hubungan merokok dengan saliva_new

3
Pengaruh Merokok terhadap Kesehatan Gigi dan Rongga Mulut Penelitian terdahulu membuktikan bahwa merokok dapat memberikan pengaruh langsung terhadap jaringan periodontal. Perokok memiliki peluang lebih besar menderita penyakit periodontal seperti kehilangan tulang alveolar, peningkatan kedalaman saku gigi serta kehilangan gigi, dibandingkan dengan yang bukan perokok. Skor plak juga terbukti lebih tinggi pada perokok, dibanding bukan perokok. Munculnya berbagai kondisi patologis sistemik maupun lokal dalam rongga mulut, disebabkan karena terjadinya penurunan fungsi molekul, termasuk saliva. Kerusakan komponen antioksidan saliva, diikuti dengan penurunan fungsinya, ditemukan pada beberapa kelainan di rongga mulut. Pengaruh Rokok terhadap pH Saliva Merokok dapat mempengaruhi fisiologis dari rongga mulut. Dalam jangka waktu yang lama hal tersebut akan menyebabkan kurangnya sensitivitas dan perubahan reseptor indra perasa dan lama-kelamaan akan menyebabkan supresi pada refleks saliva. Orang dengan kebiasaan merokok mengalami perubahan nilai derajat keasaman (pH) saliva. Sebuah penelitian menyatakan bahwa merokok dapat menyebabkan pH saliva menjadi lebih asam. Pengaruh Rokok terhadap Buffer Saliva Kapasitas buffer saliva juga merupakan faktor penting dalam pemeliharaan pH saliva dan remineralisasi gigi. Penelitian lain menunjukkan bahwa terdapat perebedaan

Upload: nindya

Post on 08-Jul-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengaruh Merokok terhadap Kesehatan Gigi dan Rongga MulutPenelitian terdahulu membuktikan bahwa merokok dapat memberikan pengaruh langsung terhadap jaringan periodontal. Perokok memiliki peluang lebih besar menderita penyakit periodontal seperti kehilangan tulang alveolar, peningkatan kedalaman saku gigi serta kehilangan gigi, dibandingkan dengan yang bukan perokok.Skor plak juga terbukti lebih tinggi pada perokok, dibanding bukan perokok.Munculnya berbagai kondisi patologis sistemik maupun lokaldalam rongga mulut, disebabkankarena terjadinya penurunan fungsi molekul, termasuk saliva. Kerusakan komponen antioksidan saliva, diikuti dengan penurunan fungsinya, ditemukan pada beberapa kelainan di rongga mulut.Pengaruh Rokok terhadap pH SalivaMerokok dapat mempengaruhi fisiologis dari rongga mulut. Dalam jangka waktu yang lama hal tersebut akan menyebabkan kurangnya sensitivitas dan perubahan reseptor indra perasa dan lama-kelamaan akan menyebabkan supresi pada refleks saliva. Orang dengan kebiasaan merokok mengalami perubahan nilai derajat keasaman (pH) saliva. Sebuah penelitian menyatakan bahwa merokok dapat menyebabkan pH saliva menjadi lebih asam.Pengaruh Rokok terhadap Buffer SalivaKapasitas buffersaliva juga merupakan faktor penting dalam pemeliharaan pH saliva dan remineralisasi gigi. Penelitian lain menunjukkan bahwa terdapat perebedaan kapasitasbufferingsaliva pada perokok dan bukan perokok, yang juga berkaitan dengan resiko terjadinya karies.Resiko terjadinya kehilangan gigi pada perokok, tiga kali lebih tinggi dibanding pada bukan perokok.Kapasitas buffersaliva pada dasarnya tergantung pada konsentrasi bikarbonat yang berkorelasi dengan laju aliran saliva karena jika terjadi penurunan laju aliran saliva maka kapasitas bufferakan menurun juga (Palomares et al., 2004).Pengaruh Rokok terhadap Laju Aliran SalivaTeori yang dibuat oleh Ghulam Jillani Khan, et al.(2010) menyatakan bahwa asaprokok yang menyebar ke seluruh bagian rongga mulut dan reseptor rasa terkena paparan terus-menerus. Jika hal tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kurangnya sensitivitas dan perubahan reseptor dari indra perasa dan lama-kelamaan akan menyebabkan supresi pada refleks saliva. Perubahan respon reseptor rasa dapat berdampak pada perubahan laju aliran saliva.Laju aliran saliva sangat berpengaruh pada nilai pH saliva. Penurunan laju aliran saliva akan menyebabkan komponen anorganik juga akan menurun sehingga mengakibatkan turunnya pH saliva (Almeidaet al., 2008). Perubahan pHsaliva dapat mempengaruhi fungsi dari saliva itu sendiri. Fungsi saliva yang paling berpengaruh yaitu fungsinya dalam kebersihan rongga mulut dan sebagai antimikroba (Guyton dan Hall, 2006). Sumber :Dwiastuti, Nimas. 2012. Naskah Publikasi : Perbedaan pH Salivaantara PerokokdanBukan Perokok padaMahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Merokok Dengan Saliva_new

Pengaruh Merokok terhadap Kesehatan Gigi dan Rongga Mulut

Penelitian terdahulu membuktikan bahwa merokok dapat memberikan pengaruh

langsung terhadap jaringan periodontal. Perokok memiliki peluang lebih besar menderita

penyakit periodontal seperti kehilangan tulang alveolar, peningkatan kedalaman saku gigi

serta kehilangan gigi, dibandingkan dengan yang bukan perokok. Skor plak juga terbukti

lebih tinggi pada perokok, dibanding bukan perokok.

Munculnya berbagai kondisi patologis sistemik maupun lokal dalam rongga mulut,

disebabkan karena terjadinya penurunan fungsi molekul, termasuk saliva. Kerusakan

komponen antioksidan saliva, diikuti dengan penurunan fungsinya, ditemukan pada beberapa

kelainan di rongga mulut.

Pengaruh Rokok terhadap pH Saliva

Merokok dapat mempengaruhi fisiologis dari rongga mulut. Dalam jangka waktu yang

lama hal tersebut akan menyebabkan kurangnya sensitivitas dan perubahan reseptor indra

perasa dan lama-kelamaan akan menyebabkan supresi pada refleks saliva. Orang dengan

kebiasaan merokok mengalami perubahan nilai derajat keasaman (pH) saliva. Sebuah

penelitian menyatakan bahwa merokok dapat menyebabkan pH saliva menjadi lebih asam.

Pengaruh Rokok terhadap Buffer Saliva

Kapasitas buffer saliva juga merupakan faktor penting dalam pemeliharaan pH saliva

dan remineralisasi gigi. Penelitian lain menunjukkan bahwa terdapat perebedaan kapasitas

buffering saliva pada perokok dan bukan perokok, yang juga berkaitan dengan resiko

terjadinya karies. Resiko terjadinya kehilangan gigi pada perokok, tiga kali lebih tinggi

dibanding pada bukan perokok. Kapasitas buffer saliva pada dasarnya tergantung pada

konsentrasi bikarbonat yang berkorelasi dengan laju aliran saliva karena jika terjadi

penurunan laju aliran saliva maka kapasitas buffer akan menurun juga (Palomares et al.,

2004).

Pengaruh Rokok terhadap Laju Aliran Saliva

Teori yang dibuat oleh Ghulam Jillani Khan, et al. (2010) menyatakan bahwa asap

rokok yang menyebar ke seluruh bagian rongga mulut dan reseptor rasa terkena paparan

Page 2: Hubungan Merokok Dengan Saliva_new

terus-menerus. Jika hal tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan

menyebabkan kurangnya sensitivitas dan perubahan reseptor dari indra perasa dan lama-

kelamaan akan menyebabkan supresi pada refleks saliva. Perubahan respon reseptor rasa

dapat berdampak pada perubahan laju aliran saliva.

Laju aliran saliva sangat berpengaruh pada nilai pH saliva. Penurunan laju aliran saliva

akan menyebabkan komponen anorganik juga akan menurun sehingga mengakibatkan

turunnya pH saliva (Almeida et al., 2008). Perubahan pH saliva dapat mempengaruhi fungsi

dari saliva itu sendiri. Fungsi saliva yang paling berpengaruh yaitu fungsinya dalam

kebersihan rongga mulut dan sebagai antimikroba (Guyton dan Hall, 2006).

Sumber :

Dwiastuti, Nimas. 2012. Naskah Publikasi : Perbedaan pH Saliva antara Perokok dan Bukan Perokok pada Mahasiswa Teknik Mesin

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Surakarta.