hasil laporan belum fix 2003
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Hasil Laporan Belum Fix 2003
1/16
BLOK CLINICAL DENTAL SCIENCE
LAPORAN JURNAL KASUS RADIOLOGI
CLINICAL AND CEPHALOMETRIC ANALYSIS OF THREE CASES WITH PYCNODYSOSTOSIS: CASE
REPORTS*
Disusun Oleh:
1. Muhamma Al Ghi!a"i G1G#1$#%%&. Desi Ra'hma(a)i G1G#1%##*$. An++ih Na((i"a P G1G#1%##,%. Dian -ulana"i G1G#1%#1%. Rie/al De"ma(an G1G#1%#&*. 0ania -i"a(a)i G1G#1%#$&
. A2i33u -i3a P G1G#1%#$*4. Bun+a P"isa Ri/53 G1G#1%#$,,. Pus6anin+3ah P G1G#1%#%11#. Thalia Gus)i)a 7 G1G#1%#%*
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNI0ERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
8AKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEDOKTERAN GIGIPUR-OKERTO
*
BLOK CLINICAL DENTAL SCIENCE
-
8/16/2019 Hasil Laporan Belum Fix 2003
2/16
LAPORAN JURNAL KASUS RADIOLOGI
CLINICAL AND CEPHALOMETRIC ANALYSIS OF THREE CASES WITH PYCNODYSOSTOSIS: CASE
REPORTS*
Disusun Oleh:
1. Muhamma Al Ghi!a"i G1G#1$#%%&. Desi Ra'hma(a)i G1G#1%##*$. An++ih Na((i"a P G1G#1%##,%. Dian -ulana"i G1G#1%#1%. Rie/al De"ma(an G1G#1%#&*. 0ania -i"a(a)i G1G#1%#$&. A2i33u -i3a P G1G#1%#$*4. Bun+a P"isa Ri/53 G1G#1%#$,,. Pus6anin+3ah P G1G#1%#%11#. Thalia Gus)i)a 7 G1G#1%#%*
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNI0ERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
8AKULTAS KEDOKTERANJURUSAN KEDOKTERAN GIGI
PUR-OKERTO
*
CLINICAL AND CEPHALOMETRIC ANALYSIS OF THREE CASES WITH PYCNODYSOSTOSIS: CASE
REPORTS*
Piknodizostozisli Üç Ol!n!n "linik #$ S$%&lo'$t(ik An&lizi: Ol! S!n!'!
Eser ÇAPAN1, Serap TURAN2, Hülya KILIÇOĞLU3
-
8/16/2019 Hasil Laporan Belum Fix 2003
3/16
Receive! "#$"%$2"1%Accep&e!1'$"#$2"1%
A)STRA"
T()(a* ari ar&i+el i*i yai&( e*ya)i+a* -a.ara* i*&ra/ral e+s&ra/ral a* -a.ara* se0al/e&ri
ari &i-a pasie* e*-a* pe*ya+i& la*-+a yai&( pyc*/ys/s&/sis Ke(a +as(s e*(*)(++a* al/+l(si
s+ele&al +elas III e*-a* aillary re&r/-*a&ia a* sa&( +as(s lai**ya e*-alai .iaillary re&r(si
e*-a* relasi +elas I Aa*ya cr/ss.i&e, pe*i*-+a&a* s((& -/*ial a* pr/p/rsi ver&ical 4a)a, pala&(
ya*- sepi& ser&a &i*--i a* re&r(e (pper lip &er)ai i se&iap +as(s Perpa*)a*-a* ailla, 0ace as+
&rea&e*& a&a( pe.eaa* /r&/-*a&ic aala pera4a&a* al&er*a&ive e*-a* eper&i.a*-+a* 0a+/r
per&(.(a* a* per+e.a*-a* Kerap(a* &(la*- ser&a resi+/ /s&e/yeli&is se&ela pe*ca.(&a* ar(s
i per&i.a*-+a* i se&iap +asis se.el( pera4a&a* /r&//*&ic a* pe.eaa* /r&/-*a&ic
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan kelompok ini. Terima kasih kami ucapkan kepada dosen
pembimbing kami, drg. Dian Noianti !gus "mam yang telah membimbing kami selama penyusunan
-
8/16/2019 Hasil Laporan Belum Fix 2003
4/16
laporan kasus radiologi. Tanpa bimbingan dari beliau kami tidak dapat menyelesaikan laporan kelompok
kasus radiologi dengan baik.
#ami menyadari dalam penulisan laporan kelompok ini masih banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kami masih dalam proses belajar maka kemampuan serta pengetahuan kami masih terbatas. $leh
sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar laporan berikutnya dapat lebih
baik lagi. %emoga laporan ini dapat berman&aat bagi semua pembaca.
Pur'okerto, ( !pril ()*+
Penyusun
BAB I
PENDA7ULUAN
A. De!inisi 63'n93s9s)9sis
-
8/16/2019 Hasil Laporan Belum Fix 2003
5/16
Pycnodysostosis adalah gangguan resesi& autosomal, dijelaskan pada tahun *+( oleh
Maroteau dan amy. Penulis ini berspekulasi bah'a pelukis Perancis yang terkenal, Toulouse-autrec
/*0+1-*)*2, mungkin telah menderita penyakit ini /Maroteau,*+(2. #ata 3 pyknos , 3 dalam bahasa
Yunani berarti 3 padat 3 dan kata 3 dysostosis 3 berarti pembentukan tulang yang abnormal.
#arakteristik utama dari sindrom ini adalah singkat pera'akannya, displasia kranial, sudut tumpul
mandibula, displasia klaikularis, displasia total atau sebagian dari terminal &alang dan umumnya
peningkatan kepadatan tulang /Maroteau,*+(2. 4aktu tanggalnya gigi sulung mengalami abnormal
serta terjadi abnormal pada proses erupsi gigi permanen /anda dkk.,()))2. 5ambaran klinis lainnya
termasuk kelainan tengkorak dengan jahitan tengkorak terbuka, sinus paranasal hipoplasia, klaikula
lateral yang displastik. Mani&estasi oral termasuk sudut rahang ba'ah rata, langit-langit berlekuk,
anterior crossbite, gigi malposisi terkait dengan peningkatan insiden karies gigi dan periodontitis,
rahang dan dagu hipoplasia serta hipoplasia akar. Penyakit ini biasanya didiagnosis pada usia dini6
alasan utama untuk konsultasi adalah bertubuh pendek dan &ontanell anterior terbuka/7erguson,**2.
#emudian konsultasi biasanya untuk &raktur akibat trauma ringan atau sedang, mengingat parah
kerapuhan tulang /anda dkk.,()))2. 8erdasarkan karakteristik diatas dengan melakukan radiogra&i
memungkinkan pro&esional untuk membuat diagnosis dini dan menegakkan diagnosa di&erensial
dengan kondisi lain yang hampir sama.
Penyakit Pycnodysostosis dalam penyempurnaan diagnosenya membutuhkan suatu
peran dari radiogra&i, diketahui bah'a radiogra&i yang dapat digunakan adalah 5epal/e&ric
Rai/-rapy . 9adiogra&i cephalometrik adalah gambaran tengkorak radiogra&i yang digunakan secara
ekstensi& di orthodonsi untuk menilai hubungan gigi pada rahang dan rahang serta tulang 'ajah .
%tandardisasi sangat penting untuk pengembangan se&alometrik:pengukuran dan perbandingan dari
titik-titik tertentu , jarak dan garis dalam tulang 'ajah , yang sekarang merupakan bagian integral dari
penilaian ortodontik /4hite, ())12. "ndikasi klinis utama dalam 5epal/e&ric Rai/-rapy dapat
dilakukan dalam dua treatment utama - ortodontik dan bedah ortognatik /4haites, ());2.
B. E)i9l9+i 63'n93s9s)9sis
Penyebab dari Pyc*/ys/s&/sis adalah gangguan autosomal-resesi&. 5en yang terkena pada
kromosom *
-
8/16/2019 Hasil Laporan Belum Fix 2003
6/16
protease lisosomal dengan aktiitas yang tinggi pada osteoklas, yang mengeluarkan en=im untuk
degradasi matriks tulang. $leh karena itu, Mutasi gen ini menyebabkan hilangnya en=im pada proses
osteoklas dalam memetabolisme sistem skletal untuk remodeling dan reabsopsi cacat tulang serta
berbagai anomali lainnya.
Dilaporkan >) ? dari kasus, Pyc*/is/s&/sis dapat disebabkan oleh &actor #eturunan. Namun,
ada laporan menunjukan bah'a penyakit ini juga dapat di'ariskan secara dominan /Elmore, Nance,
mc 5ee, Engel-d montmollin dan Engel, *++2
C. Gam2a"an Es)"a9"al 63'n93s9s)9sis
Tanda dan gejala dari penyakit ini sudah dapat terlihat sejak usia dini. !daupun tanda dan
gejala dari pycnodysostosis menurut 5orlin e& all /())*2 adalah sebagai berikut@
*. #epala#epala besar dengan adanya penonjolan pada &rontal dan parietal /seperti Akepala helmB2,
.racycepaly . Mengalami dysplasia cranial, dasar tengkorak dan terutama orbital rims sangat
padat, kegagalam penutupan sutura kranial yang mengakibatkan ubun-ubun anterior terbuka,
muka yang kecil, sklera mata ber'arna biru, hidung berparuh, hypoplasia sinus paranasal,sudut
mandibular tumpul dan dagu kecil.(. Etremitas atas
!danya displasia klaikula yang menyebabkan bahu sempit pada penderita.
Pycnodysostosis, dan hyperlordosis lumbal kadang terlihat pada penderita penyakit ini.Pycnodisostosis menyebabkan tulang rapuh sehingga mudah terjadi &raktur. %ecara keseluruhan
tulangnya padat dan tulang-tulang dikaki mudah patah. 9ahang dan klaikula juga sangat rentan
terhadap &raktur. Cari tangan dan kaki pendek. #elainan kuku seperti dystrophia, dan kulit pada
dorsum jari berkerut.
>. Pertumbuhan &isik dan mental.8erpera'akan pendek /*>1 - *( cm2, tinggi laki-laki de'asa hanya mencapai *) cm,
dan perempuan de'asa bisa terlihat lebih pendek lagi. "ntelejensi normal, namun ditemukannya +
pasien dari >> kasus memiliki keterbelakangan mental.
D. Gam2a"an In)"a9"al 63'n93s9s)9sis
!dapun gambaran mani&estasi rongga mulut dari kelainan Pyc*/ys/s&/sis, diantaranya
yaitu@
-
8/16/2019 Hasil Laporan Belum Fix 2003
7/16
1 Persisten gigi desidui dengan prea&(re atau elaye er(p&i/* dari gigi permanen 2 5igi yang cr/4i*-3 #ebersihan atau /ral y-ie*e yang buruk pada rongga mulutnya% Penyakit periodontal7 Enamel hypoplasia
# ipersementosis, anomali gigi yang paling sering terlihat /#umar dkk, ()*(2
E. Kai)an 63'n93s9s)9sis en+an mal9lusi
Pycnodisostosis adalah autosomal resesi& displasia skeletal osteosklerotik ditandai dengan
kerentanan &raktur, pro&il 'ajah yang pendek, penutupan &ontanel yang terhambat, sutura lambdoidal
yang lebar dan synostosis dini dari sutura koronal, kelainan kranio&asial, spondylolysis, dysplasia
klaikularis dan acroosteolysis /Maroteau and amy, *+(2. Manis&estasi oral dari pycnpdisostosis
adalah pembentukan benih dan erupsi gigi yang terhambat, akar yang pendek dan bentuk akar yang
buruk, mikrogransia dengan sudut mandibular yang tumpul, palatum yang dalam dan sempir dan
mengakibatkan terjadinya maloklusi termasuk gigitan silang, open bite anterior dan gigi berjejal.
%ehingga pycnodisostosis merupakan syndrome yang dilihat dari mani&estasi oralnya dapat
mengakibatkan terjadinya maloklusi.
-
8/16/2019 Hasil Laporan Belum Fix 2003
8/16
#asus *
Pada kasus ini seorang pasien anak-anak perempuan dengan gambaran sebagai berikut@*. berusia * tahun baik usia kronologikal maupun skeletal dengan tingkat kematangan ?(. Mempunyai kebiasaan berna&as le'at hidung.>. Telah melakukan operasi adenotonsillectomy pada usia tahun.1. #ebersihan rongga mulut termasuk kelas moderate
. Maloklusi kelas """ karena, rahang atas yang retrognatik dan pola pertumbuhan ertikalhyperdiergent
+. 9elasi molar dan kaninus adalah kelas """ dan /ver)e& -mm dan /ver.i&e > mm;. ebar transpalatal ;,mm0. 5igi dengan elemen *,*;,*0,(,(;,(0 dan >1 partial erupsi. 5igi dengan elemen +,;1 dan 01 telah diamati persisten*). Pasien mempunyai pro&il 'ajah yang lurus.
#asus (
#asus ini terjadi pada seorang anak laki-laki,
didapatkan in&ormasi sebagai berikut @
1 Fmur kronologis *> tahun 1 bulan 2 Fmur skeletal * tahun3 #ematangan %keletal ?
-
8/16/2019 Hasil Laporan Belum Fix 2003
9/16
% %tatus kebersihan oral terklasi&ikasi sebagai tingkat /era&e7 %keletal termasuk maloklusi #las " karena bimaillary retrusi dan hyperdiergen pada pertumbuhan
ertikal# 9elasi Molar kanan #elas " dan 9elasi Ganinus kanan #elas ""8 9elasi Molar kiri #elas """ dan 9elasi Ganinus kiri #elas ""
9 Over)e& sebesar -1 mm dan Over.i&e > mm' ebar transpalatal >, mm1" 5igi *( dan (( +/*-e*i&al l/s& 11 5igi "nsisius ateral kanan dan kiri hilang dengan etiologi
kongenital12 5igi Premolar * dan ( kiri ba'ah sudah di ekstraksi13 Pro&il 'ajah lurus
#asus >
#asus ini terjadi pada seorang anak perempuan,
dengan gambaran seperti berikut@
1 Fmur kronologis *1 tahun *) bulan 2 Fmur skeletal *0 tahun sehingga telah mengalami
pertumbuhan dan kematangan sel tulang secara sempurna3 Telah melakukan adenotonsilektomi pada usia > tahun% 8erna&as le'at hidung serta mulut7 %tatus /ral y-i*e /era&e# %keletal mengalami maloklusi kelas """ dengan maksila
retrognatik dan yper iver-e*& pada pertumbuhan ertikal8 Pada rahang sebelah kanan menunjukkan hubungan molar
kelas """9 Pada rahang sebelah kiri menunjukkan hubungan molar
dan kaninus kelas """
' Over)e& -; mm dan Over.i&e > mm1" ebar transpalatal (,> mm11 5igi *;, *0, (; dan (0 belum erupsi12 5igi >, 1>, dan 1 l/s& 13 Tulang skeletal konka& namun terimbangi dengan jaringan
lunak sehingga terlihat normal
-
8/16/2019 Hasil Laporan Belum Fix 2003
10/16
Measu"emen) Case 1 Case & Case $
%N! angle ;1H ;;H ;1H%N8 angle ;H ;+H 0)H!N8 angle -H *H -+H"nterincisal angle *(H *(*H *(;H
F"IN! angle (+H (1H (>H"IN8 angle (H >>H >H"MP! angle 0H H *))H$erjet -mm -1mm -;mm$erbite >mm >mm >mm
& SNA Anl$
%udut %N! merupakan sudut yang terbentuk dari pertemuan garis %ella : Nasion dan garis
Nasion : titik ! atau subspinal. 8esar sudutnya menyatakan hubungan antero-posterior maksila
terhadap basis kranium. Nilai normal rata : rata sudut %N! adalah 0(H J (H. !pabila nilai %N! lebihbesar, maka maksila diindikasikan mengalami prognasi. !pabila nilai maksila lebih kecil, maka maksila
diindikasikan mengalami retrognasi.
+ SN) Anl$%udut %N8 merupakan sudut yang terbentuk dari pertemuan garis Nasion : %ella dan garis
Nasion : titik 8 atau supramental. 8esar sudut %N8 menyatakan hubungan antero-posterior
mandibular terhadap basis kranium. Nilai normal rata : rata sudut %N8 adalah 0)H J (H. !pabila nilai
%N8 lebih besar, maka mandibular diindikasikan mengalami prognasi. !pabila nilai %N8 lebih kecil,
maka mandibula diindikasikan mengalami retrognasi.
, AN) Anl$%udut !N8 merupakan sudut yang terbentuk dari pertemuan garis Nasion : titik ! dan garis
Nasion : titik 8. 8esar sudut !N8 menyatakan hubungan maksila dan mandibula. Nilai normal rata :
rata !N8 adalah (H J (H. !pabila !N8 lebih besar, maka diindikasikan kecenderungan hubungan klas ""
skeletal. !pabila nilai !N8 lebih kecil, maka diindikasikan kecenderungan hubungan klas """ skeletal.
d Int$(in,is&l Anl$
Merupakan perpanjangan garis dari tepi insisal dan apeks akar gigi insisi& atas dan ba'ah yang
digunakan untuk mengetahui inklinasi gigi insisi& dan relasi gigi insisi& atas dan ba'ah. %udut ini kecil
bila inklinasi gigi insisi& lebih ke labial dari basis gigi : geligi. 9entan normal antara *>)H - *)H. 9ata :
rata pada orang normal *>,1H. !pabila bernilai kurang dari normal berarti protusi&, apabila bernilai
lebih dari normal berarti retrusi&.
-
8/16/2019 Hasil Laporan Belum Fix 2003
11/16
$ -I.NA Anl$Dalam menentukan lokasi anteroposterior dan angulasi dari insisius maksila dilakukan
dengan mengukur jarak dari permukaan insisius sentralis atas yang paling labial terhadap garis N!.
okasi relati& dan inklinasi aksial insisius maksila ditentukan dengan menghubungkan gigi dengan
garis dari nasion ke titik ! /N!2. %udut insisius maksila ke garis N! menunjukkan in&ormasi relasi
angular dari insisius maksila sedangkan posisi insisius sentral maksila terhadap N! dalam satuan
mm menunjukkan posisi anterposterior insisius terhadap garis N!. Nilai normalnya adalah 1 mm. Nilai
positi& menunjukkan bah'a letak insisius lebih anterior dari pada garis N!, sedangkan nilai negatie
menunjukkan bah'a letak insisius lebih posterior dari garis N!. Nilai normal jarak insisius atas
terhadap garis N! adalah > mm J ( atau ((o . !pabila lebih dari normal maka #elas "" diisi * atau
kelas """, apabila kurang dari normal maka kelas "" diisi (.
% LI.N) Anl$okasi anteroposterior dan angulasi dari insisius mandibula ditentukan dengan mengukur jarak
linear dari permukaan insisius ba'ah paling labial terhadap garis N8 atau basis mandibula. Carak ini
diukur untuk menunjukkan posisi anteroposterior gigi terhadap garis N8. Nilai normal sudut insisius
ba'ah terhadap garis N8 adalah (o J ;o. !pabila lebih besar dari angka normal maka termasuk dalam
maloklusi kelas "" diisi *, namun apabila kurang dari angka normal maka termasuk maloklusi kelas ""
diisi (.
IMPA Anl$"MP! / I*cis/r : ;a*i.(lar Pla*e A*-le
-
8/16/2019 Hasil Laporan Belum Fix 2003
12/16
PEMBA7ASAN
#asus *
8erdasarkan kasus yang telah dijabarkan sebelumnya dapat dilihat bah'a pasien memiliki usia
kronologis dan usia skeletal yang normal /tumbuh bersamaan2. Pasien mengalami maloklusi kelas """,
rahang atas retrognatik dengan pola pertumbuhan yang hiperdiergent pada bagian ertikal yang juga
semakin didukung dengan kebiasaan berna&as le'at mulut. #ebersihan mulut pasien masih dalam
keadaan moderate /sedang2. 8eberapa gigi nya yaitu *, *;, *0, (, (;, (0 dan >1 partial erupsi hal ini
berhubungan dengan gangguan dari 'aktu erupsi gigi sulung, sedangkan gigi +, ;1, dan 01 mengalami
-
8/16/2019 Hasil Laporan Belum Fix 2003
13/16
persistensi. Namun dikarenakan oerbite yang normal maka pasien memiliki penampakan 'ajah yang
datar .
8erdasarkan tabel yang telah di paparkan dari beberapa teknik pengukuran pada gambaran
radiogra&i se&alometri didapatkan hasil %N! angle sebesar ;1o
sehinnga maksila diindikasi mengalamiretrognasi kemudian didapatkan hasil %N8 angle sebesar ;o sehingga mandibula diindikasi normal, lalu
didapatkan hasil !N8 angle sebesar -o sehingga menunjukkan maloklusi kelas """, selanjutnya didapatkan
hasil interincisal sebesar *(o sehingga tergambar kondisi retrusi&, kemudian F"IN! angle didapatkan hasil
(+o sehingga kemungkinan terjadi maloklusi kelas "" dan kelas """ tetapi dilihat dari relasi molarnya dapat
dipastikan bah'a kasus ini menunjukkan maloklusi kelas """, lalu untuk nilai "IN8 angle didapatkan nilai
(o sehingga dalam keadaan normal, kemudian untuk nilai "MP! !ngle didapatkan nilai 0 o sehingga
inklinasi gigi dalam kon disi normal, selanjutnya didapatkan oerjet sebesar -mm sehingga hasil negati&
yang dihasilkan tersebut menun jukkan terjadinya crossbite anterior dan oerbite yang didapatkan adalah
sebesar >mm sehingga menunjukkan bah'a oerbite dalam kondisi normal.
#asus (
8erdasarkan kasus kedua umur kronologi dari pasien adalah *> tahun 1 bulan sedangkan umur
skeletalnya * tahun dengan kematangan skeletal ?. 8erdasarkan paparan tersebut didapatkan bah'a
usia skeletal berkembang lebih cepat daripada usia kronologi.
8erdasarkan tabel yang telah di paparkan dari beberapa teknik pengukuran pada
gambaran radiogra&i se&alometri didapatkan hasil %N! angle sebesar ;; o sehingga maksila diindikasi
mengalami retrognasi kemudian didapatkan hasil %N8 angle sebesar ;+ o sehingga mandibula diindikasi
mengalami retrognasi, lalu didapatkan hasil !N8 angle sebesar * o sehingga menunjukkan gambaran
normal, selanjutnya didapatkan hasil interincisal sebesar *(*o sehingga tergambar kondisi retrusi&,
kemudian F"IN! angle didapatkan hasil (1 o sehingga kemungkinan terjadi maloklusi kelas "" dan kelas """
tetapi dilihat dari relasi molarnya dapat dipastikan bah'a kasus ini menunjukkan maloklusi kelas """, lalu
untuk nilai "IN8 angle didapatkan nilai >>o sehingga menurut angle ini dikatakan masuk dalam maloklusi
kelas "" diisi *, kemudian untuk nilai "MP! !ngle didapatkan nilai o sehingga inklinasi gigi dalam kondisi
normal, selanjutnya didapatkan oerjet sebesar -1mm sehingga hasil negati& yang dihasilkan tersebut
menun jukkan terjadinya crossbite anterior dan oerbite yang didapatkan adalah sebesar >mm sehingga
-
8/16/2019 Hasil Laporan Belum Fix 2003
14/16
menunjukkan bah'a oerbite dalam kondisi normal. Namun berdasarkan semua hasil yang telah
didapatkan dapat dipastikan kasus ini digolongkan kelas """.
#asus >
8erdasarkan kasus ketiga umur kronologis dari pasien adalah *1 tahun *) bulan namun
memiliki keadaan skeletal yang sudah setara dengan seseorang dengan umur *0 tahun dimana
pertumbuhan dan kematangan sel tulang secara sempurna.Melakukan adenotonsilektomi pada umur >
tahun sehinggga terdapat gangguan perna&asan melalui mulut.%tatus kebersihan oral /era&e.
8erdasarkan tabel yang telah di paparkan dari beberapa teknik pengukuran pada
gambaran radiogra&i se&alometri didapatkan hasil %N! angle sebesar ;1 o sehingga maksila diindikasi
mengalami retrognasi kemudian didapatkan hasil %N8 angle sebesar 0)o sehingga mandibula bisa
dikatakan dalam kondisi normal, lalu didapatkan hasil !N8 angle sebesar -+ o sehingga dapat diindikasikan
memiliki kecenderungan memiliki maloklusi klas >, selanjutnya didapatkan hasil interincisal sebesar *(; o
sehingga tergambar kondisi retrusi&, kemudian F"IN! angle didapatkan hasil (> o sehingga kemungkinan
terjadi maloklusi kelas "" dan kelas """ tetapi dilihat dari relasi molarnya dapat dipastikan bah'a kasus ini
menunjukkan maloklusi kelas """, lalu untuk nilai "IN8 angle didapatkan nilai >o sehingga menurut angle
ini dikatakan masuk dalam maloklusi kelas "" diisi *, kemudian untuk nilai "MP! !ngle didapatkan nilai
*))o sehingga inklinasi gigi insisi& lebih ke labial daripada basis gigi : geligi , selanjutnya didapatkan oerjet
sebesar -;mm sehingga hasil negati& yang dihasilkan tersebut menunjukkan terjadinya crossbite anterior
dan oerbite yang didapatkan adalah sebesar >mm sehingga menunjukkan bah'a oerbite dalam kondisi
normal. Namun berdasarkan semua hasil yang telah didapatkan dapat dipastikan kasus ini digolongkan
kelas """.
Pada ketiga kasus didapatkan pasien melakukan !denotonsilektomi atau pengangkatan
kelenjar adenoid dan tonsil ini diakibatkan oleh karena sleep ap*ea dan ketika saat tidur kebiasaan mulut
terbuka dilakukan sehingga terjadi pembengkakan kelenjar adenoid dan tonsil.
-
8/16/2019 Hasil Laporan Belum Fix 2003
15/16
DA8TAR PUSTAKA
Elmore.%.M., *+;, Pyc*/ys/s&/sis! a revie4 . C 8one Coint %urg !m
-
8/16/2019 Hasil Laporan Belum Fix 2003
16/16
5orlin.9.C., Gohen.M.M,, ennekam 9.G.M., ())*, Sy*r/es /0 &e ea a* *ec+ 1th ed, $&ord
Fniersity Press, 8ritania 9aya
#umar, 5., #umar, ., Yau=, "., ()*(, 5li*ical, Rai/-rapic, =ia-*/s&ic, a* 5epal/e&ic >ea&(res /0
Pyc*/is/s&/sis i* 5/paris/* 4i& T(r+is 5epal/e&ric N/rs /+2@ 11-1.
Maroteau P, amy M., *+(, Py+*/ys/s&/sis. Presse Med.
anda %, Esteban %, Montes E, %antamaria C, Kitoria !, %antolaya CM., ())), ;aill/0acial al&era&i/*s i* a
0aily 4i& pyc*/ys/s&/sis. Med $ral.
7erguson C4, 8ro'n 9, Gheong Y, **, Pyc*/ys/&/sis ass/cia&e 4i& elaye a* ec&/pic er(p&i/*
/0 pera*e*& &ee&. "nt C Paediatr Dent *@>->0,
4hite, %. G., Pharaoh M. C, ())1, Oral Rai/l/-y Pri*ciples a* I*&erpre&a&i/*, th ed. Mosby co. %t. ouis,Missouri. al 1*-1((.
4haites, Eric, ());, Esse*&ial /0 =e*&al Rai/-rapy a* Rai/l/-y , 1th ed., Ghurchil liingstone, F.#.