asuhan keperawatan keluarga pada bp. r

Upload: ismet-riyadi

Post on 11-Oct-2015

44 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bp. S DENGAN

KETERLAMBATAN TUMBUH KEMBANG BICARA PADA An. S RT 03/04 DESA PLIKEN

KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMASDisusun Sebagai Tugas

Pada Pembelajaran Stase Keperawatan KeluargaProgram Pendidikan Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Oleh : SLAMET RIYADI1311040062FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2014PENGKAJIAN KELUARGAI. Data Umum

1. Nama kepala keluarga: Bpk. R2. Alamat

: Pliken, RT 03/ RW 043. Pekerjaan

: PNS

4. Agama

: Islam

5. Suku

: Jawa, Indonesia6. Pendidikan

: Strata 17. Komposisi keluaraga:

NONamaJKHub dg KKUmurPendidikanAgamaPekerjaan

1.Bp. RLKK48 ThSrata 1IslamPNS

2.Ibu JPIstri Th IslamIRT

3.An. APAnak ThSMAIslam -

4.An. LAnak ThSMKIslam -

NoNamaStatus Imunisasi

BCGPolioDPTHepatitisCampak

1234123123

1.An. S

2.An. M

GENOGRAM

Masalah hipertensi

Masalah tumbuh kembang

Keterangan :

: Tinggal serumah

: Laki- laki

: Perempuan

: Meninggal laki-laki : Meningga Perempuan

: Hubungan sedarah

: Mempunyai masalah kesehatanII. Riwayat tahap perkembangan keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Bp. R tinggal bersama istri dan dua orang anak, anak yang pertama berumur 19 tahun dan anak yang kedua berumur 16 tahun. Keluarga ini termasuk dalam extended family karena keluarga Bp. S terdiri dari ayah, ibu, anak, nenek, serta kakek dan long distance family, karena Bp.S sebagai kepala keluarga tidak selalu menetap di rumah, dan bertemu dengan keluarga setiap 2 bulan sekali, karena Bp. S bekerja di luar kota di PT sebagai buruh pabrik. Keluarga Bp. S, sekarang ini adalah keluarga dengan tahap perkembangan child bearing family atau keluarga dengan seorang anak pertama yang baru lahir sampai umur 30 bulan.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tugas perkembangan keluarga Bp. S belum dapat membagi peran sebagai ayah dan tanggung jawab orang tua dalam bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, dan belum mampu untuk menata ruang untuk anak, dan belum mampu memisahkan diri dari keluarga besar, karena masih tinggal bersama mertua dan belum memiliki rumah sendiri.

3. Riwayat keluarga inti

Bp. S sekitar 2 tahun yang lalu pernah mengalami sakit tipes dan pernah dirawat dirumah sakit, Ibu I mempunyai riwayat penyakit hemangioma pada telapak tangan sebelah kiri sejak umur 14 tahun, tetapi sudah diperiksakan kebidan terdekat, An. S adalah anak pertama Bp. S, sekarang yang berumur 2 tahun, An. S berumur 23 bulan, dengan BB : 11,6 kg, TB : 86 cm, dan menurut buku KMS balita, An. S berada pada garis hijau, tetapi belum bisa berbicara dengan jelas hanya beberapa kosakata saja, dan masih belum bisa melakukan kegiatan yang sesuai umurnya menurut pemeriksaan KPSP dengan skor penilaian 8 (kriteria meragukan), sedangkan An. M adalah anak kedua Bp. S, masih berumur 1 bulan, kedua anak Bp. S tidak ada yang pernah dirawat dirumah sakit, tetapi hanya penyakit batuk ataupun pilek saja. Kedua anak Bp. S, selalu rutin di periksakan ke POSYANDU desa setiap 1 bulan sekali. Status imunisasi anggota keluarga lengkap, setiap anggota keluarga yang sakit tidak langsung dirujuk ke puskesmas atau tenaga kesehatan terdekat.4. Riwayat keluarga sebelumnya

Di dalam keluarga Bp. S, tinggal bersama kakek A dan nenek K, yaitu sebagai mertua, nenek K mempunyai riwayat tekanan darah tinggi, sering merasa pusing dan leher terasa kaku, sedangkan kakek A hanya mengeluh sering merasa pegal pada sendi. Keluarga Bp. S hanya membeli obat diwarung saja apabila mengeluh sakit. Dari garis keturunan nenek K juga mempunyai riwayat tekanan darah selalu tinggi.

III. Lingkungan

1. Karakteristik rumah:

Denah :

U

B

T

STipe rumah yang ditempati keluarga Bp. S adalah semi permanen. Ruangan didalam rumah antara lain ruang tamu, 3 kamar tidur, dapur, dan ruang tengah untuk menonton TV. Rumah yang ditempati Bp. S, adalah milik mertua. Kondisi rumah di luar rumah terdapat halaman yang digunakan Bp. S untuk menanam pohon buah rambutan. Sedangkan keadaan didalam rumah Bp. S meletakan barang- barang dengan rapi, terdapat TV 21 diruang tengah., rumah terbuat dari kayu, lantai plester dari semen dalam keadaan kurang bersih. Penataan peralatan rumah tangga tertata rapi tetapi terkadang berantakan karena digunakan untuk mainan anak Bp. S. Ventilasi dan pencahayaan kurang baik karena jendela tidak selalu dibuka setiap hari, keluarga tidak memiliki jamban sendiri, tetapi masih menumpang di rumah saudara karena jaraknya masih berdekatan, keadaan bersih, sumber air berasal dari sumur untuk keperluan sehari-hari. Air tidak berasa, berbau, dalam keadaan bersih. Keluarga Bp. S, biasanya membuang sampah di karung yang diletakkan di belakang rumah, dan kalau sudah penuh baru dibuang ke tempat pembuangan sampah.2. Karakteristik tetangga dan komunitas

Lingkungan tempat tinggal Bp. S secara umum cukup bersih, sebagian adalah industry rumahan yaitu pembuat tempe, dan air limbah dari tempe dibuang di resapan tanah. Jarak antara rumah satu dengan yang lain saling berdekatan, sebagian besar tetangga Bp. S, bekerja sebagai pedagang di Pasar, buruh bangunan, pegawai swasta, dan yang ada yang tidak bekerja, dan rata- rata kelas menengah, tingkat pendidikan tetangga Bp. S sebagian besar lulusan SMP. Kehidupan antar keluarga terjalin akrab dan saling mengunjungi. Kegiatan warga sekitarnya terorganisir dalam wadah perkumpulan RT dan RW, serta PKK. Fasilitas kesehatan yang terdekat adalah Bidan Desa dan Puskesmas Pembantu. Tempat peribadatan di daerah tempat tinggal Bp. S terdapat mushola yang jaraknya cukup dekat, sebagian besar tetangga Bp. S menggunakan transportasi motor.3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Bp. S dan Ibu I tidak mengikuti perkumpulan yang resmi hanya kumpulan RT atau Kadus jika diadakan, interaksi keluarga Bp. S dengan masyarakat sekitar baik. Nenek K juga aktif sebagai kader POSYANDU di desa.

4. Sistem pendukung keluarga

Anggota keluarga saling berinteraksi dengan baik, kalau ada masalah kesehatan yang menimpa salah satu anggota keluarga selalu dibicarakan bersama untuk mencari jalan keluarnya. Dukungan dari masyarakat cukup baik dimana sesama warga sering bertukar informasi dan saling mendukung, bidan desa juga aktif dalam kegiatan untuk meningkatkan kesehatan di desa dan keluarga Bp. SIV. Struktur keluarga

1. Pola komunikasi keluarga

Komunikasi keluarga Bp. S bersifat terbuka, setiap ada masalah selalu dibicarakan bersama-sama, bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa. Tidak ada waktu khusus untuk berbincang antar anggota keluarga. Setiap anggota keluarga selalu saling berkomunikasi dalam hal apapun dan kondisi apapun untuk meyelesaikan suatu masalah. Bp. S bekerja di luar kota di PT Jakarta, intensitas Bp. S untuk bertemu keluarga di rumah tidak sering, setiap dua bulan sekali Bp. S pulang, tetapi antara Bp. S dan keluarga sering berkomunikasi dengan media HP.2. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga Bp. S saling menghargai satu sama lain, saling membantu, serta saling mendukung. Posisi Bp. S sekarang tidak berada di rumah tetapi di Jakarta bekerja di PT, sehingga pulang hanya 2 bulan sekali. Dalam membuat keputusan dalam keluarga Bp. S saling bergantian, tidak harus Bp. S, tetapi karena Bp. S masih tinggal bersama mertuanya, sehingga terkadang pengambilan keputusan oleh kakek A, yang terpenting adalah untuk kebaikan bersama.3. Struktur peran ( formal dan informal )

a. Bp. S adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai buruh karyawan di PT di Jakarta, sebagai seorang ayah dari kedua anaknya, Bp. S tidak dapat sepenuhnya untuk ikut dalam mendidik dan mengasuh anaknya dirumah, tetapi Bp. S berusaha mencukupi kebutuhan anggota keluarganya, sehingga Bp. S, tidak sepenuhnya bisa selalu mendampingi dan mengasuh anaknya di rumah.

b. Ibu I adalah seorang ibu rumah tangga, yang mengurus anak pertama yang masih berumur 2 tahun kurang, dan mengurus anak kedua yang masih berusia 1 bulan.

c. An. S sebagai anak yang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan balita, bermain- main dengan teman usia sebayanya di rumah, An. S masih berumur 2 tahun kurang sehingga belum masuk PAUD. Pertumbuhan dan perkembangan An. S diruamh hanya di stimulasi sebisa orang tua saja, saai ini An. S belum bisa mengucapkan kata dengan jelas.

d. An.M sebagai anak kedua dalam masa pertumbuhan dan perkembangan karena masih bayi. An. M saat ini masih berusia 1 bulan, dan masih menyusui Ibu I.

e. Bp. S adalah sebagai seorang kakek dan sekaligus membantu menyelesaikan masalah di dalam keluarga Bp. S, karena masih tinggal bersama.

f. Nenek K adalah sebagai nenek yang ikut membantu mengasuh dan merawat An. S dan An. M4. Nilai dan norma keluarga

Keluarga Bp. S menerapkan aturan-aturan sesuai dengan agama islam, dan selalu menjalankan kewajiban sebagai orang islam. Semua anggota keluarga Bp. S, tidak mengahruskan untuk bekerja sebagai apa, yang penting dapat mencukupi kebutuhan keluarga dan halal. Nilai dan norma dalam keluarga ini dan aturan dalam keluarga setiap hari, diantaranya :

a. Setiap habis makan piring dicuci dan dirapikan

b. Setiap mau tidur cuci kaki dan berdoa

c. Merapikan tempat tidur

d. Saling tolong menolong satu sama lainV. Fungsi keluarga

1. Fungsi afektif

Semua anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain, apabila ada yang sakit saling membantu. Setiap anggota keluarga mengetahui hak dan kewajiban masing-masing, merasa saling memiliki dan mendukung.

2. Fungsi sosial

Keluarga Bp. S menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain. Bp. S dan Ibu I, mempunyai tanggung jawab untuk membesarkan dan mengasuh dalam setiap tumbuh kembang kedua anaknya, walaupun Bp. S tidak setiap hari bisa mendampingi anaknya, tetapi Bp. S mengetahui setiap perkembangan anaknya dengan cara berkomunikasi lewat HP. Anggota keluarga yang lain juga membantu dalam proses tumbuh kembang An. S, tetapi tidak tahu cara yang tepat untuk menstimulasinya. Setiap anggota keluarga selalu disiplin menaati peraturan yang ada, dan berperilaku baik dalam masyarakat.

3. Fungsi perawatan kesehatan

a. Mengenal masalah kesehatan

Keluarga Bp. S, khususnya nenek K menganggap bahwa penyakit yang diderita apabila tidak terlalu parah hanya berobat saja di warung. Nenek K sudah tahu apabila dirinya merasa tensinya tinggi pasti dimulai dengan berkeringat banyak, nenek K mengetahui tensi darahnya tinggi pertama sekitar 1 tahun lalu, yaitu sampai 170/110mmHg.b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat

Keluarga sudah pernah membawa Nenek K berobat, tetapi karena penyakitnya kadang- kadang hilang timbul, maka Nenek K tidak mau untuk mengontrol secara rutin, nenek K hanya terkadang hanya membeli obat di warung .c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit

Apabila mengalami masalah kesehatan yang dirasakan perlu berobat maka keluarga akan membawa berobat ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat, kalau perawatan dirumah keluarga mengatakan tidak tahu yang penting minum obat, sedangkan hal- hal yang harus dilakukan ataupun dihindari mereka mengatakan tidak tahu. Nenek K mengatakan dirinya tidak pantang makan apapun, meskipun makanan daging, dan mengandung garam.d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat

Hubungan antar anggota keluarga harmonis, saling berinteraksi satu sama lain. Keluarga berusaha untuk menata rumah agar terlihat rapi, tetapi selalu di acak- acak oleh An. S untuk bermain- main. Terdapat ventilasi yang selalu di buka setiap harinya, pencahayaan didalam rumah cukup, dan tidak ada lalat dalam rumah.e. Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat

Keluarga mengatakan saat ini jika keluhan penyakitnya hilang timbul sehingga dirinya merasa tidak perlu kontrol di pelayanan kesehatan. Bp. S selalu berusaha untuk memberikan pakaian yang layak kepada istri dan anaknya. Kebiasaan makan keluarga Bp. S, teratur yaitu 3 kali sesuai dengan lauk seadanya. Kebiasaan istirahat pada keluarga Bp. S biasanya tidur pada pukul 21.00 WIB tetapi itu tergantung apabila belum mengantuk biasanya melakukan kegiatan menonton TV. Pada An. S biasanya tidak teratur untuk tidur siang, dan pada malam hari biasanya tidur pada pukul 20.00 WIB. Keluarga Bp. S jarang melakukan kegiatan rekreasi, paling hanya menonton TV dirumah dan berkunjung kerumah tetangga. Kebiasaan penggunaan obat- obatan dalam keluarga, biasanya menggunakan obat warung, dan kalau sudah parah menggunakan obat dengan resep di puskesmas.. Anggota keluarga Bp. S tidak ada yang merokok, anggota keluarga juga terkadang memeriksakan kesehatan apabila ada posyandu balita dan lansia, dan apabila keluhan masih berlanjut biasanya periksa ke bidan dan puskesmas. An. S sudah diajarkan untuk menggosok gigi tetapi masih belum mandiri dan masih dibantu. Keluarga Bp. S tidak pernah melakukan pemeriksaan gigi secara teratur selama 6 bulan sekali karena, kecuali apabila jika ada keluhan. Tetapi keluarga Bp. S selalu merawat kebersihan dirinya dengan teratur. Keluarga Bp. S belum semuanya mempunyai kartu JAMKESMAS. Keluarga Bp. S tidak memiliki fasilitas kendaraan sendiri, sehingga untuk mobilisasi ke pelayanan kesehatan menggunakan angkutan desa, dan terkadang meminjam motor pada tetangganya.4. Fungsi reproduksi

Bp. S dan Ibu I merupakan pasangan usia subur, sudah mempunyai 2 anak, dan saat ini Ibu I menggunakan alat kontrasepsi.Bp. S sementara ini belum dapat memenuhi kebutuhan biologisnya karena sedang bekerja di Jakarta.

5. Fungsi ekonomi

Dengan pendapatan rata- rata Rp. 1.000.000 perbulan keluarga Bp. S telah dapat memenuhi kehidupan yang cukup.

VI. Stress dan koping keluarga

1. Stress jangka pendek dan stress jangka panjang

a. Stressor jangka pendek

Stressor yang di rasakan oleh keluarga adalah nenek K terkadang masih merasa pusing, dan leher terasa cengeng, serta ibu I menginginkan suaminya yaitu Bp. S untuk segera pulang dan melihat anak keduanya yang baru lahir 1 bulan kemarin.

b. Stressor jangka panjang

Mempertahankan kesehatan seluruh anggota keluarga dan tahap tumbuh kembang An. S.

2 . Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor

Keluarga belum mampu beradaptasi secara sempurna dengan stress yang dibuktikan dengan ketidakmauan nenek K untuk rutin kontrol ke fasilitas kesehatan. Sedangkan untuk tumbuh kembang An. S yang masih belum bisa mengucapkan kata dengan jelas, keluarga selalu berusaha untuk latihan menstimulasi.

3. Strategi koping

Keluarga selalu memberikan perhatian secara psikologis kepada setiap anggota keluarga dan bermusyawarah untuk menghadapi masalah.

4 . Strategi adaptasi disfungsional

Keluarga Bp. S selalu berusaha untuk membicarakan suatu masalah tanpa menggunakan emosi.

V. Pemeriksaan fisikPemeriksaanKakek AIbu INenek KAn. S

(anak 1)An. M

(anak 2)

Kepala Rambut sudah ada uban, bersih, bentuk mesocephal Bentuk mesosepal, rambut hitam panjang lurus, bersihBentuk mesosepal, rambut bersih tapi beruban sedikitRambut ikal pendek hitam bersih, bentuk mesosepal, tidak ada benjolanBentuk mesosepal, keadaan bersih, rambut belum tumbuh banyak

TTVTD : 130/80 mmHgN : 98 x/mntS : 36,6CRR : 20 x/mntTD : 110/80 mmHgN : 97 x/mntS : 36,5CRR : 21 x/mnt TD : 140/90 mmHgN : 99 x/mntS : 35,6CRR : 20 x/mntN : 98 x/mntS : 36,4CRR : 20 x/mntN : 102 x/mntS : 36,6CRR : 20 x/mnt

BB/TB67 kg/ 167 cm56 kg/ 158 cm58 kg/ 157 cm11,6 kg/ 86 cm3,1 kg/54 cm

Mata,Tidak anemis, pandangan sudah menurun tdk ada iritasi, simetrisTidak anemis, pandangan masih jelas, simetris.Tidak anemis, pandangan sedikit kabur, bentuk simetrisTidak anemis, tdk ada iritasi, simetris, bersih, tidak ada kotoranTdk anemis, tdk ada iritasi, simetris, tidak ada iritasi

Hidung Tdk ada secret, simetris, tidak ada polipBentuk simetris, tidak ada sekretTdk ada sekret, bentuk simetrisBentuk simetris, tidak ada polipTidak ada polip, Bentuk simetris

MulutMukosa lembab,Mukosa lembabMukosa lembabMukosa lembabMukosa lembab

LeherTdk ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe.Tdk ada pembesaran kelenjar, tiroid dan limfe.Tdk ada pembesaran kelenjar, tiroid dan limfe.Tdk ada pembesaran kelenjar, tiroid dan limfe.Tdk ada pembesaran kelenjar, tiroid dan limfe.

DadaSimetris, suara jantung normal, tdk ada pembesaran paru jantung.Simetris, suara jantung normal, tdk ada pembesaran paru jantung.Simetris, suara jantung normal, tdk ada pembesaran paru jantung.Simetris, suara jantung normal, tdk ada pembesaran paru jantung.Simetris, suara jantung normal, tdk ada pembesaran paru jantung.

AbdomenTdk kembung,bising 11x/mnt.Tdk kembug,bising 12x/mnt.Tdk kembug,bising 12x/mnt.Tdk kembug,bising 8x/mnt. Tdk kembug,bising 8x/mnt.

TanganTdk ada luka dan memar, masih berfungsi dengan baikTerdapat lesi dibagian telapak tangan, terlihat bengkak, tdk lumpuhTdk ada lesi, tdk lumpuh dan masih berfungsi dengan baikTdk ada lesi,berfungsi dengan baik, tidak terdapat kelemahan.Tdk ada lesi,berfungsi dengan baik, tidak terdapat kelemahan.

KakiTdk ada lesi, tdk lumpuhTdk ada lesi, tdk lumpuhTdk ada lesi, tdk lumpuhTdk ada lesi, tdk lumpuhTdk ada lesi, tdk lumpuh

KUBaikBaikBaikBaikBaik

B. ANALISA DATA

NoDataPenyebabMasalah

1

2.

DS :

Ibu I mengatakan bahwa An. S berumur 23 bulan, dengan BB : 11,6 kg, TB : 86 cm, dan menurut buku KMS balita, An. S berada pada garis hijau. Ibu I mengatakan bahwa anaknya yaitu An. S belum mampu untuk berbicara secara jelas dan mengucapkan kata-kata belum jelas dan belum banyak padahal umurnya sudah hampir 2 tahun. Ibu I mengatakan bahwa apabila An. S ingin makan, An. S hanya menunjuk piring yang didapur dan berbicara dengan kata yang tidak bisa di mengerti. Ibu I mengatakan dirinya tidak tahu cara menstimulasi tumbuh kembang khususnya bicara pada anaknya, dirinya hanya mengajarkan sebisanya.DO :

An. S terlihat sehat, pertumbuhan fisik terlihat normal dilihat dari BB, TB, dan buku KMS balita.

An. S belum bisa mengucapkan kata- kata dengan jelas. An. S hanya bisa mengucapkan kata mama, bapa. Dari penilaian KPSP sesuai umur, An. S mendapatkan skor hanya 8 (kriteria meragukan), karena Pertumbuhan dan perkembangan untuk usia An. S, masih ada yang belum bisa dilakukan dalam penilaian KPSP, yaitu pada point bicara dan bahasa,dan motorik halus.DS :

Nenek K mengatakan bahwa dirinya sering merasa pusing dan leher terasa cengeng apabila sedang banyak pikiran. Nenek K mengatakan bahwa tekanan darahnya dahulu sampai 170/110 mmHg dan mengatakan bahwa dirinya mempunyai riwayat darah tinggi, karena sudah lama Nenek K mengeluh seperti ini, tetapi Nenek K malas untuk selalu kontrol ke pelayanan kesehatan.

Nenek K mengatakan tidak mau kontrol karena merasa penyakit pada dirinya bisa sehat kembali dengan sendirinya.

Nenek K mengatakan apabila dirinya merasa pusing, dirinya hanya membeli obat di warung, kemudian istirahat.DO :

TD : 140/90 mmHg

N : 99 x/mnt

S : 35,6C

RR : 20 x/mntKetidakmampuan keluarga untuk menstimulasi tumbuh kembang anak sesuai dengan umurKetidakmampuan keluarga Bp. S untuk merawat anggota keluarga yang sakit khususnya nenek K.

Resiko keterlambatan tumbuh kembang bicara pada An.S

SKORING DIAGNOSA

Skoring Diagnosa 1:

Ketidakmampuan keluarga menstimulasi tumbuh kembang anak sesuai dengan umur berhubungan dengan resiko keterlambatan tumbuh kembang bicara pada An.S

NoKriteriaSkalaBobotSkorPenghitunganPembenaran

1Sifat masalah

Potensial

Resiko

Aktual1

2

3122/3 X 1 = 2/3

Masalah yang dialami oleh An. S adalah kesulitan dalam mengucapkan kata- kata yang belum jelas, dan masih bisa di stimulasi untuk menjadi lebih baik lagi.

2Kemungkinan masalah dpt dirubah

Mudah

Sebagian

Tidak dapat2

1

022

2/2 X 2 = 2Pada saat dikaji keluarga mengatakan masalah tersebut kemungkinan dapat dirubah setelah mengetahui cara yang tepat untuk member stimulasi yang tepat untuk An. S.

3Potensial masalah untuk dicegah

Tinggi

Cukup

Rendah3

2

1133/3 X 1 = 1Keluarga mengatakan pencegahan masalah tersebut sangat mudah tapi dengan bantuan pihak lain seperti dokter dan perawat.

4Menonjolnya masalah

Masalah berat harus di tangani

Ada masalah tapi tidak perlu di tangani

Masalah tidak dirasa2

1

0111/2 X 1 = 1/2Keluarga mengatakan seiring pertumbuhan dan perkembangan, masalah bisa segera teratasi dengan sendirinya

TOTAL SKOR4 1/6

Skoring Diagnosa 2: Ketidakmampuan keluarga Bp. S untuk merawat anggota keluarga yang sakit khususnya nenek K.NoKriteriaSkalaBobotSkorPenghitunganPembenaran

1Sifat masalah

Potensial

Resiko

Aktual1

2

3123/3 X 1 = 2/3

Merupakan masalah kurang/ tidak sehat, memerlukan intervensi segera

2Kemungkinan masalah dpt dirubah

Mudah

Sebagian

Tidak dapat2

1

022

2/2 X 2 = 2Keluarga siap menerima informasi dan mempunyai sumber daya yang cukup

3Potensial masalah untuk dicegah

Tinggi

Cukup

Rendah3

2

1132/3 X 1 = 2/3Masalah sudah lama dialami oleh keluarga

4Menonjolnya masalah

Masalah berat harus di tangani

Ada masalah tapi tidak perlu di tangani

Masalah tidak dirasa2

1

0112/2 X 1 = 1Keluarga menyadari masalah yang sedang dialami oleh Nenek K

TOTAL SKOR4 2/3

4. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama KK: Bp. S

Diagnosa: Umur

: 24 tahun

Alamat

: Desa Pliken, RT 3 RW 3

NoDiagnosa KeperawatanTujuanKriteria EvaluasiIntervensi

KriteriaEvaluasi

1Ketidakmampuan keluarga menstimulasi tumbuh kembang anak sesuai dengan umur berhubungan dengan resiko keterlambatan bicara pada An.S

Umum: Setelah dilakukan askep keluarga selama 1 minggu diharapkan keluarga mampu merawat An. S dan memberi stimulasi yang tepat untuk perkembangan sesuia umurnya.

Khusus:

An. S dapat melakukan aktivitas seusia dengan tumbuh kembang dan sesuai umur.Verbal

Psikomotor An. S dapat mengucapkan lebih dari dua kosakata.

An. S dapat menyebutkan suara mainan yang diperagakan.

Keluarga dapat memberikan stimulus untuk tumbuh kembang anak

An. S dapat melakukan kegiatan sesuai dengan tumbuh kembang dengan menggunakan panduan KPSP Bina hubungan saling percaya kepada keluarga

Kaji sumber daya, tenaga, biaya, waktu, dan fasilitas milik keluarga untuk melakukan stimulasi tumbuh kembang anak Diskusikan mengenai masalah yang sedang di hadapai An. S Berikan pendidikan tentang tahap perkembangan anak usia 2 tahun Anjurkan keluarga untuk memberikan latihan secara teratur untuk melatih stimulus anak.

2Ketidakmampuan keluarga Bp. S untuk merawat anggota keluarga yang sakit khususnya nenek K.

Umum: Setelah dilakukan askep keluarga selama 1 minggu diharapkan keluarga mampu untuk membuat keputusan yang tepat untuk membawa Nenek K ke fasilitas kesehatan.

Khusus:

Keluarga Bp. S mampu untuk mengambil keputusan untuk menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat sebagai bagian dari upaya kesehatan untuk nenek K.

Keluarga mengerti pentingnya perawatan kesehatan yang tepat untuk Nenek KVerbal

Afektif Menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan anggota keluarga.

Keluarga mengetahui cara untuk meningkatkkan derajat kesehatan dirumahnya. Bina hubungan saling percaya perawat dengan anggota keluarga dalam rangka perencanaan tindak lanjut kunjungan.

Tanyakan kabar dan kondisi kesehatan keluarga

Kaji pengetahuan keluarga tentang pentingya kesehatan

Berikan motivasi untuk meningkatkan kesehatan dengan memeriksakan penyakitnya ke pelayanan kesehatan.

Berikan pengetahuan tentang makanan yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah, dan makanan yang harus di hindari.

5. PELAKSANAAN DAN EVALUASI

Nama KK: Bp. S

Diagnosa:

Umur: 24 tahun

Alamat

: Desa Pliken, RT 03/ 3

No DxWaktuImplementasiEvaluasiParaf

1 Mengucapkan salam

Menanyakan kabar dan kondisi kesehatan keluargaan

Menjelaskan kontrak -/+ 45 menit untuk berdiskusi mengenai masalah yang sedang dihadapi keluarga Bp. S Bina hubungan saling percaya kepada keluarga

Kaji sumber daya, tenaga, biaya, waktu, dan fasilitas milik keluarga untuk melakukan stimulasi tumbuh kembang anak Diskusikan mengenai masalah yang sedang di hadapai An. S Berikan pendidikan tentang tahap perkembangan anak usia 2 tahun Anjurkan keluarga untuk memberikan latihan secara teratur untuk melatih stimulus anak.S : -

O : An. S dapat mengucapkan lebih dari dua kosakata.

An. S dapat menyebutkan suara mainan yang diperagakanA : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

Berikan pendidikan tentang tahap perkembangan anak usia 2 tahun Anjurkan keluarga untuk memberikan latihan secara teratur untuk melatih stimulus anak.

2 Mengucapkan salam

Menanyakan kabar dan kondisi kesehatan keluarga

Menjelaskan kontrak -/+ 45 menit untuk berdiskusi mengenai masalah yang sedang dihadapi keluarga Bp. S. Bina hubungan saling percaya perawat dengan anggota keluarga dalam rangka perencanaan tindak lanjut kunjungan.

Tanyakan kabar dan kondisi kesehatan keluarga

Kaji pengetahuan keluarga tentang pentingya kesehatan

Berikan motivasi untuk meningkatkan kesehatan dengan memeriksakan penyakitnya ke pelayanan kesehatan.

Berikan pengetahuan tentang makanan yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah, dan makanan yang harus di hindari.

Evaluasi pengetahuan dan kepatuhan keluarga dalam melakukan perawatan di rumah.S : -

O :

Keluarga mampu menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan anggota keluarga.

Keluarga mengetahui cara untuk meningkatkkan derajat kesehatan dirumahnya.A : Masalah Teratasi

P : Hentikan intervensi

Nenek K

Nenek

K

Kakek

A

Ibu I

Bp. S

An. M

An. S

dapur

Kamar kamar

Tidurtidur

Ruang tamu kamar

tidur

2