skripsi dampak financial technology (fintech) …

56
1 SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) TERHADAP PERKEMBANGAN PRODUK BANK SYARIAH DI KOTA BUKITTINGGI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Strata Satu (S1) Pada Program Studi S1 Perbankan Syariah Oleh : HASNATUN HANIFAH 3316.386 PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) INSTITUS AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI 2021 / 1442 H

Upload: others

Post on 02-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

1

SKRIPSI

DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) TERHADAP

PERKEMBANGAN PRODUK BANK SYARIAH DI KOTA

BUKITTINGGI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Strata

Satu (S1) Pada Program Studi S1 Perbankan Syariah

Oleh :

HASNATUN HANIFAH

3316.386

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

INSTITUS AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

2021 / 1442 H

Page 2: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

1

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Dampak Financial Technology Terhadap

Perkembangan Produk Bank Syariah di Kota Bukittinggi” yang disusun oleh

Hasnatun Hanifah NIM 331.386, Program Studi S1 Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

Permasalahan dalam skripsi ini adalah berkembangnya perusahaan

financial technology yang cepat dan mudah membawa dampak yang begitu besar

terhadap perkembangan produk bank syariah, dimana pada bank syariah dalam

melakukan transaksi pinjam=meminjam masih banyak persyaratan yang harus

dilengkapi dan harus sesuai dengan regulasi yang ada. Sementara pada perusahaan

financial technology tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama, transaksi yang

diinginkan nasabah sudah bisa dinikmati oleh nasabah itu sendiri. melihat situasi

ini jika bank tidak bijak dalam mengambil langkah akan tertinggal jauh oleh

perusahaan financial technology ini. Bank_akan mengalami kemerosotan dari

Perusahaan financial technology mulai berkembang bebepa tahun belakangan ini.

Karena Kota Bukittinggi termasuk kota yang berkembang, tidak menutup

kemungkinan bahwa perusahaan financial technology ini akan cepat berkembang

di Kota Bukittinggi. Adapun Rumusan masalah dari penelitian ini adalah

bagaimana dampak financial technology terhadap perkembangan produk bank

syariah di kota Bukittinggi.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Dimana sumber data yang di dapat dari data sekunder. Teknik pengumpulan data

yaitu dengan cara dokumentasi, observasi, dan studi pustaka. Sedangkan teknis

analisis data yaitu menggunakan analisis deskriptif_yaitu dengan reduksi data,

penyajian data, dan menarik kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang penulis lakukan dapat

disimpulkan bahwa dengan adanya perusahaan financial technology ini membuat

bank ikut terpacu dan termotivasi untuk mengembangkan produknya. Disamping

itu bank syariah bisa bekerjasama dengan_perusahaan financial technology.

Seperti Bank BRIsyariah yang bekerjasama dengan perusahaan paytren dan Bank

Syariah Mandiri yang bekerjasama dengan Perusahaan Alami Fintek Syariah.

Kedua bank ini sama-sama mengalami peningkatan jumlah pendapatan dan juga

jumlah nasabah.

Kata Kunci: Financial Technology, Produk, Bank Syariah

Page 3: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, kebutuhan masyarakat Indonesia semakin hari kian

meningkat. Perkembangan zaman yang semakin maju, maka kebutuhan

sehari-hari akan terus bertambah. Sistem=keuangan pada dasarnya adalah

tatanan dalam perekonomian suatu negara yang memiliki peran, terutama

dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa di bidang keuangan oleh lembaga-

lembaga keuangan dan lembaga-lembaga penunjang lainnya.

Lembaga keuangan adalah suatu perusahaan yang usahanya bergerak di

bidang jasa keuangan. Artinya kegiatan yang_dilakukan oleh lembaga ini

akan selalu berkaitan dengan bidang keuangan, apakah penghimpunan dana,

menyalurkan, dan/atau jasa-jasa keuangan lainnya. Bila lembaga keuangan

tersebut disandarkan kepada syariah, maka menjadi lembaga keuangan

syariah. Lembaga keuangan syariah adalah suatu perusahaan yang usahanya

bergerak dibidang jasa keuangan yang_berdasarkan pada prinsip-prinsip

syariah. Prinsip syariah yaitu prinsip yang menghilangkan unsur-unsur yang

dilarang dalam islam, kemudian menggantikannya dengan lembaga keuangan

syariah yang merupakan sistem norma yang didasarkan ajaran islam.

Page 4: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

2

Lembaga yang merupakan organ masyarakat merupakan sesuatu yang

keberadaannya adalah untuk memenuhi_tugas sosial dan kebutuhan khusus

bagi masyarakat. Berbagai jenis lembaga_ada dan dikenal masyarakat yang

masing-masing mempunyai maksud dan tujuan dari tiap lembaga yang

bersangkutan.

Salah satu perkembangan teknologi di bidang keuangan adalah

financial technology (Fintech). Financial technology merupakan salah satu

inovasi dibidang financial yang mengacu_pada teknologi modern. Latar

belakang munculnya financial technology adalah ketika terjadi suatu masalah

dalam masyarakat yang tidak dapat dilayani oleh industri keuangan dengan

berbagai kendala.

Menurut Peraturan Bank Indonesia No.19/12/PBI/2017 tentang

penyelenggaraan teknologi finansial_menimbang bahwa perkembangan

teknologi dan sistem informasi terus melahirkan berbagai inovasi, khususnya

yang berkaitan dengan teknologi untuk memenuhi berbagai kebutuhan

masyarakat termasuk akses terhadap layanan finansial dan pemrosesan

transaksi.

Keberadaan financial technology yang semakin berkembang sehingga

muncul financial technology yang_berdasarkan syariah serta memudahkan

nasabah tentu saja akan berpengaruh terhadap lembaga keuangan syariah

formal seperti Bank syariah, BPR Syariah, BMT dan lembaga keuangan

syariah formal lainnya dimana transaksi pada lembaga keuangan syariah

Page 5: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

3

formal masih banyak menggunakan_bukti fisik dalam transaksinya dan belum

banyak menggunakan kemajuan teknologi yang semakin berkembang.

Sangat pesatnya perkembangan Financial technology terbukti dari

berkembangnya Financial technology diberbagai sektor mulai dari Start-Up

pembayaran, peminjaman (Lending), perencanaan keuangan (Personal

Finance), pembiayaan (Crowdfunding), financial technology lainnya. Konsep

Financial technology tersebut_mengadaptasi perkembangan teknologi yang

dipadukan dengan bidang finansial pada lembaga perbankan, sehingga

diharapkan dapat memfasilitasi proses transaksi keuangan yang lebih praktis,

modern, meliputi layanan keuangan berbasis digital yang saat ini telah

berkembang di Indonesia, yaitu payment channel system, digital banking,

online digital insurance, peer to peer (P2P) lending, serta crowd funding.

Penerapan Finansial Teknologi untuk meningkatkan efisiensi kegiatan

operasional dan mutu pelayanan_bank kepada nasabahnya, sebab

pemanfaatan Financial Technology tersebut sejalan dengan semakin

berkembangannya kebutuhan masyarakat akan layanan keuangan berbasis

online dan penggunaan media internet untuk akses data digital.

Karena kemudahan Financial Technology tersebut dapat membawa pula

ancaman bagi industri Perbankan_khususnya Perbankan Syariah dimana

dalam proses pinjam meminjam bank memberikan ketentuan-ketentuan

khusus pada nasabahnya dan proses administrasi perbankan yang terkenal

kaku dan berbelit yang membuat masyarakat lebih tertarik terhadap Financial

Technology. Maka dari itu bank syariah_diharapkan tidak hanya melakukan

Page 6: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

4

perkembangan pada bidang teknologinya saja sebagai instansi dibidang jasa

yang melayani nasabahnya, akan tetapi bank syariah harus dapat

meningkatkan portofolio pembiayaannya sebagai sumber pendapatan bagi

bank syariah. Dengan meningkatkan_portofolio pembiayaan maka akan

meningkatkan profit bagi bank syariah, kemudian dengan meningkatnya

profit tersebut maka akan memperluas kesempatan bagi bank syariah untuk

memiliki investasi jangka panjang yaitu dengan menggunakan Financial

technology pada proses layanannya.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan financial

technology di Indonesia terbagi kepada beberapa sektor, yaitu:

1) Financial Planning

2) lending

3) crowdfunding

4) aggregator

5) payment

6) financial technology lainnya

Perusahaan financial technology di Indonesia didominasi oleh sektor

pembayaran (payment) sebesar 42,22%, sektor pinjaman (lending) 17,78%,

sektor aggregator sebesar 12,59%, sektor perencanaan keuangan (financial

planning) sebesar 8,15%, sektor crowdfunding sebesar 8,15%, dan sektor

lainnya sebesar 11,11%.

Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 77 Tahun

2016 terdapat 164 perusahaan Financial Technology Lending yang sudah

terdaftar dan mendapat izin dari OJK. Sekitar 139 perusahaan lending sudah

terdaftar, 25 perusahaan berizin, 152 perusahaan konvensional dan 12

perusahaan sudah menerapkan prinsip syariah.

Page 7: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

3

Perkembangan Financial Technology pada masa sekarang ini, memiliki

dampak positif dan negatif. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan adalah

masih ada produk financial technology yang belum terdaftar di OJK atau

masih ilegal. Disebutkan, hingga akhir November 2019 Satuan Tugas

Waspada Investasi (SWI) menemukan lagi sebanyak 125 entitas yang

melakukan kegiatan fintech peer-to-peer (P2P) lending illegal yang tidak

terdaftar di OJK, sebelumnya pada Oktober 2019 ditemukan 133 entitas.

Sedangkan dampak positif yang ditimbulkan adalah dengan fasilitas

yang disediakan dapat mempermudah masyarakat dalam bertransaksi.

Dengan adanya fintech membuka peluang bagi masyarakat khususnya

masyarakat yang belum bisa dijangkau oleh layanan bank untuk melakukan

pinjaman berjangka tanpa agunan, namun dengan proses yang lebih mudah

dan cepat.

Melihat dua dampak di atas jika bank syariah tidak mampu berinovasi

dan memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan produk, maka produk-

produk bank syariah yang ada sekarang ini akan tertinggal jauh oleh lembaga

keuangan yang telah mengeluarkan financial technology yang

perkembangannya sangat cepat. Dalam hal ini terdapat dampak financial

technology terhadap bank syariah. Maka dari itu dalam penelitian ini akan

dibahas mengenai apakah ada dampak financial technology terhadap

pengembangan produk bank syariah.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin meneliti lebih

lanjut bagaimana dampak financial technology terhadap perkembangan

Page 8: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

4

produk bank syariah. Oleh karena itu judul yang peneliti ambil dalam

penelitian ini adalah bagaimana Dampak Financial Technology Terhadap

Perkembangan Produk Bank Syariah di Kota Bukittinggi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan pada latar belakang, identifikasi masalah yang

dapat penulis ambil adalah:

1. Dengan segala kemudahan pelayanan pada financial technology membuat

Bank Syariah menjadi terpacu untuk mengembangkan produk yang ada.

2. Semakin berkembangannya kebutuhan masyarakat akan layanan yang

lebih mudah di akses dan lebih cepat bergerak tanpa menunggu regulasi,

sementara bank syariah yang merupakan organisasi formal setiap

perubahan apapun akan menunggu regulasi. Kenyataan seperti ini

membuat financial technology memicu bank untuk bergerak lebih cepat.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, agar penulis mempunyai

arahan yang jelas serta tidak keluar dari pokok permasalahan, maka penulis

membatasi masalah dan lebih fokus tentang menganalisa Dampak Financial

Technology terhadap Perkembangan Produk Bank Syariah di Kota

Bukittinggi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada pengamatan latar belakang dan identifikasi masalah,

maka peneliti merumuskan masalah yang akan dibahas adalah bagaimana

Page 9: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

5

dampak Financial Techonology terhadap perkembangan produk pada Bank

Syariah di Kota Bukittinggi?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dampak perkembangan

financial technology terhadap pengembangan produk pada Bank Syariah di

Kota Bukittinggi.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai macam kegunaan

di antaranya:

1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai financial

technology yang ada di Bank Syariah serta sebagai persyaratan dalam

meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan S1 Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri

Bukittinggi.

2. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

wacana bagi pembaca tentang financial technology yang ada pada Bank

Syariah.

3. Bagi Akademisi

Sebagai bahan kajian bagi kalangan akademisi yang tertarik

membahas topik mengenai dampak financial technology terhadap

perkembangan produk Bank Syariah.

Page 10: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

6

G. Penjelasan Judul

Salah satu perkembangan teknologi di bidang keuangan adalah

financial technology (Fintech). Financial technology merupakan salah satu

inovasi dibidang financial yang mengacu pada teknologi modern. Keberadaan

financial technology yang semakin berkembang sehingga muncul financial

technology yang berdasarkan syariah serta memudahkan nasabah tentu saja

akan berpengaruh terhadap lembaga keuangan syariah formal.

Perkembangan financial technology pada masa sekarang ini, memiliki

dampak positif dan negatif. Melihat dua dampak di atas jika lembaga

keuangan syariah tidak mampu berinovasi dan memanfaatkan teknologi,

maka akan tertinggal jauh oleh lembaga keuangan yang telah mengeluarkan

financial technology yang perkembangannya sangat cepat.

Bukittinggi merupakan salah satu kota yang terbilang

perkembangannya sangat pesat, sehingga hal ini juga menyeret seluruh

sektor untuk berkembang, salah satunya di sektor perbankan. Pada awalnya di

kota Bukittinggi hanya terdapat bank konvensional, namun seiring

berjalannya waktu munculah inovasi-inovasi perbankan yaitu dengan lahirnya

Bank Syariah. Dan perkembangan Bank Syariah di Bukittinggi masih

terbilang lamban.

Berdasarkan penjelasan judul diatas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa peniliti akan menganalisis bagaimana dampak financial technology

ini terhadap perkembangan poduk bank syariah yang ada di Kota Bukittinggi.

H. Kajian Terdahulu

Page 11: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

7

Sebelum melakukan penelitian, maka penulis terlebih dahulu

mengamati dan mencermati penelitian terdahulu yang relevan.

1. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Yulia Prastika dengan judul

“Pengaruh Financial Technology Terhadap Profitabilitas Perbankan

Syariah (Studi Komparasi Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, Dan

Bank Mega Syariah Periode 2016-2018). Hasil Penelitian Menunjukkan

bahwa pada Bank Syariah Mandiri variabel ROA, ROE, NIM,

berpengaruh Positif dan Signifikan sesudah bekerjasama dengan Start-Up

Financial technology dan untuk BOPO berpengaruh Negatif dan

Signifikan. Untuk Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah variabel ROA,

NIM, BOPO tidak berpengaruh signifikan dimana untuk varibel ROE

berpengaruh negatif dan signifikan. Untuk Bank Mega Syariah variabel

ROA, ROE, NIM berpengaruh negarif dan signifkan sedangkan untuk

variabel BOPO berpengaruh positif dan signifikan.

2. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Wildan, dengan

judul Pengaruh Persepsi Kemudahan Pengguna, Efektivitas dan

Risiko Terhadap Minat bertransaksi menggunakan Financial

Technology. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Persepsi

Kemudahan Penggunaan memiliki nilai signifikan. Hal ini menunjukan

bahwa persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat bertransaski menggunakan financial

technology.. Deangan demikian variabel efektivitas berpengaruh positif

Page 12: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

8

dan signifikan terhadap minat bertransaksi menggunkan Financial

technology.

3. Ketiga, penelitian yang dialkukan oleh Johana Destiya dengan judul

Peluang dan Tantangan Financial Technology bagi Perbankan

Syariah di Indonesia (Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa terdapat

kekuatan pada financial technology, kelemahan pada financial

technology, peluang pada financial technology dari sisi bank syariah

mandiri, dan ancaman atau tantangan financial technology bagi bank

syariah mandiri. Dengan melihat dari keempat faktor-faktor tersebut,

maka terdapat strategi yang perbankan khususnya bank syariah mandiri

lakukan untuk tetap meningkatkan market share dan pendapatan.

berdasarkan uraian diatas, terlihat perbedaan penelitian yang

penulis lakukan dengan penelitian terdahulu. Dimana pada penelitian

terdahulu membahas tentang pengaruh dan peluang serta tantangan dalam

menggunakan financial technology. Sementara pada penelitian ini

membahas tentang Dampak Financial Technology terhadap Perkembangan

Produk pada Bank Syariah di Kota Bukittinggi.

Page 13: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perbankan Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Menurut Undang-Undang Nomor_10 Tahun 1998 tanggal 10

November tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan

usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

Pengertian lain bank adalah suatu lembaga keuangan yang usaha

pokoknya memberikan kredit serta jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran

dan peredaran uang.

Pengertian bank syariah atau bank Islam dalam bukunya Edy

Wibowo adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip

syariah Islam. Bank ini tata cara beroperasinya mengacu kepada

ketentuan-ketentuan al-Quran dan hadits.

Sedangkan menurut Sutan Remy Shahdeiny Bank Syariah adalah

lembaga yang berfungsi sebagai intermediasi yaitu mengerahkan dana dari

masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada

masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk pembiayaan tanpa

berdasarkan prinsip bunga, melainkan berdasarkan prinsip syariah.

Jadi penulis dapat menarik kesimpulan bahwa bank syariah adalah

bank yang operasionalnya menghimpun dana dari masyarakat dan

Page 14: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

10

menyalurkannya kepada masyarakat berupa pembiayaan dengan sistem

bagi hasil yang berdasarkan ketentuan-ketentuan syariat Islam.

2. Perkembangan Perbankan Syariah

Secara regulator, Bank Indonesia memberikan perhatian yang serius

dan bersungguh-sungguh dalam mendorong perkembangan perbankan

syariah. Semangat ini dilandasi oleh keyakinan bahwa perbankan syariah

akan membawa maslahat bagi peningkatan ekonomi dan pemerataan

kesejahteraan masyarakat. Pertama, bank syariah lebih dekat dengan sektor

riil karena produk yang ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan,

senantiasa menggunakan underlying transaksi sektor riil sehingga

dampaknya lebih nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Kedua,

tidak terdapat produk-produk yang bersifat spekulatif (gharar) sehingga

mempunyai daya tahan yang kuat dan teruji ketangguhannya dari direct hit

krisis keuangan global. Secara makro, perbankan syariah dapat

memberikan daya dukung terhadap terciptanya stabilitas sistem keuangan

dan perekonomian nasional. Ketiga, sistem bagi hasil (profit-loss sharing)

yang menjadi ruh perbankan syariah akan membawa manfaat yang lebih

adil bagi semua pihak, baik bagi pemilik dana selaku deposan, pengusaha

selaku debitur maupun pihak bank selaku pengelola dana.

Sampai dengan bulan Februari 2012, industri perbankan syariah

telah mempunyai jaringan sebanyak 11 Bank Umum Syariah (BUS), 24,

Unit Usaha Syariah (UUS), 155 BPRS dengan total jaringan kantor

mencapai 2.380 kantor yang tersebar di hampir seluruh penjuru nusantara.

Page 15: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

11

Total aset perbankan syariah mencapai Rp 149,3 triliun (BUS dan

UUS Rp 145,6 triliun dan BPRS Rp 3,7 triliun) atau tumbuh sebesar

51,1% dari posisi tahun sebelumnya. Industri perbankan syariah mampu

menunjukkan akselerasi pertumbuhan yang tinggi dengan rata-rata sebesar

40,2% pertahun dalam lima tahun terakhir (2007-2011), sementara rata-

rata pertumbuhan perbankan nasional hanya sebesar 16,7% pertahun. Oleh

karena itu, industri perbankan syariah dijuluki sebagai “the fastest growing

industry”.

Akselerasi pertumbuhan perbankan syariah yang jauh lebih tinggi

dari pertumbuhan perbankan nasional menjadi 4,0%. Jika tren

pertumbuhan yang tinggi industri perbankan syariah tersebut dapat

dipertahankan, maka porsi perbankan syariah diperkirakan dapat mencapai

15%-20% dala kurun waktu 10 tahun kedepan.

3. Dasar Hukum Bank Syariah

Dasar hukum yang melandasi adanya perbankan syariah dengan

adanya peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan

kegiatan usaha perbankan, yaitu:

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang

perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang

Perbankan, yang menyatakan dimana perbankan adalah segala sesuatu

yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan

usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Page 16: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

12

b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, yang menyatakan bahwa perbankan syariah adalah

segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha

syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses

dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

4. Karakteristik Bank Syariah

Bank syariah adalah bank yang berdasarkan antara lain, pada azas

kemitraan, keadilaan, transparansi dan universal serta melakukan kegiatan

usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah. Kegiatan bank syariah

merupakan implementasi dari prinsip ekonomi islam dengan karakteristik,

antara lain sebagai berikut:

a. Pelarangan riba dalam berbagai bentuknya;

b. Tidak mengenal konsep nilai waktu dari uang (time-value of money;)

c. Konsep uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas;

d. Tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang bersifat spekulatif;

e. Tidak diperkenankan menggunakan dua harga untuk satu barang;

f. Tidak diperkenankan dua transaksi dalam satu akad.

Bank syariah beroperasi atas dasar konsep bagi hasil. Bank syariah

tidak menggunakan bunga sebagai alat untuk memperoleh pendapatan

maupun membebankan bunga atas penggunaan dana dan pinjaman karena

bunga merupakan riba yang diharamkan. Berbeda dengan bank non-syariah,

bank syariah tidak membedakan secara tegas antara sektor moneter dan

Page 17: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

13

sektor riil sehingga dalam kegiatan usahanya dapat melakukan transaksi-

transaksi sektor riil, seperti jual beli dan sewa menyewa.

Belakangan ini para ekonom Muslim telah mencurahkan perhatian

besar guna menemukan cara untuk menggantikan sistem bunga dalam

transaksi perbankan dan keuanganyang lebih sesuai dengan etika islam.

Perbankan Syariah didirikan didasarkan pada alasan filosofis maupun

praktik.

Suatu transaksi sesuai dengan prinsip syariah apabila telah

memenuhi seluruh syarat berikut ini:

a. Transaksi tidak mengandung unsur kezdaliman;

b. Bukan riba;

c. Tidak membahayakan pihak sendiri atau pihak lain;

d. Tidak ada penipuan (gharar);

e. Tidak mengandung materi-materi yang diharamkan;

f. Tidak mengandung unsur judi (maisyir).

5. Prinsip-Prinsip Dasar Operasional Bank Syariah

Allah swt mewajibkan kepada umatnya untuk tolong menolong

dalam segala bentuk dan macam hal yang membawa kepada kemaslahatan

duniawi dan ukhrawi, serta mewajibkan kepada umatnya untuk tolong

menolong sebagai upaya untuk dapat menghindarkan bencana duniawi dan

ukhrawi. Sebagai umat manusia harus saling tolong menolong dalam hal

kebaikan. Seperti bank syariah yang operasionalnya ditujukan untuk

mencapai kesejahteraan dan kemaslahatan umat dan menjadi lembaga

Page 18: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

14

intermeditiary antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yag

kekurangan dana.

Hubungan ekonomi berdasarkan syariah Islam tersebut ditentukan

oleh hubungan aqad yag terdiri dari lima konsep dasar aqad. Kelima

konsep tersebut ialah:

a. Prinsip Simpanan Murni (al-Wadiah)

Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan oleh

Bank Islam untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang

kelebihan dana untuk menyimpan dananya dalam bentuk al-Wadiah.

Fasilitas al-Wadiah biasa diberikan untuk tujuan investasi guna

mendapatkan keuntungan seperti halnya tabungan dan deposito. Dalam

dunia perbankan konvensional al-wadiah identik dengan giro.

b. Bagi Hasil (Syirkah)

Prinsip ini adalah suatu konsep yang meliputi tata cara pembagian

hasil usaha antara penyedia dan pengelola dana. Pembagian hasil usaha

ini dapat terjadi antara bank dan penyimpan dana maupun antara bank

dengan nasabah penerima dana. Bentuk produk yang berdasarkan

prinsip ini adalah mudharabah dan musyarakah. Prinsip mudharabah ini

dapat digunakan sebagai dasar baik produk pendanaan (tabungan dan

deposito) maupun pembiayaan, sedangkan musyarakah lebih banyak

untuk pembiayaan dan penyertaan.

c. Prinsip Jual Beli (At-Tijarah)

Page 19: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

15

Prinsip ini merupakan suatu konsep yang menerapkan tata cara

jual beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang

dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank dalam

melalukan pembelian barang atas nama bank. Bank menjual barang

tersebut kepada nasabah dengan sejumlah harga beli ditambah

keuntungan (margin). Implikasinya dapat berupa: Murabahah,

Salam, dan Istishna.

d. Prinsip Sewa (Al-Ijarah)

Prinsip ini secara garis besar terdiri dari dua jenis. Pertama,

ijarah (sewa murni) seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat

produk lainnya. Secara teknik bank dapat membeli dahulu barang

yang dibutuhkan oleh nasabah, kemudian barang tersebut disewakan

dalam waktu yang telah disepakati oleh nasabah. Kedua, bai al-

takjiri atau ijarah muntahiya bitamlik, yang merupakan

penggabungan sewa dan beli dimana penyewa mempunyai hak untuk

memiliki barang pada akhir masa sewa.

e. Prinsip Jasa / Fee (Al-Ajr Walumullah)

Prinsip ini meliputi seluruh layanan non pembiayaan yang

diberikan bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara

lain: Bank Garansi, Kliring, Inkaso, Jasa, Transfer dan lain-lain.

6. Produk-Produk Bank Syariah

a. Penyaluran Dana

1. Prinsip Jual Beli (Ba’i)

Page 20: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

16

Jual beli dilaksanakan karena adanya pemindahan

kepemilikan barang. Keuntungan bank disebutkan di depan dan

termasuk harga dari harga yang dijual. Terdapat tiga jenis jual beli

dalam pembiayaan konsumtif, modal kerja dan investasi dalam

bank syariah, yaitu:

a. Ba’i al-Murabahah yaitu jual beli dengan harga asal ditambah

keuntungan yang disepakati antara pihak bank dengan nasabah,

dalam hal ini bank menyebutkan harga barang kepada nasabah

yang kemudian bank memberikan laba dalam jumlah tertentu

sesuai dengan kesepakatan.

b. Ba’i As-Salam dalam jual beli ini nasabah sebagai pembeli dan

pemesan memberikan uangnya di tempat akad sesuai dengan

harga barang yang dipesan dan sifat barang telah disebutkan

sebelumnya.

c. Ba’i al-Istishna’ merupakan bagian dari Ba’i As-Salam namun

Ba’i al-Istishna’ digunakan dalam bidang manufaktur. Seluruh

ketentuan Ba’i al-Istishna’ mengikuti Ba’i As-Salam namun

pembayaran dapat dilakukan beberapa kali pembayaran.

2. Prinsip Sewa (Ijarah)

Ijarah adalah kesepakatan pemindahan hak guna atas barang

atau jasa melalui sewa tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atau

barang yang disewa. Dalam hal ini bank menyewakan peralatan

Page 21: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

17

kepada nasabah dengan biaya yang telah ditetapkan secara pasti

sebelumnya.

3. Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)

Dalam prinsip ini terdapat dua macam produk yaitu:

a. Musyarakah yaitu salah satu produk bank yang mana terdapat

dua pihak ataulebih yag bekerja sama untuk meningkatkan aset

yang dimiliki bersama dimana seluruh pihak memadukan

sumber daya yang mereka miliki baik berwujud maupun tidak

berwujud.

b. Mudharabah adalah kerja sama dua orang atau lebih di mana

pemilik modal memberikan mempercayakan sejumlah modal

kepada pengelola dengan perjanjian pembagian keuntungan.

b. Penghimpun Dana

Produk penghimpunan dana pada bank syariah meliputi giro,

tabungan, dan deposito. Prinsip yang diterapkan dalam bank syariah

yaitu:

a. Prinsip Wadiah

Penerapan prinsip wadiah yang dilakukan adalah wadiah

yad dhamanah yang diterapkan pada rekening produk giro.

Berbeda dengan wadiah yad amanah, dimana pihak yang dititipi

(bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia

boleh memanfaatkan harta titipan tersebut. Sedangkan pada

Page 22: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

18

wadiah amanah harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang

dititipi.

b. Prinsip Mudharabah

Dalam prinsip mudharabah, penyimpan atau deposan

bertindak sebagai pemilik modal sedangkan bank bertindak

sebagai pengelola. Dana yang tersimpan kemudian oleh bank

digunakan untuk melakukan pembiayaan, dalam hal ini apabila

bank menggunakannya untuk pembiayaan mudharabah, maka

bank bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin terjadi.

c. Jasa Perbankan

Selain melakukan kegiatan menghimpun dan menyalurkan

dana, bank juga dapat memberikan jasa kepada nasabah dengan

mendapatkan imbalan berupa sewa atau keuntungan, jasa tersebut

antara lain:

a. Sharf (Jual Beli Valuta Asing)

Yaitu jual beli mata uang yang tidak sejenis namun harus

dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank mengambil

keuntungan untuk jual beli jasa tersebut.

b. Ijarah (Sewa)

Kegiatan ijarah ini adalah menyewakan simpanan (safe

deposit box) dan jasa tata laksana administrasi dokumen

(custodian), dalam hal ini bank mendapatkan imbalan sewa dari

jasa tersebut.

Page 23: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

19

B. Financial Technology (Fintech)

1. Pengertian Financial Technology

Financial Technology (Financial technology) memiliki arti dan

pengertian yang luas. Sebuah lembaga riset NDRC (The National

Digital Research Centre) menyebutkan bahwa financial technology

adalah sebuah istilah untuk inovasi dalam jasa finansial, dimana

teknologi adalah kuncinya. Sementara menurut mantan Gubernur Bank

Indonesia Agus DW Martowardojo dalam sambutannya di acara

Indonesia Financial technology di acara Indonesia Financial technology

Festival and Conference 2016, di Jakarta mengatakan bahwa Financial

technology merupakan layanan keuangan yang berbasis teknologi

informasi seperti big data, cloud computing, dan distributed ledger

system.

Sementara menurut PWC pengertian Financial Technology

adalah segmen dinamis di persimpangan antara sektor jasa keuangan

dengan teknologi dimana start-up yang berfokus pada teknologi dan

merupakan pandangan pasar baru berinovasi pada produk dan layanan

yang saat ini disediakan oleh industri jasa keuangan tradisional.

Menurut Catradiningrat financial technology adalah entitas yang

memadukan teknologi dengan fitur jasa keuangan sehingga menjadi

creative discruption di pasar keuangan karena merubah tatanan yang

berlaku.

Page 24: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

20

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan Financial

Technology (Financial technology) adalah suatu inovasi baru di jasa

keuangan yang mengadaptasi perkembangan teknologi untuk

mempermudah pelayanan keuangan dan sistem keuangan agar lebih

efisien dan efektif.

Financial Technology Syariah (Financial technology Syariah)

adalah penyelenggaraan jasa keuangan berdasarkan prinsip syariah.

Prinsip syariah yang dimaksud adalah aturan perjanjian berdasarkan

hukum islam tanpa adanya Riba, Gharar, Masyir, Tadlis, dan Dharar.

2. Dasar Hukum

Dasar hukum yang melandasi adanya Financial Technology

terdapat pada peraturan bank indonesia dan otoritas jasa keuangan

sebagai berikut:

a. Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/40/PBI/2016 tentang

Penyelenggaraan Pemprosesan Transaksi Pembayaran yang

menyatakan bahwa perkembangan teknologi dan sistem keuangan

informasi terus melahirkan berbagai inovasi, khususnya yang

berkaitan dengan Financial Teknology dalam rangka memenuhi

kebutuhan masyarakat, termasuk dibidang jasa sistem pembayaran,

baik dari sisi instrument, penyelenggara, mekanisme, maupun

infrastruktur penyelengaraan pemprosesan transaksi pembayaran.

b. Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 tentang

Penyelenggaraan Financial Teknology yang menyatakan Financial

Page 25: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

21

Teknology adalah penggunaan teknologi dalam sistem keuangan

yang menghasilkan produk, layanan, teknologi, dan/atau model

bisnis baru serta dapat berdampak pada stabilitas moneter, stabilitas

sistem keuangan, dan/atau efisiensi, kelancaran, keamanan, dan

keandalan sistem pembayaran.

c. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 tentang

Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi

yang menyatakan Layanan pinjam meminjam uang berbasis

teknologi informasi adalah penyelenggaraan jasa keuangan untuk

mempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima dalam rangka

melakukan perjanjian pinjam-meminjam dalam mata uang rupiah

secara langsung melalui sistem elektronik dengan menggunakan

jaringan internet.

d. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor

13/POJK.02/2018 tentang Inovasi Keuangan Digital Di Sektor Jasa

Keuangan yang menyatakan Inovasi Keuangan Digital adalah

aktivitas pembaruan proses bisnis, model bisnis, dan instrumen

keuangan yang memberikan nilai tambah dari sektor jasa keuangan

dengan melibatkan ekosistem digital.

Selain itu, secara praktik dasar hukum tentang financial

technology telah diatur dalam :

1. Fatwa DSN-MUI No. 117/DSN-MUI/IX/2018 tentang Pembiayaan

Teknologi Informasi Berbasis Syariah

Page 26: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

22

2. Fatwa DSN-MUI No.116/DSN-MUI/IX/2017 tentang Uang

Elektronik Syariah.

3. Perkembangan Financial Technology

Perkembangan financial technology di Indonesia yang merupakan

negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara dan keempat di dunia

merupakan pasar bagi financial technology. Menurut Indonesia’s

Financial technology Assosiation (IFA) jumlah pemain financial

technology di Indonesia tumbuh 78% pada tahun 2016. Kehadiran

financial technology di Indonesia diperkuat dengan momentum

pertambahan jumlah konsumen kelas menengah atas yang diprediksi

oleh Boston Consulting Group (BCG) akan melonjak dar 74 juta orang

pada 2013 menjadi 141 juta orang pada tahun 2020. Kelompok

masyarakat ini secara sosial ekonomi akan mulai menggunakan uang

antara lain untuk kebutuhan rumah tangga, kendaraan dan layanan

keuangan.

Brodjonegoro memaparkan tiga prioritas pembangunan yang

dapat digerakkan melalui pemanfaatan financial technology, yang

terdiri dari:

a. Mobilisasi modal untuk meningkatkan aktifitas ekonomi kelompok

masyarakat yang kurang terlayani seperti Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) dan UKM;

Page 27: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

23

b. Mobilisasi dana yang ada di masyarakat untuk membiayai

infrastruktur dasar seperti sanitasi dan listrik;

c. Mobilisasi dana untuk mendorong pembangunan infrastruktur yang

berkelanjutan, seperti pembiayaan inovasi penting untuk

meningkatkan produksi pertanian dan perikanan.

Perkembangan Financial Technology syariah ditandai dengan

kemunculan financial technology serta menjadi salah satu bukti

perkembangan teknologi berbasis digital dimana merupakan inovasi

baru dan berdampak pada semua kegiatan ekonomi. Tujuan dari adanya

financial technology harus selaras dengan tujuan dari transaksinya

untuk mendatangkan dan memelihara kemaslahatan (kebaikan)

sekaligus menghindari kemafsadatan (kerusakan) baik di dunia maupun

akhirat.

Menyadari besarnya potensi pangsa pasar muslim di dunia,

starup financial technology tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan

membangun financial technology syariah. Financial technology syariah

memiliki criteria khusus diantaranya tidak mengandung unsure riba,

gharar (penipuan), mudharat (efek negatif), dan jahalah (tidak ada

transparansi) antara penjual dan pembeli.

Diawali oleh startup financial technology pertama Beehive di

Dubai pada tahun 2004. Financial technology yang mendapatkan

sertifikat syariah pertama kali di dunia ini menyediakan pembiayaan

murah untuk UMKM yang menggunakan pendekatan peer to peer

Page 28: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

24

lending marketplace. Di Asia Tenggara, di tahun 2016 Finetch asal

singapura, Kapital Boost, telah mendapatkan_sertifikat kepatuhan

syariah dari financial Shariah Advisory Consultancy (FSAC) Singapura

dan dinamakan sebagai The First Islamic SME Crowdfunding Platform.

Financial technology Syariah pertama_yang mendapatkan

sertifikat halal MUI di Indonesia adalah Paytern di tahun 2017.

Meskipun Financial technology syariah mulai berkembang tetapi

jumlah financial technology konvensional masih jauh lebih banyak

dibandingkan dengan finetch syariah.

Teknologi financial saat ini masih didominasi oleh teknologi

financial konvensional, menurut data yang dipublikasikan dalam situs

resmi OJK per Juni 2019 terdapat 113 perusahaan penyelenggara

layanan teknologi financial yang mendapatkan izin OJK, yang mana

lebih dari setengah bagiannya adalah layanan berbasisi konvensional.

Layanan teknologi financial tersebut perlahan-lahan masuk ke sisitem

keuangan syariah. Hal ini diuktikan dengan bermunculannya stratup

yang menjalankan bisnisnya berdasarkan prinsip syariah dan sudah

terdaftar di OJK dan DSN-MUI.

Dengan begitu tentu sangat penting bagi para startup yang

menjalankan sistem bisnis berdasarkan syariah untuk menerapkan

ketentuan-ketentuan syariah mulai dari produk yang ditawarkan, akad

yag akan digunakan sampai rukun serta batasan hukumnya sesuai

Page 29: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

25

ketentuan fatwa dan tidak bertentangan dengan prinsip perlindungan

konsumen.

MUI mengeluarkan fatwa untuk menjawab keraguan para

konsumen atau pengguna transaksi bisnis teknologi financial dalam

memahami ketentuan dan batasan hukum yang menjadi landasan

kesyariahan dari produk yang ditawarkan oleh starup di Indonesia.

4. Jenis-Jenis Financial Technology

Secara umum layanan keuangan berbasis digital yang saat ini

telah berkembang_di Indonesia dapat dibedakan kedalam beberapa

kelompok, yaitu:

a. Payment Channel/System

Merupakan layanan elektronik yang berfungsi menggantikan

uang kartal dan uang giral sebagai alat pembayaran, antara lain

pembayaran dengan menggunakan kartu dan e-money. Disamping itu

terdapat jenis alat pembayaran elektronik antara lain yang telah

digunakan sebagian masyarakat dunia, yaitu sistem pembayaran

berbasi kriptolografi (Blokchain) seperti Bitcoin.

b. Digital Banking

Merupakan layanan perbankan yang memanfaatkan teknologi

digital untuk_memenuhi kebutuhan para nasabah. Masyarakat di

indonesia sudah cukup lama mengenal perbankan elekronik seperti

ATM, internet banking, mobile banking, SMS banking, phone

banking, dan vidio banking. Selain itu beberapa bank juga telah

Page 30: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

26

meluncurkan layanan keuangan tanpa kantor (Branchless Banking)

sesuai kebijakan OJK dengan nama Layanan Keuangan Tanpa

Kantor dalam rangka Keuangan Inklunsif (laku pandai) yang

utamanya ditunjukan kepada masyarakat yang belum memiliki akses

ke perbankan.

c. P2P Lending

Peer to peer (P2P) Lending adalah layanan keuangan yang

memanfaatkan teknologi digital untuk mempertemukan antar pihak

yang membutuhkan_pinjaman dan pihak yang bersedia memberikan

pinjaman. Layanan ini biasanya menggunakan website.

d. Online/Digital Insurance

Adalah layanan asuransi bagi nasabah dengan memanfaatkan

teknologi digital. Beberapa perusahaan asuransi, menerbitkan polis, dan

menerima laporan klaim. Disamping itu, banyak pula perusahaan yang

menawarkan jasa perbandingan premi (digital consultant) dan juga

keagenan (digital marketer) asuransi melalui website atau mobile

aplication.

e. Crowdfunding

Adalah kegiatan pengumpulan dana melalui website atau

teknologi digital lainnya untuk tujuan investasi maupun sosial.

5. Financial Technology Pada Perbankan Syariah

Finansial technology telah membantu bank syariah dalam

kecepatan dan akurasi dalam memproses data operasi bisnis dan

Page 31: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

27

pemasaran produk. Penerapan sistem informasi sangat berpengaruh

pada industri perbankan, dimana penerapan sistem pada perbankan

mempunyai dampak yang luar biasa mengingat industri perbankan

merupakan salah satu industri yang paling tinggi tingkat

ketergantungannya pada aktivitas-aktivitas pengumpulan, pemprosesan,

analisa dan penyampaian laporan (informasi) yang diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan nasabah.

Persaingan antar bank ditandai oleh beberapa faktor pokok:

himpunan produk dan layanan yang ditawarkan kepada nasabah, dan

lokasi layanan, baik dalam bentuk kantor cabang dan kas atau ATM

saja. Layanan jasa keuangan di dunia sedang bergerak ke arah

konvergensi di antara keempat jenis produk tersebut.

Tantangannya adalah dukungan teknologi perbankan di meja

service representative yang dapat digunakan untuk memadukan semua

layanan jasa perbankan ini dan meraciknya secara individual untuk para

nasabah yang memerlukan layanan perbankan tersebut.

Meningkatkan pelayanan pelanggan merupakan suatu usaha

untuk menembus batasan-batasan ruang dan waktu yang hanya dapat

dilakukan dengan bantuan teknologi komputer dan telekomunikasi.

Pada saat yang bersangkutan untuk bersaing dengan bank-bank lain,

terutama dalam usahanya untuk menciptakan suatu produk pelayanan

yang lebih murah, lebih baik, dan lebih cepat. Berikut dijelaskan

beberapa teknologi layanan perbankan, antara lain:

Page 32: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

28

a. Mobile Banking

Mobile banking adalah layanan_perbankan yang dapat diakses

langsung melalui jaringan telepon seluler/handphone GSM (Global

For Mobile Communication) atau CDMA.

Istilah Mobile Banking dianggap berkaitan erat dengan

pengertian berikut yang disingkat dengan M-Banking. Fasilitas

perbankan melalui komunikasi bergerak seperti handphone. Dengan

penyediaan fasilitas yang hampir sama dengan ATM kecuali

mengambil uang cash. Arti istilah SMS Banking merupakan layanan

yang disediakan Bank menggunakan sarana SMS untuk melakukan

transaksi keuangan dan permintaan informasi keuangan, misalnya

cek saldo, mutasi rekening dan sebagainya.

b. Internet Banking

Menurut Bank Indonesia, Internet Banking merupakan salah

satu pelayanan jasa Bank yang memungkinkan nasabah untuk

memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan melakukan

transaksi perbankan melalui jaringan internet.

Menurut Turban Internet Banking adalah perbankan yang

menggunakan internet yang memungkinkan dilakukannya

pembayaran tagihan, mendapatkan pinjaman dari bank, atau

melakukan transfer antar rekening.

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa Internet Banking adalah salah satu jasa layanan

Page 33: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

29

bank melalui jaringa internet yang memungkinkan nasabah untuk

mendapatkan jasa dan layanan perbankan_seperti memperoleh

informasi dan melakukan transaksi perbankan.

c. Phone Banking

Layanan Phone Banking merupakan jasa yang disediakan bank

untuk melakukan transaksi, antara lain:

1) Transaksi dimana dapat dilakukan selama waktu tertentu melalui

phone banking dengan bantuan seorang anggota karyawan Bank

yang menerima instruksi dengan menggunakan telepon;

2) Transaksi dimana dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan jasa otomatis dengan menggunakan telepon oleh

nasabah tanpa bantuan staf bank;

3) Transaksi yang lainnya yang dapat disediakan oleh bank dari

waktu ke waktu.

d. Automated Teller Machine (ATM)

Terminal elektronik yang disediakan lembaga keuangan atau

perusahaan lainnya membolehkan nasabah untuk melakukan

penarikan tunai dari rekening simpanannya di bank, melakukan

setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.

e. Debit (or check) Card

Kartu yang digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale

(POS) yang memungkinkan pelanggan memproleh dana yang

langsung didebet (diambil) dari rekening banknya.

Page 34: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

30

f. Direct Deposit

Salah satu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh organisasi

(misalnya pemberi kerja atau instansi pemerintah) yang membayar

sejumlah dana (misalnya gaji atau pensiun) melalui_transfer

elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah.

6. Faktor yang Mendorong Perkembangan Industri Fintech antara

lain:

a. Perubahan pola pikir konsumen

Konsumen di era sekarang ini cenderung menginginkan segala

sesuatu yang mudah dan cepat yang pada akhirnya mereka tidak

bergantung pada institusi keuangan konvensional yang terlampau

ketat dalam aturan-aturan (Industri perbankan, asuransi dan lain-

lain).

b. Kemajuan dunia digital dan perangkat smartphone

Teknologi yang memungkinkan siapa saja memiliki perangkat

mobile yang canggih dan melakukan transksi melalui perangkat

tersebut.

c. Perubahan trend yang sangat cepat

Inovasi dan adaptasi harus dilakukan secara terus menerus. Ini

mendorong terjadinya percepatan dalam perubahan trend.

d. Menurunnya loyalitas terhadap institusi atau merk.

Page 35: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

31

Generasi milenial mampu menyerap pengetahuan dengan cepat

dan mereka lebih berhati-hati terhadap tawaran-tawaran produk/jasa

yang tersedia.

e. Akses yang semakin mudah

Transaksi antar negara bisa dilakukan dimana saja dan kapan

saja melalui perangkat mobile. Ini sangat membantu perkembangan

indutri kreatif berbasis teknologi untuk membuka pasar yang luas.

f. Penawaran produk/jasa keuangan yang lebih menguntungkan

Industri fintech menawarkan berbagai produk dan keuntungan

dalam menarik konsumen.

g. Kebijakan yang mendukung

Dukungan kebijakan strategis dari otoritas keuangan merupakan

kunci penting untuk mendorong dan memajukan industri fintech.

7. Dampak Financial Technology

Terdapat beberapa dampak perkembangan financial technology

terhadap para pelaku usaha, yaitu diantara sebagai berikut:

a. Kemudahan Pembayaran

Dengan kehadiran berbagai layanan yang lahir dari

perkembangan teknologi financial, pola transaksi jual beli antara

penjual dan pembeli menjadi lebih mudah. Pembeli tidak perlu lagi

menggunakan jasa perbankan dan bisa langsung membayar dengan

aplikasi tertentu yang digunakan bersama.

b. Kemudahan Mendapatkan Modal

Page 36: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

32

Salah satu aplikasi financial technology yang bisa

dimanfaatkan oleh para pelaku usaha adalah modalku. Aplikasi ini

memungkinkan para pebisnis untuk_mendapatkan pinjaman tanpa

agunan dalam jumlah yang fantastis. Bagi para pelaku usaha yang

tidak memiliki akses ke layanan jasa perbankan tunggu.

c. Pasar yang Lebih Luas

Dengan metode pembayaran yang lebih beragam, potensi

keuntungan yang dapat diraup oleh pelaku bisnis tentu lebih besar.

Salah satu penyebabnya adalah pasar yang dijangkau lebih luas.

Masyarakat yang tidak memiliki akun bank bisa saja menggunakan

layanan teknologi financial untuk melunasi transaksi tersebut.

Page 37: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan studi pustaka yang diperoleh dari berbagai sumber.

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang dilakukan secara ilmiah sesuai dengan kondisi

yang terjadi di lapangan tanpa adanya rekayasa dan jenis data yang

dikumpulkan berupa data deskriptif.

B. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai dari Bulan September 2020 sampai penelitian ini

dimunaqasahkan.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dari penelitian ini hanya menggunakan satu jenis

data dalam membantu masalah yang di teliti yaitu:

a. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dari

instansi terkait). Data sekunder adalah jenis data dalam bentuk yang sudah

jadi melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan dari berbagai

organisasi atau perusahaan termasuk majalah yang dikeluarkan dan

lembaga-lembaga lainnya yang berkaitan dengan masalah yang penulis

teliti.

Page 38: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

34

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari

menganalisis buku-buku, dokumentasi, hasil penelitian, dan surat kabar

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah:

a. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, agenda, brosur dan

selebaran. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data tertulis dan

catatan yang mempunyai ketertarikan dengan pemasalahan yang diteliti.

Dalam hal ini penulis mengumpulkan data dokumen-dokumen tertulis

yang diperoleh dari bahan pustaka buku-buku serta literatur-literatur

lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang berkaitan dengan penelitian

dan internet yang mendukung penelitian penulis.

b. Observasi

Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik

secara langsung maupu tidak langsung dengan melibatkan semua indera (

penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau dan perasa) untuk

memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. Dalam

penelitian ini, pengamatan yang dilakukan dengan melihat buku-buku dan

jurnal yang berkaitan dengan masalah yang sedang peneliti teliti.

c. Studi Pustaka

Page 39: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

35

Studi pustaka dilakukan untuk memperkaya pengetahuan mengenai

berbagai konsep yang akan digunakan sebagai dasar atau pedoman dalam

proses penelitian. Peneliti menggunakan studi pustaka dalam teknik

pengumpulan data. Studi pustaka dalam teknik pengumpulan data ini

merupakan jenis data sekunder yang membantu proses penelitian, yaitu

dengan mengumpulkan informasi yang terdapat dalam artikel, jurnal, surat

kabar maupun karya ilmiah dari peneliti sebelumnya.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari observasi, dengan cara mengorganisasikan data ke

dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, menyusun ke dalam pola,

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan

agar mudah dipahami.

Analisis deskriptif dilakukan menggunakan data kualitatif yang

dikumpul dari pengamatan dan telaah pustaka. Data yang muncul berupa data-

data yang tertulis maupun lisan orang atau prilaku yang diamati dan diproses

melalui catatan, kemudian disusun dalam teks perluasan. Data-data yang

diperoleh akan dianalisis dengan beraturan yang terdiri :

1. Reduksi data

Yaitu proses berfikir sensitive yang memerlukan kecerdasan,

keluasan, dan kedalaman wawasan yang tinggi, mereduksi data sama

dengan merangkum, memelih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-

hal yang penting dan dicari tema serta , polanya dengan demikian data yang

Page 40: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

36

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah peneliti mengumpulkan data selanjutnya.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah menyajikan

data dan bentuk data yang disajikan nantinya akan berupa teks naratif.

3. Menarik Kesimpulan

Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan, kesimpulan yang

ditarik masih bersifat sementara, kesimpulan ini diperoleh dari reduksi dan

penyajian data. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan-

temuan baru yang belum pernah ada, temuan ini berupa deskripsi yang

sebelumnya masih remang-remang sehingga nantinya akan lebih jelas.

Page 41: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Bank BRIsyariah

a. Sejarah Berdirinya Bank BRIsyariah KCP Bukittinggi

Berawal dari akuisisi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007. Setelah mendapatkan

izin_usaha dari Bank Indonesia melalui surat No.

10/67/Kep.GBI/DPG/2008 pada 16 Oktober 2008 BRI syariah resmi

beroperasi pada 17 November 2008 dengan nama PT Bank BRIsyariah

dan seluruh kegiatan usahanya_berdasarkan prinsip syariah islam.

Pada 19 Desember 2008, Unit Usaha Syariah PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk melebur ke dalam PT Bank BRIsyariah. Proses

spin off tersebut berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009 dengan

penandatangan yang dilakukan_oleh Sofyan Basir selaku Direktur

Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Ventje Rahardjo

selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah.

Melihat semakin berkembangnya kegiatan perbankan di Indonesia

maka didikirikanlah PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang

Padang yang kemudian pada_Minggu, 02 Desember 2012 pembukaan

Kantor Cabang Pembantu yang didirikan di salah satu kota terdapat di

Provinsi Sumatera Barat yakni Kota Bukittinggi. Sedangkan pertama

Page 42: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

38

kali operational lifept. Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang

Bukittinggi dimulai pada Senin, 03 Desember 2012.

Dilihat dari lokasi kota Bukittinggi merupakan sebuah lokasi yang

sangat strategis untuk_melaksanakan kegiatan perbankan karena

termasuk pusat wisata di Provinsi Sumatera Barat. Selain itu tingkat

pendapatan penduduk juga cenderung lebih tinggi dibandingkan daerah

lainnya. Walaupun jumlah lembaga Perbankan Syariah yang berdiri di

daerah tersebut akan menjadi tantangan dalam mewujudkan

keinginannya dalam menjadi sebuah Kantor Cabang.

b. Visi dan Misi BRIsyariah

1) Visi

Menjadi Bank Ritel modern terkemuka dengan ragam layanan

finansial_sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah

untuk kehidupan lebih bermakna.

2) Misi

a) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam

kebutuhan finansial nasabah.

b) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

c) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun

dan dimana pun.

d) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas

hidup dan menghadirkan ketentaraman pikiran.

Page 43: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

39

c. Layanan Bank BRIsyariah

1) SMS Banking

Dengan hanya mengetikkan SMS dan mengirimkan ke

3338, transaksi perbankan semakin mudah dilakukan kapan pun da

dimana saja. smsBRIS (smsBanking BRIS) adalah fasilitas layanan

perbankan bagi nasabah tabungan BRIS yang memudahkan kita

untuk_melakukan isi ulang pulsa, bayar tagihan, transfer sampai

pembayaran zakat, infaq, sedekah.

2) Mobile banking

MobileBRIS adalah layanan yang memungkinkan nasabah

memperoleh informasi perbankan dan melakukan komunikasi serta

transaksi perbankan melalui perangkat yang bersifat mobile seperti

telepon seluler/handphone menggunakan media menu pada aplikasi

mobileBRIS dengan menggunakan media jaringan internet pada

handphone_yang dikombinasikan dengan media Short Massage

Service (SMS) secara aman dan amanah.

3) Internet Banking

Internet Banking BRIsyariah adalah fasilitas layanan transaksi

perbankan melalui_jaringan internet yang dapat diakses selama 24

jam, kapan pun dan dimanapun nasabah berada menggunakan

Personal Computer, Laptop, Notebook, atau Smartphone.

4) Cash Management System

Page 44: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

40

Cash Management System adalah salah satu produk unggulan

BRIsyariah, dalam rangka mengusung visinya sebagai bank ritel

modern yang terkemuka. Produk yang disegmentasikan bagi nasabah

dan monitoring arus kas korporat. CMS BRIsyariah iB sebagai

layanan elektronik yang menyajikan layanan berupa transaksi

finansial, antara lain_transfer antar rekening BRIsyariah atau ke

rekening bank lain, elektronik payroll systems, pembayaran tagihan

hingga sistem laporan pembayaran dan non finansial (informasi

saldo, laporan historis transaksi, dan download sebagai media

penyajian laporan keuangan).

2. Bank Syariah Mandiri (BSM)

a. Sejarah berdirinya Bank Mandiri Syariah (BSM) KC Bukittinggi

Lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 7

Tahun 1992 tentang perbankan. Pada bulan November 1998 telah

memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah

di Indonesia. Undang-undang tersebut memungkinkan bank beroperasi

sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus

syariah.

Bank Mandiri melakukan konsolisasi serta membentuk Tim

Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan

untuk mengembangkan layanan perbankan syariah dikelompok

perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No

Page 45: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

41

10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani

transaksi syariah (dual banking system).

Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Bukittinggi salah satu bank

syariah yang beroperasi di Indonesia, bank ini telah beroperasi sejak

tahun 2003 sampai sekarang. Bank Syariah Mandiri KC Bukittinggi

hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan

idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan

operasionalnya. Selain_meningkatkan pengetahuan berekonomi

masyarakat, Bank Syariah Mandiri KC Bukittinggi juga meningkatkan

pengetahuan spiritual masyarakat dengan menjadi promotor dalam

mengadakan acara-acara keagaman. Bank Syariah Mandiri Bukittinggi

juga bekerjasama dengan SMA di Bukittinggi agar para guru memberi

tugas rumah untuk mempelajari tentang perbankan syariah.

Seiring berjalannya waktu, Bank Syariah Mandiri KC Bukittinggi

terus mengalami perkembangan dan kemajuan, baik itu dari segi

produk-produk yang ditawarkan_kepada masyarakat, fasilitas

penunjang kegiata operasional maupun sumber daya manusia yang

memadai dan berkompeten dibidangnya.

b. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri KC Bukittinggi

1) Visi

Bank Syariah Terdepan, Moderen dan Menetramkan.

2) Misi

Page 46: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

42

a) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan diatas industri yang

berkesinambungan.

b) Meningkatkan kualitas produk dan layanan yang berbasis

teknologi yag melampaui harapan nasabah.

c) Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran

pembiayaan pada segmen ritel.

d) Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.

e) Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang

sehat.

f) Meningkatkan kepeduliaan terhadap masyarakat dan

lingkungan.

c. Layanan Bank Syariah Mandiri KC Bukittinggi

1) Internet Banking

Layanan internet banking adalah layanan perbankan syariah

yang diberikan kepada nasabahnya_untuk mengakses rekening,

untuk sekedar cek saldo, lihat mutasi atau histori, transfer dana,

pembayaran tagihan, internet, PLN, isi ulang pulsa, dan sebagainya

cukup melalui jaringan internet dengan alamat

https://bsmnet.syariahmandiri.co.id.

2) Mobile Banking

Layanan mobile banking merupakan layanan melalui saluran

distribusi elektronik Bank untuk mengakses rekening yang dimiliki

nasabah di Bank melalui jaringan komunikasi dengan sarana

Page 47: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

43

telepon seluler atau komputer tablet. Aplikasi Mandiri Syariah

Mobile dapat di download melalui Google Play Store dan Apps

Store dengan Keyword Mandiri Syariah Mobile.

3) SMS Banking

BSM SMS Banking merupakan produk layanan perbankan

berbasis teknologi seluler yang memberikan kemudahan melakukan

berbagai transaksi perbankan.

4) ATM

ATM BSM merupakan suatu layanan yang mempermudah

nasabah untuk melakukan transaksi perbankan secara otomatis

selama 24 jam dalam 7 hari termasuk hari libur. Di BSM sendiri ada

2 kartu ATM yaitu ATM reguler dengan limit transaksi tarik tunai

Rp 5 juta dan ATM Priority dengan limit transaksi tarik tunai Rp 10

juta.

B. Dampak Perkembangan Financial Technology Terhadap Perkembangan

Produk Bank Syariah di Kota Bukittinggi

Finansial teknologi merupakan sebuah inovasi di dalam bidang jasa

keuangan, inovasi yang ditawarkan fintech sangat luas dalam berbagai segmen,

baik itu B2B (Business to Business) hingga B2C (Business dan Consumer).

Finansial teknologi mempengaruhi_kebiasaan transaksi masyarakat menjadi

lebih praktis dadan efektif oleh karena itu FinTech pun sangat membantu

masyarakat untuk lebih mudah mendapatkan akses terhadap produk keuangan

dan meningkatkan literasi keuangan. Saat ini finansial_teknologi sudah

Page 48: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

44

merambah ke dunia perbankan baik itu syariah maupun konvensional.

Beberapa di antaranya yaitu Bank BRISyariah dan Bank Syariah Mandiri yang

sudah bekerjasama dengan perusahaan start-up fintech.

Bank BRIsyariah mulai menjajaki kerjasama dengan industri pembayaran

digital yaitu Paytren. Kerjasama ini dalam rangka meningkatkan layanan

digital pengembangan bisnis finansial teknologi. Kerjasama_Paytren sebagai

penyedia jasa sistem pembayaran syariah berbasis server dengan BRIsyariah

akan meningkatkan potensi kedua belah pihak. Hal ini_di nilai dapat

mendorong perkembangan market share perekonomian syariah.

Dalam sambutannya_Direktur Utama BRIsyariah Moch Hadi Santoso

mengatakan BRIsyariah dan Paytren adalah penyedia jasa keuangan di bidang

keuangan syariah, semangat kita sama, alih-alih berkompetisi_baiknya kita

kolaborasi mengembangkan digital sharia economy. Jika kita berkolaborasi,

bukan mustahil market share keuangan syariah di Indonesia akan melesat.

Kerja sama yang dijalin yakni dengan menyediakan layanan_digital untuk isi

saldo elektronik Paytren. Ada pula On Boarding Rekening, transfer remitansi,

Payment Point Online Bank (PPOB) Co Branding kartu BRIsyariah,

pembayaran pendidikan hingga pengelolaan Floating Fund. Serta ada juga jasa

layanan perbankan syariah_lainnya bagi Paytren seperti pemanfaatan agen

Laku Pandai, fasilitas talangan haji dan umrah di BRIsyariah dan kerjasama

lainnya yang telah disepakati.

Dari penjelasan di atas_jelas dikatakan bahwa finansial teknologi

membawa dampak yang sangat baik bagi perbankan syariah, terutama pada

Page 49: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

45

Bank BRIsyariah itu sendiri. Dengan dikembangkannya produk syariah

berbasis digital akan menguntungkan_semua pihak. Masa sekarang ini nasabah

lebih menginginkan layanan cepat, pasti, dan melalui teknologi yang dapat di

andalkan, disamping itu juga menghemat waktu dan biaya. Selain itu

kolaborasi Paytren dan BRIsyariah menyediakan layanan keuangan digital

antara lain untuk isi saldo uang elektronik Paytren, transfer dana ke rekening

Bank lain dan layanan remitansi. Pengguna Paytren=juga dapat membuka

rekening BRIsyariah melalui aplikasi.

Kota Bukittinggi yang mayoritas penduduknya adalah pedagang tentunya

membutuhkan inovasi keuangan digital seperti ini. Para pedagang yang

bergabung dengan Paytren akan bisa_membuka rekening BRIsyariah melalui

aplikasi, sehingga pengguna Paytren akan memiliki dua pilihan sumber dana

dalam aplikasi yaitu saldo Paytren dan saldo rekening BRIsyariah. Apabila

mitra Paytren bertransaksi dengan nominal lebih dari Rp 20 juta maka

pengguna Paytren dapat menggunakan_saldo rekening BRIsyariah. Hal ini

tidak hanya menguntungkan pihak Bank BRIsyariah dan Paytren, tetapi juga

memberikan keuntungan bagi masyarakat yang menggunakannya.

Selain kerja sama antara Bank BRIsyariah dengan Paytren, Bank Syariah

Mandiri juga melakukan kerjasama dengan_perusahaan start-up fintech yaitu

alami Fintek Syariah. Jika Bank BRIsyariah bergerak dibidang inovasi

keuangan digital, Bank Syariah Mandiri bekerja sama untuk penyaluran

pembiayaan syariah kepada UMKM.

Page 50: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

46

Senior Executive Vice President (SEVP) Mandiri Syariah Wawan

Setiawan mengatakan, penandatanganan ini_merupakan bentuk sinergi dan

kolaborasi antara bank syariah dan lembaga fintek syariah dalam

menggerakkan roda perekonomian_melalui pembiayaan UMKM sebagai

penggerak utama perekonomian nasional. Dengan_memanfaatkan core

competence masing-masing perusahaan, kerjasama ini diharapkan menjadi

komitmen nyata dalam mendukung UMKM.

Hingga akhir Agustus 2020 beberapa indikator_kinerja Bank Syariah

Mandiri positif dan tumbuh, sehat dan sustain yaitu laba bersih tumbuh 26,58

persen, yoy menjadi Rp 76,66 triliun. Peningkatan laba bersih dan pembiayaan

Bank Syariah Mandiri tersebut ditopang pertumbuhan dana_pihak ketiga

(DPK) yang mencapai 13,17 persen, yoy menjadi Rp 99,12 triliun.

Melihat peningkatan laba bersih yang diterima oleh Bank Syariah Mandiri,

jelas membawa dampak yang_positif bagi Bank. Disamping peningkatan laba

bersih yang meningkat, tujuan yang_tak kalah penting dari sinergi ini adalah

untuk meningkatkan peranan bank dan lembaga syariah dalam peningkatan

literasi keuangan syariah sesuai amanah pemerintah sehingga berdampak

positif pada perekonomian nasional.

Sebagian masyarakat memandang prosedur pembiayaan yang dilakukan

oleh bank rumit dan berbelit-belit, sehingga akan menyita waktu mereka.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bank Syariah Mandiri dan Alami

memberikan akses aplikasi mobile_Alami_yang bisa diunduh pada Playstore.

Aplikasi ini akan memberikan kenyamanan bertransaksi kepada UMKM untuk

Page 51: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

47

mendapatkan pembiayaan yang cepat, mudah, aman dan sesuai dengan syariah

dan juga tidak menyita banyak waktu.

Teknik penyaluran dana pembiayaan syariah tersebut dilakukan melalui

skema anjak piutang (invoice financing) yang diberikan kepada nasabah yang

telah menjadi mitra Alami. Limit_pembiayaan masing-masing nasabah

maksimal Rp 2 miliar dengan_jangka waktu fleksibel sesuai dengan jangka

waktu jatuh tempo tagihan invoice. Sampai September 2020, perusahaan

fintech telah menyalurkan lebih dari Rp 200 miliar kepada ratusan UMKM di

seluruh Indonesia. Alami juga telah mempunyai lebih dari 8.000 pendana di

pltaformnya.

Tahun 2020 kita dilanda_dengan wabah Covid-19, yang membuat

perekonomian masyarakat menurun. Khususnya kota bukittinggi yang

mayoritas penduduknya adalah berdagang, karena adanya wabah ini membuat

penghasilan mereka mengalami_penurunan yang drastis. Banyak karyawan

yang dipulangkan atau diberhentikan karena situasi ini. Dengan adanya

program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) ini_disalurkan untuk usaha

masyarakat yang terdampak Covid-19 seperti sektor perorangan, perdagangan,

pertanian/perkebunan, makanan dan minuman, kebutuhan rumah tangga dan

sektor lainnya termasuk sektor padat karya home industry agar tidak terjadi

PHK.

Adanya penyaluran_dana pemerintah dari_program pemulihan ekonomi

negara yang disalurkan melalui Bank Syariah Mandiri ini diharapkan akan

membantu perekonomian masyarakat kota Bukittinggi. Disamping membantu

Page 52: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

48

memulihkan perekonomian masyarakat, program ini juga akan meningkatkan

keuntungan tersendiri bagi bank.

Page 53: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

49

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berikut merupakan kesimpulan dari dampak financial technology

terhadap perkembangan produk bank syariah yang penulis lakukan adalah

bentuk kerjasama yang dilakukan kedua bank dengan perusahaan fintech yaitu, Bank

BRIsyariah dengan Paytren dan Bank Syariah Mandiri dengan Alami Fintek Syariah

sama-sama membawa dampak yang positif_ bagi bank tersebut. Kemajuan teknologi

pada masa sekarang, mengharuskan bank juga mengupgrade teknologi yang sudah

ada di bank tersebut. Adanya kerjasama Bank dengan Perusahaan fintech akan

memudahkan bank dalam menarik nasabah. Karena_setelah menjadi nasabah pada

perusahaan fintech tersebut, nasabah yang bersangkutan_harus membuka rekening

pada bank yang sudah bekerja sama tersebut. Secara tidak langsung nasabah bank

menjadi bertambah.

B. SARAN

1. Bagi praktisi untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan bahwa meskipun

kerjasama yang dilakukan Bank dengan perusahaan Fintech membawa

pengaruh yang baik bagi bank, namun perlu dilakukan lagi penelitian lebih

lanjut mengenai hal ini.

2. Bagi Akademik penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan

dokumentasi bagi pihak kampus sebagai bahan acuan penelitian yang akan

datang.

3. Bagi peneliti yang akan datang agar penelitian ini dapat membantu dan

menambah bahan referensi untuk penelitian yang akan dilakukan nantinya.

Page 54: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

50

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Agustinova, Danu Eko 2015. Memahami Metode Penelitian Kualitatif,

Yogyakarta:Calpulis.

Burhanuddin S. 2010. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah.Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Imaniyati, Neni Sri. 2017. Pengantar Hukum Perbankan di Indonesia.Bandung:

Reika Aditama.

Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Machmud,Amir dan Rukmana. 2010. Bank Syariah Teori, Kebijakan dan Studi

Empiris di Indonesia. Jakarta:Penerbit Erlangga.

Mardani. 2015. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia.

Jakarta:Kencana.

Muhamad. 2015. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta:Rajawali Pers.

Muhammad. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah Edisi Revisi,

Yogyakarta: UII Press.

Nur Asnawi, Masyuri. 2011. Metodologi Riset Manajemen Pemasaran,

Malang:UIN Maliki Pers.

Nurastuti, Wiji. 2011. Teknologi Perbankan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sjahdeini, Sutan Remy. 2007. Perbankan Islam cet ke-3. Jakarta: PT Pustaka

Utama Grafiti.

Soemitra Andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta:Kencana

Sugiyono. 2008 Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Supranto. 2010. Metode ramalan kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Wibowo, Edy, dkk. 2005. Mengapa Memilih Bank Syariah?.Bogor: Ghalia

Indonesia cet.I.

Ansori,Miswan. Perkembangan dan Dampak Financial technology (Financial

technology) terhadap Industri Keuangan Syariah di Jawa Tengah. (Jurnal

Ilmiah Vol 5 Nomor 1.2019).

Page 55: SKRIPSI DAMPAK FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) …

51

Alamsyah, Halim, Perkembangan dan Prospek Perbankan Syariah Indonesia: Tantangan

dalam Menyongsong MEA 2015, Milad ke-8 Ikatan Ekonomi Islam (IAEI).

Alwi, Achmad Basori. Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi (Financial

technology) yang Berdasarkan Syariah. (Jurnal Ilmiah Vol. 21, No. 2

2018).

Basrowi. Analisis Aspek dan Upaya Perlindungan Konsumen Financial

technology Syariah. (Vol. V, No. 2, 2019).

Destiya, Johana.“Peluang dan Tantangan Financial Technology (Financial

technology) bagi Perbankan Syariah di Indonesia, Studi Kasus: PT Bank

Syariah Mandiri.” (Universitas Muhamadiyah: Jakarta, 2019).

Fitriani, Hanik, Kontribusi Fintech Dalam Meningkatkan Keuangan Inklusif Pada

Pertanian, el Barka: Journal of Islamic Economics and Business, Volume

01, No. 01 Januari – Juni 2018.

Hakim, Abdurrahman dan Sadari. Revitalisasi Keuangan Inklusif dalam Sistem

Perbankan Syariah di Era Financial Technology. (Journal of Islamic

Economics, Finance, and Banking).

Nafiah, Rohmatun. Analisis Transaksi Financial Technology (Financial

technology) Syariah dalam Perspektif Maqashid Syariah.(Jurnal Ilmiah

Vol. 6 No. 2 2019).

Prastika,Yulia. 2019. Pengaruh Financial Technology (Financial technology)

Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah. Lampung: UIN Raden Intan.

Setyaningsih, Eka Dyah. Analisis SWOT Implementasi Financial Technology

Syariah Pada PT Telkom Indonesia, Vol 2. No. 2 November 2018.

Wildan, Muhammad. 2019. Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan,

Efektivitas Dan Risiko Terhadap Minat Bertransaksi Menggunakan

Financial Technology (Financial technology). (UIN Walisongo Semarang)

Ardie, Fintech Membawa Dampak Positif atau Negatif, dalam

http://blog.pinjammodal.id/fintech-membawa-dampak-positif-atau-

negatif/, 4 September 2019.

Yudi Prama Agustino, OJK Sumbar Ingatkan Masyarakat Waspada dengan

Fintech, dalam https://m.rri.co.id/bukttinggi/ekonoimi/755763/ojk-

sumbar-ingatkan-masyarakat-waspada-dengan-fintech/, 6 September 2019.