bab 2 landasan teori 2.1 pendekatan basis data 2.1 ... -...

53
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1.1 Basis Data 2.1.1.1 Definisi Basis Data Pengertian basis data menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p548), basis data adalah sekumpulan file yang saling berhubungan. Pengertian basis data menurut David M. Kroenke (2002, p258), basis data adalah sekumpulan record – record yang terintegrasi yang dapat menjelaskan dirinya sendiri. Basis data menggambarkan dirinya sendiri karena berisi sebuah deskripsi tentang dari dirinya sendiri dalam sebuah kamus data. Basis data adalah sekumpulan record–record yang terintegrasi karena adanya hubungan antara record – record yang disimpan di dalam database. Pengertian basis data menurut Connolly dan Begg (2002, p14), basis data adalah penggunaan bersama dari data yang terhubung secara logic dan deskripsi dari data, yang dirancang untuk keperluan informasi dari suatu perusahaan. Dalam praktek, penggunaan istilah basis data menurut Elmasri (2000, p4) lebih dibatasi pada arti implisit yang khusus yaitu : 1. Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata (“real world” atau “miniworld”).

Upload: phungquynh

Post on 27-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pendekatan Basis Data

2.1.1 Basis Data

2.1.1.1 Definisi Basis Data

Pengertian basis data menurut Whitten, Bentley, dan Dittman

(2004, p548), basis data adalah sekumpulan file yang saling

berhubungan.

Pengertian basis data menurut David M. Kroenke (2002,

p258), basis data adalah sekumpulan record – record yang terintegrasi

yang dapat menjelaskan dirinya sendiri. Basis data menggambarkan

dirinya sendiri karena berisi sebuah deskripsi tentang dari dirinya

sendiri dalam sebuah kamus data. Basis data adalah sekumpulan

record–record yang terintegrasi karena adanya hubungan antara

record – record yang disimpan di dalam database.

Pengertian basis data menurut Connolly dan Begg (2002,

p14), basis data adalah penggunaan bersama dari data yang terhubung

secara logic dan deskripsi dari data, yang dirancang untuk keperluan

informasi dari suatu perusahaan.

Dalam praktek, penggunaan istilah basis data menurut Elmasri

(2000, p4) lebih dibatasi pada arti implisit yang khusus yaitu :

1. Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata

(“real world” atau “miniworld”).

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

8

2. Basis data merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang

secara logika mempunyai arti implisit. Sehingga data yang

terkumpul secara acak dan tanpa mempunyai arti, tidak dapat

disebut basis data.

3. Basis data perlu dirancang, dibangun, dan data dikumpulkan

untuk suatu tujuan. Basis data dapat digunakan oleh beberapa

pemakai dan beberapa aplikasi yang sesuai dengan kepentingan

pemakai.

Dari batasan tersebut dapat dikatakan bahwa basis data

mempunyai berbagai sumber data dalam pengumpulan data bervariasi

derajat interaksi kejadian dari dunia nyata, dirancang dan dibangun

agar dapat digunakan oleh beberapa pemakai untuk berbagai

kepentingan.

Jadi dapat disimpulkan, basis data adalah sekumpulan file

yang saling berhubungan / terintegrasi yang dapat menggambarkan

dirinya sendiri yang diatur dan dirancang sedemikian rupa untuk

keperluan informasi dari suatu perusahaan atau organisasi.

2.1.1.2 Konsep Basis Data

Menurut McLeod (2001, p259), dua tujuan konsep basis data

adalah meminimumkan pengulangan data (data redundancy) dan

mencapai independensi data. Pengulangan data (data redundancy)

adalah duplikasi data, artinya data yang sama disimpan dalam

beberapa file. Independensi data adalah kemampuan untuk membuat

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

9

perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada

program yang memproses data. Independensi data dicapai dengan

menempatkan spesifikasi data dalam tabel dan kamus yang terpisah

secara fisik dari program. Perubahan pada struktur data hanya

dilakukan sekali, yaitu dalam tabel.

2.1.1.3 Komponen Basis Data

Menurut Kroenke (2002, pp25 – 29), basis data berisi empat

elemen utama, yaitu:

1. User data

Sebagian besar basis data menggambarkan user data sebagai

relasi dan dipertimbangkan untuk menjadi sebuah tabel dari data.

Kolom – kolom dari tabel berisi field atau attribute – attribute dan

baris dari tabel berisi record untuk entitas tertentu dalam

lingkungan bisnis. Tidak semua relasi sesuai dengan yang

diinginkan. Beberapa relasi lebih terstruktur dibanding yang lain.

2. Meta data

Sebuah basis data menggambarkan dirinya sendiri, artinya

basis data mengandung sebuah dekripsi dari struktur basis data

sebagai bagian dari basis data sendiri. Deskripsi dari struktur

tersebut dinamakan meta data. Sejak DBMS dirancang untuk

menyimpan dan memanipulasi tabel, kebanyakan DBMS

menyimpan meta data dalam bentuk tabel, kadang – kadang

disebut system table.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

10

3. Indexes

Merupakan elemen ketiga dari basis data, yang berguna untuk

meningkatkan kemampuan untuk mengakses basis data. Data

tersebut, yang kadang disebut overhead data, secara prinsip

mengandung indexes, walaupun beberapa tipe dari struktur data,

seperti linked list, kadang digunakan. Indexes digunakan tidak

hanya untuk sorting tetapi juga untuk mempercepat akses ke data.

4. Apllication meta data

Kamus data, data yang berfokus pada struktur dan berisi

aplikasi menu, form, dan report.

Menurut Subekti (2004, p4) terdapat empat komponen penting

dalam sistem basis data yaitu data, hardware (piranti keras), software

(piranti lunak), pengguna.

1. Data

Data dalam basis data harus terintegrasi dan dapat dipakai

bersama. Pengertian terintegrasi di sini adalah suatu basis data

dapat dipandang sebagai suatu kumpulan file-file yang terkait satu

sama lain dengan menghilangkan redudansi yang ada. Pengertian

dipakai bersama (share) adalah setiap bagian data yang terdapat

dalam basis data dapat digunakan oleh lebih dari satu pengguna

dengan fungsi yang sama atau berbeda satu sama lain.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

11

2. Hardware

Untuk manajemen basis data hanya dibutuhkan mesin

standard, namun yang harus diperhatikan adalah kapasitas

penyimpanan karena pada basis data akan membutuhkan kapasitas

yang besar.

3. Software

Piranti lunak untuk sistem basis data disebut dengan DBMS

(Database Management System). DBMS memungkinkan

pengguna untuk membentuk file (create), penambahan data

(insert), penghapusan (delete), dan lain-lain.

4. Pengguna (user)

Pengguna basis data dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

a. Administrator Basis Data ( DBA )

Seorang atau grup personil pengolahan data yang

bertanggung jawab terhadap kontrol keseluruhan basis data.

Tugas-tugas dari DBA adalah :

• Menentukan isi informasi basis data.

• Menentukan struktur penyimpanan dan strategi akses.

• Penghubung antar pengguna.

• Menentukan prosedur cek otorisasi dan validasi.

• Menentukan strategi back up dan recovery.

• Memonitor penampilan dan memberikan respond terhadap

permintaan dan perubahan oleh pengguna.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

12

b. Programmer

Programmer adalah seseorang atau sekelompok orang

yang menjadi tenaga ahli komputer yang berfungsi untuk

mengembangkan program-program aplikasi yang diperlukan

dalam manajemen basis data.

c. Pengguna Akhir

Yang termasuk dalam kategori pengguna akhir adalah

pemilik sistem, para manager, operator, dan sebagainya yang

terlibat langsung dalam penggunaan basis data.

2.1.2 Database Management System (DBMS)

2.1.2.1 Definisi DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2002, p16), DBMS adalah

sebuah sistem piranti lunak (software) yang memungkinkan para

perngguna untuk mendefinisikan, menciptakan, memelihara, dan

mengontrol akses ke basis data.

Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p 554), DBMS

adalah perangkat lunak tertentu yang digunakan untuk menciptakan,

mengakses, mengontrol, dan mengatur basis data.

2.1.2.2 Fungsi-Fungsi DBMS

Menurut Petroutsos (2000, p5), DBMS menyediakan fungsi-

fungsi sebagai berikut :

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

13

1. DBMS mengijinkan aplikasi mendefinisikan struktur dari basis

data dengan pernyataan SQL. Pernyataan SQL yang

mendefinisikan atau mengedit struktur ini disebut dengan Data

Definition Language (DDL).

2. DBMS mengijinkan aplikasi memanipulasi informasi yang

disimpan didalam basis data dengan pernyataan SQL. Pernyataan

SQL yang memanipulasi informasi ini disebut dengan Data

Manipulation Language (DML).

3. DBMS melindungi integritas basis data dengan menerapkan

beberapa aturan, yang dimasukkan kedalam perancangan basis

data tersebut.

2.1.2.3 Komponen-Komponen DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2002, pp18-20), Database

Management System (DBMS) memiliki lima komponen penting,

antara lain :

1. Hardware (perangkat keras)

Dalam menjalankan aplikasi dan DBMS diperlukan perangkat

keras. Perangkat keras dapat berupa a single personal computer

single mainframe, komputer jaringan berupa server.

2. Software (perangkat lunak)

Komponen perangkat lunak meliputi DBMS software dan

program aplikasi beserta Sistem Operasi (OS), termasuk

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

14

perangkat lunak tentang jaringan bila DBMS digunakan dalam

jaringan seperti LAN.

3. Data

Data mungkin merupakan komponen terpenting dari DBMS

khususnya sudut pandang dari end user mengenai data.

4. Prosedur

Prosedur berupa panduan dan instruksi dalam membuat desain

dan menggunakan basis data. Pengguna dari sistem dan staf dalam

mengelola basis data membutuhkan prosedur dalam menjalankan

sistem dan mengelola basis data itu sendiri. Demikian prosedur di

dalam basis data dapat berupa : login di dalam basis data,

penggunaan sebagian fasilitas DBMS, cara menjalankan dan

memberhentikan DBMS, membuat salinan backup database,

memeriksa hardware dan sofware yang sedang berjalan,

mengubah struktur basis data, meningkatkan kinerja atau

membuat arsip data pada secondary storage.

5. Manusia

Komponen terakhir yaitu manusia sendiri yang terlibat dalam

sistem tersebut.

2.1.3 Entity - Relationship Modelling

Meurut Jeffrey A. Hoffer, Mary R. Prescott dan Fred R.

Mcfadden (2002, p82), entity-relationship modelling adalah perwakilan

detil dan logikal dari data untuk sebuah organisasi atau area bisnis.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

15

Menurut Connolly dan Begg (2002, p330), Entity Relationship

Modelling adalah pendekatan top-down untuk perancangan basis data

yang dimulai dengan mengidentifikasi data yang penting, yang disebut

entities dan relationships antara data uang harus direpresentasikan di

dalam suatu model.

2.1.3.1 Entity Type

Menurut Connolly dan Begg (2002, p331), Entity type adalah

sekumpulan objek dengan properties yang sama yang

diidentifikasikan oleh perusahaan sebagai sesuatu yang memiliki

keberadaan yang bebas.

Menurut Jeffrey A. Hoffer, Mary R. Prescott dan Fred R.

Mcfadden (2002, p86), entity type adalah kumpulan entitas yang

memiliki properti atau karakteristik yang sama.

2.1.3.2 Attributes

Menurut Connolly dan Begg (2002, pp338-342), atribut

adalah sifat dari sebuah entitas atau tipe relationship. Atribut

menyimpan nilai dari setiap entity occurrence dan disimpan didalam

basis data.

Menurut Gerald U. Post (2002, p34), atribut adalah fitur atau

karakteristik dari sebuah entitas. Sebuah atribut akan menjadi kolom

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

16

dalam data table. Employee atribut mencakup name, address, data

hired, dan phone.

Menurut David M. Kroenke (2002, p52), atributte adalah

properti yang menggambarkan karakteristik dari entity.

Attribute domain adalah sejumlah nilai yang diperkenankan

untuk satu atau lebih atribut. Setiap atribut yang dihubungkan dengan

sejumlah nilai disebut domain. Domain menetapkan nilai potensial

yang sebuah atribut bisa simpan atau sama dengan konsep domain

pada model relasional.

Simple attribute adalah sebuah susunan atribut dari komponen

tunggal (single component) dengan keberadaan yang bebas

(independent existence). Simple attribute tidak bisa dibagi lagi ke

dalam komponen yang lebih kecil. Contohnya, posisi dan gaji dari

entitas pegawai, sedangkan Composed attribute adalah sebuah

susunan atribut dari banyak komponen dengan sebuah keberadaan

yang bebas dari masing-masingnya. Dalam hal ini beberapa atribut

dapat dipisahkan menjadi komponen yang lebih kecil lagi dengan

keberadaan yang bebas dari masing-masingnya. Contohnya atribut

alamat dari entitas kantor cabang yang mengandung nilai (jalan, kota,

kode pos) bisa dipecahkan menjadi simple attribute jalan, kota, dan

kode pos.

Single value attribute adalah atribut yang hanya menyimpan

nilai tunggal untuk suatu sifat dari entitas. Sedangkan Multi-valued

attribute adalah atribut yang bisa menyimpan nilai lebih dari satu

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

17

untuk suatu sifat dari entitas. Contohnya atribut telepon pada entitas

kantor cabang yang bisa memiliki lebih dari satu nomor telepon.

Derived attribute (atribut turunan) adalah atribut

menunjukkan nilai yang diperoleh dari atribut yang berhubungan atau

kumpulan atribut yang berhubungan, tidak terlalu dibutuhkan dalam

tipe entitas yang sama. Atribut turunan (derived attribute) mungkin

juga menyangkut hubungan dari atribut pada tipe entitas yang

berbeda.

2.1.3.3 Relationship Type

Pengertian Relationship Type menurut Connolly dan Begg

(2002, p334), adalah sekumpulan hubungan antara satu atau lebih

tipe-tipe entitas.

Menurut Jeffrey A. Hoffer, Mary R. Prescott dan Fred R.

Mcfadden (2002, p86), relationship type adalah hubungan yang

memiliki arti diantara entity type.

Derajat dari relationship adalah jumlah dari partisipasi

(participating) tipe entitas dalam sebuah tipe relationship tertentu.

Entitas yang berkaitan dalam sebuah tipe relationship dikenal sebagai

participant dalam relationship dan jumlah participant dalam

relationship disebut sebagai derajat (degree) dari relationship.

Sebuah relationship berderajat dua disebut binary, relationship

berderajat tiga disebut sebagai ternary, dan relationship berderajat

empat disebut sebagai quartenary.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

18

2.1.3.4 Kunci (Key)

Menurut David M. Kroenke (2002, p12), key ialah sebuah

field yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah record.

Customer number, vendor name, part number adalah merupakan

contoh keys. Untuk proses basis data, keys dapat unique atau

nonunique. Jika unique, nilai dari key diidentifikasi hanya satu

record. Social security number ialah unique key. Nomor 500-00-001

diidentifikasi satu dan hanya satu.

Menurut Connolly dan Begg (2002, pp340-341), key terdiri

atas Candidate key, Primary key, Alternate key dan Composite key.

Candidate key : sebuah atribut atau lebih yang secara unik

mengidentifikasi sebuah baris. Atribut ini mempunyai nilai yang unik

pada hampir tiap barisnya. Fungsi dari Candidate key ialah sebagai

calon primary key.

Primary key : candidate key yang telah dipilih untuk

mengidentifikasi tiap baris secara unik. Primary key harus merupakan

field yang benar-benar unik dan tidak boleh ada nilai NULL.

Alternate key : candidate key yang tidak dipilih sebagai

primary key.

Composite key : pada kondisi tertentu, suatu atribut tidak

dapat digunakan untuk mengidentifikasi baris secara unik dan

membutuhkan kolom yang lain untuk digunakan sebagai primary

key.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

19

Foreign key : jika sebuah primary key terhubung ke tabel lain.

Fungsinya sebagai penghubung antar tabel.

2.1.4 Data Definition Language (DDL)

Menurut Jeffrey A. Hoffer, Mary R. Prescott dan Fred R.

Mcfadden (2002, p86), DDL adalah perintah yang digunakan untuk

create, alter, dan drop tabel.

Menurut Connolly dan Begg (2002, p40), DDL adalah suatu

bahasa yang memungkinkan DBA atau user untuk mendeskripsikan atau

memberi nama suatu entities, attributes, dan relationship yang

dibutuhkan untuk aplikasi, bersamaan dengan integrity apapun yang

terasosiasi, dan security constraints.

DDL digunakan untuk mendefinisikan basis data, tabel, dan view.

1. Create Table

Pernyataan create table digunakan untuk membuat tabel dengan

mengidentifikasikan tipe data untuk tiap kolom. Bentuk umum :

CREATE TABLE Table_name

( Column_name DataType [NULL | NOT NULL]

[ , Column_name DataType [NULL | NOT NULL] ] ... )

2. Alter Table

Pernyataan alter table dapat dipakai untuk menambah atau

membuang kolom dan konstrain. Bentuk umum :

ALTER TABLE Table_name

[ADD Column_name DataType [NULL | NOT NULL] ]

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

20

[DROP Column_name DataType [RESTRICT | CASCADE] ]

[ADD Constrain_name]

[DROP Constrain_name [RESTRICT | CASCADE] ]

3. Drop Table

Pernyataan drop table digunakan untuk membuang atau

menghapus tabel beserta semua data yang terkait didalamnya. Bentuk

umum :

DROP TABLE Table_name;

4. Create Index

Pernyataan create index digunakan untuk membuat index pada

suatu tabel. Bentuk umum :

CREATE [UNIQUE] INDEX index_name

ON Table_name

( Column_name [ , Column_name ] ... )

5. Drop Index

Pernyataan drop index digunakan untuk membuang atau

menghapus index yang telah dibuat sebelumnya. Bentuk umum :

DROP INDEX Index_name

2.1.5 Data Manipulation Language (DML)

Menurut Jeffrey A. Hoffer, Mary R. Prescott dan Fred R.

Mcfadden (2002, p86), DML adalah perintah utama dari sql, digunakan

untuk updating, inserting, modifying, dan querying data dalam basis data.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

21

Menurut Connolly dan Begg (2002, p41), DML adalah suatu

bahasa yang menyediakan sekumpulan operasi untuk mendukung operasi

manipulasi data yang dasar pada suatu data yang ada di dalam database.

1. Select

Pernyataan select digunakan untuk menampilkan sebagian atau

seluruh isi dari suatu table dan menampilkan kombinasi isi dari

beberapa tabel. Bentuk umum :

SELECT Fields

FROM Table_name

WHERE Condition

2. Update

Pernyataan update digunakan untuk menambah satu atau beberapa

baris nilai baru ke dalam suatu tabel. Bentuk umum :

UPDATE Table_name

SET column1 = value1, column2 = value2, ...

WHERE Condition

3. Insert

Pernyataan insert digunakan untuk menambah satu atau beberapa

baris nilai baru ke dalam suatu tabel. Bentuk umum :

INSERT Table_name ( Column list ) VALUES ( value list )

4. Delete

Pernyataan delete digunakan untuk menghapus sebagian atau

seluruh isi dari suatu tabel. Bentuk umum :

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

22

DELETE FROM Table_name

WHERE Condition

2.1.6 Normalisasi

Pengertian normalisasi Connolly dan Begg (2002, p376),

normalisasi adalah suatu teknik untuk menghasilkan relasi dengan

properti-properti yang diinginkan, memberikan kebutuhan data dari

sebuah perusahaan.

Menurut Petroutsos (2000, p71), ada beberapa aturan dalam

perancangan basis data, yang disebut dengan aturan normalisasi. Aturan-

aturan ini akan merancang basis data yang normal, atau setidaknya

memverifikasi rancangan.

Menurut Gerlad U. Post (2002, p66), normalisasi adalah proses

menentukan tabel yang cocok untuk basis data.

Menurut David M. Kroenke (2002, p121), normalisasi adalah

proses untuk merubah sebuah relasi yang memiliki masalah tertentu

menjadi dua atau lebih relasi yang tidak memiliki masalah tersebut.

Basis data dianggap normal jika basis data tersebut tidak

mengulangi data (data redundancy) atau tidak menimbulkan keanehan

pada proses update, delete, atau insert.

Proses pembentukkan tabel normal (normalisasi) bertujuan untuk :

1. Membuat sekecil mungkin terjadinya data rangkap.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

23

2. Menghindarkan adanya data yang tidak konsisten terutama bila

dilakukan penghapusan atau penambahan data sebagai akibat adanya

data rangkap.

3. Menjamin bahwa identitas tabel secara tunggal sebagai determinan

semua atribut.

Proses normalisasi tabel secara detil dibagi menjadi lima tahap

sehingga dikenal bentuk–bentuk tabel normal sesuai dengan tahapan

normalisasi yang telah dilakukan bentuk normal pertama, kedua, ketiga,

boyce-codd, keempat dan kelima.

1. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form / 1 NF)

Aturan bentuk normal pertama(1NF) menurut Connolly dan Begg

(2002, p388), adalah sebuah relasi dimana tiap baris dan kolom berisi

hanya berisi satu nilai.

Bentuk normal pertama dicapai bila tiap nilai atribut adalah

tunggal. Kondisi ini dapat diperoleh dengan melakukan eliminasi

terjadinya data ganda (repeating groups). Pada kondisi normal

pertama ini kemungkinan masih terjadi adanya data rangkap.

2. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2NF)

Aturan bentuk normal kedua (2NF) menurut Connolly dan Begg

(2002, p392), adalah sebuah relasi dalam bentuk normal pertama dan

setiap atribut bukan primary key yang bergantung secara fungsional

kepada primary key.

Bentuk normal kedua adalah berdasarkan konsep ketergantungan

fungsional penuh (full functional dependency). Full functional

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

24

dependency dinyatakan dengan jika A dan B adalah atribut dari suatu

relasi (relation), B adalah fungsional ketergantungan penuh (fully

functional dependency) pada A jika B adalah secara fungsional

bergantung pada A, tetapi bukan merupakan himpunan bagian dari A.

Bentuk normal kedua menciptakan sebuah relasi pada bentuk normal

pertama dan semua atribut yang bukan primary key adalah fungsional

tergantung penuh pada primary key.

3. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / 3NF)

Aturan bentuk normal ketiga (3NF) menurut Connolly dan Begg

(2002, p394), adalah sebuah relasi dalam bentuk normal pertama dan

kedua dan setiap atribut bukan primary key yang bergantung secara

transitif kepada primary key.

Bentuk normal ketiga adalah berdasarkan pada konsep peralihan

ketergantungan (transitive dependency). Transitive dependency

adalah sebuah kondisi dimana A,B dan C adalah atribut dari sebuah

relasi bahwa jika A B dan B C, maka C adalah transitive

dependent pada A melewati B (menyatakan bahwa A bukan

functional dependent pada B atau C). Pada bentuk normal ketiga,

sebuah relasi pada bentuk normal pertama dan kedua dan dimana

tidak ada atribut non-primary key secara transitif bergantung

(transitively dependent) pada primary key.

4. Bentuk Normal Boyce-Codd (Boyce-Codd Normal Form / BCNF)

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

25

Aturan bentuk normal Boyce-Codd (BCNF) menurut Connolly

dan Begg (2002, p398), adalah sebuah relasi disebut BCNF, jika dan

hanya jika setiap determinannya adalah sebuah candidate key.

Untuk menguji apakah suatu relasi sudah dalam BCNF, dilakukan

identifikasi semua determinan dan memastikan bahwa determinan

tersebut adalah candidate key. Determinan adalah sebuah atribut,

atau kumpulan atribut, dimana beberapa atribut yang lain masih

bergantung secara fungsional penuh (fully functionally dependent).

Perbedaan antara 3NF dan BCNF dalam hal functional

dependency. A B, 3NF mengijinkan ketergantungan ini dalam

sebuah relasi jika B adalah atribut primary key dan A bukan

candidate key. Sedangkan dalam BCNF ketergantungan ini tetap ada

di dalam sebuah relasi, dimana A harus sebuah candidate key.

5. Bentuk Normal Keempat (Fourth Normal Form / 4 NF)

Aturan bentuk normal keempat (4NF) menurut Connolly dan

Begg (2002, pp407-408), adalah sebuah relasi dalam Boyce-Codd

normal form (BCNF) dan tidak mengandung ketergantungan multi-

valued nontrivial (nontrivial multi-valued dependencies).

Bentuk normal keempat (4NF) merupakan bentuk yang lebih kuat

dari BCNF dimana 4NF mencegah relasi dari nontrivial multi-valued

dependency dan data redundancy. Normalisasi dari BCNF ke 4NF

meliputi pemindahan multi-valued dependency dari relasi dengan

menempatkan atribut dalam sebuah relasi baru bersama dengan

determinan.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

26

Multi-Valued dependency (MVD) menggambarkan

ketergantungan antara atribut-atribut dalam suatu relasi.

6. Bentuk Normal Kelima (Fifth Normal Form / 5NF)

Aturan bentuk normal kelima (5NF) menurut Connolly dan Begg

(2002, p410), adalah sebuah relasi yang tidak mempunyai

ketergantungan gabungan (join dependency).

Join dependency menggambarkan sebuah tipe ketergantungan.

Sebagai contoh, untuk sebuah relasi R dengan subset-subset atribut

dari R yang dimisalkan dengan A,B,…,Z , sebuah relasi R

menunjukkan join dependency, jika dan hanya jika, setiap nilai dari R

sama dengan gabungan dari proyeksi-proyeksinya pada A,B,…,Z.

2.1.7 Fourth Generation Languages (4GLs)

Menurut Connolly dan Begg (2002, p42), 4GL adalah bahasa

pemrograman yang lebih sederhana daripada 3GL. 3GL bersifat

prosedural, sedangkan 4GLs bersifat non-prosedural. Pada 4GL,

pengguna menentukan apa yang akan dilakukan, bukan menentukan

bagaimana harus dilakukan.

4GL meliputi :

a. presentation languages, seperti query languages dan report

generators.

b. Speciality languages, seperti spreadsheets dan databaselanguages.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

27

c. Application generators yang mendefinisikan, insert, update, dan

retrieve data dari basis data ke aplikasi yang dibangun.

d. Very high-level languages yang digunakan untuk menghasilkan kode

aplikasi.

2.1.8 Database Application Lifecycle

Adapun dalam perancangan basis data itu sendiri, perlu

diperhatikan tentang siklus hidup dari aplikasi basis data itu sendiri.

Suatu sistem basis data seperti didefinisikan oleh Connoly (2002,

p217), disebutkan bahwa merupakan suatu dasar bagi komponen dari

organisasi dengan sistem informasi yang besar.

Itu sangatlah penting untuk deperhatikan bahwa struktur dari

siklus hidup aplikasi basis data tidaklah harus benar-benar sekuensial,

tetapi terlibat dalam suatu perulangan bagan-bagan dari yang sebelumnya

melalui umpan balik. Sebagai contoh, masalah yang dihadapi selama

perancangan basis data untuk masih diperhatikannya analisis dan

pengumpulan data tambahan.

Untuk aplikasi basis data kecil dengan jumlah pengguna yang

sedikit, siklus hidup tidaklah sangat kompleks. Bagaimanapun juga,

ketika perancangan sedang dilakukan pada suatu aplikasi basis data

ukuran sedang dengan jumlah pengguna antara sepuluh sampai dengan

ribuan user, dengan menggunakan ratusan queries dan program aplikasi,

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

28

siklus hidup akan menjadi kompleks. Berikut adalah gambar dari siklus

hidup aplikasi basis data :

Gambar 2.1 Tingkatan dari Database Application Lifecycle

(Connolly dan Begg, 2002, p272)

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

29

2.1.8.1 Perencanaan Basis Data (Database Planning)

Menurut Connolly dan Begg (2002, pp273-274), perencanaan

basis data (database planning) merupakan aktivitas manajemen yang

mengijinkan tingkatan dari aplikasi basis data untuk direalisasikan se-

efisien dan se-efektif mungkin. Database Planning harus

diintegrasikan dengan keseluruhan strategi sistem informasi dari

perusahaan. Ada 3 hal penting dalam menyusun sebuah strategi

sistem informasi, yaitu :

1. Identifikasi dari tujuan dan rencana perusahaan dengan penentuan

kebutuhan sistem informasi berikutnya.

2. Evaluasi dari sistem informasi saat ini untuk menentukan

kelebihan dan kelemahan yang ada saat ini.

3. Penilaiaan dari kesempatan–kesempatan TI yang mungkin

menghasilkan keuntungan kompetitif.

Langkah penting dari tahap ini adalah mendefinisikan secara

jelas tentang pernyataan misi untuk proyek basis data. Pernyataan

tersebut mendefinisikan tujuan utama dari aplikasi basis data. Bila

pernyataan tersebut selesai maka langkah selanjutnya adalah

mengidentifikasikan sasarannya. Pernyataan dan sasaran ini perlu

didukung oleh informasi-informasi tambahan yang menentukan

pekerjaan apa saya yang harus diselesaikan, sumber–sumber yang

mendukungnya, dan biaya yang harus dikeluarkan.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

30

2.1.8.2 Pendefinisian Sistem (System Definition)

Menurut Connolly dan Begg (2002, p274) definisi sistem

(System definition) adalah memaparkan jangkauan dan batasan dari

aplikasi basis data dan pandangan–pandangan utama para pemakai.

Sebelum mendesain suatu aplikasi basis data penting untuk terlebih

dahulu mengidentifikasikan batasan-batasan dari sistem yang sedang

diteliti dan bagaimana kaitannya dengan bagian lain sistem informasi

perusahaan. Perlu dipikirkan untuk kebutuhan yang akan datang

selain dari keadaan saat ini. Dan tak lupa untuk mengidentifikasi

pandangan pemakai yang merupakan aspek penting dari

pengembangan aplikasi basis data karena membantu untuk

memastikan bahwa tidak ada pemakai utama basis data yang terlupa

ketika pengembangan aplikasi baru tersebut.

2.1.8.3 Analisa dan Pengumpulan Kebutuhan (Requirement Collection

and Analysis)

Menurut Connolly dan Begg (2002,p276), analisis dan

pengumpulan kebutuhan (requirement collection and analysis) adalah

proses pengumpulan dan analisis informasi tentang bagian dari

perusahaan yang akan didukung oleh aplikasi basis data, dan

menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasikan kebutuhan

pemakai terhadap sistem baru.

Informasi yang dikumpulkan termasuk :

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

31

1. Penjabaran dari data yang digunakan.

2. Detail mengenai bagaimana data digunakan.

3. Kebutuahan tambahan apapun untuk aplikasi basis data yang baru.

Informasi ini kemudian dianalisis untuk mengidentifikasikan

kebutuhan yang dimasukkan untuk aplikasi basis data yang baru

tersebut. Ada 3 macam pendekatan untuk mengatur kebutuhan dari

sebuah aplikasi basis data dengan berbagai pandangan pemakai,

antara lain :

1. Pendekatan Centralized

Kebutuhan untuk tiap pandangan pemakai disatukan menjadi

satu set kebutuhan untuk aplikasi basis data. Umumnya

pendekatan ini dipakai jika basis datanya tidak terlalu kompleks.

2. Pendekatan View Integration

Kebutuhan untuk tiap pandangan pemakai digunakan untuk

membangun sebuah model data yang terpisah yang

merepresentasikan tiap pandangan pemakai tersebut. Hasil dari

data-data model tersebut kemudian disatukan di bagian desain

basis data.

3. Kombinasi keduanya.

2.1.8.4 Desain Basis Data (Database Design)

Menurut Connolly dan Begg (2002,p279), perancangan basis

data (database design) merupakan proses pembuatan suatu desain

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

32

untuk sebuah basis data yang akan mendukung operasional dan

sasaran suatu perusahaan.

Ada 2 pendekatan untuk mendesain sebuah basis data, yaitu :

1. Pendektan Bottom-Up

Yang dimulai pada tingkat awal dari atribut (yaitu, properti

dari entiti dan relationship), yang mana melalui analisis dari

asosiasi antar atribut, dikelompokkan menjadi hubungan yang

merepresentasikan jenis-jenis entitas dan hubungan antar entitas.

Pendekatan ini cocok untuk medesain basis data yang simple

dengan jumlah atribut yang tidak banyak.

2. Pendekatan Top-Down

Digunakan pada basis data yang lebih kompleks, yang dimulai

dengan pengembangan dari model data yang mengandung

beberapa entitas dan hubungan tingkat tinggi dan kemudian

memakai perbaikan top-down berturut-turut untuk

mengidentifikasi entitas, hubungan dan atribut berkaitan tingkat

rendah. Pendekatan ini biasanya digambarkan melalui ER (Entity

Relationship). Pada tahap ini ada bagian yang disebut data

modeling yang digunakan untuk membantu pemahaman dari data

dan untuk memudahkan komunikasi tentang kebutuhan informasi.

Dengan dibuatnya model data dapat membantu memahami:

1. Pandangan tiap pemakai mengenai data

2. Kealamian data itu sendiri, kebebasan representasi fisiknya

3. Kegunaan dari data berdasarkan pandangan pemakai

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

33

Kriteria untuk model data, yaitu:

1. Structural validity

Konsistensi dengan cara yang didefinisikan perusahaan

dan menyusun informasi.

2. Simpicity

Kemudahan untuk pemahaman baik bagi yang profesional

di bidang sistem informasi maupun pemakai yang non teknis.

3. Expressibility

Kemampuan untuk membedakan antara data yang

berbeda, dan hubungannya antar data.

4. Nonredundancy

Pembuangan informasi yang tak ada hubungannya;

khusunya, representasi dari tiap potongan informasi tepatnya

hanya sekali.

5. Shareability

Tidak spesifik untuk aplikasi dan teknologi khusus apapun

dan dengan demikian dapat digunakan oleh banyak orang.

6. Extensibility

Kemampuan mengembangkan untuk mendukung

kebutuhan baru dengan efek yang minimal bagi pemakai yang

ada.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

34

7. Integrity

Konsistensi terhadap cara yang digunakan perusahaan dan

mengatur informasi.

8. Diagramatic Representation

Kemampuan untuk merepresentasikan sebuah model

menggunakan notasi diagram yang dapat dipahami dengan

mudah.

Menurut Connoly dan Begg (2002, pp419-437) Database

Design dibagi dalam tiga tahapan, yaitu :

• Conceptual Database Design, merupakan suatu proses pembuatan

model dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari

perusahaan, bebas dari semua physical consideration.

• Logical Database Design, merupakan suatu proses pembuatan

model dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari

perusahaan serta berdasarkan pada model data spesifik, tetapi

bebas dari particular DBMS dan physical consideration lainnya.

• Physical Database Design, merupakan proses pembuatan

deskripsi dari suatu implementasi basis data pada secondary

storage, hal ini mendeskripsikan base relation, organisasi file, dan

indeks yang digunakan untuk mencapai efisiensi akses ke dalam

data, dan associated integrity constraints yang lainnya dan

security measure.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

35

2.1.8.5 Seleksi DBMS (DBMS Selection)

Menurut Connoly dan begg (2002, p284), pemilihan DBMS

yang sesuai untuk mendukung aplikasi basis data. Yang mencakup:

1. Mendefinisikan syarat-syarat referensi studi

Menentukan sasaran, batasan masalah, dan tugas yang harus

dilakukan

2. Mendaftar 2 atau 3 jenis barang

Membuat daftar barang-barang, misalkan dari mana barang ini

didapat, berapa biayanya, serta bagaimana bila ingin

mendapatkannya.

3. Mengevaluasi barang

Barang-barang yang ada dalam daftar diteliti lebih lanjut

untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan barang tersebut.

4. Merekomendasikan pilihan dan membuat laporan

Merupakan langkah terakhir dari seleksi DBMS yaitu

mendokumentasikan proses dan untuk menyediakan pernyataan

mengenai kesimpulan dan rekomendasi terhadap salah satu

produk DBMS.

2.1.8.6 Desain Aplikasi (Application design)

Menurut Connoly dan Begg (2002, pp287-288), perancangan

aplikasi (application design) adalah merancang antarmuka pemakai

(user interface) dan program aplikasi, yang akan memproses basis

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

36

data. Ditinjau dari gambar 2.1 bahwa, perancangan basis data dan

perancangan aplikasi adalah aktivitas bersamaan pada database

application lifecycle. Dalam kasus ini sebenarnya, adalah tidak

mungkin untuk menyelesaikan perancangan aplikasi sebelum

perancangan basis data selesai.

Dalam perancangan aplikasi harus memastikan semua

pernyataan fungsional dari spesifikasi kebutuhan pemakai (user

requirement spesification) yang menyangkut perancangan aplikasi

program yang mengakses basis data dan merancang transaksi yaitu

cara akses ke basis data dan perubahan terhadap isi basis data

(retrieve, update dan kegiatan keduanya). Artinya bagaimana fungsi

yang dibutuhkan bisa terpenuhi dan merancang antarmuka pemakai

(user interface) yang tepat. Antarmuka yang dirancang harus

memberikan informasi yang dibutuhkan dengan cara untuk

menciptakan ‘user-friendly’. Kebanyakan antarmuka pemakai yang

diabaikan akan niscaya membuat masalah. Bagaimanapun, antarmuka

harus diakui sebagai komponen dari sistem yang penting, dimana agar

mudah dipelajari dan mudah digunakan, sehingga pemakai akan

cenderung untuk memberdayagunakan informasi yang disajikan.

2.1.8.7 Prototyping

Pada kondisi tertentu kita dapat memilih apakah akan

membuat prototyping atau langsung mengimplementasikan aplikasi

basis data. Suatu prototype adalah suatu model aplikasi basis data

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

37

yang mempunyai semua corak yang diperlukan dan menyediakan

semua kemampuan sistem. Tujuan utama prototype adalah

mengijinkan para pemakai untuk menggunakan prototype itu untuk

mengetes apakah fitur-fitur pada sistem telah bekerja sesuai dengan

spesifikasi pengguna. Dengan cara ini, kita dapat memperjelas

kebutuhan pemakai dan pengembang sistem dan mengevaluasi

kelayakan desain sistem tertentu.

Ada dua cara strategi membuat prototype, yaitu requirements

prototyping dan evolutionary prototyping (Connoly, 2002, p291).

Untuk requirements prototyping digunakan prototype untuk

menentukan kebutuhan suatu aplikasi basis data yang diusulkan dan

ketika kebutuhan dirasakan sudah lengkap maka prototype tersebut

tidak digunakan lagi. Prototype evolusioner digunakan untuk tujuan

yang sama, perbedaannya adalah bahwa prototype tidaklah dibuang

tetapi dikembangkan lebih lanjut sehingga aplikasi basis data tersebut

dapat bekerja.

2.1.8.8 Implementasi (Implementation)

Menurut Connoly dan Begg (2002, p292), Implementasi

adalah realisasi fisik dari desain basis data dan desain aplikasi. Dalam

penyelesaian tahap desain (yang mungkin melibatkan prototyping),

kita sekarang berada di posisi untuk menerapkan basis data dan

program aplikasi. Penerapan basis data dicapai dengan menggunakan

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

38

Data Definition Language (DDL) dari DBMS yang dipilih atau

Graphical User Interface (GUI), yang menyediakan fungsi yang sama

ketika menyembunyikan pernyataan DDL tingkat rendah.

Pernyataan DDL digunakan untuk menciptakan struktur basis data

dan untuk mengosongkan file basis data. Setiap tampilan user yang

ditetapkan juga diimplementasikan pada tahapan ini. Pandangan

pemakai (user view) lainnya juga diimplementasikan dengan

menggunakan Data Manipulation Language (DML) dari sasaran

DBMS.

2.1.8.9 Data Conversion and Loading

Menurut Connoly dan Begg (2002, pp292-293), data

conversion and loading adalah mencakup pengambil data dari sistem

yang lama untuk dipindahkan kedalam sistem yang baru. Tahapan ini

dibutuhkan ketika sistem basis data baru menggantikan sistem yang

lama Pada masa sekarang, umumnya DBMS memiliki kegunaan

(utility) untuk memasukan file kedalam basis data yang baru.

Biasanya membutuhkan spesifikasi dari sumber file dan sasaran basis

data-nya. Kegunaan ini memungkinkan pengembang (developer)

untuk mengkonversi dan menggunakan aplikasi program lama untuk

digunakan oleh sistem baru. Ketika conversion and loading

dibutuhkan, prosesnya harus direncanakan untuk memastikan

kelancaran transaksi untuk keseluruhan operasi.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

39

2.1.8.10 Testing

Menurut Connoly dan Begg (2002, p293), testing adalah

proses menjalankan program aplikasi untuk menemukan kesalahan-

kesalahan. Sebelum digunakan, aplikasi basis data yang baru

dikembangkan harus diuji secara menyeluruh. Untuk mencapainya

harus hati-hati dalam menggunakan perencanaan strategi uji dan

menggunakan data asli untuk semua proses pengujian. Di dalam

definisi testing ini tidak menggunakan pandangan yang biasa, testing

adalah proses demonstrasi tanpa kesalahan. Jika testing menunjukkan

keberhasilan, maka pengujian akan menemukan kesalahan pada

program aplikasi dan mungkin basis data strukturnya.

Didalam merancang basis data, users dari sistem baru

seharusnya terlibat di dalam proses testing. Situasi yang ideal untuk

melakukan uji sistem adalah menguji basis data pada perangkat keras

yang berbeda, tetapi hal ini sering tidak dilakukan. Jika data asli yang

digunakan, perlu backup untuk mengantisipasi kesalahan atau error.

Setelah testing selesai, sistem aplikasi siap digunakan dan diserahkan

ke users.

2.1.8.11 Operational Maintenance

Menurut Connoly dan Begg (2002, pp293-294) operational

maintenace adalah proses memonitor dan memelihara instalasi

sistem. Tahapan pemeliharaan melibatkan aktifitas-aktifitas sebagai

berikut :

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

40

• Memonitor performance dari system

• Pemeliharaan dan peningkatan level aplikasi basis data (ketika

diperlukan).

Proses monitoring berlanjut ke dalam keseluruhan hidup

aplikasi basis data dan pada waktunya mungkin menuju reorganisasi

basis data untuk memuaskan kebutuhan yang berubah. Ketika aplikasi

basis data baru dijalankan online, user harus menjalankannya secara

parallel dengan sistem yang lama untuk jangka waktu tertentu.

Operasi pengamanan ini dilakukan untuk menanggulangi masalah

yang tidak diantisipasi oleh sistem baru.

2.1.9 Desain Konseptual, Logikal, dan Fisikal Basis Data

2.1.9.1 Desain Konseptual Basis Data

Merupakan suatu proses pembuatan model dengan

menggunakan informasi yang diperoleh dari perusahaan, bebas dari

semua physical consideration. Conceptual database design

seluruhnya independent dari implementasi seperti target DBMS

software, program aplikasi, bahasa pemrograman, atau physical

consideration lainnya.

Jelasnya conceptual database design merupakan tahapan

pertama dari tahapan perancangan basis data dan menciptakan model

data konseptual (conseptual data model) dari bagian perusahaan yang

akan dibuat basis datanya. Model data (data model) dibuat dengan

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

41

menggunakan suatu dokumentasi informasi yaitu spesifikasi

kebutuhan yang dimiliki oleh user.

Membangun model data local konseptual, tujuannya untuk

membangun suatu model data konseptual local dari suatu perusahaan

atau institusi lain. Langkah-langkah untuk membuat model data

konseptual dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Identify entity types

Untuk menentukan entitas utama yang dibutuhkan, dengan

kata lain membuat kelas-kelas dari objek-objek yang ada berikut

penjelasannya. Misalkan:

Staff, yang menggambarkan seluruh tingkatan staff yang ada.

PropertyForRent, menggambarkan semua property yang

disewakan.

2. Identify relationship types

Untuk menentukan hubungan-hubungan penting yang ada

antara jenis-jenis entitas yang telah didefinisikan. Misalkan:

• Staff Manages PropertyForRent, yaitu staff mengatur entitas

property

• PrivateOwner Owns PropertyForRent, yaitu entitas

PropertyOwner memiliki yang ada pada entitas

PropertyForRent

• PropertyForRent AssociatedWith Lease, yaitu entitas

ProperyForRent saling bekerja sama dengan entitas Lease.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

42

Biasanya dilanjutkan dengan membuat diagram hubungan

tersebut yang disebut ER diagram serta menentukan hubungan

kemajemukannya.

3. Identify and associate attributes with entity or relationship types

Untuk menentukan atribut yang berkaitan dengan entitas yang

telah ditentukan. Misalkan untuk entitas staff ditentukan atribut

seperti staffNo(yang mengandung nomor-nomor kode setiap staf),

name, position,sex. Begitu pun untuk setiap entitas lainnya.

4. Determine attribute domains

Untuk menentukan atribut yang berkaitan dengan entitas yang

telah ditentukan. Misalkan untuk entitas staff ditentukan atribut

seperti staffNo(yang mengandung nomor-nomor kode setiap staf),

name, position,sex. Begitu pun untuk setiap entitas lainnya.

5. Determine candidate and primary key attributes

Untuk mengidentifikasi candidate key dan primary key dari

kumpulan atribut pada tiap-tiap entitas. Primary key merupakan

satu atribut yang dipakai sebagai ciri khas dari suatu entitas.

Misalkan pada entitas Staff primary key-nya adalah staffno yang

mewakili atribut lainnya, sehingga pada saat kita mengakses suatu

basis data hanya dengan memasukan nilai staffno kita dapat

mengetahui nilai-nilai atribut lainnya yang ada dalam entitas Staff.

6. Consider use of enhanced modeling concepts (optional)

Memikirkan kegunaan dari model konsep yang telah

dikembangkan. Tahap ini tidak perlu pembahasan lebih lanjut

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

43

dikarenakan hanya merupakan langkah tambahan saja, boleh

dilakukan boleh juga tidak.

7. Check model for redudancy

Untuk memeriksa kelebihan entitas maupun atribut yang ada

pada model tersebut. Pertama yang dilakukan adalah memeriksa

kembali hubungan yang ada apabila terdapat suatu hubungan yang

mirip misalnya entitas klien dengan entitas penyewa yang

memiliki hubungan dengan ke satu entitas tapi dengan jenis

hubungan yang sama yaitu menyewa. Langkah kedua yaitu

menggabungkan kedua entitas yang dianggap memiliki kesamaan

dan bisa digabung.

8. Validate local conceptual model against user transactions

Untuk memastikan bahwa model konsep tersebut mendukung

proses transaksi yang dibutuhkan. Misalkan menggambarkan

transaksi dengan memeriksa semua informasi yang ada.

Contohnya dengan adanya hubungan Staff manages

PropertForRent kita dapat mengetahui detil dari property dan staf

yang menangani property tersebut.

9. Review local conceptual data model with user

Untuk mengkaji ulang model konsep yang telah kita buat

dengan pemakai sehingga para pemakainya dapat memahami

maksud basis data yang telah dibuat.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

44

2.1.9.2 Desain Logikal Basis Data

Merupakan suatu proses pembuatan model dengan

menggunakan informasi yang diperoleh dari perusahaan serta

berdasarkan pada model data spesifik, tetapi bebas dari particular

DBMS dan physical consideration lainnya. Model data konseptual

yang dibangun pada fase sebelumnya diperhalus dan dipetakan pada

model data logical. Model data logical didasarkan pada target model

data untuk basis data (sebagai contoh : model data relasional). Model

data logical merupakan sumber informasi untuk fase selanjutnya,

yang dinamakan physical database design. Aktivitas pada logical

database design adalah terdiri dari dua langkah besar, dimana

langkah pertama adalah membangun sebuah model data logical local

dari model data konseptual local yang menggambarkan pandangan

(view) tertentu dari perusahaan dan kemudian mengesahkan model ini

untuk memastikan strukturnya telah benar atau menggunakan teknik

normalisasi. Sedangkan langkah kedua atau langkah selanjutnya

adalah untuk mengkombinasikan model data logical local individual

ke dalam sebuah model data logical global tunggal yang

menggambarkan perusahaan.

Hasil akhir dari tahapan ini berupa kamus data yang berisi

semua atribut beserta key-nya (primary key, alternate key dan foreign

key) dan ERD keseluruhan (relasi global) dengan semua atribut key-

nya.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

45

2.1.9.3 Desain Fisikal Basis Data

Merupakan proses pembuatan deskripsi dari suatu

implementasi basis data pada secondary storage. Hal ini

mendeskripsikan base relation, organisasi file, dan indeks yang

digunakan untuk mencapai efisiensi akses kedalam data, dan

associated integrity constrains yang lainnya dan security measures.

Physical database design merupakan fase ketiga dan terakhir dari

proses desain basis data. Dimana desainer memutuskan bagaimna

basis data tersebut diimplementasikan. Secara garis besar, tujuan

utama dari physical database design adalah untuk mendeskripsikan

bagaimana desainer bermaksud untuk mengimplementasikan secara

fisik dari logical database design.

Tujuan utama dari physical database design adalah untuk

mendeskripsikan bagaimana perancang bermaksud untuk

mengimplementasikan secara fisik dari logical database design.

Untuk model relational, meliputi:

1. membuat sejumlah atau kumpulan table relasional dan constraints

pada table tersebut dari informasi yang didapatkan dalam model

data logical(logical data model).

2. Mengidentifikasi struktur penyimpanan tertentu dan metode akses

terhadap data untuk mencapai performa optimal dari sistem basis

data.

3. Merancang proteksi keamanan untuk sistem.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

46

2.1.10 Database Security

Pertimbangan penerapan keamanan tidak hanya pada data dalam

suatu basis data : pelanggaran atas keamanan mungkin akan

mempengaruhi bagian lain dari sistem, yang mana mungkin akan

memepengaruhi basis data itu. Keamanan basis data meliputi perangkat

keras, perangkat lunak, data dan orang. Secara efektif menerapkan

keamanan basis data memerlukan kontrol yang tepat. Kebutuhan ini

sering dilalaikan atau dilewatkan di masa lalu, kini sistem keamanan

semakin dikenali oleh organisasi. Alasan untuk perubahan ini adalah

terus meningkatnya sejumlah data penting yang disimpan pada komputer

dan membahayakan perusahaan bila tidak disediakan sistem keamanan

untuk data penting ini.

Suatu basis data mempresentasikan sumber daya penting yang

harus dipastikan keamanan untuk kontrol yang tepat. Kita

mempertimbangkan keamanan untuk data penting ini :

1. Pencurian data

2. Hilangnya kerahasiaan

3. Hilangnya privasi

4. Hilangnya integritas

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

47

2.1.11 DFD (Data Flow Diagram)

Pengertian DFD menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p548)

adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk menggambarkan aliran

data yang melalui sebuah sistem dan kerja atau proses yang dilakukan

oleh sistem tersebut. Di dalam DFD terdapat hanya tiga simbol dan satu

koneksi yaitu :

1. Rounded rectangles menggambarkan proses–proses atau

pekerjaan yang akan dilakukan.

2. Square menggambarkan external agents atau batasan dari

sistem.

3. Open-ended boxes menggambarkan data stores, kadang-

kadang disebut file-file atau database.

4. Arrow menggambarkan aliran data, atau input-input atau

output-output ke dan dari proses.

2.2 Teori-teori Pembelian dan Persediaan

2.2.1 Pembelian

2.2.1.1 Definisi Pembelian

Pembelian dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Pemenuhan

kebutuhan tersebut ada dua macam :

1. Dikonsumsikan, umumnya oleh perusahaan industri dan rumah

tangga.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

48

2. Dijual kembali, meskipun tujuannya berbeda, bagaimanapun

sifatnya adalah membali barang dan jasa sesuai dengan

kebutuhan.

Menurut Mulyadi (2001, p299), pembelian adalah suatu usaha

yang digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang

diperlukan oleh perusahaan.

2.2.1.2 Jenis-Jenis Pembelian

Berdasarkan jenis transaksinya, pembelian dibedakan menjadi

dua, yaitu:

1. Pembelian tunai, yaitu jenis transaksi dimana pembayaran

langsung dilakukan pada saat penerimaan barang.

2. Pembelian kredit, yaitu jenis transaksi dimana pembayaran tidak

dilakukan pada saat penyerahan barang, tetapi dilakukan selang

beberapa waktu sesuai perjanjian dengan pihak pemasok.

Sedangkan berdasarkan jenis pemasok, pembelian dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Pembelian lokal, yaitu pembelian yang dilakukan dari pemasok

dalam negeri.

2. Pembelian impor, yaitu pembelian yang dilakukan dari pemasok

luar negeri.

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

49

2.2.1.3 Fungsi Yang Terkait Dalam Pembelian

Menurut Mulyadi (2001, p300) fungsi yang terkait dalam

sistem pembelian adalah :

1. Fungsi gudang, bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan

pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang

dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi

penerimaan.

2. Fungsi pembelian, bertanggung jawab untuk memperoleh

informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang

dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan purchase

order kepada pemasok yang dipilih.

3. Fungsi penerimaan, bertanggung jawab untuk melakukan

pemeriksaan terhadap jenis, mutu, kuantitas bahan yang diterima

dari pemasok guna menentukan dapat tidaknya barang tersebut

diterima oleh perusahaan.

4. Fungsi akuntansi yang berkaitan dengan transaksi pembelian

adalah fungsi pencatatan hutang yang bertanggung jawab untuk

mencatat transaksi pembelian ke register bukti kas keluar untuk

menyelenggarakan arsip dokumen sumber bukti kas keluar yang

berfungsi sebagai catatan hutang atau menyelenggarakan kartu

hutang sebagai buku pembantu hutang.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

50

2.2.1.4 Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Pembelian

Menurut Mulyadi (2001, pp301-303), jaringan prosedur yang

membentuk sistem pembelian adalah :

1. Prosedur permintaan pembelian dalam form surat permintaan

pembelian kepada fungsi pembelian.

2. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok,

fungsi pembelian mengirim surat permintaan penawaran harga

kepada pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga

barang dan berbagai syarat pembelian yang lain untuk

memungkinkan pemilihan pemasok yang akan ditunjuk sebagai

pemasok barang yang diperlukan oleh perusahaan.

3. Prosedur order pembelian, fungsi pembelian mengirim surat order

pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan

kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan mengenai order

pembelian yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.

4. Prosedur penerimaan barang, dalam prosedur ini fungsi

penerimaan barang melakukan pemeriksaan mengenai jenis,

kuantitas, dan mutu bahan yang diterima dari pemasok dan

kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk

menyatakan penerimaan barang dari pemasok tersebut.

5. Prosedur pencatatan utang, dalam prosedur ini, fungsi akuntansi

memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan

pembelian (surat order pembelian, laporan penerimaan barang,

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

51

faktur dari pemasok) dan menyelenggarakan pencatatan ulang

atau pengarsipan dokumen sumber sebagai catatan hutang.

6. Prosedur distribusi pembelian, prosedur ini meliputi distribusi

rekening yang didebet dari transaksi pembelian untuk kepentingan

pembuatan laporan manajemen.

2.2.1.5 Dokumen Yang Digunakan Dalam Kegiatan Pembelian

Menurut Mulyadi (2001, pp303 – 308) dokumen yang

digunakan dalam kegiatan pembelian adalah :

1. Surat permintaan pembelian, formulir ini diisi oleh fungsi gudang

atau fungsi pemakai barang untuk meminta fungsi pembelian

melakukan pembelian barang untuk meminta fungsi pembelian

melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah dan mutu

seperti yang disebutkan dalam surat tersebut, dan biasanya terdiri

dari 2 lembar untuk setiap permintaan, satu lembar untuk fungsi

pembelian dan tembusannya untuk arsip fungsi yang meminta

barang.

2. Surat permintaan penawaran harga, digunakan untuk meminta

penawaran harga bagi barang yang pengadaannya tidak bersifat

berulang kali terjadi, yang menyangkut jumlah rupiah pembelian

yang besar.

3. Surat order pembelian, digunakan untuk memesan barang kepada

pemasok yang telah dipilih.

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

52

4. Laporan penerimaan barang, dokumen ini dibuat oleh fungsi

penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang yang diterima dari

pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, dan kuantitas seperti

yang tercantum dalam surat order pembelian.

5. Surat perubahan order pembelian, digunakan untuk bila terjadi

perubahan terhadap isi surat order pembelian yang sebelumnya

telah diterbitkan.

6. Bukti kas keluar, dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk

dasar pencatatan transaksi pembelian dan juga berfungsi sebagai

perintah pengeluaran kas untuk pembayaran hutang kepada

pemasok dan sekaligus berfungsi sebagai surat pemberitahuaan

kepada kreditur mengenai maksud pembayaran.

2.2.2 Persediaan

2.2.2.1 Definisi Persediaan

Menurut Ronald G.A dan Jeffrey B.G (2003, p28), persediaan

adalah kumpulan barang-barang fisik yang akan digunakan untuk

produksi. Persediaan dimulai dari pengiriman bahan mentah dan

bagian-bagiannya dari supplier dan berakhir dengan pengiriman

barang jadi ke pelanggan.

Menurut Mulyadi (2001, p553), sistem akuntansi persediaan

bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan

di gudang. Persediaan dalam perusahaan manufaktur, persediaan

terdiri dari : persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses,

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

53

persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan bahan

habis pakai pabrik, persediaan suku cadang. Persediaan dalam

perusahaan dagang, persediaan hanya terdiri dari satu golongan, yaitu

: persediaan barang dagangan, yang merupakan barang yang dibeli

untuk tujuan dijual kembali.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah

barang-barang yang dibeli untuk diproduksi, serta dijual kembali dan

habis dipakai oleh perusahaan.

2.2.2.2 Metode Pencatatan Persediaan

Menurut Mulyadi (2001, p556), ada dua macam metode

pencatatan persediaan :

1. Metode Mutasi Persediaan (perpetual inventory method)

Dalam metode mutasi persediaan, setiap mutasi persediaan

dicatat dalam kartu persediaan.

2. Metode Persediaan Fisik (physical inventory method)

Dalam metode persediaan fisik, hanya tambahan persediaan

dari pembelian saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya

persediaan karena pemakaian tidak dicatat dalam kartu

persediaan.

2.2.2.3 Fungsi Yang Terkait

Menurut Mulyadi (2001, pp579-580), fungsi yang terkait

dalam perhitungan fisik persediaan adalah :

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

54

1. Panitia Perhitungan Fisik Persediaan

Panitia ini berfungsi untuk melaksanakan perhitungan fisik

persediaan dan menyerahkan hasil perhitungan tersebut kepada

bagian kartu persediaan untuk digunakan sebagai dasar

adjustment terhadap catatan persediaan dalam kartu persediaan.

2. Fungsi Akuntansi

Dalam sistem penghitungan fisik persediaan, fungsi ini

bertanggung jawab untuk :

a. Mencantumkan harga pokok satuan persediaan yang

dihitung ke dalam daftar hasil penghitungan fisik

b. Mengalikan kuantitas dan harga pokok per satuan yang

tercantum dalam daftar hasil penghitungan fisik

c. Mencantumkan harga pokok total dalam daftar hasil

penghitungan fisik

d. Melakukan adjustment terhadap kartu persediaan

berdasarkan data hasil penghitungan fisik persediaan

e. Membuat bukti memorial untuk mencatat adjustment data

persediaan dalam jurnal umum berdasarkan hasil

penghitungan fisik persediaan

3. Fungsi Gudang

Dalam sistem penghitungan fisik persediaan, fungsi gudang

bertanggung jawab untuk melakukan adjustment data kuantitas

persediaan yang dicatat dalam kartu gudang berdasarkan hasil

penghitungan fisik persediaan.

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

55

2.2.2.4 Sistem Dan Prosedur Yang Bersangkutan Dengan Sistem

Akuntansi Persediaan

Sistem dan prosedur yang bersangkutan dengan sistem

akuntansi persediaan adalah :

1. Prosedur Pencatatan Produk Jadi

Dalam prosedur ini dicatat harga pokok produk jadi yang

didebitkan kedalam rekening persediaan produk jadi dan

dikreditkan kedalam rekening barang dalam proses.

2. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi Yang Dijual

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam sistem

penjualan disamping prosedur lainnya, seperti : prosedur order

penjualan, prosedur persetujuan kredit, prosedur pengiriman

barang, prosedur penagihan, prosedur pencatatan piutang.

3. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk jadi Yang Diterima

Kembali Dari Pembeli

Jika produk jadi yang telah dijual dikembalikan oleh pembeli,

maka transaksi retur penjualan ini akan mempengaruhi persediaan

produk jadi, yaitu menambah kuantitas produk jadi dalam kartu

gudang yang diselengarakan oleh bagian gudang dan menambah

kuantitas dan harga pokok produk jadi yang dicatat oleh bagian

kartu persediaan dalam kartu persediaan produk jadi. Prosedur ini

merupakan salah satu prosedur yang membentuk sistem retur

penjualan.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

56

4. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Persediaan Produk Dalam

Proses

Pencatatan persediaan produk dalam proses umumnya

dilakukan oleh perusahaan pada akhir periode, pada saat dibuat

laporan keuangan bulanan dan laporan keuangan tahunan.

5. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Persediaan Yang Dibeli

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk

sistem pembelian. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok

persediaan yang dibeli.

6. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Persediaan Yang Dikembalikan

Kepada Pemasok

Jika persediaan yang telah dibeli dikembalikan kepada

pemasok, maka transaksi retur pembelian ini akan mempengaruhi

persediaan yang bersangkutan, yaitu : mengurangi kuantitas

persediaan dalam suatu gudang yang diselengarakan oleh gudang

dan mengurangi kuantitas dan harga pokok persediaan, yang

dicatat oleh bagian kartu persediaan dalam kartu persediaan yang

bersangkutan. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang

membentuk sistem retur pembelian.

7. Prosedur Permintaan Dan Pengeluaran Barang Gudang

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk

sistem akuntansi biaya produksi. Dalam prosedur ini dicatat harga

pokok persediaan bahan baku, bahan penolong, bahan habis pakai

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

57

pabrik, dan suku cadang yang dipakai dalam kegiatan produksi

dan kegiatan non produksi.

8. Prosedur Pengembalian Barang Gudang

Transaksi pengembalian barang gudang mengurangi biaya dan

menambah persediaan barang di gudang.

9. Sistem Perhitungan Fisik Persediaan

Sistem penghitungan fisik persediaan umumnya digunakan

oleh perusahaan untuk menghitung secara fisik persediaan yang

disimpan di gudang, yang hasilnya digunakan untuk meminta

pertanggungjawaban bagian gudang mengenai pelakasanaan

fungsi penyimpanan, dan pertanggungjawaban bagian kartu

persediaan mengenai keandalan catatan persediaan yang

diselengarakannya, serta untuk melakukan penyesuaian atau

adjustment terhadap catatan persediaan di bagian kartu

persediaan. Dalam bagian ini diuraikan sistem penghitungan fisik

persediaan yang merupakan salah satu unsur pengendalian interen

melekat terhadap persediaan

2.2.2.5 Tipe-Tipe Persediaan

Menurut Ronald G.A dan Jeffrey B.G (2003, pp29-30), tipe-

tipe persediaan antara lain :

1. Persediaan Bahan mentah

Disimpan untuk memastikan ketersediaannya untuk produksi.

Bahan mentah yang tidak mahal, yang sangat penting dalam

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

58

proses produksi sering disimpan dalam kuantitas yang besar pada

batasannya.

2. Persediaan Barang Jadi

Merupakan produk yang sudah jadi yang menunggu untuk

dikirim kepada pelanggan. Ini termasuk barang dalam gudang,

dan juga dalam retail outlet, dan bahkan yang berada dalam peti

kemas yang siap untuk dikirim.

3. Persediaan Work-In-Process (WIP)

Terdiri dari kumpulan produk yang setengah jadi dalam

produksi. Ini termasuk kumpulan material dan bagian purchase

part dari waktu mereka dilepas di toko sampai dengan mereka

selesai disahkan sebagai good status. persediaanWIP menunggu

urutannya untuk digunakan dalam mesin atau dipindahkan

diantara pabrik.

4. Persediaan Pipeline

Terdiri dari barang-barang yang berada dalam pengiriman

menuju pelanggan atau gudang. Dalam hal ini, termasuk bahan

mentah yang sedang dikirim dengan pesawat, dan barang jadi

yang berada di kapal untuk dikirim ke gudang atau pelanggan.

2.2.2.6 Dokumen Yang Digunakan Dalam Kegiatan Persediaan

Dokumen–dokumen yang digunakan dalam kegiatan

persediaan antara lain adalah sebagai berikut :

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1 ... - …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01141-IF-bab 2.pdf · ... walaupun beberapa tipe dari struktur data, seperti linked

59

1. Laporan produk selesai.

2. Bukti memorial.

3. Surat order pengiriman.

4. Faktur penjualan.

5. Laporan penerimaan barang.

6. Laporan pengiriman barang.

7. Bukti kas keluar.

8. Memo kredit.

9. Memo debit.

10. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang.

11. Bukti pengembalian barang gudang.

12. Kartu perhitungan fisik

13. Daftar hasil perhitungan fisik.