uji toksisitas akut

21
Uji Toksisitas Akut Muhamad Furqon (G1F009067) Amalia Ulfa (G1F011001) Dyah Ayu W (G1F011003) Herlina Agustyani (G1F011005) Nurmaningtias Fitri (G1F011007) Dwi Justitia Aprilia (G1F011009)

Upload: nurmaningtyas-fitri-rahmawati

Post on 09-Feb-2016

95 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

TOKSIKOLOGI 2011

TRANSCRIPT

Page 1: Uji Toksisitas Akut

Uji Toksisitas Akut Muhamad Furqon

(G1F009067)Amalia Ulfa

(G1F011001)Dyah Ayu W

(G1F011003)Herlina Agustyani

(G1F011005)Nurmaningtias Fitri

(G1F011007)Dwi Justitia Aprilia

(G1F011009)

Page 2: Uji Toksisitas Akut

Uji toksisiitas

Praklinik

Klinik

akut

subakut

kronik

teratogenik

mutagenik

karsinogenik

umum

spesifik

Page 3: Uji Toksisitas Akut

uji yang dilakukan untuk mengukur derajat efek suatu senyawa yang diberikan pada hewan coba tertentu, dan pengamatannya dilakukan pada 24 jam pertama setelah perlakuan dan dilakukan dalam satu kesempatan saja.Data kuantitatif uji toksisitas akut dapat diperoleh melalui :

LD50 TD50

Acute toxicity test

Page 4: Uji Toksisitas Akut

Continue...

• Takaran dosis yang diberikan untuk uji toksisitas akut yaitu 4 peringkat dosis

• Biasanya pengamatan dilakukan 24 jam (utk kasus tertentu 7-14 hari)

• Uji toksisitas akut dapat memberikan gambaran tentang gejala-gejala ketoksikan terhadap fungsi penting seperti :

-gerak-tingkah laku-pernafasan yang dapat menyebabkan kematian

Page 5: Uji Toksisitas Akut

• LD50 dapat dihubungkan dengan ED50 . Hubungan tsb dapat berupa perbandingan antara LD50 dengan ED50 dan disebut Indek Terapeutik (IT)

• IT perbandingan antara dosis obat yang memberikan efek terapi yang samar dengan dosis obat yang menyebabkan efek toksik yang nyata.

• Jadi, makin besar IT suatu obat makin aman obat tersebut

Page 6: Uji Toksisitas Akut

Faktor-faktor yang berpengaruh pada LD50 :

• Spesies, Strain dan Keragaman Individu• Perbedaan Jenis Kelamin• Umur• Berat badan• Cara pemberian faktor lingkungan• Kesehatan hewan• Diet

Page 7: Uji Toksisitas Akut

• Keracunan akut dihasilkan dari jumlah racun yang relatif besar memasuki tubuh dihitung dengan periode menit, jam, atau beberapa hari.

• Tingkat keracunan senyawa kimia atau obat berdasarkan nilai LD50 dan klasifikasi toksisitas akut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Page 8: Uji Toksisitas Akut

Tujuan & Sasaran Uji Toksisitas Akut

• Tujuan : untuk menentukan potensi ketoksikan akut dari suatu senyawa dan untuk menentukan gejala yang timbul pada hewan coba, adanya efek toksik yang khas (kualitatif) serta mode of death(kualitatif).

• Sasaran : organ hati, ginjal, hemopoetik dari hewan uji yaitu dari tikus dan mencit.

Page 9: Uji Toksisitas Akut

Tata Cara Pelaksanaan

Terdapat beberapa indikator yg harus diamati :Pemilihan spesies hewanyang lazim digunakan adl tikus, mencit, marmut, kelinci, babi, anjing, monyet. & yang paling sering digunakan adl mencit.Perlakuan Hewan PercobaanHewan coba dikarantina 7-14 hari dg tujuan menghilangkan stres akibat transportasi & utk mengkondisikan hewan dg suasana lab.

Page 10: Uji Toksisitas Akut

Cara pemberiandiberikan melalui jalur yang biasa digunakan pada manusia. Jalur oral paling sering digunakan. Bila akan diberikan per oral, zat tersebut harus diberikan dengan sonde. Selain itu juga dapat digunakan melalui jalur dermal, inhalasi, parenteralDosis & jumlah hewan

- Kisaran dosis diperkirakan 10-90 % mati- ≥ jenis hewan , saran : > 4 (roden+non)- Jantan & betina, satu galur, dewasa, sehat, variasi

bobot≤ 10%

Page 11: Uji Toksisitas Akut

Pengamatan & PemeriksaanSetelah toksikan diberikan, jumlah hewan

yang mati & waktu kematiannya harus diamati untuk memperkirakan LD50.

tanda-tanda toksisitanya harus dicatat

Page 12: Uji Toksisitas Akut

Sistem Tanda Toksik

AutonomikMembran niktitans melemas, eksoftalmos, hipersekresi hidung, saliva,

diare, keluar air seni, piloereksi

Perilaku Sedasi, gelisah, posisi duduk kepala ke atas, pandangan lurus ke depan,

kepala terduduk, depresi berat, sering menjilat-jilat tubuh

Sensorik

Peka terhadap nyeri, righting reflex, refleks kornea, refleks labirin,

penempatan dan tulang belakang, peka terhadap bunyi dan sentuhan,

fonasi

Neuromuskuler Aktivitas meningkat atau berkurang, fasikulasi, tremor, konvulsi,

ataksia, lemas

Kardiovaskuler Denyut jantung meningkat atau berkurang, sianosis, vasokontriksi,

vasodilatasi

Pernafasana dan Mata Hipopnea, dispnea, terengah-engah, midriasis, miosis, lakrimasi, ptosis

Gastrointestinal,

gastrourinary

Salivasi, berdahak, diare, ingusan, berak atau kencing berdarah,

konstipasi

Kulit Piloereksi, menggigil, eritema, edema, nekrosis, bengkak

Page 13: Uji Toksisitas Akut

Analisis Hasil & Evaluasi• Data gejala klinis yang didapat dari fungsi vital,

dipakai sebagai pengevaluasi mekanisme penyebab kematian secara kualitatif.

• Data hasil pemeriksaan histopatologi digunakan untuk mengevaluasi spektrum efek toksik

• Data jumlah hewan yang mati digunakan untuk menentukan nilai LD50.

Page 14: Uji Toksisitas Akut

Continue...

• Hubungan Dosis-ResponBila frekuensi atau efek lain dihubungkan terhadap dosis dalam skala logaritmik, dieproleh suatu kurva berbentuk S. Bagian tengan kuva itu (antara 16% dan 84% respon) cukup lurus untuk memperkirakan LD50 atau ED50.Akan tetapi, banyak bagian kurva dapat diluruskan dengan menggambarkan titik-titik tersebut berdasarkan nilai basis probit. Prosedur ini terutama berguna untuk memperhitungkan, misalnya LD5 atau LD95, dengan menggunakan ujung-ujung ekstrem dari kurva.

Page 15: Uji Toksisitas Akut

• Potensi RelatifPotensi suatu toksikan sangat beragam. Agar nilai LD50 lebih ada artinya dianjurkan juga untuk menentukan simpang bakunya (atau confidence limit) dan kemiringan (slope) pada kurva dosisi-respon. Jika confidence limit dari dua LD50 tumpang tindih, zat yang LD50-nya lebih kecil mungkin tidak lebih toksik daripada zat lainnya. Kemiringan kurva penting untuk membandingkan dua zat yang LD40-nya hampir sama. Zat yang membentuk kurva yang lebih datar akan menyebabkan lebih banyak kematian daripada zat lainnya pada dosis yang lebih kecil daripada LD50.

Page 16: Uji Toksisitas Akut

Lethal Dose 50 (LD50)

• Lethal Dose 50 adalah suatu besaran yang diturunkan secara statistik, guna menyatakan dosis tunggal sesuatu senyawa yang diperkirakan dapat mematikan atau menimbulkan efek toksik yang berarti pada 50% hewan coba setelah perlakuan6,16.

• LD50 merupakan tolak ukur kuantitatif yang sering digunakan untuk menyatakan kisaran dosis letal.

Page 17: Uji Toksisitas Akut

• Hasil dari uji LD50 yang harus dilaporkan selain jumlah hewan yang mati, juga harus disebutkan durasi pengamatan.

• semakin kecil nilai LD50, semakin toksik senyawa tersebut. Demikian juga sebaliknya, semakin besar nilai LD50, semakin rendah toksisitasnya.

• Potensi ketoksikan akut senyawa pada hewan coba dibagi menjadi beberapa kelas, adalah sebagai berikut :

Page 18: Uji Toksisitas Akut
Page 19: Uji Toksisitas Akut

• Beberapa hal yang dapat mempengaruhi nilai LD50 antara lain

-spesies-strain-jenis kelamin-umur-berat badan-genderkesehatan nutrisi-isi perut hewan coba

Page 20: Uji Toksisitas Akut

Manfaat uji toksisitas akut

• Uji toksisitas akut merupakan bagian dari uji toksisitas kuantitatif yang dilakukan dalam jangka waktu yang singkat sebagai akibat dari pemaparan jangka pendek suatu bahan kimia, pada uji ini mempunyai manfaat sebagai pengukur derajat toksikan suatu zat kimia pada dosis tinggi, waktu pemaparan pendek dengan efek parah dan mendadak, dimana organ absorpsi dan eksresi yang terkena.

Page 21: Uji Toksisitas Akut

“Matur Nuwun”

^_^