dampak pengangguran sarjana s1 terhadap presepsi

99
i DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI MASYARAKAT MENGENAI PERGURUAN TINGGI NEGRI DI DESA DAREK KECAMATAN PRAYA BARAT DAYA OLEH HAERINI 160105005 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM 2020

Upload: others

Post on 17-May-2022

16 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

i

DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

MASYARAKAT MENGENAI PERGURUAN TINGGI NEGRI DI DESA

DAREK KECAMATAN PRAYA BARAT DAYA

OLEH

HAERINI

160105005

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM

2020

Page 2: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

ii

Page 3: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

iii

Page 4: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

v

Page 5: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

vi

MOTO

Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Page 6: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW, ku ucapkan rasa syukur dan terimakasih kepada

Allah yang telah memberikan kepadaku kebahagiaan dengan memberikan orang-

orang yang selalu mendampingi ku dan selalu menyayangiku.

Dengan mengharapkan keridhoan Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan

kepada :

1. Untuk kedua orang tuaku tercinta ibunda Marwiyah dan Ayahanda Une

yang sangat saya cintai dan hormati, yang telah membesarkan , mendidik

dan menyekolahkan saya sampai ke jenjang pendidikan tinggi ini.

Ayahanda dan ibunda yang selalu menjadi motivator dan pelita hidupku

sehingga aku dapat menepaki terjalnya kehidupan.

2. Kakak ku tersayang Hudari dan istrinya serta adikku tercinta Nurul

Hudaena serta keponakan ku Arfian Arka Prayoda, yang selama ini telah

menjadi semangat dalam mengerjakan penelitian ini.

3. Untuk Ardi Wiranata terimaksih sudah menjadi salah satu penyemangat

dalam hidupku yang selalu setia menemani dalam urusan apapun.

4. Untuk sahabatku Rani,Rina dan Acid terimakasih sudah menjadi sahabat

terbaik, semoga kedepannya kita selalu menjaga persahabatan ini. Serta

teman-teman IPS Ekonomi Kelas A semoga kita semua sukses selalu

5. Almamaterku tercinta UIN Mataram yang saya banggakan

Page 7: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Illahi Rabby, karena dengan limpahan rahmat, dan

Hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan judul “

Dampak Pengangguran Sarjana Terhadap Persepsi Masyarakat Mengenai Perguruan

Tinggi Negeri di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya”

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya fi yaumil qiyamah.

Peneliti menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dan

berpartisipasi dalam proses penelitian ini. Untuk itu iringan doa dan ucapan

terimakasih yang sebesar besarnya peneliti sampaikan kepada:

1. Bapak Dr.H.M.Fachri M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak H.Ibnu Hizam

M.Pd sebagai pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan sumbangan

pemikiran guna memberi bimbingan, petunjuk dan pengarahan kepada

peneliti dalam menyusun skripsi ini.

2. Bapak H. Ismail Sehabudin S.IP selaku kepala Desa Darek beserta staf Desa

yang telah memberikan izin kepada peneliti, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

3. Narasumber yang sudah rela meluangkan waktu demi terselesikan penelitian

skripsi yang peneliti lakukan.

Page 8: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

ix

4. Berbagai pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dalam kata sempurna,

maka dari itu peneliti harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

dari semua pihak.

Wassalamualikum Wr.Wb

Mataram, 03 juli 2020

Peneliti

Page 9: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………i

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………………………iii

NOTA DINAS……………………………………………………………………….iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……………………………………………..v

HALAMAN MOTTO……………………………………………………………….vi

HALAMAN PEMBAHASAN………………………………………………………vii

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..viii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….x

ABSTRAK………………………………………………………………………….xiii

BAB I

PENDAHULUAN……………………………………………………………………1

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...5

C. Tujuan dan Manfaat…………………………………………………………6

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ……………………………………..7

E. Telaah Pustaka……………………………………………………………….8

F. Kerangka Teori……………………………………………………………..13

1. Pengangguran…………………………………………………………..13

a. Pengertian Pengangguran ………………………………………….13

b. Jenis Jenis Pengangguran………………………………………......15

Page 10: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

xi

c. Dampak Pengangguran………………………………………………18

d. Penyebab Pengangguran……………………………………………20

2. Perguruan Tinggi ……………………………………………………....22

a. Urgensi Perguruan Tinggi………………………………………22

b. Fungsi dan Tujuan Perguruan Tinggi…………………………..24

3. Persepsi Masyarakat…………………………………………………….26

a. Pengertian Persepsi……………………………………………..26

b. Pandanagan Masyarakat Tentang Perguruan Tinggi…………...27

G. Metode Penelitian…………………………………………………………..29

1. Pendekatan Penelitian…………………………………………………..29

2. Kehadiran Peneliti………………………………………………………30

3. Lokasi Penelitian……………………………………………………….31

4. Sumber Data dan jenis Data…………………………………………….32

5. Tehnik Pengumpulan Data……………………………………………..33

6. Tehnik Analisis Data……………………………………………………37

7. Keebsahan Data………………………………………………………...40

H. Sistematika Pembahasan…………………………………………………....42

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN……………………………………....44

1. Gambaran Umum Lokasi Desa Darek……………………………………...44

a. Sejarah singkat Desa Darek…………………………………………….44

b. Lokasi Desa Darek……………………………………………………...45

c. Keadaan Penduduk Di Desa Darek…………………………………….45

Page 11: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

xii

d. Pendidikan Mayarakat Di Desa Darek………………………………….47

e. Mata Pencaharian Penduduk Desa Darek……………………………....47

f. Agama ………………………………………………………………….49

g. Adat istiadat masyarakat Desa Darek………………………………….49

h. Kebersihan dan Lingkungan……………………………………………50

i. Keadaan sosial…………………………………………………….……50

j. Sarana Peribadatan……………………………………………………...51

k. Politik ………………………………………………………………….52

l. Struktur organisasi Desa Darek………………………………………...53

2. Persepsi Masyarakat Tentang Perguruan Tinggi…………………………...54

3. Dampak Pengangguran Sarjana S1 ………………………………………...57

BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………..60

A. Persepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri ……………….60

B. Dampak pengangguran lulusan sarjana……………………………..….64

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 12: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

xiii

AMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PERSEPSI

MASYARAKAT MENGENAI PERGURUAN TINGGI NEGERI DI DESA

DAREK KECAMATAN PRAYA BARAT DAYA

OLEH :

HAERINI

NIM : 160105005

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi. dan mengetahui dampak-dampak pengangguran sarjana di Desa Darek. Penelitian ini ,menggunakan penelitian kualitatif dengan dengan rancangan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan dampak adanya pengangguran sarjana adalah kurangnya minat masyarakat melanjutkan sampai ke tingkat perguruan tinggi. dan timbulnya berbagai pandangan tentang lulusan sarjana dan perguruan tinggi itu sendiri. Sedangkan persepsi masyarakat terhadap perguruan tinggi, dilatatarbelakangi oleh tingkat pendidikan yang berbeda. masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi memiliki persepsi yang positif. Sedangkan masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan samapi SLTA memiliki persepsi yang negatif terhadap perguruan tinggi.

Kata Kunci : Dampak Pengangguran, persepsi masyarakat

Page 13: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pengangguran adalah “suatu kenyataan yang dialami oleh seseorang

yang tergolong tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif sedang mencari

pekerjaan”.1Pengangguran merupakan suatu keadaan yang dialamai oleh

seseorang yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Adapun pengangguran

yang akan di bahas dari judul penelitian ini mengenani pengangguran

lulusan sarjana S1 yang tidak memiliki pekerjaan. Saat ini mereka yang

bergelar sarjana tidak memiliki pekerjaan, disebabkan oleh kurangnya

lapangan pekerjaan. Selain itu jaga banyak lulusan mahasiswa yang

memilih bekerja sesuai bidang pendidikan S1 yang di tempuh.

Pendidikan adalah sarana untuk mendapatkan SDM yang berkualitas karena pendidikan di anggap mampu untuk menghasilkan tenaga kerja yang bermutu tinggi, mempunyai pola pikir dan cara bertindak yang modern. Karena semakin tinggitingkat pendidikan yang telah di tempuh maka semakin berkualitas pula output yang dihasilkan2

pendidikan merupakan suatu cara untuk menciptakan sumber daya

manusia yang memiliki kualitas tinggi. Karena pendidikan dapat

mengasilkan sejumlah tenaga kerja yang akan mampu berfikir kreatif dan

inofatif, memiliki pandangan serta pola pikir yang luas mengenai ilmu

penegtahuan. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai maka akan 1 Muana Nanga, Makro Ekonomi,(Jakarta,Raja Grafindo Persada) Hal : 249 2 Safarudin Aziz, Manajemen mutu perguruan tinggi,( Yogyakarta:gaya media ) hal:20

Page 14: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

2

semakin luas ilmu pengetahuan dan pengalaman yang akan di dapatkan.

Pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan seseorang di masa depan.

Pendidikan sebagai tolak ukur bagaimana kualitas diri seseorang. Karena

apabila tingkat pendidikan seseorang tinggi dan tentunya dapat memiliki

pekerjaan yang layak maka akan sangat berwibawa di mata masyarakat

lebih lebih pada masyarakat pedesaan. Seperti yang terjadi sekian lama ini

di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya.

Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya adalah salah satu kecamatan

yang berada di kabupaten Lombok tengah.yang memiliki banyak sekali

remaja lulusan sarjana. Banyak remaja yang menyelesaikan sarjana di

daerah nya bahkan banyak dari mereka yang menyelesaikan sarjana di luar

daerah seperti di pula jawa dan Jakarta.

Menurut hasil observasi tingkat pengangguran lulusan sarjana di Desa

Darek Kecamatan Praya Barat Daya cukup banyak . Banyaknya lulusan

sarjana S1 yang tidak bekerja dikarenakan tidak sesuai bidang yang di

tempuh di perguruan tinggi. penyebab terjadinya pengangguran sarjana

yang ada di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya adalah kurangnya

keterampilan khusus yang dimiki, banyak sarjana yang hanya berpuas pada

IPK yang dimiliki. Tetapi kenyataan yang dibutuhkan dalam Dunia kerja

yaitu keterampilan. Selain itu penyebab adanya pengangguran adalah

ketika lulus dari suatu perguruan tinggi, para lulusan sarjana hanya

Page 15: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

3

bekeinginan sebagai pencari kerja. karena kebiasaan dari para lulusan

sarjana mengiginkan kemudahan dan menghindari kegagalan.

pengangguran juga disebabkan oleh Banyak di antara para sarjana yang

memilih pekerjaan contohnya karena m

Masyarakat mempunyai pengaruh yang besar pada proses pendidikan

yang berlangsung dalam suatu lembaga. Sedangkan persepsi masyarakat itu

tidak terlepas dari tingkat pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat

tersebut khusus nya masalah yang terjadi di Desa Darek Kecamatan Praya

Barat Daya. Persepsi adalah pola pikir, pandangan ataupun pendapat

mengenai suatu kejadian peristiwa ataupun keadaan yang mempengaruhi

kebenaran dan keyakinan mengenai sesuatu masalah yang nantinya akan

dapat menentukan baik buruknya permasalahan tersebut.

sebagian besar warga masyarakat memiliki pandangan yang rendah

mengenai pendidikan. sekian banyak lulusan mahasiswa yang bekerja tidak

sesuai dengan bidang yang di tempuh di perguruan tinggi. bahkan sebagian

besar lulusan mahasiswa tidak bekerja karena disebabkan oleh kurangnya

lapangan pekerjaan. Inilah yang menyebabkan timbul berbagai persepsi

masyarakat tentang perguruan tinggi.Anggapan masyarakat Desa Darek

Kecamatan Praya Barat Daya kurang baik, selain banyak nya lulusan

sarjana yang tidak bekerja.Masyarakat juga menganggap perguruan tinggi

masih kurang baik, mereka menganggap perguruan tinggi masih belum

Page 16: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

4

penting dan minat mereka ke perguruan tinggi juga rendah karena terkait

biaya pendidikan saat ini sangat mahal.Terdapat pula peresepsi yang

berbeda dari sebagian warga masyarakat Desa Darek adapula salah satu

warga berpanadangan bahwa tidak selamanya kita memiliki pandangan

negative tentang perguruan tinggi,apabila dikaitkan dengan dampak

pengangguran lulusan sarjana S1 yang tidak bekerja atau penggaguran

tidak selamanya kita menyalahkan perguruan tinggi. Hal ini yang menjadi

kesalahpahaman masyarakat pedesaan khususnya.jika kuliah diniati untuk

mencari pekerjaan, tetapi sesungguhnya kuliah itu untuk mencari ilmu dan

pengetahuan maka pekerjaan itu merupakan efek samping. Jadi yang perlu

ditekan kan pada masyarakat yaitu masuk ke perguruan tinggi jangan

orientasi nya pada pekerjaan tetapi mencari ilmu sebab masyarakat banyak

yang salah paham, kalau masuk ke perguruan tinggi untuk mendapatkan

pekerjaan.

Penulis memiliki inisiatif untuk meneliti masalah dampak

pengangguran lulusan sarjana S1 terhadap presepsi masyarakat mengenai

perguruan tinggi negeri di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya.

karena dari sekian banyak lulusan mahasiswa yang tidak bekerja sesuai

dengan bidang yang di tempuh. bahkan ada lulusan mahasiswa yang

memiliki pekerjaan setara dengan lulusan SMA/MA sederajat. maka dari

itu banyak warga masyarakat berpandangan rendah tentang perguruan

Page 17: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

5

tinggi, karena menurut mereka jika pekerjaan untuk sarjana S1 masih setara

dengan lulusan SMA/MA sederajat oleh karena itu para orang tua lebih

memilih memberikan pendidikan kepada anak anak nya sampai SMA/MA

sederajat. karena mayoritas warga di desa Darek berprofesi sebagai

petani, untuk memberikan pendidikan kepada anak anak nya sampai ke

perguruan tinggi sangatlah tidak mudah bagi mereka. tujuan mereka

memberikan pendidikan sampai ke perguruan tinggi ini semata hanya lah

untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan memutus rantai kemiskinan.

Penulis meneliti masalah yang terjadi dengan tujuan adalah untuk

memberi pencerahan kepada sebagian besar warga di Desa Darek

Kecamatan Praya Barat Daya untuk tidak memiliki pandangan yang

rendah mengenai perguruan tinggi. serta dapat merubah pola pikir warga

masyarakat tentang pendidikan yang hanya tujuan nya untuk mendapatkan

pekerjaan yang layak . tujuan pendidikan itu menurut bapak pendidikan

nasional indonesia Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah untuk proses

menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak peserta

didik,agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat

mencapai keselamatan dan kebahgiaan setinggi tingginya. artinya tujuan

pendidikan itu tidak hanya untuk medapatkan pekerjaan yang layak

sekalipun kedudukan yang tinggi, karena pada manusia terdapat potensi

yang baik dan yang buruk. oleh karena itu pendidikan ditunjukan untuk

Page 18: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

6

mendapatkan ilmu. dimana ilmu itu bisa dipergunakan untuk pembangkit

potensi-potensi yang biak yang ada di dalam diri peserta didik.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari beberapa uraian pemikiran yang telah peneliti rangkum pada latar

belakang di atas, terdapat permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana persepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri di

Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya tahun 2020?

2. Apakah ada dampak pengangguran lulusan sarjana S1 terhadap

persepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri di Desa Darek

Kecamatan Praya Barat Daya tahun 2020?

C. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Tujuan

Tujuan adalah meupakan target yang hendak dicapai dalam

melakukan suatu kegiatan. Berdasarkan rumusan masalah yang

dirumuskan peneliti di atas tujuannya adalah:

a. Untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi

negeri di desa Darek Kecamatan Praya Barat tahun 2020

b. Untuk mengetahui dampak pengangguran lulusan sarjana S1

terhadap persepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri di

Desa Darek Kecamatan p Praya Barat Daya

Page 19: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

7

2. Manfaat

a. Kegunaan secara teoritis

1) Untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan tentang

dampak penganggurun lulusan sarjana S1

2) Untuk dapat memberikan informasi mengenai dampak

pengangguran lulusan sarjana S1 kaitannya dengan presepsi

masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri

b. Kegunaan secara praktis

1) Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para

sarjana S1 khususnya yang ada di Desa Darek Kecamatan

Praya Barat Daya

2) Dari hasil penelitian ini peneliti berharap dapat menjadi acuan

bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

pengangguran lulusan sarjana S1 terhadap presepsi masyarakat

mengenai perguruan tinggi

D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk membatasi penelitian agar tidak menyebar luas maka

peneliti merumuskan batasan konsep fokus penelitian sebagai berikut :

a. Dampak pengangguran lulusan sarjana S1

b. Peresepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri di Desa

Darek Kecamatan Praya Barat Daya

Page 20: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

8

2. Setting Penelitian

Setting dari penelitian ini adalah di Desa Darek Kecamatan

Praya Barat Daya karena di desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya

memiliki banyak sekali lulusan mahasiswa yang tidak bekerja.Selain

itu banyak dari mereka yang bekerja tidak sesuai bidang yang di

tempuh di perguruan tinggi.Hal ini lah yang menyebabkan berbagai

persepsi masyarakat Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya

mengenai perguruan tinggi negeri.

E. Telaah Pustaka

Penelitian yang dilakukan penulis tidak pernah terlepas dari penelitian

sebelumnya, adanya keterkaitan menunjukkan suatu relevansi yang terjadi

namun relevansi tersebut bukan berarti menunjukkan bahwa suatu

penelitian sama persis dengan penelitian terdahulu

Beberapa penelitian yang sudah dilakukan diantaranya:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Andri Adi judul “Analisis Penyebab

Tingginya Pengangguran sarjana di kecamatan Simeulue ”Adapun

masalah dalam penelitian yang dilakukan oleh Andri Adi yaitu

banyaknya pengangguran di kecamatan Simeule barat dikarenakan

faktor kemalasan, selain itu tidak tersedianya lapangan kerja bagi

sarjana yang menganggur baik di instansi pemerintahan maupun

swasta, kumudian kurangnya modal para pengangguran sarjana dalam

membuka usaha. padahal tidak bisa dipungkiri dalam mengingat

Page 21: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

9

peluang dari sumber daya alam yang sangat potensial untuk

mengembangkan bisnis, salah satu peluang besar dalam berwirausaha

di daerah kecamatan Simeule barat adalah budidaya ikan kepiting dan

lobster. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif 3

penelitian yang dilakukan oleh Andri Adi penelitian ini

memiliki perbedaan fokus penelitian dan lokasi penelitian dari

penelitian yang di lakukan oleh Andri yaitu hanya berfokus kepada

penyebab tingginya pengangguran lulusan sarjana sedangkan peneliti

memfokuskan ke dampak pengangguran lulusan sarjana S1 terhadap

peresepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri. persamaan

dari penelitian ini adalah sama sama membahas mengenai

pengangguran lulusan sarjana

2. Penelitian yang dilakukan oleh Eny Rosyidah dengan judul “

Peresepsi masyarakat pedesaan terhadap perguruan tinggi” Adapun

metode yang digunakan oleh Eny Rosyidah yaitu yang pertama

,metode observasi partisipan sebab peneliti ikut hadir dan mengambil

bagian dalam kehidupan orang-orang yang akan di observasi. Kedua,

metode wawancara terpimpin sebab data yang di butuhkan sesuai

3 Andri Adi, “Analisi penyebab tingginya pengangguran sarjana di kecamatan simelue barat kabupaten simalue, ( skripsi, ilmu sosiologi, universitas Teuku Umar,Aceh barat,2016)

Page 22: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

10

dengan pertanyaan yang di ajukan untuk mencapai tujuan penelitian.

Ketiga, metode dokumentasi

Hasil penelitian yang diperoleh oleh Eny Rosyidah adalah sebagai

berikut:

a. Peresepsi masyarakat desa bangelan terhadap perguruan tinggi

baik karena mereka berasumsi bahwa pendidikan tinggi dapat

mendukung kesejahteraan mereka di masa depan, tapi hal ini juga

di dukung oleh kemampuan mereka ( lulusan universitas ) dalam

hal keintelektualan/kualitas pengetahuan dari perguruan tinggi,

begitu pula kemampuan mereka dalam berkiprah di masyarakat.

Meskipun peresepsi mereka di perguruan tinggi itu baik, tapi tidak

berarti semua masyarakat dapat berkiprah dan berupaya untuk

menyekolahkan putra-putri mereka di pendidikan yang lebih tinggi

( khususnya perguruan tinggi ) karena adanya faktor penghambat

sehingga mereka tidak mampu melanjutkan pendidikan nya ke

perguruan tinggi.

b. Maskipun peresepsi masyarakat pedesaan di desa Bangelan

terhadap perguruan tinggi baik, akan tetapi minat masyarakat

terhadap perguruan tinggi tidak terlalu tinggi atau kurang berminat

terhadap perguruan tinggi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor

penghambat yaitu :

Page 23: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

11

1) Kurangnya kesadaran dari orang tua untuk menyekolahkan

putra putri nya sampai ke perguruan tinggi

2) Kurangnya minat dari anak untuk belajar atau melanjutkan

pendidikan ke perguruan tinggi

3) Kurangnya biaya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi4

Adapun perbedaan dari penelitian yang dilakaukan adalah

penelitian ini hanya membahas tentang bagaimana presepsi

masyarakat pedesaan mengenai perguruan tinggi sedangkan penelitian

yang penulis teliti adalah membahas peresepsi masyarakat desa

kaitannya dengan dampak pengangguran lulusan sarjana S1 karena

menurut peneliti dampak pengangguran lulusan sarjana S1 sangat

berpengaruh terhadap peresepsi masyarakat mengenaiperguruan

tinggi.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ardika Fateh Hukama dengan judul

“Peresepsi Masyarakat Pedesaan Terhadap Pendidikan Tinggi Di

Kabupaten Nganjuk”.metode yang digunakan oleh Ardika Fateh

Hukama yaitu yang pertama, metode observasi patrtisipan karena

peneliti ikut serta hadir dan mengambil bagian dalam kehidupan orang

yang akan diteliti. Kedua metode wawancara mendalam sebab proses

4 Eni Rosyidah,Persepsi Masyarakat Pedesaan terhadap Perguruan Tinggi,( skripsi,pendidikan agama islam,Universitas islam negeri malang,2008)

Page 24: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

12

memperoleh keteranagan untuk tujuan penelitian dengan Tanya jawab

sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden. Ketiga

metode dokumentasi.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ardika Fateh Hukama adalah

sebagai berikut:

a. Tingkat pendidikan formal masyarakat Desa Banjarsari tergolong

masih rendah, karena tingkat pendidikan terakhir mayoritas adalah

tingkat SLTA. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil wawancara

dan data dokumentasi bahwa tingkat pendidikan terendah

masyarakat desa Banjarsari adalah SD sebanyak 612 orang dengan

prosentase 22,18%, SMP sebanyak 739 orang dengan prosentase

26,78%, sedangkan tingkat pendidikan tertinggi masyarakat Desa

Banjarsari adalah tingkat perguruan tinggi sebanyak 142 orang

dengan prosentase 5,14% akan tetapi mayoritas pendidkan formal

masyarakat sampai pada tingkat SLTA sebanyak 1094 orang

dengan prosentase 39,65%, dari jumlah lulusan pendidikan formal

masyarakat yang ada di Desa Banjarsari yaitu sebanyak 2759

orang.

b. Persepsi masyarakat Desa Banjarsari terhadap pendidikan tinggi

cukup baik, jika dapat mendukung kesejahtraan mereka di masa

depan tapi hal ini juga harus di dukung oleh kemampuan mereka

dalam hal kualitas pengetahuan dari perguruan tinggi begitu pula

Page 25: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

13

kemampuan dalam praktek di masyarakat. Meskipun persepsi

mereka terhadap pendidkan tinggi cukup baik tapi tidak berarti

semua masyarakat dapat berkiprah dan berupaya untuk

menyekolahkan putra putri mereka di pendidikan yang lebih tinggi

( khususnya perguruan tinggi )

c. Konsep-konsep masyarakat pedesaan terhadap pendidkan tinggi

adalah di pengaruhi faktor internal ( latar belakang pendidikan

tinggi orang tua,kesadaran orang tua terhadap pendidikan tinggi,

keadaan ekonomi, dan minat anak) dan eksternal ( lingkungan

masyarakat dan anggapan negatif terhadap lulusan perguruan

tinggi ) maka pemikiran dan pemaknaan tentang pendidkan tinggi

itu akan dapat membentuk persepsi dan kemdian menentukan

tindakan.

Adapun perbedaan dari penelitian terdahulu ini adalah

penelitian ini menggunakan metode observasi non partisipan

sedangkan penelitian terdahulu menggunakan metode observasi

partisipan.Dalam penelitian terdahulu yang dilakaukan oleh Ardika

Fateh Hutama hanya membahas mengenai peresepsi masyarakat

mengenai perguruan tinggi

F. Kerangka Teori

1. Pengangguran

Page 26: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

14

a. Pengertian Pengangguran

Pengangguran merupakan “istilah untuk orang yang tidak

bekerja sama sekali,sedang mencari pekerjaan,bekerja selama dua

hari seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan

pekerjaan yang layak.”5

Pengangguran disisni merupakan orang yang tidak memiliki

pekerjaan ataupun sedang dalam usaha mencari

pekerjaan.Penyebab umum terjadinya pengangguran adalah

banyaknya pencari kerja yang tidak sebanding dengan lapangan

pekerjaan yang tersedia.Adapun penyebab lain pengangguran

lulusan sarjana S1 yaitu karena banyak nya lulusan sarjana tidak

mau bekerja dikarenakan tidak sesuai bidang yang di tempuh di

perguruan tinggi.

Pengangguran merupakan masalah ekonomi karena hal tersebut menyia nyiakan sumber daya yang berharga.Pengangguran jugamerupakan masalah sosial yang besar karena mengakibatkan penderitaan besar untuk pekerja yang menganggur yang harus berjuang dengan pendapatan yang berkurang.6

Pengangguran sering sekali menjadi masalah dalam

perkonomian dan sosial karena banyaknya pengangguran,

pendapatan masyarakat dan produktivitas nya akan berkurang.

5 Dewi Sartika Nasution, Pengantar Ekonomi,( Mataram:IAIN Mataram 2016 ) hal:157 6 Samuelson Nordhous,Ilmu Makro Ekonomi,( Jakarta: PT.Media Global Edukasi,2004) hal: 363

Page 27: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

15

sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan serta akan

memunculkan masalah masalah sosial yang akan terjadi di

lingkungan masyarakat. Masalah sosial yang akan terjadi seperti

maraknya tindak kriminal.

b. Jenis-jenis pengangguran

Adapun jenis pengangguran berdasarkan penyebab nya adalah

sebagai berikut :

1) Pengangguran friksional ( frictional unemployment ) pengangguran jenis ini bersifat sementara dan terjadi karena adanya kesenjangan antara pencari kerja dengan lowongan kerja.

2) Pengangguran struktural ( structural unemployment) adalah pengangguran yang di sebabkan oleh pengangguran yang mencari lapangan pekerjaan tetapi tidak mampu memnuhi persyaratan yang di tentukan pembuka lapangan kerja

3) Pengangguran teknologi (technology unemployment) adalah pengangguran yang di sebabkan perkembangan atau pergantian teknologi.

4) Pengangguran siklis ( Cyclical unemployment ) adalah pengangguran yang di sebabkan oleh kemunduran ekonomi yang menyebabkan perusahaan tidak mampu menampung semua pekerja yang ada7

Pengangguran friksional, pengangguran ini bersifat sementara

dan terjadi karena adanya kesenjangan.kesenjangan yang di

maksudkan adalah kesenjangan waktu dan informasi karena

adanya kondisi geografis antara pencari kerja dan kesempatan

kerja. Pengangguran strukural yaitu pengangguran yang mencari

7 Ibid,Hal : 158

Page 28: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

16

lapangan pekerjaan yang tidak dapat memenuhi persyaratan yang

ada pada lapangan pekerjaan tersebut.misalnya pekerja lulusan

SMA/MA sederajat yang tidak dapat memenuhi syarat dari

lapangan pekerjaan tersebut . pengangguran tekonogi di sebabkan

karena banyak pencari kerja kurang paham akan teknologi.

pengangguran siklis yang dimana masalahnya ada pada lapangan

pekerjaanyang tidak dapat menampung semua pekerja jika

perusahaan mengalami kemunduran itu berarti perusahaan harus

mengurangi kegiatan memproduksi. Penyebabnya adalah karena

adanya perusahaan lain sejenis yang beoprasi ataupun bisa

disebabkan karena daya beli produk oleh masyarakat menurun.

Adapun jenis pengangguran berdasarkan cirinya yaitu sebagai

berikut :

1) Pengangguran terbuka Pengangguran ini tercipta sebagai akibat pertumbuhan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertumbuhan tenaga kerja.

2) Pengangguran tersembunyi Pengangguran ini terutama wujud di sektor pertanian atau jasa

3) Pengangguran bermusim Pengangguran ini terutama terdapat di sertor pertanian dan perikanan.

4) Setengah menganggur

Page 29: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

17

Di Negara berkembang penghijrahan atau migrasi dari desa ke kota adalah sangat pesat8

jenis pengangguran berdasarkan cirinya terbagi menjadi empat

yang pertama pengangguran terbuka. Pengangguran terbuka ialah

seseorang yang sama sekali tidak memiliki pekerjaan tetap.

Disebabkan oleh faktor sulit pendapatkan pekerjaan ataupun malas

bekerja.Pengangguran tersembunyi yaitu seorang yang bekerja

tetapi tidak sesuai dengan bidang yang di tempuh.Sehingga dapat

menyebabkan tingkat produktivitas kerja yang rendah. Contohnya,

seorang sarjana dengan mendapatkan gelar sarjana hukum bekerja

sebagai seorang guru, seharusnya bekerja menjadi

pengacara,hakim atau jaksa. Pengangguran bermusim yaitu

sesorang yang tidak memiliki pekerjaan pada saat

musim.Pengangguran ini hanya berlaku pada sektor pertanian dan

perikanan.Contohnya seorang nelayan tidak dapat bekerja pada

saat musim hujan.Dan para petani tidak dapat melakukan

pekerjaan pada saat musim kemarau, Dengan demikian para

pekerja terpaksa menganggur.Inilah yang tergolong pengangguran

musiman.Setengah menganggur ialah tenaga kerja yang bekerja

tidak maksimal.Dan memiliki waktu kerja yang sedikit sehingga

8 Sadono Sukirna,Makroekonomi,(Jakarta,PT Raja Grafindo Persada,2012 ) hal: 330

Page 30: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

18

menyebabkan penghasilan yang didapatkan tidak mencukupi.Inilah

yang termasuk kedalam pengangguran setengah menganggur.

c. Dampak pengangguran

Pengangguran yang terjadi di dalam suatu perekonomian dapat

membawa dampak atau akibat buruk, baik terhadap perkonomian

maupun individu dan masyarakat.

1. Dampak pengangguran terhadap perekonomian

a) Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kesejahteraan yang mungkin di capainya.

b) Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak pemerintah berkurang.

c) Pengangguran yang tinggi akanmenghambat pertumbuhan ekonomi.9

Dampak pengangguran terhadap perekonomian dapat

menyebabkan masyarakat tidak memaksimalkan tingkat

kesejahtraan yang mungkin dicapainya.maksudnya adalah

banyaknya warga masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan

atau pengangguran, akan mendapatkan banyak masalah yang

akan terjadi di lingkungan masyarakat. tidak memiliki

pekerjaan maka usaha apapun yang akan dilakukan seperti

tindak kriminal yang pasti akan terjadi.maka akan

menyebabkan tingkat kemakmuran warga masyarakat rendah.

9 Ibid,hal:254

Page 31: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

19

Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak pemerintah

berkurang.maksudnya karena sekian banyak masyarakat yang

tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran, berpengaruh

terhadap tingkat kegiatan ekonomi. tingkat kegiatan ekonomi

nya rendah maka akan sedikit pendapatan pajak yang diperolrh

pemerintah. Penganggugran yang tinggi akan menghambat

pertumbuhan ekonomi maksudnya semakin tinggi tingkat

pengangguran maka akan berpengaruh terhadap pertumbuhan

ekonomi. Banyaknya masyarakat yang menganggur

akanmenurunkan jumlah kapasitas produksi suatu

perekonomian yang akan menghambat pertumbuhan ekonomi.

2. Dampak pengangguran terhadap individu dan masyarakat

a) Pengangguran menyababkan kehilangan mata pencaharian dan pendapatan.

b) Pengangguran dapat menyebabkan kehilangan atau berkurangnya keterampilan

c) Pengangguran dapat pula menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.10

Dampak pengangguran yang dapat menyebabkan

kehilangan mata pencaharian dan pendapatan .maksudnya

adalah karena tidak memiliki pekerjaan maka tidak adanya

pendapatan yang diperoleh. Akan menyebabakan masalah bagi

individu ataupan masyarakat, tidak adanya pendapatan maka

10 Ibid

Page 32: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

20

akan berbahaya bagi kelangsungan hidup warga masyarakat.

terjadinya tindak kejahatan atau kriminal di setiap lingkungan

masyarakat.

Pengangguran dapat menyebabkan kehilangan atau

berkurangnya keterampilan maksudnya disini ialah jika

masyarakat tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran maka

keterampilan yang dimilik nya akan berkurang

.disebabkanapabila keterampilan dalam mengerjakan sesuatu

akan tetap bertahan apabila digunakan dalam praktek.

Pengangguran dapat pula menimbulkan ketidakstabilan

sosial dan politik .Apabila kegiatan ekonomi yang lesu dan

pengangguran yang tinggi akan dapat menimbulkan rasa tidak

senang masyarakat terhadap pemerintah yang berkuasa.

d. Penyebab pengangguran

Adapun penyebab terjadinya pengangguran yaitu sebagai berikut :

1) Besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja

2) Lapangan kerja sedikit Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyedia tenaga terdidik tidak seimbang

3) Penyedia dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang

4) Budaya pilih-pilih pekerjaan serta pemalas 5) Banyaknya jumlah penduduk

Page 33: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

21

6) Tekonologi yang semakin maju dan tidak di imbangi oleh kemampuan manusia

7) Pendidikan dan keterampilan yang rendah 8) Adanya lapangan kerja dipengaruhi oleh musim 9) Ketidak stabilan perekonomian, politik dan keamanan

Negara11

Pengangguran dapat disebabkan karena minimnya lapangan

pekerjaan yang tersedia sehingga tidak adanya keseimbangan

antara tenaga kerja dengan lapangan pekerjaan.salain itu masih

jamanya budaya pilih pekerjaan, banyak tenaga kerja khususnya

tenaga kerja terdidik masih memilih pekerjaan yang formal

sementara penyedia lapangan pekerjaan terdidik tidak seimbang

dengan jumlah tenaga kerja terdidik. Banyaknya jumlah penduduk

juga menyebabkan banyaknya tingkat pengangguran selain itu

disebabkan karena perkembangan teknologi yang semakin

maju.sementara tidak diimbangi oleh kemampuan manusia.

Banyak yang masih buta akan adanya teknologi, maka dari itu

akan sangat sulit mendapatkan pekerjaan.

Dari dampak dan penyebab pengangguran yang telah

disampaikan terdapat juga upaya mengatasi pengangguran antara

lain sebagai berikut :

1) Pemerintah 11 Andri Adi,”Analisis penyebab tingginya pengangguran sarjana di kecamatan simelue barat kabupaten simalue( skripsi,ilmu sosiologi,universitas teuku umar,Aceh Barat,2016)

Page 34: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

22

2) Mendirikan program tenaga kerja 3) Mengadakan program latihan kerja magang 4) Pengarahan tenaga kerja Indonesia 5) Mendirikan program pelatihan atau kursus 6) Memperluas pendistribusian informasi tenaga kerja yang

dapat diakses dimanapun 7) Masyarakat 8) Mengikuti program latihan kerja 9) Meningkatkan wiraswasta 10) Membuka lapangan kerja baru atau kursus12

Adapun cara mengatasi pengangguran yaitu dengan cara

pemerintah seharus nya dapat menyediakan lapangan pekerjaan,

dapat memperluas jaringan mengenai informasi tentang lapangan

pekerjaan sihingga dapat diakses oleh tenaga kerja dimanapun.

Pemerintah harus mendirikan program pelatihan kerja sehingga

masyarakat mengikuti program tersebut dan nanti dengan mudah

akan mendapatkan pekerjaan dari sertifikat yang didapatkan pada

saat mengikuti pelatihan atau kursus.

2. Perguruan Tinggi

a. Urgensi perguruan tinggi

Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma,sarjana,megister,spesialis dan doctor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.13

12 Andri Adi,”Analisis penyebab tingginya pengangguran sarjana di kecamatan simelue barat kabupaten simalue( skripsi,ilmu sosiologi,universitas teuku umar,Aceh Barat,2016) 13Safarudin Aziz,Manajemen…,hal 21.

Page 35: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

23

perguruan tinggi merupakan sebuah jenjang pendidikan atau

lembaga pendidikan setelah pendidikan menengah. Untuk

pendapatkan gelar sarjana, megister dan doctor.Tidak hanya untuk

mendapatkan gelar, adanya perguruan tinggi bertujuan untuk

mempersiapkan para lulusan mahasiswa memiliki kemampuan

akademis yang profesional.Dan dapat mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Perguruan tinggi memiliki peranan yang penting untuk mencetak sumber daya manusia yang bersaing.Perguruan tinggi untuk menyediakan tenaga kerja yang memiliki kemampuan dan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar. Selain itu, perguruan tinggi yang berkualitas juga akan dapat mencetak pemimpin dan pemikir suatu bangsa yang menentukan pembangunan negara di masa depan.14

Perguruan tinggi menjadi tempat pemberian pendidikan kepada

para individu terutama pada kalangan remaja.tentunya dapat

memiliki peranan yang sangat penting bagi individu itu sendiri.

Perguruan tinggi menjadi wadah untuk mencetak sumber daya

manusia untuk dapat bersaing di dunia kerja.Karena dapat

menciptakan tenaga kerja yang memiliki kualitas tinggi.Perguruan

tinggi dapat membentuk karakter dan keperibadian yang lebih

dewasa dan bertanggung jawab. Sehingga mampu mecetak para

14 Soni Akhmad Nurhakim,”Peranan perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia untuk menghadapi ASEAN” ,Vol 6,nomer 2,

Page 36: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

24

calon pemimpin Negara yang dapat membangun Negara di masa

depan.

Pentingnya perguruan tinggi dalam kehidupan karena

perguruan tinggi dapat meningktakan sumber daya

manusia.Dengan adanya perguruan tinggi yang dapat merubah

pola pikir seorang menjadi lebih kreatif dan inovatif.Lulusan

perguruan tinggi mampu menghasilkan karya-karya baru yang

belum pernah ada menjadi ada . sehingga mungkin dapat

menciptakan lapang kerja sendiri, dari hasi pemikiran yang kreatif

dan inofatif. Perguruan tinggi juga dapat membuat agar siap untuk

memenuhi kebutuhan tenaga kerja.Dengan adanya perguruan

tinggi, lulusan mahasiswa memiliki kompetensi dan keterampilan

kerja yang baik.

b. Fungsi dan Tujuan Perguruan Tinggi Pendidikan tinggi memiliki beberapa fungsi sebagaimana dijelaskan dalam UU No .12 Tahun 2012 Pasal 4 bahwa pendidikan tinggi memiliki 3 (tiga ) fungsi sebagai berikut: 1. Mengembangkan kemempuan serta membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

2. Mengembangkan sivitas akademika yang inovatif, responsive, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan tridharma

3. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora.

Page 37: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

25

Selain memiliki fungsi, pendidikan tinggi juga memiliki beberapa tujuan yang tertuang dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi yaitu pada pasal 5. Dalam UU No 12 Tahun 2012 pasal 5 tersebut disebutkan 4 tujuan pendidikan tinggi, yaitu sebagai berikut :

1. Berkembangnya potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,terampil,kompeten dan berbudaya untuk kepentingan bangsa

2. Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa

3. Dihasilkannya ilmu pengetaguan dan teknologi melalui penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan peradaban dan kesejahtraan umat manusia

Terwujudnya pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahtaan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa15

Berdasarkan ke tiga fungsi dari perguruan tinggi tersebut dapat

disimpulakan bahawa fungsi dari adanya perguruan tinggi yaitu

untuk dapat menjadikan peserta didik atau mahasiswa untuk lebih

meningkatkan kualitas diri serta dapat menghadapi kehidupan

dimasa yang akan datang dan juga memiliki daya saing yang luas

terhadap dunia usaha selain itu juga mahasiswa diharapkan mampu

menyalurkan ilmu pengetahuan serta tekonologi dengan tetap

menerapkan ilmu kemanusaiaan yaitu mengangngkat manusia

menjadi lebih manusiawi dan berbudaya. 15 Muh.Arroyan A, “Pengertian,fungsi dan tujuan pendidikan tinggi, dalam Http//Muh12royuanfatih,di akses tanggal 2 Desember 2019,pukul 18:08

Page 38: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

26

Adapun kesimpulan dari tujuan adanya perguruan tinggi yaitu

mahasiswa mampu mengembangkan potensi ilmu agama yang

baik dan dapat menjadi manusia yang beriman dan bertkwa serta

berakhlak mulia dan memiliki jiwa sosial yang tinggi, serta

mengabdi kepada masyarakat karena lulusan mahasiswa sangat

dibutuhkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mampu

memutus rantai kemiskinan.

Persepsi Masyarakat

a. Pengertian Persepsi

Dalam kamus psikologi bahwa pengertian persepsi merupakan perception ( persepsi ) adalah kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung/keyakinan serta merta mengenai sesuatu. Persepsi secara umum diberlakukan sebagai satu variable campur tangan ( intervening variabel ), bergantung pada faktor perangsang, cara belajar, perangkat dan keadaan jiwa atau suasana hati dan faktor motivasional. Untuk itu persepsi mengenai dunia oleh pribadi yang berbeda yang akan berbeda, karena setiap individu menanggapinya berkenaan dengan aspek situasi yang mengandung arti khusus sekali dengan dirinya16 Sedangkan menurut Jalaludin Rahmad, dalam bukunya psikologi komunikasi mengartikan persepsi sebagai pengalaman tertentu obyek,pariwisata,atau hubungan-hubungan yang di peroleh dengan menyampaikan informasi dalam menafsirkan pesan17

pengertian di atas mengenai persepsi dapat di jelaskan persepsi

adalah pola pikir, pandangan ataupun pendapat mengenai suatu

16 C.P.Chaplin, Kamus lengkap psikologi ( Surabya: PT.Rajawali Pras.1993 ) hal 358 17 Jalaludin Rakhmat,Psikologi Komunikasi ( Bandung:CV. Remaja Rosdakarya,1996 ) Hal.51

Page 39: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

27

kejadian persitiwa ataupun keadaan yang mempengaruhi

kebenaran dan keyakinan mengenai sesuatu, persepsi memiliki

pengaruh yang sangat besar mengenai suatu masalah yang

nantinya akan dapat menentukan baik buruknya permasalahan

tersebut.

Adapun maksud dari persepsi tentang judul penelitian ini

adalah mengenai suatu pandangan atau sikap masyarakat pedesaan

tepatnya di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya yang

memiliki pandangan atau pola pikir yang berbeda mengenai

perguruan tinggi negeri. Tentu persepsi masyarakat berbeda dari

keluarga yang satu dengan yang lain bisa dilihat dari segi

penghasilan baik itu dari pertanian maupun pegawai negeri. karena

persepsi mereka tentang perguruan tinggi tergantung pada

pengahsilan. Dan sebagian besar masyarakat yang ada di desa

Darek berprofesi sebagai petani.Banyak dari mereka perpandangan

negative tetentang perguruan tinggi.Karena dilihat dari

pengalaman sebelumnya banyak lulusan sarjana yang ada di Desa

Darek ecamatan Praya Barat Daya ini tidak memiliki pekerjaan.

b. Pandangan Masyarakat Tentang Perguruan Tinggi

Page 40: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

28

Masyarakat adalah sekelompok orang yang berada di tempat

yang sama dalam jangka waktu yang relative cukup lama. Dan

memiliki suatu kebudayaan yang sama.

Dalam bahasa inggris masyarakat disebut society, asal katanya socious yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang artinya bergaul. Para ahli seperti Mac.Iver,J.L,Gillin dan J.P.Gillin sepakat bahwa adanya saling bergaul dan interaksi karena mempunyai nilai-nilai, norma-norma, cara-cara dan prosedur yang merupakan kebutuhan bersamasehingga masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, yang bersifat kontinu dan terikat oleh suaturasa identitas bersama.18

Masyarakat merupakan suatu golongan yang saling

berhubungan dan bekerja sama karena mempunyai suatu

kepentingan yang samayang telah memiliki tatanan kehidupan, dan

adat istiadat yang ditaati dalam lingkungannya. Masyarakat

memiliki fungsi sebagai penerus budaya dari generasi

selanjutnya.Pendidikan itu sangat behubungan dengan masyarakat

karena memiliki ketergatungan dan keterkaitan antara

keduanya.Masyarakat dan pendidikan merupakan komponen yang

tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, masyarakat

membutuhkan pendidikan begitu puladengan pendidikan

membutuhkan masyarakat. Tampa adanya masyarakat, pendidikan

tidak akan berjalan dengan baik. di dalam pendidikan terdapat

adanya unsur masyarakat seperti guru, peserta didik dan lain-lain. 18Sulaiman,Ilmu sosial Dasar,(Bandung,IKAPI,1992), hal.53

Page 41: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

29

Begitu pulasebaliknya tampa adanya pendidikan masyarakat akan

menjadi bodoh.Dengan adanya keterkaitan antara masyarakat dan

pendidikan maka dari itu tidak terlepas dari pandangan masyarakat

baik itu positif ataupun negatif.

Adapun pandangan masyarakat khusus nya di desa Darek

Kecamatan Praya Barat Daya mengenai perguruan tinggi.menurut

hasil observasi awal sebagian masyarakat berpandangan bahwa

perguruan tinggi sangatlah penting bagi masa depan. ataupun

sebaliknya bahwa pendidikan tinggi tidak dapat menjamin

kesuksesan. sebagian dari mereka menganggap pendidikan

hanyalah pemborosan semata, hal ini merupakan biasa atau nyata

dalam kehidupan masyarakat. sebagian dari mereka yang

berasumsi negativ tentang perguruan tinggi karena menurut

mereka selama ini yang terjadi sebelumya di sekitar masyarakat

desa darek kecamatan praya barat daya. banyak sekali lulusan

mahasiswa yang tidak memiliki pekerjaan. yang menurut mereka

layak bagi lulusan perguruan tinggi. mereka beranggapan bahwa

jika lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi ini tidak dapat

menjamin mereka mendaptkan pekerjaan yang layak tidaklah

penting pendidikan bagi mereka.

Page 42: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

30

G. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan

rancangan deskriptif. “pendekatan kualitatif adalah penelitian yang

menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena

yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode

yang ada”.19 Jadi penelitian kualitatif dilakukan untuk mengkaji

secara mendalam fakta-fakta atau fenomena yang terjadi dengan

metode yang sejalan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam

tentang fakta-fakta atau fenomena tersebut. Creswell (1998),

Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian ini, penulis

menggunakan pendekatan kualitatif, dimana data yang dikumpulkan

berupa pendapat, konsep-konsep, keterangan, tanggapan dan

informasi, yang berbentuk dalam uraian yang mengungkapkan

permasalahan yang ada. Adapun permasalahan yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah tentang dampak penganggurana sarjana S1

terhadap persepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri di

Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya

2. Kehadiran Peneliti

Dalam metode kualitatif kehadiran peneliti sangat diperlukan

karena peneliti harus ikut serta melibatkan diri pada saat proses 19 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hal. 5

Page 43: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

31

penelitian di kareankan peneliti akan dapat mengetahui kejadian-

kejadian yang terjadi pada saat proses penelitian. Oleh sebab itu

peneliti harus bisa menjalin kedekatan dengan baik agar dapat

mempermudah mendapatkan kepercayaan dari subyek dan akan di

teliti.

Kehadiran peneliti pada saat penelitian harus menjelaskan

dengan baik maksud dan tujuan penelitian kepada subyek penelitian

karena untuk dapat memperudah peneliti untuk memperoleh data dan

informasi yang dibutuhkan dari subyek penelitian.

Peneliti juga harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin

dalam waktu yang telah di tentukan untuk mengamati gejala atau

peristiwa yang terjadi berkaitan dengan dampak pengangguran lulusan

sarjana S1 terhadap persepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi

negeri.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di desa Darek Kecamatan Praya Barat

Daya kabupaten Lombok Tengah.Alasan dari peneliti memilih lokasi

di desa darek kecamatan praya barat daya ini.karena di desa darek

terdapat masalah mengenai banyaknya lulusan sarjana S1 yang tidak

memiliki pekerjaan dengan kata lain pengangguran. hal ini yang

menyebabkan sebagian besar masyarakat yang ada di desa darek

Page 44: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

32

memiliki berbagi persepsi atau pandangan negatif tentang perguruan

tinggi negeri.

Permasalahan ini lah yang membuat peneliti tertarik untuk mencoba

meneliti di desa darek kecamatan praya barat daya dengan mengangkat

judul dampak penganggurauan lulusan sarjana S1 terhadap persepsi

masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri.

4. Sumber Data Dan Jenis Data

a. Sumber Data

Dalam suatu penelitian tentu dibutuhkan yang sumber data

untuk mendapatkan data-data atau informasi terkain dengan

konteks penelitian.Sumber data dari penelitian ini adalah lulusan

sarjana S1 yang tidak memiliki pekerjaan serta masyarakat umum

yang ada di desa darek kecamatan praya barat daya.

b. Jenis Data

Jenis-jenis penelitian dibedakan berdasarkan jenis data yang

diperlukan. Secara umum dibagi menjadi dua, yaitu jenis data

primer dan data skunder20

1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

hasil observasi dan menggunakan daftar pertanyaan. Adapun

20Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, ( Yogyakarta Graha Ilmu, 2006 ), Hal. 16

Page 45: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

33

obyek peneliti adalah beberapa masyarakat desa darek

kecamatan praya barat daya.

2. Data Sekunder adalah data-data yang tersedia di lokasi

penelitian yang bersumber dari pihak kedua.

5. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan maka

diperlukannya metode atau tehnik yang akan digunakan untuk

mendapatkan informasi dan data terkait dengan penelitian yang akan

dilakukan.metode yang digunakan dapat menentukan keebsahan atau

kredibilitas data. Maka tehnik atau metode yang pada umumnya

digunakan untuk pengumpulan data ialah sebagai berikut :

a. Metode Observasi

Menurut Kartono pengertian observasi adalah studi yang

disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala

psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan.

Sedangkan Poerwandi berpendapat bahwa metode observasi merupakan metode yang paling dasar dan paling tua, karena dengan cara-cara tertenru kita selalu terlibat dalam proses mengamati21.

pengertian yang telah dikemukakan oleh para ahli terdapat

kesamasamaan pengertian observasi yaitu pengamatan yang

21 Imam Gunawan,Ibid,hal.143

Page 46: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

34

dilakukan secara langsung maupun tidak langsung guna

mendapatkan data dan informasi yang harus dikumpulkan dalam

penelitian. Pengamatan secara langsung ini seperti penliti terjun

langsung ke lapangan guna mendapatkan hasil penelitian

sedangkan untuk pengamatan secara tidak langsung yaitu peneliti

mendapatkan data dan informasi melauli media fisual dan

audiovisual.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi

karena dari judul penelitian tersebut peneliti harus melakukan

observasi terlebih dahulu dan melakukan pengamatan secara

langsung.Untuk dapat mengetahui jumlah warga masyarakat yang

ada di desa darek serta mengetahui banyaknya pengangguran

lulusan sarjan S1. Dalam observasi dikenal dua jenis observasi

yaitu :

1) Observasi berperan serta ( participant observation )

Adalah tehnik pengumpulam data ketika peneliti

memerankan peran sebagai informan dalam latar budaya objek

yang sedang di teliti.

2) Observasi Nonpartisipan

Kalau dalam observasi partisipan peneliti terlibat

langsung dalam aktivitas orang-orang yang sedang diamati,

Page 47: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

35

maka dalam observasi tidak terlibat hanya sebagai pengamat

independent22

Dari kedua jenis observasi di atas peneliti menggunakan jenis

observasi partisipan karena dalam penelitian yang akan peneliti

lakukan adalah peneliti hadir dan ikut serta mengamati dan

mewawancari informan-informan secara langsung.

b. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah metodepengumpulan data yang

dilakukan dengan cara berinteraksi, bertanya anatak kedua belah

pihak dengan tujuan untuk mendapatkan data,keterangan atau

pendapat tentang suatu hal.

Menurut Denzin dan Lincoln wawancara merupakan suatu

percakapan,seni Tanya jawab dan mendengarkan. Sementara itu

Kerlinger berpendapat wawancara adalah situasi peran antar

pribadi berhadapan muka (face to face ), ketika seseorang ( yakni

pewawancara ) mengajukan pertanyaan yang di rancang untuk

memperoleh jawaban yang relevan dengan masalah peneliltian,

kepada seseorang yang di wawancarai, atau informan. 23

Dari kedua penjelasan tersebut jadi wawncara adalah

suatu proses Tanya jawab yang dilakukan oleh pewawncara

22 Ibid,hal 151 23 Imam Gunawan,Metode Penelitian Kualitatif,(Jakarta:Bumi Aksara,2014 ) hal,162

Page 48: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

36

kepada yang di wawncara dengan tujuan mendapatkan data dan

informasi secara langsung dengan jelas.

Jenis-jenis wawancara yaiti sebagi berikut :

1) Wawancara terstruktur Wawancara terstruktur digunakan karena informasi yang akan diperoleh diperlukan penelitian sudah pasti. Prosese wawancara terstuktur dilakukan dengan menggunakan instrument pedoman wawancara tertulis yang berisi pertanyaan yang akan di ajukan kepada informan.

2) Wawancara tidak terstruktur Wawancara tidak terstruktur dalam pelaksanaan nya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur karena dengan wawancara dilakukan secara alamiah untuk menggali ide dan gagasan informan secara terbuka dan tidak menggunakan pedoman wawancara.24

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode

wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur ini

dilakukan dengan cara peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersususun secara sistematis dan lengkap

untuk pengumpulan data. Pedoman wawancara yang

digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang

akan ditanyakan.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu jenis tehnik yang

digunakan dalam penelitian sosial yang berkaitan dengan tehnik 24 Ibid hal 162-163

Page 49: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

37

pengumpulan data nya, terutama sekali tehnik ini banyak

digunakan dalam lingkup kajian sejarah.akan tetapi, sekarang ini

studi dokumen banyak digunakan oleh lapangan ilmu sosial

lainnya dalam metodologi penelitiannya, karena sebagian besar

fakta dan data sosial banyak tersimpan dalam bahan-bahan yang

berbentuk dokumenter

Menurut Bungin tehnik dokumentasi adalah salah satu

metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial

untuk menelusuri data historis.25

Berdasarkan pengertian yang dijelaskan jadi metode

dokumentasi adalah jenis metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan mencatat peristiwa atau kejadian yang

sudah berlalu atau sedang berlangsung. Dalam penelitian ini

dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mencari

data-data yang ada di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya

kaitannya dengan jumlah penduduk,mata pencaharian, tingkat

pengangguran dan tingkat pendidikan formal masyarakat,

6. Tehnik Analisis Data

Tehnik analisis data adalah suatu metode atau cara untuk

mengolah sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data

25 Ibid, hal 179

Page 50: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

38

tersebut menjadi mudah untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk

menemukan solusi permasalahan.

Menurut Bogdan dan Biklen dalam moleong mengemukakan bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain26

Berdasarkan penegertian tersebut dapat dipahami bahwa

analisis data adalah suatu yang dapat dipandang sebagai proses dan

penjelasan dari suatu komponen yang harus ada dalam analisis data.

Analisis data juga termasuk proses menyusun data yang di dapatkan

dari hasil observasi,wawancara dan dokumentasi yang di peroleh

secara langsung dari lapangan dengan cara menjabarkan ke dalam

bagian-bagian serta memilih mana yang penting yang dapat di pahami

oleh penulis maupun pembaca.

Milles dan Huberman mengemukakan ada tiga tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data penelitian kualitatif, yaitu : a. Reduksi Data ( data reduction )

Reduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dan mencari tema dan polanya ( Sugiyono,2007: 92 ) data yang

26 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta

2014), hal. 200

Page 51: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

39

telah di reduksi akan memberikan gambaran lebih jelas dan memudahkan untuk pengumpulan data27.

reduksi data ini adalah suatu kegiatan yang dilakukan

penulis untuk merangkum atau membuat kesimpulan dari data

yang telah diperoleh maka akan mempermudah peneliti untuk

memahami apa yang terjadi dan untuk mengerjakan apa yang

dipahami tersebut

b. Penyajian Data ( data display )

Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya

adalah mendisplay data.Data yang disajikan dalam

penelitian adalah data yang sudah dianalisa, tetapi analisis

yang dilakukan masih berupa catatan untuk kepentingan

penliti sebelum disusun dalam bentuk laporan.

Penyajian data digunakan untuk lebih meningkatkan

pemahaman kasus dan sebagai acuan mengambil tindakan

berdasarkan pemahaman dan analisis sajian data.data

penelitian ini disajiakan dalam bentuk uraian yang di

dukung dengan matriks jaringan kerja.28

27 Imam Gunawan,Metode Penelitian Kualitatif,(Jakarta:Bumi Aksara,2014 ) hal,211 28 Ibid,hal 212

Page 52: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

40

Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data dengan

cara menyajikan hasil wawancara dan observasi yang sudah

ditulis dalam bentuk tulisan.

c. Penarikan kesimpulan ( verification ) Merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus

penelitian berdasarkan hasil analisis data. Simpulan

dijelaskan dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan

berpedoman pada kajian penelitian, berdasrakan analisis

interactive model .29

7. Keebsahan Data

Terdapat empat cara yang digunakan untuk memeriksa

keebsahan data dalam penelitian kualitatif yang terdiri dari uji

credibility ( validitas internal ), tranfermability ( validitas eksternal ),

dan dependability ( realibilitas ), serta confirmability ( obyektifitas )30 .

Dalam menguji kredibilitas (derajat kepercayan) terhadap keebsahan

dta dapat dilakukan sebagai berikut:

a. perpanjangan keikutsertaan

Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke

lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber

data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan

30 Sugiyono, Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif,kualitatif,dan R&D,(Bandung:Alfabeta,2018),hal.366

Page 53: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

41

perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan

narasumber akan semakin terbentuk, semakin akrab (tidak ada

jarak lagi), semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak

ada informasi yang disembunyikan lagi.

b. ketekunan pengamatan

peneliti melakukan pengamatan secara lebih cermat, teliti dan

berkesinambungan, dari proses meningkatkan ketekunan itu maka

peneliti dapat melakukan pengecekan kembali data-data yang

sudah dikumpulkan itu sesuai atau tidak, dari itu peneliti dapat

memberikan deskripsi data yang akurat dan tersusun rapi tentang

apa yang diamati selama penelitian.

c. Tringulasi

untuk menguji kredibilitas data dalam penelitian kualitatif

dilakukan dengan cara tringulasi. Tringulasi adalah suatu cara atau

tehnik untuk memeriksa data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara dan berbagai waktu.

1) Tringulasi sumber bertujuan untuk menguji kredabilitas data

dengan caramembandingkan dan mengecek baik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh memalui waktu dan

alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

Page 54: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

42

2) Tringulasi teknik dilakukan dengan tujuan untuk menguji

kredabilitas data yang dilakukan dengan cara peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda beda untuk

mendapatkan data dari sumber yang sama.

3) Tringulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan

pemeriksaan data dengan cara observasi, wawancara, dan

dokumentasi ataupun dengan tehnik yang lain dalam situasi dan

waktu yang berbeda.31

H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Penulisan skripsi ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut :

1. Bagian awal

Pada bagian awal terdiri dari halaman sampul, halaman judul dan daftar isi.

2. Bagian isi

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini merupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang

masalah, perumusan masalaha, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang

lingkup pembahasan, metode pembahasan, dan sistematika pembahasan.

Dengan adanya bab ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara isi

31 Ibid,hal 372-374

Page 55: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

43

keseluruhan tulisan serta batasan masalah yang di uraikan oleh peneliti dalam

pembahasannya.

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Pada bagian ini menjelaskan tentang lokasi penelitian yaitu tentang

sejarah singkat desa Darek, lokasi Desa Darek, Keadaan penduduk,

pendidikan masyarakat, mata pencaharian, tingkat pengangguran sarjana,

agama, adat istiadat, kebersihan dan lingkungan, sarana peribadatan, poitik,

dan struktur organisasi Desa Darek.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang Dampak pengangguran sarjana terhadap

persepsi masyarakat mengenai perguruan tinggi di Desa Darek Kecamata

Praya Barat Daya

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang bersifat

konstruktif agar semua upaya yang pernah dilakukan serta segala hasil yang

telah dicapai bisa ditingkatkan lagi kea rah yang lebih baik.

3. Bagian akhir

Bagian ini berisikan daftar pustaka dan lampiran-lampiran

Page 56: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

44

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Desa Darek

Desa Darek adalah desa yang terletak di kecamatan praya barat

daya Kabupaten Lombok Tengah. Desa Darek adalah Desa tertua yang

berada di kecamatan praya barat daya kabupaten Lombok tengah. Dengan

jumlah penduduk sebanyak 9.912 orang, jumlah penduduk ini terdiri

4.847 orang jiwa laki-laki dan 5.065 orang jiwa perempuan. Dari jumlah

tersebut 740 jiwa tergolong usia 0-6 tahun, 1.483 usia 7-18 tahun, 6.989

jiwa usia 19-56 tahun dan sisanya 966 jiwa adalah usia lanjut > 56 tahun .

Darek adalah ibukota kecamatan praya barat daya diantara 9 desa

tetangga yakni desa Ungga,Ranggagata,Pelambik,Serage,Kabul, Pandan

indah, Batu jangkih, Montong ajan, dan Desa Montong sapah

Desa Darek adalah desa terbesar yang berada di kecamatan Praya

Barat Daya sebelum melakakukan pemekaran dan menjadi kecamatan

praya barat daya, Darek memiliki batasan sebelah barat yakni desa

Montong Ajan yang terletak di perbatasan Lombok barat dan Lombok

tengah, sangat luas wilayah darek pada zaman ini, seiring berkembangnya

zaman, mendukungnya infastruktur, meningkatnya jumlah masyarakat,

44

Page 57: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

45

kendala masyarakat desa yang berada di jarak yang lumayan jauh untuk

mengurus surat menyurat membutuhkan waktu yang lebih lama, desa

Darek ibu kota kecamatan yang semua urusan kantor atau surat menyurat

berada di desa Darek.

2. Lokasi Desa Darek

Desa Darek terletak dibagian Utara wilayah Kecamatan Praya Barat

Daya yang berada kira-kira +85 Meter Di atas Permukaan Laut (MDPL)

yang sebagaian besar merupakan lahan hamparan persawahan dengan

curah hujan rata-rata 1.588 mm/Tahun dengan Luas wilayah Desa 83.407

Ha. Desa Darek adalah lokasi pusat pemerintahan Kecamatan Praya Barat

Daya Kabupaten Lombok Tengah sehingga sebagian besar tutupan lahan

merupakan bangunan baik berupa pertokoan, pasar, fasilitas umum

maupun pemukiman. Selain yang disebutkan di atas yang menjadi

dominasi lahan di Desa Darek berupa sawah dan perkebunan.

3. Keadaan Penduduk di Desa Darek

Sesuai dengan data kependudukan terbaru yang diperoleh dari profil

desa, tercatan memiliki jumlah penduduk sebanyak 9.912 orang. Jumlah

penduduk laki-laki terdiri dari 4.847 orang dan penduduk perempuan

sebanyak 5.065 orang. Dari jumlah tersebut, 740 jiwa adalah tergolong

usia 0 – 6 Tahun, 1.483 jiwa adalah usia 7 – 18 Tahun, 6.989 jiwa usia

19 – 56 tahun, dan sisanya 966 jiwa adalah usia lanjut.> 56 tahun.

Page 58: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

46

Table jumlah kepala keluarga per Dusun di desa Darek pada tahun

2020

No Nama Dusun Jumlah

1. Teneru 131

2. Bual 184

3. Permas 177

4. Jempong 170

5. Mentokan 210

6. Burantok 140

7. Balebuwuh 291

8. Keselet 284

9. Baleluah 298

10. Joet 146

11. Selebak 33

12. Tanggong 387

Total kepala keluarga desa Darek

Desa Darek adalah Desa tertua yang ada di kecamatan Praya Barat Daya,

Desa Darek ini terbagi menjadi 12 Dusun, dalam setiap dusun memiliki

masing-masing kepala keluarga, dengan perincian table di atas.

Page 59: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

47

4. Pendidikan masyarakat di Desa Darek

Adapun sarana pendidikan yang ada di Desa Darek sebanyak :

1) SLTA/ sederajat sebanyak 3 buah

2) SLTP/sederajat sebanyak 6 buah

3) SD/sederajat sebanyak 9 buah

4) Lembaga pendidikan TK/PAUD sebanyak 4 buah

Sedangkan tingkat pendidikan penduduk Desa Darek kecamatan Praya

Barat Daya :

1) Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah sebanyak 1.231

2) Tamat S-1/sederajat sebanyak 293

3) Tamat D-3/sederajat sebanyak 320

4) Tamat D-1 sederajat sebanyak 79

5) Tamat SMA/sederajat sebanyak 2.205

6) Tamat SD/sederajat sebanyak 1.360

7) Tamat SMP/sederajat sebanyak 1.364

5. Mata Pencaharian Masyarakat Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya

Kegiatan ekonomi masyarakat ditopang oleh sektor pertanian dan

perdagangan yang memberikan kontribusi yang cukup besar bagi

penyerapan tenaga kerja dan pendapatan masyarakat dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

Page 60: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

48

Menilai perkembangan ekonomi masyarakat Darek tetap bersandar dari

Pertanian sebagai Sumber Ekonomi Masyarakat yang utama, Peternakan,

Perikanan dan jasa juga tumbuh dan berkembang menjadi sumber

pendapatan masyarakat yang utama.

Mata pencaharian masyarakat Desa Darek Kecamatan Praya Barat

Daya

No Mata pencaharian Jumlah penduduk

1. Petani 2.364

2. Buruh Tani 728

3. Pegawai Negeri 114

4. Tidak mempunyai pekerjaan tetap 3.096

5. Pedagang 193

Sebagian besar masyarakat Desa Darek berpofesi sebagai seorang

petani karena hampir 75% adalah lahan persawahan yang merupakan

mata pencaharian penduduk Desa Darek

Sedangkan jumlah pengangguran yang ada di Desa Darek sebanyak :

1) Penduduk Usia Kerja 15-56 tahun sebanyak 1.728

2) Penyandang cacat usia >15 tahun sehingga tidak dapat bekerja

sebanyak 23 orang

Page 61: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

49

6. Jumlah Pengangguran Sarjana di Desa Darek

No

Nama

Jenjang

pendidikan

Pekerjaan

1. Maesarah SPd S1 Tdk bekerja

2. Marisah SPd S1 Tdk bekerja

3. Kuriawati SH S1 Tdk bekerja

4. M. Alimudin Spd S1 Tdk bekerja

5. Hamdan SPd S1 Tdk bekerja

6. M.Zainudun S1 Tdk bekerja

7. Usniati S1 Tdk bekerja

8. M.Iskandar S1 Tdk bekerja

9. Satriawan S1 Tdk bekerja

10. Misnawati Spd S1 Tdk bekerja

11. Bq. Aulia S1 Tdk bekerja

12. Sri Mariati Spd S1 Tdk bekerja

13. Muliati S1 Tdk bekerja

14. Basrun S1 Tdk bekerja

7. Agama

Penduduk Desa Darek seluruhnya beragama islam, seluruhnya dapat

di lihat pada table berikut:

Page 62: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

50

Agama Laki –laki Perempuan Jumlah

Islam 4.847 5.065 9.912

Kristen 0 0 0

Katholik 0 0 0

Hindu 0 0 0

Budha 0 0 0

Konghucu 0 0 0

Desa Darek yang terletak di kecamatan Praya Barat Daya yang 100%

penganut agama islam, Banyaknya kejadian yang berupa konflik antar

kampung maupun konflik antar Desa yang selalu diselesaikan dengan

musyawarah tetapi tidak dengan pernikahan berbeda agama yang langsung di

usir secara kekeluargaan dari kampung kemudian diserahkan ke Desa, jadi

setiap warga Desa yang menikah dengan orang yang tidak sesama muslim

akan diusir dari Desa Darek.

8. Adat Istiadat yang masih di lakukan

Desa Darek merupakan sebuah desa dengan adat istiadat Suku Sasak

yang masih kental, terutama dalam bidang keagamaan, dan adat perkawinan.

Selain itu budaya di Desa Darek masih dilaksanakan seperti Gamelan,

Gendang Beleq, Tawak-Tawak, Presean dan Tenun.

Page 63: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

51

9. Kebersihan dan Lingkungan

Untuk mewujudkan lingkungan hidup yang sehat, bersih, elok dan

hijau, maka ada berbagai upaya yang dilaksanakan oleh pemerintah desa

Darek bersama dengan masyarakat, seperti penanaman pohon pelindung di

pinggir jalan dan di lokasi sumber mata air, serta secara bertahap

mengembangkan tempat pengelolaan sampah. Dengan melihat kondisi

demografi yang cukup padat, dengan permasalahan sampah yang begitu

kompleks, maka upaya penyelesaian masalah lingkungan diharapkan mampu

mengurangi permasalahan masyarakat terutama dalam megatasi sampah.

10. Keadaan Sosial

Jumlah penduduk miskin di Desa Darek

No Uraian Jumlah

1. Keluarga prasejahtera 764 KK

2. Keluarga sejahtera I 920 KK

3. Keluarga sejahtera II 1.028 KK

4. Keluarga sejahtera III 168 KK

Dari urain tabel di atas sebagian besar penduduk miskin yang ada di

Desa Darek termasuk dalam keluarga sejahtera II yang artinya keluarga yang

mampu memenuhi 6 (enam) indicator tahapan keluarga sejahtera 1, tetapi

tidak memenuhi salah satudari 5 ( lima ) indicator keluarga sejahtera III

Page 64: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

52

11. Sarana Peribadatan

Jumlah sarana dan prasarana peribadatan di Desa Darek adalah sebagai

berikut :

PRASARAN PERIBADATAN

Masjid Nurul Yaqin

Masjid Tenaru

Masjid Nurul Huda Mentokan

Masjid Baiturrahman Burantok

Masjid Al Mujahiddin Selebak

Musholla

-Baitul Gapur Bale Buwuh -Darussalam Bale Buwuh - Naksabandi Jempong - Nurul Huda Gebong Gebang - Musholla Buwuh - Musholla BTN - Al- Fallah Keselet Darul Hikmah Tanggong - Tarbiatul Qura’ - Mushola Abudabi - Darul Iman Permas - Mujahidin Permas - Darussalam Bual - Darul Ma’arif Gambir - Babussalam Mentokan - Riadul ullum Mentokan - Nurul Iman Mt. Epak - Mushola Nurul Yaqin - Al – Amin Jowet - Mushola Al - Makmun Bale Luah

Page 65: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

53

- Mushola Al – Mutaqin Bale Luah - Mushola Darussalam Jontlak Bale Luah - Mushola Al – Imani Jontlak Bale Luah - Mushola Pondok pesantren Bale Luah - Mushola Pondok pesantren Bale Luah - Mushola Jontlak Bale Luah - Nurul Jihat Mt. Re Bunrantok

Desa Darek yang terletak di kecamatan praya barat daya yang seluruh

masyarakat mengenut agama islam. Desa Darek memiliki 5 masjid dan

memiliki satu mushola dalam setiap dusun.

12. Politik

Pembangunan politik di Desa Darek secara umum sudah semakin baik,

hal ini ditandai dari proses demokrasi dalam pemilihan kepala desa, pemilu

legislatif dan pemilu presiden telah berjalan pada arah yang benar . Demikian

pula antusias masyarakat berpolitik melalui organisasi partai politik cukup

tinggi seiring dengan dinamika kehidupan masyarakat desa yang semakin

kritis sehingga adanya suatu tuntutan keterbukaan dalam wadah partisipasi

politik rakyat yang ditandai dengan berlakunya sistim multi partai yang

mengikuti pemilu, serta munculnya berbagai bentuk asosiasi masyarakat sipil

pedesaan dalam bentuk organisasi kemasyarakatan, LSM , dll. Jumlah pemilih

tetap Desa Darek dalam Pemilihan Kepala Desa serentak periode 2018-2024

adalah:

Page 66: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

54

13. Struktur Organisai Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya

Untuk memperlancar tugas pemimpin dan bawahan Desa Darek

Kecamatan Praya Barat Daya dibutuhkan sturuktur organisasi Desa

sebagaimana layaknya instansi lain. Untuk mengetahui pemimpin dan

personal yang berwenang dalam bidangnya adalah sebagaimana tercantum,

dalam struktur organisasi berikut 32

32 Profil Desa Darek kec praya barat daya

kepala Desa Darek

Ismail Sehabudin

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

SEKERTARIS DESA

SAMSUL BADRI

KEPALA URUSAN TU

LAILA SRUNITA

Kepala Keuangan

Winda

Kepala urusan perencanaan

Mahrudi

Kepala seleksi playan

Muredon

Kepala kesejahtran

Sahdi Amin

Kepala Seleksi pem

Mairah

Staf Pembantu

Rahman

Idham

Staf Pembantu

Endan sukianah

Staf Pembantu

Nini Trisna

Staf Pembantu

Marfuatul zamzami

Staf Pembantu

Hilyati

Page 67: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

55

Berdasarkan struktur pemerintahan yang yang berlaku, di Kecamatan

Praya Barat Daya, terdapat perangkat Desa yang terdiri dari Kepalas Desa,

Sekertaris Desa, dan kepala-kepala urusan dan kepala dusun.

B. Persepsi Masyarakat tentang Perguruan Tinggi

Banyaknya jumlah pengangguran sarjana di Indonesia memang selalu

jadi masalah yang menyelimuti perkembangan Negara Indonesia.

Penyebab tingginya pengangguran di Desa Darek Kecamatan Praya Barat

Daya tidak jauh dari berbagai fenomena yang terjadi pada masa ini.

Jumlah pengangguran dari tahun ke tahun terus saja meningkat, hal ini

disebabkan karena kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia sedangkan

jumlah perguruan tinggi terus bertambah. Akibatnya terjadi

ketidakseimbangan antara jumlah lapangan pekerjaan dengan orang yang

akan bekerja. Inilah yang menyebabkan timbul berbagai persepsi atau

pandangan masyarakat mengenai perguruan tinggi negeri. Persepsi suatu

masyarakat dipengaruhi dari latar belakang pendidikan yang di tempuh

oleh masyarakat yang ada di desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya,

contohnya masyarakat yang berpendidikan di tingkat perguruan tinggi

memiliki pandangan yang berbeda dengan masyarakat yang tidak

berpendidikan bahkan yang sampai tingkat SD,SMP sederajat. Seperti

hasil kutipan wawancara peneliti dengan warga Desa Darek Kecamatan

Praya Barat Daya.

Page 68: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

56

Hasil Wawancara Dengan H. Ismail Sehabudin selaku Kepala Desa

Darek sebagai berikut

“Perguruan tinggi itu memang sangat penting.karena dengan adanya pendidikan kita lebih di anggap dan dihargai oleh masyarakat sekitar, tapi lain ceritanya dengan pengangguran sarjana. Mungkin adanya pengangguran itu kalo menurut saya karena tidak sesuinya jurusan di perguruan tinggi dengan lapangan pekerjaan yang ada. Saran saya kepada anak-anak yang akan melanjutkan ke perhuruan tinggi,pinterlah dalam memilih jurusan yang ada.supaya nantinya tidak kesulitan dalam mencari pekerjaan.”33

Hasil wawancara dengan Ilyas Munir salah satu staf kantor Desa

Darek Kecamatan Praya Barat Daya lulusan perguruan tinggi negeri.

“ menurut saya pengangguran di Desa Darek ini khususnya pada kalangan sarjana ini sangat menjadi masalah bagi sarjana tersebut. Persepsi saya tentang perguruan tinggi kalo dikaitkan dengan banyaknya pengangguran sarjana menurut saya kita tidak harus menyalahkan perguruan tinggi dalam masalah banyaknya pengangguran. Karena di Desa Darek ini tidak semua lulusan sarjana itu tidak memiliki pekerjaan. Kalo menurut saya masalahnya pada kita sendiri. Jika kita berfikir banyak yang akan kita kerjakan dengan cara kita bisa membuat lapangan pekerjaan sendiri. Kalo ditanya tentang harapan saya terhadap lulusan sarjana khusunya yang ada di Desa Darek ini saya berharap bahwa lulusan sarjan di Desa Darek ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, serta bisa menjadi agen of change dalam memajukan DesaDarek ini, kalau bkan kita siapa lagi, oleh karena itu berikan nilai terbaik serta action yang maksimal untuk memajukan Desa Darek ini.34

Pernyataan ini juga di dukung oleh salah satu warga Desa Darek

yang sama berpendidikan tinggi yaitu Windiana Rizkiani

33 ( H. Ismail Sehabudin ) kepala Desa Darek Wawancara pada tanggal 24 februari 2020, pukul 09:00 wita 34 Ilyas Munir ( warga desa darek ) wawancara pada tanggal 24 februari 2020, pukul 11: 00 wita

Page 69: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

57

“Menurut saya lulusan sarjana yang menganggur kemungkinan ada dua faktor yang membuat mereka menganggur yang pertama rasa malas untuk mencari pekerjaan karena gajinya tidak sepadan dengan gelarnya sebagai sarjana, dan tentunya kurang nya lapangan pekerjaan bagi lulusanperguruan tinggi. Kalo menurut saya ya sebagai sarjana yang sudah menempuh pendidikan tinggi banyak sekali ilmu yang kita dapatkan, kita bisa mempergunakannya, membuat usaha sendiri jangan sampai masyarakat berfikiran negatif tentang lulusan sarjana. Disini saya tidak menyalahkan perguruan tinggi tetapi perguruan tinggi juga wajib memperkuat soft skill selain hard skill yang telah di dapatkan, karena soft skill merupakan hal yang diperlukan untuk sukses diterima dan memasuki dunia kerja. Untuk harapan saya terhadapa para lulusan perguaruan tinggi khususnya yang ada di Desa Darek ini sudah pasti harapan yang baik” ya bisa menjadi kebanggaan waga Desa Darek.35

Selanjutnya pernyataan dari salah satu warga Desa Darek yaitu

Fitriyah lulusan perguruan tinggi yang kini berprofesi sebagai seorang guru honor di

salah satu madrasah swasta yang ada di desa Darek.

“Menurut saya pengangguran sarjana di Desa Darek ini sangat menjadi masalah besar bagi kami warga masyarakat. Kalo ditanya mengenai pendapat saya terhadap perguruan tinggi jelas saya mendukung adanya perguruan tinggi dan mendukung semua anak- anak di Desa Darek ini memiliki pendidikan setinggi tingginya. Karena di Desa Darek ini tidak semua lulusan mahasisiwa yang pengangguran. Jika banyaknya lulusan sarjana yang pengangguran masalahnya pada mereka sendiri.mungkin kurangnya skill yang mereka punya, harapan saya dengans adanya lulusan sarjana di Desa Darek ini kita sama-sama menjadikan Desa kita menjadi Desa yang lebih baik dari sebelumya dan tentunya supaya tidak tercatat banyak nya pengangguran intelektual. 36

Selanjutnya hasil wawancara Dengan Awan Panji selaku kepala Dusun

Tanggong Desa Darek

“ menurut saya perguruan tinggi itu sangat penting sekali, perguruan tinggi itu kan tempat untuk mendapatkan ilmu yang luas,tidak hanya ilmu yang

35 Windiana Rizkiani ( warga desa darek ) wawancara pada tanggal 14 maret 2020 , pukul 10: 00 wita 36 Fitriah ( warga desa darek ) wawancara pada tanggal 15 maret 2020, pukul 09: 00 wita

Page 70: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

58

didapatkan tetapi pengalaman yang luas. Memang benar tujuan masyarakat melanjutkan putra putrinnya sampai ke tingkat perguruan tinggi yaitu untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Jadi kalo sudah namanya sarjana memiliki tanggung jawab besar. Karena seharusnya para lulusan sarjana di Desa Darek ini harus menjadi contoh dan tentunya dapat meyakinkan masyarakat bahwa pendidikan itu sangat penting.

Pernyataan ini berbeda dengan hasil wawancara peneliti dengan salah

satu warga Desa Darek yaitu Muhammad Subli yang tingkat pendidikannya

sampai SMA sederajat

“Menurut saya banyak pengangguran sarjana itu sangat menjadi beban bagi sarjana itu sendiri, sudah menghabiskan banyak biaya tapi ujung nya pengangguran. Pendapat saya tentang perguruan tinggi itu karena kita sebagai warga masyarakat yang hanya sampai lulusan SMA sederajat tentunya kita berfikiran bahwa kalo sudah kuliah pasti mendapatkan pekerjaan yang layak dan tentunya sudah menjamin masa depan. Biaya kuliah itu tidak murah. Masyarakat Desa Darek ini mayoritas mata pencahariannya sebagai petani jadinya tidak akan sanggup untuk biaya kuliah yang mahal kalo menurut saya. Zaman sekarang itu mencari pekerjaan sangat sulit. Lulusan perguruaan tinggi juga sangat sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan gelarnya. Untuk apa kuliah kalo hanya menjadi pengangguran, itu menurut saya dan alasan saya pribadi tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.37

Pernyataan dari informan Muhamad Subli di dukung oleh salah

satu informan yaitu ibu Marwiyah sorang ibu rumah tangga yang

berpendidikan sampai SMP

“ kuliah itu sekolah tinggi, seharusnya sudah lulusan perguruan tinggi harus sudah memiliki pekerjaan yang layak. Masa sama kayak lulusan SMA, Tapi sekarang kuliah sama SMA itu sama aja, gak menentukan kerjanya apa, disini

37 Subli ( warga desa darek ) wawancara pada tanggal 15 maret 2020 pukul 04: 00 wita

Page 71: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

59

juga banyak yang sudah lulus bekerja di toko-toko , yang SMA juga Kan jadi sama,38

Selanjutnya pernyataan dari informan terakhir yaitu bapak Saidi yang

memiliki pendidikan sampai tingkat SMA

Kalo menurut saya pribadi jika suatu perguruan tinggi memiliki banyak lulusan mahasiswa yang tidak memiliki pekerjaan sesuai bidang yang di tempuh di perguruan tinggi, menurut saya itu merupakan suatu kegagalan perguruan tinggi dalam mencetak generasi yang berdaya saing. Selain itu juga sempitnya lapangan kerja merupakan faktor kenapa banyak pengangguran dari kaum intelektual. Harapan saya untuk para lulusan sarjana yang ada di Desa Darek ini saya berharap mereka mampu menjadi pengegas kemajuan peradaban untuk Desa Darek dan tentunya dapat menyumbangkan ide dan pikiran besarnya untuk kemenangan Desa Darek ini. 39

C. Dampak Pengangguran Sarjana S1 Terhadap Persepsi Masyarakat

Mengenai Perguruan Tinggi Di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya

Pengangguran terdidik adalah seorang yang telah lulus dari perguruan

tinggi negeri yang ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat

memperolehnya. Adapun dampak-dampak dari pengangguran sarjana

berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan sejumlah warga Desa Darek

sebagai berikut :

Hasil wawancara dengan Fitriah salah satu warga Desa Darek

“ kalo di Tanya masalah dampak pengangguran pasti berdampak negative menurut saya dampak pengangguran sarjana yang terjadi khususnya di desa Darek ini akan menyebabkan kurangnya kepercayaan diri dari para mahasiswa. Karena banyak nya para lulusan sarjana yang

38 Marwiyah ( warga desa darek ) wawancara pada tanggal 25 februari 2020, pukul 09:00 wita 39 Saidi ( warga desa Darek ) wawancara pada tanggal 24 februari 2020, pukul 10: 40 wita

Page 72: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

60

tidak memiliki pekerjaan sesuai bidang yang di tempuh di perguruan tinggi. 40

Hasil wawancara dengan ilyas munir salah satu warga Desa Darek

“menurut saya dampak yang terlihat dari pengangguran sarjana yang di Desa Darek ini kurangnya minat masyarakat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi 41

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan narasumber yaitu

Windiana Rizkiani.

“banyaknya pengangguran sarjana yang ada di Desa Darek ini sudah jelas akan menyebabkan berbagai pandangan yang kurang baik dari masyarakat tentang adanya lulusan sarjana.42

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber, Dengan adanya

pengangguran sarjana akan menimbulkan pandangan yang kurang baik

terhadap perguruan tinggi dan tentunya para lulusan sarjana

Selanjutnya pernyataan dari Muhammad Subli

“kalo menurut saya namanya pengagguran sudah menjadi beban bagi mereka yang pengangguran,apalagi yang anda tanyakan dampak pengangguran lulusan sarjana, sudah sangat jelas memiliki dampak yang tidak baik dengan adanya pengangguran sarjana ini. Seperti yang saya lihat sejauh ini kurangnya kepercayaan sebagian masyarakat terhadap pendidikan tinggi. Buktinya banyak masyarakat yang memilih melanjutkan pendidikan sampai ke tingkat SMA sederajat. 43

Selanjutnya hasil wawancara dengan bapak Saidi

40 Fitriah ( warga desa darek ) wawancara pada tanggal 15 maret 2020, pukul 09: 00 wita 41 Ilyas Munir ( warga desa darek ) wawancara pada tanggal 14 maret 2020, pukul 11: 00 wita 42 Windiana Rizkiani ( warga desa darek ) wawancara pada tanggal 14 maret 2020 , pukul 10: 00 wita 43 Subli ( warga desa darek ) wawancara pada tanggal 15 maret 2020 pukul 04: 00 wita

Page 73: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

61

“ menurut saya dampak yang terjadi dengan adanya pengangguran sarjana ini adalah akan menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap diri penganggur, dan keluarganya, apalagi penganggur ini seorang sarjana, tentu saja akan timbul sifat malu,minder, rendah diri. Karena namaya sarjana berpendidikan tinggi itu tidak harus jadi seoerang pengangguran 44

Selanjutnya wawancara dengan salah satu warga Desa Darek yaitu H.

Sopian

“ kalo menurut saya adanya sarjana pengangguran itu berdampak buruk terhadap sarjana tersebut, karena masyarakat setempat pasti akan mengucilkannya. Karena tidak pantas sarjana sudah kuliah tinggi-tinggi tapi pengangguran.

Pernyataan demikian di dukung oleh salah satu warga Desa Darek yaitu ibu

Marwiyah

“ menurut saya tidak sepantas nya seorang sarjana pengangguran. Karena sudah kuliah menghabiskan biaya yang mahal tetapi ujungnya tidak memiliki pekerjaan. Itu alasan saya tidak memberikan izin anak saya masuk kuliah.banyak juga di sini yang sarjana setelah nikah dan akhirnya kerja seabutan.

44 Saidi ( warga desa Darek ) wawancara pada tanggal 16 maret 2020, pukul 10: 40 wita

Page 74: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

62

BAB III

PEMBAHASAN

1. Persepsi Masyarakat Mengenai Perguruan Tinggi Negeri Di Desa Darek

Kecamatan Praya Barat Daya

Desa Darek adalah Desa yang berkedudukan di kecamatan praya barat

daya kabupaten Lombok tengah. Latar belakang dari masyarakat Desa adalah

bertumpu dari hasil pertanian dan peternakan. Dimana mayoritas mata

pencaharian penduduk Desa Darek adalah sebagai seorang petani. Tetapi

demikian ada juga sebagian masyarakat yang berpropesi sebagai pegawai

negeri sipil, TNI, buruh dan lain-lain. Selain itu sifat gotong royong dalam

masyarakat di Desa Darek sangat kental. Bahkan sudah menjadi prinsip bagi

mereka, misalnya dalam aktifitas mereka dalam rumah tangga, dan dalam

menyiapkan atau melaksanakan pesta pernikahan serta dalam hal kematian.

Dan masih banyak lagi sikap tolong menolong yang dilakukan di Desa Darek

ini.

Melihat latar belakang dari Desa Darek ini maka perlu kita ketahui

bagaimana persepsi atau pandangan masyarakat Desa Darek terhadap

perguruan tinggi kaitannya dengan pengangguran sarjana yang ada di Desa

Darek tersebut.

62

Page 75: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

63

Berdasarkan paparan data dan temuan di bab II tersebut terlihat jelas

dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang peneliti lakukan,

bahwa Persepsi suatu masyarakat dipengaruhi oleh latar belakang keadaan

atau lingkungan dan tingkat pendidikan yang ada di daerah tersebut. Seperti

halnya yang ada di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya sebagian

masyarakat berpendidikan di tingkat SLTA dan perguruan tinggi. Terdapat

persepsi masyarakat Desa Darek yang berbeda terhadap perguruan tinggi. “

persepsi sebagai pengalaman tertentu obyek,atau hubungan yang di peroleh

dengan menyampaikan informasi dalam menafsirkan pesan.” Persepsi

merupakan pola pikir atau pandangan tentang peristiwa atau obyek tertentu

yang dipengaruhi oleh keyakinan atau kebenaran mengenai sesuatu, Sehingga

persepsi memiliki peranan yang sangat besar dalam suatu permasalahan yang

akan menentukan baik dan buruknya suatu permasalahan tersebut.

Berdasarkan hasil dari wawancara yang telah dilakukan peneliti ,

persepsi atau pandangan masyarakat Desa Darek yang memiliki tingkat

pendidikan tinggi dengan masyarakat yang berpendidikan sampai tingkat

SLTA, memiliki persepsi yang berbeda. Sebagian masyarakat Desa Darek

yang berpendidikan tinggi memiliki persepsi bahwa perguruan tinggi

memberikan dampak yang positif. karena akan menambah wawasan yang

luas berkaitan dengan kependidikan. Berdasarkan hasil wawancara yang telah

dilakukan peneliti terhadap warga Desa Darek yang memiliki pandangan

Page 76: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

64

positif terhadap perguruan tinggi. Mereka tidak menyalahkan perguruan tinggi

terkait adanya pengangguran sarjana yang ada di Desa Darek ini, melainkan

memberi saran kepada sarjana pengangguran untuk mampu berfikir mandiri,

ketika tidak mampu bersaing dalam dunia kerja. Dengan itu kita di tuntut

untuk menjadi kreatif dan inofatif dengan cara bekerja membuat usaha sendiri.

Jangan sampai masyarakat khusus nya masyarakat Desa Darek memandang

rendah tentang pendidikan tinggi, karena adanya sarjana yang tidak bekerja.

Selain itu penyebab adanya pengangguran sarjana adalah kurangnya skill yang

juga sangat mempengaruhi pada jenis pekerjaan.

Pada dasarnya peranan perguruan tinggi adalah menciptakan sumber

daya manusia yang berkualitas. Jadi yang perlu dicermati adalah sudah sejauh

mana perguruan tinggi dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, mandiri

dan professional dalam bidang yang tempuh di perguruan tinggi. Tetapi

kenyataan yang selama ini banyaknya pengangguran sarjana menyebabkan

timbul persepsi masyarakat yang negativ terhadap perguruan tinggi.

Kegagalan dalam proses ini akan berdampak negativ terhadap individu yang

terlibat,

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti,masyarakat beranggapan

bahwa adanya pengangguran sarjana merupakan suatu kegagalan bagi

perguruan tinggi. Karena menurut masyarakat, perguruan tinggi adalah

pendidikan terakhir yang tentunya akan dapat menjamin mendapatkan

Page 77: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

65

pekerjaan yang layak. Maka tidak seharusnya ada sarjana yang tidak memiliki

pekerjaan. Selain itu sulitnya para sarjana untuk mendapatkan pekerjaan

menyebabkan berbagai pandangan yang negativ terhadap sarjana. Sulit dalam

mendaptkan pekerjaan yang layak ataupun sesuai bidang yang di tempuh di

perguruan tinggi, karena kebanyakan para sarjana masih bingung dalam

mencari pekerjaan

Sikap atau pandangan masyarakat pedesaan yang memiliki tingkat

pendidikan yang berbeda terhadap pendidikan formal seperti perguruan tinggi

mempunyai persepsi yang berbeda. Semua tergantung pada faktor yang

melatarbelakangi persepsi mereka. Jika dilihat dari kenyataan di atas, maka

ekonomi merupakan faktor dominan dalam merubah atau menjadi pembeda

terhadap persepsi mereka. Masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi ke atas

tentu saja memiliki persepsi yang positif terhadap perguruan tinggi, dengan

alasan apabila seorang yang telah lulus dari suatu universitas tetapi tidak

mendapatkan pekerjaan yang layak, mereka menyarankan untuk dapat

membangun bisnis atau membuat usaha sendiri, tentunya dengan modal

sendiri. Berbeda dengan masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi ke

bawah, mereka memiliki pandangan bahwa seorang yang sudah menempuh

pendidikan tinggi sudah pasti akan mendapatkan pekerjaan yang layak. Tidak

perlu membuat usaha sendiri, alasannya kurang nsya modal yang dimiliki.

Page 78: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

66

2. Dampak Pengangguran Lulusan Sarjana Di Desa Darek Kecamatan

Praya Barat Daya

Sarjana adalah suatu gelar yang diperoleh seseorang setelah

menamatkan masa pendidikan di bangku kuliah atau universitas strata satu

(S1). Tujuan individu melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi

yaitu setelah lulus menjadi seorang sarjana, dapat bekerja sesuai dengan

lapanagan kerja yang diharapkan bekal ilmu yang diperoleh dari perkuliahan.

Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam perekonomian

karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan

masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya

kemiskinan serta masalah sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat.

Terdapat beberapa faktor penyebab banyak nya pengangguran sarjana

dikarenakan rendahnya soft skill yang dimiliki oleh para sarjana dan mencari

pekerjaan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan

kemampuan diri.serta banyak yang terlalu menuntut gaji yang besar ketika

melamar kerja.

Pendidikan merupakan suatu proses pembinaan sekaligus pengembangan ilmu pengetahuan, ajaran, moral dan nilai-nilai kehidupan bagi setiap insan yang terlibat dalam proses tersebut. Kegagalan dalam proses tersebut akan berdampak negativ terhadap individu yang terlibat, masyarakat dan bangsa pada umumnya45

45 Hendrikus Triwibawonto Gedeona, “ Analisis kebijakan masalah pengangguran di Indonesia, Volume VIII, Nomer 2, Agustus 2011, Hal.214

Page 79: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

67

Pendidikan merupakan suatu cara untuk dapat menjadikan sumber

daya manusia yang memiliki kualitas tinggi. jika suatu lembaga pendidikan

gagal dalam meningkat kan kecerdasan, keterampilan, dan sebagai agen of

change yang dapat membangun dirinya sendiri untuk menjadi prbadi yang

lebih mendiri, maka akan muncul berbagai pandangan yang negativ tentang

suatu pendidikan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan sebagian warga masyarakat

tentang dampak pengangguran sarjana yang terjadi di Desa Darek ini.

Masyarakat beranggapan bahwa pengangguran lulusan sarjana sudah pasti

memiliki dampak –dampak negative yang dirasakan oleh para lulusan sarjana

dan tentunya masyarakat sekitar, khususnya pada masyarakat Desa Darek.

Dari hasil wawancara peneliti dengan masyarakat dampak yang

terlihat dari pengangguran sarjana adalah munculnya pandangan yang kurang

baik dari masyarakat tentang adanya lulusan sarjana. Disebabkan banyaknya

para sarjana yang tidak memiliki pekerjaan yang layak bagi lulusan

sarjana,memilih bidang pekerjaan yang seharusnya untuk para lulusan SMA

sederajat,karena menurut masyarakat Desa Darek,pekerjaan untuk seorang

sarjana harus lebih tinggi dari hanya sekedar lulusan SMA. Tetapi kenyataan

nya berbeda dengan apa yang menjadi harapan masyarakat Desa Darek,

banyak sarjana bekerja di toko-toko serta di alfamart dan indomart, bersama

dengan para lulusan SMA sederajat.

Page 80: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

68

Selain itu dampak pengangguran sarjana di desa Darek ini

menyebabkan kurangnya minat masyarakat untuk melanjutkan ke tingkat

perguruan tinggi.melihat kenyataan yang terjadi di lapangan, banykanya

pengangguran sarjana, dapat mengurangi minat masyarakat untuk

melanjutkan ke pendidikan tinggi, karena mereka lebih memilih melanjutkan

sampai ke tingkat SMA sederajat. Selain itu adanya pengangguran sarjana

juga akan menyebabkan efek psikologis yang buruk yang akan dialami oleh

para pengangguran sarjana ataupun keluarga yang bersangkutan.karena akan

menyebabkan kurangnya rasa percaya diri. Sarjana pengangguran ataupun

keluarga yang bersangkutan pasti akan menimbulkan rasa malu dan rendah

hati, adapaun dampak yang akan terjadi adalah kurangnya kepercayaan

masyarakat terhadap pendidikan tinggi, menurut kepercayaan masyarakat

Desa Darek, perguruan tinggi itu harus mampu menjamin para lulusan

perguruan tinggi,tidak hanya sebuah gelar yang dibutuhkan oleh sarjana,

melainkan untuk mendapatkan suatu pekerjaan yang layak sesuai bidang yang

di tempuh di pendidikan tinggi.

Page 81: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

69

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian yang dilakukan mengenai Dampak Pengangguran Lulusan

Sarjana S1 Terhadap Persepsi Masyarakat Mengenai Perguruan Tinggi Negeri

di Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya. Berdasarkan data-data yang

diperoleh dari masyarakat Desa Darek dapat disimpulkan bahwa masyarakat

Desa Darek memiliki persepsi yang berbeda beda. Dari data- data yang

diperoleh persepsi suatu masyarakat dilatar belakangi oleh tingkat pendidikan

yang berbeda. Sebagian masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan sampai

di jenjang perguruan tinggi memiliki respon positif tentang adanya perguruan

tinggi dan tentunya tidak menyalahkan perguruan tinggi atas banyaknya

pengangguran lulusan sarjana di Desa Darek ini. Sebalikinya persepsi

negative masyarakat juga menyatakan bahwa jika perguruan tinggi tidak dapat

menjamin para lulusan sarjana untuk mendapatkan pekerjaan yang layak,

tidaklah penting pendidikan bagi mereka. Sedangkan dampak yang terjadi

dengan adanya pengangguran sarjana adalah kurangnya minat masyarakat

tentunya yang memiliki tingkat ekonomi yang rendah untuk melanjutkan ke

tingkat perguruan tinggi, serta timbulnya berbagai pandangan yang kurang

baik dari masyarakat tentang adanya lulusan sarjana S1. Selain itu banyaknya

69

Page 82: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

70

pengangguran lulusan sarjana juga menimbulkan kurangnya kepercayaan

masyarakat terhadap pendidikan.

B. SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas dilanjutkan dengan saran –saran untuk

yang diharapkan untuk masyarakat pedesaan adalah:

1. Masyarakat pedesaan

Untuk masyarakat yang ada di Desa Darek harus lebih menyadari bahwa

orientasi pada pekerjaan bukanlah satu-satunya tujuan dalam mendidik

sehingga anak juga di tuntut untuk bekerja terus, tapi biarkan mereka

mencari ilmu dulu sampai ke perguruan tinggi, sebab jika kita sudah

dibekali ilmu maka pekerjaan akan datang dengan sendiri nya.

2. Lulusan perguruan tinggi

Sebaiknya untuk para lulusan perguruan tinggi sebelum lulus dari

perguruan tinggi, harus lebih dahulu mempersiapkan beberapa hal seperti

bangun mindset anti menganggur dan tentunya merancang masa depan.

Dan selain itu diharapkan dapat mensosialisasikan dan dapat membawa

nama baik perguruan tinggi sehingga setelah lulus dapat menghadapi

tantangan yang ada dalam masyarakat.

3. Rencana Pendidikan

Bagi pendidikan khususnya di perguruan tinggi hendaknya berusaha

mencetak lulusan yang berkualitas dengan cara menambah studi praktik

Page 83: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

71

untuk mahasiswa supaya setelah lulus dapat menghadapi tantangan yang

ada dalam masyarakat.

Page 84: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

72

Daftar Pustaka

Faisal Basri,HarisMunandar,.Lanskap Ekonomi Indonesia. Jakarta:PT Perdana

Media Group 2009

Nila Ayu Islamia,” Analisis Pengangguran Terdidik Lulusan Universitas Di Pulau

Jawa Tahun 2008-2016, (skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia ,yogyakarta,2017 )

Safarudi Aziz,manajemen mutu perguruan tinggi,Yogyakarta:gaya media Andri Adi, “Analisi penyebab tingginya pengangguran sarjana di kecamatan simelue barat kabupaten simalue, ( skripsi, ilmu sosiologi, universitas Teuku Umar,Aceh barat,2016)

Muh.Arroyan A, “Pengertian,fungsi dan tujuan pendidikan tinggi, dalam

Http//Muh12royuanfatih,di akses tanggal 2 Desember 2019,pukul 18:08 Dewi Sartika Nasution,Pengantar Ekonomi,Mataram: IAIN Mataram 2016

Muana Nanga,Makro Ekonomi, Bandung, PT Raja Grafindo Persada, 2007

C.P.Chaplin, Kamus lengkap psikologi Surabya: PT.Rajawali Pras.1993 Jalaludin

Rakhmat,Psikologi Komunikasi Bandung:CV. Remaja Rosdakarya,1996

Imam Gunawan,Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta :PT Bumi Aksara,2015

Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung: Alfabeta 2014) Moleong, Lexi J, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013

Sugiyono, metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&R

(Bandung : alfabeta, 2018)

Andri Adi, “Analisis penyebab tingginya pengangguran sarjana di kecamatan

simelue barat kabupaten simelue ( skripsi, ilmu sosiologi universitas Teuku umar,

aceh barat,2016 )

Page 85: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

73

Eni Rosyidah, persepsi masyarakat pedesaan terhadap perguruan tinggi ( skripsi, pendidikan agama islam, Universitas islam negeri malang,2008 ) Samuelson Nordhous, ilmu makro ekonomi, ( Jakarta: PT.media global edukasi,2004)

Sadono Sukrina, Makroekonomi, ( Jakarta,PT Raja Grafindo Persada, 2012 )

Soni Akhmad Nurahkim, “ peranan perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas

pendidikan di Indonesia untuk menghadapi, ASEAN”, Vol 6, nomer ,

Page 86: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

74

LAMPIRAN

Page 87: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

75

Lampiran 1 : Pedoman wawancara

1. Bagaimana pandangan ibu/bapak terhadap pengangguran lulusan sarjana di

Desa Darek ini?

2. Apa saja dampak dari pengangguran sarjana di Desa Darek ?

3. Bagaimana persepsi ibu/bapak terhadap perguruan tinggi terkait adanya

pengangguran sarjana di Desa Darek ?

4. Apa harapan ibu/bapak terhadap para lulusan sarjana S1 di Desa Darek ?

5. Apa harapan ibu/bapak terhadap adanya perguaruan tinggi negeri ?

Hasil wawancara

1. Nama : Ilyas Munir

menurut saya pengangguran di Desa Darek ini khususnya pada

kalangan sarjana ini sangat menjadi masalah bagi sarjana tersebut. Persepsi

saya tentang perguruan tinggi kalo dikaitkan dengan banyaknya pengangguran

sarjana menurut saya kita tidak harus menyalahkan perguruan tinggi dalam

masalah banyaknya pengangguran. Karena di Desa Darek ini tidak semua

lulusan sarjana itu tidak memiliki pekerjaan. Kalo menurut saya masalahnya

pada kita sendiri. Jika kita berfikir banyak yang akan kita kerjakan dengan

cara kita bisa membuat lapangan pekerjaan sendiri. Kalo ditanya tentang

harapan saya terhadap lulusan sarjana khusunya yang ada di Desa Darek ini

Page 88: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

76

saya berharap bahwa lulusan sarjan di Desa Darek ini dapat memberikan

manfaat bagi kita semua, serta bisa menjadi agen of change dalam memajukan

DesaDarek ini, kalau bkan kita siapa lagi, oleh karena itu berikan nilai terbaik

serta action yang maksimal untuk memajukan Desa Darek ini.

smenurut saya dampak yang terlihat dari pengangguran sarjana yang di

Desa Darek ini kurangnya minat masyarakat untuk melanjutkan ke perguruan

tinggi.

2. Nama : Windiana Rizkiani

Menurut saya lulusan sarjana yang menganggur kemungkinan ada dua

faktor yang membuat mereka menganggur yang pertama rasa malas untuk

mencari pekerjaan karena gajinya tidak sepadan dengan gelarnya sebagai

sarjana, dan tentunya kurang nya lapangan pekerjaan bagi lulusanperguruan

tinggi. Kalo menurut saya ya sebagai sarjana yang sudah menempuh

pendidikan tinggi banyak sekali ilmu yang kita dapatkan, kita bisa

mempergunakannya, membuat usaha sendiri jangan sampai masyarakat

berfikiran negatif tentang lulusan sarjana. Disini saya tidak menyalahkan

perguruan tinggi tetapi perguruan tinggi juga wajib memperkuat soft skill

selain hard skill yang telah di dapatkan, karena soft skill merupakan hal yang

diperlukan untuk sukses diterima dan memasuki dunia kerja. Untuk harapan

saya terhadapa para lulusan perguaruan tinggi khususnya yang ada di Desa

Page 89: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

77

Darek ini sudah pasti harapan yang baik” ya bisa menjadi kebanggaan waga

Desa Darek.

3. Nama : Fitriyah

Menurut saya pengangguran sarjana di Desa Darek ini sangat menjadi

masalah besar bagi kami warga masyarakat. Kalo ditanya mengenai pendapat

saya terhadap perguruan tinggi jelas saya mendukung adanya perguruan tinggi

dan mendukung semua anak- anak di Desa Darek ini memiliki pendidikan

setinggi tingginya. Karena di Desa Darek ini tidak semua lulusan mahasisiwa

yang pengangguran. Jika banyaknya lulusan sarjana yang pengangguran

masalahnya pada mereka sendiri.mungkin kurangnya skill yang mereka

punya, harapan saya dengan adanya lulusan sarjana di Desa Darek ini kita

sama-sama menjadikan Desa kita menjadi Desa yang lebih baik dari

sebelumya dan tentunya supaya tidak tercatat banyak nya pengangguran

intelektual. kalo di Tanya masalah dampak pengangguran pasti berdampak

negative menurut saya dampak pengangguran sarjana yang terjadi khususnya

di desa Darek ini akan menyebabkan kurangnya kepercayaan diri dari para

mahasiswa. Karena banyak nya para lulusan sarjana yang tidak memiliki

pekerjaan sesuai bidang yang di tempuh di perguruan tinggi.

4. Subli

Menurut saya banyak pengangguran sarjana itu sangat menjadi beban

bagi sarjana itu sendiri, sudah menghabiskan banyak biaya tapi ujung nya

pengangguran. Pendapat saya tentang perguruan tinggi itu karena kita sebagai

Page 90: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

78

warga masyarakat yang hanya sampai lulusan SMA sederajat tentunya kita

berfikiran bahwa kalo sudah kuliah pasti mendapatkan pekerjaan yang layak

dan tentunya sudah menjamin masa depan. Biaya kuliah itu tidak murah.

Masyarakat Desa Darek ini mayoritas mata pencahariannya sebagai petani

jadinya tidak akan sanggup untuk biaya kuliah yang mahal kalo menurut saya.

Zaman sekarang itu mencari pekerjaan sangat sulit. Lulusan perguruaan tinggi

juga sangat sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan gelarnya. Untuk

apa kuliah kalo hanya menjadi pengangguran, itu menurut saya dan alasan

saya pribadi tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.

5. Nama : Marwiyah

kuliah itu sekolah tinggi, seharusnya sudah lulusan perguruan tinggi

harus sudah memiliki pekerjaan yang layak. Masa sama kayak lulusan SMA,

Tapi sekarang kuliah sama SMA itu sama aja, gak menentukan kerjanya apa,

disini juga banyak yang sudah lulus bekerja di toko-toko , yang SMA juga

Kan jadi sama.

6. Nama : Saidi

Kalo menurut saya pribadi jika suatu perguruan tinggi memiliki banyak

lulusan mahasiswa yang tidak memiliki pekerjaan sesuai bidang yang di

tempuh di perguruan tinggi, menurut saya itu merupakan suatu kegagalan

perguruan tinggi dalam mencetak generasi yang berdaya saing. Selain itu juga

sempitnya lapangan kerja merupakan faktor kenapa banyak pengangguran

Page 91: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

79

dari kaum intelektual. Harapan saya untuk para lulusan sarjana yang ada di

Desa Darek ini saya berharap mereka mampu menjadi pengegas kemajuan

peradaban untuk Desa Darek dan tentunya dapat menyumbangkan ide dan

pikiran besarnya untuk kemenangan Desa Darek ini

Page 92: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

80

Lampiran 2 foto penelitian

Gambar 1. Kantor Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya

Gambar 2. Wawancara Dengan Kepala Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya

Page 93: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

81

Gambar 3. Wawancara dengan Ilyas Munir, warga Desa Darek

gambar 4 wawancara dengan Windiana Rizkiani

Page 94: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

82

Gambar 5 wawancara dengan Subli

Gambar 5 wawancara dengan Bapak Saidi

Page 95: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

83

Gambar 6 wawancara dengan bapak sopian

Gambar 7 wawancara dengan narasumber ibu marwiyah

Page 96: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

84

Gambar 8 wawancara dengan fitriah

Page 97: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

85

Page 98: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

86

Page 99: DAMPAK PENGANGGURAN SARJANA S1 TERHADAP PRESEPSI

87