laporan hasil sgd
DESCRIPTION
‘‘ BAYI MUNGIL YANG MALANG ’’ belum fixTRANSCRIPT
LAPORAN HASIL SGD
‘‘ BAYI MUNGIL YANG MALANG ’’
Di susun oleh :
KELOMPOK 4
Aflis (013-06-0002)
Amalia S. Burhan (013-06-0006)
Baiq Dayana Hasaniah (013-06-0010)Denta haritsa apriliana (013-06-0016)
Fahrunnisa (013-06-0020)
Indrayani (013-06-0026)M. Hidayatullah (013-06-0036)
Nurafni dewi NR (013-06-0045)
Opiala (013-06-0048)
Sulatun hidayati (013-06-0058)Wina budiarti (013-06-0062)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
2013
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok kami dalam Skenario 1 dengan judul
“BAYI MUNGIL YANG MALANG”. Adapun tugas ini kami selesaikan sebagai bahan acuan
bagi mahasiswa khususaya mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar
Mataram
Tentu saja bahan-bahan yang terhimpun dalam tugas ini sepenuhnya bukan hasil kami
sendiri melainkan kami pilah, yang menurut kami atau siapa saja yang dapat dengan mudah
mempelajarinya, mendalaminya serta mensosialisasikannya, minimal dilingkungannya.
Semoga laporan ini dapat lebih bermanfaat bagi pembaca dan orang banyak tentunya
kami sadar laporan ini masih jauh dari sempuran, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan untuk sempurnanya laporan ini.Terima kasih.
Mataram, Januari 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….....
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ...............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH……......................................................................................
C. TUJUAN ......................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
A. SKENARIO .................................................................................................................
B. TERMINOLOGI .........................................................................................................
C. PERMASALAHAN …………………………………………………………………
D. PEMBAHASAN ……………………………………………………………………..
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN .....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saluran pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar danmempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cairyang terbentangmulai dari mulut (oris) sampai anus. Dari saluran pencernaan akan terbentuk sistem
pencernaan yang terdiri dari organ-organ pencernaan yang tergabung membentuk saluran
pencernaan. saluran pencernaan tersebut terdiri dari Oris(mulut), Faring(tekak), Esofagus
(kerongkongan) Ventrikulus(lambung), usus halus,usus besar, rektum, anus. Selain itualat penghasil getah cerna terdiri dari Kelenjar ludah, kelenjar getah lambung, kelenjar
hati, kelenjar pankreas, kelenjar getah usus.
Selama dalam pankreas, pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat yang
sederhana yang hanya diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh. Berbagai perubahan
sifat makanan terjadi karena kerja berbagai enzim yang terkandung di dalam berbagaicairan pencernaan.
Setiap jenis zat mempunyai tugas khusus bekerja atas satu jenis makanan dantidak mempunyai pengaruh terhadap jenis lain.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana embriologi sistem pencernaan ?
2. Mengapa bayi itu menderita bibir sumbing ?
3. Apa penyebab, jenis, dan akibat bibir sumbing ?
4. Bagaiman pembentukan traktus digestivus yang normal ?
5. Apa saja bagian dari traktus digestivus ?
6. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem pencernaan ?
7. Apa penyebab dan gejala atresia ani ?
8. Apa saja jaringan yang terdapat pada traktus digestivus ?
9. Kelainan kongenital pada sistim pencernaan ?
C. TUJUAN
1. Agar mengetahui embriologi sistem pencernaan.
2. Agar mengetahui mengapa bayi tersebut menderita bibir sumbing.
3. Agar mengetahui penyebab, jenis, dan akibat bibir sumbing.
4. Agar mengetahui bagaimana pembentukan traktus digestivus yang normal.
5. Agar mengetahui bagian-bagian dari traktus digestivus.
6. Agar mengetahui bagaimana anatomi dan fisiologi sistem pencernaan.
7. Agar mengetahui penyebab dan gejala atresia ani.
8. Agar mengetahui jaringan apa saja yang terdapat pada traktus digestivus.
9. Agar mengetahui kelainan kongenital pada system pernapasan.
10. Agar mengetahui mekanisme menelan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SKENARIO
Bayi Mungil yang Malang
Pagi itu dr. Ana sedang melakukan visite pagi di ruang IIDA, dia merasa terenyuh
melihat seorang ibu muda yang baru saja melahirkan dan menangis tersedu-sedu. Ibu
muda itu tampak terguncang dan seolah tidak ikhlas menerima bayi yang baru saja
dilahirkannya. Bayi ini menderita sumbing pada labium,palatum durum sampai ke
palatum molenya, sehingga bayi mungil itu mengalami kesulitan menyusu, sulit menelan
dan mudah sekali tersedak. Ketika dr. Ana memeriksa ibu muda tersebut, tiba-tiba datang
bidan yang baru saja menolong persalinan yang lain.
Bidan ini mengatakan bahwa dia tidak dapat memasukkan termometer ke dalam
anus bayi yang lahir tersebut. “oh, ini pasti atresia ani. Ternyata kelainan traktus
digestivus ini memang bisa terjadi dari mulut sampai ke anus,” gumam dr. Ana.
B. TERMINOLOGI
1. Sumbing
Pemisahan dua sisi bibir atas yang muncul sebagai pembukaan sempit / celah
dikulit bibir atas.
2. Labium
Mulut.
3. Palatum durum
Langit-langit mulut keras bagian posterior disebelah belakang gigi seri dan gigi
taring.
4. Palatum mole
Merupakan bagian berdaging atap mulut (lunak) membentang dari tepi posterior
palatum durum.
5. Atresia ani (anus imferforata)
Kelainan kongenital anus yaitu anus tidak memiliki lubang untuk mengeluarkan
feses, karena gangguan pemisah kloaka yang terjadi saat kehamilan. Dan
menetapnya membran anus sehingga anus tertutup.
6. Traktus digestivus
Saluran pencernaan makanan mulai dari mulut sampai ke anus.
C. PERMASALAHAN
1. Bagaimana embriologi sistem pencernaan ?
2. Mengapa bayi itu menderita bibir sumbing ?
3. Apa penyebab, jenis, dan akibat bibir sumbing ?
4. Bagaiman pembentukan traktus digestivus yang normal ?
5. Apa saja bagian dari traktus digestivus ?
6. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem pencernaan ?
7. Apa penyebab dan gejala atresia ani ?
8. Apa saja jaringan yang terdapat pada traktus digestivus ?
9. Kelainan kongenital pada sistim pencernaan ?
D. PEMBAHASAN
1. Bagaimana embriologi sistem pencernaan ?
2. Mengapa bayi itu menderita bibir sumbing ?
- Karena ketidak sempurnaan menyatunya prominensia nasalian medialis kekanan
dan kekiri.
- Adanya kelainan genetika
- Penonjolan maxila pada minggu ke-4
- Ibu mengkonsumsi obat-obatan.
- Tidak terbentuknya labium dan palatum dengan sempurna.
3. Apa penyebab, jenis, dan akibat bibir sumbing ?
a. Penyebab
Kelainan pada trimester pertama pada masa embriologi.
b. Jenis
Unilateral incomplete
Unilateral complete
Bilateral complete
Bibir sumbing dan celah
c. Akibatnya
Sulitnya makan.
Infeksi telinga tengah.
Gangguan berbicara.
Pertumbuhan gigi tidak sempurna.
Gangguan psikologis.
4. Bagaiman pembentukan traktus digestivus yang normal ?
Mudigah ke arah sefalokaudal di sefalolateral sehingga terbentuk usus sederhana
yang di sebut usus primitif yang nantinya akan berkembang menjadi sistem
pencernaan.
5. Apa saja bagian dari traktus digestivus ?
Bagian dari traktus digestivus :
a. Oral (mulut)
b. faring
c. esophagus
d. lambung
e. instestinum mayor : 1. Colum. 2. Kolum acenden. 3. Kolum transversum. 4. Kolum
decenden. 5. Kolum sigmoid.
6. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem pencernaan ?
a. Anatomi Sistem Pencernaan
1) Mulut/Oris
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian :
a) Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang di antara gusi gigi, bibir dan
pipi.
b) Bagian rongga mulut atau bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya
oleh tulang maksiliaris, palatum dan mandibularis di sebelah belakang bersambung
dengan faring.
c) Di dalam rongga mulut terdapat :
(1) Geligi, ada 2, yaitu :
(a) Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan.
(b) Gigi tetap (gigi permanent) tumbuh pada umur 6-18 tahun.
(2) Lidah, terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir, kerja otot
lidah ini dapat digerakkan keseluruh arah. Lidah dibagi atas 3 bagian :
(a) Radiks Lingua = pangkal lidah.
(b) Dorsum lingua = punggung lidah
(c) Aspek lingua = ujung lidah.
2) Faring
Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan
kerongkongan (osofagus), di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu
kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan
terhadap infeksi. Disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan
letaknya di belakang rongga mulut dan rongga hidung di depan ruas tulang belakang.
Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantara
lubang bernama koana. Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan
perantara lubang yang disebut insum fausium.
3) Osofagus
Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya +
25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung.
4) Lambung
Kapasitas lambung adalah antara 30-35 ml saat lahir dan meningkat sekitar 75 ml
pada minggu kedua, pada akhir bulan pertama sekitar 10 ml dengan terjadinya
perkembangan bayi, lambung berkembang sehingga mempunyai seluruh gambaran dari
lambung dewasa.
5) Usus Halus / Intestinum Minor
Intestinum minor adalah bagian sistem pencernaan makanan yang berpangkal
pada pilorus dan berakhir pada seikum panjangnya + 6 m, merupakan saluran paling
panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan.
Duodenum, disebut juga usus 12 jari yang panjangnya + 25 cm. berbentuk sepatu
kuda melengkung ke kiri pada lengkungan ini terdapat pankreas.
Yeyenum dan Ileum, mempunyai panjang sekitar + 6 meter. Dua perlima bagian
atas adalah yeyenum dengan panjang + 2 – 3 meter dan ileum dengan panjang + 4 – 5
meter. Lekukan yeyenum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan
perantara lipatan peritonium yang berbentuk kipas dikenal sebagai masenterium.
6) Usus Besar
Usus besar berjalan dari katup ileosaekol ke anus. Dibagi dalam lima bagian:
Caekum, kolon asenden, kolon transversum, dan kolon desenden secara kasar
membentuk tiga sisa dan segi empat dan tampak menutupi usus kecil, sementara kolon
sigmoid menjadi kontinyu dengan rektum.
7) Anus
Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia
luar.
b.Fisiologi sistem pencernaan
Fungsi dari saluran pencernaan adalah untuk mencerna dan mengabsorpsi
makanan yang dimakan dan mengeluarkan apa yang telah diperlukan tubuh (Rosa M.
Sachrin, 1996 : 440). Ada fungsi dari saluran pencernaan menurut (H. Syaefudin, 1997 :
75-80).
1) Mulut
Mulut berfungsi sebagai alat untuk mengunyah makanan
2) Esophagus
Saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung.
3) Lambung
Fungsi lambung terdiri dari :
a) Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh
peristaltik lambung dan getah lambung.
b) Getah cerna lambung yang dihasilkan :
(1) Pepsin fungsinya, memecah putih telur menjadi asam amino.
(2) Asam garam (HCL) fungsinya, mengasamkan makanan, sebagai anti septic dan
desinfektan dan membuat suasana usus pada pepsinogen sehingga menjadi pepsin.
(3) Renin fungsinya, sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dan
kasinogen.
(4) Lapisan lambung, jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak yang
merangsang sekresi getah lambung.
4) Usus Halus
Fungsi usus halus terdiri dari :
a) Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-
kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
b) Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
c) Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.
5) Usus besar
Fungsi usus besar terdiri dari :
a) Menyerap air dari makanan
b) Tempat tinggal bakteri koli.
c) Tempat feses.
6) Anus
Fungsi anus untuk mengeluarkan sisa makanan (feces).
7. Apa penyebab dan gejala atresia ani ?
a. Gejala
Perut kembung
Muntah
Tidak bisa buang air besar
Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rektal.
b. Penyebab
Putusnya saluran pencernaan atas
8. Apa saja jaringan yang terdapat pada traktus digestivus ?
a. Jaringan mukosa :
Epitelium
Lamina tropia
Muskularis mukosa
b. Jaringan sub mukosa
c. Muskulus externa :
Sirkulasi jaringan ikat areolar dalam.
Longitudinal luar
d. Jaringan serosa (adventisia) / peritonium viseral
9. Kelainan kongenital pada sistim pencernaan
a. Atresia esophagus dan Fistula Esofagotrakealis
Kelainan ini terjadi akibat penyimpangan septum esofagotrakealis ke
posterior dan faktor-faktor mekanik yang mendorong dinding dorsal usus depan
kearah anterior. Bentuk yang paling sering ditemukan adalah bagian proximal
esophagus berakhir sebagai kantong buntu dan bagian distalnya membentuk
hubungan dengan trakea melalui saluran sempit.
Bentuk lain, saluran fistula diganti oleh tali ligamen. Keadaan yang jarang
lainnya adalah kedua bagian (proximal dan distal) sama-sama bermuara ke dalam
trakea.
Anak yang baru lahir dengan atresia, kelihatannya mungkin normal. Tetapi
ketika minum susu untuk pertama kalinya, bagian proximal esophagus akan
penuh terisi susu, dan anak bisa muntah atau malah susu akan masuk kedalam
paru-paru (pada jenis kedua bagian bermuara ke trakea).
b. Stenosis Pilorus
Kelainan ini disebabkan oleh otot-otot sirkuler di daerah pylorus yang
menebal sehingga terjadi penyempitan rongga pylorus. Akibatnya, perjalanan
makanan tersumbat sehingga anak muntah hebat dan proyektil.
c. Atresia Kantung Empedu
Pada mulanya, kantung empedu merupakan alat yang berongga. Akibat
proliferasi di epitel yang melapisinya, kantung ini menjadi padat untuk sementara
waktu. Kemudian akan terjadi rekanalisasi epitel, sehingga rongga tetap
terbentuk. Bila rekanalisasi tidak terjadi, kantung empedu akan tetap padat dan
terjadi atresia kantung empedu.
d. Atresia Saluran Empedu
Saluran didalam dan diluar hati juga mengalami perpadatan. Bila
rekanalisasi tidak terjadi, akan mengalami atresia. Biasanya, hanya terbatas pada
hanya sebagian kecil duktus choledocus. Kantung empedu dan duktus hepaticus
proximal terhadap atresia melebar. Anak yang lahir akan tampak kuning yang
tambah lama tambah parah.
e. Pankreas Anuler
Tunas pankreas terdiri dari 2 bagian yang dalam keadaan normal, tunas
ventral akan berputar di sekeliling duodenum (ke belakang), sehingga tunas
ventral terletak di belakang tunas dorsal dan kemudian menyatu.
Kadang-kadang bagian kanan berputar secara normal, tetapi bagian kiri bergeser
kearah yang berlawanan. Akibatnya duodenum dikelilingi oleh pankreas yang
berbentuk cincin. Kelainan ini kadang-kadang menyempit duodenum dan
menyebabkan penyumbatan.
f. Pankreas Heterotopik
Keadaan dimana jaringan pankreas dapat ditemukan mulai dari ujung distal
esophagus sampai
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Gyton,Arthur C.dan John E. Hall. 2007.Fisiologi Kedokteran Ed 11. Jakarta :
EGC
Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Volume 2 Ed 6. Jakarta : EGC
Sloane, Ethel.2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta :EGC