teknologi pakan ikan buatan

78
http://fpk.unair.ac.id Page 1 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PAKAN IKAN Kelompok 8 : Nur Safrida Fandina 060610031 P Yusixka W.S 060610060 P Reista Herwiyanti 060610080 P Rena Wilis Putri 060610112 P Andre Rekasana 060610142 P Ima Setyorini 060610174 P Ryan Yudha 060610179 P Azizatuz Zahro 060610211 P Retno Wulandari 060610225 P Selvi Lely 060610246 P PROGRAM STUDI S1 BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2009

Upload: tyo-slamet

Post on 05-Jul-2015

1.469 views

Category:

Documents


63 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 1

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PAKAN IKAN

Kelompok 8 :

Nur Safrida Fandina 060610031 P

Yusixka W.S 060610060 P

Reista Herwiyanti 060610080 P

Rena Wilis Putri 060610112 P

Andre Rekasana 060610142 P

Ima Setyorini 060610174 P

Ryan Yudha 060610179 P

Azizatuz Zahro 060610211 P

Retno Wulandari 060610225 P

Selvi Lely 060610246 P

PROGRAM STUDI S1 BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2009

Page 2: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 2

Kata Pengantar

Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya dan

berkat ridho-Nya semata, sehingga penulis dapat menyusun sekaligus

menyelesaikan laporan praktikum untuk mata kuliah Teknologi Pakan Ikan ini

dengan baik.

Laporan Praktikum ini kami selesaikan dalam rangka tugas akhir semester

6 untuk mata kuliah Teknologi Pakan Ikan. Dalam penulisan laporan praktikum

ini telah diuraikan tentang materi yang telah dipraktekkan. Beberapa materi

tersebut antara lain : pengenalan bahan pakan, pembuatan sediaan bahan pakan,

pemalsuan bahan pakan, penyusunan ransum dan pembuatan pelet.

Dalam kesempatan yang baik ini, tidak lupa penulis ucapkan terima kasih

kepada Bapak/Ibu selaku dosen mata kuliah Teknologi Pakan Ikan yang telah

memberikan petunjuk dan membimbing dalam penulisan laporan praktikum ini

serta Bapak Ir. Agustono, M.Kes selaku PJMA untuk mata kuliah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktikum ini, masih

terdapat kesalahan-kesalahan dalam penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan

saran yang membangun demi kesempurnaan laporan praktikum ini sangat kami

harapkan.

Selain itu, kami juga mengharapkan dengan adanya penulisan laporan

praktikum ini dapat memberikan banyak manfaat bagi kita semua untuk

menambah ilmu pengetahuan kita serta dapat memahami tentang materi-materi

untuk mata kuliah Teknologi Pakan Ikan yang telah dipraktekkan.

Surabaya, Juni 2009

Penulis

Page 3: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 3

Daftar Isi

Halaman

Kata Pengantar............................................................................................... i

Daftar isi.......................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1

1.2 Tujuan dan manfaat.............................................................................. 3

1.3 Rumusan Masalah................................................................................ 3

Bab II Tinjauan Pustaka............................................................................... 4

Bab III Materi dan Metode Praktikum....................................................... 9

3.1 Praktikum I : Pengenalan Bahan Pakan............................................ 9

3.2 Praktikum II : Pembuatan Sediaan Bahan Pakan............................ 10

3.3 Praktikum III : Pemalsuan Bahan Pakan......................................... 12

3.4 Praktikum IV : Menyusun Ransum................................................. 13

3.5 Praktikum V : Pembuatan Pellet..................................................... 14

Bab IV Hasil dan Pembahasan.................................................................. 16

4.1 Hasil Praktikum.............................................................................. 16

4.1.1 Praktikum I : Pengenalan Bahan Pakan....................................... 16

4.1.2 Praktikum II : Pembuatan Sediaan Bahan Pakan........................ 30

4.1.3 Praktikum III : Pemalsuan Bahan Pakan..................................... 33

4.1.4 Praktikum IV : Menyusun Ransum............................................. 33

4.1.5 Praktikum V : Pembuatan Pellet................................................. 34

4.2 Pembahasan Praktikum................................................................. 35

4.2.1 Praktikum I : Pengenalan Bahan Pakan...................................... 35

4.2.2 Praktikum II : Pembuatan Sediaan Bahan Pakan........................ 35

4.2.3 Praktikum III : Pemalsuan Bahan Pakan..................................... 36

4.2.4 Praktikum IV : Menyusun Ransum............................................. 37

4.2.5 Praktikum V : Pembuatan Pelet................................................... 38

Page 4: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 4

Bab V Penutup

5.1 Kesimpulan..................................................................................... 39

5.2 Saran............................................................................................... 40

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 5: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 5

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Tujuan pemberian pakan pada ikan adalah menyediakan kebutuhan gizi

untuk kesehatan yang baik, pertumbuhan dan hasil panenan yang optimum,

produksi limbah yang minimum dengan biaya yang masuk akal demi keuntungan

yang maksimum. Pakan yang berkualitas kegizian dan fisik merupakan kunci

untuk mencapai tujuan-tujuan produksi dan ekonomis budidaya ikan. Pengetahuan

tentang gizi ikan dan pakan ikan berperan penting di dalam mendukung

pengembangan budidaya ikan (aquaculture) dalam mencapai tujuan tersebut.

Konversi yang efisien dalam memberi makan ikan sangat penting bagi

pembudidaya ikan sebab pakan merupakan komponen yang cukup besar dari total

biaya produksi. Bagi pembudidaya ikan, pengetahuan tentang gizi bahan baku dan

pakan merupakan sesuatu yang sangat kritis sebab pakan menghabiskan biaya 40-

50% dari biaya produksi.(Herry.S.si,2008)

Maraknya kegiatan akuakultur telah diwarnai dengan variasi teknologi

produksi hingga pada keragaman spesies yang dibudidayakan. Introduksi pakan

buatan sebagai salah satu faktor produksi semakin penting guna meningkatkan

produksi serta aman bagi lingkungan budidaya.

Di dalam budidaya ikan, formula pakan ikan harus mencukupi kebutuhan

gizi ikan yang dibudidayakan, seperti: protein (asam amino esensial), lemak (asam

lemak esensial), energi (karbohidrat), vitamin dan mineral. Mutu pakan akan

tergantung pada tingkatan dari bahan gizi yang dibutuhkan oleh ikan. Akan tetapi,

perihal gizi pada pakan bermutu sukar untuk digambarkan dikarenakan banyaknya

interaksi yang terjadi antara berbagai bahan gizi selama dan setelah penyerapan di

dalam pencernaan ikan Pakan bermutu umumnya tersusun dari bahan baku pakan

(feedstuffs) yang bermutu yang dapat berasal dari berbagai sumber dan sering kali

digunakan karena sudah tidak lagi dikonsumsi oleh manusia. Pemilihan bahan

baku tersebut tergantung pada: kandungan bahan gizinya; kecernaannya

(digestibility) dan daya serap (bioavailability) ikan; tidak mengandung anti nutrisi

Page 6: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 6

dan zat racun; tersedia dalam jumlah banyak dan harga relatif murah. Umumnya

bahan baku berasal dari material tumbuhan dan hewan. Ada juga beberapa yang

berasal dari produk samping atau limbah industri pertanian atau peternakan.

Bahan-bahan tersebut bisa berasal dari lokasi pembudidaya atau didatangkan dari

luar.(Herry.S.si,2008)

Mudjiman (2004) menyatakan mencukupi kebutuhan pakan ikan adalah

dengan menggunakan pakan buatan. Beberapa alasan menggunakan pakan buatan,

yaitu:

1. Lebih mudah diperoleh dalam jumlah cukup, tepat waktu dan

berkesinambungan.

2. Lebih tahan lama, minimum selama satu musim pemeliharaan sehingga

pencariannya tidak perlu setiap hari.

3. Kandungan gizinya dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan ikan

yang akan diberi makan.

4. Bentuk dan ukuran pakan buatan dapat diatur sesuai dengan ukuran ikan

atau umur ikan.

5. Daya tahannya di dalam air dapat diatur dan disesuaikan dengan kebiasaan

makan ikan.

6. Bau, rasa dan warna dapat diatur sehingga akan lebih menarik ikan-ikan

yang diberi makan.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini dilakukan adalah :

1. Mengetahui kandungan nutrien pada bahan pakan yang diberikan pada

ikan.

2. Mengetahui cara pembuatan sediaan bahan pakan.

3. Mengetahui bahan-bahan yang digunakan untuk pemalsuan bahan

pakan.

4. Mengetahui dan mempelajari cara penyusunan ransum pakan.

5. Mengetahui cara pembuatan pelet.

Page 7: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 7

1.3 Waktu dan Tempat

Praktikum Teknologi Pakan Ikan dilaksanakan tiap hari kamis, dimulai

pukul 13.00 WIB sampai selesai. Tempat pelaksanaan praktikum Teknologi Pakan

Ikan di Laboratorium Pakan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas

Airlangga.

Page 8: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 8

Bab II

Tinjauan Pustaka

Menurut Herry tujuan pemberian pakan pada ikan adalah menyediakan

kebutuhan gizi untuk kesehatan yang baik, pertumbuhan dan hasil panenan yang

optimum, produksi limbah yang minimum dengan biaya yang masuk akal demi

keuntungan yang maksimum. Pakan yang berkualitas kegizian dan fisik

merupakan kunci untuk mencapai tujuan-tujuan produksi dan ekonomis budidaya

ikan. Pengetahuan tentang gizi ikan dan pakan ikan berperan penting di dalam

mendukung pengembangan budidaya ikan (aquaculture) dalam mencapai tujuan

tersebut. Konversi yang efisien dalam memberi makan ikan sangat penting bagi

pembudidaya ikan sebab pakan merupakan komponen yang cukup besar dari total

biaya produksi.

Di dalam budidaya ikan, formula pakan ikan harus mencukupi kebutuhan

gizi ikan yang dibudidayakan, seperti: protein (asam amino esensial), lemak (asam

lemak esensial), energi (karbohidrat), vitamin dan mineral. Mutu pakan akan

tergantung pada tingkatan dari bahan gizi yang dibutuhkan oleh ikan. Akan tetapi,

perihal gizi pada pakan bermutu sukar untuk digambarkan dikarenakan banyaknya

interaksi yang terjadi antara berbagai bahan gizi selama dan setelah penyerapan di

dalam pencernaan ikan. Pakan bermutu umumnya tersusun dari bahan baku pakan

(feedstuffs) yang bermutu yang dapat berasal dari berbagai sumber dan sering kali

digunakan karena sudah tidak lagi dikonsumsi oleh manusia. Pemilihan bahan

baku tersebut tergantung pada: kandungan bahan gizinya; kecernaannya

(digestibility) dan daya serap (bioavailability) ikan; tidak mengandung anti nutrisi

dan zat racun; tersedia dalam jumlah banyak dan harga relatif murah. Umumnya

bahan baku berasal dari material tumbuhan dan hewan. Ada juga beberapa yang

berasal dari produk samping atau limbah industri pertanian atau peternakan. Di

Page 9: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 9

dalam laporan praktikum ini ada beberapa materi antara lain :

A. Pengenalan Bahan Pakan

Secara umum telah dikenal pengertian pakan berdasakan asalnya (nabati

dan hewani), berdasarkan sifatnya (hijauan dan konsentrat) dan berdasarkan

sumber zat gizinya (sumber protein, mineral, dan energy). Namun secara

internasional bahan pakan dibagi 8 kelas, yaitu :

1. Pakan kasar (roughage), adalah bahan pakan yang banyak mengandung

serat kasar (lebih dari 18%) dan rendah energinya. Contoh: jerami (jerami

dari padi, jagung, pucuk tebu), hijauan kering dll.

2. Hijauan segar (green forage, pasture). Contoh : rumput/ hijauan segar

lainnya yang baru dipotong-potong, padang rumput dll.

3. Silase adalah hijauan daun yang telah diawetkan melalui proses fermentasi

secara tanpa udara/oksigen (anaerob) dalam suatu tempat yang disebut

silo.

4. Sumber energy adalah pakan yang banyak mengandung energy kandungan

energy lebih dari 2250 kkal/kg). Contoh: butir-butiran

(jagung,sorghum/cantel, kedelai, kacang dll), minyak (kelapa, sawit,

kedele), umbi-umbian (ketela pohon, ketela rambat, kentang dll), lemak

hewan (tallow), hasil samping industry pertanian (bekatul, pollard, tetes)

dll.

5. Sumber protein adalah pakan yang mengandung lebih dari 20%. Contoh :

umumnya pakan asal hewani (tepung ikan, tepung daging, susu skim,

tepung darah dll), kacang-kacangan/leguminosa (kacang tanah, kedele,

turi, gamal, lamtoro dll), bungkil (bungkil dari kelapa, kelapa sawit,

kedele, kacang, kapok, kapas, jagung dll).

6. Sumber mineral. Contoh: tepung tulang, kerang, kapur, dicaphos

(dicalcium phosphate), tricaphos (tricalcium phosphate), garam dll.

7. Sumber vitamin. Contoh: buah-buahan, touge, hijauan kacang-kacangan,

wortel dll.

Page 10: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 10

8. Bahan additive adalah bahan ynag perlu ditambahkan dalam jumlah

relative sedikit yang kadangkala diperlukan untuk melengkapi ransum

yang disusun. Contoh: penambahan aroma/cita rasa, asam

amino/campuran asam amino, vitamin mix (Sunarso dkk, 1999).

B. Pembuatan Sediaan Bahan Pakan

Pembuatan sediaan bahan pakan yang berupa tepung ikan. Tepung ikan

adalah produk berkadar air rendah yang diperoleh dari penggilingan ikan. Produk

yang kaya dengan protein dan mineral ini digunakan sebagai bahan baku pakan.

Pengolahan ikan menjadi tepung ikan tidak sulit dilakukan. Usaha pengolahan

tepung ikan dapat dilakukan dengan biaya yang tidak terlalu besar. Tepung ikan

dapat dibuat dengan salah satu cara berikut:

1) Cara basah

2) Cara kering

3) Cara penyulingan

Bahan tepung ikan berasal dari berbagai jenis ikan laut. Akan tetapi yang paling

ekonomis adalah ikan-ikan kecil (rucah) yang kurang disukai untuk dikonsumsi

dan harganya relative murah (Tarwiyah dkk, 2001).

C. Pemalsuan Bahan Pakan

Pemalsuan bahan pakan pada umumnya dilakukan dengan mengganti

sebagian bahan pakan utama atau mencampurnya dengan bahan lain. Bahan yamg

digunkan untuk memalsu dapat berupa suatu bahan yang nilai gizinya lebih

rendah, tidak memiliki kandungan gizi sama sekali, bahkan terkadang mempunyai

pengaruh buruk bagi ikan. Bahan yang sengaja dicampurkan/ditambahkan pada

bahan pakan utama disebut dengan bahan subalan/palsuan. Bahan pakan utama

yang telah dicampur dengan bahan subalan harganya akan lebih murah, namun

nilai gizinya juga mengalami penurunan. Oleh karena petani ikan harus jeli

terhadap setiap pembelian bahan pakan kaena kemungkinan adanya

penyubalan/pemalsuan bisa saja terjadi (Agustono dkk, 2007). Perlu adanya

analisis dan evaluasi terhadap bahan pakan :

a) Evaluasi secara fisik/visual. Dilakukan jika tidak/belum mempunyai fasilitas

memadai, dan dilakukan dengan panca indera. Sampel bahan pakan dapat

Page 11: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 11

diperiksa atas beberapa spesifikasi yang berkaitan dengan: a) warna; b) bau; c)

tekstur; d) kadar air; e) keseragaman; f) suhu; g) keberadaan kotoran, jamur,

serangga; logam, pasir dll; h) adanya akibat kontaminasi oleh serangga,

burung, tikus dll.

b) Evaluasi secara mikroskopis. Dilakukan jika tersedia fasilitas yang lebih baik

(tersedia mikroskop). Bahan yang diuji digiling dengan ukuran 10, 20, 40, 60,

80 mesh) dan diperiksa di bawah mikroskop. Dikaji adanya penyimpangan

yang berkaitan dengan ukuran, warna, dan penampilan dari bahan yang diuji,

c) Analisis kimiawi. Dilakukan uji kimiawi terhadap komposisi kimia bahan

pakan. Uji kimiawi ini cukup mahal, namun sebenarnya sangat penting. Pada

umumnya dilakukan terhadap: kadar air; kadar abu/mineral; kadar protein

kasar; kadar lemak; kadar serat kasar; dan kadar bahan ekstrak tanpa nitrogen

(Sunarso dkk, 1999).

D. Menyusun Ransum

Dalam menyusun ransum, perlu diketahui beberapa hal, antara lain: ransum

tersebut nantinya digunakan untuk hewan apa, berapa nutrisi yang dibutuhkan,

bahan pakan apa saja yang bisa digunakan serta kandungan nutrient bahan pakan

tersebut (Agustono dkk, 2007).

Dalam menyusun ransum maka beberapa langkah perlu diperhatikan :

a) lihatlah tabel kebutuhan zat pakan,

b) lihatlah tabel komposisi zat pakan;

c) pertimbangkan beberapa faktor pembatas

d) pertimbangkan harga

e) susun ransumnya.

Telah dikenal beberapa cara/metode dalam penyusunan ransum, diantaranya

adalah:

a) Metode diagonal (person square)

Metode ini diterapkan untuk mencampur 2 macam bahan atau lebih

dengan satu macam nutrisi yang berbeda.

b) Metode coba-coba

Page 12: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 12

Tahapan :

1) Lihat tabel kebutuhan (“feeding standard”)

2) Tuliskan kebutuhan zat pakannya

3) Pilih bahan – bahan yang memenuhi, lihat tabel komposisi

a) Metode simulataneous equation

Metode ini diterapkan apabila kita ingin menyusun ransum dengan

pemenuhan 2 atau lebih zat pakan, dan bahan pakan yang digunakan lebih dari 2

macam.

b) Metode linear programming

Metode ini digunakan untuk menyusun ransum dengan jumlah pakan

hampir tidak terbatas dan dengan ketentuan pemenuhan zat pakan yang lebih

banyak disertai kelebihannya, yaitu disusun dengan harga murah. Metode ini

dapat dikerjakan secara manual ataupun dengan bantuan program computer.

Metode liniar programming pada prinsipnya menggunakan metode Simulataneous

equation. Program computer yang dapat digunakan untuk menyelesaikan metode

linier programming adalah LINDO (“Linear Interactive Discrete Optimizer”) dan

TORA (Sunarso dkk, 1999).

E. Pembuatan Pellet

Pellet merupakan bentuk bahan pakan yang dipadatkan sedemikian rupa

dari bahan konsentrat atau hijauan dengan tujuan untuk mengurangi sifat

keambaan pakan. Patrick dan Schaible (1980) menjelaskan keuntungan pakan

bentuk pellet adalah meningkatkan konsumsi dan efisiensi pakan, meningkatkan

kadar energy metabolis pakan, membunuh bakteri pathogen, menurunkan jumlah

pakan yang tercecer, memperpanjang lama penyimpanan, menjamin

keseimbangan zat-zat nutrisi pakan dan mencegah oksidasi vitamin.

Pembuatan pellet terdiri dari proses pencetakan, pendinginan dan

pengeringan. Perlakuan terakhir terdidri dari proses sortasi, pengepakan dan

pergudangan. Menurut Pfost (1964), proses penting dalam pembuatan pellet

adalah pencampuran (mixing), pengaliran uap (conditioning), pencetakan

(extruding) dan pendinginan (cooling) (Industry, 2008).

Page 13: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 13

Bab III

Materi dan Metode Praktikum

3.1 Praktikum I : Pengenalan Bahan Pakan

A. Tujuan :

1. Mengidentifikasi sifat-sifat bahan pakan secara fisik.

2. Menggolongkan bahan pakan berdasarkan kelasnya.

3. Menghitung nilai nutrien berdasarkan bahan kering.

4. Menentukan kandungan nutrien misalnya : Protein Kasar, Lemak, Serat

Kasar, Asam Amino, Mineral dan Vitamin.

5. Mengetahui keunggulan atau kekurangan suatu bahan pakan.

B. Bahan :

Pada praktikum ini tiap anggota membawa bahan yang berbeda-beda.

Bahan tersebut terdiri dari :

1. Ikan teri

2. Daphnia

3. Spirulina (bentuk bubuk)

4. Barley

5. Biji trembesi

6. Cacing darah

7. Darah

8. Sukun

9. Cryptomonadales (bentuk tablet)

10. Ampas kelapa

C. Prosedur Pengenalan Bahan Pakan

Page 14: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 14

1. Mengamati sifat fisik setiap bahan pakan, misalnya : bau, tekstur,

warna, dsb.

2. Mengelompokkan setiap bahan pakan berdasarkan kelasnya, misalnya

kelas I, II dan seterusnya.

3. Melihat kandungan nutrien suatu bahan pakan dalam Tabel Komposisi

Bahan Pakan.

4. Menghitung nilai nutrien setiap bahan pakan berdasarkan bahan

keringnya. Contoh : suatu bahan pakan mengandung Bahan Kering

(Dry Matter) 70%, Protein Kasar (Crude Protein) 5%, Lemak (Ekstrak

Ether) 3 %, dan seterusnya, maka kandungan nutrient berdasarkan

bahan keringnya adalah:

Protein Kasar : 100/70 × 5% = 7,14

Lemak : 100/70 × 3% = 4,29%. Demikian juga dengan nutrien lainnya.

5. Mencantumkan kandungan Asam amino, Mineral, Vitamin ataupun zat

racunnya bila ada.

6. Memberi kesimpulan setiap bahan pakan (keunggulan atau kekurangan

bahan pakan tersebut).

7. Membuat laporan untuk setiap kelompok dalam bentu tabel yang

meliputi : nomor urut, nama bahan pakan, kelas, sifat fisik, kandungan

nutrien (PK, EE, SK, Abu, AA, Mineral, Vitamin),

kesimpulan/keterangan.

8. Mencantumkan daftar pustaka yang digunakan.

3.2 Praktikum II : Pembuatan Sediaan Bahan Pakan

Tepung Ikan

Tepung ikan adalah produk berkadar air rendah yang diperoleh dari

penggilingan ikan. Produk yang kaya dengan protein dan mineral ini digunakan

sebagai bahan baku pakan. Pengolahan ikan menjadi tepung ikan tidak sulit

dilakukan. Usaha pengolahan tepung ikan dapat dilakukan dengan biaya yang

tidak terlalu besar. Tepung ikan dapat dibuat dengan salah satu cara berikut :

1) Cara basah

Page 15: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 15

2) Cara kering

3) Cara penyulingan

A. Bahan

Ikan. Berbagai jenis ikan laut dapat diolah menjadi tepung ikan. Akan tetapi

yang paling ekonomis adalah ikan-ikan kecil (rucah) yang kurang disukai untuk

dikonsumsi dan harganya relatif murah.

B. Peralatan

1. Alat pengukus. Alat ini digunakan untuk mengukus ikan.

2. Penggiling ikan. Alat ini digunakan untuk menggiling ikan.

3. Alat pengering. Alat ini digunakan umtuk mengeringkan ikan sehingga

aman untuk disimpan dalam kadar air maximal 12%.

C. Cara Pembuatan

1. Sediaan dalam bentuk segar dan utuh.

Penggilingan/pencacahan ikan basah

a. Penggilingan/pencacahan (dipotong-potong ukuran kecil) ikan basah

dilakukan terhadap ikan yang berukuran sedang dan besar. Ikan-ikan

yang berukuran kecil (teri) tidak harus digiling dan proses ini tidak

harus dilakukan.

b. Ikan berukuran sedang dan besar perlu dibuang organ viscera (jeroan)

dan dicuci, sedangkan untuk ikan yang berukuran kecil, pembuangan

organ viscera tidak perlu dilakukan.

2. Ikan dipotong-potong dengan ukuran 1 – 2 cm, kemudian mengamati bau,

warna dan tekstur.

3. Ikan dimasukkan ke dalam plastik dan ditimbang (berat awal).

4. Plastik diikat hampa udara dan diberi kode kelompok.

5. Pengukusan.

Page 16: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 16

Potongan ikan kecil yang telah dimasukkan dalam plastik kemudian

dimasukkan dalam air mendidih selama 20 menit sehingga ikan menjadi

matang secara sempurna dan mengeluarkan kandungan lemak/minyaknya.

6. Setelah 20 menit kemudian ikan dalam plastik diambil dan dipisahkan

antara padat dan cairnya. Hitung penyusutannya dalam % 1 bagian padat.

Mengamati bagian padat (bau, tekstur, warna).

7. Pengeringan.

Bagian padat ditaruh dalam nampan untuk dikeringkan. Setelah kering,

kemudian ditimbang dan hitung penyusutannya dalam %.

8. Penggilingan.

Ikan digiling sampai halus, ditimbang dan dihitung berapa persen

kesusutannya.

9. Mengamati bau, warna dan teksttur tepung ikan yang telah dibuat.

10. Membuat kesimpulan tentang kesusutan.

11. Membuat grafik kesusutan.

3.3 Praktikum III : Pemalsuan Bahan Pakan

A. Tujuan :

1. Menentukan kemurnian suatu bahan pakan.

2. Mengidentifikasi bahan subalan pada bahan pakan.

3. Menentukan bahan pakan yang dipalsukan.

4. Menentukan jenis-jenis bahan subalan.

B. Bahan

Bahan yang digunakan antara lain :

1. Tongkol jagung

2. Batu bata

3. Tepung kerang

4. Sabut kelapa

5. Serbuk gergaji

Page 17: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 17

6. Ampas tebu

7. Sekam

8. Pasir

C. Peralatan

1. Oven untuk mengeringkan bahan

2. Penggilingan untuk menggiling bahan

3. Timbangan untuk menimbang bahan

4. Kaca pembesar (lup) untuk mengamati bahan subalan

5. Ayakan

6. Stereomikroskop

D. Prosedur Pelaksanaan

Pemeriksaan Kemurnian Bahan Pakan

1. Bahan pakan yang diduga dipalsu atau disubal diayak secara bertahap

dalam 3 tingkatan ukuran yaitu : halus, setengah halus dan kasar (60, 40

dan 20 mesh).

2. Menaruh hasil ayakan pada alas yang kontras dan disebarkan secara

merata (jangan terlalu tebal). Hal ini dilakukan pada setiap tahapan

pengayakan. Dari hasil ayakan tersebut bisa terdapat 3 – 4 fraksi.

3. Mengamati secara seksama untuk setiap hasil ayakan dengan kaca

pembesar.

4. Memeriksa dengan teliti dan memperhatikan fraksi-fraksi yang ada

dalam bahan pakan tersebut, apakah ada bahan tertentu yang

mencurigakan sebagai bahan subalan. Melakukan pengamatan dengan

kaca pembesar secara berulang-ulang.

5. Memberi keterangan dan kesimpulan bahan-bahan subalan yang

terdeteksi.

6. Hasil pemeriksaan merupakan dugaan awal terhadap pemalsuan bahan

pakan.

Page 18: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 18

3.4 Praktikum IV : Menyusun Ransum

A. Tujuan :

- Mengetahui kandungan nutrisi yang akan diberikan pada ikan dan

banyaknya jumlah pakan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan

ikan.

B. Tahapan Penyusunan Ransum :

Dalam menyusun ransum dapat dilakukan dengan menggunakan dua

tahap yaitu tahap coba-coba dan tahap bujur sangkar pearson. Cara ini

diawali dengan menentukan salah satu kandungan nutrien misalnya

kandungan protein kasar ataupun kandungan energi.

1. Tahap I

Dihitung secara coba-coba. Bahan yang digunakan dapat berasal dari

bahan pakan sumber protein, energ, mineral dan vitamin. Banyaknya

bahan pakan sebanyak macam bahan pakan yang disediakan dikurangi

dua (untuk tahap II). Dua bahan tersebut terdiri dari sumber protein

dan sumber energi. Pada tahap I ini jumlah bahan pakan ditentukan

berdasarkan batasan optimum atau pengalaman nutrisionis.

2. Tahap II

Pada tahap ini hanya terdiri dari dua bahan, sisa dari tahap I yang

terdiri dari bahan pakan sumber protein dan sumber energi. Bahn

pakan tersebut disusun untuk menutup kekurangan protein pada tahap I

sehingga nantinya diperoleh ransum sesuai yang diharapkan.

3.5 Praktikum V : Pembuatan Pellet

Page 19: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 19

A. Tujuan :

- Untuk kelengkapan nutrisi, pewarnaan tubuh dan daging,

mengontrol infeksi, merangsang pertumbuhan dan merangsang

proses produksi.

- Formulasi dan bentuk pakan buatan merupakan modifikasi pakan

alami yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing jenis

dan tingkat pertumbuhan serta perkembangan ikan.

B. Bahan :

1. Tepung ikan

2. Premix

3. Tepung kanji

4. Tetes

5. Tepung darah

6. Tepung cacing darah

7. Tepung barley

8. Bekatul

C. Peralatan :

1. Timbangan

2. Baskom

3. Ayakan

4. Panci kukusan

5. Oven

6. Penggilingan

D. Cara Pembuatan :

1. Bahan pakan yang digunakan dalam keadaan halus.

2. Bahan pakan ditimbang semua sesuai dengan formulasi atau

kebutuhan.

3. Mencampur bahan pakan dimulai dari jumlah terkecil.

Page 20: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 20

4. Diaduk sambil ditambahkan air sebanyak 25% dari jumlah

keseluruhan atau keadaan tambak.

5. Dikukus 15 menit dalam keadaan panas dengan bentuk bundar.

6. Dicetak dengan mesin pellet.

7. Dijemur hingga agak kering.

8. Dioven sampai kering.

Bab IV

Hasil dan Pembahasan Praktikum

4.1 Hasil Praktikum

4.1.1 Praktikum I : Pengenalan Bahan Pakan

A. Bahan Pakan Anchovy Meal (Tepung Teri)

1. Termasuk bahan pahan dalam kelas V : Sumber Protein

2. Sifat Fisik :

• Sebelum Pengolahan :

Tekstur : kering, kaku

Bau : amis

Warna : kecoklatan

• Sesudah Pengolahan :

Tekstur : tepung

Bau : amis

Warna : kecoklatan

3. Kandungan Nutrien :

Dry Matter 92% Linoleic Acid 0,27%

DE (kcal/kg) 3,230 NDF — %

ME (kcal/kg) 2,695 ADF — %

NE (kcal/kg) 1,695d Calcium 3,93%

Crude Protein 64,6% Phosphorus 2,55%

Crude Fat 7,9% Bioavailability of Phosphorus — %

Page 21: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 21

4. Kandungan Asam Amino

Arginin 3,68% Cystine 0,61%

Histidine 1,56% Phenylalanine 2,66%

Isoleucine 3,06% Tyrosin 2,15%

Leusine 5,00% Threonine 2,82 %

Lysine 5,11% Tryptophan 0,76%

Methionine 1,95% Valine 3,51%

5. Kandungan Vitamin

Biotin (Vit H) 0,13 mg/kg Thiamin (Vit B1) 0,3 mg/kg

Choline 4,408 mg/kg Vitamin B6 4,0 mg/kg

Folacin (Vit M) 0,37 mg/kg Vitamin B12 280 µg/kg

Niacinc(Vit B3) 100 mg/kg Vitamin E

d 5,0 mg/kg

Pantothenic Acid (Vit B5) 15,0 mg/kg Beta Carotenee _ mg/kg

Riboflavin (Vit B2) 7,1 mg/kg

6. Kandungan Mineral

Calcium 3,93% Sulfur 0,77%

Phosphorus 2,55% Copper 9 mg/kg

Sodium 0,88% Iron 220 mg/kg

Chlorine 1,02% Manganese 10 mg/kg

Potassium 0,75% Seleniumc 1,36 mg/kg

Magnesium 0,24% Zinc 103 mg/kg

7. Perhitungan Penyusutan :

Berat awal = 228 gram

Berat setelah dioven = 164 gram

Berat setelah digiling = 157 gram

Penyusutan I = berat awal – berat setelah dioven × 100%

berat awal

= 228 gram – 164 gram × 100%

Page 22: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 22

228 gram

= 64 gram × 100%

228 gram

= 28,07%

Penyusutan II = berat setelah dioven – berat setelah digiling × 100%

berat setelah dioven

= 164 gram – 157 gram × 100%

164 gram

= 7 gram × 100%

164 gram

= 4,268%

Penyusutan Total = Penyusutan I + Penyusutan II

= 28,07 % + 4,268 %

= 32,338 %

B. Cryptomonadales

1. Termasuk bahan pakan dalam kelas VIII : Pakan Tambahan (Feed

Additive).

2. Sifat fisik : sudah dalam bentuk tablet, padat.

3. Kandungan Nutrien :

Komposisi

Unsur Cryptomonadales Spirulina Chlorella

Protein 60% 65 -71 % 60.5%

Carbohydrate 14% 16.9% 15.6%

GLA 8% 7% 2.1%

Fiber 4% 0.9% 4.2%

Chlorophyll 4% 0.4% 2.1%

Phycocianin 4% 2% -

CGF 4% - 2%

Page 23: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 23

RNA 10,000 mg - 2,950 mg

DNA 3000 mg - 280 mg

4. Kandungan Vitamin :

Elements Cryptomonadales Spirulina Chlorella

Vitamin A 50,000 - 55,000 IU 400 mg 15.4 mg

Vitamin C 20 - 35 mg - 10.4 mg

Vitamin E 9,000 - 10,000 IU 19 mg <1.5 mg

Vitamin B1 1.4 - 1.6 mg 5.5 mg 1.7 mg

Vitamin B2 4 - 4.8 mg 4 mg 4.3 mg

Vitamin B3 21 - 24 mg 11.8 mg 23.8 mg

Vitamin B5 25 - 27 mg 1.1 mg 1.1 mg

Vitamin B6 1.9 - 2.1 mg 0.3 mg 1.4 mg

Vitamin B12 110 -126 mg 0.2 mg 0.13 mg

Biotin Acid 180 - 190 mg 0.04 mg 0.2 mg

Folic Acid 24 -27 mg 0.05 mg 0.09 mg

Inositol 150 - 165 mg 35 mg 165 mg

B-carotene 600 - 800 mg 37.79 mg 180.8 mg

5. Kandungan Mineral :

Elements Cryptomonadales Spirulina Chlorella

Phosporus 1,500 - 2,100 mg 894.2 mg 895 mg

Iodine 580 - 600 mcg 170 mcg 600 mcg

Calcium 290 - 325 mg 131.5 mg 221 mg

Magnesium 290 - 325 mg 191.5 mg 315 mg

Iron 170 - 200 mg 58 mg 130 mg

Potasium 85 - 162 mg 154 mg -

Selenium 75 - 80 mg 40 mcg -

Zinc 65 - 71 mg 3.9 mg -

Germanium 25 - 30 mg - -

Copper Trace Volume - Trace Volume

Choline Trace Volume - -

Cobalt Trace Volume - -

Page 24: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 24

Chromium Trace Volume - -

Manganese Trace Volume - -

Sodium Trace Volume - -

C. Bahan Pakan Spirulina

1. Termasuk bahan pakan dalam kelas VIII : Pakan Tambahan (Feed

Additive).

2. Sifat fisik : sudah dalam bentuk tablet, padat.

3. Kandungan nutrien :

Komposisi alga Spirulina platensis dan Spirulina maxima

komposisi (%) S.platensis S.maxima

Abu 4-5 6-9

air 6-10 4-7

protein kasar 56-77 60-71

lemak kasar 9-14 9-14

karbohidrat kasar 10-18 8-13

serat kasar 3-8 1

4. Kandungan Asam Amino :

a. Asam amino essential pada Spirulina:

ISOLEUCINE (4.13%)

LEUCINE (5.80%)

LYSINE (4.00%)

METHIONINE (2.17%)

PHENYLALANINE (3.95%)

THREONINE (4.17%)

TRYPTOPHANE (1.13%)

VALINE (6.00%)

b. Asam Amino non-essential Spirulina:

ALANINE (5.820/o)

ARGININE (5.98%)

ASPARTIC ACID (6.340/o)

Page 25: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 25

CYSTINE (0.670/o)

GLUTAMIC ACID (8.940/o)

GLYCINE (3.5%)

HISTIDINE (1.08%)

PROLINE (2.970/o)

SERINE (4.00%)

TYROSINE (4.60%)

5. Kandungan Vitamin :

PYRIDOXINE or B6 (3 mg/kg) Carotenoids:

BIOTIN (0.4 mg/kg) Alpha-carotene -- traces

COBALAMIN or B12 (2 mg/kg) Beta-carotene -- 1,700 mg/kg

PANTOTHENIC ACID (11 mg/kg) Xanthophylis -- 1,000 mg/kg

FOLIC ACID (0.5 mg/kg) Cryptoxanthin -- 556 mg/kg

INOSITOL (350 mg/kg) Echinenone -- 439 mg/kg

NIACIN (118 mg/kg) Zeaxanthin -- 316 mg/kg

RIBOFLAVIN or B2 (40 mg/kg) Lutein -- 289 mg/kg

THIAMINE or B 1 (55 mg/kg)

TOCOPHEROL or vitamin E (190 mg/kg)

6. Kandungan Mineral :

POTASSIUM (15,400 mg/kg)

CALCIUM (1,315 mg/kg)

ZINC (39 mg/kg)

MAGNESIUM (1,915 mg/kg)

MANGANESE (25 mg/kg)

SELENIUM (0.40 ppm)

IRON (580 mg/kg)

PHOSPHORUS (8,942 mg/kg)

7. Spirulina sudah berupa bubuk sebanyak 20 gram.

D. Daphnia

1. Termasuk bahan pakan dalam kelas V : Sumber Protein.

Page 26: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 26

2. Sifat Fisik :

• Sebelum Pengolahan :

Tekstur : berupa hewan plankton

Bau : amis

Warna : merah

• Sesudah Pengolahan :

Tekstur : halus

Bau : amis

Warna : putih

3. Kandungan Nutrien :

Komposisi dari Daphnia antara lain :

Air : 94.78

Protein : 42.66

Lemak : 8.0

Karbohidrat : :14.10

Abu : 4.0

Untuk komposisi BK = 100 – 94.78 = 5.22

4. Perhitungan Penyusutan :

Berat awal : 10 gram

Berat setelah dioven : 1 gram

Berat setelah digiling : 0,9 gram

Penyusutan I = berat awal – berat setelah dioven × 100%

berat awal

= 10 gram – 1 gram × 100%

10 gram

= 9 gram × 100%

10 gram

= 90 %

Penyusutan II = berat setelah dioven – berat setelah digiling × 100%

berat setelah dioven

= 1 gram – 0,9 gram × 100%

Page 27: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 27

1 gram

= 0,1 gram × 100%

1 gram

= 10 %

E. Biji Trembesi

1. Termasuk bahan pakan dalam kelas IV : Sumber Energi.

2. Sifat Fisik :

• Sebelum pengolahan :

Tekstur : keras

Bau : khas

Warna : hitam

• Sesudah pengolahan :

Tekstur : halus

Bau : khas

Warna : hitam

3. Kandungan Nutrien :

Kandungan lemak biji trembesi sebesar 2,03% sehingga bahan pakan dari

biji trembesi tidak mudah tengik. Sedangkan kandungan proteinnya sebesar

17,81%.

Biji trembesi mengandung saponin dan polifenol. Polifenol sangat

bermanfaat untuk pencernaan dan usus. Sedangkan kandungan saponin

merupakan suatu glikosida yang mungkin ada pada banyak macam tanaman.

Dalam tanaman saponin sebagai bentuk penyimpanan karbohidrat, atau

merupakan waste product dari metabolism tumbuhan.

Sifat saponin :

1. Memiliki rasa pahit.

Biji trembesi memiliki rasa pahit. Ini berasal dari kandungan saponin

yang terkandung pada biji trembesi.

2. Dalam larutan air membentuk busa stabil.

3. Menghemolisa eritrosit.

Page 28: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 28

4. Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi. Sehingga biji trembesi

tidak layak sebagai bahan pakan ikan.

5. Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidroksteroid lainnya.

6. Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi.

F. Tepung Cacing Darah

1. Termasuk bahan pakan dalam kelas V : Sumber Protein.

2. Sifat Fisik :

• Sebelum Pengolahan :

Tekstur : berupa hewan cacing, lembut

Bau : amis

Warna : merah

• Sesudah Pengolahan :

Tekstur : halus

Bau : amis

Warna : hitam

3. Kandungan Nutrien :

Sebanyak 90% bagian tubuh bloodworm adalah air dan sisanya,

10%, terdiri dari bahan padatan. Dari 10% bahan padatan ini 62.5 % adalah

protein, 10% lemak, dan sisanya lain-lain. Dengan kandungan nutrisi yang kaya

protein, bloodworm merupakan salah satu pakan ikan yang disukai.

Dalam blantika ikan hias, blood worm telah digunakan sebagai pakan ikan

sejak tahun 1930-an. Sering disalahartikan bahwa warna merah pada blood worm

dapat ditularkan pada ikan, sehingga orang berlomba-lomba mendapatkan

bloodworm tersebut untuk "memerahkan" ikannya. Warna merah pada

bloodworm disebabkan oleh haemoglobin, yang sangat diperlukan oleh mahluk

tersebut agar dapat hidup pada kondisi dengan kadar oksigen rendah. Sejauh ini

tidak ada hubungan antara haemoglobin dengan warna ikan. Meskipun

demikian, kandungan kandungan protein yang tinggi akan menyebabkan ikan

yang mengkonsumsinya menjadi "lebih sehat" sehingga ikan tersebut warnanya

menjadi lebih cerah.

Page 29: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 29

4. Perhitungan Penyusutan :

Penyusutan I = berat awal – berat setelah dioven × 100%

berat awal

= 180 gram × 100%

200 gram

= 90 %

Penyusutan II = berat setelah dioven – berat setelah digiling × 100%

berat setelah dioven

= 10 gram × 100%

200 gram

= 5 %

Penyusutan Total = Penyusutan I + Penyusutan II

= 90 % + 5 %

= 95 %

G. Tepung darah

1. Termasuk bahan pakan dalam kelas V : Sumber Protein.

2. Sifat Fisik :

• Sebelum pengolahan :

Tekstur : cair

Bau : amis

Warna : merah

• Sesudah pengolahan :

Tekstur : tepung, halus

Bau : amis

Warna : hitam

3. Kandungan Nutrien :

- Protein = 71,45%

- Lemak = 0,42%

Page 30: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 30

- Karbohidrat = 13,12%

- Abu = 5,45%

- Serat = 7,95%

- Air = 5,19

- Energi = 1000%

- Ca = 29%

- P = 13,5%

Proteinnya sukar dicerna, sehingga penggunaannya untuk ikan < 3% dan

untuk udang < 5%. Kelemahan dari tepung darah adalah miskin isoleucin dan

rendah kalsium dan fosfor, juga bila dipakai lebih dari 5% akan menimbulkan

efek “bau darah” pada ikan.

4. Perhitungan Penyusutan :

Berat awal = 320 gram

Berat setelah dioven = 115 gram

Berat setelah digiling = 100 gram

Penyusutan I = berat awal – berat setelah dioven × 100%

berat awal

= 320 gram – 115 gram × 100%

10 gram

= 205 gram × 100%

320 gram

= 64,06 %

Penyusutan II = berat setelah dioven – berat setelah digiling × 100%

berat setelah dioven

= 115 gram – 100 gram × 100%

115 gram

= 15 gram × 100%

Page 31: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 31

115 gram

= 13,04 %

Penyusutan Total = Penyusutan I + Penyusutan II

= 64,06 % + 13,04 %

= 77,1 %

H. Barley

1. Termasuk bahan pakan dalam kelas IV : Sumber Energi.

2. Sifat Fisik :

• Sebelum pengolahan :

Tekstur : berupa serbuk

Bau : tidak berbau

Warna : kekuningan

• Sesudah pengolahan :

Tekstur : tepung

Bau : tidak berbau

Warna : putih

3. Kandungan Nutrien :

Nilai nutrien per 100 g (3.5 oz)

Energi 350 kca 1470 kJ

Carbohydrates 77.7 g

- Sugars 0.8 g

- Dietary fiber 15.6 g

Fat 1.2 g

Protein 9.9 g

4. Kandungan Vitamin :

Thiamine (Vit. B1) 0.2 mg 15%

Riboflavin (Vit. B2) 0.1 mg 7%

Niacin (Vit. B3) 4.6 mg 31%

Pantothenic acid (B5) 0.3 mg 6%

Vitamin B6 0.3 mg 23%

Page 32: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 32

Folate (Vit. B9) 23 µg 6%

Vitamin C 0.0 mg 0%

5. Kandungan Mineral :

Calcium 29.0 mg 3%

Iron 2.5 mg 20%

Magnesium 79.0 mg 21%

Phosphorus 221 mg 32%

Potassium 280 mg 6%

Zinc 2.1 mg 21%

6. Perhitungan Penyusutan :

Berat awal = 100 gram

Berat setelah dioven = 100 gram

Berat setelah diigiling = 89 gram

Penyusutan I = berat awal – berat setelah dioven × 100%

berat awal

= 100 gram – 100 gram × 100%

100 gram

= 0 gram × 100%

100 gram

= 0 %

Penyusutan II = berat setelah dioven – berat setelah digiling × 100%

berat setelah dioven

= 100 gram – 89 gram × 100%

100 gram

= 11 gram × 100%

100 gram

= 11 %

Penyusutan Total = Penyusutan I + Penyusutan II

= 0 % + 11 %

= 11 %

Page 33: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 33

I. Tepung Sukun

1. Termasuk bahan pakan dalam kelas IV : Sumber Energi.

2. Sifat Fisik :

• Sebelum pengolahan :

Tekstur : padat (sukun)

Bau : tidak berbau

Warna : putih

• Sesudah pengolahan :

Tekstur : tepung

Bau : bau khas

Warna : kecoklatan

3. Kandungan Nutrien :

Nutrisi Mineral Vitamin Lemak Asam Amino

Page 34: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 34

5. Perhitungan Penyusutan :

Berat awal = 530 gram

Berat setekah dioven = 432 gram

Berat setelah digiling = 88 gram

Penyusutan I = berat awal – berat setelah dioven × 100%

berat awal

= 530 gram – 432 gram × 100%

530 gram

= 98 gram × 100%

530 gram

= 18,49 %

Penyusutan II = berat setelah dioven – berat setelah digiling × 100%

Air 70,65 g

Energi 103 cal

Total lemak

1,07 g

Karbohidrat

27,12 g

Serat 4,9 g

Ampas 0,93 g

Kalisium (Ca)

17 mg

Besi (Fe) 0,54

mg

Magnesium

(Mg) 25 mg

Potasium (K)

490 mg

Seng (Zn) 0,12

mg

Tembaga (Cu)

0,084 mg

Mangan (Mn)

0,06 mg

Selenium 0,6

mg

Vit C 29 mg

Thiamin 0,11 mg

Riboflamin 0,03

mg

Niacin 0,9 mg

As. Pantothenic

0,457 mg

Vit. B6 0,1 mg

Folate 14 mcg

Vit B12 0 mcg

Vit a 40 Iu

Vit A RE 4 mc g

RE

Vit E 1.12 mg

ATE

Asam lemak

jenuh

Unsaturated

0,048 g

Asam lemak tak

jenuh

Monounsaturated

0,034 g

Asam lemak tak

jenuh

polyunsaturated

0,066 g

Theonine

0,052 g

Isoleucine

0,064 g

Lysine 0,037

g

Methionine

0,01 g

Cystine 0,009

g

Phenylalanine

0,026 g

Tyrosine

0,019 g

Valine 0,047

g

Page 35: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 35

berat setelah dioven

= 432 gram – 88 gram × 100%

432 gram

= 344 gram × 100%

432 gram

= 79,63 %

Penyusutan Total = Penyusutan I + Penyusutan II

= 18,49 % + 79,63 %

= 98,12 %

4.1.2 Praktikum II : Pembuatan Sediaan Bahan Pakan

1. Tepung Ikan

a. Pengamatan I : Sebelum dikukus

Bau : amis segar

Warna : putih keabuan

Testur : kenyal

Berat awal : 495 gr

b. Pengamatan II : Setelah perebusan

Bau : menyengat, tidak sedap

Warna : abu-abu

Tekstur : lembek

Dipisahkan antara berat padat dan cair :

• Berat padat (setelah perebusan) : 364 gram

• Berat cair : 114 gram

c. Pengamatan III : Setelah dioven

Berat setelah dioven : 96 gram

d. Pengamatan IV : Setelah digiling

Berat setelah digiling : 78 gram

Perhitungan Penyusutan :

Penyusutan I = berat awal – berat setelah perebusan × 100%

berat awal

Page 36: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 36

= 495 gram – 364 gram × 100%

495 gram

= 131 gram × 100%

495 gram

= 26,46 %

Penyusutan II = berat setelah perebusan – berat setelah dioven × 100%

berat setelah perebusan

= 364 gram – 96 gram × 100%

364 gram

= 268 gram × 100%

364 gram

= 73,63 %

Penyusutan III = berat setelah dioven – berat setelah digiling × 100%

berat setelah dioven

= 96 gram – 78 gram × 100%

96 gram

= 18 gram × 100%

96 gram

= 18,75%

Diagram Penyusutan (gram)

Page 37: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 37

Keterangan : I = berat awal

II = berat setelah perebusan

III = berat setelah dioven

IV = berat setelah penggilingan

Grafik Penyusutan (%)

26.46%

73.63%

18.75%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

Keterangan : I = penyusutan I

II = penyusutan II

III = penyusutan III

495 gr

364 gr

96 gr 78 gr

0

100

200

300

400

500

600

I II III IV

I

II

III

IV

Page 38: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 38

4.1.3 Praktikum III : Pemalsuan Bahan Pakan

Setelah tepung ikan dicampur dengan seluruh bahan subalan kemudian

diamati baik secara fisik, menggunakan stereomikroskop maupun dengan kaca

pembesar. Dari hasil pengamatan tersebut dapat diketahui oleh kelompok kami

bahwa dalam tepung ikan tersebut terdapat subalan yaitu pasir, sekam dan ampas

tebu.

4.1.4 Praktikum IV : Menyusun Ransum

No Bahan Pakan % Protein Berat (gram) Protein (%)

1. Premix 0 5 -

2. Tepung Kanji 0 5 -

3. Tetes 4 5 5/100 × 4 = 0,2%

4. Tepung Darah 80,1 5 5/100 × 80,1 = 4,005%

5. Tepung Cacing Darah 56,6 5 5/100 × 56,6 = 2,83%

6. Tepung Barley 11,7 5 5/100 × 11,7 = 0,585%

30 7,62%

a. Kekurangan Kebutuhan Bahan Pakan = 100 gram – 30 gram = 70 gram

b. Kekurangan Protein = 50 % – 7,62% = 42,38%

c. Persentase (%) Kekurangan Protein = 42,38 × 100 %

70

Tepung Ikan 63,8 50,34

Bekatul 10,20 3,26 +

60,54

Page 39: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 39

53,60

Kekurangan bahan pakan untuk ransum pakan adalah 70 gram yang terdiri atas

tepung ikan dan bekatul.

Untuk tepung ikan : 50,34/53,6 x 70 gram = 65,743 gram

Untuk bekatul : 3,26/53,6 x 70 gram = 4,257 gram +

70 gram

% protein tepung ikan : 65,743/100 x 63,8gram = 41,94 %

% protein bekatul : 1,54/100 x 10,20 gram = 0,434 % +

42,38 %

Kebutuhan Pakan Untuk 250 gram :

Tetes = 5/100 × 250 gram = 12,5 gram

Tepung Kanji = 5/100 × 250 gram = 12,5 gram

Premix = 5/100 × 250 gram = 12,5 gram

Tepung Darah = 5/100 × 250 gram = 12,5 gram

Tepung Cacing Darah = 5/100 × 250 gram = 12,5 gram

Tepung Barley = 5/100 × 250 gram = 12,5 gram +

75 gram

Tepung Ikan = 65,743/100 × 250 gram = 164,36 gram

Bekatul = 4,257/100 × 250 gram = 10,64 gram +

250 gram

4.1.5 Praktikum V : Pembuatan Pelet

Setelah di oven dan benar-benar kering adonan bahan pakan berbentuk

pellet. Pellet tersebut dapat langsung digunakan sebagai pakan ikan. Dari setiap

kelompok kandungan bahan yang dibuat untuk pellet berbeda-beda karena tidak

ditentukan bahan apa saja yang digunakan. Akan tetapi bahan premix, tetes dean

tepung kanji harus digunakan dengan jumlah yang sudah ditentukan. Sedangkan

tepung ikan dan bekatul adalah bahan yang digunakan untuk tambahan

kekurangan bahan pakan sehingga kebutuhan pakan dan protein yang dibutuhkan

dapat tertutupi seluruhnya.

Page 40: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 40

4.2 Pembahasan Praktikum

4.2.1 Praktikum I : Pengenalan Bahan Pakan

Dari setiap bahan yang telah dibawa oleh kelompok kami memiliki

kandungan yang berbeda-beda. Bahan-bahan yang di bawa oleh anggota

kelompok kami paling banyak yang mengandung protein. Selain itu ada bahan

yang mengandung sumber energy dan ada yang sebagai pakan tambahan (feed

additive).

Salah satu kandungan sumber energi terdapat pada bahan yang dibawa oleh

kelompok kami adalah pada tepung barley. Karena mengandung serat kasar <18%

dan protein kasar <20% serta tinggi kandungan karbohidratnya. Kandungan

tersebut dapat membantu ikan dalam bergerak dan berkembangbiak.

Di dalam bahan pakan yang lain terdapat sumber protein yaitu pada tepung

teri, daphnia, spirulina, tepung cacing darah, tepung darah dan tepung sukun.

Karena pada bahan-bahan tersebut memiliki kandungan protein kasar >20%.

Protein sangat dibutuhkan di dalam tubuh ikan karena berfungsi membantu

metabolisme tubuh serta membantu dalam pertumbuhan dan pembentukan sel

baru dalam tubuh ikan.

Ada juga bahan yang dapat digunakan sebagai bahan pakan tambahan (feed

additive) yaitu Cryptomonadales. Pakan tambahan yaitu suatu bahan yang

ditambahkan ke dalam pakan dengan jumlah yang relative sedikit dengan tujuan

tertentu.

Dari bahan-bahan yang telah dibawa oleh setiap anggota kelompok

memiliki manfaat tersendiri yang sangat membantu dalam pertumbuhan ikan serta

meningkatkan gizi ikan konsumsi. Sehinga kebutuhan gizi bagi ikan akan

tercukupi bila sumber-sumber bahan pakan dapat terpenuhi sesuai dengan jumlah

yang dibutuhkan.

Page 41: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 41

4.2.2 Praktikum II : Pembuatan Sediaan Bahan Pakan (Pembuatan Tepung

Ikan)

Tepung ikan sangat dibutuhkan oleh pakan ikan karena mengandung

protein yang sangat tinggi (sekitar 60%) dengan kadar air yang rendah karena

pengeringan dan penggilingan. Tepung ikan merupakan sumber protein yang

biasa digunakan dalam pakan ikan karena memiliki daya cerna yang sesuai

dengan daya cerna ikan sehingga tidak akan menurunkan daya cerna ikan yang

mengkonsumsi.

Dalam pembuatan tepung ikan, ikan rucah dipotong-potong agar lebih

cepat matang dalam pengukusannya serta membatu agar mempermudah dalam

penggilingannya, kemudian ditimbang. Potongan ikan tersebut dikukus berfungsi

agar menghilangkan cairan dan lemak, menetralkan racun, mematikan bakteri dan

meningkatkan daya cerna.

Setelah pengukusan dilakukan pemisahan antara cairan dan padatan,

kemudian ditimbang agar dapat diketahui penyusutannya. Bagian padatan tersebut

dioven dengan tujuan untuk menurunkan kandungan air sehingga dapat dijadikan

tepung. Setelah pengovenan selesai, ikan tersebut ditimbang kembali untuk

mengetahui berapa persen air yang telah hilang seingga setelah digiling akan

diketahui berat keringnya.

Berat kering diketahui dengan tujuan untuk mengetahui kandungan serat

kasar, lemak kasar, protein kasar serta kandungan bahan-bahan lain dalam jumlah

kecil. Karena kandungan air (kelembaban) juga mempengaruhi kandungan dari

bahan pakan walaupun air tidak mengandung zat gizi.

4.2.3 Praktikum III : Pemalsuan Bahan Pakan (Subalan)

Untuk mengurangi biaya pembuatan pellet, tidak banyak pabrik yang

menyisipkan subalan ke dalam bahan pembuatan pellet tersebut. Bahan subalan

yang biasa digunakan ialah sekam, tahi gergaji, serabut kelapa, batu bata, tongkol

jagung dan lain sebagainya. Karena bahan subalan tersebut memiliki bentuk dan

Page 42: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 42

struktur yang menyerupai dengan bahan pakan yang dibutuhkan dalam

penyusunan pellet akan tetapi bahan subalan tersebut akan menurunkan nilai gizi

dalam pellet, selain itu pemberian subalan yang berlebihan akan dapat

mengganggu metabolisme dan penceraan ikan untuk mencerna pellet yang telah

disubal tersebut.

Walaupun subalan memiliki bentuk dan struktur yang hampir menyerupai

bahan pakan tetapi dapat dilihat di bawah stereo mikroskop untuk membedakan

antara bahan pakan yang asli dan bahan subalan.

Bahan subalan akan menyerupai bentuk bahan yang disubal seperti sekam

dan tahi gergaji yang menyerupai tepung ikan, arang yang menyerupai tepung

darah, dan tongkol jangung menyerupai empok jagung.

Praktikum pemalsuan bahan pakan menggunakan tepung ikan yang

dicampur dengan tongkol jagung, tepung kerang, batu bata dan sekam padi.

Setelah dicampur kemudian dimasukkan dalam plastik dan diamati dengan kaca

pembesar maupun dengan stereo mikroskop. Pemeriksaan mikroskopis berupa :

1. Pengenalan kualitatif

Merupakan metode pengenalan bahan pakan berdasarkan sifat fisik yang

khas/karakteristik. Sifat fisik ini meliputi : bentuk, warna, kecermelangan, ukuran

partikel, kekerasan, kelunakan, tekstur, dll. Pengenalan bahan pakan dengan cara

ini akan lebih terjamin hasilnya apabila dilakukan pemeriksaan dengan

menggunakan mikroskop (stereomikroskop).

2. Pengenalan kuantitatif

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pemalsuan

dalam bahan pakan serta berapa banyak bahan palsuan yang terdapat dalam bahan

pakan tersebut.

4.2.4 Praktikum IV : Penyusunan Ransum

Dalam pembuatan pelet dibutuhkan penyusunan ransum sangat dibutuhkan

untuk menentukan prosentasi protein yang akan diberikan pada ikan yang

mengkonsumsi pellet tersebut. Penyusunan ransum pakan disusun dengan tujuan

untuk membantu mengoptimalkan pertumbuhan ikan, khususnya bagi ikan

Page 43: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 43

konsumsi. Karena dengan menyusun ransum akan dapat menenyesuaikan

kebutuhan pakan bagi ikan dengan prosentasi protein yang baik bagi ikan tersebut.

Penyusunan ransum dilakukan karena setiap ikan memiliki kebutuhan yang

berbeda untuk pertumbuhannya. Tetapi pada dasarnya, ikan membutuhkan protein

dalam jumlah besar untuk pertumbuhannya. Dan juga membutuhkan vitamin dan

mineral walaupun dalam jumlah sedikit.

Dalam penyusunan ransum, prosentase protein setiap bahan harus diketahui

untuk disesuaikan dengan kebutuhan protein ikan tersebut. Perhitungan protein

dapat ditentukan dengan beberapa rumus yaitu rumus trial dan cara bujur sangkar,

jika di dalam bahan tersebut akan ditambah oleh bahan yang juga memiliki

kandungan protein baik tingi maupun rendah (di bawah 20%).

4.2.5 Praktikum V : Pembuatan Pellet

Setelah ransum pakan disusun, dapat dilakukan pembuatan pellet

berdasarkan ransum yang telah disusun tersebut karena susunan proteinnya telah

sesuai. Pembuatan pellet awalnya dicampur dari bahan yang bertekstur lembut

hingga yang lebih kasar, hal ini bertujuan agar bahan-bahan pakan tersebut lebih

mudah untuk dicampur. Setelah itu air dan tetes dicampur dahulu sebelum

dicampur ke dalam bahan-bahan kering, agar tetes dan air dapat tercapur

sempurna dahulu. Pemberian air disesuaikan dengan tekstur bahan kering agar

bahan yag tercampur tersebut dapat kalis setelah tercampur, dikukus dan dapat

dicetak menjadi pellet. Setelah proses pencetakan selesai, pellet dioven dengan

tujuan untuk meminimalkan kandunagan air. Hal ini dilakukan agar masa simpan

pellet lebih lama dan tidak mudah hancur di dalam air pada waktu diberikan

kepada ikan.

Cara Pembentukan Pellet :

1. Penggilingan

Setelah bahan yang diperlukan sesuai dengan formulasi yang dikehendaki,

mula-mula bahan tersebut digiling sehingga ukurannya menjadi lebih kecil.

2. Pengayakan

Page 44: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 44

Setelah digiling bahan pakan tersebut diayak untuk mendapatkan ukuran

partikel yang sesuai dengan kebutuhan (tingkat perkembangan dan daya cerna)

dan untuk mendapatkan hasil campuran yang homogen dalam formulasi pakan

buatan.

3. Penimbangan

Setelah bahan diayak, kemudian bahan ditimbang dengan teliti sesuai

dengan formulasi yang telah ditentukan.

4. Pencampuran

Pencampuran harus sampai homogen atau merata secara sederhana

pencampuran dalam jumlah kecil dapat dilakukan dengan tangan, tetapi untuk

jumlah yang besar dapat memakai mixer.

5. Pencetakan

Setelah bahan dicampur secara homogen, kemudian ditambahkan air

dimulai sebanyak 25-40% dari jumlah total atau campuran tersebut mudah

dikepal-kepal dan dikukus selama 15 menit (pengukusan dalam keadaan

panas).

6. Pengeringan dan penyimpanan

Pakan yang akan disimpan sebaiknya dikeringkan dahulu sampai kadar air

14%. Pengeringan dengan sinar matahari membutuhkan 2-3 hari sedangkan

dengan oven pada suhu 60oC selama 24 jam.

Page 45: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 45

Bab V

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Pada penulisan laporan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Setiap bahan pakan memiliki kandungan nutrien yang berbeda-beda.

Berdasarkan sifst fisik dan kimia, bahan pakan dapat diklasifikasikan

menjadi 8 kelas, yaitu :

Kelas I : hijauan kering (hay) dan jerami, kelas II : hijauan segar, kelas III

: silase, kelas IV : sumber energi, kelas V : sumber protein, kelasVI :

sumber mineral, kelas VII : sumber vitamin, kelas VIII : Pakan Tambahan

(feed additive).

2. Pengenalan bahan pakan perlu dilakukan untuk mengetahui suatu bahan

pakan ternak telah dipalsukan atau tidak.

3. Pada penyusunan ransum bahan pakan perlu diketahui beberapa hal,

antara lain : ransum tersebut nantinya akan digunakan untuk hewan apa,

berapa nutrisi yang dinutuhkan, bahan apakan apa saja yang bisa

digunakan serta kandungan nutrien bahan pakan tersebut.

5.2 Saran

Penggunaan waktu yang tepat dan efisien dalam melakukan praktikum ini

sangat diperlukan.

Page 46: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 46

DAFTAR PUSTAKA

Agustono, dkk. 2007. Pengantar Teknologi Pakan Ikan. Bagian Ilmu Peternakan

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya.

Mudjiman, A. 2004. Makanan Ikan Pengetahuan Lengkap Tentang Jenis-jenis

Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. 192 hal.

www.forum sains.com

www.udang-bbbap.com

http://teknopakan.blogspot.com/2008/04/teknologi-pembuatan-pelet.html

http://www.forumsains.com/

http://www.ristek.go.id

nutrisi.awardspace.com/download/MANAJEMEN%20PAKAN.pdf

Page 47: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 47

Lampiran

Tugas Individu :

Nama : Nur Safrida Fandina

NIM : 060610031P

1. Kebutuhan pakan dengan isoprotein (berat barley 7 gram) dengan protein

50%.

A. Perhitungan Untuk 100 gram

No. Bahan % Protein Berat(gram) Protein (%)

1. Premix 0 2 0

2. Tepung kanji 0 4 0

3. Tetes 4 2 2/100 × 4 = 0,08 %

4. Tepung darah 80,1 10 10/100 × 80,1 = 8,01 %

5. Tepung cacing darah 56,6 10 10/100 × 56,6 = 5,66 %

6. Tepung barley 11,7 7 7/100 × 11,7 = 0,819 %

Jumlah 35 gram 14,569 %

Kekurangan kebutuhan = 100 gram – 35 gram = 65 gram

Kekurangan protein = 50 % – 14,569 % = 35,431 %

% kekurangan protein = 35,431 x 100 % = 54,51 %

65

Tepung ikan 63,8 44,31

Bekatul 10,20 9,29 +

53,6

54,51

Page 48: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 48

• Kekurangan bahan pakan untuk ransum pakan adalah 65 gram yang

terdiri atas tepung ikan dan bekatul :

a. Berat (gram) :

Tepung ikan = 44,31 x 65 gram = 53,73 gram

53,6

Bekatul = 9,29 x 65 gram = 11,27 gram +

53,6 65 gram

b. Persentase Protein (%) :

Tepung ikan = 53,73 x 63,8 = 34,28 %

100

Bekatul = 11,27 x 10,20 = 1,15 % +

100 35,43 % + 14,569 % = 49,999 % �50 %

B. Kebutuhan pakan untuk 500 gram :

Bahan Pakan Kebutuhan (gram)

Premix 2/100 x 500 = 10

Kanji 4/100 x 500 = 20

Tetes 2/100 x 500 = 10

Tepung darah 10/100 x 500 = 50

Tepung cacing darah 10/100 x 500 = 50

Tepung Barley 7/100 x 500 = 35

Total 175 gram

Tepung ikan 53,73/100 x 500 = 268,65

Bekatul 11,27/100 x 500 = 56,35

Total 500 gram

Page 49: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 49

C. Persentase Protein :

Bahan Pakan Protein (%)

Premix -

Kanji -

Tetes 2/100 x 4% = 0,08

Tepung darah 10/100 x 80,1% = 8,01

Tepung cacing darah 10/100 x 56,6% = 5,66

Tepung Barley 7/100 x 11,7 % = 0,819

Tepung ikan 53,73/100 x 63,8% = 34,28

Bekatul 11,27/100 x 10,20% = 1,15

Jumlah 49,999% ���� 50%

Pembuktian :

Bahan Pakan Protein (%)

Premix 10/500 x 100% = 2

Kanji 20/500 x 100% = 4

Tetes 10/500 x 100% = 2

Tepung darah 50/500 x 100% = 10

Tepung cacing darah 50/500 x 100% = 10

Tepung Barley 35/500 x 100% = 7

Tepung ikan 268,65/500 x 100% = 53,73

Bekatul 56,35/500 x 100% = 11,27

Jumlah 100%

Nama: Yusixka WS

NIM: 0606100060P

Page 50: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 50

2. Kebutuhan pakan dengan isoprotein (berat barley 15 gram) dengan

protein 50%.

A. Kebutuhan bahan pakan untuk pembuatan 100gr dengan protein

50%

No % Bahan Pakan Kebutuhan

(gr)

Protein (%)

1 2 Premix 2 -

2 2 Tetes 2 2 x 4\100 = 0.08

3 4 Kanji 4 -

4 10 Tepung darah 10 10 x 80.1\100=8.01

5 10 Tepung cacing darah 10 10 x 56.6\100= 5.66

6 15 Tepung barley 15 15 x 11.7\100=1.755

Total 43 = 15.5

kekurangan kebutuhan =100 – 43 = 57gram

kekurangan Protein = 50 -15.5 = 34,5%

% kekurangan protein = 34.5\ 57 x 100% =60.5%

Tepung Ikan 63,8 50.3

Bekaul 10,2 3,3 +

53,6

Protein suplemen ( tepung ikan ) =50.3\53.6 x 57 = 53,5gram

Bekatul = 3.3\ 53.6 x 57 = 3,5 gram +

Total = 57 gram

60,5

Page 51: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 51

Kebutuhan bahan pakan untuk pembuatan 500gr dengan protein 50%

No Bahan pakan Kebutuhan (gr)

1 Premix 2\100 x500 =10

2 Tetes 2\100 x 500 = 10

3 Kanji 4\100 x 5 =20

4 Tepung darah 10\100 x 5 =50

5 Tepung cacing darah 10\100 x 5 = 50

6 Tepung barley 15\100 x 5 = 75

7 Tepung ikan 53.5\100 x 5 = 267.5

8 Bekatul 3.5\100 x 5 = 16.5

Total 500gr

Nama : REISTA HERWIYANTI

NIM : 060610080P

No % Bahan Pakan Kebutuhan

(gr)

Protein (%)

1 2 Premix 2 -

2 2 Tetes 2 2 x 4\100 = 0.08

3 4 Kanji 4 -

4 10 Tepung darah 10 10 x 80.1\100=8.01

5 10 Tepung cacing darah 10 10 x 56.6\100= 5.66

6 15 Tepung barley 15 15 x 11.7\100=1.755

7 53.

5

Tepung ikan 53.5 53.5 x 63.8\100

=34.2

8 3.5 Bekatul 3.5 3.5 x 10.2\100 =0.3

Total 100 = 50

Page 52: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 52

3. Kebutuhan pakan dengan isoprotein untuk barley (berat barley 13 gram)

dan protein untuk ikan kakap putih 50%

Bahan % Protein Berat (gr) % Protein

Premix 0 2 -

Tepung kanji 0 4 -

Tetes 4 2 2/100 x 4 = 0,08 %

Tepung darah 80,1 10 10/100x80,1= 8,01 %

Tepung cacing darah 56,6 10 10/100x56,6= 5,66 %

Barley 11,7 13 + 7/100x11,7= 1,521 % +

41 gram 15,271%

Kekurangan kebutuhan = 100 – 41 = 59 gram

Kekurangan protein = 50 – 15,271 = 34,729 %

% kekurangan protein = 34,729 X 100 % = 58,86 %

59

Tepung ikan 63,8 48,66

58,86

Bekatul 10,20 4,94 +

53,6

• Berat

Tepung ikan : 48,66 X 59 gr = 53,56 gr

53.6

Bekatul : 4,94 X 59 gr = 5,44 gr +

53,6 59 gram

• % Protein

Tepung ikan = 53,56 X 63,8 % = 34,17 %

100

Bekatul = 11,27 X 10,20 % = 0,55 % +

100 34,72 %

B. Untuk pembuatan pakan sebanyak 500 gram, maka dibutuhkan :

Bahan Pakan Berat (gram)

Premix = 2/100 x 500 = 10 gr

Tp. Kanji = 4/100 x 500 = 20 gr

Tetes = 2/100 x 500 = 10 gr

Page 53: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 53

Tp. Darah = 10/100 x 500 = 50 gr

Tp. Cacing darah = 10/100 x 500 = 50 gr

Tp. Barley = 7/100 x 500 = 35 gr

Tp. Ikan = 53,56/100 x 500 = 267,8 gr

Bekatul = 5,44/100 x 500 = 27,2 gr

Total 500 gram

C. Persentase protein total :

Bahan Pakan Protein (%)

Tetes = 0,08 %

Tepung darah = 8,01 %

Tepung cacing darah = 5,66 %

Tepung Barley = 1,521 %

Tepung ikan = 34,17 %

Bekatul = 0,55 %

Total 49,991 % ���� 50 %

Page 54: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 54

Nama : Rena Wilis Putri

NIM : 060610112P

4. Kebutuhan pakan dengan isoprotein untuk barley (berat barley 9 gram)

dan protein untuk ikan kakap putih 50%

A. Perhitungan Untuk 100 gram

No. Bahan % Protein Berat(gram) Protein (%)

1. Premik 0 2 0

2. Tepung kanji 0 4 0

3. Tetes 4 2 2/100 × 4 = 0,08 %

4. Tepung darah 80,1 10 10/100 × 80,1 = 8,01 %

5. Tepung cacing darah 56,6 10 10/100 × 56,6 = 5,66 %

6. Tepung barley 11,7 9 9/100 × 11,7 =1,053 %

Jumlah 37 gram 14,803 %

Kekurangan kebutuhan = 100 gram – 37 gram = 63 gram

Kekurangan protein = 50 % – 14,803 % = 35,197 %

% kekurangan protein = 35,197 x 100 % = 55,87 %

63

Tepung ikan 63,8 45,67

Bekatul 10,20 7,93 +

53,6

• Kekurangan bahan pakan untuk ransum pakan adalah 63 gram yang

terdiri atas tepung ikan dan bekatul :

a. Berat (gram) :

Tepung ikan = 45,67 x 63 gram = 53,68 gram

53,6

55,87

Page 55: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 55

Bekatul = 7,93 x 63 gram = 9,32 gram +

53,6 63 gram

b. Persentase Protein (%) :

Tepung ikan = 53,68 x 63,8 = 34,24 %

100

Bekatul = 9,32 x 10,20 = 0,95 % +

100 35,19 % + 14,803 % = 49,993 % �50 %

B. Kebutuhan pakan untuk 500 gram :

Bahan Pakan Kebutuhan (gram)

Premix 2/100 x 500 = 10

Kanji 4/100 x 500 = 20

Tetes 2/100 x 500 = 10

Tepung darah 10/100 x 500 = 50

Tepung cacing darah 10/100 x 500 = 50

Barley 9/100 x 500 = 45

Total 185 gram

Tepung ikan 53,68/100 x 500 = 268,4

Bekatul 9,32/100 x 500 = 46,6

Total 500 gram

• Pembuktian

Bahan Pakan Protein (%)

Premix 10/500 x 100% = 2

Kanji 20/500 x 100% = 4

Tetes 10/500 x 100% = 2

Tepung darah 50/500 x 100% =10

Tepung cacing darah 50/500 x 100% = 10

Barley 45/500 x 100% = 9

Tepung ikan 268,4/500 x 100% = 53,68

Bekatul 46,6/500 x 100% = 9,32

Jumlah 100%

Page 56: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 56

Nama : ANDRE REKASANA

NIM : 060610142P

5. Protein ikan kakap putih : 50% dan berat barley 17 gram (isoprotein).

No. Bahan % Protein Berat(gram) Protein (%)

1. Premik 0 2 0

2. Tepung kanji 0 4 0

3. Tetes 4 2 2/100 × 4 = 0,08 %

4. Tepung darah 80,1 10 10/100 × 80,1 = 8,01 %

5. Tepung cacing darah 56,6 10 10/100 × 56,6 = 5,66 %

6. Tepung barley 11,7 17 17/100 × 11,7 = 1,989 %

Jumlah 45 gram 15,739 %

Penyusunan ransum pakan 100 gr, baru diperoleh 45 gr dengan protein 15.739%.

Jadi, Kekurangan 55 gr (dari 100 gr – 45 gr), dengan protein 34.261% (dari 50%

- 15.739%)

• Kekurangan dalam persen protein yang harus dipenuhi untuk ransum pakan

adalah 34.261/55 x 100% = 63.3 %.

• Bahan yang akan digunakan untuk melengkapi kekurangan penyususnan 100

gr adalah tepung ikan dan bekatul.

Page 57: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 57

Protein tepung ikan 63.8 52,1

Protein bekatul 10.20 1,5 +

53.6

• Kekurangan bahan pakan untuk ransum pakan adalah 55 gr yang terdiri atas

tepung ikan dan bungkil kedelai.

Untuk tepung ikan : 52,1/53.6 x 55 gr = 53.46 gr

Untuk bekatul : 1,5/53.6 x 55 gr = 1,54 gr +

55 gr

% protein tepung ikan : 53.46/100 x 63.8 = 34,11%

% protein bekatul : 1,54/100 x 10.20 = 0,16 % +

34,27 %

A. Untuk pembuatan pakan sebanyak 500 gr, maka dibutuhkan :

Bahan Pakan Berat (gram)

Premix = 2/100 x 500 = 10 gr

Tepung Kanji = 4/100 x 500 = 20 gr

Tetes = 2/100 x 500 = 10 gr

Tp. Darah = 10/100 x 500 = 50 gr

Tp. Cacing darah = 10/100 x 500 = 50 gr

Tp. Barley = 17/100 x 500 = 85 gr

Tp. Ikan = 53.46/100 x 500 = 267,3 gr

Bekatul = 1,54/100 x 500 = 7,7 gr

Total 500 gram

B. Persentase Protein :

62,3

Page 58: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 58

Bahan Pakan Protein (%)

Premix -

Kanji -

Tetes 2/100 x 4 = 0.08%

Tepung darah 10/100 x 80.1 = 8.01%

Tepung cacing darah 10/100 x 56.6 = 5.66 %

Tepung Barley 17/100 x 11.7 = 1,989%

Tepung ikan 53.46/100 x 63.8 = 34,11%

Bekatul 1,54/100 x 10.20 = 0,16 %

Jumlah 50%

Nama : IMA SETYORINI

NIM : 060610174P

6. Kebutuhan Pakan dengan Beda Protein 35%

% Bahan Pakan Kebutuhan % Prot Protein

10 Premix 2 0 -

10 Tepung Kanji 4 0 -

10 Tetes 2 4 2/100 x 4 = 0,08

10 Tepung darah 10 80,1 10/100 x 80,1 = 8,01

%

10 Tepung cacing 10 56,6 10/100 x 56.6 = 5,66 %

Page 59: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 59

Darah

10 Barley 10 11.7 10/100 x 11,7 = 1,17 %

Jumlah 38 gram 14,92 %

Kekurangan kebutuhan = 100-38 = 62 gram

Kekurangan protein = 35-14,92 = 20,08 %

% kekurangan protein = 20,08/62 x 100% = 32,38%

Tepung ikan 63,8 22,18

Bekatul 10,2 31,42 +

53,6

Berat

Tepung ikan = 22,18 x 62 gram = 25,66 gram

53,6

Bekatul = 31,42 x 62 gram = 36,34 gram +

53,6 62 gram

% Protein

Tepung ikan = 25,66 x 63,8 = 16,37 %

100

Bekatul = 36,34 x 10,20 = 3,71 % +

100 20,08 % + 14,92% = 35%

Kebutuhan Pakan 500 gram

Bahan Pakan Kebutuhan (gram)

Premix 2/100 x 500 = 10

Kanji 4/100 x 500 = 20

Tetes 2/100 x 500 = 10

Tepung darah 10/100 x 500 = 50

Tepung cacing darah 10/100 x 500 = 50

Barley 10/100 x 500 = 50

Tepung ikan 25,56/100 x 500 = 128,3

Bekatul 36,34/100 x 500 = 181,7

32,38

Page 60: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 60

Jumlah 500 gram

Pembuktian

Bahan Pakan Pembuktian

Premix 10/500 x 100% = 2

Kanji 20/500 x 100% = 4

Tetes 10/500 x 100% = 2

Tepung darah 50/500 x 100% =10

Tepung cacing darah 50/500 x 100% = 10

Barley 50/500 x 100% = 10

Tepung ikan 128,3/500 x 100% = 25,56

Bekatul 181,7/500 x 100% = 36,34

Jumlah 100%

Nama : Ryan Yudha

NIM : 060610179 P

7. Kebutuhan pakan dengan beda protein 43%

A. Perhitungan Untuk 100 gram

No. Bahan % Protein Berat(gram) Protein (%)

1. Premik 0 2 0

2. Tepung kanji 0 4 0

3. Tetes 4 2 2/100 × 4 = 0,08 %

4. Tepung darah 80,1 10 10/100 × 80,1 = 8,01 %

Page 61: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 61

5. Tepung cacing darah 56,6 10 10/100 × 56,6 = 5,66%

6. Tepung barley 11,7 10 10/100 × 11,7 = 1,17%

Jumlah 38 gram 14,92 %

Kekurangan kebutuhan = 100 gram – 38 gram = 62 gram

Kekurangan protein = 50 % - 14,92 % = 28,08 %

% kekurangan protein = 28,08 x 100 % = 45,29 %

62

Tepung ikan 63,8 35,09

Bekatul 10,20 18,51 +

53,6

• Kekurangan bahan pakan untuk ransum pakan adalah 62 gram yang

terdiri atas tepung ikan dan bekatul :

a. Berat (gram) :

Tepung ikan = 35,09 x 62 gram = 40,59 gram

53,6

Bekatul = 18,51 x 62 gram = 21,41 gram +

53,59 62 gram

b. Persentase Protein (%) :

Tepung ikan = 40,59 x 63,8 = 25,89 %

100

Bekatul = 21,41 x 10,20 = 2,18 % +

100 28,07 % + 14,92 % = 42,99 % �43 %

C. Kebutuhan pakan untuk 500 gram :

Bahan Pakan Kebutuhan (gram)

Premix 2/100 x 500 = 10

Kanji 4/100 x 500 = 20

Tetes 2/100 x 500 = 10

Tepung darah 10/100 x 500 = 50

45,29

Page 62: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 62

Tepung cacing darah 10/100 x 500 = 50

Barley 10/100 x 500 = 50

Total 190 gram

Tepung ikan 40,59/100 x 500 = 202,95

Bekatul 21,41/100 x 500 = 107,05

Total 500 gram

• Pembuktian

Bahan Pakan Protein (%)

Premix 10/500 x 100% = 2

Kanji 20/500 x 100% = 4

Tetes 10/500 x 100% = 2

Tepung darah 50/500 x 100% =10

Tepung cacing darah 50/500 x 100% = 10

Barley 50/500 x 100% = 10

Tepung ikan 202,95/500 x 100% = 25,89

Bekatul 107,05/500 x 100% = 2,18

Jumlah 100%

Page 63: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 63

Nama : Azizatuz Zahro

NIM : 060610211 P

8. Kebutuhan Pakan dengan Beda Protein 40%

% Bahan Pakan Kebutuhan (gr) % Prot Protein

10 Premix 2 0 -

10 Tepung Kanji 4 0 -

10 Tetes 2 4 2/100 x 4 = 0,08%

10 Tepung darah 10 80,1 10/100 x 80,1 = 8,01 %

10 T. cacing Darah 10 56,6 10/100 x 5,66 = 5,66 %

10 Barley 10 11.7 10/100 x 11,7 = 1,17 %

Jumlah 38 gram 14,92 %

Kekurangan kebutuhan = 100 - 38 = 62 gram

Kekurangan protein = 40 - 14,92 = 25,08%

% kekurangan protein = 25,08/62 x 100% = 40,45%

Tepung ikan 63,8 30,25

Bekatul 10,20 23,35 +

53,6

Berat

Tepung ikan = 30,25 x 62 gram = 35 gram

53,6

Bekatul = 23,35 x 62 gram = 27 gram +

32,38

Page 64: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 64

53,6 62 gram

% Protein

Tepung ikan = 35 x 63,8 = 22,33 %

100

Bekatul = 27 x 10,20 = 2,754 % +

100 25,08 % + 14,92% = 40%

Kebutuhan Pakan 500 gram

Bahan Pakan Kebutuhan (gram)

Premix 2/100 x 500 = 10

Kanji 4/100 x 500 = 20

Tetes 2/100 x 500 = 10

Tepung darah 10/100 x 500 = 50

Tepung cacing darah 10/100 x 500 = 50

Barley 10/100 x 500 = 50

Tepung ikan 35/100 x 500 = 175

Bekatul 27/100 x 500 = 135

Jumlah 500 gram

Pembuktian

Bahan Pakan Pembuktian

Premix 10/500 x 100% = 2

Kanji 20/500 x 100% = 4

Tetes 10/500 x 100% = 2

Tepung darah 50/500 x 100% =10

Tepung cacing darah 50/500 x 100% = 10

Barley 50/500 x 100% = 10

Page 65: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 65

Tepung ikan 175/500 x 100% = 35

Bekatul 135/500 x 100% = 27

Jumlah 100%

Nama : Retno Wulandari

NIM : 060610225 P

9. � Beda protein (45%)

No. Bahan % Protein Gram Protien (%)

1. Premik 0 2 0

2. Tep. Kanji 0 4 0

3. Tetes 4 2 2/100 × 4 = 0,08

4. Tep. Darah 80,1 10 10/100 × 80,1= 8,01

5. Tep. Cacing darah 56,6 10 10/100 × 56,6 = 5,66

6. Tep. Barley 11,7 10 10/100 × 11,7 = 1,17

Jumlah 38 gr 14,88

Kekurangan kebutuhan = 100 – 38 = 62 gr

Kekurangan protein = 45 – 14,88 = 30,12 %

% kekurangan protein` = 30,12 × 100% = 48,58

62

Tepung Ikan 63,8 38,38

Bekatul 10,20 15,22 +

53,6

Berat (Gram)

48,58

Page 66: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 66

Tepung Ikan = 38,38 × 62 = 44,39 gr

53,6

Bekatul = 15,22 × 62 = 17,61 gr +

53,6 62 gr

Protein (%)

Tepung Ikan = 44,39 × 63,8 = 28,32 %

100

Bekatul = 17,61 × 10,20 = 1,80 % +

100 30,12 % + 14,88% = 45%

Kebutuhan pakan untuk 500 gr :

Bahan Jumlah (gr)

Premik 2/100 × 500 10

Tep. Kanji 4/100 × 500 20

Tetes 2/100 × 500 10

Tep. Darah 10/100 × 500 50

Tep. Cacing darah 10/100 × 500 50

Tep. barley 10/100 × 500 50

Jumlah 190 gr

Tep. Ikan 44,39/100 × 500 221,95 gr

Bekatul 17,61/100 × 500 88,05 gr

Total 500 gr

Pembuktian

Bahan Berat Jumlah (%)

Premik 10/ 500 × 100% 2%

Tep. Kanji 20/ 500 × 100% 4%

Tetes 10/500 × 100% 4%

Tep. Darah 50/500 × 100% 10%

Page 67: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 67

Tep. Cacing darah 50/500 × 100% 10%

Tep. barley 50/500 × 100% 10%

Tep. Ikan 221,95/500 × 100% 44,39%

Bekatul 88,05/500 × 100% 17,61%

Total 100%

Nama : Selvi Lely

NIM : 060610246 P

10. Kebutuhan pakan dengan beda protein 37 % :

A. Perhitungan Untuk 100 gram

No. Bahan % Protein Berat(gram) Protein (%)

1. Premik 0 2 0

2. Tepung kanji 0 4 0

3. Tetes 4 2 2/100 × 4 = 0,08 %

4. Tepung darah 80,1 10 10/100 × 80,1 = 8,01 %

5. Tepung cacing darah 56,6 10 10/100 × 56,6 = 5,66%

6. Tepung barley 11,7 10 10/100 × 11,7 = 1,17%

Jumlah 38 gram 14,92 %

Kekurangan kebutuhan = 100 gram – 38 gram = 62 gram

Kekurangan protein = 50 % – 14,92 % = 22,08 %

% kekurangan protein = 22,08 x 100 % = 35,61 %

62

Tepung ikan 63,8 25,41

Bekatul 10,20 28,19 +

35,61

Page 68: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 68

53,6

Kekurangan bahan pakan untuk ransum pakan adalah 62 gram yang terdiri atas

tepung ikan dan bekatul :

Berat (gram) :

Tepung ikan = 25,41 x 62 gram = 29,39 gram

53,6

Bekatul = 28,19 x 62 gram = 32,61 gram +

53,59 62 gram

Persentase Protein (%) :

Tepung ikan = 29,39 x 63,8 = 18,75 %

100

Bekatul = 32,61 x 10,20 = 3,33 % +

100 22,08 % + 14,92 % � 37 %

Kebutuhan pakan untuk 500 gram :

Bahan Pakan Kebutuhan (gram)

Premix 2/100 x 500 = 10

Kanji 4/100 x 500 = 20

Tetes 2/100 x 500 = 10

Tepung darah 10/100 x 500 = 50

Tepung cacing darah 10/100 x 500 = 50

Barley 10/100 x 500 = 50

Total 190 gram

Page 69: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 69

Tepung ikan 29,39/100 x 500 = 146,95

Bekatul 32,61/100 x 500 = 163,05

Total 500 gram

Data Hasil Ransum Pakan dengan Isoptotein Barley yang Berbeda-beda dan

Beda Protein Untuk Kebutuhan Ikan Kakap Putih.

1. Kebutuhan pakan dengan isoprotein (berat barley 7 gram) dengan protein

50 %.

A. Kebutuhan pakan untuk 500 gram :

Bahan Pakan Kebutuhan (gram)

Premix 2/100 x 500 = 10

Kanji 4/100 x 500 = 20

Tetes 2/100 x 500 = 10

Tepung darah 10/100 x 500 = 50

Tepung cacing darah 10/100 x 500 = 50

Tepung Barley 7/100 x 500 = 35

Total 175 gram

Tepung ikan 53,73/100 x 500 = 268,65

Bekatul 11,27/100 x 500 = 56,35

Total 500 gram

B. Persentase Protein :

Bahan Pakan Protein (%)

Premix -

Kanji -

Tetes 2/100 x 4% = 0,08

Page 70: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 70

Tepung darah 10/100 x 80,1% = 8,01

Tepung cacing darah 10/100 x 56,6% = 5,66

Tepung Barley 7/100 x 11,7 % = 0,819

Tepung ikan 53,73/100 x 63,8% = 34,28

Bekatul 11,27/100 x 10,20% = 1,15

Jumlah 49,999% ���� 50%

2. Kebutuhan pakan dengan isoprotein untuk barley (berat barley 9 gram)

dan protein untuk ikan kakap putih 50%

A. Kebutuhan pakan untuk 500 gram :

Bahan Pakan Kebutuhan (gram)

Premix 2/100 x 500 = 10

Kanji 4/100 x 500 = 20

Tetes 2/100 x 500 = 10

Tepung darah 10/100 x 500 = 50

Tepung cacing darah 10/100 x 500 = 50

Tepung Barley 9/100 x 500 = 45

Total 185 gram

Tepung ikan 53,68/100 x 500 = 268,4

Bekatul 9,32/100 x 500 = 46,6

Total 500 gram

B. Persentase Protein :

Bahan Pakan Protein (%)

Premix 10/500 x 100% = 2

Kanji 20/500 x 100% = 4

Tetes 10/500 x 100% = 2

Tepung darah 50/500 x 100% =10

Tepung cacing darah 50/500 x 100% = 10

Tepung Barley 45/500 x 100% = 9

Tepung ikan 268,4/500 x 100% = 53,68

Bekatul 46,6/500 x 100% = 9,32

Jumlah 100%

Page 71: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 71

3. Kebutuhan pakan dengan isoprotein untuk barley (berat barley 13 gram)

dan protein untuk ikan kakap putih 50%

A. Untuk pembuatan pakan sebanyak 500 gram, maka dibutuhkan :

Bahan Pakan Berat (gram)

Premix = 2/100 x 500 = 10 gr

Tp. Kanji = 4/100 x 500 = 20 gr

Tetes = 2/100 x 500 = 10 gr

Tp. Darah = 10/100 x 500 = 50 gr

Tp. Cacing darah = 10/100 x 500 = 50 gr

Tp. Barley = 7/100 x 500 = 35 gr

Tp. Ikan = 53,56/100 x 500 = 267,8 gr

Bekatul = 5,44/100 x 500 = 27,2 gr

Total 500 gram

B. Persentase protein total :

Bahan Pakan Protein (%)

Tetes = 0,08 %

Tepung darah = 8,01 %

Tepung cacing darah = 5,66 %

Tepung Barley = 1,521 %

Tepung ikan = 34,17 %

Bekatul = 0,55 %

Total 49,991 % ���� 50 %

4. Kebutuhan pakan dengan isoprotein (berat barley 15 gram).

A. Kebutuhan pakan untuk 500 gram :

No % Bahan Pakan Kebutuhan (gr) Protein (%)

Page 72: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 72

B. Kebutuhan bahan pakan untuk pembuatan 500 gram dengan protein

50%

No Bahan pakan Kebutuhan (gr)

1 Premix 2\100 x500 =10

2 Tetes 2\100 x 500 = 10

3 Kanji 4\100 x 5 =20

4 Tepung darah 10\100 x 5 =50

5 Tepung cacing darah 10\100 x 5 = 50

6 Tepung barley 15\100 x 5 = 75

7 Tepung ikan 53.5\100 x 5 = 267.5

8 Bekatul 3.5\100 x 5 = 16.5

Total 500gr

5. Protein ikan kakap putih : 50% dan berat barley 17 gram (isoprotein).

A. Untuk pembuatan pakan sebanyak 500 gr, maka dibutuhkan :

Bahan Pakan Berat (gram)

Premix = 2/100 x 500 = 10 gr

Tepung Kanji = 4/100 x 500 = 20 gr

Tetes = 2/100 x 500 = 10 gr

Tp. Darah = 10/100 x 500 = 50 gr

Tp. Cacing darah = 10/100 x 500 = 50 gr

Tp. Barley = 17/100 x 500 = 85 gr

Tp. Ikan = 53.46/100 x 500 = 267,3 gr

1 2 Premix 2 -

2 2 Tetes 2 2 x 4\100 = 0.08

3 4 Kanji 4 -

4 10 Tepung darah 10 10 x 80.1\100=8.01

5 10 Tepung cacing darah 10 10 x 56.6\100= 5.66

6 15 Tepung barley 15 15 x 11.7\100=1.755

7 53.5 Tepung ikan 53.5 53.5 x 63.8\100 =34.2

8 3.5 bekatul 3.5 3.5 x 10.2\100 =0.3

total 100 = 50

Page 73: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 73

Bekatul = 1,54/100 x 500 = 7,7 gr

Total 500 gram

B. Persentase Protein :

Bahan Pakan Protein (%)

Premix -

Kanji -

Tetes 2/100 x 4 = 0.08%

Tepung darah 10/100 x 80.1 = 8.01%

Tepung cacing darah 10/100 x 56.6 = 5.66 %

Tepung Barley 17/100 x 11.7 = 1,989%

Tepung ikan 53.46/100 x 63.8 = 34,11%

Bekatul 1,54/100 x 10.20 = 0,16 %

Jumlah 50%

6. Kebutuhan Pakan dengan Beda Protein 35%

A. Kebutuhan Pakan 500 gram

Bahan Pakan Kebutuhan (gram)

Premix 2/100 x 500 = 10

Kanji 4/100 x 500 = 20

Tetes 2/100 x 500 = 10

Tepung darah 10/100 x 500 = 50

Tepung cacing darah 10/100 x 500 = 50

Tepung Barley 10/100 x 500 = 50

Tepung ikan 25,56/100 x 500 = 128,3

Bekatul 36,34/100 x 500 = 181,7

Jumlah 500 gram

Page 74: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 74

B. Persentase Protein :

Bahan Pakan Persentase Protein (%)

Premix 10/500 x 100% = 2

Kanji 20/500 x 100% = 4

Tetes 10/500 x 100% = 2

Tepung darah 50/500 x 100% =10

Tepung cacing darah 50/500 x 100% = 10

Tepung Barley 50/500 x 100% = 10

Tepung ikan 128,3/500 x 100% = 25,56

Bekatul 181,7/500 x 100% = 36,34

Jumlah 100%

7. Kebutuhan pakan dengan beda protein 37 % :

A. Kebutuhan pakan untuk 500 gram :

Bahan Pakan Kebutuhan (gram)

Premix 2/100 x 500 = 10

Kanji 4/100 x 500 = 20

Tetes 2/100 x 500 = 10

Tepung darah 10/100 x 500 = 50

Tepung cacing darah 10/100 x 500 = 50

Tepung Barley 10/100 x 500 = 50

Total 190 gram

Tepung ikan 29,39/100 x 500 = 146,95

Bekatul 32,61/100 x 500 = 163,05

Total 500 gram

B. Persentase Protein :

Bahan Pakan Persentase Protein (%)

Premix 10/500 x 100% = 2

Kanji 20/500 x 100% = 4

Page 75: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 75

Tetes 10/500 x 100% = 2

Tepung darah 50/500 x 100% =10

Tepung cacing darah 50/500 x 100% = 10

Tepung Barley 50/500 x 100% = 10

Tepung ikan 146,95/500 x 100% = 29,39

Bekatul 163,05/500 x 100% = 32,61

Jumlah 100%

8. Kebutuhan Pakan dengan Beda Protein 40%.

A. Kebutuhan Pakan 500 gram

Bahan Pakan Kebutuhan (gram)

Premix 2/100 x 500 = 10

Kanji 4/100 x 500 = 20

Tetes 2/100 x 500 = 10

Tepung darah 10/100 x 500 = 50

Tepung cacing darah 10/100 x 500 = 50

Tepung Barley 10/100 x 500 = 50

Tepung ikan 35/100 x 500 = 175

Bekatul 27/100 x 500 = 135

Jumlah 500 gram

B. Persentase Protein :

Bahan Pakan Persentase Protein (%)

Premix 10/500 x 100% = 2

Page 76: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 76

Kanji 20/500 x 100% = 4

Tetes 10/500 x 100% = 2

Tepung darah 50/500 x 100% =10

Tepung cacing darah 50/500 x 100% = 10

Tepung Barley 50/500 x 100% = 10

Tepung ikan 175/500 x 100% = 35

Bekatul 135/500 x 100% = 27

Jumlah 100%

9. Kebutuhan pakan dengan beda protein 43%

A. Kebutuhan pakan untuk 500 gram :

Bahan Pakan Kebutuhan (gram)

Premix 2/100 x 500 = 10

Kanji 4/100 x 500 = 20

Tetes 2/100 x 500 = 10

Tepung darah 10/100 x 500 = 50

Tepung cacing darah 10/100 x 500 = 50

Barley 10/100 x 500 = 50

Total 190 gram

Tepung ikan 40,59/100 x 500 = 202,95

Bekatul 21,41/100 x 500 = 107,05

Total 500 gram

B. Persentase Protein :

Bahan Pakan Protein (%)

Premix 10/500 x 100% = 2

Kanji 20/500 x 100% = 4

Page 77: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 77

Tetes 10/500 x 100% = 2

Tepung darah 50/500 x 100% =10

Tepung cacing darah 50/500 x 100% = 10

Tepung Barley 50/500 x 100% = 10

Tepung ikan 202,95/500 x 100% = 25,89

Bekatul 107,05/500 x 100% = 2,18

Jumlah 100%

10. Beda protein (45%)

A. Kebutuhan pakan untuk 500 gram :

Bahan Berat Jumlah (gr)

Premik 2/100 × 500 10

Tep. Kanji 4/100 × 500 20

Tetes 2/100 × 500 10

Tep. Darah 10/100 × 500 50

Tep. Cacing darah 10/100 × 500 50

Tep. barley 10/100 × 500 50

Jumlah 190 gr

Tep. Ikan 44,39/100 × 500 221,95 gr

Bekatul 17,61/100 × 500 88,05 gr

Total 500 gr

B. Persentase Protein :

Bahan Berat Jumlah (%)

Premik 10/ 500 × 100% 2%

Tep. Kanji 20/ 500 × 100% 4%

Tetes 10/500 × 100% 4%

Tep. Darah 50/500 × 100% 10%

Tep. Cacing darah 50/500 × 100% 10%

Tep. barley 50/500 × 100% 10%

Tep. Ikan 221,95/500 × 100% 44,39%

Bekatul 88,05/500 × 100% 17,61%

Total 100%

Page 78: Teknologi Pakan Ikan Buatan

http://fpk.unair.ac.id Page 78