah mudahnya

keluarga Tn.S

terserang penyakit ,

dan ibu bersedia

untuk langsung

melipat pakaian yang

kering dari jemuran

dan tidak ditumpuk

lagi dilantai.

Page 39: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

bayi/balita setiap

bulan, menggunakan

air bersih, mencuci

tangan dengan air

bersih dan sabun,

menggunakan

jamban sehat,

memberantas jentik

di rumah sekali

seminggu, makan

buah dan sayur setiap

hari. melakukan

aktifitas fisik setiap

hari, tidak merokok

di dalam rumah

5. Kurangnya

pengetahuan

ibu tentang

ASI

Eksklusif

Setelah

dilakukan

kunjungan

ulang, ibu

dan

keluarga

Tn.S sudah

melanjutkan

ASI kepada

bayinya dan

tidak

memberikan

makanan

tambahan

lagi kepada

Melakukan

kunjungan ulang

kerumah keluarga

Tn.S untuk

mengevaluasi tentang

keberhasilan dalam

membina keluarga

Tn. S mengenai ASI

Jum’at, 02

September

2016 jam

19:00 WIB

Keluarga Tn.S sudah

melakukan

pemberian ASI saja

kepada bayinya tanpa

tambahan makanan

apapun guna untuk

meningkatkan daya

tahan tubuh bayi agar

tidak mudah

terserang berbagai

penyakit, terutama

penyakit diare yang

sudah sering terjadi

kepada bayinya.

Page 40: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

bayinya

hingga usia

bayinya 6

bulan.

6. Kurangnya

pengetahuan

ibu tentang

pencegahan

diare

terhadap

bayinya

Setelah

dilakukan

kunjungan

ulang,

diharapkan

ibu dan

Tn.S sudah

menerapkan

hidup bersih

dan sehat di

lingkungan

rumahnya

dan dapat

mencegah

terjadinya

diare lagi.

Melakukan

kunjungan ulang

kerumah keluarga

Tn.S untuk

mengevaluasi tentang

keberhasilan dalam

membina keluarga

Tn. S mengenai

pencegahan penyakit

Diare

Jum’at, 02

September

2016 jam

19:00 WIB

Keluarga Tn.S sudah

menerapkan hidup

bersih dan sehat di

kehidupan sehari-

hari, guna mencegah

terjadinya penyakit

terhadap keluarga

Tn. S, terutama untuk

mencegah terjadinya

diere yang berulang.

Lingkungan rumah

keluarga Tn.S terlihat

rapi Dan bersih.

7. Kurangnya

Pengetahua

n ibu

mengenai

Nutrisi yang

tepat untuk

bayi

Setelah

dilakukan

kunjungan

ulang, ibu

dan

keluarga Tn.

S sudah

menghentik

an MPASI

terhadap

bayinya

Melakukan

kunjungan ulang

kerumah keluarga

Tn.S untuk

mengevaluasi tentang

keberhasilan dalam

membina keluarga

Tn. S mengenai

nutrisi yang tepat

untuk bayi

Jum’at, 02

September

2016 jam

19:00 WIB

Keluarga Tn.S sudah

memberikan asupan

nutrisi yang tepat

terhadap bayinya

sesuai dengan

usianya yaitu hanya

ASI saja.

Page 41: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

yang masih

usia 3

bulan, dan

melanjutkan

ASI sesuai

dengan pola

pemberian

nutrisi bayi

pada usia 3

bulan

8. Kurangnya

pengetahuan

ibu

mengenai

PHBS

Setelah

dilakukan

kunjungan

ulang, ibu

dan

keluarga

Tn.S sudah

menerapkan

perilaku

hidup bersih

dan sehat

dalam

kehidupan

sehari-hari.

Melakukan

kunjungan ulang

kerumah keluarga

Tn.S untuk

mengevaluasi tentang

keberhasilan dalam

membina keluarga

Tn. S mengenai

perilaku hidup bersih

dan sehat

Jum’at, 02

September

2016 jam

19:00 WIB

Keluarga Tn.S sudah

menerapkan hidup

bersih dan sehat

sesuai dengan 10

tatanan PHBS di

rumah tangga agar

keluarga Tn. S dan

bayinya tidak mudah

terkena penyakit.

Rumah keluarga

Tn.S sudah terlihat

rapi, bersih, dan

sudah tidak ada

tumpukan pakaian

kering dari jemuran

di lantai.

BAB IV

PENUTUP

Page 42: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

A. Kesimpulan

Dalam melaksanakan Asuhan kebidanan pada By. Meisa dilakukan

secara komprehensif dan semua hasil asuhan telah di dokumentasikan dengan

menggunakan metode 7 langkah varney dan SOAP secara tepat dan benar.

Pengambilan data subjektif dan objektif pada By. Meisa, anamnesa,

pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik.

Setelah melakukan Asuhan kebidanan komunitas pada By. Meisa dan

mengevaluasinya dapat disimpulkan bahwa By. Meisa sedang mengalami

diare dan pada umumnya banyak ditemukan kurangnya pengetahuan ibu dan

keluarga tentang pentingnya ASI Eksklusif, kurangnya pengetahuan tentang

nutrisi yang tepat untuk bayi, kurangnya kesadaran tentang PHBS, dan cara

pencegahan penyakit diare terhadap bayinya sehingga dapat dijumpai ketidak

pedulian ibu untuk melakukan pemberian ASI secara Eksklusif terhadap

bayinya, kurangnya menjaga kebersihan lingkungan dan ibu sudah

memberikan makanan yang tidak sesuai dengan usia bayinya.

Asuhan yang dilakukan pada By. Meisa berlangsung secara sistematis

sesuai dengan prosedur tindakan. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil

pemeriksaan, memberitahu ibu dan keluarga tentang pentingnya ASI

Eksklusif pada Bayi, menganjurkan ibu untuk sering memberikan ASI kepada

bayinya, memberitahu ibu dan keluarga tentang tanda dan gejala diare,

memberitahu ibu dan keluarga tentang pencegahan penyakit diare serta

penatalaksaan terhadap penyakit diare, memberitahu ibu mengenai nutrisi

yang tepat untuk bayi, dan menganjurkan ibu utuk menerapkan PHBS dalam

kehidupan sehari-hari.

By. Meisa sudah dalam keadaan mulai membaik dan tidak ada tanda-

tanda masalah lebih lanjut. Ibu dan keluarga sudah banyak tahu tentang

pentingnya ASI Eksklusif, Nutrisi yang tepat untuk bayi, PHBS, dan cara

pencegahan diare terhadap bayinya. Ibu sekarang sudah memberikan ASI nya

saja tanpa tambahan makanan apapun, karena usia bayi yang masih sangat

Page 43: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

muda dan pencernaannya yang belum mampu mencerna makanan yang padat

dan susu formula.

B. Saran

1. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa diharapkan lebih dapat menggali lebih dalam dan secara

komprehensif mengenai kesehatan keluarga dan meningkatkan

pengetahuan mengenai asuhan kebidanan pada keluarga.

2. Bagi Keluarga

Dengan diadakannya penyuluhan ini diharapkan keluarga dapat mengenali

masalah kesehatan serta mampu mencari penyelesaian secara mandiri.

3. Bagi Institusi Pendidikan (Akademi Kebidanan Gema Nusantara)

a. Diharapkan mampu meningkatkan sarana dan perasarana yang dapat

membantu mahasiswa dalam meningkatkan keterampilan dibidang

tiori dan praktek yaitu sarana perbaikan dalam kualitas perpustakaan

dan akses internet dan prasarana yaitu kerja sama antar mahasiswa

agar terciptanya kualitas perpustakaan yang berkualitas.

b. Diharapkan mampu memperhatikan kualitas pendidikan dapat tetap

membimbing dan mengarah mahasiswa dengan membekali

keterampilan yang cukup dan juga ditunjang sarana yang memedai

dari lahan praktek yang sudah menerapkan asuhan kebidanan secara

komperhensif.

4. Bagi Puskesmas Teluk Pucung

Dengan adanya laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

petugas kesehatan khususnya bidan dalam memberikan asuhan kebidanan

Page 44: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

dan keluarga agar keluarga dapat secara mandiri menyelesaikan masalah

kesehatannya.

DAFTAR PUSTAKA

Page 45: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Jakarta:EGC

Chapter. 2012. PHBS. httprepository.usu.ac.idbitstream123456789315354Chapter

%20II.pdf. Diakses pada tanggal 25 Agustus 2016 pukul 19:00 WIB

Chapter. 2013. DIARE. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/53194/5

/Chapter%20II.pdf. diakes pada tanggal 27 Oktober 2016, pukul 19:20 WIB

DEPKES RI. 2010. PHBS. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin

/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2012.pdf. Diakses pada

tanggal 25 Agustus 2016

Hidayat, Azis A. 2007 .Siapa Bilang Anak Sehat Pasti Cerdas 6 kunci sukses

mempersiapkan anak tumbuh sehat dan cerdas. Jakarta : PT Elex Media

Komputindo

KEMENKES RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia. http://www.depkes.go.id/res

ources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-Indon

esia-2015.pdf. diakses pada tanggal 27 Oktober 2016, pukul 19:00 WIB

Kurniawan, Shandy. 2015. Cara Mengobati Diare pada Bayi 3 Bulan.

http://konsultasisehat.com/cara-mengobati-diare-pada-bayi-usia-3-bulan.html

.Diakses pada tanggal 27 Oktober 2016, pukul 20:15 WIB

Ladies, Julpha. 2013. Asuhan Bayi Sakit. http://zulfanafidina.blogspot.co.id/2013/

07/asuhan-kebidanan-bayi-sakit-pada-by-f.html

Page 46: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare

Mary E. Beck.. 2000. Ilmu Gizi dan Diet (Nutrition and Dietetics for nurses).

Yogyakarta : Yayasan Essentia Medica 

Maryunani, Anik. 2015. Asuhan Ibu Nifas & Asuhan Ibu Menyusui. Bogor : IN

MEDIA

Maryunani, Anik. 2015. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita & Anak Pra-sekolah.

Jakarta : IN MEDIA

Maryunani, Anik. 2015. Kamus Bidan Bergambar dalam Asuhan Kebidanan.

Bogor : IN MEDIA

Muliyadi, Awi. 2012. Data (Angka) Diare Indonesia. https://www.infodokterku.c

om/index.php/en/site-map/articles/98-daftar-isi-content/data/data-kesehatan/2

10-data-angka-diare-di-indonesia. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2016,

pukul 19:00 WIB

Paath, Erna Francin. 2005. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC

Sari, Anggrita. dkk. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Bogor : In Media

Soenardi, Tuti. 2006. Makanan Untuk Tumbuh Kembang Bayi. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama

Soetjiningsih. 2011. Seri Gizi Klinis ASI.Jakarta:EGC

UNICEF. 2011. Angka Kematian. http://www.unicef.org. Diakses pada tanggal 27

Oktober 2016, pukul 20:00 WIB

Page 47: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare
Page 48: Laporan PKMD terhadap bayi dengan diare