laporan observasi lapangan k3

23
1    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Republik Indonesia khususnya Pemerintah Aceh dalam mewujudkan pembangunan Nasional dan Kesejahteraan masyarakat terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sarana dan prasarana tersebut antara lain adalah pembangunan berbagai macam bangunan gedung perkantoran, asrama, rumah susun, sekolah, jalan, bendungan, jembatan, dan masih banyak lagi jenis sarana dan prasarana yang telah atau sedang dan terus diupayakan pembangunannya. Untuk meningkatkan sumber daya manusia agar dapat berfungsi secara efektif, inovatif dan profesional. Maka dari itu sangat dibutuhkan sarana yang baik pula salah satunya Pembangunan IPAL dan Jaringan Air Limbah kota Banda Aceh. Pondasi tiang pancang (Pile Foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan menstransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu. Tiang pancang bentuknya tinggi dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam. Pondasi merupakan bagian penting dari sebuah bangunan. Pondasi yang kuat akan membuat bangunan menjadi lebih kokoh berdiri, tahan lama dan tahan berbagai masalah. Dari hasil survey (Seria, 2016) pemasangan tiang pancang baja di Palembang menggunakan metode Hammer Pile karena kondisi tanah yang memiliki texture yang kasar/kesap. Metode Hammer Pile menghasilkan getaran keras dan tidak ramah terhadap lingkungan sekitarnya. Pekerjaan pondasi sendiri sebenarnya membutuhkan perhatian khusus karena walaupun terlihat mudah tetapi sebenarnya cukup rumit dan rawan terjadi kecelakaan kerja. Sumber kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh dua hal yaitu tindakan yang tidak aman dan kondisi fisik atau lokasi proyek yang tidak aman. Oleh karena itu dibutuhkan komitmen dari pimpinan untuk penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ini. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, mutlak harus dilaksanakan untuk keamanan pekerja di lapangan. Namun pelaksanaan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja ini, khususnya di pekerjaan pondasi kurang mendapat perhatian

Upload: masweri

Post on 13-Apr-2017

93 views

Category:

Engineering


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan observasi lapangan k3

1  

  

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemerintah Republik Indonesia khususnya Pemerintah Aceh dalam

mewujudkan pembangunan Nasional dan Kesejahteraan masyarakat terus

berupaya meningkatkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Sarana dan prasarana tersebut antara lain adalah pembangunan berbagai macam

bangunan gedung perkantoran, asrama, rumah susun, sekolah, jalan, bendungan,

jembatan, dan masih banyak lagi jenis sarana dan prasarana yang telah atau

sedang dan terus diupayakan pembangunannya. Untuk meningkatkan sumber daya

manusia agar dapat berfungsi secara efektif, inovatif dan profesional. Maka dari

itu sangat dibutuhkan sarana yang baik pula salah satunya Pembangunan IPAL

dan Jaringan Air Limbah kota Banda Aceh.

Pondasi tiang pancang (Pile Foundation) adalah bagian dari struktur yang

digunakan untuk menerima dan menstransfer (menyalurkan) beban dari struktur

atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu. Tiang pancang

bentuknya tinggi dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang lebih

dalam. Pondasi merupakan bagian penting dari sebuah bangunan. Pondasi yang

kuat akan membuat bangunan menjadi lebih kokoh berdiri, tahan lama dan tahan

berbagai masalah. Dari hasil survey (Seria, 2016) pemasangan tiang pancang baja

di Palembang menggunakan metode Hammer Pile karena kondisi tanah yang

memiliki texture yang kasar/kesap. Metode Hammer Pile menghasilkan getaran

keras dan tidak ramah terhadap lingkungan sekitarnya. Pekerjaan pondasi sendiri

sebenarnya membutuhkan perhatian khusus karena walaupun terlihat mudah tetapi

sebenarnya cukup rumit dan rawan terjadi kecelakaan kerja. Sumber kecelakaan

kerja dapat disebabkan oleh dua hal yaitu tindakan yang tidak aman dan kondisi

fisik atau lokasi proyek yang tidak aman. Oleh karena itu dibutuhkan komitmen

dari pimpinan untuk penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ini. Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, mutlak harus dilaksanakan untuk

keamanan pekerja di lapangan. Namun pelaksanaan peraturan keselamatan dan

kesehatan kerja ini, khususnya di pekerjaan pondasi kurang mendapat perhatian

Page 2: Laporan observasi lapangan k3

2  

dan seringkali diabaikan oleh para pekerjanya sendiri, sehingga hal ini

mengakibatkan banyak terjadi kecelakaan kerja pada proyek konstruksi. Seperti

pada Gambar 1 terlihat bahwa pekerja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri

(APD) sesuai dengan prosedur. Dua orang pekerja hanya menggunakan sepatu

safety dan tidak menggunakan helm, masker, sarung tangan, serta pakaian kerja

untuk melindungi dirinya. Selain itu operator alat juga tidak menggunakan APD

berupa pelindung kepala. Hasil survey (Seria, 2016) ternyata Peraturan tentang K3

yang telah ditetapkan di perusahaan belum tentu sepenuhnya dipatuhi oleh para

pekerjanya. Kepatuhan terhadap K3 juga tergantung dari diri pekerjanya sendiri.

Seorang pekerja yang merasa bahwa dirinya harus selalu aman pada saat bekerja,

maka dia akan mematuhi peraturan tersebut dan demikian pula sebaliknya.

Kecuali jika perusahaan tidak pernah menyediakan rambu-rambu K3 yang

menyebabkan kesadaran yang rendah dari para pekerjanya untuk mentaati

peraturan-peraturan pada saat bekerja.

Pelaksanaan proyek Pembangunan IPAL dan Jaringan Air Limbah kota

Banda Aceh merupakan proyek yang ditenderkan, Pembangunan IPAL dan

Jaringan Air Limbah ini sangat penting bagi masyarakat kota Banda Aceh. Selain

menguntungkan untuk masyarakat juga menguntungkan bagi Konsultan yang

mengawas proyek pembangunan IPAL dan Jaringan Air Limbah ini yaitu oleh PT.

SEHAT PRATAMA SEJATI dan kontraktor pelaksana PT. NINDYA-INTI,

KSO.

Pembangunan IPAL dan Air limbah dikota Banda Aceh sangat penting

bagi masyarakat kota Banda Aceh Untuk melaksanaka pengolahan air limbah

yang efektif diperlukan rencana pengolahan yang baik untuk menciptakan sanitasi

yang bagus bagi masyarakat kota Banda Aceh.

1.2 Deskripsi Umum Proyek

Pelaksanaan Pembangunan IPAL dan Jaringan Air Limbah ini merupakan

proyek yang ditenderkan. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan direncanakan sejak

tahun 2015 di mulai berdasarkan time schedule sesuai kontrak kerja kontraktor

dan Adapun dana Pembangunan IPAL tersebut menggunakan anggaran sebesar

Rp. 107,3 milyar bersumber dari dana APBN sebesar Rp 105 milyar dan APBD

Page 3: Laporan observasi lapangan k3

3  

 

sebesar Rp 2,3 milyar dengan kontraktor PT. Nindya Karya Joint Operation (JO)

Tenaga Inti. Pembangunan IPAL di Kota Banda Aceh itu terdiri dari

pembangunan IPAL di Gampong Jawa, pembangunan jaringan perpipaan utama

di Peuniti, pembangunan jaringan perpipaan air limbah kawasan Peuniti, dan

pembangunan Sump Pit dan fasilitas penunjang lainnya. Lokasi proyek

pembangunan ini berada di Gampong jawa, Kabupaten Banda Aceh, Provinsi

Aceh. Proyek ini dipercayakan kepada PT. SEHAT PRATAMA SEJATI sebagai

Konsultan Pengawas dan PT. NINDYA-INTI,KSO sebagai kontraktor pelaksana.

Proyek Pembangunan IPAL dan Jaringan Air Limbah tersebut terdiri dari 2 unit

Kolam maturasi dan 2 unit kolam aerasi.

Sketsa lokasi proyek pembangunan IPAL dan Jaringan Air Limbah Kota

Banda Aceh, dan dapat dilihat batas-batas lokasinya sebagai berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan Laut”

Sebelah timur berbatasan dengan Rawa-rawa”

Sebelah selatan berbatasan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)”

Sebelah barat berbatasan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)”

Pelaksanaan proyek Pembangunan IPAL dan Jaringan Air limbah merupakan

proyek yang ditenderkan.dan Konsultan Pengawas pembangunan ini dipegang

oleh PT. SEHAT PRATAMA SEJATI dan kontraktor pelaksana PT. NINDYA-

INTI,KSO.

1.3 Pelaksanaan Observasi

 

Pelaksanaan Observasi yang kami lakukan pada tanggal 2 Januari

2017,yang kami tinjau adalah penerapan K3 pada Pekerjaan Pondasi tiang

pancang pada proyek pembangunan IPAL dan jaringan Air Limbah Kota Banda

Aceh di gampong jawa,kecamatan Kuta raja,Kabupaten Banda Aceh.

Hari Pertama Sebelum melakukan Observasi pertama dari pihak proyek

menjelaskan dari mana teknik mekanisme proyek tersebut dan menjelaskan

tentang dimana saja ditanaman pipa HDPE serta menjelaskan layout dan juga

menjelas tentang titik tiang pancang yang akan dipancangkan tentang proyek

pembangunan IPAL dan Jaringan Air Limbah Kota Banda Aceh.dan juga

Page 4: Laporan observasi lapangan k3

4  

menjelaskan tentang penerapan K3 dalam proyek pembangunan IPAL dan

jaringan Air Limbah.

Page 5: Laporan observasi lapangan k3

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ruang lingkup K3 proyek konstruksi

Dunia proyek merupakan salah satu sektor lapangan kerja tertinggi yang

sering terjadinya kecelakan kerja. Oleh sebab itu, untuk mencegah terjadinya

kecelakaan kerja di proyek diperlukan beberapa Alat Pelindung Diri (APD) yang

disediakan bagi tenaga kerja proyek (Kuli Bangunan). Alat Pelindung Diri (APD)

adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang

yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di

tempat kerja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi

dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga

kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat

kerja. Penerapan prinsip K3 di proyek sangat perlu diperhatikan dalam pekerjaan

konstruksi. Pelaksana konstruksi harus mengetahui dan menerapkan prinsip-

prinsip kerja sesuai ketentuan K3 di lingkungan proyek.

2.1.1 Kelengkapan Adminitrasi K3

Setiap pelaksanaan pekerjaan kontruksi wajib memenuhi kelengkapan

adminitrasi K3, meliputi :

1. Pendaftaran proyek ke departemen tenaga kerja setempat

2. Pendaftaran dan pembayaran asuransi tenaga kerja ( Astek )

2.1.2 Penyusunan Safety Plan

Safety Plan adalah rencana pelaksanaan K3 untuk proyek yang bertujuan

agar dalam pelaksanaan nantinya proyek akan aman dari kecelakaan sehingga

menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi. Safety Plan berisi :

Page 6: Laporan observasi lapangan k3

6

1. Pembukaan yang berisi ( gambaran proyek dan pokok perhatian untuk

kegiatan K3)

2. Resiko kecelakaan dan pencengahannya

3. Tata cara pengoperasian peralatan

4. Alamat Instansi terkait seperti ( Rumah sakit, kantor Polisi, Depnaker dan

Dinas kebakaran ).

2.1.3 Perlengkapan K3 dalam Kontruksi

1. Safety Helmet

Safety helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa

mengenai kepala secara langsung.

2. Safety Belt

Safety belt berfungsi sebagai pelindung diri ketika pekerja bekerja/berada

di atas ketinggian.

3. Safety Shoes

Safety shoes berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa

kaki karena benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia dan sebagainya.

4. Sepatu Karet

Sepatu karet (sepatu boot) adalah sepatu yang didesain khusus untuk

pekerja yang berada di area basah (becek atau berlumpur). Kebanyakan sepatu

karet di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau

berat, benda panas, cairan kimia, dsb.

5. Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pe;indung tangan pada saat bekerja di tempat atau

situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung

tangan disesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

6. Masker

Masker dapat berfungsi sebagai pelindung hidung dan penyaring udara

yang dihirup saat bekerja ditempat yang meiliki kualitas udara buruk (missal

berdebu, beracun, dsb )

Page 7: Laporan observasi lapangan k3

7

7. Tali pengaman

Pada pekerjaan yang berada diketinggian, sangat memerlukan alat

pelindung diri berupa tali pengaman ( safety harness. Alat pelindung diri ini

digunakan jika bekerjaa pada ketinggian lebih dari 1,8 meter. Hal ini akan

melindungi pekerjaan agar terhibur dari potensi jatuh dari ketinggian.

8. Kaca Mata

Pada pekerjaan pengelasan maupun pekerjaan permesinan perlu

menggunakan pelindung mata. Hal ini untuk melindung mata dari percikan api

ataupun serpihan dari besi yang mengalami proses pengerjaan pemersinan.

9. Pelindung Wajah

Berfungsi sebagi pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja

(missal pekerjaan menggerinda).

2.2 Pekerjaan yang ditinjau

Pekerjaan yang kami tinjau Penerapan K3 pada pekerjaan Pondasi tiang

Pancang pada proyek Pembangunan IPAL dan Jaringan Air limbah Kota Banda

Aceh menggunakan K3 . karna sangat diperlukan pemakai K3 dalam proses

pekerjaan pemancangan tiang pancang.

Page 8: Laporan observasi lapangan k3

8

BAB III

OBSERVASI LAPANGAN

3.1 Metode Observasi Lapangan

Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara peneliti

melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Pengamatat disebut observer

yang diamati disebut observer. Yaitu dengan cara dengan servey kelapangan

dengan pengisian form yang sudah disediakan oleh dosen pengasuh.

3.2 Hasil Observasi

Hasil Observasi pada tinjauan tiang pancang pada pembangunan IPAL dan

Jaringan air Limbah Kota Banda Aceh . Keselamatn Kerja atau K3 sudah dijalan

dengan baik. Dalam pekerjaan pemancangan tiang diutamakan memakai atribut

K3 agar menghindari dari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.keselamatan

kesehatan kerja (K3) yang diterapkan pada pekrjaan tiang pancang sudah sangat

baik dan sesuai dengan K3.

Terlihat bahwa para pekerja tetap saja yang memakai Alat Pelindung Diri

(APD) dengan benar, sedangkan pekerja harian tidak memakai Alat Pelindung

Diri (APD) sama sekali dalam bekerja. Seharusnya pekerja harian itu diberi Alat

Pelindung Diri (APD) juga untuk melindungi dirinya dari bahaya-bahaya pada

saat pemancangan tiang pancang. Seperti pada gambar dibawah ini :

Page 9: Laporan observasi lapangan k3

9

BAB IV

ALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Kebijakan Keselamatan Kerja

Suatu Perusahaan mempunyai kebijakan untuk selalu memperhatikan

dan menjamin implementasi peraturan keselamatan, kesehatan dan lingkungan

yang meliputi :

1. Peningkatan berkelanjutan.

2. Sesuai dengan aturan dan perundangan keselamatan dan kesehatan di tempat

kerja yang berlaku.

3. Mengkomunikasikan ke seluruh karyawan agar karyawan sadar dan mawas m

engenai kewajiban keselamatan dan kesehatan pribadi

4. Dapat diketahui atau terbuka bagi pihak-pihak yang berminat.

5. Evaluasi berkala untuk mempertahankan agar tetap relevan dansesuai dengan

perusahaan.

Keselamatan Kerja merupakan faktor yang sangat diperhatikan dalamdunia

industri modern terutama bagi mereka yang berstandar internasional. Kondisi kerja

dapat dikontrol untuk mengurangi bahkan menghilangkan peluang terjadinya

kecelakaan di tempat kerja. Kecelakaan dan kondisi kerja yang tidak aman

berakibat pada luka-luka pada pekerja, penyakit, cacat, bahkan kematian, juga

harus diperhatikan ialah hilangnya efisiensi dan produktivitas pekerja dan

perusahaan. Saat ini sekitar 7 orang dari 100 pekerja penuh (full time)

yang bekerja di sektor swasta setiap tahunnya di Amerika mengalami kecelakaan

atau penyakit di tempat kerja. Di dunia sekitar 2,8 juta kasus mengakibatkan

hilangnya waktu berproduksi dan setiap tahunnya pula 6000 pekerja meninggal

dunia akibat kecelakaan di tempat kerja.

Perencanaan perlu dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya, penilaian

dan pengendalian resiko. Mengidentifikasikan bahaya, resiko dan implementasi

pencegahan termasuk kegiatan rutin dan non-rutin, dan kegiatan setiap

personel yang mempunyai akses ke tempat kerja termasuk kontraktor

Page 10: Laporan observasi lapangan k3

10

dan tamu. Penjaminan hasil dari pengidentifikasian di atas dan akibat dari

kegiatan pengontrolan serta pencegahan ketika menyusun obyektif keselamatan

dan kesehatan kerja. Perencanaan harus di dokumentasikan dan terus

diperbaharui sesuai dengan keadaan.

4.2 Gambaran Ideal dengan Kondisi dilapangan

Gambar proyek di pembangunan IPAL dan Jaringan Air Limbah kota

Banda Aceh Keselamatan,kesehatan dan kerja (K3) sudah dijalan kan dengan

sangat baik. Penerapan K3 di proyek tersebut dijalan dengan tegas pada saat

masuk kedalam proyek terus atribut k3 harus dipakai dengan lengkap.tanpa K3

yang lengkap tidak ada izin memasuki daerah proyek.

Page 11: Laporan observasi lapangan k3

11

BAB V

PENUTUP

5.1 Keismpulan

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu

bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari

pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari

kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat

meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja

menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha,

tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak

lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. Pada

dasarnya UU Keselamatan Kerja yang digunakan untuk mencegah terjadinya

kecelakaan kerja, menjamin suatu proses produksi berjalan teratur dan sesuai

rencana, dan mengatur agar proses produksi berjalan teratur dan sesuai rencana,

dan mengatur agar proses produksi tidak merugikan semua pihak. Setiap tenaga

kerja berhak mendapatkan perlindungan keselamatan dalam melakukan

pekerjaannya untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta produktivitas

nasional.

Dan dari hasil survey penulis menunjukkan bahwa perlu adanya peningkatan

pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang mundukung akan pentingnya pemakaian

Alat Pelindung Diri (APD) pada waktu melakukan pemancangan tiang pancang.

Page 12: Laporan observasi lapangan k3

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENILAIAN ...................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Deskripsi Umum Proyek ........................................................... 2

1.3 Palaksanaan Observasi ............................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 5

2.1 Ruang Lingkup K3 Proyek Kontruksi ..................................... 5

2.2 Pekerjaan yang ditinjau ........................................................... 7

BAB III OBSERVASI LAPANGAN .............................................................. 8

3.1 Metode Observasi Lapangan .................................................... 8

3.2 Hasil Observasi ......................................................................... 8

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................ 9

4.1 Kebijakan Keselamatan Kerja ................................................. 9

4.2 Gambaran Ideal dengan kondisi dilapangan ............................ 10

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 11

5.1 Kesimpulan ............................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Page 13: Laporan observasi lapangan k3

iv

Page 14: Laporan observasi lapangan k3

DAFTAR PUSTAKA

http://sipilfull.blogspot.co.id/2012/06/perlengkapan‐k3‐keselamatan‐dan.html 

http://rimantho.blogspot.co.id/2015/03/alat‐pelindung‐diri‐dalam‐k3.html 

https://wiwiksunaryatipujilestari.wordpress.com/2015/03/26/teknik‐pengumpulan‐data/ 

Leon C. Megginson. 1981. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Bandung. Penerbit Refika Aditama. 

 

 

 

Page 15: Laporan observasi lapangan k3

FORMULIR LAPORAN OBSERVASI RENCANA KEGIATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 

(MATA KULIAH K3 DIPLOMA III TEKNIK SIPIL FT – UNSYIAH)  

 Nama Proyek  :  Pelaksana  : Lokasi Proyek  :  Pengawas : Waktu Observasi : Hari    Tanggal     Pkl.  Nama Mahasiswa :            NIM 

  

NO  JENIS PEKERJAAN  PERALATAN/KENDARAAN YANG DIPAKAI  JENIS BAHAYA 

UPAYA PENCEGAHAN PENANGGUNG 

JAWAB PERANGKAT PENGAMAN 

RAMBU‐RAMBU DIPASANG 

APD YANG DIGUNAKAN 

                                                            

  Observator,                              Observator,                     Observator,    Ichwan Riswanda                   Masweri                            Mujiburrahman                   1404001010092                    1404001010100              1404001010101 

Mengetahui, (Diisi Nama Kontraktor)     

 NB: Jangan lupa untuk memberi stempel pada tanda tangan.    

Page 16: Laporan observasi lapangan k3

FORMULIR LAPORAN OBSERVASI HASIL INSPEKSI KEGIATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 

(MATA KULIAH K3 DIPLOMA III TEKNIK SIPIL FT – UNSYIAH)  

 Nama Proyek  :  Pelaksana  : Lokasi Proyek  :  Pengawas : Waktu Observasi : Hari    Tanggal     Pkl.  Nama Mahasiswa :            NIM 

  

NO  JENIS PEKERJAAN PEMENUHAN PELAKSANAAN K3  PEMAKAIAN PERLENGKAPAN 

KETERANGAN DIPENUHI  TIDAK DAN DIURAIKAN  STANDAR  PENYIMPANGAN 

                                                            

  Observator,                              Observator,                     Observator,    Ichwan Riswanda                   Masweri                            Mujiburrahman                   1404001010092                    1404001010100              1404001010101 

Mengetahui,(Diisi Nama Kontraktor)     

 NB: Jangan lupa untuk memberi stempel pada tanda tangan.    

Page 17: Laporan observasi lapangan k3

FORMULIR LAPORAN OBSERVASI RENCANA TINDAK LANJUT HASIL INSPEKSI KEGIATAN K3 

(MATA KULIAH K3 DIPLOMA III TEKNIK SIPIL FT – UNSYIAH)  

 Nama Proyek  :  Pelaksana  : Lokasi Proyek  :  Pengawas : Waktu Observasi : Hari    Tanggal     Pkl.  Nama Mahasiswa :            NIM 

  NO  TANGGAL INSPEKSI  MASALAH YANG PERLU DITINDAK LANJUTI  RENCANA TINDAK LANJUT  OLEH  WAKTU  STATUS                                                       

  Observator,                              Observator,                     Observator,    Ichwan Riswanda                   Masweri                            Mujiburrahman                   1404001010092                    1404001010100              1404001010101 

Mengetahui, (Diisi Nama Kontraktor)     

 NB: Jangan lupa untuk memberi stempel pada tanda tangan.  

Page 18: Laporan observasi lapangan k3

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH

SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini tepat pada waktunya. Salawat beriring

salam juga penulis hantarkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW

yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu

pengetahuan seperti sekarang ini.

Laporan Pengamatan ini disusun berdasarkan tinjauan di lapangan. pada

pelaksanaan Pembangunan IPAL dan Jaringan Air limbah Kota Bandaa Aceh.

Pengamatan ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli

Madya pada Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.

Dalam melaksanakan pengamatan ini, penulis merasakan manfaat yang

sangat besar, karena selain dapat membandingkan hubungan antara teori-teori yang

didapat dari literatur-literatur diperkuliahan dengan pelaksanaan di lapangan,

penulis juga mendapatkan tambahan pengetahuan dan pengalaman yang sangat

berarti untuk masa depan penulis sendiri. Penulis sadar akan kemampuan dan

keterbatasan pengetahuan dalam penyusunan laporan ini, oleh karena itu penulis

mengharapkan segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai

pihak demi kesempurnaan penulisan di masa mendatang.

Keberhasilan dalam menyelesaikan laporan ini tidak terlepas dari

bimbingan dan saran dari berbagai pihak, terutama dari dosen pembimbing. Penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Yus yudhyantoro,

ST.,MT, yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi

saran kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini sesuai

dengan tinjauan di lapangan.

Sehubungan telah terlaksananya pengamatan penkerjaan di lapangan

sampai tersusunnya laporan ini,tidak lepas dari bimbingan dan tidak sedikit pula

Page 19: Laporan observasi lapangan k3

iii

bantuan moril, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

banyak kepada:

1. Bapak Ir. Huzaim, MT, selaku Ketua Program Diploma III Fakultas Teknik

Universitas Syiah Kuala;

2. Bapak Yus Yudhyantoro, ST, MT, selaku Ketua Prodi Teknik Sipil Program

Diploma III Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala;

3. PT. SEHAT PRATAMA, selaku konsultan pengawas dan PT. NINDYA –

INTI, KSO selaku kontraktor pelaksana pada Proyek Pembangunan IPAL dan

Jaringan Air Limbah Kota Banda Aceh.

4. Rekan-rekan mahasiswa, khususnya leting 2014 yang telah banyak membantu

dan mendukung hingga selesainya laporan ini.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi

penulis, maupun bagi mahasiswa atau para pembaca sekalian. Akhirnya, penulis

mengucapkan ribuan terima kasih, semoga segala amal kebaikan dari segala pihak

yang telah membantu, mendapat balasan yang setimpal dari ALLAH SWT. Aamiin.

Banda Aceh, 03 Januari 2017

KELOMPOK

Page 20: Laporan observasi lapangan k3

 

LAMPIRAN

Page 21: Laporan observasi lapangan k3

  

 

Page 22: Laporan observasi lapangan k3

  

 

Page 23: Laporan observasi lapangan k3