laporan pendahuluan ht

Upload: putrie-khoirina

Post on 18-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hola

TRANSCRIPT

BAB II

LAPORAN PENDAHULUANI. KASUS

: Hipertensi

Keluhan Utama

: Klien mengeluh kepala terasa pusing dan sakit

seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 5 6 (skala

0 10) pada daerah kepala bagian belakang terasa

terus menerus apalagi bila membuka mata dengan

keluhan tersebut klien tidak dapat melakukan

aktivitasnya secara mandiri

Masalah Utama: Perubahan perfusi jaringan cerebral

II. PROSES TERJADINYA MASALAH :

1. Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang menetap diatas batas normal yang disepakati yaitu sistolik 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg (sylvia A. price, 1995 : 833)

Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan diastoliknya 90 mmHg. Pada manula hipertensi diartikan sebagai tekanan sistolik lebih dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg (Brunner dan Suddarts, 2000 : 896).

2. Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya :

a. Hipertensi primer atau hipertensi essensial secara pasti tidak diketahui penyebabnya di duga berhubungan erat dengan :

1. Modifiable factor :

Obesity

Smoking

Stress psikologi

Excess alkohol consumption

Low potasium intake

High sodium intake

2. Non modifiable factor

Family history

Age

Race

b. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui dan biasanya disebabkan :

1. Kelainan ginjal : GNA, NS, Pielonephritis, Penyempitan arteri renalis

2. Kelainan Hormon : DM, Pil KB

3. Neurologi : Polineuritis, Polioneuritis

4. Lain-lain : Pre. Ekslamsi, obat-obatan.

Klasifikasi hipertensi berdasarkan tingginya tekanan sistolik dan tekanan diastolik.

Menurut (WHO)

KategoriSistolik (mmHg)Diastolik (mmHg)

Normal 14090

Borderline 140 15990 94

Hipertensi definitif16095

Hipertensi ringan160 17995 140

Menurut JNC/DETH tahun 1993

KategoriSistolik (mmHg)Diastolik (mmHg)

Normal < 130< 85

Normal tinggi 130 139 85 89

Hipertensi

Stadium 1140 159 90 99

Stadium 2160 179 100 109

Stadium 3180 209 110 119

Stadium 4> 210> 120

3. Patofisiologi

Blood flow atau aliran darah dipengaruhi oleh :

1. Curah jantung (cardiac output) dan volume darah

2. Resistensi (tahanan perifer) ditentukan oleh diameter pembuluh darah dan viscositas darah.

3. Rangsangan syaraf simpatis dengan mengeluarkan kotekolamin, epineprin dan norepineprin.

4. Pengaturan renal ( penting hubungannya dengan sistem RAA

Dalam keadaan terjadi penurunan cairan extra sel atau terjadi penurunan perfusi renal akan mengakibatkan arteriol afferen pada glomerulus ginjal meregang sehingga akan menguraikan protein dalam sel juxta glumerulus untuk melepaskan renin. Setelah dikeluarkan renin beredar dalam darah dan bekerja dengan mengkatalisis penguraian suatu protein kecil yaitu angiotensinogen menjadi angiotensin I (asam amino 10). Angiotensin I secara cepat bereaksi dengan enzim ACE (angiotensin converting enzim) didalam kapiler paru menjadi angiotensin II (asam amino 8). Angiotensin II mempunyai pengaruh terhadap pembuluh darah menjadi vasokontriksi sehingga akan meningkatkan resistensi perifer total dan akhirnya akan meningkatkan tekanan darah, angiotensin II juga merangsang cortex adrenal untuk mensintesis hormon mineralokortikoid (aldosteron) dimana aldosteron akan meningkatakan reabsorsi natrium dari filrasi urine dan menyebabkan natrium kembali kekapiler peritubulus, dan akan menyebabkan peningkatan reabsorsi air sehingga menyebabkan volume plasma meningkat sehingga meningkatkan tekanan darah

Pengaruh hipertensi terhadap organ jantung

Pengaruh hipertensi terhadap organ ginjal

Pengaruh hipertensi pada organ otak

4. Manifestasi klinis

Terjadi peningkatan tekanan darah, kemungkinan gejala yang akan timbul :

Nyeri kepala/pusing

Telinga berdengung

Kaku ditengkuk

Nause

Vomiting

Susah tidur

Gangguan penglihatan

Gangguan emosional

Epistaksis

Perubahan kecepatan irama jantung. Dsb

5. Komplikasi Hipertensi

Komplikasi yang dapat terjadi pada hipertensi, jika hipertensi ini tidak segera ditanggulangi dapat menyerang beberapa organ tubuh, yaitu :

Pembuluh darah

Dissecting aortic aneurism, merupakan keadaan yang jarang terjadi namun bersifat fatal, kelainan ini berhubungan dengan kelainan degeneratif pada aortic media.

Peripheral arterial disease juga diperburuk dengan adanya hipertensi

Aterosklerosis

Jantung

Pada jantung dapat berupa payah jantung dan

Penyakit jantung iskhemik atau jantung koroner

Ginjal

Nefrosklerosis benigna ; gangguan fungsi ginjal dan jarang menimbulkan renal failure

Nefrosklerosis maligna ; komplikasi yang bersifat progresif disertai dengan uremia yang progresif.

Otak

Komplikasi yang sering terjadi pada otak seperti :

TIA (Transient Ischemik Attacks) ; serangan iskemik pada otak yang terjadi sepintas dan menghilang tanpa sisa dengan cepat dalam waktu yang tidak lebih dari 24 jam

RIND (Reversible Ischemik Neurologic Defisit) ; iskemik pada otak yang berlangsung lebih dari 24 jam dan menghilang tanpa sisa dalam beberap hari atau minggu

Stroke in evolution (Progresif Stroke) ; terjadi karena gangguan peredaran darah otak yangberlangsung dan terus berkembang secara progresif dan terus berkembang sampai beberpa jam atau hari

Stroke in revolution ; akibat gangguan peredaran darah otak yang memperlihatkan perbaikan dan mencapai maksimal dalam beberpa jam atau minggu

Completed stroke (Infark Serebri) ; defisit neurologik karena oklusi atau gangguan peredaran darah otak atau trombus yang secara cepat menjadi menetap tanpa perbaikan lanjut

Mata/Retina:

Komplikasi yang terjadi :

Edema pupil

Kelainan pada retina karena tekanan terus meningkat akan menyebabkan pembuluh darah retina pecah yang dapat mengakibatkan kebutaan

6. Managemen therapi

Dalam tindakan pencegahan kita membedakannya menjadi dua yaitu pencegahan primer dan sekunder.

Pencegahan primer merupakan pencegahan dasar dilakukan pada penderita hipertensi seperti melakukan modification life style :

Turunkan BB jika kegemukan. Lakukan pengaturan diet : Kurangi intake sodium Pertahankan intake potasium Kurangi intake lemak jenuh dan kolesterol Batasi intake alkohol

Stop merokok

Lakukan olah raga yang teratur seperti : senam aerobic

Gunakan managemen stress : tehnik relaksasi, distraksi

Meningkatkan pengetahuan tentang penyakit hipertensi

Melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin

Pencegahan sekunder ; dilakukan pada penderita tanpa komplikasi agar tidak terjadi komplikasi dengan cara pengendalian tekanan darah diusahakan tetap dalam keadaan normal, tindakan pencegahan sekunder ini dapat berupa pengobatan secara menyeluruh bagi penderita, baik dengan menggunakan obat-obatan ataupun dengan tindakan seperti yang telah diuraikan diatas seperti pada pencegahan primer.

Therapi :

Obat-obat hipertensi antara lain :

1. Beta adrenergic blockling agent: Acebutolol, Timolol

2. Centrally-acting sympatholitics : Catapres, Methyldopa

3. Vasodilatator

: Hidralazine, Minoxidil

4. Alfa adrenergic blocker

: Minipres, Doxazosin

5. Calsium channel blocker: Norvasc, Ditiazem

6. ACE inhibitor

: Captopril, Benazepril

III. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA PENUNJANG

A. Pengkajian.

Aktivitas/istirahat

Data yang mungkin timbul :

lemah, lelah, napas pendek, nadi meningkat, perubahan irama jantung, tachipnoe

Sirkulasi

Data yang mungkin timbul :

Riwayat hipertensi, arteiosklerosis, penyakit jantung, penyakit cerebrovaskuler, palpitasi, keringat banyak, peningkatan TD (pemeriksaan secara serial), postural hipotensi (akibat obat), nadi kuat di karotis jugular dan radikal, nadi tidak sama di femoral dibanding radialis, nadi lemah/tidak teraba di poplitea, nadi apikal kuat dan bergeser. Perubahan irama jantung, JVP meningkat, pada ektremitas terlihat pucat, dingin, pengisian lambat.

Kebutuhan pribadi

Data yang mungkin timbul :

Perubahan kepribadian, khawatir, depresi, emosi berubah-ubah, wajah tegang, cemas dll.

Eliminasi

Data yang mungkin timbul :

Riwayat gangguan ginjal ( infeksi, obstruksi)

Nutrisi

Data yang mungkin timbul :

Senang makanan asin, alkoholis, perokok, makanan berlemak.

Sensori

Data yang mungkin timbul :

Sakit kepala, pingsan, berdenyut di suboksipital, rasa baal/kelemahan, gangguan penglihatan, epistaksis, perubahan mental dalam kewaspadaan atau orientasi, gangguan fungsi wicara, gangguan fungsi berfikir, perubahan motorik : refle tendon menurun

Perasaan nyeri

Data yang mungkin timbul :

Keluhan sakit dada (penyakit jantung koroner),nyeri tungkai /klaudikasi (menandakan adanya arteiosklerosis pada ekstremitas bawah), sakit kepala sub oksipital, sakit perut/tumor (phreochromocytoma)

Pernapasan

Data yang mungkin timbul :

Sesak napas saat aktivitas, tachipnoe, ortopnoe, paroximal nocturnal dyspnoe, batuk, nafas bunyi, cianosis.

IV. DIAGNOSE KEPERAWATAN

Diagnose yang mungkin timbul pada klien dengan hipertensi adalah :

Perubahan perfusi jaringan cerebral b.d vasospasme cerebral

Penurunan cardiac output b.d vasokontriksi valvula, hipertropi ventrikel, iskemik coroner.

Intoleransi aktivitas b.d keadaan umum yang lemah

Nyeri akut /sakit kepala b.d perubahan tekanan cerebral vaskuler

Perubahan pola nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak sesuai dengan kebutuhan

Koping individu yang tidak efektif b.d situasi krisis

Cemas b.d keadaan dari penyakitnya/perubahan status kesehatannya

Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan perawatannya b.d kurang informasi

( Perfusi ginjal

Cairan ekstrasel (

Vasodilatasi arteri aferen pd glomerulus

Merangsang juxta glumerulus untuk mengeluarkan

Renin

Angiotensinogen

( Cairan ekstracell

Cotex adrenal

Aldosteron

Retensi Na

Tekanan darah (

Angiotensi I

Angiotensin II

Pembuluh darah

Vasokontriksi

Hipertensi

Hipertropie Miocardium

( Workload

Aksererasi Arteriosklerosis

Iskemia relatif

Hipertropi ventrikel

Angina pektoris

Kegagalan jantung kongestif

Lesi Arteri Koroner

Peny. Arteri koroner

Angina pectoris

Miocard infark

Mati medadak

Aliran Darah Menurun

Aksererasi Arteriosklerosis

Arteri

Aliran Darah (

( Sekresi Renin & Aldosteron

( Reabsorsi Air & Na

Renal Failure

Suplai Oksigen (

Nephrosklerosis

( Volume Darah

( Tekanan Darah Arteri Renalis

Kerusakan Parenchim

( Filtrasi ----- A zotemia

Aliran darah (

Suplai Oksigen (

Akselerasi Arteriosklerosis

Arteri

Transient Ischemik attacks

Trombosis Cerebral

Aneurisma & Perdarahan

Sklerosis Pembuluh Retina

Perubahan dalam tanda-tanda STROKE + :

Gg. Mobilitas Pergerakan

Kelemahan

Paralisis

Gg. Daya Ingat/Bicara

Gg. Penglihatan

Kabur

Suram

Buta

PAGE 3Ded.doc