gangguan gerakan reflex penyakit parkinson

Upload: fitriza-afka

Post on 07-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Gangguan Gerakan Reflex Penyakit Parkinson

    1/8

    A. Cara melakukan pemeriksaan refex okulokardiak, sinus carotid,

    bulbukavernosus

    a. Pemeriksaan refex okulokardiakRefex okulokardiak dapat diperiksa dengan inspeksi pada bola

    mata yang mengalami pembesaran dan terjadi penekanan pada

    ekstraokuler jika  volume darah dalam bola mata meningkat.

    Naiknya tekanan vena akan meningkatkan tekanan intraokuler oleh

    penurunan aliran auos dan peningkatan volume darah koroid.

    Perubahan yang ekstrim dari tekanan darah arteri dan ventilasi

    dapat meningkatkan tekanan intraokuler yang menyebabkan

    peningkatan ukuran bola mata yang tidak proporsional mengubah

    volume isinya akan meningkatkan tekanan intraokuler secara refex

    yang menyebabkan terjadinya bradikardi pada pasin sehingga hal

    ini dapat diperiksa dengan auskultasi pada jantung dengan

    menggunakan stetoskop.

    b. Pemeriksaan refex carotidRefeks !inus Carotid diperiksa dengan cara menekan sinus

    carotis dengan tangan pada percabangan arteri karotis komunis.

    "#ek yang akan terjadi pada penderita yang peka adalah

    menurunnya nadi, curah jantung, tekanan darah, dan timbulnya

    vasodilatasi. $alam keadaan patologis tekanan pada bi#urkasio

    arteri karotis komunis dapat menyebabkan vertigo, pucat, hilang

    kesadaran, dan kejang%kejang.

    c. Pemeriksaan bulbukavernosusPemeriksaan ini adalah untuk #ungsi somatik dari kandung

    kemih yang melalui nervus pudendus. Pemeriksa meremas glan

    penis, jika #ungsi sara# normal, anus akan segera berkontraksi.

    Pemeriksa mengukur jarak &aktu antara remasan dan kontraksi

    dengan mengobesrvasi spingter anal dengan memasukan jari ke

    dalam anus 'dengan handscone(. )ila sphincter rektum

    berkontraksi, ada aktivitas refek dan lesi *+N tidak mungkin

  • 8/19/2019 Gangguan Gerakan Reflex Penyakit Parkinson

    2/8

    ). asil yang disebut patologis pada pemeriksaan refex okulokardiak,

    sinus carotid, bulbuk avernosus

    a. Patologis pada pemeriksaan refex okulokardiak -raksi otot mata ekstrinsik atau tekanan pada bola mata dapat

    menyebabkan sinus bradikardi yang dapat pulih setelah stimulus

    dihentikan. Namun, meskipun jarang, dapat terjadi gangguan irama

     jantung yang lebih serius. Anak dengan refeks okulokardiak sangat

    mungkin mengalami mual dan muntah pascaoperasi sehingga

    pencegahan refex okulokardiak mungkin dapat menurunkan

    kejadian muntah. !uatu studi telah dilakukan untuk menilai

    kejadian refeks okulokardiak pada jenis otot ekstraokuler yang

    berbeda, mual dan muntah pascaoperasi selama anestesi defurane

    pada pasien anak dengan operasi strabismus. -arikan pada otot ektraokuler atau penekanan pada bola mata

    dapat menimbulkan disritmia jantung berupa bradikardia dan

    ventrikular ectopik sampai sinus arrest atau brilasi ventrikuler.

    Refeks ini terdiri dari a/eren trigeminus '01( dan jalur e/eren

    vagal. Refeks okulokardiak paling sering pada pasien pediatrikyang menjaliani pembedahan strabismus. )iarpun demikian hal ini

    dapat terjadi dalam semua kelompok umur dan beberapa

    prosedur , termasuk ekstraksi katarak, enukleasi, dan perbaikan

    retinal terlepas. Pemberian antikolinergik sering membantu

    mencegah refek okulokardiak. Atropin intravena atau glikopirolat

    merupakan prioritas segera pada pembedahan dan lebih e#ekti# 

    dibandingakn dengan premedikasi intramuskuler. al ini telahdiketahui bah&a pemberian antikolinergik dapat merugikan pada

    pasien 2 pasien yang tua, yang sering mempunyai penyakit arteri

    koronaria. )lok retrobulbar atau anestesi inhalasi yang dalam juga

    dapat dinilai, tetapi prosedur ini mempunyai resiko baginya. )lok

    retrobulbar kenyataanya dapat menimbulkan refeks okulokardiak.

    3ebutuhan prolaksis secara rutin masih merupakan kontroversi

  • 8/19/2019 Gangguan Gerakan Reflex Penyakit Parkinson

    3/8

    b. Patologis pada pemeriksaan refex sinus carotid$alam keadaan patologis tekanan pada bi#urkasio arteri

    karotis komunis dapat menyebabkan vertigo, pucat, hilang

    kesadaran, dan kejang%kejang.

    c. Patologi pada pemeriksaan refex bulbukavernosus3eadaan dimana apabila dilakukan pemeriksaan refex

    bulbukavernosus sphincter rektum tidak berkontraksi, maka disini

    menandakan #ungsi somatic kandung kemihnya tidak ber#ungsi

    dengan baik.

    C. Penyebab hasil yang patologis tersebut.

    a. 4kulokardiak

    Refeks okulokardiak sering terjadi selama operasi strabismus

    'sekitar 567 kasus(8 traksi otot mata ekstrinsik atau tekanan pada

    bola mata dapat menyebabkan sinus bradikardi yang dapat pulih

    setelah stimulus dihentikan.  ). Pemberian anestesi merubah

    parameter ini dan dapat menpengaruhi tekanan intraokuler seperti

    laryngoscopy, intubasi, sumbatan jalan napas, batuk, posisi

    trendelenburg. Penurunan 9:67 dari #rekuensi denyut jantung

    basal, dan kejadian aritmia%henti jantung, dinilai sebagai refex

    okulokardiak. 3ejadian mual dan muntah pascaoperasi dinilai :;

     jam setelah operasi.

    b. !inus carotid

    !ebagian besar kasus pingsan yang bukan karena kelainan

     jantung 'sinkop non%kardik( menurut para ahli, lebih disebabkan

    karena terkena hipersensitivitas vagus. 0agus adalah sara# otak

    kesepuluh yang mensara organ bagian dalam tubuh dan sangat

    berpengaruh terhadap #rekuensi detak jantung.!alah satu pencerminan hipersensitivitas vagus dikenal

    sebagai sinkop vasovagal 'berkaitan dengan pembuluh darah dan

    nervus vagus( dan vasodepresi#.

  • 8/19/2019 Gangguan Gerakan Reflex Penyakit Parkinson

    4/8

    posisi berdiri yang berkepanjangan. )era&al dari kecenderungan

    terkumpulnya sebagian darah dalam pembuluh vena ba&ah akibat

    gravitasi bumi, hal ini menyebabkan jumlah darah yang kembali ke

     jantung berkurang sehingga curah ke jantung serta tekanan darahsistoliknya menurun. =una mengatasi penurunan tersebut,

    otomatis timbul refeks kompensasi normal, berupa bertambahnya

    #rekuensi dan kekuatan kontraksi jantung, dengan tujuan

    mengembalikan curah ke jantung ke tingkat semula. >ika dilakukan pemeriksaan elektro%siologi 'pemeriksaan

    aktivitas listrik jantung( pada penderita, umumnya terlihat #ungsi

    listrik jantung bekerja dalam batas normal. anya saja adanya

    manipulasi ringan berupa penekanan leher di daerah sinus karotis

    tadi tampak berupa garis datar pada layar monitor. Artinya, terjadi

    gangguan aktivitas atau hantaran listrik saat dilakukan manipulasi

    tadi.

    c. )ulbukavernosus -rauma pada spinal dan otak 'paraplegi, stroke( dapat

    menyebabkan $" dikarenakan adanya gangguan trans#er impulssara# dari otak ke penis atau klitoris sehingga apabila dilakuan

    pemeriksaan bulbukavernosus tidak ada reaksi. =angguan sara# 

    yang dapat menyebabkan $", di antaranya adalah ? multiple

    sclerosis '+!(, Parkinson@s disease, dan penyakit Alheimer.

    $. =angguan =erakan Refex Penyakit Parkinson

    a. +ioklonus

    =angguan mioklonus seperti mengalami kontraksi otot singkat atau

    berkedut secara tidak sengaja seperti tersentak.

    b. Chorea=angguan gerakan tersentak yang akan timbul secara tidak teratur,

    relati# berlangsung dengan cepat dan tidak sengaja yang dapat

    mempengaruhi &ajah atau juga angguota tubuh lainnya.

    c. +iokimia

  • 8/19/2019 Gangguan Gerakan Reflex Penyakit Parkinson

    5/8

    =angguan gerakan pada otot gemetar atau berdesir halus yang

    berlangsung secara terus menerus.

    d. $istonia

    =angguan gerakan distonia adalah gerakan lambat, berputar, tidaksengaja yang berhubungan dengan kontraksi otot yang cukup kuat

    atau kejang. $an mungkin ini di pengaruhi oleh mata

    'blepharospasm(, rahang, leher, otot &ajah atau anggota tubuh

    bagian ba&ah dan B atau anggota tubuh bagian atas. $an tekadang

    kejang%kejang tersebut akan terjadi pada saat melakukan jenis

    pekerjaan tertentu seperti pada saat nulis akan mengalami kram.

    e. Ataksia=angguan kemampuan gerakan untuk mengkoordinasikan gerakan

    sukarela yang biasanya mengakibatkan masalah dengan berjalan

    dan denga keseimbangan tubuh.

    #. 3ejang emi#asial=angguan gerakan pada kejang hemi#asial adalah berkedut atau

    kejang yang tanpa disengaja yang dapat mempengaruhi setengah

    bagian &ajah, termasuk gangguan pada otot mata, sehingga

    mengakibatkan penutupan mata tidak dapat terkendali.

    g. -remor)ergemetar atau tremor adalah gerakan berirama, tidak sengaja

    dan goncangan maju mundur yang pada umumnya sering

    mempengaruhi bagian lengan tangan atau kepala.

    h. -iks -iks adalah gangguan gerakan otot berulang, yang tidak memiliki

    tujuan atau vokalisasi yang ditimbulkan dari desakan tidak tertahan

    yang sementara akan membaik mengikuti eksekusi gerakan atau

    vokalisasi.

    $engan adanya gerakan%gerakan yang tidak normal ini

    kemungkinan timbul dari berbagai jenis penyakit dan evaluasi cermat

    yang diperlukan untuk menentukan penyebab gangguan gerakan yang

    mendasarinya.

  • 8/19/2019 Gangguan Gerakan Reflex Penyakit Parkinson

    6/8

    TUGAS PEMERIKSAAN FISIK 

     NOUROLOGI

    KELAS II B

  • 8/19/2019 Gangguan Gerakan Reflex Penyakit Parkinson

    7/8

    Disusun oleh

    RIA AMYA

    141219

    PROGRAM STUDI

    S1 KEPERAWATAN

    STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG

    2015 

    TUGAS PEMERIKSAAN FISIK 

     NEUROLOGI

    KELAS II B

  • 8/19/2019 Gangguan Gerakan Reflex Penyakit Parkinson

    8/8