laporan kunjungan industri pt madu kismo magelang
TRANSCRIPT
OLEH :
Nama : Danang Eko Saputro
No / NIS : 10 / 8827
Kelas : 2 ATP 4
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TEMANGGUNG
PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN ( ATP )
SMK N 1 ( STM PEMBANGUNAN ) TEMANGGUNG
Jl. Kadar Maron kotak pos 104 telp 0293-4901639 Temanggung
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
PT Pabrik Gula MADUKISMO
Daftar isi
Daftar isi...............................................................................................................2LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................3KATA PENGANTAR..........................................................................................4BAB I....................................................................................................................5PENDAHULUAN................................................................................................5
Latar Belakang............................................................................................5 Maksud dan tujuan kegiatan........................................................................5
BAB II..................................................................................................................6PELAKSANAAN.................................................................................................6BAB III.................................................................................................................7MATERI...............................................................................................................7
Sejarah Perkembangan PG. Madu Kismo...................................................7 Proses Pembuatan Gula...............................................................................9 Proses Pengolahan Alkohol, Etanol Di P.S Madu Kismo.........................11 Jenis Limbah Industri yang Dihasilkan PG.Madukismo...........................12 Cara Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah di PG.Madukismo...............13
Limbah Padat.........................................................................................13 Limbah Cair...........................................................................................14 Limbah Gas............................................................................................14
Peran Pabrik Gula Madukismo dalam Meningkatkan Ekonomi Daerah. .14BAB IV...............................................................................................................18PENUTUP..........................................................................................................18
A. Kesimpulan..............................................................................................18B. Saran.......................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................19LAMPIRAN.......................................................................................................19
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 2
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini disahkan untuk memenuhi salah satu persyaratan kegiatan
KUNJUNGAN INDUSTRI Mata pelajaran PRODUKSI TANAMAN
PERKEBUNAN SEMUSIM Tahun Pelajaran 2015/2016 SMK N 1 (STM
Pembangunan) Temanggung yang dilaksanakan pada Hari Kamis, 15 Oktober
2015 Di PT. MADU BARU, Bantul Yogyakarta
Laporan ini disahkan pada:
Hari/Tanggal : Senin, 23 November 2015 2015
Tempat : SMK N 1 (STM Pembangunan) Temanggung
Temanggung, 23 November 2015
Mengetahui,
Ketua bidang keahlian ATP Guru mata Diklat
Ir. Dwiani Kusumawati Ir. Siti Puji Handajani
Waka Humas/ Hubungan Industri
Fatoni. SENIP. 196302121987031016
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang maha pemurah, berkat rahmat
dan hidayahnya kami bisa melaksanakan kunjungan industri di PT pabrik gula
MADUKISMO dengan lancar tanpa halangan suatu apapun.
Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran ProduksiTanaman Perkebunan Semusim ( PTPS ) . Penulis menyadari
bahwa tidak sedikit masalah dan tentangan dalam proses penulisan makalah ini,
namun syukur alhamdulillah laporan ini dapat terselesaikan berkat bantuan
beberapa pihak.
Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas mata
pelajaranProduksiTanaman Perkebunan Semusim ( PTPS ) Selain itu, kami
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya dan menjadi referensi untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan.
Oleh karena itu, kami mengharap segala kritik dan saran yang membangun
dan dapat menjadikan laporan ini jauh lebih baik lagi. Kami mohon maaf
setulus-tulusnya jika terdapat kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan
laporan ini.
Temanggung, Oktober 2015
Penulis
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 4
BAB IPENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu industri – indusrtri baik industri rumahan maupun
pabrik semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri
meskipun letaknya dekat dengan pemukiman padat penduduk.
PG Madukismo adalah salah satu pabrik gula dan pabrik alkohol atau spirtus di
Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengemban tugas untuk mengsukseskan program
pengadaan pangan Nasional, khususnya gula pasir.
Sebagai Perusahaan padat karya banyak menampung tenaga kerja dari Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dibangun : Tahun 1955
Atas Prakarsa : Sri Sultan Hamengku Buwono IX
Diresmikan : Tanggal 29 Mei 1958 Oleh Presiden RI Pertama Ir.Soekarno
Mulai Produksi : Pabrik Gula : Tahun 1958
PG Madukismo berlokasi diatas Bangunan Pabrik Gula Padokan (satu
diantara 17 Pabrik Gula di DIY yang di bangun pada pemerintahan Belanda tetapi
dibumihanguskan pada masa pemerintahan Jepang) yang terletak di desa Padokan,
Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Berdasarkan data diatas, penulis tertarik untuk menyusun sebuah karya tulis yang
berjudul “pengolahan yang ada di PT PG. Madukismo”. Dalam karya tulis ini penulis
membahas mengenai pengolahan yang dihasilkan dari proses pembuatan gula di
PG.Madukismo Yogyakarta.
Maksud dan tujuan kegiatan
1) Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai pabrik gula Madukismo
2) Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan pengolahan gula
3) Memenuhi tugas mata pelajaran tanaman herbal - atsiri
4) Mengetahui proses pembuatan gula
5) Mengetahui manfaat limbah tebu
6) Mengetahui olahan limbah tebu
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 5
BAB II
PELAKSANAAN
Kegiatan kunjungan industri di laksanakan pada tanggal 15 Oktober 2015, atau
lebih tepatnya pada hari Kamis pagi jam 07.30 WIB. Sebelum keberangkatan kami
sudah stand by di sekolahan untuk menyiapkan segala perlengkapan baik yang primer
maupun skunder. Selang beberapa menit ada acara cheking peserta, Beberapa menit
kemudian semua peserta dan guru-guru SMK N 1 (STM Pembangunan) Temanggung
mengadakan Do’a bersama itu bertujuan untuk meminta’ kepada Allah agar kita
sampai di PT. MADU BARU PG. MADUKISMO hingga sampai di rumah dengan
selamat dan tanpa ada halangan apapun dan pengarahan terlebih dahulu oleh kepala
sekolah dan guru-guru yang bersangkutan.
PG Madukismo adalah pabrik gula terbesar yang ada di Daerah Istimewa
Yogyakarta yang terletak di desa Padokan, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan
Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai usaha
pokok pabrik gula dan pabrik alkohol spritus madukismo dengan potensi dan peluang
pengembangan usaha yang potensial masih memiliki kesempatan tumbuh dan
berkembang menjadi suatu perusahaan agro industri yang berbasis tebu dan dikelola
secara profesional dan inovatif mengahadapi persaingan bebas di era globalisasi
dengan petani sebagai mitra sejati. mempunyai usaha pokok pabrik gula dan pabrik
alkohol spritus madukismo dengan potensi dan peluang pengembangan usaha yang
potensial masih memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang menjadi suatu
perusahaan agro industri yang berbasis tebu dan dikelola secara profesional dan
inovatif mengahadapi persaingan bebas di era globalisasi dengan petani sebagai mitra
sejati.
Selain berkunjung ke PT. Madu Baru Madukismo, kami juga berkunjung ke-
Pantai Parang Tritis Yogyakarta di sana mungkin kami bukan kunjungan industri
namun lebih pada refresing. Selain kami ke-Pantai Parang Tritis Yogyakarta, kami
juga ke-Malioboro untuk belanja Oleh-Oleh, dan setelah belanja kami langsung
kembali ke-Sekolah kami tercinta SMK N 1 (STM Pembangunan) Temanggung.
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 6
BAB III
MATERI
Sejarah Perkembangan PG. Madu Kismo
P.G. Madukismo didirikan pada tanggal 14 juni 1955 oleh Sri Sultan
Hamengku Buwono IX, Setelah kurang lebih 3 tahun berdiri baru dilaksanakan
peresmian oleh Presiden RI Ir. Soekarno pada tanggal 29 Mei 1958 yang terletak di
daerah Yogyakarta selatan, Kasihan, Bantul. Dulu pabrik ini hanya memproduksi
gula, namun pada tahun 1959 hingga kini P.G. Madukismo memproduksi gula dan
alcohol atau spritus, pada saat itu pemegang saham terbesar adalah Sri Sultan
Hamengku buwono IX yaitu 75% sedangkan sisanya 25% di pegang oleh pemerintah
R.I. kemudian saat ini ada perubahan kepemilikan saham menjadi 65% dimiliki oleh
Sri Hamangku Buwono X, dan pemerintahan memegang 35% yang dikuasai oleh P.T.
RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA. Tujuan dari didirikan pabrik ini yaitu agar
masyarakat dapat menikmati gula hasil produksi dalam negri, tidak hanya dari luar.
Dahulu PG Madukismo bernama PG Padokan dengan luasan yang sangat kecil,
pada masa Belanda PG Padokan hancur lebur, atas jasa Sri Sultan Hamengku Buwono
IX kemudian didirikan kembali Pabrik Gula Padokan dengan nama Madukismo.
Gagasan pendirian Pabrik Gula Madukismo tujuannya adalah untuk menolong rakyat
yang banyak kehilangan pekerjaan karena dibumihanguskannya Pabrik-Pabrik Gula
waktu itu. Pendirian pabrik gula diyakini mampu menampung banyak orang untuk
bekerja. Banyak petani akan terlibat dalam proses penanaman, pemeliharaan tanaman,
panen serta di pabrik akan menyerap banyak tenaga kerja teristimewa pada waktu
masa giling.
PG Madukismo tidak hanya memproduksi gula, juga menawarkan paket wisata
edukasi agroindustri. Perjalanan Wisata Agro Industri ini adalah wisata untuk melihat
proses produksi yang dilaksanakan. Kita akan di antar menggunakan gerbong yang
ditarik oleh lokomotif tua. Biasanya wisata ini dilaksanakan pada masa giling yakni
bulan Mei – September.
Saat wisata ini, kita bisa menyaksikan proses produksi gula secara langsung.
Produksi gula melewati tahap pemerahan nira untuk mendapatkan sari gula,
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 7
pemurnian nira dengan sulfitasi, penguapan nira, kristalisasi, puteran gula, dan
pengemasan. Sambil mencermati proses produksinya, anda juga bisa melihat mesin-
mesin tua yang menjadi alat produksi di pabrik ini.
Mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa di Daerah Istimewa
Yogyakarta dahulu kala terdapat banyak pabrik gula, Dengan luasan daerah yang tidak
begitu besar wilayah ini memiliki 17 Pabrik gula yakni PG. Randugunting, PG.
Tanjungtirto, PG Kedaton Pleret, PG Wonocatur, PG padokan, PG Bantul, PG
Barongan, PG Sewu Galur, PG Gondanglipuro, PG Pundong, PG Gesikan, PG
Rewulu, PG Demakijo, PG Cebongan, PG Beran, PG Medari, dan PG Sendangpitu,
namun pada jaman mallaise atau lebih disebut jaman meleset yakni supply gula dunia
berlebih maka banyak pabrik tersebut yang tutup.
Setelah ada kesepakatan perdagangan tahun 1931 yang terkenal dengan
Charbourne Agreement yang berdampak pada pengurangan produksi gula termasuk di
Yogyakarta dari sekitar 3 juta ton menjadi 1,4 juta ton per tahun. Akhirnya dari 17
hanya tersisa 8 pabrik gula yakni PG.Tanjungtirto, PG Kedaton Pleret, PG Padokan,
PG Gondanglipuro, PG Gesikan, PG Beran, PG Medari, namun saying saat agresi
militer ke II tahun 1948 semua bangunan pabrik tersebut dibumi hanguskan dan rata
dengan tanah tapi masih ada beberapa yang menyisakan temboknya saja. Pada tahun
1955 diatas bangunan Pabrik gula Padokan yang turut dibumi hanguskan dibangun
PG-PS Madukismo atas prakarsa Sri Sultan Hamengku Buwono ke IX dan diresmikan
pada tanggal 29 Mei 1958 oleh Presiden RI I yakni Ir. Soekarno dan mulai
berproduksi tahun itu juga.
Saat ini jika kita ingin menikmati keberadaan Pabrik Gula Madukismo dapat
mengikuti Paket Agrowisata Madukismo, namun kita harus mendaftar beberapa hari
sebelumnya karena tidak setiap saat diadakan. Paket Agrowisata Madukismo ini
menawarkan wisata yang sangat bermanfaat sebagai edukasi dan menyadarkan bahwa
ternyata proses untuk menjadi gula yang manis yang kita komsumsi melalui proses
yang panjang. Mulai dari penanam pohon tebu hingga berunur sekitar 1 tahun agar
mencapai kemasakan yang optimal dan melalui proses penggilingan untuk pemerahan
nira yang mendapatkan sari gula, kemudian pemurnian nira dengan sulfitasi kemudian
penguapan nira, kristalisasi, puteran gula dan pengemasan, dan gula putih yang manis
dan hiegenis siap di pasarkan. Pabrik ini secara administrasi di desa
Padokan,Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul.
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 8
Proses Pembuatan Gula
Tebu dipanen setelah cukup masak, dalam arti kadar gula (sakarosa) maksimal
dan kadar gula pecahan (monosakarida) minimal. Untuk itu dilakukan analisa
pendahuluan untuk mengetahui faktor pemasakan, koefisien daya tahan, dll. Ini
dilakukan kira-kira 1,5 bulan sebelum penggilingan.
Setelah tebu dipanen dan diangkat ke pabrik selanjutnya dilakukan pengolahan
gula putih. Pengolahan tebu menjadi gula putih dilakukan di pabrik dengan
menggunakan peralatan yang sebagain besar bekerja secara otomatis.
Tahap-tahap dalam Pembuatan Gula
Pembuatan gula putih di pabrik gula mengalami beberapa tahapan pengolahan,
yaitu pemerahan nira, pemurian, penguapan, kristalisasi, pemisahan kristal, dan
pengeringan.
1. Pemerahan Nira (Ekstrasi)
Tebu setelah ditebang, dikirim ke stasiun gilingan untuk dipisahkan antara bagian
padat (ampas) dengan cairannya yang mengandung gula (nira mentah). Alat
penggiling tebu yang digunakan di pabrik gula berupa suatu rangkaian alat yang
terdiri dari alat pengerja pendahuluan (Voorbewer keras) yang dirangkaikan dengan
alat giling dari logam. Alat pengerja pendahuluan terdiri dari Unigator Mark IV dan
Cane knife yang berfungsi sebagai pemotong dan pencacah tebu. Setelah tebu
mengalami pencacahan dilakukan pemerahan nira untuk memerah nira digunakan 5
buah gilingan, masing-masing terdiri dari 3 rol dengan ukuran 36”X64”.
2. Pemurnian Nira
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk proses pemurnian gula yaitu cara
defekasi, sulfitasi dan karbonatasi. Pada umumnya pabrik gula di indonesia memakai
cara sulfitasi. Cara sulfitasi menghemat biaya produksi, bahkan pemurnian mudah di
dapat dan gula yang dihasilkan adalah gula putih atau SHS (Superieure Hoofd
Sumber).
Proses ini menggunakan tabung defekator, alat pengendap dan saringan Rotary
Vacuum Filter dan bahan pemurniannya adalah kapur tohor dan gas sulfit dari hasil
pembakaran.
Mula-mula nira mentah ditimbang, dipanaskan, direaksikan dengan susu kapur
dalam defekator, kemudian diberi gas SO2 dalam peti sulfitasi, dipanaskan dan
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 9
diendapkan dalam alat pengendap. Nira kotor yang diendapkan kemudian disaring
menggunakan Rotery Vaccum Filter. Dari proses ini dihasilkan nira jernih dan
endapan padat berupa blotong. Nira jernih yang dihasilkan kemudian dikirim
kestasiun penguapan.
3. Penguapan Nira (Evaporasi)
Nira jernih masih banyak mengandung uap air. Untuk menghilangkan kadar air
dilakukan penguapan (evaporasi).
Dipabrik gula penguapan dilakukan dengan menggunakan beberapa evaporator
dengan sistem multiple effect yang disusun secara interchangeable agar dapat
dibersihkan bergantian. Evaporator bisanya terdiri dari 4-5 bejana yang bekerja dari
satu bejana sebagai uap pemanas bejana berikutnya. Total luas bidang pemanas
5990m2 vo.
Dalam bejana Nomor 1 nira diuapkan dengan menggunakan bahan pemanas uap
bekas secara tidak langsung. Uap bekas ini terdapat dalam sisi ruang uap dan nira
yang diuapkan terdapat dalam pipa-pipa nira dari tombol uap. Dari sini, uap bekas
yang mengembun dikeluarkan dengan kondespot. dalam bejana nomor 2, nira dari
bejana nomor 1 diuapkan dengan menggunakan uap nira dari bejana penguapan
nomor 1. Kemudian uap nira yang mengembun dikeluarkan dengan Michaelispot. Di
dalam bejana nomor 3, nira yang berasal dari bejana nomor 2 diuapkan dengan
menggunakan uap nira dari bejana nomor 2. Demikian seterusnya, sampai pada bejana
terakhir merupakan nira kental yang berwarna gelap dengan kepekatan sekitar 60 brik.
Nira kental ini diberi gas SO2 sebagai belancing dan siap dikristalkan. Sedangkan uap
yang dihasilkan dibuang ke kondensor sentral dengan perantara pompa vakum.
4. Kristalisasi
Nira kental dari sari stasiun penguapan ini diuapkan lagi dalam suatu pan vakum,
yaitu tempat dimana nira pekat hasil penguapan dipanaskan terus-menerus sampai
mencapai kondisi lewat jenuh, sehingga timbul kristal gula.
Sistem yang dipakai yaitu ABD, dimana gula A dan B sebagai produk,dan gula D
dipakai sebagai bibit (seed), serta sebagian lagi dilebur untuk dimasak kembali.
Pemanasan menggunakan uap dengan tekanan dibawah atmosfir dengan vakum
sebesar 65 cmHg, sehingga suhu didihnya 650c. Jadi kadar gula (sakarosa) tidak rusak
akibat terkena suhu yang tinggi. Hasil masakan merupakan campuran kristal gula dan
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 10
larutan (Stroop). Sebelum dipisahkan di putaran gula, lebih dulu didinginkan pada
palung pendinginan (kultrog).
5. Pemisahan Kristal Gula
Pemisahan kristal dilakukan dengan menggunakan saringan yang bekerja
dengan gaya memutar (sentrifungal). Alat ini bertugas memisahkan gula terdiri dari:
a) 3 buah broadbent 48” X 30”untuk gula masakan A.
b) 4 buah bactch sangerhousen 48” X 28” untuk masakan B.
c) 2 buah western stated CCS untuk D awal.
d) 6 buah batch sangerhousen 48” X 28” untuk gula SHS.
e) 3 buah BNA 850 K untuk gula D.
Dalam tingkatan pengkristalan, pemisahan gula dari tetesnya terjadi pada tingkat
B. Pada tingkat ini terjadi poses separasi (pemisahan). Mekanismenya menggunakan
gaya sentrifugal. Dengan adanya sistem ini, tetes dan gula terpisah selanjutnya pada
tingkat D dihasilkan gula melasse (kristal gula) dan melasse (tetes gula).
6. Pengeringan Kristal Gula
Air yang dikandung kristal gula hasil sentrifugasi masih cukup tinggi, kira-kira
20% Gula yang mengandung air akan mudah rusak dibandingkan gula kering, untuk
menjaga agar tidak rusak selama penyimpanan, gula tersebut harus dikeringkan
terlebih dahulu. pengeringan dapat dilakukan dengan cara alami atau dengan memakai
udara panas kira-kira 800c. pengeringan gula secara alami dilakukan dengan
melewatkan SHS pada talang goyang yang panjang. Dengan melalui talang ini gula
diharapkan dapat kering dan dingin. Proses pengeringan dengan cara ini
membutuhkan ruang yang lebih luas dibandingkan cara pemanasan. Karena itu,
pabrik-pabrik gula menggunakan cara pemanasan. Cara ini bekerja atas dasar prinsip
aliran berlawanan dengan aliran udara panas.
Proses Pengolahan Alkohol, Etanol Di P.S Madu Kismo
1. Pengenceran
Tetes tebu yang diperoleh dari sentrifuge diencer di Tangki Pengencer Brix 14’
tetestebu. Sebelumnya tetes tebu diukur di tangki ukur.
2. Penyaringan (Filtrasi)
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 11
Pada proses penyaringan, tetes tebu diatur pHnya sekitar 4,8 dengan diberi H2
SO4 agar tetes tebu tidak tekontaminasi dengan bakteri lain. Hal ini dilakukan agar
tetes tebu tidak gagaldalm proses peragian. Karena dalam proses peragian tetes tebu
akan diberi bakteri khusus yangdapat menjadikan tetes tebu menjadi atau memiliki
kandungan alkohol.
3. Peragian
Tetes tebu yang pHnya telah diatur (4,8), kemudian masuk ke tangki pembibitan dan
fermentasi. Pada tangki tersebut tetes tebu diberi ragi yang mengandung bakteri
(Sacharomyces Cerevisiae).
4. Destilasi (Penyulingan)
Tetes tebu yang telah diberi ragi akan masuk ke proses destilasi. Destilasi
atau penyulingan bertujuan untuk memisahkan alkohol dengan air sehingga kadar
alkohol lebihtinggi. Di P.S Madu Kismo destilasi dilakukan secara bertingkat atau
disebut destilasi bertingkat
Jenis Limbah Industri yang Dihasilkan PG.Madukismo
Limbah Padat
a. Pasir/ lumpur
Berupa kotoran yang dibawa oleh nira mentah.
b. Abu ketel uap
Merupakan sisa pembakaran di stasiun ketel uap .
c. Debu/ longes dari ketel uap
Merupakan debu hitam yang keluar lewat cerobong asap.
d. Blothong
Merupakan endapan kotoran dari nira tebu yang terjadi di stasiun pemurnian
nira.
Limbah Cair
a. Bocoran minyak pelumas
Berasal dari pelumas mesin – mesin di stasiun gilingan dan pelumas yang
terbawa pada air cucian kendaraan garasi pabrik.
b. Limbah soda
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 12
Berasal dari cucian pan – pan penguapan di pabrik gula yang kandungan COD
dan BOD nya cukup tinggi.
Limbah Gas
Berupa bau belerang dan bau busuk lain yang dihasilkan selama proses
pembuatan gula.
Cara Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah di PG.Madukismo
Limbah Padat
a. Pasir/ lumpur
Pasir dipisahkan dengan dorrclone, kemudian dimanfaatkan untuk urug lahan
atas permintaan mmasyarakat.
b. Abu ketel uap
Abu ditampung dengan lori jading dan dimanfaatkan juga untuk urug lahan
yang memerlukan. Sekarang digunakan juga untuk bahan baku pupuk “Mix
Mardos”.
c. Debu/ langes dari ketel uap
Debu yang keluar lewat cerobong asap , ditangkap dengan alat penangkap debu
(dust collector) dan ditampung dalam lori jading.
d. Blothong
Blothong dipisahkan dengan alat Rotary Vacum Filter. Limbah padat Blothong
yang dihasilkan oleh pabrik gula Madukismo mempunyai volume yang cukup
besar tiap harinya sekitar 100 ton/hari. Pabrik membeli seluas lahan di sekitar
pabrik untuk menempatkan limbah tersebut, karena limbah blothong biasanya
dibuang dengan cara penumpukan (open dumping). Oleh masyarakat sekitar
limbah yang dibuang terutama blotong (ampas tebu) diambil secara cuma-
cuma untuk pembuatan asbes, genteng, pupuk, kompos dan dijadikan bahan
bakar industri batu bata, karena blotong ini masih mengandung sejumlah
belerang sehingga baik untuk dijadikan sebagai bahan bakar. Pihak
PG.Madukismo melakukan mengovenan blothong pada oven dengan suhu 105º
dalam kurun waktu 3 jam sebelum membuangnya. Tujuan blotong di oven
untuk mengurangi kadar air yang terdapat di blotong tersebut, sehingga tidak
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 13
menimbulkan bau yang sangat menyengat ketika dibuang. Saat ini, pihak PG.
Madukismo memanfaatkan blothong tersebut sebagai bahan baku dalam
pembuatan pupuk kompos.
Limbah Cair
a. Bocoran Minyak Pelumas
Bocoran minyak ini dipisahkan dari air limbah didalam bak penangkap minyak,
kemudian ditampung dalam drum – drum untuk dimanfaatkan lagi.
b. Limbah soda
Limbah yang jumlahnya relatif sedikit ini, pengolahannya diikutkan di UPLC
yang ada.
Limbah Gas
Limbah yang berupa gas ini ditanggulangi oleh alat – alat yang terkait (inhouse
keeping). Untuk mengatasi hal tersebut, pada ketel dilengkapi dengan dust
collector dan cyclone yang dapat memisahkan partikel dari gas dengan cara
memasukan aliran gas menurut gerakan rotasi dan membentuk vorteks
sehingga menimbulkan gaya sentrifugal yang akan melempar partikel secara
radialke arah dinding cerobong.
Peran Pabrik Gula Madukismo dalam Meningkatkan Ekonomi Daerah
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya alam yang
melimpah. Kaya akan barang tambang, palawija, dan masih banyak lainnya. Akan
tetapi, kekayaan alam tersebut tidak diimbangi dengan kekayaan sumber daya
manusia. Ketidak seimbangan tersebut mengakibatkan berbagai persoalan yang
kompleks. Terhambatnya perekonomian Indonesia, perkembangan infrastruktur yang
lambat. Perekonomian Indonesia meliputi petumbuhan dan pembangunan ekonomi
nasional, dan perekonomi daerah.
Ekonomi nasional akan berpengaruh terhadap APBN (Anggaran Pendapatan
Belanja Negara) dan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah). APBD sendiri
mempengaruhi perekonomian yang berada di daerah.
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 14
Saat ini, perekonomian daerah masih terpuruk. Keadaan tersebut disebabkan
karena berbagai hal, antara lain terjadinya bencana alam, banyak perusahaan yang
gulung tikar, keamanan yang masih minim juga menyebabkan ekonomi daerah
terpuruk. Akibatnya banyak terjadi pengangguran, kemiskinan, ketimpangan
pendapatan.
Untuk membenahi perekonomian daerah, dibutuhkan suatu inovasi yang
menjamin agar ekonomi daerah dapat meningkat. Serta sekaligus untuk mengatasi
masalah yang masih kompleks, seperti tingkat pengangguran, kemiskinan, dan
ketimpangan pendapatan.
Agar pengangguran di masyarakat volumenya tidak semakin membesar, maka
pemerintah daerah dapat mendirikan suatu industri. Dimana industri tersebut
menggunakan sumber daya dari masyarakat daerah itu sendiri, sehingga pengangguran
dapat terkurangi dengan adanya lapangan pekerjaan pendirian pabrik industri. Industri
yang paling tepat untuk meningkatkan ekonomi daerah salah satunya yaitu dengan
mendirikan pabrik gula.
Perekonomian daerah adalah kemampuan ekonomi setiap daerah, yang dapat
diukur dari pendapatan daeerah, rencana pengeluaran/anggaran belanja daerah dan
tingkat pendapatan per kapita daerah tersebut.
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah
dan masyarakat mengelola sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola
kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu
lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan
ekonomi) dalam wilayah tersebut. (Lincolin Arsyad, 1999). Tujuan utama dari usaha-
usaha pembangunan ekonomi selain menciptakan pertumbuhan yang setinggi-
tingginya, harus pula menghapus atau mengurangi tingkat kemiskinan, ketimpangan
pendapatan dan tingkat pengangguran. Kesempatan kerja bagi penduduk atau
masyarakat akan memberikan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
(Todaro, 2000).
Seperti contohnya yaitu Pabrik Gula Madukismo. Pabrik gula tersebut berada di
daerah Desa Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.Pabrik gula
Madukismo, adalah salah satu pabrik gula tertua di tanah air. Pabrik itu berdiri sudah
berdiri sejak tahun 1955. Pabrik gula Madukismo ini dibangun setelah pabrik gula
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 15
Padokan dibumihanguskan. Pendirian pabrik gula Madukismo ini salah satu gagasan
yan berasal dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Kebutuhan areal untuk komplek pembangunan pabrik gula Madukismo adalah
269.410 m2, yang sebagian berasal dari tanah bekas pabrik gula Padokan yang
mempunyai luas sebesar 90.650 m2 sedang sisanya 178.760 m2 yang diperoleh
dengan membeli tanah sawah milik penduduk sekitarnya.
Tujuan utama didirikannya pabrik gula Madukismo adalah untuk semula untuk
menolong rakyat yang banyak kehilangan pekerjaan karena dibumihanguskannya
pabrik-pabrik gula waktu itu.Perekonomian masyarakat yang terpuruk akibat
dibumihanguskannya pabrik-pabrik gula yang semula berdiri pada masa penjajahan
Belanda, berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat. Masyarakat kehilangan
mata pencaharian sebagai karyawan pabrik gula yang telah dibumihanguskan, yang
menyebabkan pengangguran tidak terkontrol jumlahnya. Untuk itu dengan
didirikannya pabrik gula Madukismo dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat
sekitar. Sehingga pengangguran dapat teratasi, dan perekonomian di daerah dapat
meningkat dengan adanya pabrik gula tersebut.
Pada waktu musim giling tiba, masyarakat yang bekerja sebagai pekerja
musiman dapat ditarik masuk ke pabrik gula Madukismo, jadi masyarakat tersebut
tetap akan mendapatkan pendapatan untuk kebutuhan hidupnya.
Selain menarik masyarakat yang belum mempunyai pekerjaan untuk bekerja,
pabrik gula Madukismo juga berperan membantu para petani tebu yang terlibat dalam
proses penanaman. Yang mana pada saat musim panen tebu tiba para petani tidak
akan kesulitan untuk mengolah tebu tersebut. Karena hasil panen tebu tersebut akan
disalurkan ke pabrik, bahkan pabrik gula Madukismo akan memberikan kontrak untuk
jangka waktu tertentu, sehingga petani hanya tinggal menyerahkan hasil panen tebu
kepada pabrik gula.
Dengan berkurangnya tingkat pengangguran di daerah maka secara langsung
perekonomian di daerah akan meningkat. Karena masyarakat akan bekerja dan
menghasilkan pendapatan yang tak lain untuk pabrik gula Madukismo sebagai sentra
industri yang berkembang pesat di daerah Bantul, Yogyakarta.
Dengan berdirinya pabrik gula di daerah, sangat membantu keadaan ekonomi
daerah dan dapat meningkatkan perekonomian di daerah tersebut. Seperti pabrik gula
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 16
yang berada di Bantul, pabrik gula Madukismo. Ekonomi di daerah Kasian, Bantul,
Yogyakarta terlihat jauh berbeda keadaannya sebelum dan sesudah dibangunnya
pabrik gula Madukismo.
Pendirian pabrik gula Madukismo memberikan dampak positif bagi masyarakat
sekitar, dan bagi perekonomian daerah. Ekonomi daerah berkembang dengan pesat
seiring berjalannya waktu.
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 17
BAB IV
PENUTUP
A. KesimpulanKunjungan industri merupakan salah satu program yang dilaksanakan oleh semua
siswa kelas 2 , selain ditujukan untuk berwisata juga digunakan untuk belajar mengenai
lingkunan pekerjaan disekitar kita. Karena kegiatan KUNJUNGAN INDUSTRI bertujuan
membekali siswa akan gambaran pengalama langsung pross produksi suatu industri.
Meningkatkan profesionalisme siswa dibidang pengetahuan/ilmu yang diperoleh dibangku
sekolah dan ilmu yang diterapkan diluar DU/DI didunia kerja, dan siswa dapat
membandingkan antara teori dan praktek lapangan.
B. Saran1. Untuk Sekolah
- Lebih kreatif dalam mencari perusahaan untuk kunjungan industri agar siswa dapat
lebih banyak mengambil manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja.
2. Untuk Perusahaan
- Lebih fleksibel/terbuka dalam memberikan penjelasan mengenai kegiatan
perusahaannya
- Lebih komunikatif dan bisa berinteraktif kepada para peserta sehingga dapat terjadi
hubungan timbal balik antara pihak perusahaan dan peserta.
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 18
DAFTAR PUSTAKA http://www.njogja.co.id/bantul/wisata-indrustri-pabrik-gula-madukismo-jogja/
https://gudeg.net/direktori/1874/pabrik-gula-madukismo-yogyakarta.html
http://putrandaputranda.blogspot
http://teknologietanol.blogspot.
http://aidafitriah94.blogspot.co.id/2014_05_01_archive.html
http://alwi14hernandes.blogspot.co.id/2014_05_01_archive.html
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 19
LAMPIRAN
Gambar I Gambar ii
Gambar iii Gambar iv
Gambar v Gambar vi
Gambar vii gambar viii
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 20
Gambar ix gambar x
Gambar xi gambar xii
Gambar xiii gambar xiv
laporan kunjungan industri pt pabrik gula madukismo 21