bab 3 alkohol

33
3. Alkohol, Fenol, Thiol dan Eter Learning Goals 1 Pengelompokan alkohol berdasarkan kelarutan dalam air, titik didih atau titik leleh 2 Penamaan dan penulisan struktur untuk alkohol yang umum 3 Pembahasan alkohol dari aspek biologi, pengobatan dan lingkungan 4 Kalsifikasi alkohol primer, sekunder, dan tersier 5 Pembuatan alkohol dari alkena secara reaksi hidrasi 6 Pembuatan alkohol dari aldehid dan keton melalui reaksi reduksi (hidrogenasi). 7 Reaksi Dehidrasi Alkohol 8 Reaksi Oksidasi Alkohol 9 Peran reaksi redoks dalam sistem kehidupan 10 Senyawa Fenol sebagai germisida 11 Penamaan dan penulisan struktur Eter dan aplikasinya 12 Reaksi dehidrasi dua molekul alkohol 13 Senyawa thiol dan peranannya Hal 363 PENDAHULUAN Karakteristik gugus fungsi dari alcohols dan phenols adalah gugus hidroksil (—OH). Alkohol memiliki struktur umum R—OH, dalam hal ini R merupakan gugus alkil. Phenol memiliki struktur yang sama tetapi mengandung guus aril yang menggantikan gugus alkil. Keduanya dapat dilihat seperti molekul air yang tersubtitusi yang mana salah satu atom hidrogennya digantikan oleh gugus alkil atau aril.

Upload: andiichal

Post on 28-Dec-2015

150 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 3 Alkohol

3. Alkohol, Fenol, Thiol dan Eter Learning Goals1 Pengelompokan alkohol berdasarkan kelarutan dalam air, titik didih atau titik leleh 2 Penamaan dan penulisan struktur untuk alkohol yang umum 3 Pembahasan alkohol dari aspek biologi, pengobatan dan lingkungan 4 Kalsifikasi alkohol primer, sekunder, dan tersier5 Pembuatan alkohol dari alkena secara reaksi hidrasi 6 Pembuatan alkohol dari aldehid dan keton melalui reaksi reduksi (hidrogenasi).7 Reaksi Dehidrasi Alkohol 8 Reaksi Oksidasi Alkohol9 Peran reaksi redoks dalam sistem kehidupan 10 Senyawa Fenol sebagai germisida 11 Penamaan dan penulisan struktur Eter dan aplikasinya12 Reaksi dehidrasi dua molekul alkohol 13 Senyawa thiol dan peranannya

Hal 363

PENDAHULUANKarakteristik gugus fungsi dari alcohols dan phenols adalah gugus hidroksil (—OH). Alkohol memiliki struktur umum R—OH, dalam hal ini R merupakan gugus alkil. Phenol memiliki struktur yang sama tetapi mengandung guus aril yang menggantikan gugus alkil. Keduanya dapat dilihat seperti molekul air yang tersubtitusi yang mana salah satu atom hidrogennya digantikan oleh gugus alkil atau aril.

Senyawa eter memiliki dua gugus alkil atau aril yang berikatan dengan oksigen dan dapat dianggap sebagai senyawa alkohol tersubtitusi. Gugus fungsi eter memiliki karakteristik R—O—R. Thiol merupakan kelompok senyawa yang mengandung gugus sulfhidril (—SH). Senyawa ini juga memiliki kemiripan dengan alkohol.

Page 2: Bab 3 Alkohol

Banyak molekul biologi penting, meliputi gula (karbohidrat), lemak (lipids), dan protein, mengandung gugus hidroksil dan thiol.

Dalam sistem biologi gugus hidroksi seringkali dilibatkan dalam reaksi oksidasi, reduksi, hidrasi dan dehidrasi. Pada reaksi glikolisis (pada proses metabolisme dengan glukosa terjadi peruraian dan menghasilkan energi melalui pembentukan ATP), beberapa tahapan pentingnya bergantung pada reaktifitas gugus hidroksil. Sebagian besar penduduk dunia yang mengonsumsi alkohol diperoleh dari hasil fermentasi dengan mengunakan yeasts. Gugus thiol ditemukan dalam beberapa senyawa asam amino dan memiliki peran yang esensial pada protein untuk mempertahan struktur tiga dimensinya yang dibutuhkan guna melakukan fungsi biologinya. Sehingga gugus fungsi memiliki peran penting dalam sifat kimia dan struktur molekul biologi. Gugus thiol dari asam amino cysteine yang diberi warna biru dalam struktur lysine vasopressin dapat dilihat di gambar atas.

3.1 Alkohol: Struktur dan Sifat Fisik Alkohol merupakan senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil (—OH) menempel pada gugus alkil (Gambar3.1). Bagian R—O—H suatu alkohol mirip dengan struktur air. Oksigen dan dua atom yang diikatnya berada pada

Page 3: Bab 3 Alkohol

bidang yang sama., dan sudut ikatan R—O—H kurang lebih 104o, yang mirip dengan sudut ikatan H—O—H pada air. Gugus hidroksi dai alkohol berifat sangat polar karena atom oksigen dan atom hidrogen memiliki perbedaan elektronegatifitas yang sangat signifikan. Karena dua atom yang dilibatkan dalam ikatan polar ini adalah oksigen dan hidrogen, ikatan hidrogen dapat terbentuk diantara molekul alkohol. (Gambar 3.2a). Sebaga konsequensi dari pembentukan ikatan hidrogen intermolekular, alkohol akan mendidih pada tem[eratur yang lebih tinggi dibanding hidrokarbon bila berat molekulnya relatif sama. Tingginya nilai titik didih ini disebabkan diperlukan panas yang lebih besar untuk memutuskan ikatan hidrogen diantara molekul alkohol yang berikatan satu sama lain. Kita bisa bandingkan senyawa butana dan propanol yang memiliki berat molekul yang relatif sama:

Alkohol rantai pendek dengan rantai C lebih kecil dari empat atau lima larut dalam air, dan alkohol dengan rantai karbon antara 5-6 kurang larut dalam air. Faktor ini disebabkan oleh kemampuan alkool membentuk ikatan hidrogen intermolekular. Dengan air (lihat Gambar 3.2b). Alkohol bersifat nonpolar, atau hydrophobic, bila rantai C semakin besar atau bertambah, sehingga kelarutan alkohol dalam air menurun. Sehingga senyawa alkohol dengan rantai panjang cenderung tidak larut dalam air. Batasan hydrophobic, yang diartikan “takut air,” digunakan untuk mengambarkan suatu molekul atau bagian dari molekul yang bersifat nonpolar dan, dengan demikian akan mudah larut dalam pelarut non polar dibanding dalam air. Hal yang sama, batasan hydrophilic, berarti suka akan air, digunakan untuk menjelaskan molekul polar yang lebih larut dalam pelarut air dibanding pelarut nonpolar. Peningkatan jumlah gugus hidroksi sepanjang rantai karbon akan meningkatkan pengaruh gugus polar hidroksi. Sehingga senyawa diol atau triol akan mudah lebih mudah larut dalam air dibandingkan dengan alkohol dengan satu gugus hidroksi.

Page 4: Bab 3 Alkohol

Gambar 3.2a. Ikatan hidrogen

pada alkoholb. Kelarutan alkohol

dalam air

Keberadaa gugus hidroksi yang polar di dalam molekul biologi seperti protein dan asam-asam nukleotida memungkinkan adanya ikatan hidrogen intermolekular yang mempertahankan bentuk molekul tersebut untuk dapat berperan sebagaimana seharusnya.

3.2 Tatanama Alkohol Penamaan I.U.P.A.C. Pada sistem I.U.P.A.C., penamaan alkohol mengikuti ketentuan sbb: • Tentukan struktur utama dari rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus—OH • Ganti akhiran alkana dengan alkohol Contoh , etana menjadi etanol, dan propana menjadi propanol.• Beri penomeran rantai utama untuk karbon yang mengikat guus OH dengan nilai serendah mungkin• Beri nama dan nomer gugus subtituen, dan posisikan sebagai awalan penamaan alkohol • Alkohol yang mengandung dua gugus hidroksil disebut -diols. Sedangkan yang mengadung tiga gugus hidroksil disebut -triols. Dalam hal ini penomeran untuk masing-masing gugus hidroksil dibutuhkan..

Contoh 3.1 dan 3.2 Penamaan I.U.P.A.C. untuk Alkohol

Contoh 1Struktur utama: heptane (becomes heptanol)Posisi —OH: carbon-2 (not carbon-6)Subtituen: 6-methylNama: 6-Methyl-2-heptanol

Page 5: Bab 3 Alkohol

Contoh 2Remember that this line structure represents a cyclic molecule composed of six carbon atoms and associated hydrogen atoms, as follows:Struktur utama: cyclohexane (becomes cyclohexanol)Posisi —OH: carbon-1 (not carbon-3)Subtituen: 3-bromo (not 5-bromo)Nama : 3-Bromocyclohexanol (diasumsikan bahwa —OH pada karbon nomer 1untuk struktur siklik)

Nama UmumNama umum untuk alkohol diperoleh dari turunan gugus alkil struktur utamanya . berikan nama alkilnya diikuti dengan alkohol. Untuk beberapa alkohol seperti etilen glikol dan gliserol menggunakan nama sesuai dengan sejarahnya. Dibawah ini merupakan contoh penamaan berdasarkan I.U.P.A.C.dan nama umum beberapa alkohol:

Latihan 3.1Beri penamaan secara I.U.P.A.C. untuk senyawa berikut:

Latihan 3.2Beri penamaan secara I.U.P.A.C. untuk senyawa berikut:

Page 6: Bab 3 Alkohol

3.3 Pemanfaatan Alkhol

MethanolMetanol (metil alkohol), CH3OH, merupakan cairan senyawa tak berwarna dan tak berbau sehingga digunakan sebagai pelarutdan bahan awal untuk sintesis metanal (formaldehyde). Methanol biasa disebut wood alcohol dapat diperoleh dari hasil pemanasan kayu tanpa adanya udara. Metanol bersifat toksik dan dapat menyebabkan kebutaan atau bahkan kematian. Methanol dapat juga digunakan sebagai bahan bakar, khusnya untuk formula mobil balap..

EthanolEtanol (etil alkohol), CH3CH2OH, merupakan cairan tidak berbau dan berwarna. Senyawa ini ada dalam minuman beralkohol serta digunakan sebagai pelarut atau bahan baku untuk pembuatan senyawa organik lain. Etanol yang digunakan dalam minuman dibuat dari hasil fermentasi karbohidrat (gula dan pati). Citarasa minuman beralkohol sangat dipengaruhi oleh bahan baku dan proses fermentasinya: scotch (grain), bourbon (corn), burgundy wine (grapes and grape skins), and chablis wine (grapes without red skins). Secara sederhana proses reasksi fermentasi dapat dituliskan sebagai berikut:

Minuman beralkohol yang disebut diatas memiliki konsentrasi alkohol yang cukup beragam. Anggur umumnya mengandung alkohol 12–13% karena ragi yang menghasilkan etanol akan terbunuh oleh konsentrasi etanol 12–13%. Untuk menghasilkan bourbon atau scotch dengan konsentrasi etanol 40–45%, hasil dari fermentasi harus didestilasi. Untuk menggunakan etanol murni (100% etanol) diatur sesuai dengan peraturan pemerintah.

2-Propanol (isopropil alkohol),

Page 7: Bab 3 Alkohol

Umum digunakan sebagai rubbing alcohol karena penderita yang mengalami demam tinggi dikompres dengan alkohol ini untuk menurunkan temperatur tubuhnya. Cepatnya pengupan alkohol akan mendinginkan kulit. Cara ini sudah tidak lagi umum digunakan. Isopropil alkohol juga digunakan sebagai disinfectant, astringent (skin-drying agent), pelarut dalam industri, dan bahan baku dalam sintesa organik. Senyawa ini tidak berwarna, agak berbau dan bersifat racun.

1,2-Ethanediol (ethylene glycol),

Digunakan untuk antifreeze pada kendaraan bermotor. Bila ditambahkan dalam air radiator, ethylene glycol yang larut akan menurunkan titik beku dan menaikkan titik didih air. Ethylene glycol memiliki rasa agak manis tapi bersifat racun. Untuk alasan ini, penambahan zat warna digunakan pada antifreeze untuk menjamin bahwa swnyawa ini dapat teridentifikasi.

1,2,3-Propanetriol (glycerol),

Cairan agak kental, sweet-tasting, cairan tak beracun. Gliserol sangat larut dalam air dan digunakan untuk kosmetik, obat-obatan dan pelumas. Gliserol diperoleh dari hasil hidrolisis lemak.

3.4 Klasifikasi Alkohol Alkohol diklasifikasikan sebagai alkool primer (1o), sekunder (2o), atau tersdier (3o), bergantung dari jumlah gugus alkil yang berikatan dengan karbon karbinol, yaitu karbon yang berikatan dengan gugus hidroksi (—OH). Jika tidak ada gugus alkil yang berikatan, alkohol tersebut adalah metil alkohol; Jika ada satu alkil group, alkohol disebut alkohol primer; suatu alkohol dengan dua gugus alkil yang terikat pada atom C-OH merupakan alkohol sekunder,dan jika tiga gugus alkil yang terikat pada C-OH merupakan alkohol tersier.

Page 8: Bab 3 Alkohol

Contoh 3.3

2-propanol merupakan alkohol 2o karena ada 2 gugus alkil yang diikat karbon karbinol

2-metil-2-propanol alkohol 3o

karena ada 3 gugus alkil pada karbon karbinol

2-etil-1-butanol merupakan alkohol primer karena hanya ada satu gugus alkil pada karbon karbinol

Latihan 3.3Klasifikasikan alkohol berikut sebagai 1o, 2o, 3o atau aromatik (phenol).

Latihan 3.4Klasifikasikan alkohol berikut sebagai 1o, 2o, 3o

Page 9: Bab 3 Alkohol

3.5 Reaksi Alkohol Pembuatan Alkohol Seperti apa yang telah kita bahas pada bab yang lalu, salah satu reaksi penting dari alkena adalah reaksi adisi. Penambahan molekul air pada ikatan C=C menghasilkan alkohol. Reaksi ini disebut hidrasi, membutuhkan katalis asam (H+) :

Contoh 3.4 (Tuliskan persamaan reaksi pembuata alkohol melalui reaksi hidrasi alkena)

Tuliskan persamaan reaksi pembuatan siklohesanol dari sikloheksena

JawabanPetama tuliskan dulu struktur sikloheksena. Ingat bahwa sikloheksena merupakan senyawa siklik heksena dengan enam karbon. Sekarang tambahkan molekul air dalam persamaan. Anda tentunya perlu memahami bahwa hidrasi merupakan reaksi yang melibatkan penambahan molekul air pada ikatan rangkap C=C. Ingat pula bahwa reaksi membutuhkan katalis asam dalam jumha kecil. Lengkapi persamaan denagn menambahkan katalis serta menuliskan produk, sikloheksanol.

Page 10: Bab 3 Alkohol

Alkohol juga dapat dibuat melalui reaksi hidrogenasi (reduksi) aldehid dan keton. Contoh reaksi dapat dilihat di bawah dan akan dibahas lebih rinci pada bab lain. Reaksi ini mirip dengan reaksi hidrogenasi pada alkena.

Contoh 3.5 Reaksi Pembuatan Alkohol Melalui Hidrogenasi (Reduksi) AldehidTuliskan reaksi pembuatan 1-propanol dari propanal.Jawaban Buat struktur propanal, senyawa aldehid dengan 3 atom karbon. Aldehid dapat dicirikan dengan adanya gugus karbonil pada akhir rantai karbon. Setelah menuliskan struktur propanal, tambahkanpenulisan molekul hidrogen (H2) dalam persamaan. Perhatikan bahwa persamaan umum reaksi ini merupakan contoh lain dari reaksi hidrogenasi. Bila hidrogen ditambahkan pada ikatan rangkap C=O, maka terjadi perubahan atau pembentukan ikatan tunggal C-O, dimana gugus C=O menjadi gugus hidroksi.

Page 11: Bab 3 Alkohol

Contoh 3.6 Pembuatan Alkohol melalui hidrogenasi Keton Tuliskan persamaan reaksi pembuatan 2-propanol dari propanon Jawaban Pertama, buat struktur propanon, keton dengan tiga rantai karbon. Ingat keton dikarakteristikan dengan gugus karbonil pada rantai karbonnya. Untuk struktur propanon, gugus karbonil harus berada pada karbon pusat. Setelah penggambaran struktur propanon, tambahkan dua atom hidrogen dalam persamaan reaksi. Perhatikan bahwa reaksi ini merupakan contoh lain dari reaksi hidrogenasi. Reaksi ini akan merubah ikatan rangkap C=O menjadi ikatan C-O tunggal, gugus karbonil akan berubah menjadi gugus hidroksil.

Latihan 3.5Tuliskan persamaan reaksi yang menyatakan reaksi hidrasi siklopentena. Lengkapi pula dengan struktur nama dari pereaksi dan produk.

Latihan 3.6Tuliskan persamaan reaksi yang menggambarkan reduksi butanon. Berikan pula struktur dan nama untuk rektan dan produk yang dihasilkan [Petunjuk: butanone merupakan senyawa keton dengan 4 atom karbon]

Dehidrasi Alkohol Alkohol mengalami dehidrasi (kehilangan air) bila dipanaskan dengan asam sulfat pekat (H2SO4) atau asam phospat (H3PO4). Dehidrasi merupakan contoh dari reaksi eliminasi, yaitu suatu reaksi yang mana molekul mengalami kehilangan atom-atom atau ion dari strukturnya. Pada kasus penghilangan —OH dan —H dari atom karbon yang bersebelahan pada alkohol akan dihasilkan alkena dan air. Kita telah melihat bahwa alkena dapat terhidrasi menjadi alkohol. Dehidrasi merupakan proses kebalikannya: konversi alkohol kembali menjadi alkena. Hal ini mengikuti reaksi umum sebagai berikut:

Page 12: Bab 3 Alkohol

Dalam beberapa hal, dehidrasi alkohol menghasilkan produk campuran, seperti terlihat pada contoh berikut:

Perhatikan persamaan di atas dan contoh 3.7, produk utama adalah alkena yang banyak tersubtitusi. Pada thn 1875 ahli kimia Rusia, Alexander Zaitsev, mengembangkan ketentuan untuk menjelaskan reaksi tersebut. Ketentuan Zaitsev’s menyatakan bahwa pada reaksi eleminasi, alkena dengan rantai cabang lebih banyak merupakan produk reaksi utama.

Contoh 3.7 Memprediksi Produk Dehidrasi Alkohol Dehidrasi alkohol Perkirakan hasil reaksi dehidrasi alkohol dari 3-methyl-2-butanol.

JawabanAsumsikan tidak ada penyusunan ulang, produk dehidrasi alkohol akan mengandung ikatan rangkap yang salah satu karbon aslinya berasal dari

Page 13: Bab 3 Alkohol

karbinol karbon—karbon yang memiliki gugus alkohol. Perhatikan reaksi berikut:

Terlihat jelas bahwa produk utama dan produk samping keduanya memiliki ikatan rangkap pada karbon nomer dua yang aslinya tempat gugus OH (this carbon is set off in color). Zaitsev’s Rule menyatakan bahwa pada reaksi dehidrasi akan ada produk lebih dari satu, dengan produk utama pada senyawa yang memiliki banyak rantai cabang. Pada reaksi terlihat, 2-methyl-2-butene memiliki tiga gugus alkil pada posisi ikatan rangkap, sedangkan 3-methyl-1-butene hanya memiliki satu gugus alkil pada ikatan rangkap. Semakin bercabang alkena akan cenderung stabil sehingga menjadi produk utama.

Latihan 3.7Perkirakan produk yang akan didapat pada reaksi antara alkena dengan air dengan katalis asam :a. Etena d. 2-Butenab. Propena e. 2-Methylpropenac. 1-Butena

Latihan 3.8Gambarkan struktur alkena yang dapat dihasilkan dari reaksi dehidrasi untuk masing-masing alkohol berikut:

Page 14: Bab 3 Alkohol

Reaksi ini dan reaksi glikolisis akan dibahas lebih rinci pada bab lain Reaksi dehidrasi 2-phosphoglycerate menjadi phosphoenolpyruvate merupakan tahapan kritis dalam metabolisme dari sugar glucose. Dalam struktur berikut P yang dilingkari menyatakan gugus phosphoryl (PO4

2-).

Tanda “squiggle” (~)menggambarkan suatu ikatan energi tinggi

Reaksi Oksidasi Alkohol dapat dioksidasi dengan berbagai pereaksi oksidasi menghasilkan aldehi dan keton. Oksidator alkohol yang banyak digunakan adalah larutan basa potassium permanganate (KMnO4/OH-) dan asam kromat (H2CrO4). Tanda [O] pada tanda panah reaksi digunakan dalam buku ini untuk menandai zat pengoksidasi secara umum, seperti pada reaksi berikut: Oksidasi metanol menghasilkan metanal (aldehid):

Oksidasi Alkohol primer menghasilkan aldehid

Contoh 3.8 Menuliskan persamaan reaksi yang menggambarkan oksidasi alkohol primer Write an equation showing the oxidation of 2,2-dimethyl-1-propanol toproduce 2,2-dimethylpropanal.

Jawaban

Page 15: Bab 3 Alkohol

Mulai dengan penulisan struktur reaktan, 2,2-dimethyl-1-propanol dan menuliskan tanda reaksi oksidasi [O] diatas tanda panah:

Sekarang perlihatkan adanya oksidasi pada gugus hidroksi menjadi aldehid

Oksidasi Alkohol sekunder menghasilkan keton

Contoh 3.9 Penulisan reaksi oksidasi Alkohol Tuliskan reaksi oksidasi dari 2-propanol menjadi propanone.

JawabanDimulai dari penulisan struktur reaktan 2-propanol, dan indikasikan adanya reaksi oksidasi dengan tanda [O] diatas tanda panah:

Now show the oxidation of the hydroxyl group to the ketone carbonyl group.

Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi

Page 16: Bab 3 Alkohol

Untuk terjadi reaksi oksidasi, karbon yang berikatan dengan gugus OH harus memiliki setidaknya satu ikatan C—H. Karena 3o OH mengandung 3 ikatan C—C terhadap karbon karbonil, maka tidak mengalami reaksi oksidasi.

Contoh3.10 Persamaan reaksi oksidasi alkohol tersier Tuliskan reaksi oksidasi dari 2-methyl-2-propanol.

JawabanTuliskan struktur dari reaktan, 2-metil-2-propanol dan tunjukkan adanya kebutuhan zat pengoksidasi dengan tanda [O] diatas tanda panah:

Struktur dari 2-methyl-2-propanol menunjukkan sebagai alkohol 3o. Sehingga tidak ada reaksi oksidasi yang terjadi karena atom karbon yang mengikat gugus hidroksil telah mengikat tiga karbon lainnya, sehingga tidak ada atom hidrogen.

Bila etanol dimetabolime dalam liver, maka senyawa tersebut akan dioksidasi menjadi ethanal (acetaldehyde). Jika terlalu banyak etanol ada di dalam tubuh, maka terjadi kelimpahan produk etanal, yang dapat menyebabkan pengaruh yang berlawanan “morning-after hangover.” Oksidasi lebih lanjut dari etanal menghasilkan asam etanoat (acetic acid), yang digunakan sebagai sumber energi oleh sel dan sesungguhnya dioksidasi menjadi CO2 dan H2O. Singkatnya reaksi yang terjadi melalui katalis enzim adalah sebagai berikut :

Page 17: Bab 3 Alkohol

3.6 Oksidasi dan Reduksi dalam Sistem Kehidupan Sebelum memulai pembahasan oksidasi dan reduksi dalam sistem kehidupan, kita harus memahami terlebih dahulu oksidasi (kehilangan elektron) dan reduksi (menerima elektron) di dalam senyawa organik. Bukanlah suatu hal yang sulit untuk menentukan reasi redok dalam senyawa anorganik sebab prosesnya disertai dengan perubahan muatan. Contoh,

Dengan kehilangan elektron, atom netral diubah menjadi ion positip, yang dinyatakan sebagai oksidasi,

Dengan menerima satu elektron, atom Bromida diubah menjadi ion brom dalam proses reduksi.

Namun untuk senyawa organik prubahan muatan tidak terlihat dan sering kali menjadi menyulitkan untuk menentukan apakah reaksi oksidasi atau reduksi sudah terjadi. Cara sederhana ini mungkin bisa memudahkan anda. Dalam sistem organik, oksidasi diasumsikan menerima oksigen atau kehilangan hidrogen. Untuk reaksi reduksi akan melibatkan kehilangan oksigen atau menerima hidrogen.Sebagai contoh, Senyawa alkena dioksidasi menjadi alkohol dengan menerima oksigen. Alkohol primer dan sekunder dioksidasi menjadi aldehid dan keton disertai kehilangan hidrogen. Kemudian aldehid bisa dioksidasi menjadi asam karboksilat dengan menerima oksigen.

Page 18: Bab 3 Alkohol

Sehingga konversi alkena menjadi alkohol, kemudian alkohol menjadi senyawa karbonil, dan senyawa karbonil menjadi asam karboksilat semuanya adalah contoh reaksi oksidasi. Perubahan reaksi yang berlawanan disebut reduksi. Reaksi redoks memegang peranan sangat penting dalam sistem kehidupan. Dalam sistem kehidupan reaksi tersebut melibatkan berbagai biokatalis yang dikenal enzim yang disebut oxidoreductases. Enzim ini membutuhkan senyawa yang disebut coenzymes untuk menerima atau mendonorkan hidrogen dalam reaksi. Nicotinamide adenine dinucleotide, NAD+, merupakan suatu koenzim yang umumnya dilibatkan dalam reaksi oksidasi –reduksi pada sistem biologi. (Gambar 3.3). Sekarang perhatikan reaksi akhir dari siklus akhir pada asam sitrat, energi yang dihasilkan sangat esensial untuk kehidupan. Dalam reaksi ini, melibatkan katalis malate dehydrogenase, malate dioksidasi menghasilkan oxaloacetate:

NAD+ berpartisipasi dengan menerima hidrogen dari malate. Saat malate dioksidasi,NAD+ direduksi menjadi NADH.

Page 19: Bab 3 Alkohol

Lebih jauh mengenai pentingnya reaksi redoks dalam sistem biologi akan dibahas pada bab lain.

3.7 FenolFenol merupakan senyawa dengan gugus hidroksi pada cincin benzena (Gambar 3.4). Seperti alkohol, senyawa fenol bersifat polar karena adanya gugus hidroksi dalam struktur. Sehingga senyawa fenol sederhana dapat larut dalam air. Senyawa tersebut ditemukan sebagai flavorings dan fragrances (mint) dan digunakan sebagai pengawet (butylated hydroxytoluene, BHT). :

Gambar 3.4Ball-and-stick model of phenol.

Senyawa fenol banyak digunakan di bidang kesehatan sebagai germicida. Kenyataan yang ada, asam karbolik, suatu larutan encer dari fenol, telah lama digunakan sebagai antiseptik dan disenfektan oleh Joseph Lister dalam pekerjaannya untuk mengurangi resiko infeksi dalam prosedur operasi. He used carbolic acid to bathe surgical wounds and to “sterilize” his instruments. Turunan lain dari fenol yang digunakan sebagai antiseptics dan disinfectants adalah hexachlorophene, hexylresorcinol, and o-phenylphenol. Struktur senyawa tersebut adalah sebagai berikut::

Page 20: Bab 3 Alkohol

3.8 Senyawa EterEter memiliki strukur umum R—O—R, dan strukturnya memiliki keterkaitan dengan alkohol (R—O—H). Ikatan C—O eter bersifat polar, sehingga molekul eter bersifat polar (Gambar 3.5). Namun eter tidak membentuk ikatan hidrogen dengan molekul eter lainnya karena tidak adanya gugus —OH. Sehingga senyawa eter memiliki titik didih lebih rendah dibandingkan dengan alkoholuntuk molekul yang berat molekulnya relatif sama. Tetapi bila dibandingkan dengan alkana, eter memiliki titik didih lebih tinggi. Sebagai contoh perbandingan:

Dalam sistem I.U.P.A.C. penamaan subtituen eter —OR disebut gugus alkoksi a. Hal ini analog dengan penamaan hidroksi untuk gugus —OH. Sehingga CH3—O— disebut metoksi, CH3CH2—O— disebut etoksi dst,.

Contoh 3.11 Penamaan senyawa Eter secara IUPAC

Penamaan eter secara IUPAC.

Parent compound: nonanePosition of alkoxy group: carbon-3 (not carbon-7)Substituents: 3-methoxyName: 3-Methoxynonane

Dalam penamaan cara umum, penamaan eter dilakukan dengan mengganti nama dua gugus alkil yang mengikat oksigen eter sebagai awalan didepan kata eter. Penamaan dua gugus tersebut dapat secara alphabet atau

Page 21: Bab 3 Alkohol

berdasarkan ukurannya (dari kecil ke besar), seperti terlihat pada contoh berikut:

Contoh 3.12 Penamaan Eter dengan cara umumTuliskan penamaan umum untuk senyawa eter berikut ini:

Perhatikan bahwa hanya ada satu nama yang tepat untuk methyl propyl ether karena gugus metil lebih kecil dibanding propil dan dan metil lebih dahulu dalam susunan abjad. Secara kimia eter relatif inert. Senyawa ini tidak bereaksi dengan reduktor atau basa pada kondisi normal. . Namun senyawa ini mudah sekali menguap dan mudah terbakar (mudah teroksidasi di udara) dan hal ini perlu perlakuan yang khusus atau hati-hati. Eter dapat dibuat dengan reaksi dehidrasi (penarikan air) antara dua molekul alkohol, seperti terlihat pada contoh reaksi umumnya. Reaksi yang terjadi membutuhkan panas.

Contoh 3.13 Pembuatan Eter via Reaksi Dehidrasi Tuliskan pembuatan senyawa dimetil eter Jawaban: Subtituen dari molekul eter tersebut adalah gugus metil. Sehingga alkohol yang sesuai untuk menghasilkan dimetil eter adalah metanol.

Latihan 3.9

Page 22: Bab 3 Alkohol

Tuliskan secara lengkap (struktur dan nama) reaksi dehidrasi yang menghasilkan senyawa diethyl ether.

Latihan 3.10Tuliskan secara lengkap (struktur dan nama) reaksi dehidrasi yang dihasilkan oleh dua molekul 2- propanol.

Diethyl ether pertamakali digunakan sebagai anestesi. Dokter gigi Dr. William Morton memperkenalkannya tahun 1800 an. Fungsi dietil eter sebagai anastesi melalui interaksinya dengan sistem saraf. Diketahui bahwa dietil eter (dan jenis anestesi umumnya) terakumulasi dalam material lipid pada sistem saraf sehingga menggangu sistim impuls transmisi saraf. This results in analgesia, a lessened perception of pain. Eter terhalogenasi juga secara rutine digunakan sebagai anesthetics umum. Senyawa tersebut tidak mudah terbakar dibanding diethyl ether dan demikian menjadi lebih aman dalam aplikasinya. Penthrane dan enthrane (nama dagang) merupakan dua jenis senyawa yang umum digunakan dalam kelompoknya:

3.9 ThiolSenyawa organik yang mengandung gugus sulfhydryl (—SH) disebut thiol. Senyawa ini strukturnya mirip alkohol, namun posisi sulfur menggantikan posisi oksigen. Thiol dan senyawa sulfur lainnya memiliki aroma spesifik. Senyawa ini dijumpai pada hewan skunk, bawang merah dan putih dengan struktur yang bervariasi.

Page 23: Bab 3 Alkohol

Ketentuan I.U.P.A.C. untuk penamaan senyawa thiol sama dengan penamaan alkohol, kecuali nama lengkap dari alkana dipertahankan. Akhiran -thiol mengikuti struktur utamannya.

Contoh 3.14 Penamaan Thiol menggunakan sistem I.U.P.A.CTuiskan nama senyawa berikut berdasarkan ketentuan I.U.P.A.C. Jawaban: Retain the full name of the parent compound and add the suffix -thiol.

Asam amino cysteine merupakan senyawa thiol yang memiliki peran penting dalam struktur dan peran berbagai jenis protein. Dua molekul cysteine dapat teroksidasi membentuk cystine. Ikatan baru yang dibentuk disebut ikatan disulfida (—S—S—)

Page 24: Bab 3 Alkohol

Jika dua cystein berada dalam protein yang berbeda, ikatan disulfida diantaranya membentuk jembatan yang menggabungkan dua protein tersebut (Gambar 3.6). Jika dua cysteine berada pada protein yang sama maka akan terbentuk loop.

British Anti-Lewisite (BAL) merupakan dithiol yang digunakan sebagai antidote untuk keracunan mercury. Senyawa ini awalnya dikembangkan untuk antidote terhadap sejenis mustard-gas dalam perang kimia disebut sebagai senyawa Lewisite. Lewisite dikembangkan di akhir perang dunia (PD) 1 dan tidak pernah digunakan. Diawal PD 2, Lewisite dianggap ketinggalan zaman dengan ditemukannya BAL, senyawa antidote yang efektif dan murah. Dua gugus thiol pada BAL membentuk komplek-air yang larut dengan mercury (atau dengan arsenik pada Lewisite) sehingga dapat dikeluarkan dari dalam tubuh melalui urin.

Page 25: Bab 3 Alkohol

Coenzyme A merupakan thiol yang berperan sebagai pembawa “carrier” gugus acetyl (CH3CO—) dalam reaksi biokimia. Senyawa ini berperan dalam metabolisme dengan membawa gugus acetyl dari satu reaksi kereaksi lainnya. Bila dua karbon gugus asetat berikatan dengan coenzyme A, maka dihasilkan acetyl coenzyme A (acetyl CoA). Ikatan antara coenzyme A dan gugus acetyl merupakan ikatan thioester berenergi tinggi. Sebagai efeknya, pembentukan ikatan thioester energi tinggi mengaktifkan (“energizes”) gugus asetil sehingga dapat berpartisipasi dalam reaksi biokimia lainnya.

Acetyl CoA dibuat dan digunakan dalam reaksi pembentukan energi sehingga kebutuhan energi untuk proses kehidupan tersedia. Acetyl CoA juga dibutuhkan untuk biosintesis berbagai jenis biomolekul..

Ringkasan Reaksi Pembuatan alkohol

Page 26: Bab 3 Alkohol

Pertanyaan dan Soal

Alkohol: Struktur dan Sifat Fisik3.11 Susun senyawasenyawa berikut berdasarkan kenaikan titik didihnya, dimulai dari yang terendah:

3.12 Mengapa alkohol memiliki titik didih lebih tinggi dibandingkan denga alakana? Mengapa alkohol molekul kecil lebih larut dibandingkan amolekul alkohol dengan molekul besar ?

3.13 Which member of each of the following pairs is more soluble in water?

Page 27: Bab 3 Alkohol

3.14 Arrange the three alcohols in each of the following sets in order of increasing solubility in water:

Penamaan Alkohol3.15 Give the I.U.P.A.C. name for each of the following compounds:

Page 28: Bab 3 Alkohol

3.16 Draw each of the following, using complete structural formulas:a. 3-Hexanolb. 1,2,3-Pentanetriolc. 2-Methyl-2-pentanold. Cyclohexanole. 3,4-Dimethyl-3-heptanol

3.17 Give the I.U.P.A.C. name for each of the following compounds:

13.18 Draw each of the following alcohols:a. 1-Iodo-2-butanolb. 1,2-Butanediolc. Cyclobutanol

13.19 Give the common name for each of the following compounds:

Page 29: Bab 3 Alkohol

3.20 Draw the structure of each of the following compounds:a. Pentyl alcoholb. Isopropyl alcoholc. Octyl alcohold. Propyl alcohol

3.21 Draw a complete structural formula for each of the following compounds:

a. 4-Methyl-2-hexanolb. Isobutyl alcoholc. 1,5-Pentanediold. 3-Nonanole. 1,3,5-Cyclohexanetriol

3.22 Name each of the following alcohols using the I.U.P.A.C. Nomenclature System:

Alkohol Penting di Bidang Medik 13.23 What is denatured alcohol? Why is alcohol denatured?13.24 Apa manfaat/penggunaan dari metanol, etanol, dan isopropil alkohol?13.25 Apa yang dimaksud dengan fermentasi?

Page 30: Bab 3 Alkohol

13.26 Mengapa minuman anggur umumnya memiliki konsentrasi alkohol 12–13%?13.27 Why must fermentation products be distilled to produce liquors such as scotch?13.28 If a bottle of distilled alcoholic spirits—for example, scotch whiskey—is labeled as 80 proof, what is the percentage of alcohol in the scotch?