laporan kunjungan industri di cimory

24
1 LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI KULIAH LAPANG II DI PT CISARUA MOUNTAIN DIARY (CIMORY) Disusun Oleh: Hanifah Albana Nur Adhini (13031026) FAKULTAS AGROINDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2015

Upload: hanifah-albana-nur-adhini

Post on 18-Dec-2015

3.028 views

Category:

Documents


441 download

DESCRIPTION

laporan kunjungan industri di cimory

TRANSCRIPT

  • 1

    LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

    KULIAH LAPANG II

    DI

    PT CISARUA MOUNTAIN DIARY

    (CIMORY)

    Disusun Oleh:

    Hanifah Albana Nur Adhini

    (13031026)

    FAKULTAS AGROINDUSTRI

    PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

    UNIVERSITAS MERCU BUANA

    YOGYAKARTA

    2015

  • 2

    DAFTAR ISI

    Halaman

    I. PENDAHULUAN .................................................................................... 3

    A. Latar Belakang ..................................................................................... 3

    B. Tujuan .................................................................................................. 5

    II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6

    A. Air Susu ................................................................................................ 6

    B. Penyebab Kerusakan ............................................................................ 7

    C. Produk Olahan Susu ............................................................................. 9

    III. DIAGRAM ALIR .................................................................................... 17

    IV. PEMBAHASAN ....................................................................................... 18

    V. KESIMPULAN ......................................................................................... 22

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 23

  • 3

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Menurut SNI 01-3141-1998, susu segar merupakan cairan yang berasal dari

    ambing sapi sehat dan bersih yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar

    yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau di tambah sesuatu apapun dan

    belum mendapat perlakuan apapun. Sedangkan secar fisiologis, susu merupakan

    sekresi fisiologi kelenjar ambing sebagai makanan dan proteksi imunologis bagi

    bayi mamalia.

    Dewasa ini, susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk umur produktif,

    susu membantu pertumbuhan mereka. Sementara itu, untuk orang lanjut usia, susu

    membantu menopang tulang agar tidak keropos.Susu mengandung banyak

    vitamin dan protein. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan minum susu.

    Sekarang banyak susu yang dikemas dalam bentuk yang unik. Tujuan dari ini agar

    orang tertarik untuk membeli dan minum susu. Ada juga susu yang berbentuk

    fermentasi.

    Susu juga merupakan bahan makanan yang mempunyai sifat mudah rusak,

    sehingga dapat mengalami perubahan rasa, bau, warna dan rupa.

    Diantara perubahan-perubahan yang terjadi pada susu akibat aktifitas dan

    pertumbuhan mikroba. Nilai gizinya yang tinggi juga menyebabkan susu menjadi

    media yang sangat cocok bagi mikroorganisme untuk pertumbuhan dan

    perkembangannya sehingga dalam waktu yang sangat singkat susu menjadi tidak

    layak dikonsumsi bila tidak ditangani dengan benar. Untuk itu perlu dilakukan

    penanganan untuk mencegah penurunan kualitas.

    Susu yang biasa dikonsumsi dan diperdagangkan saat ini pada umumnya

    adalah susu sapi. Susu tidak hanya dapat dikonsumsi dalam bentuk cair, bahan

    pangan ini juga dapat diolah dan dikonsumsi dalam berbagai bentuk seperti

    yoghurt, yakult, keju, mentega dan berbagai bentuk olahan susu bubuk dan susu

    kental manis. Pada perkembangan selanjutnya, dengan tujuan meningkatkan

    kualitas susu (dan juga untuk lebih menarik minat konsumen), bentuk olahan susu

    banyak yang diperkaya dengan zat gizi tambahan, misalnya dengan zat gizi

    kalsium (yang dikenal sebagai susu high calcium). Selain itu ada juga dengan cara

  • 4

    mengurangi kadar lemak susu (low fat) sehingga secara proporsional kandungan

    gizi lainnya termasuk kalsium menjadi lebih tinggi (high calcium). Jenis susu ini

    biasanya terdapat dalam bentuk susu bubuk yang pada pengolahannya

    memerlukan suhu sangat tinggi, sehingga dapat menurunkankandungan gizi susu.

    Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas dan untuk mempertahankan

    kandungan gizi pada susu bubuk, seringkali dilakukan melalui proses pengayaan

    (enrichment) zat gizi.

    Untuk mengetahui proses pengolahan hasil pertanian yaitu susu sapi segar

    maka Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mercu Buana

    Yogyakarta melakukan Kunjungan Industri ke PT. Cisarua Mountain Diary atau

    yang lebih dikenal Cimory. PT. Cimory adalah salah satu perusahaan yang

    menghasilkan produk olahan susu sapi, yaitu Fresh Milk, Yogurt dan Frozen

    Food. PT. Cisarua Mountain Dairy atau yang lebih dikenal dengan nama Cimory

    merupakan Industri Pengolahan Susu (IPS) yang terletak di daerah pegunungan di

    Cisarua, Puncak. PT. Cisarua Mountain Dairy didirikan pada tahun 2006 dan

    merupakan salah satu anak perusahaan MACRO Group, yang bergerak di dalam

    bidang pangan berbasiskan empat protein alami terbaik yaitu daging (PT.

    Macroprima Panganutama), susu (PT. Cisarua Mountain Dairy), telur (PT. Java

    Egg Specialities) dan kacang kedelai (PT. Indosoya Sumber Protein). PT. Cisarua

    Mountain Dairy sangat peduli dengan kehidupan peternak susu di Indonesia.

    Dalam upaya untuk mengurangi impor susu bubuk serta menaikkan taraf hidup

    para peternak, PT. Cisarua Mountain Dairy menyerap susu lokal dengan harga

    yang sangat baik. Artinya, semua produk yang diproduksi PT. Cisarua Mountain

    Dairy berbahan dasar susu segar, hasil dari bumi Indonesia. Alhasil, Media Bisnis

    Indonesia memberikan penghargaan Anugerah Produk Asli kategori susu cair

    kepada PT. Cisarua Mountain Dairy pada tahun 2009 Nama Cimory merupakan

    singkatan dar Cisarua Mountain Diary

  • 5

    B. Tujuan

    Tujuan dari kunjungan industri ke PT. Cisarua Mountain Dairy ini adalah:

    1. Mahasiswa mengetahui cara pengolahan dairy produk (susu pasteurisasi)

    yang benar.

    2. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis olahan dari susu.

  • 6

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    A. Air susu

    Susu dapat didefinisikan sebagai hasil sekresi normal kelenjar mamari atau

    ambing mamalia, atau cairan yang diperoleh dari pemerahan ambing sapi sehat,

    tanpa dikurangi atau ditambahkan sesuatu. Susu dapat pula didefinisakan dari

    aspek kimia, yaitu suatu emulsi lemak di dalam larutan air dari gula dan garam-

    garam mineral dengan protein dalam keadaan koloid (Dwidjoseputro, 1994).

    Susu adalah suatu sekresi kelenjar susu dari sapi atau kambing yang sedang

    laktasi, yang diperoleh dari pemerahan secara sempurna (tidak termasuk

    kolostrum), dengan tanpa penambahan atau pengurangansuatu komponen. Susu

    merupakan bahan makanan yang sangat penting untuk kebutuhan manusia, karena

    mengandung zat yang sangat diperlukan oleh tubuh seperti protein, karbohidrat,

    lemak, vitamin dan mineral. Disamping itu, susu juga merupakan bahan pangan

    yang dapat diolah menjadi beberapa produk olahan susu seperti: susu kental

    manis, susu bubuk,susu skim, mentega, es krim, keju, yoghurt, dan lain-lain. Susu

    mudah sekali rusak karena pengaruh lingkungannya, terutama oleh pengaruh

    temperaturataupun udara sekitarnya, sehingga diperlukan perhatian khusus

    untuk penanganan pada waktu pemerahan ataupun sesudah pemerahan, agar

    diperoleh susu yang berkualitas baik, memenuhi standar susu yang telah

    ditentukan, dan masih layak untuk dikonsumsi (Suardana dan Swacita, 2009).

    Tabel 1. Komposisi Kimia Susu

    Komposisi Rata-rata Kisaran Normal (%)

    Air 87,25 89.50-84.00

    Lemak 3.80 2.60-6.0

    Protein 3.50 2.80-4.0

    Laktosa 4.80 4.50-5.20

    Mineral 0.65 0.6-0.8

    (sumber: Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan, 1992)

  • 7

    Susu merupakan suatu campuran yang kompleks, terdiri dari lemak,

    karbohidrat, protein dan banyak senyawa karbon lainnya serta garam-garam

    anorganik yang terlarut atau terdispersi dalam air (Marliyati at al, 1992). Menurut

    Folley (1973), susu mengandung berbagai zat gizi seperti air, protein, lemak,

    laktosa, mineral dan vitamin.

    Faktor yang mempengaruhi sifat fisik susu segar adalah komposisi dan

    perubahan-perubahan yang terjadi pada komponen-komponen yang dikandungnya

    baik yang disebabkan karena kerusakan maupun karena proses perubahan

    (Mohammad, 2008). Syarat kualitas fisik susu segar dapat dilihat pada Tabel 2 .

    Tabel 2. Syarat Kualitas Fisik Susu Segar

    No Karakeristik Syarat

    1. Berat jenis 1,0280

    2. Derajat Asam (pH) 6,7

    3. Kotoran negatif

    4. Titik Didih negatif

    5. Titik Beku -0,520oC - -0,560

    oC

    Sumber :Standar Nasional Indonesia, 1998

    B. Penyebab Kerusakan

    Susu merupakan bahan pangan yang berasal dari hewan yang tidak tahan

    lama disimpan dan mudah rusak (pershable food) serta merupakan bahan pangan

    berpotensial mengandung bahaya (potentially hazardous foood). Menurut

    Winarno FG (2004), kerusakan bahan pangan seprti susu dapat berlangsung

    dengan cepat. Kerusakan pada susu dapat disebabkan oleh faktor- faktor sebagai

    berikut:

    a. Pertumbuhan dan Aktifitas Mikroba

    Pertumbuhan dan aktifitas mikroba yang paling utama adalah bakteri, ragi,

    dan kapang. Bebrapa mikroba tersebut dapat membentuk lendir, gas, busa,

    warna yang menyimpang, asam, dan racun.

  • 8

    b. Aktifitas Enzim- enzim di dalam Susu

    Susu yang terdapat pada susu dapat berasal dari mikroba atau sudah ada pada

    bahan pangan ternak secara normal. Adanya enzim memungkinkan terjadinya

    reaksi- reaksi kimia lebih cepat bergantung pada jenis enzim yang ada. Selain

    itu, enzim juga dapat mengakibatkan bermacam- macam perubahan pada

    komposisi susu.

    c. Suhu

    Termasuk juga pemanasan dan pendinginan. Pemanasan dengan suhu yang

    terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan protein (denaturasi), emulsi

    lemak, dan vitamin. Sedangkan pembekuan dapat menyebabkan pecahnya

    emulsi dan lemaknya akan terpisah. Pembekuan juga dapat menyebabkan

    kerusakan protein susu dan menyebabkan penggumpalan.

    d. Kadar Air

    Kadar air sangat berpengaruh pada daya simpan susu karena membantu

    pertumbuhan mikroba.

    e. Udara terutama Oksigen

    Oksigen dapat merusak vitamin, warna susu, cita rasa, serta merupakan

    pemicu pertumbuhan mikroba aerobik. Susu yang mengandung lemak dapat

    menyebabkan ketengikan karena lipoksidase.

    f. Sinar Matahari

    Susu yang terkena sinar matahari secara langsung dapat berubah cita rasanya

    serta terjadi oksidasi lemak dan perubahan protein.

    g. Jangka Waktu Penyimpanan

    Umumnya, waktu penyimpanan susu yang lama akan menyebankan

    kerusakan yang lebih besar.

    h. Mikroorganisme sebagai Indikator Cemaran dalam Susu

    Mikroorganisme menggunakan susu sebagai bahan yang sangat ideal untuk

    pertumbuhannya. Mikroorganisme dalam bahan pangan adalah

    mikroorganisme yang umum ditemukan dalam saluran pencernaan manusia

    dan hewan seperti bakteri koloform. Adanya indikator mikroorganisme

    didalam suatu makanan menunjukkan telah terjadi kontaminasi kotoran dan

    sanitasi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu, dan produk susu.

  • 9

    C. Produk olahan susu

    1. Susu pasteurisasi

    Tidak seperti sterilisasi yang mematikan semua mikroorganisme,

    baik yang patogen maupun yang menguntungkan. Pasteurisasi mengurangi

    jumlah mikroorganisme hidup hingga tidak ada lagi resiko penyebab

    penyakit ( dengan asumsi produk yang telah di pasteurisasi disimpan

    dalam keadaan dingin dan dikonsumsi sebelum tanggal kadaluarsa ).

    Selain itu proses pasteurisasi pada susu dapat menginaktifkan enzim

    fosfatase dan katalase yaitu enzim yang membuat susu cepat rusak.

    Metode pasteurisasi yang umum digunakan adalah (Winarno FG,

    2004):

    1) Pasteurisasi HTST ( High Temperature Short Time ), pasteurisasi

    ini bertujuan mempertahankan cita rasa, warna, vitamin, pada

    bahan. Sehingga kualitas dan nutrisi susu masih baik. Pasteurisasi

    HTST ( High Temperature Short Time ) ini di lakukan dengan suhu

    72 750C selama 15 detik atau 880C selama 1 detik. Untuk

    pengolahan susu fermentasi di lakukan pada suhu 800C selama 3-5

    detik. Untuk bahan pangan lain dengan suhu 62-900C selama 1-2

    menit.

    2) Pasteurisasi LTLT ( Low Temperature Long Time ), yakni proses

    pasteurisasi yang di lakukan pada suhu 610C selama 30 menit.

    Contoh proses pasteurisasi LTLT ( Long Temperature Long Time )

    adalah sebagai berikut :

    Bath Holding Proces ( penggodogan ).

    Pasteurisasi dengan air panas yang di semprotkan.

    Pasteurisasi dengan perendaman di dalam air yang mengalir.

    Pasteurisasi dengan pemanasan kecepatan tinggi.

    Pasteurisasi dengan aliran berkesinambungan.

  • 10

    3) Pasteurisasi UHT ( Ultra High Temperature ), merupakan

    pemanasan dengan suhu tinggi, yang segera didinginkan pada suhu

    100C dan merupakan suhu normal untuk pertumbuhan bakteri susu.

    Tujuan Pasteurisasi :

    1. Untuk membunuh bakteri pathogen, yaitu bakteri-bakteri yang berbahaya

    karena dapat menimbulkan penyakit pada manusia (mycobacterium

    tubercolosis).

    2. Untuk membunuh bacteri tertentu yaitu dengan mengatur tingginya suhu

    dan lamanya waktu pasteurisasi.

    3. Untuk mengurangi populasi bakteri dalam bahan susu.

    4. Untuk mempertinggi atau memperpanjang daya simpan bahan.

    5. Dapat memberikan atau menimbulkan cita rasa yang lebih menarik

    konsumen.

    6. Pada pasteurisasi susu, proses ini dapat menginaktifkan fosfatase dan

    katalase, yaitu enzim-enzim yang membuat susu cepat rusak.

    Tahapan proses pembuatan susu pasteurisasi:

    1. Persiapan

    Bahan baku yang di gunakan diperiksa terlebih dahulu kualitasnya. Kadar

    lemak total dan total padatan dari susu harus diketahui untuk menentukan

    jumlah susu bubuk skim dan krim yang perlu ditambahkan dalam proses

    pembuatan.

    2. Pencampuran

    Susu segar di transfer ke tangki penerimaan, lalu dengan bantuan motor

    pendorong, susu segar tadi dipompakan ke tangki pencampuran I, sesuai

    kebutuhan. Kemudian susu segar dialirkan melalui pemanas untuk

    dipanaskan. Prinsip pemanasannya yaitu plat aliran susu mentah

    bersebelahan dengan plat air panas, sehingga terjadi proses pemindahan

    panas.Susu dipanaskan untuk memudahkan melarutkan bahan bahan

    yang di tambahkan, seperti susu bubuk skim, AMF, dan penstabil. Susu

    yang sudah tercampur tadi terus diaduk oleh kipas pengaduk sambil

    dilakukan sirkulasi, setelah itu perikasa pH nya.

  • 11

    3. Penyaringan

    Setelah hasilnya bagus, susu dialirkan ke penyaring untuk menyaring

    kotoran yang kasar. Penyaringan ini juga bertujuan untuk mengurangi

    beban dan menghindari kerusakan homogenizer.

    4. Homogenisasi

    Homogenisasi bertujuan untuk memecah globula lemak sampai berukuran

    sangat kecil ( kurang dari 2 mikron ). Susu akan dipaksa masuk ke celah

    sempit sehingga terpecah menjadi globula globula yang lebih kecil.

    Dengan demikian, stabilitas emulsi susu akan bertahan lama dan tidak

    akan terjadi pemisahan lemak dari cairannya.

    5. Pasteurisasi

    Metode yang digunakan adalah HTST ( High Temperature Short Time )

    yaitu pemanasan pada suhu 80 850C selama 25 detik dan suhu

    pendinginan minimal 100C. Dari holding tube susu mengalir melalui flow

    diversion Valve ( FDV ) ke regenerizer untuk didinginkan. FDV akan

    bekerja otomatis yang mengontrol suhu susu yang keluar dari pasteurizer,

    apabila suhu susu lebih dari spesifikasi maka klep jalur susu ke regenerizer

    akan tertutup dan susu akan mengalir kembali ke tangki penyeimbang.

    6. Pendinginan Vacuum

    Susu yang mengalir ke regenerizer akan mengalir bersebelahan dengan

    plat susu mentah yang suhunya rendah sehingga terjadi proses pindah

    panas dan menyebabkan suhu susu turun hingga maksimal 100C. Susu

    kemudian disimpan kedalam Storage Vat.

    7. Storage Vat

    Setelah campuran susu mengalami proses pencampuran, homogenisasi,

    pasteurisasi, dan pendinginan, tahap selanjutnya adalah penyimpanan.

    Sebelum campuran susu disimpan terlebih dahulu samplenya di ambil oleh

    divisi QC (Quality Control ). Dari sample tersebut dapat diketahui0

    BriXnya. Jika hasil laboratorium Quality Control ternyata tidak memenuhi

    standar, maka produk yang telah mengalami beberapa proses tersebut

    harus di proses ulang sampai memnuhi standar yang diingkinkan.

  • 12

    Tabel Spesifikasi dan persyaratan susu pasteurisasi berdasarkan SNI No.

    01-3951-1995

    2. Yoghurt

    Yoghurt berasal dari susu yang difermentasi dengan bentuk seperti bubur

    atau es krim (Tamime dan Robinson, 2007 dalamYunita, et.al., 2012). Yoghurt

    dapat dibuat dari susu sapi, susu kambing, ataulainnya (Stelios dan Emmanuel,

    2004 dalam Yunita, et.al., 2012).

    Yoghurt diperoleh dari fermentasi asam laktat melalui aktivitas

    bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, dimana

    mikroorganisme ini dalam produk akhirnya harus hidup aktif dan berlimpah.

    Bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus yang terdapat

    dalam yoghurt akan menguraikan laktosa (gula susu) menjadi asam laktat serta

    dapat menimbulkan berbagai komponen aroma dan cita rasa. Lactobacillus

    bulgaricus berperan pada pembentukan aroma, sedangkan Streptococcus

    Karakteristik

    Syarat

    A B

    Bau Khas Khas

    Rasa Khas Khas

    Warna Khas Khas

    Kadar lemak , %b/b min 2.80 1.50

    Kadar padatan tanpa

    lemak,%b/b min

    7.7 7.5

    Uji reduktase dengan

    metilen biru

    0 0

    Kadar protein, % b/b min 2.5 2.50

    Uji fospatase 0 0

    TPC ( Total Plate Count ),

    ml, maks

    3x104 3x10

    4

    Coliform MPN/ml, maks 10 10

    Logam berbahaya :

    As, ( ppm ) maks 1 1

    Pb, (ppm) maks 1 1

    Cu ( ppm) maks 2 2

    Zn ( ppn ) maks 5 5

    Bahan pengawet Sesuai dengan

    peraturan

    Sesuai dengan

    peraturan

    Zat warna Menteri kesehatan RI Menteri kesehatan RI

    Zat Penyedap cita rasa 235/Men.Kes/Per/VI/79 235/Men.Kes/Per/VI/79

  • 13

    thermophilus lebih berperan pada pembentukan cita rasa. Kerja bakteri asam

    laktat dalam memfermentasikan susu ini ternyata dapat meningkatkan kandungan

    gizi yoghurt khususnya vitamin B-kompleks, di antaranya vitamin B1 (tiamin),

    vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B6 (piridoksin), asam folat,

    asam pantotenat, biotin dsb (Maria Ulfah, 2012).

    Syarat mutu yoghurt berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-

    2981-1992, adalah sebagai berikut

    3. Keju

    Keju dibuat dari konsentrasi seluruh/ sebagian komponen susu dengan

    koagulasi protein susu dengan enzim, bakteri penghasil asam/ senyawa asam.

    Bahan dasar untuk keju adalah susu, sehingga kualitas susu mempunyai pengaruh

    yang besar bagi kualitas produk akhir susu. Penambahan flavor juga akan

  • 14

    mempengaruhi susu, dan juga akan mempengaruhi rasa pada produk akhir keju.

    Sangatlah penting untuk memakai susu dengan kualitas yang paling bagus untuk

    memproduksi keju. Susu dengan kadar bakteri yang tinggi dan kadar antibiotik

    yang tinggi tidak diijinkan untuk dipergunakan dalam proses pembuatan keju

    (Irvine dan Hill, 1985).

    Standar Mutu Keju Menurut SNI 01-2980-1992 :

    - Kandungan air maksimal 45 %

    - Kandungan protein minimal 19,5 %

    - Kandungan lemak minimal 25 %

    - Jumlah bakteri maksimal 300 koloni / gram

    - Jumlah bakteri golongan koli maksimal 3 APM

    - Tidak ada khamir dan kapang

    - Abu maksimal 5,5 %

    - Bahan tambahan sesuai dengan yang diijinkan

    4. Susu Kedelai/Soya Milk

    Susu kedelai adalah hasil ekstraksi dari kedelai. Protein susu kedelai

    memiliki susunan asam amino yang hampir sama dengan susu sapi sehingga susu

    kedelai dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi orang yang alergi

    terhadap protein hewani.Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi karena

    kandungan proteinnya tinggi. Selain itu susu kedelai juga mengandung

    lemak,karbohidrat, kalsium, phosphor, zat besi, provitamin A, Vitamin B

    kompleks (kecuali B12), dan air. (Radiyati, 1992)

    Mutu protein dalam susu kedelai hampir sama dengan mutu protein susu

    sapi. Protein efisiensi rasio (PER) susu kedelai adalah 2,3 sedangkan PER susu

    sapi 2,5. PER 2,3 artinya, setiap gram protein yang dimakan akan menghasilkan

    pertambahan berat badan pada hewan percobaan (tikus putih) sebanyak 2,3 g pada

    kondisi percobaan baku (Cahyadi, 2007). Susu kedelai tidak mengandung vitamin

    B12 dan kandungan mineralnya terutama kalsium lebih sedikit daripada susu sapi.

    Oleh karena itu dianjurkan penambahan atau fortifikasi mineral dan vitamin pada

    susu kedelai yang diproduksi oleh industri besar (Anonim, 2008).

  • 15

    5. Fresh Milk

    Fresh milk merupakan cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan

    bersih, yang tidak mendapat perlakuan apapun kecuali proses pendinginan tanpa

    mempengaruhi kemurniannya (SNI 01-3141-1998). Kandungan protein dan lemak

    dari fresh milk sebesar 3.300.22% dan 3.900.97% (Mirzadeh et al. 2010).

    Industri susu memperoleh fresh milk dari KPS (Koperasi Peternak Sapi

    Perah) yang sebagian besar berada di daerah Jawa Barat dan Jawa Timur. KPS

    akan mengantarkan fresh milk tersebut ke industri susu yang umunya terdapat di

    daerah Jakarta. Hal ini tidak efisien secara ekonomi karena komponen terbesar

    fresh milk adalah air (85.5-89.5%), sedangkan komponen yang diperlukan

    (protein, lemak dan lain-lain) hanya sekitar 10.5-14.5%. Selain itu, susu tergolong

    perishable food yang membutuhkan sistem pendingin selama transportasi agar

    tidak cepat rusak. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah

    menghilangkan air dan memisahkan fresh milk menjadi beberapa bagian. Fresh

    milk dapat dipisah menjadi 3 bagian penting, yaitu skim milk, butter milk dan

    anhydrous milk fat.

    6. Es Krim

    Es krim merupakan makanan beku yang terbuat dari campuran produk-

    produk susu dengan presentase lemak susu dalam ukuran tertentu dan dicampur

    dengan telur serta ditambah dengan penguat cita rasa dan pewarna tertentu

    sehingga tampilannya lebih menarik (Astawan& Astawan, 1988).

    Es krim merupakan produk olahan susu yang dibuat dengan cara

    membekukan dan mencampur bahan baku secara bersama-sama . Bahan yang

    digunakan adalah kombinasi susu dengan bahan tambahan seperti gula dan madu

    atau tanpa bahan perasa dan warna , dan stabilizer, bahan campuran es krim

    disebut ice cream mix (ICM), dengan pencampuran bahan yang tepat dan

    pengolahan yang benar maka dapat dihasilkan es krim dengan kualitas baik

    (Susilorini dan Sawitri, 2007).

  • 16

    Standar Mutu Es Krim Menurut SNI No. 01-3713-1995 :

    No. Kriteria Uji Unit Standart

    1 Keadaan :

    Penampakan

    Rasa

    Bau

    -

    Normal

    Normal

    Normal

    2 Lemak %(b/b) Min 5.0

    3 Gula dihitung sebagai

    sukrosa

    %(b/b) Min 8.0

    4 Protein %(b/b) Min 2.7

    5 Jumlah Padatan %(b/b) Min 3.4

    6 Bahan Tambahan

    Makanan :

    Pemanis Buatan

    Pewarna Tambahan

    Pemantap dan

    Pengemulsi

    Negatif

    Sesuai SNI 01-0222-1987

    7 Cemaran Logam :

    Timbal (Pb)

    Tembaga (Cu)

    mg/kg

    Maks 1.0

    Maks 20.0

    8 Cemaran Arsen (As) mg/kg Maks 0.5

    9 Cemaran Mikrobia :

    Angka Lempeng Total

    Coliform

    Salmonella

    Listeria SPP

    Koloni/g

    APM/g

    Koloni/25 g

    Koloni/25 g

    Maks 105

    < 3

    Negatif

    negatif

    Sumber: Standart Nasional Indonesia No. 01-3713-1995

    D. Pemasaran

    Dalam memasarkan produknya, PT Cimory memiliki toko sendiri bernama

    Cimory Dairy Shop. Untuk meluaskan pemasaran, PT Cimory bekerja sama

    dengan modern retail seperti Giant, Carrrefour, Ranch, Market, Makro, Foodmart,

    Circle K, dan Indomaret. Wilayah pemasaran di pulau Jawa dan Bali.

    Cimory juga gencar melakukan pendekatan kepada masyarakat tentang

    pentingnya mengkonsumsi susu dan juga berbagai manfaat yoghurt dengan

    membuka field trip dan resto dengan tema Cimory On The Valley di kawasan

    pabrik. Langkah ini selain menjadi destinasi wisata juga sebagai sarana untuk

    mengenalkan konsumen secara lebih dekat dengan produk-produk Cimory.

  • 17

    III. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN SUSU

    PASTEURISASI

    DI PABRIK CIMORY

    Penerimaan susu

    segar

    Pengecekan Kualitas

    Filtrasi

    Diaerasi

    Mixing

    Homogenisasi

    Pasteurisasi 90oC 20

    detik

    Pengemasan

    Susu Pasteurisasi

    Flavor : plain, chocolate,

    strawberry, coffee, green

    tea, peach mango dan

    banana

  • 18

    IV. PEMBAHASAN

    Proses pembuatan susu pasteurisasi di PT. Cimory dimulai dari bahan

    baku susu sapi segar yang langsung di datangkan dari Boyolali dan UD

    peternakan sapi sekitar pabrik. Susu yang baru diperas biasanya berbusa dan

    hangat. Susu ini mengandung sekitar 800.000 bakteri di dalamnya. Di antara

    bakteri-bakteri tersebut, terdapat bakteri patogen (yang bersifat jahat) dan bakteri

    probiotik (yang bersifat baik). Untuk itu, sebelum diminum, susu haruslah melalui

    berbagai prosesterlebih dahulu.

    Proses pembuatan susu: Setelah susu diperas lalu susu tersebut

    dikumpulkan ke dalam Milk Storage Tank di KUD Unit Tani. Susu dibawa ke IPS

    (Industri Pengolahan Susu) dan diolah melalui proses-proses sebagai berikut:

    Penerimaan Susu Segar, penyediaan susu segar sebagai bahan dasar

    diambil dari Koperasi Unit Desa (KUD) yang sudah bekerjasama dengan

    perusaahaan susu tersebut. Proses penerimaan susu segar dari peternak adalah

    sebagai berikut : mula-mula petemak mengumpulkan susu segar dalam milk can

    ke pengumpul. Dari pengumpul susu segar ini diangkut oleh truk pengangkut susu

    segar menuju ke KUD. Biasanya pabrik susu menerima susu segar mulai pukul

    06.00 sampai 14.00. setelah jam tersebut, setoran susu segar ditolak karena

    dikhawatirkan sudah rusak akibat pertumbuhan mikrobia, mengingat

    kemungkinan penyimpanan susu segar di KUD yang terlalu lama.

    Sebelum susu segar tersebut diterima oleh Pabrik Susu, terlebih dahulu

    dilakukan pengujian terhadap kualitas yang meliputi: uji temperature, uji alkohol

    dan uji organoleptis (bau) yang dilakukan oleh bagian Quality Assurance (QA).

    Uji temperature penting dilakukan karena temperatur susu mempengaruhi tingkat

    perkembangbiakan mikroorganisme dengan semakin naiknya suhu. Suhu susu

    segar yang baik yaitu dibawah 80C.

    Prinsip pengujian alkohol yaitu kestabilan sifat koloidal protein-protein

    susu tergantung pada selubung air yang menyelimutinya. Hal ini terutama terjadi

    pada kasein. Bila susu dicampur dengan alkohol yang mempunyai sifat dehidrasi

    maka protein tersebut dikoagulasikan sehingga akan tampak kepecahan pada susu

    tersebut. Semakin tinggi derajat keasaman susu yang diperiksa semakin kurang

  • 19

    jumlah alkohol dengan kepekatan tertentu yang diperlukan untuk memecahkan

    susu dengan jumlah yang sama. Susu yang mengandung lebih dari 0,21% asam

    atau kalsium dan magnesium dalam jumlah tinggi, akan terkoagulasi dengan

    penambahan alkohol. Kenyataan ini menjadi dasar uji alkohol untuk menentukan

    kualitas susu. Koagulasi susu oleh alkohol juga disebabkan oleh faktor lain,

    misalnya adanya penyakit pada ambing, kolostrum dan ranin yang dihasilkan oleh

    mikroba. Uji alkohol sering dilakukan disamping uji asiditas. Susu yang

    mempunyai asiditas kurang dari 0,21% tetap terkoagulasi oleh alkohol

    menunjukkan adanya kalsium dan magnesium tinggi dalam susu. Hal ini tidak

    dikehendaki terutama untuk susu yang akan diproses menjadi susu kental

    (Sudarmadji, 1981).

    Susu segar yang telah dinyatakan release oleh QA segera dipompa dari

    mobil tangki ke balance tank untuk menyeimbangkan aliran dan mengukur

    volumenya. Susu yang masuk melalui pipa pemasukan akan mengangkat

    pelampung yang ada di dalam balance tank. Pelampung tersebut berfungsi untuk

    menjaga permukaan air susu dalam tangki tetap konstan. Setelah penuh, katup

    secara otomatis akan menutup pipa pemasukan dan proses pengisian berhenti.

    Proses Filtrasi atau penyaringan susu segar bertujuan untuk memisahkan

    susu dengan benda asing yang terikut dalam bagian susu. Setelah dari balance

    tank, susu akan disaring dengan duplex filter agar benda-benda asing yang

    mungkin terdapat dalam susu segar dapat tertahan dalam filter dan selanjutnya

    dialirkan ke plate cooler untuk dilakukan proses pendinginan.

    Proses Diaerasi atau proses penghilangan bau, proses yang menghilangkan

    bau susu yang cenderung kurang enak dengan menguapkan gas-gas yang ada

    dalam susu menggunakan aerator.

    Pendinginan Susu yang telah disaring masuk plate cooler berupa Plate

    Heat Exchanger (PHE) pada suhu maksimal 14 oC untuk didinginkan hingga

    mencapai suhu 4 oC menggunakan media chilled water bersuhu 2

    oC. Susu

    dialirkan ke plate-plate dengan arah yang berlawanan dengan media pendingin.

    Dalam suhu rendah mikroba akan menjadi nonaktif, reaksi enzimatis terhambat

    serta reaksi kimia yang menyebabkan kerusakan dapat dicegah.

  • 20

    Proses Mixing atau proses pencampuran rasa, dalam produk susu

    pasteurisasi yang di produksi di cimory ini ada 7 varian rasa, yaitu: plain (tawar),

    cokelat, kopi, green tea, banana, peach mango, dan strawberry.

    Proses Homogenisasi, tujuan utama proses homogenisasi pada pengolahan

    susu adalah untuk memecahkan butiran-butiran lemak yang sebelumnya

    berukuran 5 mikron menjadi 2 mikron atau kurang. Dengan cara ini susu dapat

    disimpan selama 48 jam tanpa terjadi pemisahan krim pada susu. Proses

    homogenisasi terjadi karena adanya tekanan yang tinggi dari pompa pada alat

    homogenizer.

    Di pabrik Cimory proses pasteuisasi dilakukan dengan metode HTST yaitu

    dilakukan pada suhu 90oC selama 20 detik. Pemanasan tidak dilakukan pada suhu

    yang tinggi dan waktu yang lama karena dapat merusak komponen susu itu

    sendiri. Pasteurisasi merupakan tahapan penting dalam pengolahan susu sapi

    segar. Dengan tujuan membunuh bakteri patogen seperti Mycobacterium

    tuberculosis dan Coxiella bunnet, virus, protozoa, jamur ( kapang ), serta ragi,

    sehingga bahan pangan mudah dan aman untuk di konsumsi, kemudian

    pasteurisasi dapat memperpanjang umur simpan, menimbulkan rasa dan aroma

    yang lebih enak. Menurut Winarno (2004) bahwa ada beberapa metode

    pasteurisasi yaitu pasteurisasi HTST ( High Temperature Short Time ),

    pasteurisasi ini bertujuan mempertahankan cita rasa, warna, vitamin, pada bahan.

    Sehingga kualitas dan nutrisi susu masih baik. Pasteurisasi HTST ( High

    Temperature Short Time ) ini di lakukan dengan suhu 72 750C selama 15 detik

    atau 880C selama 1 detik. Untuk pengolahan susu fermentasi di lakukan pada suhu

    800C selama 3-5 detik. Untuk bahan pangan lain dengan suhu 62-90

    0C selama 1-2

    menit.Pasteurisasi LTLT ( Low Temperature Long Time ), yakni proses

    pasteurisasi yang di lakukan pada suhu 610C selama 30 menit.

    Pengemasan yaitu produk susu yang sudah jadi kemudian dikemas dalam

    botol dan disegel. Pengisian ke dalam kemasan botol yang sudah diberi label dan

    kode produksi. Pengisian susu dilakukan dengan menggunakan mesin dalam

    ruang filling dan dikemas dalam botol plastik. Segel tutup warna kuning,

    kemudian dilakukan penyimpanan pada suhu rendah yaitu 0-4 o

    c. Karena pada

    suhu rendah sebagian besar mikroba pathogen tidak dapat tumbuh.

  • 21

    Produk susu pasteurisasi yang diproduksi oleh Cimory ini tanpa adanya

    bahan pengawet sehingga susu pasteurisasi ini dapat bertahan selama 2 minggu

    dalam kondisi dingin atau penyimpanan di refrigator. Dalam kondisi luar produk

    susu hanya bertahan 5 jam saja. Jika produk susu ini sudah dibuka dari kemasan

    hanya dapat bertahan sampai 24 jam disimpan dalam kulkas. Oleh karena itu,

    pemasaran untuk produk susu pasteurisasi Cimory ini hanya dilakukan di Factory

    Outlet Cimory, untuk mempermudah pengawasan produk sehingga tetap aman

    sampai di tangan konsumen.

    Selain memproduksi fresh milk dengan 7 varian rasa, Cimory juga

    memproduksi berbagai olahan turunan dari susu seperti: Yoghurt, Keju, Es krim,

    Duo Mix dsb. Yoghurt merupakan salah satu produk andalan dari Cimory.

    Yoghurt terbagi menjadi 3 jenis yaitu Set Yoghurt, Stirred Yoghurt, dan Drinking

    Yoghurt. Set Yoghurt memiliki tekstur yang kental dan padat, mirip seperti tahu.

    Cimory menyediakan 2 pilihan rasa set yoghurt yaitu plain dan strawberry. Stirred

    Yoghurt merupakan Set Yoghurt yang dicampur dengan susu, jus, gula dan fruit

    chunk sehingga teksturnya lebih cair namun tetap harus discoop. Proses

    pembuatan Drinking Yoghurt mirip dengan Stirred Yoghurt hanya saja presentasi

    susu dan jusnya lebih banyak karena untuk diminum. Cimory menyediakan

    berbagai rasa yang menjadi andalan seperti strawberry, blueberry, red grape,

    lychee, apple, mango, orange, guava dan mixfruit.

  • 22

    V. KESIMPULAN

    1. Tahapan proses dalam pembuatan susu pasteurisasi di Cimory yaitu susu

    segar dengan kualitas baik di lakukan proses filtrasi, diaerasi, mixing dan

    penambahan rasa, kemudian homogenisasi, pasteurisasi metode HTST selama

    25 sampai 29 detik dalam suhu 90 C , dan kemudian dikemas dalam botol

    dan disimpan dalam ruangan dingin bersuhu 4 C.

    2. Produk olahan susu yang dihasilkan oleh PT. Cimory selain susu pasteurisasi

    (fresh milk) adalah yoghurt (Set Yoghurt, Stirred Yoghurt, dan Drinking

    Yoghurt ) dengan varian rasa strawberry, blueberry, red grape, lychee, apple,

    mango, orange, guava dan mixfruit dan keju jenis cheddar.

  • 23

    DAFTAR PUSTAKA

    Afandy, (2008). Komposisi Penting Dalam Susu. Melalui

    www.ilmupengetahuan.com diakses tanggal 19 april 2015.

    Buckle, K.A., Edwards, R. A., Fleet, G. H., Wootton, M. 1987. Ilmu Pangan.

    Terjemahan. Purnomo, H. dan Adiono. UI Press, Jakarta.

    Desrosier. (1988). Teknologi Pengawetan Pangan. Universitas Indonesia-Press,

    Jakarta.

    Eniza Saleh. 2004. Teknologi Pengolahan Susu dan dan hasil ikutan ternak.

    Sumatera Utara : Program Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian

    Universitas Sumatera Utara.

    Es Krim, Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, Nomor 1, Volume 3, Hal

    74-81, ISSN : 1907-6037.

    Frazier, W.C . and D. Westhoff. 1978. Food Agrobiology. Third Edition.

    McGraw-Hill Book Company. New York.

    Hadiwiyoto, Soewedo. 1983. Hasil hasil olahan susu, ikan, daging, telur.

    Yogyakarta : Liberty.

    Irvine, D. M. and A. R. Hill. 1985. Cheese Technology. Pergamon. Oxford.

    Rahman, A, et al. 1992. Teknologi Pengolahan Susu. IPB Press. Bogor.

    Saleh, E. 2011. Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Jakarta :

    Universitas Indonesia.

    Syarie. 1991. Teknologi Penyimpanan Pangan. Arcan. Jakarta.

    Sudarmadji, Slamet, Bambang Haryono dan Suhardi. 1981. Prosedur Analisa

    untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty: Yogyakarta.

    Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3713-1995. Standar Mutu Es Krim. Badan

    Standarisasi Nasional. Jakarta

    Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3830-1995. Standar Mutu Susu Kedelai.

    Badan Standarisasi Nasional. Jakarta

    Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3951-1995. Standar Mutu Susu

    Pasteurisasi. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta

    Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2980-1992. Standar Mutu Keju. Badan

    Standarisasi Nasional. Jakarta

  • 24

    Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2981-1992. Standar Mutu Yoghurt. Badan

    Standarisasi Nasional. Jakarta.

    Ulfa, Maria. 2012. http://ulfamaria23.blogspot.com/2013/04/makalah-kimia.

    Diakses tanggal 19 april 2015.

    Winarno F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama.

    Jakarta.