laporan akhir sgd 6 lbm 1 blok 7 print

37
LAPORAN SGD 6 LBM 1 BLOK 7 GIPS DAN BAHAN CETAK KEDOKTERAN GIGI DISUSUN OLEH : 1. Dessy Nisrina (112110188) 2. Dessy Rachmawati Nursiha(ketua) (112110189) 3. Dwi Rinawati Astari (112110183) 4. Laily Maghfira (112110207) 5. Lola Carola (112110208) 6. M. Yaqiudin Aditya (112110208) 7. Soraya Dewi (112110226) 8. Syarifah Nur Laili S(scriber) (112110227) 9. Taufiyah Resa A (112110228) 10. Zaniar Febri (112110240) 11. Zulfy Fwziana Risqi (112110241) FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

Upload: syarifah-nur-alatazz

Post on 05-Dec-2014

111 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

LAPORAN SGD 6 LBM 1 BLOK 7

GIPS DAN BAHAN CETAK KEDOKTERAN GIGI

DISUSUN OLEH :

1. Dessy Nisrina (112110188)2. Dessy Rachmawati Nursiha(ketua) (112110189)3. Dwi Rinawati Astari (112110183)

4. Laily Maghfira (112110207)5. Lola Carola (112110208)6. M. Yaqiudin Aditya (112110208)7. Soraya Dewi (112110226)8. Syarifah Nur Laili S(scriber) (112110227)9. Taufiyah Resa A (112110228)

10. Zaniar Febri (112110240) 11. Zulfy Fwziana Risqi (112110241)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

2011/2012

Page 2: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan

laporan hasil SGD 6 “ Gips dan Bahan Cetak Kedokteran Gigi”. Laporan ini disusun untuk

memenuhi tugas SGD yang telah dilaksanakan. Meskipun banyak rintangan dan hambatan

yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan

baik.

  Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah

membantu kami dalam mengerjakan laporan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih

kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah bersusah payah membantu baik langsung

maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan ini.

  Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil laporan

ini. Karena itu kami berharap semoga laporan ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi

kita bersama. Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai pendapat dari orang-

orang yang ahli di bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita

bersama. Semoga laporan yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang

lebih baik lagi. Amin.

  

Semarang, 27 April 2012

Penyusun

Page 3: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam keseharian di Kedokteran Gigi, kita menggunakan bahan cetak untuk

membuat replika gigi dan jaringan dalam rongga mulutyang meliputi ginggiva,

alveolar bone atau residual ridge, palatum durum, palatum mole, dan frenulum.

Sehingga selanjutnya dapat dibuat model gigi darinya. Model tersebut digunakan oleh

dokter gigi sebagai study model maupun sebagai model kerja .

Diketahui bahwa banyaknya mahasiswa yang belum memahami mengenai hal

tersebut, dan kesulitan dalam mencari sumber belajar yang tepat dan dapat dipercaya.

Dalam kenyataannya menunjukkan bahwa tidak  banyak mahasiswa yang mau

bersusah payah untuk mencari jawaban ataupun sumber-sumber belajar secara

terperinci dan jelas. Oleh karena itu perlu diupayakan suatu pembelajaran yang dapat

meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami dan mendapatkan sumber

belajar mengenai “Gips dan Bahan Cetak Kedokteran Gigi” yang baik agar dapat

menyelesaikan soal pembelajaran. 

Upaya meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menemukan sumber

belajar merupakan suatu upaya yang paling logis dan realistis. Dosen ataupun Tutor

sebagai salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan keberhasilan pendidikan di

Universitas, khususnya dalam peningkatan aktivitas dan hasil belajar,  harus berperan

aktif  serta dapat memilih strategi pembelajaran yang  tepat untuk meningkatkan hasil

belajar mahasiswa.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja macam- macam bahan cetak?

C. Tujuan

1. Mengetahui kegunaan dan sifat- sifat gips dan bahan cetak

2. Mengetahui komposisi gips dan bahan cetak lainnya

3. Mengetahui dan memahami teknik memanipulasi gips dan faktor- faktor yang

mempengaruhinya

4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi pengerasan cetakan

Page 4: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

SKENARIO

Mahasiswa A membuat model kerja di lab basah, namun hasilnya ditemukan lubang kosong

atau porus pada cetakannya sehingga anatomi rahang tidak tercetak dengan baik, kemudian

tutor meminta mahasiswa tersebut untuk mengulang cetakan dengan memperhatikan fungsi,

sifat bahan, dan manipulasi bahan cetak. Setelah diulang hasilnya baik, A melanjutkan

dengan mengisi cetakan tersebut dengan gips. Akan tetapi A salah memilih gips sehingga

model kerjanya rapuh.

Page 5: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

GIPS DAN BAHAN CETAK KEDOKTERAN GIGI

Gips merupakan salah satu dari bahan cetak kedokteran gigi yang merupakan mineral

produk sampingan dari proses kimia berupa bubuk campuran untuk membuat study model.

Disebut dengan kalsium sulfat hidrat dengan rumus kimia ( CaSO4.2H20. ).

Komposisi gypsum terdiri dari kalsium(CaO):32,5%, Sulfur(SO3):44,6%,

Oksigen(H2O):20,9%.

Macam- macam bahan cetak

Macam- macam bahan cetak menurut sifat mekanisnya dibagi menjadi 2 yaitu bahan

cetak elastis dan bahan cetak non elastis.

BAHAN CETAK ELASTIS

A. HIDROKOLOID

Bahan cetak reversible hidrokoloid (agar-agar)

Definisi : Agar adalah koloid hidrofilik organic ( polisakarida )diekstrafat

dari rumput laut jenis tertentu.

Kandungan utama berdasarkan berat adalah air (80% ).

Sifat: Tidak beracun, Memadat dengan pendinginan, Melunak dengan pemanasan, tahan

lama

Fungsi: Untuk mencetak rahang dibuat gigi tiruan penuh/sebagian, Untuk pembuatan

frame denture ( gigi tiruannkerangkalogam ) di laboratorium, Untuk mencetak detail

maksimal, seperti yang digunakanpada pembuatan die untuk restorasi cekat.

Kelebihan: Akurat, Memiliki riwayat keberhasilan yang cukup panjang

untukpembuatan gigi tiruan tunggal dan gigi tiruan cekat sebagian,  Tidak beracun,

Dapat mencetak detail halus

, Masa penyimpanan cukup panjang, sebelum dipakai harusdisterilkan terlebih

dahulu.-

Kekurangan: Jika terlalu lama dapat terjadi imbisi dan sinersis, Cetakan tidak dapat

dipakai lebih dari satu kali

Manipulasi: Bahan dipasarkan dalam bentuk tube yang tertutup rapatuntuk mencegah

penguapan air, Bahan dicairkan dengan memanaskan tube dalam airmendidih selama

kurang lebih 10 menit, Dibiarkan mendidih hingga suhu air 45 derajat celcius, Bahan

dikeluarkan dari tube, dan dimasukkan dalam sendokcetak, Dilakukan

Page 6: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

pencetakan (untuk mempercepat prosespengerasan, dilakukan dengan cara

menyemprot air dinginpada sendok cetak), Cetakan dikeluarkan dari mulut, Cetakan

diisi dengan stone gips sesegera mungkin

Bahan cetak irreversible hydrokoloid(alginat)

Definisi: Bahan cetak yang menggunakan air, digunakan untukmencetak detail

minimal, seperti yang diperlukan untukmembuat study model. Suatu senyawa dalam

bentuk garam dari asam alginate yangmerupakan polisakarida berbentuk gel dan

diekstraksi darialgae coklat. Suatu bahan cetak golongan hidrokoloid besifat elastic

yangirreversible.

Komposisi alginat:

SodiumAlginat 18 % è Hidrogel

Sodium Fosfat 2 % è Working time

Potas. Sulfat 10 % è Setting model

Filler 56 % è Konsistensi

Sod. Siliko Fosfat 4 % è pH

Kalsium Sulfat D. 14 % è Kalsium

Macam- macam alginat:

-Quick Setting Alginate :Mengeras dalam waktu 1 menit dan Digunakan untuk

mencetak rahang anak/penderita yangmudah mual.

-Regular Setting Alginte :Mengeras dalam waktu 3 menit dan Digunakan untuk

pemakaian rutin.

Sifat: Bila alginate larut air, dicampur dengan air bahan tersebutmembentuk sol,

Bersifat hidrofilik, Sifat Rheology : cukup encer untuk dapat mencatat detailhalus

dalam mulut, Alginate cukup elastic untuk dapat ditarik melewati undercut,walau

demikian kadang-kadang bagian cetakan dapat patah jika melalui undercut yang

dalam. Dimensi cetakan alginate tidak stabil pada penyimpanan, ini disebabkan

karena adanya syneresis. Dapat compatible dengan model plaster dan stone,

beberapaalginate member permukaan yang berbubuk jika diisi denganbahan model

Page 7: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

dental tertentu. Waktu setting tergantung pada komposisi. Bubuk alginate tidak

stabil disimpan pada ruangan yanglembab/kondisi yang lebih hangat dari suhu kamar.

Fungsi: Untuk mencetak rahang yang akan dibuat gigi tiruansebagian, Model study

untuk perawatan orthodonti, Untuk pembuatan cetakan pertama gigi tiruan penuh

Kelebihan: Manipulasi mudah, Nyaman bagi pasien, Relatif tidak mahal,

karena tidak membutuhkan banyak peralatan

Kekurangan: Mudah rusak dalam suhu panas dan lembab, Sering timbul porus pada

permukaan cetakan, Tidak dapat mencetak detail-detail yang halus dari ronggamulut

Manipulasi: Tahap Persiapan Bahan, Takar air dingin (20˚C) sesuai dengan jumlah

bubuk, Kocok bubuk dalam wadah, Ambil bub uk yang berlebihan dengan sendok

takar, Masukkan bubuk dalam bowl, tambahkan air yang telahditakar kedalam

bowl. Tahap Pengadukan, Aduk bubuk dan air agar bubuk terbasahi air

seluruhnya,hingga keduanya dapat homogeny,  Tekan adonan kedinding bowl kurang

lebih selama 60 detik, Cek adonan, harus kental dan

homogen. Tahap Mengisi Sendok Cetak, Mengambil alginate dari bowl dengan

menggunakan spatuladan menembatkan alginate pada sendok

cetakdari regionposterior ke anterior, Mengulangi prosedur hingga sendok cetak

penuh denganlapisan homogen, Menghaluskan permukaan alginate dengan jari tangan

yangtelah dibasahi dengan air, Sendok cetak yang telah terisi siap dicetakkan.

B. ELASTOMER

Def in i s i : a da l ah bahan ce t ak e l a s t i c yang men ye r upa i ka r e t yang

bersifat hidrofobik 

Macam- macam: Polysulfida, Silikon, Polyeter

1. Polysulfida

Komposisi: Pasta Basis : - Polimer Polisulfid

-Lithophone dan Titanium dioksid

-Dibothyl phatalat-Sulfur 0,5%*

Pasta Katalis : - Akselerator

Page 8: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

Kelebihan : Sangat akurat, Dimensi stabil, Tidak menyusut, Tidak mudah sobek, Tidak ada

rasa dan tidak berbau

Kerugian : sangat sensitf terhadap kandungan sulfur yang dapatmenghambat proses pengerasan,

missal sarung tangan yangterbuat dari lateks.

2. Silikon ( Polysiloxane dan Polyvinal Siloxane)

Komposisi: a. Pasta Dasar : Polimer silicon dan bahan pengisi

b . Pasta Katalis : alkoksi orto-silikat Tu organo hydrogensiloksan

keuntungan: sangat akurat, Dimensi stabil,  Tidak menyusut,  Tidak mudah

sobek,  Tidak ada rasa dan tidak berbau

3. Polyeter

Komposisi: Pasta Basis : - polymer polieter

-suatu silica koloida

-glioleter/ftalat

Pasta Katalis : alkil sulfonat aromatic

Keuntungan: Mudah digunakan, tidak sensitive terhadap perubahan temperatur

kerugian: Bau tidak enak, Mudah robek, Bahan cetak sering tertinggal pada sulcus

ginggiva yang dapatmenimbulkan efek sitotoksik.

Manipulasi:

A . Bahan ce t ak be rben tuk Pas t a  

Tahap 1 : Persiapan Bahan

•Keluarkan pasta basis sesuai dengan kebutuhan

•Keluarkan pasta katalis dengan panjang yang setara denganpasta basis dan

diletakkan disebelahnya, tetapi janganmengenainya.

Tahap 2 : Pengadukan

•Ambil katalis dengan spatula dan tambahkan pasta basis

•Aduk kedua pasta selama 10 detik dengan gerakan memutar

 •Kemudian adauk dengan gerakan menekan

•Lanjut hingga bahan homogeny (45-60 detik)

Tahap 3 : Pengisian sendok cetak dan syringe

Tahap 4 : Pembersihan dan Disinfektan

•Cuci cetakan dibawah air mengalir

Page 9: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

•Masukkan cetakan dalam kantung plastic kemudiandisemprot disinfektan, seal

ditutup hingga 10 menit

•Bersihkan sisa bahan pada spatula

B . Bahan Cetak Berbentuk Dempul (Putty)

•Meremas-remas bahan memakai jari sampai bahan homogen

•Bahan sensitive terhadap bakteri lateks

BAHAN CETAK NON ELASTIS

Gypsum

Definisi: mineral yang dipakai di berbagai belahan dunia dan yangdigunakan

adalah jenis kalsium sulfat dihidrat murni

Sifat- sifat yang dimiliki gips adalah:

Sifat kimia

Menurut Craig dkk(1987), sifat kimia gips adalah sebagai berikut:

-solubility(dayalarut) adalah banyaknya bagian dari suatu zat yangdilarutkan dengan

100 bagian pelarut pada temperatur dan tekanan tertentu yang dinyatakan dalam

persen berat /volume

-setting time adalah waktu yang dipergunakan gips untuk menjadi keras dan dihitung

sejak gips kontak dengan air

Sifat mekanis

Gips keras mempunyai sifat mekanis antara lain:

-compressive strength (kekuatan tekan hancur)

Kekuatan gips berhubungan langsung dngan kepadatan atau massa gips. Partikel

dental stone lebih halus, maka air yang diperlukan untuk mencampur lebih sedikit jika

dibanding dengan air yang dibutuhkan untuk mencampur Plaster of Paris

-tensile strength(daya rentang)

Daya rentang pada gips sangat penting pada saat gips dikrluarkan dari bahan cetak.

Karena tidak adanya sifat lentur dari gips, model akan cenderung patah. Daya rentang

Page 10: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

gips keras dua kali lebih besar dari pada gips lunak baik dalam keadaan asah maupun

kering

-surface hardness and abrassive ressistance(kekerasan permukaan dan daya tahan

abrasi)

Kekerasan permukaan gips berhubungan dengan kekuatan tekan hancur. Daya tahan

abrasi meningkat dan dan meningkatnya kekuatan tekan hancur. Daya tahan tekan

abrasi maksimal didapat ada pada saat gips mencapai daya strength. Gips keras

meupakan gips yang memiliki daya tahan abrasi tinggi

Sifat rheologi

-plaster sangat baik dalam mencatat detil- detil halus

-perubahan dimensi sewaktu setting sangat kecil

-bila terdapat undercut, cetakan gips akan pecah sewaktu dikeluarkan dari mulut ini

biasanya terjadi plaster gips tipe 1

Berbagai kegunaan gypsum dalam bidang Kedokteran Gigi ,antara lain:

1. Memperoleh cetakan yang akurat jaringan rongga mulut

2. Restorasi

3. Piranti orthondonti

4. Impression plaster , digunakan dalam pengambilan cetakan untik rahang yang

edentulous(tidak ada gigi)

5. Plaster of Paris

-mounting atau pemasangan model pada artikulator atau okludator

-sebagai bahan study model

Page 11: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

-sebagai bahan tanam dalam proses flasking

-sebagai bahan impresssion yang dimodifikasi dengan bahan kimia

6. dental stone

-sebagai bahan pembuatan model and die(replika gigi)

-sebagai binder dari bahan investment yang sesuai untuk penuangan alloy pada

suhu dibawah 1200 derajat celcius

6. Investment gips untuk prosedur Inlay Casting, bahan ini dipergunakan untuk

memperoleh mold dalam proses casting, pada pembuatan inlay, crown ,dan bridge

7. Investment gips untuk Chrom Cobalt Base Alloy, bahan ini digunakan sebagai

bahan tanam dalam prosedur casting pada pembuatan metal prothesa, partial

prothesa, dan bridge.

Gypsum yang baik digunakan memenuhi beberapa syarat:

Sifat mekanis baik, artinya harus kuat sehingga tidak mudah rusak atau tergores

selama proses pembuatan piranti restorasi atau saat ukir malam, dll

Dapat memproduksi detail halus dengan batas yang tajam

Memiliki stabilitas dimensional yang baik(menunjukan perubahan dimensi yang

sangat kecil saat setting dan hendaknya cukup stabil)

Kompatible dengan bahan cetak, tidak terjadiinteraksi anttara permukaan cetaan

dengan permukaan model, die

Murah dan mudah dipergunakan

Klasifikasi:

1 . plaster cetak (type I)

Dinamakan plaster of paris. Merupakan jenis bahan bangunan

berdasarkankalsium sulfat hemihidrat. Digunakan dari bahan bangunan mirip

adukan semen dan didapat dari pemanasan 150°C. Setelahpengeringan, plaster

tetap sangat lembut danmudah dimanipulasi dengan alat logam maupun

ampelas. Cocok sebagai finishing,bukan bahan materi. Karena waktu setting

cepat, dibutuhkan retardansuntuk memperlambat. Gipsum tipe I saat ini jarang

digunakan dalam kedokteran gigi, lebihbanyakdiganti dengan 17lginate atau

Page 12: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

bahan elastomer. Gipsum tipe I biasa nyadigunakan untuk mencetakrahang tak

bergigi dan memiliki kekuatan kompresi 580+290 psi

 Gambar 1.Bahan Plaster cetak Gambar 2. Gypsum type I

2 . Plaster model (type II)

Dinamakan Plaster of model. Tipe ini umumnya digunakan di laboratorium

sebagai model studi pembangunan mengartikulasikan batu gips. Pada dasarnya

bahan gypsum tipe II sama dengan tipe I namun lebih kuat. Setting time

3 menit dan mudah dimanipulasi. Gipsum tipe II memliki harga palingmurah

diantara 17ypsum yanglain.Biasanya berwarna putih alami, jadi terlihat

kontras dengan stoneyang padaumumnya berwarna dan memiliki kekuatan

kompresi 1300 psi

Page 13: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

Gambar 3.Bahan Plaster model Gambar 4. Gypsum type II, Extra

White,Modelling Gambar 5. Gypsum type II forgeneral use

3. Dental stone ( typeIII )

Dinamakan Dental stone. Gypsum tipe III memiliki kandungan utama

kalsiumsulfat hemihidrat danmerupakan hasil pengapuran gypsum. Gipsum

tipe III lebih kuatdari tipe II karena memerlukan air lebihsedikit serta ideal

untuk pembuatan modeldari full atau partial denture, model ortodonsi dan lain

lain.Secara tradisional, gypsumtipe III berwarana kuning atau putih dan

memiliki kekuatan kompresi minimal1 jam20,7 Mpa (3000 psi), tetapi tidak

melebihi 34,5 Mpa (5000psi)

Page 14: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

 

 Gambar 7. Gypsum type III for models

4. Dental stone, high strength low expansion ( typeIV)

Dinamakan Dental stone high strength low expansion. Persyaratan utama bagi

bahan stone untukpembuatan die adalah kekuatan, kekerasan, dan

ekspansipengerasan minimal. Digunakan sebagai diestone untuk pembuatan

model restorasi.Gipsum tipe IVmemiliki kekuatan kompresi 5000psi

atau19amper 2x lebih kuat daritipe III.

Gambar 8. Gypsum type IVGambar 9. Extra-hard die stoneGambar 10. Extra-

hard gypsum Type IVfor orthodontic models

5. Dental Stone, high strength high expansion ( typeV)

Dinamakan Dental stone high strength high expansion. Gipsum

tipeVmerupakan produk gipsum yangpaling tinggi daya kompresi dan

kekuatannya.Biasanya digunakan sebagai casting atau pembentukan positif

logam, juga digunakanuntuk crown, brides, dies, maupun cetak parsial.

Gipsum ini berwarna biruatau hijauserta paling banyak membutuhkan biaya

dibandingkan semua produk gips. Inimerupakanproduk gypsum yang dibuat

akhir akhir ini dan memiliki kekuatan kolpresi yang lebih

tinggi dibandingkanstone gigi type IV, kekuatan kompresi typeVinisekisatar

Page 15: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

7000psi. Kekuatan yang ditingkatkan inidiperoleh dengan menurunkan

lebihjauh rasio W:P. Ekspansi pengerasan ditingkatkan dari maksimal0,10% -

0,30%

Manipulasi: air dimasukkan dalam mangkuk,lalu dimasukkan bubuk gipshingga di

dapat gips yang basah, lalu diaduk dengan gerakanmemutar dengan spatula

berkontak dengan permukaandalam rubber bowl.Lamanya 1- 2 menit sampai didapat adukan

yang kental dan homogen

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi manipulasi gips, antara lain:

1. Pemilihan, untuk proses awal, harus dilakukan pemilihan gips berdasarkan

aplikasi yang akan dibuat

2. Perbandingan,( rasio P/W atau air/bubuk) yang tepat. Misalnya apabila terlalu

banyak kandungan air dalam gips maka waktu setting akan diperoleh hasil gips

yang lunak.

3. Pengadukan, bila mengaduk dengan tangan ,pengaduk harus berbentuk parabolik,

halus, dan tahan terhadap abrasi. Spatula harus memiliki pegangan yang kaku dan

nyaman dipegang. Terjebaknya udara dalam adukan harus dihindari untuk

mencegah terjadinya porus yang dapat menyebabkan kelemahan dan ketidak

akuratan permukaan. Porus merupakan bentuk dari butiran udara atau terjebaknya

udara yang mengandung hidrokarbon atau air yang mengandung hidrogen.

4. Vibrator, sewaktu menuang ke dalam cetakan model atau die biasanya digunakan

vibrator untuk membantu mengalirnya adonan kedalam cetakan dan

mempermudah terlepasnya gelembung udara.

5. Initial setting time- working time, setelah dicampur 1 menit, working time

dimulai. Selama vicositas dari campuran bertambah, bahan tidak lagi mengalir dan

Page 16: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

mulai mengeruh. Saat mulai mengeruh berarti campuran telah mencapai initial

setting.

6. Final setting, dicapai saat bahan dengan aman dibentuk, tetapi memiliki kekuatan

dan resistensi minimal. Sebagian pabrik merekomendasikan 1 jam sampai

akhirnya bahan bisa dengan aman dilepas dari cetakan.

7. Pemberian bahan separator(vaselin), sebelum dilakukan percetakan gips sebaiknya

pola diberi bahan separasi seperti vaselin. Agar setlah gips setting maka akan

mudah dilepas. Namun tidak boleh berlebihan karena akan membuat permukaan

menjadi lunak.

8. Penyimpanan, gips dapat menyerap air dari lingkungan. Kelembaban dan tempat

yang dekat dengan sumber airakan berpengaruh buruk pada powdernya.

9. Kebersihan, peralatan manipulasi gips harus dijaga kebersihanya sehingga tidak

terkontaminasi bahan lain.

Tekhnik yang dipakai dalam mencetak yaitu:

1. Teknik mukokompresi: jaringan lunak mulut dibawah penekanan. Pencetakan

dilakukan dengan menggunakan bahan yang viscositasnya tinggi, sehingga

tekanan lebih dibutuhkan ke arah mukosa dibawahnya.

2. Teknik mukostatis: jaringan lunak mulut berada dalam keadaan istirahat.

Pencetakan yang demikian dilakukan dengan menggunakan bahan yang

viscositasnya sangat rendah, dimana hanya sejumlah kecil tekanan yang

dibutuhkan, sehingga pada keadaan ini sedikit atau tidak ada sama sekali terjadi

pergerakan dari mukosa.

Page 17: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

Komposisi: C a S O 4 . 2 H 2 O ( k a l s i u m s u l f a t d i h i d r a t )

MANUFACTURE

of Dental Gypsum

PLASTER STONE DIESTONE

Chemical Name: b-calcium sulfate a-calcium sulfate a-calcium sulfate

Formula: CaSO4-(1/2)H2O CaSO4-(1/2)H2O CaSO4-

(1/2)H2OPowder

Shape: Irregular Uniform Uniform

Density: Porous Moderately Dense Dense

Production Steps: Heat to 115°C Heat to 125°C Heat to 100°C

in air with steam pressure in CaCl2 sol’n

Dental Products: Plaster, Stone, Improved Stone,

Impression Plaster Investment Die Stone

Common Names: [Plaster of Paris] [Hydrocal] [Densite]

GYPSUM

Setting Reaction

[Gypsum Powder] + [H2O] ¬ ® [Gypsum] + [Heat]

Accelerators

[CaSO4-(1/2)H2O] + [(3/2)H2O] ¬ ® [CaSO4-(2)H2O] + [Heat]

Retarders

Produk: gypsum dan panas yang terjadi dalam reaksi eksotermik setara dengan panas

sebelumnya.

Pasta Zinc Oxyde Eugenol (ZOE)

Page 18: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

Fungsi: sebagai bahan cetak, periodontal surgical dressing, bite registration paste,

temporary filling material dan root canal filling cementing medium, Pulp capping,

Semen dasar,  Tambalan sementara, Surgical dressing (pembalut pasca bedah )

Komposisi: pasta ZOE sebagai bahan cetak tersedia dalam bentuk pasta didalam tube,

Pasta I berwarna putih, berisi : Seng oksida dan lemakmineral/nabati, Pasta II berwarna

coklat, berisi : Eugenol, dan bahan pengisilainnya.

PASTA 1 Zinc Oxide è Utama

Olive oil è Pasta

Zink Acetate è Setting

PASTA 2 Eugenol è Utama

Kaolin è Pasta

R e a k s i s e t t i n g

2 C 1 0 H 1 2 O 2 + Z n O è Z n ( C 1 0 H 1 1 O 2 ) 2 + H 2 O

E u g e n o l Z i n k O k s i d a Z i n k E u g e n o l a t A i r

Waktu pengerasan dipengaruhi oleh:

-Suhu, makin tinggi makin cepat keras

-Penambahan 1-2 tetes air mempercepat pengerasan

-Penambahan 1-2 tetes, minyak mineral memperlambatwaktu pengerasan

-Mengurangi/menambah pasta katalis

- Waktu pengedukan, makin lama makin cepat keras

Sifat: Cukup cair dan dapat mencetak detil di rongga mulut, Pada waktu pengerasan

tidak mengalami perubahan dimensidan stabil,  Tidak elastic dan tidak dapat lewat

daerah undercut, Tidak beracun, eugenol dapat mengiritasi, dapat melekatpada

jaringan lunak dan diberi Vaseline, Shelf life cukup baik, Stabil dalm penyimpanan

di lab, Cocok untuk dental stone, Penambahan air akan menyebabkan peningkatan

suhu danmenurunkan setting time.

Keuntungan

Page 19: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

1. Stabilitas dimensi Bagus

2. permukaan akurat dan detail

3. mempunyai working time yang cukup

4. dapat merekam jaringan mulut tanpa kerusakan

5. Mucostatic

Kekurangan

1. Bahan ini tidak elastic hingga tidak dapat mencatat daerah undercut

2. Hanya set cepat di bagian tipis

3. Eugenol alergi pada beberapa pasien

Manipulasi: Pengadukan dilakukan dikeertas maxing lab.Kedua macam pasta

dikeluarkan sama panjang ( untuk rahang tidak bergigikurang lebih 10-12 cm)Diaduk

dengan spatelk stainless steel samapai warna merata

Compound

Compound adalah bahan cetak yang bersifat rigid, reversible dengan perubahan

fisikal. Dengan pemanasan compound menjadi melunak dan kondisidingin akan

mengeras. Bahan cetak ini digunakan untuk mencetak edentolus pasien, juga bisa

digunakan dalam konservasi gigi untuk mencetak singletooth.

Komposisi compound terdiri dari :

1. Resin dan wax,Malam atau resin dalam compound cetak adalah kandungan utama

danmembentuk matriks.

2. Plasticisers. Karena malam tersebut rapuh, substansi seperti shellac, asam stearic,

dangutta percha ditambahkan untuk meningkatkan plastisitas dan kemampuankerja

3. Fillers

Banyak bahan diperkuat atau sebaliknya, diubah sifat fisknya dengan penambahan

partikel kecil bahan lembam, biasanya dikenal sebagai bahan pengisi, yang secara

kimia berbeda dengan kandungan utama atau kandunganlainnya

4. Colouring

Resins /Waxes è Utama

Plasticisers è Brittleness

Fillers è Flow, - tackiness

Spesifikasi membagi compound menjadi 2 tipe :

a. Tipe I Impression Compound/ High fusion compound (60-65)

Page 20: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

Tipe ini mempunyai viskositas yang tinggi. Biasanya digunakan sebagai bahan cetak

pada edentolus pasien. Cetakan dibuat pada sendok cetak individual untuk membuat

cetakan fungsional/akhir. Bisa juga digunakanuntuk mencetak single tooth 

b. Tipe II:Tray Compound/ Low fusion compound (50-55)

Tipe ini mempunyai viskositas yang rendah

Keuntungan

1. Bahan cetak dapat digunakan kembali (pada pasien yang sama) pada kasusyang

terjadi kesalahan

2. Ketidakakuratan dapat diperbaiki kembali tanpa bahan cetak yang baru

3. Akurasi dapat ditingkatkan dengan menyala bahan permukaan

4. Bahan ini cukup baik untuk mendukung cetakan itu sendiri terutamadi bagian tepi (peripheral),

yang tidak akanmudah patah meski tanpadidukung oleh sendok cetak.

Kerugian

1. Sulit mendapatkan rekaman secara detail karena high viskositas

2.  Menekan jaringan (mucocompression)

3. Berubah karena kecilnya stabilitas dimensi

4. Sulit dikeluarkan dari mulut bila ada beberapa daerah undercut

5. Kemungkinan bisa terjadi overextension terutama didaerah peripheral

Manipulasi: waterbath 55 - 60 º C

Page 21: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

*Pembuatan model dengan material cetak compound

Wax

Wax merupakan salah satu bahan termoplastik yang terdiri dari berbagai bahan

organis dan bahan alami sehingga membuatnya sebagai bahan dengan sifat-

sifat yang sangat berguna.Malam atau wax merupakan salah satu bahan yang

memegang peranan penting di ilmu bidang Kedokteran Gigi. Pertama kali di

Page 22: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

dunia Kedokteran Gigi sekitar abad18, untuk tujuan pencatatan cetakan rahang

yang tidak bergigi.Meskipun telah ditemukan bahan baru yang lainnya, malam

masihdigunakan dalam jumlah yang besar untuk keperluan klinik dan pekerjaan

laboratorium. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut malam gigi biasanya

dicampur dari bahan alami dan sintetis. Unsur-unsur pokok dental wax terdiri

dari 3 sumber utama, yaitu :mineral, serangga (hewani), dan sayur-sayuran

(tumbuh-tumbuhan).

1. Wax yang berasal dari bahan mineral diperoleh dari hasil residu petroleum

melalui proses destilasi. Malam yang berasal dari bahan mineral

diantaranya adalah:

a. Paraffin Wax, mencair pada suhu 48-70°C dan memiliki

rantaihidrokarbon yang lurus serta memiliki sifat mudah pecah. 

b. Micro crystallin Wax, microcrystallin wax akan mencair padasuhu 65-

90°C dan memiliki rantai hidrokarbon yang bercabangmemiliki sifat yang

Iebih fleksibel dan kuat.

2. Wax yang berasal dari serangga (hewani) adalah beeswax, beeswax akan

mencair pada suhu 84-91°C dan memiliki sifat yangmudah pecah pada

temperatur kamar, tetapi mudah dibentuk padatemperatur tubuh.

3. Wax yang berasal dari sayur-sayuran (tumbuh-tumbuhan) adalah:

a. Carnauba wax, mencair pada suhu 84-91°C

b. Candelilla wax, mencair pada suhu 68-75°C dan digunakanterutama

untuk memperkeras paraffin wax dengan jalanmenambahkannya ke

dalam parrafin wax.

c. Resin

Beberapa sifat-sifat fisik dental wax yang menjadikannya sebagai bahan

penunjang yang sangat berguna di bidang kedokteran gigiadalah:

1. temperatur peralihan ke solid

2. termal ekspansi dan kontraksi

Page 23: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

3. daya alir (flow)

4. tekanan internal

5. sifat mudah pecah (brittleness)

Selain itu, malam yang dipergunakan di dunia Kedokteran Gigi harus

memenuhisyarat yang harus dipenuhi dalam penggunaannya dalam ronggamulut,

sebagai berikut :

1.Stabil pada suhu mulut

2. Dapat mengisi rongga cetak 

3. Non iritan dan Non toxic

4. Tidak meninggalkan residu

5. Tidak berubah sifat fisis jika dipanaskan.

Klasifikasi malam yang diperoleh secara alami:

Mineral

Paraffin wax : Strukturnya rantai lurus polykristal-hydrocarbon.Bersifat rapuh dan

suhu kamar. Diperoleh sewaktu penyulingan penyulinganminyak mentah.

Microcrystalline wax atau ceresin : strukturnyatidak serapuh paraffin wax karena

mengandung minyak. Bersifat rantai pilikristalhydrocarbon yang bercabang.

Diperoleh pada waktu penyulinganminyak mentah.

Serangga

Bees wax : strukturnya mengandung lebih sedikitkristalline dan lebih banyak

bahan amorf. Sifatnya bila dicampur dengan paraffin wax, menjadi tidak begitu rapuh

pada suhu kamar dan pada suhu yang lebih tinggi (misal : suhu mulut) mengurangi

flodari malam. Dibuat dari sarang lebah.

Tumbuhan

Page 24: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

Carnauba wax : bersifat keras dan kuat. Dicampur dengan paraffinwax untuk

memperkerasnya dan meningkatkan suhu transisi padat- padat. Dibuat dari

pohon palm/amerika selatan.

Candelila wax : sifatnya serupa dengan candelila wax. Dibuat daritanaman

candelila.Resin atau gum : digunakan untuk menamba daya rekat wax.Dibuaat dari

pohon.

Klasifikasi berdasarkan kegunaannya:

a. Lilin pola (pattern wax)

1) Base plate wax: Merupakan lilin/malam pelat landasan dengankomposisi :

lilin lebah untuk member elastisitas, paraffin, carnaubauntuk mengatur titik

cair dan zat warna estetis. Syarat base plateharuslah mudah dibentuk dalam

keadaan lunak tanpa sobek dan patah, mudah diukir, larut dalam air panas

tanpa residu, serta tidak emncemari model. Biasanya diperdagangkan dalam

bentuk lembaran 14,5 x 7,5 x 2 mm.

2) Casting wax : merupakan malam tuang/ cor untuk membuat pola lilin gigi

tiruan rangka logam. Diaplikasikan pada model refractory.Syarat lilin ini :

harus dapat menguap habis pada waktu dibakar (burn out). Doperdagangkan

dalam bentuk sheet dan ready shape.

3) Inlay wax : malam inlaydipergunakan untuk pembuatan polainlay secara

langsung di dalam mulut dengan direct technique atau pada model/die yang

diperoleh dari suatu cetakan atau yang disebutindirect technique. Malam untuk

penggunaan langsung didalammulut perlu agar mempunyai kontraksi

termis yang serendah-rendahnya, mempunyai sifat aliran yang baik

mempunyai warnayang kontras dengan jaringan mulut ( biasanya biru atau

hijau).Selain itu semua, malam inlay hendaknya mudah diukir tanpa putus atau

terkelupas dan dapat dibakar habis pada bumbung tuang tanpameninggalkan

residu. Komposisi dari malam inlay antara lain :campuran paraffin, carnauba,

lilin lebah, candelila, dan getahdammar serta zat warna. 

b. Lilin proses (processing wax)

Page 25: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

1) Boxing wax : digunakan untuk memagar/membatasi cetakansebelum

diisi/dicor dengan gips. Dapat dibentuk tanpa pemanasandan disediakan dalam

bentuk lembaran atau batangan.

2) Utility wax : dapat digunakan untuk berbagai keperluan(mendukung bahan

cetak, batas perifer). Diperdagangkan dalam bentuk lembaran atau batangan

(merah tua dan oranye).Komposisinya terdiri dari lilin lebah, petroleum,

dan wax softeners.

3) Sticky wax : merupakan malam yang rapuh dan dipergunakansebagai

malam perekat, biasanya terbuat dari beeswax dan beberaparesin alami serta

getah damar. Dipergunakan pada laboratoriumuntuk berbagai hal dimana

dibutuhkan penyambungan sementara,misalnya : untuk menyatukan bagian-

bagian logam sewaktu  penyolderan, sewaktu melakukan reparasi gigi

tiruan,malam ini dipakai untuk menyambung bagian-bagian gigi tiruan yang

pecah.Bahan ini hendaknya mudah dilepas dengan air mendidih danhendaknya

memiliki kontraksi minimal sewaktu pendinginan untuk mencegah

bergeraknya bagian-bagian yanghendak disambung.Tersedia dalam bentuk

batangan dengan penampang bulat atauheksagonal.

c. Lilin cetak (impression wax)

1) Corrective Waxes : Corrective waxes digunakan sebagai malamlapisan

untuk berkontak dan mendapatkan detail dari jaringan lunak.Ini diklaim

sebagai tipe material cetak yang merekam membranmukosa dan jaringan

dibawahnya. Corrective wxes dibuat darihidrokarbon waxes seperti paraffin,

seresin dan lilin lebah sertametal partikel.

2) Bite Waxes : Bite wax digunakan secara akurat untuk merekamgigitan. Bite

wax terbuat dari 28-gage lembar casting wax atau baseplat wax yang keras,

tapi lilin yang diidentifikasi sebagai bitewaxes nampaknya terbuat dari

beeswax atau lilin hidrokarbonseperti paraffin atau ceresin. Lilin ceresin bite

mengandungaluminium atau partikel tembaga

Page 26: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

DAFTAR PUSTAKA

1. Anusavice, J Kenneth.2003. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran

Gigi. Jakarta: EGC

2. Makalah Student Centered Learning ± Ilmu Material

2010Gipsum

3. Makalah Bahan Cetak Non Elastik, Fakultas Kedokteran Gigi

Padjajaran 2011

4. http://repository.usu.ac.id

5. http://library.usu.ac.id

6. Robert G. Craig and John M. Power: 392

Page 27: Laporan Akhir Sgd 6 Lbm 1 Blok 7 Print

Konsep Mappin

BAHAN CETAK

ELASTIS NON ELASTIS

compound Pasta ZOE GypsumHIDROKOLOID ELASTOMER

REVERSIBLE IRREVERSIBLE