bab iv.docx

4
BAB IV PEMBAHASAN Bab ini akan disajikan tentang kesenjangan antara bab 2 dan bab 3, dengan prinsip pendekatan proses keperawatan A. PENGKAJIAN Pada bab tinjuan teori pengkajian ditekankan pada adanya masalah pada pernafasan dimana bayi setelah partus akan menunjukkan tidak bias bernafas secara spontan dan teratur segera setelah dilahirkan keadaan bayi ditandai dengan sianosis, hipoksia, hiperkapnea, dan asidosis metabolic. Sedangkan pada tinjaun kasus pengkajian yang didapat adalah adanya masalah pada pola menyusui bayi, resiko untuk terjadinya infeksi. Maka ada kesenjangan antara teori dengan praktek dilapangan, hal ini dikarenakan pada tinjauan kasus, pengkajiannya dilakukan setelah klien ditindaki (sudah 1 hari berada dirumah sakit) sehingga masalah yang ditemukan adalah gejala sisa dari asfiksia(dimana masalah utama pada asfiksia sudah ditangani oleh petugas rumah sakit) sehingga pada saat dilakukan pengkajian masalah itu tidak ditemukan. 39

Upload: muliana-musibo

Post on 29-Sep-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IVPEMBAHASAN Bab ini akan disajikan tentang kesenjangan antara bab 2 dan bab 3, dengan prinsip pendekatan proses keperawatan A. PENGKAJIANPada bab tinjuan teori pengkajian ditekankan pada adanya masalah pada pernafasan dimana bayi setelah partus akan menunjukkan tidak bias bernafas secara spontan dan teratur segera setelah dilahirkan keadaan bayi ditandai dengan sianosis, hipoksia, hiperkapnea, dan asidosis metabolic. Sedangkan pada tinjaun kasus pengkajian yang didapat adalah adanya masalah pada pola menyusui bayi, resiko untuk terjadinya infeksi. Maka ada kesenjangan antara teori dengan praktek dilapangan, hal ini dikarenakan pada tinjauan kasus, pengkajiannya dilakukan setelah klien ditindaki (sudah 1 hari berada dirumah sakit) sehingga masalah yang ditemukan adalah gejala sisa dari asfiksia(dimana masalah utama pada asfiksia sudah ditangani oleh petugas rumah sakit) sehingga pada saat dilakukan pengkajian masalah itu tidak ditemukan. B. DIAGNOSA KEPERAWATAN Pada tinjauan teori didapatkan 7 diagnosa keperawatan yakni:a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan produksi mukus banyak.b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hipoventilasi/ hiperventilasic. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi ventilasi.d. Gangguan pemenuhan kebutuhan O2 berhubungan dengan dengan post asfiksia berat.e. Resiko Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan faktor resiko reflek menghisap lemah.f. Resiko tinggi terjadinya infeksi dengan faktor resiko respon imun yang terganggu.

g. Gangguan hubungan interpersonal antara ibu dan bayi sehubungan dengan rawat terpisah.Sedangkan pada kasus nyata. Penyusun hanya mendapatkan 3 diagnosa yaitu:a. Ketidakefektifan pola menyusui berhubungan dengan gangguan neuromuskulerb. Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur infasivc. Ansietas pada orang tua berhubungan dengan ancaman pada perubahan status anaknyaC. RENCANA KEPERAWATANPada tinjauan teori, rencana keperawatan ditekankan pada pembersihan jalan napas, pembebasan jalan napas dari obstruksi benda asing, pemberian O2, nutrisi, pemberian antibiotik. Pada kasus rencana keperawatan ditekanakan pada nutrisi (bagaimana bayi memperoleh nutrisi dari ibunya/menyusui), pemberian nutrisi lewat selang, penanganan infeksi sehingga tidak terjadi infeksi. Maka tidak ada kesenjangan antara praktek dan teori, adapu tentang pembersihan jalan napas, pemberian O2, hal itu tidak dilakukan sebab tidak ditemukan masalah yang berhubungan dengan pernapasan. Karena pada saat dilakukan pengkajian, asfiksianya telah ditangani oleh petugas rumah sakit (pengkaji hanya mendapatkan gejala sisa dari asfiksia). D. IMPLEMETASISeperti halnya dengan intervensi yang direncanakan pada tinjaun teori, tindakan keperawatan yang dilakukan baik dalam tinjauan teori maupun kasus adalah nutrisi, dan penangan infeksi agar infeksi tidak terjadiE. EVALUASI Evaluasi pada tinjauna kasus ditekankan pada tiap-tipa diagnose sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan yang tercantum pada tujuan rencana keperawatan, pada tinjauna kasuspun demikian

40