laporan kunjungan

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan hal yang penting didalam kehidupan manusia sebab dari makanan manusia memperoleh energi untuk kelangsungan hidupnya, disamping itu dengan makanan manusia akan terpelihara kesehatannya. Namun perlu diingat bahwa makanan yang dibutuhkan tidak hanya cukup gizi akan tetapi harus memenuhi persyaratan hygiene sanitasi sehingga aman dikonsumsi bagi masyarakat, sebab makanan yang penanganannya tidak memenuhi hygiene sanitasi akan menjadi media pertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit. Agar makanan yang kita makan tidak terkontaminasi, maka perlu diterapkannya hygiene sanitasi makanan yang meliputi enam prinsip yaitu: 1. Pemilihan bahan makanan 2. Penyimpanan bahan makanan 3. Pengolahan bahan makanan 4. Pengangkutan makanan 5. Penyimpanan makanan 6. Penyajian makanan.

Upload: laila-kharisma

Post on 09-Jul-2016

613 views

Category:

Documents


46 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KUNJUNGAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makanan merupakan hal yang penting didalam kehidupan manusia sebab

dari makanan manusia memperoleh energi untuk kelangsungan hidupnya,

disamping itu dengan makanan manusia akan terpelihara kesehatannya. Namun

perlu diingat bahwa makanan yang dibutuhkan tidak hanya cukup gizi akan tetapi

harus memenuhi persyaratan hygiene sanitasi sehingga aman dikonsumsi bagi

masyarakat, sebab makanan yang penanganannya tidak memenuhi hygiene

sanitasi akan menjadi media pertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit.

Agar makanan yang kita makan tidak terkontaminasi, maka perlu

diterapkannya hygiene sanitasi makanan yang meliputi enam prinsip yaitu:

1. Pemilihan bahan makanan

2. Penyimpanan bahan makanan

3. Pengolahan bahan makanan

4. Pengangkutan makanan

5. Penyimpanan makanan

6. Penyajian makanan.

Tempat penyelenggaraan/pengelolaan makanan adalah tempat – tempat

pengusaha dimana makanan dan minuman tersebut diproduksi, diolah, disimpan,

diangkut, dijual atau disajikan kepada umum. Dan usaha pengawasan Hygiene

dan Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan ( TPM ) dimana sebagian besar

berada di daerah perkotaan merupakan masalah yang perlu mendapatkan

perhatian dan dilaksanakan dengan sistem yang tepat/ berdaya guna dan berhasil

guna.

Pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan ( TPM ) dengan sistem yang

tepat tergantung dari beberapa faktor, antara lain : Perundang – undangan Daerah

sebagai landasan kegiatan tindakan, adanya tenaga dan jumlah yang cukup

bermutu, ada peralatan dan biaya yang cukup, terdapatnya pengertian dan

Page 2: LAPORAN KUNJUNGAN

partisipasi dari instansi– instansi lain, masyrakat dan perorangan serta adanya

cara pengawasan dan pemeriksaan terhadap TPM yang dilandasi dengan prinsip

teknologi. Penyelenggaraan pengelolaan makanan digolongkan dalam lima

kategori yaitu :

1. Pabrik makanan dan minuman sekala besar maupun sekala kecil ( food

manufacturing/ home industry )

2. Public eating and drinking place ( restoran, rumah makan, kantin, snack bar,

warung kopi, catering, pedagang kaki lima )

3. Toko penjualan makanan dan minuman ( food shop )

4. Pedagang keliling ( food ambulans/ food vendors )

5. Tempat pembuatan dan penyajian makanan dan minuman untuk masyarakat

khusus ( asrama,panti asuhan dll )

Industri Roti Sari Roti merupakan salah satu pabrik makanan dan

minuman atau food manufacturing yang termasuk dalam kategori

penyelenggaraan pengelolaan makanan. Maka Industri Roti tersebut perlu

dilakukan upaya pengawasan hygiene sanitasi tempat pengelolaan makanan

dengan penerapan enam prinsip hygiene sanitasi makanan dan minuman. Untuk

itu kami melaksanakan kunjungan industri ke Sari Roti Cabang Ngaliyan

Semarang untuk melihat penerapan sistem keamanan pangan dan

membandingkannya dengan industri usaha kecil lainnya yang juga kami kunjungi

yaitu di UD. Mina Makmur yang terletak di daerah Tambak Lorok, Semarang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, adapun rumusan masalah

yang akan dibahas yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi lingkungan dari masing - masing pabrik yang telah

dikunjungi yaitu PT. Nippon Indosari Corporindo dan UD. Mina Makmur?

2. Bagaimana proses produksi di PT. Nippon Indosari Corporindo dan UD. Mina

Makmur?

Page 3: LAPORAN KUNJUNGAN

3. Bagaimana penerapan sistem keamanan pangan dari masing-masing industri

yang telah dikunjungi yaitu PT. Nippon Indosari Corporindo dan UD. Mina

Makmur?

1.3 Tujuan Kunjungan Industri

Tujuan diadakannya kunjungan industri di pabrik Sari Roti Cabang Ngaliyan

Semarang dan IKM Bandeng Presto Bu Darmono adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kondisi lingkungan dari masing - masing pabrik yang telah

dikunjungi yaitu PT. Nippon Indosari Corporindo dan UD. Mina Makmur.

2. Untuk mengetahui proses produksi di PT. Nippon Indosari Corporindo dan

UD. Mina Makmur.

3. Untuk mengetahui penerapan sistem keamanan pangan dari masing-masing

industri yang telah dikunjungi yaitu PT. Nippon Indosari Corporindo dan UD.

Mina Makmur.

1.4 Manfaat Kunjungan Industri

Adapun manfaat diadakannya kunjungan industri di pabrik Sari Roti Cabang

Ngaliyan Semarang dan IKM Bandeng Presto Bu Darmono adalah sbb:

1. Bagi Mahasiswa

- Memperluas pengatahuan mahasiswa dalam lingkungan dunia kerja

khususnya penerapan sistem manajemen keamanan pangan.

- Mendorong mahasiswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan dan

juga berwirausaha dibidang penyediaan pangan.

- Membantu mahasiswa menerapkan konsep keamanan pangan di industri

baik skala pabrik maupun usaha kecil menengah.

- Mengetahui pentingnya penerapan konsep keamanan pangan pada

industri makanan untuk menghasilkan produk yang aman dan layak

dikonsumsi sampai ke konsumen.

Page 4: LAPORAN KUNJUNGAN

2. Bagi Industri yang dikunjungi

- Sarana menempatkan kerjasama antara PT. Nippon Indosari Corporindo

dengan Fakultas Teknologi Pertanian untuk menunjang pendidikan bagi

mahasiswa.

- Sarana menempatkan kerjasama antara UD. Mina Makmur dengan

Fakultas Teknologi Pertanian khususnya mengenai penenerapan sistem

manajemen kemanan pangan di industri rumahan tersebut.

Page 5: LAPORAN KUNJUNGAN

BAB II

TATA LAKSANA KEGIATAN

2.1 Tempat Kunjungan Industri

Kunjungan Industri Mata Kuliah Keamanan Pangan dilaksanakan di dua lokasi

industri yang berbeda yaitu :

1. PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk. ( Pabrik Sari Roti )

Jl. Tugu Wijaya III No. 1, Jawa Tengah - Kawasan Industri Wijaya Kusuma,

Ngaliyan Semarang.

2. UD. Mina Makmur

Jl. Purwosari IV/17 Tambakrejo Kaligawe Semarang.

2.2 Waktu Kunjungan Industri

Waktu pelaksanaan kunjungan industri mata kuliah keamanan pangan adalah pada

Hari Kamis Tanggal 17 Desember 2015.

Page 6: LAPORAN KUNJUNGAN

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1Keadaan Umum PT. Nippon Indosari Corporindo

Sari Roti adalah perusahaan yang berada dibawah naungan PT Nippon

Indosari Corpindo, Tbk (PT.NIC.Tbk) berdiri pada tahun 1996, dan memulai

kegiatan pemasarannya di bulan September 1996. Awal berdirinya, Sari Roti hanya

memiliki pabrik di Kawasan Industri Jababeka-Cikarang, Jawa Barat dengan

kapasitas produksi sebanyak 2 (dua) line.

Perusahaan semakin berkembang dan maju, pada tahun 2011 perusahaan

membangun tiga pabrik di wilayah Semarang (Jawa Tengah), Medan (Sumatera

Utara), dan Cikarang Barat (Jawa Barat). Satu tahun kemudian pada tahun 2012

perusahaan kembali membangun dua pabrik baru di Palembang (Sumatera Selatan)

dan Makassar (Sulawesi Selatan), serta menambahkan masing – masing satu lini

mesin pada tiga pabrik yang telah ada di Pasuruan, Semarang, dan Medan.

Perusahaan Sari Roti telah mendapat berbagai penghargaa dan sertifikat

yang membuat  perusahaan ini semakin kokoh dan masyarakat semakin yakin

bahwa produk SARI ROTI adalah produk yang bersih dan sehat. Pada tahun 2006

perusahaan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control

Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti komitmen

perusahaan dalam mengedepankan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada

setiap produk SARI ROTI. Selain itu, seluruh produk SARI ROTI telah terdaftar

melalui Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal yang dikeluarkan

oleh Majelis Ulama Indonesia. Kini, SARI ROTI telah mencatatkan dirinya sebagai

perusahaan produsen roti terbesar di Indonesia dengan berbagai penghargaan yang

berhasil diraih, antara lain Top Brand and Top Brand for Kids sejak 2009 hingga

sekarang, Marketing Award 2010, Original Brand 2010, Investor Award 2012,

hingga penghargaan dari Forbes Asia.

Page 7: LAPORAN KUNJUNGAN

3.2 Proses Produksi di PT. Nippon Indosari Corporindo

Proses produksi dilakukan dengan 2,line,yaitu :

1. Pembuatan Roti Manis

Tepung terigu,air,dan ragi dimasukkan kedalam mixer selama ± 15

menit untuk dicampur menjadi adonan pertama. Setelah adonan tercampur rata

didalam mixer,adonan akan dituang ke dalam bak dan dimasukkan kedalam

ruang fermentasi selama 3 jam dengan suhu ruang 27ºc agar adonan

mengembang .

Setelah 3 jam,adonan dikeluarkan dari ruang fermentasi dan dilakukan

proses mixer ke-2 dengan pencampuran bahan bahan lainnya yaitu

telur,gula,susu,garam,dan margarin. Semua bahan dimixing selama ± 5 menit

hingga kalis .

Proses selanjutnya yaitu adonan yang sudah kalis tadi kemudian di

potong potong di mesin divider. Setelah itu di bulatkan di mesin rounder dan

diistirahatkan sejenak di mesin OHP selama 15-20 menit . Setelah proses

pengistirahatan selama ± 15-20 menit selesai,kemudian adonan di pressing

untuk menghilangkan gas didalamnya agar tekstur adonan lebih halus .

Setelah itu dilakukan macam macam filler (isi) untuk memberikan rasa

pada roti . Proses filler dilakukan dengan tangan atau secara manual dengan

syarat harus mencuci tangan setiap 15 menit sekali . Setelah proses filler

selesai,adonan kemudian di panning atau proses peletakan adonan kedalam

loyang,kemudian di dilakukan proses fermentasi ke-2 selama 1 jam dengan

suhu 38º-40ºc untuk mengembangkan adonan, memberi tekstur yang lembut

pada roti, serta mengeluarkan aroma khas dari roti.

Setelah 1 jam dan adonan mengembang,adonan roti dimasukkan

kedalam oven untuk dipanggang dengan suhu 180º-240ºc selama 15-30 menit .

Setelah dipanggang di oven,kemudian roti dikeluarkan dari loyang dan

dilakukan proses Blazing,yaitu pengolesan roti dengan minyak sayur agar roti

mengkilap . Proses blazing dibarengi dengan cooling(pendinginan) sampai ke

cooling tower(menara pendingin) dan berputar dari puncak (atas) ke bawah ±

Page 8: LAPORAN KUNJUNGAN

45 menit . Proses pendinginan dilakukan agar saat berada didalam kemasan ,

roti tidak menguap dan tidak akan menyebabkan embun pada kemasan sehingga

jamur tidak tumbuh pada roti. .Begitu sampai dibawah,roti akan diperiksa . Jika

ada roti yang tidak sesuai dengan standar,maka akan di reject atau dibuang.

Setelah pemeriksaan,roti akan disensor dan dikemas. Proses senlajutnya roti

harus melewati mesin metal detector untuk mendeteksi apakah didalam

kemasan terdapat unsur logam atau tidak,karena jika terdapat unsur logam

dapat berbahaya untuk dikonsumsi oleh konsumen. Apabila sudah lewat dari

mesin metal detector ,maka roti sudah siap untuk dipasarkan.

2. Pembuatan Roti Tawar

Tepung terigu,air,dan ragi dimasukkan kedalam mixer selama ± 15

menit untuk dicampur menjadi adonan pertama. Setelah adonan tercampur rata

didalam mixer,adonan akan dituang ke dalam bak dan dimasukkan kedalam

ruang fermentasi selama 4 jam dengan suhu ruang 27ºc agar adonan

mengembang .

Setelah 4 jam,adonan dikeluarkan dari ruang fermentasi dan dilakukan

proses mixer ke-2 dengan pencampuran bahan bahan lainnya yaitu

telur,gula,susu,garam,dan margarin. Semua bahan dimixing selama ± 5 menit

hingga kalis . Proses selanjutnya yaitu adonan yang sudah kalis tadi kemudian

di potong potong di mesin divider. Setelah itu adonan di bulatkan di mesin

rounder dengan bentuk oval,bulat,atau tabung.

Setelah dibentuk,adonan dimasukkan kedalam bak khusus dan

dimasukkan kedalam ruang fermentasi akhir . Setelah 1 jam dan adonan

mengembang,adonan roti dimasukkan kedalam oven untuk dipanggang dengan

suhu 180º-240ºc selama 15-30 menit . Setelah dipanggang di oven dengan

kematangan yang sempurna,roti dikeluarkan dari dalam loyang dan dilanjutkan

ke proses cooling (pendinginan) dengan melewati 3 menara pendingin (cooling

tower) dan berputar dari puncak (atas) ke bawah ± 45 menit. Proses

pendinginan ini bertujuan agar uap air yang terdapat pada roti dapat keluar

Page 9: LAPORAN KUNJUNGAN

terlebih dahulu secara optimal. Apabila roti dikemas dalam kondisi yang masih

panas akan lebih berpotensi menyebabkan roti mudah berjamur.

Proses selanjutnya adalah proses pemotongan roti menjadi 10 bagian

(slice). Setelah itu,roti akan disensor dan dikemas.Baru kemudian melewati

mesin metal detector untuk mendeteksi apakah didalam kemasan terdapat unsur

logam atau tidak,karena jika terdapat unsur logam dapat berbahaya untuk

dikonsumsi oleh konsumen . Apabila sudah lewat dari mesin metal

detector ,maka roti sudah siap untuk dipasarkan.

3.3 Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan di PT. Nippon Indosari

Corporindo

Pabrik Sari Roti mempunyai standar kualifikasi kebersihan diri yang tinggi

sebelum turun ke area proses produksi. Area ini disebut area wajib GMP, yaitu

sebelum memasuki area produksi, terlebih dahulu kita menggunakan baju

laboratorium, masker, hairnet, dan cover shoes. Setelah itu kita wajib mencuci

tangan dengan sabun anti bakteri,dan mengeringkan tangan dengan mesin

pengering, kemudian tangan kita diberi alkohol agar tangan steril dan bebas dari

kuman. Setelah tangan bersih dan steril, kita akan memasuki ruangan air shower,

yaitu ruangan pembersihan semua debu pada rambut,debu pada pakaian, debu

pada kulit,dll. Setelah melewati proses sterilisasi yang cukup panjang, baru kita

dapat memasuki area produksi.

Bahan baku yang digunakan oleh pabrik sari roti adalah bahan baku

premium yang terjamin mutu dan kualitasnya. Bahan baku pokok yang digunakan:

Tepung terigu, air, ragi, telur, garam, gula,dan margarin. Sedangkan bahan isian

atau filler antara lain: cokelat, keju, kelapa, strawberry, mocca, sarikaya, dan

vanilla. Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi roti harus melalui seleksi

ketat yang telah ditetapkan oleh internal perusahaan dan harus terjamin

kehalalannya sehingga dapat menghasilkan roti yang berkualitas baik dari segi

penampakan, tekstur, aroma, rasa dan juga terjamin kehalalan dari roti yang

dihasilkan.

Page 10: LAPORAN KUNJUNGAN

Produk yang dihasilkan memiliki tanggal kadaluarsa yang pendek karena

SARI ROTI tidak menggunakan pengawet, rata  –  rata usia dari produk ini 3  –  4

hari dari waktu selesai produksi. SARI ROTI langsung memasarkan produknya

sehingga tidak ada persediaan yang menumpuk digudang karena karena siklus

hidup yang singkat.

Untuk menjaga keamanan pangan produk yang dihasilkan pihak QA/QC

melakukan audit secara rutin mulai dari penerimaan bahan baku sampai distribusi

produk jadi.

Pada proses produksi pabrik sari roti sangat menerapkan praktek hygiene

pada karyawannya dan juga menjaga sanitasi lingkungan pabrik untuk

meminimalkan kontaminasi baik secara fisik, kimia maupun biologi. Setelah

proses produksi selesai biasanya ruangan termasuk peralatan yang dipakai

dibersihkan dari kotoran yang jatuh dilantai hasil dari produksi.

Untuk menjamin keamanan hasil akhir produk, roti yang sudah dikemas

menggunakan plastic diperiksa kembali kemasannya apakah sudah baik dan benar

tidak ada kebocoran untuk mencegah kontaminasi. Dan diperiksa menggunakan

alat metal detector untuk melihat adanya cemaran kandungan logam pada roti yang

sudah jadi.

3.4 Sejarah UD. Mina Makmur

Ketrampilan BU Darmono mengolah ikan bandeng menjadikannya modal

untuk membantu sesama. Dengan KSM “MINA MAKMUR” beliau

memanfaatkannya sebagai wadah untuk saling belajar dan bertumbuh bersama

menggapai impian untuk merdeka dari belenggu kemiskinan. Produk bandeng

olahan mereka yang semula hanya beredar antar tetangga dan arisan ini kini

mulai merambah ke luar daerah, itulah bukti dari kegigihannya.

Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan manusia sangat

diharapkan melihat kondisi kehidupan sekarang ini, keinginan dan juga harapan

masyarakat sangat banyak, hal ini menjadikan Ibu Hartini Darmono atau lebih

dikenal dengan Ibu Darmono ingin berupaya dan juga mau bekerja keras untuk

Page 11: LAPORAN KUNJUNGAN

menghadapi tantangan hidup yang semakin lama semakin terus berkembang. Ibu

Darmono ini adalah satu dari sekian warga Kelurahan Tambakrejo yang berhasil

mengembangkan UKM “Bandeng Presto”. Awalnya ibu Darmono bergabung di

UPK “Terboyo” Kelurahan Tambakrejo Tahun 2000 dengan nama Kelompok

Swadaya Masyarakat (KSM) “Mina Makmur” yang beranggotakan 10 orang,

dengan awal pinjaman Rp. 10.000.000,- per kelompok.

Usaha yang dirintis dibidang pengolahan ikan bandeng oleh Ibu Darmono

ini yang kemudian dikenal dengan bandeng presto Bu Darmono, yang awal

produksi sehari bisa mencapai 3 kilo per hari, semakin hari semakin banyak

diminati karena mungkin harga relatif terjangkau. Selain bandeng, beliau juga

memproduksi otak-otak bandeng, galantine bandeng dan tahu bakso. Untuk

pemasaran sendiri awalnya door to door, di Arisan Dasa Wisma, RT, RW

kemudian bersama dengan anggota sering mengikuti lomba-lomba dan juga

bazaar/pameran yang diadakan baik di tingkat lokal hingga nasional.

Saat ini ibu Hartini Darmono sudah memiliki anggota 70 orang dalam

binaan beliau, selain aktif memberikan motivasi kepada warga di kampungnya,

beliau juga aktif memberikan pelatihan/kursus bandeng presto baik di Kota

Semarang, luar kota, hingga bahkan sampai luar jawa. Untuk pemasaran bandeng

prestonya sendiri sudah sampai luar jawa bahkan ada yang sampai ke luar negeri.

Keistimewaan bandeng presto ibu Darmono, dalam pengolahannya tidak

memakai bahan pengawet, dan bandeng bisa bertahan 2 hari. Melihat usaha dan

keinginan dari Ibu Darmono ini yang dari awal usaha banyak menghadapi

kendala namun dengan kegigihannya beliau dapat meraih sukses dan juga dapat

memberdayakan masyarakat lingkungan sekitar dan juga untuk dirinya sendiri.

3.5 Proses Produksi di UD. Mina Makmur

1. Pembelian Bahan Baku

Dalam melakukan pembelian bahan baku, terlebih dahulu harus

mengetahui ciri-ciri ikan bandeng segar yaitu: mata bening, tekstur kenyal, sisik

tidak terkelupas, insang berwarna merah dan tidak berbau tanah apabila kita

Page 12: LAPORAN KUNJUNGAN

mencium dari insangnya. Hindari membeli ikan yang kurang segar karena akan

mempengaruhi kualitas produk akhir.

2. Pencucian

Dalam melakukan pencucian harus menggunakan air yang bersih dan

dingin dengan menggunakan es supaya kualitas ikan tidak menurun akibat

kenaikan suhu.

3. Pembuangan Sisik, Insang dan Isi Perut

Hal ini dilakukan agar ikan bersih dari kotoran. Ikan yang telah dibersihkan

secepatnya diberi es supaya kualitas tetap terjaga.

4. Penyortiran

Penyortiran dilakukan berdasarkan ukuran ikan sehingga seragam.

Gunakan keranjang yang telah diberi es sebagai wadah ikan yang telah disortir.

5. Pencucian

Ikan dicuci satu persatu dengan menggunakan air mengalir atau menyiram

ikan dengan air (jangan lakukan perendaman dalam wadah karena kotoran air

dapat menempel kembali pada ikan ).

6. Pemberian Bumbu I

Masukkan ikan ke dalam baskom satu per satu, kemudian masukkan garam

secukupnya sesuai dengan jumlah ikan ditambah dengan jeruk nipis. Fungsi garam

dan jeruk nipis adalah untuk menghilangkan bau amis pada ikan bandeng. Aduk

rata bumbu dan ikan, kemudian diamkan selama 15 menit agar bumbu meresap.

7. Pemberian Bumbu II

Setelah ikan diberi garam dan jeruk nipis, terlebih dahulu dibersihkan

kembali satu persatu untuk menghilangkan garam dan jeruk nipis yang masih ada

pada ikan dengan menggunakan tangan. Gunakan sarung tangan yang bersih saat

membersihkan. Kemudian masukkan ikan ke dalam baskom satu persatu. Baskom

yang digunakan harus dalam keadaan bersih.

Haluskan bumbu berupa garam, bawang putih bawang merah, jahe, kunyit,

lengkuas, ketumbar, biji kemiri, daun jeruk purut, daun salam, dan cabai merah.

Page 13: LAPORAN KUNJUNGAN

Campur bumbu dan ikan secara merata kemudian diamkan selama 30 menit agar

bumbu meresap.

8. Pemasakan Suhu Tinggi

Pemasakan ikan ini menggunakan panci bertekanan (autoclave), dengan

suhu 121 oC selama 60 – 90 menit. Dengan demikian akan dihasilkan ikan

bandeng duri lunak.

9. Pendinginan

Setelah ikan dimasak, kemudian dilakukan pendinginan dengan cara

meletakkan ikan pada baki secara perlahan-lahan. Pendinginan dilakukan selama

1-2 jam.

10. Pengemasan dan Pelabelan

Bandeng yang telah selesai didinginkan, kemudian dimasukkan ke dalam

plastik yang telah diberi label. Masukkan ikan secara perlahan dengan

menggunakan sendok serokan pipih. Gunakan sarung tangan dan sendok yang

bersih.

11. Pengemasan Vakum

Masukan bandeng ke dalam plastik yang telah diberikan label dan

kemudian masukkan ke dalam mesin vacuum sealer Pastikan alat vakum berfungsi

maksimal sehingga hasil yang didapatkan dalam keadaan vakum. Kondisi vakum

dapat mempengaruhi daya awet ikan dan bentuk ikan. Setelah bandeng divakum

segera masukkan ke dalam freezer untuk mempertahankan daya awet ikan. Suhu

freezer -180C atau lebih kecil.

Pengemasan bandeng presto dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu biasa

dan vakum. Pada pengemasan biasa, produk diletakkan di atas kertas roti dan

karton, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik jenis Low Density

Polyethylene (LDPE). Lama simpan bandeng presto dengan kemasan vakuum

dapat mencapai selama 3 bulan pada penyimpanan suhu beku (freezer) -180C atau

lebih.

Page 14: LAPORAN KUNJUNGAN

3.6 Penerapan Keamanan Pangan di UD. Mina Makmur

Pada Januari 2014, Bandeng Darmono telah mendapatkan sertifikasi

produk SNI 4106:2009 dengan nomor sertifikat 03/BP/LSPro-HP/I/2014.

Bandeng Bu Darmono mengurus sertifikasi SNI sejak 2012 dan ada sekitar 30

persyaratan yang harus dipenuhi agar memperoleh sertifikasi  SNI diantaranya

adalah perbaikan fisik tempat dan alat produksi, serta standar kebersihan.

Pengurusan sertifikat SNI ini memberikan syarat adanya kesadaran kepada pemilik

untuk menyediakan produk bandeng presto yang tidak hanya layak untuk

dikonsumsi tetapi juga aman.

Dalam kesempatan kunjungan industri kemarin, Bu Hartini Darmono

menjelaskan mengenai proses produksi yang sesuai standar mulai dari pemilihan

bahan baku, penanganan dan pengolahan serta pengemasan.  Ibu Hartini Darmono

telah menerapkan Sanitation Standard Operational Procedure, mulai dari sanitasi

karyawan dimana para pegawainya mengenakan sarung tangan plastik, penutup

mulut dan hidung serta penutup rambut, mengenakan sepatu khusus, sanitasi

peralatan berbagai peralatan memasak bandeng, menjaga saniltasi lingkungan, dan

penggunaan air bersih.

Tujuan penerapan SSOP ini selaras dengan prinsip standardisasi dan

penilaian kesesuaian yang bertujuan untuk meningkatkan jaminan mutu, efisiensi

produksi, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam

perdagangan, kepastian usaha, dan kemampuan pelaku usaha, serta kemampuan

inovasi teknologi yang tujuan akhirnya untuk melindungi konsumen dari aspek

keselamatan, keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup

(K3L).

Tidak hanya untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan harus aman

untuk konsumen, ternyata dalam menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI)

dalam dunia usaha secara konsisten akan mampu meningkatkan omset penjualan. 

Itulah yang dirasakan oleh Ibu Hartini Darmono sejak resmi menerima tanda SNI

pada produknya omset penjualannya melonjak hingga 400kg/bulan, setelah

sebelumnya hanya berkisar 100kg/bulan.

Page 15: LAPORAN KUNJUNGAN

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari kunjungan industri yang telah dilaksanakan dan pembuatan laporan dapat

diambil kesimpulan mengenai sistem manajemen keamanan pangan di dua skala

industri yang berbeda yaitu:

1. PT. Nippon Indosari Corporindo merupakan industri skala besar yang telah

menerapkan sistem manajemen keamanan pangan pada produksi roti SARI

ROTI, hal ini dapat dilihat dari kondisi lingkungan pabrik yang

memperhatikan sanitasi dan seluruh karyawan yang menerapkan praktek

hygiene. Dibuktikan juga dari sertifikat HACCP yang diterima.

2. Sedangkan pada industri kecil menengah UD. Mina Makmur juga sudah

menerapkan sistem manajemen keamanan pangan yang dapat dilihat dari

sertifikat SNI yang telah diterima.

Page 16: LAPORAN KUNJUNGAN

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. - . “Menuai Keuntungan Setelah Menerapkan Sni Produk Ikan Bandeng

Presto (Success Story Bandeng Presto Bu Darmono)”, (Online),

http://www.kokek.com/news/8-menuai-keuntungan-setelah-menerapkan-sni-

produk-ikan-bandeng-presto-success-story-bandeng-presto-bu/, diakses

tanggal 25 Desember 2015.

Koeswara, A. 2015. “Manajemen Operasi Sari Roti”, (Online),

http://www.academia.edu/8964074/Manajemen_Operasi_Sari_Roti, diakses

tanggal 25 Desember 2015.