laporan kl kelompok pier2

Upload: yanuar-eka-raditya

Post on 15-Jan-2016

137 views

Category:

Documents


33 download

DESCRIPTION

laporan hasil kuliah lapangan PT SIER PIER, Pasuruan, Jawa Timur

TRANSCRIPT

  • LAPORANKULIAH LAPANGAN PT. SIER

    Dosen Pembimbing : Ir. A. Kunta Ar-sha, MT.

    Disusun Oleh :Rivaldo HarviantoYanuar Eka Raditya P.P

    121120073121120086

    Wahyu Tantyoko 121120105Randa Supriyanto 121120139

    PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERANYOGYAKARTA

    2015

  • iLEMBAR PENGESAHANLAPORAN

    KULIAH LAPANGAN PT. SIER

    Disusun Oleh:Rivaldo Harvianto (121120073)Yanuar Eka Raditya P.P. (121120086)Wahyu Tantyoko (121120105)Randa Supriyanto (121120139)

    Yogyakarta, Januari 2015Disetujui

    Dosen Pembimbing

    Ir. A. Kunta Ar-sha, MT.

  • ii

    DAFTAR ISI

    Lembar Pengesahan......................................................................................................... iDaftar Isi.......................................................................................................................... iiDaftar Gambar................................................................................................................. iiiIntisari.............................................................................................................................. ivBab 1. Pendahuluan......................................................................................................... 1Bab 2. Proses Produksi.................................................................................................... 4Bab 3. Pembahasan......................................................................................................... 6Bab 4. Penutup............................................................................................................... 16Daftar Pustaka................................................................................................................ 17Lampiran......................................................................................................................... 18

  • iii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 ..................................................................................................................... 3Gambar 2.1 ..................................................................................................................... 7Gambar 2.2 .................................................................................................................... 8Gambar 2.3 ..................................................................................................................... 11Gambar 2.4 .................................................................................................................... 12Gambar 2.5 ................................................................................................................... 13

  • iv

    INTISARIBahaya pencemaran perairan yang diakbibatkan oleh limbah industi

    diperlukan adanya upaya penyelesaian terhadap masalah ini, yaitu dengan upayapengendalian dan pengolahan terhadap pencemaran tersebut. Dengan banyaknyaperusahaan yang ada, maka PT. SIER (Persero) membangun sebuah instalasipengolahan limbah cair untuk menampung limbah cair dari semua perusahaan yangberada dikawasan tersebut yang diberi nama IPAL PT. SIER (Persero). Pengolahanlimbah cair pada IPAL PT. SIER (Persero) menggunakan proses fisika-biologi tanpapenambahan bahan kimia apapun, sehingga aman dalam proses pengolahannya.Pengolahan limbah cair pada IPAL PT. SIER (Persero) menggunakan proses fisika-biologi tanpa penambahan bahan kimia apapun, sehingga aman dalam prosespengolahannya. Proses pengolahan limbah secara fisika berupa pemisahan limbahcair dan padatan yang dapat mengendap langsung atau padatan yang berupaserpihan akan dipisahkan dalam rangkaian proses ini serta penyaringan (screening)merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yangberukuran besar. Sedangkan proses pengolahan limbah seacara biologi adalahpemanfaatan lumpur aktif yang bermanfaat untuk efisiensi penurunan BOD dapatmencapai 85%-90% (dibandingkan 80%-85%) dan lumpur yang dihasilkan lebihsedikit.

  • Teknik Kimia UPNVeteran Yogyakarta 1

    BAB 1PENDAHULUAN

    1.1 Sejarah IPAL PT. SIER/PIERPerusahaan PT Surabaya lndustrial Estate Rungkut (Persero) merupakan perseroan

    Milik Negara yang didirikan pada tahun 1974 dihadapan Notaris Abdul Latief, SHdengan Nomor 166 tanggal 28 Februari 1974, yang kemudian dirubah dengan AktaNomor 2 tanggal 1 Agustus 1974 dan disahkan berdasarkan Keputusan MenteriKehakiman tanggal 1 September 1974. Dan terakhir dihadapan Notaris AbdurrazaqAshiblie SH dilakukan perubahan Anggaran Dasar dengan Nomor: 22 tanggal 23 Mei1998 dan telah disahkan Menteri Kehakiman sesuai Keputusan Nomor: 98 padaSeptember 1998. Pendirian PT Surabaya lndustrial Estate Rungkut (Persero) bertujuanuntuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah dalambidang ekonomi dan pembangunan nasional khususnya dalam bidang pembangunandan pengelolaan Kawasan lndustri dalam arti seluas-luasnya. PT Surabaya lndustrialEstate Rungkut (Persero) mengelola 3 Kawasan lndustri yang meliputi :1. Surabaya lndustrial Estate Rungkut seluas 245 Ha telah menampung sekitar 300

    perusahaan.2. Sidoarjo lndustrial Estate Berbek seluas 87 Ha telah menampung sekitar 111

    perusahaan.3. Pasuruan lndustrial Estate Rembang (SIER/PIER) dengan lahan seluas 518 Ha

    berlokasi 60 Km dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang dihubungkandengan Jalan Toll.Didalam Kawasan SIER/PIER terdapat Kawasan Berikat seluas50 Ha untuk mendukung aktivitas ekspor.

    PT SIER/PIER (persero) menawarkan jasa kavling indsutri yang sudahdimatangkan berdasarkan rencana induk dan program pengembangan serta penyediafasilitas Industri Rungkut, Brebek, dan Rembang. Pengembangan kawasan meliputi;pengerukan, pemerataan tanah, pembuatan jalan, pembuatan trotoar, jalur hijau,penerangan, pembuatan saluran pembuangan baik air hujan maupun air limbah,pembuangan sampah, dan pusat pengelolaan air limbah.

  • Teknik Kimia UPNVeteran Yogyakarta 2

    Fasilitas yang disediakan antara lain : air bersih yang berasal dari PDAM,listrik yang berasal dari PLN, telepon, dan teleks yang berasal dari PERUMTEL, sertapengurusan izin bangunan. Disamping itu PT SIER/PIER juga menyediakan fasilitas-faslitas umum seperti pemadam kebakaran, poliklinik, kantor pos, depo kontainer,sarana transportasi, satuan keamanan (satpam), saluran telepon, pembuatan jalan,fasilitas olahraga, SPBU, dan instalasi pengolahan air limbah.Ada tiga kawasan industri PT SIER/PIER (persero) yaitu :1. Pada tahun 1974 kawasan industri pertama kali dikembangkan di Rungkut,

    sebelah tenggara Kota Surabaya denga luas area 246 Ha oleh pemerintah KotaMadya Surabaya, kurang lebih terdapat 300 industri dengan jumlah tenaga kerjayang dapat ditampug 50.000 orang.

    2. Pada tahun 1985 dikembangkan di Brebek Sidoarjo dengan Luas 87 Ha. Kuranglebih terdapat 60 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja yang ditampungsebanyak 10.000 orang.

    3. Pada tahun 1989 dikembangkan di Rembang Pasuruan dengan luas 510 Ha, padasaat ini kurang lebih 69 perusahaan, dan jumlah tenaga kerja yang nantinya dapatditampung ditempat ini kurang lebih 75.000 orang.

    1.2 Manajemen Pengolahan Air Limbah Di PabrikPengolahan limbah di pabrik dilaksanakan oleh pengelola pabrik yang

    bersangkutan dengan harapan agar dapat meminimalisasi ongkos pengelolaan limbahyang harus dibayarkan ke PT. IPAL SIER/PIER (Persero) selaku pihak pengelola.Manajemen ini didasarkan pada ketentuan yang telah ditetapkan oleh pihak pengolah.Penetapan tersebut meliputi, pengolahan fasilitas IPAL (sesuai dengan peraturanpemerintah yaitu Kepres Nomor 53/1989). Untuk dapat mengelola fasilitas IPAL,perusahaan harus mempunyai kemampuan teknik dan managerial yang memadai,yaitu untuk memenuhi persyaratan pengelolahan yang efisien serta secar teknismemiliki kemampuan teknologi untuk mengelola limbah sesuai batasan air buanganakhir yang diisyaratkan.

    Pengelolahan fasilitas yang dilakuakan oleh pabrik adalah pengelolahan yangterdapat di dalam kawasan pabrik itu sendiri, misalnya saluran yang menghubungkanpembuangan limbah di dalam pabrik dengan bak kontrol dan saluran air limbah ke

  • Teknik Kimia UPNVeteran Yogyakarta 3

    PT. IPAL SIER/PIER (Persero) dan saluran air hujan yang ada di lingkungan pabrikitu sendiri.

    Untuk mencapai tujuan manjemen pengelolahan limbah, tiap tiap pabrik dikawasan industri menerapkan metode yang tidak sama, meskipun demikian padadasarnya mempunya tujuan yang sama yaitu melakukan mpengolahan awal terhadaplimbah yang belum memenuhi syarat untuk masuk ke PT. IPAL SIER/PIER (Persero).

    1.3 Manajemen Pengolahan Limbah Kawasan IndustriManajemen pengolahan limbah di kawasan industri dibagi menjadi 2 kelompok

    kegiatan yaitu : sanitasi dan pengolahn limbah yang berasal dari seluruh kawasanindustri.

    Untuk mendukung kelancaran proses dikenakan biaya pemeliharaan danoperasi dari sitem pengolahan limbah yang dikenal dengan istilah BPO kepada semuapabrik yang ada di kawasan industri yang dikeloal oleh PT. IPAL SIER/PIER(Persero) sesuai dengan Pasal 11 surat perjanjian sewa menyewa pabrik dan Pasal 8surat perjanjian sewa menyewa SUIK. BPO ini berlaku selama 1 tahun dandiadakan peninjauan kembali setiap tahun.

    Penentuan besarnya BPO yang harus dibayar oleh tiap pabrik didasarkan pada :1. Besarnya beban polusi air (limbah yang dibuang ke saluran air limbah PT.

    IPAL SIER/PIER (Persero))2. Besarnya volume atau debit air limbah di pabrik.

    Gambar 1.1 : PT SIER/PIER (Persero)

  • Teknik Kimia UPNVeteran Yogyakarta 4

    BAB 2PROSES PRODUKSI

    Sistem pengolahan air limbah, PT. SIER/PIER (Persero) menggunakan sitempengolahan secara fisika-biologis. Dalam hal ini tanpa menggunakan ataumenambahkan bahan kimia. Pembuangan air limbah industri (waste water disposal)dialirkan melalui pipa dari pabrik ke saluran pipa bawah tanah yang dipasangsepanjang jalan di depan kavling pabrik yang terletak di Kawasan Industri Rungkut,volume limbah yang masuk IPAL PT. SIER/PIER 7000-8000 m3/hari dari 350industri.

    2.1 Proses Pengolahan Air Limbah1. Pengolahan Pertama (Primary Treatment)Dalam Primary treatment ini terdiri dari 3 bak penampung,(1) Bak pertama, untuk mereduksi padatan yang kemudian dialirkan ke sandfield (ladang pasir). Proses pengendapan yang terjadi secara gravitasi pada bakequalisasi atau sumur pengumpul. Dalam proses ini diperkirakan penurunanBOD-COD 20-45 % dan padatan 50-60 % dengan waktu tinggal 2-5 jam.Kolam sand field (ladang pasir) untuk dikeringkan (lebih padat), jika sudahkering padatan dikirim ke PPLI di bogor yang ditunjuk pemerintah untukmengolah bahan limbah padat.(2) Bak kedua, merupakan bak untuk mengapungkan limbah yangmempunyai BJ (berat jenis) < dari BJ air. Benda benda yang berat jenisnyalebih besar ( misalnya pasir dan logam ) dari berat jenis air dia akanmengendap di dasar sedangkan yang berat jenisnya sama atau lebih kecil dariair akan mengapung diatas.(3) Bak ketiga merupakan bak terakhir dari penyaringan terdahulu untukemudian akan diolah selanjutnya (secondary treatment). Air yang keluar daribak penyaringan akan dilirkan sedikit demi sedikit menuju bak oksidasi (secondary treatment )

    2. Pengolahan Kedua (secondary treatment)(1) Proses Penambahan Oksigen . Air yang sudah disaring dialirkan ke bakoksidasi. Penambahan oksigen adalah salah salah satu usaha pengambilan zat

  • Teknik Kimia UPNVeteran Yogyakarta 5

    pencemar dalam limbah sehingga konsentrasi zat pencemar akan berkurangatau bahkan dapat dihilangkan sama sekali dengan cara menggunakan rotoryang berfungsi untuk mengalirkan oksigen sebagai pengganti kincir. Zat yangdapat diambil berupa gas, cairan, ion, koloid atau bahan tercampur. Prosesbiologis yang terjadi bertujuan untuk mengurangi bahan-bahan organikmelalui mikroorganisme yang ada di dalamnya. Pada proses ini dipengaruhioleh banyak faktor antara lain jumlah air limbah, tingkat kekotoran dan jeniskotoran.(2) Proses Pertumbuhan Bakteri. Bakteri diperlukan untuk mengurangi bahanorganik yang ada dalam air limbah. Oleh karena itu, diperlukan jumlah bakteriyang cukup untuk menguraikan bahan-bahan tersebut. Bakteri ini akanberkembang biak apabila jumlah makanan yang terkandung di dalamnyacukup tersedia, sehingga pertumbuhan bakteri dapat dipertahankan secarakonstan. Pada proses ini dilakukan penambahan lumpur yang baru sehinggapengolahan air limbah dapat terus berlangsung. Lumpur yang biasanyadipergunakan untuk penambahan makanan ini disebut lumpur aktif dimanapemberiannya dilakukan sebelum memasuki bak aerasi dengan mengambillumpur dari bak pengendapan kedua atau bak pengendapan lumpur terakhir.Pada bak oksidasi ini dengan panjang 40 meter, lebar 10 meter dan tinggi 3meter, dengan waktu tinggal 16-24 jam. Dengan demikian penurunan kadarBOD-COD 90-95 % kadar mercurinya < 0,1 ppm. Kemudian ke bak pembagilumpur dengan waktu tinggal 4-5 jam. Kemudian ke bak indikator untukmengetahui mutu dan kualitas hasil pengolahan limbah. Hasil dari pengolahanair limbah ini dapat berupa air dan Lumpur. Lumpur ini akan dikembalikanke (xydation Ditch) sebagai Lumpur aktif yang diperlukan untuk prosesbiologis. Sedangkan air dari hasil proses yang telah memenuhi standar mutuair limbah, menurut SK Menteri Negara KLH No. 3/1991 dan SK GubernurJawa Timur No. 414/1987 akan dialirkan melalui pipa dengan menggunakansistem Drainage yang terletak di tiap kavling industri ke kali Tambak Oso.

  • Teknik Kimia UPNVeteran Yogyakarta 6

    BAB IIIPEMBAHASAN

    3.1 Bangunan pengolahan air limbah dan spesifikasinyaDalam sistem pengolahan limbah di PT. PIER hanya menerapkan pengolahan

    secara fisika dan biologi, tanpa pengolahan secara kimiawi. Namun, hal ini tidakmenurunkan kualitas produk buangan dari IPAL PT. SIER/PIER karena limbah yangmasuk IPAL sudah disesuaikan dengan standar spesifikasi yang ditetapkan oleh PT.SIER/PIER. Sebelum masuk IPAL PT. SIER/PIER, masing-masing industri sudahmelakukan pre-treatment terhadap limbahnya, sehingga limbah yang masuk IPAL PT.SIER/PIER hanya limbah organik.1. Sumur pengumpul

    Sumur pengumpul ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara airlimbah yang bersunber dari semua industri industri di kawasan PT. IPAL SIER/PIER(Persero). Namun, air limbah atau air buangan dari setiap industri harus memenuhistandar yang telah ditentukan oleh PT. IPAL SIER/PIER (Persero). Sumur iniberbentuk lingkaran (circular) dengan diameter 5 m dan kedalaman 8 m. sumur initerbagi menjadi dua bagian yang dibatasi oleh beton setebal 30 cm,kedua bagiantersebut adalah :

    Dua buah pipa yang besarnya masing masing 400 mm dan 600 mm yangberfungsi sebagai saluran buangan industri dan perkantoran.

    Dua buah rel yang terpasang pada dinding sumur dan papan yang terbentang 4 m yang digunakan sebagai pijakkan petugas yang akan membersihkansumur.

    Saringan kasar yang terpasang pada piapa induk dan berfungsi untuk menahanbenda benda besar yang masuk dalam sumur basah seperti : kayu, plastik,kaleng, dan lain lain.

    Debit yang masuk ke sumur pengumpul ini 8000 l/hari. Jumlah debit yangmasuk tergantung pada aktifitas perkantoran dan pabrik disekitar PT. IPALSIER/PIER (Persero). Dalam sumur pengumpul limbah cair akan mengalamihomogenisasi sehingga pada saat dialirkan ke proses selanjutnya akan mempunyai

  • Teknik Kimia UPNVeteran Yogyakarta 7

    kondisi dan beban pencemaran yang sama. Limbah cair di sumur pengumpul inidipompa menggunakan pompa sentrifugal dengan debit 60 l/ detik.

    Gambar 2.1 : Sumur pengumpul

    Pada sumur ini diambil sample influent limbah cair untuk diteliti di dalamlaboratorium untuk diketahui jumlah COD, DO, dan lain lain. Hal tersebutdilakukan karena limbah cair yang masuk ke dalam PT. IPAL SIER/PIER (Persero)harus memenuhi standart yang telah ditentukan.2. Sumur kering

    Sumur yang ada di IPAL adalah sumur yang sering disebut dengan rumah pompa.Perlu kita ketahui bahwa di dalam rumah pompa tersebut ada 4 pompa yang berfungsimembantu jalannya pengolahan limbah yang ada di IPAL. Pompa tersebut adalahpompa sentrifugal yang secara otomatis dapat bekrja dengan sendirinya dengan levelcontrol untuk memompa air limbah ke bak pengendap pertama (primary settling tank).

    Pompa ini masing masing dapat bekerja dalm mengalirkan air limbah dengandebit 60 liter/dt. Dan peralatan yang digunakan di rumah pompa ini antara lain :

    Crane untuk mengangkat Vertical sentrifugal pump untuk pemomopaan air limbah.

    Secara keseluruhan sumur pengumpul ini mempunyai fungsi sebagai berikut :a. Sebagai tempat penampung sementara dari limbah industri di kawasan PT.

    IPAL SIER/PIER (Persero) Surabaya. Sumur ini mampu menampung buangan

  • Teknik Kimia UPNVeteran Yogyakarta 8

    industri dan perkantoran dengan debit sebesar 10.000 m3/hari. Limbah yangterkumpul disumur pengumpul ini dialirkan secara otomatis oleh pompasentrifugal (centrifugal pump) berdasarkkan level control menuju bakpengendap pertama (primary settling tank).

    b. Pembersihan sampah sampah atau kotoran yang mengapung dilakukan secaramanual oleh operator melalui dua buah rel (jet savelling/ crame)

    c. Pada sumur pengumpul ini juga terjadi proses homogenesis air limbah yaitupemerataan.

    3. Bak pengendap pertama (primary settling tank)Bak pengendap pertama atau settling tank mempunyai fungsi umum yaitu : Mengendapkan pertikel partikel terutama zat padat tersuspensi secara

    gravitasi Penyaringan kotoran terapung Sebagai tempat homogenisasi air limbah sebelum masuk ke oxidation ditch. Pemerataan beban hidrolisis dan organik sehingga tidak akan terjadi shock

    loading pada proses selanjutnya akibat flokulasi beban.Bak pengendap pertama berbentuk persegi panjang yang dilengkapi dengan buffle

    serta tiga bak kecil yang memiliki fungsi tertentu.

    Gambar 2.2 : Primary Settling Tank

  • Teknik Kimia UPNVeteran Yogyakarta 9

    Bak pengendap pertama ini dilengkapi dengan :- Meter air yang dihubungkan dengan baling baling yang fungsinya untuk

    mengetahui debit air (influent) dengan jelas.- Penyekat (skimmer) yang mempunyai ketebalan 80 cm, berjumlah dua buah

    dan terpasang secara simetris. Alat ini digunakan untuk menghalangi benda benda yang terapung agar tidak masuk ke tahap slanjutnya, misalnya : plastik,busa deterjen, minyak dan partikel terapung lainnya. Dan kemudiandibelokkan ke selokan dan di alirkan ke bak floating (floating tank) ini benda benda terapung tersebut akan diambil secara mekanik sedangkan air yangberada dibawah akan dialirkan kedalam oxidation ditch.

    - Pompa yang dipasang pada bagian bak besar (bak pengendapp pertama) yangberfungsi untuk mengalirkan partikel terapung lumpur hasil dari pengendapanke bak penampung partikel partikel terapung ini dilengkapi dengan saluranair yang berbentuk selokan (parit) sehingga aliran air limbah dapat berjalanmudah dan lancar sehingga operator mudah mengontrolnya

    - Lumpur hasil pengendapan dibawa ke bak pengering lumpur (sludge dryingbed)

    Faktor faktor yang mempengaruhi di bak pengendap pertama :a. Berat jenis padatan

    Mekanisme pengendapan pada bak pengendap pertama adalah dengangaya gravitasi dengan berdasarkan berat jenis padatan yang tersuspensi padaair limbah. Dimana padatan yang tersuspensi tersebut yang berat jenisnyalebih besar daripada air maka akan mengendap,sedangkan yang lebih kecilakan terapung.

    b. Waktu detensiKarena mekanisme pada bak pengendap pertama dengan menggunakan

    gaya gravitasi maka diperlukan waktu detensi yang terbaik untuk dapatmengendapkan padatan. Diperoleh waktu optimal detensi adalah 2 3 jam,karena jika waktu terlalu lama akan terjadi pembusukan yang menimbulkanbau busuk. Sedangkan waktu detensi 1 1,5 jam akan terjadi penurunan :

    - BOD : 25% - 40%- Suspended Solid : 60% - 65%- Bahan Organik : 35% - 40%

  • Teknik Kimia UPNVeteran Yogyakarta 10

    c. Laju airKecepatan air yang deras akan dihasilkan waktu detensi yang kecil

    maka didapatkan proses pengendapan yang kurang baik, sedangkan padaaliran yang kecil mengakibatka waktu detensi yang lama akan menimbulkanpembusukan pada bak pengendapan pertama.

    d. Kecepatan pengendapane. Efisiensi pemisahan suspended solid

    Spesifikasi bak pengendapan pertama (primary settling tank) :- Panjang : + 40 m- Lebar : + 10 m- Kedalaman : + 1,6 3 mDalam bak pengendap pertama dilakukan pembersihan benda benda

    terapung (floating material) secara manual (menggunakan tenaga manusia).Benda benda tersebut antara lain : plastik dan kayu yang ikut masuk kedalam aliran air limbah. Pemisahan partikel kasar dilakukan dengan gayagrafitasi. Di sini partikel partikel yang mengendap akan dialirkan ke dalamsludge drying bed.

    Pada bak ini juga diambil sample untuk meneliti kandungan BOD, COD,dan lain lain sebagai overflow primary settling (OPS).

    4. Parit oksidasi (oxidation ditch)Pada oxidation ditch ini, air limbah diolah secara biologis dengan bantuan

    mikroorganisme pengurai air limbah, sehingga dibutuhkan oksigen untuk aktivitasorganisme dalam menguraikan bahan organic dalam air limbah. Kebutuhan oksigendiperoleh dari proses aerasi dengan menggunakan Mammoth Rotor.

  • Teknik Kimia UPNVeteran Yogyakarta 11

    Gambar 2.3 : Oxidation Ditch

    Oxidation ditch ini berbentuk parit melingkar memenjang yang berjumlah 4buah. Oxidation ditch ini mampu mengolah air limbah sebanyak 9000 m3/hari.Oxidation ditch ini memiliki tepian permukaan kolam yang kasar serta dilapisi denganbatu kali sebagai tempat menempelnya mikroorganisme.

    Pada setiap unit oxidation ditch dilengkapi dengan unit mammoth rotor yangberfungsi untuk mengaduk limbah sehingga dapat diperoleh oksigen yang cukupuntuk proses pengolahan.

    Pada oxidation ditch ini harus diteliti kadar lumpur yang masuk ke dalam bakoksidasi karena jika terlalu banyak ataupun terlalu sedikit lumpur yang ada makaproses pengolahan tidak akan berjalan dengan baik.5. Distribution box

    Di dalam bak pembagi ini lumpur aktif yang masih tercampur dengan airlimbah dari oxidation ditch akan dibagi menjadi dua bagian. Satu bagian akandialirkan ke bak pengendap kedua (clarifier) dan satu bagian lagi akan dialirkankedalam oxidation ditch (di recycle) sebesar 30% dari total lumpur yang masuk kebak pembagi (distribution box).

  • Teknik Kimia UPNVeteran Yogyakarta 12

    Gambar 2.4 : Bak pembagi (Distribution Box)

    Lumpur aktif dikembalikan ke oxidation ditch dengan bantuan return sludgepump tipe screw pump conveyor, sedangkan air limbah dan lumpur aktif yangdialirkan menuju bak pengendap kedua dilakukan dengan menggunakan prinsipperbedaan tekanan yaitu prinsip perbedaan diameter dua buah pipa (yaitu pipa menujusecondary clarifier dan pipa menuju distribution box).Fungsi dari bak ini adalah

    Sebagai tempat penampung sementara air limbah dari oxidation ditch sebelummasuk ke secondary clarifier.

    Sebagai pembagi lumpur aktif yang akan dialirkan ke secondary clarifier yangakan dikembalikan ke oxidation ditch.Bak ini dilengkapi dua pompa yang berfungsi submersible yang berfungsi

    mengalirkan lumpur yang akan dibuang ke bak pengering lumpur dan srew pumpyang berfungsi untuk mengembalikan lumpur ke oxidation ditch sebagai returnsludge.Spesifikasi pompa adalah :

    a. Screw pump- Daya : 17 KW- Frekuensi putaran : 50 Hz- Kapasitas : 60 m3/menit

    b. Submersible pump- Daya : 3,75 KW- Frekuensi putaran : 50 Hz

  • Teknik Kimia UPNVeteran Yogyakarta 13

    - Kapasitas : 50 m3/ menitSpesifikasi bak distri busi adalah :

    - Panjang : 7,2 m- Lebar : 4 m- Kedalaman : 3 m

    6. Bak pengendap kedua (secondary clarifier)Bak pengendap kedua ini berfungsi sebagai pengendap lumpur yang

    terkandung dalam air limbah setelah melewati proses oksidasi sehingga air menjadibersih untuk dibuang ke sungai. Pada bak pengendap kedua ini dilengkapi dengan alatpengeruk lumpur atau scrapper. Alat ini berbentuk jembatan (scrubber bridge) yangmampu membentang dari arah tengah bak seperti jari jari lingkaran yang mampumengintari bak.

    Gambar 2.5 : bak pengendap II (secondary claryfier)

    Alat ini biasanya digerakkan oleh motor listrik dengan daya 0,25 KW danfrekuensinya 50 Hz. Gerakan pada alat ini sangat lambat dikarenakan untukmencegah terjadinya gelombang pada air saat pemutaran. Gelombang air akan dapatmengganggu pengendapan (sedimentasi).Spesifikasi dari bak pengendap kedua ini antara lain ;

    Bentuk : cicular Jumlah : 2 buah Diameter : 21 m Kemiringan dasar (slope) : 1,24

  • Teknik Kimia UPNVeteran Yogyakarta 14

    Kedalaman tepi : 2,5 m Kedalaman tengah : 3 m Kecepatan pelimpahan air : 0,7 m3/jam

    Bak pengendapan kedua ini memiliki dua bagian yaitu :a. Bagian dasar yang memiliki lengkungan yang berfungsi sebagai tempat

    penampungan lumpur serta sekaligus meninggikan tekanan air sehinggalumpur tersebut dapat dialirkan secara alami ke bak distribusi denganmenerapkan hukum bejana yang didasarkan akan perbedaan tekanan.

    b. Bagian tengah bak dimana terdapat pipa dengan diameter 5 m dengan panjang2,5 m yang berfungsi seperti buffel berfungsi sebagai pencegah aliran putaranolahan yang berasal dari bak pendistribusi yang masuk ke bak ini.

    7. Bak pengering Lumpur (sludge drying bed)Bak ini berbentuk persegi panjang yang memiliki dasar kemiringan. Bak ini

    dilengkapi pasir kasar, pasir halus dan batuan sebagai penyaring. Pasir ini harus terusdiisi saat pengerukan limbah cair karena jumlahnya akan terus berkurang pada saatpengerukan. Pengeringan di bak ini dilakukan dengan bantuan dari sinar mataharilangsung.

    Di IPAL PT. SIER/PIER (Persero) Surabaya terdapat 2 jenis bak pengeringyaitu:

    Bak pengering Primer yang berfungsi untuk mengeringkan lumpur yangberasal dari bak pengendap pertama.

    Bak pengering sekunder yaitu bak pengering yang digunakan untukmengeringkan lumpur yang berupa return sludge dari bak pembagi.

    3.2 Kelebihan dan Kekurangan IPAL PT. SIER/PIER PerseroDalam sistem IPAL PT. SIER memiliki kelebihan dari segi pengolahan yang

    dilakukan dengan proses fisika-biologi. Sistem ini tidak membutuhkan biayaoperasional yang mahal karena pengolahannya terjadi secara alami denganmenggunakan bakteri dan gerak gravitasi dan hasil pengolahannya pun tidakmembahayakan lingkungan karena dalam pengolahannya tidak menggunakan bahankimia. Namum kekurangan pada PT. SIER yaitu masih menimbulkan bau pada bakpenampungan awal ini terjadi karena belum terjadi pengolahan.

  • Teknik Kimia UPNVeteran Yogyakarta 15

    3.3 Kendala dalam IPAL PT. SIER/PIER PerseroDalam sistem IPAL PT. SIER jika terjadi hujan maka debit limbah cair dalam

    aliran Oxydation Ditch akan bertambah sehingga akan mengganggu kerja dari pompaoksidasi. Namun, hal ini dapat dicegah dengan mengatur sistem bukaan aliran padaOxydation Ditch antara limbah yang masuk dengan yang keluar dan juga denganmenonaktifkan kerja pompa dengan waktu maksimal selama 4 jam.

  • Teknik Kimia UPNVeteran Yogyakarta 16

    BAB IVPENUTUP

    4.1 Kesimpulan1. Tujuan pegolahan air limbah adalah mengurangi BOD, mengurangi partikel

    tercampur. membunuh organisme pathogen, menghilangkan bahan nutrisi,komponen beracun, dan bahan yang tidak terdegradasi rendah

    2. Proses pengolahan limbah di PT. SIER terdiri dari 1). Pengolahan Pendahuluan(pre treatment), limbah- limbah ini dikumpulkan jadi satu di bak pengumpul.Tujuan dari bak ini adalah untuk meratakan berat jenis dari semuah limbahbuangan yang berasal dari pabrik, hal ini dilakukan untuk memudahkan prosespengolahan limbah di IPAL PT SIER, 2). Pengolahan Pertama (PrimaryTreatment), yang terdiri dari bak pertama untuk mereduksi padatan yangkemudian dialirkan ke sand field (ladang pasir), bak secondari merupakan bakuntuk mengapungkan limbah yang mempunyai BJ (berat jenis) < dari BJ air, bakketiga merupakan bak terakhir dari penyaringan terdahulu untu kemudian akandiolah selanjutnya (secondary treatment). 3). Pengolahan Kedua (secondarytreatment) terdiri dari proses Penambahan Oksigen dan proses PertumbuhanBakteri. Air limbah PT SIER merupakan air limbah golongan II sehingga masihlayak usaha dibidang perikanan.

    3. Pengolahan limbah cair pada IPAL PT. SIER (Persero) menggunakan prosesfisika-biologi tanpa penambahan bahan kimia apapun, sehingga aman dalamproses pengolahannya. Proses pengolahan limbah secara fisika berupa pemisahanlimbah cair dan padatan yang dapat mengendap langsung atau padatan yangberupa serpihan akan dipisahkan dalam rangkaian proses ini serta penyaringan(screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahantersuspensi yang berukuran besar. Sedangkan proses pengolahan limbah seacarabiologi adalah pemanfaatan lumpur aktif yang bermanfaat untuk efisiensipenurunan BOD dapat mencapai 85%-90% (dibandingkan 80%-85%) danlumpur yang dihasilkan lebih sedikit.

  • Teknik Kimia UPNVeteran Yogyakarta 17

    DAFTAR PUSTAKA

    Doc.File /Estate Regulation/PT. SIER/ M.Syt/Dw/10-11Dasar-dasar tekhnologi.blogspot.comhttp://keslingmks.wordpress.com/2009/05/26/industri-pengolahan-ar-limbah-pt-sier-surabaya/Pengolahan Limbah Industri Di Pt Sier

    http://dian-w-fpk11.web.unair.ac.id/artikel_detail-67153-UmumLaporan%20Praktikum%20Lapang%20Pencemaran%20Perairan%20%E2%80%9C%20Pengolahan%20Limbah%20di%20PT.SIER%20Rungkut%20Surabaya%E2%80%9C.html

  • Teknik Kimia UPNVeteran Yogyakarta 18

    LAMPIRAN

    Pertanyaan1. Mengapa sistem pengolahan IPAL tidak menggunakan pengolahan secara

    kimia? (Kiagus Ekri Wibisono 121120092)2. Apakah keunggulan PT. PIER? (Daraninggar Shaula 121120117)3. Apakah kegunaan Grit Chamber? Jika pada pengendapan sudah terdapat bak

    pengendap, apakah hal ini tidak membuang biaya? (Ivan Adisetya 121120076)4. Jelaskan mekanisme bak oksidator! (Ratri Tatia 121120133)5. Bagaimana pengaruh hujan bak Oxydation Ditch? (Sheila Nindy Hapsari

    121120112)

    KL ready.pdfdftr isi KL.pdfLaporan KL SIER.pdf