warta konservasi borobudur - kebudayaan.kemdikbud.go.id filewarta konservasi borobudur iv laporan...
TRANSCRIPT
Warta Konservasi Borobudur
ii
KATA PENGANTARDAFTAR ISI DAFTAR TABELIKHTISAR EKSEKUTIF
BAB I PENDAHULUANA. GAMBARAN UMUMB. DASAR HUKUMC. TUGAS DAN FUNGSI
SERTA STRUKTUR ORGANISASI
D. ISU-ISU STRATEGIS/PERMASALAHAN
BAB II PERENCANAAN KINERJABAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
B. REALISASI ANGGARAN BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
iiiiiiiv
122
7
9
14
3033
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perjanjian Kinerja Balai Konservasi Borobudur Tahun 2018 - 10Tabel 2 Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2017 dan 2018 -28Tabel 3 Perubahan Output Tahun 2017 dan 2018 - 29Tabel 4 Perbandingan Realisasi Tahun 2017 dan 2018 -29Tabel 5 Realisasi Anggaran Balai Konservasi Borobudur Tahun 2018 - 31
Warta Konservasi Borobudur
iv
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja
instansi pemerintah tentang keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan dari suatu program dan kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Laporan kinerja Balai Konservasi Borobudur menyajikan tingkat pencapaian 3 (tiga) Sasaran Kegiatan (SK) dengan 3 (tiga) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) pada tahun 2018 ini. 3 (tiga) sasaran kegiatan meliputi Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana kebudayaan, Sinergitas antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat, dan dunia usaha dalam pelestarian Kebudayaan dan Terselenggaranya layanan dalam rangka pendukungan manajemen dan tata kelola di bidang cagar budaya dan purbakala.
Setiap Sasaran Kegiatan (SK) yang direncanakan tersebut mempunyai Indikator Kinerja Kegiatan (IKK). Sasaran kegiatan peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana Kebudayaan mempunyai indikator kinerja kegiatan jumlah cagar budaya yang dilestrikan. Untuk sasaran kegiatan Sinergitas antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat, dan dunia usaha dalam pelestarian kebudayaan, mempunyai indikator kinerja kegiatan berupa jumlah event internalisasi cagar budaya. Dan untuk sasaran kegiatan terselenggaranya layanan dalam rangka pendukunagan manajemen dan tata kelola di bidang cagar budaya dan purbakala mempunyai indikator kinerja kegiatan berupa jumlah naskah hasil kajian pelestarian cagar budaya.
Pada tahun 2018 ini, Balai Konservasi Borobudur telah mencapai sasaran kegiatan dan indikator kinerja kegiatan yang telah ditentukan. Walaupun anggaran yang telah direncanakan untuk mendukung pencapaian sasaran kegiatan yang telah ditentukan tersebut tidak terserap secara maksimal.
Capaian kinerja merupakan hasil realisasi seluruh kegiatan selama tahun 2018 guna pemenuhan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja tahun 2018.Tahun 2018 merupakan tahun keempat dalam Renstra Balai Konservasi Borobudur jika dibandingkan dengan tahun pertama, yaitu tahun 2015 terdapat perbedaan dalam prosentase capaian anggaran. Pada tahun 2015 capaian serapan anggaran mencapai 95,62%, tahun 2016 capaian serapan anggaran mencapai 93,86%, tahun 2017 capaian serapan anggaran mencapai 91,31%, sedangkan tahun 2018 capaian serapan anggaran mencapai 95,11 %.
Kenaikan capaian ini terjadi karena adanya realisasi anggaran yang sudah direncanakan bisa terserap secara maksimal. Selain itu, juga dilakukan pengurangan anggaran pada belanja pegawai
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja
instansi pemerintah tentang keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan dari suatu program dan kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Laporan kinerja Balai Konservasi Borobudur menyajikan tingkat pencapaian 3 (tiga) Sasaran
v
karena adanya permintaan dari eselon 1 untuk pemenuhan gaji pegawai pada satker lain yang mengalami minus gaji. Sehingga dengan strategi tersebut maka anggaran yang sudah direncanakan bisa terserap secara maksimal, walaupun tidak 100 % terserap semua karena adanya sisa dari efisiensi belanja barang.
Meskipun anggaran yang dialokasikan Balai Konservasi Borobudur tersebut tidak tercapai semua, namun capaian fisik yang telah direncanakan telah terealisasi semua. Dengan demikian capaian sasaran dari kegiatan yang sudah direncanakan Balai Konservasi Borobudur pada tahun 2018 ini tercapai semua.
Dengan melihat hasil tahun 2018 ini, tentunya langkah kedepan Balai Konservasi Borobudur berusaha untuk melakukan kinerja yang lebih baik agar realisasi anggaran dan capaian fisik dari setiap kegiatan yang sudah direncanakan bisa lebih maksimal dan lebih baik.
Langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala tersebut yaitu dengan menyusun perencanaan kegiatan yang lebih matang dan cermat. Di samping kecermatan dalam perencanaan juga ditempuh langkah dengan cara meningkatkan publikasi kegiatan sehingga hasilnya bisa seperti yang diharapkan.
Grafik capaian keuangan selama 4 tahun
1
A. GAMBARAN UMUM
Balai Konservasi Borobudur merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) pusat yang berada di daerah. Secara kelembagaan Balai Konservasi Borobudur adalah UPT di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Secara teknis Balai Konservasi Borobudur berada dalam pembinaan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman dan secara pertanggungjawaban kepada UNESCO berada dalam pembinaan Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya. Balai Konservasi Borobudur merupakan unit kerja mandiri setingkat Eselon III yang berada di Kabupaten Magelang dan beralamat di Jalan Badrawati Borobudur Magelang Jawa Tengah.
Berdirinya Balai Konservasi Borobudur tidak lepas dari Proyek Pemugaran Candi Borobudur tahun 1973 – 1983. Candi Borobudur yang telah selesai dipugar memerlukan perawatan, pemantauan, dan penelitian secara terus menerus. Oleh karena itu, maka pada tahun 1991 berdiri Balai Studi dan Konservasi Borobudur. Pada tahun 2006 berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.40/OT.001/MKP-2006 tanggal 7 September 2006 berubah namanya menjadi Balai Konservasi Peninggalan Borobudur. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012 namanya berubah menjadi Balai Konservasi Borobudur. Terakhir Organisasi dan Tata Kerja Balai Konservasi Borobudur berubah lagi berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 tanggal 9 Oktober 2015.
Balai Konservasi Borobudur memilki peran yang penting dalam pelestarian cagar budaya di tanah air. Balai Konservasi Borobudur mempunyai tugas melaksanakan konservasi dan pelestarian Candi Borobudur beserta kawasan cagar budaya Borobudur. Dalam melaksanakan tugas tersebut Balai Konservasi Borobudur menyelenggarakan fungsi pelaksanaan kajian konservasi Candi Borobudur dan cagar budaya lainnya. Selain itu Balai Konservasi Borobudur juga menyelenggarakan fungsi pengamanan, pemeliharaan, pemugaran, pengembangan dan pemanfaatan, dokumentasi dan publikasi Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, dan kawasan cagar budaya Borobudur, pengembangan metode dan teknik konservasi cagar budaya, serta kemitraan di bidang konservasi dan pelestarian Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, dan
A. GAMBARAN UMUMA. GAMBARAN UMUM
Warta Konservasi Borobudur
2
kawasan cagar budaya Borobudur. Untuk memenuhi tugas dan fungsi tersebut, maka disusunlah berbagai kegiatan yang dilaksanakan
sendiri oleh Balai Konservasi Borobudur, maupun yang bekerjasama dengan berbagai instansi terkait lainnya. Balai Konservasi Borobudur saat ini aktif menjalin komunikasi dan kerjasama dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) seperti dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) se-Indonesia, PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, kalangan akademisi antara lain bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, komunitas kebudayaan serta dengan instansi terkait lainnya dalam upaya melaksanakan tugas dan fungsi serta untuk mewujudkan visi dan misi organisasi.
Untuk mendukung pencapaian visi, misi, sasaran, dan tujuan Balai Konservasi Borobudur telah disusun berbagai kegiatan pada tahun anggaran 2018. Penyusunan kegiatan tahun anggaran 2018 tersebut menggunakan acuan berbagai aturan pendukung, antara lain sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian;2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1992;4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004;
5. Peraturan Presiden RI Nomor 58 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Borobudur dan Sekitarnya;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 286/14/2014 tentang Satuan Ruang Geografis Borobudur Sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 tanggal 9 Oktober 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Konservasi Borobudur;
9. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai Konservasi Borobudur Tahun Anggaran 2018 Nomor DIPA-023.15.2.427775/2018 Tanggal 5 Desember 2017.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 55 Tahun 2012 tanggal 20 Juli 2012 yang diperbaharui melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 29 Tahun 2015 tanggal 9 Oktober 2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Konservasi Borobudur bahwa Balai Konservasi Borobudur memiliki tugas melaksanakan konservasi dan pelestarian Candi Borobudur dan kawasan cagar budaya Borobudur.
Untuk melaksanakan tugas tersebut maka Balai Konservasi Borobudur memiliki fungsi:a. Pelaksanaan kajian konservasi terhadap aspek teknik sipil, arsitektur, geologi, biologi, kimia, dan arkeologi
C. TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI
B. DASAR HUKUM
3
Candi Borobudur dan cagar budaya lainnya;b. Pelaksanaan pengamanan, pemeliharaan, dan pemugaran Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon,
dan kawasan cagar budaya Borobudur;c. Pelaksanaan pengembangan dan pemanfaatan Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, dan
kawasan cagar budaya Borobudur;d. Pelaksanaan dokumentasi dan publikasi Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, dan kawasan
cagar budaya Borobudur;e. Pelaksanaan Kemitraan di bidang konservasi dan pelestarian Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi
Pawon, dan dan kawasan cagar budaya Borobudur;f. Pelaksanaan pengembangan metode dan teknik konservasi cagar budaya;g. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Balai Konservasi Borobudur.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2016,
Balai Konservasi Borobudur dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dipimpin oleh Kepala Balai. Selanjutnya Kepala Balai dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh 2 orang pejabat struktural yaitu Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi Konservasi.1. Sub Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Balai Konservasi Borobudur. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, hubungan masyarakat, persuratan dan kearsipan, barang milik negara, dan kerumahtanggaan Balai Konservasi Borobudur.
Dalam melaksanakan tugas sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Konservasi Borobudur, sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan tanggung jawab adalah sebagai berikut :a. Melakukan penyusunan program kerja Sub Bagian dan konsep program kerja balaib. Melakukan penyusunsn rencana, program, kegiatan, sasaran, dan anggaran balaic. Melakukan verifikasi dan pengasahan dokumen pencairan anggaran balaid. Melakukan urusan pembayaran belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, dan pembayaran
lainnyae. Melakukan pembukuan dan pertanggungjawaban keuangan balaif. Melakukan penyusunan laporan keuangan balaig. Melakukan penyusunan bahan formasi dan rencana pengembangan pegawai balaih. Melakukan penyusunan usul penempatan, kepangkatan, pemindahan pegawai, dan mutasi lainnya di
lingkungan balaii. Melakukan penyusunan bahan usul penilaian angka kredit jabatan fungsional di lingkungan balaij. Melakukan penyusunan data dan informasi kepegawaian, urusan administrasi penilaian prestasi/kerja
pegawai, dan administrasi kepegawaian lainnyak. Melakukan penyusunan usul pegawai yang akan mengikuti pendidikan dan pelatihan, ujian dinas, ujian
penyesuaian ijazah, dan izin/tugas beajarl. Melakukan urusan pembuatan kartu pegawai, kartu isteri/kartu suami, asuransi kesehatan, tabungan
asuransi pensiun, tabungan perumahan, dan pemeriksaan kesehatan pegawai balai
Warta Konservasi Borobudur
4
m. Melakukan urusan disiplin dan pengembangan pegawai serta usul pemberian penghargaan pegawai balai
n. Melakukan usul pemberhentian dan pemensiunan pegawai balaio. Melakukan analisis organisasi, analisis jabatan, peta jabatan, dan analisis beban kerja balaip. Melakukan penyusunan bahan peta bisnis proses, sistem dan prosedur kerja, dan standart pelayanan
balaiq. Melakukan penyusunan bahan hubungan masyarakat balair. Melakukan penerimaan, pencatatan, dan pendistribusian surat masuk dan surat keluar balais. Melakukan penataan, pemeliharaan, dan usul penghapusan arsip dan dokumen balait. Melakukan urusan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, perawatan, pendistribusian, inventarisasi,
dan usul penghapusan barang milik negara balaiu. Melakukan sistem manajemen dan akuntansi barang milik negara balaiv. Melakukan urusan keamanan, ketertiban, kebersihan, dan keindahan di lingkungan balaiw. Melakukan peraturan penggunaan peralatan kantor, kendaraan dinas, ruang perkantoran, dan sarana
dan prasarana lainyax. Melakukan urusan keprotokolan, upacara, penerimaan tamu, dan rapat dinas balaiy. Melakukan pengelolaan perpustakaan balaiz. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen sub bagian; danaa. Melakukan penyusunan laporan sub bagian dan konsep laporan balai.
Untuk membantu pelaksanaan tugas sehari-hari pada Sub Bagian Tata Usaha, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Balai dibentuk 4 (empat) Urusan, yaitu Urusan Kepegawaian, Urusan Keuangan, Urusan Persuratan dan Urusan Perencanaan dan Rumah Tangga, Masing-masing urusan tersebut selanjutnya dipimpin oleh seorang Koordinator Urusan.
2. Seksi Konservasi
Seksi Konservasi dipimpin oleh Kepala Seksi Konservasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Balai Konservasi Borobudur. Seksi Konservasi mempunyai tugas melakukan pengkajian, pengamanan, pemeliharaan, pemugaran, pengembangan, pemanfaatan, dokumentasi, publikasi, dan pengembangan metode dan teknik konservasi cagar budaya serta kemitraan di bidang konservasi dan pelestarian Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, dan kawasan cagar budaya Borobudur.
Dalam melaksanakan tugas sebagai Kepala Seksi Konservasi Balai Konservasi Borobudur, sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan tanggung jawab adalah sebagai berikut :a. Melakukan penyusunan program kerja Seksi;b. Melakukan kajian konservasi terhadap aspek teknis sipil, arsitektur, geologi, biologi, kimia dan arkeologi
Candi Borobudur dan cagar budaya lainnya;c. Melakukan pengamanan, pemeliharaan, dan pemugaran Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi
Pawon, dan Kawasan Cagar Budaya Candi Borobudur;d. Melakukan pengembangan dan pemanfaatan Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, dan
Kawasan Cagar Budaya Candi Borobudur;e. Melakukan penyidikan terhadap pelanggaran cagar budaya di wilayah Kawasan Strategis Nasional
Borobudur;
5
f. Melakukan survei dan ekskavasi penyelamatan dan pengamanan di wilayah Kawasan Strategis Nasional Borobudur;
g. Melakukan pemberian kompensasi kepada masyarakat penemu atau pemilik cagar budaya di wilayah Kawasan Strategis Nasional Borobudur;
h. Melakukan dokumentasi dan publikasi Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, dan Kawasan Cagar Budaya Candi Borobudur;
i. Melakukan penyusunan bahan kemitraan dibidang pelestarain Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, dan Kawasan Cagar Budaya Candi Borobudur;
j. Melakukan pengembangan metode dan teknis konservasi cagar budaya;k. Melakukan penyusunan bahan layanan teknis kajian konservasi cagar budaya;l. Melakukan penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelestarian Candi Borobudur,
Candi Mendut, Candi Pawon, dan Kawasan Cagar Budaya Candi Borobudur;m. Melakukan penyajian koleksi cagar budaya di wilayah Kawasan Strategis Nasional Borobudur;n. Melakuan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Seksi; dano. Melakukan penyusunan laporan Seksi.
Agar pelaksanaan kegiatan teknis dapat tercapai secara optimal sesuai dengan Tupoksi Balai, maka berdasarkan Surat Keputusan Kepala Balai dibentuk 7 (tujuh) Kelompok Kerja (Pokja), yaitu Pokja Kajian dan Pengembangan, Pokja Laboratorium dan Kemitraan, Pokja Pemanfaatan dan Layanan Masyarakat, Pokja Dokumentasi, Pokja Publikasi, Unit Candi Borobudur serta Unit Candi Mendut dan Pawon. Masing-masing Pokja dipimpin oleh Koordinator Pokja.
7
Balai Konservasi Borobudur memiliki sumber daya manusia (SDM) sejumlah 76 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 73 orang Tenaga Pramubakti. PNS sejumlah 76 orang apabila ditinjau dari latar belakang pendidikan adalah sebagai berikut :a. Latar belakang pendidikan S2 sebanyak 7 orang, terdiri dari :
• Jurusan Arkeologi : 5 orang• Jurusan World Heritage : 1 orang• Jurusan Teknik Arsitektur : 1 orang
b. Latar belakang pendidikan S1 sebanyak 24 orang, terdiri dari :• Jurusan Arkeologi : 4 orang• Jurusan Geografi : 2 orang• Jurusan Geologi : 1 orang• Jurusan Biologi : 1 orang• Jurusan Fisika : 1 orang • Jurusan Teknik Sipil : 2 orang• Jurusan Teknik Arsitektur : 1 orang• Jurusan Teknik Geodesi : 1 orang• Jurusan Hukum : 2 orang• Jurusan Ilmu Komunikasi : 1 orang• Jurusan Komputer : 1 orang• Jurusan Sastra Inggris ` : 2 orang• Jurusan Pendidikan : 1 orang• Jurusan Ekonomi : 4 orang
c. Latar belakang pendidikan D3 sebanyak 6 orang, terdiri dari :• Jurusan Teknik Sipil : 1 orang• Jurusan Geodesi : 1 orang• Jurusan Kimia : 1 orang• Jurusan Otomatif : 1 orang• Jurusan Perpustakaan : 1 orang• Jurusan Pariwisata : 1 orang
d. Latar belakang pendidikan SMA/ STM sebanyak 35 orang.e. Latar belakang pendidikan SMP sebanyak 4 orang.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 286/14/2014 tentang Satuan Ruang Geografis Borobudur Sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional bahwa dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut konsekuensi Balai Konservasi Borobudur adalah terkait dengan masalah pelestarian kawasan cagar Borobudur. Adapun permasalahan yang ada antara lain sebagai berikut:
D. ISU-ISU STRATEGIS/PERMASALAHAN
Warta Konservasi Borobudur
8
a. Adanya 6 situs di Kawasan Cagar Budaya Borobudur yang belum tertangani dengan maksimal.b. Adanya dampak negatif terkait pengembangan pariwisata di Kawasan Cagar Budaya Borobudur yang
belum terkoodinir dengan baik. c. Sesuai UU Cagar Budaya No 10 tahun 2011 tentang Cagar Budaya yang tercantum dalam Bab VIII Pasal
97 bahwa pelestarian kawasan cagar budaya Borobudur perlu di bentuk suatu Badan Pengelola.
Selain permasalahan atau isu strategis yang ada diatas juga ada permasalahan yang melekat pada Balai Konservasi Borobudur terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsinya, antara lain:a. Permasalahan pemanfaatan terhadap Candi Borobudur sering mengalami kendala karena kurangnya
koordinasi antar pemangku kepentingan.b. Permasalahan arsip pemugaran Candi Borobudur yang sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Memory
of the World belum dikelola dengan baik, karena permasalahan sarana dan prasarana yang ada pada Balai Konservasi Borobudur. Bahwa Balai Konservasi Borobudur belum memiliki gedung kantor, sehingga pengelolaan akan arsip tersebut terkendala.
Penyerahan Sertifikat Arsip Pemugaran Borobudur sebagai MOW
9
Visi Balai Konservasi Borobudur disusun berdasarkan pemahaman terhadap Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Kebudayaan Tahun 2015–2019, serta Tugas dan Fungsi Balai Konservasi Borobudur. Adapun Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015 – 2019 adalah “Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dengan Berlandaskan Gotong Royong”. Sedangkan Visi Direktorat Jenderal Kebudayaan Tahun 2015 – 2019 adalah “Terbentuknya Insan dan Ekosistem Kebudayaan yang Berkarakter dan Berlandaskan Gotong Royong”.
Memperhatikan Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Visi Direktorat Jenderal Kebudayaan Tahun 2015 – 2019 serta mempertimbangkan Tugas dan Fungsi Balai Konservasi Borobudur dan tantangan pembangunan ke depan, Visi Balai Konservasi Borobudur Tahun 2015 – 2019 dirumuskan sebagai berikut:
“Terwujudnya Kelestarian Candi Borobudur Sebagai Warisan Dunia danBalai Konservasi Borobudur Sebagai Pusat Kajian Konservasi Cagar Budaya
yang Berlandaskan Gotong Royong”
Dalam rangka mewujudkan visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan Tupoksi Balai Konservasi Borobudur, sebagaimana tertuang dalam tugas pokok dan fungsinya maka Misi Balai Konservasi Borobudur adalah :
Warta Konservasi Borobudur
10
Berdasarkan Visi dan Misi maka ditetapkan Tujuan Strategis Balai Konservasi Borobudur sebagai berikut :
Dalam rangka mencapai tujuan strategis, Balai Konservasi Borobudur menetapkan target tahunan yang akan dicapai, yaitu melalui perjanjian kinerja tahun 2018.
Berikut ringkasan Perjanjian Kinerja Balai Konservasi Borobudur tahun 2018.Program : Program Pelestarian BudayaKegiatan : Pelestarian dan Pengelolaan Peninggalan Purbakala
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target AnggaranPeningkatan ketersediaan sarana dan prasarana kebudayaan
I Jumlah cagar budaya yang dilestarikan
4 cagar budaya 2.682.118.000
Sinergitas antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat, dan dunia usaha dalam usaha pelestarian kebudayaan
II Jumlah event internalisasi cagar budaya
20 event 2.908.901.000
Terselenggaranya layanan dalam rangka pendukungan manajemen dan tata kelola di bidang cagar budaya dan purbakala
III Jumlah naskah hasil kajian pelestarian cagar budaya
18 naskah 839.581.000
Kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2018 ditetapkan berdasarkan program, kebijakan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis Balai Konservasi Borobudur, yang terdiri dari :
1. Event Internalisasi Cagar BudayaPada output ini meliputi beberapa kegiatan dengan dukungan anggaran sebesar Rp2.908.901.000,00 yaitu :1. Kemah Cagar Budaya2. Workshop Penyusunan Dokumen Visitor Manajemen Candi Borobudur3. Borobudur Forum4. Seventh International Expert Meeting on Borobudur5. Edukasi Pelestarian Cagar Budaya untuk Pelajar6. Simulasi Siaga Candi Mendut7. Edukasi Pelestarian Cagar Budaya untuk Pramuka8. Edukasi Pelestarian melalui Pendidikan Cagar Budaya untuk Guru9. Workshop Pengembangan Borobudurpedia10. Workshop Aplikasi Tekhnologi Digital Fotografi untuk Cagar Budaya11. Pameran Cagar Budaya Bersama Komunitas di Magelang
1. Event Internalisasi Cagar Budaya1. Event Internalisasi Cagar Budaya
11
12. Pameran Cagar Budaya dalam rangka Indonesiana13. Pameran MOW Borobudur14. Pameran Partisipasi Cagar Budaya15. Workshop Konservasi Penanganan Candi Mendut16. Workshop Nanotekhnologi untuk Konservasi Cagar Budaya17. Diskusi Prakajian18. Diskusi Hasil Kajian19. Workshop Hasil Kajian Konservasi Tradisional20. Workshop Pelestarian Rumah Tradisional
2. Naskah Pelestarian Cagar BudayaPada output ini meliputi beberapa kegiatan dengan dukungan anggaran Rp839.581.000,00 yaitu :1. Penyusunan Naskah Jurnal Borobudur Vol XII Nomor 12. Penyusunan Naskah Jurnal Borobudur Vol XII Nomor 23. Penyusunan Buletin Warta No. 84. Penyusunan Naskah Cerita Bergambar Karmawibangga seri 45. Penyusunan Buku Tematik Kajian6. Pendokumentasian Relief Jataka Berbasis Virtual Reality7. Penyusunan Naskah Buku Lalitavistara8. Penyusunan Naskah Buku Relief Jataka9. Pembuatan Borobudur Virtual10. Kajian Penggunaan Menthol untuk Bahan Konsolidan Cagar Budaya Arang11. Kajian Pengaruh Intensitas Suara terhadap Bangunan Cagar Budaya tahap II12. Kajian Rekonstruksi Chattra pada Stupa Induk Candi Borobudur13. Kajian Pelestarian Situs-Situs Kawasan Cagar Budaya Borobudur14. Kajian Hidrologi Candi Borobudur15. Kajian Klasifikasi dan Analisis Kontekstual Jenis Tanaman pada Relief Candi Borobudur16. Kajian Konservasi Berbasis Kearifan Tradisional Berdasarkan Naskah Ka Ga Nga17. Kajian Dampak Perkuatan Beton terhadap Struktur dan Material Candi Dermo Jawa Timur18. Kajian Stabilitas Struktur Candi Mendut
3. Cagar Budaya yang DilestarikanPada output ini meliputi beberapa kegiatan dengan dukungan anggaran sebesar Rp2.682.118.000,00 meliputi 4 cagar budaya yaitu :A. Pelestarian Cagar budaya Borobudur
1. Pemeliharaan Rutin Candi Borobudur 2. Penataan Halaman Candi Borobudur3. Pembenahan Saluran Drainase Halaman dan Struktur Candi Borobudur4. Penanganan Kebocoran Candi Borobudur5. Rehabilitasi Bengkel Kerja dan Gudang Peralatan candi Borobudur6. Pengadaan Bahan Analisis Laboratorium Cagar Budaya7. Pembenahan Pagar Zona 1 Candi Borobudur
3. Cagar Budaya yang Dilestarikan3. Cagar Budaya yang Dilestarikan
2. Naskah Pelestarian Cagar Budaya2. Naskah Pelestarian Cagar Budaya
Warta Konservasi Borobudur
12
8. Pembenahan Sarana Pelestarian pada Struktur Candi Borobudur9. Pengintegrasian Sistem CCTV Candi Borobudur10. Pembenahan Instalasi Penerangan Candi Borobudur11. Perawatan Lingkungan Zona1 Candi Borobudur12. Pembenahan Sarana Aksesibilitas Pengunjung pada Struktur dan
Halaman Candi Borobudur
B. Pelestarian Cagar budaya Mendut1. Pembenahan Pagar Situs Candi Mendut2. Pembenahan Bengkel Kerja Candi Mendut3. Penataan Vegetasi Lingkungan Zona 1 Candi Mendut 4. Penataan Halaman Candi Mendut5. Pembenahan Halaman Zona 1 Candi Mendut
C. Pelestarian Cagar budaya Pawon1. Sewa Werk keet Candi Pawon2. Penataan Halaman Candi Pawon
D. Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Borobudur1. Penilaian dan Pemberian Kompensasi Temuan Cagar Budaya di KCB
Borobudur2. Monitoring dan Evaluasi Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi
Pawon dan Kawasan Cagar Budaya Borobudur
4. Layanan Dukungan Manajemen Eselon 1Pada output ini meliputi beberapa kegiatan dengan dukungan anggaran sebesar Rp232.535.000,00 yaitu :
1. Penyusunan Rencana Pelestarian Cagar Budaya Borobudur2. Pemagangan mengenai Konservasi Lukisan di Galeri Nasional Indonesia3. Workshop Pengawasan Internal4. Workshop Manajemen Bencana Kebakaran5. Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah6. Pelatihan Kesamaptaan
5. Layanan Internal (Overhead)Pada output ini meliputi beberapa kegiatan dengan dukungan anggaran Rp2.091.700.000,00 yaitu :1. Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi2. Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
4. Layanan Dukungan Manajemen Eselon 14. Layanan Dukungan Manajemen Eselon 1
5. Layanan Internal (Overhead)5. Layanan Internal (Overhead)
13
6. Layanan PerkantoranPada output ini meliputi beberapa kegiatan dengan dukungan anggaran Rp9.112.537.000,00 yaitu:1. Pembayaran Gaji dan Tunjangan 2. Operasional dan Pemeliharaan Kantor, terdiri dari:
a) Honor Tetapb) Keperluan Sehari-hari Perkantoranc) Pengepakan/Pengiriman/Pengangkutan Barang dan Dokumend) Perjalanan (DN) dalam rangka Pembinaan/Koordinasi dan Konsultasie) Honor Pramubakti/Sopir/Satpam Non PNSf) Konsumsi Rapat dan Hidangan Tamug) Langganan Surat Kabar dan Majalahh) Pemeliharaan Inventaris Kantori) Pemeliharaan Kendaraan Roda 2j) Pemeliharaan Kendaraan Roda 4k) Pemeliharaan Kendaraan Lapangan Double Cabinl) Pemeliharaan Gedung Kantorm) Pengadaan Pakaian Satpam/Sopir dan Pesuruhn) Langganan Daya dan Jasa o) Penggandaan dan Penyalinan Dokumen
6. Layanan Perkantoran6. Layanan Perkantoran
Warta Konservasi Borobudur
14
Sesuai Perjanjian Kinerja tahun 2018, Balai Konservasi Borobudur menetapkan 3 Sasaran Srategis dengan 3 Indikator Kinerja Kegiatan untuk dicapai. Berikut informasi tingkat ketercapaiannya selama tahun 2018.
Sasaran 1 Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana kebudayaanIndikator Kinerja :Jumlah cagar budaya yang dilestarikan
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA BALAI KONSERVASI BOROBUDUR
BAB III
15
IKK.1 “Jumlah Cagar Budaya yang Dilestarikan” Jumlah cagar budaya yang dilestarikan realisasi capaiannya telah mencapai target yaitu sebanyak 4 cagar budaya yang meliputi 21 kegiatan. Semua kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada bulan Januari s.d. Desember 2018.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Balai Konservasi Borobudur dalam rangka meningkatkan kualitas kelestarian Candi Borobudur sebagai warisan dunia dengan tujuan adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kegiatan konservasi yang berkelanjutan dalam rangka pemeliharaan dan pelestarian Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon dan kawasan cagar budaya Borobudur
b. Meningkatkan mutu kegiatan observasi kerusakan dalam rangka pelestarian Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon dan kawasan cagar budaya Borobudur
c. Meningkatkan upaya pelindungan dalam rangka pemeliharaan dan pelestarian Candi Borobudurd. Menurunkan faktor-faktor penyebb kerusakan candi.
Realisasi 2017
Tahun 2018 Target Akhir Renstra 2019
% Capaian Realisasi Terhadap Target Akhir
Renstra 2019Target Realisasi %
88,62% 97,58% 94,49% 96,83% 95,20% 95%
Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan adanya dukungan beberapa program/kegiatan yang dilaksanakan antara lain :1. Penyelamatan Cagar Budaya2. Pemeliharaan Cagar Budaya3. Monitoring Cagar Budaya
Hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian target antara lain :1. Penyusunan DED pekerjaan fisik yang kurang optimal2. Mekanisme pengawasan pekerjaan kurang optimal
Warta Konservasi Borobudur
16
3. Dinamika pemanfaatan cagar budaya yang semakin bervariasi
Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan agar target indikator kinerja dapat tercapai antara lain :1. Perlu adanya dukungan tenaga teknis bidang teknik sipil dan arsitektur2. Perlu dukungan dan penambahan tenaga teknisi konservasi cagar budaya3. Perlu adanya keputusan dan kebijakan yang tepat dalam aspek pemanfaatan cagar budaya.
Kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam Cagar Budaya yang dilestarikan.Dalam penyelamatan cagar budaya kegiatan yang dilaksanakan adalah Penilaian dan pemberian kompensasi
temuan cagar budaya di KCB Borobudur.
Batu komponen candi Koin VOC
Pemberian piagam penghargaan atas temuan cagar budaya
Kegiatan penyelamatan cagar budaya dilaksanakan sebagai upaya untuk menghindarkan dan/atau menanggulangi benda temuan yang diduga cagar budaya dari kerusakan, kehancuran atau kemusnahan. Benda temuan yang diduga cagar budaya diamankan di Balai Konservasi Borobudur, kemudian dilakukan kajian terhadap benda temuan. Jika berdasarkan kajian, benda, bangunan, struktur atau lokasi temuan merupakan Cagar Budaya, maka penemu berhak memperoleh kompensasi.
17
Dalam Pemeliharaan Cagar Budaya meliputi kegiatan pemeliharaan di Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon terdapat 19 kegiatan dan sudah dilaksanakan semua.
Pembersihan mekanis basah candi Borobudur dengan air bertekanan tinggi Pembenahan saluran drainase lantai candi Borobudur
Beberapa kegiatan untuk pemeliharaan dan pelestarian Candi Borobudur yang dilakukan diantaranya adalah penanganan kebocoran pada dinding candi, pembersihan dengan menggunakan steam cleaner, penataan kembali batu di lantai lorong candi, pembenahan sarana bengkel kerja dan peralatan Candi Borobudur.
Monitoring dan Evaluasi Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon dan Kawasan Cagar Budaya Borobudur.
Seiring ditetapkannya Candi Borobudur sebagai warisan dunia dan bertaraf Internasional, maka menjadi tanggung jawab bagi Bangsa Indonesia untuk melakukan usaha pelestarian dan pelindungan serta pemanfaatan terhadap Candi Borobudur dan kawasannya. Pemeliharaan dan perawatan tersebut tidak terlepas dari pengawasan dari UNESCO. Lokasi Candi Borobudur yang terletak di atas bukit sangat rentan terhadap faktor lingkungan sekitar, juga terhadap faktor cuaca dan iklim yang berpengaruh dominan. Sehingga perlu melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan-perkembangan yang terjadi di monumen candi dan lingkungan sekitarnya.
Kegiatan monitoring dan evaluasi meliputi 6 kegiatan yaitu monev keterawatan batu, monev dampak lingkungan, monev geohidrologi, monev stabilitas struktur candi dan bukit, monev pemanfaatan candi, dan monev kawasan cagar budaya Borobudur.
Warta Konservasi Borobudur
18
Monitoring Geohidrologi Candi Borobudur
Monitoring dan evaluasi Geohidrologi efektifitas lapisan penyaring (filter layer) untuk mengetahui efektifitas lapisan penyaring dalam menahan erosi tanah bukit Candi Borobudur serta debit air yang keluar
19
Sasaran 2 Sinergitas antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam pelestarian cagar budayaIndikator Kinerja :Jumlah event internalisasi cagar budaya
IKK.1 “Jumlah Event Internalisasi Cagar Budaya” Event internalisasi cagar budaya pada tahun 2018 realisasi capaiannya telah mencapai target yaitu sebanyak 20 event kegiatan. Semua kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada bulan Januari s.d. Desember 2018.
Realisasi 2017
Tahun 2018 Target Akhir Renstra 2019
% Capaian Realisasi Terhadap Target
Akhir Renstra 2019Target Realisasi %84,31% 97,58% 94,37% 96,71% 95,20% 95%
Warta Konservasi Borobudur
20
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Balai Konservasi Borobudur dalam rangka memberi pemahaman tentang arti pentingnya pelestarian cagar budaya pada masyarakat. Pada akhir-akhir ini, perkembangan paradikma pemikiran masyarakat sangatlah dinamis, hal ini tentunya juga berdampak pada pola pikir masyarakat, salah satunya pemikiran masyarakat akan pemanfaatan terhadap bangunan cagar budaya.
Pemanfaatan akan bangunan cagar budaya sangatlah beraneka ragam, baik dari unsur pariwisata, ekonomi, sosial, pendidikan maupun keagamaan. Dalam pemanfaatan cagar budaya tentunya harus mempertimbangkan pentingnya aspek pelestarian. Hal ini dilakukan demi lestarinya cagar budaya yang dimanfaatkan.
Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan adanya dukungan beberapa program/kegiatan yang dilaksanakan pada indikator internalisasi cagar budaya. Bentuk kegiatan tersebut terbagi dalam beberapa konsep kegiatan, yaitu :1. Pameran cagar budaya.2. Sosialisasi pelestarian cagar budaya.3. Workshop pelestarian cagar budaya.Sasaran dari tiap kegiatan tersebut adalah masyarakat, yang mana bertujuan agar masyarakat memahami pentingnya akan pelestarian cagar budaya dan diharapkan masyarakat bisa berperan aktif dalam upaya pelestarian cagar budaya.
Meskipun sasaran tercapai semua, namun masih terdapat hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian target dalam event internalisasi cagar budaya antara lain :1. Kurangnya koordinasi dengan pihak lain seperti masyarakat, pemerintah daerah maupun stake holder
yang terkait sehingga pencapaian sasaran kurang optimal2. Adanya pemanfaatan candi yang semakin kompleks3. SOP Pemanfaatan masih sebatas Ijin pemanfaatan, belum mencakup batasan area pemanfaatan secara
lebih spesifik4. Kegiatan yang berskala besar di Zona 2 yang berdampak terhadap Candi Borobudur hanya ada ijin dari
PT Taman Wisata Candi Borobudur.
Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan agar target indikator kinerja dapat tercapai dengan mengupayakan strategi untuk meminimalisir kendala yang ada, yaitu dengan cara :1. Meningkatkan koordinasi dengan para pemangku baik masyarakat, pemerintah daerah maupun
stakeholder.2. Terdapat aturan atau SOP yang jelas dan tegas dalam pemanfaatan candi yang semakin kompleks3. Penyempurnaan SOP Pemanfaatan agar lebih spesifik.4. Kegiatan yang berskala besar di Zona 2 yang berdampak terhadap Candi Borobudur tetap harus
mengajukan ijin ke Direktorat WDB, Jakarta.
Pameran Cagar Budaya pada tahun 2018 ini ada 4 kegiatan pameran yaitu pameran cagar budaya bersama komunitas, pameran dalam rangka Indonesiana, pameran MOW Borobudur dan pameran partisipasi cagar budaya.
21
Pameran Cagar Budaya dalam rangka Indonesiana untuk mensukseskan Internasional Gamelan
Festival 2018 di Kota Surakarta
Pameran Cagar Budaya dalam rangka Indonesiana dengan tema “Seni Pertunjukan Masyarakat Jawa Kuno” yang dilaksanakan di Surakarta, 9 s.d. 16 Agustus 2018, merupakan inteprestasi dan nilai-nilai penting yang terkandung dalam relief Candi Borobudur sebagai gambaran seni pertunjukan masayarakat jawa kuno. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan Internasional Gamelan Festival.
Warta Konservasi Borobudur
22
Kegiatan pameran arsip Borobudur sebagai arsip MOW
Diskusi publik dalam rangka kegiatan pameran MOW Borobudur
Pameran MOW Borobudur diselenggarakan pada bulan Oktober dan November 2018 di 4 kota yaitu Yogyakarta, Surabaya, Bandung dan Semarang. Penyelenggaraan pameran ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk penyampaian informasi tentang arsip sejarah pemugaran Candi Borobudur yang telah masuk sebagai Daftar Ingatan Dunia (Memory of The World). Tujuan pameran MOW Borobudur adalah menyebarluaskan informasi dalam bentuk teks, gambar, sketsa dan foto arsip sejarah pemugaran Candi Borobudur untuk memperkuat karakter dan jati diri bangsa dalam kebhinekaan melalui memory kolektif masa.
23
Sosialisasi Pelestarian Cagar Budaya pada tahun 2018 ini ada 6 kegiatan diantaranya adalah Edukasi pelestarian cagar budaya, Kemah Cagar Budaya, Borobudur Forum dan Simulasi Siaga Candi Mendut.
Edukasi Pelestarian Cagar Budaya untuk Pelajar
Warta Konservasi Borobudur
24
Workshop Pelestarian Cagar Budaya pada tahun 2018 ini ada 10 kegiatan diantaranya adalah Workshop penyusunan dokumen visitor manajemen Candi Borobudur, Seventh International Expert Meeting on Borobudur, Workshop Nanoteknologi untuk Konservasi Cagar Budaya, dll.
Seventh International Expert Meeting on Borobudur
Kegiatan Seventh International Expert Meeting on Borobudur pada tanggal 7 s.d. 10 Agustus 2018 di Grand Artos Hotel, Magelang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi berbagai tindakan konservasi dan pelestarian yang telah dilaksanakan pada Warisan Dunia Borobudur, dan menindaklanjuti rekomendasi Expert Meeting Tahun 2013. Bentuk pelaporan tindakan konservasi dan pelestarian dilaksanakan setiap 5 tahun sekali kepada UNESCO.
25
Sasaran 3 Terselenggaranya layanan dalam rangka pendukungan manajemen dan tata kelola di bidang cagar budaya dan purbakalaIndikator Kinerja :Jumlah naskah hasil kajian pelestarian cagar budaya
IKK.1 “Jumlah Naskah Hasil Kajian Pelestarian Cagar Budaya”Naskah pelestarian cagar budaya pada tahun 2018 realisasi capaiannya telah mencapai target yaitu sebanyak 18 naskah. Semua kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada bulan Januari s.d. Desember 2018.
Realisasi 2017
Tahun 2018 Target Akhir Renstra 2019
% Capaian Realisasi Terhadap Target
Akhir Renstra 2019Target Realisasi %
85,44% 97,58% 78,19% 80,13% 95,20% 95%
Warta Konservasi Borobudur
26
Upaya pelestarian cagar budaya merupakan amanah dari Undang-Undang no 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Dalam melestarikan cagar budaya tersebut tentunya ada prosedur baku yang telah ditetapkan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 29 tahun 2015 tentang Organisai dan Tata Kerja Balai Konservasi Borobudur, bahwa Balai Konservasi Borobudur mempunyai fungsi pelaksanaan kajian Pelaksanaan kajian konservasi terhadap aspek teknik sipil, arsitektur, geologi, biologi, kimia, arkeologi dan Pelaksanaan pengembangan metode dan teknik konservasi cagar budaya.Dari fungsi yang ada pada Balai Konservasi Borobudur tersebut, tentunya merupakan upaya dalam rangka pelestarian cagar budaya sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Cagar Budaya tersebut.
Pada tahun 2018 ini Balai Konservasi Borobudur telah merencanakan kegiatan untuk mencapai indikator kegiatan naskah pelestarian cagar budaya tersebut.Ketercapaian indikator kinerja tersebut dikarenakan adanya dukungan beberapa program/kegiatan yang dilaksanakan. Kegiatan-kegiatan tersebut terbagi dalam 2 komponen kegiatan, yaitu :1. Penyusunan bahan publikasi cagar budaya2. Kajian pelestarian cagar budaya
Dummy cerita bergambar Relief Jataka Candi Borobudur hasil penyusunan naskah publikasi Cagar Budaya
Naskah hasil Kajian Cagar Budaya 2018
27
Laporan Kajian penggunaan menthol untuk bahan konsolidan cagar budaya arangPada tahun ini, kegiatan yang telah direncanakan tercapai semua. Tetapi juga tidak lepas dengan kendala yang ada. Hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian target dalam penyusunan naskah pelestarian cagar budaya adalah waktu penyelesaian kegiatan mundur dari jadwal awal karena terkendala dengan SDM yang ada.
Langkah antisipasi yang dilakukan untuk menanggulangi kendala itu agar target indikator kinerja dapat tercapai dengan melakukan penjadwalan pelaksanaan kegiatan dengan lebih baik.
Kegiatan penyusunan naskah tersebut merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyusun bahan naskah publikasi yang nantinya disampaikan pada masyarakat. Bentuk akhir media yang disampaikan masyarakat tersebut bisa berbentuk cetakan ataupun materi yang bisa disampaikan melalui media elektronik.
Pelaksanaan kajian merupakan fungsi yang sangat melekat pada Balai Konservasi Borobudur. Naskah kajian yang dihasilkan tentunya sangat berkontribusi dalam upaya pelestarian cagar budaya. Selain itu, hasil kajian juga menjadi usulan direktorat dalam penyusunan NSPK (Norma Standar Prosedur dan Kriteria) dalam upaya pelestarian cagar budaya.
Pada tahun ini, kegiatan yang telah direncanakan tercapai semua. Tetapi juga tidak lepas dengan kendala yang ada. Kendala itu adalah waktu penyelesaian kegiatan mundur dari jadwal awal karena terkendala dengan SDM yang ada. Antisipasi yang dilakukan untuk menanggulangi kendala itu adalah melakukan penjadwalan pelaksanaan kegiatan dengan lebih baik.
Pengukuran atas capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja sasaran yang telah dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Balai Konservasi Borobudur dengan realisasinya.
Namun berjalannya waktu, terjadi penambahan pagu anggaran tahun 2018 dari Rp17.905.772.000,- menjadi Rp17.967.372.000,- yang dikarenakan adanya tambahan anggaran dari dana PNBP sebesar Rp 61.600.000,-. Penambahan anggaran tersebut masuk pada output Cagar Budaya yang Dilestarikan, Layanan Internal (Overhead) dan Layanan Perkantoran.
Pada bulan November 2018 ada kebijakan dari pusat (Direktorat Jenderal Kebudayaan) yaitu adanya pengurangan pagu anggaran dari Rp17.967.372.000,- menjadi Rp17.867.372.000,- pengurangan anggaran tersebut pada output Layanan Perkantoran, pada komponen Pembayaran Gaji dan Tunjangan. Kebijakan pusat tersebut dikarenakan untuk membiayai kekurangan gaji pada beberapa satker dibawah Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Ditinjau dari capaian kinerja masing-masing sasaran untuk tahun 2018 Balai Konservasi Borobudur telah dapat melaksanakan tugas pokok yang menjadi tanggung jawab organisasi.
Warta Konservasi Borobudur
28
Tabel 2Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2018
NoProgram / Kegiatan Satuan
Target sebelum
revisi
Target setelah revisi
%
1 Event Internalisasi Cagar Budaya event 20 20 20 100
2 Naskah Pelestarian Cagar Budaya naskah 18 18 18 1003 Cagar Budaya yang Dilestarikan cagar budaya 4 4 4 1004 Layanan Dukungan Manajemen
Eselon 1layanan 1 1 1 100
5 Layanan Internal (Overhead) layanan 1 1 1 100
6 Layanan Perkantoran layanan 1 1 1 100
Seiring berjalannya kebijakan penganggaran pemerintah pusat, postur anggaran pada program pelestarian budaya, pada kegiatan pelestarian dan pengelolaan peninggalan purbakala tahun 2018 telah mengalami penambahan output kegiatan dari tahun sebelumnya, yaitu tahun anggaran 2017. Pada tahun anggaran 2017 hanya terdapat 5 output, sedangkan pada tahun anggaran 2018 terdapat 6 output, yaitu penambahan pada output Layanan Dukungan Manajemen Eselon 1.
Hal itu dikarenakan pada tahun sebelumnya belum terdapat output yang lebih spesifik untuk mendukung kegiatan peningkatan SDM, sehingga pada tahun anggaran 2018 ada penambahan output Layanan Dukungan Manajemen Eselon 1 yang bertujuan untuk mendukung kegiatan-kegiatan dalam rangka peningkatan kemampuan SDM pada Balai Konservasi Borobudur.
Dengan adanya penambahan output pada program pelestarian budaya tersebut, maka Balai Konservasi Borobudur juga menyelaraskan kegiatan-kegiatan tahun anggaran 2018 yang ada sesuai dengan sasaran output baru tersebut. Adapun perbandingan perubahan sasaran output yang digunakan oleh Balai Konservasi Borobudur Tahun Anggaran 2017 dengan Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut :
29
Tabel 3 Perubahan Output Tahun 2017 dan 2018
NO2017
NO2018
Output Satuan Output Satuan1
2
3
4
5
Event Internalisasi Cagar BudayaNaskah Pelestarian Cagar BudayaCagar Budaya yang DilestarikanLayanan Internal (Overhead)Layanan Perkantoran
Event
Naskah
Cagar budaya
Layanan
Layanan
1
2
3
4
5
6
Event Internalisasi Cagar BudayaNaskah Pelestarian Cagar BudayaCagar Budaya yang DilestarikanLayanan Dukungan Manajemen Eselon 1Layanan Internal (Overhead)Layanan Perkantoran
Event
Naskah
Cagar budaya
Layanan
Layanan
Layanan
Walaupun terjadi perubahan sasaran output, Balai Konservasi Borobudur tetap bisa menjalankan tugas dan fungsi secara baik. Hal ini bisa dilihat dari terlaksananya semua rencana kegiatan yang dialokasikan pada tahun anggaran 2018.
Dalam pencapaiannya, Balai Konservasi Borobdur menggunakan strategi untuk dapat bisa menyeleraskan dengan perubahan-perubahan program yang ada di pemerintah pusat, dan tetap sesuai dengan renstra yang dimiliki oleh Balai Konservasi Borobudur.
Jika dibandingkan dengan sasaran output tahun sebelumnya yaitu tahun 2017, memang tidak ada perubahan yang begitu signifikan, hanya saja sasaran output yang digunakan pada tahun anggaran 2018 ini lebih bisa merepresentasikan kegiatan – kegiatan yang dialokasikan oleh Balai Konservasi Borobudur.
Sampai berakhirnya tahun anggaran 2018, Balai Konservasi Borobudur tetap bisa melaksanakan sasaran-sasaran kegiatan dengan baik. Adapun perbandingan realisasi capaian sasaran output kegiatan tahun anggaran 2017 dengan tahun anggaran 2018 sebagai berikut :
Tabel 4Perbandingan Realisasi Tahun 2017 dan 2018
No Program / Kegiatan Satuan2017 2018
Realisasi % Realisasi %1 Event Internalisasi Cagar Budaya
(5181.005)Event
21 100 20 1002 Naskah pelestarian cagar budaya
(5181.006)Naskah
20 100 18 1003 Cagar budaya yang dilestarikan
(5181.015)C a g a r budaya 4 100 4 100
4 Layanan Dukungan Manajemen Eselon 1 (5181.950)
Layanan- - 1 100
5 Layanan Internal (Overhead) (5181.951)
Layanan1 100 1 100
6 Layanan Perkantoran (5181.994) Layanan 1 100 1 100
Warta Konservasi Borobudur
30
Pagu anggaran Balai Konservasi Borobudur dalam DIPA tahun 2018 memperoleh alokasi anggaran dari APBN sebesar Rp17.867.372.000,00. Dari pagu anggaran tersebut berhasil direalisasikan sebesar Rp16.993.232.010,00 dengan persentase daya serap sebesar 95,11 %.
Pagu sebesar tersebut diatas digunakan untuk membiayai pencapaian 3 sasaran kegiatan dengan 3 indikator kinerja kegiatan yang terdistribusi ke dalam 6 output kegiatan.Berikut rincian alokasi anggaran dan realisasi anggaran Balai Konservasi Borobudur tahun 2018.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Anggaran Realisasi % Daya Serap
Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana kebudayaan
I Jumlah cagar budaya yang dilestarikan
Rp2.682.118.000,00 Rp2.534.352.400,00 94,49
Sinergitas antara pemerintah pusat, daerah, masyarakat, dan dunia usaha dalam usaha pelestarian kebudayaan
II Jumlah event internalisasi cagar budaya
Rp2.908.901.000 Rp2.745.142.382,00 94,37
Terselenggaranya layanan dalam rangka pendukungan manajemen dan tata kelola di bidang cagar budaya dan purbakala
III Jumlah naskah hasil kajian pelestarian cagar budaya
Rp839.581.000 Rp656.493.111,00 78,19
Efisiensi anggaranPada tahun 2018, Balai Konservasi Borobudur melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp100.000.000,00
dari kegiatan Belanja Pegawai. Efisiensi anggaran tersebut diserahkan ke Anggaran Eselon 1. Sedangkan dari hasil Optimalisasi anggaran, pada tahun 2018 ini Balai Konservasi Borobudur melakukan optimalisasi sebesar Rp281.790.000,00. Hasil optimalisasi anggaran tersebut berasal dari penghematan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi perjalanan dinas paket meeting, dan penghematan belanja barang. Anggaran hasil optimalisasi digunakan untuk melaksanakan kegiatan Prioritas Nasional pada output Cagar Budaya yang Dilestarikan dan juga untuk kegiatan Penyusunan rencana pelestarian cagar budaya Borobudur pada output Layanan Dukungan Manajemen Eselon 1.
Dari pagu anggaran Balai Konservasi Borobudur sebesar Rp17.867.372.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp16.993.232.010,00 dengan persentase daya serap sebesar 95,11 % yang meliputi 6 output kegiatan.
B. REALISASI ANGGARAN
31
Tabel 5Realisasi Anggaran Balai Konservasi Borobudur Tahun 2018
Program / Kegiatan Pagu Realisasi %1 Event Internalisasi Cagar
Budaya2.908.901.000,00 2.745.142.382,00 94,37
2 Naskah Pelestarian Cagar Budaya
839.581.000,00 656.493.111,00 78,19
3 Jumlah Cagar Budaya Yang Dilestarikan
2.682.118.000,00 2.534.352.400,00 94,49
4 Layanan Dukungan Manajemen Eselon 1
232.535.000,00 227.904.600,00 98,01
5 Layanan Internal (Overhead)
2.091.700.000,00 1.958.186.081,00 93,62
6 Layanan Perkantoran 9.112.537.000,00 8.871.153.436,00 97,35
Jumlah seluruhnya 17.867.372.000,00 16.993.232.010,00 95,11
94,37
78,19
94,49 98,01 93,62 97,35
0
20
40
60
80
100
120
Rp- Rp1.000.000.000,00 Rp2.000.000.000,00 Rp3.000.000.000,00 Rp4.000.000.000,00 Rp5.000.000.000,00 Rp6.000.000.000,00 Rp7.000.000.000,00 Rp8.000.000.000,00 Rp9.000.000.000,00
Rp10.000.000.000,00
EventInternalisasi
CagarBudaya
NaskahPelestarian
CagarBudaya
JumlahCagar
Budaya YangDilestarikan
LayananDukungan
Manajemen
LayananInternal
(overhead)
LayananPerkantoran
Pagu Realisasi Prosentase
Akuntabilitas keuangan untuk masing-masing sasaran:1. Alokasi anggaran untuk sasaran pada output kegiatan Event Internalisasi Cagar Budaya adalah Rp.
2.908.901.000,00 dan capaian realisasi dari alokasi anggaran tersebut adalah Rp. 2.745.142.382,00 dengan persentase capaian 94,37 %.Anggaran yang tersisa merupakan akumulasi sisa-sisa dari pagu anggaran terutama dari Belanja Barang dan Belanja Perjalanan Dinas.
2. Alokasi anggaran untuk sasaran output Naskah Pelestarian Cagar Budaya adalah Rp. 839.581.000,00 dan capaian realisasi dari alokasi anggaran tersebut adalah Rp. 656.493.111,00 dengan persentase capaian 78.19 %.Anggaran yang tersisa merupakan akumulasi sisa-sisa dari pagu anggaran terutama dari Belanja Barang dan Belanja Perjalanan Dinas.
Warta Konservasi Borobudur
32
3. Alokasi anggaran untuk sasaran output Cagar Budaya Yang Dilestarikan adalah Rp. 2.682.118.000,00 capaian realisasi dari alokasi anggaran tersebut adalah Rp. 2.534.352.400,00 dengan persentase capaian 94,49 %.Anggaran yang tersisa merupakan akumulasi sisa negosiasi harga pada setiap belanja bahan kegiatan.
4. Alokasi anggaran untuk sasaran output Layanan Dukungan Manajemen Eselon 1 adalah Rp. 232.535.000,00 dan capaian realisasi dari alokasi anggaran tersebut adalah Rp 227.904.600,00dengan persentase capaian 98.01 %. Anggaran yang tersisa merupakan akumulasi sisa-sisa dari pagu anggaran terutama dari Belanja Barang dan Belanja Perjalanan Dinas.
5. Alokasi anggaran untuk sasaran output Layanan Internal (overhead) adalah Rp. 2.091.700.000,00 dan capaian realisasi dari alokasi anggaran tersebut adalah Rp 1.958.186.081,00 dengan persentase capaian 93.62 %. Sisa anggaran yang tidak terserap merupakan hasil dari negosiasi harga kontrak pekerjaan.
6. Alokasi anggaran untuk sasaran output Layanan Perkantoran adalah Rp. 9.112.537.000,00 capaian realisasi dari alokasi anggaran tersebut adalah Rp. 8.871.153.436,00 dengan persentase capaian 97,35 %.
Anggaran yang tersisa merupakan akumulasi dari sisa-sisa anggaran terutama di pembayaran gaji dan tunjangan, langganan daya dan jasa serta penggandaan dan penyalinan dokumen.
Balai Konservasi Borobudur pada tahun 2015 memperoleh penghargaan dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Magelang sebagai Best Performance I dengan kriteria Kinerja Penyerapan Anggaran dan Pelaporan Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Tingkat Kuasa Pengguna Anggaran Tahun 2015. Pada tahun 2016 Balai Konservasi Borobudur masih mendapatkan penghargaan yang sama sebagai Best Performance II. Pada tahun 2017 Balai Konservasi Borobudur juga masih mendapatkan penghargaan yang sama sebagai Best Performance I. Bahkan berdasarkan capaian kinerja pada Aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu (SMART) di http:monev.anggaran.depkeu.go.id/smart diperoleh Nilai kinerja Balai Konservasi Borobudur Tahun 2018 adalah 97,62.
33
Secara umum kinerja selama tahun 2018 Balai Konservasi Borobudur dapat dinyatakan berhasil melaksanakan seluruh kegatan untuk mendukung pencapaian target yang ditetapkan dan menunjukkan kinerja yang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tercapainya semua program dan kegiatan yang menjadi sasaran strategisnya sesuai dengan yang telah ditetapkan di tahun 2018.
Dari realisasi anggaran dapat disimpulkan bahwa dana anggaran sebesar Rp17.867.372.000,00 dapat terserap sebesar Rp 16.993.232.010,00. atau sebesar 95,11%. Berikut ringkasan pencapaian indikator kinerja dan kinerja keuangan.
Dari hasil evaluasi kinerja, pencapaian kinerja yang baik ini tentunya tidak terlepas dari peran dan koordinasi yang baik dari seluruh pegawai di Balai Konservasi Borobudur. Pencapaian kinerja ini tentunya masih ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian antara lain:1. Terlambatnya beberapa kegiatan karena diperlukan penjadwalan ulang yang diakibatkan revisi DIPA
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP KINERJA KEUANGAN
35
1. Perjanjian Kinerja Balai Konservasi Borobudur Tahun 20182. Pengukuran Kinerja Tahun 20181. Perjanjian Kinerja Balai Konservasi Borobudur Tahun 2018
Warta Konservasi Borobudur
42
No
Sasa
ran
Stra
tegi
sN
oIn
dika
tor K
iner
ja
Real
isas
i 20
15Re
alis
asi
2016
Real
isas
i 20
17%
Angg
aran
Aw
alAn
ggar
an R
evis
iRe
alis
asi
%
1Pe
ning
kata
n ke
ters
edia
an sa
rana
dan
pr
asar
ana
kebu
daya
an
1Ju
mla
h Ca
gar
Buda
ya y
ang
Dile
star
ikan
34
44
Caga
r bu
daya
4Ca
gar
buda
ya10
0 2
,493
,002
,000
2
,682
,118
,000
2
,534
,352
,400
9
4.49
2Si
nerg
itas a
ntar
a pe
mer
inta
h pu
sat,
daer
ah, m
asya
raka
t dan
du
nia
usah
a da
lam
usa
ha
pele
star
ian
kebu
daya
an
1Ju
mla
h Ev
ent
Inte
rnal
isasi
Caga
r Bu
daya
2537
2120
Even
t20
Even
t10
0 3
,190
,691
,000
2
,908
,901
,000
2
,745
,142
,382
9
4.37
3Te
rsel
engg
aran
ya
laya
nan
dala
m ra
ngka
pe
nduk
unga
n m
anaj
emen
dan
tata
ke
lola
di b
idan
g ca
gar
buda
ya d
an p
urba
kala
1Ju
mla
h N
aska
h Ha
sil K
ajia
n Pe
lest
aria
n Ca
gar
Buda
ya
2313
2018
Nas
kah
18N
aska
h10
0
83
9,58
1,00
0
83
9,58
1,00
0
65
6,49
3,11
1 7
8.19
Jum
lah
6,5
23,2
74,0
00
6,4
30,6
00,0
00
5,9
35,9
87,8
93
92.
31
PEN
GU
KURA
N K
INER
JATA
HUN
AN
GG
ARAN
201
8BA
LAI K
ON
SERV
ASI B
ORO
BUDU
R
Targ
et 2
018
Real
isas
i 20
18