asuhan keperawatan pada bayi hiperbilirubin
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbilirubin
1/42
asuhan keperawatan pada bayi hiperbilirubin, BBLR dan prematur
BAB1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakan
Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah. Pada sebagian
neonatus, ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama kehidupannya. Dikemukakan
bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada 60% bayi cukup bulan dan pada 80% bayi
kurang bulan. Di akarta dilaporkan !",#$% menderita ikterus. Ikterus ini pada sebagian
lagi mungkin bersiat patologik yang dapat menimbulkan gangguan yang menetap atau
menyebabkan kematian, karenanya setiap bayi dengan ikterus harus mendapat perhatian
terutama apabila ikterus ditemukan dalam "& jam pertama kehidupan bayi atau kadar
bilirubin meningkat lebih dari ' mg(dl dalam "& jam. Proses hemolisis darah, ineksi
berat, ikterus yang berlangsung lebih dari # minggu serta bilirubin direk lebih dari #
mg(dl juga merupakan keadaan yang menunjukkan kemungkinan adanya ikterus
patologik. Dalam keadaan tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik)
baiknya agar akibat buruk ikterus dapat dihindarkan.
*ongres *edokteran Perinatologi +ropa *e)", #$0, mendeinisikan -erat -adan
ahir /endah --/1 adalah bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir "'00 grdan mengalami masa gestasi yang diperpendek maupun pertumbuhan intra uterus kurang
dari yang diharapkan /osa 2. 3acharin, #$$61.
-erat -adan ahir /endah tergolong bayi yang mempunyai resiko tinggi untuk
kesakitan dan kematian karena --/ mempunyai masalah terjadi gangguan
pertumbuhan dan pematangan maturitas1 organ yang dapat menimbulkan kematian.
4ngka kejadian insidens1 --/ di negara berkembang seperti di Inggris dikatakan
sekitar % dari seluruh kelahiran. 5erdapat ariasi yang bermakna dalam insidens
diseluruh negeri dan pada distrik yang berbeda, angka lebih tinggi di kota industri besar
/osa 2. 3acharin, #$$61. 3edangkan di Indonesia masih merupakan masalah yang perlu
diperhatikan, karena di Indonesia angka kejadiannya masih tinggi. Di /37D Dr. 3oetomo
3urabaya dari tahun ke tahun tidak banyak berubah sekitar "" % ) "6,& %.
-erkenaan dengan itu upaya pemerintah menurunkan I2/ tersebut maka
pencegahan dan pengelolaan --/ sangat penting. Dengan penanganan yang lebih baik
dan pengetahuan yang memadai tentang pengelolaan --/, diharapkan angka kematian
dan kesakitan dapat ditekan.
-
7/25/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbilirubin
2/42
Peran serta perawat dalam pencegahan --/ dengan meningkatkan kesejahteraan ibu
dan janin yang dikandung, maka perlu dilakukan deteksi dini melalui pemantauan 4nte
atal 9are dan pengelolaan --/ dengan penanganan dan pengetahuan yang memadai
dengan menggunakan pendekatan asuhan keperawatan.
-erdasarkan enomena diatas kelompok tertarik untuk mengangkat masalah asuhan
keperawatan pada neonatus dengan --/ di /uang eonatus /37D Dr. 3oetomo 3urabaya.
-ayi Prematur adalah bayi yang lahir kurang dari usia kehamilan yang normal !
minggu1 dan juga dimana bayi mengalami kelainan penampilan isik. Prematuritas dan berat
lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, terutama diantara bayi dengan badan #'00 gr
atau kurang saat lahir, sehingga keduanya berkaitan dengan terjadinya peningkatan
mordibitas dan mortalitas neonatus dan sering di anggap sebagai periode kehamilan pendek
elson #$88 dan 3acharin #$$61. 2asalah *esehatan pada bayi prematur, membutuhkan
asuhan keperawatan, dimana pada bayi prematur sebaiknya dirawat di rumah sakit karena
masih membutuhkan cairan)cairan dan pengobatan (serta pemeriksaan aboratorium yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan terapi pada bayi dan anak yang meliputi
peran perawat sebagai adokad, asilitator, pelaksanaan dan pemberi asuhan keperawatan
kepada klien. 5ujuan pemberian pelayanan kesehatan pada bayi prematur dengan asuhan
keperawatan secara komprehensi adalah untuk menyelesaikan masalah keperawatan.
1.! Rumusan "asalah#.".# 4pakah yang dimaksud dengan hiperbilirubin, -blr dan premature :
#."." 4pakah yang menjadi penyebab terjadinya hiperbilirubin, -blr dan premature pada
bayi :
#.".! -agaimana maniestasi klinis penyakit hiperbilirubin, -blr dan premature pada
bayi :
#.".& -agaimana komplikasi yang terjadi pada penyakit hiperbilirubin, -blr dan
premature pada bayi:
#.".' -agaimana patoisiologi terjadinya penyakit hiperbilirubin, -blr dan premature
pada bayi:#.".6 4pa saja pemeriksaan penunjang pada penyakit hiperbilirubin, -blr dan premature
pada bayi:
#.". -agaimana penatalaksanaan pada penyakit hiperbilirubin, -blr dan premature
pada bayi:
#.".8 -agaimana proses asuhan keperawatan pada penyakit hiperbilirubin, -blr dan
premature pada bayi:
1.# $u%uan
-
7/25/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbilirubin
3/42
#.!.# 7ntuk menghasilkan deskripsi tentang deinisi hiperbilirubin, -blr dan premature
pada bayi.
#.!." 7ntuk menghasilkan deskripsi tentang penyebab terjadinya hiperbilirubin, -blr dan
premature pada bayi.
#.!.! 7ntuk menghasilkan gambaran tentang maniestasi klinis penyakit hiperbilirubin,
-blr dan premature pada bayi.
#.!.& 7ntuk menghasilkan gambaran tentang komplikasi yang terjadi pada penyakit
hiperbilirubin, -blr dan premature pada bayi.
#.!.' 7ntuk menghasilkan gambaran tentang patoisiologi terjadinya penyakit
hiperbilirubin, -blr dan premature pada bayi.
#.!.6 7ntuk menghasilkan deskripsi tentang pemeriksaan penunjang pada penyakit
hiperbilirubin, -blr dan premature pada bayi.
#.!. 7ntuk menghasilkan gambaran tentang penatalaksanaan penyakit hiperbilirubin,
-blr dan premature pada bayi.
#.!.8 7ntuk menghasilkan gambaran tentang proses asuhan keperawatan pada bayi
dengan penyakit t hiperbilirubin, -blr dan premature.
1.& "an'aat
#.&.# 2emberikan inormasi tentang penyakit hiperbilirubin, -blr dan premature pada
bayi.
#.&." 2emberikan inormasi tentang proses asuhan keperawatan pada bayi dengan
hiperbilirubin, -blr dan premature.
BAB !
PE"BAHA(AN
!.1 H)PERB)L)RUB)N
!.1.1 De'inisi
;iperbilirubin adalah keadaan icterus yang terjadi pada bayi baru lahir,
yang dimaksud dengan ikterus yang terjadi pada bayi baru lahir adalah
meningginya kadar bilirubin di dalam jaringan ekstraaskuler sehingga terjadi
perubahaan warna menjadi kuning pada kulit, konjungtia, mukosa dan alat
-
7/25/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbilirubin
4/42
tubuh lainnya. gastiyah, "0001 ilai normal< bilirubin indirek 0,! = #,# mg(dl,
bilirubin direk 0,# = 0,& mg(dl.
;iperbilirubin merupakan gejala isiologis terdapat pada "' = '0%
neonatus cukup bulan dan lebih tinggi pada neonatus kurang bulan1. I*4 II,
"00"1.
;iperbilirubin adalah meningkatnya kadar bilirubin dalam darah yang
kadar nilainya lebih dari normal 3uriadi, "00#1.
;iperbilirubin adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin dalam darah
melebihi batas atas nilai normal bilirubin serum.
;iperbilirubin adalah suatu keadaan dimana konsentrasi bilirubin dalam
darah berlebihan sehingga menimbulkan joundice pada neonatus Dorothy /.
2arlon, #$$81
;iperbilirubin adalah kondisi dimana terjadi akumulasi bilirubin dalam
darah yang mencapai kadar tertentu dan dapat menimbulkan eek patologis
pada neonatus ditandai joudince pada sclera mata, kulit, membrane mukosa dan
cairan tubuh 4di 3mith, >, #$881.
;iperbilirubin adalah peningkatan kadar bilirubin serum
hiperbilirubinemia1 yang disebabkan oleh kelainan bawaan, juga dapat
menimbulkan ikterus. 3u?anne 9. 3melt?er, "00"1
;iperbilirubinemia adalah kadar bilirubin yang dapat menimbulkan eek
pathologis. 2arkum, #$$#
"etab*lisme Bilirubin
'%dari bilirubin yang ada pada -- yang berasal dari penghancuran
hemoglobin ,dan "'%dari mioglobin ,sitokrom ,katalase dan tritoan pirolase .satu
gram bilirubin yang hancur menghasilkan !' mg bilirubin .bayi cukup bulan akan
menghancurkan eritrosit sebanyak satu gram(hari dalam bentuk bilirubin indirek yang
terikat dengan albumin bebas # gram albumin akan mengikat #6 mg bilirubin1.
-ilirubin indirek larut dalam lemak dan bila sawar otak terbuka, bilirubin akan masuk
kedalam otak dan terjadilah kernikterus. yang memudahkan terjadinya hal tersebut
ialah imaturitas, asiksia(hipoksia, trauma lahir, --/ kurang dari "'00 gram1,
ineksi, hipoglikemia, hiperkarbia.didalam hepar bilirubin akan diikat oleh
en?imglucuronil transverse menjadi bilirubin direk yang larut dalam air, kemudian
-
7/25/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbilirubin
5/42
diekskresi kesistem empedu, selanjutnya masuk kedalam usus dan menjadi
sterkobilin. sebagian di serap kembali dan keluar melalui urin sebagai urobilinogen.
Pada -- bilirubin direk dapat di ubah menjadi bilirubin indirek didalam usus
karena disini terdapat beta)glukoronidase yang berperan penting terhadap perubahan
tersebut. bilirubin indirek ini diserap kembali oleh usus selanjutnya masuk kembali ke
hati inilah siklus enterohepatik1.
*eadaan ikterus di pengaruhi oleh )6)PD dan sebagai nya1.
b1 >angguan dalam uptake dan konjugasi hepar di sebabkan imaturitas hepar,
kurangnya substrat untuk konjugasi mengubah1 bilirubin, gangguan ungsi
hepar akibat asidosis,hipoksia, dan ineksi atau tidak terdapat en?im
glukuronil transerase >)6)PD1.
c1 >angguan tranportasi bilirubin dalam darah terikat oleh albumin kemudian di
angkut oleh hepar. Ikatan ini dapat di pengaruhi oleh obat seperti salisilat dan
lain)lain. Deisiensi albumin menyebabkan lebih banyak bilirubin indirek yang
bebas dalam darah yang mudah melekat pada otak terjadi krenikterus1.
d1 >angguan dalam ekskresi akibat sumbatan dalam hepar atau di luar hepar.
4kibat kelainan bawaan atau ineksi, atau kerusakan hepar oleh penyebab lain.
"a+am "a+am )kterus
#. Ikterus @isiologis
a. 5imbul pada hari ke dua dan ketiga.
b. *adar bilirubin indirek tidak melebihi #0 mg% pada neonates cukup bulan dan
#",' mg% untuk neonatus lebih bulan.
c. *ecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi ' mg% perhari.
d. Ikterus menghilang pada #0 hari pertama.
e. 5idak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologik.
". Ikterus Patologik
a. Ikterus terjadi dalam "& jam pertama.
b. *adar bilirubin melebihi #0 mg% pada neonatus cukup bulan atau melebihi #",'
mg% pada neonatus kurang bulan.
c. Peningkatan bilirubin lebih dari ' mg% perhari.
d. Ikterus menetap sesudah " minggu pertama.
-
7/25/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbilirubin
6/42
e. *adar bilirubin direk melebihi # mg%.
. 2empunyai hubungan dengan proses hemolitik. i uh >ede B, #$$'1
1.1.! Eti*l*i
#. Pembentukan bilirubin yang berlebihan.". >angguan pengambilan uptake1 dan transportasi bilirubin dalam hati.
!. >angguan konjugasi bilirubin.
&. Penyakit ;emolitik, yaitu meningkatnya kecepatan pemecahan sel darah
merah. Disebut juga ikterus hemolitik. ;emolisis dapat pula timbul karena
adanya perdarahan tertutup.
'. >angguan transportasi akibat penurunan kapasitas pengangkutan, misalnya
;ipoalbuminemia atau karena pengaruh obat)obatan tertentu.
6. >angguan ungsi hati yang disebabkan oleh beberapa mikroorganisme atau
toksin yang dapat langsung merusak sel hati dan sel darah merah seperti angguan proses uptakeE dan konjugasi hepar.
>angguan ini dapat disebabkan oleh immturitas hepar, kurangnya substrat
untuk konjugasi bilirubin, gangguan ungsi hepar, akibat asidosis, hipoksia
dan ineksi atau tidak terdapatnya en?im glukoronil transerase sindrom
9riggler)ajjar1 penyebab lain atau deisiensi protein B dalam hepar yang
berperan penting dalam uptakeE bilirubin ke sel hepar.
#0. >angguan transportasi.
-ilirubin dalam darah terikat pada albumin kemudian diangkat ke hepar.Ikatan bilirubin dengan albumin dapat dipengaruhi oleh obat misalnya
salisilat, dan sulaora?ole. Deisiensi albumin menyebabkan lebih banyak
terdapat bilirubin indirek yang bebas dalam darah yang mudah melekat ke
sel otak.
##.>angguan dalam ekskresi.
>angguan ini dapat terjadi akibat obstruksi dalam hepar atau di luar hepar.
*elainan di luar hepar biasanya disebabkan oleh kelainan bawaan. Abstruksi
dalam hepar biasanya akibat ineksi(kerusakan hepar oleh penyebab lain.
-
7/25/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbilirubin
7/42
1.1.# "ani'estasi -linis
2enurut 3urasmi "00!1 gejala hiperbilirubinemia dikelompokkan menjadi ejala akut < gejala yang dianggap sebagai ase pertama
kernikterus pada neonatus adalah letargi, tidak mau minum dan
hipotoni.". >ejala kronik < tangisan yang melengking high pitch cry1
meliputi hipertonus dan opistonus bayi yang selamat biasanya
menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis,
gengguan pendengaran, paralysis sebagian otot mata dan displasia
dentalis1.
3edangakan menurut ;andoko "00!1 gejalanya adalah warna kuning
ikterik1 pada kulit, membrane mukosa dan bagian putih sclera1 mata
terlihat saat kadar bilirubin darah mencapai sekitar &0 Fmol(l.1.1.& -*mplikasi
5erjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin indirek
pada otak. Pada kern ikterus gejala klinik pada permulaan tidak jelas antara
lain < bayi tidak mau menghisap, letargi, mata berputar)putar, gerakan tidak
menentu inoluntary moements1, kejang tonus otot meninggi, leher kaku, dn
akhirnya opistotonus
1.1. Pat*'isi*l*i
7ntuk lebih memahami tentang patoisiologi ikterus maka terlebih dahulu akan
diuraikan tentang metabolisme bilirubin
#. 2etabolisme -ilirubin
3egera setelah lahir bayi harus mengkonjugasi -ilirubin merubah -ilirubin
yang larut dalam lemak menjadi -ilirubin yang mudah larut dalam air1 di dalam
hati. @rekuensi dan jumlah konjugasi tergantung dari besarnya hemolisis dan
kematangan hati, serta jumlah tempat ikatan 4lbumin 4lbumin binding site1.
Pada bayi yang normal dan sehat serta cukup bulan, hatinya sudah matang danmenghasilkan +n?im >lukoronil 5ranserase yang memadai sehingga serum
-ilirubin tidak mencapai tingkat patologis.
". Patoisiologi ;iperbilirubinemia
Peningkatan kadar -ilirubin tubuh dapat terjadi pada beberapa keadaan .
*ejadian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat penambahan beban
-ilirubin pada sel ;epar yang berlebihan. ;al ini dapat ditemukan bila terdapat
peningkatan penghancuran +ritrosit, Polisitemia.
-
7/25/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbilirubin
8/42
>angguan pemecahan -ilirubin plasma juga dapat menimbulkan peningkatan
kadar -ilirubin tubuh. ;al ini dapat terjadi apabila kadar protein B dan G
berkurang, atau pada bayi ;ipoksia, 4sidosis. *eadaan lain yang
memperlihatkan peningkatan kadar -ilirubin adalah apabila ditemukan
gangguan konjugasi ;epar atau neonatus yang mengalami gangguan ekskresi
misalnya sumbatan saluran empedu.
Pada derajat tertentu, -ilirubin ini akan bersiat toksik dan merusak jaringan
tubuh. 5oksisitas terutama ditemukan pada -ilirubin Indirek yang bersiat sukar
larut dalam air tapi mudah larut dalam lemak. siat ini memungkinkan terjadinya
eek patologis pada sel otak apabila -ilirubin tadi dapat menembus sawar darah
otak. *elainan yang terjadi pada otak disebut *ernikterus. Pada umumnya
dianggap bahwa kelainan pada sara pusat tersebut mungkin akan timbul apabila
kadar -ilirubin Indirek lebih dari "0 mg(dl.
2udah tidaknya kadar -ilirubin melewati sawar darah otak ternyata tidak hanya
tergantung pada keadaan neonatus. -ilirubin Indirek akan mudah melalui sawar
darah otak apabila bayi terdapat keadaan -erat -adan ahir /endah , ;ipoksia,
dan ;ipoglikemia 4;, 2arkum,#$$#
1.1./ Pemeriksaan Penun%an
#. Pemeriksaan bilirubin serum
a. Pada bayi cukup bulan, bilirubin mencapai kurang lebih 6mg(dl
antara ")& hari setelah lahir. 4pabila nilainya lebih dari #0mg(dl
tidak isiologis.
b. Pada bayi premature, kadar bilirubin mencapai puncak #0)#" mg(dlantara ') hari setelah lahir. *adar bilirubin yang lebih dari #&mg(dl
tidak isiologis.
". Pemeriksaan radiology
Diperlukan untuk melihat adanya metastasis di paru atau peningkatan
diaragma kanan pada pembesaran hati, seperti abses hati atau hepatoma
!. 7ltrasonograi
Digunakan untuk membedakan antara kolestatis intra hepatic dengan
ekstra hepatic.
&. -iopsy hati
-
7/25/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbilirubin
9/42
Digunakan untuk memastikan diagnosa terutama pada kasus yang sukar
seperti untuk membedakan obstruksi ekstra hepatic dengan intra hepatic
selain itu juga untuk memastikan keadaan seperti hepatitis, serosis hati,
hepatoma.
'. Peritoneoskopi
Dilakukan untuk memastikan diagnosis dan dapat dibuat oto
dokumentasi untuk perbandingan pada pemeriksaan ulangan pada
penderita penyakit ini.
6. aparatomi
Dilakukan untuk memastikan diagnosis dan dapat dibuat oto
dokumentasi untuk perbandingan pada pemeriksaan ulangan pada
penderita penyakit ini
1.1.0 Penatalaksanaan.-erdasarkan pada penyebabnya, maka manejemen bayi dengan
;iperbilirubinemia diarahkan untuk mencegah anemia dan membatasi eek
dari ;iperbilirubinemia. Pengobatan mempunyai tujuan angguan parenting perubahan peran orang tua 1 berhubungan dengan perpisahan dan
penghalangan untuk gabung.
'. *ecemasan meningkat berhubungan dengan therapi yang diberikan pada bayi.
-
7/25/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbilirubin
12/42
6. /isiko tinggi injury berhubungan dengan eek ototherapi
. /isiko tinggi komplikasi trombosis, aritmia, gangguan elektrolit, ineksi1 berhubungan
dengan tranusi tukar.
8. P* < *ern Ikterus
6. )N$ER7EN() -EPERA3A$AN
#. /isiko (deisit olume cairan b(d tidak adekuatnya intake cairan serta peningkatan IH dan
deikasi sekunder ototherapi
5ujuan < 3etelah diberikan tindakan perawatan selama !C"& jam diharapkan tidak terjadi
deicit olume cairan dengan kriteria angguan parenting perubahan peran orangtua1 berhubungan dengan perpisahan dan
penghalangan untuk gabung.
5ujuan < 3etelah diberikan tindakan perawatan selama !C"& jam diharapkan orang tua dan
bayi menunjukan tingkah laku 4ttachmentE , orang tua dapat mengekspresikan ketidak
mengertian proses -ounding.
Interensi erakan tubuh, sikap( posisi bayi. 3istem integument
5ekstur kulit, ada lesi( rash, iritasi atau tidak.
II. Diagnosa keperawatan dengan implementasi
#1 Diagnosa I
Potensial terjadi hipotermi b(d tidak mampu mengontrol suhu tubuh d(d
sedikitnya lemak didalam tubuh, area permukaan tubuh luas, kebutuhan
metabolisme tinggi.
5ujuan < 4gar suhu tubuh bayi normal
/encana D4 abnormal, takikardia.
;43I B4> DI ;4/4P*4 +A454 4*4< 2empertahankan pola
pernaasan periodik periode apenik berakhir ')#0 dtk diikuti dengan periode pendek
entilasi cepat1. Dengan membran mukosa merah muda dan rekuensi jantung D-.
5ID4*4( I5+/N+3I
2andiri
#. *aji rekuensi pernaasan dan pola pernaasan. Perhatikan adanya apnea dan
perubahan rekuensi jantung , tonus jantung, tonus otot, dan warna kulit berkenaan
dengan prosedur atau perawatan. akukan pemantauan jantung dan pernaasan yang
kontinu.
Rasional < membantu dalam memberikan periode perpytaran pernasan normal dari
serangan apneik sejati, yang terutama sering terjadi seblum gestasi mingu ke)!0.". ;isap jalan naas sesuai kebutuhan.
Rasional < 2enghilangkan mucus yang menyumbat jalan napas.
!. 5injau ulang riwayat ibu terhadap obat)obatan yang dapat memperberat depresi
pernapasan pada bayi.
Rasional < madnesium sulat dan narkotik menekan pusat pernaasan aktiitas 33P.
Ikan
&. Posisikan bayi pada abdomen atau posisi telentang dengan gulungan pokok di bawah
bahu untuk menghasilkan sedikit hiperektensi .
Rasional< posisi ini dapat memoermudah pernaasan dan menurunkan episode apneik,
khususnya pada adanya hipoksia, asidosis metabolik, atau hiperkapnia.
-
7/25/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbilirubin
31/42
'. Pertahankan suhu tubuh optimal.rujuk pada D*< termoregulasi , tidak eekti, resiko
tinggi terhadap1.
Rasional< bahkan adanya sedikit peningkatan atau penurunn suhu lingkungan dapat
menimbulkan apnea.
6. -erikan rangsangan taktil yang segera. mis, gosokan punggung bayi1 bila terjadi
apnea. Pergatikan adanya sianosis, bradikardi, atau hipotonia. 4njurakan kontak orang
tua.
Rasional< merangsang 33P untuk meningkatkan gerakan tubuh dan kembalinya
pernaasan spontan. *adang)kadang, bayi mengalami kejadian apnea lebih sedikit atau
tidak ada , atau bradikardia bila orangtua menyentuh dan bicara pada mereka.
. 5empatkan bayi pada matras bergelombang.
Rasional< gerakan memberikann rangsangan, yang dapat menurunkan kejadian
apnneik.
*aloborasi
8. Pantau pemeriksaan laboratorium 2is,. >D4, glikosa serum, elekrolit, kultur,mdan
kadar obat1 sesuai indikasi.
Rasional' hipoksia, asidosis metabolik, hiperkapnia, hipoglekimia, hipokalsemia,dan
sepsis dapat memperberat serangan apneik. 5oksisitas obat, yang menekan ungsi
pernaasan dapat terjadi karena pernaasan dapat terjadi karena keterbatasan ekskresi
dan waktu paruh obat yang lama.$. -erikan oksigen sesuai indikasi.rujukan pada D*< pertukaran gas, kerusakan1.
Rasional' perbaikan kadar oksigen dan karbondioksida dapat meningkatka n
pernasan.
#0. -erikan obat)obatan, sesuai indikasi743I, 5ID4* +@+*5I@, /+3I*A 5I>>I 5+/;4D4P.
@aktor resiko dapat meliputi< perkembangan 33P imatur pusat regulasi suhu1. Penurunan
rasio masa tubuh terhadap area permukaan, penurunan lemak subkutan . keterbtasan
simpanan lemak coklat , ketidak mampuan merasakan dingin atau berkeringat. 9adangan
metabolik buruk, respons mati terhadap hipotermia. Danmanipulasi dan interensi medis(
keperawatan yang sering.
*emungkinan di buktikan oleh< tidak dapat di terapkan< adanyha tanda(gejala untuk
mendiagnosa aktualQ
;43I B4> DI ;4/4P*4 +A454 4*4< 2empertahankan suhu kilt (aksila
dalam $',$)$$,# @!',')!,!@1 bebas dari tanda)tanda stres dimgin.
5ID4*4(I5+/N+3I
2andiri
#. *aji suhu dengan sering. Periksa suhu rektal pada awalnyaJ selanjutnya, periksa suhu
aksila atau gunakan alat termostat dengan dasar terbuka dan penyebar hangat. 7langi
setiap #' mnt selama penghangatan ulang,
Rasional'hipotermia mebuat bayi cendrung pada stres dingin, penggunaan simpanan
lemak coklat yang tidak dapat diperbarui bila ada, dan menurunkan sensitiitas untuk
meningkatkan kadar karbon dioksida hiperkapnia1 atau penurunan kadat
oksigen hipoksia1. catatan< penghangatan ulang terlalu cepat berkenaan dengan kondisi
apneik, ini dapat menyebabkan depessi pernaasan lanjut sebagai pengganti pernapasan.
2engakibatkan apnea dan penurunan ambilan oksigen.1
". 5empatkan bayi pada penghangat ,tempat tidur terbuka dengan penyebar hangat , tau
tempat tidur bayi terbuka dengan pakaian tpat untuk bayi yang lebih besar tau lebih
tua.gunakan bantal pemanas di bawah bayi bila perlu, dalam hubunganya dengan tempat
tiidur isolet atau tebuka .
RasionalJ mempertahankan lngkungan termonal membantu mencegah stres dingin.
!. >unakan lampu pemanas selam prosedur. 5utup penyebar hangat atau bayi dengan
penutup plastik atau kertas alumunium bil tepat. Abjek pans dengan tubuh bayi, seperti
stetosko, linen, dan pakaian.
RasionalJ menurunkan kehilangan panas pada lingkungan yanng lebih dingin dari
ruangan.
&. *urangi pemajanan pada aliran udara< hindari pembukaan pagar isolette yang tidak
semestinya.
-
7/25/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbilirubin
33/42
/asional < menurunkan kehilangan panas karena koneksi(konduksi. 2embatasi
kehilangan panas melalui radiasi.
'. >anti pakaian atau linen tempat bila basah. Pertahankan kepala bayi tetap tertutup.
/asional< menurunkan kehilangan melalui eaporasi.
6. Pantau system pengatur suhu, penyebar hangat, atau incubator. pertahankan batas atas
pada bayi $8,6o@, tergantung pada ukuran atau usia bayi1.
Rasional < hipertemie akibat pening katan pada laju metabolisme, kebutuhan oksigen
dan glukosa dan kehilangan air tidak kasat mata dapat terjadi bila suhu lingkungan yang
dapat dikontrol, terlalu tinggi.
. Pertahankan kelembapan relati '0)80%. Aksigen lembap hangat 88)$! @!#)!&91
RasionalJ mencegah eaporasi berlebihan , menurunkan kehilngan cairan tidak kasat
mata..
8. Perhatikan adanya takipnea atau apnea< sianosis umum, akrosianosis , atau kulit
belang< bradikardia , menangis buruk, atu latergi . ealuasi derajat dan lokasi ikterik.
rujukan pada2*
-
7/25/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbilirubin
34/42
#!. *aji kemjuan kemampuan bayi untuk berdaptasi tergadap suhu rendah di dalam
inkubator, atau pada suhu ruangann, saat mendemonstrasikan penambahan berat badan
yang tepat
Rasional'.alat buain dapat di gunakan bila bayi dapat memperthankan suhu tubuh stabil
$, @ dalam udra ruangan dan dapat meningkatkan berat badan.
#&. Pantau suhu bayi bila keluar dari lingkungan hangtat. -erikan inormasi termoregulasi
kepada orangtua.
Rasional'kontak di luar tempat tidur , khusunya dengan orangtua , mungkin singkat sak
bila bilMa dimungkinkan untuk mencegah streCs dingi n. catatan< hipertermia dapat
terjdi bla bayi di gendong oleh orang tua.1
#'. Perhatikan perkembangan takikardia, warna kemerahan , diaoresis, letarge,apnea, koma
atau aktiitas kejang .
Rassional'tanda)tanda hipertermia suhu tubuh lebih besar dari $$ @ !," 91. Da oatberkanjut pada kerusakan otak bil tidak teratasi.
#6. +aluiasi sumber eksternal miss., oto terapi, lampu pemanas , atau sinar matahari1.
-atasi pakaian dan mandi di seka dengan spon menggunakabn air hangat. Pastikan posisi
yang tepat dari alat pengukur suhu bila digunakan.
Rasional< tindakan ini secra umum berhasil dalam memperbaiki hipertmia. ctatan< bila
hipertermia menetap menetukan posisi yang tepat dan memungsikan alat pengukur
suhu, kemungkinan status hipermetabolik seperti sepsis atau gejal a putus satnarkotik
harus dipertimbangkan1.
*olaborasi
#. Pantau pemeriksaan laboratorium,sesuai indikasi mis., >D4, >lukosa, serum,
elektrolit, dan kadar bilirubin1. rujuk pada D*< petukaran gas .1
Rasional' stres dingin meningkatkan kebutuhann terhadap glukosa dan oksigen serta
dapat menyebabkan masalah asam =basa bila bayi mengalami metabolisme anerobik
bila kadar oksigen yang cukup tidak tersedia peningkatan kadar bilirubin inderek dapat
terjadi karena pelepasan asam lemak dari metabolisme lemak coklat, dengan asam
lemak bersaig dengan bilirubin pada bagian ikatan di alabumin. 4sidosis metabolok
dapat juga terjadi pada hipertermia.
#8. -erikan D#0 H dan ekspander olume secara intraena, bila diperlukan.
Rasional' pemberian dekstrosa mungkin perlu untuk meperbaiki hipoglikemia.
;ipotensi karena asodilatasi perier mungkin memerlukan tindakan pada bayi yang
mengalami stress panas. ;ipertermia dapat menyebabkan peningkatan dehidrasi tiga
sampai empat kali lipat.
#$. -erikan suplemen oksigen sesuai indikasi
-
7/25/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbilirubin
35/42
Rasional < -ila oksigen tidak siap tersedia untuk memenuhi peningkatan kebutuhan
metabolik berkenaan dengan upaya untuk meningkatkan suhu tubuh, bayi akan
menggunakan metabolisme anaerobik, mengakibatkan asidosis karena pembentukan
asam laktat. ;ipotermia menurunkan respons bayi praterm terhadap hipoksia dan
hiperkapnia, yang menyebabkan depresi pernapasan lanjut sebagai ganti dari
peningkatan rekuensi pernapasan, mengakibatkan apnea dan penurunan ambilan
oksigen. ;ipertermia karena penghangatan terlalu cepat dihubungkan dengan keadaan
apnea, peningkatan kehilangan air yang tidak kasatmata dan peningkatan rekuensi
metabolik dengan peningkatan kebutuhan terhadap oksigen dan glukosa.
"0. -erikan obat)obatan, sesuai indikasi 4 NA72+ 94I/4, /I3I*A 5I>>I 5+/;4D4P
@aktor resiko dapat meliputi < 7sia dan berat badan ekstrem prematur, dibawah "'00 g1,
kehilangan cairan berlebihan kulit tipis, kurang lapisan lemak, peningkatan suhu
lingkungan, ginjal imatur ( kegagalan untuk mengkonsentrasikan urin1.
*emungkinan dibuktikan oleh < O5idak dapat diterapkan, adanya tanda(gejala untuk
menegakkan diagnosa aktualR.
;43I B4> DI;4/4P*4 +A454 4*4 < -ebas dari tanda)tanda dehidrasi atau
glikosuria dengan masukan cairan sama dengan haluaran dan p;, ;t, dan berat jenis urin
D-. 2enunjukkan penambahan berat badan "0)!0g(hari.
5ID4*4 ( I5+/N+3I
2andiri
#. Dapatkan seri berat badan setiap hari dengan menggunakan skala yang sama dan pada
waktu yang sama.
Rasional -erat badan adalah indikator paling sensiti dari keseimbangan cairan.
Penurunan berat badan tidak boleh melebihi #'% dari berat badan total atau #%)"%
dari berat badan total perhari. *etidakadekuatan penambahan berat badan dapat
dihubungkan dengan ketidakseimbangan air atau ketidakadekuatan masukan kalori.
". -andingkan masukan dan haluaran cairan setiap shit dan keseimbangan kumulati
setiap periode "& jam. Pertahankan catatan setiap jam dari penginusan cairan intraena.
-
7/25/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbilirubin
36/42
*aji haluaran melalui pengukuran urin dari kantung penampung atau melalui
penimbangan ( penghitungan popok. Pertahankan catatan akurat mengenai jumlah darah
yang diambil untuk tes laboratorium.
Rasional';aluran harus #)! ml(kg(jam, sementara kebutuhan terapi cairan kira)kira 80)
#00 ml(kg(hari pada hari pertama kehidupan, meningkat sampai #"0)#&0 ml(kg(hari
pada hari ke)! pasca kelahiran. Pengambilan darah untuk tes menyebabkan penurunan
kadar ;b(;t.
!. Pantau berat jenis urin setiap selesai berkemih, atau setiap ")& jam, dengan
megaspirasi urin dari popok bila bayi tidak tahan dengan kantung penampung urin atau
yang kantung penampung yang direkatkan.
RasionalJ 2eskipun imaturitas ginjal dan ketidakmampuan untuk mengkonsentrasikan
urin biasanya mengakibatkan berat jenis yang rendah pada bayi praterm rentang
normal #,006 = #,0#!1, berat jenis urin berariasi, memberikan tanda tingkat dehidrasi
indiidu. *adar yang rendah menandakan olume cairan berlebihanJ kadar lebih besar
dar #,0#! menandakan ketidakcukupan masukan cairan dan dehidrasi.
&. 5es urin dengan DeCtrotiC per protokol.
Rasional< -ahkan pada kasus hipoglikemia, glikosuria terjadi saat ginjal yang imatur
mulai mengekskresikan glukosa, yang dapat menimbulkan diuresis osmotik,
meningkatkan resiko dehidrasi.
'. 2inimalkan kehilangan cairan yang tidak kasatmata melalui penggunaan pakaian,
suhu termonetral, dan menghangatkan atau melembabkan oksigen.
Rasional' -ayi praterm kehilangan air dalam jumlah besar melalui kulit, karena
pembuluh darah dekat dengan permukaan dan kadar lapisan lemak berkurang atau tidak
ada. @ototerapi atau penggunaan penyebar hangat dapat meningkatkan kehilangan tidak
kasatmata sampai '0% atau sebanyak "00 ml(kg(hari. catatan < -- bayi K #'00g ! lb
' o?1 paling rentan terhadap kehilangan cairan tidak kasatmata1.
6. Pantau tekanan darah 5D1, nadi, dan tekanan arterial rerata 54/1
Rasional< *ehilangan "'% olume darah mengakibatkan syok dengan 54/ K"' mm;g
menandakan hipotensi 9atatan< 5D dihubungkan dengan --J mis, bayi lebih kecil,
54/ lebih rendah1.
. +aluasi turgor kulit, membran mukosa, keadaan ontanel anterior.
Rasional< 9adangan cairan dibatasi pada bayi praterm. *ehilangan(perpindahan cairan
yang minimal dapat dengan cepat menimbulkan dehidrasi, terlihat oleh turgor kulit
yang buruk, membran mukosa kering, dan ontanel cekung.
8. Perhatikan letargi, menangis dengan nada tinggi, distensi abdomen, peningkatan
apnea, kedutan, hipotonia, atau aktiitas kejang.
Rasional' 5anda)tanda ini menunjukkan hipokalsemia, yang paling mungkin terjadi
selama #0 hari pertama kehidupan.
-
7/25/2019 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Hiperbilirubin
37/42
$. *aji lokasi tempat masuknya cairan intraena setiap jam. Perhatikan edema atau
kegagalan masuknya cairan. angan memeriksa posisi jarum dengan menurunkan cairan
dibawah tingkat jarum.
Rasional< Pembengkakan dapat menandakan terjadi iniltrasi cairan atau plester terlalu
ketat. 4liran balik darah disebabkan oleh penurunan cairan mungkin menyumbat jarum.
#0. -erikan kalium klorida, kalsium glukonat #0%, dan magnesium sulat '0%, sesuai
indikasi. Pantau bradikardia yang potensial terjadi pada bayi melalui pemantau jantungJ
obserasi lokasi tempat masuknya inus terhadap adanya tanda)tanda iritasi atau edema.
Rasional< Perbaikan ketidakseimbangan elektrolit perlu untuk mempertahankan atau
mencapai homeostasis. Pemberian kalsium melalui kateter ena umbilikal dapat
menyebabkan nekrosis hepar, bila diberikan melalui arteri umbilikal, ini dapat
memperberat entrokolitits nekrotisan. Pengenalan dini dan interensi segera dapat
membatasi eek)eek tidak baik dari iniltrasi obatJ sperti kerapuhan, kalsiikasi, dan
nekrosis. 9atatan< Penggantian kalsium tidak eekti pada adanya deisit magnesium1.
##. -erikan transusi darah.
Rasional: 2ungkin perlu untuk mempertahankan kadar ;t(;b optimal dan
menggantikan kehilangan darah.
#". -erikan dopamin hidroklorida, sesuai indikasi.
Rasional< Dapat digunakan untuk mengatasi penurunan tekanan darah, khususnya bila
berhubungan dengan pemberian Paulon.
-*lab*rasi
#. Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi