glomerulonefritis akut pasca streptococcus

14
GLOMERULONEFRITIS AKUT PASCA STREPTOCOCCUS Bahan Tutorial GNAPS

Upload: agathaaveonita

Post on 07-Nov-2015

70 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

b hnn

TRANSCRIPT

GLOMERULONEFRITIS AKUT PASCA STREPTOCOCCUS

GLOMERULONEFRITIS AKUT PASCA STREPTOCOCCUSBahan Tutorial GNAPSGNAPSDefinisiGlomerulonefritis akut (GNA) adalah suatu reaksi imunologis pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu, yang sering terjadi ialah akibat infeksi kuman streptococcus. GNAPS adalah suatu proses radang non-supuratif yang mengenai glomerulus, sebagai akibat infeksi kuman Streptococcus beta hemolyticus group A tipe nefritogenik. Penyakit ini sering mengenai anak-anak, diantara umur 2 sampai 12 tahun.

Etiologi

Glomerulonefritis akut pasca infeksi streptokokus didahului oleh infeksi Streptococcus beta hemolyticus group A jarang oleh streptococcus tipe lain. Serotipe streptokokus beta hemolitik yang paling sering dihubungkan dengan glomerulonefritis akut yang didahului faringitis adalah tipe 12 dan tipe 49 paling sering dijumpai pada glomerulonefritis yang didahului infeksi kulit / pioderma.Beberapa tipe yang sering menyerang saluran napas adalah dari tipe M 1, 2, 4, 12, 18, 25 dan yang menyerang kulit adalah tipe M 49, 55, 57, 60.

Patogenesis

Gambaran laboratoriumUrinalisis menunjukkan adanya proteinuria (+1 sampai +4), hematuria, kelainan sedimen urin dengan eritrosit dismorfik, leukosituria serta torak seluler, granular dan eritrosit. Kadang-kadang kadar ureum dan kreatinin serum meningkat dengan tanda gagal ginjal seperti hiperkalemia, asidosis, hiperfosfatemia dan hipokalsemia. Kadang-kadang tampak adanya proteinuria masif dengan gejala sindrom nefrotik.

Diagnosis

Diagnosis glomerulonefritis akut pascastreptokokus perlu dicurigai pada pasien dengan gejala klinis berupa hematuria nyata yang timbul mendadak, sembab dan gagal ginjal akut setelah infeksi streptokokus. Tanda glomerulonefritis yang khas pada urinalisis, bukti adanya infeksi streptokokus secara laboratoris dan rendahnya kadar komplemen C3 mendukung bukti untuk menegakkan diagnosis.

Klasifikasi dan Golongan Hipertensi

KriteriaPersentil dan KlasifikasiNormal99 ditambah 5 mm HgKlasifikasi berdasarkan IDAI untuk hipertensi pada anak-anakDerajat HipertensiPresentasekenaikan di atasbatas normalUmur (tahun)1-5 6-12Td D (mmHg)Td D (mmHg)Ringan5-15%75-8590-100Sedang15-30%85-95100-110Berat30-50%95-112110-120Krisis>50%>112>120Terapi

Pengobatan terpenting adalah pengobatan suportif.Hipertensi dapat diatasi secara efektif dengan vasodilator perifer (hidralazin, nifedipin).Diuretik diperlukan untuk mengatasi retensi cairan dan hipertensi.Sebagian besar pasien hanya memerlukan terapi antihipertensi jangka pendek (beberapa hari sampal beberapa minggu).Pasien dengan gejala ensefalopati hipertensif memerlukan terapi antihipertensi yang agresif. Cairan, natrium dan kalium harus dibatasi sampai keadaan hipertensi, overload cairan dan hiperkalemia menghilang.

Komplikasi

Oliguria Ensefalopati hipertensi Gangguan sirkulasi berupa dispne, ortopne, terdapatnya ronki basah, pembesaran jantung dan meningginya tekanan darah yang bukan saja disebabkan spasme pembuluh darah, melainkan juga disebabkan oleh bertambahnya volume plasma. Anemia yang timbul karena adanya hipervolemia di samping sintesis eritropoetik yang menurun.

Perjalanan penyakit dan prognosisSebagian besar pasien akan sembuh, tetapi 5% di antaranya mengalami perjalanan penyakit yang memburuk dengan cepat dengan pembentukan kresen pada epitel glomerulus. Diuresis akan menjadi normal kembali pada hari ke 7-10 setelah awal penyakit, dengan menghilangnya sembab dan secara bertahap, tekanan darah menjadi normal kembali.Fungsi ginjal (ureum, kreatinin) membaik dalam 1minggu dan menjadi normal dalam waktu 3-4 minggu. Prognosis jangka panjang glomerulonefritis akut pascastreptokokus baik.

TERIMA KASIH