bab 1(1)
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasta gigi didefinisikan sebagai bahan semi-aqueous yang digunakan
bersama-sama sikat gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh
permukaan gigi. Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi
untuk mengurangi pembentukan plak, memperkuat gigi terhadap karies,
membersihkan dan memoles permukaan gigi, menghilangkan atau mengurangi
bau mulut, memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara kesehatan
gingiva. Di Indonesia pasta gigi sering juga disebut odol, yaitu salah satu merk
pasta gigi. Walaupun merk ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak lagi dijual di
Indonesia, nama odol telah menjadi nama generik. Pasta gigi yang baik harus
dapat memenuhi kebutuhan penggunannya sesuai dengan kebutuhannya masing-
masing sehingga penggunya tidak lagi bingung tentang bahan-bahan apa saja
yang terkandung di dalam pasta gigi (Syamsuni, 2006).
Dalam pasta gigi juga terkandung bahan kosmetik yang berfungsi
menyingkirkan materi alba, plak, sisa makanan dan pewarnaan pada permukaan
gigi serta untuk penyegaran pernafasan dan bahan therapeutik yang berfungsi
mengurangi plak, kalkulus, karies dan penyakit gingiva. Adapun pasta gigi
therapeutik dibagi dalam dua kelompok yaitu pasta gigi therapeutik yang tidak
mengandung fluor seperti pasta gigi yang mengandung klorofil, antibiotik
ammonium dan enzim hibitor dan pasta gigi therapeutik yang mengandung fluor
untuk mencegah terjadinya karies gigi (Syamsuni, 2006).
Di samping itu, pasta gigi yang mengandung fluor merupakan salah satu
bahan pasta gigi yang berfungsi memberikan efek detergen sebagai satu dari tiga
1
bahan utamanya disamping bahan abrasi sebagai pembersih mekanik permukaan
gigi dan pemberi rasa segar pada mulut (Herdiyati dan Sasmita, 2010).
Selain itu salah satu fungsi pasta gigi yang lain adalah fungsi abrasi yaitu
proses untuk pelepasan suatu bahan yang dikenakan pada permukaan suatu
bahan oleh bahan yang lain dengan penggosokan, pencungkilan, pemahatan,
pengasahan atau dengan cara mekanis lainnya secara berulang ulang oleh suatu
gesekan yang tepat (Maulani, 2006).
1.2 Rumusan Masalah
1. Definisi dan macam – macam bahan abrasif
2. Definisi flour dan manfaatnya dan efek apabila terjadi kelebihan dan
kekurangan fluor
3. Fungsi dan komposisi pasta gigi
1.3 Tujuan
1. Mengetahui macam bahan abrasiv dalam pengaplikasian dalam linkup
Kedokteran Gigi
2. Mengetahui bahaya dari kelebhan dan kekurangan fluor
3. Mengetahui komposisi yang baik dari pasta gigi
2