kata pengantar - fksmultiagro.com · bahan baku pakan. laporan ini merupakan salah satu bukti yang...

127

Upload: dangthu

Post on 06-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

While you must have read the inspiring book on fish tales, we too have a fish tale to tell, about the journey
of a corporate FISH called Fishindo.
The script was written on June 27th 1992. For the first 10 years, it swam in the Bali Strait. Then one fine
day, proceeded straight to the Capital. Having arrived, took stock of the situation, decided to trade places
and braved the big exchange. Sardine from a small fishing village had sighted a whale of an opportunity,
the difference between a fish market and a commodity market. Yet, the move from shallow waters to high
seas was no ordinary adventure. Stakes were high and it was a gamble where failure was not an option.
Nevertheless, little sardine was a brave heart from birth, being born swimming against the tide.
The rest as they say is history, the transformation of Fishindo, a pioneer in the production of fish meal
and fish oil to F K S Multi Agro, a power house in trading feed ingredients.
Kata Pengantar Foreword
Anda pasti pernah membaca cerita yang inspiratif mengenai kisah kehidupan ikan, namun kami juga
memiliki cerita mengenai ikan yang mengisahkan tentang perjalanan sebuah perusahaan dengan kode
FISH bernama Fishindo.
Cerita ini diawali pada tanggal 27 Juni 1992. Selama sepuluh tahun pertama, seekor ikan sardine tinggal
di Selat Bali. Kemudian pada suatu hari, sang ikan memutuskan untuk berangkat ke Ibukota. Setelah
tiba dan mengamati situasi yang ada, sang ikan memutuskan untuk menetap dan menantang perubahan
besar. Sang ikan sardine yang berasal dari sebuah desa nelayan kecil melihat adanya kesempatan yang
luar biasa besar, yaitu perbedaan antara dunia perikanan dengan dunia komoditas. Seperti perpindahan
dari air yang dangkal menuju lautan yang luas dan dalam, sudah merupakan sebuah petualangan yang
luar biasa. Sebuah pertaruhan yang sangat besar dimana kegagalan bukanlah merupakan sebuah pilihan.
Akan tetapi, sang ikan sardine kecil sudah memiliki keberanian yang luar biasa semenjak dilahirkan,
karena dia dilahirkan dengan menentang derasnya arus.
Selanjutnya seperti yang dikisahkan dalam sejarah, adalah transformasi Fishindo, pelopor dalam produksi
tepung ikan dan minyak ikan menjadi FKS Multi Agro, sebuah rumah dagang bahan baku pakan ternak
yang patut diperhitungkan.
Income Statement (in billion Rp.) per 31 Desember
Penjualan Bersih
Laba Kotor
Laba Usaha
Laba Bersih
Net Sales
Gross Profit
Operating Profit
Net Profit
Current Ratio
Jumlah Liabilitas Terhadap Ekuitas
Laba Bersih Terhadap Aset
Laba Bersih Terhadap Ekuitas
Rasio Pertumbuhan Penjualan Bersih
Rasio Pertumbuhan Laba Bersih
Kiri ke Kanan / Left to right: Siswanta Atmadja, Yundi Lowana, Yus’an
05
Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Laporan tahunan 2011 ini sekaligus menandakan tahun ke-10 perusahaan telah menjadi perusahaan publik. Menjadikan sebuah
perusahaan terbuka yang menetapkan suatu tingkatan untuk pertumbuhan selama satu dekade. Perusahaan terus melanjutkan
evolusinya untuk memainkan peranan penting dalam industri pakan ternak Indonesia. Pada tahun 2001, Fishindo begitulah namanya
dikenal, merupakan perusahaan yang awalnya bergerak di bidang tepung ikan dan minyak ikan di Indonesia. Berlanjut hingga hari
ini, FKS sebagai nama yang dikenal sekarang, telah menunjukkan dirinya sebagai penghubung yang unik, spesifik dan vital dalam
pengadaan bahan baku pakan ternak untuk industri di dalam negeri.
Dear Shareholders,
The 2011 Annual Report commemorates the company's ten years as a public entity. Becoming a public company set the stage
for a decade of growth. The company continued its evolution to play an important role in Indonesia's animal feed industry. In 2001,
Fishindo as it was then called was known primarily as a pioneer in the production of steam dried fish meal and fish oil in Indonesia.
Fast forward to today, FKS as it is now known, has demonstrated to be a unique, specific and vital link in procuring feed ingredients
for the domestic industry.
We celebrate the special partnership with Indonesia's feed millers
and breeding farms that received a big boost over the years.
Together, we have endeavored to create a successful and dynamic
network of supply chain to facilitate the ingredients for growth.
This report amongst other things is a showcase to highlight an
exceptional collaborative effort of our employees. This is the FISH
story that we wish to express fully and passionately, straight to you,
the PUBLIC.
Over the past decade, assets under management have increased
from Rp 67 billion at the end of 2001 to over Rp 2 trillion today.
The company's sales volume grew from 28 thousand tons at the
end 2001 to 1.86 million tons today, whereas the company's turnover
during this period leaped from Rp 82.44 billion to Rp 7.63 trillion.
Fishindo, which was once a niche manufacturing entity has now
evolved to become FKS Multi Agro, a power house for trading food
and feed ingredients in Indonesia.
Our business model now provides greater, stable and stronger
growth prospects going forward. As we move ahead, the trends
underpinning our strategy and the opportunity for growth will remain
firmly in place - guiding our customers to and through procurement
solutions, providing benefits at a competitive cost, and capitalizing
on domestic growth due to expanding middle class.
At FKS Multi Agro, we believe that corporate life cycle, like life's
journey is all about progressing from one milestone to another.
Progress, we believe, is the true purpose of life and success, a
never ending journey. What is achieved today was because of what
was dreamt yesterday and tomorrow's achievement will depend
on what is dreamt today. The desire to succeed is an attitude that
encourages us to set new goals to keep us moving forward. We
believe that the back bone of an achievement or the realization of
a dream begins with a belief called Faith. Which is what has led
us to our new philosophy - Faith is the Key to Success. As we
unveil our new philosophy, we reaffirm our commitment to continue
to partner you, our stakeholders in your progress from one milestone
to another.
Board of Directors appraisal report
The Board of Directors worked satisfactorily for the year to develop a
clear vision for the company. They satisfactorily organized the development
of strategic plan, including measurable goals and objectives that were
consistent with the company's mission. They organized the strategic
planning process as a collaborative effort and maintained an up-to-date
business plan.
Kami senang menjalin kerjasama yang khusus dengan pabrik pakan ternak
domestik dan para peternak yang mengalami peningkatan pesat dalam
beberapa tahun terakhir. Bersama, kami berusaha menciptakan jaringan
pengadaan yang sukses dan dinamis dalam memfasilitasi perkembangan
bahan baku pakan.
Laporan ini merupakan salah satu bukti yang dapat menunjukkan usaha
kolaborasi karyawan kami yang luar biasa. Ini adalah cerita FISH yang
ingin kami sampaikan secara lengkap dan penuh semangat langsung ke
hadapan anda, yaitu PUBLIK.
Selama dekade ini, aset yang dikelola telah meningkat dari Rp 67 Milyar
pada akhir tahun 2001 menjadi lebih dari Rp 2 triliun hari ini. Volume
penjualan meningkat dari 28 ribu ton pada akhir 2001 telah menjadi 1,86
juta ton hari ini, dimana perputaran usaha perusahaan selama periode
tersebut melonjak dari Rp 82,44 milyar menjadi Rp 7,63 trilliun. Fishindo,
yang semula dikenal sebagai perusahaan pabrikan telah berubah menjadi
FKS Multi Agro, sebuah rumah dagang untuk perdagangan bahan baku
pangan dan bahan baku pakan ternak di Indonesia.
Model bisnis kami sekarang memberikan prospek pertumbuhan yang lebih
besar, stabil dan lebih kuat. Sejalan dengan itu, perkembangan tersebut
menguatkan strategi kami dan kesempatan untuk bertumbuh akan tetap
pada tempatnya, mengarahkan pelanggan kami kepada solusi pengadaan,
memberikan manfaat melalui biaya yang bersaing, dan membentuk
pertumbuhan domestik berkembang ke kelas menengah.
Untuk FKS Multi Agro, kami percaya, siklus perusahaan, seperti perjalanan
hidup adalah berjalan dari satu tujuan ke tujuan yang lainnya. Bertumbuh,
kami percaya, adalah tujuan sebenarnya dari kehidupan dan kesuksesan,
suatu perjalanan tanpa akhir. Apa yang kami capai hari ini adalah karena
apa yang kami impikan kemarin dan pencapaian masa yang akan datang
bergantung dari apa yang kami impikan hari ini. Keinginan untuk berhasil
adalah sikap yang mendorong kami untuk membuat tujuan-tujuan baru
untuk tetap membuat kami tetap maju. Kami percaya bahwa dasar dari
pencapaian atau realisasi dari sebuah mimpi dimulai dengan suatu
kepercayaan yang disebut sebagai suatu keyakinan. Yang membawa kami
kepada suatu filosofi baru - Faith (keyakinan) adalah Key (Kunci) menuju
Sukses. Sejalan dengan pernyataan filosofi baru kami, kami menyatakan
kembali komitmen kami untuk terus bekerjasama dengan anda, sebagai
pemegang saham kami dalam perkembangan anda dari satu tujuan ke
tujuan yang lainnya.
Direksi telah menunjukkan kerja yang memuaskan selama setahun ini
dalam menentukan visi perusahaan secara jelas. Mereka telah secara
memuaskan menata perkembangan dari rencana strategis, termasuk
tujuan yang terukur dan arahan yang sesuai dengan misi perusahaan.
Mereka telah mengorganisasikan proses perencanaan yang strategis
sebagai bentuk usaha kolaborasi, dan melakukan pembaruan rencana
bisnis.
07
kedelai sebagai komoditi baru ke dalam divisi perdagangan untuk tujuan
mempercepat kemajuan/perkembangan perusahaan. Dengan
aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan kedelai, bersamaan
dengan bungkil kacang kedelai yang sudah dijalankan sebelumnya.
Direksi telah melakukan penyeleksian staf senior yang berkualifikasi,
menunjukkan tingkah laku dan keahlian yang efektif serta menjadi
contoh, juga menjaga moral di antara para karyawannya. Seminar
motivasi dan bimbingan dari pembicara yang berpengalaman dan
berkualitas juga dilakukan untuk mencapai tujuan di atas. Serangkaian
tugas dan tanggung jawab yang diberikan juga dilaksanakan secara
efektif. Standarisasi prestasi yang jelas dan obyektif juga dilakukan
terhadap para karyawan. Hal ini diadakan melalui review
performance/prestasi tahunan. Sebuah rencana pengembangan profesi
untuk mendukung para karyawan perusahaan juga sudah tersedia.
Pelatihan yang sesuai disediakan untuk mendorong kompetensi para
karyawan dan juga untuk pengembangan ketrampilan baru.
Prospek Usaha
perusahaan. Kebutuhan akan pangan yang bernutrisi terus berkembang
sejalan dengan ekonomi secara umum. Dalam konteks diatas, dan
berhubungan dengan jenis usaha yang dijalankan perusahaan, Dewan
Komisaris telah mereview strategi bisnis dan kebijaksanaan yang di
formulasikan dan diimplementasikan oleh Direksi selama 2011. Dewan
Komisaris puas bahwa strategi dan kebijaksanaan yang dicanangkan
memberikan prospek yang sangat baik kepada pencapaian target dan
tujuan Perusahaan.
1. Komite Audit
2. Komite Nominasi
3. Komite Remunerasi
Strategi Logistik. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan
efisiensi dan kualitas kerja Dewan Komisaris. Komite yang dibentuk
berkontribusi dalam menyediakan pertimbangan dimana menjadi
landasan bagi keputusan yang dikeluarkan oleh Dewan Komisaris.
Tujuan dari komite-komite tadi khususnya untuk melakukan
persiapan terhadap hal-hal yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris.
The Board of Directors demonstrated substantive knowledge
regarding the company's line of business. Procurement program
operated in accordance with sales and distribution plans. They
recommended the introduction of soybeans as a new commodity
for trading division to boost corporate growth. The addition of
soybeans to the product portfolio has enlarged the soy complex
activity together with soybean meal.
The Board of Directors of the company have endeavored to select
and cultivate qualified senior staff, showcased effective behavioral
and skill models and maintained the morale among employees.
Motivation seminars and lectures of eminent speakers were also
organized to that effect. The delegation of task and responsibility
was effectively carried out. Clear and attainable performance
standards were set for the employees. These were appraised by
conducting the annual performance review. A professional
development plan to support the company employees is in place.
Appropriate training is provided under this plan to encourage
competency as well as to develop new skills.
Business Outlook
We are in agreement and in concurrence with the Board of Directors
regarding the business prospects for the company. The demand
for nutritious food is growing in line with the general economy. In
the context described above and in relation to the business which
the Company operates, the Board of Commissioners had reviewed
the business strategies and policies formulated and implemented
by the Board of Directors in 2011. The Board of Commissioners is
satisfied that these strategies and policies offer excellent prospects
for the achievement of the Company's goals and targets.
Committees under the Board of Commissioners:
1. The Audit Committee
2. The Nomination Committee
3. The Remuneration Committee
Last year, the Board of Commissioners established three additional
committees namely the Nomination Committee, the Remuneration
Committee and the Logistics Strategy Committee. They were
established with a purpose of increasing the efficiency and
heightening the quality of the Board's work. The committees
contribute to drafting the materials on which decisions made by
the Board of Commissioners are based. The purpose of these
committees is solely preparatory in nature, which means that they
are required to forward any material information needed by all
members of the Board.
semua keputusan, dan pekerjaan dalam komite tidak akan
menyebabkan pengurangan atau pembatasan usaha yang akan
dijalankan oleh Dewan.
pada tanggal 24 Juni 2011 telah menyetujui pengangkatan anggota
Dewan Komisaris untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun efektif sejak
tanggal 28 Juni 2011 sampai dengan tanggal 27 Juni 2014 adalah
sebagai berikut :
2. Yundi Lowana / Komisaris
3. Yus'an / Komisaris Independen
Di tahun 2011, Dewan Komisaris telah bekerja secara aktif dengan
Direksi untuk memenuhi peran Komisaris untuk memastikan bahwa
formulasi dan implementasi kebijakan yang dijalankan oleh Direksi
sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Dewan Komisaris
mengadakan rapat setiap triwulan dengan Direksi untuk memberikan
arahan dan masukan mengenai kebijaksanaan perusahaan dan
mendiskusikan performance keuangan dan hal-hal lainnya.
Sebagai penutup, Dewan Komisaris dengan ini menyampaikan
apresiasi kepada Direksi atas pencapaiannya dalam setahun terakhir.
Kami juga ingin menyampaikan apresiasi kami kepada para
pemegang saham dan stakeholder atas loyalitas dan dukungannya.
Kami juga menghaturkan terima kasih kepada karyawan-karyawan
kami atas usaha dan kerja kerasnya selama ini. Kami percaya
bahwa dengan dukungan semua stakeholder, Perusahaan akan
mencapai target dan tujuannya dengan sukses di tahun 2012 ini,
dan tahun-tahun berikutnya.
The Board retains full responsibility for all decisions, and the work
in the Committees may not result in the omission or curtailment of
business intended to be transacted by the Board.
Changes in the composition of Board of Commissioners
Based on the resolutions passed in the extraordinary shareholder's
meeting held on June 24, 2011, it was thereby agreed to appoint
the following members to the Board of Commissioners for a period
of 3 (three) years with effect from June 28 2011 until June 27 2014:
1. Siswanta Atmadja / President Commissioner
2. Yundi Lowana / Commissioner
3. Yus'an / Independent Commissioner
In 2011, the Board of Commissioners worked actively with the
Board of Directors to fulfill the Commissioners' role in ensuring
that the formulation and implementation of policies by the Board
of Directors is conducted in the best interests of shareholders. The
Board of Commissioners held quarterly meetings with the Board
of Directors to provide guidance and advice on the management
policies of the company and to discuss its financial performance
and other matters of importance.
In closing, the Board of Commissioners would like to extend its
appreciation to the Board of Directors for their achievements over
the year. We would also like to express our appreciation to the
company's shareholders and all other stakeholders for their loyalty
and support. Finally, we sincerely thank our employees for their
hard work and effort. We believe that with the support of all these
stakeholders, the company will continue to successfully achieve
its stated goals and targets into 2012 and beyond.
08
09
Kiri ke Kanan / Left to right: Bong Kong Fui, Anand Kishore Bapat, Hiu Baron Setiawan Sumadi, Liauw Sioe Lian, Kusnarto
Dear Shareholders,
We are pleased to present the Annual Report for the year ended Dec 31 2011, which commemorates the 10th anniversary of the
company since going public.
Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dengan ini kami mempersembahkan Laporan Tahunan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, sekaligus
memperingati 10 tahun perusahaan menjadi perusahaan terbuka.
10
perdagangan kami. Kacang kedelai adalah pendorong utama
pertumbuhan, memberikan lebih dari 55% dari pertumbuhan secara
keseluruhan. Pengenalan kacang kedelai ke dalam portofolio
produk kami telah membantu mencapai keseimbangan baru dalam
komposisi produk perusahaan. Rata-rata harga komoditas tahun
ini telah meningkat 19% dari harga 2010. Walaupun penjualan
secara keseluruhan dilaporkan meningkat, laba bersih turun 36%
menjadi Rp 35,5 milyar di tahun 2011. Secara umum, keadaan
global menyebabkan perusahaan-perusahaan perdagangan
1. Turunnya harga komoditas pada akhir kuartal ketiga
2. Pembalikan arah harga kurs dari yang mengalami
kecenderungan apresiasi menjadi kearah pelemahan mata
uang yang mengakibatkan pembelian USD karena
memburuknya ekonomi Uni Eropa, dan juga
3. Masalah-masalah logistik
perdagangan. Kebijakan yang konvensional terus menerus
dipersoalkan karena harga abnormal antar komoditas. Pasar
dikendalikan oleh tajuk utama harian yang tidak menyisakan ruang
untuk melihat ke depan. Ketidakpastian politik seperti kebuntuan
dalam penyelesaian krisis hutang Amerika dan Eropa lebih menjadi
topik utama dibandingkan dengan hal-hal mendasar seperti halnya
penawaran dan permintaan. Volatilitas meningkat, yang selalu
berubah antara pendekatan yang berisiko dan yang tidak berisiko
selama ketidakpastian prospek pertumbuhan.
Last year's result are somewhat mixed. We expanded our product
portfolio to include soybeans to our trading operations. This enabled
the company to register about 54% growth in sales volume. Soybean
was the main driver of that growth, contributing over 55% of the
overall growth. Introduction of soybeans to the product portfolio
has helped achieve a better balance in the composition of company's
products. Average ingredient prices for the year increased by 19%
over 2010 prices. While we are pleased to report an overall 83%
jump in revenues to reach Rp 7.63 trillion, the net profit for the year
dropped by 36% to Rp 35.5 billion in 2011. In general, the global
environment was such that most of the commodities trading firms
in FKS's line of business faced similar disappointment towards
profitability. Notable factors adversely affecting the company's
profitability were:
1. The down turn in commodity price towards the end of third
quarter,
2. A sudden and steep reversal in domestic exchange rate from
a steadily appreciating trend towards weakening of the currency
which resulted due to a flight towards USD because of
deteriorating EU economy as well as
3. Logistical constraints
to trade. Conventional wisdom was being continuously challenged
because of the abnormal price relationships between commodities.
Markets were driven by daily headlines, leaving no room for forward
visibility. Political uncertainties such as the gridlock in US and the
European debt crisis were the dominant themes rather than the
underlying supply and demand fundamentals. Volatility was on the
rise, oscillating between risk-on, risk-off mode amidst uncertain
growth prospects.
The landscape of agriculture has changed dramatically over the
decade in which food for fuel has had a profound impact on global
supply and demand. In this environment, the demand for food
among emerging economies and developing countries is putting
added pressure on livestock production systems. As protein is at
the foundation of any formulation's building block, the Indonesian
feed industry invariably looks for sustainable sources. While
searching for alternative protein ingredients from local, regional
and global sources, the industry faces a challenge to prevent their
feed production costs from escalating. This challenge comes from
several factors driving the global animal feed industry such as
population growth, rising grain prices, environmental concerns and
food safety issues.
dimana produksi pangan untuk bahan bakar telah mempengaruhi
penawaran dan permintaan global. Dalam hal ini, permintaan
pangan antara negara yang ekonominya sedang bertumbuh dan
negara berkembang menambah beban bagi sistem produksi hewan
ternak. Karena protein menjadi formula dasar untuk pakan, industri
pakan ternak Indonesia selalu mencari sumber-sumber yang dapat
diandalkan. Sementara mencari sumber protein alternatif dari
lokal, regional dan global, industri pakan menghadapi tantangan
untuk mencegah kenaikan biaya produksi pakan mereka. Tantangan
yang dihadapi industri pakan ini datang dari beberapa faktor seperti
pertumbuhan populasi, meningkatnya harga biji-bijian,
permasalahan lingkungan dan isu-isu mengenai makanan yang
aman bagi kesehatan.
Increasing demand for meat and eggs has been driving domestic feed production. This has encouraged expansion and entry of new players to feed industry.
Jenis pakan ternak terbesar di
Indonesia adalah pakan unggas
production.
Feed production in Indonesia
Kebutuhan pakan ternak lokal
meningkat seiring dengan konsumsi
ekspansi dan masuknya pemain baru.
10,3 juta ton 2010
83%
11%
Unggas Poultry
Aquakultur Aquaculture
Lain-lain Others
ternak di Indonesia dan menyediakan makanan yang bergizi dan
terjangkau. Harga daging lokal relatif mahal karena sumber protein
masih diimpor dan juga akibat tidak efisiennya produksi ternak.
Dengan demikian, pengurangan biaya untuk protein dan energi
untuk pabrik pakan ini, memastikan penggunaan formula pakan
yang paling efektif yang berdasarkan profil asam amino, dan
memastikan pengiriman pakan ke industri ternak dalam keadaan
yang baik merupakan langkah penting untuk mengurangi harga
makanan yang diproduksi mereka. Faktor-faktor ini tidaklah
berlebihan diungkapkan karena hal ini telah terus menerus ditelaah
oleh pabrikan pakan kelas dunia yang besar, yang telah lama berdiri,
dan terintegrasi.
mengembangkan sumber protein untuk ternak. Bicara mengenai
pilihan, jenis-jenis sumber protein yang tersedia untuk produksi
pakan adalah bermacam-macam namun tidak banyak. Pilihan
utamanya adalah bungkil kedelai, tepung ikan dan tepung dari
produk sampingan hewan lainnya. Ini adalah bagian elemen paling
penting dari formula pakan dalam hal konsentrasi protein dan
kebutuhan akan protein curah. Lalu ada pilihan kedua, seperti
protein dari biji-bijian lain seperti biji sawi atau produk sampingan
dan penggilingan jagung seperti tepung gluten. Sekarang terlebih
lagi, terdapat kebutuhan elemen protein untuk mencari diluar pilihan-
pilihan tadi.
kecil, bio-protein, dried distiller's grain (yang berasal dari produksi
etanol berbahan dasar jagung) dan sereal yang secara genetika
dimodifikasi dan biji-bijian. Udang kecil, sebagai sumber alternatif
dari protein berkualitas tinggi selama ini telah terabaikan.Namun
demikian udang kecil (plankton) sangat banyak di samudera bagian
selatan menjadikannya layak sebagai bahan pakan pengganti,
terutama untuk pakan perikanan. Bio-protein adalah alternatif lain
yang belum dieksploitasi. Produksi bio protein untuk pakan ternak
diperoleh melalui proses kendali fermentasi adalah pengembangan
teknologi menggunakan gas alam. Selain udang plankton dan bio
protein, biji-bijian yang didestiliasi memiliki prospek yang bagus
untuk digunakan sebagai campuran protein. Biji-bijian yang didestilasi
adalah produk sampingan dari proses penggilingan kering jagung
untuk menghasilkan etanol. Diperlukan proses lanjutan untuk
mengubahnya menjadi protein yang baik dan dapat dicerna. Pilihan
lain dapat di fokuskan dan dikembangkan pada modifikasi genetika
untuk menyediakan komposisi protein yang dapat memaksimalkan
efisiensi produk dari sistem pakan ternak.
The overall objective is to reduce the cost of livestock production
in Indonesia and thus provide an affordable and nutritious meal
for the country's population. The domestic price of meat is relatively
high as protein sources are imported and also due to the
inefficiencies in feed production. As such, reducing protein and
energy costs to these feed manufacturers, ensuring the most
effective use through better feed formulation based on amino acid
profiles, and ensuring the delivery of manufactured feed to livestock
industry in good condition are important steps to assist in the
reduction of their food prices. These factors are not exhaustive
but have been continually reviewed by mature, large and integrated
feed manufacturers of the world.
It is clear that the domestic feed industry must continue to look for
alternatives and enhanced sources of protein for animal ration.
Talking about choices, the variety of protein sources available for
feed production is diverse but unfortunately not as equally abundant.
The primary choice is soybean meal, fishmeal and animal by-
product meals. These are the most important ingredients in terms
of their protein concentration and provide the bulk of protein
requirement in feed formulation. Then there are secondary choices,
such as protein from other oilseeds such as rapeseed or by-product
of corn wet milling such as corn gluten meal. Now more than ever,
there is a need to look beyond these conventional choices of
protein ingredients.
Some of the alternative sources for feed protein include krill, bio-
proteins, dried distiller's grain (from the production of corn-based
ethanol) and genetically-modified cereals and oilseeds. Krill, as
an alternative source of high-quality protein has been largely
overlooked. Nonetheless, krill's plentiful supply in the southern
oceans makes it a viable substitute, especially for inclusion in
aquatic feeds. Bio-protein is another alternative that has not been
exploited. Production of Bio-proteins through a controlled
fermentation process is a developed technology using natural gas
as its feedstock. Along with krill and bio-proteins, distiller's grain
has good prospects to be utilized as a protein ingredient. Distiller's
grain is a by-product of dry corn milling process to produce ethanol.
It needs further processing to convert it into a good, uniform
digestible protein. Other options could focus and capitalize on
genetic modification to provide protein compositions that allow for
maximizing production efficiencies of the feeding systems.
Volume
Alternatif-alternatif ini, tentu saja memiliki kendala tertentu karena
kelemahan pada masing-masing produk, dapat diatasi dengan
riset dan pengembangan lanjutan. Seperti untuk menghilangkan
substansi yang tidak diinginkan dan inhibitor dari material ini.
Diperlukan pula dukungan dan peran serta pemerintah. Hal ini
perlu ditangani secara cepat. Keterlambatan dalam pengembangan
dan perluasan bahan protein akan menjadi risiko buat kita. Populasi
penduduk dunia akan meningkat 50% menjadi sembilan juta orang
pada tahun 2050 dan pada saat itu permintaan akan produk
sumber protein hewani meningkat. Karena makanan adalah
kebutuhan pokok, penduduk di dunia biasanya berharap bahwa
permintaan ini dapat diatasi dengan harga yang terjangkau tanpa
harus mengorbankan keamanan makanan itu sendiri.
These alternatives, which have a certain degree of constraint
because of their individual drawbacks, can be surmounted by
further research and development work. The areas that require
attention are the removal of undesirable substances and inhibitors
from these materials. It also requires government support and
involvement. This work needs to be undertaken with greater
urgency as time is of the essence. Any delay in the development
of a sustainable and an expandable protein base would be at our
peril. The world's population will increase 50% to nine billion people
by 2050 and by then the demand for animal protein products would
have trebled. Since food is a basic necessity, people around the
world naturally expect this demand to be met at affordable prices
but without compromising safety.
255
10
Produksi
food supply will require attention to specific areas. Global increase
in productivity requires substantial increase in crop yields in many
parts of the world including Indonesia. This can be brought about
by substantial increase in national commitments to agricultural
research and development. Utilization of feed ingredients for feed
formulation needs to be made more efficient. The less efficient
feed mills can benchmark against global standards to improve.
Furthermore any regulations that create barriers to efficient trade
of food and feed ingredients need to be reviewed to eliminate
those impediments. Import duties and taxes may have to be
reviewed to reduce or eliminate for the benefit of the consumer
without adversely affecting the farmer's interest, especially in an
agrarian economy like Indonesia.
In 2011, the company started trading soybeans looking for greater
ingredient synergy within the soya complex. Introduction of soybean
in FKS product portfolio adds a new chapter to ingredient growth
story.
Peningkatan global dalam produktivitas membutuhkan kenaikan
yang substansial dari hasil panen di berbagai bagian dunia termasuk
Indonesia. Hal ini dapat membawa peningkatan komitmen nasional
secara substansial untuk penelitian dan pengembangan pertanian.
Penggunaan elemen-elemen pakan untuk formula pakan perlu
dikembangkan untuk lebih efisien. Kurang efisiennya pabrikan
pakan dapat menjadi standar yang berlawanan dengan standar
global untuk tujuan perbaikan. Selanjutnya peraturan yang
menghalangi efisiensi perdagangan makanan dan elemen pakan
perlu untuk dianalisa dan mengurangi hambatan tersebut. Bea
masuk dan pajak harus ditelaah ulang untuk dikurangi atau
dihilangkan untuk keuntungan konsumen tanpa berdampak negatif
terhadap kepentingan petani, khususnya di Negara agraris seperti
Indonesia.
kedelai untuk mendapatkan sinergi yang lebih besar dari kacang
kedelai dan turunannya. Pengenalan kacang kedelai di portofolio
produk FKS menambah bab baru dalam kisah pertumbuhan
perdagangan bahan baku perusahaan.
Annual growth for tahu & tempeh is expected to be 2-3%
Disisi lain permintaan susu kedelai dan kecap diperkirakan tumbuh 8% / thn
On the other hand, demand for soymilk & sauce is expected to grow 8% p.a
Production Imports Consumption
Permintaan untuk kacang kedelai, sebagai bahan baku pokok untuk tempe, tahu, susu kedelai dan kecap.
Demand for Soybeans, the primary ingredient for making tahu, tempeh, soymilk & soy sauce
MT’000
Indonesia sebagai sebuah Negara importir pangan utama sangat
riskan terhadap perubahan harga komoditas berjangka. Walaupun
Indonesia adalah Negara terbesar di dunia dalam memproduksi
dan mengekspor minyak sawit, namun sangat bergantung dalam
impor bahan baku pangan utama seperti beras, gandum, jagung,
kacang kedelai, gula dan lain-lain. Gabungan keseluruhan impor
tersebut mencapai 18 juta ton di tahun 2011. Walaupun swa
sembada pangan telah dicanangkan sebagai prioritas utama,
namun penerjemahan di lapangan adalah pekerjaan yang sulit.
Hal lain yang perlu dilakukan adalah meningkatkan pasokan
dengan cara pengembangan pertanian modern, riset tanaman
dan pemprosesan makanan. Terdapat masalah yang perlu ditangani
seperti evaluasi terhadap teknologi tepat guna untuk pertanian.
Pertanian tidak lagi hanya mengandalkan intensifikasi produksi
karena juga harus menghadapi perubahan iklim dan perebutan
lahan, air dan energi dengan industri lain. Suatu pendekatan baru
dalam intensifikasi hasil produksi kelihatannya diperlukan yang
menghasilkan hasil produksi yang lebih banyak dari areal yang
sama. Agar para petani dapat menggunakan metode pertanian
yang paling modern, mereka perlu untuk dididik secara tehnik dan
juga bantuan keuangan, baik dari pemerintah maupun organisasi
lain di dalam negeri maupun internasional. Harus juga terdapat
keputusan untuk kebijakan yang memperbolehkan penanaman
tanaman hasil modifikasi genetika. Negara-negara lain yang
menggunakan tehnik tersebut telah menjadi saksi peningkatan
hasil panen yang cukup besar selama beberapa tahun terakhir.
Kekhawatiran terhadap panen hasil modifikasi genetika telah
menghambat penggunaan teknologi yang tersedia yang mana
dapat mendorong peningkatan hasil panen.
Indonesia as a major food importer is vulnerable to future price
shocks. Although Indonesia is the world's largest producer and
exporter of palm oil, it nevertheless depends on imports for essential
food items such as rice, wheat, corn, soybeans, sugar, etc. The
combined volume of such imports was close to 18 million tons in
2011. Although self sufficiency has already been announced as a
priority, translating it to tangible results is an uphill task. More needs
to be done to boost supplies through the spread of modern farming,
plant research and food processing. There are issues that need to
be addressed such as evaluating the most appropriate farming
technology. Agriculture can no longer rely only on intensive crop
production as it has to deal with climate changes and face growing
competition for land, water and energy with other industries. A new
approach based on sustainable intensification of crop output seems
necessary to allow farmers produce more from the same area of
land by raising yields. In order for domestic farmers to adopt the
most modern methods of farming, they would need educational,
technical as well as financial support, be it from government or any
other domestic or international organization. There also has to be
a policy decision on allowing genetically modified crop. Those
countries using GMOs have witnessed substantial increase in crop
yields over the past few years. The fear of genetically modified crop
has been holding back the use of available technology which can
boost yields.
Jagung Kacang Kedelai Bungkil Kacang Kedelai Corn Soybean Soybean meal
Harga pangan makin mahal Food is getting costlier
2002-2004=100
250
210
170
130
90
50 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11
The real price index is the nominal price index deflated by the World Bank Manufacturies
FAO Food Price Index Avg. US Farm price: $ / MT
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
agronomi percaya bahwa bioteknologi menjadi sangat penting
dalam mencapai intensifikasi ekologi yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan manusia akan pangan dalam skala global.
Untungnya, masih terdapat banyak kesempatan untuk perbaikan
dengan cara-cara konvensional di dunia ini. Observasi yang hampir
sama telah dilakukan termasuk proyek percontohan yang dilakukan
di Indonesia. Sebagai contoh, rata-rata hasil panen di Indonesia
yang mencapai 1,5 ton per hektar, setelah diuji cobakan dapat
mencapai 3 ton per hektar dengan cara bertani yang benar di
beberapa pertanian ukuran kecil dan menengah.
However, such fears or apprehensions have to be overcome
because agronomists believe that biotechnology is critical for
achieving the ecological intensification required to meet human
food demand on a global scale. Fortunately, there is still a lot of
room for improvement by more conventional means in the world.
Similar observations were noted even in pilot projects conducted
in Indonesia. For e.g the average soybean yield in Indonesia which
is about 1.5 tons per hectare has been demonstrated to increase
to 3 tons per hectare by precision agriculture carried out in small
and medium size farm.
Statistik Kacang Kedelai: Dunia & Dalam Negeri Soybean Statistics: World & Domestic
844
129
Produksi
90
sumber daya di planet ini. Dengan keadaan demikian, pertanian
diharapkan dapat mencapai tujuan yang berlawanan dan tumpang
tindih. Tujuan-tujuan ini tidak statis dan seharusnya cukup dinamis
untuk mengakomodasi dan menyesuaikan dengan perubahan-
perubahan sejalan dengan perubahan waktu dan tempat.
Melihat dekade berikutnya, arah kami akan memberikan
pengetahuan yang kami peroleh dari perkembangan global terbaru
ke solusi lokal. Penerapan ini sangat penting untuk merealisasikan
potensi terhadap kesempatan dan pengembangan atas ketersediaan
bahan-bahan yang terjangkau untuk memenuhi kebutuhan industri
pakan.
The demographic changes taking place in the world has put more
stress on the planets resources. Given the circumstances, agriculture
is expected to achieve a series of competing and overlapping
goals. These goals cannot be static and should be dynamic enough
to accommodate and adapt to changes over time and place.
Looking forward to the next decade, our aim would be to translate
the knowledge that we are gaining from new global developments
into practical domestic solutions. These applications will be critical
for realizing the potential of opportunities and improving the
availability of affordable ingredients to feed the industry's appetite.
2011
17
MY 09/10
Bungkil Kacang Kedelai Soybean meal
FKS di posisi sebagai pemasok utama FKS, positioned as a leading supplier
Pangsa Pasar FKS FKS Market Share
Jagung Corn
23% 21%
kelola perusahaan.
perusahaan. Tugas mereka adalah untuk menyediakan
kepemimpinan yang mandiri, untuk menetapkan dan menerapkan
strategi dalam kerangka pengendalian internal yang efektif, dan
untuk memastikan kinerja terbaik perusahaan untuk para pemegang
sahamnya.
kemudian didelegasikan kepada eksekutif manajemen dan
memantaunya secara berkala. Kewenangan ini diterjemahkan
dalam bentuk otoritas dan prosedur kerja. Keputusan tersebut
antara lain: persetujuan mengenai anggaran keuangan tahunan,
persetujuan untuk pengajuan investasi utama, pembiayaan dari
bank, penawaran kontrak-kontrak besar dan keputusan mengenai
pensiun.
The Board of Directors are committed to support the highest
standards of corporate governance. The following report shows
how, in the year ending 31 Dec 2011, the Board applied the various
principles of good governance.
performance of the company. Their role is to provide entrepreneurial
leadership, to set and implement strategy within a framework of
effective internal controls, and to ensure the best performance of
the company resources for shareholders.
The Board had scheduled meetings every month. The Board has
agreed to a written schedule of matters reserved for its decision
as opposed to what is delegated to executive management, and
keeps this under regular review. These reserved powers are built
into management authorities and procedures. Amongst the reserved
decisions are: agreeing the annual financial budget; approval of
major investment proposals; bank financing; large contract bids;
and major decisions regarding pensions.
Dari Kiri ke Kanan / From left to right: Bong Kong Fui, Anand Kishore Bapat, Hiu Baron Setiawan Sumadi, Liauw Sioe Lian, Kusnarto
19
Dewan menerima hasil penelahaan kinerja operasional dan
keuangan bulanan dan penelahaan terhadap aspek-aspek
kunci dari aktivitas perusahaan. Dewan menerima presentasi
dari senior manajer dan penasihat perusahaan. Melalui
Sekretaris Perusahaan, Direksi menerima bahan atas agenda
pokok dalam waktu yang cukup sebelum rapat dan Direktur
Utama meyakinkan bahwa seluruh Direksi telah diberikan
penjelasan singkat atas permasalahan yang timbul. Seluruh
Direksi diharapkan memberikan masukan yang independen
terhadap isu-isu yang berhubungan dengan strategi, kinerja,
sumber-sumber, pengaturan penting dan standar-standar
kerja.
kepada Sekretaris Perusahaan, yang bertanggung jawab
untuk memastikan agar prosedur Dewan dilaksanakan dan
agar Dewan juga melaksanakan aturan yang berlaku.
Penunjukan dan penggantian Sekretaris Perusahaan hal yang
penting bagi Dewan secara keseluruhan.
Direksi berhak mendapatkan nasihat profesional yang dibiayai
Perusahaan dalam hal pelaksanaan tanggung jawab sebagai
Direksi.
bersama.
remunerasi terhadap target kinerja kuantitatif tahunan.
Komisaris Utama berkomunikasi dengan masing-masing
Direktur sedikitnya secara tahunan untuk menilai kinerja
mereka dan Direktur Independen memimpin suatu evaluasi
kinerja Komisaris Utama dalam diskusi dengan non eksekutif
lain dan memperhatikan pandangan dari para eksekutif.
Perubahan Komposisi Direksi
anggota Direksi untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun efektif
sejak tanggal 28 Juni 2011 sampai dengan tanggal 27 Juni
2014 adalah sebagai berikut :
and cash performance and regular reviews on key aspects of
the company's activities. It has regular presentations from
senior managers and advisers. Through the Company
Secretary, Directors receive papers on all substantive agenda
items in sufficient time for meetings to be meaningful and the
President Director ensures that all Directors are properly
briefed on issues arising at the Board. All Directors are
encouraged to bring an independent judgement to bear on
issues of strategy, performance, resources, key appointments
and standards of conduct.
All Directors have access to the advice and services of the
Company Secretary, who is responsible for ensuring that
Board procedures are complied with and that the Board
compl ies with appl icable rules and regulat ions. The
appointment and removal of the Company Secretary is a
matter for the Board as a whole.
Directors have the right to obtain independent professional
advice at the Company's expense in connection with
discharging their responsibilities as Directors.
Board Evaluation
performance evaluation.
quantified performance targets. The President Commissioner
talks to each Director at least annually to appraise their
performance and the Independent Director leads an evaluation
of the performance of the President Commissioner in
discussion with the other Non-Executives and taking account
of the views of the Executives.
Changes in the composition of Board of Directors
Based on the resolutions passed in the extraordinary
shareholder's meeting held on June 24, 2011, it was thereby
agreed to appoint the following members to the Board of
Directors for a period of 3 (three) years with effect from June
28, 2011 until June 27, 2014:
20
Non-Affiliated Director
President Director
Direktur : Anand Kishore Bapat
Non-Affiliated Director : Bong Kong Fui
Director : Anand Kishore Bapat
Director : Liauw Sioe Lian
PT FKS Multi Agro Tbk. was established as PT Fishindo Kusuma
Sejahtera based on notarial deed No. 34, dated June 27, 1992 by
Notary Raden Santoso in Jakarta. This was approved by the Minister
of Law of the Republic of Indonesia in its decree No. C2-
8706.HT.01.01.TH.92 dated October 21, 1992 and published in
state gazette No. 100 dated December 15, 1992, supplement No.
6459 of the Republic of Indonesia.
On January 18 2002, the company's shares were listed on the
Indonesia Stock Exchange, previously known as Jakarta Stock
Exchange. The company listed 480 million shares, of which 80
million shares were offered to public at an issue price of Rp.
125/share.
In 2006 the company changed its name to PT FKS Multi Agro Tbk.
based on notarial deed No. 20 dated June 28, 2006 by Notary
Andalia Farida S.H, M.H, in Jakarta. This was approved by the
Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in
its decree No. C-19266 HT.01.04.TH.2006 dated July 3, 2006 and
published in state gazette No. 66 dated August 18, 2006, supplement
No. 8825 of the Republic of Indonesia.
PT FKS Multi Agro Tbk. didirikan dengan nama PT Fishindo
Kusuma Sejahtera berdasarkan akta notaris No.34 tanggal 27 Juni
1992 yang dibuat dihadapan Raden Santoso, Notaris di Jakarta
dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-8706.HT.01.01
TH.92 tanggal 21 Oktober 1992 dan telah diumumkan dalam
lembaran Berita Negara Republik Indonesia No.100 tanggal 15
Desember 1992, Tambahan No.6459.
Pada tanggal 18 Januari 2002, saham Perusahaan tercatat pada
PT Bursa Efek Jakarta, yang kini menjadi PT Bursa Efek Indonesia.
Perusahaan mencatatkan sebanyak 480 juta saham yang mana
80 juta saham ditawarkan kepada masyarakat dengan harga
penawaran sebesar Rp.125/saham.
PT FKS Multi Agro Tbk. Berdasarkan akta notaris No.20 tanggal
28 Juni 2006 yang dibuat dihadapan Andalia Farida SH,MH, Notaris
di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum
Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No.C-19266 HT.01.04.TH.2006 tanggal 3 Juli 2006 dan
telah diumumkan dalam lembaran Berita Negara Republik Indonesia
No.66 tanggal 18 Agustus 2006, Tambahan No.8825.
Profil Perusahaan Company Profile
21
PRODUCTS
Our product range comprises of food and feed ingredients for the
animal feed industry. These products are classified as follow:
OILSEED MEALS:
ANIMAL PROTEIN MEAL:
expanded our range to cover food ingredients as well
namely “SOYBEANS”
Of the above, we only produce the industrial fishery products.
The rest are traded.
Produk kami terdiri dari bahan baku pangan dan pakan untuk
industri pakan ternak. Produk-produk ini diklasifikasikan sebagai
berikut :
ekspansi terhadap jenis produk pangan
yaitu “KACANG KEDELAI”
perikanan. Sisanya produk perdagangan.
MINYAK IKAN FISH OIL
TEPUNG TULANG & DAGING
MEAT & BONE MEAL
KACANG KEDELAI SOYBEANS
Dedak Rice Bran
Tepung gluten / Bungkil Jagung Corn Gluten Meal / Dried Distiller’s Grains
Lain-lain Others
Komposisi bahan baku pakan dalam formulasi pakan ternak dan ketersediaannya
The composition of feed ingredients in feed formulation and their availability
LOKAL LOCAL
dan Daging, Tepung Bulu
IMPOR IMPORT
Feather Meal
Rice Bran
Copra Meal
“Industri Pakan Ternak Dalam Negeri Sangat Tergantung pada Impor”
“ Domestic feed industry is highly dependent on imports ”
24
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Komite Audit Audit Committee
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Audit Internal Internal Audit
Sales / Marketing Manager Branch Manager
Manager Keuangan & Akuntansi Finance & Accounting Manager
Manager Pabrik Plant Manger
Koordinator Gudang Warehouse Coordinator
Pembelian Lokal Local Procurement
Unit Pembuatan Invoice Invoicing
Silo / Gudang Storage Tanks / Warehouse
Perijinan & Bea Cukai License / Customs Clearance
Logistik Logistic
Analisa Pasar Market Analyst
Transportasi / Pengiriman Transport / Delivery
Kepala Pengawas Ruang Pendingin Head of Cold Storage
Unit Administrasi & Umum General Affairs
Kepala Unit Pemprosesan Ikan Head of Fish Processing
Kepala unit Penyulingan Minyak Head Oil Refining
Personalia Personnel
dan produk berkualitas dengan pengiriman tepat waktu. Di
dalam industri, kami ingin memiliki peran sebagai rekanan
usaha dagang dengan perpaduan kekuatan Perusahaan didalam
bidang penjualan, logistik, pelayanan pelanggan dengan
kemampuan sisi penawaran yang dapat diandalkan untuk
membuat manajemen rantai pasokan yang efisien (SCM) bagi
pelanggan kami.
menjadi :
VISION
The feed & food industry is built on relationships, service and
quality products delivered at the right time. In this global industry,
we want to stand out as a reliable trading partner combining
our strength in marketing, logistics, customer service with reliable
supply side capabilities to create an efficient supply chain
management (SCM) for our customers.
To our valued customers, our vision is to be :
“Your local partner for sourcing good
ingredients world-wide”
• Perwakilan yang berwawasan dan dapat diandalkan
• Dukungan pelayanan logistik
• Knowledgeable and dependable representation
• Menyediakan solusi
• Membawa pandangan jangka panjang
SIMPLE VALUES
• Providing S olution
• Showing I ntegrity
• With a P assion to perform
• Taking a L ong-term view
• Striving for E xcellence
• The values of quality, honesty and teamwork.
• Achieving a spirit of employee teamwork which will
result in a highly motivated, healthy and skilled work
force.
commitment to total quality relationship with our
employees, customers and suppliers.
responding as a team to their needs for quality and
service.
based on quality products and equitable financial
arrangements.
FILSAFAT
• Pencapaian semangat kerjasama karyawan untuk
menghasilkan tenaga kerja dengan motivasi tinggi,
sehat dan terampil.
pelanggan dan pemasok.
kepuasan pelanggan.
keuangan yang mudah.
SISWANTA ATMADJA Komisaris Utama / President Commissioner
Umur 41 tahun, bergabung dengan PT FKS Multi Agro Tbk. pada
tahun 2006 sebagai Direktur Utama dan Direktur Tidak Terafiliasi.
Mendapat diploma dibidang Business Administration pada tahun
1991, dan memiliki pengalaman kerja selama 20 tahun terutama
dengan perusahaan pakan dan pangan yang berkedudukan di
dalam dan luar negeri. Menjalani kursus singkat dan pelatihan di
dalam pasar berjangka komoditi, OTC opsi dan pengelolaan risiko.
Diangkat sebagai Komisaris Utama Perusahaan efektif, 28 Juni
2011.
yang dipegang sampai keputusan rapat pemegang saham tanggal
24 Juni 2011. Setelah rapat pemegang saham, beliau diangkat
sebagai Komisaris. Sebelumnya berkarir di PT Eka Trimulya, tahun
1981 sampai 1984 dan PT Golden Conimex, 1979 -1981. Meraih
Accounting Diploma dari Universitas Tarumanegara pada tahun
1985.
Umur 63 tahun, bergabung dengan perusahaan sebagai Komisaris
Independen efektif tanggal 28 Juni 2011 setelah pensiun dari
aktifitasnya sebagai Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) Indonesia. Telah bertugas di BKPM sejak tahun
1986 setelah pindah dari Sekretariat Negara, di mana beliau
merupakan anggota tim khusus antara 1980 dan 1986. Selama
1976 - 1980, berkarir di perusahaan Industri Logam. Memulai karir
sebagai kepala divisi di PT Inggom Shipyard. Meraih gelar dibidang
Teknis Perkapalan dari Universitas Hasanuddin pada tahun 1975.
Aged 41, joined the company in 2006 as the President Director
and Non-Affiliated Director. Was awarded diploma in Business
Administration in 1991, and has 20 years work experience
predominantly with local and overseas based feed and food grain's
company. Has received short course training in commodity futures,
over the counter options and risk management. Appointed as the
President Commissioner of the company w.e.f June 28, 2011.
Aged 55, joined the company in 1998 and was appointed as a
Director in 2000, a post that was held until the resolution was
passed in shareholder's meeting of June 24, 2011. Following the
meeting, was appointed as a Commissioner with immediate effect.
Formerly associated with PT Eka Trimulya, from 1981 to 1984 and
with PT Golden Conimex, from 1979 to 1981. Holds an Accounting
Diploma from Tarumanegara University awarded in 1985.
Aged 63, joined the company as an Independent Commissioner
w.e.f June 27, 2011 after retiring from active service as the Vice
Chairman of Investment and Coordinating Board of Indonesia
(BKPM). Had served in BKPM since 1986 upon moving from the
State Secretariat, where he was a member of a special team
between 1980 and 1986. During 1976- 1980, was associated with
the Metal Industry. Started career as the divisional head at PT
Inggom Shipyard. Holds a Technical Degree in Ship building
awarded by University of Hasanuddin in 1975.
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
RIWAYAT SINGKAT RESUME
Utama PT Redwood Indonesia dari Oktober 2009, Direktur PT
Gerbang Cahaya Utama dari Januari 2002 sampai bulan September
2009 serta Direktur Utama PT Sentral Grain Terminal dari tahun
1999 hingga tahun 2001. Terlibat aktif dalam impor dan ekspor
komoditas agro dari tahun 1992 hingga tahun 1998. Lulus sebagai
Bachelor of Management dari California State University of Fullerton,
CA, USA pada tahun 1992.
ANAND KISHORE BAPAT Direktur / Director
Umur 45 tahun, bergabung dengan Perusahaan sebagai Technical
Advisor sejak tahun 2002. Diangkat sebagai Direktur sejak Juni
2006. Sebelumnya bekerja di beberapa perusahaan yang bergerak
dibidang perdagangan komoditas hasil pertanian, pakan ternak,
investment banking dan produksi benang viskos. Pengalaman kerja
selama 20 tahun meliputi berbagai jenis bidang. Mengikuti pelatihan
derivatives & future program, penghematan energi, inspeksi dan
kualiti kontrol, perencanaan dan pengendalian produksi. Lulus
sebagai Mechanical Engineer dan melanjutkan pasca sarjana di
Business Administration.
Umur 40 tahun, bergabung dengan perusahaan pada tahun 2010.
Diangkat sebagai Direktur tidak terafiliasi efektif tanggal 28 Juni
2011. Sebelumnya berkarir di PT Matahari Putra Prima Tbk. selama
sepuluh tahun dari 2001-2010. Pernah bekerja sebagai auditor
pada akuntan publik terdaftar Prasetio Utomo & Co, Arthur Andersen.
Lulus sebagai Accountant pada tahun 1995 dari Universitas
Tarumanegara.
Aged 43, joined the company as President Director following the
resolution was passed in general shareholder's meeting on June
24, 2011. Previous experience as the President Director of PT
Redwood Indonesia from October 2009, Director of PT Gerbang
Cahaya Utama from January 2002 to September 2009 as well as
President Director of PT Sentral Grain Terminal from 1999 to 2001.
Was actively involved in import and export of agro commodities
from 1992 to 1998. Graduated as Bachelor in Management from
California State University of Fullerton, CA, USA in 1992.
Aged 45, joined the company as Technical Advisor in 2002.
Nominated to the Board of Directors in June 2006. Prior to joining
the company, was associated with companies engaged in agricultural
commodity trade, animal feed, investment banking and viscose
staple fibre production. Has 20 year's of work experience comprising
a wide spectrum of areas. Received training in derivatives & futures
program, energy conservation, inspection & quality control,
production planning & control. Graduated as Mechanical Engineer
with post graduation in Business Administration.
Aged 40, joined the company in 2010. Nominated to the Board of
Non-Affiliated Directors w.e.f June 28, 2011. Previously worked
with PT Matahari Putra Prima Tbk for ten years from 2001-2010.
Had worked as an auditor with registered public accountants
Prasetio Utomo & Co, Arthur Andersen. Graduated as an Accountant
in 1995 from Tarumanegara University.
DEWAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
RIWAYAT SINGKAT RESUME
29
Umur 51 tahun, bergabung dengan perusahaan sebagai manajer
pabrik untuk pendirian dan pembangunan pabrik pengolahan tepung
ikan dan minyak ikan yang berlokasi di Muncar pada tahun 1994.
Sebelumnya berkarir sebagai wakil kepala cabang di perusahaan
swasta yang berkaitan dengan ekspor dan impor komoditas agro
yang berlokasi di Lampung. Meninggalkan PT FKS Multi Agro Tbk.
yang dulunya dikenal sebagai PT Fishindo Kusuma Sejahtera pada
tahun 1996 dan kembali ke kampung halamannya dimana beliau
kembali bergabung dengan perusahaan sebelumnya sebagai
Manajer Cabang, sebuah posisi yang dipegangnya sampai tahun
2000. Dari tahun 2001 sampai akhirnya bergabung dengan PT
FKS Multi Agro Tbk., beliau menjabat sebagai Manajer Cabang PT
Gerbang Cahaya Utama.
Umur 41 tahun , bergabung dengan perusahaan pada tahun 2002
sebagai Manajer Accounting. Setelah menjabat di posisi tersebut
selama 7 tahun, lalu menjabat sebagai Manager Impor Execution
pada tahun 2009. Diangkat sebagai Direktur pada tanggal 28 Juni
2011. Sebelum bergabung dengan perusahaan, berpengalaman
sebagai Chief of Finance PT Alam Makmur Sembada selama satu
tahun dan sebagai Chief of Accounting PT Cipta Dimensi Baja
Nusantara. Menjalani kuliah pada saat bekerja di PT Cipta Dimensi
Baja Nusantara, dimana berkarir pada perusahaan tersebut sejak
tahun 1989 sampai tahun 2001. Lulus sebagai Sarjana Akuntansi
dari Universitas Persada Indonesia pada tahun 1994.
YUS’AN Ketua / Chairman
Independen efektif tanggal 28 Juni 2011 setelah pensiun dari
aktifitasnya sebagai Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) Indonesia. Telah bertugas di BKPM sejak tahun
1986 setelah pindah dari Sekretariat Negara, di mana beliau
merupakan anggota tim khusus antara 1980 dan 1986. Selama
1976 - 1980, berkarir di perusahaan Industri Logam. Memulai karir
sebagai kepala divisi di PT Inggom Shipyard. Meraih gelar dibidang
Teknis Perkapalan dari Universitas Hasanuddin pada tahun 1975.
Aged 51, had joined the company as Plant Manager for the erection
and commissioning of the fish meal and fish oil processing factory
located at Muncar in 1994. Previously worked as the Deputy Branch
Manager for a Lampung based private company engaged in import
and export of agro commodities. Had left PT FKS Multi Agro Tbk.,
then known as PT Fishindo Kusuma Sejahtera on his own accord
in 1996 to move back to his home town, where he rejoined his
earlier company as Branch Manager, a position that was held until
2000. From 2001 and until joining PT FKS Multi Agro Tbk., worked
as the Branch Manager of PT Gerbang Cahaya Utama.
Aged 41, joined the company in 2002 as Manager Accounting.
Having served in that position for 7 years, was given the charge
as Manager for Import Executions in 2009. Nominated to the Board
of Directors on June 28, 2011. Prior to joining the company, had
served as the Chief of Finance in PT Alam Makmur Sembada for
a year and as the Chief of Accounting in PT Cipta Dimensi Baja
Nusantara. Undertook graduation studies while working for PT
Cipta Dimensi Baja Nusantara, having joined that company in 1989
and served there until 2001. Graduated in 1994 from University
Persada Indonesia.
Aged 63, joined the company as an Independent Commissioner
w.e.f June 27, 2011 after retiring from active service as the Vice
Chairman of Investment and Coordinating Board of Indonesia
(BKPM). Had served in BKPM since 1986 upon moving from the
State Secretariat, where he was a member of a special team
between 1980 and 1986. During 1976- 1980, was associated with
the Metal Industry. Started career as the divisional head at PT
Inggom Shipyard. Holds a Technical Degree in Ship building
awarded by University of Hasanuddin in 1975.
RIWAYAT SINGKAT RESUME
Berusia 35, anggota Komite Audit dari tanggal 1 Agustus 2011.
Saat ini bekerja sebagai Manajer Akuntansi pada PT Mol Auto
Carrier Indonesia sejak 2004. Sebelumnya menjabat sebagai
auditor di KPMG Siddharta Siddharta & Widjaja, 1999 - 2004. Lulus
sebagai seorang akuntan dari Universitas Tarumanegara tahun
1999.
Berumur 33, anggota Komite Audit dari tanggal 1 Agustus 2011.
Saat ini bekerja sendiri sebagai konsultan Akuntansi dan Keuangan.
Sebelumnya bekerja dalam kapasitas yang sama selama 3 tahun
pada sebuah perusahaan swasta, Intrust Business Consultan
2004-2007. Selama 2001-2003, bekerja sebagai supervisor
akuntansi di PT Visakti Sinergy Indonesia. Lulus sebagai Akuntan
dari Universitas Indonesia pada tahun 2003.
Aged 35, member of Audit Committee from June 27, 2011. Currently
working as Accounting Manager with PT Mol Auto Carrier Indonesia
since 2004. Formerly was an auditor with KPMG Siddharta Siddharta
& Widjaja, 1999 – 2004. Graduated as an accountant from the
University of Tarumanegara in 1999.
Aged 33, member of Audit Committee from June 27, 2011. Currently
a self employed freelance consultant for Accounts and Finance.
Previously worked in similar capacity for 3 years with a private firm,
Intrust Business Consultancy from 2004 – 2007. During 2011-2003,
worked as an accounts supervisor at PT Visakti Synergy Indonesia.
Graduated as an Accountant from University of Indonesia in 2003.
INEKE PURNAMASARI
perusahaan pada bulan Juli 2011. Dahulu dengan PT Stella Mobili
sebagai General Manager Keuangan dan Akuntansi sejak tahun
2003. Sebelum bergabung dengan PT Stella Mobili telah bekerja
dengan perusahaan lain dan telah mendapatkan berbagai
pengalaman yang luas dalam bidang akuntansi, keuangan,
perpajakan dan penganggaran. Lulus dari Universitas Trisakti pada
tahun 1991 dengan gelar Sarjana Ekonomi, jurusan Akuntansi.
Aged 44, joined the company as Manager Taxation in Jan 2011.
Was appointed as the Internal Auditor of the company in July 2011.
Formerly with PT Stella Mobili as General Manager Finance and
Accounting since 2003. Prior to joining PT Stella Mobili had worked
with various other companies and had gained extensive experience
in the area of accounts, finance, taxation and budgeting. Graduated
from University of Trisakti in 1991 with a degree in Economics,
majoring in Accounting.
SOFIA RIDMARINI
Umur 40 tahun, bergabung dengan PT FKS Multi Agro Tbk. dan
menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2001.
Sebelumnya berkarir di PT Bakrie Finance Corporation Tbk., 1995
- 2001. Lulus dari fakultas Hukum, Universitas Trisakti tahun 1995.
Aged 40, joined PT FKS Multi Agro Tbk. as Corporate Secretary
in 2001. Formerly with PT Bakrie Finance Corporation Tbk. 1995
- 2001. Graduate from Faculty of Law, Trisakti University in 1995.
SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY
KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE
untuk mengatur operasional dan menunjang perkembangan
Perusahaan.
penghasilan dan mengambil langkah-langkah untuk mendukung
mereka agar lebih berkembang. Usulan dari para karyawan untuk
kemajuan dilingkungan pekerjaan mereka dipacu dan dilaksanakan
dengan baik. Direksi akan mencatat penghargaan mereka atas
dedikasi dan dukungan sepenuh hati dan komitmen seluruh
karyawan dari seluruh jajaran dalam Perusahaan ini.
Pada tanggal 31 Desember 2011 Perusahaan memiliki 123
karyawan.
HUMAN RESOURCES
The quality of human resources is an important factor to manage
the Company's operations and sustain growth.
The Company accords due importance to valuable human resources,
the employees and takes continued and varied steps for their
development. Suggestions from employees for improvement in
their work areas are encouraged and the same are duly
implemented. The Board of Directors would like to place on record
their appreciation for the dedication and whole hearted support
and commitment of all the employees across the Company.
As of December 31, 2011, the Company had 123 employees.
31
Sarjana Muda (D3) Diploma
SMU Senior High School
SD/SMP Elementary/Junior HIgh School
COMPOSITION OF EMPLOYEES BY EDUCATION
KOMPOSISI KARYAWAN PERUSAHAAN MENURUT JENJANG USIA
COMPOSITION OF EMPLOYEES BY AGE
< 25 25 - 29
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki Saham
Perusahaan.
pada Bursa Efek Indonesia untuk setiap masa triwulan dalam
dua tahun terakhir :
Non of the Member of the Board of Commissioners and Directors
own any shares of the Company.
SHARE TRADING ACTIVITY
The following tables illustrates the share trading activity on the
Indonesia Stock Exchange for each of the quarter for the past
two years :
(Unit)
I
II
III
IV
2.250
2.150
2.425
2.100
900
1.330
1.800
1.650
1.750
2.125
1.810
2.000
5.021.000
1.375.500
2.201.000
127.000
Rincian modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh,
jumlah saham yang beredar dan susunan pemegang saham
pada tanggal 31 Desember 2011:
SHAREHOLDER AND CAPITAL STRUCTURE
Details of authorized shares, issued and fully paid up shares,
total shares outstanding and composition of shareholders as
of December 31, 2011 :
Modal Dasar Authorized Shares
Modal Ditempatkan dan Disetor penuh Issued and Fully Paid Up Shares
Jumlah Saham Yang Beredar Number of Shares Outstanding
Nilai Nominal Rp. 100 per saham Nominal Value Rp. 100 per share
Jumlah Saham Number of Shares
%
Simbol Perdagangan / Trading Symbol    : FISH Kapitalisasi pasar 31 Desember 2011 / Market capitalization December 31, 2011  : Rp. 960.000.000.000 
Kuartal Quarter
(Unit)
33
ITC Cempaka Mas
Jl. Letjen Suprapto
Jakarta Pusat
Biro Administrasi Efek
Blok E1 No. 10-11
Jl. KH Hasyim Ashari
+ 62 (21) 631 7828 + 62 (21) 631 7827
NAMA & ALAMAT PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL NAME & ADDRESS OF PROFESSIONAL SERVICES INSTITUTIONS APPROVED BY CAPITAL MARKET
Location Registered Office Jl. Suryopranoto No. 11 G
Jakarta 10160
Factory Jl. Kalimati No. 36
Desa Kedung Rejo, Muncar
Head Office Sampoerna Strategic Square
North Tower, 3 rd Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46
Jakarta 12930
Branch Offices
Kawasan Industri Medan Mabar
Medan 20242
ALAMAT PERUSAHAAN CORPORATE ADDRESSES:
pendapatan ini tercapai berkat peningkatan volume sebesar
53,58% dan peningkatan harga rata-rata tertimbang sebesar 19%.
Di tahun 2011, perusahaan memulai usaha perdagangan kacang
kedelai. Penambahan ini melebarkan segmen produk dengan
memasukkan komposisi makanan sebagai tambahan dari
komposisi pakan ternak yang sudah ada. Lebih lanjut, hal tersebut
menghasilkan komposisi yang lebih baik atas produk yang diimpor
dan didistribusikan oleh Perusahaan. Usaha perdagangan
perusahaan memberikan kontribusi 99,85% dari pendapatan
perusahaan di tahun 2011. Namun demikian, dalam tahun yang
keras dan penuh tantangan ini, laba bersih perusahaan turun 36%
menjadi Rp 35,5 milyar dibandingkan dengan Rp 55,6 milyar yang
tercatat di tahun 2010.
Di tahun 2011, perusahaan menjual 1,86 juta ton bahan baku,
yang mencerminkan peningkatan 53,58% dibandingkan tahun
lalu sebesar 1,21 juta ton. Masuknya perdagangan kacang kedelai
menambah percepatan pencapaian pertumbuhan yang kuat ini.
General
Company’s revenues grew by 82.93% from Rp 4.17 trillion in 2010
to Rp 7.63 trillion in 2011. This revenue growth was achieved
against the backdrop of 53.58 % volume growth and weighted
average price growth of 19%. In 2011, the company commenced
soybean trading business. Addition of beans enlarged the product
segment to include food ingredients in addition to existing feed
ingredients. Moreover, it has also resulted in a better balance in
the composition of products that are imported and distributed by
the company. The company’s trading business contributed 99.85%
of the revenues in 2011. However, in a tough and challenging year
for trading, the net profit of the company dropped by 36% to Rp
35.5 billion as compared to Rp 55.6 billion recorded in 2010.
Sales Review
In 2011, the company sold 1.86 million tons of ingredients, which
is a 53.58% increase over previous year sales of 1.21 million tons.
Introduction of soybean trading added a boost to achieve this
robust growth.
Diskusi dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
Jagung Corn & by-products
membantu tercapainya komposisi yang lebih baik antara bahan
baku untuk pangan dan pakan ternak. Hal ini juga membantu
pencapaian sinergi pengadaan produk-produk kedelai, juga
menawarkan kesempatan untuk menurunkan biaya pengapalan
dengan memberikan jumlah kargo yang besar untuk mengisi kapal
yang lebih besar untuk menurunkan tarif sewa per metrik ton. Kini,
selain dari satu kategori produk bungkil biji-bijian, masuknya usaha
perdagangan kacang kedelai menawarkan kesempatan yang lebih
baik untuk penggabungan antara bungkil biji-bijian, jagung dan
kacang kedelai. Walaupun perusahaan memulai operasinya sebagai
pabrikan di tahun 1993, usaha perdagangan yang dimulai pada
awal abad ini telah tumbuh besar saat ini di tahun 2011, pendapatan
yang pada dasarnya dihasilkan melalui usaha perdagangan.
Penjualan bersih telah tumbuh hingga Rp 3,46 triliun atau 82,93%
dari tahun 2010 yang mencapai 7,63 triliun di tahun 2011. Komposisi
penjualan bersih berdasarkan kategori produk adalah bungkil biji-
bijian sebesar 49,97%, jagung dan turunannya sebesar 22,88%,
kacang kedelai sebesar 26,00% dan selebihnya sebesar 1,14%
dihasilkan dari produk lain termasuk produk pakan dari protein
hewani dan industri perikanan.
dan turunannya dan selebihnya 2,98% untuk industri perikanan
dan produk pakan dari protein hewani.
Addition of soybeans beginning in 2011 has helped achieve a
better mix of ingredients between food and feed ingredients. It also
helps achieve procurement synergies for the soya complex as well
as opportunities to lower freight costs by adequate captive base
cargoes to fill a larger vessel to realize lower charter rates per
metric ton of cargo. Now, instead of dominance of a single product
category in oilseed meals, the move to include soybean trading
business offers a chance to achieve a more equitable mix between
meals, corn and beans. Although the company started operations
as a manufacturing unit in 1993, the trading business introduced
at the turn of the century has grown to such proportions that today
in 2011, revenues are essentially generated through trading
operations.
Net sales grew by Rp 3.46 trillion or 82.93% over 2010 to reach
Rp 7.63 trillion in 2011. The composition of net sales by product
categories was 49.97% for oilseed meals; 22.88% for corn & by
products; 26.00% for soybeans and balance 1.14% for other
products that included animal protein meals and industrial fisheries.
The composition of net sales in 2010 by product categories was
72.92% for oilseed meals; 24.10% for corn & by-products and
balance 2.98% for industrial fisheries and animal protein meals.
Lain-lain Others
Penjualan Bersih Berdasarkan Nilai / Net Sales by value
Rp. milyar / Rp.billion
124
1,005
3,041
124
1,983
1,746
3,812
36
dengan kategori produk yang baru yaitu kacang kedelai memberikan
kontribusi 57-58% dari pertumbuhan secara nilai dan volume.
Bungkil biji-bijian memberikan kontribusi 20-22% pertumbuhan
secara volume dan nilai, sedangkan jagung dan turunannya
memberikan kontribusi sebesar 21-22% pertumbuhan secara nilai
dan volume.
Produk yang dijual saat ini didominasi oleh impor dan distribusi
barang untuk pasar domestik dan tidak ada ekspor. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan melakukan usaha khusus untuk
memenuhi kebutuhan dasar dari komoditas inti yang tidak diproduksi
lokal ataupun yang diproduksi lokal namun sangat kurang dalam
memenuhinya untuk kebutuhan pertumbuhan permintaan domestik.
Perusahaan berusaha untuk memenuhi dan mengamankan
pasokan komoditas tersebut dan bertujuan untuk memastikan
keamanan pemenuhan pasokan pangan yang tidak dapat dicapai
oleh produksi lokal.
dan juga pengusaha tahu dan tempe. Sepuluh pelanggan teratas
didominasi oleh pabrikan pakan ternak yang mengkontribusi 52%
dari volume pembelian dan 48% dari nilai pembelian. Secara
keseluruhan seluruh pabrikan pakan mengkontribusi 72% volume
pembelian mereka atau 67% dari nilai pembelian.
Sales growth by volume and by value was driven by new product
category namely soybeans and contributed 57-58% of that growth
in value and volume terms. Oilseed meals contributed 20-22% of
that growth in volume and value terms whereas corn & by-products
contributed towards 21-22% growth by value and volume
respectively.
The products sold were characterized by the dominance of import
and distribution of goods for domestic markets and absence of any
exports. This goes to show that the company is solely engaged to
meet the basic needs of essential commodities that are either not
manufactured locally or whose production and supply falls short
of growing domestic demand. The company is committed to procure
and secure the supply of such commodities and aims to ensure
food security that cannot be achieved through self sufficiency.
Company’s customers are the compound feed manufactures,
commercial breeding farms and producers of tofu and tempeh. The
top 10 customers of the company comprised of the feed millers
accounting for 52% of the purchase by volume and 48% by value.
Overall sales to all feed millers accounted for 71% by volume and
67% by value.
Pembagian Pertumbuhan Antara Produk Yang Sudah Terjual Share in growth amongst the products sold
Kacang Kedelai Soybeans
Aset lancar perusahaan meningkat 87,91% atau Rp 915,7 milyar
sehingga mencapai Rp 1,96 triliun di tahun 2011 dari Rp 1,04 triliun
di tahun sebelumnya. Saldo kas meningkat hingga 100%, persediaan
117,09%, pajak dibayar dimuka sebesar 68,17%, uang muka
pembelian sebesar 45,73%, piutang usaha sebesar 5,34%. Aset
tidak lancar meningkat 4,29% yang terutama karena peningkatan
aset tetap.
Balance Sheet Review
Current assets of the company increased by 87.91 or Rp 915.7
billion to reach Rp 1.96 trillion in 2011 from Rp 1.04 trillion a year
earlier. Cash in hand increased by almost 100%, Inventories by
117.09%, prepaid taxes by 68.17%, purchase advances by 45.73%,
account receivables by 5.34%. Non-current assets increased by
4.29% mainly as a result of increase in fixed assets.
Di tahun 2011, penerimaan piutang usaha lebih cepat satu minggu
dengan perputaran piutang turun ke 11 dari yang sebelumnya 18
hari di tahun 2010. Di sisi lain, perputaran persediaan lebih lambat
11 hari dimana barang dagangan tetap berada di gudang selama
rata-rata 73 hari dibandingkan dengan 62 hari di tahun 2010.
In 2011, the collection of trade receivables was faster by a week,
as outstanding days receivables fell to 11 days from 18 days in
2010. On the other hand, inventory turnover was slower by 11
days wherein the goods remained in storage for an average 73
days in 2011 as compared to 62 days in 2010.
37
Aset / Assets
Uang muka Pembelian Purchase Advance
Persediaan Inventories
Kas Cash
mencapai Rp 1,78 triliun di tahun 2011 dari tahun sebelumnya
sebesar Rp 895,69 milyar. Peningkatan tersebut sejalan dengan
meningkatnya pendapatan yang membutuhkan pendanaan yang
lebih besar untuk kebutuhan modal kerja. Ini mencerminkan
peningkatan hutang bank jangka pendek yang merupakan 49%
dari peningkatan liabilitas lancar. Demikian pula halnya hutang
dagang yang peningkatannya mengambil bagian sebesar 39%
dan peningkatan uang muka penjualan mengambil bagian 12%
dari peningkatan tersebut. Hutang dagang lebih cepat dibayar di
tahun 2011, yaitu rata-rata 53 hari dibandingkan 67 hari di tahun
2010. Hal ini dikarenakan meningkatnya hutang bank jangka
pendek dan meningkatnya penerimaan uang muka dari pelanggan.
Penurunan beban masih harus dibayar diimbangi dengan
peningkatan liabilitas lancar lainnya. Liabilitas tidak lancar meningkat
42,88% menjadi Rp 4,34 milyar dimana peningkatan ini terutama
dikarenakan penambahan cadangan imbalan paska kerja karyawan.
Di sisi lain, peningkatan ekuitas agak lebih rendah yaitu meningkat
15,12% karena menurunnya di pertumbuhan laba di tahun 2011.
Current liabilities of the company almost doubled to reach Rp 1.78
trillion in 2011 from Rp 895.69 billion a year earlier. The increase
was in line with higher revenues which required larger funding for
working capital needs. This is reflected in the increase in short term
bank loans which accounted for 49% of the marginal increase in
current liabilities. Similarly trade payables also increased, accounting
for 39%, while increase in advances received from customers
accounted for 12% of that increase. Trade account payables were
cleared faster in 2011, on an average in 53 days compared to 67
days in 2010. This was due to increase in short term bank loans
as well as increase in advances received from customers. Decrease
in accrued expenses was partly offset by increase in other current
liabilities. Non-current liabilities increased by 42.88% to Rp. 4.34
billion. and this increase is attributed to greater provision for
employee benefits. On the other hand, the increase in stockholder's
equity was lower at 15.12% due to significant drop in earnings
growth for 2011.
Uang Muka Penjualan Customer Advance
Beban yang Masih Harus Di bayar Accrued Expenses
Hutang Pajak Taxes Payable
Hutang Dagang Trade Payables
Rp. milyar / Rp. billion
Secara keseluruhan, modal yang digunakan untuk operasi
perusahaan meningkat 83,48% yaitu sebesar Rp 2,02 triliun,
dibanding dengan hanya Rp 1,1 triliun di tahun 2010. Modal kerja
bersih, meningkat sebesar Rp 29,41 milyar atau 20,15% menjadi
Rp 175,36 milyar. Meskipun peningkatan liabilitas lancar lebih besar
dari aset lancar, likuiditas perusahaan masih mencukupi untuk
memenuhi kewajiban-kewajibannya dimana rasio lancarnya adalah
1,1 kali. Perputaran aset di tahun 2011 cukup stabil dibandingkan
periode tahun sebelumnya yaitu sebesar 3,78 kali. Menyusul
lompatan besar di pendapatan, daya ungkit perusahaan meningkat
karena pertumbuhan didanai dengan peningkatan pinjaman tanpa
perlu memasukkan dana segar ke ekuitas. Hutang apabila dihitung
berdasarkan total modal yang digunakan meningkat dari 81,57%
di tahun 2010 menjadi 88,43% di tahun 2011. Atau bila dilihat dari
sisi lain, modal ekuitas mencermin 11,57% dari total modal yang
digunakan di tahun 2011 dibandingkan 18,43 % di tahun 2010. Bila
diterjemahkan ke rasio pinjaman : ekuitas adalah 7,64:1 untuk tahun
2011 dibanding dengan 4,42:1 di tahun 2010. Kenaikan tingkat
hutang ini tidaklah dilihat sebagai suatu masalah oleh manajemen
perusahaan.
Overall total capital employed for company's operation increased
by 83.34% to reach Rp 2.02 trillion, compared to Rp 1.1 trillion
in 2010. The net working capital, on the other hand increased by
Rp 29.41 billion or 20.15% to be Rp 175.36 billion. Although the
increase in current liabilities was greater than current assets, there
was adequate liquidity to meet all the obligations based on a
current ratio of 1.1 x. Asset turnover for 2011 remained stable in
comparison to previous year at 3.78 x. Following a big jump in
revenues, company's leverage increased as growth was funded
by increased borrowings without raising any fresh equity. Debt as
a percentage of total capital employed increased from 81.57% in
2010 to 88.43% in 2011. Alternatively stated, equity capital
represents 11.57 % of the total capital employed in 2011 against
18.43% in 2010. This translates to a debt: equity ratio of 7.64:1
for 2011 as compared to 4.42:1 in 2010. The increased level of
debt is not perceived to be a matter of concern by the company's
management.
2011 2010 Change
Sekilas Perbandingan Laporan Laba Rugi Comparative Income Statement at a glance
Net Sales Cost Of Goods Sold
Gross margin
Other operating income Other operating expense Total operating expenses Income from Operations
Other Income (charge) Finance Income Finance Charge
Total
Net Income
Net income
Beban Usaha Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi
Pendapatan Operasional Lain-lain Beban Usaha Lain-lain Total Beban Usaha Laba Usaha
Penghasilan (Beban) Lain-lain Pendapatan Pembiayaan Beban Bunga Total
Laba Sebelum Pajak Beban Pajak Laba Bersih
Laba Per Saham Dasar Laba Usaha Laba Bersih
7,628.83 4,170.43 3,458.41 82.93%
7,390.14 4,019.82 3,370.31 83.84%
238.92 150.60 88.09 58.49%
Dalam hal laba, pertumbuhan pendapatan sebesar 82,93% yang
dicapai di tahun 2011 didukung dengan 58,64% laba bersih dan
64,86% pertumbuhan di laba usaha. Namun demikian, marjin laba
bersih turun 36,14%. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang
tercermin pada lebih rendahnya marjin laba kotor yaitu 3,13% dan
lebih rendahnya marjin laba usaha yaitu sebesar 0,85% dibandingkan
masing-masing sebesar 3,61% dan 1,85% di tahun 2010. Faktor
buruk yang mempengaruhi laba kotor adalah lebih lamanya waktu
perjalanan dan pembongkaran karena antrian dan ramainya di
pelabuhan muat dan juga keterbatasan kapasitas pada pelabuhan
bongkar domestik.
Di sisi lain, terdapat permintaan domestik yang kuat untuk kebutuhan
bahan tersebut namun sensitif terhadap harga bahan pangan dan
pakan akibat dari pertumbuhan yang kuat dari ekonomi Indonesia.
Juga di sisi lainnya, pembangunan pada fasilitas infrastruktur pendukung
belum cukup cepat untuk mengikuti kecepatan pertumbuhan ekonomi
tersebut. Efisiensi yang diharapkan dari pihak ketiga yang merupakan
faktor dalam perhitungan kami untuk menghitung estimasi biaya
pembongkaran dan pengangkutan ke pelanggan kami tidak dapat
tercapai dan dengan demikian mempengaruhi marjin laba kotor.
Terlebih lagi, faktor susut pada pelabuhan muat mengakibatkan
meningkatnya biaya pembelian karena pembayaran biasanya
didasarkan dari dokumen bill of lading dan tidak berdasarkan volume
yang diterima di pelabuhan bongkar. Susut merupakan faktor lain
yang berpengaruh besar pada marjin laba kotor.
Sementara itu, terdapat beberapa halangan pasokan di Argentina,
dimana berpengaruh buruk pada jadwal kedatangan kapal ke
pelabuhan domestik. Ini berarti perusahaan harus menjaga tingkat
persediaan minimum yang lebih tinggi untuk memenuhi komitment
yang telah dibuat ke pelanggan. Karena jadwal pengiriman ke
pelanggan harus dijaga pada kapasitas produksi pabrikan pakan,
kedatangan kapal yang tidak teratur memerlukan penambahan area
gudang untuk jangka waktu yang lebih lama. Hal ini juga mengakibatkan
terjadinya penambahan penanganan bongkar muat karena barang
yang datang harus disimpan di gudang transit bukannya pengiriman
langsung dari pelabuhan. Hal ini mengakibatkan meningkatnya biaya
tambahan untuk kargo tersebut yang tidak dapat ditagih ke pelanggan
dan karenanya mengakibatkan tingginya biaya operasional dari yang
diperkirakan. Meskipun demikian, perusahaan telah membuat catatan
untuk batasan ukuran biaya operasional dan membuat perbaikan
yang diperlukan untuk periode berikutnya.
Beban usaha meningkat Rp 101,64 milyar atau 138,32% menjadi
175,13 milyar di tahun 2011. Peningkatan di biaya lain-lain memberikan
kontribusi 53,38% dari peningkatan tersebut dimana beban umum
dan administrasi dan beban penjualan memberikan kontribusi masing-
masing 33,52% dan 13,10%.
In terms of profitability, the 82.93% revenue growth achieved in
2011 was supported by corresponding increase of 58.64% in gross
profit and 64.86% growth in operating profit. However, the net profit
margin fell by 36.14%. This was due to a variety of reasons which
resulted in lower gross margins of 3.13% and lower operating
margin of 0.85% as compared to 3.61% and 1.85% respectively
for 2010. Factors adversely affecting gross margins were longer
voyage times due to port congestions at