asuhan keperawatan luka bakar pada anak stikes budiluhur

Upload: sopandi

Post on 02-Jun-2018

272 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    1/23

    MAKALAH

    ASUHAN KEPERAWATAN

    LUKA BAKAR PADA ANAK

    Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas

    Mata Kuliah Keperawatan Anak

    Disusun Oleh :

    Arifin Silegar

    Asep Chandra Nugraha

    PROGRAM S1 KEPERAWATAN

    STIKES BUDI LUHUR

    CIMAHI

    2014

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    2/23

    i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

    rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan

    makalah Keperawatan Anak yang membahas tentang Asuhan Keperawatan Luka

    Bakar Pada Anak ini dengan tepat pada waktunya.

    Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat baik dan serta mudah-mudahan

    dapat memberikan wawasan dan pengetahuan khususnya bagi penyusun

    umumnya dan bagi pembacanya.

    Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,

    oleh karena itu kami harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

    membangun demi kesempurnaan makalah ini.

    Cimahi, Mei 2014

    Penyusun

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    3/23

    ii

    KATA PENGANTAR

    KATA PENGANTAR .................................................................................. i

    DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar belakang ....................................................................... 1

    B. Tujuan .................................................................................... 2

    BAB II TINAJAUN TEORI

    A. Pengertian ............................................................................. 3

    B.

    Etiologi ................................................................................. 4C.

    Patofisiologi .......................................................................... 4

    D. Jenis-jenis Luka Bakar .......................................................... 6

    E. Penilaian Derajat Luka Bakar ................................................ 9

    F. Luas Luka Bakar .................................................................. 10

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan ............................................................................. 18

    B. Saran ....................................................................................... 18

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    4/23

    iii

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering dihadapi oleh dokter,

    jenis yang beratmemperlihatkan morbiditas dan derajat cacat yang relatif

    tinggi dibandingkan dengan cederaoleh sebab lain .Biaya yang dibutuhkan

    juga cukup mahal untuk penanganannnya. Penyebab lukabakar selain karena

    api ( secara langsung ataupun tidak langsung ), juga karena pajanan suhutinggi

    dari matahari, listrik maupun bahan kimia. Luka bakar karena api atau akibat

    tidak langsung dari api (misalnya tersiram panas) banyak terjadi pada

    kecelakaan rumah tangga.(Sjamsuhidajat, 2005 )

    The National Institute of Burn Medicine yang mengumpulkan data-

    data statistik dariberbagai pusat luka bakar di seluruh AS mencatat bahwa

    sebagian besar pasien (75%) merupakan korban dari perbuatan mereka sendiri.

    Tersiram air mendidih pada anak- anak yangbaru belajar berjalan, bermain-

    main dengan korek api pada usia anak sekolah, cedera karenaarus listrik pada

    remaja laki- laki, penggunaan obat bius, alkohol serta rokok pada orang

    dewasasemuanya ini turut memberikan kontribusi pada angka statistik tersebut(Brunner & Suddarth,2001)

    Pada kasus luka bakar ini harus diperhatikan berbagai aspek, karena

    pada kasus luka bakar memerlukan biaya yang sangat besar, perlu perawatan

    yang lama, perlu operasi berulang kali, bahkan meskipun sembuh bisa

    menimbulkan kecacatan yang menetap, sehingga penanganan luka bakar

    sebaiknya dikelola oleh tim trauma yang terdiri dari tim spesialis bedah (bedah

    plastik, bedah toraks, bedah anak), intensitas, spesialis penyakit dalam

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    5/23

    2

    (khususnya hematologi, gastroenterologi, ginjal dan hipertensi), ahli gizi,

    rehabilitasi medik, psikiatri, dan psikolog, namun celakanya seringkali

    menimpa orang-orang yang tidak mampu.

    Luka bakar pada penatalaksanaan antara anak dan dewasa pada

    prinsipnya sama namun pada anak akibat luka bakar dapat menjadi lebih

    serius. Hal ini disebabkan anak memiliki lapisan kulit yang lebih tipis, lebih

    mudah untuk kehilangan cairan, lebih rentan untuk mengalami hipotermia

    (penurunan suhu tubuh akibat pendinginan).

    Prognosis dan penangangan luka bakar terutama tergantung pada

    dalam dan luasnya permukaan luka bakar; dan penanganan sejak fase awal

    sampai penyembuhan. Selain itu faktor letak daerah yang terbakar, usia, dan

    keadaan kesehatan penderita juga turut menentukan kecepatan penyembuhan.

    Oleh karena itu, semua orang khususnya orangtua, harus meningkatkan

    pengetahuan mengenai luka bakar dan penanganannya, terutama pada anak-

    anak.

    B. Tujuan

    1.

    Tujuan Umum

    Tujuan umum peneliti adalah memberikan asuhan keperawatan

    pada pasien luka bakar sesuai dengan diagnosa yang muncul.

    2. Tujuan Khusus

    Secara khusus peneliti bertujuan agar mahasiswa :

    a.

    Dapat melakukan pengkajian dengan cara mencari data subyektif dan

    data obyektif pada pasien luka bakar.

    b.

    Dapat menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien luka bakarberdasarkan data yang didapatkan.

    c. Dapat menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien luka bakar.

    d. Dapat melakukan tindakan keperawatan pada pasien luka bakar

    e.

    Dapat melakukan evaluasi pada pasien luka bakar.

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    6/23

    3

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    7/23

    4

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A.

    Pengertian

    Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang

    disebabkan oleh energi panas atau bahan kimia atau benda-benda fisik yang

    menghasilkan efek baik memanaskan atau mendinginkan.Luka bakar

    (combustio) adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan

    kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan

    radiasi (Moenajat, 2001).

    Luka bakar merupakan ruda paksa yang disebakan oleh tehnis.

    Kerusakan yang terjadi pada penderita tidak hanya mengenai kulit saja, tetapi

    juga organ lain. Penyebab ruda paksa tehnis ini berupa api, air, panas, listrik,

    bahkan kimia radiasi, dll. Luka bakar adalah suatu keadaan dimana integritas

    kulit atau mukosa terputus akibat trauma api, air panas, uap metal, panas, zat

    kimia dan listrik atau radiasi.

    Luka bakar adalah luka yang disebabkan kontak dengan suhu tinggi

    seperti api, air panas, bahkan kimia dan radiasi, juga sebab kontak dengan

    suhu rendah (frosh bite). (Mansjoer 2000 : 365).

    Apabila luka bakar digolongkan berdasarkan usia pasien dan jenis

    cedera maka polanya adalah:

    1. Toddler lebih sering menderita luka bakar akibat tersiram air panas

    2.

    Anak-anak yang lebih besar lebih cenderung mengalami luka bakar akibat

    api

    3.

    20% dari semua kasus pediatrik dapat disebabkan oleh penganiaan anak(Herndon dkk,1996)

    4. Anak-anak yang bermain korek api atau pemantik api menyebbabkan 1

    dari 10 kasus kebakaran rumah.

    Luasnya destruksi jarinang ditentukan dengan mempertimbangkan

    intensitas sumber panas, durasi kontak atau pajanan, konduktifitas jariangan

    yang terkena, ddan kecepatan energi panas meresap kedalam kulit. Pajanan

    singkat terhadap panas berintensitas tinggi akibat api dapat mengakibatkan

    http://nursingbegin.com/askep-combustio/http://nursingbegin.com/askep-combustio/http://nursingbegin.com/askep-combustio/http://nursingbegin.com/askep-combustio/
  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    8/23

    5

    luka bakar yang sama dengan luka bakar akibat pajanan lama terhadap panas

    berintensitas dalam air panas (Wong, 2008).

    B.

    Etiologi

    Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas

    ketubuh. Panas tersebut mungkin dipindankan melalui konduksi atau radiasi

    elektromagnetik. Berbagai faktor dapat menjadi penyebab luka bakar.

    Beratnya luka bakar juga dipengaruhi oleh cara dan lamanya kontak dengan

    sumber panas (misal suhu benda yang membakar, jenis pakaian yang terbakar,

    sumber panas : api, air panas dan minyak panas), listrik, zat kimia, radiasi,

    kondisi ruangan saat terjadi kebakaran dan ruangan yang tertutup.

    Faktor yang menjadi penyebab beratnya luka bakar antara lain :

    1.

    Keluasan luka bakar

    2. Kedalaman luka bakar

    3. Umur pasien

    4. Agen penyebab

    5. Fraktur atau lukaluka lain yang menyertai

    6.

    Penyakit yang dialami terdahulu seperti diabetes, jantung, ginjal, dll

    7.

    Obesitas

    8.

    Adanya trauma inhalasi

    C. Patofisiologi

    Cedera panas menghasilkan efek lokal dan efek sistemik yang

    berkaitan dengan luasnya destruksi jaringan. Pada luka bakar suferfisial,

    kerusakan jaringan minimal. pada luka bakar ketebalan/sebagian terjadi edemadan kerusakan kapiler yang lebih parah. Dengan luka bakar mayor lebih dari

    30% TBSA, terdapat respons sistemik yang menyebabkan peningkatan

    permeabilitas kapiler, yang memungkinkan protein plasma, cairan, dan

    elektroloit hilang. Pembentukan edema maksimal pada luka kecil terjadi

    sekitas 8 sampai 12 jam setelah cedera. Setelah cedera yang lebih besar,

    hipovolemia, yang dikaitkan dengan fenomena tersebut, akan melambatakan

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    9/23

    6

    laju pementukan edema, dengan efek maksimum terjadi pada 18 sampai 24

    jam.

    Respon sistemik lainnya adalah anemia, yang disebbakn oleh

    penghancuran sel darah merah secara langsung oleh panas, hemolisis sel darah

    merah yang cedera, dan terjebaknya sel darah merah dalam trombi

    mikrovaskular sel-sel yang rusak. Peneurunan jumlah sel-sel darah merah

    dalam jangka-panjang dapat mengakibatkan pengurangan masa hidup sel

    darah merah. Pada awalnya terdapat peningkatan aliran darah ke jantung, otak,

    dan ginjal dengan penurunan aliran darah ke saluran gastrointestinal.

    Terrdapat peningkatan metabolisme untuk mempertahankan panas tubuh, yang

    disediakan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan energi tubuh.(Wong,

    2008)

    Fisiologi syok pada luka bakar akibat dari lolosnya cairan dalam

    sirkulasi kapiler secara massive dan berpengaruh pada sistem kardiovaskular

    karena hilangnya atau rusaknya kapiler, yang menyebabkan cairan akan lolos

    atau hilang dari compartment intravaskuler kedalam jaringan

    interstisial. Eritrosit dan leukosit tetap dalam sirkulasi dan menyebabkan

    peningkatan hematokrit dan leukosit. Darah dan cairan akan hilang melalui

    evaporasi sehingga terjadi kekurangan cairan.

    Kompensasi terhadap syok dengan kehilangan cairan maka tubuh

    mengadakan respon dengan menurunkan sirkulasi sistem gastrointestinal yang

    mana dapat terjadi ilius paralitik, tachycardia dan tachypnea merupakan

    kompensasi untuk menurunkan volume vaskuler dengan meningkatkan

    kebutuhan oksigen terhadap injury jaringan dan perubahan sistem. Kemudian

    menurunkan perfusi pada ginjal, dan terjadi vasokontriksi yang akan berakibatpada depresi filtrasi glomerulus dan oliguri.

    Repon luka bakar akan meningkatkan aliran darah ke organ vital dan

    menurunkan aliran darah ke perifer dan organ yang tidak vital. Respon

    metabolik pada luka bakar adalah hipermetabolisme yang merupakan hasil

    dari peningkatan sejumlah energi, peningkatan katekolamin; dimana terjadi

    peningkatan temperatur dan metabolisme, hiperglikemi karena meningkatnya

    pengeluaran glukosa untuk kebutuhan metabolik yang kemudian terjadi

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    10/23

    7

    penipisan glukosa, ketidakseimbangan nitrogen oleh karena status

    hipermetabolisme dan injury jaringan. Kerusakan pada sel daerah merah dan

    hemolisis menimbulkan anemia, yang kemudian akan meningkatkan curah

    jantung untuk mempertahankan perfusi. Pertumbuhan dapat terhambat oleh

    depresi hormon pertumbuhan karena terfokus pada penyembuhan jaringan

    yang rusak.

    Pembentukan edema karena adanya peningkatan permeabilitas kapiler

    dan pada saat yang sama terjadi vasodilatasi yang menyebabkan peningkatan

    tekanan hidrostatik dalam kapiler. Terjadi pertukaran elektrolit yang

    abnormal antara sel dan cairan interstisial dimana secara khusus natrium

    masuk kedalam sel dan kalium keluar dari dalam sel. Dengan demikian

    mengakibatkan kekurangan sodium dalam intravaskuler.

    Skema berikut menyajikan mekanisme respon luka bakar terhadap

    injury pada anak dan perpindahan cairan setelah injury thermal.

    1. Dalam 24 jam pertama

    Luka Bakar

    Meningkatnya permeabilitas kapiler

    Hilangnya plasma, protein, cairan dan elektrolit dari volume sirkulasi

    ke dalam rongga interstisial : hypoproteinemia, hyponatremia,

    hyperkalemia

    Hipovolemi

    Syok

    2.

    Mobilisasi kembali cairan setelah 24 jam

    Edema jaringan yang terkena luka bakar

    Compartment intravaskularHypervolemia, hypokalemia, hypernatremia

    D. Jenis-jenis Luka Bakar

    1.

    Luka bakar listrik

    Cedera listrik yang disebabkan oleh aliran listrik dirumah

    merupakan insiden tertinggi pada anak-anak yang masih kecil, yang sering

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    11/23

    8

    memasukkan bnda konduktif kedalam colokan listrik dang menggigit atau

    mengisap kabel listrik yang tersambung (Herndon, dkk,1996)

    Disebabkan oleh kontak dengan sumber tenaga bervoltage tinggi

    akibat arus listrik dapat terjadi karena arus listrik mengaliri tubuh karena

    adanya loncatan arus listrik atau karena ledakan tegangan tinggi antara lain

    akibat petir. Arus listrik menimbulkan gangguan karena rangsangsan

    terhadap saraf dan otot. Energi panas yang timbul akibat tahanan jaringan

    yang dilalui arus menyebabkan luka bakar pada jaringan tersebut. Energi

    panas dari loncatan arus listrik tegangan tinggi yang mengenai tubuh akan

    menimbulkan luka bakar yang dalam, arus bolak balik menimbulkan

    rangsangan otot yang hebat berupa kejang kejang. Urutan tahanan

    jaringan dimulai dari yang paling rendah yaitu saraf, pembuluh darah, otot,

    kulit, tendo dan tulang. Pada jaringan yang tahanannya tinggi akan lebih

    banyak arus yang melewatinya, maka panas yang timbul akan lebih tinggi.

    Karena epidermisnya lebih tebal, telapak tangan dan kaki mempunyai

    tahanan listrik lebih tinggi sehingga luka bakar yang terjadi juga lebih berat

    bila daerah ini terkena arus listrik.

    Ada dua jenis luka bakar listrik:

    a.

    Luka bakar listrik kecil, yang biasanya ditimbulkan oleh gigitan kabel

    penyambung. Cedera ini menyebabkan luka bakar mulut setempat,

    biasanya meliputi bibir atas dan bawah, yang berhubungan langsung

    dengan kabel peyambung. Karena bukan merupakan cedera konduksi (

    tidak meluas keluar dari tempat cedera), anak tidak perlu rawat inap

    dan perawatan ditujukan pada daerah cedera yang kelihatan.

    Pengobatan dengan krem antibiotic sudah cukup.b.

    Karakteristik luka bakar listri yang lebih penting adalah luka bakar

    kabel tegangan tinggi. Penderuta harus dimandokkan tampa

    memandang luasnya daerah yang terbakar. Sering terjadi cedera otot

    dalam yang tidak selalu dapat dilihat pada awal terjadinya cedera luka

    bakar. Cedera ii biasanya barasal dari tegangan tinggi ( > 1000 volt).

    Misalnya pada anak kecil yang memanjat tiang listrik dank arena

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    12/23

    9

    keingintahuannya menyentuh kotak listrik atau secara tidak segaja

    menyentuh kabel listrik tegangan tinggi. (Bherman,1996).

    2.

    Luka bakar kimia

    Luka bakar akibat zat kimia teramati pada populai pediatrik dan

    dapat menyebabkan luka bakar yang luas. Tingkat keparahna cedera

    dikaitkan dengan agen kimia (asam, basa, atau senyawa organik) dan durasi

    kontak. Mekanisme cedera berbada dengan luka bakar lainnya,

    perbedaannya yaitu terdapat gangguan kimia dan perubahan kandungan

    fisik pada area tubuh yang terkena (Wong, 2008).

    Luka bakar kimia dapat disebabkan oleh zat asam, zat basa dan zat

    produksi petroleum. Luka bakar alkali lebih berbahaya daripada oleh asam,

    karena penetrasinya lebih dalam sehingga kerusakan yang ditimbulkan

    lebih berat. Sedang asam umumnya berefek pada permukaan saja. Zat

    kimia dapat bersifat oksidator sepert kaporit, kalium permanganate dan

    asam kromat. Bahan korosif seperti fenol dan fosfor putih juga larutan basa

    seperti kalium hidroksida dan natrium hidroksida menyebabkan denaturasi

    protein. Denaturasi akibat penggaraman dapat disebabkan oleh asam

    formiat, asetat, tanat, flourat, dan klorida. Asam sulfat merusak sel karena

    bersifat cepat menarik air. Beberapa bahan dapat menyebabkan keracunan

    sistemik. Asam florida dan oksalat dapat menyebabkan hipokalsemia.

    Asam tanat, kromat, pikrat dan fosfor dapat merusak hati dan ginjal kalau

    diabsorpsi tubuh. Lisol dapat menyebabkan methemoglobinemia.

    3. Luka bakar radiasi

    Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumberradioaktif. Tipe injuri ini seringkali berhubungan dengan penggunaan

    radiasi ion pada industri atau dari sumber radiasi untuk keperluan

    terapeutik pada dunia kedokteran. Terbakar oleh sinar matahari akibat

    terpapar yang terlalu lama juga merupakan salah satu tipe luka bakar

    radiasi.

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    13/23

    10

    E. Penilaian Derajat Luka Bakar

    Kedalaman luka bakar dapat dibagi ke dalam 4 kategori (lihat tabel 3)

    yang didasarkan pada elemen kulit yang rusak.

    1.

    Superficial(derajat I),dengan ciri-ciri sbb:

    a. Hanya mengenai lapisan epidermis

    b. Luka tampak pink cerah sampai merah (eritema ringan sampai berat)

    c.

    Kulit memucat bila ditekan

    d. Edema minimal

    e. Tidak ada blister

    f.

    Kulit hangat/kering

    g.

    Nyeri / hyperethetic

    h. Nyeri berkurang dengan pendinginan

    i.

    Discomfort berakhir kira-kira dalam waktu 48 jam

    j. Dapat sembuh spontan dalam 3-7 hari

    2. Partial thickness(derajat II), dengan ciri sbb.:

    a. Partial tihckness dikelompokan menjadi 2, yaitu superpicial partial

    thickness dan deep partial thickness

    b.

    Mengenai epidermis dan dermis

    c.

    Luka tampak merah sampai pink

    d.

    Terbentuk blister

    e. Edema

    f. Nyeri

    g.

    Sensitif terhadap udara dingin

    h. Penyembuhan luka :

    1)

    Superficial partial thickness : 1421 hari2)

    Deep partial thickness : 21 28 hari (Namun demikian

    penyembuhannya bervariasi tergantung dari kedalaman dan ada

    tidaknya infeksi).

    3.

    Full thickness(derajat III)

    a. Mengenai semua lapisan kulit, lemak subcutan dan dapat juga

    mengenai permukaan otot, dan persarafan dan pembuluh darah

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    14/23

    11

    b. Luka tampak bervariasi dari berwarna putih, merah sampai dengan

    coklat atau hitam

    c. Tanpa ada blister

    d.

    Permukaan luka kering dengan tektur kasar/keras

    e. Edema

    f. Sedikit nyeri atau bahkan tidak ada rasa nyeri

    g.

    Tidak mungkin terjadi penyembuhan luka secara spontan

    h. Memerlukan skin graft

    i. Dapat terjadi scar hipertropik dan kontraktur jika tidak dilakukan

    tindakan preventif

    4.

    Fourth degree (derajat IV)

    a. Mengenai semua lapisan kulit, otot dan tulang.

    F. Luas Luka Bakar

    Luas cedera luka bakar digambarkan dalam persentase TSBA. Luas

    luka bakar paling efektif ditentukan denggan menggunakan bagan yang

    dirancang sesuai dengan usia. Pengukuran akan lebih efisien dengan

    menggunakan bagan yang dirancang untuk mengukur proporsi tubuh pada

    anak dengan usia berbeda. Berbagai metode dalam menentukan luas luka

    bakar :

    1. Rumus Sembilan (Rule of Nines)

    Estimasi luas permukaan tubuh yang terbakar disederhanakan

    dengan menggunakan Rumus Sembilan. Rumus Sembilan merupakan cara

    yang cepat untuk menghitung luas daerah yang terbakar. Sistem tersebut

    menggunakan persentase dalam kelipatan sembilan terhadap permukaantubuh yang luas.

    Merupakan cara yang baik dan cepat untuk mengukur luas luka

    bakar pada orang dewasa. Tubuh dibagi menjadi area 9%, dan total daerah

    yang terkena luka bakar dapat dihitung. Tetapi cara ini tidak akurat pada

    anak-anak. Pada anak dan bayi digunakan rumus lain karena luas relatif

    permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki

    lebih kecil. Karena perbandingan luas permukaan bagian tubuh anak kecil

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    15/23

    12

    berbeda, dikenal rumus 10 untuk bayi dan rumus 10-15-20 untuk anak.

    Untuk anak, kepala dan leher 15 %, badan depan dan belakang masing-

    masing 20 %, ekstremitas atas kanan dan kiri masing-masing 10 %,

    ekstremitas bawah kanan dan kiri masing-masing 15 %.

    gambar rumus sembilan (rule of nines) pada anak-anak

    2.

    Metode Lund and Browder

    Metode yang lebih tepat untuk memperkirakan luas permukaan

    tubuh yang terbakar adalah metode Lund dan Browder yang mengakui

    bahwa persentase luas luka bakar pada berbagai bagian anatomik,

    khususnya kepala dan tungkai, akan berubah menurut pertumbuhan.

    Dengan membagi tubuh menjadi daerah-daerah yang sangat kecil dan

    memberikan estimasi proporsi luas permukaan tubuh untuk bagian-bagian

    tubuh tersebut, kita bisa memperoleh estimasi tentang luas permukaan

    tubuh yang terbakar. Evaluasi pendahuluan dibuat ketika pasien tiba di

    rumah sakit dan kemudian direvisi pada hari kedua serta ketiga paska luka

    bakar karena garis demarkasi biasanya baru tampak jelas sesudah periode

    tersebut.

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    16/23

    13

    Tabel ini, apabila digunakan dengan benar, merupakan cara yang

    paling akurat. Tabel ini mengkompensasi variasi bentuk tubuh dengan

    umur, sehingga dapat memberikan perhitungan luas luka bakar yang

    akurat pada anak-anak.

    Metode Lund and Browder

    3.

    Metode Telapak Tangan

    Pada banyak pasien dengan luka bakar yang menyebar, metode

    yang dipakai untuk memperkirakan persentase luka bakar adalah metode

    telapak tangan (palm method). Lebar telapak tangan pasien kurang lebih

    sebesar 1% luas permukaan tubuhnya. Lebar telapak tangan dapat

    digunakan untuk menilai luas luka bakar.

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    17/23

    14

    4. Komplikasi

    Anak yang mengalami cedera panas rentan mengalami komplikasii

    serius, baik dari luka maupun dari perubahan sistemik akibat cedera.

    Ancaman yang paling cepat mengancam jiawa anak berkaitan dengan

    gangguan jalan nafas dan syok. Selam penyembuhan, infeksi-baik lokal

    maupun sepsis sitemik-merupkan komplikasi utama. Angka kematian

    akibat trauma panas pada anak-anak meningkat seiring dengan keparahan

    cedera dan menurun seiring dengan pertambahan usia.pada nak-anak yang

    berusia lebih dari 3 tahun, angka mortalitas sama dengan dewasa. Dibawah

    usia ini, angka keselamtan anak yang menderita luka bkar dan komplikasi

    penyertaannya berkurang secara bermakna.

    Cedera pennafasan yang tidak teralalu tampak adalah inhalasi

    karbon monoksida. Karbon monoksida memiliki kemampuan mengikat

    hemoglomin lebih besar daari pada oksigen. Dengan demikian

    menghilangkan oksigen yang diperlukan oleh jaringan feriper dan oragan-

    organ yang bergantung pada oksigen( seperti jantung dan otak) utnuk

    bertahan hidup. Terapi untuk mengatasi kedua masalah tersebut adalah

    oksigen 100%, yang akan membalik kondisi dengan cepat.

    Masalah paru merupakan penyebab utama kematian pada anak-

    anak yang mengalami luka bakar panas atau komplikasi dalam saluran

    pernafaan. Maslah pernafasan mencakup cedera inhalasi, aspirasi pada

    pasien ayng tidak sadar, pneumonia bakteri, edema paru, embolus paru,

    insufisiensi paru pasca trauma, dan atelektasis. Penyebab gagal nafas yang

    paling sering pada kelompok usia pediatrik adalah pnemonia bakteri, yang

    memerlukan intubasi dalam waktu lama dan kadang-kadang membutuhkantrakheostomi. Trakeostomi meningkatkan insidensi keseriusan komplikasi,

    dan dilakukan hanya pada kasus yang ekstrim.

    Komplikasi yang lebih jarang terjadi adalah dedema paru akibat

    kelebihan beban cairan atau sindrom gawat panas akut (ARDS, acute

    respiratory disters syndrome) yang menyertai sepsis gram negatif. Sindrom

    ini di akibatkan oleh kerusakan kapiler paru dan kebocoran cairan kedalam

    ruang interstisial paru. Kehilangan kemampuan mengembang dan

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    18/23

    15

    gangguan oksigenasi merupkan akibat dari insufisiensi paru dalam

    hubungannya dengan siepsis sistemik (Wong, 2008).

    5. Penatalaksanaan

    a.

    Fase Akut atau Intermediet Perawatan Luka Bakar

    Pada fase akut ini dilakukan perawatan luka umum seperti:

    1) Pembersihan Luka

    Hidroterapi dengan perendaman total dan bedside bath adalah

    terapi rendaman disamping tempat tidur. Selama berendam, pasien

    didorong agar sedapat mungkin bergerak aktif. Hidroterapi

    merupakan media yang sangat baik untuk melatih ekstremitas dan

    membersihkan luka seluruh tubuh.

    2) Terapi Antibiotik Topikal

    Ada tiga preparat topikal yang sering digunakan yaitu silver

    sulfadiazin, silver nitrat, dan mafenide asetat.

    3) Penggantian balutan

    Dalam mengganti balutan, perawat harus menggunakan APD.

    Balutan atau kasa yang menempel pada luka dapat dilepas tanpa

    menimbulkan sakit jika sebelumnya dibasahi dengan larutan salin

    atau bial pasien dibiarkan berandam selama beberapa saat dalam

    bak rendaman. Pembalut sisanya dapat dilepas dengan hati-hati

    memakai forseps atau tangan yang menggunakan sarung tangan

    steril. Kemudian luka dibersihkan dan didebridemen untuk

    menghilangkan debris, setiap preparat topikal yang tersisa,

    eksudat, dan kulit yang mati. Selama penggantian balutan ini,

    harus dicatat mengenai warna, bau, ukuran, dan karakteristik laindari luka.

    4) Debridemen

    Tujuannya adalah untuk menghilangkan jaringan yang

    terkontaminasi oleh bakteri dan benda asing sehingga pasien

    dilindungi dari invasi bakteri dan untuk menghilangkan jaringan

    yang sudah mati. Debridemen ada 3 yaitu:

    a)

    Alami : jaringan mati akan memisahkan diri secara spontan

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    19/23

    16

    b) Mekanis : penggunaan gunting bedah dan forsep untuk

    memisahkan dan mengangkat jaringan mati

    c) Bedah : tindakan operasi dengan melibatkan eksisi primer

    seluruh tebal kulit sampai mengupas kulit yang terbakar

    5) Graft Pada Luka Bakar

    Adalah pencacokan kulit. Selama proses penyembuhan luka akan

    terbentuk jaringan granulasi. Jarinagn ini akan mengisi ruangan

    ditimbulkan oleh luka, membentuk barier yang merintangi bakteri

    dan berfungsi sebagai dasar untk pertumbuhan sel epitel.

    6)

    Dukungan Nutrisi

    Nutrisi yang diberikan adalah TKTP untuk membantu

    mempercepat penyembuhan luka.

    Kebutuhan metabolik dan katabolisme yang tinggi pada

    luka bakar berat membuat kebutuhan nutria sangat penting dan

    sering kali sulit dipenuhi. Diet harus menyediaka kalori yang

    cukup untuk memenuhi peningkatan kebutuhan metabolic dan

    protein untuk menghindari peecahan protein.

    Diet tinggi protein dan tinggi kalori di anjurkan setelah

    resolusi ileusparalitik. Akan tetapi, banyak anak memilki nafsu

    makan buruk dan tidak mampu memenuhi kebutuhan energy hanya

    dengan pemberian makanan secara oral. Sebagian besar anak

    dengan luka bakar ayng lebih dari 22% TSBA memerlukan

    tambahan makanan melalui selang.

    7) Terapi penggantian cairan

    Tujuan terapi cairan adalah mengkompensasi kehilngan airdan natrium pada area trauma dan ruang interstitial,mengganti

    kekurangan natrium, mengemblikan volume sirkulasi

    memberikankan perfusi yang adekuat dan meningkatkan fungsi

    ginjal.

    Penggantian cairan diperlukan selama 24 jam pertama

    karena perpindahan cairan tengah terjadi. Banyak formul yang

    digunakan untuk menghitung kebutuhan ini,dan formula yang

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    20/23

    17

    dipakai bergantung pada pilihan praktisi. Larutan kristaloid

    digunakan selama fase awal terapi. Keadekuatan resusitasi cairan

    ditentukan oleh parameter, misalnya tanda-tanda vital (terutama

    frekuensi nadi), volume haluaran urin, keaekuatan pengisian

    kapiler dan status snsorium. Setelah periode 24 jam pertama,

    secara teoritis terjadi sumbat kapiler dan permiabelitas kapiler

    membaik. Larutan koloid seperti albumin, plasmalit atau plasma

    segera beku bermanfaat dalam mempertahankan volume plasma.

    Meski demikian, anak dengan cedera luka bakar biasanya

    memerlukan cairan lebih dari perhitungan rumatan dan

    penggantian volume.

    b. Fase Rehabilitasi

    Meskipun aspek jangka panjang pada perawatan luka bakar

    berada pada tahap akhir, tetapi proses rehabilitasi harus segera dimulai

    segera setelah terjadinya luka bakar sama seperti periode darurat. Fase

    ini difokuskan pada perubahan citra diri dan gaya hidup yang dapat

    terjadi. Kesembuhan luka, dukungan psikososial dan pemulihan

    aktifitas fungsional tetap menjadi prioritas. Fokus perhatian terus

    berlanjut pada pemeliharaan keseimbangan cairan dan elekrolit serta

    perbaikan status nutrisi. Pembedahan rekonstruksi pada bagian

    anggota tubuh dan fungsinya yang terganggu mungkin diperlukan.

    Untuk perawatan lanjutan dapat bekerjasama dengan fisioterapi agar

    dapat melatih rentang gerak (Smeltzer, 2001, 1918).

    Tindakan penyelamatan jiwa, meliputi hal berikut:

    1.

    Pastikan dan pertahankan jalan nafas yang memadai denganmenggunakan oksigen lembab melalui sungkup atau, jika perlu,

    intubasi nasotrakhea ( terutama jika penderita mengalami luka

    bakar atau jika luka bakar bertambah di ruang tertutp). Sebelum

    edema muka dan laring menjadi jelas. Jika dicurigai ada hipoksia

    atau keracunan karbon monoksida, harus diberikan oksegen 100%.

    2. Resusitasi cairan intravena : anak dengan luka bakar lebih dari 15%

    luas permukaan tubuh memerlukan resusitasi cairan intravena

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    21/23

    18

    untuk mempertahankan perfusi yang memadai. Semua penderita

    dengan inhalsi, tanpa melihat luasnya luas permukaan tubuh yang

    terbakar, memerlukan jalur intravenna untuk mengendalikan

    masuknya cairan. Semua cedera elektrik dan tegangan tinggi

    memerlukan jalur intravena untuk melakukan deuresis alkali pasca

    jika terjadi cedera otot dan mioglobinuria. Larutan ringer laktat, 10-

    20 ml/kg/jam ( dapat digunakan larutan salin normal jika tidak ada

    ringer laktat), di infuskan sampai dapat dihitung penggantian cairan

    yang sesuai.

    3.

    Evaluasi cedera yang menyertai, yang sering terjadi pada penderita

    dengan riwayat luka bakar elektrik tegangan tinggi, terutama jika

    jatuh dari ketinggian. Dapat terjadi cedera tulang belkang, tulang

    dan organ thorak arau intra-abdomen. Ada resiko amata tinggi

    kelainan jantung, seperti takikardi atau fibriasi ventrikel akibat

    konduktifitas voltage elektrik tinggi.

    4. Penderita dengan luka bakar lebih besar dari 15% luas permukaan

    tubuh tidak boleh diberi cairan peroral (pada awalnya). Karena

    penderita ini tidak dapat mengalami ileus dan mungkin

    memerlukan pemasangan pipa nasogastrik diruang gawat darurat

    untuk mencegah erjadinya aspirasi.

    5. Semua luka haruss di bungkus dengan haduk steril sampai

    diputuskan melakukan terapi rawat jalan atau dirujuk ke fasilitas

    perawatan yang lebih sesuai (Behrman,1999).

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    22/23

    19

    BAB III

    PENUTUP

    A.

    Kesimpulan

    Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau hilangnya jaringan

    yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan

    kimia, listrik, dan radiasi. Luka bakar merupakan salah satu jenis trauma yang

    mempunyai angka morbiditas dan mortalitas tinggi yang memerlukan

    penatalaksanaan khusus sejak awal (fase syok ) sampai fase lanjut.

    Luka bakar merupakan ruda paksa yang disebakan oleh tehnis.

    Kerusakan yang terjadi pada penderita tidak hanya mengenai kulit saja, tetapi

    juga organ lain. Penyebab ruda paksa tehnis ini berupa api, air, panas, listrik,

    bahkan kimia radiasi, dll. Luka bakar adalah suatu keadaan dimana integritas

    kulit atau mukosa terputus akibat trauma api, air panas, uap metal, panas, zat

    kimia dan listrik atau radiasi.

    Pada kasus luka bakar ini harus diperhatikan berbagai aspek, karena

    pada kasus luka bakar memerlukan biaya yang sangat besar, perlu perawatan

    yang lama, perlu operasi berulang kali, bahkan meskipun sembuh bisa

    menimbulkan kecacatan yang menetap, sehingga penanganan luka bakar

    sebaiknya dikelola oleh tim trauma yang terdiri dari tim spesialis bedah (

    bedah plastik, bedah toraks, bedah anak ), intensitas, spesialis penyakit dalam

    (khususnya hematologi, gastroenterologi, ginjal dan hipertensi), ahli gizi,

    rehabilitasi medik, psikiatri, dan psikolog, namun celakanya seringkali

    menimpa orang-orang yang tidak mampu.

    B. Saran

    Adapun saran dari penulis yakni, pembaca dapat memahami dan

    mengerti tentang luka bakar, tingkat luka bakar, tindakan perawatan pada luka

    bakar dan dapat bermanfaaat dan berguna bagi pembaca dan masyarakat

    umumnya.

  • 8/11/2019 Asuhan Keperawatan Luka Bakar Pada Anak STIKes Budiluhur

    23/23

    20

    DAFTAR PUSTAKA

    Wong, Donna L,dkk. 2008. buku ajar keperawatan pediatric vol.2. Jakarta:EGC

    Behrman, Richard E,dkk. 1999. Ilmu kesehatan anak nelson. Jakarta:EGC.

    Smeltzer, Suzanne,dkk.2002. buku ajar keperawatan medical bedah.

    Jakarta:EGC.

    Suriadi & Yuliani, (2001)Asuhan Keperawatan pada Anak, jakarta: CV. Sagung

    Seto.

    http://sakuralanhome.blogspot.com/2012/04/asuhan-keperawatan-luka-bakar-

    pada-anak.html

    http://rezasyahbandi.blogspot.com/2013/02/askep-luka-bakar.html

    http://sakuralanhome.blogspot.com/2012/04/asuhan-keperawatan-luka-bakar-pada-anak.htmlhttp://sakuralanhome.blogspot.com/2012/04/asuhan-keperawatan-luka-bakar-pada-anak.htmlhttp://rezasyahbandi.blogspot.com/2013/02/askep-luka-bakar.htmlhttp://rezasyahbandi.blogspot.com/2013/02/askep-luka-bakar.htmlhttp://sakuralanhome.blogspot.com/2012/04/asuhan-keperawatan-luka-bakar-pada-anak.htmlhttp://sakuralanhome.blogspot.com/2012/04/asuhan-keperawatan-luka-bakar-pada-anak.html