asuhan keperawatan bayi baru lahir normal

25
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR NORMAL Pengertian Neonatus (bayi baru lahir) adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4 minggu lahir biasanya dengan usia gestasi 38- 42 minggu (Wong, D,L, 2003). Bayi baru lahir adalah bayi yang pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badan 2.500-4.000 gram (Vivian, N. L. D, 2010). Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan (prawiroharjo, S, 2002). Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan keperawatan yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri hingga mencapai usia 37-42 minggu dan dengan berat 2.500-4.000 gram. B. Adaptasi Fisiologis Baru lahir terjadi perubahan fungsi organ yang meliputi:

Upload: siee-apriel

Post on 25-Jul-2015

845 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR NORMAL

Pengertian

Neonatus (bayi baru lahir) adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4 minggu lahir

biasanya dengan usia gestasi 38-42 minggu (Wong, D,L, 2003).

Bayi baru lahir adalah bayi yang pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badan

2.500-4.000 gram (Vivian, N. L. D, 2010).

Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama

jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan menunjukkan usaha

napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan (prawiroharjo, S, 2002).

Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan keperawatan yang diberikan

pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari

kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri hingga mencapai usia 37-42 minggu dan

dengan berat 2.500-4.000 gram.

B. Adaptasi Fisiologis

Baru lahir terjadi perubahan fungsi organ yang meliputi:

1. Sistem pernapasan

5

Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari pertukaran melalui plasenta. Setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru (setelah tali pusat dipotong). Rangsangan untuk gerakan pernapasan pertama ialah akibat adanya tekanan mekanis pada toraks sewaktu melalui jalan lahir, penurunan tekanan oksigen dan peningkatan karbondioksida merangsang kemoreseptor pada sinus karotis. Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan tekanan alveoli adanya surfaktan adalah menarik nafas, mengeluarkan dengan menjerit sehingga oksigen tertahan di dalam. Fungsi surfaktan untuk mempertahankan ketegangan alveoli.

Page 2: Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal

Masa alveoli akan kolaps dan paru-paru kaku. Pernapasan pada neonatus biasanya

pernapasan diafragma dan abdominal. Sedangkan respirasi setelah beberapa saat

kelahiran yaitu 30 – 60 x / menit.

2. Jantung dan Sirkulasi Darah

Di dalam rahim darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi berasal dari plasenta masuk

ke dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis, sebagian besar masuk ke vena kava

inferior melalui duktus dan vena sasaranti, darah dari sel-sel tubuh yang miskin

oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan sebagian akan dialirkan ke

plasenta melalui umbilikalis, demikian seterusnya.

Ketika janin dilahirkan segera, bayi menghirup dan menangis kuat, dengan demikian

paru-paru akan berkembang, tekanan paru-paru mengecil dan darah mengalir ke paru-

paru, dengan demikian duktus botali tidak berfungsi lagi, foramen ovale akan tertutup.

Penutupan foramen ovale terjadi karena pemotongan tali pusat.

3. Saluran Pencernaan

Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan janin telah dapat

menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak. Absorpsi air ketuban terjadi

melalui mukosa seluruh saluran pencernaan, janin minum air ketuban dapat

dibuktikan dengan adanya mekonium (zat yang berwarna hitam kehijauan).

Mekonium merupakan tinja pertama yang biasanya dikeluarkan dalam 24 jam

pertama.

Page 3: Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal

4. Hepar

Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam metabolisme hidrat

arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam hepar, setelah bayi lahir simpanan

glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D juga sudah disimpan dalam hepar.

Fungsi hepar janin dalam kandungan segera setelah lahir dalam keadaan imatur

(belum matang). Hal ini dibuktikan dengan ketidakseimbangan hepar untuk

meniadakan bekas penghancuran darah dari peredaran darah. Enzim hepar belum aktif

benar pada neonatus, misalnya enzim UDPGT (Uridin Disfosfat Glukoronide

Transferase) dan enzim GGFD (Glukosa 6 Fosfat Dehidrogerase) yang berfungsi

dalam sintesis bilirubin sering kurang sehingga neonatus memperlihatkan gejala

ikterus fisiologis.

5. Metabolisme

Pada jam-jam pertama energi didapat dari pembakaran karbohidrat dan pada hari

kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi tambahan yang diperlukan

neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme lemak

sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/100 ml.

6. Produksi Panas

Pada neonatus apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan penyesuaian suhu

terutama dengan NST (Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan pembakaran

“Brown Fat” (lemak coklat) yang memberikan lebih banyak energi daripada lemak

biasa. Cara penghilangan tubuh dapat melalui konveksi aliran panas mengalir dari

Page 4: Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal

permukaan tubuh ke udara sekeliling yang lebih dingin. Radiasi yaitu kehilangan

panas dari permukaan tubuh ke permukaan benda yang lebih dingin tanpa kontak

secara langsung. Evaporasi yaitu perubahan cairan menjadi uap seperti yang terjadi

jika air keluar dari paru-paru dan kulit sebagai uap dan konduksi yaitu kehilangan

panas dari permukaan tubuh ke permukaan benda yang lebih dingin dengan kontak

secara langsung.

7. Kelenjar Endoktrin

Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu bayi baru lahir

kadang-kadang hormon tersebut masih berfungsi misalkan pengeluaran darah dari

vagina yang menyerupai haid perempuan. Kelenjar tiroid sudah terbentuk sempurna

sewaktu lahir dan mulai berfungsi sejak beberapa bulan sebelum lahir.

8. Keseimbangan Air dan Ginjal

Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium relatif lebih

besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa ruangan ekstraseluler luas. Fungsi

ginjal belum sempurna karena jumlah nefron matur belum sebanyak orang dewasa

dan ada ketidakseimbangan antara luas permukaan glomerulus dan volume tubulus

proksimal, renal blood flow (aliran darah ginjal) pada neonatus relatif kurang bila

dibandingkan dengan orang dewasa.

9. Susunan Saraf

Jika janin pada kehamilan sepuluh minggu dilahirkan hidup maka dapat dilihat bahwa

janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan. Gerakan menelan pada janin baru

Page 5: Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal

terjadi pada kehamilan empat bulan. Sedangkan gerakan menghisap baru terjadi pada

kehamilan enam bulan.

Pada triwulan terakhir hubungan antara saraf dan fungsi otot-otot menjadi lebih

sempurna. Sehingga janin yang dilahirkan diatas 32 minggu dapat hidup diluar

kandungan. Pada kehamilan 7 bulan maka janin amat sensitif terhadap cahaya.

10. Imunologi

Pada sistem imunologi Ig gamma A telah dapat dibentuk pada kehamilan 2 bulan dan

baru banyak ditemukan segera sesudah bayi dilahirkan. Khususnya pada traktus

respiratoris kelenjar liur sesuai dengan bakteri dapat alat pencernaan, imunoglobolin

G dibentuk banyak dalam bulan kedua setelah bayi dilahirkan. Ig A, Ig D dan Ig E

diproduksi secara lebih bertahap dan kadar maksimum tidak dicapai sampai pada

masa kanak-kanak dini. Bayi yang menyusui mendapat kekebalan pasif dari

kolostrum dan ASI.

11. Sistem Integumen

Kulit bayi baru lahir sangat sensitif dan mudah mengelupas, semua struktur kulit ada

pada saat lahir tetapi tidak matur. Epidermis dan dermis tidak terikat dengan erat dan

sangat tipis, vernik keseosa juga bersatu dengan epidermis dan bertindak sebagai

tutup pelindung dan warna kulit bayi berwarna merah muda.

12. Sistem Hematopoiesis.

Saat bayi lahir nilai rata-rata Hb, Ht, SDM dan Leukosit lebih tinggi dari nilai normal

orang dewasa. Hb bayi baru lahir 14,5 – 22,5 gr/dl, Ht 44 – 72%, SDM 5 – 7,5

juta/mm3 dan Leukosit sekitar 18000/mm3. Darah bayi baru lahir mengandung sekitar

Page 6: Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal

80% Hb janin. Presentasi Hb janin menurun sampai 55% pada minggu kelima dan 5%

pada minggu ke 20.

13. Sistem Skelet

Arah pertumbuhan sefalokaudal terbukti pada pertumbuhan tubuh secara keseluruhan.

Kepala bayi cukup bulan berukuran seperempat panjang tubuh. Lengan sedikit lebih

panjang daripada tungkai. Wajah relatif kecil terhadap ukuran tengkorak yang jika

dibandingkan lebih besar dan berat. Ukuran dan bentuk kranium dapat mengalami

distorsi akibat molase.

Pada bayi baru lahir lutut saling berjauhan saat kaki diluruskan dan tumit disatukan

sehingga tungkai bawah terlihat agak melengkung. Saat baru lahir tidak terlihat

lengkungan pada telapak kaki. Ekstremitas harys simetris, terdapat kuku jari tangan

dan kaki, garis-garis telapak tangan dan sudah terlihat pada bayi cukup bulan.

C. Penatalaksanaan Medis

1. Tes Diagnostik

a. Jumlah sel darah putih (SDP) : 18000/mm3, neutrofil meningkat sampai 23.000-

24.000/mm3, hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis).

b. Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia

atau hemolisis berlebihan).

c. Hematokrit (Ht) 43-61% (peningkatan sampai 65% atau lebih menandakan

polisitemia, penurunan kadar menunjukkan anemia atau hemoragi

prenatal/perinatal).

Page 7: Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal

d. Bilirubin total : 6mg/dl pada hari pertama kehidupan, lebih besar 8mg/dl 1-2 hari

dan 12mg/dl pada 3-5 hari.

e. Golongan darah RH.

(Marllyn. E, Doenges, 2001).

2. Terapi

a. Non Farmakologi

1) Pengukuran nilai APGAR Score (pada menit pertama dan menit kelima

setelah dilahirkan)

2) Kontrol suhu, suhu rektal sekali kemudian suhu aksila

3) Penimbangan BB setiap hari

4) Jadwal menyusui

5) Higiene dan perawatan tali pusat

b. Farmakologi

1) Suction dan oksigen

2) Vitamin K

3) Perawatan mata (obat mata entromisin 0,5% atau tetrasimin 1%, perak nitral

atau neosporin).

Page 8: Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal

4) Vaksinasi hepatitis B

Vaksinasi hepatitis B direkomendasikan untuk semua bayi. Tempat yang biasa

dipakai untuk menyuntikkan obat ini pada bayi baru lahir adalah muskulus

vastus lateralis.

(Bobak, M Irene, 2005)

D. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

a. Aktivitas/Istirahat

Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak semi koma saat

tidur ; meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata cepat,

tidur sehari rata-rata 20 jam.

b. Pernapasan dan Peredaran Darah

Bayi normal mulai bernapas 30 detik sesudah lahir, untuk menilai status kesehatan

bayi dalam kaitannya dengan pernapasan dan peredaran darah dapat digunakan

metode APGAR Score. Namun secara praktis dapat dilihat dari frekuensi denyut

jantung dan pernapasan serta wajah, ekstremitas dan seluruh tubuh, frekwensi

denyut jantung bayi normal berkisar antara 120-140 kali/menit (12 jam pertama

setelah kelahiran), dapat berfluktuasi dari 70-100 kali/menit (tidur) sampai 180

kali/menit (menangis).

Page 9: Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal

Pernapasan bayi normal berkisar antara 30-60 kali/menit warna ekstremitas, wajah

dan seluruh tubuh bayi adalah kemerahan. Tekanan darah sistolik bayi baru lahir

78 dan tekanan diastolik rata-rata 42, tekanan darah berbeda dari hari ke hari

selama bulan pertama kelahiran. Tekanan darah sistolik bayi sering menurun

(sekitar 15 mmHg) selama satu jam pertama setelah lahir. Menangis dan bergerak

biasanya menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik.

c. Suhu Tubuh

Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,50C-370C. Pengukuran suhu

tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal.

d. Kulit

Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat dengan sedikit

pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan selangkangan. Kulit

biasanya dilapisi dengan zat lemak berwarna putih kekuningan terutama di daerah

lipatan dan bahu yang disebut verniks kaseosa.

e. Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas

Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk, kelainan jumlah atau

tidak sama sekali pada semua anggota tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki

juga lubang anus (rektal) dan jenis kelamin.

f. Tali Pusat

Page 10: Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal

Pada tali pusat terdapat dua arteri dan satu vena umbilikalis. Keadaan tali pusat

harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan di sekitarnya.

g. Refleks

Beberapa refleks yang terdapat pada bayi :

1) Refleks moro (refleks terkejut). Bila diberi rangsangan yang mengagetkan

akan terjadi refleks lengan dan tangan terbuka.

2) Refleks menggenggam (palmer graps). Bila telapak tangan dirangsang akan

memberi reaksi seperti menggenggam. Plantar graps, bila telapak kaki

dirangsang akan memberi reaksi.

3) Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada bidang datang atau

diangkat akan bergerak seperti berjalan.

4) Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akan menoleh kepalanya ke

sisi yang disentuh itu mencari puting susu.

5) Refleks menghisap (sucking). Bila memasukan sesuatu ke dalam mulut bayi

akan membuat gerakan menghisap.

h. Berat Badan

Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat badan fisiologis. Namun harus

waspada jangan sampai melampaui 10% dari berat badan lahir. Berat badan lahir

normal adalah 2500 sampai 4000 gram.

Page 11: Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal

i. Mekonium

Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap hitam

kehijauan dan lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam 24 jam pertama.

j. Antropometri

Dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas dan

panjang badan dengan menggunakan pita pengukur. Lingkar kepala fronto-

occipitalis 34cm, suboksipito-bregmantika 32cm, mento occipitalis 35cm. Lingkar

dada normal 32-34 cm. Lingkar lengan atas normal 10-11 cm. Panjang badan

normal 48-50 cm.

k. Seksualitas

Genetalia wanita ; Labia vagina agak kemerahan atau edema, tanda vagina/himen

dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma) atau rabas berdarah sedikit mungkin

ada. Genetalia pria ; Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa

terjadi.

2. Diagnosa Keperawatan

a. Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

refleks hisap tidak adekuat.

b. Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan adaptasi dengan

lingkungan luar rahim, keterbatasan jumlah lemak.

c. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan (pemotongan tali

pusat) tali pusat masih basah.

Page 12: Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal

d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan hilangnya air (IWL),

keterbatasan masukan cairan.

e. Kurangnya pengetahuan orangtua berhubungan dengan kurang terpaparnya

informasi.

3. Perencanaan Keperawatan

a. Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

refleks hisap tidak adekuat.

Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi.

Kriteria hasil:

1) Penurunan BB tidak lebih dari 10% BB lahir.

2) Intake dan output makanan seimbang.

3) Tidak ada tanda-tanda hipoglikemi.

Rencana tindakan:

1) Timbang BB setiap hari.

2) Auskultasi bising usus, perhatikan adanya distensi abdomen.

3) Anjurkan ibu untuk menyusui pada payudara secara bergantian 5-10 menit.

4) Lakukan pemberian makanan tambahan.

5) Observasi bayi terhadap adanya indikasi masalah dalm pemberian makanan

(tersedak, menolak makanan, produksi mukosa meningkat).

b. Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan adaptasi dengan

lingkungan luar rahim, keterbatasan jumlah lemak.

Tujuan: perubahan suhu tidak terjadi.

Kriteria:

1) Suhu tubuh normal 36-370 C.

2) Bebas dari tanda-tanda strees, dingin, tidak ada tremor, sianosis dan pucat.

Page 13: Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal

Rencana tindakan:

1) Pertahankan suhu lingkungan.

2) Ukur suhu tubuh setiap 4 jam.

3) Mandikan bayi dengan air hangat secara tepat dan cepat untuk menjaga air bayi

tidak kedinginan.

4) Perhatikan tanda-tanda strees dingin dan distress pernapasan( tremor, pucat,

kulit dingin).

c. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan (pemotongan tali

pusat) tali pusat masih basah.

Tujuan : infeksi tidak terjadi

Kriteria hasil:

1) Bebas dari tanda-tanda infeksi.

2) TTV normal:S: 36-370C, N:70-100x/menit, RR: 40-60x/menit

3) Tali pusat mengering

Rencana tindakan :

1) Pertahankan teknik septic dan aseptic.

2) Lakukan perawatan tali pusat setiap hari setelah mandi satu kali perhari.

3) Observasi tali pusat dan area sekitar kulit dari tanda-tanda infeksi.

4) Infeksi kulit setiap hati terhadap ruam atau kerusakan integritas kulit.

5) Ukur TTV setiap 4 jam.

6) Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium.

d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan hilangnya air (IWL),

keterbatasan masukan cairan.

Tujuan: kebutuhan cairan terpenuhi

Kriteria hasil:

Page 14: Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal

1) Bayi tidak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi yang ditandai dengan output

kurang dari 1-3ml/kg/jam.

2) Membran mukosa normal.

3) Ubun-ubun tidak cekung.

4) Temperature dalam batas normal.

Rencana tindakan :

1) Pertahankan intake sesuai jadwal

2) Berikan minum sesuai jadwal

3) Monitor intake dan output

4) Berikan infuse sesuai program

5) Kaji tanda-tanda dehidrasi, membran mukosa, ubun-ubun, turgor kulit, mata

6) Monitor temperatur setiap 2 jam

e. Kurangnya pengetahuan orangtua berhubungan dengan kurang terpaparnya

informasi.

Tujuan : orang tua mengetahui perawatan pertumbuhan dan perkembangan bayi

Kriteria hasil:

1) Orang tua mengatakan memahami kondisi bayi.

2) Oaring tua berpartisipasi dalam perawatan bayi.

Rencana tindakan:

1) Ajarkan orang tua untuk diskusi dengan diskusi fisiologi, alasan perawatan dan

pengobatan.

2) Diskusikan perilaku bayi baru lahir setelah periode pertama.

3) Lakukan pemeriksaaan bayi baru lahir saat orang tua ada.

Page 15: Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal

4) Berikan informasi tentang kemampuan interaksi bayi baru lahir.

5) Libatkan dan ajarkan orang tua dalam perawatan bayi.

6) Jelaskan komplikasi dengan mengenai tanda-tanda hiperbilirubin

4. Pelaksanaan Keperawatan

Tahap pelaksanaan merupakan langkah keempat melaksanakan berbagai strategi keperawatan

(tindakan keperawatan) yang telah direncanakan dalam rencana tindakan keperawatan

(Hidayat 2004). Dalam tahap ini perawat harus mengetahui berbagai hal diantaranya bahaya-

bahaya fisik dan perlindungan pada klien. Teknik komunikasi kemampuan dalam prosedur

klien. Dalam pelaksanaan rencana tindakan terdapat dua jenis tindakan yaitu tindakan jenis

mandiri dan kolaborasi. Sebagai profesi perawat mempunyai kewenangan dalam tanggung

jawab dalam menentukan komponan pada tahap asuhan keperawatan.

Komponen pada tahap implementasi adalah :

a. Tindakan keperawatan mandiri

Tindakan keperawatan mandiri dilakukan tanpa pesanan dokter. Tindakan

keperawatan mandiri ini ditetapkan dengan standar praktek American Nurses

Associatioin (1973) dan kebijakan institusi perawatan kesehatan.

b. Tindakan keperawatan kolaboratif

Tindakan keperawatan kolaborasi diimpelementasikan bila perawat bekerja

dengan anggota tim perawat kesehatan yang lain dalam membuat keputusan

bersama yang bertujuan untuk mengatasi masalah klien.

c. Dokumentasi tindakan keperawatan dan respon klien terhadap tindakan

keperawatan

Dokumentasi merupakan pernyataan dari kejadian/identitas yang otentik dengan

mempertahankan catatan-catatan yang tertulis. Dokumentasi merupakan wahana

Page 16: Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal

untuk komunikasi dan suatu profesional ke profesional lainnya tentang kasus

klien. Dokumen klien merupakan bukti tindakan keperawatan mandiri dan

kolaborasi yang diimplementasikan oleh perawat dan perubahan-perubahan pada

kondisi klien. Frekuensi dokumentasi tergantung pada kondisi klien dan terapi

yang diberikan idealnya therapi dilakukan setiap shift. Rekam medis klien

merupakan dokumentasi yang legal, rekam medis tersebut diterima di pengadilan.

Pada tuntutan mal praktik, catatan perawatan memberikan bukti tindakan perawat.

Perawat harus melindungi catatan tersebut dari pembaca yang tidak berhak seperti

pengunjung. Tanda tangan perawat di akhiri catatan perawat merupakan

akuntabilitas terhadap isi catatan. Mengubah dokumen legal tersebut merupakan

suatu kejahatan adalah tidak bisa di teruma untuk menghapus tulisan pada catatan

menggunakan tipe x, penghapusan tinta atau lainnya.

5. Evaluasi Keperawatan

Tahap evaluasi adalah perbandingan hasil-hasil yang diamati dengan kriteria hasil yang

dibuat pada tahap perencanaan. Kemampuan yang harus dimiliki perawat pada tahap ini

adalah memahami respon terhadap intervensi keperawatan. Kemampuan mengembalikan

kesimpulan tentang tujuan yang dicapai serta kemampuan dalam menghubungkan tindakan-

tindakan keperawatan pada kriteria hasil. Pada tahap evaluasi ini terdiri 2 kegiatan yaitu:

a. Evaluasi formasi menyatakan evaluasi yang dilakukan pada saat memberikan

intervensi dengan respon segera.

b. Evaluasi sumatif merupakan rekapitulasi dari hasil observasi dan analisis status

klien pada waktu tertentu berdasarkan tujuan yang direncanakan pada tahap

perencanaan. Disamping itu, evaluasi juga sebagai alat ukur suatu tujuan yang

mempunyai kriteria tettentu yang membuktikan apakah tujuan tercapai, tidak

tercapai atau tercapai sebagian.

Page 17: Asuhan keperawatan bayi baru lahir normal

1) Tujuan Tercapai

Tujuan dikatakan teracapai bila klien telah menunjukkan perubahan kemajuan

yang sesuai dengan keiteria yang telah ditetapkan

2) Tujuan tercapai sebagian

Tujuan ini dikatakan tercapai sebagian apabila tujuan tidak tercapai secara

keseluruhan sehingga masih perlu dicari berbagai masalah atau penyebabnya,

seperti klien dapat makan sendiri tetapi masih merasa mual, setelah makan

bahkan kadang-kadang muntah.

3) Tujuan tidak tercapai

Dikatakan tidak tercapai apabila tidak menunjukkan adanya perubahan kearah

kemajuan sebagaimana kriteria yang diharapkan.

Evaluasi sumatif masing-masing diagnosa keperawatan secara teori adalah :

a. Resiko tinggi perubahan nutrisi tidak terjadi.

b. Resiko tinggi perubahan suhu tubuh tidak terjadi.

c. Resiko tinggi infeksi tidak terjadi.

d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan tidak terjadi.

e. Kurangnya pengetahuan orang tua teratasi