laporan alkohol dan fenol

34
Laporan Alkohol dan fenol BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alkohol dan fenol merupakan dua senyawa organic yang mempunyai struktur yang serupa, tetapi gugus fungsi pada fenol melekat langsung pada cincin aromatik.Hidrokarbon berlaku sebagai dasar pengelompokan senyawa organic. Suatu senyawa non hidrokarbon yang mana mengandung rantai karbon atau cincin atom-atom karbon yang sama.Yang akan dibahas terbatas pada derivate sederhana yang diperoleh dari menggantikan satu, dua, atau tiga atom hydrogen dalam molekul hidrokarbon, dengan atom oksigen atau gugus hidroksil. Adanya atom-atom atau gugus- gugus atom menentukan sebagian besar sifat fisika dan kimia molekul itu. Atom ataupun gugus atom yang paling menentukan sifat suatu zat dirujuk sebagai gugus fungsional. Percobaan alcohol dan fenol dalam praktikan kali ini mengajarkan kita bahwa alcohol adalah senyawa –senyawa dimana satu atau lebih atom hydrogen dalam sebuah alkana digantikan oleh sebuah hidroksil.Selain itu percobaannya ini brguna untuk mempelajari sifat kimia seperti suatu alcohol dapat teroksidasi dan bereaksi dengan beberapa zat kimia dan fisika

Upload: sulfiraariyanti

Post on 12-Nov-2015

243 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

alkohol dan fenol

TRANSCRIPT

Laporan Alkohol dan fenol

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Alkohol dan fenol merupakan dua senyawa organic yang mempunyai struktur yang serupa, tetapi gugus fungsi pada fenol melekat langsung pada cincin aromatik.Hidrokarbon berlaku sebagai dasar pengelompokan senyawa organic. Suatu senyawa non hidrokarbon yang mana mengandung rantai karbon atau cincin atom-atom karbon yang sama.Yang akan dibahas terbatas pada derivate sederhana yang diperoleh dari menggantikan satu, dua, atau tiga atom hydrogen dalam molekul hidrokarbon, dengan atom oksigen atau gugus hidroksil.Adanya atom-atom atau gugus-gugus atom menentukan sebagian besar sifat fisika dan kimia molekul itu. Atom ataupun gugus atom yang paling menentukan sifat suatu zat dirujuk sebagai gugus fungsional. Percobaan alcohol dan fenol dalam praktikan kali ini mengajarkan kita bahwa alcohol adalah senyawa senyawa dimana satu atau lebih atom hydrogen dalam sebuah alkana digantikan oleh sebuah hidroksil.Selain itu percobaannya ini brguna untuk mempelajari sifat kimia seperti suatu alcohol dapat teroksidasi dan bereaksi dengan beberapa zat kimia dan fisika seperti bersifat semi polar karena terdiri dari 2 gugus yaitu alkil dan gugus hidroksil dan juga alcohol dan fenol adalah asam-asam lemah(alcohol 10-100 kali lebih lemah dari air,fenol 10 kali lebih kuat dari air dengan kata lain fenol lebih asam dari alcohol.Percobaan ini juga untuk membedakan antara alcohol primer,sekunder dan tersier apabila bereaksi dengan zat lain.B. Rumusan Masalah1.Bagaimana sifat fisika dan kimia alcohol dan fenol ?2.Apa Perbedaan alcohol primer, sekunder dan tersier ?C. Maksud Praktikum1.Mempelajari beberapa sifat fisika dan kimia dari alcohol dan fenol.2.Membedakan antara alcohol primer, sekunder, dan tersier.D. Tujuan Praktikum1.Mengetahui kelarutan alcohol dan fenol dalam air, eter, dan minyak lemak.2.Menentukan alcohol primer, sekunder dan tersier.3.Menentukan beberapa reaksi alcohol dan fenol, seperti reaksi dengan Na2CO3dan NaHCO3, dan reaksi dengan FeCl3.

E.Manfaat PraktikumSetelah melakukan praktikum ini, kita dapat mengetahui beberapa sifat fisika dan kimia dari alcohol dan fenol, misalnya kelarutan alcohol dan fenol dalam air, eter, dan minyak lemak; Dan menentukan beberapa reaksi alcohol dan fenol, seperti reaksi dengan Na2CO3dan NaHCO3, serta reaksi dengan FeCl3.

BAB IIKAJIAN PUSTAKAA.Teori UmumDerivat hidrokarbon yang molekulnya mengandung satu gugus hidroksil (-OH) atau lebih sebagai ganti atom hidrogen dikenal sebagai alkohol. Alkohol tersederhana diturunkan dari alkana dan mengandung hanya satu gugus hidroksil per molekul. Senyawaan ini mempunyai rumus molekul umum ROH, dengan R ialah gugus alkil dengan susunan CnH2n+1. (Keenan, 1986).Senyawa alkohol atau alkanol dapat dikatakan enyawa alkana yang satu atom H-nya diganti dengan gugus OH (hidroksil). Alkohol adalah R-OH dimana R adalah gugus alkil. Golongan senyawa akohol juga dapat ditulis CnH2n + 1OH.( Ghalib, 2010).Penamaan alkohol dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : nama trivial diberi nama alkil-alkohol (alkohol sebagai nama pokok dan rantai karbonnya sebagai gugus). Cara kedua berdasarkan nama sistematik, nama sistematik diberi akhiran ol digunakan dimana gugus OH terikat dengan posisi OH diberi nomor terkecil dari ujung rantai karbon dia terikat. Sistem tatanama, selain yang disebutkan diatas ialah dengan menganggap bahwa semua nama alkohol adalah merupakan turunan dari metanol yang disebut karbinol. (Tim Dosen, 2004).Berdasarkan peredaan letak terikatna gugus OH pada atom C. Alkohol dibedakan menjadi tiga, yaitu alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu jika gugus OH terikat pada atom C primer (atom C yang mengikat 1 atom C yang lain secara langsung). Alkohol sekunder yaitu jika gugus OH terikat pada atom C sekunder (atom C yang mengikat secara langsung dua atom C yang lain). Alkohol tersier yaitu jika gugus OH terikat pada atom C tersier (atom C yang engikat secara langsung tia buah atom C yang lain. Secara fisik akan sulit membedakan antara alkohol primer, sekunder dan tersier. Karena bau dan warna ketiganya dapat dikatakan sama. (Ghalib, 2010).Alkohol primer jika dioksidasi akan dihasilkan senyawa aldehidnya dan jika dioksidasi lebih lanjut dihasilkan senyawa asam karboksilatnya. Alkohol sekunder jika dioksidasi akan dihasilkan senyawa alkanonnya. Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi. (Ghalib, 2010).Fenol mempunyai gugus seperti alkohol akan tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatik. Tata namanya biasanya dipergunakan nama yang lazim dengan akhiran ol. Fenol mempunyai sifat-sifat yaitu mempunyai sifat asam. Atom H dapat diganti tak hanya dengan logam (seperti alkohol tetapi juga dengan basa, terjadi fenolat. Sifat asam dar ifenol-fenol lemah dan fenolat ini dapat diuraikan dengan asam karbonat. Mudah dioksidasi, juga oleh O2udara dan memberikan zat-zat warna, mereduksi larutan fehling dan Ag-beramoniak. Memberi reaksi-reaksi berwarna dengan FeCl3. Mempunyai sifat antiseptik, beracun, mengikis, Ka = 1 X 10-10. (Riawan, 1990).Fenol biasanya digunakan sebagai antiseptikum (dimana hal ini mungkin karena mempunyai sifat mengkoagulasu protein) koefisien fenol (kf) : perbandingan kons. Fenol/kons. Zat untuk mematikan suatu macam bakteri dalam waktu yang sama dan juga sebagai sintesis misalnya : asam salisilat, aspirin, dan fenolftalein. (Riawan, 1990).

B.Uraian Bahana.Aquadest (Ditjen POM edisi III 1979 : 96)Nama resmi : AQUA DESTILLATANama lain : Air sulingBM / RM : 18,02 / H2OPemerian : cairan jernih,tidak berwarna,tidak berbau, tidak mempunyai rasaPenyimpanan : dalam wadah tertutup rapatKegunaan : sebagai pelarutb.Asam asetat (Ditjen POM edisi III 1979 : 241)Nama resmi : ACIDUM ACETICUMNama lain : Asam AsetatBM / RM : 60 / CH3COOHPemerian : cairan jernih,tidak berwarna,bau menusuk, rasa asam, tajam.Kelarutan : dapat bercampur dengan air dan etanol (95%) P dan dengan gliserol PKegunaan : pereaksiPenyimpanan : dalam wadah tertutup rapatc.FeCl3( Ditjen POM edisi III 1979 : 659)Nama resmi : FERII CHLORIDUMNama lain : Besi (III) kloridaBM / RM : 162,2 / FeCl3Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, hitam kehijauan,bebasa warna jingga dari garam nitrat yang telah terpengaruhi oleh kelembaban.Kelarutan : larut dalam air, larutan beropalesensi berwarna jingga.Kegunaan : pereaksiPenyimpanan : dalam wadah tertutup rapatd.Fenol (Ditjen POM Edisi III 1979 : 484)Nama resmi : PHENOLUM Nama lain : fenolBM / RM : 94,11 / C6H5OHPemerian : Hablur bentuk jarum atau massa hablur,tidak berwarna atau merah jambu,bau khas,kaustik.Kelarutan : larut dalam 12 bagian air,mudah larut dalam etanol (95%) O, dalam gliserol P dalam minyak lemak.Kegunaan : pereaksiPenyimpanan : dalam wadah tertutup rapate.Metanol (Ditjen POM Edisi III 1979 : 706)Nama : METANOLBM / RM : 32 / CH3OHPemerian : cairan tidak berwarna, jernih, bau khas.Kelarutan : dapat bercampur dengan air, membentuk cairan jernih, tidak berwarna.Kegunaan : pereaksiPenyimpanan : dalam wadah tertutup rapatf.Na2CO3(Ditjen POM Edisi III 1979 : 400)Nama resmi : NATRII CARBONASNama lain : Natrium karbonatRM / BM : Na2CO3/ 124Pemerian : Hablur tidak berwarna / serbuk hablur putih.Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air mendidih.Kegunaan : Sebagai zat tambahan, keratolitikum.Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.g.NaHCO3(Ditjen POM Edisi III 1979 : 424)Nama resmi : NATRII SUBCARBONASNama lain : Natrium bikarbonat / Natrium subkarbonatRM / BM : NaHCO3/ 84,01Pemerian : Serbuk putih atau hablur monoklin kecil, butiran; tidak berbau; rasa asin.Kelarutan : Larut dalam 11 bagian air; praktis tidak larut dalam etanol (95%) PKegunaan : AntasidumPenyimpanan : dalam wadah tertutup baik.

C.Prosedur Kerja (Anonym,2011)1.Kelarutan dalam air, eter, dan minyak lemak-Siapkan 3 buah tabung reaksi yang bersih dan kering.-Masing-masing tabung reaksi dengan 0,5 ml air (1), eter (2), dan Minyak lemak (3).-Kedalam tabung reaksi (1), (2), dan (3), tambahkan setetes methanol.-Kocok dan perhatikan kelarutannya (catat).-Kerjakan seperti 1 s/d 4 dengan menggunakan alcohol yang lain.-Kerjakan seperti diatas dengan menggunakan fenol.2.Alkohol primer, sekunder dan tersier-Siapkan 3 buah tabung reaksi.-Masing-masing tabung reaksi dengan 1 ml pereaksi lucas.-Tambahkan 3-5 tetes alcohol primer pada tabung (1), 3-5 tetes alcohol sekunder pada tabung (2) dan 3-5 tetes alcohol tersier pada tabung (3).-Kocok dan biarkan selama 3-5 menit.-Perhatikan perubahannya dan catat.-Kerjakan seperti 1 s/d 5 dengan menggunakan fenol.3.Beberapa reaksi alcohol dan fenola.Reaksi dengan Na2CO3dan NaHCO3-Siapkan 3 tabung reaksi.-Tabung (1) diisi dengan amyl alcohol, tabung (2) dengan fenol, tabung (3) dengan asam asetat (sebagai pembanding) masing-masing 1 ml.-Masing-masing tabung reaksi ditambah dengan 0,5 ml Na2CO3.-Kocok dan biarkan 3-5 menit.-Perhatikan perubahan dan catat.-Kerjakan seperti 1 s/d 5 (ganti Na2CO3dengan NaHCO3)b.Reaksi dengan FeCl3-Siapkan 3 tabung reaksi.-Tabung (1) diisi dengan methanol, tabung (2) dengan amyl alcohol, dan tabung (3) dengan fenol masing-masing 1 ml.-Kedalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan beberapa tetes FeCl3.-Catat perubahan yang terjadi.

BAB IIIKAJIAN PRAKTIKUMA.Alat yang di pakaiPada praktikum ini alat-alat yang dipakai yaitu tabung reaksi, rak tabung, gelas ukur 5 ml, pipet skala, dan botol semprot.B.Bahan yang DigunakanPada praktikum ini bahan-bahan yang digunakan adalah methanol,2-Propanol, Amylalkohol, Fenol,Pereaksi Lucas,Air suling,Eter,Minyak lemak, Na2CO3,NaHCO3,CH3COOH,FeCl3A.Cara Kerja1.Kelarutan dalam air, eter, dan minyak lemakDisiapkan 3 buah tabung reaksi, kemudian diisi 0,5 ml air, eter, dan minyak lemak pada masing-masing tabung reaksi. Setelah itu ditambahkan 1 tetes methanol. Dikocok dan dicatat kelarutannya. Dikerjakan 1-4 dengan mengganti metanol dengan amyl alcohol. Selanjutnya dikerjakan cara kerja seperti yang diatas dengan menggunakan fenol.

2.Alkohol primer, sekunder dan tersierDisiapkan 3 buah tabung reaksi, kemudian diisi masing-masing tabung dengan 1 ml pereaksi lucas. Setelah itu ditambahkan 3-5 tetes untuk masing-masing tabung dimana tabung (1) methanol sebagai alcohol primer, tabung (2) propanol sebagai pengganti alcohol sekunder. Diamati perubahan yang terjadi dan dicatat. Selanjutnya dikerjakan seperti kegiatan diatas dengan menggunakan fenol.3.Beberapa reaksi Alkohol dan fenolA.Reaksi dengan Na2CO3danNaHCO3Disiapkan 3 tabung reaksi, kemudian diisi masing-masing tabung dengan Amyl alkohol pada tabung (1),Fenol pada tabung (2),dan Asam asetat pada tabung (3). Setelah itu ditambahkan 0,5 ml Na2CO3pada masing-masing tabung. Dikocok dan biarkan selama 3-5 menit. Perhatikan perubahan dan catat. Selanjutnya dikerjakan seperti kegiatan diatas dengan mengganti Na2CO3dengan NaHCO3.B.Reaksi dengan FeCl3Disiapkan 3 tabung reaksi, kemudian diisi masing-masing tabung dimana tabung (1) dengan methanol, tabung (2) dengan amyl alcohol, dan tabung (3) dengan fenol masing-masing 1 ml. Setelah itu ditambahkan beberapa tetes FeCl3kedalam masing-masing tabung, diamati dan dicatat perubahan yang terjadi.

BAB IVKAJIAN HASIL PRAKTIKUMA. Hasil Praktikum1.Gambar pengamatan2.Tabel hasil pengamatana.Kelarutan dalam air, eter, dan minyak lemakAlkohol/fenolKelarutan dalam airKelarutan dalam eterKelarutan dalam minyak lemakKet.

MetanolAmyl alcoholFenolLarutLarutLarutTidak larutLarutLarut

Tidak larutTidak larutLarut

b.Alkohol primer, sekunder, dan tersierAlkohol (3-5 tetes)Pereaksi Lucas 1 mlKeterangan

Primer (Metanol)Sekunder (Propanol)Tersier ( - )FenolTidak terjadi perubahan warnaTidak terjadi perubahan warna-Tidak terjadi perubahan warnaBeningBening-Bening

c.Beberapa reaksi alcohol dengan fenol-Reaksi dengan Na2CO3dan NaHCO3Alkohol/FenolNa2CO3NaHCO3Ket.

Amyl alcohol

Fenol

Asam asetatGelembung, warna tetap, terbentuk minyakTetap, tidak ada perubahanTetap, tidak ada perubahanGelembung, warna tetap, terbentuk minyakTetap,tidak ada perubahanWarna tetap, gelembung dipinggir tabungBening

Bening

Bening

-Reaksi dengan FeCl3ZatFeCl3(3 tetes)Keterangan

MetanolAmyl alcohol

FenolBening kuningBening, membentuk endapan kuningBening- unguLarutTidak larut

Larut

3.Reaksi ZnCl21.C2H5OH + HCl C2H5Cl + H2O2.OH Cl ZnCl2 CH3 CH2 CH CH3+ HCl CH3 CH2 CH CH3- + H2O CH33.CH3 ZnCl2 CH3- CH OH HCl CH3 CH Cl + H2O CH3CH34.CH3- (CH2)4 OH + Na2CO3 CH3 (CH2)4 CO3+Na2OH5.Ar OH + Na2CO3 Ar CO3 2NaOH6.O O CH3 C OH + Na2CO3 CH3 C + 2NaOH7.CH3(CH2)4 OH + 2NaHCO3CH3(CH2)4 CO3+ 2NaOH8.Ar OH + 2NaHCO3 Ar CO3+ 2NaOH

9.O O CH3 C OH + 2NaHCO3CH3 C CO3+ 2NaOH

B.PEMBAHASANDerivat hidrokarbon yang molekulnya mengandung satu gugus hidroksil (-OH) atau lebih sebagai ganti atom hidrogen dikenal sebagai alkohol. Alkohol tersederhana diturunkan dari alkana dan mengandung hanya satu gugus hidroksil per molekul. Senyawaan ini mempunyai rumus molekul umum ROH, dengan R ialah gugus alkil dengan susunan CnH2n+1. (Keenan, 1986).Senyawa alkohol atau alkanol dapat dikatakan enyawa alkana yang satu atom H-nya diganti dengan gugus OH (hidroksil). Alkohol adalah R-OH dimana R adalah gugus alkil. Golongan senyawa akohol juga dapat ditulis CnH2n + 1OH.( Ghalib, 2010).Penamaan alkohol dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : nama trivial diberi nama alkil-alkohol (alkohol sebagai nama pokok dan rantai karbonnya sebagai gugus). Cara kedua berdasarkan nama sistematik, nama sistematik diberi akhiran ol digunakan dimana gugus OH terikat dengan posisi OH diberi nomor terkecil dari ujung rantai karbon dia terikat. Sistem tatanama, selain yang disebutkan diatas ialah dengan menganggap bahwa semua nama alkohol adalah merupakan turunan dari metanol yang disebut karbinol. (Tim Dosen, 2004).Berdasarkan peredaan letak terikatna gugus OH pada atom C. Alkohol dibedakan menjadi tiga, yaitu alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu jika gugus OH terikat pada atom C primer (atom C yang mengikat 1 atom C yang lain secara langsung). Alkohol sekunder yaitu jika gugus OH terikat pada atom C sekunder (atom C yang mengikat secara langsung dua atom C yang lain). Alkohol tersier yaitu jika gugus OH terikat pada atom C tersier (atom C yang engikat secara langsung tia buah atom C yang lain. Secara fisik akan sulit membedakan antara alkohol primer, sekunder dan tersier. Karena bau dan warna ketiganya dapat dikatakan sama. (Ghalib, 2010).Alkohol primer jika dioksidasi akan dihasilkan senyawa aldehidnya dan jika dioksidasi lebih lanjut dihasilkan senyawa asam karboksilatnya. Alkohol sekunder jika dioksidasi akan dihasilkan senyawa alkanonnya. Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi. (Ghalib, 2010).Fenol mempunyai gugus seperti alkohol akan tetapi gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatik. Tata namanya biasanya dipergunakan nama yang lazim dengan akhiran ol. Fenol mempunyai sifat-sifat yaitu mempunyai sifat asam. Atom H dapat diganti tak hanya dengan logam (seperti alkohol tetapi juga dengan basa, terjadi fenolat. Sifat asam dar ifenol-fenol lemah dan fenolat ini dapat diuraikan dengan asam karbonat. Mudah dioksidasi, juga oleh O2udara dan memberikan zat-zat warna, mereduksi larutan fehling dan Ag-beramoniak. Memberi reaksi-reaksi berwarna dengan FeCl3. Mempunyai sifat antiseptik, beracun, mengikis, Ka = 1 X 10-10. (Riawan, 1990).Fenol biasanya digunakan sebagai antiseptikum (dimana hal ini mungkin karena mempunyai sifat mengkoagulasu protein) koefisien fenol (kf) : perbandingan kons. Fenol/kons. Zat untuk mematikan suatu macam bakteri dalam waktu yang sama dan juga sebagai sintesis misalnya : asam salisilat, aspirin, dan fenolftalein. (Riawan, 1990).BAB VKESIMPULAN DAN SARANA.KESIMPULAN Berdasarkan percobaan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :1.Metanol larut dalam air, tetapi tidak larut dalam eter dan minyak lemak. Metanol sebagai alcohol primer bereaksi dengan pereaksi lucas, tetapi tidak terjadi perubahan warna. Dan bereaksi dengan FeCl3membentuk larutan yang larut dengan perubahan warna dari bening menjadi ungu.2.Amyl alcohol larut dalam air dan eter, tetapi tidak larut dalam minyak lemak. Bereaksi dengan Na2CO3dan NaHCO3menghasilkan gelembung, membentuk minyak, tetapi tidak terjadi perubahan warna. Bereaksi dengan FeCl3membentuk larutan yang tidak larut, membentuk endapan kuning, dengan warna tetap (bening).3.Fenol larut dalam air, eter, dan minyak lemak. Bereaksi dengan pereaski lucas, tetapi tidak terjadi perubahan warna. Reaksi dengan Na2CO3dan NaHCO3tidak terjadi perubahan warna (bening). Dan reaksi dengan FeCl3membentuk larutan yang larut dengan perubahan warna dari bening menjadi ungu.4.Propanol sebagai alcohol sekunder bereaksi dengan pereaksi lucas, tetapi tidak terjadi perubahan warna.5.Asam asetat sebagai pembanding beraksi dengan Na2CO3, tetapi tidak terjadi perubahan warna (bening). Sedangkan reaksinya dengan NaHCO3menghasilkan gelembung dipinggir tabung, tetapi tidak terjadi perubahan warna (bening).

B.SARAN Saran dalam praktikum ini sebaiknya bahan yang disiapkan sesuai yang dibutuhkan dalam praktikum, misalnya n-heksana, logam natrium, dan alcohol tersier.

DAFTAR PUSTAKAAnonim.2011.Penuntun Praktikum Kimia Organik. Makassar: UMI.Dirjen POM.1979.Farnakope IndonesiaEdisi III. Jakarta :DepartemenKesehatan RI.Dirjen POM.1995.Farnakope Indonesia Edisi IV. Jakarta :DepartemenKesehatan RI.Ghalib, Achmad Kholish.2010.Buku Pintar Kimia. Jakarta : Penerbit :Powerbooks.Keenan, W. Charles.1986.Ilmu Kimia Untuk Universitas Edisi VI.Jakarta: Penerbit erlangga.Riawan,S.1990.Kimia Organik. Jakarta : PenerbitBinarupa aksara.Tim Dosen Kimia Unhas.2004.Kimia Organik.Makassar: UNHAS.

Laporan Alkohol Fenol (bisa di sownload di bagian bawah materi)BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangAlkohol mempunyai rumus umu R-OH. Strukturnya serupa dengan air, tetapi satu hidrogennya diganti dengan satu gugus alkil. Gugus fungsi alkohol adalah gugus hidroksil, -OH. Fenol mempunyai gugus yang sama seperti alkohol, tetapi gugus fungsinya melekat pada cincin aromatik. Tiol mempunyai struktur yang sama dengan alkohol, jika oksigennya diganti oleh belerang (Hart, 1998).Fenol merupakan molekul aromatik yang mengandung gugus hidroksi yang terikat pada struktur cincin aromatik dan mudah larut dalam air. Fenol dikenal dengan nama asam karbolat yang merupakan jenis asam yang lebih kuat dari alkohol sehingga cukup toksik pada jaringan dan berbau sangat menyengat. Fenol sulit didegradasi oleh organisme pengurai sehingga dapat masuk dengan mudah ketubuh manusia melalui pencernaan dan pernafasan (Ulya, 2012).Dalam percobaan ini, dilakukan beberapa reaksi untuk membedakan alkohol dan fenol. Oleh karena itu, percobaan ini penting dilakukan untuk mengetahui perbedaan senyawa tersebut dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

1.2Tujuan PercobaanTujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari reaksi-reaksi alkohol dan fenol dengan reagen tertentu serta mengetahui perbedaan dari alkohol dan fenol.

1.3Manfaat PercobaanManfaat percobaan yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah praktikan dapat mengetahui sifat-sifat alkohol dan fenol serta mengetahui perbedaan alkohol dan fenol.

1.4Perumusan MasalahMasalah yang dirumuskan pada percobaan ini adalah bagaimana kelarutan alkohol-fenol dengan air dan reaksi dengan alkali.

1.5Ruang Lingkup PercobaanPraktikum kimia organik modul Alkohol-Fenol ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Organik, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara dan dalam kondisi ruangan Tekanan Udara : 760 mmHgSuhu : 30oC

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah etanol, propanol, fenol,aquadest, dan natrium hidroksida. Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, pipet tetes, gelas ukur, erlenmeyer danbeaker glass. BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 AlkoholAlkohol mempunyai rumus umum R-OH. Strukturnya serupa dengan air, tetapi satu hidrogennya diganti oleh satu gugus alkil. Gugus fungsi alkohol adalah gugus hidroksil, -OH. Nama umum alkohol diturunkan dari alkol yang melekat pada OH dan kemudian ditambahkan kata alkohol. Dalam sistem IUPAC, akhiran ol menunjukkan adanya gugus hidroksil. Contoh-contoh berikut penggunaan kaidah IUPAC (nama umum dinyatakan dalam tanda kurung (Hart, 1998).

CH3OH CH3CH2OH CH3CH2CH2OH CH3CH2CH2OH metanol etanol 1-propanol 2-Propanol(metil alkohol) (etil alkohol) (n-propil alkohol) (isopropil alkohol)Gambar 2.1 Tata Nama IUPAC Alkohol(Hart, 1998)Penggolongan alkohol yang umum didasarkan pada jumlah atom karbon yang terangkai pada karbon pembawa hidroksil. Jadi 1-propanol merupakan alkohol primer karena atom karbonnnya yang terangkaikan pada gugus hidroksil terikat pada hanya satu atom karbon, sedangkan 2-propanol merupakan alkohol sekunder dan 2-metil-2-propanol adalah alkohol tersier (Pine, 1988).

2.2 FenolFenol atau asam karoksilat atau benzenol adalah kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Karakteristik fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram / 100 ml. Fenol memiliki sifat yang cenderung sama, artinya ia dapat melepaskan ion H+dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O-yang dapat dilakukan dalam air.Fenol didapat melalui oksidasi sebagian pada benzena atau asam benzoat dengan prosesRasching, fenol juga dapat diperoleh sebagai hasil dari oksidasi batu bara. Fenol dapat digunakan sebagai antiseptik seperti yang digunakan Sir Joseph Lister saat mempraktikkan pembedahan antiseptik. Fenol merupakan komponen utama pada antiseptik dagang, triklorofenol atau dikenal TCP (trichlorophenol). Fenol juga merupakan bagian komposisi beberapa anestitika oral, misalnya semprotan kloraseptik. Fenol juga berfungsi dalam pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi aspirin, pembasmi rumput liar dan lainnya) (Kaniawati, 2011).

2.3 Reaksi Alkohol dan Fenol dengan Asam Karboksilat Reaksi antara asam asetat dan etanol yaitu timbulnya bau harum yang menyengat seperti bau buah pisang. Sedangkan reaksi antara fenol dan asam asetat tidak didapatkan timbulnya aroma harum dan menyengat. Pada etanol terjadi reaksi esterifikasi yaitu pembentukan ester. Dengan reaksi sebagai berikut : O OCH3-CH2-OH + CH3-C-OH CH3-C-O-CH2-CH3 + H2O Etanol Asam Asetat Etil Asetat Air (Asam Etanoat) (Etil Etanoat)Gambar 2.3 Reaksi Esterifikasi Etanol dengan Asam Asetat(Pujianto, 2011)Pada fenol reaksi esterifikasi dari asam karboksilat tidak terjadi. Hal ini disebabkan karena dua sebab yaitu :1.Karena asam asetat merupakan asam dan fenol merupakan asam maka tentunya reaksi tidak terjadi, karena jarang sekali terjadi reaksi antara asam dan asam kecuali kondisi tertentu.2.Terjadinya delokalisasi pada fenol menyebabkan fenol lebih stabil dalam keadaan gugus keton (C=O) sehingga dalam keadaan gugus ini fenol tidak akan bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester.(Pujianto, 2011).

2.4Uji Reaksi Kimia Alkohol dan Fenol2.4.1Uji LucasUji Lucas digunakan untuk membedakan alkohol-alkohol primer, sekunder dan tersier yang dapat larut dalam air. Reagen Lucas merupakan campuran asam klorida pekat dan seng klorida. Seng klorida adalah suatu asam lewis, yang ketika ditambahkan dengan asam klorida akan membuat larutan jadi lebig asam. Alkohol tersier yang larut dalam air akan bereaksi dengan cepat dengan reagen Lucas membentuk alkil klorida yang tak larut dalam larutan berair. Alkohol sekunder berjalan lambat dan setelah pemanasan akan terbentuk fasa cair lapisan kedua biasanya setelah 10 menit. Alkohol primer dan metanol tidak dapat bereaksi pada kondisi ini.

2.4.2Uji Asam KromatAsam kromat dapat menyebabkan alkohol primer teroksidasi menjadi asam karboksilat. Bilangan oksidasi Cr +6 (berwarna merah kecoklatan) akan tereduksi menjadi Cr +3 (berwarna hijau). Adapun alkohol sekunder akan teroksidasi menjadi keton oleh asam kromat dan alkohol tersier tidak dapat teroksidasi oleh asam kromat. Fenol sendiri biasanya teroksidasi menjadi tar berwarna coklat.

2.4.3Keasamaan FenolSebagian besar fenol bersifat asam yang lebih lemah daripada asam karboksilat dan asam yang lebih kuat daripada alkohol. Ketika fenol bereaksi dengan suatu basa, fenol akan diubah menjadi anion fenoksida, sehingga fenol akan terlarut dalam larutan basa (sebagai garam fenoksida). Larutan natrium hidroksida dan natrium karbonat merupakan basa yang cukup kuat untuk dapat melarutkan hampir semua fenol yang tak larut dalam air, tetapi larutan natrium bikarbonat tidak dapat. Tak satupun diantara basa-basa tersebut yang cukup kuat untuk mengubah sejumlah tertentu alkohol menjadi ion alkoksida (yang akan melarutkan alkohol yang tak larut air dalam bentuk anion alkoksida)

2.4.4Uji Besi (III) KromatPenambahanbesi(III) klorida yang terlarut dalam kloroform (triklorometana) ke dalam suatu larutan fenol dalam kloroform, menghasilkan suatu larutan berwarna ketika ditambahkan piridin. Berdasarkan struktur fenol, warna produk yang dihasilkan dapat bervariasi mulai dari merah sampai ungu. Adapun alkohol tidak menghasilkan warna apapun pada uji ini.

2.4.5Uji KelarutanSebagian kecil alkohol larut dalam air karena gugus hidroksi pada alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Namun ketika ukuran gugus alkil bertambah besar , kelarutannya dalam air akan berkurang. Hal ini disebabkan oleh kemampuan gugus alkil yang dapat mengganggu pembentukann ikatan hidrogen antara gugus hidroksi dengan air. Jika gangguan ini cukup besar, akibatnya molekul molekul air akan menolak molekul molekul alkohol untuk menstabilkan kembali ikatan hidrogen antarmolekul air. Jika gugus non polar seperti gugus alkil terikat pada cincin aromatik, kelarutan fenol dalam air akan berkurang. Hal ini yang dianggap menjadi alasan mengapa gugugs non polar disebut gugus hidrofob(Asyar, 2010).

BAB IIIMETODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Bahan Percobaan 1.Aquadest(H2O)Fungsi : sebagai pelarutTabel 3.1 Sifat Fisika dan KimiaAquadestNoSifat FisikaSifat Kimia

1Berat molekul : 18,0153 gr/molPelarut yang penting

2Densitas : 0,998 g/cm3Memiliki sejumlah momen dipol

3Titik lebur : 0CPelarut universal

4Titik didih : 100CDapat mengalami proses elektrolisis

5Kalor jenis : 4184 J/Kg.KDapat berionisasi dengan OH

(Dedy, 2009)

2. Etanol (C2H5OH) Fungsi : sebagai sampel yang akan diuji Tabel 3.2 Sifat Fisika dan Kimia EtanolNoSifat FisikaSifat Kimia

1Berat molekul : 46,08 g/molMerupakan produk yang stabil

2Titik didih : 78,4oCSangat reaktif terhadap logam

3Titik leleh : -113,9oCDapat memicu kanker

4Tekanan uap : 5,9 KPaDapat menghasilkan busa

5Densitas uap : 1,6Digunakan dalam reaksi pengeringan kimia

(Airgas, 2010)

3. Fenol (C6H5OH) Fungsi : sebagai sampel yang akan diuji Tabel 3.3 Sifat Fisika dan Kimia FenolNoSifat FisikaSifat Kimia

1Berat molekul : 94,1 g/molIritasi dengan aldehid-keton

2Titik didih : 182oCTeroksidasi kuat dengan HCl

3Titik leleh : 41oCDapat mengalami biodegradasi

4Spesific gravity: 1,07Sangat korosif terhadap gas

5Tekanan uap : 0,357 mmHgSangat beracun

(Axia, 2013)

4. Propanol (C3H7OH) Fungsi : sebagai sampel yang akan diujiTabel 3.4 Sifat Fisika dan Kimia PropanolNoSifat Fisika Sifat Kimia

1Berat molekul :60,1g/molTidak korosif

2Cairan seperti alkoholMudah larut dalam air dingin

3Titik didih :97,22oCMudah larut dalam metanol

4Titik leleh :-126,2oCReaktif dengan asam

5Densitas :0,8053g/cm3Reaktif dengan agen pengoksidasi

(ScienceLab, 2005)

5. Natrium Hidroksida (NaOH) Fungsi : sebagai pereaksi untuk sampel yang diujiTabel 3.5 Sifat Fisika dan Kimia Natrium HidroksidaNoSifat FisikaSifat Kimia

1Berbentuk padat-putihDapat mengkorosif logam

2Grafik spesifik : 2,13Reaktif dengan air

3Titik didih : 1390oCDapat memicu kebakaran

4Titik leleh : 315oCDapat melarutkan lemak

5Kelarutan dalam air 42 gr/100 gr H2OMembentuk natrium silikat

(Damanhuri, 2008)3.2 Peralatan Percobaan1.Tabung reaksi Fungsi :untuk wadah sampel dan tempat mereaksikan sampel.2.Rak tabungreaksi Fungsi : untuktempatmeletakkantabung reaksi.3.Pipet tetes Fungsi :untukmengambil larutan dalam jumlahkecil4.Beaker glass Fungsi : untuk wadah larutan.5.Gelas ukur Fungsi :untukmengukur jumlah larutanyang akan digunakan6.Alumunium foilFungsi : untuk menimbang ahan yang digunakan dan menutup peralatan yang berisi bahan atau larutan

3.3 Flowchart Percobaan 3.3.1 Flowchart Percobaan Kelarutan Alkohol-FenolGambar 3.1 Flowchart Percobaan Kelarutan Alkohol-Fenol

Mulai

Dimasukkan 3 ml sampel alkohol-fenol dimasukkan ke tabung reaksi

Ditambahkan 2 mlaquadest

Apakahada sampellain ?

Dihomogenkan

Selesai

Ya

Tidak

3.3.2 Flowchart Percobaan Reaksi dengan AlkaliGambar 3.2 Flowchart Percobaan Reaksi dengan Alkali

Dimasukkan 3 ml sampel alkohol-fenol dimasukkan ke tabung reaksi

Ditambahkan 5 ml NaOH 20 % kedalam larutan

Apakahada sampellain ?

Dihomogenkan

Selesai

Mulai

Ya

Tidak

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil4.1.1 Kelarutan Alkohol dan FenolTabel 4.1 Hasil Pengamatan Kelarutan Alkohol Fenol Dalam AirNoSampel + AirHasil Pengamatan

1.Etanol 3 m l + air 2 mlTidak terjadi perubahan, hanya pengenceran. Etanol larut sempurna dalam air menjadi larutan homogen

2.Propanol 3 ml + air 2 mlPropanol larut sempurna dalam air menjadi larutan homogen

3.Fenol 2 gram + 2 ml airTidak terjadi perubahan warna (tetap) bening. Fenol tidak larut dalam air

4.1.2 ReaksiAlkohol dan Fenoldengan AlkaliTabel 4.1 Reaksi Alkohol Fenol Dengan Alkali (20 %) NaOHNoSampel + AirHasil Pengamatan

1.Etanol 3 ml + NaOH 20 % 5 mlLarutan tetap bening, tidak terjadi perubahan warna. Terjadi reaksi antara etanol dengan NaOH

2.Propanol 3 ml + NaOH 20 % 5 mlTerbentuk dua lapisan, tidak terjadi perubahan warna. Terjadi reaksi antara propanol dengan NaOH

3.Fenol 3 gram + NaOH 20 % 5 mlFenol sedikit larut dengan NaOH. Terjadi reaksi antara fenol dengan NaOH

4.2 Pembahasan 4.2.1Pembahasan Kelarutan Alkohol Fenol Dalam AirBerdasarkan percobaan yang dilakukan diperoleh bahwa propanol dan dapat larut dalam air sedangkan fenol tidak dapat larut dalam air.Berdasarkan teori, alkohol dengan rantai C pendek bersifat polar, sehingga mudah larut dalam air yang merupakan pelarut polar. Sedangkan alkohol yang memiliki rantai C panjang lebih bersifat non polar, begitupun dengan fenol.Alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen antara molekul-molekulnya ataupun dengan air. Hal ini mengakibatkan titik didih maupun kelarutan alkohol dalam air cukup tinggi. Selain dipengaruhi oleh ikatan hidrogen, kelarutan alkohol juga dipengaruhi oleh panjang pendeknya gugus alkil, banyaknya gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon.Fenol ataupun benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Kelarutan terbatas dalam air, yaitu 8,3 g/100 ml. Fenol memiliki sifat kecenderungan asam artinya ia dapat langsung melepaskan ion H+dan gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O-dapat dilarutkan dalam air (Syafri, 2011).Oleh karena itu, hasil yang diperoleh dari percobaan telah sesuai dengan teori.4.2.2Pembahasan Reaksi Alkohol dan Fenol dengan AlkaliBerdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh bahwa fenol dan propanol sedikit larut dalam NaOH 20%. Namun pada propanol terbentuk dua lapisan.Dalam uji NaOH alkohol primer membentuk satu fasa sehingga sapat disimpulkan bahwa alkohol primer larut dalam NaOH. Campuran fenol dalam larutan NaOH juga membentuk satu fasa yang berarti fenol larut dalam NaOH. Selain itu, semakin panjang dan bercabang suatu rantai C alkohol semakin non polar, sehingga semakin sukar larut dalam NaOH dan akan terbentuk fasa cair lapisan kedua (Rizal, 2012).Oleh karena itu, hasil yang diperoleh dari percobaan telah sesuai dengan teori.BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah :1.Fenol sukar larut dalam air karena memiliki rantai karbon yang panjang.2.Fenol bereaksi dengan alkali karena bersifat polar.3.Propanol dapat larut dalam air karena memiliki rantai karbon yang pendek.4.Reaksi antara propanol dengan alkali membentuk dua lapisan bening.5.Semakin pendek atau sedikitnya rantai karbon suatu alkohol, semakin mudah larut.

5.2 Saran Adapun saran untuk percobaan ini adalah :1.Hendaknya praktikan telah mengetahui sifat-sifat bahan yang digunakan.2.Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam melakukan pengamatan.3.Sebaiknya digunakan perbandingan dengan alkali lain seperti Ca2OH.4.Diharapkan ketika melarutkan NaOH secara hati-hati karena larutan panas dan korosif.5.Sebaiknya pada pengukuran volume larutan harus benar-benar sesuai. DAFTAR PUSTAKA

Airgas. 2010.Material Safety Data Sheet Ethanol. USA : Airgas IncAsyhar.2010.Alkoholdan Fenol. http :alkohol-fenol.com. Diakses 06 Juni 2013Axia. 2013.Material Safety data Sheet Phenol. USA : NFA HazardDamanhuri, Enri. 2008.Bagian IV Sifat dan Karakteristik Bahan Kimia Berbahaya.Bandung : FTSL Institut Teknologi BandungDedy. 2009.Kimia Analisa Kualitatif.http ://dedyanwaranalisa.blogspot.com/2009 /11/ kimia-analisa-kualitatif.html. Diakses 06 Juni 2013Hart, harold. 1998.Kimia Organik.Jakarta : ErlanggaKaniawati. 2011.Asam Pikrat. Malang : Universitas MalangPine, Stanley. 1988.Kimi Organik. Bandung : Institut Teknologi BandungPujianto, Agus Toni. 2011.Reaksi Alkohol dan Fenol. Kalimantan TengahPurwadi, Agus ; Isyuniarto ; Usada, Widdi. 2008.Pengaruh Ozon (O2) Hasil lucutan Plasma dan Fotokatalis Titanium Dioksida (TiO2) Tipe Anatas Terhadap Degradasi Fenol.Yogyakarta : Pusat Teknologi Akselerator dan Proses BahanRizal, Ahmad Syamsu. 2012.Laporan Praktikum Kimia Organik KI : 2051 : Alkohol dan Fenol Sifat Fisik dan Reaksi Kimia. http ://laporan kimia organik.html. Diakses 06 Juni 2013ScienceLab. 2005.Material Safety Data Sheet n-Propyl Alkohol MSDS.http ://msds propanol.com. Diakses 06 Juni 2013Syafri, Mariska. 2011.Alkohol Fenol. Makasar : Akademi Farmasi Kebangsaan Makasar.Ulya. 2012.Pengaruh Variasi Suhu Terhadap Kemampuan Degradasi Fenol dan Pertumbuhan Bakteri Pendegradasi Fenol dari Limbah Cair Tekstil.Yogyakarta : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga