kabarserasan edisi 22 (september 2012)

20
Kabar Serasan MEDIA PEMBANGUNAN MUARA ENIM Mens Sana in Corpore Sano EDISI 22 - TAHUN 2 - SEPTEMBER 2012

Upload: imam-romdhoni

Post on 31-Mar-2016

241 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

TRANSCRIPT

Page 1: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

Kabar SerasanMEDIA PEMBANGUNAN MUARA ENIM

Mens Sana in Corpore SanoEDISI 22 - TAHUN 2 - SEPTEMBER 2012

Page 2: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)
Page 3: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

Penerbit:YPM MUARA ENIM BANGKIT

Pelindung:Ir. Muzakir Sai Sohar

PU/PP/Penanggung Jawab:Firdaus Masrun

Pemimpin Redaksi:Khairul Amri

Redaktur:M. Lutfi

Staf Redaksi:Muhammad Al Hadi

Toto

Fotografer:Riana

Design Grafis:John Lamsizam

Manajer Adm/Keu dan Sirkulasi:Tita Zen

Alamat Redaksi :Perumahan Depok Maharaja B3/8 RT 01/15 Pancoran Mas - Depok- Jawa Barat Telp. (021) 2616 1894

Fax. (021) 7788 5465

Hotline: 0811926736/08176696468

Email: [email protected]

Redaksi menerima kiriman tulisan dari pembaca. Bagi yang

tulisan yang dimuat akan diberikan uang lelah

dan Tulisan maksimal 2 halaman folio (7500

Karakter) dan tidak menyangkut SARA.

Kabar Serasan

3 KABAR SERASAN | Edisi 22 | Tahun II | September 2012

DAFTAR ISIDARI MEJA BUPATI:Mari Tingkatkan Prestasi Olahraga Kita ...................................... 4

OPINI:Pariwista, Jalan Di Tempat? ................ 5

SOROTAN:Satu Kata: Tutup Tambang Ilegal ........ 6

PEMBANGUNAN:800 Warga Dapat Bantuan Dana Perbaikan Rumah ................................ 8Meningkatkan Produksi Padi dengan Tanam Dua Kali Setahun .................... 9

SKPD:DPRD Sumsel Dukung Program Kawasan Ekonomi Muara Enim........... 10Peduli Olahraga, Muzakir Terima Penghargaan......................................... 11

OLAHRAGA:Muara Enim Tuan Rumah Kejurda Bola Volly Yunior se-Sumatera Selatan ........................................................................ 12

SERBA SERBI:Ade & Setri Duta Pariwisata Muara Enim....................................... 14Pernikahan Putri Kedua Bupati Meriah dan Merakyat ......................... 16

BUDAYA:Nurul Aman: Adat Istiadat Harus Dilestarikan........................................ 18

RESEP NUSANTARA:Kue BasungAyam Cincane..................................... 19

LENSA SERASAN

06

08

09

10

11

12

16

Page 4: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

Edisi 22 | Tahun II | September 2012 | KABAR SERASAN4

DARI MEJA BUPATI

No Telepon Penting di daerah Muara Enim:

Polres (0734) 421-192Kodim (0734) 421-059Pemadam Kebakaran (0734) 421-113RSUD DR H M Rabain (0734) 421-192

Gangguan PLN (0734) 421-601Gangguan Telkom (0734) 421-999PDAM Tirta Lematang (0734) 421-093Askes Cab Pemb. ME (0734) 422-678

Mari Tingkatkan Prestasi Olahraga Kita

Baru-baru ini Kabupaten Muara Enim kembali mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah suatu even olahraga

yang cukup bergengsi, yakni Kejuaraan Daerah Bola Volly Yunior se- Sumatera Selatan. Dengan diadakannya Kejurda bola volly yunior ini, saya berharap even ini bisa menjadi acuan kita untuk selalu semangat dan optimis mencapai keberhasilan dalam event apapun.

Realita kehidupan telah menunjukkan kepada kita bahwa bidang olahraga adalah aspek penting dalam pembangunan suatu daerah. Buktinya suatu bangsa atau daerah dapat menjadi terkenal karena prestasi olahraganya.

Bidang olahraga berperan besar dalam menentukan identitas daerah dan memajukan pembangunan serta meningkatkan SDM yang berkualitas untuk mewujudkan Muara Enim SMAS (Sehat, Mandiri, Agamis, dan Sejahtera).

Syukur alhamdulillah, saat ini Muara Enim telah mempunyai sarana dan prasarana serta fasilitas olahraga yang cukup lengkap. Segala fasiltas yang tersedia ini harus menumbuhkan motivasi dalam diri kita. Terutama bagi atlet dan pelatih untuk lebih meningkatkan prestasi baik menghadapi Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) maupun Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), bahkan hingga tingkat nasional. Dan kerja keras yang telah kita tunjukkan tentu akan mendapat apreasi.

Salah satu apresiasi itu antara lain, saya selaku Bupati Muara Enim mendapat penghargaan sebagai insan olahraga yang berdedikasi dan berprestasi tahun 2012 dari Gubernur Sumatera Selatan.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Gubernur Sumsel, Alex Noerdin di Lapangan Tembak Jakabarang Sport City, pada 7 September 2012. Penyerahan itu dilakukan dalam rangka Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-28 Tingkat Provinsi 2012.

Penghargaan yang diberikan berdasarkan penilaian kacamata orang di luar yang menilai bahwa Kabupaten Muara Enim layak mendapatkan penghargaan ini. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Muara Enim dan para atlet serta dinas instansi terkait yang telah menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga mendapatkan penghargaan ini.

Karena itu, saya terus mendorong terbentuknya kualitas manusia Muara Enim, baik jasmani maupun rohani sebagai salah satu indikator kuat sebuah kemajuan, terutama di bidang olah raga. Kualitas manusia tersebut akan dapat membentuk sumber daya manusia yang handal dan berkualitas. Karena itu, ke depan, secara umum, setiap cabang olahraga akan terus dilakukan pembinaan dan bibit-bibit atlet akan disaring dari sejak SD hingga SMA. Sehingga nantinya akan bermunculan atlet-atlet yang berprestasi dari Bumi Serasan Sekundang.

Ir. H. Muzakir Sai Sohar,Bupati Muara Enim

"Realita kehidupan telah menunjukkan kepada kita bahwa bidang olahraga adalah aspek penting dalam

pembangunan suatu daerah. Buktinya suatu bangsa atau daerah

dapat menjadi terkenal karena prestasi olahraganya."

Page 5: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

5 KABAR SERASAN | Edisi 22 | Tahun II | September 2012

OPINI

Tak Terbantahkan, jika orang luar berbicara Kabupaten Muara Enim maka yang terbayang di benak mereka hanya satu, tambang

batubara. Ya, menyebut batubara, nama Muara Enim pun bahkan tenggelam oleh keterkenalan nama Tanjung Enim sebagai wilayah pusat potensi batubara berada.

Demikian terkenalnya daerah ini dengan potensi dan hiruk pikuk aktifitas pertambangan emas hitam itu.

Padahal, jangan pernah dibantah fakta ini, bahwa potensi Kabupaten Muara Enim tak hanya batubara, tapi juga ada minyak, gas alam dan dan Geothermal . Bahkan tak hanya potensi sektor pertambangan, karena juga banyak terdapat perkebunan dan hutan industri. Semua kini menjadi sektor andalan, menjadi darah pembangunan daerah ini.

Hanya,ada satu sektor yang potensinya besar dan mestinya juga menjadi andalan, tapi sampai kini belum juga memberi kontribusi memadai. Bahkan jangankan memberi kontribusi, malah menjadi beban, karena begitu banyaknya alokasi dana yang terus dikeluarkan tapi tak sebanding dengan pemasukan. Sektor dimaksud adalah kepariwisataan.

Ya, kepariwisataan Kabupaten Muara Enim sejak dulu sampai kini hanya jalan di tempat. Mengambil analogi dagang—ibarat boneka jualan, telah diberi pakaian bagus, sepatu bagus bahkan dipersolek demikian cantik, tapi tetap tak ada calon pembeli yang datang memandang apa lagi membelinya.

Kabupaten ini memiliki potensi wisata memadai, banyak dan tak kalah kualitasnya. Baik wisata alam, wisata satwa maupun wisata budaya yang tersebar di sejumlah

kecamatan. Yang paling terkenal dan menjadi andalan tentu saja Air Terjun Curug Tenang Bedegung di Kecamatan Tanjung Agung (berjarak 56 Km dari ibu kota Kabupaten MuaraEnim).

Tapi Muara Enim tak Cuma memiliki wisata ini, masih ada Air Terjun Napal Carik, Curup Ayun (Kedua di KecamatanTanjung Agung), Air Panas (Semende Darat Laut), Danau Segayam (Gelumbang). Lalu di wisata budaya ada Candi Bumi Ayu (Tanah Abang), Taman Satwa Sriwijaya (Gelumbang), dan banyak lagi.

Lalu mengapa tidak banyak dilirik wisatawan-wisatawan domestik, lebih-lebih wisatawan manca negara?

Kembali mengambil analogi dagang,ada tiga faktor pembeli tak datang, tak mau mendekat, apalagi untuk membeli barang yang kita jual. Pertama, karena pembeli tidak tahu kita menjual sesuatu. Kedua, pembeli tidak mengetahui barang apa yang kita jual. Ketiga , karena pembeli tidak tahu barang jualan kita itu kualitasnya bagus, bermanfaat, membelinyapun mudah dan berharga murah.

Intinya, kepariwisataan kabupaten ini seperti jalan di tempat, karena lemahnya sisi informasi dan promosi. Jika mengukur dari penyediaan anggaran, tentu Pemerintah Kabupaten Muara Enim telah banyak berbuat, dengan membangun infrastruktur dan fasilitas penunjangnya. Tapi ternyata semua itu tak cukup.

Lemahnya informasi dan promosi, membuat banyak calon wisatawan tak tahu di daerah ini ada obyek wisata bagus, indah dan asri. Maka kita berharap, adanya ajang Bujang Gadis Serasan dengan mengemban misi tugas sebagai duta pariwisata, sebagai langkah awal menuju ke arah itu.

*(Penulis adalah Ketua Umum YPM Muara Enim Bangkit)

PARIWISATA, JALAN DI TEMPAT ?(Oleh Firdaus Masrun*)

Page 6: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

Edisi 22 | Tahun II | September 2012 | KABAR SERASAN6 7 KABAR SERASAN | Edisi 22 | Tahun II | September 2012

SOROTANSOROTAN

foto

: Dok

. Kab

ar S

eras

an

Kekhawatiran sejumlah kalangan terhadap kegiatan penambangan batubara ilegal di kawasan Kecamatan

Tanjung Agung, Muara Enim benar-benar menjadi kenyataan. Kali ini tiga orang pekerja yang tengah menggali batubara di lokasi tambang batubara ilegal di Desa Pulang Panggung Enim, Kecamatan Tanjung Agung, Muara Enim, pada 9 September 2012 tertimbun tanah.Tiga orang pekerja tersebut tertimbun tanah galian dengan kedalaman sekitar 10 meter. Dalam peristiwa itu satu orang tewas di lokasi kejadian, sementara dua orang lagi selamat dan mengalami luka ringan karena berhasil melompat keluar dari lubang galian.

Korban yang tewas di lokasi kejadian diketahui bernama Adi Paisal (35), warga Sumber Jaya, Lampung Barat, Provinsi Lampung. Seluruh tubuh

korban tertimbun tanah, hanya terlihat bagian kepalanya saja.

Dua korban yang selamat bernama Sarpendi (50), warga Kampung 5 Desa Karang Raja, Kecamatan Kota Muara Enim. Korban mengalami luka lecet di bagian kakinya dan terkilir. Sementara Alex (30), warga Bengkulu mengalami luka lecet dan terkilir.

Ironisnya pada peristiwa yang merenggut nyawa ini, ada upaya pihak-pihak tertentu yang mempekerjakan korban untuk menutupi agar tidak terendus pihak berwajib. Namun pihak kepolisian berhasil mengetahui kasus tersebut dari dua korban yang mengalami luka-luka.

Camat Tanjung Agung, Risman Efendi, yang dijumpai di lokasi kejadian pada malam itu mengakui

bahwa kejadian tersebut ada upaya hendak ditutup-tutupi. Karena hingga pukul 21.30 WIB, dia belum memperoleh keterangan ada korban yang tewas.

”Saya menaruh curiga bahwa ada korban yang tewas tertimbun tanah longsor setelah ada orang yang hendak meminjam mobil ambulance Puskesmas Tanjung Agung. Lalu petugas Puskesmas menghubungi saya,” jelas Risman.

Informasi yang didapat di lapangan menyebutkan bahwa kejadian itu bermula dari korban yang tewas bersama dua rekannya diperintah kerja lembur untuk menggali batubara. Tiba-tiba tanah yang berada di atasnya longsor dan menimbun korban. Diduga longsor terjadi karena guyuran hujan yang turun pada siang harinya.

Satu Kata, Tutup Tambang IlegalFoto: Bupati Muara Enim Ir. H. Muzakir Sai Sohar saat memberikan keterang pers tentang Tambang Ilegal

Page 7: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

Edisi 22 | Tahun II | September 2012 | KABAR SERASAN6 7 KABAR SERASAN | Edisi 22 | Tahun II | September 2012

SOROTANSOROTANfo

to: D

ok. K

abar

Ser

asan

Terkait kejadian itu Bupati Muara Enim, Ir H Muzakir Sai Sohar, meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus tanah lonsor galian tambang yang mengakibatkan hilangnya satu nyawa orang tersebut. Hal tersebut disampaikan bupati saat melihat langsung kejadian bersama Kapolres, AKBP Budi Suryanto Sik, dan Dandim 0404 Muara Enim, Letkol Kav Siswono.

Bupati mengecam oknum pemilik lahan yang tetap melakukan kegiatan penambangan batubara ilegal dengan mempekerjakan orang lain. Ia sudah berkali-kali memperingatkan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan penambangan ilegal untuk menghentikan kegiatannya karena melanggar UU Minerba.

”Kalau sudah kejadian seperti ini siapa yang bertanggung jawab. Saya minta kepada aparat penyidik Polres Muara Enim untuk memproses hukum kasus ini bagi siapa saja yang terlibat. Siapapun pemilik lahan yang melakukan kegiatan penambangan itu supaya diproses hukum,” tegas bupati.

Dengan adanya kejadian ini, bupati meminta semua pihak untuk menghentikan kegiatan penambangan batubara ilegal itu. Selain bertentangan dengan hukum juga agar tidak jatuh korban berikutnya.

”Tidak ada kata lain, saya minta tambang itu ditutup,” tegasnya.

Karena, lanjutnya, sebelumnya para pelaku tambang batubara ilegal itu telah meminta toleransi kegiatan dilakukan hingga menjelang lebaran dengan alasan untuk THR. Setelah lebaran mereka akan menghentikan kegiatannya. Namun pada kenyataannya mereka melanggar janji yang mereka buat sendiri.

Setelah melakukan penyidikan secara meraton dengan memeriksa saksi-saksi, penyidik tindak pidana khusus Reskrim Polres Muara Enim menetapkan dua orang tersangka kasus longsornya tambang batubara ilegal yang menewaskan Adi Paisal (35), warga Sumber Jaya, Lampung Barat, Provinsi Lampung, dilokasi penambangan Desa Pulau Panggung, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Minggu (9/9/12) lalu.

Kedua tersangka bernama Zulfadli (40), pemilik lahan tambang, warga Desa Pulau Panggung, Kecamatan Tanjung Agung, Muara Enim dan Harianto (42) yang berperan sebagai mandor tambang di tahan pihak kepolisian beberapa hari lalu setelah dilakukan pemeriksaan.

Setelah dilakukan pemeriksaan kedua tersangka telah kita tahan. Tersangka Zulfadli merupakan pemilik lahan, sedangkan Harianto

adalah mandor lapangan dalam kegiatan penambangan ielagal tersebut ketika terjadi musibah longsor yang menelan satu korban,"jelas AKBP Budi Suryanto Sik, Kapolres Muara Enim, Rabu (26/09/12).

Menurut Kapolres, sesuai hasil pemeriksaan 8 orang saksi para pekerja yang keterangannya mengarah kepada kedua tersangka. Tersangka Zulpadli dijerat pasal 158 UU nomor 4 Tahun 2009 tentang kegiatan penambangan liar tanpa izin. Sedangkan tersangka Harianto dijerat pasal 359 KUHP yang berkaitan dengan korban yang tewas.

”Tersangka Harianto disangkakan bertanggung jawab atas longsornya tambang tersebut hingga menelan korban,” ujar Budi.

Kegiatan tambang ilegal di daerah ini memang sudah berlangsung cukup lama. Banyak pihak sudah menghendaki agar kegiatan ini dihentikan. Bahkan, Pemkab Muara Enim sendiri sudah mengeluarkan keputusan agar masyarakat tidak lagi melakukan kegiatan tambang. Namun, manisnya uang arang hitam tidak menyurutkan langkah mereka. Lembaran rupiah yang dijanjikan cukong-cukong yang tidak bertanggung jawab tak membuat mereka kapok, meskipun sudah banyak yang menjadi korban.

Padahal pendapatan mereka tidak sebanding dengan risiko yang akan dihadapi. Tenaga mereka dikuras untuk menambah pundi-pundi para cukong itu. Belum lagi kerusakan lingkungan yang telah terjadi. Jika ada masalah si cukong akan cuci tangan. Artinya tetap saja masyarakat kelas bawah yang menjadi korban demi keuntungan segelintir orang. Tidak ada kata lain, tambang ilegal itu harus dihentikan. Jika tidak, korban akan kembali berjatuhan dan kerusakan lingkungan akan semakin parah. Ingat, kekayaan alam yang ada di Bumi Serasan Sekundang bukan hanya milik kita, tetapi warisan untuk anak cucu kita kelak. (Amri/Me-03).

Foto: Salah satu areal tambang batu bara Ilegal di tambang batubara ilegal di Desa Pulang Panggung Enim, Kecamatan Tanjung Agung, Muara Enim

Page 8: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

Edisi 22 | Tahun II | September 2012 | KABAR SERASAN8 9 KABAR SERASAN | Edisi 22 | Tahun II | September 2012

PEMBANGUNANPEMBANGUNAN

Sebanyak 800 rumah warga yang tergolong miskin di sembilan desa di kabupaten Muara enim akan

mendapatkan bantuan perbaikan dari Kementrian Perumahan Rakyat (kemenpera), Pemda Muara Enim dan PT Bukit Asam pada tahun 2012

Kesembilan desa atau kelurahan yang mendapatkan program ini adalah Kelurahan Air Lintang, Muara Enim, Tungkal, Desa Kepur, Lubuk ampelas, Karang Raja, Tanjung Raja, Tegal Rejo, Tanjung Jati ,Kebayan yang terdapat di kecamatan Muara Enim dan Kecamatan Lawang Kidul

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ciptakarya & Tata Ruang Kabupaten Muara Enim, Ramlan Suryadi, ST. MSi mengatakan nota kerjasama itu sudah ditandatangani oleh Bupati Muara Enim Muzakir Sai Sohar dengan Kemenpera serta PT. Bukit Asam di Jakarta. Setiap rumah, akan mendapatkan alokasi dana Rp. 6 juta yang rencananya akan dibangun

dalam waktu dekat.

Menurut Ramlan, meskipun pengajuan perbaikan rumah ke Kementrian Perumahan Rakyat tidak disetujui seluruhnya namun bisa di tanggulangi oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim dan PT Bukit Asam.

“Sebenarnya, kami mengajukan permohonan bantuan ke Kemenpera untuk 1.000 rumah warga miskin. Namun, kami hanya mendapatkan persetujuan sebanyak 400 rumah dari kementrian perumahan rakyat, untuk memenuhi kebutuhan itu Pemkab Muara Enim dan PT Bukit Asam bekerjasama menanggulangi total 400 rumah”ujar Ramlan.

Mengenai program ini Bupati Muara Enim Ir. Muzakir Sai Sohar menegaskan perbaikan rumah ini difokuskan kepada masyarakat yang tidak mampu, karena dana ini merupakan dana stimulan, APBD dan CSR PT Bukit Asam yang

bertujuan untuk merangsang agar perbaikan rumah yang tidak layak menjadi lebih layak. Bupati juga menjanjikan untuk tahun 2013 akan ada program lanjutan tuntas Kecamatan dengan menambah jumlah penerima bantuan sebanyak 2500 rumah.

“Pemerintah Kabupaten Muara Enim akan terus mengupayakan adanya bantuan lain untuk rumah yang tidak layak agar mendapatkan dana untuk perbaikan” kata Muzakir.

Lebih lanjut Muzakir mengatakan, dari 500 lebih kabupaten/kota di Indonesia, Muara Enim menjadi salah daerah yang dipilih untuk menjalankan program ini. Hal ini, kata Muzakir tentu saja harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Program ini merupakan bentuk perhatian pemerintah, baik pusat maupun daerah kepada masyarakat yang tidak mampu. (wulan/dinasCiptakarya)

800 Warga Dapat Bantuan Dana Perbaikan Rumah

foto

: Dok

. Kab

ar S

eras

an

Foto: Contoh rumah yang akan direnovasi oleh Kementerian Perumahan Rakyat Pemda Muara Enim dan PT Bukit Asam

Page 9: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

Edisi 22 | Tahun II | September 2012 | KABAR SERASAN8 9 KABAR SERASAN | Edisi 22 | Tahun II | September 2012

PEMBANGUNANPEMBANGUNAN

Semende merupakan salah satu daerah di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumsel. Daerah ini terbagi menjadi

tiga kecamatan yakni, Semende Darat Laut (SDL), Semende Darat Tengah (SDT), dan Semende Darat Ulu (SDU). Selain penghasil kopi, daerah ini juga terkenal sebagai daerah lumbung padi. Namun masyarakat di sini masih masih menamam padi dengan jenis lokal yakni, jenis jambat teras dan padi putih. Padi ini memilki usia yang panjang, yakni enam bulan baru bisa dipanen. Dan ini mengakibatkan para petani hanya mampu menamam padi satu kali dalam setahun. Artinya padi yang dihasilkan tidak maksimal.

Untuk meningkatkan produksi padi di daerah ini, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Muara Enim mencanangkan gerakan menanam padi dua kali setahun di lima desa di

dua kecamatan di Semende.

”Selama ini masyarakat di Semende menanam padi menggunakan benih lokal jenis jambat teras dan padi putih yang usianya mencapai enam bulan baru panen. Sehingga mereka hanya bisa menanam padi satu kali dalam setahun,” jelas Kepala Dinas TPH Muara Enim, Ir H Said Ali, beberapa waktu lalu.

Menurutnya gerakan menanam padi dua kali setahun yang dicanangkan Bupati Muara Enim, Ir Muzakir Sai Sohar, pada awal Oktober mendatang dilakukan secara bersamaan di lima desa dengan luasan lahan 200 hektar.

Kelima desa tersebut yakni Desa Batu Surau, Tebing Abang, Tanjung Raya, dan Sri Tanjung, yang berada di Kecamatan Semende Darat Tengah (SDT). Kemudian Desa Tanjung Agung, di Kecamatan

Semende Darat Ulu (SDU).

Dijelaskan Said Ali, areal pertanian di lima desa itu telah memiliki irigasi desa, sehingga bisa digunakan menanam padi dua kali setahun menggunakan bibit jenis Ciherang.

Dengan menanam padi dua kali setahun, maka diharapkan petani bisa memproduksi padi dua kali lipat atau sekitar 4,5 – 5 ton GKG per hektar dalam sekali panen. Selama ini produksi padi petani hanya berkisar 2,5 ton GKG per hektar per tahunnya.

Selain mencanangkan gerakan tanam padi dua kali setahun, dalam program ini Pemkab Muara Enim juga menyerahkan bantuan handtractor dan modal sebesar Rp 2,4 juta perhektar kepada para petani yang tergabung dalam kelompok tani. (Amr-Me/03)

Meningkatkan Produksi Padi dengan Tanam Dua Kali Setahun

foto

: Dok

. Kab

ar S

eras

an

Foto: Ilustrasi ladang pertanian milik petani di daerah Semende, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan

Jika selama ini para petani di lima desa yang ada di Semende menghasilkan 2,5 ton gabah kering giling (GKG) per hektar per tahun. Dengan program menanam padi dua kali setahun diharapkan

petani bisa memproduksi dua kali lipat atau sekitar 4,5 – 5 ton GKG per hektar setiap panen.

Page 10: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

Edisi 22 | Tahun II | September 2012 | KABAR SERASAN10 11 KABAR SERASAN | Edisi 22 | Tahun II | September 2012

SKPDSKPD

Program kawasan ekonomi dengan membentuk daerah kawasan industri di kawasan Pendopo

Kecamatan Talang Ubi, yang diajukan Pemkab Muara Enim ke Pemprov Sumsel mendapat dukungan dari Komisi II DPRD Sumatera Selatan.

Dukungan itu terlihat dengan adanya kunjungan kerja Komisi II tersebut ke Muara Enim, pada 21 September 2012 lalu.

Kedatangan wakil rakyat itu diterima Kepala Bappeda Muara Enim, Ir H Abdul Nadjib MM, bersama kepala dinas terkait lainnya. Komisi II DPRD Sumsel yang datang di antaranya, Darwin Azhar, Saipul Islam, dan sejumlah anggota Komisi II lainnya.

”Kita mendukung program pembangunan kawasan ekonomi yang akan dibangun di Pendopo. Kawasan itu nantinya akan dijadikan

kawasan industri yang berorientasi pada industri hilir seperti pabrik pengolahan dan lainnya. Di antaranya pengelolaan batubara,” jelas Darwin.

Menurutnya, sumber dana pembangunan kawasan industri tersebut nantinya didatangkan dari para investor swasta yang akan mengembangkan usahanya di daerah itu. Dengan catatan para pengusaha itu diberikan kemudahan dalam hal perizinan. Dengan dibangunnya kawasan industri tersebut, kata Darwin, diharapkan permasalahan pengelolaan transportasi batubara dapat teratasi.

Lebih lanjut Darwin menjelaskan, aliran Sungai Musi di daerah Prambatan sudah dilakukan pengkajian oleh pemerintah pusat. ”Dengan adanya pengelolaan batubara di daerah itu, maka tidak perlu lagi melalui Tanjung Api-Api. Apalagi sampai sekarang pembangunan Pelabuhan Tanjung

Api-Api semakin tidak jelas arahnya,” ungkapnya.

Dengan adanya kawasan industri tersebut, maka persoalan transportasi batubara yang selama ini menambah kemacetan dijalan lintas Sumatera dari Lahat ke Palembang akan segara teratasi. Dijadikannya wilayah Pendopo, Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan menjadi kawasan ekonomi khusus karena daerah itu potensi sumber daya alamnya cukup besar.

Selain itu di kabupaten Muaraenim tersebut juga terdapat perkebunan sehingga sangat cocok dijadikan kawasan ekonomi khusus.

Mengenai studi kelayakan kawasan tersebut sudah dilaksanakan dan tinggal lagi menunggu peraturan dari pemerintah pusat. (Amri/Me-03)

DPRD Sumsel Dukung Program Kawasan Ekonomi Muara Enim

foto

: Dok

. Kab

ar S

eras

an

Foto: Pemerintahan Kabupaten Muara Enim

Page 11: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

Edisi 22 | Tahun II | September 2012 | KABAR SERASAN10 11 KABAR SERASAN | Edisi 22 | Tahun II | September 2012

SKPDSKPD

Ada sebuah kutipan terpopuler dalam dunia kesehatan dan olahraga dari sebuah mahakarya

pujangga Romawi, Decimus Lunius Luvenalis, yaitu Satire X, “Men sana in corpore sano”. Jika ditafsirkan dalam bahasa Indonesia kira-kira artinya: “Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat.

Kutipan ini disadari betul oleh Ir Muzakir Sai Sohar. Sejak muda orang nomor satu di Bumi Serasan Sekundang ini memang sangat gemar berolah raga. Salah satu olah raga kegemarannya adalah bola volly. Kebiasaan itu masih terbawa hingga saat ini. Jadi tidaklah mengherankan, sejak jadi Bupati Muara Enim, dia sangat konsen terhadap bidang olah raga baik untuk sarana maupun untuk meningkat kualitas atletnya.

Selain itu dia berperan besar dalam menjadikan Muara Enim sebagai tuan rumah beberapa kejuaraan yang berskala nasional. Tentu tidaklah terlalu mengejutkan jika kerja keras yang dilakukannya mendapatkan apresiasi. Salah satu apresiasi itu antara lain, Muzakir mendapat penghargaan sebagai insan olahraga yang berdedikasi dan berprestasi tahun 2012 dari Gubernur Sumatera Selatan.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Gubernur Sumsel, Alex Noerdin di Lapangan Tembak Jakabarang Sport City, pada 7 September 2012. Penyerahan itu dilakukan dalam rangka Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-28 Tingkat Provinsi 2012 sekaligus pelepasan Kontingen PON Provinsi Sumsel yang akan berlaga di PON XVIII Riau.

Dalam kesempatan itu Alex

mengatakan, penghargaan yang diberikan kepada Muzakir, karena dia dinilai secara terus menerus memberikan dukungan pengadaan sarana dan prasarana olahraga di Kabupaten Muara Enim. Selain itu memberikan dukungan kepada KONI Kabupten Muara Enim dan atlet sampai pada tingkat nasional dan internasional.

Bupati Muzakir mengatakan, penghargaan yang diberikan kepada Kabupaten Muara Enim merupakan berdasarkan penilaian kacamata orang di luar yang menilai bahwa Kabupaten Muara Enim layak mendapatkan penghargaan ini. “Ke depan secara umum setiap cabang olah raga akan terus dilakukan pembinaan dan bibit-bibit atlet akan disaring dari sejak SD hingga SMA. Kepada atlet yang berprestasi akan diberikan perhatian lebih lagi,” jelas Muzakir.

Muzakir tak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Muara Enim dan para atlet serta dinas instansi yang

terkait yang telah menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga mendapatkan penghargaan ini.

Masyarakat Kabupaten Muara Enim patut bersyukur memiliki pemimpin yang sangat konsen terhadap dunia olahraga. Sarana dan prasarana sudah tersedia dan dukungan selalu diberikan. Masyarakat, khususnya para atlet, pelatih maupun induk organisasi olahraga sudah sepatutnya bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan prestasi baik di tingkat provinsi, nasional bahkan hingga tingkat international. Jadi tunggu apa lagi, ayo tunjukkan Muara Enim bisa. (amri)

Peduli Olahraga, Muzakir Terima Penghargaan

foto

: Dok

. Kab

ar S

eras

an

Foto: Bupati Muara Enim Ir Muzakir Sai Sohar menerima penghargaan pembina olahraga terbaik di Sumatera Selatan

Page 12: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

Edisi 22 | Tahun II | September 2012 | KABAR SERASAN12 13 KABAR SERASAN | Edisi 22 | Tahun II | September 2012

OLAHRAGAOLAHRAGA

foto

: Dok

. Kab

ar S

eras

an

Muara Enim kembali dipercaya melaksanakan even penting. Kali ini penyelenggaraan

Kejuaraan Daerah (Kejurda) Bola Voli Yunior se-Sumatera Selatan (Sumsel) dipercayakan kepada Bumi Serasan Sekundang. Kejurda yang dibuka secara resmi pada 19 September 2012 ini diikuti 17 tim, terdiri dari delapan tim putera dan sembilan tim puteri.

Ketua Panitia Kejurda Bola Voli Yunior se-Sumsel, Hardiansyah HS, mengatakan, kejuaraan ini diikuti oleh sembilan dari 15 kabupaten/kota yang ada di Sumsel. Pesertanya antara lain tuan rumah Kabupaten Muaraenim, Palembang, Lubuklinggau, Lahat, Prabumulih,

Musi Banyuasin (Muba), Musirawas (Mura), Pagaralam, dan Ogan Komering Ulu (OKU) Induk.

Hardiansyah menjelaskan, Kejurda bola voli yunior ini merupakan agenda tetap dari Persatuan Bola Voli Seluruh Indonsia (PBVSI) Provinsi Sumsel, dan kali ini Kabupaten Muara Enim ditunjuk sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraannya.

Ini merupakan agenda tetap dari PBVSI Provinsi Sumsel. Kejurda yang berlangsung dari 19 hingga 27 September 2012 berlangsung meriah. Pada Kejurda kali ini diberlakukan pertandingan mekanisme penuh dibagi ke dalam dua pool, baik untuk tim putera

maupun tim puteri.Keluar sebagai juara pertama untuk putra adalah Kotamadya Palembang dan untuk putri dijuarai oleh tim Musi Banyu Asin.

Bupati Muara Enim Ir Muzakir Sai Sohar mengharapkan, agar kejuaraan daerah bola voli yunior se-Sumsel ini diharapkan nantinya mampu memajukan SDM di bidang olahraga. Sebab keberadaan SDM dapat menggerakan kegiatan olahraga untuk mengejar prestasi di tingkat daerah, nasional, dan internasional. Selain itu, kata Muzakir Kejurda bola volly yunior ini bisa menjadi acuan untuk selalu semangat dan optimis dalam mencapai keberhasilan suatu penyelengaraan dalam bentuk

Muara Enim Tuan Rumah Kejurda Bola Voli Yunior se-Sumsel

foto

: Dok

. Kab

ar S

eras

an

Foto: Bupati Muara Enim Ir Muzakir Sai Sohar menyerahkan bendera peresmian Kejurda Bola Voli Yunior se Sumatera Selatan

Page 13: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

apapun.

Sebelumnya Bupati Muara Enim Ir Muzakir Sai Sohar melantik pengurus Kabupaten PBVSI Muara Enim masa bakti 2012-2016 dan Rakerprov Sumsel di Hotel Griya Serasan Sekundang. Muzakir Sendiri terpilih jadi ketua, sementara Erosa menjadi Sekretaris, Salimun menjadi Bendahara dan Hardiansyah menjadi Ketua Harian.

Dalam sambutannya bupati mengatakan, raker ini bisa dijadikan momentum untuk memperbaiki kinerja dan menyusun program kerja Pengkab PBVSI Sumsel di masa yang akan datang.

Lebih lanjut Muzakir mengatakan, olahraga merupakan salah satu sarana penting untuk meningkatkan karakter bangsa (nation and character building). Selain itu olahraga juga merupakan media perjuangan dalam mempererat tali persaudaraan dan pemersatu bangsa.

Kepada pengurus yang baru dilantik bupati berpesan agar mereka mampu menjalankan amanah dan kepercayaan yang telah diberikan. ”Jangan pengurus minta diurus. Tapi harus dapat mengurus bola voli di Kabupaten Muara Enim sehingga berprestasi di tingkat provinsi dan nasional,” imbau Muzakir.

Sementara untuk para peserta raker, orang nomor satu di Muara Enim menekankan agar para peserta dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang nantinya dapat dilaksanakan oleh Pengprov PBVSI Sumsel. (Amr)

Edisi 22 | Tahun II | September 2012 | KABAR SERASAN12 13 KABAR SERASAN | Edisi 22 | Tahun II | September 2012

OLAHRAGAOLAHRAGA

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roji’unDari lubuk hati kami yang paling dalam, kami Segenap Pembina, Pengawas dan

Pengurus Yayasan Pemberdayaan Masyarakat (YPM) Muara Enim Bangkit turut merasakan duka cita atas wafatnya

Bpk Drs H.A Joefri Ro’i (Ayahanda Ibu Shinta Muzakir)pada 12 September 2012 dalam usia 78 tahun.

Semoga Allah SWT mengampuni dosa Almarhum, ditempatkan diantara orang-orang yang beriman, dan keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan dalam menerima cobaan ini. Amien

Page 14: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

Edisi 22 | Tahun II | September 2012 | KABAR SERASAN14 15 KABAR SERASAN | Edisi 22 | Tahun II | September 2012

PARIWISATAPARIWISATA

Setri Anno, yang akrab dipanggil Setri adalah gadis dengan segudang prestasi. Tak heran jika akhirnya dia

terpilih menjadi Gadis Serasan Muara Enim 2012. Setelah menjadi Gadis Serasan, Setri berharap agar dirinya bisa mengembangkan industri pariwisata yang ada di Kabupaten Muara Enim. Salah satu keinginannya adalah membawa kebudayaan dan pariwisata di Muara Enim agar dikenal lebih luas, baik secara nasional bahkan sampai ke kancah internasional. Gadis yang punya hobi menyanyi ini menjelaskan, dengan teknologi yang kian canggih saat ini ada banyak cara yang bisa dilakukan. Misalnya melalui blogg di social nettwork.

Setri mencontohkan salah satu obyek wisata yang ada di Muara Enim seperti Air Terjun Curug Tenang. Menurutnya obyek wisata ini sangat layak di kedepankan, kemudian yang lain bisa mengikuti. Akan tetapi, katanya, lebih baik jika sarana dan prasarana menuju ke obyek wisata itu sendiri lebih memadai.

Untuk meningkatkan pariwisata di Muara Enim, menurut Setri, Muara Enim harus menciptakan slogan. Dia mencontohkan Malaysia dengan slogan ‘Truly Asia’. Dia berharap agar Muara Enim memiliki slogan yang mudah diingat orang. Selain itu, untuk meningkatkan nilai pariwisata selain memperbaiki infrastruktur, bagian yang tak kalah penting dilakukan adalah publikasi dan promosi.

Sebagai Gadis Serasan sekaligus duta pariwisata tentu banyak hal yang didapatnya. Sejak proses karantina, misalnya, dia mendapat berbagai pengetahuan. Selain pengetahuan tentang pariwisata yang ada di Muara Enim, dia juga

mendapat pelajaran tentang attitude dan pengetahuan tentang bagaimana memperbaiki tingkah laku. Tak hanya itu, keuntungan lain yang Setri dapat, secara jujur diakuinya, sekarang dia lebih dikenal. Namun hal itu tentu saja diikuti tanggung jawab yang besar pula.

Dengan terpilih menjadi pengumpul polling SMS terbanyak seharusnya dia meraih predikat Gadis Favorit Sumsel 2012. Namun dengan penilai yang agak aneh dari panitia, predikat itu tidak dia dapatkan. Panitia beralasan, karena hanya berada di posisi enam besar, predikat tersebut (Gadis Favorit) diberikan kepada runner up Gadis Bujang Sumsel 2012 sebagai peraih polling SMS tertinggi kedua. Sementara dalam kontes adu bakat Setri berada di peringkat kedua.

Dengan pencapaian ini sebenarnya Setri secara jujur mengaku tidak puas. “Sejujurnya saya kurang puas, karena saya merasa sudah mencoba memberikan yang terbaik dan telah mengeluarkan

kemampuan saya secara maksimal, namun hasilnya saya hanya memperoleh Juara Harapan II. Tapi saya tetap berbesar hati dan melihatnya dari sisi positif saja. Mungkin mereka yang peringkatnya lebih tinggi dari saya lebih layak untuk di posisi itu,” kata Setri bijak.

Dalam ajang Gadis Sumsel 2012 ini berbagai kontroversi memang terjadi. Misalnya ada dugaan salah satu kontestan mendapat bocoran dari panitia untuk test tertulis tentang pengetahuan umum. Namun hal itu diketahui panitia yang lain, sehingga tes itu harus

Ade & Setri Duta Pariwisata Muara Enim

foto

: Dok

. Kab

ar S

eras

an

Foto: Ade Satria Dwi Putra dan Setri Anno, Duta Pariwisata Muata Enim

Page 15: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

Edisi 22 | Tahun II | September 2012 | KABAR SERASAN14 15 KABAR SERASAN | Edisi 22 | Tahun II | September 2012

PARIWISATAPARIWISATAdiulang.

“Bayangkan, para kontestan dibangunkan panitia jam 12 malam untuk melakukan tes tertulis dadakan,” tutur Setri.

Dan dugaan itu bisa jadi benar, karena dalam tes dadakan tersebut kontestan yang sebelumnya memperoleh nilai tertinggi, (hanya salah satu dari 45 soal) justru memperoleh hasil yang sangat rendah.

Di luar itu Setri juga mengaku senang. Karena di situ dia bisa berkenalan dengan teman-teman berasal dari daerah dengan berbagai background dan karakter. Menurutnya, semasa di karantina, di situ kelihatan semua sifat-sifat orang. Dari situ Setri bisa belajar beradaptasi dengan lingkungan, paling tidak belajar untuk bertindak secara lebih dewasa.

Ada hal yang menarik disampaikan Setri. Khususnya untuk anak-anak muda di Muara Enim. “Sudah seharusnya kita bangga menjadi orang Muara Enim, karena Muara Enim merupakan satu kabupaten terkaya di Sumsel dengan obyek pariwista yang banyak dan indah serta adat istiadat yang kental. Sebagai remaja kita sudah sepantasnya menanamkan nilai budaya yang ada. Kita boleh mengikuti arus zaman, mengikuti perkembangan teknologi di era globalisasi seperti sekarang ini, namun kita harus berpegang teguh nilai-nilai budaya yang ada,” tuturnya.

Ade Satria Dwi Putra

Kebahagian yang sama juga dirasakan Ade Satria Dwi Putra yang terpilih menjadi Bujang Serasan dan Duta Pariwisata Kabupaten Muara Enim. Ade mengutarakan bahwa sektor pariwisata Muara Enim belum berkembang dengan baik. Menurutnya, hal ini disebabkan kurangnya publikasi dan promosi. Kalaupun ada, tapi tidak masksimal. “Promosi yang kita lakukan juga

harus lebih bombastis dan lebih detail lagi. Gunanya untuk memudahkan orang mengenal obyek-obyek wisata tersebut, sehingga punya keinginan kuat untuk berkunjung,” ujar Ade.

Senada dengan Setri, Ade juga menempatkan Air Terjun Curug Tenang sangat layak dijadikan ikon Pariwisata Kabupaten Muara Enim. Namun, kata Ade, infrastruktur juga harus dibenahi sehingga para pengunjung benar-benar bisa menikmati obyek wisata Air Terjun setinggi 90 meter itu.

Ade tak menampik, setelah terpilih sebagai Bujang Muara Enim dan Bujang Persahabatan untuk Sumsel, ia mendapatkan berbagai keuntungan. Disebutkan Ade, ”Keuntungan yang saya dapat setelah mendapat gelar Bujang Serasan dan Bujang Persahabatan, pengalaman saya semakin bertambah, relasi lebih banyak, eksitensi semakin diakui dan mengangkat derajat orangtua saya.”

Bujang Gadis Serasan, Ade dan Setri memang mendapatkan tugas untuk memperkenalkan pariwisata di Kabupaten Muara Enim. Namun tugas tersebut tidak hanya tanggung jawab mereka berdua saja. Pemerintah dan masyarakat juga mempunyai peran penting. Pemerintah punya tanggung jawab, khususnya membangun infrastruktur. Sementara masyarakat berperan untuk menjaga fasilitas yang sudah ada. Dengan kerjasama berbagai pihak, bukan hal yang tidak mungkin pariwisata di Kabupaten Muara Enim akan lebih berkembang. (amri)

Foto: Ade Satria Dwi Putra dan Setri Anno, Duta Pariwisata Muata Enim

Page 16: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

Edisi 22 | Tahun II | September 2012 | KABAR SERASAN16 17 KABAR SERASAN | Edisi 22 | Tahun II | September 2012

SERBA SERBISERBA SERBI

Resepsi pesta pernikahan Frisa Dwi Kirta Mayang Safitri (Picha), puteri kedua Bupati Muara Enim, Ir H.

Muzakir Sai Sohar dan Hj Shinta Paramita Sari Muzakir, dengan Anggi Gladioly SE (Anggi), putera pertama Wahyu Anggono dan Suzzana Udjang Darmo SH berlangsung sangat meriah dan merakyat. Tak kurang 10 ribu undangan menghadiri resepsi yang berlangsung di Plaza GOR Pancasila, pada 16 September

2012. Acara sengaja dikemas dalam bentuk pesta rakyat. Hal ini bisa dikatakan sebagai bukti betapa Muzakir sangat dekat dengan masyarakat yang dipimpinnya.

Resepsi pernikahan itu sengaja dibuat menggunakan tenda khusus dengan maksud agar seluruh masyarakat Muara Enim yang diundang bisa bergabung dengan para pejabat lainnya yang diundang. Cukup banyak pejabat dari

Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumsel maupun luar Sumsel dan kerabat bupati, maupun pimpinan perusahaan BUMN, BUMS dan BUMD yang sengaja datang untuk menghadiri pesta pernikahan puteri orang nomor satu di Muara Enim ini.

Para pejabat yang hadir di antaranya, Menteri Perumahan Rakyat, H Djan Faridz, Gubernur Sumsel, Ir H Alex Noerdin, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Dikdik Mulyana SH,

Pernikahan Putri Kedua Bupati Meriah dan Merakyat

foto

: Dok

. Kab

ar S

eras

an

Foto: Prosesi akad nikah Frisa Dwi Kirta Mayang Safitri (Picha) puteri kedua Bupati Muara Enim, Ir H. Muzakir Sai Sohar dan Hj Shinta Paramita Sari Muzakir, dengan Anggi Gladioly SE (Anggi), putera pertama Wahyu Anggono dan Suzzana Udjang Darmo SH

“Jarang seorang kepala daerah melaksanakan resepsi pesta pernikahan di daerahnya sendiri seperti ini. Ini suatu kehormatan bagi Bupati Muara Enim yang sengaja melakukan resepsi pernikahan puterinya di daerahnya sendiri supaya rakyatnya bisa datang semua dan memberikan ucapan

selamat kepada kedua mempelai.” (Alex Noerdin)

Page 17: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

Edisi 22 | Tahun II | September 2012 | KABAR SERASAN16 17 KABAR SERASAN | Edisi 22 | Tahun II | September 2012

SERBA SERBISERBA SERBI

foto

: Dok

. Kab

ar S

eras

an

Wakapolda Sumsel, Brigjen Pol Zulkarnain, Kasdam II Sriwijaya, Danrem 0404 Gapo, Kol Inf Dwiyanto Budi Prabowo, dan mewakili Jampidsus Kejaksaan Agung, Frihartono SH.

Selain itu hadir juga Walikota Pagar Alam, Drs H Djazuli Kuris, Walikota Lubuk Linggau, Ridwan Efendi, Direktur Utama PT BA, Milawarma, Direksi PT Cifu Nusa Wijaya, mantan Bupati Muara Enim, Drs HA Sofjan Effendie, mantan Dandim Muara Enim, Kol Inf Rihagung, Letkol Inf Afsal Gusti Arli, Letkol Inf Budi Kusworo, serja sejumlah pejabat lainnya dari Kabupaten Muara Enim dan Provinsi Sumsel. Acara itu dihadiri juga para tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi politik, organisasi pengajian, dan lainnya.

Sedangkan pelaksanaan akad nikah puteri bupati berlangsung sehari sebelumnya. Bertindak sebagai saksi dalam prosesi akad nikah adalah Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Widyotomo Nugroho, mantan Gubernur Sumsel, Ir H Syahrial Oesman, dan sejumlah pejabat lainnya.

Acara resepsi pernikahan yang digelar bupati cukup unik. Karena sesuai kebiasaan setiap pelaksanaan resepsi pesta pernikahan pada meja tamu selalu disiapkan kotak sumbangan para undangan. Namun dalam resepsi pernikahan ini sengaja tidak disediakan kotak sumbangan seperti lazimnya. Para tamu yang hadir cukup mengisi buku tamu yang tersedia di meja tamu dan mendapatkan souvenir.

Gubernur Alex Noerdin, dalam sambutan mewakili undangan mengaku kagum dengan resepsi pernikahan yang digelar bupati. Menurut Alex, jarang seorang kepala daerah melaksanakan resepsi pesta pernikahan di daerahnya sendiri seperti ini. Ini suatu kehormatan bagi Bupati Muara Enim yang sengaja melakukan resepsi pernikahan puterinya di daerahnya sendiri supaya rakyat bisa datang semua dan memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai.

Sementara kedua mempelai terlihat sangat bahagia. Picha sapaan akrab sang mempelai perempuan mengaku sangat bahagia bercampur rasa haru melihat antusias warga Muara Enim yang datang ke resepsi pernikahannya. Dia sangat antusias dan tak menyangka resepsi pernikahannya akan dihadiri sekitar 10 ribu orang.

“Alhamdulillah, Picha sangat bersyukur dengan banyaknya undangan yang hadir saat resepsi pernikahan kami. Ini sangat membuat Picha merasa haru dan bangga. Semoga ini merupakan bentuk rasa sayang masyarakat Muara Enim pada keluarga kami,” ujar Picha kepada Kabar Serasan usai resepsi.

Pernikahan Picha dan Anggi dari sisi undangan memang merupakan resepsi pernikahan terakbar di Muara Enim. Sebelumnya belum pernah terjadi resepsi pernikahan dihadiri undangan sebanyak itu. Dengan banyak ucapan doa restu dari masyarakat, semoga kedua mempelai bisa mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rohma. (amri)

Foto: Anggi Gladioly SE (Anggi) memasang cincin pernikahan ke tangan Frisa Dwi Kirta Mayang Safitri (Picha)

Page 18: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

BUDAYA

Edisi 22 | Tahun II | September 2012 | KABAR SERASAN18

foto

: Dok

. Kab

ar S

eras

anfo

to: D

ok. K

abar

Ser

asanProgram kawasan ekonomi di

tengah perkembangan era globalisasi saat ini banyak suku bangsa yang hampir

kehilangan identitasnya. Padahal identitas ini sangat penting agar kita tidak kehilangan jati diri sebagai masyarakat adat, karena adat dan budaya merupakan kekayaan daerah yang tidak ternilai. Tidak terkecuali masyarakat adat yang ada di Kabupaten Muara Enim, jangan sampai juga akan kehilangan identitasnya sebagai masyarakat adat. Untuk itu harus dilestarikan dan dipelihara sehingga masyarakat tetap mengenal jati dirinya.

Hal ini disampaikan Wakil Bupati Muara Enim, H. Nurul Aman, SH, ketika melakukan tatap muka dengan Pemangku adat se-Kabupaten Muara Enim, pada 12 September 2012.

Kepada pembina adat, wakil bupati berpesan agar selalu memegang teguh adat, dalam artian hukum adat adalah segalanya, dan pengurus harus jadi pelita bahkan jadi contoh bagi masyarakat yang diayominya. “Alangkah naifnya kalau pemangku adat sendiri yang tidak tahu adat,” urai Nurul Aman.

Kepada pembina adat yang memayungi semua pemangku adat di Muara Enim di tingkat desa dan dusun, wakil bupati menyampaikan dukungannya dan meminta agar menyusun program kerja yang baik dan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam rangka membangun masyarakat yang lebih baik.

“Sebagai bagian dari masyarakat yang menjungjung tinggi adat istiadat, diminta atau tidak diminta, saya akan berpartisipasi untuk mengembangkan adat dan budaya yang kita miliki ini,” tutur Nurul Aman.

Sementara itu, Kepala Badan Pemerintahan Masyarakat Desa, Drs H. Fajeri Erham, Msi, selaku ketua panitia acara dalam sambutannya mengungkapkan, tatap muka antara pemangku adat se-Kabupaten Muara Enim dengan Wakil Bupati Muara Enim adalah ungkapan kerinduan pemangku adat se-Muara Enim agar dapat mengenal lebih dekat sosok Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim. Dengan demikian, lanjutnya, tidak ada lagi jarak antara pemerintah dengan pemangku adat.

Ketua Pembina Adat Marga Kabupaten Muara Enim, Rusli dalam sambutanya berpesan kepada semua pemangku adat untuk selalu membantu Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim dalam menjalankan tugas bidang pemerintahan.

“Selaku pemangku adat kita memiliki tanggung jawab besar untuk menyukseskan seluruh program-program pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan ke depan. Apalagi kita punya keterikatan moral dengan Bapak

Bupati Muara Enim yang telah begitu banyak membantu dan memfasilitasi segala kebutuhan yang diperlukan untuk Pembina Adat Marga Kabupaten Muara Enim. Sehingga, kalau beliau gagal, berarti kita juga gagal membantu beliau,”tegas Rusli.

Di akhir acara, Wakil Bupati Muara Enim menyerahkan bantuan pakaian adat daerah tahun anggaran 2012 dan tunjangan perangkat adat. (wulan)

Nurul Aman : Adat Istiadat Harus Dilestarikan

Page 19: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

19 KABAR SERASAN | Edisi 22 | Tahun II | September 2012

RESEP NUSANTARA

Bahan:1 ekor ayam kampung, potong jadi 4 • bagian3 sdm minyak• 3 cm jahe• 3 cm lengkuas• 2 lembar daun salam• 2 batang serai, memarkan• 2 sdm gula merah• 1 sdt garam• 500 ml santan•

Haluskan:12 cabai merah• 6 buah bawang merah• 4 siung bawang putih• 1 sdt terasi•

Ayam Cincane adalah ayam panggang dengan santan asal Kalimantan Timur

Cara Membuat:Cuci bersih dada ayam rebus dan • sisakan kaldunya 1250 ml. Setelah dingin suwir-suwir dagingnya masukkan kembali ke dalam kaldu. SisihkanGiling halus cabe merah besar, bawang • putih dan bawang merah.Rendam mie lidi dalam air matang • hangat, sampai lunak.

Bahan-Bahan :

250 gram tepung beras, disangrai 5 menit, timbang 220 gram • 200 gram gula merah, disisir • 575 ml air • 325 ml santan dari 1/4 butir kelapa• 1/4 sendok teh garam • daun pisang untuk membungkus •

Cara Membuat :

Masak gula merah dan air sambil diaduk sampai larut. Saring. Ukur • 700 ml.Ambil 150 gram (dari 220 gram) tepung beras, 1/2 sendok teh garam, • dan rebusan gula merah. Aduk rata.Buat kerucut-kerucut kecil dari daun pisang. Masukkan adonan ke • dalamnya. Kukus 15 menit diatas api sedang sampai matang.Campur santan, sisa tepung beras, dan garam. Masukkan ke dalam • kerucut yang telah berisi adonan matang.Kukus lagi 10 menit diatas api sedang sampai matang.•

Kue BasungKue Basung adalah kue khas dari Sumatera Barat

Tips: Tutup panci kukusan dengan serbet agar kue tidak kena tetesan air.

foto

: saj

ians

edap

.com

foto

: kita

bmas

akan

.com

Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus, masukkan serai, daun jeruk, masak • hingga harum.Masukkan tumisan bumbu ke dalam rebusan kaldu, didihkan kembali.• Masukkan labu siam dan tomat. Masak hingga mendidih.• Sesaat sebelum diangkat masukkan cabe rawit utuh.• Penyajian : Ambil mie lidi dari rendaman, masukkan ke dalam mangkok. Tuangi • kuah kaldu, taburi bawang daun, serundeng halus, dan air jeruk nipis. Sajikan selagi panas.

Ayam Cincane

Page 20: Kabarserasan Edisi 22 (September 2012)

LENSA SERASAN

foto

: Dok

. Kab

ar S

eras

an

Prosesi akad nikah antara Frisa Dwi Kirta Mayang Safitri (Picha) puteri kedua Bupati Muara Enim Ir. H. Muzakir Sai Sohar dengan Anggi Gladioly SE

Bupati Muara Enim Ir. H. Muzakir Sai Sohar bersama istri saat menghantarkan kedua mempelai menuju tempat pernikahan

foto

: Dok

. Kab

ar S

eras

an

Beberapa tamu tampak hadir dalam resepsi pernikahan Frisa Dwi Kirta Mayang Safitri (Picha) dengan Anggi Gladioly SE

foto

: Dok

. Kab

ar S

eras

an

Foto bersama kedua mempelai, Frisa Dwi Kirta Mayang Safitri (Picha) dengan Anggi Gladioly SE bersama keluarga

Ketua Umum YPM Muara Enim Bangkit Firdaus Masrun pada saat meletakkan batu pertama Balai Tani dalam program pemberdayaan petani yang bekerjasama dengan PT Bukit Asam Tbk.

foto

: Dok

. Kab

ar S

eras

an

foto

: Dok

. Kab

ar S

eras

an

Foto bersama kedua mempelai, Frisa Dwi Kirta Mayang Safitri (Picha) dengan Anggi Gladioly SE bersama keluarga dan kerabat

Suasana tamu undangan dalam resepsi pernikahan Frisa Dwi Kirta Mayang Safitri (Picha) dengan Anggi Gladioly SE

Foto bersama kedua mempelai, Frisa Dwi Kirta Mayang Safitri (Picha) dengan Anggi Gladioly SE bersama keluarga dan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin

Prosesi akad nikah antara Frisa Dwi Kirta Mayang Safitri (Picha) puteri kedua Bupati Muara Enim Ir. H. Muzakir Sai Sohar dengan Anggi Gladioly SE