week iii - pencegahan dbd

Upload: drangga-fajri

Post on 14-Apr-2018

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    1/41

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    2/41

    Pendahuluan

    Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

    adalah penyakit menular yang disebabkan

    oleh virus denguedan ditularkan oleh

    nyamukAedes aegypti, yang ditandai

    dengan demam mendadak dua sampai

    tujuh hari tanpa penyebab yang jelas,

    lemah/lesu, gelisah, nyeri hulu hati

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    3/41

    Demam Berdarah Dengue di Indonesiamasih menjadi masalah kesehatanmasyarakat dan merupakan penyakit

    endemis hampir di seluruh provinsi.Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir

    jumlah kasus dan daerah terjangkit terusmeningkat dan menyebar luas serta seringmenimbulkan Kejadian Luar Biasa/KLB

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    4/41

    Pada tahun 2002 jumlah kasus sebanyak 40.377 ( IR :19,24/100.000 penduduk dengan 533 kematian (CFR :1,3 %),

    Tahun 2003 jumlah kasus sebanyak 52.566 (IR :24,34/100.000 penduduk) dengan 814 kematian (CFR :1,5 %),

    Tahun 2004 jumlah kasus sebanyak 79.462 (IR :37,01/100.000 penduduk) dengan 957 kematian (IR :1,20 %),Tahun 2005 jumlah kasus sebanyak 95.279 (IR :43,31/100.000 penduduk) dengan 1.298 kematian (CFR: 1,36 %)

    tahun 2006 jumlah kasus sebanyak 114.656 (IR :52,48/100.000 penduduk) dengan 1.196 kematian (CFR: 1,04 %).

    Sampai dengan bulan November 2007, kasus telahmencapai 124.811 (IR: 57,52/100.000 penduduk)dengan 1.277 kematian (CFR: 1,02%).

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    5/41

    Penyebab peningkatan kasus

    Transportasi dari satu daerah ke daerah lain

    makin baik

    Munculnya pemukiman baru

    Penyimpanan air tradisional masihdipertahankan

    Perilaku masyarakat terhadap pembersihan

    sarang nyamuk masih kurangVektor nyamuk terdapat di seluruh pelosok

    tanah air, kecuali daerah dgn ketinggian > 1000

    m dari permukaan air laut

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    6/41

    Upaya pengendalian penyakit DBD yang

    telah dilakukan sampai saat ini adalah

    memberantas nyamuk penularnya baik

    terhadap nyamuk dewasa atau jentiknya

    karena obat dan vaksinnya untuk

    membasmi virusnya belum ada.

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    7/41

    Penularan Virus Dengue

    Vektor Penular

    NyamukAedes aegypti

    NyamukAedes albopictusAedes aegyptimerupakan vektor penting

    di daerah perkotaan (daerah urban)

    Daerah pedesaan (daerah rural) keduaspesies nyamuk tersebut berperan dalam

    penularan

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    8/41

    BAGAIMANA CARA

    PENULARANNYA?Demam berdarah dengue tidak menular melaluikontak manusia dengan manusia

    Virus dengue sebagai penyebab demamberdarah hanya dapat ditularkan melalui gigitan

    nyamukNyamuk yang telah menggigit orang yangterinfeksi DBD, berarti telah membawa virus,selanjutnya akan menularkan kepada orang

    yang sehat pada gigitan berikutnya.Penular DBD adalah nyamuk Aedes aegyptibetina,yang menggigit di pagi dan siang hari

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    9/41

    Tiga faktor yang memegang peran pada

    penularan infeksi dengue,

    manusia,

    virus, dan vektor perantara

    Siklus

    4-7 hari

    ( Viremia )

    7 hari

    7 hari

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    10/41

    Tempat Potensial Bagi

    PenularanDBD

    Wilayah yang banyak kasus DBD

    (rawan/endemis)

    Tempat-tempat umum itu antara lain :sekolah, RS/puskesmas, hotel, pasar,

    resto, tempat ibadah

    Pemukiman baru di pinggiran kota

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    11/41

    DI MANA NYAMUK DEMAM

    BERDARAH BERKEMBANG BIAK ?

    Tempat-tempat penampungan air untukkeperluan sehari-hari seperti drum, tangkireservoir, bak mandi/wc, ember, gentongair/tempayan dan lain lain

    Tempat-tempat penampungan air bukan untukkeperluan sehari-hari seperti : tempat minumburung, vas bunga, kaleng, botol, plastik

    Tempat-tempat penampungan air alamiahseperti lobang pohon, lobang batu, pelepahdaun dan lain-lain

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    12/41

    BAGAIMANA CARA MENCEGAH

    DEMAM BERDARAH

    Pencegahan penyakit DBD dapat dibagi

    menjadi 3 tingkatan yaitu :

    1. Pencegahan primer,

    2. Pencegahan sekunder,

    3. Pencegahan tersier

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    13/41

    Pencegahan Primer

    Pencegahan tingkat pertama ini merupakan upaya

    untuk mempertahankan orang yang sehat agar

    tetap sehat atau mencegah orang yang sehat

    menjadi sakit

    1. Surveilans Vektor

    2. Pengendalian Vektor3. Surveilans Kasus

    4. Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    14/41

    1.Surveilans Vektor

    Surveilans untuk nyamukAedes aegyptisangat penting untuk menentukandistribusi, kepadatan populasi, habitat

    utama larva, faktor resiko berdasarkanwaktu dan tempat yang berkaitandengan penyebaran dengue, dan tingkatkerentanan atau kekebalan insektisida

    yang dipakai,

    Kegiatan : survei jentik

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    15/41

    Survei jentik

    Survei jentik dilakukan dengan cara melihat atau

    memeriksa semua tempat atau bejana yang

    dapat menjadi tempat berkembangbiakan

    nyamukAedes aegyptidengan mata telanjanguntuk mengetahui ada tidaknya jentik,yaitu

    dengan cara visual.

    Cara ini cukup dilakukan dengan melihat ada

    tidaknya jentik disetiap tempat genangan airtanpa mengambil jentiknya

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    16/41

    Ukuran-ukuran yang dipakai untuk mengetahui

    kepadatan jentikAedes aegypti

    adalah :

    1. House Indeks (HI), yaitu persentase rumah

    yang terjangkit larva dan atau pupa.

    2. Container Indeks (CI), yaitu persentase

    container yang terjangkit larva atau pupa3. Breteau Indeks (BI), yaitu jumlah container

    yang positif per-100 rumah yang diperiksa.

    4. Angka Bebas Jentik (ABJ),yaitu jumlah rumahyang tidak ditemukan jentik per jumlah rumah

    yangdiperiksa.

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    17/41

    Survei perangkap telur (ovitrap)

    Survei ini dilakukan dengan cara memasangovitrap yaitu berupa bejana, misalnya potonganbambu, kaleng (seperti bekas kaleng susu atau

    gelas plastik) yang dinding sebelah dalamnyadicat hitam, kemudian diberi air secukupnya

    Ke dalam bejana tersebut dimasukkanpadel

    berupa potongan bilah bambu atau kain yangtenunannya kasar dan berwarna gelap sebagaitempat meletakkan telur bagi nyamuk

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    18/41

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    19/41

    Ovitrap diletakkan di dalam dan di luar rumah di tempat

    yang gelap dan lembab. Setelah 1 minggu dilakukan

    pemeriksaan ada atau tidaknya telur nyamuk dipadel.Perhitungan ovitrap index adalah:

    Ovitrap Index: Jumlah padel dengan telurx 100%

    Jumlah padel diperiksa

    Untuk mengetahui gambaran kepadatan populasi

    nyamuk penular secara lebih tepat, telur-telur padel

    tersebut dikumpulkan dan dihitung jumlahnya.

    Kepadatan populasi nyamuk:

    Jumlah telur = telur perovitrap

    Jumlah ovitrap yang digunakan

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    20/41

    2. Pengendalian Vektor

    Pengendalian vektor adalah upaya untuk

    menurunkan kepadatan populasi nyamuk

    Aedes aegypti. Secara garis besar ada 3 cara

    pengendalian vektor yaitu :A. Pengendalian Cara Kimiawi : insektisida yang

    ditujukan pada nyamuk dewasa atau larva.

    organoklorin, organofosfor, karbamat, dan

    pyrethoid Bahan-bahan insektisida dapatdiaplikasikan dalam bentuk penyemprotan

    (spray) terhadap rumah-rumah penduduk.

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    21/41

    B. Pengendalian Hayati / Biologik

    menggunakan kelompok hidup, baik darigolongan mikroorganisme hewan invertebrateatau vertebrata

    Beberapa jenis ikan kepala timah

    (Panchaxpanchax), ikan gabus (Gambusiaaffinis) adalah pemangsa yang cocok untuklarva nyamuk.

    Beberapa jenis golongan cacing nematoda

    seperti Romanomarmis iyengaridanRomanomarmis culiforaxmerupakan parasityang cocok untuk larva nyamuk.

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    22/41

    c. Pengendalian lingkungan

    Mencegah nyamuk kontak dengan

    manusia yaitu memasang kawat kasa

    pada pintu, lubang jendela, dan ventilasi

    di seluruh bagian rumah.Hindari menggantung pakaian di kamar

    mandi, di kamar tidur, atau di tempat

    yang tidak terjangkau sinar matahari

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    23/41

    3. Surveilans Kasus

    Surveilans kasus DBD

    1. Surveilans aktif

    2. Surveilans pasif.

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    24/41

    Surveilans aktif

    Surveilans aktif adalah yang bertujuan

    memantau penyebaran dengue di dalam

    masyarakat sehingga mampu mengatakan

    kejadian, dimana berlangsung penyebarankelompok serotipe virus yang bersirkulasi,

    (didukung laboratorium diagnostik yang baik).

    Surveilans seperti ini pasti dapat memberikan

    peringatan dini atau memiliki kemampuanprediktif terhadap penyebaran epidemi penyakit

    DBD.

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    25/41

    Surveilans pasif

    Berguna untuk memantau kecenderunganpenyabaran dengue jangka panjang.

    Pada surveilans pasif setiap unit

    pelayanan kesehatan ( rumah sakit,Puskesmas, poliklinik, balai pengobatan,dokter praktek swasta, dll) diwajibkanmelaporkan setiap penderita termasuktersangka DBD ke dinas kesehatanselambat-lambatnya dalam waktu 24 jam.

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    26/41

    4. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

    PSN adalah kegiatan

    memberantas jentik di tempat

    berkembangbiaknya nyamuk

    dengan cara 3M Plus :1. Mengurasdan menyikat

    tempat-tempat penampungan

    air, seperti bak mandi/wc,

    drum, dll seminggu sekali (M1)

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    27/41

    2. Menu tuprapat-rapat tempat penampungan

    air, seperti gentong air/tempayan, dan lain-lain.

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    28/41

    3. Menguburatau menyingkirkan barang-barang

    bekas yang dapat menampung air hujan.

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    29/41

    4. Plusadalah tindakan memberantas jentik dan

    menghindari gigitan nyamuk dengan cara :

    Membunuh jentik nyamuk Demam Berdarah(Abatisasi)

    Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk

    Mengusir nyamuk dengan menggunakan obat

    nyamukMencegah gigitan nyamuk dengan memakaiobat nyamuk gosok

    Memasang kawat kasa pada jendela dan

    ventilasiTidak membiasakan menggantung pakaian didalam kamar

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    30/41

    KAPAN PENGASAPAN

    HARUS DILAKUKAN

    Pengasapan atau fogging hanya

    dilakukan bila di lokasi ditemukan 3 kasus

    positif DBD dengan radius 100 meter (40

    rumah) dan bila di daerah tersebutditemukan banyak jentik nyamuk DBD.

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    31/41

    Pencegahan Sekunder

    1. Penemuan, Pertolongan dan Pelaporan

    Penderita

    Bila dalam keluarga ada yang menunjukkan

    gejala penyakit DBD, berikan pertolonganpertama dengan banyak minum, kompres

    dingin dan berikan obat penurun panas yang

    tidak mengandung asam salisilat serta segera

    bawa ke dokter atau unit pelayanan kesehatan

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    32/41

    Dokter atau unit kesehatan setelah melakukanpemeriksaan/diagnosa dan pengobatan segera

    melaporkan penemuan penderita atau tersangka

    DBD tersebut kepada Puskesmas,

    Puskesmas yang menerima laporan segeramelakukan penyelidikan epidemiologi dan

    pengamatan penyakit dilokasi penderita dan

    rumah disekitarnya untuk mencegah

    kemungkinan adanya penularan lebih lanjut.

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    33/41

    Kepala Puskesmas melaporkan hasil

    penyelidikan epidemiologi dan kejadianluar biasa (KLB) kepada Camat, dan

    Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, disertai

    dengan cara penanggulangan seperlunya

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    34/41

    Alur Pelaporan Kasus DBD

    Dokter/unit pelayanan kesehatan keluarga

    Puskesmas desa Penyelidikan

    Epidemiologis

    Dinas Kesehatan

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    35/41

    Penyelidikan Epidemiologis(PE)

    Tujuan : untuk mengetahui ada/tidaknya kasus DBD

    tanbahan dan luas penyebarannya.

    Pencarian penderita DBD tambahan/tersangka DBD

    dan pemeriksaan jentik rumah pasien dan 20 rumahsekitarnya. Tujuannya untuk mengetahui ada/tidaknya

    resiko penularan.

    Penanggulangan fokus di lapangan : penyemprotan

    insektisida bila sesuai indikasi : bila ditemukan >= 1

    kasus lainnya, ditemukan 3 penderita panas tanpa

    sebab yg jelas, ditemukan jentik > 5% rumah yg

    diperiksa.

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    36/41

    Penggerakan masyarakat untuk PSN

    dikoordinasi oleh kelurahan setempat

    Jika diperlukan dilakukan larvadinasi

    Penyuluhan pada masyarakat tentang

    gejala dini DBD.

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    37/41

    Pencegahan Tersier

    Pencegahan tingkat ketiga ini dimaksudkan untuk

    mencegah kematian akibat penyakit DBD dan

    melakukan rehabilitasi. Upaya pencegahan ini

    dapat dilakukan dengan :Transfusi Darah :Penderita yang menunjukkan

    gejala perdarahan seperti hematemesis dan

    malena diindikasikan untuk mendapatkan

    transfusi darah secepatnya.

    Stratifikasi Daerah Rawan DBD

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    38/41

    Stratifikasi Daerah Rawan DBD

    1. Endemis Kecamatan, Kelurahan, yang dalam

    3 tahun terakhir selalu ada kasus DBD.

    Kegiatan yang dilakukan adalah fogging

    Sebelum Musim penularan(SMP), Abatisasiselektif, dan penyuluhan kesehatan kepada

    masyarakat

    2. Sporadis : Kecamatan, Kelurahan, yang dalam

    3 tahun terakhir ada kasus DBD. Kegiatan ygdilakukan PJB, PSN(Pemberantasan Sarang

    Nyamuk) dan 3M, dan penyuluhan

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    39/41

    3. Potensial

    Kecamatan, Kelurahan, yang dalam 3 tahunterakhir tidak ada kasus DBD. Tetapipenduduknya padat, mempunyai hubungantransportasi dengan wilayah lain dan persentaserumah yang ditemukan jentik > 5%. Kegiatanyang dilakukan adalah PJB, PSN, 3M dan

    penyuluhan4. Bebas

    Yaitu Kecamatan, Kelurahan yang tidak pernahada kasus DBD. Ketinggian dari permukaan airlaut > 1000 meter dan persentase rumah yangditemukan jentik 5%. Kegiatan yang dilakukanadalah PJB, PSN, 3M dan penyuluhan

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    40/41

    Kebijakan Departemen Kesehatan

    5 kegiatan pokok pengendalian penyakit DBD yaitu

    1. Menemukan kasus secepatnya dan mengobati sesuaiprotap,

    2. Memutuskan mata rantai penularan dengan

    pemberantasan vektor (nyamuk dewasa dan jentik-jentiknya),

    3. Kemitraan dalam wadah POKJANAL DBD (KelompokKerja Operasional DBD),

    4. Pemberdayaan masyarakat dalam gerakanPemberantasan Sarang Nyamuk (PSN 3M Plus)

    5. Peningkatan profesionalisme pelaksana program.

  • 7/30/2019 Week III - Pencegahan DBD

    41/41