blok 6 neuroscience

Upload: kiky-hetharie

Post on 30-Oct-2015

74 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah blok 6 tentang saraf dan bagiannya

TRANSCRIPT

Lumpuh Lengan Bawah dengan Riwayat Kelahiran Sungsang

I. PendahuluanKelumpuhan pada lengan bawah (ekstremitas superior) adalah suatu gangguan fungsi motorik yang mungkin disebabkan oleh (1) lesi kortikospinal, kortikobulber, atau neuron desenden medulla oblongata (subkortikospinal), (2) abnormalitas gerakan dan sikap tubuh yang disebabkan oleh penyakit sistem motorik ekstrapiramidal, (3) apraksik atau gangguan nonparalitik dari gerakan yang disebabkan oleh lesi dalam sistem serebelum, termasuk masukan dan keluaran, dan (5) paralisis yang disebabkan oleh gangguan unit motor, termasuk neuron neuron motor spinal, persambungan neuromuskularis dan otot.1Tetapi seseorang yang mempunyai riwayat kelahiran sungsang juga bisa menyebabkan kelumpuhan pada ekstremitas superior yang disebabkan oleh traksi yang berlebihan oleh jari jari penolong pada proses persalinan yang menyebabkan lesi perobekan radix C5 dan C6 plexus brachialis.2Walaupun sinyal sinyal dari korteks motorik primer berakhir di neuron neuron eferen yang mencetuskan kontraksi otot rangka secara volunter, korteks motorik bukanlah satu satunya bagian yang terlibat dalam control motorik. Bagian bagian lain yang mempengaruhi control motorik meliputi korteks motorik, medulla spinalis, batang otak, basal ganglia dan serebelum.3 tanpa adanya koordinasi dari kortex motorik dan bagian bagian lain yang berperan, maka gerakan yang dihasilkan adalah gerakan gerakan yang tidak bertujuan. Tetapi jika ada koordinasi, maka kita bisa menghasilkan suatu gerakan gerakan yang bertujuan sesuai dengan kehendak kita.3,4

II. Pengaturan fungsi motorik oleh korteks motorik dan batang otak3Korteks motorik adalah salah satu dari bagian bagian dari korteks yang terdapat di hemisphere cerebri yang berfungsi sebagai pengatur gerakan motorik. Korteks motorik terletak di sebelah anterior sulkus sentralis, yang menempati kurang lebih sepertiga bagian posterior lobus frontalis. Batang otak merupakan suatu kesatuan dari tiga struktur yaitu medulla oblongata, pons dan mesencephalon (otak tengah), yang merupakan jalur yang akan dilalui impuls rangsangan motorik.Korteks motorik sendiri terbagi menjadi tiga subarea, masing masing memiliki fungsi spesifik: Korteks motorik primerTerletak di anterior dari sulkus sentralis yang berupa lipatan dari korteks yang disebut gyrus presentral area broadmann 4. Korteks motorik primer berfungsi sebagai pencetus kontraksi otot rangka secara volunter yang dilakukan otot rangka. Korteks premotorikTerletak di antero-inferior dari gyrus presentral, korteks premotorik akan bekerja sama dengan basal ganglia, thalamus dan korteks motorik primer yang diyakini penting dalam perencanaan mengorientasikan tubuh atau bagian bagian tubuh ke arah tertentu. Seperti halnya kita terdorong untuk memakan apel karena lapar. Area suplementerTerletak di antero-superior dari korteks motorik primer. Area ini berperan sebagai memprogram gerakan gerakan volunter yang kompleks. Sepert halnya gerakan menulis, memanjat tebing dll.

III. Pengaturan fungsi motorik oleh serebelum dan basal ganglia3,4Selain area area di dalam korteks serebri yang merangsang kontraksi otot, masih terdapat dua struktur otak lain yang juga penting untuk fungsi motorik normal. Kedua struktur tersebut adalah serebelum dan basal ganglia. Tetapi tidak satupun dari kedua struktur ini dapat mengontrol fungsi otot. Sebaliknya, aktivitas kedua struktur ini selalu berkaitan dengan sistem pengatur motorik yang lain. Pada dasarnya serebelum berperan penting dalam menentukan saat aktivitas motorik dan pengalihan yang cepat dan mulus dari satu gerakan otot ke gerakan berikutnya. Serebelum juga membantu intensitas kontraksi otot bila beban otot berubah, seperti juga mengendalikan kontraksi kelompok otot agonis dan antagonis agar sesuai dan berlangsung dengan segera.Basal ganglia membantu merencanakan dan mengendalikan pola gerakan otot yang kompleks, mengendalikan intensitas relative dari gerakan yang terpisah, arah gerakan dan pengurutan gerakan parallel yang multiple dan berturut turut untuk mencapai tujuan motorik spesifik yang rumit.Fungsi Serebelum dalam seluruh pengatur motorikSecara anatomis, serebelum dibagi menjadi tiga lobus, yaitu: lobus anterior, lobus posterior dan lobus flokulunodular. Lobus flokulunodular adalah lobus tertua yang tumbuh bersama sama dengan sistem vestibular yang ada di telinga bagian dalam, yang berfungsi dalam mengatur keseimbangan tubuh.Sistem sarah menggunakan serebelum untuk mengkoordinasikan fungsi pengatur motorik pada tiga tingkatan, sebagai berikut: Vestibuloserebelum. Bagian ini terdiri dari lobus flokulonodular serebelar kecil dan bagian vermis yang berdekatan. Bagian ini penting untuk mempertahankan keseimbangan tubuh dan mengontrol gerakan bola mata. Spinoserebelum. Bagian ini sebagian besar terdiri dari vermis, baik anterior maupun posterior dan bekerja sama dengan medulla spinalis. Bagian ini berperan sebagai mengatur tonus otot dan pengatur gerakan volunter yang terampil dan terkoordinasi dengan cepat. Serebroserebelum. Bagian ini terdiri dari zona lateral besar hemisphere cerebeli di sebelah lateral zona intermedia. Bagian ini saling berhubungan dan berkoordinasi dengan korteks motorik yaitu di korteks premotorik, area suplementer dan area asosiasi primer. bagian hemisphere cerebeli lateral sebenarnya menerima semua inputnya dari korteks serebri motorik dan menjalarkan informasi outputnya kembali ke otak. Jika gerakan yang yang diinginkan tidak sesuai dengan yang diperintahkan, maka serebelum akan menjalarkan informasi tersebut ke bagian otak, sehingga gerakan tersebut bisa dikoreksi dan bisa melakukan gerakan sesuai yang kita inginkan. Fungsi yang lain ialah sebagai perencanaan gerakan volunter tubuh yang berurutan an mengkoordinasi gerakan gerakan yang kompleks.Fungsi basal ganglia dalam seluruh pengatur motorikBasal ganglia, seperti serebelum, membentuk sistem asesori motorik lain yang biasanya berfungsi todak melalui diri sendiri, tetapi berkaitan erat korteks serebri dan sistem pengatur motorik kortikospinal. Pada kenyataannya, sebenarnya basal ganglia menerima sebagian besar sinyal input dari korteks serebri itu sendiri dan juga mengembalikan hampir seluruhnya sinyal outputnya ke korteks juga.Secara anatomis, basal ganglia terdiri dari nucleus kaudatus, putamen, globus palidus, substansia nigra, dannukleus subtalamikus.Basal ganglia memiliki peran kompleks dalam mengontrol gerakan selain memiliki fungsi fungsi non motorik yang masih belum begitu diketahui. Secara khusus, basal ganglia penting dalam (1) menghambat tonus otot diseluruh tubuh, (2) memilih dan mempertahankan aktivitas motorik bertujuan untuk menekan pola gerakan yang tidak berguna atau yang tidak diinginkan.Basal ganglia secara tidak langsung mempengaruhi neuron motorik eferen yang menyebabkan kontraksi otot, tetapi bertindak dengan memodifikasi aktivitas aktivitas yang sedang berlangsung di jalur jalur motorik.

IV. Pengaturan fungsi motorik oleh medulla (korda) spinalisDari batang otak berjalan suatu slinder jaringan syaraf panjang dan ramping, yaitu korda spinalis, dengan ukuran panjang 45 cm (18 inci) dan garis tengah 2 cm (seukuran kelingking). Korda spinalis, yang keluar dari sebuah lubang besar dari dasar tengkorak, dilindungi oleh kolumna vertebralis sewaktu turun melalui kanalis vertebralis. Dari korda spinalis keluar saraf-saraf spinalis berpasangan melalui ruang-ruang yang dibentuk oleh lengkung-lengkung tulang mirip-sayap vertebra yang berdekatan. Saraf spinalis diberi nama sesuai daerah kolumna vertebralis sempat keluarnya (Gbr. 5-24) : terdapat delapan pasang saaf servikalis (yaitu C1-C8).Selama perkembangan, kolumna vertebra tumbuh sekitar 25 cm lebih panjang daripada korda spinalis. Karena perbedaan pertumbuhan tersebut, segmen-segmen korda spinalis yang merupakan pangkal saraf-saraf spinalis tidak bersatu dengan ruang-ruag antarvertebra yang sesuai. Sebagian besar akar saraf spinalis harus turun bersama korda sebelum keluar dari kolumna vertebralis di lubang yang sesuai. Korda spinalis itu sediri hanya berjalan sampai setinggi vertebra lumbal pertaman atau kedua (setinggi sekitar pinggang), sehingga akar-akar saraf sisanya sangat memanjang untuk dapat keluar dari kolumna vertebralis di lubang yang sesuai. Berkas tebal akar-akar saraf yang memanjang di dalam kenalis vertebralis yang lebih bawah itu dikenal sebagai kauda ekuina (ekor kuda) karena penampakannya (Gbr. 5-24b). daerah ini adalah tempat fungsi lumbal dilakukan untuk memperoleh coyoh CSS. Insersi jarum ke dalam kanalis dibawah vertebra lumbal kauda ekuina ke samping, sehingga contoh cairan disekitarnya dapat diambil dengan aman.Walaupun terdapat variasi regional ringan, anatomi potongan melintang dari korda spinalis uumnya sama di seluruh panjangnya (Gbr. 5-25). Berlainan dengan substansia grisea di otak, substansia grisea di korda spinalis membentuk daerah seperti kupu-kupu di bagian dalam dan dikelilingi oleh substansia alba disebelah luar. Seperti di otak, substansia grisea korda terutama terdiri dari badan-badan sel saraf serta dendritnya, antar-neuron pendek, dan sel-sel glia. Substansia alba tersusun menjai traktus (jaras), yaitu berkas serat-serat saraf (akson-akson dari antarneuron yang panjang) dengan fungsi serupa. Berkas-berkas itu dikelompok-kelompokkan menjadi kolumna yang berjalan si sepanjang korda. Setiap traktus ini berawal atau berakhir di dalam daerah tertentu di otak, dan masing-masing memiliki kekhususan dalam mengenai informasi yang disampaikannya. Sebagian adalah traktus asendens (korda ke otak) yang menyalurkan sinyal dari masukan afere ke otak. Yang lain traktus desendend (otak ke korda) yang menyampaikan pesan-pesan dari otak ke neuron eferen.Traktus umumnya diberi nama berdasarkan asal dan ujungnya. Sebagai contoh, traktus kortikospinalis adalah suatu jalur desendens; badan selnya terutama berasal dari daerah motorik korteks serebrum, dan akson-aksonnya berjalan ke bawah untuk berakhir di korda spinalis pada badan-badan sel neuron motorik eferen yang mempersarafi otot-otot rangka. Sebaliknya, traktus pinotalamikus lateral adalah suatu jalur asendens yang berasal dari korda spinalis dan berjalan secara lateral di sepanjang korda sampai bersinaps di thalamus. Jaras ini membawa informasi sensorik mengenai rasa nyeri dan suhu yang berasal dari berbagai bagian tubuh melalui korda spinalis ke talamus, yang kemudian menyortir dan menyalurkan informasi tersebut ke korteks somatosensorik. Perlu diektahui bahwa didalam korda spinalis berbagai jenis sinyal dipisah pisahkan dan, dengan demikian, kerusakan daerah tertentu dikorda dapat mengganggu sebagian fungsi tetapi fungsi lain tetap utuh.Substansia grisea yang terletak di bagian tengah secara fangsional juga mengalami organisasi. Kanalis stralis, yang terisi oleh CSS, terletak ditengah substansia grisea. Tiap-tiap belahan substansia grisea dibagi menjadi tanduk dorsalis (posterior), tanduk ventralis (anterior), dan tanduk lateralis. Tanduk dorsalis mengandung badan badan sel antarneuron tempat berakhirnya neuron aferen. Tanduk ventralis mengandung badan sel neuron motorik eferen yang mempersarafi otot rangka. Serat-serat saraf otonom yang mempersarafi otot jantung dan otot polos serta kelenjar eksokrin berasal dari badan-badan sel yang terletak ditanduk lateralis.Saraf-saraf spinalis berkaitan dengan tiap-tiap sisi korda spinalis melalui akar dorsal dan akar ventral. Serat-serat eferen membawa sinyal datang mesuk kekorda spinalis melalui akar dorsal; serat-serat eferen membawa sinyal keluar meninggalkan korda melalui akar ventral. Badan-badan sel untuk neuron eferen pada setiap tingkatan berkelompok bersama didalam ganglion akar dorsal. (kumpulan badan-badan sel neuron terletak diluar SSP di sebut ganglion, sedangkan kumpulan fungsional badan-badan sel didalam SSP mengacu pada pusat atau inti.) badan-badan sel untuk neuron-neuron eferen berpangkal di substansia grisea dan mengirimkan akson keluar melalui akar ventral.Akar ventral dan dorsal di setiap tingkat menyatu membentuk sebuah saraf spinalis yang keluar dari kolumna ventebralis. Sebuah saraf spinalis mengandung serat-serat eferen dan eferen yang berjalan diantara bagian tubuh tertentu dan korda spinalis. Perhatikan hubungan antara saraf (nervus) Dan neuron. Sebuah saraf adalah berkas akson neuron perifer, sebagian eferen dan sebagian eferen, yang dibungkus oleh suatu selaput jaringan ikat dan mengikuti jalur yang sama. Sebuah saraf tidak mengandung sel saraf utuh, hanya bagian-bagian akson dari banyak neuron. (berdasarkan definisi ini, tidak terdapat saraf di SSP! Berkas-berkas akson di SSP disebut traktusatau jaras.) tiap-tiap saraf didalam sebuah saraf umumnyatidak memilih pengaruh satu sama lain. Mereka berjalan bersama untuk kemudahan, seperti banyak sambungan telepon yang berjalan dalam satu kabel, namun tiap-tiap sambungan dapat bersifat pribadi dan tidak mengganggu atau mempengaruhi sambungan lain dalam kabel yang sama. Tiga puluh satu pasang saraf spinalis, bersama dengan dua belas pasang saraf kranialis yang berasal dari otak, membentuk sistem saraf perifer. Setelah keluar, saraf-saraf spinalis secara progresif bercabang-cabang untuk membentuk suatu jaringan luas saraf-saraf perifer yang mempersarafi jaringan. Setiap segmen korda spinalis membentuk sepasang saraf spinais yang akhirnya mempersarafi suatu daerha tertentu ditubuh dengan serat eferen dan eferen. Dengan demikian, lokasi dan luas defisit sensorik dan motorik yang berkaitan dengan cedera korda spinalis secara klinis penting untuk menentukan tingkat dan luas kerusakan korda.

V. Jaras asenden dan desenden Jaras asenden dimulai dengan perangsangan dari reseptor yang kemudian berjalan melewati saraf spinal dalam radiks dorsalis. Di dalam medulla spinalis, saraf aferen kemudian akan bercabang menjadi cabang medial dan cabang lateral. Cabang medial pertama kali berbelok ke medial, lalu naik melalui kolumna dorsalis, melanjutkan perjalanannya ke otak melewati jaras kolumna dorsalis. Cabang lateral memasuki kornu dorsalis substansia grisea yang kemudian akan bersinaps dengan neuron neuron local di bagian intermedia medulla spinalis. Cabang lateral mempunyai fungsi spesifik untuk menimbulkan reflex medulla spinalis. Dari cabang medial akan berlanjut naik ke atas kea rah kolumna dorsalis dan akan bersinaps pada nuclei kolumna dorsalis (nuclei grasilis/kuneatus). Dari nuclei tersebut, kemudian akan menyilang ke sisi berlawanan batang otak dan naik melewati leminiskus medialis ke kompleks ventrobasal di thalamus yang akhirnya akan berakhir di gyrus postsentralis yaitu pusat sensoris primer Jaras desenden pertama kali keluar dari traktus piramidalis, disebut juga sebagai korteks kortikospinalis. Korteks piramidalis berasal dari korteks motorik primer, korteks premotorik, area motorik suplementer dan are somatosensorik. Jaras ini meninggalkan korteks akan melewati bagian posterior kapsula interna (di antara nucleus kaudatus dan putamen basal ganglia) dan selanjutnya turun melewati batang otak, untuk membentuk bagian pyramid dari medulla oblongata. Sebagian besar serabut pyramidal akan menyilang pada medulla yang lebih rendah turun ke traktus kortikospinal lateralis medulla spinalis, akhirnya berakhir pada interneuron di region intermediet substansia grisea dan berakhir ke efektor

VI. Plexus brachialis2,5Plexus Brachialis adalah anyaman serat syaraf yang berjalan dari tulang belakang C5 -Th1, kemudian melewati bagian leher, ketiak dan akhirnya keseluruh lengan atas dan bawah. Serabut syaraf yang ada akan didistribusikan kebeberapa bagian lengan.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Plexus_brachialisANATOMIPlexus Brachialis dimulai dari lima rami ventral dari syaraf spinal. Rami (tunggal : ramus yang berarti akar) akan bergabung membentuk 3 trunkus yaitu trunkus superior (C5 dan C6), trunkus medius(C7), dan trunkus inferior (C8-Th1).Setiap trunkus akan bercabang membentuk dua divisi yaitu divisi anterior dan divisi posterior.Enam divisi yang ada akan menyatu dan membentuk fasciculus. Tiap fasciculus diberi nama sesuai letaknya terhadap arteria axillaries. # Fasciculus posterior terbentuk dari tiga divisi posterior tiap trunkus. # Fasciculus lateralis terbentuk dari divisi anterior trunkus anterior dan medialis. # Fasciculus medialis adalah kelanjutan dari trunkus inferior.

Cabang-cabang Plexus BrachialisTiga cabang dari ramus :1. Nervus Dorsalis Scapulae# berasal dari ramus C5, mempersarafi otot rhomboideus major dan minor serta otot levator scapulae.2. Nervus Subclavius# berasal dari ramus C5 dan C6 mempersarafi otot subclavius.3. Nervus Thoracicus Longus# berasal dari ramus C5, C6, dan C7 mempersarafi otot serratus anterior.

Satu cabang dari trunkus1. Nervus Suprascapularis# berasal dari trunkus superior, mempersarafi otot supraspinatus dan infra spinatus.

Tiga cabang dari Fasciculus Lateralis1. Nervus Pectoralis Lateralis# mempersarafi otot pectoralis major dan otot pectoralis minor.2. Nervus Musculocutaneus# berasal dari C5 dan C6. mempersarafi otot coracobrachialis, otot brachialis, dan otot biceps brachii. Selanjutnya cabang ini akan menjadi nervus cutaneus lateralis dari lengan atas.3. Cabang lateral Nervus Medianus# memberikan cabang C5, C6, dan C7 untuk Nervus Medianus.

Lima cabang dari Fasciculus Posterior1. Nervus subscapularis Superior# mempersarafi otot subscapularis2. Nervus Thoracodorsalis# mempersarafi otot latissimus dorsi.3. Nervus Subscapularis Inferior# mempersarafi bagian bawah otot subscapularis dan otot teres major.4. Nervus Axillaris# mempersarafi otot deltoideus, otot teres minor, sendi bahu, dan kulit di atas bagian inferior deltoideus.5. Nervus Radialis# mempersarafi otot triceps brachii, otot anconeus, otot brachioradialis, dan otot ekstensor lengan bawah.# mempersarafi kulit bagian posterior lengan atas dan lengan bawah.# merupakan saraf terbesar dari plexus.

Lima cabang dari Fasciculus Medialis1. Nervus Pectoralis medialis# berasal dari C8 dan Th1, mempersarafi otot pectoralis major dan otot pectoralis minor.2. Cabang medial Nervus Medianus# memberikan cabang C8 dan Th1 untuk Nervus medianus.3. Nervus Cutaneus Brachii Medialis# mempersarafi kulit sisi medial lengan atas.4. Nervus Cutaneus Antebrachii Medialis# mempersarafi kulit sisi medial lengan bawah.5. Nervus Ulnaris# mempersarafi satu setengah otot flexor lengan bawah dan otot-otot kecil tangan, dan kulit tangan disebelah medial.

VII. KesimpulanKelumpuhan yang terjadi pada balita dikarenakan kelahiran sungsang yang menyebabkan terjadinya perobekan pada saraf C5 dan C6 plexus brachialis, sehingga terjadi lumpuh pada lengan bawah.

Daftar Pustaka1. Harrison. editor, Asdie AH. Prinsip prinsip ilmu penyakit dalam. Volume 1. 13th ed. Jakarta: EGC;2000.2. Snell RS. editor, Hartanto H, Listiawati E, Suyono YJ, Susilawati, Nisa TM, Prawira J, Cendika K. alih bahasa, Sugiharto L. anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. 6th ed. Jakarta: EGC;2006.3. Guyton AC, Hall JE. editor, Rachman LY, et all. alih bahasa, Irawati, et all. Buku ajar fisiologi kedokteran. 11th ed. Jakarta: EGC;2008.4. Sherwood L. editor, Santoso BI. alih bahasa, Pendit BU. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. 2nd ed. Jakarta: EGC;2001.5. Plexus brachialis. Diunduh dari id.wikipedia.org/wiki/plexus_brachialis tanggal 26 April 2011.

Lumpuh Lengan Bawah dengan Riwayat SungsangOleh : Christian SalimDosen pembimbing : dr. HartatiMahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana