membuat pakan modern.docx

13
 2014 Compile by FERY WIRAWAN 1/1/2014 BERTERNAK KAMBING ETAWA

Upload: hexceps

Post on 09-Oct-2015

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BERTERNAK KAMBING ETAWA

2014Compile byFERY WIRAWAN1/1/2014

BERTERNAK KAMBING ETAWA

Membuat Pakan ModernMembuat Pakan Fermentasi Ternak KambingDalam ternak budidaya kambing di era modern, diperlukan beberapa teknik dan kejelian dari para peternak kambing untuk mendapatkan hasil maksimal pada produksi kambing berkualitas. Selain faktor-faktor seperti cara pemilihan bibit kambing, cara membuat kandang, manajemen ternak dan banyak lagi faktor yang menentukan atas keberhasilan dalam beternak, pengadaan pakan kambing berkualitas sangat penting perannya dalam budidaya kambing pada umumnya. Salah satu bentuk inovasi yang menentukan dan paling dominan berpengaruh pada keberhasilan para peternak kambing modern adalah pengadaan pakan ternak dengan memanfaatkan limbah seperti jerami dan pohon pisang (debog). Proses pembuatannya yang sangat mudah membuat para peternak kambing tanpa perlu berpikir panjang untuk memeilih jenis pakan organik dan ampuh pada pertumbuhan kambing budidayanya.Pemanfaatan limbah sebagai pakan ternak kambing atau disebut pakan fermentasi yang memanfaatkan bakteri pada Starbio maupun EM4 yang digabungkan dengan limbah jerami, gedebog, rumput kering ataupun ampas kacang sebagai bahan makanan utama. Cara membuat pakan ternak kambing fermentasi (jerami, batang pohon pisang) sebenarnya cukup mudah. Cara pembuatan ini memang dibuat dengan sesederhana mungkin, namun hasilnya sangat luar biasa dan terbukti bisa menaikan berat badan kambing sekitar 24 kg selama waktu 10 hari. Cara fermentasi pada pakan ini banyak dimanfaatkan peternak sebagai pakan alternatif di musim kemarau, karena pada saat itu untuk mendapatkan bahan makanan utama terutama hijauan sangat sulit. Sehingga para peternak sudah mengantisipasinya dengan membuat pakan kambing fermentasi saat masih musim penghujan dimana bahan pokok untuk pakan masih melimpah.

Pakan alternatif ternak, hasil fermentasi jerami dan debogKelebihan pakan ternak kambing fermentasi:1. Memperbaiki sistem pencernaan kambing.2. Meningkatkan produksi susu kambing (terutama pada susu kambing etawa)3. Bobot ternak cepat bertambah secara alami, gemuk, dan sehat.4. Meningkatkan nafsu makan kambing5. Daging kambing lebih berisi serta rendah kolesterol.6. Kambing ternak lebih kebal dan tahan terhadap penyakit.7. Kotoran kambing tidak bau sehingga tidak mencemari udara lingkungan.8. Kotoran dan urine kambing lebih sedikit dan bisa digunakan sebagai pupuk kandang/biogas alami.Cara pembuatan pakan fermentasi kambing:1. Jerami/Pohon Pisang (debog, sebagai alternatif jerami) dipotong-potong/dicacah kecil-kecil. Lalu siapkan larutan dari gula dan parutan nanas dicampur dengan air untuk fermentasi basah (gedebog) 1 liter dan jumlah air untuk fermentasi kering (jerami) sebayak 10 liter.2. Di sisi lain, campurkan bahan utama yaitu jerami/pohon pisang, Ampas tahu dan Katul ke dalam wadah yang besar.3. Larutan yang berisi air, gula pasir dan parutan nanas 1 buah tadi aduk rata dan diamkan sejenak selama kurang lebih 15 menit. Kemudian masukan lagi larutan itu kedalam air 10 liter lalu siramkan secara merata ke dalam campuran pakan dalam wadah besar, kemudian sebagai tambahan taburkan garam dan aduk lagi terus menerus hingga semuanya tercampur rata.4. Masukan Pakan kedalam ember/drum plastik lalu tutup dengan terpal/plastik tujuannya agar kedap udara selama kurang lebih 1 hari jika menggunakan bahan jerami (Kering) dan jika menggunakan bahan batang pohon pisang/debog (Basah) cukup 1-3 jam.5. Pakan fermentasi siap untuk diberikan pada ternak kambing atau sapi setiap pagi dan sore

CARA MEMBUAT PAKAN KAMBING ATAU DOMBA DARI POHONPISANGPakan merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan dalam beternak. Syarat pakan yang diberikan harus berkualitas, mengandung zat atau materi yang dibutuhkan dengan komposisi yang seimbang. Bila syarat tersebut telah terpenuhi, pakan tersebut bisa disebut pakan berkualitas. Hal ini secara umum berlaku untuk semua hewan ternak, termasuk kambing dan domba.Di Indonesia, pakan yang umum diberikan oleh para peternak kambing dan domba adalah rumput. Rumput sepertinya sudah menjadi primadona sejak lama untuk jadi pakan kambing atau domba dan menjadi menu wajib. Sekarang saatnya kita memperbaharui jenis pakan primadona tersebut dengan pakan berkualitas agar tumbuh dan kembang ternak kita menjadi optimal. Sebagai referensi coba kita lihat kualitas dari beberapa jenis pakan yang sering para peternak pakai. Kandungan nutrisi yang terdapat dalam rumput dan tumbuhan lain tersebut dapat kita lihat dalam Tabel Kandungan Nutrisi Hijauan LegimunosaPada tulisan ini kita akan membuat pakan untuk kambing dan domba dengan kualitas nutrisi seimbang sesuai kebutuhan yang optimal. Coba anda lihat lagi tabel tadi, di sana terdapat berapa kebutuhan kambing atau domba terhadap nutrisi berupa karbohidrat, protein, vitamin maupun serat kasarnya. Pakan yang akan kita buat prinsipnya adalah proses fermentasi. Dengan melalui fermentasi, pakan akan mudah dicerna dan penyerapan nutrisi akan lebih baik.Berikut adalah cara yang sudah saya lakukan minggu kemarin (19 Januari 2014). Untuk kali ini kita akan membuat pakan dengan bahan baku pohon pisang, disebut juga gedebog pisang atau gebog. Melengkapi kebutuhan lainnya terhadap protein dan serat kasar, kita tambahkan ampas tahu dan dedak. Bahan-bahan tersebut adalah bahan yang mudah ditemui dan didapatkan. Untuk daerah yang kesulitan bahan-bahan tersebut dapat diganti dengan bahan sejenis, kita tinggal melihat saja pada tabel tadi jenis dan jumlahnya. Untuk proses fermentasi kita akan lakukan mengikuti pola HCS yang telah sukses diterapkan oleh rekan-rekan peternak kita misalnya di Jawa Tengah. Jenis fermentasi yang saya lakukan ini disebut fermentasi basah, artinya bahan bakunya tidak kering alias masih mengandung banyak air. Banyak pula yang menyebut pakan fermentasi ini dengan sebutan silase, atau ada yang sedikit salah menyebut esalasemaksudnya mungkin sama, yang penting jangan menyebut etalase saja.heheBaiklah, tanpa panjang lebar lagi kita lakukan pembuatan pakan ternak ala HCS ini. Untuk yang pertama, seperti biasa kita lakukan persiapan-persiapan. Apa saja yang harus dipersiapkan ? Ini dia.1. Persiapan Peralatan Terpal, sebagai alas untuk pencampuran bahan Timbangan, untuk menimbang bahan. Jenis timbangan terserah anda. Gelas ukur plastik. Kemarin saya pakai yang 1000 ml, gunanya ya untuk ngukur berapa liter air yang dibutuhkan. Alat lain bisa dipakai, misalnya pakai gayung ukuran 1 liter. Saya lebih senang pakai ini karena skala volume-nya lebih jelas. Ember plastik kapasitas minimal 5 liter Sekop atau alat apa saja yang fungsinya untuk membantu saat pencampuran bahan Sprayer, saya memakai sprayer dengan kapasitas 5 liter. Sudah dilengkapi pompa biar ga pegel tangan. Fungsinya biar nanti larutan SOC bisa tersebar merata. Tong plastik atau kantong plastik, untuk tempat fermentasi bahan-bahan Golok, atau pisau, atau parang, terserah anda, fungsinya nanti untuk mencacah atau mengiris gedebog pisang.2. Persiapan BahanSiapkan bahan-bahan sesuai tabel berikut. Untuk pembuatan pakan dengan jumlah yang berbeda, jumlah takaran bahan-bahan bisa disesuaikan.NAMA BAHANJUMLAH (TAKARAN)

Pohon Pisang100 kg

Ampas Tahu15 kg

Dedak/katul3 kg

Gula Pasir100 gram

Garam250 gram

SOC HCS30 cc (3 tutup botol SOC)

3. CARA PEMBUATANa) Hamparkan terpal di tempat teduh, maksudnya biar kita tidak kepanasan selama pengerjaan, dan mengurangi resiko rusak atau matinya inokulum.b) Di atas terpal tadi, dengan beralaskan kayu, pohon pisang dipotong-potong sampai ukuran kurang lebih 3 x 4 cmc) Kemudian campurkan ke dalam pohon pisang yang sudah dipotong-potong tadi masing-masing ampas tahu dan dedak. Campur dan aduk sampai merata.d) Buat larutan bibit fermentasi dengan cara : 30 cc SOC HCS (3 tutup botol SOC) dimasukkan ke dalam 1 (satu) liter air, tambahkan 100 gram gula pasir lalu diaduk sampai larut. Larutan ini kemudian didiamkan selama 15 menit.e) Setelah 15 menit, larutan bibit fermentasi tadi dimasukkan ke dalam 10 liter air (pakai ember). Aduk sampai larut.f) Larutan baru tersebut kemudian masukkan ke dalam sprayer dan disemprotkan ke dalam bahan pakan (potongan pohon pisang dkk.) secara merata sambil diaduk.g) Kemudian taburkan 250 gram garam ke dalam bahan sambil diaduk secara merata.h) Langkah terakhir, masukkan bahan pakan tersebut ka dalam tong plastik atau kantong plastik dan ditutup rapat (kedap udara) selama 1-3 jam.i) Setelah selesai, pakan hasil fermentasi tersebut siap diberikan pada ternak kambing atau domba.4. KETERANGANa) Sebelum pakan buatan diberikan pada ternak, terlebih dahulu bersihkan ternak (mandi) dan kandangnya. Bila perlu, ternak diberi vitamin B terlebih dahulu atau dicekok/dicontang dengan 2-3 cc (1 tutup botol) SOC HCS agar nafsu makannya meningkat.b) Masukkan kambing atau domba ke dalam kandang dan biarkan dulu untuk adaptasi dan JANGAN DIBERI MAKANc) Untuk proses adaptasi, pertama-tama berikan pakan buatan dicampur dengan pakan biasa yang telah disemprot SOC HCS.d) Selama 1 7 hari, tiap pagi ternak diberi pakan seperti biasa yang telah disemprot SOC HCS, sore harinya diberi pakan buatan agar terbiasa. Selanjutnya akan normal dengan pakan buatan.e) Pengalaman saya, kecepatan adaptasi kambing atau domba berbeda-beda. Ada yang pada saat pertama diberi langsung menyukai pakan buatan ini, namun ada pula yang perlu waktu sampai 2 hari untuk adaptasi sampai benar-benar berpindah ke pakan buatan.f) Satu hal lagi, atur kadar air jangan terlalu tinggi. Bila terlalu tinggi atau basah, hasil fermentasi tidak optimal dan kurang tahan lama.5. MANFAAT PAKAN HASIL FERMENTASI BASAHa) Pakan hasil fermentasi akan lebih mudah dicerna sehingga penyerapan nutrisi bisa optimalb) Dengan pola ini, kebutuhan nutrisi dalam pakan sudah terpenuhi sehingga pertumbuhan ternak akan lebih cepat dibandingkan dengan diberi pakan biasa (rumput), biasanya pertumbuhan 2 4 kali meningkat dibandingkan pakan biasa. Rata-rata 2,5 14 kg/minggu, sedangkan tanpa SOC rata-rata 2,5 kg/bulan.c) Daging ternak tidak banyak mengandung lemak karena komposisi pakan sudah ideald) Nutrisi pakan berupa vitamin tercukupi dengan adanya kandungan SOC HCS dalam pakane) Limbah kotoran ternak tidak bau seperti kalau diberi pakan biasa. Dengan demikian lingkungan akan tetap sehat. Silahkan bandingkan.f) Menghilangkan kebiasaan mencari rumput atau ngarit dan angon.catatan : sebagai dasar tentang fermentasi ini, anda dapat membaca pula DI SINIBERIKUT BEBERAPA FOTO PROSES PEMBUATAN PAKAN KAMBING DENGAN FERMENTASI BASAH

PAKAN FERMENTASI UNTUK KAMBINGPakan fermentasi didapat dengan melakukan fermentasi dengan bakteri seperti Starbio atau EM4 pada bahan baku seperti jerami, rumput kering atau bungkil / ampas. Beberapa cara pembuatan pakan fermentasi antara lain fermentasi jerami, bokashi, fermentasi hbijauan dan pakan lengkap.Salah satu permasalahan dalam pengembangan ternak Kambing dan domba adalah ketersediaan pakan, terutama pada musim kemarau.Karena itu, perlu suatu trobosan dalam mengatasi masalah pakan.Salah satu upaya trobosan tersebut adalah dengan menggunakan teknologi fermentasi. Dengan fermentasi, kita dapat memanfaatkan hasil samping budidaya tanaman pangan dan perkebunan masih mudah didapat dalam jumlah banyak di sekitar kita.Di samping itu, Pakan hijau yang melimpah saat musim penghujan bisa difermentasi sebagai persediaan pakan, terutama jika pakan hijau berkurang di musim kemarau.Keuntungan Pakan FermentasiMemberikan pakan fermentasi kepada ternak mempunyai banyak keuntungan, yaitu: Meningkatkan nafsu makan sehingga penggemukan semakin cepat Memperbaiki proses pencernakan Lebih kebal terhadap penyakit Meningkatkan produksi susu Menjadikan susu dan daging kambing menjadi tidak prengus Mengurangi bau kotoran dan air kencing Kotoran menjadi lebih sedikit karena pakan menjadi tercerna dengan baikPenggunaan hijauan fermentasi juga dapat menghilangkan efek buruk yang sering menyertai pemberian hijauan segar. Contohnya, rumput yang terlalu muda atau yang basah terkena air hujan sering membuat kambing mencret. Kambing sering kembung jika memakan legum muda atau jenis tertentu. Tak kalah penting, beberapa peternak membuktikan kasus cacingan menurun semenjak menggunakan pakan fermentasi.1. Fermentasi Jerami Sistem SiloBahan dan Ukuran 1000 Kg : jerami padi atau jerami jagung atau jerami kedelai (titen Jawa) 20-25 Lt : tetes bila tidak ada dapat diganti gula 6-7 Lt : STARBIO, bila di daerah belum ada dapat diganti dengan EM4. 5-6 Kg : Urea untuk menambah kandungan protein makanan 250-300 Lt. : Air untuk melarutkan starbiodan tetes/15Lt untuk jerami basahPeralatan Silo tempat untuk fermentasi dapat berupa tembok semen, bis semen, drum sesuai kemampuan dan jumlah ternak Alat pemotong sabit atau sejenisnya Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastikCara Membuata. Sediakan silo dari bis beton disusun dua atau tiga, bila memakai drum bagian dalam supaya dicat agar tidak berkaratb. Jerami kering atau bahan-bahan kering yang telah ada dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 25 cm sejumlah isi silo yang adac. Larutkan tetes dan urea serta Satarbio dengan air menjadi satu sesuai perbandingan bahan-bahan di atas.d. Siapkan terpal plastik untuk alas menjcampur antara jerami dengan campuran tets starbio dan air.e. Jerami yang sudah dipotong ditaruh di atas terpal sedikit demi sedikit sambil disiram larutan air tetes dan starbio sesuai perbandingan di atas sampai merata dan jerami kelihatan basah.f. Setelah jarami benar-benar telah disiram rata dengan larutan tersebut, jerami dimasukkan ke dalam silo sedikit demi sedikit sambil dimampatkan/diinjak-injak supaya padat.g. Setelah mampat (padat) silo ditutup hingga rapat betul.h. Setelah 7 hari jerami tersebut baru dapat mulai diberikan pada ternak sesuai dengan kebutuhan dan selama bahan tersebut belum habis setelah mengambil bahan dari silo supaya ditutup kembali dengan rapat.i. Penempatan silo supaya terhindar dari genangan air, terhindar dariterik matahari dan air hujan tidak boleh masuk ke dalam silo.Cara memberikan : Pemberian diberikan dua kali pagi dan sore dengan ukuran: boot kambing x 3% pakan kering (jerami yang telah difermentasi). Ditambah makan tambahan berupa katul yang baik (kualitas I) sebanyak 0,5 kg/ekorKeterangan : Apabila waktu petama kali tenak diberi pakan tersebut tidak langsung mau supaya dilatih sedikit demi sedikit sampai mau makan dengan lahap Agar ternak cepat gemuk perlu diberi makan lain yang kadar proteinnya tinggi seperti pemberian katul konsentrat. Air minum supaya tetap tersedia (jangan sampai telat).

2. Fermentasi Jerami Sistem TerbukaMasalah pakan ternak memang menjadi pertimbangan utama jika ingin usaha di bidang peternakan.Ketersediaan pakan sepanjang tahun merupakan persyaratan mutlak bagi kelangsungan usaha peternakan. Biaya untuk menyediakan pakan ini menempati porsi terbesar dalam biaya produksi, mencapai 60-80%.Besarnya biaya tersebut ditentukan oleh jenis dan bangsa ternak yang dikembangkan. Ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, domba, dan kambing merupakan ternak herbivora yang memiliki sistem pencernaan yang berbeda dengan ternak nonruminansia (unggas dan babi). Sistem pencernaan ternak ruminansia dapat memanfaatkan pakan berserat tinggi.Oleh karena itu, ternak ruminansia dapat mengkonsumsi pakan hijauan dalam jumlah yang banyak, seperti vegetasi alami, hijauan introduksi, dan produk samping pertanian. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki produk samping pertanian yang cukup banyak dan tersedia sepanjang tahun. Namun, pemanfatan produk samping pertanian tersebut untuk bahan pakan ternak ruminansia belum optimal. Penyebabnya adalah kurang disukai ternak dan kualitas gizinya rendah, sementara pakan hijauan lain masih banyak tersedia terutama dari vegetasi alami.Namun demikian pada musim kemarau, ketersediaan vegetasi alami makin berkurang sehingga perlu diupayakan pemanfaatan sumber pakan lain seperti produk samping pertanian. Jerami padi merupakan salah satu produk samping pertanian yang tersedia cukup melimpah. Namun, jerami padi tergolong bahan pakan yang berkualitas rendah, karena kandungan protein kasarnya rendah sementara kandungan serat kasarnya tinggi. Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas jerami padi agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan secara optimal, terutama untuk ternak ruminansia. Balai Penelitian Ternak (Balitnak) di Ciawi, Bogor telah berhasil meningkatkan nilai gizi jerami dengan cara yang sederhana, yaitu fermentasi dan amoniasiProses Pembuatan Jerami Padi FermentasiFermentasi dan amoniasi jerami dimaksudkan agar kualitas biomassa/ jerami padi meningkat dan dapat disimpan lebih lama. Pembuatan jerami padi fermentasi dilakukan secara terbuka selama lebih kurang 21 hari. Proses fermentasi dilakukan di bawah naungan agar terhindar dari hujan dan sinar matahari langsung.Proses fermentasi dilakukan dua tahap, yaitu tahap fermentasi serta tahap pengeringan dan penyimpanan. Agar proses fermentasi berlangsung dengan baik perlu ditambahkan urea, sedangkan untuk membantu memecahkan komponen serat yang terdapat dalam jeramidapat ditambahkan probion (salah satu produk Balitnak).Setiap 1 ton jerami segar memerlukan urea dan probion masing-masing 2,5 kg. Jerami padi yang baru dipanen (mengandung air 60%) dikumpulkan pada suatu tempat yang telah disediakan. Jerami ditimbun setinggi 20 cm, selanjutnya ditaburi urea dan probion, ditumpuk lagisampai tinggi tumpukan sekitar 3 m. Tumpukan jerami dibiarkan selama 21 hari agar proses fermentasi berlangsung dengan baik.Setelah melewati tahap fermentasi, jerami dikeringkan di bawah sinar matahari atau dianginkan pada tempat yang terbuka. Jerami padi fermentasi yang telah kering dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan dasar pengganti rumput untuk sapi, kerbau, kambing dan domba. Sisanya disimpan pada tempat yang terlindung. Jerami kering ini dapat disimpan hingga 3 bulan. Proses pembuatan jerami padi fermentasi cukup sederhana, mudah dan murah sehingga dapat diaplikasikandi tingkat petani-ternak di pedesaan.Nilai Gizi dan PemanfaatannyaJerami padi yang telah difermentasi memiliki penampakan warna kecoklat-coklatan dan tekstur lebih lunak. Kandungan zat gizinya juga lebih tinggi dibanding jerami tanpa fermentasi, serta lebih disukai ternak. Berdasarkan hasil penelitian,jerami padi fermentasi memiliki nilai gizi hampir sebanding dengan rumput gajah.Pemeliharaan sapi perah dengan memanfaatkan jerami padi fermentasi dan dedak padi sebagai pakan memberikan keuntungan sekitar Rp11.000/ekor/hari dari penjualan susunya saja. Dengan teknologi ini, seekor sapi perah yang memproduksi susu 8-10 liter/hari hanya memerlukan biaya pakan senilai penjualan 3 liter susu. Pemanfaatan jerami padi fermentasi sebagai ransum dasar untuk sapi potong telah banyak diaplikasikan dan cukup menjanjikan3. Pakan Komplit dengan hijauanSelain penerapan fermentasi bahan utama pakan hijauan, saat ini sudah berkembang pembuatan pakan komplit untuk kambing dan domba.Teknologi ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan bahan pakan ternak yang biasanya berkualitas rendah (kurang protein dan energi) serta kurang ramah lidah.Jerami padi, tongkol jagung, tebon jagung (batang dan daun jagung sisa panen), jerami kacang tanah, kulit buah, bungkil kelapa dan ampasnya merupakan beberapa bahan pakan yang dapat digunakan sebagai sumber pakan berkualitas bagi ternak kambing dan domba.Peternak kambing yang sudah menerapkan teknologi pakan fermentasi, sebaiknya sekalian menggunakan pakan komplit fermentasi, atau menurut istilah kerennya burger pakan. Pembuatan burger pakan cukup dengan 3 7 hari pemeraman dalam wadah tertutup rapat. Pakan komplit fermentasi yamg bagus berbau harum bercampur asam, warna segar tidak jauh berubah dengan warna saat diracik, tidak berjamur, dan pH 3,5 4,0.Berikut ini contoh pembuatan pakan komplit untuk ternak Kambing dan DombaBahan :Bahan berasal dari sumber daya lokal yang tersedia, terdiri atas limbah pertanian seperti tebon jagung , jeramidan dedak padi. Berikut ini adalah formula pakan lengkap (berdasarkan bahan kering) dari IPTEKDA-LIPI Fakultas Peternakan Universitas Jendral Sudirman :Tebon jagung yang sudah kering atau layu 71 kg, onggok kering 15 kg, dedak padi halus 10 kg, molasses (dapat diganti air gula kelapa) 1,5%, serta garam 2%.Cara membuat :Cacah tebon jagung menggunakanchooperatau secara manual dengan ukuran 0,5-2 cm.Campur cacahan tebon jagung dengan jerami, dedak padi, molases dan garam.Masukkan campuran tersebut secara bertahap ke dalam drum atau karung plastik lalu tutup rapat.Biarkan selama 3 minggu hingga bahan campuran matang.Hasil fermentasi siap diberikan kepada ternak. Satu ekor kambing dewasa membutuhkan pakan lengkap sekitar 2,5-3 kg per hari.Pakan yang sudah di fermentasi ini bisa disimpan selama 6 bulan.1. Bahan pakan dicacah.2. Ditambah dedak molases dan garam3. Ragi atau mikrobakteri dicampurkan.

4. Adonan diperam dalam wadah drum atau plastik.5. Pakan komplit diangin-anginkan, lalu disimpan.4. Pakan Komplit dengan tepung ikanPakan Komplet adalah perpaduaan antara hijauaan sebagai asupan serat dan konsentrat sebagai asupan energi, protein, dan karbohidrat serta adanya unsur pendukung seperti vitamin dan mineral. Pembuatan pakan komplet sebagai sumber pakan berdasarkan potensi lingkungan yang ada dan tersedia dalam jumlah cukup serta berkelanjutan. Pakan komplet yang sekarang ada di masyarakat bermacam-macam dengan komposisi bahan yang bervariasi menurut kondisi lingkungan sekitar. Pakan komplet yang di kembangakan di wilayah Kabupaten Temanggung sebagai salah satu inovasi teknologi menggunakan komposisi pakan yang tepat guna dengan bahan-bahan yang mudah didapat.Komposisi Pakan Komplet Penggemukan Domba :1. Tepung Ikan 7 kg2. Dedak kopi 23 kg3. Onggok/tatal 9 Kg4. Dedak padi 17 kg5. Jagung Giling 21 Kg6. Rumput 43 Kg7. Tetes 2 Kg8. Urea 1 Kg9. Probiotik 1 Kg10. Empon-empon 1 Kg11. Mineral 1 Kg12. Kapur 1 Ons13. Garam 2 Kg14. Air 25 30 literCara Pembuatan : Persiapkan alat dan bahan Campuran A (Tepung ikan, dedak kopi, onggok, dedak padi dan jagung giling) campur menjadi 1) Campuran B ( Tetas, urea, probiotik,empon-empon, kapur, garam, mineral dan air ) campur menjadi 1) Campuran C rumput yang sudah di cacah Hamparkan rumput 1/5 bagiaan kemudiaan siram dengan Campuran B 1/5 bagiaan dan Taburkan Campuran A 1/5 bagiaan Ulangi lapis demi lapis sampai campuran A,B dan C habis. Diamkan kurang lebih 10-20 menit dan aduk hingga merata. Masukkan dalam drum atau plastik kedap udara dan peram kurang lebih 14 hari

Tanda-tanda pakan jadi :1. Aroma berubah seperti tape khas alkohol2. Tekstur makin lunak3. Tidak ditumbuhi jamurTanda-tanda pakan tidak jadi1. Aroma berubah seperti bau busuk / pukan2. Tekstur lembek3. Tumbuh jamur dengan warna cerahDosis pemberiaan pakan komplet yaitu menurut bobot badan ternak. Biasanya diukur menurut prosentase bobot badan ternak berkisar antara 3 % dari bobot badan.Untuk domba berkisar antara 0,8 1,2 kg/ekor/hari dengan interval pemberiaan pakan waktu yang sama pagi dan sore.5. Alternatif dengan batang pisangAlternatif Pakan Ternak DENGAN METODE S O C ( SUPLEMEN ORGANIK CAIR )Suplemen Organik Cair adalah salah satu bahan organik yang terbuat dari bahan herbal yang sangat aman bagi ternak maupun dal pertumbuhan hidup dan sebagai pokok pertumbuhan kelangsungan hidup tumbuh dan berkembang,sekaligus memperbaiki mikroorganisme dalam tubuh ternak untuk dapat meningkatkan pertumbuhan dengan baik dan optimal sehingga ternak dapat menghasilkan produksi dengan cepat namun tidak mengganggu kesehatan ,bahkan akan mampu menunjukan hasil yang baik walau dengan pemberian pakan yang mudah di dapat dengan memanfaatkan limbah pertanian yang hampir sama sekali tidak termanfaatkan oleh petani untuk itu salah satu metodeSOC tampil dengan metode sederhana, hasil memuaskan bagi peternak.Bahan baku pakan ternak kambing :1. Pohon pisang2. Janggel kering3. Daun jati kering4. Daun nangka kering5. Dll.Penggunaan starter bahan SOC untuk 100 Kg pakan1.Batang pisang: 50 -60 Kg2.Katul: 5-6 Kg3.Ampas tahu: 20 Kg4.Tetes tebu: 2-3 Liter5.Garam: 0,2 Kg6.Air bersih: 3 5 Liter ( tergantung tingkat keringnya bahan )7.Bahan S O C: 2 3 tutup botol SOCCARA PEMBUATAN PAKAN DENGAN BAHAN S O C1. Pohon pisang di cacah lembut anatara 2 4 Cm2. Bikin larutan SOC dalam ember di tambah air bersih 3-5 liter + tetes 2 botol + 3 tutup soc aduk aduk hingga merata3. Katul dan ampas tahu,ampas kelapa,ampas ketela di aduk merata4. Cacahan debog masukan ke dalam tong plastik dan taburi garam secukupnya5. Lapisan antara 10 15 cm6. Masukan campuran ampas dan katul merata7. Perciki dengan larutan air yang sudah di campur bahan ( tetes,air,Soc )8. Lakukan secara ber sapsap hingga bahan pakan habis9. Tutup dengan rapat10. Diamkan selama 1 hari pakan siap sajiDaya tahan pakan setelah terfermentasi untuk 100 kg .bisa bertahan 10-15 hari tidak akan berbau. Berikan pada ternak kambing atau sapi dengan takaran untuk sapi 2-4 kg/hari. untuk kambing,domba 1,5 2 kg/hari