chapter i skripsi prasarana jalan

11
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Perkerasan lentur adalah sebuah bentuk struktur yang terdiri dari beberapa lapisan yang menjadi satu kesatuan untuk memikul beban kendaraan yang lewat diatasnya dan bisa menyalurkan beban dari kendaraan tersebut dengan baik dari lapisan paling atas ke lapisan lapisan yang ada dibawahnya. Sebagai lapis perkerasan, struktur ini diharapkan mampu memikul beban lalu lintas rencana sesuai dengan umur rencana yang telah direncanakan agar tidak mengalami kerusakan kerusakan yang berarti. Tetapi hampir sebagian besar perkerasan lentur sudah mengalami kerusakan terlebih dahulu sebelum mencapai umur rencananya. Hal ini dikarenakan adanya faktor faktor yang menyebabkan perkerasan itu mengalami kerusakan, yaitu beban kendaraan yang berlebih ( overloading ), keadaan iklim dan lingkungan yang berubah - ubah, beban lalu lintas, tingkat ketebalan lapis perkerasan, material dan struktur perkerasan, drainase yang kurang/tidak berfungsi dengan baik, desain geometrik serta pekerjaan perkerasan di lapangan yang tidak sesuai. Kerusakan pada perkerasan dapat digolongkan menjadi 2 ( dua ) bagian, yaitu kerusakan struktural dan kerusakan non struktural. Kerusakan struktural ialah kerusakan yang menyebabkan berkurangnya kemampuan jalan dalam memikul beban yang melewatinya. Kerusakan non-struktural ialah kerusakan yang hanya menyebabkan berkurangnya tingkat kenyamanan pengendara yang

Upload: hasmaomo

Post on 17-Aug-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Chapter I skripsi prasarana jalan

TRANSCRIPT

1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Perkerasan lentur adalah sebuah bentuk struktur yang terdiri dari beberapa lapisanyangmenjadisatukesatuanuntukmemikulbebankendaraanyanglewat diatasnyadanbisamenyalurkanbebandarikendaraantersebutdenganbaikdari lapisanpalingataskelapisanlapisanyangadadibawahnya.Sebagailapis perkerasan,strukturinidiharapkanmampumemikulbebanlalulintasrencana sesuaidenganumurrencanayangtelahdirencanakanagartidakmengalami kerusakan kerusakan yang berarti. Tetapihampirsebagianbesarperkerasanlentursudahmengalami kerusakanterlebihdahulusebelummencapaiumurrencananya.Halini dikarenakan adanya faktor faktor yang menyebabkan perkerasan itu mengalami kerusakan,yaitubebankendaraanyangberlebih(overloading),keadaaniklim danlingkunganyangberubah-ubah,bebanlalulintas,tingkatketebalanlapis perkerasan,materialdanstrukturperkerasan,drainaseyangkurang/tidak berfungsidenganbaik,desaingeometriksertapekerjaanperkerasandilapangan yang tidak sesuai. Kerusakanpadaperkerasandapatdigolongkanmenjadi2(dua)bagian, yaitukerusakanstrukturaldankerusakannonstruktural.Kerusakanstruktural ialahkerusakanyangmenyebabkanberkurangnyakemampuanjalandalam memikulbebanyangmelewatinya.Kerusakannon-strukturalialahkerusakan yanghanyamenyebabkanberkurangnyatingkatkenyamananpengendarayang 2 melaluijalantersebut,tetapitidakmengurangikemampuanjalanuntukmemikul beban yang melewatinya.Untukmengurangikerusakanyangterjadipadaperkerasantersebutmaka dibutuhkan suatu alternatif baruyang bisa menghemat dana dan juga menghemat aspalkarenadanayangdiberikanolehpemerintahcukupterbatas,tidakbisa semuaperkerasandiperbaikidalamwaktuyangbersamaan.Selainitu,harga minyak dunia yang semakin mahal dari tahun ke tahun juga membuat harga aspal menjadi semakin mahal.Alternatifiniadalahdaurulangperkerasanberaspalatauyanglebih dikenaldenganRecyclingPavement.Teknikdaurulangperkerasanjalanadalah pengolahan dan penggunaan kembali konstruksi perkerasan lama ( existing ), baik denganataupuntambahanbahanpengikatbaru,untukkeperluanpemeliharaan, perbaikan maupun peningkatan konstruksi perkerasan jalan.Keuntunganyang diharapkan dari pemakaian kembali materialyang lama adalah menghemat pemakaian material baru yang pada akhirnya akan menghemat biayapemeliharaan/perbaikanperkerasan.Selainitudenganmenggunakan teknologidaurulangmakaakanmenghematpenggunaanaggregatsebesar45% danaspalbarusebesar60%danjugameningkatkannilaiekonomisbahan garukan,menghematenergiuntuktransportasimaterial,mempertahankan geometrik dan elevasi serta melestarikan sumber daya alam.Ada banyak jenis jenis teknik daur ulang perkerasan beraspal tapi dalam halinipenulishanyaakanmembahastentangColdMixRecyclingdengan menggunakanbahanpengikatsemenportland.DiIndonesiametodeinilebih dikenal dengan Deep Lift Insitu Pavement Recycling ( DLIPR )yang merupakan 3 prosesdaurulangmaterialditempatbaikyangberupamaterialberbutir kasar/halusataupuncampuranaspalyangtelahmengalamikerusakandengan kedalamanlapisanlebihdari300mmdengansatukalipengerjaansekaligus dengan menggunakan peralatan large reclaimer/stabilizer/recycler. Di Provinsi Sumatera Utara, metode Deep Lift Insitu Pavement Recycling sudahmulaidilaksanakansejaktahunanggaran2007/2008.Tercatatbahwaada 11 paket proyek rehabilitasi jalan provinsi dengan total panjang 47 km. I. 2 Permasalahan Tinjauanterhadapkinerjaperkerasanjalaneratkaitannyadengan kepentingan pengguna jalan yang dapat diukur dari kenyamanan berkendara. Oleh karena itu, setiap investasi dalam pembangunan jalan perlu dilaksanakan menurut prosesdesainyangsesuaidengankebutuhanlalulintas.Kegiatanpengamatan ataumonitoringdilakukanrutinuntuk mengantisipasikerusakanjalan.Upayaini dilakukan agar jalan tetap memiliki tingkat pelayanan yang optimal. Gambar 1.1Penurunan Kinerja Perkerasan Terhadap WaktuKinerjaPerkerasanjalanakanmenurunseiringdenganbertambahnya umur jalan. Bobot penurunan tingkat pelayanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, 4 antara lain kualitas konstruksi atau kualitas pekerjaan pada saat membangun jalan. Pengaruhtersebutsignifikanterhadappenurunantingkatpelayananjalansetelah jalan itu dibuka.Untukmencegahpenurunantingkatpelayananyangterlalubesarmaka diperlukankajiankinerjayangmenganalisissuatukerusakanperkerasanjalan berdasarkan jenis dan tingkat kerusakannya untuk digunakan sebagai dasar dalam melakukankegiatanpemeliharaandanperbaikan.Dengandilakukannyakegiatan pemeliharaandanperbaikanmakatingkatpelayananakannaikkembaliseperti semula dan bisa bertahan sesuai dengan umur rencananya. Gambar 1.2 Kinerja Pelayanan Jalan Dipengaruhi Faktor Pemeliharaan Jalan I. 3 Maksud dan Tujuan Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1.MengukurkinerjadariDeepLiftInsituPavementRecycling,yaitudengan menilaikondisiperkerasanjalantersebutuntukmengidentifikasijenisdan tingkat kerusakan yang terjadi dan mengukur sifat kerataan lapis permukaan jalanyangakanbermanfaatdidalamusahamenentukanprogram rehabilitasi dan pemeliharaan jalan. 5 2.MembandingkanhasilanalisametodeIRI(InternationalRoughnessIndex) denganmetodePCI(PavementConditionIndex)danmembuatpersamaan korelasi dari kedua parameter tersebut. I. 4Pembatasan Masalah Agarpenulisantugasakhirinidapatterarahdansesuaidengantujuan maka diperlukan pembatasan masalah, yaitu : 1.Penulishanyamembahaskondisikerusakanyangterjadipadaperkerasan lentur(FlexiblePavement)sebagaidasaracuanjenispenanganan kerusakan. 2.Kerusakankerusakanyangditinjauadalahkeretakanjalan(cracking), kerusakan tepi (edge break), alur (rutting), keriting (corrugations), lubang lubang(patholes),jembul(shoving),penurunansetempat(deformations), kegemukanaspal(bleeding),pelepasanbutiran(ravelling),tambalan (patching),pengausan(polishedaggregate),pembengkakan(swell), tonjolan(bumpandsags),penurunanpadabahujalan(lane/shoulderdrop off), dan perlintasan rel kereta api pada jalan raya (railroad crossing). 3.Datayangakandigunakandidapatdarisurveivisualyaitupanjang,lebar, luas, serta kedalaman tiap tiap jenis kerusakan yang terjadi. Selain itu ada juga data sekunderyangdiambil dari DinasBinaMarga Provinsi Sumatera Utara yang berupa panjang ruas jalan, lebar perkerasan dan bahu jalan, data lalu lintas, status, fungsi dan kelas jalan.6 4.Pengukurantingkatpermukaankerataanjalandilakukandengan menggunakan alat Roughometer II ARRB. 5.AnalisadilakukandenganmenggunakanmetodeIRI(International Roughness Index) dan PCI (Pavement Condition Index). I. 5 Metodologi Penelitian Penelitianinitermasukdalampenelitianterapan,yaitu mengimplementasikanindikatorindikatorkinerjaperkerasanjalan,seperti metodeIRI(InternationalRoughnessIndex)danmetodePCI(Pavement ConditionIndex).Untukmengkajigambarankinerjamakametodeyang digunakanadalahmetodepengumpulandata,baikdataprimermaupundata sekunder yang kemudian dianalisis. I.5.1Data Penelitian Data Primer Datayang dikumpulkan langsung melalui pengamatan visualyang ada di lapangan, antara lain : 1.Panjang Ruas Jalan 2.Lebar Perkerasan dan Bahu Jalan 3.Lalulintas Harian Rata rata (LHR) 4.Retak (Cracks) 5.Alur (Ruts) 6.Tambalan (Patching) 7.Lubang (Potholes) 7 8.Kekasaran Permukaan 9.Amblas (Depressions) 10. Keriting (Corrugations) 11. Kegemukan Aspal (Bleeding) 12. Jembul (Shoving) 13. Pelepasan Butiran (Ravelling) 14. Pengausan (Polished Aggregate) 15. Swell 16. Bums and Sags 17. Lane/Shoulder Drop Off 18. Railroad Crossing UntukmengambilnilaiInternationalRoughnessIndex(IRI)dilapangan maka akan digunakan alat Roughmeter II ARRB. 1.5.2Pengolahan dan Analisis Data Metode IRI InternationalRoughnessIndex(IRI)atauketidakrataanpermukaanjalan dikembangkanolehBankDuniapadatahun1980an.IRIdigunakanuntuk menggambarkansuatuprofilmemanjangdarisuatujalandandigunakansebagai standarketidakrataanpermukaanjalan.Satuanyangbiasadirekomendasikan adalah meter per kilometer (m/km).AlatukuryangdigunakanuntukmengukurnilaiIRIadalahRoughometer IIARRB(AustralianRoadResearchBoard).RoughometerIIinimerupakan 8 generasikeduadarialatpengukuranketidakrataanpermukaanjalanyang dikembangkan oleh Bank Dunia. Berbeda dengan Roughometer generasi pertama, Roughometer II ini menghilangkan hal-hal yang tidak pasti yang berkaitan dengan kendaraan, seperti supensi dan berat penumpang.Sebelummelakukansurveiketidakrataanpermukaanjalanmakaharus dilakukankalibrasi.Tetapikalibrasiyangdilakukantidaksepertiyangdilakukan pada alat Roughmeter NAASRA, kalibrasi yang dilakukan hanya kalibrasi sensor dankalibrasijarak.Setelahselesaidikalibrasimakapengukurannilai ketidakrataanpermukaanjalansudahbisadilakukandengankecepatan40-50 km/jam. Metode Pavement Condition Index (PCI) PavementConditionIndex(PCI)adalahsistempenilaiankondisi perkerasanjalanberdasarkanjenis,tingkatdanluaskerusakanyangterjadi,dan dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai PCI ini memiliki rentang0100dengankriteriasempurna(excellent),sangatbaik(verygood), baik(good),sedang(fair),jelek(poor),sangatjelek(verypoor),dangagal (failed). DalampelaksanaanmetodePCIdilapanganmakaruasjalanyangakan disurvaiharusdibagikedalamsegmen-segmen.Penulismengambilpanjangtiap segmen adalah 100 m, sesuai dengan penelitian-penelitian yang terdahulu. Karena panjangruasjalanTanjungPura-Namuunggasyangakanditinjauadalah7km, maka ruas jalan tersebut akan dibagi menjadi 70 unit sampel penelitian. 9 Adapunpenilaiankondisikerusakandenganmenggunakanmetode Pavement Condition Index yaitu dengan meneliti: 1.Density (Kadar Kerusakan) Densityataukadarkerusakanadalahpersentasiluasandarisuatujenis kerusakanterhadapluasansuatuunitsegmenyangdiukurdalammeter persegi atau meter panjang. Nilai Density suatu jenis kerusakan dibedakan berdasarkan tingkat kerusakan. 2.Deduct Value (Nilai Pengurangan) Deductvalueadalahnilaipenguranganuntuktiapjeniskerusakanyang diperolehdarikurvahubunganantaradensitydandeductvalue.Deduct value juga dibedakan atas tingkat jenis kerusakan. 3.Total Deduct Value (TDV) Adalahnilaitotaldeductvalueuntuktiapjeniskerusakandantingkat kerusakan pada suatu unit penelitian. 4.Corrected Deduct Value (CDV) CorrecteddeductvaluediperolehdarikurvahubunganantaranilaiTDV dengan nilai CDV dengan pemilihan lengkung kurva sesuai dengan jumlah nilai individual deduct value yang mempunyai nilai lebih besar dari 5. Jika nilaiCDVdiketahui,makanilaiPCIuntuktiapunitdapatdiketahui dengan rumus: PCI(s) = 100 CDV dengan :PCI(s) = Pavement Condition Index untuk tiap unitCDV = Corrected Deduct Value untuk tiap unit 10 5.Klasifikasi Kualitas Perkerasan DarinilaiPCImasing-masingunitpenelitiandaapatdiketahuikualitas lapisperkerasanuntukunitsegmenberdasarkankondisitertentuyaitu sempurna(excellent),sangatbaik(verygood),baik(good),sedang(fair), jelek (poor), sangat jelek (very poor), dan gagal (failed). Analisis Data Data yang telah didapatkan dari hasil pengukuran di lapangan, baik itunilaiPCImaupunnilaiIRIdianalisadenganbantuansoftwareSPSS (StatisticalProductandServiceSolution)danMicrosoftExcelyang kemudianakanmenghasilkansuatumodelpersamaankorelasiantaraIRI dengan PCI. I. 6 Sistematika Penulisan Untukmencapaitujuanpenulisantugasakhirinidilakukanbeberapa tahapanyangdianggapperlu.Metodedanprosedurpelaksanaannyasecaragaris besar adalah sebagai berikut: 1.Bab I PENDAHULUAN Babiniakanmengawalipenulisandenganmenguraikanlatarbelakang permasalahanyangakandibahas,tujuanpenelitian,ruanglingkupmasalah,dan sistematika pembahasan. 11 2.Bab IITINJAUAN PUSTAKA Dalambabinimeliputipengambilanteoridariberbagaisumberbacaan yang mendukung analisa permasalahan dalam penulisan tugas akhir ini. 3.Bab IIIMETODOLOGI PENELITIANDalambabiniakandiuraikantentangpendeskripsiandanlangkah langkahkerjasertatatacarayangakandilakukandalammengevaluasitingkat kerusakansertaupayaperbaikandanpemeliharaanberdasarkanmetode International Roughness Index (IRI) dan Pavement Condition Index (PCI).4.Bab IVPENGUMPULAN dan PENGOLAHAN DATA Bab ini berisikan mengenai data data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisisdenganmenggunakanmetodeInternationalRoughnessIndex(IRI)dan metodePavementConditionIndex(PCI)dandiambilkesimpulandarianalisa tersebut. 5.Bab VKESIMPULAN dan SARAN Babinimerupakanpenutupyangberisikantentangkesimpulandaribab yang sebelumnya dan saran mengenai hasil penelitian yang dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya ataupun bisa dijadikan masukan.