dk 1 week 10 klinik

12
DK 1 WEEK 10 KLINIK SKENARIO : UNCLEAR TERM 1. Dhea: Combustio Grade II AB 20% debridement Dina : combustion: oksidasi cepat disertai pemancaran panas (dorland) Nasya: debridement : pengangkatan benda asing atau jaringan mati dengan cara melukai atau pemberian enzim (dorland) Sharira: pengangkatan benda asing dengan cara melukai akibat dari nyeri luka bakar Billin: combustio gejala dr debidement Dhea: combustio dulu br dilakukan debridement Indah : pasien mengalami combustio kmdn dilakukan debridement, luka bakar sebanyak 20% 2. Dina: ringer laktat Nasya: infus yang diberikan tp tdk mengandung energi hanya cairan dan elektrolit 3. Dian : Injeksi antrain Sharira : golongan obat analgesik, untuk mngurangi

Upload: dhea-ramareta

Post on 25-Sep-2015

234 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

w 10

TRANSCRIPT

DK 1 WEEK 10 KLINIKSKENARIO :

UNCLEAR TERM 1.Dhea: Combustio Grade II AB 20% debridement Dina : combustion: oksidasi cepat disertai pemancaran panas (dorland)Nasya: debridement : pengangkatan benda asing atau jaringan mati dengan cara melukai atau pemberian enzim (dorland)Sharira: pengangkatan benda asing dengan cara melukai akibat dari nyeri luka bakarBillin: combustio gejala dr debidementDhea: combustio dulu br dilakukan debridement Indah : pasien mengalami combustio kmdn dilakukan debridement, luka bakar sebanyak 20%

2.Dina: ringer laktatNasya: infus yang diberikan tp tdk mengandung energi hanya cairan dan elektrolit

3.Dian : Injeksi antrainSharira : golongan obat analgesik, untuk mngurangi rasa nyeri

4.Anassyiah: CeftriaxoneWardah : resisten terhadap beta ...(dorland)

5.Ranitidine Dinda : suatu antagonis receptor histamin a2 dlm bntuk garam hcl dalam asam lambung dalam pengubatan reflux esofageal dan kondisi kondisi hipersekresi lambung (dorland)

8.Reni :PDW

9.Dinda : MPV

10.Nasya :HCT Yunita : hematokrit persentase volume eritrosit dlm whole blood yg juga merujuk pd alat/ procedure (dorland)

CUESDian : ahli gizi diharapkan dapat melakukan asuhan gizi kepada tuan S yang didiagnosa Combustio Grade IIAB 20% post debridement hari ke 7 sekaligus mendokumentasikan dalam format asuhan gizi yang berlaku. Rahma : untuk membantu penyembuhan pasien agar bisa cepat klr dr rumah sakit.Yunita = dianPROBLEM IDENTIFICATION1. Dina: Bagaimana gambaran umum combustio (PES)? Patofisiologi Dheas : karena pasien tersengat listrik oksidasi cepat di jaringan tubuh nyeri luka bakarIndah : karena oksidasi jaringan disekitar luka mengalami kerusakan / kematian sehingga dilakukan post debidement di sekitar luka bakar tersebut Etiology Dhea: api, listrik, bahan kimia, dina: sinar matahari Sign Symptom Terjadi inflamasi / kulit melepuh di dalamnya ada cairan, terlihat gosong, penampakan luar tergantung derajatwardah : dehidrasi, kulit keringbillin: demam, rasa panas, nyeri dina: kulit kemerahan 2. Bagaimana fase fase luka bakar dan pasien masuk fase apa? (indikator yang berubah di tiap fase)Nasya: ebb phase (masa akut) masih kritis , butuh cairan yang tinggi karena pasien rentan dehidrasi Flow phase : fase pemulihan atau rehabilitasi Dheas: flow phase karena masuk hari ke - 7 3. Sharira : bagaimana luka bakar dapat mempengaruhi metabolisme zat gizi?Sharira : pasien mengalami anemia kerusakan jaringan yang parah pada pasien luka bakar kekurangan Hb, dll anemia Rahma : kerusakan jaringan pengurangan protein membutuhkan protein tinggi untuk memperbaiki jaringanDhea: pasien luka bakar hb rendah mengindikasikan malnutrisi diperhatikan intervensi gizi pengurangan protein/ peninggian supaya tidak banyak protein yang di pecahWardah: terjadi combustio mempengaruhi keseimbangan elektrolit Selly : dehidrasi cairan yang diberikan diperhatikan Dian : karbohidrat stress meningkatkan asupan karbohidrat Yunita : supaya tdk terjadi pemecahan protein Dinda :pasien stress karena luka bakar memicu peningkatan metabolisme karbohidrat memicu kebutuhan tinggi KHWardah : kerusakan jaringan membutuhkan energi lebih banyak yg berasal dari karbohidrat 4. Bagaimana perubahan asuhan gizi pada fase ebb dan fase flow?Indah rahma: Fase ebb: energi minimal/basal (karena pda kondisi akut), kebutuhan cairan lebih tinggi dibandingkan fase flow Fase flow : energi diberikan bertahap sesuai kemampuan pasien5. Dinda: bagaimana grade luka bakar ?Tingkatan luka bakar Dina : grade 0, 1,2,3Dhea, dheas, sharira: grade 1 : belum menembus membran epidermisGrade 2: sudah menembus epidermis, masih terasa sakit Grade 3 : menembus dermis, jaringan dalam dan tulang, belum terasa sakit6. Nasya : bgmn menentukan derajat combustio?Rahma : dilihat dari bagian tubuh yang terkena luka bakarPaha 30 %Dian : dilihat dari luas permukaan luka bakar7. Dhea: bagaimana langkah langkah mendokumentasikan format asuhan gizi (format asuhan gizi lain)?Dhea : Melakukan assesment (ABCD)Menghitung status gizi Diagnosa Intervensi Monev Dimasukkan ke format asuhan gizi8. Indah : apa saja jenis jenis format asuhan gizi?(Cari di krause)9. Sharira : apakah obat yang diberikan ada iom ?Indah : antrain (sharira) interaksi dengan makanan yg asam , cefro tdk ada iom Raniditine meningkatkan asam lambung , diberikan sesudah /sebelum makan Reni : tidak diminum dgn makanan yg asam 10. Bagaimana asuhan gizi pasien ?a. AssesmentAnalisis interpretasi data abcd AntropometriPB : 160 cmIndah : PB TB = (- 0,7) 159,3 cmBBI : (159,3 - 100) x 0,9 = 54 kgNasya : status gizi dr albumin rendah status gizi kurang Biokimia dina :Hb rendah kek sel darah merah atau sumber feDhea :Leukosit tinggi terjadi infeksi pada jaringan yang rusak Sharira :eritrosit rendah pemecahan sel darah merah Yunita, rahma: MCHC rendah menandakan anemia mikrositik dan karena rendahnya kadar Hb rendah Indah : HCT karena ada inflamasi Yunita : Cl stress metabolik gangg elektrolit Wardah, rahma :Albumin rendah: gangguan distribusi air, elektrolit dan komponen darah, intake protein rendah, bioviabilitas obat kurang diberikan obat secara inj Klinis Billin KU stress metabolik Sistem traumatik dan luka pada jaringan Demam sepsis atau peradangan Yunita :TD karena stress metabolik dan gangguan elektrolit kadar Natrium meningkat dan akibat dari penggunaan obat Dietary Reni, yunita :Tidak suka sayur dan kurang bervariasi Buah jarang dikonsumsi Intake serat kurang Konsumsi lauk nabati kurang bervariasi Wardah : lauk hewani kurang, sayur kurang kurang fe Rahma ,Nasya, indah : konsumsi teh dan kopi sering TD tinggi karena sistole dan diastol tinggiSering merokok peningkaatan intake antioksidan (vit, A,C,E) Dhea : tanin penyerapan fe terganggu anemiaYunita : intake defisit berat status gizi kurang Indah : status gizi tidak bisa dilihat dr hasil recallb. Diagnosa Wardah NI: kek intake energi disebabkan kondisi patologis dan fisiologis pasien ditandai intake energi tingkat sedangrahma,dhea,yunita: kek intake oral disEBABKAN kondisi pas luka bakar ditandai E, P Kh defisit dan serat kurang sharira: perub nilai lab disebabkan combustio ditandai nilai biokim wardah, rahma: peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik (protein) disebabkan krn pasien membutuhkan untuk peningkatan jar ditandai hasil recallrahma: peningkatan keb energi disebabkan krn demam dan stress metabolik ditandai dengan suhu 390 Cdhea, sharira: kebiasaan makan yang salah disebab tingkat pengetahuan yg krg social ekonomi yg rendah ditandai dengan hasil FFQ (konsumsi sayur dan buah kurang, kopi dan teh, kurang bervariasi) c. Intervensi diet perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi perhitungan sesuai luka bakar dan ditambah peningkatan energi terkait suhu preskripsi diet TujuanStatus gizi mencapai optimalMembantu penyembuhan luka bakar pasien Memenuhi kebutuhan pasien Menyeimbangkan elektrolitMemperbaiki jaringan yang rusak Prinsip dan syarat sertakan alasan dan jumlah ??Reni : TETP Prinsip SyaratEnergi 35-45 kkal/kgbb diatas 2000 kkalProtein 25% (asam amino arginin, glutamin cr fungsi ??) Indah :Lemak 20% (omega 3 antiinfalmasi)KH 55%Dina : serat 25 gReni :vitamin ACE Nasya : Fe anemia Rahma : tinggi asupan kalium penyembuhan jaringan Sharira: Zn, Copper, SnBentuk makanan dan alasan ??? Dinda : makanan biasa porsi kecil tapi sering Sharira : enteral Rahma : oral nafsu makan sudah baik Dhea : oral tidak ada gangg fs menelan dan mengunyah, dimodif dr bhn makanan dan frek Billin makanan yg padat energi Nasya : makanan lunak keadaan pasien yg nyeri Oral , makana biasa zat gizi yang ditekankan kebutuhan cairan dheas: flow phase cairan cukup edukasiTujuan???sasaran :PasienIstri pasien memberikan motivasi kepada suami materi :dinda pemilihan bahan makanan yang disesuaikan dengan kondisi sosek pasienyunita daftar bahan makanan penukarsharira kebiasaan merokok , kopi d. monev indikator, target dan frekuensiindikatortargetFrekuensi

Sharira :Status gizinormalSetiap minggu

Selly: intake85%Setiap hari

Reni : Nilai lab normalSetiap 3 hari,minggu, setiap hari

Fisik klinis (TD)normalSetiap hari

Dhea: Pengetahuan Kebiasaan makan pasien berubahSatu bulan sekali

LO semua kecuali materi Sabtu softfile ke bu olive jam 12