gangguan gerakan reflex penyakit parkinson
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Gangguan Gerakan Reflex Penyakit Parkinson
1/8
A. Cara melakukan pemeriksaan refex okulokardiak, sinus carotid,
bulbukavernosus
a. Pemeriksaan refex okulokardiakRefex okulokardiak dapat diperiksa dengan inspeksi pada bola
mata yang mengalami pembesaran dan terjadi penekanan pada
ekstraokuler jika volume darah dalam bola mata meningkat.
Naiknya tekanan vena akan meningkatkan tekanan intraokuler oleh
penurunan aliran auos dan peningkatan volume darah koroid.
Perubahan yang ekstrim dari tekanan darah arteri dan ventilasi
dapat meningkatkan tekanan intraokuler yang menyebabkan
peningkatan ukuran bola mata yang tidak proporsional mengubah
volume isinya akan meningkatkan tekanan intraokuler secara refex
yang menyebabkan terjadinya bradikardi pada pasin sehingga hal
ini dapat diperiksa dengan auskultasi pada jantung dengan
menggunakan stetoskop.
b. Pemeriksaan refex carotidRefeks !inus Carotid diperiksa dengan cara menekan sinus
carotis dengan tangan pada percabangan arteri karotis komunis.
"#ek yang akan terjadi pada penderita yang peka adalah
menurunnya nadi, curah jantung, tekanan darah, dan timbulnya
vasodilatasi. $alam keadaan patologis tekanan pada bi#urkasio
arteri karotis komunis dapat menyebabkan vertigo, pucat, hilang
kesadaran, dan kejang%kejang.
c. Pemeriksaan bulbukavernosusPemeriksaan ini adalah untuk #ungsi somatik dari kandung
kemih yang melalui nervus pudendus. Pemeriksa meremas glan
penis, jika #ungsi sara# normal, anus akan segera berkontraksi.
Pemeriksa mengukur jarak &aktu antara remasan dan kontraksi
dengan mengobesrvasi spingter anal dengan memasukan jari ke
dalam anus 'dengan handscone(. )ila sphincter rektum
berkontraksi, ada aktivitas refek dan lesi *+N tidak mungkin
-
8/19/2019 Gangguan Gerakan Reflex Penyakit Parkinson
2/8
). asil yang disebut patologis pada pemeriksaan refex okulokardiak,
sinus carotid, bulbuk avernosus
a. Patologis pada pemeriksaan refex okulokardiak -raksi otot mata ekstrinsik atau tekanan pada bola mata dapat
menyebabkan sinus bradikardi yang dapat pulih setelah stimulus
dihentikan. Namun, meskipun jarang, dapat terjadi gangguan irama
jantung yang lebih serius. Anak dengan refeks okulokardiak sangat
mungkin mengalami mual dan muntah pascaoperasi sehingga
pencegahan refex okulokardiak mungkin dapat menurunkan
kejadian muntah. !uatu studi telah dilakukan untuk menilai
kejadian refeks okulokardiak pada jenis otot ekstraokuler yang
berbeda, mual dan muntah pascaoperasi selama anestesi defurane
pada pasien anak dengan operasi strabismus. -arikan pada otot ektraokuler atau penekanan pada bola mata
dapat menimbulkan disritmia jantung berupa bradikardia dan
ventrikular ectopik sampai sinus arrest atau brilasi ventrikuler.
Refeks ini terdiri dari a/eren trigeminus '01( dan jalur e/eren
vagal. Refeks okulokardiak paling sering pada pasien pediatrikyang menjaliani pembedahan strabismus. )iarpun demikian hal ini
dapat terjadi dalam semua kelompok umur dan beberapa
prosedur , termasuk ekstraksi katarak, enukleasi, dan perbaikan
retinal terlepas. Pemberian antikolinergik sering membantu
mencegah refek okulokardiak. Atropin intravena atau glikopirolat
merupakan prioritas segera pada pembedahan dan lebih e#ekti#
dibandingakn dengan premedikasi intramuskuler. al ini telahdiketahui bah&a pemberian antikolinergik dapat merugikan pada
pasien 2 pasien yang tua, yang sering mempunyai penyakit arteri
koronaria. )lok retrobulbar atau anestesi inhalasi yang dalam juga
dapat dinilai, tetapi prosedur ini mempunyai resiko baginya. )lok
retrobulbar kenyataanya dapat menimbulkan refeks okulokardiak.
3ebutuhan prolaksis secara rutin masih merupakan kontroversi
-
8/19/2019 Gangguan Gerakan Reflex Penyakit Parkinson
3/8
b. Patologis pada pemeriksaan refex sinus carotid$alam keadaan patologis tekanan pada bi#urkasio arteri
karotis komunis dapat menyebabkan vertigo, pucat, hilang
kesadaran, dan kejang%kejang.
c. Patologi pada pemeriksaan refex bulbukavernosus3eadaan dimana apabila dilakukan pemeriksaan refex
bulbukavernosus sphincter rektum tidak berkontraksi, maka disini
menandakan #ungsi somatic kandung kemihnya tidak ber#ungsi
dengan baik.
C. Penyebab hasil yang patologis tersebut.
a. 4kulokardiak
Refeks okulokardiak sering terjadi selama operasi strabismus
'sekitar 567 kasus(8 traksi otot mata ekstrinsik atau tekanan pada
bola mata dapat menyebabkan sinus bradikardi yang dapat pulih
setelah stimulus dihentikan. ). Pemberian anestesi merubah
parameter ini dan dapat menpengaruhi tekanan intraokuler seperti
laryngoscopy, intubasi, sumbatan jalan napas, batuk, posisi
trendelenburg. Penurunan 9:67 dari #rekuensi denyut jantung
basal, dan kejadian aritmia%henti jantung, dinilai sebagai refex
okulokardiak. 3ejadian mual dan muntah pascaoperasi dinilai :;
jam setelah operasi.
b. !inus carotid
!ebagian besar kasus pingsan yang bukan karena kelainan
jantung 'sinkop non%kardik( menurut para ahli, lebih disebabkan
karena terkena hipersensitivitas vagus. 0agus adalah sara# otak
kesepuluh yang mensara organ bagian dalam tubuh dan sangat
berpengaruh terhadap #rekuensi detak jantung.!alah satu pencerminan hipersensitivitas vagus dikenal
sebagai sinkop vasovagal 'berkaitan dengan pembuluh darah dan
nervus vagus( dan vasodepresi#.
-
8/19/2019 Gangguan Gerakan Reflex Penyakit Parkinson
4/8
posisi berdiri yang berkepanjangan. )era&al dari kecenderungan
terkumpulnya sebagian darah dalam pembuluh vena ba&ah akibat
gravitasi bumi, hal ini menyebabkan jumlah darah yang kembali ke
jantung berkurang sehingga curah ke jantung serta tekanan darahsistoliknya menurun. =una mengatasi penurunan tersebut,
otomatis timbul refeks kompensasi normal, berupa bertambahnya
#rekuensi dan kekuatan kontraksi jantung, dengan tujuan
mengembalikan curah ke jantung ke tingkat semula. >ika dilakukan pemeriksaan elektro%siologi 'pemeriksaan
aktivitas listrik jantung( pada penderita, umumnya terlihat #ungsi
listrik jantung bekerja dalam batas normal. anya saja adanya
manipulasi ringan berupa penekanan leher di daerah sinus karotis
tadi tampak berupa garis datar pada layar monitor. Artinya, terjadi
gangguan aktivitas atau hantaran listrik saat dilakukan manipulasi
tadi.
c. )ulbukavernosus -rauma pada spinal dan otak 'paraplegi, stroke( dapat
menyebabkan $" dikarenakan adanya gangguan trans#er impulssara# dari otak ke penis atau klitoris sehingga apabila dilakuan
pemeriksaan bulbukavernosus tidak ada reaksi. =angguan sara#
yang dapat menyebabkan $", di antaranya adalah ? multiple
sclerosis '+!(, Parkinson@s disease, dan penyakit Alheimer.
$. =angguan =erakan Refex Penyakit Parkinson
a. +ioklonus
=angguan mioklonus seperti mengalami kontraksi otot singkat atau
berkedut secara tidak sengaja seperti tersentak.
b. Chorea=angguan gerakan tersentak yang akan timbul secara tidak teratur,
relati# berlangsung dengan cepat dan tidak sengaja yang dapat
mempengaruhi &ajah atau juga angguota tubuh lainnya.
c. +iokimia
-
8/19/2019 Gangguan Gerakan Reflex Penyakit Parkinson
5/8
=angguan gerakan pada otot gemetar atau berdesir halus yang
berlangsung secara terus menerus.
d. $istonia
=angguan gerakan distonia adalah gerakan lambat, berputar, tidaksengaja yang berhubungan dengan kontraksi otot yang cukup kuat
atau kejang. $an mungkin ini di pengaruhi oleh mata
'blepharospasm(, rahang, leher, otot &ajah atau anggota tubuh
bagian ba&ah dan B atau anggota tubuh bagian atas. $an tekadang
kejang%kejang tersebut akan terjadi pada saat melakukan jenis
pekerjaan tertentu seperti pada saat nulis akan mengalami kram.
e. Ataksia=angguan kemampuan gerakan untuk mengkoordinasikan gerakan
sukarela yang biasanya mengakibatkan masalah dengan berjalan
dan denga keseimbangan tubuh.
#. 3ejang emi#asial=angguan gerakan pada kejang hemi#asial adalah berkedut atau
kejang yang tanpa disengaja yang dapat mempengaruhi setengah
bagian &ajah, termasuk gangguan pada otot mata, sehingga
mengakibatkan penutupan mata tidak dapat terkendali.
g. -remor)ergemetar atau tremor adalah gerakan berirama, tidak sengaja
dan goncangan maju mundur yang pada umumnya sering
mempengaruhi bagian lengan tangan atau kepala.
h. -iks -iks adalah gangguan gerakan otot berulang, yang tidak memiliki
tujuan atau vokalisasi yang ditimbulkan dari desakan tidak tertahan
yang sementara akan membaik mengikuti eksekusi gerakan atau
vokalisasi.
$engan adanya gerakan%gerakan yang tidak normal ini
kemungkinan timbul dari berbagai jenis penyakit dan evaluasi cermat
yang diperlukan untuk menentukan penyebab gangguan gerakan yang
mendasarinya.
-
8/19/2019 Gangguan Gerakan Reflex Penyakit Parkinson
6/8
TUGAS PEMERIKSAAN FISIK
NOUROLOGI
KELAS II B
-
8/19/2019 Gangguan Gerakan Reflex Penyakit Parkinson
7/8
Disusun oleh
RIA AMYA
141219
PROGRAM STUDI
S1 KEPERAWATAN
STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG
2015
TUGAS PEMERIKSAAN FISIK
NEUROLOGI
KELAS II B
-
8/19/2019 Gangguan Gerakan Reflex Penyakit Parkinson
8/8