dampak negatif radiasi bagi kesehatan

32
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa kini, membuat kehidupan kita menjadi lebih mudah dan praktis. Perkembangan ini juga diiringi dengan munculnya perangkat elektronik yang semakin canggih. Dahulu, orang tua kita belum mengenal televisi, kini perkembangan televisi sudah sangat canggih. Dahulu, untuk mengirimkan pesan menggunakan sandi – sandi seperti sandi Morse. Kini, hanya dengan telepon genggam kita dapat berkomunikasi dengan kerabat kita dengan jarak yang sangat jauh, bahkan antar benua. Perkembangan perangkat elektronik seperti televisi, telepon, komputer, dan perangkat elektronik lainnya ternyata menimbulkan masalah baru. Perangkat elektronik ini melahirkan permasalahan seperti yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah mengenai radiasi. Radiasi dapat di artikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Dalam Ilmu Fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses dimana energi bergerak melalui media 1

Upload: pugar-athma-praja

Post on 19-Jan-2016

350 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Radiasi menimbulkan beberapa efek negatif bagi kesehatan manusia. Dalam jangka pendek mungkin kita tidak bisa merasakan efek negatif dari radiasi. Dampak radiasi muncul setelah hal ini berlangsung lama. Radiasi dapat menyerang beberapa organ tubuh manusia, salah satunya otak dan ada beberapa hal lainnya yang dapat mengganggu kehidupan manusia.

TRANSCRIPT

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa kini, membuat

kehidupan kita menjadi lebih mudah dan praktis. Perkembangan ini juga

diiringi dengan munculnya perangkat elektronik yang semakin canggih.

Dahulu, orang tua kita belum mengenal televisi, kini perkembangan

televisi sudah sangat canggih. Dahulu, untuk mengirimkan pesan

menggunakan sandi – sandi seperti sandi Morse. Kini, hanya dengan

telepon genggam kita dapat berkomunikasi dengan kerabat kita dengan

jarak yang sangat jauh, bahkan antar benua.

Perkembangan perangkat elektronik seperti televisi, telepon,

komputer, dan perangkat elektronik lainnya ternyata menimbulkan

masalah baru. Perangkat elektronik ini melahirkan permasalahan seperti

yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah mengenai radiasi. Radiasi

dapat di artikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel

atau gelombang.

Dalam Ilmu Fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses dimana

energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap

oleh benda lain. Orang awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi

misal, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat

radioaktif. Radiasi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik

yaitu gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra

violet, dan x-ray. Apa yang membuat radiasi adalah bahwa energi

memancarkan, yaitu bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah dari

suatu sember.

Radiasi menimbulkan beberapa efek negatif bagi kesehatan

manusia. Dalam jangka pendek mungkin kita tidak bisa merasakan efek

1

negatif dari radiasi. Dampak radiasi muncul setelah hal ini berlangsung

lama. Radiasi dapat menyerang beberapa organ tubuh manusia, salah

satunya otak dan ada beberapa hal lainnya yang dapat mengganggu

kehidupan manusia.

Oleh karena itu, kami mengharapkan setelah penyampaian makalah

ini pembaca atau pendengar dapat mengetahui bahaya atau dampak negatif

dari radiasi dan mengetahui cara untuk menghindari dampak negatif dari

radiasi.

B. Identifikasi Masalah

Aktifitas sehari – hari manusia tidak akan pernah terlepas dengan

perangkat elektronik untuk menjalankan tugas dan kewajibannya seperti

telepon genggam, komputer dan laptop. Tidak jarang ditemui, banyak

orang menghabiskan waktunya di depan layar monitor televisi, telepon

genggam, komputer atau laptop, baik untuk mengerjakan tugas,

mempelajari aplikasi baru, bermain game, atau membuat desain.

Disadari atau tidak, ternyata berlama – lama menggunakan telepon

genggam, terlalu lama di depan layar televisi, komputer atau laptop

memberikan dampak tertentu.

Masih banyak orang belum mengetahui dampak negatif dari radiasi

terhadap penggunaan perangkat elektronik dan dari mana sumber radiasi

tersebut berasal, serta bagaimana cara pencegahannya.

C. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang makalah yang dibuat, maka kami

merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah yang disebut dengan radiasi.

2. Apa saja sumber – sumber dari radiasi.

3. Dampak negatif dari radiasi perangkat elektronik terhadap

kesehatan.

2

4. Bagaimana cara pencegahan dari bahaya radiasi perangkat

elektronik.

D. Tujuan Penulisan

Pembuatan makalah ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan –

tujuan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas dalam mengetahui

dampak negatif radiasi terhadap penggunaan perangkat elektronik sebagai

berikut :

1. Mengetahui apakah yang disebut dengan radiasi.

2. Mengetahui apa saja sumber – sumber yang menyebabkan

radiasi.

3. Mengetahui dampak negatif dari radiasi perangkat elektronik

terhadap kesehatan.

4. Mengetahui cara pencegahan dari bahaya radiasi perangkat

elektronik.

3

BAB 2

DASAR TEORI

A. Definisi Radiasi

Dalam Ilmu Fisika, radiasi mendeskripsikan setiap proses dimana

energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap

oleh benda lain. Orang awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi

misal, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat

radioaktif. Radiasi juga dapat merujuk kepada radiasi elektromagnetik

yaitu gelombang radio, cahaya inframerah, cahaya tampak, sinar ultra

violet, dan x-ray.

Dengan kata lain radiasi adalah pancaran energi melalui suatu

materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang

elektromagnetik atau cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada beberapa

sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah

televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven),

komputer, telepon genggam, dan yang lainnya. Radiasi dalam bentuk

gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan foton adalah jenis

radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik. Misal adalah

Gamma dan sinar – X, dan juga termasuk radiasi tampak seperti sinar

lampu, sinar matahari, gelombang microwave, radar dan telepon genggam.

Apa yang membuat radiasi adalah bahwa energi memancarkan, yaitu

bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah dari suatu sember.

B. Jenis Radiasi

4

Radiasi terdiri dari beberapa jenis dan setiap jenis radiasi tersebut

memiliki panjang gelombang yang berbeda.

1. Ditinjau dari massanya radiasi dapat dibagi menjadi radiasi

elektromagnetik dan radiasi partikel.

a. Radiasi elektromagnetik adalah radiasi yang tidak memiliki

massa. Radiasi ini terdiri dari gelombang radio, gelombang

mikro, inframerah, cahaya tampak, sinar-X, sinar gamma

dan sinar kosmik.

b. Radiasi partikel adalah radiasi yang memiliki massa

terukur, misalnya partikel beta, alfa, dan neutron. Partikel

beta dengan simbol -1β0 menunjukkan bahwa jumlah

massa dari radiasi tersebut adalah 0 dan jumlah muatannya

adalah 1 negatif. Partikel alfa dengan simbol 2α4

menunjukkan bahwa partikel ini memiliki massa sebesar 4

satuan massa atom (sma) dengan jumlah muatan sebesar

positif 2. Sedangkan partikel neutron dengan simbol 0n1

menunjukkan jumlah massa dari neutron adalah 1 sma dan

jumlah muatannya adalah 0

2. Ditinjau dari muatan listriknya, radiasi terbagi menjadi radiasi

non pengion dan pengion.

a. Radiasi non-pengion adalah radiasi yang tidak dapat

menimbulkan ionisasi. Termasuk ke dalam radiasi non-

pengion adalah gelombang radio, gelombang mikro,

inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet.

b. Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila menumbuk

atau menabrak suatu materi, akan muncul partikel

bermuatan listrik yang disebut ion. Peristiwa terjadinya ion

ini disebut ionisasi. Ion-ion hasil ionisasi ini dapat

menimbulkan efek atau pengaruh pada bahan/materi,

termasuk benda hidup, yang berinteraksi oleh radiasi.

Radiasi pengion terkadang disebut juga sebagai radiasi

5

atom atau radiasi nuklir. Yang termasuk ke dalam radiasi

pengion adalah sinar-X, sinar gamma, sinar kosmik, serta

partikel beta, alfa dan neutron. Partikel beta, alfa dan

neutron dapat menimbulkan ionisasi secara langsung.

Sedangkan sinar-x, sinar gamma dan sinar kosmik,

meskipun tidak memiliki massa dan muatan listrik, juga

termasuk golongan radiasi pengion karena dapat

menimbulkan ionisasi secara tidak langsung.

C. Sumber Radiasi

Radiasi berada di mana-mana, karena sumber radiasi tersebar di

mana saja di alam semesta, baik yang terjadi secara alami (sumber radiasi

alam) maupun yang terjadi karena aktivitas manusia (sumber radiasi

buatan). Sumber radiasi alam sudah ada sejak alam semesta terbentuk, dan

radiasi yang dipancarkan oleh sumber alam ini disebut radiasi latar

belakang. Sedangkan sumber radiasi buatan baru diproduksi di abad 20,

tetapi telah memberikan paparan secara signifikan kepada manusia.

Setiap manusia terkena radiasi dari alam (radiasi latar belakang)

yang merupakan bagian terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak

bekerja di tempat yang menggunakan radioaktif atau yang tidak menerima

radiasi berkaitan dengan kedokteran atau kesehatan. Radiasi latar belakang

yang diterima oleh seseorang dapat berasal dari empat sumber utama, yaitu

sebagai berikut :

1. Sumber Radiasi Kosmik

Radiasi kosmik berasal dari angkasa luar, sebagian berasal

dari ruang antarbintang dan matahari. Radiasi kosmik ini terdiri

dari partikel dan sinar berenergi tinggi dan berinteraksi dengan

nuklida-nuklida stabil di atmosfir membentuk nuklida

radioaktif seperti C-14, Be-7, Na-22, dan H-3. Radionuklida

yang terjadi karena interaksi nuklida dengan radiasi kosmik ini

disebut radionuklida Cosmogenic.

6

Atmosfir bumi dapat mengurangi radiasi kosmik yang

diterima oleh manusia. Tingkat radiasi dari sumber kosmik ini

bergantung kepada ketinggian, yaitu radiasi yang diterima akan

semakin besar apabila posisinya semakin tinggi dari permukaan

laut. Karena itu seseorang akan menerima lebih banyak radiasi

kosmik apabila berada di puncak gunung atau ketika berpergian

dengan pesawat terbang daripada di permukaan laut. Tingkat

radiasi yang diterima seseorang bergantung juga kepada garis

lintangnya di bumi, karena radiasi kosmik ini dipengaruhi oleh

medan magnet bumi. Oleh karena medan magnet bumi kuat di

daerah kutub, maka radiasi yang diterima di kutub lebih kecil

daripada di daerah katulistiwa.

2. Sumber Radiasi Terestrial (Primordial)

Radiasi terestrial secara natural dipancarkan oleh

radionuklida di dalam kerak bumi, dan radiasi ini dipancarkan

oleh radionuklida yang disebut primordial dengan waktu paro

berorde milyar tahun. Radionuklida ini ada sejak terbentuknya

bumi. Radionuklida yang ada dalam kerak bumi terutama

adalah Uranium-238. Peluruhan Uranium-238 menghasilkan

deret nuklida turunan yang berakhir dengan nuklida stabil Pb-

206 (disebut deret uranium), Uranium-235 menghasilkan deret

turunan yang berakhir dengan unsur stabil Pb-207 (disebut

deret actinium) dan Thorium-232 menghasilkan deret turunan

yang berakhir dengan unsur stabil Pb-208 (disebut deret

thorium).

Radiasi terestrial terbesar yang diterima manusia berasal

dari Radon (Radon-222) dan Thoron (Radon-220). Kedua

radionuklida ini berbentuk gas dan bisa merembes keluar dari

bumi atau bahan bangunan tempat tinggal.

Tingkat radiasi yang diterima seseorang dari radiasi

terestrial ini berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain

7

tergantung kepada konsentrasi sumber radiasi di dalam kerak

bumi. Ada beberapa tempat di bumi yang memiliki tingkat

radiasi di atas rata-rata seperti Pocos de Caldas dan Guarapari

(Brazil), Kerala dan Tamil Nadu (India) dan Ramsar (Iran).

3. Sumber Radiasi Dalam Tubuh Manusia

Sumber radiasi alam yang lain adalah radionuklida yang

ada di dalam tubuh manusia. Sumber radiasi ini berada di

dalam tubuh manusia sejak dilahirkan atau masuk ke dalam

tubuh manusia melalui makanan, minuman, pernafasan, atau

luka. Radiasi internal ini terutama diterima dari radionuklida

C-14, H-3, K-40, radon. Selain itu masih ada sumber lain

seperti Pb-210 dan Po-210 yang berasal dari ikan dan kerang-

kerangan. Buah-buahan biasanya mengandung unsur K-40.

Secara alami di dalam tulang kita terdapat polonium dan

radium radioaktif, otot mengandung karbon radioaktif dan

kalium radioaktif, di dalam paru terdapat gas mulia radioaktif

dan tritium. Zat-zat ini dan banyak zat lainnya secara terus

menerus memancarkan radiasi dan menyinari tubuh kita dari

dalam.

4. Radiasi Buatan

Radiasi buatan adalah radiasi yang timbul karena atau

berhubungan dengan kegiatan manusia seperti penyinaran di

bidang medis, jatuhan radioaktif, radiasi yang diperoleh pekerja

radiasi di fasilitas nuklir, radiasi yang berasal dari kegiatan di

bidang industry seperti radiografi, logging, pabrik lampu, dan

sebagainya.

a. Radionuklida buatan

Dewasa ini telah banyak sekali unsur radioaktif

berhasil dibuat oleh manusia berdasarkan reaksi inti

8

antara nuklida yang tidak radioaktif dengan neutron

(reaksi fisi di dalam reaktor atom), aktivasi neutron,

atau berdasarkan penembakan nuklida yang tidak

radioaktif dengan partikel atau ion cepat (di dalam alat-

alat pemercepat partikel, misalnya akselerator atau

siklotron). Radionuklida buatan ini bisa memancarkan

jenis radiasi alpha, beta, gamma dan neutron. Pada saat

ini radionuklida (radioisotop) buatan tersebut telah

banyak digunakan dalam berbagai bidang kehidupan

manusia, misalnya di bidang pertanian, peternakan,

kesehatan, industri, dan sebagainya.

b. Pesawat Sinar – X

Setelah ditemukannya sinar-X oleh Wilhelm

Roentgen pada tahun 1895, dewasa ini pemakaian

pembangkit atau pesawat sinar-X di bidang industri

maupun di bidang kedokteran semakin meningkat.

Secara sederhana dapat diterangkan bahwa sinar-X

dihasilkan oleh tabung sinar-X yaitu tabung gelas

hampa udara yang dilengkapi dengan dua buah

elektroda, yaitu anoda (target) dan katoda. Sebagai

akibat interaksi antara elektron cepat yang dipancarkan

dari katoda ke target dihasilkan sinar-X dari permukaan

target.

c. Reaktor Nuklir

Mekanisme utama yang terjadi dalam reaktor nuklir

adalah pembelahan inti. Dari mekanisme proses

tersebut terlihat bahwa setiap reaksi pembelahan akan

menghasilkan lebih dari satu neutron baru (terjadi

multiplikasi neutron) yang akan menyebabkan

pembelahan selanjutnya. jika di sekitarnya terdapat inti

dapat belah yang lain. Proses demikian ini berlangsung

9

terus dan disebut proses Reaksi Berantai. Dalam reaktor

nuklir, proses pembelahan ini tidak dibiarkan

berlangsung secara bebas seperti pada bom atau senjata

nuklir, tetapi dikendalikan.

d. Radiasi Elektromagnetik

Tanpa disadari bahwa barang elektronik

menghasilkan radiasi. Pada kenyataannya sekarang ini

manusia tidak bias lepas dari teknologi elektronik.

Hampir semua kegiatan manusia selalu berkaitan

dengan barang elektronik. Komputer, laptop, telepon

genggam merupakan barang barang yang menemani

aktivitas manusia. Namun banyak orang yang tidak

sadar bahwa barang barang tersebut juga menghasilkan

radiasi.

Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan

listrik dan medan magnet yang berosilasi dan merambat

lewat ruang dan membawa energi dari satu tempat ke

tempat yang lain. Cahaya tampak adalah salah satu

bentuk radiasi elektromagnetik.

Medan elektromagnetik listrik merupakan

gelombang yang dihasilkan oleh adanya sumber arus

dan tegangan. Gelombang elektromagnetik yang

dihasilkan oleh sumber listrik dibedakan atas medan

listrik dan medan magnet. Medan listrik diberi besaran

volt per meter atau kilovolt per meter, yang

bersumber dari adanya tegangan listrik; sedangkan

medan magnet diberi besaran Tesla yang berasal dari

sumber arus yang mengalir.

Medan listrik adalah suatu medan atau ruangan

yang dapat menimbulkan gaya pada partikel di dalam

medan tersebut. Medan listrik dapat timbul karena

10

adanya partikel yang bermuatan listrik, sehingga medan

listrik mempunyai arah sesuai dengan jenis muatan

listrik penyebabnya, positif atau negatif. Medan listrik

dari sumber tegangan bolak-balik akan mempunyai arah

bolak-balik juga. Suatu kawat penghantar yang

bertegangan dan dialiri oleh arus listrik, akan

dilingkupi medan elektromagnetik dengan garis-garis

medan.

D. Dampak Radiasi

Jika radiasi mengenai tubuh manusia, ada 2 kemungkinan yang

dapat terjadi: berinteraksi dengan tubuh manusia, atau hanya melewati

saja. Jika berinteraksi, radiasi dapat mengionisasi atau dapat pula

mengeksitasi atom. Setiap terjadi proses ionisasi atau eksitasi, radiasi akan

kehilangan sebagian energinya. Energi radiasi yang hilang akan

menyebabkan peningkatan temperatur (panas) pada bahan (atom) yang

berinteraksi dengan radiasi tersebut. Dengan kata lain, semua energi

radiasi yang terserap di jaringan biologis akan muncul sebagai panas

melalui peningkatan vibrasi (getaran) atom dan struktur molekul. Ini

merupakan awal dari perubahan kimiawi yang kemudian dapat

mengakibatkan efek biologis yang merugikan.

Setidaknya ada dua cara bagaimana radiasi dapat mengakibatkan

kerusakan pada sel. Pertama, radiasi dapat mengionisasi langsung molekul

DNA sehingga terjadi perubahan kimiawi pada DNA. Kedua, perubahan

kimiawi pada DNA terjadi secara tidak langsung, yaitu jika DNA

berinteraksi dengan radikal bebas hidroksil. Terjadinya perubahan kimiawi

pada DNA tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat

menyebabkan efek biologis yang merugikan, misalnya timbulnya kanker

maupun kelainan genetik.

11

Pada dosis rendah, misalnya dosis radiasi latar belakang yang kita

terima sehari-hari, sel dapat memulihkan dirinya sendiri dengan sangat

cepat. Pada dosis lebih tinggi (hingga 1 Sv), ada kemungkinan sel tidak

dapat memulihkan dirinya sendiri, sehingga sel akan mengalami kerusakan

permanen atau mati. Sel yang mati relatif tidak berbahaya karena akan

diganti dengan sel baru. Sel yang mengalami kerusakan permanen dapat

menghasilkan sel yang abnormal ketika sel yang rusak tersebut membelah

diri. Sel yang abnormal inilah yang akan meningkatkan risiko tejadinya

kanker pada manusia akibat radiasi.

Efek radiasi terhadap tubuh manusia bergantung pada seberapa

banyak dosis yang diberikan, dan bergantung pula pada lajunya, apakah

diberikan secara akut (dalam jangka waktu seketika) atau secara gradual

(sedikit demi sedikit).

Selain bergantung pada jumlah dan laju dosis, setiap organ tubuh

mempunyai kepekaan yang berlainan terhadap radiasi, sehingga efek yang

ditimbulkan radiasi juga akan berbeda.

Efek radiasi yang langsung terlihat ini disebut Efek Deterministik.

Efek ini hanya muncul jika dosis radiasinya melebihi suatu batas tertentu,

disebut Dosis Ambang.

Efek deterministik bisa juga terjadi dalam jangka waktu yang agak

lama setelah terkena radiasi, dan umumnya tidak berakibat fatal. Sebagai

contoh, katarak dan kerusakan kulit dapat terjadi dalam waktu beberapa

minggu setelah terkena dosis radiasi 5 Sv atau lebih.

Jika dosisnya rendah, atau diberikan dalam jangka waktu yang

lama (tidak sekaligus), kemungkinan besar sel-sel tubuh akan

memperbaiki dirinya sendiri sehingga tubuh tidak menampakkan tanda-

tanda bekas terkena radiasi. Namun demikian, bisa saja sel-sel tubuh

sebenarnya mengalami kerusakan, dan akibat kerusakan tersebut baru

muncul dalam jangka waktu yang sangat lama (mungkin berpuluh-puluh

12

tahun kemudian), dikenal juga sebagai periode laten. Efek radiasi yang

tidak langsung terlihat ini disebut Efek Stokastik.

Efek stokastik ini tidak dapat dipastikan akan terjadi, namun

probabilitas terjadinya akan semakin besar apabila dosisnya juga

bertambah besar dan dosisnya diberikan dalam jangka waktu seketika.

Efek stokastik ini mengacu pada penundaan antara saat pemaparan radiasi

dan saat penampakan efek yang terjadi akibat pemaparan tersebut. Kecuali

untuk leukimia yang dapat berkembang dalam waktu 2 tahun, efek

pemaparan radiasi tidak memperlihatkan efek apapun dalam waktu 20

tahun atau lebih.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Potensi Gangguan Kesehatan Akibat Radiasi

Menurut IN IRC (International Non Ionizing Radiation

Committee) dari International Radiation Protection Association (IRPA),

nilai medan listrik dan medan magnet yang merupakan ciri kondisi

pajanan tidak terganggu (unperturbed electric and magnetic fields) ialah

medan yang apabila semua benda dihilangkan, karena medan listrik pada

umumnya akan terganggu jika berada di dekat permukaan suatu benda.

1. Electrical sensitivity

Sebenarnya telah lama timbul kekhawatiran pada masyarakat akan

efek negatif radiasi elektromagnetik terhadap kesehatan, terutama

dengan semakin berkembangnya pemanfaatan sumber radiasi

nonpengion. Sumber radiasi nonpengion buatan manusia antara lain

jaringan listrik tegangan tinggi maupun ekstra tinggi, laser, radar,

microwave oven, ponsel, dan sebagainya. Jarang disadari bahwa risiko

paling tinggi dari sumber radiasi nonpengion justru berasal dari alam,

yaitu sinar ultra violet matahari.

13

Potensi gangguan kesehatan yang timbul akibat pajanan medan

elektromagnetik dapat terjadi pada berbagai sistem tubuh, antara lain:

(1) sistem darah, (2) sistem reproduksi, (3) sistem saraf, (4) sistem

kardiovaskular, (5) sistem endokrin, (6) psikologis, dan (7)

hipersensitivitas. Sedangkan manifestasi dari hipersensitivitas dikenal

pula dengan istilah electrical sensitivity, yang menggambarkan

gangguan fisiologis berupa tanda dan gejala neurologis maupun

kepekaan terhadap medan elektromagnetik, dengan gejala-gejala yang

khas (Riedlinger, 2004).

Gejala-gejala yang menunjukkan adanya electrical sensitivity

sebenarnya banyak sekali, tetapi yang khas antara lain berupa sakit

kepala (headache), pening (dizziness), keletihan (fatigue). Tanda dan

gejala lain yang dapat dijumpai, misalnya, jantung berdebar-debar

(cardiac palpitations), gangguan tidur (sleep disturbances), gangguan

konsentrasi (difficulty in concentrating), rasa mual dan gangguan

pencernaan lain (nausea and digestive problems) yang tidak jelas

penyebabnya, telinga berdenging (tinnitus), muka terbakar (facial

burning), dan kulit meruam (rashes), kejang otot (muscle spasme),

kebingungan (confusion), serta gangguan kejiwaan berupa depresi

(depression) (Rea, 1991; Bergdahl, 1995; Grant, 1995).

2. Peran Hormon Melatonin

Penyebab timbulnya gejala dan berbagai keluhan tersebut sangat

kompleks dan multifaktor karena dapat menyertai berbagai penyakit.

Teori terbaru tentang metabolisme hormon melatonin dan

pengaruhnya terhadap timbulnya berbagai gejala dan perubahan

suasana hati diharapkan dapat menjelaskan mengapa pajanan medan

elektromagnetik dapat menimbulkan berbagai gejala tersebut (Sandyk,

1993).

Hormon melatonin (N-acetyl-5-metoksitriptamin) adalah hormon

yang sebagian besar dibuat oleh kelenjar pineal, sebuah kelenjar

sebesar kacang tanah yang terletak di antara kedua sisi otak. Hanya

14

sebagian kecil dibuat di usus dan retina mata. Produksi hormon

melatonin dapat dipacu oleh gelap dan hening serta dihambat oleh

sinar yang terang maupun medan elektromagnetik (Zhdanova, 1995).

Melatonin diproduksi dalam jumlah besar sekali pada orang muda,

untuk kemudian menurun setelah usia 40 tahun. Penurunan produksi

hormon ini menyebabkan berbagai keluhan yang lebih banyak

dialami oleh usia tua dibandingkan dengan usia muda.

Beberapa gejala yang dapat timbul berkaitan dengan hormon

melatonin, antara lain, sukar tidur (insomnia), gangguan pada irama

sirkadian, jet lag, serta berbagai gejala lain. Gejala-gejala tersebut

berkaitan dengan perubahan metabolisme hormon melatonin yang

diproduksi oleh kelenjar pineal. Gejala-gejala tersebut terutama

timbul bila produksi hormon melatonin berkurang (Dollins, 1994).

Produksi hormon melatonin bertambah pada malam hari,

terutama pada suasana hening dan gelap sehingga menyebabkan

orang mudah tidur. Namun, produksi hormon ini berkurang oleh

adanya rangsangan dari luar, misalnya cahaya serta medan

elektromagnetik. Cahaya maupun pajanan medan elektromagnetik

dapat menurunkan produksi hormon melatonin dan berpotensi

menimbulkan berbagai keluhan, termasuk sakit kepala, pening, dan

keletihan.

B. Upaya Pencegahan Radiasi

Electrical sensitivity merupakan salah satu penyakit lingkungan.

Bagaimana pun penyakit lingkungan yang diderita oleh manusia bukan

semata-mata berasal dari radiasi elektromagnetik semata. Banyak polutan

yang berupa gas buang dari kendaraan bermotor, industri, maupun

aktivitas manusia yang lain berisiko menimbulkan gangguan kesehatan.

Jadi, sulit memprediksi apakah berbagai keluhan yang timbul itu semata-

mata hanya berasal dari radiasi elektromagnetik.

15

Meskipun demikian, di samping tetap memerhatikan prosedur

tetap penggunaan berbagai peralatan yang berisiko menimbulkan radiasi

elektromagnetik, ada beberapa hal yang dapat memperkecil risiko

gangguan kesehatan, antara lain:

Dalam menggunakan peralatan elektronik apa pun, misalnya

komputer, televisi, dan hair dryer, sebaiknya dengan membuat jarak

sejauh mungkin dari sumber pajanan, sedangkan waktu kontak

diusahakan seminimal mungkin. Meskipun microwave oven hanya

memerlukan waktu sangat pendek untuk memanaskan makanan, dalam

prosesnya jangan ditunggu apalagi dalam jarak sangat dekat. Alat ini

menghasilkan energi foton yang sangat besar dan berisiko mengganggu

kesehatan apabila tidak mematuhi prosedur penggunaannya. Khusus bagi

ibu hamil pada tiga bulan pertama harus lebih waspada lagi. Kecuali

microwave oven, telepon seluler juga menghasilkan energi foton yang

sangat besar dan potensi radiasinya lebih besar dibandingkan dengan

peralatan elektronik maupun jaringan listrik tegangan tinggi dan ekstra

tinggi. Meskipun sangat membantu pekerjaan dan aktivitas sehari-hari,

seyogianya waktu penggunaannya dibatasi. Jangan selalu

mengantonginya, terutama pada saku baju kiri, apalagi bila menggunakan

alat pacu jantung

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan masalah terdapat dalam makalah ini didapat

kesimpulan bahwa perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa

kini, membuat kehidupan kita menjadi lebih mudah dan praktis.

16

Perkembangan ini juga diiringi dengan munculnya perangkat elektronik

yang semakin canggih.

Perkembangan perangkat elektronik seperti televisi, telepon,

komputer, dan perangkat elektronik lainnya ternyata menimbulkan

masalah baru yaitu radiasi. Radiasi menimbulkan beberapa efek negatif

bagi kesehatan manusia. Dalam jangka pendek mungkin kita tidak bisa

merasakan efek negatif dari radiasi. Dampak radiasi muncul setelah hal

ini berlangsung lama. Radiasi dapat menyerang beberapa organ tubuh

manusia, salah satunya otak dan ada beberapa hal lainnya yang dapat

mengganggu kehidupan manusia.

B. Saran

Mungkin banyak orang bertanya bagaimana cara mencegah dampak

negatif dari radiasi agar tidak menggangu kesehatan. Dari permasalahan

yang kami angkat dapat diberikan langkah – langkah dan upaya dalam

mencegah dampak negatif dari radiasi diantaranya sebagai berikut:

1. Radon dan Thoron adalah zat radioaktif yang merupakan turunan dari

Uranium dan Thorium. Radon dan Thoron yang ada didalam rumah

berasal dari dalam tanah, bahan bangunan bata, semen, pasir, dan yang

lainnya, air dan gas. Solusi untuk mengurangi dampak negatif adalah

dengan mengupayakan sirkulasi udara selancar mungkin, dengan

membuka jendela dan ventilasi ruangan setiap hari.

2. Sinar Matahari mengandung Ultraviolet dan Infra merah. Pada pagi

hari sudut datang sinar lebar sehingga intensitasnya rendah. Dalam

intensitas yang rendah tidak merusak sel - sel dalam tubuh, sebaliknya

pada siang hari, intensitasnya tinggi dapat merusak kulit. Solusi

pencegahan dari dampak negatif dengan tidak berjemur pada siang hari

17

dan gunakan pelindung seperti topi, payung dan cream yang

mengandung tabir surya.

3. Peralatan Las, menghasilkan pancaran sinar Ultraviolet yang dapat

menyebabkan penyakit katarak. Solusi pencegahan dampak negatif

dari radiasi yang ditimbulkan peralatan las dengan menggunakan

pelindung mata (kacamata las) dan Jangan terus menerus bekerja

dengan alat las selama 24 jam.

4. Telepon genggam menghasilkan gelombang elektromagnetik yang

dapat merusak sel otak dan sel lain dalam tubuh. Hal ini terjadi karena

perangkat ini selalu mengirim dan menerima sinyal dalam keadaan

aktif. Solusi pencegahan dampak negatif dari radiasi telepon genggam

salah satunya, tidak menggunakan saat sinyalnya rendah, penggunaan

dibatasi pada saat usia remaja, simpanlah telepon genggam jauh dari

organ reproduksi, dan membatasi penggunaan telepon genggam.

5. Pesawat Televisi menghasilkan gelombang elektromagnetik pengion

dan tak pengion yang bila terpapar terus menerus dapat menyebabkan

gangguan pada mata dan sel tubuh lainnya. Solusi pencegahan dampak

negatif dari radiasi yang dihasilkan televisi salah satunya dengan cara

menonton televisi pada jarak 4 kali diagonal TV (1,5 s/d 2 meter),

Direkomendasikan mengganti baru televisi setelah berusia 6 tahun

masa pakai, jangan terlalu lama menonton di depan televisi dan tidak

lebih dari 4 jam secara terus menerus, dan manusia tidak boleh berada

di belakang tabung televisi kurang dari 0,5 meter.

6. Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) menghasilkan

gelombang Elektromagnetik yang bila terpapar terus menerus dapat

menyebabkan gangguan pada sel tubuh. Tindakan yang dilakukan

untuk mencegah dampak negatif dari radiasi SUTET dengan tidak

berada di daerah SUTET dengan radius 500 meter, Tidak mendirikan

bangunan kerja dan tempat bermain anak-anak di bawah Instalasi

SUTET.

18

7. Microwave menghasilkan gelombang elektromagnetik yang bila

terpapar terus menerus menyebabkan gangguan pada sel tubuh. Solusi

pencegahan dampak negatif dari radiasi yang dihasilkan microwave

dengan tidak berada di depan microwave yang sedang berfungsi pada

jarak kurang dari 1 meter dan tidak membuka microwave pada waktu

sedang berfungsi.

8. Peralatan LASER menghasilkan pancaran gelombang elektromagnetik

dengan energi yang terbundel dan berkas yang padat. Pada tingkat

intensitas tertentu sinar laser dapat memotong baja, mengiris tubuh,

dan yang lainnya. Solusi pencegahan dampak negatif dari radiasi yang

dihasilkan LASER Jangan pernah mengarahkan sinar LASER ke tubuh

manusia, terutama mata secara langsung.

9. Antenna transmisi telepon genggam atau antenna pemancar radio atau

satelit dash bumi dapat menghasilkan gelombang elektromagnetik

yang bila terpapar secara terus menerus dapat menyebabkan gangguan

kesehatan. Tindakan yang dilakukan untuk mencegah dampak negatif

dari radiasi yang dihasilkan dengan tidak berada pada daerah atau area

stasiun yang menghasilkan paparan radiasi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Radiasi, [Online]. Tersedia:

http://www.infonuklir.com/read/detail/523/sumber-radiasi#.UxYztoXTdfc [3 Maret

2014]

Pengertian dan Pengenalan Radiasi, [Online]. Tersedia:

19

http://www.gudangmateri.com/2010/10/pengertian-dan-pengenalan-radiasi.html [3

Maret 2014]

Radiasi, [Online]. Tersedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi [3 Maret 2014]

Radiasi Elektromagnetik, [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi_elektromagnetik, 2010, Efek Radiasi

Elektromagnetik [3 Maret 2014]

Efek Radiasi Proteksi, [Online]. Tersedia: www.batan.go.id, 2009,Efek Radiasi

Proteksi [3 Maret 2014]

20