bab 1 psikobang

33
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal. Kehidupan seseorang ada 2 proses yang beroperasi secara kontinue yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi atau saling bergantung satu sama lain. Pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan- perubahan kuantitatif mengenai fisik atau biologis, sedangkan perkembangan digunakan untuk perubahan-perubahan kualitatif mengenai aspek psikis / rohani dan aspek sosial (Prof. Dr. H. Sukarto, 1995: 35). Oleh karena itu, manusia dipandang sebagai satu kebulatan yang berkembang dan tumbuh secara integralistik serentak dalam fungsi rohaniah dan jasmaniah. Perkembangan dalam diri indiidu memiliki berbagai macam faktor yang dapat mendukung dan dapat menghambat sehingga diperlukan adanya bantuan yng dapat memperlancar perubahan pada perkembangan diri individu. Selain itu pertumbuhan juga memerlukan berbagai faktor dimana faktor yang dapat membentuk mempercepat pertumbuhan pada diri individu. Pertumbuhan dan perkembangan sangat berperan penting dan berpengaruh terhadap

Upload: dwi-braugrana

Post on 14-Jun-2015

1.364 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1 psikobang

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang berada pada rentangan usia dini.

Masa usia dini ini merupakan masa yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting

bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak

perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal. Kehidupan seseorang ada 2 proses

yang beroperasi secara kontinue yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Kedua proses ini

berlangsung secara interdependensi atau saling bergantung satu sama lain. Pertumbuhan

digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan kuantitatif mengenai fisik atau biologis,

sedangkan perkembangan digunakan untuk perubahan-perubahan kualitatif mengenai aspek

psikis / rohani dan aspek sosial (Prof. Dr. H. Sukarto, 1995: 35). Oleh karena itu, manusia

dipandang sebagai satu kebulatan yang berkembang dan tumbuh secara integralistik serentak

dalam fungsi rohaniah dan jasmaniah.

Perkembangan dalam diri indiidu memiliki berbagai macam faktor yang dapat

mendukung dan dapat menghambat sehingga diperlukan adanya bantuan yng dapat

memperlancar perubahan pada perkembangan diri individu. Selain itu pertumbuhan juga

memerlukan berbagai faktor dimana faktor yang dapat membentuk mempercepat pertumbuhan

pada diri individu. Pertumbuhan dan perkembangan sangat berperan penting dan berpengaruh

terhadap diri individu tersebut.Pertumbuhan dan perkembangan dalam anak meliputi sejak ia

lahir, tahun pertama, kedua dan seterusnya yang mana dalam usia tersebut terjadi pertumbuhan

maupun perkembangan. Sedangkan pertumbuhan dan perkembangan pada usia sekolah yaitu

masa kanak-kanak yang terjadi lebih banyak mempengaruhi pada perubahan psikis karena pada

fase tersebut anak lebih sensitif dalam hal apapun.

Page 2: Bab 1 psikobang

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya :

1) Bagaimana psikologi perkembangan peserta didik khususnya pada usia anak tingkat sekolah

dasar ?

2) Tujuan psikologi perkembangan peserta didik ?

3) Manfaat psikologi perkembangan peserta didik ?

4) Fase – fase perkembangan dan faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan

1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH

1. Untuk mengetahui perkembangan – perkembangan khususnya pada usia anak tingkat sekolah

dasar

2. Memahami karakteristik pada usia anak tingkat sekolah dasar

Page 3: Bab 1 psikobang

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Teori – teori Psikologi Perkembangan

Beberapa pengertian psikologi perkembangan menurut para ahli :

1. Linda L Daidoff (1991), Psikologi Perkembangan adalah cabang psikologi yang

mempelajari perubahan dan perkembangan stuktur jasmani, perilaku, dan fungsi mental

manusia yang dimulai sejak terbentuknya makhluk itu melalui pembuahan hingga

menjelang mati.

2. M Lenner (1976), Psikologi perkembangan sebagai pengetahuan yang mempelajari

persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi psikologis sepanjang hidup (mempelajari

bagaimana proses berpikir pada anak-anak, memiliki persamaan dan perbedaan, dan

bagaimana kepribadian seseorang berubah dan berkembangn dari anak-anak, remaja,

sampai dewasa.

Adapun tokoh – tokoh yang berperan atau tokoh – tokoh perintis psikologi perkembangan

diantaranya yaitu :

JOHAN AMOS COMENIUS (1592-1671), Comenius seorang ahli pendidikan dari Ceko

menyatakan bahwa anak bukan miniatur orang dewasa. Dalam bukunya yang berjudul

Didactica Magna, dia mengajurkan agar pembelajaran dapat menarik perhatian anak oleh

karena itu pembelajaran harus diperagakan agar anak-anak dapat mengamati,

menyelidiki, dan mengalaminya sendiri.

JEAN JAQUES ROUSSEAU (1712-1671), Rousseau seorang pemikir dari Perancis,

dalam bukunya Emile Ou l’education, dia menyatakan bahwa segala-galanya baik ketika

datang dari tangan Sang Pencipta, dan segala - galanya memburuk dalam tangan manusia.

Bahwa pada dasarnya kodrat anak baik, namun apa yang baik tersebut dapat menjadi

buruk karena kesalahan manusia. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang buruk dalam

mendidik anak, maka pendidik hendaknya membekali diri dengan pengetahuan tentang

segi kejiwaan anak.

Page 4: Bab 1 psikobang

J.P. PESTALOZZI (1746-1827), Pestalozzi seorang pendidik dari Swiss yang sangat

memperhatikan kehidupan anak-anak. Ia menganjurkan agar pendidikan untuk anak

disesuaikan dengan perkembangan jiwa anak. Proses pembelajaran untuk anak, menurut

dia, hendaknya didasarkan pada pengalaman, dimulai dari tingkat paling mudah menuju

pada tingkat yang lebih sulit.

FRIDRICH FROBEL (1782-18520, Frobel seorang pendidik dari Jerman. Ia tokoh yang

mendirikan Kinder Garten (taman kanak-kanak) yang pertama di dunia. Menurut Frobel,

Kinder Garten merupakan lingkungan bagi anak-anak untuk bermain, bernyanyi, dan

mengerjakan tugas-tugas secara bersama.

DIETRICH TIEDEMAN, Ia seorang ahli dari Jerman, memperjuangkan agar psikologi

anak diakui keberadaannya sebagaimana ilmu-ilmu lain yang telah diakui. Tahun 1987 ia

mempublikasikan hasil penelitian tentang perkembangan anaknya

WILHELM PREYER, Preyer seorang ahli dari Jerman yg juga melakukan penelitian

seperti apa yang dilakukan Preyer. Selama 3 tahun ia mempelajari perkembangan

motorik, bahasa, ingatan, dan kemauan anaknya dgn observasi dan eksperimen. Buku

yang ia tulis DIE SEELE DES KINDES (1882) menjadi bahan yang berharga bagi

perkembangan psikologi anak, sehingga pada akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20

psikologi anak berkembang dengan pesat. Berkas jasanya, masyarakat ilmuwan

menyatakan bahwa Preyer merupakan Bapak Psikologi Anak.

Jadi, dapat disimpulkan dari semua pernyataan di atas Psikologi Perkembangan adalah

cabang dari psikologi yang mempelajari secara sistematis perkembangan perilaku manusia secara

ontogenik, yaitu mempelajari struktur jasmani, perilaku, maupun fungsi mental manusia

sepanjang rentang hidupnya (life span) dari masa konsepsi hingga menjelang mati.

Objek psikologi perkembangan dapat dibagi menjadi dua yaitu objek material dan objek

formal. Objek material dalam psikologi perkembangan adalah perilaku dan proses-proses mental

manusia, dalam objek ini lebih cenderung kepada manusia atau individunya. Sedangkan objek

formal dalam psikologi perkembangan yaitu perilaku dan proses-proses mental manusia ditinjau

berdasarkan fase-fase perkembangannya, dalam objek formal ini lebih kepada bagaimana

perkembangan tingkah laku seseorang dilihat dari fase – fase perkembangannya.

Page 5: Bab 1 psikobang

2.2 Pengertian Perkembangan dan Pertumbuhan Fisik Peserta didik

Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontinyu

(berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati” (The progressive and

continous change in organism from birth to death). Pengertian lain dari perkembangan adalah

“perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya

atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sitematis, progresif, dan

berkesinambungan baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah).

Perkembangan merupakan suatu proses yang menggambarkan perilaku kehidupan sosial

psikologi manusia pada posisi yang harmonis di dalam lingkungan masyarakat lebih luas dan

kompleks. Menurut Havighurst perkembangan tersebut dinyatakan sebagai tugas yang harus

dipelajari, dijalani dan dikuasai oleh setiap individu dalam perjalanan hidupnya, atau dengan

perkataan lain perjalanan manusia ditandai dengan berbagai tugas perkembangan yang harus

ditempuh. Tugas-tugas perkembangan tersebut oleh Havingurst dikaitkan dengan fungsi belajar,

karena pada hakikatnya perkembangan kehidupan manusia dipandang sebagai upaya

mempelajari norma kehidupan dan budaya masyarakat agar ia (mereka mampu) melakukan

penyesuaian diri dengan baik di dalam kehidupan nyata.

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan

fungsi-fugsi fisik yang berlangsung sera normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu

tertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan

tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara

berkesinambungan. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif badan anak, seperti

panjang, berat, dan kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan akan mencakup perubahan yang

makin sempuna tentang sistem jaringan saraf dan perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya.

Dengan demikian, pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses perubahan dan proses

pematangan fisik.

Page 6: Bab 1 psikobang

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan

Setiap individu dilahirkan ke dunia dengan membawa hereditas tertentu. Ini berarti

bahwa karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan dari pihak orang tuanya. Karakteristik

tersebut menyangkut fisik (seperti struktur tubuh, warna kulit dan bentuk rambut) dan psikis atau

sifat-sifat mental (seperti emosi, kecerdasan dan bakat)

Hereditas atau keturunan merupakan aspek individu yang bersifat bawaan dan memiliki

potensi untuk berkembang. Seberapa jauh perkembangan individu itu terjadi dan bagaimana

kualitas perkembangannya, bergantung pada kualitas hereditas dan lingkungan yang

mempengaruhinya. Lingkungan merupakan faktor penting disamping hereditas yang menentukan

perkembangan individu. Lingkungan itu meliputi fisik, psikis, sosial dan religius.

Faktor-faktor tersebut antara lain :

A. Hereditas (Keturunan / Pembawaan)

Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam

hal ini hereditas diartikan sebagai “totalitas karakteristik individu yang diwariskan orangtua

kepada anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa

konsepsi (pembuahan oval oleh sperma) sebagai pewaris dari pihak orang tua melalui gen-gen.

Page 7: Bab 1 psikobang

B. Lingkungan Perkembangan

Lingkungan perkembangan merupakan “berbagai peristiwa”, situasi atau kondisi di luar

organisme yang diduga mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perkembangan individu.

Lingkungan ini terdiri atas:

a. Fisik yaitu meliputi segala sesuatu dari molekul yang ada di sekitar janin sebelum lahir

sampai kepada rancangan arsitektur suatu rumah.

b. Sosial yaitu meliputi seluruh manusia secara potensial mempengaruhi dan dipengaruhi

oleh perkembangan individu.

Sekarang dipahami bahwa manusia disamping dipengaruhi, juga mempengaruhi

lingkungan fisik dan sosialnya. Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa hubungan antara

manusia dengan lingkungan itu bersifat saling mempengaruhi. Lingkungan merupakan sumber

seluruh informasi yang diterima individu melalui alat inderanya. Lingkungan juga menyangkut

pada lingkungan keluarga, sekolah, kelompok sebaya (peer group), dan masyarakat.

Page 8: Bab 1 psikobang

BAB III

HASIL KAJIAN

3.1 Data Umum

Identitas Diri

Nama : Sherli Aurelia

TTL : Cimahi, 28 Oktober 1997

Alamat : Jl. Baros Pasar no. 18 Cimahi

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Tinggi badan : 142 cm

Berat badan : 32 kg

Hobby : Bermain, dan Menyanyi

Cita-cita :

Alamat sekolah :

Kelas : III

Prestasi :

Identitas Orang tua

Nama Ayah : Enceng Kodir

Pekerjaan :

Alamat :

Page 9: Bab 1 psikobang

Nama Ibu : Noer Andy Wulansari

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat :

Kesehatan

Berkacamata : ya tidak

Penykit yang pernah diderita : types + demam berdarah

Pernah masuk RS : ya tidak

Data Khusus

Aspek Umum Fakta pada Objek Hasil

Fisik Usia SD yaitu dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik fisik atau hal lainnya dalam hal fisik biasanya anak cenderung mengalami peningkatan dalam tinggi badan ataupun hal lainnya berkembang dengan normal

Ia tumbuh dan berkembang secara normal karena gizi yang diberikan seimbang, mengalami pertumbuhan dalam hal tinggi badan dan berat badannya pun seimbang

Positif karena dengan itu meningkatkan mutu dan kualitas generasi muda

Intelektual Usia SD sudah siap menerima pelajaran dan dapat mengalami perkembangan dalam pemikiran.

Dengan mempunyai kemampuan berfikirnya dan cepat tanggap dia suka mengajak teman – temanya untuk belajar – belajaran, disini dia seolah – olah menjadi guru dan teman-temanya menjadi murid

Positif dengan kemampuan lebih yang dimilikinya ia bisa mengajak teman-temanya yg malas untuk belajar bareng

Page 10: Bab 1 psikobang

Aspek Umum Fakta pada Objek Hasil

Emosi Pada usia memasuki dunia sekolah, emosi yang ada pada diri anak cenderung masih labil, bahkan cenderung lebih agresif atau pun sebaliknya

Dia orang yang baik, penurut, manja tetapi contohnya ketika disuruh atau pun ketika dia bermain bersama teman-temanya dia tidak bisa mengontrol emosinya, ketika ad yg bertanya suka dijawab dengan nada tinggi

Positif ketika emosi dia kearah yang baik contohnya bersaing dalam belajar atau negatif ketika dia emosi dalam bermain bisa membuat salah satu temannya menangis

Sosial Perkembangan sosial pada anak SD ditandai dengan perluasan hubungan disamping dengan hubungan keluarga, dia juga membentuk iklan baru dengan teman sebaya

Sosial cukup baik, selain berhubungan dengan keluarga dia mampu bersosialisasi dengan teman sebaya melalui proses yang ada contohnya belajar-belajaran dengan teman-temanya

Positif

Bahasa Usia SD merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan perbendaharaan kata

Mampu berbahasa dengan baik dan benar baik lisan maupun tulisan. Perkembangan bahasa anak ini normal bisa dilihat dari kemampuannya dalam berbahasa baik dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.

Positif

Bakat khusus

Setiap individu memiliki bakat atau kemampuan khusus sejak ia lahir, tinggal bagaimana pengasahan yang dilakukan oleh lingkungan atau dari individu sendiri. Usia SD cenderung lebih pada lingkungan disekitar yang mampu merangsang anak tersebut sehingga mampu mengetahui dan dapat mengembangkan bakatnya

Ia memiliki bakat khusus seperti menyanyi, menari, karena setiap bermain bersama teman-temanya dia suka bernyanyi bersama.

Positif

Sikap nilai Dalam masa anak Emosinya masih labil Bisa positif

Page 11: Bab 1 psikobang

dan moral memasuki dunia sekolah yatu anak mulai dalam tahap tumbuh dan berkembangan fisik maupun psikis, dan anak mulai dikenal pada sikap, nilai dan moral dan dalam hal ini anak usia SD pada umumnya masih ada pelanggaran ataupun tentangan atau bahkan pemberantasan pada aturan yang ada tetapi jika dari lingkungan ada yang mengharuskan dan benar-benar kuat dalam menegakkan maka hal itu akan menipis dan akan berubah ke arah positif seiring waktu

sehingga kadang nilai sikap dan moralnya sedikit berkurang nilainya karena pada fakta dan hasil observasi yang dilakukan dan ditanyakan pada orang sekitar seperti ibu, kakek dan nenek yang mengasuhnya terkadang ketika dia susah diberi arahan oleh ibunya buat belajar dan mengerjakan tugas kerena masih ingin bermain sehingga memancing emosi dari sang Ibu, akan tetapi ketika diberi arahan oleh kakeknya ia nurut karena ia mempunyai rasa takut terhadap kakeknya (galak)

ataupun negatif

3.2 Analisa Ketujuh Aspek

1. Segi Fisik Anak

Kita semua tahu bahwa setiap diri individu itu mempunyai perbedaan masing-masing, terutama dalam segi fisik ini. Jika kondisi fisiknya bagus, maka tingkat kematangan dan kesiapan anak tersebut akan memungkinkan dia dapat dididik dengan baik dan dengan mudah dia akan lebih siap dalam belajarnya.

Kondisi fisik yang sehat, dalam kaitannya dengan kesehatan dan penyesuaian diri yang memuaskan akan tercapainya proses pematangan dalam diri anak.

Oleh karena itu, penulis mencoba untuk menganalisa proses perkembangan fisik “Sherli Aurelia” yang berumur 11 tahun, yang mempunyai berat badan 30 kg, dan tinggi badan 120 cm.

Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku anak sehari-hari. Secara langsung pertumbuhan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan

Page 12: Bab 1 psikobang

fungsi fisik akan mempengaruhi bagaimana anak itu memandang dirinya sendiri dan bagaimana ia memandang orang lain.

Menurut data-data di atas, anak ini sudah termasuk dalam tahapan remaja karena umumnya sudah mencapai 11 tahun karena bila anak umur 8 – 12 tahun, merupakan tahapan kematangan dalam kehidupan seksualnya. Dan bila sampai ia berumur 15 atau 16 tahun, pertumbuhan fisiknya akan cepat kembali dan masa ini disebut ledakan pertumbuhan pubertas.

Dari data tersebut, penulis bisa menyimpulkan bahwa kesehatan fisiknya sudah berjalan dengan normal dan seimbang, karena pola makan dan pemberian gizi setiap hari sudah tercukupi.

2. Intelektual

Pada dasarnya, tiap anak pastilah mempunyai kemampuan-kemampuan atau yang sering dissebut dengan kemampuan intelektual. Yang mana secara psikologis berbeda dengan pengaturan kegiatan yang kognitif. Dan prinsip mengendalikan kemampuan yaitu anak untuk menggabungkan beberapa kaidah sehingga tercipta pemhaman yang lebih tinggi, yang membantu memecahkan problem atau masalah.

Intelek atau daya pikir berembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak, karena pikiran pada dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan intelektual yang lazim disebut dengn istilah lain kemampuan berfikir dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik, Oki seorang individu juga akan mengalami perkembangan kemampuan berpikirnya manakala pertumbuhan saraf pusat atau otaknya telah mencapai matang.

Perkembangan kognitif seseorang menurut Piaget (dalam Sarlito, 1991 : 81) mengikuti tahap-tahap sebagai berikut :

1.Tahap Pertama : Masa sensori motor (0,0 – 2,5 tahun)

2.Tahap kedua : Masa pra operasional (2,0 – 7,0 tahun)

3.Tahap Ketiga : Masa konkreto prerasional (7,0 – 11,0 tahun)

Pada tahap ketiga ini anak sudah dapat melakukan berbagai macam tugas yang konkret. Anak mulai mengembangkan tiga macam operasi berfikir yaitu :

a.Identifikasi : mengenali sesuatu

b.Negesi : mengingkari sesuatu dan

c.Reprokasi : mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal

4.Tahap Keempat : Masa operasional

Page 13: Bab 1 psikobang

Penjelasan keempat tahap bisa dicari dalam (PPD oleh Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B. Agung Hartono, 2002, Rineka Cipta)

3. Emosi

Menurut Sarlito (1982 : 59), menjelaskan bahwa perbuatan atau prilaku kita sehari-hari pada umumnya disertai oleh perasaan-perasaan tertentu, seperti perasaan senang atau tidak senang yang terlalu menyertai perbuatan-perbuatan kita sehari-hari disebut warna efektif. Warna efektif ini kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah atau kadang-kadang tidak jelas atau samar-samar. Dalam hal warna efektif tersebut kuat, maka perasaan-perassan menjadi lebih mendalam, lebih luas dm terarah dan perasaan-perasaan tersebut disebut emosi. Disamping perassan senang atau tidak senang contoh lain dari macam-macam emosi adalah gembira, cinta, marah, takut, cemas dan benci.

Emosi dan perasaan adalah 2 hal yang berbeda. Tetapi perbedaan diantara keduanya tidak dapat dinyatakan dengan tegas. Emosi dan perasaan merupakan suatu gejala emosional yang secara kualitatif berkelanjutan. Akan tetapi tidak jelas batasnya pada suatu saat uatu warna afektif dapat dikatakan sebagai perasaan, tetapi juga dapat dikatakan sebagai emosi. Contoh : marah ditunjukkan dalam bentuk dim jadi sukar sekali kita mendefinisikan emosi.

Menurut Crow dan Crow 91959) pengertian emosi sebagai berikut :

“Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak”

A. Karakteristik Perkembangan Emosi

Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “Badai Tekanan” dimana suatu ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar.

Pola emosi masa remaja adalah sama dengan pola emosi masa kanak-kanak, jenis emosi yang secara normal dialami adalah cinta atau kasih sayang gembira, takut dan cemas.

a.Cinta atau Kasih Sayang

Faktor penting dalam kehidupan remaja adalah kapasitasnya untuk mencintai orang lain dan kebutuhannya untuk mendapatkan cinta dari orang lain. Kemampuan untuk menerima cinta sama pentingnya dengan kemampuan untuk memberinya.

b. Gembira

Pada umumnya individu dapat mengingat kembali pengalaman-pengalaman yang menyenangkan yang dialami, baik masa kanak-kanak ataupun sebelumnya dan karena adanya

Page 14: Bab 1 psikobang

kenangan ataupun pengalaman tersebut dapat dipastikan munculnya reaksi senang atau gembira bahkan sebaliknya.

c. Kemarahan dan Permusuhan

Pada perkembangan atau pertumbuhan kanak-kanak, rasa marah telah dikaitkan dengan usaha remaja untuk mencapai dan memiliki kebebasan sebagai seorang pribadi yang mandiri. Rasa marah merupakan gejala yang penting diantara emosi-emosi yang memainkan peranan yang menonjol dalam perkembangan kepribadian.

d. Ketakutan dan Kecemasan

Menjelang anak mencapai masa remaja, dia telah mengalami serangkaian perkembangan panjang yang mempengaruhi pasang surut bersamaan dengan rasa ketakutannya.

Remaja seperti halnya anak-anak dan orang dewasa, seringkali berusaha untuk mengatasi ketakutan-ketakutan yang timbul dan persoalan-persoalan kehidupan. Biehler (1972) membagi ciri-ciri emosional remaja menjadi dua rentang usia, yaitu usia 12 – 1 5 tahun dan usia 15 – 18 tahun.

Karena dalam pembahasan ini mengedepankan anak usia sekolah dasar, maka ciri-ciri emosional remaja berusia 12 – 15 thun, diantaranya :

1) Pada usia ini seorang anak cenderung murung dan tidak dapat diterka. Sebagian kemurungan sebagai akibat dari perubahan-perubahan biologis dalam hubungannya dengan kematangan seksual dan sebagian karena kebingungannya dalam menghadapi apakah ia masih sebagai anak-anak orang dewasa.

2) Siswa mungkin bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri.

3) Ledakan-ledakan kemarahan mungkin biasa terjadi, hal ini seringkali terjadi sebagai akibat dikombinasi ketegangan psikologis. Ketidakstabilan biologis dan kelelahan karena bekerja terlalu keras atu pola makanan yang tidak tepat atau tidur yang tidak cukup.

4) Seorang remaja cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan membenarkan pendapatnya sendiri dan disebabkan kurangnya rasa percaya diri

Dalam perkembangan emosi menginjak usia sekolah, anak mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima di masyarakat. Oleh karena itu, dia mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya. Kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan (pembiasaan). Dalam proses peniruan kemampuan orangtua dalam mengendalikan emosinya sangatlah berpengaruh. Apabila anak dikembangkan dalam lingkungan keluarga yang suasana emosionalnya stabil maka perkembangan emosi anak

Page 15: Bab 1 psikobang

cenderung stabil. Akan tetapi, apabila kebiasaan orang tua dalam mengekspresikan emosinya kurang stabil dan kurang kontrol maka perkembangan anak pun kurang stabil.

4. Sosial

Perkembangan sosial merupakan pencapaian kemtangan dalam hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral maupun tradisi (meleburkan diri menjadi suatu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerjasama. Anak dilahirkan belum bersifat sosial. Artinya dia belum memiliki kemampuan untuk bergaul dengan orang lain. Untuk itu anak harus belajar tentang cara-cara menyesuaikan diri dengan orang lain. Dengan cara melalui berbagai kesempatan atau pengalaman bergaul dengan orang-orang di lingkungannya, baik orang tua, saudara, teman sebaya atau orang dewasa lainnya.

Perkembangan sosial anak dipengaruhi oleh proses bimbingan orang tua tentang berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh penerapan norma-norma tersebut dalam sehari-hari. Proses ini disebut dengan sosialisasi.

Sueann Robinson Ambron (1981) mengartikan sosialisasi itu sebagai proses belajar yang membimbing anak ke arah perkembangan kepribadian sosial sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan efektif. Bentuk-bentuk tingkah laku pada usia anak :

a. pembangkangan (negativisme) / suka melawan. Terjadi karena reaksi terhadap penerapan disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak anak

b. agresi (agression) maupun kata-kata (verbal). Tindakan ini merupakan salah satu bentuk reaksi terhadap frustasi (rasa kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhan/keinginannya). Tindakan ini berwujud seperti memukul, mencubit, menendang, menggigit, marah-marah dan mencaci maki.

c. Berselisih atau bertengkar (quarreling). Hal ini terjadi karena seorang anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap dan merupakan serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk verbal (kata-kata ejekan atau cemoohan)

d. Menggoda (teasing). Hal ini merupakan serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk vrbal (kata-kata ejekan tau cemoohan)

e. Kerjasama (cooperation), yaitu sikap mau bekerja sama dengan kelompok

f. Tingkah laku berkuasa (accendant behavior), yaitu sejenis tingkah laku untuk menguasai situasi sosial, bersikap “bosiness”. Wujud dari tingkah laku ini seperti meminta, menyuruh, dan mengancam atau memaksa orang lain untuk memenuhi kebutuhan dirinya.

Page 16: Bab 1 psikobang

g. Mementingkan diri sendiri (slefishness), yaitu sikap egosentris dalam memenuhi interest atau keinginannya

h. Simpati (symphaty), yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadp orang lain, mau mendekati atau bekerjasama dengannya.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dan mengacu pada hasil observasi yang kami lakukan pada seorang anak SD yang bernama “ Sherli Aurelia ”. Maka kami dapat menerangkan bahwa :

1. Anak ini termasuk anak yang aktif baik di dalam keluarga maupun di luar rumah

2. Dalam kehidupan bersosialisasi dengan orang disekitarnya, dia tidak canggung. Sehingga mempunyai banyak teman.

3. Anak ini termasuk anak yang agresif. Dia mempunyai sifat pembalas dendam. (Jika temannya pelit terhadap dia maka ia akan pelit juga terhadap temannya)

4. Mendapat banyak didikan dari keluarga, sehingga nilai moral, sikap bisa di jaga dalam bermain bersama teman-temanya.

Jadi setelah analisis di atas maka kami dapat menyimpulkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari anak mudah bersosilisasi dengan teman, tetangga di rumahnya ini disebabkan adanya bimbingan dari orangtuanya serta saudara-saudaranya atau orang yang terdekat.

5. Kemampuan Bahasa

Aspek lain yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak adalah aspek perkembangan bahasanya. Sesuai dengan fungsinya bahasa merupakan sarana atau alat komunikasi dengan orang lain. Dalam hal ini mencakup semua cara untuk berkomunikasi, seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan dan mimik muka. Dengan bahasa setiap orang dapat mengenal dirinya, orang lain, alam dan nilai-nilai serta norma yang berlaku.

Pada anak usia sekolah dasar (SD), merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan mengenal dan menguasai perbendaharaan kata. Pada masa ini tingkat berpikir anak sudah lebih maju. Dia banyak menanyakan soal waktu dan sebab akibat. Oleh sebab itu, kata tanya yang dipergunakannya pun yang semula hanya “apa”, sekarang udah diikuti dengn pertanyaan seperti “mengapa”, “darimana”, “bagaimana”.

Dalam berbahasa, pada dasarnya anak dituntut untuk menuntaskan atau menguasai 4 pokok hal yang saling berkaitan. Atau yang bisa disebut tugas-tugas perkembangan bahasa, antara lain :

1. Pemahaman, yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang lain.

Page 17: Bab 1 psikobang

2. Pengembangan perbendaharaan kata, Perbendaharaan kata akan terus berkembang pada tiap tahun perkembangannya pada usia sekolah perkembangan itu akan mengalami tempo yang sangat cepat

3. Penyusunan kata-kata menjadi kalimat

Kemampuan menyusun kata-kata menjadi kalimat umumnya berkembang pada usia 2 tahun seiring dengan menngkatnya usia anak dan keleluasaan bergaulnya, tipe kalimat yang diucapkan pun semakin kompleks.

4.Ucapan, kemampuan mengucapkan kata-kata merupakan hasil belajar melalui peniruan terhadap apa yang didengar dan dilihat. Apabila anak berhasil menuntaskan tugas yang satu, maka berarti ia juga dapat menuntaskan tugas-tugas yang lainnya.

Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

1.Faktor kesehatan

Kesehtan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Secara fisik bila kondisi anak terganggu maka otomatis perkembangan anak pun terganggu / terhambat.

2.Intelegensi

Anak yang perkembangn bahasa cepat, pada umumnya mempunyai intelegensi yang normal atau diatas normal

3. Status sosial ekonomi

Menurut Hetzer dan Reindorf (dalam E. Hurlock, 1956), mengatakan bahwa anak yang berasal dari keluarga miskin mengalami kelambatan dalam perkembangan bahasanya dibandingkan dari keluarga yang lebih baik. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan kecerdasan atau kesempatan belajar (keluarga miskin diduga kurang memperhatikan perkembangan bahasa anak)

4. Jenis kelamin (sex)

Mulai usia dua tahun, anak wanita menunjukkan perkembangan yang lelah cepat dari anak pria

5. Hubungan keluarga

Hubungan ini dimaknai sebagai proses pengalaman berinteraksi dan berkelompok dengan lingkungan keluarga, terutama dengan orang tua mengajar, melatih dan memberikan contoh berbahasa kepada anak. Dalam bidang belajar mengajar guru juga dapat mengembangkan kemampuan bahasa, yaitu dengan membiasakan anak untuk aktif berbicara atau dalam

Page 18: Bab 1 psikobang

mengutarakan pendapat. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dan mengacu pada hasil observasi yang kami lakukan pada “Sherli”. Perkembangan bahasa anak ini bisa dikatakan normal. Ini bisa dilihat dari kemampuan dia dalam berbahasa baru dalam lingkungan keluarga dan masyarakat, sehingga ia mudah mempunyai banyak teman dengan memanfaatkan kemampuan berbahasa yg dimilikinya dan di implementasikannya dengan kemampuan keaktifan yang dimilikinya.

Bila dilihat dari pelaksanaan tugas-tugas perkembangan bahasa, semuanya udah berjalan dengan baik mulai dari pemahaman, pengembangan perbendaharaan kata, penyusunan kata menjadi kalimat, sampai ucapan dan bila diteliti dari faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa adalah sebagai berikut :

1.Faktor kesehatan

Secara fisik Sherli tidak mempunyai gangguan kesehatan yang bisa menghambat perkembangan bahasanya seperti gagap atau bibir sumbing.

2. Intelegensi

Dalam hal intelegensi, anak ini termasuk anak yang cukup pintar. Ini bisa dilihat dari nilai-nilai pelajaran yang didapatnya. Nilai pelajaran bahasa yang sering didapat pun cukup bagus yaitu antara 80 – 100. Dia juga termasuk anak aktif di dalam kelas. Dia sering bertnya bila ada yang tidak dimengerti. Dia juga sering melakukan kerja kelompok.

3.Status sosial ekonomi

Ditinjau dari status sosial ekonominya, anak dimasukkan pada taraf ekonomi menengah ke bawah. Meskipun begitu, pendidikan dalam mengembangkan kemampuan bahasapun selalu diperhatikan. Dia tetap diajarkan tentang sopan santun dalam berperilaku.

4.Jenis kelamin

Sesuai dengan penjelasan di atas, bahwa perkembangan bahasa anak laki-laki lebih lambat dari anak perempuan.

5.Hubungan keluarga

Hubungan keluarga anak ini sangat baik. Sherli merupakan anak yang bisa dibilang penurut. Dia juga mendapatkan kasih sayang yang lebih, karena dia tinggal dengan kedua orang tuanya,kakek neneknya, serta keluarga yang lainnya bisa dibilang keluarga besar. Dalam keluarga pun ada sebuah aturan-aturan yang harus dipenuhi atau dipatuhi oleh anak ini. Seperti harus tidur siang, harus berbicara yang sopan dengan orang, harus selalu mengucapkan terima kasih bila diberi

Page 19: Bab 1 psikobang

sesuatu oleh orang lain, dan belajar. Peran orang tua disini pun aktif member bimbingan kepada anaknya.

6. Bakat Khusus

Bakat biasanya terjadi dari warisan atau keturunan yang lebih bersift kejiawaan yang mempunyai kelebihan, kecakapan bawaan (aptitude). Kecakapan lebih ini (potensial) dalam perkembangannya dapat menjadi kenyataan (actual ability). Potensi lebih ini sulit diamati sekilas saja, harus mendapat perhatian serius, watak, perilaku yang tampil, baru dapat mengambil kesimpulan. Jika ia memiliki prestasi lebih (actual ability) dibandingkan dengan yang lain kondisi yang sama. Bakat (aptitude) atau kecakapan bawaan ini tidak semuanya berkembang menunjukkan prestasinya (actualita), ada yang tetap terpendam. Bakat yang dapat berkembang menjadi prestasi (actuality) jika mendapat dukungan dari luar (pendidikan dan latihan) dan faktor dari dalam (kemauan dan organ tubuh yang normal dan sehat)

Bakat pada awalnya merupakan hal yang amat penting sehubungan dengan bidang pekerjaan/tugas kemudian dalam bidang pendidikan juga diperhatikan masalah bakat tersebut. Mengingat fungsi pendidikan itu adalah untuk mempersiapkan peserta didik dalam memasuki dunia kerja. Dalam proses pendidikan bakat merupakan faktor penting untuk mendapatkan perhatian cara mendidik. Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik. (Sumardi Suryabrata) menyimpulkan bahwa pengertian tentang bakat yang dikemukakan oleh para ahli memang belum seragam. Diakui bahwa adanya perbedaan dalam tiap-tiap definisi bersifat saling melengkapi. Diantara berbagai definisi tentang bakat.

Dari analisis data yang kita bahas mengenai bakat anak, bahwa anak tersebut yang bernama Sherli Aurelia mempunyai bakat baik dibidang akademik maupun non akademik. Orang tua tahu akan bakat yang dimiliki oleh anak tersebut, sehingga bakat anak tersebut dapat terealisasikan dengan baik sehingga menghasilkan hasil yang baik juga.

Page 20: Bab 1 psikobang

7. Sikap, nilai dan moral

Bloom ( Woolfolk dan Nicolich, 1984 : 390 ) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar di kelompokkan menjadi 3 sasaran, yaitu menguasai pengetahuan ( kognitif). Penguasaan nilai dan sikap ( afektif) dan usaha psikomotorik. Masa bayi masih belum mempermasalahkan masalah moral dan motorik. Masa bayi belum mempersoalkan masalah moral, karena dalam kehidupan bayi belum dikenal hierarki nilai dan suara hati. Perilakunya belum dibimbing oleh norma – norma moral. pada masa kanak-kanak telah terjadi perkembangan moral yang relatif rendah (terbatas). Anak belum menguasai nilai- nilai abstrak yang berkaitan dengan yang benatr salah dan baik daan buruk. Hal ini dikenakan oleh pengaruh perkembangan intelek yang masih terbatas. Anak belum mengetahui manfaat suatu ketentuan atau perraturan dan belum memiliki dorongan untuk mengerti peraturan-peraturan dalam kehidupan.

semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, anak mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai ditunjukkan yang boleh dan yang tidak boleh, yang harus dilaakukan dan yang dilarang. Menurut Piaget, pada awal pengenalan nilai dan perilaku serta tindakan itu masih bersifat “ paksaan “ dan anak belum mengetahui maknanya. Akan tetapi secara berangsur anak akan mengikuti berbagai ketentuan yang ada dalam keluarga dan semakin lama semakin luas dengan ketentuan yang berlaku dalam masyarakat maupun negara.

Page 21: Bab 1 psikobang

BAB IV

KESIMPULAN dan SARAN

4.1 Kesimpulan

Deskripsi Umum Perkembangan Fase SD

Di bawah ini beberapa kerakteristik perkembangan fase anak sekolah dasar (SD)

a) Aspek Fisik

1. Anak perempuan rata-rata lebih tinggi dan lebih berat dibandingkan dengan anak laki-laki.

2. Pertumbuhan fisik maju pesat

b) Aspek Psikis

1.Perkembangan intelektual

Anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual atau melaksanakan tugas-tugas belajar menurut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitifnya.

2.Perkembangan Bahasa

Usia SD merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan mengenal dan menguasai perbendaharaan kata (vocabulary).

3. Perkembangan Sosial

Anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri (egosentris) kepada yang kooperatif (bekerja sama) atau sosientris (mau memperhatikan kepentingan orang lain sehingga diterima menjadi anggota kelompok).

4.Emosi

Anak mulai sadar bahwa pengungkapkan kata-kata kasar tidak diterima di masyarakat. Jadi dia mulai belajar untuk mengontrol emosinya dalam bergaul.

5.Moral

Anak mulai mengenal konsep moral (mengenaai benar dan salah atau baik buruk) pertama kali dari dalam keluarga.

Page 22: Bab 1 psikobang

6.Perkembangan Penghayatan Keagamaan

Usia SD merupakan masa pembetukan nilai-nilai agama sebagai kelanjutan dari periode sebelumnya. Kualitas keagamaan sangat dipengaruhi oleh proses pembentukan atau pendidikan yang diterimanya.

7.Perkembangan Motorik

Perkembangan motorik anak SD sudah dapat terkoordinasi dengan baik. hal ini ditandai dengan kelebihan gerak aktivitas motorik yang lincah. Oleh karena itu usia ini merupakan masa ideal untuk belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik. Contohnya : menggambar, melukis, mengetik ( komputer ) dan lain-lain.

4.2 Analisis kasus

Sherli adalah anak yang sangat berkompeten untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya. Banyak mendapat dukungan dari keduaorang tuanya, orang – orang yang ada didekatnya seperti kakek dan neneknya, saudara, teman-temannya bahkan gurunya sangat mendukung bakat anak tersebut. Sherli juga mendapat prestasi akademik disekolahnya dengan mendapat rangking 3. Oleh karena itu, dukungan serta peran kedua orang tua itu sangat penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi

Dalam kasus ini, faktor lingkungan maupun heriditas saling mempengaruhi dan memiliki peran yang positif sehingga hasilnya positif pula.

Dampak hasil perkembangan

Individu tersebut sudah dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan dengan baik. misalnya : belajar dengan baik, sehingga ia mendapat prestasi dalam bidang akademik dengan mendapat rangking 3.

4.3 Saran

1. Dukungan dan peran orang tua sangat penting pada masa usia anak tingkat SD, agar anak tersebut bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.

2. Selalu mengikuti berbagai lomba agar apa yang dimiliki (bakat) semakin berkembang dan semakin terasah bakat yang dimilikinya.

3 .Selalu memberi motivasi supaya lebih bersemangat dalam segala hal yang tentunya positif.

Page 23: Bab 1 psikobang

DAFTAR PUSTAKA

- Sunarto, dkk (1995) Perkembangan Peserta Didik : Rineka Cipta

- Yusuf, H.Syamsu (2006) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Remaja Rosda Karya

- Saswono, Sarlifo Wirawan (2001) Teori- teori Psikologi Sosial. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

- Mussen, Paul Henry. Dkk (1994) Perkembangan Dan Kepribadian Anak. Jakarta : PT. Arean

- Sunarto, Hartono Agung (2002) PPD : Rineka Cipta. Jakarta