askep heg.doc

22
ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM Disusun oleh Kelompok II YAYASAN ABDI KALIMANTAN AKADEMI KEPERAWATAN PANDAN HARUM 2011-2012

Upload: angelwice-sweet

Post on 12-Aug-2015

155 views

Category:

Documents


49 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEP heg.doc

ASUHAN KEPERAWATAN

IBU HAMIL DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM

Disusun oleh

Kelompok II

YAYASAN ABDI KALIMANTAN

AKADEMI KEPERAWATAN PANDAN HARUM

2011-2012

Page 2: ASKEP heg.doc

LAPORAN PENDAHULUAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM

KONSEP DASAR PENYAKIT

1. PENGERTIAN

Hiperemesis gravidarum (HEG) adalah mual muntah berlebihan yang terjadi pada wanita hamil

sehingga menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan kadar elektrolit, penurunan berat badan

( lebih dari 5% berat badan awal ), dehidrasi, ketosis, dan kekurangan nutrisi. ( sherwan, 1999;

Old, 2000; Micheline, 2004; Edelman, 2004; Paawi, et al,.2005 ). Hal tersebut mulai terjadi pada

minggu keempat saampaai kesepuluh dan selanjutnya akan membaik umumnya pada usia

kehamilan minggu ke-20, namun pada beberapa kasus dapat terus berlanjut sampai pada

kehamilan tahap berikutnya. Hampir 10% klien ini ditemukan dengan gejala yang menetap

selama kehamilan.

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sehingga pekerjaan

sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk. (Sarwono Prawirohardjo,

Ilmu Kebidanan, 1999).

2. ETIOLOGI

Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa teori yang

menjelaskan tentang penyebab HEG yaitu:

a. Teori endokrin : menyatakan bahwa peningkatan kadar progesterone, estrogen dan

HCG dapat menjadi factor pencetus mual dan muntah.

b. Teori metabolic : menyatakan bahwa kekurangan vitamin B6 dapat mengakibatkan

mual muntah pada kehamilan.

c. Teori alergi dapat ditegakkan karena adanya histamine sebagai pemicu terjadinya

mual dan muntah. Lebih lanjut, mual dan muntah berlebihan dapat terjadi karena

klien sensitive terhadap sekresi korpus luteum.

d. Teori infeksi menyatakan bahwa adanya hubungan antara helicobacter pylori dengan

terjadinya hiperemesis gravidarum

e. Teori psikosomatik : hiperremesis gravidarum merupakan keadaan gangguan psikologis yang

dirubah dalam bentuk gejala fisik.

Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan :

Page 3: ASKEP heg.doc

Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola

hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa

dan kehamilan ganda memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang

peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin

dibentuk berlebihan.

Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik

akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu tehadap perubahan ini

merupakan faktor organik.

Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak, juga disebut

sebagai salah satu faktor organik.

Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun

hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui

dengan pasti. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap

kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat

menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai

ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian

karena kesukaran hidup. Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru

sudah dapat membantu mengurangi frekwensi muntah klien

3. PATOFISIOLOGI

Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya

kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama.

Pengaruh psikologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf

pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada

kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat berlangsung

berbulan-bulan.

Hiperemesis garavidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada

hamil muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak

seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala ini

hanya terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor

utama, disamping faktor hormonal. Yang jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah

Page 4: ASKEP heg.doc

menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami

emesis gravidarum yang berat.Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan

cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi

lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik,

asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan

kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehmgga cairan ekstraselurer

dan plasma berkurang. Natrium dan Khlorida darah turun, demikian pula Khlorida air

kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke

jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan

berkurang pula dan tertimbunlah zat metabolik yang toksik. Kekurangan Kalium sebagai

akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, bertambahnya frekuensi

muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan

yang sulit dipatahkan

4. TANDA DAN GEJALA

Muntah yang hebat

Haus

Dehidrasi

BB menurun (>1/10 normal)

Keadaan umum menurun

Peningkatan suhu tubuh

Ikterik

Gangguan kesadaran, delirium

Menurut berat ringannya gejala hiperemesis gravidarum dapat dibagi dalam tiga

tingkatan yaitu:

a. Tingkatan I :

Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah,

nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat

sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistol menurun turgor kulit berkurang, lidah

mengering dan mata cekung

Page 5: ASKEP heg.doc

b. Tingkatan II :

Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lidah mengering

dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit

ikterus. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi rendah, hemokonsentrasi,

oliguri dan konstipasi. Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai

aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.

c. Tingkatan III:

Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen sampai

koma, nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal

dapat terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wemicke, dengan

gejala : nistagtnus dan diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat

makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus adalah tanda adanya payah

hati. Pada tingkatan ini juga terjadi perdarahan dari esophagus, lambung, dan retina.

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan

adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta.

b. Urinalisis untuk menetukan adanya infeksi dan atau dehidrasi meliputi pemeriksaan keton,

albumin, dan berat jenis urine.

c. Kadar Hb dan hematokrit ( Ht )

d. Pemeriksaan elektrolit jika terjadi dehidrasi dan diduga terjadi muntah berlebihan meliputi

pemeriksaan natrium, kalium, klorida, protein.

e. Pemeriksaan Blood Urea Nitrogen ( BUN ), nonprotein nitrogen dan kadar asam

f. Tiroid Stimulating Hormon ( TSH ) untuk menentukan penyakit pada tiroid

6. PENATALAKSANAAN

Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan

memberikan pcnerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang

fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan

gejala yang flsiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan,

Page 6: ASKEP heg.doc

mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi

lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan

untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.Makanan yang berminyak dan

berbau lemak sebaiknya dihindarkan. Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam

keadaan panas atau sangat dingin.

Obat-obatan

Sedativa yang sering digunakan adalah Phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan Vitamin

B1 dan B6 Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik sepeiti Disiklomin

hidrokhloride atau Khlorpromasin. Anti histamin ini juga dianjurkan seperti Dramamin,

Avomin

Isolasi

Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang

baik. Tidak diberikan makan/minuman selama 24 -28 jam. Kadang-kadang dengan isolasi

saja gejaia-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

Terapi psikologik

Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa

takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta menghilangkan masalah dan

konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

Cairan parenteral

Berikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan Glukosa

5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per hari. Bila perlu dapat ditambah

Kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C. Bila ada kekurangan

protein, dapat diberikan pula asam amino secara intra vena.

Penghentian kehamilan

Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan

mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan memburuk. Delirium,

kebutaan, tachikardi, ikterus anuria dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi

organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan.

Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu

pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tak boleh menunggu sampai

terjadi gejala ireversibel pada organ vital.

Page 7: ASKEP heg.doc

Diet

a)      Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.

Makanan hanya berupa rod kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama

makanan tetapi 1 — 2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua zat – zat gizi,

kecuali vitamin C, karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.

b)      Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang.

Secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi linggi. Minuman tidak

diberikan bersama makanan . Makanan ini rendah dalam semua zat-zal gizi kecuali

vitamin A dan D.

c)      Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan.

Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan

ini cukup dalam semua zat gizi kecuali Kalsium.

7. KOMPLIKASI

Dehidrasi

Ikterik

Takikardi

Alkalosis

Kelaparan

Menarik diri, depresi

Ensefalopati wernicke yang ditandai oleh adanya nistagmus, diplopia, perubahan

mental

Suhu tubuh meningkat

Gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan keluarga

8. PROGNOSIS

Dengan penanganan yang baik prognosis Hiperemesis gravidarum sangat memuaskan.

Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun demikian pada tingkatan yang berat,

penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin

9. POHON MASALAH

Peningkatan HCG, estrogen, dan progesterone selama kehamilan

Page 8: ASKEP heg.doc

Pengarun terhadap sistem GI:

- Penurunan motilitas lambung

- Memperlambat pengosongan lambung

- Refluks esophagus

- Penurunan asam hidroklorid

Faktor spiritual faktor lingkungan

Faktor kultur faktor psikologis

Mual dan muntah berlebihan

defisiensi nutrisi dehidrasi

konstipasi pembakaran KH dan lemak penurunan CES dan plasma

BB menurun oksidasi lemak tidak sempurna energi Na dan K homokonsentrasi

ketosis kelemahan

suplai O2 dan

Asidosis metabolic nutrisi

transplasenta

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

Gangguan membran mukosa oralPerubaha

n nutrisigangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

intoleransi aktivitas

Resiko

perubahan nutrisi

fetal

Ketidakefektifan

pola nafas

Page 9: ASKEP heg.doc

1. PENGKAJIAN

A. DATA SUBJEKTIF

- Riwayat kehamilan saat ini meliputi ada tidaknya gemili , riwayat pemeriksaan ANC dan

komplikasi

- Riwayat diet, khususnya intake cairan

- Pengobatan yang didapat saat ini

- Riwayat pembedahan khususnya pada abdomen

- Riwayat medis sebelumnya seperti riwayat penyakit obstetric dan ginekologi, kolelitiasis atau

gangguan abdomen lainnya, gangguan tiroid, dan ada tidaknya depresi

- Riwayat social seperti terpapar penyakit yang mengganggu komunikasi, terpapar dengan

lingkungan, tercapainya pelayanan antenatal, peran, tanggung jawab, pekerjaan,

ketidakhadiran ditempat kerja, perubahan status kesehatan atau stressor kehamilan, respon

anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan kondisi sakit, serta system

pendukung.

- Integritas ego seperti konflik interpersonal lkeluarga, kesulitan ekonomi,perubahan persepsi

tentang kondisi, dan ehamilan yang tidak direncanakan

- Riwayat penyakit sebelumnya, misal mengalami muntah, kaji warna, volume, frekuensi dan

kualitasnya. Kaji juga factor yang memperberat dan memperingan keadaan serta pengobatan

Keluhan

●       Muntah yang hebat

●       Mual, muntah pada pagi hari dan setelah makan

●       Nyeri epigastrik

●       Merasa haus

●       Tidak nafsu makan

●       Muntah makanan/cairan asam

Faktor predisposisi

●       Umur ibu < 20 tahun

●       Multiple gestasi

●       Obesitas

●       Trofoblastik desease

B. DATA OBJEKTIF

Page 10: ASKEP heg.doc

1. Aktifitas istirahat

Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit).

2. Integritas ego

Konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang

kondisinya, kehamilan tak direncanakan.

3. Eliminasi

Pcrubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih Urinalisis :

peningkatan konsentrasi urine.

4. Gastrointestinal

Mual dan muntah yang berlebihan (4 – 8 minggu) , nyeri epigastrium,

pengurangan berat badan (5 – 10 Kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah,

Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan

lidah kering.

5. Pernafasan

Frekuensi pernapasan meningkat.

6. Keamanan

Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma

7. Seksualitas

Penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus

terapeutik.

8. Interaksi sosial

Perubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan peran, respon anggota

keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung

yang kurang.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Gangguan keseimbangan cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan muntah yang berlebihan atau intake cairan kurang

Page 11: ASKEP heg.doc

b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah

atau kurangnya intake nutrisi

c. Takut berhubungan dengan pengaruh hyperemesis terhadap kesehatan janin

d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

3. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa

Keperawatan

Tujuan Intervensi Rasional

1 Gangguan rasa

nyaman nyeri

berhubungan

dengan :

  Iritasi sebagian dapat

meningkatkan kerja

asam lambung

  Mual muntah yang

terus menerus

  Refleks spasme otot

pada dinding perut

Data penunjang

  Klien mengatakan

  Skala nyeri

  Karakteristik nyeri :

  Menetap

  Hilang timbul

  Frekwensi

  Intensitas

  Durasi

  Ekpresi wajah

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama ……x…….

jam rasa nyaman

klien terpenuhi 

dengan  kriteria hasil

:

  Nyeri berkurang /

hilang

  Ekspresi wajah tenang

  TTV dalam batas

normal

  Mengkaji rasa nyeri dan

catat karakteristik

nyeri

  Mengajarkan klien

untuk menarik nafas

panjang saat nyeri

terjadi

  Menganjurkan klien

untuk makan dan

minum dalam keadaan

hangat

  Kolaborasi dengan

dokter untuk

memberikan terapi

obat antimentik,

antihistamin jika

sangat perlu

  Untuk memantau

skala nyeri dan

toleransi klien

terhadap nyeri

  Relaksasi dapat

membantu

mengurangi nyeri

  Mengurangi mual

serta nyeri pada

epigastrium

  Kondisi ibu yang

sedang hamil akan

mempengaruhi

janin jika

mengkonsumsi

obat

Page 12: ASKEP heg.doc

meringis

  TTV :

  TD :

  Pols :

  RR :

  Temp :

2 Perubahan nutrisi

kurang dari

kebutuhan tubuh

yang berhubungan

dengan

  Nausea dan vamitus

yang menetap

  Anoreksia

Data penunjang

  BB sebelum

kehamilan

  BB sekarang / saat

hamil

  Elastisitas turgor kulit

  Lingkar lengan

  Lidah kering dan

kotor

  Mual dan muntah

  Kesadaran

  Anoreksia

  Mata cekung /

konjungtiva

  TTV :

TD :

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama ……x…….

jam nutrisi terpenuhi

secara adekuate

dengan  kriteria hasil

:

  Peningkatan BB

  Mual muntah

berkurang

  Peningkatan nafsu

makan

  Lingkar lengan normal

  Elastisitas turgor kulit

baik

  Lidah tidak bering dan

kotor

  Kesadaran kompos

mentis

  Keseimbangan intake-

output

  Konjungtiva a anemis

  TTV dalam batas

normal

  Memulai pemberian

asupan oral sesuai

yang diprogramkan

dan kemampuan

toleransi klien

  Memberi sajian

makanan yang

menarik dalam jumlah

kecil tapi sering

  Melaksanakan program

terapi / obat secara

teratur

  Membantu perawatan

mulut 9oral hygiene)

sesering mungkin dan

menyediakan tempat

muntah

  Memantau dan

mendokumentasikan

asupan oral serta

menimbang berat

badan klien

  Memberikan

penyuluhan akan

pentingnya asupan

  Nutrisi maternal

yang adekuat

sangat penting

untuk kesehatan

ibu dan

pertumbuhan serta

perkembangan

janin

  Untuk dapat

merangsang nafsu

makan dan

mencukupi

kebutuhan secara

perlahan

  Terapi yang teratur

dan adekuat akan

membantu proses

penyembuhan

  Rasa bau dan mulut

yang kotor dapat

membuat rasa

tidak nyaman dan

mengurangi nafsu

makan

  Sebagai data untuk

Page 13: ASKEP heg.doc

Pols :

Temp :

RR :

nutrisi untuk ibu hamil

dan tumbuh kembang

janin 

memantau

keberhasilan

intervensi

  Memotivasi dan

meningkatkan

ketertarikan ibu

terhadap nutrisi

seimbang

3 Defisit volume

cairan yang

berhubungan

dengan :

  Kehilangan cairan

akibat vomitus yang

berlebihan

  Intake cairan

inadequate

Data penunjang

  Intake cairan

  IWL

  Turgor kulit

  Membran mukosa

  Data lab :

Hb :

Ht :

Berat jenis urin :

  TTV :

TD :

Pols :

Temp :

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama ……x…….

jam keseimbangan

cairan dan elektrolit

terpenuhi dengan 

kriteria hasil :

  Keseimbangan cairan

dan elektrolit

terpenuhi

  Turgor kulit baik

  Membran kulit baik

  Hasil lab normal

  TTV normal

   

Page 14: ASKEP heg.doc

RR :

4 Gangguan aktivitas

berhubungan

dengan :

  Kelemahan /

keletihan

  Nutrisi inadekuat

Data penunjang

  Klien mengatakan

  BB

  Kelemahan

  Skala aktivitas

  Mual muntah

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama ……x…….

jam klien dapat

melakukan aktivitas

secara mandiri 

dengan  kriteria hasil

:

  Peningkatan BB

  Kelemahan (-) /

keadaan umum baik

  Peningkatan aktivitas

  Mual muntah

berkurang / hilang

  Kaji kemampuan /

kekuatan tonus otot

dan derajat

ketergantungan dalam

beraktivitas

  Membantu klien dalam

posisi yang nyaman

  Mobilisasi ringan

  Memberikan relaksasi

berupa masase dengan

melibatkan suami

  Memudahkan dalam

memberikan

intervensi yang

tepat

  Peninggian tempat

tidur dibagian

kepala dapat

mengurangi rasa

sakit mual dan

muntah

  Pengerakan ringan

akan melatih

kemampuan otot

dan mengurangi

rasa bosan dan

tidak nyaman mual

dan muntah

  Memperbaiki

psikologis klien

dan mengurangi

ketegangan

5. Potensial terjadinya

anemia

berhubungan

dengan :

  Perdarahan

pervaginam

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama ……x…….

jam anemia tidak

terjadi  dengan 

kriteria hasil :

  Hasil lab normal

Page 15: ASKEP heg.doc

Data penunjang

  Klien mengatakan

  Data lab

Hb :

Ht :

Leukosit

Trombosit

Eritrosit

dll :

  TTV :

TD :

Pols :

Temp :

RR :

  Perdarahan

  Karakteristik

Warna kulit :

Konjungtiva :

  TTV normal

  Pendarahan tidak

terjadi

  Warna kulit normal

  Konjungtiva anemis