dasar-dasar radiologi musculoskeletal

8/17/2019 Dasar-dasar Radiologi Musculoskeletal

1/101

DASAR-DASARRADIOLOGI

MUSCULOSKELETAL

dr. Donny Susilawardhono SpRad

Bagian Radiologi RSAL RML


2/101

CVMiliter Profesi

• Rumkital Sabang

• Yonif-3 Marinir• Pasmar 1 Surabaya

• Lanmar Surabaya

• Kobangdikal

• Lantamal II Padang

• Kasubdep Radiotherapi RSAL

• Spesialis Radiologi

keseminatan Musculoskeletal


3/101


4/101

Introduction– role of MSK Radiologist

1. To diagnose an unknown disorder, preferably by usingstandard projection along with the special views andtechniques obtainable in conventional radiography before

using the more sophisticated modalities now available2. To perform examination in the proper sequence to know

what should be performed next in radiologic investigation3. To demonstrate the determining radiologic features of a

known disorder, the distribution of a lesion in the skeleton,and its location in the bone

4. To monitor the progress of therapy and possiblecomplication

5. To be aware of what specific information is important to theorthopedic surgeon


5/101

6. To recognize the limits of noninvasive radiologicinvestigation and to know when to proceed withinvasive techniques

7. To recognize lesions that require biopsy and thosethat do not (the “don’t touch lesion”)

8. To assume a more active role in therapeuticmanagement, such as performing an embolizationprocedure, delivering chemotherapeutic material bymean of selective catheteriztion, or performing

(usulaly CT-guided) radiofrequency thermal ablationof osseus lesion (such as osteoid osteoma)

Adam Greenspan


6/101


7/101

Modalitas• Plain foto

• USG

• CT Scan• MRI

• PET dan SPECT


8/101


9/101

Contoh foto dengan view khusus

Carpal– Tunnel View

Diagram topografi Hasil Radiografi


10/101

View Khusus• Sangat banyak template foto dengan view khusus, mulai

kepala sd kaki, misalnya :▫ Di kepala : rheese, schuller, towne, submentovertex▫ Cervical : swimmer, dll▫ Shoulder : Y-view, aksial, dll▫ Extremitas superior dan inferior : carpal-tunnel, ulnar

deviation, dll▫ Pelvis : fergueson, frog, anterior oblique, dll

▫ Spine : mcNemar, scoliosis, dll

• Bila tidak menguasai, konsultasi ke ahli Radiologidengan mencantumkan persangkaan klinis dan tujuanfoto


11/101

Ultrasonography• Relatif murah

• Hanya untuk tujuan khusus, terutama sendi-

sendi besar, seperti shoulder, genu, dll• Diperlukan keahlian khusus

• Limitasi terbatas


12/101


13/101


14/101

CT Scan

• Modalitas X-Ray yang sangat membantu dalam bidang MSK Radiologi

• Pemeriksaan relatif cepat dan dapatmemberikan image 3D

• Bila berbidai, tidak perlu melepaskan bidai

• Kelemahan : bila mengandung logam makaartefak logam sangat mengganggu

• Relatif lebih mahal


15/101

Contoh 3D CT Scan


16/101

Contoh 3D CT Scan


17/101

Magnetic Resonance Imaging

• Superior untuk melihat soft tissue

• Diperlukan untuk local staging

• Relatif mahal

• Memerlukan scan time yang cukup lama dan

penderita tidak boleh bergerak• Tidak boleh ada logam

• Kontraindikasi thd pace maker


18/101

Contoh MRI


19/101

Kedokteran Nuklir

• Memerlukan alat yang khusus dengan ijinkhusus (radioaktif)

• Keahlian khusus

• Relatif mahal

• Efek samping besar


20/101


21/101


22/101


23/101

The Basic– keterangan sakit

• Identitas (umur, jenis kelamin, pekerjaan)• Anamnesa dan Klinis, kalau perlu Lab dan tindakan

yang telah dilakukan)• Kenali mode of the disease (Trauma,

Tumor/tumorlike lesion, Degenerative, Autoimmun,Metabolik, Kongenital)

• Kenali apa yang dicari dari foto (memastikandiagnosis, menyingkirkan DD, melihat kemajuanpengobatan, komplikasi, dll)

• Kemungkinan prognosis• Follow up secara radiologis


24/101

The Basic– dari foto

• Lihat kelengkapan Identitas (nama, umur,nomor RM/foto)

• Marker foto (R atau L, Tidur, dll)

• Lihat optimalisasi kondisi foto (apakah fotokondisi sudah optimal)

• Lihat view pembuatan foto (rule of two, posisi view, dll)

• Note : posisi default foto harus diketahui


25/101

Pedoman Pembacaan

• A = Alignment

•B = Bone

•C = Cartilage

•S = Soft Tissue


26/101

Rule of Two

• Two different projection

• Two joint (terutama kasus trauma)

• Two times

• Two condition


27/101

Alignment

• Garis imajiner yangmenghubungkan

suatu rangkaiantulang menjadi garis yang kontinyu

• Alignment berbeda- beda pada setiapregio foto


28/101

Alignment Malalignment


29/101

Alignment


30/101

Alignment – Shenton line


31/101

Bone• Bagaimana “tulang” nya?

▫ Trabeculasi porotik/tidak

▫ Adakah lesi lytic/blastic

▫ Adakah kelainan lain

▫ Adakah pattern


32/101

Pattern -

vertebra


33/101

Cartilage– plain foto

• Cartilage pada kondisi normal tak tampak olehplain foto

• Cartilage akan tampak bila ada calcificasi

• Pada foto polos yang perlu diperhatikan adanya“space” dari cartilage tersebut


34/101

Cartilage - osteochondroma


35/101

Soft tissue• Secara umum soft tissue tidak tampak jelas pada

plain foto

• Perlu diketahui jarak normal “space” antartulang

• Pada umumnya soft tissue mass memberikan

gambaran slight hyperdens dan memberikanefek penekanan (SOP)

• Bila soft tissue calcificasi maka akan calcificasi yang akan tampak


36/101

Soft tissue

Bulging soft tissue mass darimalignant bone tumor(Ewing)

Soft tissue tumor (soft tissueorigin)


37/101


38/101

Basic Radiologi untuk tumor/tumorlike lesion

• Identitas

• Single/Multiple

• Location• Morfologi

• Reaksi yangditimbulkan


39/101

Identitas :age related disease


40/101

Location• Di dalam skeleton : os Tibia, dll

• Di dalam tulang :

▫ Epifise

▫ Metafise

▫ Diafise

▫ Centric/eccentric


41/101

Location – di dalam tulang

Epifise, metafise dan diafise


42/101

Location

Location – centric/eccentric


43/101

Contoh fotoCentric Eccentric


44/101

Morfologi• Bony destruction :

osteolytic/osteoblastic/campuran

• Bentuk lesi• Borders :

▫ Geographic▫ Moth Eaten

▫ Permeative• Matrix type• Adakah soft tissue replacement/bulging soft

tissue mass


45/101

Margin

Morfologi - border


46/101

Border : slow growing vs aggresive


47/101

Border

Geographic Pattern Moth Eaten


48/101

Border -

permeative


49/101

matrix

Matrix lesion


50/101

MatrixOsteoid - fluffy Chondroid - popcorn


51/101

Periosteal reaction• Interrupted periosteal reaction

▫ Codman

▫ sunburst

• Uninterrupted periosteal reaction


52/101

Periosteal

reaction


53/101


54/101

Contoh Periosteal Reaction

Sunburst Codman


55/101

Onion Skin


56/101

Onion Skin


57/101

Benign vs malignant


58/101

mass, bone vs soft tissue origin

Bulging soft tissue mass darimalignant bone tumor(Ewing)

Soft tissue tumor (soft tissueorigin)


59/101

Soft tissue tumor vs bone tumor


60/101


61/101

Basic Radiologi for Trauma• Primary sign

• Secondary sign

• Diskontinyuitas korteks line

• Joint involvement ?


62/101

Rule of Two


63/101

Type of Fracture


64/101

Alignment

of

Fractures


65/101

Direction of Fractures Line


66/101

Special Fractures


67/101

Associated

abnormalities


68/101

Special types of Fractures


69/101

Growth Plate


70/101


71/101


72/101

Osteoporotik

• Trabeculasi yang menurun

• Striae verticalis lebih dominan

• Pada vertebra :

▫ Codfish/mouth fishappearence

▫ Picture frame

▫ Vertebra plana


73/101


74/101

Spondylosis

• Osteophyte

• Osteophyte yang saling berhadapan - lipping


75/101

Osteoarthrosis

• Osteophyte

• Erosive – gull wing

• Penyempitan celah sendi

• Sclerosis

• Pseudocyst


76/101


77/101


78/101


79/101

Introduction• Relatif sulit, gambaran tulang saling menumpuk

• Variasi posisi banyak

▫ Skull AP/Lat▫ Waters

▫ Mentovertex

▫ Towne

▫ Basis Cranii

▫ Eissler

▫ dll


80/101


81/101

Important view• Normal suture dan accessory suture

▫ Tiga sutura besar (lambdoid, coronal dan sagital)

▫ Sutura-sutura kecil sekitar mastoid▫ Sutura accessory di anak-anak

• Metopic suture

▫ Sutura accessory yang paling umum pada dewasa

• Vascular impression

• Sinus sphenoidalis


82/101

Suture• Suture berkelok-kelok

• Suture lebar adalah normal pada neonatus

• Suture normal, accessory suture, wormian bonesdapat menyerupai fracture

• Kesesuaian terhadap posisi trauma dangambaran radiografis adalah hal penting

• Seringkali pada anak diagnosa menjadi sulit,seringkali diperlukan tambahan foto, kp CT Scan


83/101


84/101

Suture pada anak• Normal suture

▫ Lambdoid, coronal dan sagital

▫ Squamousal▫ Suture-suture sekitar mastoid

• Accessory suture

▫ Metopic

▫ Mendosal

▫ Accsessory parietal


85/101

NORMAL SUTURES OF NEWBORN


86/101


87/101

• 1 = lambdoidea suture

• 2 = coronarius suture• 3 = sagitalis suture

• P1 = P2 = accessoryparietal suture


88/101


89/101

Gambar a :

• Accessory parietal suturecomplete

Gambar b :

• Accessory parietal sutureincomplete

Sk ll AP d k b l


90/101

Skull AP – pada anak gambaran normal

1 = lambdoidea suture3 = sagital suture4 = squamousal sutureP1 = P2 = accessory parietal suture

Sk ll AP d k b l


91/101


1 = lambdoidea suture

3 = sagital suture

W = wormian bone

Sk ll AP d k b l


92/101


• metopic suture


93/101


94/101

Vascular marking vs Fractures Vascular Marking Fracture

• Biasanya abu-abu, karenamasih ada bayangan tabulainterna

• Mempunyai cabang yangsecara graduil mengecil kearah perifer

• Biasanya terdapat tepisclerotic

• Biasanya hitam, karena tabulainterna dan eksterna terkena

• Peercabangan biasanya tidaksecara graduil kaliber mengecil

• Tidak mempunyai tepisclerotic


95/101

Waters– on trauma

• McGrigor 1

• McGrigor 2• McGrigor 3


96/101

Important landmark for arthritis

Pasien Radiograph

• Identitas (usia, sex)

• Anamnesa, onset penyakit

• Nyeri / tidak nyeri

• Simetris / tidak

• Sendi besar atau sendi kecil

• Single joint / multiple joint

• Associated with food• Underlying disease

• Simetris / tidak

• Pattern dari tulang-tulang

• Synovial atau tepi subchindral

• Permukaan sendi

• Spur / deposit mineral

• Penyempitan celah sendi

• Sclerosis permukaan sendi• Deformitas

• Pseudocyst

• Erosi

• Gasforming


97/101

Osteoarthrosis - genu

• Osteophyte

• Penyempitan celah sendilateral compartement

• Sclerosis

• Pseudocyst (tidak ada)


98/101

Erosive osteoarthrosis

• Osteophyte

• Gull wing erosion

• Heberden nodes


99/101

Gouty Arthritis

• Asimetrical,sharperosion withoverhanging

edge• tophus


100/101

RA

• Simetris

• Juxta arthricular porosis

• Swanneck & boutonierideformity (tidak ada)

• Subluksasi (tidak ada)• Soft tissue swelling (tidak

jelas)


101/101

dasar-dasar radiologi musculoskeletal

Documents