ikterus

18
Ikterus Ikterus by : by : patimah sari patimah sari s s

Upload: deborapaninsaridepari

Post on 09-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bidan

TRANSCRIPT

  • Ikterus

    by : patimah sari s

  • Batasan Ikterus Neonaturum fisiologisa. timbul pada hari ke 2 & 3b. kadar bil indirek tdk melampaui 10 mg% untuk NCB/ < 12,5 mg% untuk NKBc. kadar bil direk tidak melampaui dari 1 mg%d. peningkatan bil tidak melampaui dari 5 mg% / harie. ikterus menghilang pada hari ke 10

    Ikterus Neonaturum pathologis.a. ikterus terjadi dalam 24 jam Ib. kadar bil lebih dari 10 mg % pada NCB / 12,5 % NKBc. peningkatan bil 5 mg% / harid. ikterus menetap sesudah 2 mg Ie. kadar bil direk melebihi 1 mg %f. mempunyai hubungan dengan proses hemolitik

  • Penyebab.Produksi bil yg lebih, dmn bill lebih kemampuan bayi untuk mengeluarkan yang disebabkan oleh penyakit hemolisis yang meningkat pada Inkompatibilitas darah Rhesus & ABO, kelainan bentuk sel darah merah & enzim sel darah merah.Gangguan dlm proses uptake & konjugasi heparGangguan dalam transportasiGangguan dalam ekskresi

    Pada hepar belum berfungsi karena bil dikeluarkan oleh janin melalui placenta dlm bentuk bil indirek. Yang diproduksi:a. sumber primer : pemecahan HBb. sumber scunder : Myoglobinc. gangguan transportasi dlm metabolismed. gangguan ekskresi

  • Pengertian :Ikterus adalah suatu gejala yang sering Ditemukan pada bayi baru lahir dapat dibagi 2 :Ikterus FisiologisIkterus Pathologis

    Ikterus Fisiologis ialah :Ikterus yang timbul pada hari ke 2 & 3Tidak mempunyai dasar patologisKadarnya tidak melampaui kadar yang membahayakanTidak mempunyai potensi menjadi Kern icterustidak menyebabkan suatu morbilitas pada bayiIkterus menghilang pada akhir mg I < 10 hari I

    Ikterus Patologis ialah :Ikterus yang mempunyai dasar patologis /Kadar bilirubinnya mencapai suatu nilai hiperbilirubinemia.

  • Patofisiologi.

    Peningkatan kadar bil terjadi pada beberapa keadaan sering ditemukan pada peningkatan penghancuran eritrosit, politermia, memendeknya umur erit, meningkat bil dari sumber lain / terdapat peningkatansirkulasi entero hepatik, bila suhu tertentu bil bersifat toksit ditemukan pada bil indirek yang tidak larut dalamlemak. Sifat ini memungkinkan terjadi efek patologik pada sel otak jika bil tadi dapat menembus sawar otakmenimbulkan Kern ikterus / Enselopati Biliaris. Bil akan mudah melalui sawar darah otak pada keadaan Immaturitas, BBLR Hypoksia, Hipoglikemi & kelainanSSP yang terjadi karena trauma / infeksi.

  • PERKIRAAN TINGGI BILL MENURUT KRAMER

  • Klasifikasi ikterus berdasarkanKapan timbul ikterusDaerah ikterus ------ KRAMER

    KLASIFIKASI IKTERUS1. HIPERBILIRUBINEMI BERATDitemukan 1 / lebih tanda bahaya umumHari I timbul KRAMER derajat 1Hari II timbul KRAMER derajat 5

    2. HIPERBILIRUBINEMIA SEDANGHari II timbul KRAMER derajat 1 / 2Hari III atau lebih KRAMER der 1 4 IKTERUS FISIOLOGISHari III / lebih timbul KRAMER derajat 1 - 2

  • TATALAKSANA IKTERUSHiperbilirubinemia berat

    Rujuk ke RsSelama persiapan rujukan / perjalanan lakukanBeri ASI sesering mungkinJaga bayi tetap hangat dengan cara meletakkan bayi di dada ibu sehingga terjadi kontak kulit ibu & kulit bayi, ibu & bayi berada 1 pelukan ( metode kangguru ), kepala bayi ditutup dengan topi bila perlu ibu & bayi diselimuti.Ambil contoh darah ibu 2,5 ml, upayakan agar pengambilan darah ibu tidak memperlambat pelaksanaan rujukan.

  • Hiperbilirubinemia sedang.Beri ASI sesering mungkin selama menginginkanJaga bayi tetap hangat dengan metode kangguru, ganti pakaian / selimut setiap X basah dengan kering, bersih & hangatJemur bayi di sinar matahari pagi 30 3 4 hariLakukan periksa ulang 2 hari ke puskesmasLakukan segera ke HC / pustu bila ditemukan tanda sbb :. Keadaan bayi tambah parah. Kotoran bayi berwarna dempul

    Ikterus FisiologisSama dengan diatas hiperbilirubinemia sedang NO. 1,2,3,5

  • Management a. Data Subjektif - Ibu dengan penyakit persalinan vacum ekstraksi, ketuban pecah dini, kelahiran prematur, asfiksia, trauma persalinan & cephal hematoom

    b.Data Objektif.- bayi tidak mau minum, BB menurun, frek Bab meningkat, kulit kuning, sklera & mukosa kuning, perut membuncit pembesaran hati.- gangguan neurologis; kejang, opistotonus, lethargi, refleks Moro lemah / tidak ada feces berwarna dompul.- warna kulit tubuh kuning.

    c. Data Penunjang.Pemeriksaan darah tepiPemeriksaan bilirubin berkala

  • d. Masalah & IntervensiResti injuri b/d peningkatan tingkat bill.tujuan umum : ada tanda dari Hyperbilirubinemia ;kuning, susah BAB, konsentrasi urine gelap, lethargi, reflek moro tidak ada, tremor.

    Intervensi.identifikasi / perhatikan tindakan faktor resiko :- Sepsis, lambat memotong tali pusat- ibu dengan DM- SGA ( Small Gestasi Age )- Rh ABO- Kaji untuk mengetahui tanda dari hyperbilirubinemia setiap 2 4 jam I s/d 5 hari.T/ bill serum dalam batas normal :- 0 1 hari < 60 mgg / dl- 1 - 2 hari < 8,0 mgg / dl- 2 5 hari < 12 mgg / dl- > 5 hari 2 10 mh / dl

  • I/ : - Monitor tingkat bill lapor.1. Monitor HB, HT, laporkan terjadi peningkatan 2. Jika bill tidak ada setelah 2 3 hari:. Phototherapi. Monitor tingkat bill setiap 6 12 jam. Siapkan exchange transfusi dengan order. Monitor v.s selama & sesudah transfusi. Laporkan jika terjadi penyimpangan. Periksa darah kultur

    Rasional : tingkat bill yang tinggi dapat melewati barier dalam pembuluh darah otak & dapat menyebabkan tekanan pada otak & berakibat buruk pada sistem neurologi.

  • 2. Resti kekurangan cairan s/d photo therapi yang di tandai dengan :- penurunan berat badan > 10 %- Output urine 2- 3 ml /kg/hr- Warna urine gelapIntervensi :- berikan makanan melalui sonde schedul- ukur intake & output- berikan minum ekstra/ IV jika penurunan BB berlebihan, suhu tinggi- monitor warna & jumlah urine setiap 1 4 jam- monitor BAB- perhatikan keseimbangan cairan- suhu dalam batas normal- membran mukosa basah- fontanel tidak cekungRasional.Phototherapi merupakan penyebab kelebihan insensiblewater loss ( IWL )

  • 3. Gangguan integritas kulit b/d efek dari phototherapiTujuan : tidak ada tindakan konjuctivitisTidak terjadi iritasi pada genetalia / daerah perianalIntervensi : Tutup mata dengan bahan yang memantulkan cahaya.Lepaskan pada saat memberikan minumanLindungi genetalia selama therapi tutupJaga popok tetap bersih dan keringPergunakan air, berikan oil untuk mengurangkan ekscoriasi sesuai advis

    Rasional Phototherapi dapat menimbulkan kulit kering, iritasipada mata, diare.

  • 4. Resti injuri b/d side effek dari exchange transfusi Tujuan : 1. bilirubin, HB, Hct normal 2. bilirubin turun dari sebulan transfusi 3. pertahankan TD, HR, Temp dalam batas normal selama & sesudah prosedur 4. cegah aspirasi selama prosedur 5. cegah perforasi intestinal setelah transfusi Intervensi : Monitor bill, HB, HCT, pre & post transfusi & test yang lain sesuai dengan advis. Monitor bill setiap 4 6 jam selama 24 jamSetelah itu 8 12 jam sesuai indikasiMonitor elektrolit, TD, HR setiap 10 menit selama prosedur, kemudian secara rutinAspirasi lambung sebelum prosedurIstirahatkan urogastrik tubePersiapkan perlengkapan resusitasiBerikan cairan sesuai advisMonitor BAB darahDistensi abdomenHipotensiCyanosisDarah pada urigastric

  • Exchange transfusi bertujuan untuk melindungi SSP, denganmemberikan darah segar dapat menurunkan resiko kelaian cardio vaskuler

    5. Resti perubahan parenting b/d pemisahan anaktujuan : orang tua dapat menunjukkan kasih sayang dgn kriteria : ortu memegang, menyentuh benar pada bayi

    Intervensi :Keluarkan dari phototherapi pada saat makanAnjurkan ortu untuk menyentuh dan memegangBerikan informasi tentang perkembagngan anaknyaAjarkan ortu untuk mengekspresikan perasaannya.

    6. Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit, perawatan anak b/d kurangnya informasi.Tujuan :ortu / keluarga memahami perawatan & pengobatan anaknya

  • Intervensi :Kaji tkt pengetahuan ortu / keluargaEksplorasi perasaan ortu & berikan feed backBantu ortu untuk coping yang positifAnjurkan ortu untuk membuat laporan tentang suhu, lethargi, kekakuan otot, iritability, serangan gizi

  • SekianDanTerimaKasih

    pal