bab 2 tinjauan & landasan teori 2.1. tinjauan umum...

67
7 BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum 2.1.1. Pengertian Perpustakaan Berdasarkan buku Pedoman dan Perencanaan Perabotan dan Perlengkapan Perpustakaan , kata 'perpustakaan' berasal dari kata 'pustaka' yang berarti buku. Berdasarkan kamus The Oxford English Dictionary, kata 'library' atau perpustakaan berarti sebagai suatu tempat buku-buku diatur untuk dibaca, dipelajari atau dipakai sebagai bahan rujukan. Dalam Keputusan Presiden RI nomor 11 Tahun 1989, disebutkan bahwa 'perpustakaan' merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. Jadi, dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Perpustakaan merupakan kumpulan buku, manuskrip, dan gubahan pustaka lainnya yang digunakan untuk keperluan studi atau bacan, kenyamanan atau kesenangan, (Webster’s Third Edition International Dictionary, 1961)

Upload: hanga

Post on 31-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

7

BAB 2

TINJAUAN & LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Umum

2.1.1. Pengertian Perpustakaan

Berdasarkan buku Pedoman dan Perencanaan Perabotan dan

Perlengkapan Perpustakaan , kata 'perpustakaan' berasal dari kata 'pustaka'

yang berarti buku.

Berdasarkan kamus The Oxford English Dictionary, kata 'library'

atau perpustakaan berarti sebagai suatu tempat buku-buku diatur untuk

dibaca, dipelajari atau dipakai sebagai bahan rujukan.

Dalam Keputusan Presiden RI nomor 11 Tahun 1989, disebutkan

bahwa 'perpustakaan' merupakan salah satu sarana pelestarian bahan

pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber

informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan

pembangunan nasional.

Jadi, dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

Perpustakaan merupakan kumpulan buku, manuskrip, dan gubahan pustaka

lainnya yang digunakan untuk keperluan studi atau bacan, kenyamanan

atau kesenangan, (Webster’s Third Edition International Dictionary, 1961)

Page 2: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

8

2.1.1.1 Definisi Perpustakaan Universitas

Berdasarkan situs www.dgb.ui..ac.id yang berisi Keputusan

Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia, menyebutkan bahwa

definisi Perpustakaan Universitas adalah unsur penunjang

universitas yang bertugas mengembangkan, mengelola, dan

menyediakan informasi guna mendukung Kegiatan akademik,

.dimana pengelolaan Perpustakaan Universitas dilakukan secara

terpadu dengan tata laksana sentral yang berbasis teknologi informasi

dan komunikasi.

Sementara itu, berdasarkan Brian Edwards dan Biddy Fisher

dalam bukunya yang berjudul Libraries And Learning Resource

Centres, definisi Perpustakaan Universitas adalah tempat buku-buku

dan material lainnya, dengan sistem informasi yang elektronik,

terkumpul dalam suatu ruang untuk mendukung pelajaran atau riset.

Dari kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa

Perpustakaan Universitas Bina Nusantara adalah unsur penunjang

universitas yang bertugas mengembangkan, mengelola, dan

menyediakan informasi guna mendukung kegiatan akademik,.dimana

pengelolaan Perpustakaan Universitas Bina Nusantara dilakukan

secara terpadu dengan tatalaksana sentral yang berbasis teknologi

Page 3: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

9

informasi dan komunikasi, dan ikutserta mencerdaskan kehidupan

bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional.

2.1.2. Fungsi Perpustakaan

Merurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi, fungsi

perpustakaan perguruan tinggi sebagai berikut:

• Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika, oleh

karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung

pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan

pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar

mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

• Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh

pencari dan pengguna informasi.

• Fungsi Riset

Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder

yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan

pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Page 4: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

10

• Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna

untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya

inovasi pengguna perpustakaan.

• Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya

yang dihasilkan, baik dari sivitas akademik maupun staf non-

akademik.

• Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan

pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.

Perpustakaan lebih berfungsi sosial untuk memberikan sumber

informasi dengan cara yang mudah dan murah kepada masyarakat pemakai

perpustakaan dengan tujuan mencerdaskan kehidupan masyarakat secara

luas sehingga secara tidak langsung juga perpustakaan menunjang program

pemerintah, khususnya dibidang pendidikan. Sedangkan toko buku lebih

menitikberatkan segi ekonomisnya. Dalam sebuah universitas, perpustakaan

berfungsi sebagai pusat kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan

pendidikan seperti tercantum dalam kurikulum perkuliahan Selain itu juga

perpustakaan sebagai pusat penelitian sederhana yang memungkinkan para

siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya serta pusat membaca

Page 5: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

11

buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang (buku-buku

hiburan). Semua fungsi tersebut akan tergambar dalam koleksi pepustakaan

bersangkutan.

Diluar sebagai tempat kegiatan membaca itu, perpustakaan juga

berfungsi sebagai tempat pelaksanaan acara pameran buku, tempat seminar

atau diskusi dengan pengarang buku atau sastrawan.

2.1.3. Sejarah dan Perkembangan Perpustakaan

Berdasarkan artikel Koran Harian Pikiran Rakyat edisi 27 Agustus

2006, sejarah mencatat bahwa perpustakaan tertua di dunia adalah

Bibliotheca Alexandria yang berada di Kota Alexandria, Mesopotamia

Kuno. Perpustakaan ini sudah ada sejak 16 abad yang lalu (±3500 tahun

sebelum Masehi). Perpustakaan Alexandria ini dibangun oleh Ptolemaeus I

Soter. Perpustakaan ini terus berkembang dan menjadi perpustakaan

terkenal pada masa itu

Gambar 2.1. Bibliotheca Alexandria, Mesopotamia

Page 6: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

12

Perpustakaan itu diisi oleh puluhan ribu buku dan manuskrip penting

seputar ilmu pengetahuan dan sejarah. Tetapi ketika terjadi perang antara

Romawi dan Mesir, kebakaran hebat menimpa perpustakaan dan

melenyapkan karya-karya para cendekiawan dan penulis terkenal pada masa

itu

Pada zaman Renaisance mulai bermunculan perpustakaan baru, salah

satunya adalah Perpustakaan Vatikan yang berdiri pada tahun 1447. Pada

abad ke-18 mulai didirikan museum nasional dan perpustakaan baru banyak

bermunculan.

2.1.4. Jenis-Jenis Perpustakaan

Berdasarkan Ensiklopedia Indonesia, perpustakaan dapat

dikategorikan menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Perpustakaan Umum

Pada umumnya, perpustakaan umum di tingkat propinsi

dikelola oleh Departemen Pendidikan bersama dengan pemerintah

Daerah. Usaha-usaha antara dua badan tersebut masih terus

dilaksanakan untuk mengembangkan sistem perpustakaan umum,

ditunjang dengan beberapa buah mobil sebagai sarana perpustakaan

Page 7: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

13

keliling. Di samping itu tercatat juga tumbuhnya taman bacaan yang

didirikan oleh usaha-usaha pribadi dan rukun kampung. Usaha-usaha

tadi sekalipun dalam bentuk sederhana, namun sangat menbantu

dengan melalui perpustakaan umum.

2. Perpustakaan Khusus

Perpustakaan ini merupakan perpustakaan yang menekankan

koleksinya pada suatu bidang khusus, atau bidang-bidang yang

berhubungan, misalnya koleksi khusus bidang sejarah purbakala,

ilmu pertanian, dan lain-lain. Selain itu,perpustakaan khusus juga

dilihat dari bentuk koleksi yang disimpan , seperti peta wilayah,

guntingan surat kabar, dan sebagainya. Lazimnya perpustakaan

khusus merupakan bagian pada suatu lembaga penelitian, badan-

badan seperti bank, asuransi, perusahaan, museum, dan lain-lain.

Masyarakat yang dilayani juga termasuk golongan khusus, yaitu

terutama kepada tenaga-tenaga yang bekerja dalam bidang yang

merupakan pokok tugasnya. Dalam sejarah perkembangannya,

perpustakaan khusus saat ini cenderung menjadi pusat dokumentasi.

Contoh perpustakaan yang khusus yang telah berkembang di

Indonesia adalah Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional – LIPI,

Lembaga Perpustakaan Biologi dan Pertanian (Bibliotheca

Bogoriensis – Departemen Pertanian), Bagian Dokumentasi Ilmiah

Page 8: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

14

dan Pengolahan Data (Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan – Departemen Kesehatan), Perpustakaan Direktorat

Geologi (Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi), Bandung.

Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat

informasi literatur, masing-masing dalam bidang ilmu dan teknologi,

biologi dan pertanian, kesehatan dan kedokteran, dan geologi.

3. Perpustakaan Museum

Contoh perpustakaan museum di Indonesia adalah

Perpustakaan Museum Pusat yang didirikan tahun 1778 di Jakarta.

Perpustakaan ini sebagai pusat informasi dalam bidang ilmu sosial,

sejarah, dan bahasa. Sebelum perang , perpustakaan ini menjadi

depot dari terbitan–terbitan baru Indonesia. Selain itu, juga terdapat

perpustakaan Lembaga Kebudayaan Indonesia di Jakarta yang

didirikan pada tahun 1778. Koleksi bukunya diperkirakan 300.000

jilid, sesuai dengan tujuan dan program lembaga tersebut,

diantaranya semua koleksi surat kabar yang pernah dan telah terbit di

Indonesia dari awal penerbitannya, majalah ilmiah dan popular, dan

setiap buku yang diterbitkan di Indonesia. Selain itu juga terdapat

koleksi naskah terdiri dari 5.000 buku asli Indonesia dari berbagai

daerah , yang tertulis di atas macam-macam bahan seprti lontar, kulit

kayu, bambu, kertas, yang ditulis dalam huruf Jawa, Bali, Makasar,

Bugis, Batak, Rejang, Arab, dan lain-lain.

Page 9: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

15

4. Perpustakaan Negara

Perpustakaan Negara merupakan perpustakaan umum yang

didirikan di tiap ibukota Daerah Tingkat I di Indonesia dan

diselenggarakan oleh Biro Perpustakaan Departemen Pendidikan.

Umumnya perpustakaan Negara berisi buku-buku tingkat

pengetahuan sekolah menengah ke atas. Saat ini, Perpustakaan

Negara yang terbesar di Indonesia terletak di Yogyakarta, didirikan

pada masa Revolusi Kemerdekaan. Pada tahun 2005, perpustakaan

ini memiliki jumlah koleksi ±70.000 buku.

5. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Lazimnya merupakan unsur pendukung dalam proses

kegiatan belajar-mengajar perkuliahan di Perguruan Tinggi tersebut.

Program-program pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi

dikelola oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen

Pendidikan. Contohnya, Perpustakaan Airlangga di Surabaya yang

membagi perpustakaan menjadi dua yaitu Perpustakaan Eksakta dan

Perpustakaan Non Eksakta.

6. Perpustakaan Sekolah

Di Indonesia, belum semua sekolah dilengkapi dengan

perpustakaan. Saat ini jumlahnya tercatat sekitar 84.000 Sekolah

Page 10: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

16

Dasr dan sekitar 13.000 sekolah lanjutan (sensus 1997).

Pengembangan perpustakaan sekolah mendapat bimbingan dan

pengarahan dari Pusat Pengembangan Perpustakaan, Departemen

Pendidikan.

7. Perpustakaan Rakyat

Perpustakaan rakyat merupakan sistem Perpustakaan Umum

di Indonesia, yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan

Masyarakat, bagian Urusan Perpustakaan Rakyat dalam lingkungan

Departemen Pendidikan.Tugas dari Perpustakaan Rakyat ini adalah

menyediakan bacaan umum dari tingkat lulusan pemberantasan buta

huruf sampai kepada tingkat pengetahuan sekolah menengah,

dengan tujuan menghidupkan dan memelihara hasrat masyarakat

untuk belajar sendiri dengan cara membaca, serta meluaskan

pengetahuan, kecerdasan, dan kesadaran masyarakat.

Di tiap Daerah Tingkat I diadakan Perpustakaan Induk

Propinsi yang mengatur dan mengawasi Taman Perpustakaan Rakyat

di tingkat B dan C. Kedua macam Taman Perpustakaan Rakyat

tersebut didirikan di ibukota Daerah Tingkat I dan kota-kota bear

lainnya serta diisi dengan bacaan untuk tingkat pengetahuan sekolah

menengah. Di tiap Daerah Tingkat II diadakan Perpustakaan Induk

Kabupaten yang mengawasi Taman Perputakaan Rakyat tingkat A di

Page 11: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

17

Kecamatan. Dan diisi dengan bacaan tingkat pengetahuan sekolah

rakyat.

2.1.5. Perkembangan Tata Ruang Perpustakaan Universitas

Berdasarkan buku Libraries and Learning Resource

Centres.Architectural Press. Hal.163 ,karangan Brian Edwards dan Biddy

Fisher, Perpustakaan Universitas mengalami perkembangan sebagai berikut:

Gambar 2.2 . Perkembangan Penataan Ruang Perpustakaan

Page 12: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

18

Gambar 2.3 . Perkembangan Peletakan Ruang dan Bentuk Bangunan

Perpustakaan Universitas

2.1.6. Standar Ruang dalam Perencanaan Perpustakaan Universitas

Berdasarkan buku Libraries and Learning Resource Centres

karangan Brian Edwards dan Biddy Fisher, dalam perencanaan perpustakaan

universitas memiliki beberapa standar ruang, antara lain:

• Area perpustakaan adalah 8-10 % daru luas total area universitas.

• Ruang kantor perpustakaan adalah 12% dari total luas perpustakaan.

• Satu ruang pembaca untuk setiap 3-4 pelajar masing-masing sekitar 1

m2 / orang.

Page 13: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

19

• 8-10 buku berada pada rak buku di ruang baca, 10-12 pada tumpukan

terbuka, 12-15 pada tumpukan tertutup, dan 40-60 pada gudang.

• Untuk fasilitas komputer sekitar 20-25 % dari total area

perpustakaan.

• Rak sepanjang 1 m untuk memuat sekitar 100 buku.

• 75% dari total koleksi berada di rak terbuka pada area belajar, 50-

60% pada area riset.

• Area sirkulasi sebesar 20% dari total luas ruang perpustakaan.

2.1.7. Pembagian Kategori Pustaka

Salah satu metode klasifikasi yang lazim digunakan oleh perputakaan

adalah Dewey Decimal Classification, yaitu sistem yang terdiri dari sepuluh

kategori atau kelas yang utama,dan masing-masing dibagi lagi menjadi

sepuluh kelas sub kategori.. Berikut ini adalah kode daftar kategori dari

DDC:

• 000 – Computer science, information, and general works

• 100 – Philosophy and psychology

• 200 – Religion

• 300 – Social sciences

• 400 – Language

• 500 – Science

• 600 – Technology

Page 14: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

20

• 700 – Arts and recreation

• 800 – Literature

• 900 – History and geography

2.1.8. Pembagian Berdasarkan Cara Pelayanannya

Dalam perpustakaan, terdapat 2 sistem yang diterapkan dalam

pelayanannya, yaitu:

1. Closed Access Service, yaitu sistem pelayanan dimana pegunjung

tidak dapat secara langsug menuju rak koleksi untuk mencari atau

mendapatkan koleksi yang diinginkannya. Kelebihan dari sistem ini

adalah keamanan buku lebih terjamin, penyusunan buku lebih lebih

teratur, dan ruang penyimpanan buku lebih efisien. Kekurangan dari

sistem ini adalah buku tidak dapat diambil langsung oleh pembaca,

sehingga memerlukan petugas yang selalu siap melayani

pengunjung, serta secara psikologi minat baca menjadi berkurang.

2. Open Access Service, yaitu sistem pelayanan dimana pegunjung

dapat secara langsug menuju rak koleksi untuk mencari atau

mendapatkan koleksi yang diinginkannya. Kelebihan dari sistem ini,

antara lain buku dapat langsung diambil dan dibaca, secara psikolgis

minat baca lebih besar, serta tidak memerlukan petugas untuk

mengambil buku, sedangkan kekurangannya adalah keamanan buku

Page 15: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

21

kurang terjamin, pengembaliaan buku kurang teratur, dapat

mengganggu distribusi buku ke pembaca.

Sistem yang dipakai dalam perpustakaan yang akan dirancang adalah

Open Access Service, karena dengan sistem ini dapat membuat mahasiswa

melihat buku-buku lainnya saat mencari buku yang ingin dibaca sehingga

menambah literatur bacaan mahasiswa.

2.2. Tinjauan Khusus

2.2.1. Tinjauan Terhadap Kota Jakarta

Lokasi yang dipilih untuk proyek Perpustakaan Universitas Bina

Nusantara ini adalah di Jalan Kebon Jeruk Raya, Kemanggisan, Jakarta

Barat, tepatnya di area parkir mobil Universitas Bina Nusantara saat ini.

Berikut ini adalah tinjauan mengenai kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat.

Gambar 2.4 . Peta Kecamatan Kodya Jakarta Barat

Page 16: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

22

2.2.2. Tinjauan Terhadap Kawasan Jakarta Barat

Berdasarkan situs Profil Wilayah Jakarta Barat, www.jakarta.go.id.,

wilayah Kotamadya Jakarta Barat mempunyai luas wilayah : 12.615,14 Ha

dan terletak antara 106 - 48 BT, 60 - 12 LU dan dibatasi oleh wilayah

sebagai berikut:

Sebelah Selatan : Kotamadya Jakarta Selatan dan Kabupaten / Kodya

Tangerang,

Sebelah Barat : Kabupaten dan Kotamadya Tangerang,

Sebelah Timur : Kotamadya Jakarta Utara dan Kotamadya Jakarta Pusat

Sebelah Utara : Kabupaten / Kodya Tangerang dan Kodya Jakarta Utara

2.2.3. Tinjauan Terhadap Kawasan Kemanggisan

Gambar 2.5 . Peta Lokasi Tapak

Page 17: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

23

Berdasarkan hasil survey di lapangan, kawasan sekitas tapak yang

akan dirancang merupakan kawasan atau daerah yang tingkat kepadatan lalu

lintasnya cukup tinggi karena lebar Jalan Kebon Jeruk ±8m, sedangkan jalur

tersebut dilalui oleh dua arah , serta lokasi tersebut dekat dengan kampus

Universitas Bina Nusantara yang sebagian besar mahasiswanya tinggal di

rumah kost, sehingga arus pejalan kaki di sekitar pinggir jalan cukup ramai.

Rata-rata bangunan disekitar lokasi tapak merupakan pusat

perdagangan dan jasadan perumahan, dan ketinggian maksimum bangunan

hanya sekitar empat hingga lima lantai.

2.2.4. Latar Belakang Tapak

Dasar-dasar pertimbangan pemilihan tapak adalah:

- Lokasi tapak berdekatan dengan Kampus Anggrek dan Kampus Syahdan

Universitas Bina Nusantara.

- Lokasi yang strategis sehingga memudahkan pencapaian baik dengan

kendaraan umum maupun pribadi.

- Tanah merupakan milik Universitas Bina Nusantara yang dapat digunakan

sebagai penunjang fasilitas kampus.

Page 18: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

24

Gambar 2.6 . Situasi Tapak Gambar 2.7 . Situasi Tapak

Gambar 2.8 . Situasi Tapak Gambar 2.9. Situasi Tapak

2.2.5. Data-Data Tapak

• Luas Tapak : 14.000 m²

• Batas-batas :

Utara : Ruko

Selatan : Ruko dan Sekolah

Timur : Sekolah, Kantor, dan Ruko

Barat : Jalan Raya Kebon Jeruk

Page 19: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

25

• KDB : 60 %

• KLB : 3

• GSB : 9 meter terhadap Jl.Kebon Jeruk Raya

3m terhadap arah Utara

4 m terhadap arah Selatan

• Ketinggian maksimum : 8 lantai

2.3. Tinjauan Terhadap Topik dan Tema

Topik : Arsitektur Neo Modern

Tema : Penerapan Arsitektur Neo Modern pada bentuk bangunan dan tata ruang

Perpustakaan Universitas Bina Nusantara

2.3.1. Definisi Arsitektur Neo Modern

Berdasarkan situs website www.proyeksi.com , arsitektur neo

modern merupakan kelanjutan dari arsitektur modern, tetapi disini karya-

karya arsitektur neo modern lebih bersifat estetis, dan lebih berkembang

penggunaan teknologi serta morfologi bentuknya jika dibandingkkan dengan

arsitektur modern. Dimana pada arsitektur modern bangunan masih terkesan

polos dan sepi ornamen, pada masa neo modern ini mulai ditambahkan,

dengan pertimbangan tertentu, dan diolah sedemikian rupa.

Page 20: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

26

2.3.2. Latar Belakang dan Perkembangan Arsitektur Neo Modern

Arsitektur Neo Modern muncul sekitar tahun 1970-an sebagai salah

satu aliran arsitektur yang berkembang pada masa Post Modern. Munculnya

arsitektur Neo Modern dilatarbelakangi oleh kemerosotannya arsitektur

Modern di tahun 1950-an bagi kelompok yang memuja estetik dan artistik.

Mereka mulai merasa tidak enak dengan bentukan-bentukan yang kaku dan

monoton tersebut. Mereka menganggap bahwa karya - karya arsitektur

modern tidak mempunyai ekspresi seni yang menunjukkan bahwa karya

tersebut adalah hasil dari kreasi seorang arsitek. Mereka mulai berpikir

bagaimana mengembalikan citra seorang arsitek yang mempunyai jiwa seni

dan menampilkan kembali karya arsitektur yang mempunyai nilai seni,

bukan karya yang kaku dan monoton seperti pada karya arsitektur modern.

Pemikiran inilah yang mendorong para arsitek pada waktu itu untuk kembali

memasukkan unsur seni dalam berarsitektur dan mulai memikirkan bentukan

yang tidak menimbulkan kesan otoriter, melainkan dengan menambahkan

beberapa bentuk tambahan dan ornamen serta pemilihan warna, sehingga

menampilkan sebuah bentukan yang berkesan ramah dan lebih luwes dengan

facade yang tidak lagi berkesan kaku dan monoton. Pada masa itu, aliran

arsitektur yang berkembang lebih dikenal dengan nama Purna Modern.

Sampai kemudian sekitar tahun 1970 -an, salah seorang arsitek pada masa

itu, yaitu Charles Jencks, mengumumkan matinya arsitektur modern karena

Page 21: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

27

arsitektur modern dianggap terlalu otoriter, dan banyak mengalami

kegagalan.

Bentuk-bentuk arsitektur Neo Modern diambil dari bentukan

arsitektur modern yang kemudian diolah kembali menjadi suatu bentukan

yang lebih berseni dengan menambahkan beberapa bentuk tambahan dan

ornamen baik dari segi struktural maupun dari segi pemilihan warna.

Pengolahan kembali bentuk dasar dari arsitektur modern ini mampu

menciptakan suatu gaya arsitektur baru, dengan masuknya unsur-unsur ilmu

seni dalam berarsitektur seperti komposisi, irama, dan berkembangnya

teknologi canggih. Pada arsitektur Neo Modern, gaya arsitekturnya

dimunculkan dengan memamerkan kecanggihan yang mutakhir terutama

teknologi dan material-material yang digunakan.

(Sumber : http://www.geocities.com/sta5_ar530/tugas_kelompok/kelompok2/IV.htm)

Jadi dapat disimpulkan bahwa Arsitektur Modern merupakan akar

atau induk perkembangan Arsitektur Purna Modern dan Arsitektur Neo

Modern. Pada Arsitektur Purna Modern dikembangkan dengan cara

memunculkan kembali ornamen-ornamen Pra Modern, sedangkan pada

Arsitektur Neo Modern dikembangkan lebih lanjut dengan cara

menonjolkan pengaplikasian teknologi canggih pada bangunan.

Page 22: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

28

2.3.3. Aliran-Aliran Dalam Arsitektur Neo Modern

1. Electicism (1950-1980-an)

Electicism merupakan aliran dalam arsitektur neo modern yang karya-

karya arsitekturnya mempunyai sebuah citarasa bangunan yang baik.

Setiap kesan yang ingin ditampilkan itu diwujudkan dalam karyanya yang

kebanyakan terdiri atas kolom-kolom yang besar dengan balok-balok yang

besar pula sehingga kelihatan menonjol. Selain itu, karya- karya arsitektur

pada aliran ini membagi bangunan menjadi tiga bagian utama, yaitu

kepala, badan, dan kaki. Ketiga bagian bangunan itu merupakan hirarki

dari suatu bangunan dan sering pula disebut sebagai prinsip

antrophomarphisasi.

2. Brutalism

Aliran ini sangat menentang kesan-kesan yang ditimbulkan dalam karya-

karya arsitektur modern seperti kesan kaku dan monoton. Karya- karya

pada aliran ini lebih bersifat tertutup, ringan, struktur terkesan kuat meski

mengambang, menampilkan kesan berat bangunan karena kebanyakan

menggunakan bahan fabricated (seperti beton). Para perancang bangunan

dalam aliran ini mengutamakan bentuk–bentuk sculpture, melawan

perfeksionisme, melawan vernacular, berusaha mengutamakan bentuk–

bentuk rasional, serta pemilihan material yang berkualitas.

Page 23: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

29

Gambar 2.10 . Contoh Bangunan Aliran Brutalis

3. Regionalism

Munculnya aliran ini dilatarbelakangi oleh adanya protes terhadap karya-

karya arsitek seperti Walter Grophius dan Le Corbusier.Karya arsitektur

yang dihasilkan pada masa aliran ini berusaha menyesuaikan ciri bangunan

dengan kebudayaan, iklim, dan struktur daerah setempat. Aliran

regionlism terkesan lebih abstrak, lebih berani dalam menggunakan

elemen-elemen klasikal maupun modern. Contoh : Abteiburg Museum,

Hans Hollein.

4. Contextual Architecture

Karya arsitektur yang muncul menjadi berbeda satu sama lain, dan

berusaha untuk menjadi landmark di kawasannya masing-masing dengan

memodifikasi ciri-ciri bangunan modern sekitar yang diteruskan, dengan

bentuk-bentuk yang agak ekstrim. adanya keinginan untuk menjadikan

karya arsitekturalnya sebagai sebuah landmark itu akhirnya timbul suatu

hubungan yang positif dengan lingkungna sekitarnya. Inilah yang disebut

Page 24: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

30

sebagai contextual architecture. Karya arsitektur aliran ini menggabungkan

antara arsitektur lama dan arsitektur baru melalui penggunaan ornamen-

ornamen dekoratif yang memiliki nilai yang mendukung lingkungan

sekiarnya secara keseluruhan.

5. Struturalism

Ciri-ciri aliran ini yaitu hampir tidak ada yang menyesuaikan dengan

formula modern yang biasa digunakan. Dengan pengelompokan yang

sangat curam dan pemotongan dari solid dan void memesah, berubah

ubah, dan mengejutan karena kontradiksi yang nyata dari semua ide

arsitektur yang umum, menciptakan struktur yang kompleks dan multi

valen yang menunjukkan kecenderungan pemberian prioritas pada bentuk

yang isometrik. Selain itu, karya arsitektur pada aliran ini menggunakan

elemen- elemen detail yang biasanya diambil dari lingkungan setempat.

6. High Tech

Karya- karya arsitektur aliran ini mengambil bentuk- bentuk dari karya –

karya arsitektur modern untuk diekstrimkan melalui kecanggihan

teknologi yang berkembang masa itu. Penggunaan elemen-eleman

structural sangat dominan dengan penggunaan material bangunan dari era

modern seperti kaca, beton , dan baja yang di ekspose, serta pemilihan

warna- warna yang menunjaukkan suatu arsitektur teknologi canggih yang

seolah-olah berkiblat ke arah arsitektur masa depan.

Page 25: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

31

Gambar 2.11 . Contoh Bangunan Aliran High Tech

2.3.4. Ciri-ciri Arsitektur Neo Modern

Berdasarkan situs website www.proyeksi.com, pada umumnya

Arsitektur Neo Modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

• Sedikit menampilkan ornamen

• Lebih menojolkan kecanggihan yang mutakhir terutama

pengaplikasikan teknologi pada bangunan.

• Menonjolkan tampilan geometri

• Berirama

• Tidak menonjolkan warna dan tekstur, mereka ini hanya ditampilkan

sebagai aksen.

• Memiliki warna khas yaitu warna abu-abu dan perak.

• Kesan dari bangunan Neo modern adalah bangunan dengan teknologi

canggih, tetapi masih rasional, dan fungsional.

Page 26: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

32

Berdasarkan situs website www.geocities.com, pada umumnya

Arsitektur Neo Modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

• Menggunakan bentuk-bentuk bebas berekspresi

• Lebih menonjolkan pengaplikasian teknologi canggih pada bangunan .

• Pragmatik, yaitu menyangkut hal-hal praktis dalam proses

perancangannya

• Menonjolkan warna perak.

• Transparan

Dari beberapa ciri-ciri arsitektur Neo Modern di atas, perencanaan

perpustakaan yang dirancang akan menampilkan ornamen atau aksen,

dominan warna abu-abu dan perak, transparan, menonjolkan pengaplikasian

teknologi canggih pada bangunan melalui penggunaan material bangunan

yang terbaru pada jaman saat ini, rasional, dan fungsional pada penataan

ruangnya.

Contoh Studi Kasus Arsitektur Neo Modern

2.3.5.1. Nippon Electric Glass

Pada bangunan Nippon Electric Glass, bracing- bracing

tersebut berfungsi ganda, yaitu sebagai elemen structural yang

memperkaku bangunan dan juga sebagai ornamen untuk

menghias bangunan. Penampilan bangunan yang

Page 27: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

33

memperlihatkan ssecara jujur elemen strukturnya itu

menunjukkan bahwa bangunan tersebut masih mengikuti gaya

banguan arsitektur pada masa modern, tetapi masih dapat

dibedakan melalui penataan massa dan pemilihan bentuknya.

Meskipun mengadopsi gaya dari bangunan arsitektur modern,

bangunan Nippon Electric Glass tidak terlihat kaku, dan

pengeksposan elemen structural lebih ditujukan sebagai

ornamen yang memperindah bangunan.

Gambar 2.12. Nippon Electric Glass

2.3.5.2. Opéra de la Bastille, Prancis

Pada bangunan opera di atas ini terlihat bahwa bentukan

yang terjadi merupakan permainan ide dan kreatifitas dari sang

arsitek. Tampak bangunan bukan merupakan tipical dari

denah. Hanya sedikit ornament yang ditonjolkan dalam

bangunan namun yang dominan diperlihatkan adalah sistem

konstruksinya , dimana kecanggihan teknologi dan penggunaan

Page 28: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

34

bahan serta material yang tepat yang diperlihatkan atau dengan

kata lain art of tectonicnya sebagai elemen estetiknya.

Bentukan asemantic terlihat pada bangunan ini dan juga dua

bangunan lain di atas, di mana ada pemisahan antara bentuk

dan isi.

Gambar 2.13 . Opéra de la Bastille, Prancis

2.3.5.3. Nippon Electric Gymnasium

Seperti terlihat pada gambar, Nippon Electric

Gymnasium memiliki ruang dengan bentang yang sangat besar,

dengan sistem struktural yang diekspos di bagian atasnya.

Penerapan teknologi canggih yang ditemukan pada masa

arsitektur modern dimaksudkan unutk memenuhi tuntutan

ruang yang sangat besar dan bebas kolom. Demikian pula

penerapannya pada konstruksi atap

Page 29: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

35

Gambar 2.14 . Nippon Electric Gymnasium

2.4 Studi Banding

2.4.1 Perpustakaan Universitas Parahyangan

Sejarah Perpustakaan Universitas Parahyangan

Perpustakaan Unpar dibuka pada tahun 1957 dengan menempati

ruang sederhana di Gedung Panti budaya (sekarang gedung baru Bank

Indonesia). Kemudian pada tahun 1960 sampai tahun 2000, Perpustakaan

Universitas Parahyangan mengalami pindah-pindah lokasi antara lain di Jl

Jend Sudirman, Jl Merdeka 30, Jl Aceh, dan yang terakhir di Jl

Ciumbuleuit, tempat Universitas Parahyangan berada saat ini. Pada tahun

1994, Perpustakaan Universitas Parahyangan berada di gedung 8, dan pada

tahun 1995 pindah di lantai 2 dan 3 Gedung 9. Selain di Jl. Ciumbuleuit,

Perpustakaan Universitas Parahyangan juga terdapat di Jl. Nias.

Page 30: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

36

Koleksi

Jumlah koleksi yang terdapat di Perpustakaan Universitas

Parahyangan hingga Februari 2007 tercatat sebagai berikut :

• Koleksi buku = 62.352 judul, 113.115 eksemplar.

• Koleksi non-buku

Berkala = 1899 judul, 94.703 eksemplar.

• Koleksi CD = 700 judul , 1641 keping.

• Koleksi digital = 42.044 judul/eksemplar.

Koleksi buku-buku yang ada antara lain di buku-buku mengenai

bidang ekonomi, hukum, sosial, filsafat, teknik sipil, arsitektur, matematika,

fisika, ilmu komputer , teknik industri, dan teknik kimia. Penambahan buku

yang masuk per tahunnya mencapai 1966 judul dengan 3396 eksemplar.

Sistem Penomoran dan Sumber Buku

Sistem penomoran yang dipakai Perpustakaan Universitas

Tarumanagara adalah sistem DDC. Sumber-sumber buku yang ada berasal

dari pembelian yang didanai oleh Yayasan, sumbangan IKAPI, sumbangan

dari Kedutaan Besar.

Page 31: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

37

Kapasitas

Dengan luas ruang baca sekitar 2500 m², mampu menampung

pengunjung yang tersedia di Perpustakaan Universitas Tarumanagara adalah

kursi dan memiliki 3 lantai.

Jam Kerja Perpustakaan

Perpustakaan ini buka setiap hari, kecuali hari Minggu dan hari libur.

Untuk hari Senin dan Rabu, perpustakaan buka pukul 08.00 – 19.00,

sedangkan hari Selasa, Kamis, Jumat, dan Sabu buka pukul 08.00 – 16.00.

Perbedaan jam buka tersebut pada awalnya hanya sebagai percobaan dan

hasilnya mendapat respon positif dari mahasiswa, sehingga ditetapkan setiap

hari Senin dan Rabu, jam buka perpustakaan lebih lama.

Okupansi pengunjung

Jumlah pengunjung yang datang setiap hari hampir mencapai 400

orang, dan waktu kunjung yang paling ramai terutama saat siang dan sore

hari. Pada awal masuk ajaran semerter baru, saat menjelang dan saat ujian

tiba, tercatat bahwa jumlah pengunjung perpustakaan paling ramai di

kunjungi.

Sistem Peminjaman

Untuk mahasiswa program S1 dapat meminjam buku sebanyak dua

buku, dan untuk mahasiswa program S2 dapat meminjam sebanyak empat

Page 32: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

38

buku dengan jangka waktu peminjaman buku yang diberikan adalah selama

2 minggu

Seperti perpustakaan pada umumnya, ada beberapa buku yang tidak

dapat dipinjam seperti buku skripsi, sehingga pengunjung hanya

diperbolehkan membaca di Perpustakaan dan tidak dapat difotokopi.

Apabila terjadi keterlambatan pengembalian buku, maka mahasiswa

dikenakan sanksi denda sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sistem Keamanan

Sistem keamanan di Perpustakaan Universitas Parahyangan

menggunakan barcode disetiap koleksi yang ada di perpustakaan tersebut

yang berfungsi untuk meminimalisir aksi pencurian dan kehilangan buku.

Selain itu perpustakaan juga menggunakan sensormatic pada pintu masuk

dan keluar sesekali berkeliling dan digunakannya cermin cembung di sudut-

sudut ruangan.

Pemeliharaan Buku

Bila terjadi kerusakan, perbaikan buku yang rusak dilakukan oleh

bagian konservasi dan reservasi di ruangan yang terletak di salah satu sudut

ruangan perpustakaan.

Fasilitas Perpustakaan

Fasilitas-fasilitas yang tersedia di Perpustakaan ini antara lain :

Page 33: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

39

• Menyediakan perpustakaan digital yang dapat diakses kapan pun dan

dimana pun.

• Terdapat komputer di setiap lantai perpustakaan yang berfungsi

untuk mencari letak buku dan dapat mengetahui ada atau tidaknya

buku yang dicari.

• Akses internet dengan dial up dan via AI3-ITB (128Kbps), serta

koneksi langsung ke

Satelit Loral Orion Space International (384Kbps).

• Menyediakan empat unit computer yang dapat mengakses internet.

• Jasa fotokopi yang terletak di lantai 3.

• Ruang ber-AC

• Loker untuk menyimpan tas dan barang-barang bawaan yang tidak

diperbolehkan dibawa masuk ke dalam perpustakaan.

Keunggulan

Perpustakaan Universitas Parahyangan memiliki keunggulan sebagai

berikut:

• Koleksi bukunya lengkap, seperti literatur dari luar negeri, buku

langka, dan hasil karya dosen sehingga tidak sedikit mahasiswa dari

universitas lain maupun masyarakat umum datang ke perpustakaan

ini untuk mencari data-data.

• Bekerjasama dengan Mentri Riset dan Teknologi (Menristek)

Page 34: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

40

• Menyediakan fasilitas perpustakaan online yang dapat diakses

kapanpun dan dimanapun kita berada.

• Perpustakaan Universitas Parahyangan sebagai server perpustakaan

online dari berbagai perpustakaan universitas yang ada di Indonesia.

Jumlah Pustakawan

Jumlah pustakawan yang ada di perpustakaan ini sebayak 6 orang

dan dibantu dengan petugas perpustakaan kurang lebih sebanyak 20 orang.

Tata Pembagian Jenis Koleksi

Jenis koleksi umum seperti literatur, majalah, surat kabar, koleksi

CD, kaset, dan lain-lain terlatak pada lantai satu perpustakaan. Pada lantai

dua dan tiga dikhususkan untuk koleksi buku skripsi dan tendon.

Ruang Penunjang

Selain ruang koleksi buku serta ruang peminjaman dan

pengembalian buku, perpustakaan ini juga di terdapat ruang-ruang yang

menunjang kegiatan di dalam perpustakaan itu sendiri, seperti ruang

pengelola, toilet, dan pantry yang kesemuanya terletak di lanati satu

perpustakaan.

Kesimpulan yang diperoleh dari studi banding Perpustakaan

Universitas Parahyangan ditinjau dari aspek mausia, bangunan, dan

lingkungan, antara lain :

Page 35: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

41

Aspek manusia

Permasalahan yang timbul:

- lokasi gedung perpustakaan tidak informatif dan pencapaian ke

lokasi membingungkan orang yang ingin datang ke perpustakaan.

- pintu keluar ruang perpustakaan tidak informatif sehingga

membingungkan

Aspek Bangunan

Permasalahan yang ditimbulkan:

- Lokasi gedung perpustakaan tidak informatif dan pencapaian ke

lokasi membingungkan

- Hall penerima pada lantai satu gelap, dan tidak ada signage yang

menjelaskan letak perpustakaan yang berada di lantai dua

- Untuk naik ke lantai dua ruang perpustakaan, pengunjung harus

keluar dahulu karena letak tangga berada di luar area perpustakaan.

Aspek Lingkungan

Permasalahan yang ditimbulkan:

- Kurangnya area hijau di sekitar bangunan, karena letak bangunan

perpustakaan dekat dengan daerah pemukiman penduduk.

Page 36: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

42

Gambar 2.15. R.Perawatan Koleksi Gambar 2.16 Toilet Perpustakaan

Gambar 2.17 Alat untuk mengakses Gambar 2.18 Rak Buku Baru

Literatur dari Perpustakaan Luar Negeri

Gambar 2.19. Fasilitas Fotokopi Gambar 2.20. R.Baca Skripsi dan Tendon

Page 37: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

43

Gambar 2.21 Sofa di Foyer Perpustakaan Gambar 2.22 Tempat Katalog Komputer

Gambar 2. 23.Koleksi Majalah & Surat Kabar Gambar 2.24. Jarak antar rak 1 meter

Gambar 2.25. Ruang Baca lt.3 Gambar 2.26. Petunjuk koleksi

Page 38: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

44

Gambar 2.27 Koleksi CD-ROM Gambar 2.28 .Sirkulasi Buku & Meja

Informasi

Gambar 2.29. R. Pengawas Perpustakaan Gambar 2.30 .Koleksi Tendon

Gambar 2.31 Pintu Darurat dan Hidran Gambar 2.32. Pantry

Page 39: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

45

2.4.2 Perpustakaan Universitas ITB

Sejarah Perpustakaan Universitas ITB

Perpustakaan ITB berdiri pada tahun 1920 bersamaan dengan

lahirnya Technische Hoogeschool (TH) di Bandung. Seiring dengan keadaan

politik di masa penjajahan saat itu, TH Bandung ditutup oleh pemerintahan

Belanda. Pada tahun 1947, TH Bandung dibuka kembali oleh Pemerintahan

Belanda dan diganti nama menjadi Sekolah Tinggi Teknik Bandung, dan

dibentuk sebuah fakultas baru yaitu Fakultas Pasti dan Alam., yang

ditunjang oleh Perpustakaan milik Koninklijk Natuurkunde de Vereniging

dengan jumlah koleksi sekitar 30.000 eksemplar. Pada saat itu sebagian

besar buku berbahasa Belanda, sebagian berbahasa Jerman dan Perancis, dan

hanya sedikit yang berbahasa Inggris.

Pada tahun 1959, Fakultas Teknik dan Fakultas Pasti dan Alam

digabung menjadi satu dan nama Sekolah Tinggi Teknik Bandung diganti

menjadi Institut Teknologi Bandung, sehingga beberapa perpustakaan yang

dulunya tersebar di beberapa tempat, akhirnya disatukan di Aula Timur ITB.

Hingga tahun 1967, perpustakaan ITB mengalami penurunan karena masih

belum dikelola secara professional. Melihat keadaan tersebut, beberapa

pustakawan Inggris dari The British Council menawarkan bantuannya

melalui pemerintah kerajaan Inggris. Bantuan yang ditawarkan meliputi

tenaga ahli perpustakaan dari Inggris , tenaga muda pustakawan yang

tergabung dalam VSO (Voluntary Service Organization) , pengiriman staf

Page 40: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

46

perpustakaan ITB ke Inggris untuk belajar ilmu perpustakaan , sumbangan

buku-buku, serta pembangunan gedung baru perpustakaan ITB.

Kemudian pada tahun 1975 dimulailah perencanaan sebuah gedung

perpustakaan permanen yang dirancang sesuai dengan fungsi perpustakaan

perguruan tinggi. Hingga akhirnya pada tuhun 1982, Perpustakaan ITB

ditetapkan menjadi pusan layanan disiplin ilmu pengetahuan oleh Sivitas

Akademika ITB.

Koleksi

Koleksi yang terdapat di Perpustakaan ITB tergolong lengkap,

antara lain:

• Pada lantai 1 terdapat Koleksi Cadang yang berisikan buku pegangan

mata kuliah bagi staf pengajar yang disimpan secara tertutup, dan

Koleksi Tingkat Pertama, yaitu buku pegangan bagi mahasiswa

tingkat pertama yang disimpan di Koleksi Cadang.

• Pada lantai 2 terdapat Koleksi Umum yang berisikan buku-buku

pemberian The British Council dan Goethe Institute yang bersubjek

seni dan arsitektur. Selain itu juga terdapat koleksi kaset suara, kaset

video, mikrofis, film, dan Koleksi The World Bank yaitu menyimpan

laporan-laporan tentang negara-negara berkembang. Daftar koleksi

tersebut dapat dilihat pada situs http://www.worldbank.org, dan

http://www.worldbank.or.id. Dan di lantai 2 bagian Utara terdapat

Page 41: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

47

Koleksi Rujukan yang berupa kamus, ensiklopedi, handbook,buku

tahunan, biografi, dan peta.

• Pada lantai 3 terdapat Koleksi Kerja, majalah, jurnal ilmiah, koleksi

kliping, dan bibliografi.

• Pada lantai 4 terdapat Koleksi Kerja yang sebagian besar bersubjek

teknologi, dan Koleksi Khusus yang terdiri dari tesis, Laporan

Penelitian Staf Pengajar ITB, karya Sivitas Akademika ITB, Koleksi

Indonesiana, dan koleksi buku langka.

• Selain itu juga terdapat koleksi Joke Mulyono, koleksi Nationaal

Luchct en Ruitevaart Laboratory, dan koleksi United States

Geological Survey.

Sistem Penomoran dan Sumber Buku

Saat ini Perpustakaan ITB memakai sistem DDC (Dewey Decimal

Classification), dan sumber-sumber koleksinya berasal dari pembelian

sendiri, pemberian pemerintah, bantuan buku-buku dari pemerintah Inggris,

The British Council, dan pemberian dari alumni ITB.

Kapasitas

Gedung perpustakaan ITB dengan luas 9.000 meter persegi

merupakan tahap pertama dari rencana bangunan yang jumlah totalnya

mencapai luas 16.000 meter persegi.

Page 42: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

48

Jam Buka Perpustakaan

Perpustakaan dibuka pada setiap hari kerja dengan jadwal sebagai

berikut:

Hari Lantai 1 s/d 4 Koleksi Umum (Lt.2) Cyberlib

Senin s/d Jum’at 08.00-21.00 08.00-16.00 08.00-17.00

Sabtu 08.00-12.30 08.00-12.30 Tutup

Tabel 2.1 Jadwal Buka Perpustakaan

Okupansi pengunjung

Waktu kunjung paling ramai pada Perpustakaan ITB saat awal

pergantian semester baru. Namun pada hari biasa, pengunjung perpustakaan

terbilang sepi. Hal itu dapat terlihat dengan banyaknya kursi yang kosong

dan sebagian ruangan tidak ada pencahayaan lampu yang dinyalakan.

Sistem Keamanan

Perpustakaan ITB hanya menggunakan sensor matic pada pintu

keluar gedung perpustakaan sebagai sistem keamanannya. Dan untuk

keamanan di dalam ruang perpustakaannya sendiri tidak dilengkapi dengan

kamera CCTV atau cermin cembung di sudut-sudut ruangan dan hampir

tidak di temui petugas perpustakaan yang menjaga di setiap lantai gedung

perpustakaan.

Sistem Peminjaman

Secara skematik, jenis koleksi, lama peminjaman, dan jumlah buku

yang boleh dipinjam sebagai berikut:

Page 43: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

49

Jenis Koleksi Lama Peminjaman Jumlah yang boleh

dipinjam

Rujukan Dibaca ditempat -

Cadang 2 jam dibaca ditempat 2 buah

Tingkat Pertama 3 hari 2 buah

Koleksi Umum 2 minggu 4 buah

Koleksi audio visual Digunakan di tempat -

Koleksi The World Bank 2 minggu 8 buku

Majalah & Jurnal Ilmiah Dibaca di tempat -

Kliping dan Bibliografi Dibaca di tempat -

Koleksi Kerja 2 minggu 8 buku

Koleksi Khusus Dibaca di tempat 2 buku

Tabel 2.2 Jenis Koleksi dan Sistem Peminjaman Perpustakaan ITB

Keunggulan.

Beberapa keunggulan dari Perpustakaan Universitas ITB adalah

sebagai berikut:

• Dengan ada kerjasama dengan The British Council dan universitas

luar negeri lainnya, koleksi yang terdapat di Perputakaan ITB

lengkap dan sangat bermutu dengan cakupan yang luas, meliputi

hampir semua bidang ilmu.

• Menggunakan jaringan perpustakaan maya berrbasis web dan

tergabung dalam komunitas Indonesia Digital Library Network

dengan alamat situs http://indonesiadln.or.id.

Page 44: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

50

Fasilitas Perpustakaan

Fasilitas yang tersedia di perpustakaan ITB adalah sebagai berikut :

• Mushola, kantin dan waserba pada lantai basement.

• Toko buku, bank, ITB Info Corner, photocopy dan ruang seminar

pada lantai 1 gedung perpustakaan

• Bank Bukopin untuk melayani transaksi keuangan.

• Jasa layanan photocopy yang terletak di sebelah timur lantai 1 dan

lantai 3 pada gedung perpustakaan

• Terdapat 2 ruang pertemuan (meeting room) yang masing-masing

terletak di lantai 1 (kapasitas maksimum 110 orang dengan theatre

style, dilengkapi dengan standard meeting equipment, seperti

whiteboard-wireless microphone-OHP-in focus dan screen) serta

ruang pertemuan yang terletak di lantai 2 pada Bagian Koleksi

Umum yang berkapasitas maksimum 50 orang dengan theatre style.

• Menyediakan layanan cyberlib, scenner, dan cetak digital yang

teletak di lantai 2 sebelah Utara.

Kesimpulan yang diperoleh dari studi banding Perpustakaan

Universitas ITB ditinjau dari aspek manusia, bangunan, dan

lingkungan antara lain:

Page 45: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

51

Aspek manusia

Permasalahan yang timbul:

- tidak nyaman , karena beberapa faktor, yaitu ruang

perpustakaan pengap, bau, kotor (banyak tumpukan meja

yang rusak disudut-sudut ruangan), panas, gelap, kotor.

- Kurangnya petunjuk arah di dalam ruang perpustakaan

sehingga membuat bingung pengguna saat mencari buku

yang diinginkan.

Aspek Bangunan

Permasalahan yang timbul:

- fasade bangunan tidak menarik, kurangnya bukaan berupa

jendela, yang mengakibatkan ruangan gelap.

- Tidak berfungsinya pendingin ruangan dan lampu yang

mengakibatkan ruangan pengap, bau, dan gelap.

- Penataan ruang kurang baik, sehingga meja dan kursi yang

rusak hanya dibiarkan menumpuk di sudut-sudut ruangan

(tidak ada gudang untuk menampung barang-barang yang

rusak).

- Penataan ruang dalam perpustakaan tidak teratur.

Page 46: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

52

Aspek Lingkungan

Permasalahan yang timbul:

- Massa bangunan yang cenderung massif, tidak menyatu

dengan lingkungan sekitar yang natural.

Gambar 2.33 Fasade Perpustakaan ITB Gambar 2.34. Teras Pintu Masuk

Perpustakaan ITB

Gambar 2.35. Ruang Kepala Perpustakaan Gambar 2.36 Toko Buku

& Administrasi

Page 47: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

53

Gambar 2.37. Meja Informasi dan Gambar 2.38. Tempat Peminjaman Buku

Akses Masuk-Keluar

Gambar 2.39 Koleksi katalog di Lt. 1 Gambar 2.40 Ruang Cyberlib di Lt. 1

Gambar 2.41. Rak-Rak Buku Pada lt. 2 Gambar 2.42. Ruang Baca Lantai 2

Page 48: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

54

Gambar 2.43. Tempat Foto Kopi Gambar 2.44. Ruang Koleksi Majalah

Gambar 2.45. Ruang Baca Lantai 3 Gambar 2.46. Ruang Koleksi Skripsi

2.4.3 Perpustakaan Universitas Bina Nusantara (Kampus Anggrek)

Sejarah Perpustakaan Universitas Bina Nusantara

Perpustakaan Universitas Bina Nusantara telah dirintis sejak tahun

1981 seiring dengan didirikannya Akademik Teknik Komputer (ATK).

Beberapa tahun kemudian ATK dan mengalami beberapa kali pergantian

nama antara lain, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

Bina Nusantara. pada tahun 1986 dan yang terakhir hingga saat ini adalah

Universitas Bina Nusantara pada tahun 1996.

Page 49: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

55

Lokasi pepustakaannya pun mengalami pindah tempat sebanyak 3

kali. Pada awalnya Perpustakaan Universitas Bina Nusantara berada di

gedung L lantai dasar, Kampus Syahdan, Jl. KH. Syahdan No. 9,

Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, seluas ± 150 m2. Kemudian pada

tahun 1986, lokasi perpustakaan pindah ke gedung M lantai dasar, tahun

1994 perpustakaan pindah ke gedung K dan J, dan pada bulan November

1998 perpustakaan dipindahkan ke gedung baru di Kampus Anggrek, Jl.

Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat, hingga saat ini. Lokasi

perpustakaan terletak di lantai III, IV, dan V ,dengan luas + 1268 cm2.

Visi dan Misi

1.Menunjang terwujudnya iklim akademik yang bersifat ilmiah dan

profesional dengan menyediakan koleksi dan akses informasi yang luas

berbasis teknologi informasi.

2.Memenuhi kebutuhan informasi di era globalisasi melalui kerja sama

dengan berbagai lembaga dan pusat informasi.

3.Mendukung proses belajar mengajar, penelitian, dan program

pengembangan

Koleksi

Jenis dan jumlah koleksi yang terdapat pada Perpustakaan

Universitas Bina Nusantara per Februari 2007, antara lain:

• Jumlah koleksi terdiri 15.766 judul dengan 39.505 eksemplar.

Page 50: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

56

• Koleksi majalah berjumlah 383 eksemplar.

• Koleksi jurnal berjumlah 492 eksemplar.

• Koleksi multimedia (CD, kaset, DVD,VCD) berjumlah 2.156

eksemplar

• Koleksi skripsi

• Koleksi referensi yang terdiri dari kamus dan ensiklopedi sejumlah

848 eksemplar.

• Penambahan buku rata-rata setiap tahun mencapai sekitar 3000 buku.

Bahan-bahan pustaka, terutama buku, diklasifikasikan menurut

bidang pembahasannya. Menurut hasil survey literatur di perpustakaan

Universitas Bina Nusantara kampus Anggrek, klasifikasi pustaka adalah

sebagai berikut :

• Ilmu Komputer dan Matematika (Computer Science and

Mathematics)

• Ilmu akuntansi dan informasi (Accounting and Information Science)

• Seni, Arsitektur dan Kemanusiaan (Arts, Architecture and

Humanities)

• Ekonomi dan Manajemen (Economics and Management)

• Ilmu Sipil dan Teknologi (Engineering and Technology)

• Ilmu Manajemen Industri (Industrial Planner)

Page 51: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

57

• Umum (General Interest)

• Koran dan Majalah (Newspapers and Magazines)

• Koleksi referensi adalah sebagai beu

• Biografi (Biographies)

• Kamus dan Ensiklopedi (Dictionaries and Encyclopedia)

• Indeks dan Abstraksi (Indexes and Abstracts)

• Hak Paten (Patents)

• Standarisasi (Standards)

• Data Statistik (Statistical Data)

Sistem Penomoran dan Sumber Koleksi

Sistem penomoran yang digunakan pada Perpustakaan Kampus

Anggrek Universitas Bina Nusantara adalah DDC. Sumber koleksi sebagian

besar berasal dari pembelian sendiri dengan anggaran Yayasan, dan sedikit

dari pemberian mahasiswa alumni.

Kapasitas

Perpustakaan Univeritas Bina Nusantara mampu menampung

kapasitas sebanyak 300 kursi.

Page 52: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

58

Okupansi pengunjung

Perpustakaan Universitas Bina Nusantara dibuka pada setiap hari

kerja, mulai pukul 08.00 s/d 19.00. Dalam satu hari, waktu kunjung paling

ramai terjadi pada siang dan sore hari. Hal tersebut dapat dilihat dengan

hapir seluruh kursi yang terdapat di ruang baca terisi. Saat menjelang dan

saat ujian terjadi peningkatan pengguna perpustakaan.

Sistem Peminjaman

Bagi mahasiswa yang ingin meminjam, wajib menunjukan kartu

identitas mahasiswa atau yang lebih dikenal dengan BinusCard atau dapat

memesan buku yang ingin dipinjam melalui web perpustakaan. Masing-

masing peminjam hanya diberikan waktu pinjam selama 1 minggu dengan

jumlah maksimal yang boleh dipinjam sebanyak 2 buku. Bagi peminjam

yang ingin memperpanjang waktu peminjaman,dapat langsung datang ke

perpustakaan atau via telepon atau website http://library.binus.ac.id

. Dosen dapat meminjam 1 buku untuk mingguan dan 2 buku untuk 1

semester. Keterlambatan pengembalian buku akan dikenakan denda sesuai

dengan aturan yang berlaku.

Sistem layanan

Sebelum perpustakaan pindah ke kampus Anggrek, sistem layanan

yang digunakan Perpustakaan Universitas Bina Nusantara adalah sistem

manual dan tertutup. Setelah pindah ke Kampus Anggrek, system yang

Page 53: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

59

digunakan menjadi lebih baik, yaitu telah menggunakan system

komputerisasi dan system sirkulasi terbuka, dimana mahasiswa, dosen, dan

karyawan dapat mencari buku sendiri di rak.

Perpustakaan ini terdapat koleksi CD-ROM,yaitu menyediakan

berbagai informasi dengan media CD-ROM serta memuat ratusan ribu

cantuman data bibliografis dan abstraknya. Layanan ini tersedia di lantai 5

dan merupakan layanan tertutup sehingga harus menghubungi petugas untuk

mendapatkan pelayanan. Selain itu, tersedia juga koleksi skripsi hanya dapat

dibaca ditempat dan tidak dapat di fotokopi. Layanan semi tertutup ini hanya

berlaku bagi mahasiswa semester V dan diatasnya.

Sistem Keamanan

Sebelum masuk ke dalam ruang perpustakaan, pengunjung wajib

menitipkan barangnya di Penitipan Barang (Loker) di lantai 3. Di dalam

perpustakaan menggunakan sensor matic pada jalur sirkulasi masuk dan

keluar area utama perpustakaan.

Pemeliharaan Buku

Pemeliharaan buku yng rusak hanya diperbaiki sendiri oleh petugas

perpustakaan. Perbaikan buku-buku yang rusak dilakukan di ruangan khusus

pada lantai 5.

Page 54: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

60

Fasilitas Perpustakaan

1. Bimbingan Pemakai. Bimbingan yang diberikan adalah membantu

pengguna mengenai tata cara pemakaian OPAC/penelusuran bahan

pustaka secara on-line, temu kembali koleksi, atau penelusuran

informasi melalui koleksi referensi.

2. Layanan Fotokopi. Layanan ini berada di lantai 3 dengan jam operasi

pukul 11.00-19.00 WIB. Tata cara fotokopi sesuai dengan peraturan

hak cipta yang berlaku.

Tata Pembagian Jenis Koleksi

Perletakan koleksi buku – buku perpustakaan Universitas Bina

Nusantara adalah

Lantai 3 : Koleksi bernomor kelas 000 - 500, transparansi kuliah

Lantai 4 : Koleksi bernomor kelas 600 - 900, koleksi referensi, restricted,

kliping, dan budel majalah.

Lantai 5 : Koleksi tandon, Skripsi, dan CD ROM.

Kesimpulan yang diperoleh dari studi banding Perpustakaan

Universitas Bina Nusantara ditinjau dari aspek manusia, bangunan, dan

lingkungan antara lain:

Page 55: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

61

Aspek manusia

Permasalahan yang timbul:

- bising, karena ruangan dipakai sebagai tempat belajar sekaligus

berdiskusi.

- Kurang nyaman, karena ruang gerak pada antar meja baca

berdekatan.

- kurang konsentrasi, terutama membaca di tempat yang menghadap

ke kaca pembatas ruang perpustakaan yang tanpa diberi lapisan

buram.

Aspek Bangunan

Permasalahan yang timbul:

- Tidak adanya ruang khusus berdiskusi.

- Penataan dalam ruang yang monoton, kurang menarik.

Aspek Lingkungan

Permasalahan yang timbul:

- Perpustakaan Universitas Bina Nusantara yang menjadi satu bagian

dalam bangunan kampusnya, tidak dapat menikmati view yang indah

karena tidak adanya taman dan area hijau di sekitar depan bangunan

Kampus Anggrek.

Page 56: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

62

Gambar 2.47. R. Penitipan Barang Gambar 2.48 .R. Peminjaman / Pengembalian

Gambar 2.49. R. Baca lt.3 Gambar 2.50. R. Fotokopi

Gambar 2.51. R. Koleksi lt.3 Gambar 2.52. R. Koleksi lt.4

Page 57: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

63

Gambar 2.53. R. Referensi Gambar 2.54. Rak Koleksi Majalah

Gambar 2.55. R. baca lt.5 Gambar 2.56. R. CD ROM

2.4.4. Perpustakaan Universitas Pelita Harapan

Sejarah Perpustakaan Universitas Pelita Harapan

Universitas Pelita Harapan (UPH) didirikan pada tanggal 13

Desember 1993 oleh Yayasan Pelita Harapan. Universitas ini didukung

dengan fasilitas perpustakaan yang berfungsi untuk menunjang proses

perkuliahan.

Pada awalnya, Kampus UPH hanya memiliki 2 gedung, yaitu

Gedung A dan Gedung B. Pada aat itu lokasi perpustakaan UPH terletak di

Page 58: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

64

Menara UPH, Jl. MH Thamrin Boelevard 00-00, Tangerang, Banten. lantai

dasar dan hanya terdiri dari dua lantai, luas lantai 1 seluas 467 m2 dan luas

lantas 2 seluas 791 m2. Dan pada bulan Mei 2006, diresmikan beberapa

gedung baru di UPH dan lokasi perpustakaan dipindahkan ke gedung .

Lokasi Perpustakaan UPH yang baru terletak di lantai 2,3,dan 4 dengan

konsep modern minimalis.

Koleksi

Jumlah koleksi yang terdapat di Perpustakaan UPH hingga tahun

2003 tercatat sebagai berikut :

• koleksi 19.218 buku, 26.579 eksemplar (90 % dalam Bahasa

Inggris).

• Koleksi lain: kaset, map, video, slide, SD Roms: 900 buah, majalah:

278 judul.

Koleksi buku-buku yang ada antara lain di buku-buku mengenai

bidang ekonomi, hukum, sosial, filsafat, teknik sipil, arsitektur, matematika,

fisika, ilmu komputer , teknik industri, dan teknik kimia. Penambahan buku

yang masuk per tahunnya mencapai 1966 judul dengan 3396 eksemplar.

Jumlah rak yang ada sebanyak 99 buah.

Page 59: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

65

Sistem Penomoran dan Sumber Buku

Sistem penomoran yang dipakai Perpustakaan UPH adalah sistem

DDC. Sumber-sumber buku yang ada berasal dari pembelian yang didanai

oleh Yayasan, sumbangan darialumni dan mahasiswa.

Kapasitas

Dengan luas perpustakaan sekitar 3300 m², mampu menampung

pengunjung Perpustakaan UPH sebanyak 400 kursi.

Jam Kerja Perpustakaan

Perpustakaan ini buka setiap hari bagi seluruh anggota Universitas

UPH, kecuali hari Minggu, serta hari libur Nasional. Perpustakaan buka

mulai pukul 08.00 – 21.00 dikarenakan adanya asrama mahasiswi pada

universitas ini yang lokasinya bersebelahan dengan gedung perpustakaan,

maka menejemen Universitas UPH membuka perpustakaan hingga pukul

21.00.

Okupansi pengunjung

Jumlah pengunjung yang datang setiap hari sekitar 250 orang, dan

waktu kunjung yang paling ramai terutama saat siang dan sore hari. Pada

awal masuk ajaran semester baru dan saat ujian tiba, tercatat bahwa jumlah

pengunjung perpustakaan paling ramai di kunjungi.

Page 60: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

66

Sistem Peminjaman

Yang diperbolehkan meminjam buku dan koleksi lainnya yang

terdapat di perpustakaan UPH adalah seluruh anggota UPH yang telah

memiliki SmartCard. SmartCard adalah kartu sensor matic yang digunakan

untuk membuka pintu perpustakaan. Pengguna perpustakaan hanya

diperbolehkan meminjam sebanyak dua buku dengan jangka waktu

peminjaman buku yang diberikan adalah selama 2 minggu

Seperti perpustakaan pada umumnya, ada beberapa buku yang tidak

dapat dipinjam seperti buku skripsi, sehingga pengunjung hanya

diperbolehkan membaca di Perpustakaan dan tidak dapat difotokopi.

Apabila terjadi keterlambatan pengembalian buku, maka mahasiswa

dikenakan sanksi denda sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sistem Keamanan

Sistem keamanan di Perpustakaan UPH , menggunakan barcode

disetiap koleksi yang ada di perpustakaan tersebut yang berfungsi untuk

meminimalisir aksi pencurian dan kehilangan buku. Selain itu perpustakaan

juga menggunakan sensormatic pada pintu masuk dan keluar, sehingga

pengunjung yang masuk dan keluar ruang perpustakaan harus menempelkan

SmartCard milikinya ke sensormatic yang dipasang di pintu.

Page 61: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

67

Pemeliharaan Buku

Bila terjadi kerusakan, perbaikan buku yang rusak dilakukan oleh

bagian konservasi dan reservasi di ruangan yang terletak di salah satu sudut

ruangan perpustakaan.

Sistem Layanan

- Penyelusuran artikel dari BO & AST Plus

- Pencetakan artikel majalah dari BPO & AST Plus

- Layanan Kompas Online

- Layanan internet

- Penyediaan buku diskon/ murah untuk mahasiswa & dosen

- Pengumpulan materi untuk staf pengajar berupa

instructor's manual, transparansi, complimentary copy, dll.

- Menyediakan layanan pengantaran buku (untuk level Dekan & Kajur

saja)

- Layanan pencetakan katalog menurut kata kunci (khusus untuk

Kepala Jurusan)

- Layanan referensi

Page 62: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

68

Fasilitas Perpustakaan

Fasilitas-fasilitas yang tersedia di Perpustakaan UPH antara lain :

• Menyediakan perpustakaan digital yang dapat diakses kapan pun dan

dimana pun.

• Wi-Fi

• Masing-masing lantai menyediakan 4 unit katalog computer yang

berfungsi untuk mencari letak buku dan dapat mengetahui ada atau

tidaknya buku yang dicari.

• Menyediakan beberapa komputer untuk mengerjakan tugas (tanpa

fasilitas akses internet) sebanyak 4 unit.

• Jasa fotokopi yang terletak di lantai 2 gedung perpustakaan.

• Ruang ber-AC

• Loker untuk menyimpan tas dan barang-barang bawaan yang tidak

diperbolehkan dibawa masuk ke dalam perpustakaan.

Keunggulan

Perpustakaan UPH memiliki keunggulan sebagai berikut:

• Koleksi bukunya cukup lengkap, seperti literatur dari luar negeri,

buku langka, dan hasil karya dosen

• Menyediakan fasilitas perpustakaan online yang dapat diakses

kapanpun dan dimanapun kita berada.

• Menyediakan fasilitas Wi-Fi

Page 63: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

69

• Setiap meja baca terdapat stop kontak untuk laptop

• Desain interior yang indah dan rapih dapat memotivasi mahasiswa

datang dan belajar di dalam perpustakaan

Jumlah Pustakawan

Jumlah pustakawan yang ada di perpustakaan ini sebayak 8 orang

dan dibantu dengan beberapa petugas perpustakaan.

Tata Pembagian Jenis Koleksi dan fungsi ruang

Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3

Ruang koleksi skripsi serta ruang baca skripsi

Koleksi buku literatur yang diletakan pada rak masing-masing jurusan

Ruang berdiskusi berupa susunan yang disekat-sekat.

Ruang diskusi Koleksi majalah & surat kabar

Ruang rapat , ruangan lebih besar dari ruang berdiskusi

Ruang jurnal Ruang fasilitas foto kopi.

Ruang presentasi/ seminar, ruangan ini paling besar dibanding dengan ruang rapat dan ruang diskusi

Ruang Kepala Pengelola Perpustakaan

Ruang rapat Ruang komputer (tanapa fasilitas internet)

Koleksi CD-ROM

Tabel 2.3. Tata Pembagian Jenis Koleksi dan fungsi ruang

Pintu Masuk Perpustakaan

Pintu masuk ke dalam perpustakaan hanya dapat di akses melalui

satu pintu yang terletak di lantai 2 perpustakaan. Pintuk masuk-keluar

Page 64: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

70

perpustakaan menggunakan sistem sensor matic, dan untuk membukanya

harus menggunakan SmartCard.

Ruang Penunjang

Selain ruang koleksi buku serta ruang peminjaman dan

pengembalian buku, perpustakaan ini juga di terdapat ruang-ruang yang

menunjang kegiatan di dalam perpustakaan itu sendiri, seperti ruang

pengelola, toilet, dan pantry yang kesemuanya terletak di lanati satu

perpustakaan.

Kesimpulan yang diperoleh dari studi banding Perpustakaan UPH

dari aspek manusia, bangunan, dan lingkungan, antara lain:

Aspek manusia

Permasalahan yang timbul:

- Temperatur AC di dalam perpustakaan terlalu dingin sehingga membuat

pengunjung perpustakaan tidak nyaman bila membaca terlalu lama.

Aspek Bangunan

Permasalahan yang ditimbulkan:

- Pintu masuk-keluar perpustakaan berada di lantai 2 perpustakaan,

sehingga membuat pengunjung yang pertama kali datang sedikit

kebingungan mencari pintu masuknya.

Page 65: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

71

Gambar 2.57 . Eskalator Sebagai Sirkulasi Gambar2.58. Ruang Perpustakaan Tembus Pandang Vertikal Menuju perpustakaan

Gambar 2.59 . Foyer Menuju Perpustakaan Gambar2.60. Pintu Masuk-Keluar Dengan Sensor Matic

Gambar2.61. Meja Informasi dan Gambar 2.62. Ruang Loker Di Luar

Sirkulasi Buku Ruang Perpustakaan

Page 66: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

72

Gambar 2.63 . Rak Buku dan Ruang Baca Gambar 2.64. Ruang Baca

Gambar 2.65. Kantor Pengelola Gambar 2.66. Sofa dengan ‘contact

Perpustakaan discouraged’

Gambar 2.67. Jarak Antar Rak 110cm Gambar 2.68. Katalog Komputer tiap

lantai @4 unit

Page 67: BAB 2 TINJAUAN & LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00023-AR_bab 2.pdf · Keempat pusat dokumentasi diatas mempunyai tugas sebagai pusat ... yang

73

Gambar 2.69. Ruang Diskusi dengan Gambar 2.70. Ruang Koleksi Jurnal pada

Kedap Suara Lantai2

Gambar 2.71. Ruang peminjaman Gambar 2.72. Fasilitas Fotokopi pada lt.2

Komputer (lt.3)

Gambar 2.73. Mezanine Dalam Ruang Gambar 2.74.Tangga sebagai sirkulasi Vertikal dalam Perpustakaan