bab ii landasan teori ii.1 sistem informasi akuntansi ii.1...

29
10 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1.1 Pengertian Sistem O’Brien dan Marakas (2006, p.22) mendefinisikan, “Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, dengan batasan yang jelas, bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Hall (2008, h.5) mendefinisikan, “Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose)”. Romney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”. Sarosa (2009, h.11) mendefinisikan, “Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama”. Dull (2010, p.11) mendefinisikan, “System is a set of interdependent elements that together accomplish specific objectives”. Yang artinya suatu satu set elemen yang saling bergantung yang bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah sesuatu yang terdiri dari komponen-komponen sistem atau subsistem yang berinteraksi satu dengan lainnya, memerlukan input dan mengeluarkan output untuk mencapai tujuan.

Upload: truonghuong

Post on 16-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

10

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Sistem Informasi Akuntansi

II.1.1 Pengertian Sistem

O’Brien dan Marakas (2006, p.22) mendefinisikan, “Sistem adalah sekumpulan

komponen yang saling berhubungan, dengan batasan yang jelas, bekerja sama untuk

mencapai tujuan tertentu”.

Hall (2008, h.5) mendefinisikan, “Sistem adalah sekelompok dua atau lebih

komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem

yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose)”.

Romney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah rangkaian dari

dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan”.

Sarosa (2009, h.11) mendefinisikan, “Sistem adalah sekumpulan komponen yang

saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama”.

Dull (2010, p.11) mendefinisikan, “System is a set of interdependent elements

that together accomplish specific objectives”. Yang artinya suatu satu set elemen yang

saling bergantung yang bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah sesuatu yang

terdiri dari komponen-komponen sistem atau subsistem yang berinteraksi satu dengan

lainnya, memerlukan input dan mengeluarkan output untuk mencapai tujuan.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

11

II.1.2 Pengertian Informasi

Menurut Hall (2008, h.14), “Informasi menyebabkan pemakai melakukan suatu

tindakan yang dapat ia lakukan atau tidak dilakukan”.

Menurut McLeod yang diterjemahkan oleh Hendra Teguh (2007, h.15),

“Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti”.

Menurut Romney dan Steinbart (2008, h.11), “Informasi adalah data yang telah

diatur dan diproses untuk memberikan arti”.

Menurut Sarosa (2009, h.12), “Informasi adalah data yang sudah mengalami

pemrosesan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya dalam

mengambil keputusan”.

Menurut Dull (2010, p.17), “Information is data presented in a form that is

usefull in a decision – making activity”. Yang artinya informasi adalah suatu data yang

ditampilkan dalam bentuk yang berguna dalam aktivitas pengambilan keputusan.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan definisi informasi adalah output

pengolahan data yang telah diproses dan berguna bagi orang yang menerimanya.

Karakteristik informasi yang berguna menurut Hall (2008, p.14) adalah

relevance, timelines, dan accuracy. Penjelasan dari karakteristik informasi tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Relevance (Relevan)

Relevan dapat berarti sesuai dengan hal yang dimaksud atau diperlukan. Oleh

karena itu, isi dari sebuah laporan atau dokumen harus melayani suatu tujuan yaitu

memenuhi kebutuhan pengguna informasi. Dengan demikian laporan atau dokumen

yang bersangkutan dapat mendukung keputusan manajer atau petugas administrasi.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

12

b. Timelines (Tepat Waktu)

Informasi yang berguna adalah informasi yang digunakan tepat pada waktunya.

Misalnya, untuk menghitung limit kredit pelanggan, maka diperlukan informasi-

informasi mengenai transaksi historis pelanggan maksimal enam bulan sebelum dan

sampai tanggal penilaian, agar limit kredit yang dihasilkan sesuai dengan kapasitas

pelanggan pada saat tanggal penilaian tersebut.

c. Accuracy (Akurat)

Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Material dalam hal

ini dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang bersifat penting dan memiliki dampak yang

signifikan apabila informasi tersebut berubah.

Misalnya, informasi yang terdapat pada Nota Penjualan, Sales Order, dan Bukti

Pembayaran harus selalu tepat dan akurat karena selain berdampak pada pembuatan

laporan periodik juga berdampak ketika dilakukan penilaian pelanggan untuk penentuan

limit kredit.

II.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p.6), “Sistem informasi adalah

pendeskripsian seluruh komponen dan sumber daya yang diperlukan untuk mengirim

informasi an fungsi ke dalam organisasi”.

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p.782), “An information system is an

organized way of collecting, processing, managing, and reporting information so that an

organization can achieve its objectives and goals”. Yang artinya sistem informasi

adalah cara terorganisir dalam mengumpulkan, memproses, mengelola, dan melaporkan

suatu informasi, sehingga organisasi dapat mencapai tujuan dan sasaran.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

13

Menurut Dull (2010, p.665), “An Information System is a man-made system that

generally consist of an integrated set of computer-based components and manual

components established to collect, store, and manage data and to provide output

information to users”. Yang artinya sistem informasi adalah sebuah sistem buatan

manusia yang umumnya terdiri dari serangkaian komponen terpadu berbasis komputer

dan komponen manual yang dibuat untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola

data, dan untuk memberikan suatu output informasi kepada pengguna.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2010, p.4), “An Information System is a

collection of computer hardware and software designed to transform data into usefull

information”. Yang artinya sistem informasi adalah suatu kelompok perangkat keras dan

perangkat lunak yang didesain untuk mentransformasi data menjadi informasi yang

berguna.

Dapat disimpulkan dari pendapat–pendapat di atas sistem informasi adalah

rangkaian terpadu dari hardware, software, dan jaringan yang dibuat oleh manusia yang

dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengolah data untuk menyediakan

informasi keluaran.

II.1.4 Pengertian Akuntansi

Menurut Sarosa (2009, h.12), “Akuntansi adalah proses mengidentifikasi,

mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa ekonomis pada suatu organisasi pada pihak

yang membutuhkan”.

Menurut Reeve, Warren dan Duchac (2010, p.3), “An Accounting is an

information system that provides reports to stakeholders about the economic activities

and condition of a business”. Yang artinya akuntansi adalah sebuah sistem informasi

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

14

yang menyediakan laporan kepada pemegang saham tentang aktivitas ekonomi dan

kondisi bisnis saat ini.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu proses

mengidentifikasi, mencatat suatu informasi pada suatu perusahaan yang diperuntukkan

kepada pihak yang membutuhkan laporannya baik pengguna internal maupun eksternal.

II.1.5 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Hongren, Harison, Robinson, dan Secokusumo (2007, h.293) mendefinisikan,

“Sistem informasi akuntansi merupakan suatu kombinasi dari orang, catatan-catatan, dan

prosedur yang dipergunakan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan data keuangan

mereka”.

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p.6), “An Accounting Information System

(AIS) is a system that collects, records, stores, and processes data to produce

information for decision maker”.

Menurut Kieso (2008, p.102), “An Accounting Information System is the system

of collecting and processing transaction data and communicating financial information

to decision makers”. Yang artinya suatu sistem mengumpulkan dan memproses data-

data transaksi dan mengkomunikasikan informasi finansial untuk mengambil keputusan.

Sarosa (2009, h.13) mendefinisikan, “Sistem informasi akuntansi adalah sebuah

sistem mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data, sehingga

menghasilkan informasi yang berguna dalam membuat keputusan”.

Menurut Dull (2010, p.643), “An Accounting Information System is a specialized

subsystems of the IS that collects, processes, and reports information related to the

financial aspects of business events”. Yang artinya sistem informasi adalah sebuah

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

15

subsistem khusus dari sistem informasi yang mengumpulkan, memproses, dan membuat

laporan yang berhubungan dengan aspek finansial dari kejadian bisnis.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi

adalah sekumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk

mengubah data menjadi informasi, sehingga dapat digunakan oleh pihak manajemen

dalam mengambil keputusan.

II.1.6 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2006) sistem informasi akuntansi terdiri dari

empat komponen:

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai

fungsi.

2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam

mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas

organisasi.

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.

4. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung

(peripheral device), dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

II.1.7 Tujuan dan Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Jones dan Rama (2003, p.6-7), tujuan dan kegunaan sistem informasi

akuntansi ada lima, yaitu:

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

16

1. Menghasilkan laporan eksternal

Sistem informasi akuntansi mampu menghasilkan laporan-laporan khusus untuk

memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal perusahaan.

Laporan-laporan tersebut mencakup financial statement, tax returns, dan laporan

lainnya.

2. Mendukung aktivitas yang rutin

Mampu mendukung manajer dalam menangani aktivitas-aktivitas operasional

yang bersifat rutin selama siklus operasi perusahaan.

3. Mendukung keputusan

Informasi juga dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang bersifat non-rutin

yang terdapat pada organisasi atau perusahaan.

4. Perencanaan dan pengawasan

Sebuah sistem informasi sangat dibutuhkan untuk kegiatan perencanaan dan

pengawasan. Informasi mengenai anggaran dan biaya-biaya standar disimpan dalam

sistem informasi dan laporan digunakan untuk membandingkan antara anggaran yang

ditetapkan dengan jumlah yang sebenarnya.

5. Implementasi pengendalian internal

Pengendalian internal meliputi kebijakan, prosedur, dan sistem informasi yang

digunakan untuk melindungi asset perusahaan dari kehilangan atau penggelapan dan

untuk menjaga keakuratan data keuangan. Hal tersebut dapat berhasil yaitu dengan

membangun suatu sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi.

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p.12), sebuah sistem informasi akuntansi

yang dirancang dengan baik dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

17

1. Meningkatkan kualitas dan menurunkan biaya dari barang dan jasa

2. Meningkatkan efisiensi

3. Berbagi pengetahuan

4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari supply chain-nya

5. Meningkatkan struktur pengendalian internal

6. Meningkatkan kemudahan pembuatan keputusan

II.1.8 Pihak Pemakai Informasi Akuntansi

Menurut James Hall (2006), pemakai informasi akiuntansi dapat dibagi dalam

dua kelompok besar, yaitu:

1. Pihak Ekstern

Pihak pemakai ekstern mencakup pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah,

pelanggan dan pemasok, pesaing, dan masyarakat secara keseluruhan. Pemakai

ekstern menerima dan tergantung pada beragam keluaran sistem informasi akuntansi

suatu organisasi.

2. Pihak Intern

Pihak pemakai intern terutama pada manajer, dan karyawan, kebutuhan bervariasi

tergantung pada tingkatannya dalam organisasi atau terhadap fungsi yang mereka

jalankan.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

18

II.2 Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan

II.2.1 Pengertian Siklus Pendapatan

“The revenue cycle is a recurring set of business activities and related

information processing operations association with providing goods and services to

customers and collecting cash in payment for those sales.”

Yang artinya siklus pendapatan adalah serangkaian kegiatan bisnis yang terjadi

berulang-ulang dan kegiatan pengolahan informasi yang berhubungan dengan

penyerahan barang dan jasa kepada pelanggan dan penerimaan pembayaran atas

penyerahan barang dan jasa tersebut (Romney 2000: 415).

Jadi, salah satu tujuan dari sistem informasi akuntansi dalam siklus pendapatan

adalah untuk mendukung performance dari aktivitas bisnis perusahaan dengan

memproses data transaksi secara efisien, serta dengan adanya penyediaan barang dan

jasa kepada pelanggan, maka akan memperoleh pendapatan.

Mengacu kepada pendapat Jones dan Rama (2006, p.18), siklus pendapatan dari

tipe organisasi yang berbeda adalah sama secara umum terdiri dari operasi-operasi di

bawah ini:

1. Merespon terhadap permintaan konsumen.

Aktivitas pertama dalam siklus pendapatan adalah ketika karyawan dalam

perusahaan, biasanya Fungsi Penjualan atau Sales menerima permintaan barang dari

pelanggan.

2. Membuat kesepakatan dengan konsumen untuk menyediakan barang dan jasa di

masa yang akan datang.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

19

3. Menyediakan jasa atau mengirimkan barang kepada konsumen.

Setelah permintaan dari konsumen telah dicatat, maka Fungsi Gudang akan

menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan dan kemudian mengirimkannya

kepada pelanggan sesuai dengan tanggal permintaannya. Hal ini berlaku bagi perusahaan

dagang.

Bagi perusahaan jasa, maka akan dilakukan penyediaan jasa sesuai dengan yang

diinginkan pelanggan.

4. Melakukan penagihan.

Pada saat tanggal jatuh tempo, maka perusahaan akan menagih pelanggan atas

sejumlah barang atau jasa yang telah disediakan perusahaan bagi pelanggan.

5. Menerima pembayaran.

Pelanggan dapat melakukan pembayaran baik ketika ditagih ataupun sebelum

tanggal jatuh tempo. Jika perusahaan telah menerima pembayaran dari pelanggan,

biasanya pelanggan akan menerima dokumen sebagai bukti bahwa ia telah melakukan

sejumlah pembayaran kepada perusahaan.

6. Menyimpan uang di bank.

Untuk keamanan, biasanya perusahaan memiliki rekening di bank dan setiap

penerimaan pembayaran tunai dari pelanggan disetorkan ke bank dengan rekening atas

nama perusahaan.

7. Menyiapkan laporan.

Pembuatan laporan ini ditujukan untuk menunjang manajemen dalam proses

pengambilan keputusan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Contoh

laporan yang dihasilkan dalam siklus pendapatan ini adalah Laporan Penjualan, Laporan

Retur Penjualan, Laporan Usia Piutang.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

20

II.2.2 Pengertian Pendapatan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007):

• “Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa

dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees),

bunga, dividen, royalti, dan sewa.” (PSAK 13 paragraf tujuan)

• “Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari

aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut

mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam

modal.” (PSAK 23 paragraf 6)

II.2.3 Pengertian Penjualan

Menurut Hollander, et al. (2000, p.230), “Proses penjualan merupakan suatu

rangkaian operasi yang berhubungan dengan pelanggan, membantu pelanggan

mendapatkan barang dan jasa, mengirimkan barang dan jasa yang diminta, dan menagih

pembayaran atas barang dan jasa tersebut.”

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007), “Pendapatan dari penjualan

barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:

a. Perusahaan telah memindahkan resiko secara signifikan dan memindahkan manfaat

kepemilikan barang kepada pembeli;

b. Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang

yang dijual;

c. Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

21

d. Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan

mengalir kepada perusahaan tersebut; dan

e. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat

diukur dengan modal.” (PSAK 23 paragraf 13)

Jadi, dapat disimpulkan bahwa penjualan merupakan suatu kegiatan operasional

utama dalam perusahaan dagang, yang melibatkan perusahaan dan pelanggan dimana

terjadi pertukaran barang dan jasa dari perusahaan dengan uang dari pelanggan.

Kegiatan ini merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi perusahaan.

II.2.4 Pengertian Penerimaan Kas

Penerimaan kas adalah sebuah proses mendapatkan atau menerima kas dari pihak

eksternal maupun internal perusahaan, yang menambah saldo kas perusahaan.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007), “Kas adalah alat pembayaran

yang siap dan bebas dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan perusahaan.”

(PSAK No. 2)

Jadi, penerimaan kas disini digunakan sebagai sumber dana bagi perusahaan

untuk membiayai kegiatan perusahaan secara umum. Bentuk dari penerimaan kas atau

uang dapat dibagi atas:

1. Penerimaan dalam bentuk tunai

2. Penerimaan dalam bentuk cek/giro.

II.2.5 Tujuan Utama Siklus Pendapatan

Menurut pendapat Wilkinson et al. (2000, p.416), tujuan utama siklus

pendapatan sebagai berikut:

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

22

1. Mencatat order penjualan secara akurat dan cepat

2. Mengidentifikasi pelanggan yang layak mendapat kredit

3. Mengirimkan produk atau melakukan pelayanan pada waktu yang tepat

4. Menagih piutang kepada pelanggan pada waktunya

5. Mencatat dan mengklasifikasikan penerimaan kas secara cepat dan akurat

6. Mem-posting penjualan dan penerimaan kas ke akun-akun yang berhubungan ke

dalam buku besar piutang

7. Mengamankan produk sampai pengiriman

8. Mengamankan kas sampai dideposit

II.2.6 Dokumen yang Digunakan dalam Siklus Pendapatan

Menurut pendapat Wilkinson et al (2000, p.419), dokumen yang digunakan

dalam siklus pendapatan adalah:

1. Customer order

Dokumen yang berisikan pesanan dari pelanggan yang ditujukan ke perusahaan.

2. Sales order

Dokumen yang diterbitkan perusahaan berdasarkan pesanan pelanggan.

3. Order acknowledgement

Surat pemberitahuan kepada pelanggan bahwa pesanan telah diterima.

4. Picking list

Daftar yang dikirimkan ke bagian gudang untuk mempersiapkan barang yang

dipesan.

5. Packing slip

Daftar yang berisi barang ketika dikemas untuk dikirimkan.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

23

6. Bill of lading

Dokumen pengapalan yang dibuat untuk perusahaan bersangkutan.

7. Shipping notice

Dokumen yang disediakan sebagai bukti bahwa barang telah dikirim.

8. Sales invoice

Dokumen yang dikirimkan kepada pelanggan yang berisikan jumlah penjualan.

9. Remittance advice

Dokumen yang berisikan jumlah kas yang diterima dari pelanggan.

10. Deposit slip

Dokumen penyerta ketika kas dideposit ke bank.

11. Back order

Dokumen yang disiapkan ketika jumlah persediaan tidak sesuai dengan sales order.

12. Credit memo

Dokumen untuk mencatat retur penjualan yang terjadi.

13. Credit application

Form yang digunakan untuk memasukkan data konsumen yang menerima kredit.

14. Salesperson call report

Form yang digunakan untuk menjelaskan salesperson mana yang melakukan

panggilan kepada pelanggan.

15. Delinquent notice

Surat pemberitahuan ke pelanggan bahwa tanggal jatuh tempo kredit telah lewat.

16. Write-off notice

Dokumen yang disiapkan oleh manajer kredit ketika sebuah akun piutang

dipertimbangkan tidak tertagih.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

24

17. Cash register receipt

Form yang digunakan untuk menggambarkan kas yang diterima.

II.2.7 Fungsi-fungsi yang Terkait dalam Siklus Pendapatan

Menurut Bodnar dan Hopwood (2004, p.265-268, p.321), dapat disimpulkan

bahwa fungsi yang terkait dalam siklus pendapatan meliputi:

1. Fungsi Penjualan

Fungsi ini antara lain bertugas menerima pesanan pelanggan, meminta otorisasi

kredit, mengisi faktur penjualan tunai, serta menentukan tanggal dan tujuan

pengiriman.

2. Fungsi Kredit

Fungsi ini antara lain bertugas meneliti status kredit pelanggan dan memberikan

otorisasi kredit kepada pelanggan.

3. Fungsi Gudang

Fungsi ini antara lain bertugas menyimpan dan menyiapkan barang yang dipesan

pelanggan.

4. Fungsi Pengiriman

Fungsi ini antara lain bertugas menyerahkan barang atas dasar surat pesanan

penjualan yang diterimanya dari fungsi penjualan.

5. Fungsi Penagihan

Fungsi ini antara lain bertugas memverifikasi pesanan berdasarkan dokumen-

dokumen pesanan yang diterimanya kemudian membuat dan mengirimkan faktur

kepada pelanggan.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

25

6. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini antara lain bertugas membuat pencatatan transaksi penjualan, piutang,

serta penerimaan kas secara periodik.

7. Fungsi Kas

Fungsi ini antara lain bertanggung jawab sebagai penerima kas dari hasil penjualan

untuk diteruskan ke bank.

8. Fungsi Pemeriksa atau Audit Intern

Fungsi ini antara lain bertanggung jawab dalam melaksanakan penghitungan kas

yang ada di tangan fungsi kas secara periodik, serta bertanggung jawab dalam

melakukan rekonsiliasi bank untuk mengecek ketelitian catatan kas yang

diselenggarakan oleh Fungsi Akuntansi.

II.2.8 Prosedur-prosedur dalam Siklus Pendapatan

Menurut pendapat Romney dan Steinbart (2003, p.360), terdapat empat kegiatan

kerja dalam siklus pendapatan diantaranya sebagai berikut:

1. Sales Order Entry

Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari pelanggan yang

biasanya dilakukan oleh Departemen Penjualan dalam perusahaan. Prosedur

pencatatan pesanan secara rinci terdiri dari penerimaan pesanan pelanggan,

pemeriksaan dan persetujuan kredit pelanggan, dan pemeriksaan persediaan.

2. Shipping

Kegiatan utama kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan

pelanggan dan mengirimkan barang yang dipesan. Prosedur ini secara rinci terdiri

dari dua langkah yaitu menyiapkan barang, dan mengirimkannya kepada pelanggan.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

26

3. Billing

Kegiatan utama ketiga dalam siklus pendapatan melibatkan penagihan kepada

pelanggan dan pengelolaan piutang. Hal yang penting dalam penagihan adalah

ketepatan waktu penagihan serta keakuratan jumlah penagihan.

4. Cash Collection

Kegiatan terakhir dalam siklus pendapatan adalah penerimaan pembayaran.

Biasanya yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah Bagian Keuangan menerima

pembayaran dari pelanggan dan menyetorkannya ke bank serta melaporkan kepada

Bendahara.

II.3 Pengendalian Intern

II.3.1 Pengertian Pengendalian Intern

Standar Auditing Seksi 319 Pertimbangan atas Pengendalian Intern dalam Audit

Laporan Keuangan paragraph 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu

proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain yang

didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan

tujuan berikut ini:

1) Keandalan pelaporan keuangan

2) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

3) Efektivitas dan efisiensi operasi

Menurut Bodnar and Hopwood (2004, p.108), pengendalian internal adalah suatu

proses yang dipengaruhi oleh direktur, manajemen, dan orang yang ditunjuk untuk

menyediakan alasan yang dapat menjamin tanggapan atas pencapaian tujuan dalam

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

27

kategori berikut: kehandalan dari laporan keuangan, efektivitas, dan efisiensi dari

operasi, dan kepatuhan terhadap hokum dan peraturan yang ditetapkan.

Menurut Jones dan Rama (2006, p.103), pengendalian internal adalah sebuah

proses, yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen, dan personal lainnya, yang

dirancang untuk menjamin pencapaian tujuan sebagai berikut: efektivitas dan efisiensi

dari kegiatan operasional, pelaporan keuangan yang dapat diandalkan, dan kepatuhan

terhadap hukum dan peraturan.

II.3.2 Komponen Pengendalian Intern

Menurut Jones dan Rama (2006, p.105) terdapat lima komponen dari

pengendalian internal yang memiliki dampak dalam kemampuan untuk mencapai

sasaran pengendalian internal:

1. Control environment, merujuk kepada banyak faktor yang mengatur irama dari

sebuah organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian dari para

karyawannya. Faktor-faktor ini meliputi integritas, kode etik, dan filosofi

manajemen serta gaya operasi. Selain itu, termasuk juga cara manajemen

melaksanakan otoritas dan tanggung jawabnya, mengatur dan mengembangkan

sumber daya manusia, serta perhatian dan arahan dari dewan direksi.

2. Risk assessment adalah identifikasi dan analisis resiko yang bertentangan dengan

pencapaian tujuan dari pengendalian internal.

3. Control activities adalah kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh

orgnaisasi untuk menghindari resiko. Control activities terdiri atas:

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

28

a. Performance reviews, adalah aktivitas yang melibatkan analisis dari kinerja,

misalnya dengan membandingkan hasil aktual dengan anggaran, standard

forecast, dan prior-prior data.

b. Segregation of duties, melibatkan pemberian tanggung jawab untuk

mengotorisasi, mengeksekusi, mencatat transaksi, dan memelihara asset pada

karyawan yang berbeda.

c. Application controls, diterapkan kepada individual yang menggunakan aplikasi

Sistem Informasi Akuntansi (contoh mencatat pesanan dan hutang).

d. General controls, adalah sekumpulan pengendalian yang berhubungan dengan

banyak aplikasi. Contohnya pengendalian yang membatasi akses pada komputer

perusahaan, software, dan data merupakan general controls. General controls

juga meliputi pengendalian melalui proses pengembangan dan pemeliharaan

aplikasi perangkat lunak.

4. Information and communication, sistem informasi sebuah perusahaan adalah

sekumpulan prosedur (otomatisasi dan manual) dan mencatat perkembangan untuk

memulai, mencatat, mengolah, dan melaporkan setiap kejadian dalam proses entitas.

5. Monitoring, manajemen sebaiknya mengawasi pengendalian internal untuk

memastikan bahwa pengendalian organisasi sudah berfungsi sesuai yang

dikehendaki.

II.3.3 Keterbatasan Pengendalian Intern Suatu Entitas

Pengendalian intern suatu perusahaan memiliki keterbatasan bawaan yang

melekat:

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

29

1) Kesalahan dalam pertimbangan. Seringkali manajemen dan personel lain, dapat

melakukan kesalahan dalam melakukan pertimbangan keputusan bisnis yang

diambil atau dalam melaksanakan tugas rutin, karena tidak memadainya informasi,

keterbatasan waktu, atau tekanan lain.

2) Gangguan lain dalam pengendalian yang telah ditetapkan dapat terjadi karena

personel secara keliru memahami perintah atau membuat kesalahan karena

kelalaian, tidak adanya perhatian, atau kelelahan. Perubahan yang bersifat

sementara atau permanen dalam personel atau dalam sistem dan prosedur dapat pula

mengakibatkan gangguan.

3) Kolusi. Tindakan yang dilakukan bersama-sama oleh beberapa individu untuk

tujuan kejahatan disebut dengan kolusi. Kolusi dapat mengakibatkan bobolnya

pengendalian intern yang dibangun untuk melindungi kekayaan entitas dan tidak

terungkapnya ketidakberesan atau tidak terdeteksinya kecurangan oleh pengendalian

intern yang dirancang.

4) Pengabaian oleh manajemen. Manajemen dapat mengabaikan kebijakan yang telah

ditetapkan untuk tujuan yang tidak sah seperti keuntungan pribadi manajer,

penyajian kondisi keuangan yang berlebihan, atau kepatuhan semu. Contohnya di

sini manajemen melaporkan laba yang lebih tinggi dari jumlah yang sebenarnya

untuk mendapatkan bonus yang lebih tinggi bagi dirinya, atau untuk menutupi

ketidak patuhannya terhadap peraturan yang berlaku.

5) Biaya lawan manfaat. Biaya diperlukan untuk mengoperasikan pengendalian intern

yang tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari pengendalian intern

tersebut. Karena pengukuran secara tepat baik biaya maupun manfaat biasanya tidak

mungkin dilakukan, manajemen harus memperkirakan dan mempertimbangkan

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

30

secara kuantitatif dan kualitatif dalam mengevaluasi biaya dan manfaat

pengendalian intern. Oleh karena itu, walaupun pengendalian untuk suatu hal

diperlukan namun, kadang-kadang tidak diterapkan oleh perusahaan karena biaya

penyelenggaraan atau pengorbanan tidak sepadan dengan manfaatnya.

II.4 E-Commerce

II.4.1 Pengertian E-Commerce

Menurut Turban (2004, p.3), e-commerce adalah suatu proses membeli, menjual,

transfer atau pertukaran produk, pelayanan, dan informasi melalui jaringan komputer

termasuk internet.

Menurut McLeod dan Schell (2004, p.50), e-commerce adalah segala transaksi

yang menggunakan akses jaringan, sistem berbasis komputer dan tampilan dari sebuah

web-browser.

Menurut Eko (2005, h.11) e-commerce didefinisikan sebagai cara bagi seorang

konsumen untuk dapat membeli barang yang diinginkan secara online.

Bryan A. Garner menyatakan bahwa “E-Commerce the practice of buying and

selling goods and services trough online consumer services on the internet. The e,

ashortened from electronic, has become a popular prefix for other terms associated with

electronic transaction”. Dapat dikatakan bahwa pengertian e-commerce yang dimaksud

adalah pembelian dan penjualan barang dan jasa dengan menggunakan jasa komputer

online di internet (dlm Abdul Halim Barakatullah dkk, 2005 : 12).

Menurut Munir Fuady (2005, h.407), e-commerce diartikan sebagai suatu proses

berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

31

perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan

pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik.

Menurut O’Brien dan Marakas (2006, p.12), e-commerce adalah membeli dan

menjual, dan pemasaran dan pelayanan dari produk, jasa, dan informasi melalui berbagai

jaringan komputer.

Kesimpulannya e-commerce adalah transaksi perdagangan baik membeli maupun

menjual barang atau jasa yang dilakukan secara elektronik pada jaringan internet. Jadi,

seorang konsumen dapat membeli barang atau jasa yang diinginkan secara online.

Proses yang ada dalam e-commerce adalah sebagai berikut (Januri dkk, 2008):

a. Presentasi electronis (pembuatan web site) untuk produk dan layanan.

b. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.

c. Otomasi account pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun nomor

kartu kredit).

d. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.

II.4.2 Karakteristik Transaksi E-Commerce

Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa

karakteristik yang sangat khusus, yaitu (Sakti, 2007):

a. Transaksi tanpa batas

Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan

atau individu yang ingin go-international. Sehingga, hanya perusahaan atau

individu dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri.

Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan

produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web atau dengan

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

32

memasang iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja

pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan

transaksi secara online.

b. Transaksi anonim

Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka

satu sama lain. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai

pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan,

yang biasanya dengan kartu kredit.

c. Produk digital dan non digital

Produk-produk digital seperti software komputer, musik, dan produk lain yang

bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara men-download secara

elektronik. Dalam perkembangannya, obyek yang ditawarkan melalui internet juga

meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya.

d. Produk barang tak berwujud

Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce dengan menawarkan

barang tak berwujud seperti data, software, dan ide-ide yang dijual melalui internet.

II.4.3 Jenis Transaksi E-Commerce

Menurut Munir Fuady (2005, h.408), jenis-jenis transaksi e-commerce:

1) Bussines to Bussines (B2B)

Bussines to Bussines (B2B) juga dapat diartikan sebagai sistem komunikasi bisnis

online antar pelaku bisnis, terdiri atas:

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

33

a. Transaksi Inter-Organizational System (IOS), misalnya transaksi extranest,

electronic funds transfer, electronic forms, intrgrated messaging, share data

based, supply chain management, dan lain-lain.

b. Transaksi pasar elektronik (electronic market transfer)

Karakteristik B2B:

a. Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan

(relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner

tersebut. Sehingga jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai

kebutuhan dan kepercayaan (trust).

b. Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara

berkala, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Sehingga

memudahkan pertukaran data untuk dua entitas yang menggunakan standar

yang sama.

c. Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak

harus menunggu partner.

d. Model yang umum digunakan adalah per-to-per, dimana processing

intelligence dapat didistribusikan di kedua belah pihak.

2) Bussines to Cunsumer (B2C)

Bussines to Cunsumer (B2C) merupakan transaksi ritel dengan pembeli individual.

Karakteristik B2C:

a. Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.

b. Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat

digunakan oleh khayalak ramai. Sebagai contoh, karena sistem web sudah

umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis web.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

34

c. Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Consumer melakukan

inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan

permohonan.

d. Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client

(consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis web) dan processing

(bussines procedure) diletakkan di sisi server.

3) Consumer to Consumer (C2C)

Consumer to Consumer (C2C) merupakan transaksi dimana konsumen menjual

produk secara langsung kepada konsumen lainnya, juga seorang individu yang

mengiklankan produk barang atau jasa, pengetahuan, maupun keahliannya di salah

satu situs lelang.

4) Consumer to Bussines (C2B)

Consumer to Bussines (C2B) merupakan individu yang menjual produk atau jasa

kepada organisasi dan individu yang mencari penjual dan melakukan transaksi.

5) Non-Bussines Electronic Commerce

Non-Bussines Electronic Commerce meliputi kegiatan non bisnis seperti kegiatan

lembaga pendidikan, organisasi nirlaba, keagamaan dan lain-lain.

6) Intrabussines (Organizational) Electronic Commerce.

Kegiatan ini meliputi semua aktivitas internal organisasi melalui internet untuk

melakukan pertukaran barang, jasa, dan informasi, menjual produk perusahaan

kepada karyawan, dan lain-lain.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

35

II.4.4 Pembayaran dalam E-Commerce

Menurut Whiteley (2000, p.200-202), cara pembayaran dari transaksi e-

commerce dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Credit cards

Credit cards merupakan pembayaran yang umum digunakan dalam transaksi e-

commerce. Konsumen mengetikkan nomor dari kartu, tanggal berakhir, dan alamat

penagihan pada form pemesanan dan penjualan dapat mem-verifikasi secara rinci.

2. Debit cards

Debit cards / cash cards dapat digunakan dalam transaksi e-commerce dengan cara

yang sama seperti menggunakan credit cards. Tingkat keamanan dengan

menggunakan debit cards lebih rendah dibandingkan penggunaan credit cards.

Debit cards tidak sesuai untuk transaksi yang sangat kecil.

3. Stored value cards

Stored value card dapat diakatakan sebagai pengganti uang cash / dompet

elektronik. Stored value cards dapat digunakan untuk pembayaran yang kecil dalam

transaksi e-commerce.

4. E-cash

E-cash atau network money merupakan sistem pembayaran transaksi e-commerce

dimana pengoperasian sistem oleh user dengan mentransfer uang dari credit card

atau rekening di bank ke dalam e-cash account. E-cash kemudian dapat digunakan

untuk melakukan pembayaran transaksi e-commerce.

5. Delayed payments

Pilihan terakhir adalah pembayaran secara off-line. Delayed payments merupakan

pembayaran dimana konsumen memberikan detail kartu kreditnya kepada penjual

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

36

melalui telepon atau pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek yang dikirim

mlalui pos. Pembayaran off-line ini dapat dilakukan oleh konsumen yang tidak

percaya akan keamanan dalam pembayaran on-line. Setelah pembayaran diterima

oleh penjual, produk yang dibeli oleh konsumen baru dikirim.

II.4.5 Keamanan Dasar pada E-Commerce

Menurut Turban (2004, p.446-447), masalah dasar keamanan pada e-commerce

adalah:

1. Security

Data atau informasi yang berhubungan dengan hal-hal sensitif semacam nomor

kartu kredit dan password tidak boleh sampai “dicuri” oleh yang tidak berhak, karena

dapat disalahgunakan di kemudian hari.

2. Confidentiality

Perusahaan harus dapat menjamin bahwa tidak ada pihak lain yang mengetahui

terjadinya transaksi jual beli dan pembayaran, kecuali pihak-pihak yang memang secara

hukum harus mengetahuinya (misalnya bank).

3. Integrity

Sistem harus dapat menjamin adanya keabsahan dalam proses jual beli, yaitu

harga yang tercantum dan dibayarkan hanya berlaku untuk jenis produk atau jasa yang

telah dibeli dan disetujui bersama.

4. Authentication

Proses pengecekan kebenaran dimana pembeli maupun penjual merupakan

mereka yang benar-benar berhak melakukan transaksi seperti yang dinyatakan oleh

masing-masing pihak.

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

37

5. Authorization

Mekanisme untuk melakukan pengecekan terhadap keabsahan dan kemampuan

seorang konsumen untuk melakukan pembelian (adanya dana yang diperlukan untuk

melakukan transaksi jual beli).

6. Assurance

Kondisi dimana konsumen yakin bahwa perusahaan e-commerce yang ada benar-

benar berkompeten untuk melakukan transaksi jual beli melalui internet (tidak

melanggar hukum, memiliki sistem yang aman, dan sebagainya).

II.4.6 Keuntungan E-Commerce

Keuntungan e-commerce bagi konsumen:

a. Keuntungan yang terbesar bagi konsumen adalah melakukan bisnis secara online

dengan mudah. Seorang pembeli di internet dapat menggunakan komputer

pribadinya pagi atau malam selama tujuh hari per minggu untuk membeli hampir

semua barang. Seorang konsumen tidak perlu mengantri di toko atau bahkan

meninggalkan rumahnya;

b. Beberapa perusahaan e-commerce telah membuat proses ini lebih mudah. Beberapa

toko online menyimpan informasi kartu kredit pembelinya di server mereka,

sehingga informasi yang dibutuhkan hanya dimasukkan sekali saja. Beberapa bisnis

online bahkan tidak mengirimkan produk-produknya ke pelanggan melalui pos,

khususnya yang menjual software komputer. Sebagai contoh: beyon.com

mengizinkan para pelanggannya untuk men-download software yang dibelinya

langsung ke komputer mereka.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Informasi Akuntansi II.1 ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00053 AK Bab 2.pdfRomney dan Steinbart (2008, h.2) mendefinisikan, “Sistem adalah

38

b. Pengurangan biaya. Perusahaan yang menjual saham secara online, seperti

etrade.com membebankan biaya hanya sekitar $10 per perdagangan, yang jauh lebih

murah jika dibandingkan dengan membeli saham tersebut melalui perantara saham

tradisional.

Keuntungan e-commerce bagi bisnis:

a. Perusahaan-perusahaan dapat menjangkau pelanggan di seluruh dunia. Oleh karena

itu dengan memperluas bisnis mereka, sama saja dengan meningkatkan keuntungan.

b. E-commerce menawarkan pengurangan sejumlah biaya tambahan. Sebuah

perusahaan yang melakukan bisnis di internet akan mengurangi biaya tambahan

karena biaya tersebut tidak digunakan untuk gedung dan pelayanan pelanggan

(customer service), jika dibandingkan dengan jenis bisnis tradisional.

Secara ringkas keuntungan e-commerce tersebut adalah sebagai berikut:

a. Bagi konsumen: harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat

b. Bagi pengelola bisnis: efisiensi, tanpa kesalahan, tepat waktu

c. Bagi manajemen: peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan