implementasi askep

Upload: ryan-sahputra

Post on 08-Mar-2016

236 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

implementasi

TRANSCRIPT

XVIII. Implementasi dan Catatan Perkembangan

No.Hari/TanggalDiagnosa KeperawatanImplementasiEvaluasi

1.Selasa, 3 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. Membina hubungan saling percaya Bersalaman, menyapa pasien dengan sopan Memperkenalkan diri dengan sopan Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan Menjelaskan tujuan pertemuan Jujur dan menepati janji Menunjukkan sikap empati dan menerima apa adanya Memberi perhatianS : Pasien mengatakan namanya Tn.J asalnya dari Mahang

O : Pasien mau berjabat tangan Pasien tampak gelisah ketika bercakap-cakap Kontak mata tidak dapat dipertahankan Pasien berbicara lambat dan pelan

A :Pasien belum sepenuhnya dapat membina hubungan saling percaya

P :Lanjutkan BHSP dan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.

2.Rabu, 4 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. Membina hubungan saling percaya2. SP1 halusinasi Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien Mengidentifikasi isi halusinasi pasien Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Membimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.S : Pasien mengatakan namanya Tn.J asalnya dari Mahang Pasien mengatakan mendengar suara-suara

O : pasien tampak gelisah kontak mata tidak dapat dipertahankan komunikasi kadang koheren kadang inkoheren pasien belum mampu memperagakan teknik menghardik halusinasi.

A : pasien mulai dapat membina hubungan saling percaya pasien mulai dapat mengenali halusinasi yang dialaminya pasien belum mampu mnegontrol halusinasi dengan menghardik.

P :Lanjutkan BHSP dan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.

3.Kamis, 5 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. Membina hubungan saling percaya2. SP1 halusinasi Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien Mengidentifikasi isi halusinasi pasien Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Membimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.S : Pasien mengatakan namanya Tn.J asalnya dari Mahang Pasien mengatakan belum ingat nama perawat Pasien mengatakan mendengar suara-suara

O : pasien tampak gelisah kontak mata tidak dapat dipertahankan komunikasi kadang koheren kadang inkoheren pasien belum mampu memperagakan teknik menghardik halusinasi.

A : pasien mulai dapat membina hubungan saling percaya pasien mulai dapat mengenali halusinasi yang dialaminya pasien belum mampu mnegontrol halusinasi dengan menghardik.

P :Lanjutkan BHSP dan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.

4.Jumat, 6 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. Membina hubungan saling percaya2. SP1 halusinasi Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien Mengidentifikasi isi halusinasi pasien Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Membimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.S : Pasien mengatakan namanya Tn.J asalnya dari Mahang Pasien mengatakan belum ingat nama perawat Pasien mengatakan mendengar suara-suara

O : pasien tampak gelisah kontak mata tidak dapat dipertahankan komunikasi kadang koheren kadang inkoheren pasien belum mampu memperagakan teknik menghardik halusinasi.

A : pasien mulai dapat membina hubungan saling percaya pasien mulai dapat mengenali halusinasi yang dialaminya pasien belum mampu mnegontrol halusinasi dengan menghardik.

P :Lanjutkan BHSP dan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.

5.Sabtu, 7 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. Membina hubungan saling percaya2. SP1 halusinasi Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien Mengidentifikasi isi halusinasi pasien Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Membimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.S : Pasien mengatakan namanya Tn.J asalnya dari Mahang Pasien mengatakan nama perawat adalah Eka Pasien mengatakan mendengar suara-suara

O : pasien tampak gelisah kontak mata tidak dapat dipertahankan komunikasi kadang koheren kadang inkoheren pasien belum mampu memperagakan teknik menghardik halusinasi.

A : pasien mulai dapat membina hubungan saling percaya pasien mulai dapat mengenali halusinasi yang dialaminya pasien belum mampu mnegontrol halusinasi dengan menghardik.

P :Lanjutkan BHSP dan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.

6.Senin, 9 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. Membina hubungan saling percaya2. SP1 halusinasi Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien Mengidentifikasi isi halusinasi pasien Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Membimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.S : Pasien mengatakan namanya Tn.J asalnya dari Mahang Pasien mengatakan nama perawat adalah Eka Pasien mengatakan mendengar suara-suara

O : pasien tampak gelisah kontak mata tidak dapat dipertahankan komunikasi kadang koheren kadang inkoheren pasien belum mampu memperagakan teknik menghardik halusinasi.

A : pasien mulai dapat membina hubungan saling percaya pasien mulai dapat mengenali halusinasi yang dialaminya pasien belum mampu mnegontrol halusinasi dengan menghardik.

P :Lanjutkan BHSP dan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.

7.Selasa, 10 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. Membina hubungan saling percaya2. SP1 halusinasi Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien Mengidentifikasi isi halusinasi pasien Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Membimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.S : Pasien mengatakan namanya Tn.J asalnya dari Mahang Pasien mengatakan nama perawat adalah Eka Pasien mengatakan mendengar suara-suara Pasien mengatakan suaranya didengar ketika pasien ingin tidur

O : pasien tampak bingung, sering mondar-mandir kontak mata tidak dapat dipertahankan komunikasi kadang koheren kadang inkoheren pasien belum mampu memperagakan teknik menghardik halusinasi.

A : pasien mulai dapat membina hubungan saling percaya pasien mulai dapat mengenali halusinasi yang dialaminya pasien belum mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik.

P :Lanjutkan BHSP dan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.

8.Rabu, 11 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. Membina hubungan saling percaya2. SP1 halusinasi Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien Mengidentifikasi isi halusinasi pasien Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Membimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.S : Pasien mengatakan namanya Tn.J asalnya dari Mahang Pasien mengatakan nama perawat adalah Eka Pasien mengatakan mendengar suara-suara Pasien mengatakan suaranya didengar ketika pasien ingin tidur

O : pasien tampak bingung, sering mondar-mandir kontak mata tidak dapat dipertahankan komunikasi kadang koheren kadang inkoheren pasien belum mampu memperagakan teknik menghardik halusinasi.

A : pasien dapat membina hubungan saling percaya pasien mulai dapat mengenali halusinasi yang dialaminya pasien belum mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik.

P :Lanjutkan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.

9.Kamis, 12 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. SP1 halusinasi Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien Mengidentifikasi isi halusinasi pasien Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Membimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.S : Pasien mengatakan masih mendengar suara-suara Pasien mengatakan suaranya didengar ketika pasien ingin tidur

O : pasien tampak bingung, sering mondar-mandir kontak mata tidak dapat dipertahankan komunikasi kadang koheren kadang inkoheren pasien belum mampu memperagakan teknik menghardik halusinasi.

A : pasien dapat membina hubungan saling percaya pasien mulai dapat mengenali halusinasi yang dialaminya pasien belum mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik.

P :Lanjutkan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.

10.Jumat, 13 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. SP1 halusinasi Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien Mengidentifikasi isi halusinasi pasien Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Membimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.S : Pasien mengatakan masih mendengar suara-suara Pasien mengatakan suaranya didengar ketika pasien ingin tidur

O : pasien tampak bingung, sering mondar-mandir kontak mata tidak dapat dipertahankan komunikasi kadang koheren kadang inkoheren pasien belum mampu memperagakan teknik menghardik halusinasi.

A : pasien dapat membina hubungan saling percaya pasien mulai dapat mengenali halusinasi yang dialaminya pasien belum mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik.

P :Lanjutkan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.

11.Sabtu, 14 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. SP1 halusinasi Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien Mengidentifikasi isi halusinasi pasien Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Membimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.S : Pasien mengatakan masih mendengar suara-suara Pasien mengatakan suaranya didengar ketika pasien ingin tidur

O : pasien tampak bingung, sering mondar-mandir kontak mata tidak dapat dipertahankan komunikasi kadang koheren kadang inkoheren pasien belum mampu memperagakan teknik menghardik halusinasi.

A : pasien dapat membina hubungan saling percaya pasien mulai dapat mengenali halusinasi yang dialaminya pasien belum mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik.

P :Lanjutkan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.

12.Senin, 16 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. SP1 halusinasi Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien Mengidentifikasi isi halusinasi pasien Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Membimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.S : Pasien mengatakan masih mendengar suara-suara Pasien mengatakan suaranya didengar ketika pasien ingin tidur

O : pasien tampak bingung, sering mondar-mandir kontak mata tidak dapat dipertahankan komunikasi kadang koheren kadang inkoheren pasien belum mampu memperagakan teknik menghardik halusinasi.

A : pasien dapat membina hubungan saling percaya pasien mulai dapat mengenali halusinasi yang dialaminya pasien belum mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik.

P :Lanjutkan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.

13.Selasa, 17 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. SP1 halusinasi Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien Mengidentifikasi isi halusinasi pasien Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Membimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.S : Pasien mengatakan masih mendengar suara-suara Pasien mengatakan suaranya didengar ketika pasien ingin tidur

O : pasien tampak bingung, sering mondar-mandir kontak mata tidak dapat dipertahankan komunikasi kadang koheren kadang inkoheren pasien belum mampu memperagakan teknik menghardik halusinasi.

A : pasien mulai dapat mengenali halusinasi yang dialaminya pasien belum mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik.

P :Lanjutkan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.

14.Rabu, 18 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. SP1 halusinasi Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien Mengidentifikasi isi halusinasi pasien Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Membimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.S : Pasien mengatakan masih mendengar suara-suara Pasien mengatakan suaranya didengar ketika pasien ingin tidur

O : pasien tampak bingung, sering mondar-mandir kontak mata tidak dapat dipertahankan komunikasi kadang koheren kadang inkoheren pasien belum mampu memperagakan teknik menghardik halusinasi.

A : pasien mulai dapat mengenali halusinasi yang dialaminya pasien belum mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik.

P :Lanjutkan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.

15.Kamis, 19 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. SP1 halusinasi Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien Mengidentifikasi isi halusinasi pasien Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Membimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.S : Pasien mengatakan masih mendengar suara-suara Pasien mengatakan suaranya didengar ketika pasien ingin tidur Pasien mengatakan suaranya menyuruh untuk mondar-mandir

O : pasien tampak bingung, sering mondar-mandir kontak mata tidak dapat dipertahankan komunikasi kadang koheren kadang inkoheren pasien belum mampu memperagakan teknik menghardik halusinasi.A : pasien mulai dapat mengenali halusinasi yang dialaminya pasien belum mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik.

P :Lanjutkan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.

16.Jumat, 20 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. SP1 halusinasi Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien Mengidentifikasi isi halusinasi pasien Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Membimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.S : Pasien mengatakan masih mendengar suara-suara Pasien mengatakan suaranya didengar ketika pasien ingin tidur Pasien mengatakan suaranya menyuruh untuk mondar-mandir

O : pasien tampak bingung, sering mondar-mandir kontak mata tidak dapat dipertahankan komunikasi kadang koheren kadang inkoheren pasien belum mampu memperagakan teknik menghardik halusinasi.

A : pasien mulai dapat mengenali halusinasi yang dialaminya pasien mulai mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik dengan arahan perawat.

P :Lanjutkan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.

17.Sabtu, 21 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. SP1 halusinasi Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien Mengidentifikasi isi halusinasi pasien Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Membimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.S : Pasien mengatakan masih mendengar suara-suara Pasien mengatakan suaranya didengar ketika pasien ingin tidur Pasien mengatakan suaranya menyuruh untuk mondar-mandir

O : pasien tampak bingung, sering mondar-mandir kontak mata tidak dapat dipertahankan komunikasi kadang koheren kadang inkoheren pasien belum mampu memperagakan teknik menghardik halusinasi.

A : pasien mulai dapat mengenali halusinasi yang dialaminya pasien mulai mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik dengan diarahkan perawat.

P :Lanjutkan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.

18.Senin, 23 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. SP1 halusinasi Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien Mengidentifikasi isi halusinasi pasien Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Membimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.S : Pasien mengatakan masih mendengar suara-suara Pasien mengatakan suaranya didengar ketika pasien ingin tidur Pasien mengatakan suaranya menyuruh untuk mondar-mandir

O : pasien tampak bingung, sering mondar-mandir kontak mata tidak dapat dipertahankan komunikasi kadang koheren kadang inkoheren pasien belum mampu memperagakan teknik menghardik halusinasi.

A : pasien mulai dapat mengenali halusinasi yang dialaminya pasien mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik dengan arahan perawat.

P :Lanjutkan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.

19.Selasa, 24 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. SP1 halusinasi Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien Mengidentifikasi isi halusinasi pasien Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Membimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.S : Pasien mengatakan masih mendengar suara-suara Pasien mengatakan suaranya didengar ketika pasien ingin tidur Pasien mengatakan suaranya menyuruh untuk mondar-mandir

O : pasien tampak bingung, sering mondar-mandir kontak mata tidak dapat dipertahankan komunikasi kadang koheren kadang inkoheren pasien belum mampu memperagakan teknik menghardik halusinasi.

A : pasien mulai dapat mengenali halusinasi yang dialaminya pasien mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik dengan arahan perawat.

P :Lanjutkan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.

20.Rabu, 25 November 2015Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran1. SP1 halusinasi Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien Mengidentifikasi isi halusinasi pasien Mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Membimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.S : Pasien mengatakan masih mendengar suara-suara Pasien mengatakan suaranya didengar ketika pasien ingin tidur Pasien mengatakan suaranya menyuruh untuk mondar-mandir

O : pasien tampak bingung, sering mondar-mandir kontak mata tidak dapat dipertahankan komunikasi kadang koheren kadang inkoheren pasien mampu memperagakan teknik menghardik halusinasi dengan arahan perawat.

A : pasien mulai dapat mengenali halusinasi yang dialaminya pasien mulai mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik.

P :Lanjutkan SP1. Identifikasi jenis halusinasi pasien Identifikasi isi halusinasi pasien Identifikasi waktu terjadinya halusinasi pasien Identifikasi frekuensi halusinasi pasien Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi Latih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik Bimbing pasien memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian.